ikterus patologis
TRANSCRIPT
-
8/20/2019 ikterus patologis
1/26
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Millenium Development Goals (MDGs) merupakan upaya untuk
memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui komitmen bersama
masyarakat internasional untuk mempercepat pembangunan manusia. Salah
satu tujuan MDGs adalah mengurangi kematian anak dengan target
menurunkan angka kematian anak di bawah lima tahun (balita) sebesar dua
per tiga jumlahnya selama periode tahun !!" sampai dengan tahun #"$.
%ndikator &ngka 'ematian alita yang sangat penting adalah &ngka
'ematian ayi (&') karena bayi lebih rentan terhadap penyakit dan kondisi
tubuh yang tidak sehat. Selain itu &' merupakan indikator penting dalam
pembangunan sektor kesehatan sehingga dapat menggambarkan keadaan
derajat kesehatan di suatu masyarakat (appenas #""*).
Sampai saat ini ikterus masih merupakan masalah pada neonatus yang
sering dihadapi tenaga kesehatan terjadi pada sekitar #$-$"+ neonatus
cukup bulan dan lebih tinggi pada neonatus kurang bulan. ,leh sebab itu
memeriksa ikterus pada neonatus harus dilakukan pada waktu melakukan
kunjungan neonatalpada saat memeriksa bayi diklinik. (Depkes %. #""/.
hlm. #0)
&ngka kematian bayi di negara-negara &S1&2 seperti Singapura 3"""
per kelahiran hidup Malaysia $$""" per kelahiran hidup 4hailand *"""
per kelahiran hidup 5ietnam 6""" per kelahiran hidup dan 7hilipina
#/""" per kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian bayi di %ndonesia
cukup tinggi yakni #/!#""" per kelahiran hidup (Depkes #""*).
&' di %ndonesia sebesar 3$ per .""" kelahiran hidup 8asil inimengalami penurunan dari tahun sebelumnya meskipun demikian
penurunan yang terjadi tidak berlangsung cepat tetapi turun perlahan.
erdasarkan pola ini diperkirakan di tahun #"$ &' di %ndonesia mencapai
# kematian bayi per """ kelahiran maka salah satu tolok ukur adalah
menurunnya angka mortalitas dan morbiditas neonatus dengan proyeksi
pada tahun #"#$ &' dapat turun menjadi 6 per """ kelahiran hidup.
Salah satu penyebab mortalitas pada bayi baru lahir adalah ense9alopati
bilirubin (lebih dikenal sebagai kernikterus). 1nse9alopati bilirubin merupakan
1
-
8/20/2019 ikterus patologis
2/26
-
8/20/2019 ikterus patologis
3/26
A. Definisi Ikterus%kterus ialah warna kuning yang dapat terlihat pada seklera selaput
lendir kulit organ lain akibat penumpukan bilirubin. 'eadaan ini merupakan
penyakit darah. ilirubin merupakan hasil penguraian sel darah merah di
dalam darah. 7enguraian sel darah merah merupakan proses yang dilakukan
oleh tubuh badan manusia apabila sel darah merah telah berusia #" hari.
8asil penguraian hari hepar dan disingkarkan dari badan melalui buang air
besar & dan buang air kecil &'.
'etika bayi berada di dalam kandungan sel darah ini akan dikeluarkan
melalui uri plasenta dan diuraikan oleh hati ibu. ila kadar bilirubin darah
melebihi # mg maka ikterus akan terlihat namunpada neonates ikterus
masih belum terlihat meskipun kadar bilirubin darah sudah melampaui $ mg.
ikterus terjadi karena peninggian kadar bilirubin indirek unconjugated dan
atau kadar bilirubin direk conjugated. ilirubin sendiri adalah anion organic
yang berwarna orange dengan berat molekul $60. &sal mula bilirubin di buat
daripada heme yang merupakan gabungan protopri9in dan besi.
8iperbilirubinemia adalah keluar bilirubin yang dapat menimbulkan e9ek
patalogi. 4ingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan e9ek patologi
pada setiap bayi berbeda beda. Dapat juga diartikan sebagai ikterus dengan
kinsentrasi bilirubin yang serumnya mungkin menjurus kearah terjadinya
kern ikterus bila kadar bilirubin tidak dapat dikendalikan.
B. Tanda klinis iper!iliru!inr"ia
1. Sklera puncak hidung mulut dada perut dan ekstremitas berwarna
kuning
2. =etargi3. 'emampuan mengisap turun
4. 'ejang
C. #lasifikasi ikterus
%kterus dibedakan menjadi 3 tipe ikterus 9isiologis ikterus patologik kern
ikterus.
