dredging 2015

Upload: rici-kurniawan

Post on 06-Mar-2016

67 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Dredging 2015

TRANSCRIPT

  • TRAINING AHLI TEKNIK PELABUHAN Angkatan 13

    PEKERJAAN PENGERUKAN DAN REKLAMASI Hotel Grand Mercure Jakarta 16-20 Maret 2015 by : Ir Wahyono Bimarso Dipl HE

  • WAHYONO BIMARSO

    1978 : Jakarta International Project Cengkareng site Engineer 1978-1984 : Staf Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan Ditjen Hubla 1984 1988 : Kasubdit Perencanaan Direktorat Teknik PT. Pelindo I Medan 1988 - 1995 : Kepala Bagian Perencanaan,Informasi dan Pengembangan PT Pelindo 1 Medan 1995 - 2001 : Direktur Teknik PT Pelindo 4 Makasar 2001 - 2004 : Direktur Utama PT Pengerukan Indonesia (Persero) 2004 - Sekarang : Port Trainer Bidang kePelabuhanan 2007 - Sekarang : Direktur Utama PT DIAGRAM TRIPROPORSI ENGINEERING CONSLT 2005 Sekarang : Ketua HAPI (Himpunan Ahli Pelabuhan Indonesia) 2010 sekarang : Sekretaris Forum Transportasi Laut MTI 2012 - sekarang : Anggota Tim Kajian Angkutan Laut dan Ferry Kantor WANTIMPRES 2010 - Sekarang : Anggota TIM Pengarah Study Puslitbang Laut Badan Litbang Kementrian Perhubungan

    E-mail: [email protected] ,[email protected] HP: +62811861714,+6285215556650,+628568467772

    PENGALAMAN

  • Agenda

    Dasar Hukum Terkait 1. Pekerjaan reklamasi dan pengerukan 2. Methode pengerukan dan reklamasi 3. Alur Pelayaran di Indonesia 4. Pekerjaan reklamasi 5. Case Study Pekerjaan Reklamasi 6.Soil Improvement

  • Dasar Hukum Terkait(Sumber Tata SePana)

  • 1.Pekerjaan Pengerukan dan reklamasi

    Masalah Alur Pelayaran di Indonesia(sungai Musi,Mahakam,Barito,Belawan,Kapuas)

    Reklamasi Pantai (Perlu Penanganan serius) Terbatasnya Armada Pengerukan/kapal keruk

    Toll Fee dialur Pelayaran Perizinan Tersus dan Pelsus Control Pelabuhan diluar Pelabuhan Umum

  • 1.Pekerjaan Pengerukan dan reklamasi

    Spesikasi teknis : target kedalaman,target Volume, ResiltaTon, Pemilihan alat,target waktu,Dumping Area . Penyediaan anggaran dan tanggung jawab Pemerintah dalam memelihara alur dan Kolam Pelabuhan . Predredge,Progress,Final Sounding

  • 1.Pekerjaan Pengerukan dan reklamasi

    Terminologi : Pengerukan(dredging) adalah Pekerjaan mengubah bentuk dasar perairan untuk mencapai kedalaman dan lebar yang dikehendaki atau untuk mengambil material dasar perairan yang dipergunakan untuk keperluan tertentu(PP no 5 thn 2010)

    Jenis Macam Pengerukan : Pengerukan awal(Capital Dredging) dan Pengerukan untuk Pemeliharaan(Maintenance Dredging)

  • 1.Pekerjaan Pengerukan dan reklamasi

    Kegiatan Pengerukan melipuT : Pekerjaan Pengerukan,Perencanaan Pengerukan,Lokasi/area Pekerjaan Pengerukan,Lokasi Pembuangan hasil keruk,Kegiatan pemeruman dan Perhitungan Volume Keruk,Kedalaman hasil keruk, Mobilisasi dan Demobilisasi

    PP81/2000 Pasal 16 ayat 1 Kenavigasian menyatakan : Pekerjaan Pengerukan pada alur Pelayaran dan atau kawasan Pelabuhan harus mendapat izin dari Menteri Perhubungan

