global warming ppt

21
GLOBAL WARMING Oleh : KELOMPOK 7 YAYASAN ALUMNI UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEMARANG 2013 ILMU KEALAMAN DASAR

Upload: animecoz

Post on 01-Dec-2015

50 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

GLOBAL WARMINGOleh : KELOMPOK 7

YAYASAN ALUMNI UNIVERSITAS DIPONEGOROFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEMARANG2013

ILMU KEALAMAN DASAR

KELOMPOK 7

Achmad Setyo Wibowo(C.131.12.0200)Adita Mandala Putra (C.141.12.0046)Agung Setyo Nugroho(C.141.12.0057)Auliya Fuad Zamzami(C.141.12.0054)Chrisna Romvaldi Hendianto(C.131.12.0201)Eko Ardianto(C.131.12.0198)Muhamad Ashfat Tuhaf (C.141.12.0050)Muhammad Syafi’uddin B (C.131.12.0199)Nariswari Anggun Nastiti (C.141.12.0057)

Achmad Setyo Wibowo(C.131.12.0200)Adita Mandala Putra (C.141.12.0046)Agung Setyo Nugroho(C.141.12.0057)Auliya Fuad Zamzami(C.141.12.0054)Chrisna Romvaldi Hendianto(C.131.12.0201)Eko Ardianto(C.131.12.0198)Muhamad Ashfat Tuhaf (C.141.12.0050)Muhammad Syafi’uddin B (C.131.12.0199)Nariswari Anggun Nastiti (C.141.12.0057)

A. PENDAHULUANSejak zaman purbakala sampai dengan zaman sekarang, manusia selalu

mengalami perkembangan dalam setiap periode waktu yang dilewatinya.

•Dahulu, manusia menjalani kehidupannya dengan bergantung pada

pertanian. Melalui orientasi kehidupan tersebut, manusia selalu berusaha

menjaga, merawat dan melestarikan lingkungannya dengan sebaik-

baiknya agar hidup tetap berkelanjutan.

•Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, kehidupan

manusia sekarang telah mengalami zaman revolusi industri yang

menggantungkan kehidupan pada bidang perindustrian.

Dengan menggunakan orientasi hidup tersebut, dunia agrikulture pun mengalami kemunduran

secara perlahan-lahan. Nilai-nilai kehidupan manusia pun mengalami perubahan, terutama

dalam “INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGANNYA”.

Era Revolusi Industri

Produksi Besar-besaran

Pembangunan Pabrik

Limbah Buangan Industri(Berupa Zat Padat, Cair dan Terutama

Gas)

Pencemaran Lingkungan

B. TUJUAN

Membuka jendela pengetahuan

tentang bahaya dan pengaruh akibat

terjadinya pemanasan global, dan

kita sebagai manusia yang masih

membutuhkan bumi ini dapat

berpikir cerdas cara memperlambat

pemanasan global dan mengatasi

kerusakan parah akibat pemanasan

global

C. PEMBAHASAN

Proses peningkatan suhu rata-

rata atmosfer, laut, dan

daratan Bumi

GLOBAL WARMING

"Sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global

sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar

disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas

rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek

rumah kaca”

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ±

0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir

GREEN HOUSE EFFECT

Secara alami Bumi mendapatkan energi

panas dari matahari (radiasi). Ketika energi ini

tiba permukaan Bumi, sebagian akan diserap dan

sebagian sisanya dipantulkan kembali ke angkasa

luar. Namun sebagian panas tadi ada yang tetap

terperangkap di atmosfer bumi akibat emisi gas-gas

rumah kaca. Gas-gas ini menyerap dan

memantulkan kembali radiasi gelombang yang

dipancarkan Bumi. Akibatnya panas tersebut akan

tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi

terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-

rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas

tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah

kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi

gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang

terperangkap di bawahnya

GAS – GAS RUMAH KACA

NO. JENIS GAS INDEKS

1 CO2 1

2 CH4 21

3 N2O 310

4 PFCs ; HFCs 500

5 SF6 9200

Sumber : Abdi Tani (Vol.8 No.3)

Tabel Indeks Indeks GWP beberapa gas rumah kaca terhadap CO2 (100thn)

• Merupakan bahan yang sangat merusak lapisan ozon layer atau lapisan ozon karena karbon mengikat oksigen yang ada di ozon. Karbon monoksida atau secara kimia disebutkan sebagai CO adalah gas yang dihasilkan dari emisi gas buang kendaraan bermotor. Gas inilah yang menjadi masalah bagi ozon. Karena ozon merupakan lapisan O3 dan CO bereaksi menjadi gas Carbon Dioxida atau secara kimiawi dapat dituliskan :

Dengan bereaksinya CO ini dengan ozon mengakibatkan lapisan tersebut menipis-menipis dan akhirnya bolong

• Karbondioksida (CO2) umumnya dihasilkan oleh penggunaan batubara, minyak bumi, gas dan penggundulan hutan serta pembakaran hutan.