1. %kterus 9isiologik
3
-
8/20/2019 ikterus patologis
4/26
-
8/20/2019 ikterus patologis
5/26
Setiap penyakit atau gangguan yang meningkatkkan produksi bilirubin
atau yang menggangu transpor atau metabolisme bilirubin tertumpang-
tindih dengan ikterus 9isiologi normal.
a. 7roduksi. ?aktor yang meningkatkan penhancuran hemoglobin juga
meningkatkan kadar bilirubin. 7enyebab peningkatan hemolisis
meliputi @
1) %nkompatibilitas tipegolongan darah-rhesus anti D anti-& anti-
dan anti-kell juga &,.
2) 8emoglobinopati-penyakit sel sabit dan talasemia (diderita oleh
bayi a9rika dan keturunan mediterania)
3) De9isiensi en>im-glukosa /-9os9at dehidrogenase (G/7D)
memelihara itegritas membran sel SDM dan de9isiensi
menyebabkan hemolisis (de9isiensi ini adalah penyakit ginetik
terkait A yang merupakan bawaan wanita yang diderita oleh bayi
laki-laki &9rika &sia dan keturunan Mediterania)
4) S9erositosis-membran SDm raouh
5) 1kstravasasi darah-se9alhematoma dan memar
6) Spesis- dapat menyebabkan peningkatan pemecahan hemoglobin
7) 7olisisitemia-darah mengandung terlalubanyak sel darah merah
seperti pada trans9usi materno9etal atau kembar-ke-kembar.
b. 4ranspor. ?aktor yang menurunkn kadaalbumin darah atau
menurunkan kemampuan mengikat-albumin meliputi@
1) 8ipotermia asidosis atau hipoksia dapat menganggu
kemampuan mengikat-albumin
2) ,batyang bersaing dengan bilirubin memperebutkan tempat
mengikat-albumin (mis aspirinsul9onamidadan ampisislin).
c. 'onjugasi. Seperti halnya imaturitin sistem en>im pada neonatus9aktor lain dapat menggangu konjugasi bilirubin dihati yang meliputi@
1) Dehidrasi kelaparan hipoksia dan sepsis (oksigen dan glukosa
diperlukan untuk konjugasi)
2) %n9eksi 4,B8 (toksoplasmosis lain-lainrubela sitomegalovirus
herpes)
3) %n9eksi virus lain (mis hepatitis virus pada neonatus)
4) %n9eksi bakteria lain terutama yang disebabkan oleh 1scherichia
coli (1.coli)
5
-
8/20/2019 ikterus patologis
6/26
-
8/20/2019 ikterus patologis
7/26
'ern ikterus jarang terjadi pada bayi aterm yang sehat dan mendapat
&S%. 2amun yang penting diperhatikan oleh bidan adalah kern ikterus
benar-benar terjadi. 4idak ada penyebab yang ditemukan pada
hiperbiirubinemia selain mendapatkan &S% (Maisles 2ewman !!$).
Dipertimbangkan bahwa pemberian &S% yang tidak adekuat dapat
menyebabkan hiperbilirubinemia pada beberapa bayi yang mengalami
kern ikterus (8arris et al #""). ertin ett al (#"") juga menemukan
subpopulasi kecil bayi yang mendapat &S% dengan ikterus yang terutama
rentan terhadap ense9alopati bilirubin jika bayi lapar.
7ada bayi cukup bulan kadar bilirubin dalam serum #" mgdl dianggap
berada pada batas atas sebelum kerusakan otak dumulai.
8anya suatu gejala sisa spesi9ik pada bayi yang selamat yakni
selebrai palsy koreotetoid. Gejala sisa lain seperti retardasi mental dan
ketidak mampuan sensori yang serius bisa menggambarkan hipoksia
cedera vaskuler atau in9eksi yang berhubungan dengan kern ikterus
sekitar *" bayi baru lahir yang mengalami kernikterus akan meninggal
selama periode neonatal.
7ada kern-ikterus gejala klinik pada permulaan tidak jelas anatara
lain dapat disebutkan yaitu @ bayi tidak mau menghisap letargi mata
berputar gerakan tidak menentu (invountarry movements) kejang tonus
otot meninggi leher kaku dan akhirnya opsi totonus.
D. Etiologi Ikterus
1tiologi ikterus pada = dapat berdiri sendiri ataupun disebabkan oleh bebr
apa 9aktor secara gariws besar etiologi itu dapat dibagi sebagai berikut @1. 7roduksi yang berlebihan lebih dari pada kemampuan bayi untuk
mengeluarkannya misalnya hemolisis yang meningkat pada
inkompatibilitas darah h &, golongan darah lain de9isiensi en>im
G/D7 pyruvate kinase perdarahan tertutup dan sepsis.
2. Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi hepar gangguan ini dapat
disebabkan oleh imaturitas hepar kurangnya susbtrat untu konjungasi
bilirubin gangguan 9ungsi hepar akibat asidosis hiposia dan in9eksi atau
tidak terdapatnya en>im glukorinil trans9erase (crigglernajjar syndrome).
7
-
8/20/2019 ikterus patologis
8/26
-
8/20/2019 ikterus patologis
9/26
derajat ikterus yang merupakan resiko terjadinya karn ikterus dengan
cara klinis (kramer) yang dilakukan dibawah sinar biasa (daylight).
Ta!el ru"us kra"er
Daera ga"!ar Luar ikterus #adar !iliru!in
'epala dan leher $
#Daerah (I)
badan bagian atas!
3
Daerah # (I)
daerah bagian bawah dantungkai
0Daerah .#.3 (I)
=engan dan kaki dibawahdengkul.
#
$Daerah #30 (I)4angan dan kaki
J#$
Bontoh @ 'ulit bayi kuning di kepala leher dan badan bagian atas
berarti bilirubin kira-kira ! mg+
Bontoh # @ 'ulit bayi kuning seluruh badn sampai kaki dan tangan
berarti jumlah bilirubin K$ mg+
2. 7emeriksaan diagnostic
a. 4est coombs pada tali pusat bayi baru lahir (=) hasil positi9 test
coombs inderek menandakan adanya anti body h-positi9 anti & dan
anti dalam darah ibu. 8asil positi9 dari test coombs direk
menandakan adanya sensitasi(h-positi9 anti & dan anti ) SDM dari
neonatus.
b. Golongan darah bayi dan ibu@ mengidenti9ikasikan inkom patibilitas
&,
c. ilirubin total@ kadar direk (terkonjugaasi) bermakna jika melebihi "-
$ mgdl yang mungkin dihubungkan dengan spesies. 'adar indirek
(tidak ter konjugasi) tidak boleh melebihi peningkatan $ mgdl dalam
#0 jam atau pada bayi culup bulan atau $ mgdl pada bayi preterm
(tergantung pada berat badan).
9
-
8/20/2019 ikterus patologis
10/26
d. 7rotein serum total@ kadar kurang dari 3" gdl menandakan
penurunan kapaasitas ikatan terutama pada bayi preterm.
e. 8itung darah lengkap@ hemoglobin (8) mungkin rendag (kurang dari
0 gdl) karena hemolisishematorik (84) mungkin meningkat (lebih
besar dari /$+)pada polisitemia penurunan (kura dari 0$+) dengan
hemolisis anemia berlebihan.
f. Glukosa@ kadardeLtrosit mungkin kurang dari 0$+ glukosa darah
lengkap kurang dari 3" mgdl bila bayi baru lahir hipoglikemia dan
mulai menggunakan simpanan lemak dan melepaskan asam lemak.
F. Jenis$jenis ikterus
1. %kterus hemolitik
8al ini disebabkan oleh inkompatibilitasi rhesus &, golongan darah
kelainan eritrosit congenital atau de9isiensi en>im G/-7D
a. %nkompatibilitas rhesus
ayi dengan h positi9 dari ibu h negative tidak selamanya
menunjukan gejala-gejala klinik padaa waktu lahir ($-#"+). Gejalak
klinik yang dapat terlihat ialah iktherus tersebut makin lama makin
berat disertai dengan anemia yang makin lama makin berat pula.
ilamana sebelum kelahiran terdapat hemolisis yang berat maka bayi
dapat lahir dengan edema umum disertai ikterus dan pembesaran
hepar dan lien(hidrops9oetalis).4erapi ditujukan untuk memperbaiki
anemia dan mengeluarkan bilirubin yang berlebihan dalam serum
agar tidak terjadi kern ikterus.
b. %nkompatibilitas &,
%kterus dapat terjadi pada hari pertama dan kedua dan si9atnya
biasanya ringan.ayi tidak tampak sakitanemia ringanhepar dan lientidak membesar.'alau hemolisisnya beratsering kali diperlukan juga
trans9use tukar untuk mencegah terjadinya kernikterus.7emeriksaan
yang perlu dilakukan ialah pemeriksaan kadar bilirubin serum
sewaktu-waktu.
c. %kterus hemolitik karena inkompatibilitas golongan darah lain pada
neonatus dengan ikterus hemolitik dimana pemeriksaan kearah
inkompatibilitas h dan &, hasilnya negative sedangkam coombs
10
-
8/20/2019 ikterus patologis
11/26
test positi9 kemungkinan ikterus akibat hemolisis inkompatibilitas
golongan darah lain harus dipikirkan.