  • 2.Methode pengerukan dan reklamasi

  • SELF EMPTYING SYSTEM PUMP TO ASHORE

    1. DREDGING

    2. CONNECTING

    3.DISCHARGING

  • CYCLE OF RAIBOWING SYSTEM

    1 2

    3 4

    SAND DREDGING SAILING LOADED

    RAINBOWING RAINBOWING

  • Prosedure pekerjaan pengerukan dengan menggunakan Cutter Suction Dredger (CSD) Pergerakan CSD dalam mengeruk menggunakan Jangkar yang disambung dengan Sling yang diikatkan pada Cutterhead, dengan Winch Draghead ditarik kekiri-kanan untuk memotong material di dalam air. Sedangkan satu Spud bekerja agar CSD tetap pada posisinya. Untuk menggerakkan CSD pada lokasi lain dengan menggunakan Spud (seperti melangkah) salah satu Spud station dan Spud lainnya bergerak maju. Untuk pergerakan vertikal Draghead, dengan menggunakan Winch yang disambungkan dengan sling dan diikatkan pada Pontoon/Barge. Segala kegiatan dalam air dimonitor melalui Komputer, yaitu pergerakan Draghead, sudut CSD dan tekanan pada pipa buang. Material disalurkan melalui pipa. Yang mempengaruhi kerja CSD adalah karakteristik tanah, besaran butiran, SPT, kedalaman keruk, kondisi cuaca, lalu-lintas, pasang-surut

  • PHASE 3LAYING GEOTEXTILE

    PHASE 4

    PHASE 5SAND BLANKETING

    PHASE 6VERTICAL DRAIN

    PHASE 7SAND SURCHARGE& SETTLEMENT

    PHASE 8FINAL

    DEWATERING ANDPUMPING TODRAINAGE

    FILLING SEA SAND FROMTHE DREDGERS/HYDROULICFILL

    GEOTEXTILE

    HYDROULIC FILL BY SEA SAND

    SAND BLANKETING BY SEA SAND

    VERTICAL DRAIN

    SURCHARGING BY SEA SAND

    RECLAMATION WORKS BY POLDER SYSTEM

  • Pantai Phase 1Sheetpile/Penahan material

    Pantai Phase 2

    Pantai Phase 3

    Pantai Phase 4Instalasi PVDdan Revetment

    Phase 5Pantai

    Dan lahan siap dibangun

    TAHAPAN PEKERJAAN REKLAMASI PADA PANTAI

    Surcharge denganPasir/Tanah

    Screen, agar material tidakmencemari sekeliling

    Hydroulicfill Pasir Laut dengancara per-layer

    Hasil buangan lumpur &Pemasangan Geotextile padalokasi reklamasi (jika perlu)

  • REMOVING THE CLAY LAYER BY SMALL CUTTER SUCTION DREDGER

    The sucPon pipe was geYng stuck by the collapsing clay layer

    CLAY AT DEPOSIT

  • 3.Alur pelayaran di Indonesia

    MASALAH ALUR PELAYARAN PELABUHAN : BELAWAN 250000m3/tahun harus dikeruk) PALEMBANG (SUNGAI MUSI) (2500000m3/thn harus

    dikeruk) BENGKULU ( ketersediaan kapal cu[er sucPon suma ada 1

    di indonesia),sdh ada Toll Fee ke perusahaan Batubara PONTIANAK (SUNGAI KAPUAS) 1000000m3/thn pel rugi SAMARINDA (SUNGAI MAHAKAM) 1600000m3/thn kapal

    kecil BANJARMASIN (SUNGAI BARITO) 2000000m3/thn(toll Fee) SURABAYA (PEL TJ PERAK) pendalaman,pelebaran Toll Fee Keterbatasan kedalaman Kendari(rencana pindah ke lokasi Bungkutoko) Teluk Bayur,MalahayaP,Manado Pekan baru.Paotere

  • Cara kerja Trailing SucPon Hopper Dredger

  • Cu[er SucPon Dredger

  • ALKI 1

    ALKI 2

    ALKI 3

    ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA (ALKI) SEHARUSNYA MASTERPLAN KORIDOR EKONOMI DIMULAI DARI

    LAUT ,INDUSTRI MARITIM, PERIKANAN, PERKAPALAN,

    PELABUHAN,ANGKUTAN LAUT DLL

  • q Alur Pelayaran Pelabuhan Belawan

    22

    Alur Pelayaran Panjang 13.5 km Lebar 100 meter melengkung menyesuaikan kontur kedalaman Pengendapan terbesar disekitar buoy 3 dan 5 Kebutuhan Volume keruk 2.5 juta m3/tahun Jenis kapal keruk Hopper Dredger 3000m3 atau 4000m3 atau 5000m3 Termasuk alur yang rawan kecelakaan kapal sehingga perlu direalignement jadi lurus tapi masih perlu study mendalam. Pasang surut 2.9 meter