1. KARBON

(C)

1. KARBON

(C)

1 2

43

Polusi CO2 dari :1.Pembangkit listrik bahan bakar fosil2.Penebangan hutan 3.Pembakaran hutan untuk pembukaan lahan baru 4.Asap kendaraan bermotor

Menurut Matthews (1993) dalam Abdi Tani (2007), penghasil metana

dibagi 2 kelompok, yaitu alami dan efek samping dari kegiatan manusia :

a.Sumber penghasil gas metana alami ( total 29%) adalah gas metana

yang dihasilkan oleh lahan basah (22%), pelapukan oleh rayap (4%) dan

lautan (3%)

b.Sumber penghasil gas metana efek samping dari kegiatan manusia

(total 71%) adalah gas metana yang dihasilkan dari proses-proses

kegiatan manusia seperti, pertambangan minyak, batubara, atau gas

alam (19%), kegiatan fermentasi/pencernaan makanan ternak (16%), dan

budidaya padi sawah (12%), pembakaran biomasa (8%), sampah (6%),

dan kotoran ternak (5%)

2.

METANA

(CH4)

2.

METANA

(CH4)

Polusi CH4 dari :1.Sawah lahan basah2.Kotoran ternak 3.Sampah

1 2

3

• Gas N2O mempunyai dua dampak dalam kehidupan manusia, yaitu:

a. Dampak positifn. berguna untuk dunia kedokteran, automotif, peroketan,

dan bahan peledak bahkan memberi efek gembira bagi yang menghirupnya.

b. Dampak negatifnya bila berada di stratosfer bisa merusak ozon, di troposfer

bertindak sebagai gas rumah kaca. Gas N2O ini dapat timbul secara alami

yaitu dari berbagai sumber biologis di dalam tanah dan air, terutama

aktivitas mikroba pada hutan tropis basah dan kebakaran hutan.

3. DINITRO

OKSIDA (N2O)

3. DINITRO

OKSIDA (N2O)

• Dinitro-oksida atau nitrous oksida (N2O) dihasilkan dari lahan pertanian khususnya saat aplikasi pupuk nitrogen yang berlebih dan pembakaran jerami.

Polusi N2O dari :1.Pemupukan urea berlebihan2.Pemakaran Jerami

1

2

4. PCF,

HFC, SF6

4. PCF,

HFC, SF6

Gas-gas industri yang mengandung fluor (HFC, PFC, dan SF6) diproduksi oleh proses industri, dan tinggal di atmosfer hampir selama-lamanya karena tidak ada penyerap atau penghancur alaminya

• Perflourokarbon (PFCs) berasal dari proses industri.•Hidroflourokarbon (HFCs) berasal dari sistem pendingin, aerosol, foam, dan pelarut•Sulfurheksafluorida (SF6) biasanya dipergunakan sebagai gas isolator pada jaringan listrik tegangan tinggi

Polusi PFC, HFC, SF6 dari proses industri

DAMPAK GLOBAL WARMING

a.Kenaikan permukaan air laut seluruh dunia

b.Peningkatan intensitas terjadinya hujan badai, angin topan, dan banjir

c.Menurunnya produksi pertanian akibat gagal panen

d.Makhluk hidup terancam kepunahan

e.Kebakaran Hutan Meningkat

f. Iklim Mulai Tidak Stabilg.Penyebaran Penyakit

Tropis Meningkat

LANGKAH SEDERHANA MENGURANGI DAMPAK GLOBAL

WARMING

Batasi penggunanaan kertas

Memakai listrik secukupnya

Hindari Screen Saver Gunakan pupuk organik Penghijauan Hidup efisien Mengemudi cerdas Jauhi aerosol Hindari Fast Food

D. KESIMPULAN

Fenomena pemanasan global secara garis besar diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri. Untuk mengatasi pemanasan global diperlukan usaha yang keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan secara cepat saat ini

Pemanasan global memang sulit diatasi, namun kita bisa mengurangi efeknya. Penanggulangan hal ini adalah kesadaran kita terhadap kehidupan bumi di masa depan

Kehidupan yang masih alami di bumi telah ada jauh sebelum kehidupan manusia. Maka dari itu untuk menjaga dan melestarikan bumi beberapa dekade ke depan kita harus memikirkannya. Marilah bergotong royang untuk menyelematkan bumi yang telah memberikan kita kehidupan yang sempurna ini.