d. 7enyakit hemolitik karena kelainan eritrosit congenital .Golongan
penyakit ini dapat menimbulkan gambaran klinik yang menyerupai
eritroblastisis 9etalis akibat iso-imonitas. 7ada penyakit ini coombs test
biasanya negative.
e. 8emolisis karena de9isiensi en>im glukosa -/-phosphate
dehidrogenase (G-/7D de9isiensi)
f. G/7D adalah en>im yang menolong memperkuat dinding dinding sel
sel darah merah.'etika mengalami kekurangan G/7Dsel darah
merah akan lebih mudah pecah dan memproduksi bilirubin lebih
banyak .De9isiensi G/7D ini merupakan salah satu penyebab utama
ikterus neonatorum yang memerlukan trans9use tukar.%kterus yang
berlebihan dapat terjadi pada de9isiensi G/7D akibat hemolisis
eritrosit walaupun tidak terdapat 9actor eksogen misalnya obat-obatan
sebagai 9actor lain yang ikut berperanmisalnya 9actor kematangan
hepar.
2. %kterus ,bstruktiva
,bstruktiva dalam penyaluran empedu dapat terjadi didalam hepar dan
diluar hepar.&kibat obstruktiva itu terjadi penumpukan bilirubin tidak
langsung.ila kadar bilirubin langsung melebihi mg+ maka kita harus
curiga akan hal hal yang menyebabkan obstruksi misalnya
sepsishepatitis neonatorum plenone9ritis atau obstruksi saluran
empedu.Dalam menghadapi kasus seperti ini penting sekali diperiksa
kadar bilirubin serumtidak langsung dan langsung selanjutnya apakah
terdapat bilirubin air kencing dan tinja.
7engobatan ditujukan kepada penyakit dasarnya jika perlu denganpembedahan
a. 8epatitis neonatal
Gejala klinik @ tanda dari penyakit ini adalah adanya ikterus akibat
penumpukan bilirubin direk pada waktu lahir pada darah
umbilicus.Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan biopsy hati
dimana ditemukan hepatosis yang besarnya ireguler dan banyak
ditemukan sel datia.
11
-
8/20/2019 ikterus patologis
12/26
7engobatan @ pengobatan khusus hepatitis neonatal tidak ada selain
pengobatan suporti9.7rognosis penyakit ini tidak baikbiasanya bayi
akan meninggal karena serosis hilian.
b. 8epatitis 5irus
Gejala klinis @ bayi-bayi yang mendapat in9eksi hepattis dari ibunya
biasanya asimptomatis . Gejala klinik seperti ikterus dapat terjadi dan
disertai pembesaran hepar.ayi-bayi ini akan menjadi sumber
penularan untuk yang lainnya.
7engobatan @ segera sesudah lahir sedapat dapatnya dalam waktu #
jam bayi diberi bayi suntikan 8%G dan langsung divaksinasi dengan
vaksin hepatitis kemudian vaksinasi diulang lagi sampai 3 kali
dengan interval bulan atau sesuai dengan vaksin yang digunakan.
3. %kterus yang disebabkan oleh hal lain
7engaruh hormon atau obat yang mengurangi kesanggupan hepar untuk
mengadakan konjugasi bilirubin misalnya pada breast milk
jaundice.%kterus karena &S% ibu menghalangi penyingkiran bilirubin
melalui usus. %ni bermula pada hari keempat hingga hari ke tujuh dan
menghilang selepas hari ke 3 hingga " minggu.
a. 8ipoalbuminemia bilirubin yang dapat berbahaya ialah bilirubin tidak
langsung yang tidak terikat pada albumumin .Sering terdapat pada
bayi premature.
b. &danya obat atau >at kimia yang mengurangi ikatan bilirubin tidak
langsung pada albumin misalnya sul9a9ura>olesalisilat dan heparin.
c. Syndrome Brigler 2ajjar
Syndrome Brigler 2ajjar tipe adalah gangguan yang disebabkan
oleh ketiadaan dari en>im uridin di9os9at glikoronil trans9erase (:7D-
G4) sejak dilahirkan kelainan ini bersi9at autosomal resesi9 dan sangat jarang terjadi.Ealaupun jang penyakit ini sangat mengkhawatirkan
karena e9eknya yang mematikan.
G. Pen%egaan Dan Penanganan Hiper!iliru!ine"ia
1. Mempercepat metabolism dan pengeluaran bilirubin
a. 1arly 9eeding .7emberian makanan dini pada neonatus dapat
mengurangi terjadinya ikterus 9isiologik pada neonatuskarena dengan
pemberian makanan yang dini itu terjadi pendorongan gerakan usus
12
-
8/20/2019 ikterus patologis
13/26
dan mekonium lebih cepat dikeluarkansehingga peredaran
enterohepatik bilirubin berkurang.
b. 7emberian &gar-agar. Mekanisme ialah dengan menghalangi atau
mengurangi peredaran bilirubin enterpehatik.
c. 7emberian 9enobarbital. 'hasiat 9enobarbital ialah mengadakan
induksi en>im mikrosoma sehingga konjungsi bilirubin berlangsung
lebih cepat.
d. Menyusui bayi dengan &S% (air susu ibu) .ilirubin juga dapat pecah
jika bayi banyak mengeluarkan 9eses dan urine.:ntuk itu bayi harus
mendepatkan cukup &S%.Seperti diketahui &S% memiliki >at->at
terbaik bagi bayi yang dapat memperlancar & dan &'.&kan tetapi
pemberian &S% juga harus dibawah pengawasan dokter karena pada
beberapa kasus &S% justru meningkatkan kadar bilirubin bayi (breast
milk jaundice). Di dalam &S% memang ada komponen yang dapat
mempengaruhi kadar bilirubinnya.
2. 4erapi sinar matahari
4erapi dengan sinar matahari hanya merupakan terapi
tambahan.iasanya dianjurkan setelah bayi selesai dirawat di umah
sakit. Baranya bisa dijemur selama setengah jam dengan posisi yag
berbeda beda.=akukan antara jam "*.""-"!."" karena inilah waktu
dimana sinar ultra9iolet belum cukup e9ekti9 mengurangi kadar
bilirubin.8indari posisi yang membuat bayi melihat langsung ke matahari
karena dapat merusak matanya.
3. 4erapi sinar
4erapi sinar dilakukan selama #0 jam atau setidaknya sampai kadar
bilirubin dalam darah kembali ke ambang batas normal.Dengan 9ototerapi
bilirubin dalam tubuh bayi dapat dipecah dan menjadi mudah larut dalamair tanpa harus diubah dulu oleh organ hatiterapi sinar juga berupaya
menjaga kadar bilirubin agar tidak terus meningkat sehingga
menimbulkan resiko yang lebih 9atalsinar yang muncul dari lampu
tersebut kemudian diarahkan pada tubuh bayiseluruh pakaiannya dilepas
kecuali mata dan alat kelamin harus ditutup dengan kain yang berwarna
hitam yang bertujuan untuk mencegah e9ek cahaya berlebihan dari
lampu-lampu tersebut.
13
-
8/20/2019 ikterus patologis
14/26
eberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan terapi sinar
adalah @
a. =ampu yang dipakai sebaiknya tidak digunakan lebih dari $"" jam
untuk menghindari turunnya energi yang dihasilkan oleh lampu yang
digunakan.
b. 7akaian bayi dibuka agar bagian tubuh dapat seluas mungkin terkena
sinar matahari.
c. 'edua mata ditutup dengan penutup yang dapat memantulkan
cahaya untuk mencegah kerusakan retina. 7enutup mata dilepas saat
pemberian minum dan kunjungan orang tua untuk memberikan
rangsangan visual pada neonatus. 7emantaun iritasi mata dilakukan
tiap / jam dengan membuka penutup mata.
d. Daerah kemaluan ditutup dengan penutup yang dapat memantulkan
cahaya untuk melilndungi daerah kemaluan dari cahaya 9ototerapi.
e. 7osisi diatur dengan jarak #"-3" cm diatas tubuh bayi untuk
mendapatkan energy yang optimal.
f. 7osisi bayi diubah setiap 6 jam agar tubuh mendapatkan penyinaran
seluas mungkin.
g. Suhu tubuh diukur 0-/ jam sekali atau sewaktu-waktu bila perlu.
h. 7emasukan cairan dan minuman dan pengeluaran 9eces dan urine
dan muntah diukur dicatat dan dilakukan pemantauan tanda
dehidrasi.
i. 8idrasi bayi diperhatikan bila perlu konsumsi cairan ditingkatkan.
j. =amanya terapi sinar dicatat.
4abel 'omplikasi ?ototerapi
A!nor"alitas &ekanis"e pen'e!a! 'ang diusulkan
4anning (perubahan warnakulit)
%nduksi sintesis dan atau disperse oleh cahayultraviolet
Sindrom bayi bron>e 7enurunan ekskresi hepatic dan 9oto produk bilirubin
Diare ilirubin menginduksi sekresi usus
%ntoleransi =aktosa 4rauma 9otosintesis pada eritrosit sirkulasi
'ulit terbakar 7aparan berlebihhan karena emesi gelombang
pendek lampu 9lourense
Dehidrasi 7eningkatan kehilangan air yang tidak disadari
14
-
8/20/2019 ikterus patologis
15/26
karena energy 9oton yang diabsorbsi
uam kulit 4rauma 9otosintesis pada sel mast kulit pelepasanhistamine
4. 4rans9usi tukar (eLchange trans9usion)
Bara yang paling tepat untuk mengobati hiperbilirubinemia pada neonatus
adalah trans9er tukar. Dalam beberapa hal trans9er sinar dapat mengganti
trans9use tukar darah akan tetapi dalam penyakit hemolitik neonatus
trans9usi tukar darah merupakan tindakan yang paling tepat. 4rans9use
tukar darah dirumah sakit Dr. cipto Mangunkusumo Nakarta diberikan
kasus kasus berikut @
a. Diberikan kepada semua kasus icterus dengan kadar hiperbilirubin
tidak langsung yang lebih dari #" mg+.
b. 7ada bayi premature trans9use darah dapat diberikan walaupun kadar
albumin kurang dari 3$ gram per "" ml.
c. 7ada kenaikan cepat bilirubin tidak langsung serum bayi pada hari
pertama ("3 mg+ perjam). 8al ini terutama pada inkompatibilitas
golongan darah.
d. &nemia yang berat pada neonatus dengan tanda tanda
dekompensia jantung.
e. ayi menderita ikterus dan kadar hemoglobin darah tali pusat kurang
dari 0 mg+ dan coombs test langsung positi9.
7edoman pengelolaan ikterus menurut waktu timbulnya dan kadar
bilirubin (modi9ikasi dari maisels !*#)
Biliru!in ("g)* + ,- ja" ,-$-. ja" -/$0, ja"10, ja"
O$ 7emberian makanan yang tinnggi
$-!4erapi sinar bila
hemolisis'alori cukup
"-04rans9usi tukar bila hemolysis
4erapi sinar
$-! 4rans9usi tukar 4rans9use
bila hemolisis4erapi sinar
J#" 4ans9usi tukar
15
-
8/20/2019 ikterus patologis
16/26
-
8/20/2019 ikterus patologis
17/26
-
8/20/2019 ikterus patologis
18/26
4gl.Nam =ahir @ 6 September #"$ #.#$ E%4&
Nenis 'elamin @ 7erempuan
=ahir @ .*"" gr
7anjang adan @ 3! cm
2ama %bu @ 2y. Eiwik 2ama &yah @ 4n. Soib
:mur @ #0 tahun :mur @ #/ tahun
Sukuangsa @ Sasak%ndonesia Sukuangsa @ Sasak%ndonesia
&gama @ %slam &gama @ %slam
7endidikan @ SM& 7endidikan @ SM&
7ekerjaan @ %bu umah 4angga 7ekerjaan @ uruh
&lamat @ 'ampung awa 4 "/E "* 2o." Mataram
b. &namnesa
1) &lasan 'unjungan 'eluhan :tama
%bu cemas karena bayinya rewel menangis merintih perut
membuncit dan kulitnya terlihat kuning sejak # hari yang lalu.
2) iwayat 'ehamilan
7ada kehamilan yang ke # ini ibu lebih berhati-hati terhadap
kesehatan diri dan janinnya. %bu mengatakan memeriksakan
kehamilannya di bidan 7raktek Swasta sebanyak 4M% Q kali
4M%% Q # kali 4M%%% Q 3 kali.
7ada saat hamil ibu tidak pernah mengalami pendarahan
tekanan darah tinggi atau sakit yang lain ibu tidak pernah
mengkonsumsi obat-obatan selain yang diberikan pada saat
periksa. Selama kehamilan ibu tidak memperoleh %munisasi 44
sama sekali.3) iwayat ,bstetri @
2o :' 7enolong
persalinan
Nenis
persalinan
4empat
persalinan
Nk(gr)
'omplikasi
* mg Dokter Buratage S - &bortus
# 3"
mg
idan Spontan S 7 *"" 4idak ada
18
-
8/20/2019 ikterus patologis
19/26
4) iwayat persalinan
ayi lahir pada tanggal 6 juni #"3 :' 3" minggu di S
ditolong oleh bidan secara spontan bayi lahir tungggal keadaan
bayi baru lahir menangis spontan tonus otot kurang kuat warna
kulit bayi kemerahan.
=ama 7ersalinan Nam Menit
'ala % 6
'ala %% 3"
'ala %%% $
'ala %5 #
Numlah " 0$
5) iwayat apgar score
&pgar Score menit $ menit
Denyut jantung # #
7ernapasan # #
e9leks #
4onus otot #
Earna kulit #
Numlah * !
6) iwayat 'esehatan 7asien (S)
': cukup bayi menangis kuat re9lek menghisap kurang kuat
terutama pada hari % turgor kulit elastis tonus otot normal
abdomen normal tali pusar kering perna9asan normal tidak
terdapat suara ronchi kulit berwarna kuning pada muka dan leher
bayi berada di dalam incubator.
19
-
8/20/2019 ikterus patologis
20/26
7) iwayat kesehatan keluarga
%bu pasien mengatakan dalam keluarga ada yang menderita
penyakit menurun yaitu hipertensi pada ibu (nenek bayi dari pihak
ibu) dan ada yang menderita DM (diabetes militus) pada ayah
(kakek dari pihak ibu) serta tidak ada yang menderita penyakit
menular seperti 4B hepatitis 8%5&%DS.
8) 7ola 'ebiasaan 7asien
a) 7ola 2utrisi
Nenis nutrisi yang diberikan adalah &S% eksklusi9 sebanyak
*$cc setiap 3 jam sekali melalui ,G4.
b) 7ola 1liminasi
7asien &' rata-rata $-* kali dalam sehari warna jernih bau
tidak berbau dan & 0-$ kali sehari warna kuning kehijauan
bau khas 9eses.
c) 7ola &kti9itas
Gerakan pasien cukup akti9.
d) 7ola 'ebersihan Diri
7asien dimandikan dengan air hangat sebanyak kali sehari
pada pagi hari dengan cara mandi cemplung.
9) 7ola %stirahat
7asien tidur dalam sehari rata-rata ! jam yaitu tidur malam R "
jam dan tidur siang R ! jam.
10) iwayat imunisasi @
a) 5it '
b) 8ep o
2. Data ,bjekti9 (,)a. 7emeriksaan :mum
1) 'eadaan :mum @ Bukup
2) 'esadaran @ Bomposmentis
3) 4anda 5ital
a) Suhu @ 3* B
b) 7erna9asan @ 00 kalimnt
c) 2adi @ 3# kalimnt
b. 7emeriksaan ?isik
20
-
8/20/2019 ikterus patologis
21/26
1) 'epala @ :bun-ubun datar sutura tidak teraba penyusupan tidak
ada caput succedaneum dan tidak ada cepal hematoma.
2) ambut @ ersih hitam tidak mudah rontok.
3) Mata @ Mata tidak cekung sklera berwarna kuning kuning
konjungtiva merah muda simetris
4) 4elinga @ ersih tidak ada serumen kanan dan kiri simetris warna
kuning.
5) 8idung @ ersih tidak terdapat secret simetri warna kuning.
6) Mulut @ ibir warna tidak pucat tidak ada labioskisis dan
labiopalatoskisis tidak ada stomatitis.
7) 'ulit @ ersih kering turgor masih bagus tampak kekuningan
pada tubuh bagian atas yaitu bagian muka hingga leher dan
anggota tubuh lain berwarna kemerahan.
8) =eher @ 4idak ada pembesaran kelenjar thyroid kelenjar lim9e
serta vena jugularis pewarnaan kuning.
9) Dada @4ampak simetris tidak ada retraksi dinding dada tidak ada
suara ronci dan we>ing serta dada berwarna kuning.
10) &bdomen @ 4idak teraba benjolan tiadak ada perdarahan tali
pusat talipusat sudah keringdan tidak ada tanda-tanda in9eksi
serta perut berwarna kemerahan dan dinding perut membuncit
terlihat pembesaran pada hati.
11) 1kstermitas @ Gerak tidak terlalu akti9 jari kaki dan tangan
lengkap dan tidak terjadi 9raktur pada ekstremitas pewarnaan
pada ekstremitas tidak kuning.
12) Genetalia @ labia mayora kanan dan kiri menutupi labia minora
kanan dan kiri terdapat lubang uretra dan lubang vagina
13) &nus @ berlubang14) e9lek @ moro (I)
c. 7emeriksaan penunjang @
4anggal @ #3 September #"$ 7ukul @ #"./ E%4&
8asil bilirubin total @ !! mgdl
3. &nalisa(&)
Diagnosa @ y. ;< umur / hari dengan ikterus patologi(8iperbilirubinemia)
21
-
8/20/2019 ikterus patologis
22/26
4. 7enatalaksanaan (7)
4anggal @ #3 September #"$ 7ukul @ $."" E%4&
4anggalNam 7enatalaksanaan
$.""
$. $
$. 3"
Memberikan penjelasan kepada ibu dan suami tentang
hasil pemeriksaan bahwa bayi mengalami ikterus akan
membantu mengurangi rasa cemas pada ibu dengan
pemberitahuan tatalaksananya pada terapi ataupun dengan
penjelasan tentang dampak negati9nya yang bisa
ditanggulangi. %bu dan suami mengerti dengan penjelasan
yang diberikan.Memberikan dukungan emosional kepada ibu dan
suami agar tetap tenang ibu mampu lebih kuat untuk
menerima kenyataan dan ibu akan lebih lapang serta siap
untuk mengambil keputusan dengan cara menjelaskan
bahwa semua manusia tidak ada yang sempurna dan
semua penyakit bisa disembuhkan dengan penanganan
medis yang benar. %bu bersedia agar selalu tenang agar
kondisinya tidak menurun.
22
-
8/20/2019 ikterus patologis
23/26
/.""
/."
/.#"
Melakukan pencegahan kehilangan panas dengan cara
tidak meletakan bayi di atas benda yang suhunya lebih
rendah dari suhu tubuhnya menutup pintu dan jendela
rapat-rapat mengganti pakaian bayi jika basah dan tidak
meletakan bayi di dekat benda yang suhunya lebih rendah
dari suhu tubuhnya membedong bayi.
Menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya jika
bayi tidak mau menyusui anjurkan ibu untuk memerah
&S%nya dan memberikannya menggunakan sendok.
Memantauan keadaan bayi berguna untuk mengetahui
perkembangan keadaan bayi seperti pemantaun tanda-
tanda vital mulai dari nadi .
Merujuk pasien ke umah sakit untuk mendapatkan
penanganan terapi lebih lanjut.
B. Pe"!aasan
&namnesa yang telah dilakukan sesuai dengan pedoman anamnesadan telah mencakup seluruh aspek yang dibutuhkan data dasar dalam
asuhan kebidanan.
1. Subjekti9
Dari hasil pengkajian data subjekti9 yang diperoleh pada 2y.
-
8/20/2019 ikterus patologis
24/26
kekuningan pada tubuh bagian atas yaitu bagian muka hingga leher
perut membuncit dan terlihat pembesaran pada hati. Data objekti9 yang
dilakukan telah sesuai dengan teori yang ada sehingga tidak ditemukan
kesenjangan antara kasus dan teori.
3. &nalisa
Diagnosa sudah ditentukan berdasarkan hasil pengkajian data
subyekti9 dan objekti9 sehingga ditemukan adanya %kterus 7atologis pada
y
-
8/20/2019 ikterus patologis
25/26
BAB I8
PENUTUP
A. #esi"pulan
1. Mampu menjelaskan konsep asuhan kebidanan pada ayi ;< dengan
%kterus 7atologis.
2. 7engumpulan data subjekti9 pada ayi ;< dengan ikterus patologis
didapatkan hasil @ %bu cemas karena bayinya rewel menangis merintih
perut membuncit dan kulitnya terlihat kuning sejak # hari yang lalu.
3. 7engumpulan data obyekti9 pada ayi ;< dengan ikterus patologis
didapatkan hasil pemeriksaan ayi ;< 2adi @ 3# Lmnt 7ernapasan @ 00
Lmnt S @ 3*o
B tampak kekuningan pada tubuh bagian atas yaitu bagianmuka hingga leher perut membuncit dan terlihat pembesaran pada hati.
4. &nalisa dari data yang didapatkan dari ayi ;< dengan ikterus patologis
didapatkan ayi ;< umur / hari dengan %kterus 7atologis.
5. 7enatalaksanaan pemberian asuhan dari seluruh data yang didapatkan
dari ayi ;< dengan ikterus patologis ialah menjelaskan pada ibu hasil
pemeriksaan ayi ;
-
8/20/2019 ikterus patologis
26/26
B. 3aran
&dapun saran yang ingin disampaikan oleh penulis yaitu@
1. agi %nstitusi 7endidikan
Diharapkan dengan adanya laporan ini dapat memberikan man9aat untuk
institusi agar dapat meningkatkan kualitas mahasiswanya menambah
bahan bacaan agar dapat menjadi acuan untuk mahasiswa dalam
membuat laporan.
2. agi 7enulis
Diharapkan dengan adanya laporan ini dapat meningkatkan kualitas dan
pengetahuan penulis khususnya tentang %kterus 7atologis.
3. agi %bu
Diharapkan ibu dapat memahami dan meningkatkan pengetahuannya
tentang %kterus 7atologis sehingga ibu dapat dengan segera membawa
anaknya ke tenaga kesehatan jika mengalami gejala %kterus 7atologis.