  • Alur Pelayaran Pelabuhan Belawan memiliki alur pelayaran sepanjang 13,5 Km dengan lebar prol mencapai 100 m dan kedalaman 8 m LWS s.d 10 m LWS. Data survey menunjukkan bahwa laju pengendapan di perairan pelabuhan ratarata 331.924 m3 per bulan atau 11.064 m3 perhari. Dengan demikian kondisi kedalaman alami muara Sungai Belawan ini Tdak memenuhi persyaratan navigasi pelayaran terutama untuk kapal dengan drab yang dalam. Alur yang tersedia saat ini dibuat pada tahun 1921 dengan kemiringan sampai 1 : 5. Alur tersebut dibentuk pada arah azimut 238, 220, 200,5, dan 187 menuju Pelabuhan Belawan. Bentuk alur yang sedikit melengkung ini adalah berorientasi pada kondisi kontur baTmetri yang ada guna mendapatkan kedalaman yang cukup dengan panjang alur yang relaTf pendek.

  • Pemodelan Arus

    Pola Arus Skenario Alur Baru (Pasang)

    Pola Arus Skenario Alur Baru (Surut)

    PADA SAAT PASANG, ARUS PADA UMUMNYA TIDAK TERLALU BESAR, BERKISAR ANTARA 0.02 - 0.4 M/DETIK

    PADA SAAT SURUT POLA ARUS DI ALUR BERISAR ANTARA 0.1 - 1.2 M/DETIK.

    ARUS DI ALUR BARU PADA UMUMNYA LEBIH KECIL DIBANDINGKAN ARUS DI ALUR YANG LAMA.

  • Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) adalah akses utama menuju pelabuhan Tg Perak dan Gresik.

    Kondisi eksisting : - Panjang 25 mil laut - Hanya SATU jalur (one way only) pd pos.buoy 25 lebar kurang dr 100m

    dengan kedalaman hanya 8,5 LWS. - Terdapat 18 buoys. - Terdapat Pipa Gas Kodeco Daya lalu 27.000 kapal/tahun. Tinggi gelombang maksimal 1,5 m. Kecepatan angin rata-rata 12 knots bertiup

    dari arah barat ke timur dan sebaliknya, berganti arah tiap 6 jam dengan kecepatan maksimum 3 knots.

    KONDISI ALUR PELAYARAN BARAT TANJUNG PERAK

    Daratan Madura

    Pulau Jawa

    Pipa Gas Lama

    No.1 3

    5

    2 7

    9 4

    11

    Mapia

    6

    13

    15

    8

    Stn Pandu Kr. Jamuang

    SWEBERCONQUEST

    ALUR PELAYARAN Lebar 100 m LWS 9,5 m

    Lebar 100 m LWS 9,5 m

    Lebar 150 m LWS 10 m - 11 m

    Area Anchorage

    Area Anchorage

    Area Anchorage

    Alpha DMB 88

    Maspion Smelthing

    10 Rede Tg. Perak Surabaya

    PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

    Petro Kimia

    Dermaga Gresik

    PLTU

  • HA

    MB

    ATA

    N P

    RO

    GR

    AM

    APB

    S

    Gas Flow to ORF thru Old 14 Pipeline

    REMARKS :

    Surabaya West Acces Chanel

    CODECO PIPE

    COLLISION IMPACT

  • Alur Pelayaran Sungai Mahakam

    Terdapat delta dalam jumlah dan ukuran besar terbentuk di muara sungai Mahakam, membentang kurang lebih pada 40 km Garis Bujur dan 60 km Garis Lintang.

    Alur pelayaran utama menuju ke Samarinda mempunyai jarak 65 km, mulai dari selatan delta muara Sungai Mahakam. Dari alur pelayaran sepanjang sungai Mahakam menuju Pelabuhan Umum Samarinda sepanjang 65 Km, terdapat bagian alur pelayaran 29 km dengan 9 lokasi (spot) yang memerlukan pemeliharaan ruTn pengerukan seTap tahunnya. Dimensi alur pelayaran tersebut berubah sesuai dengan kondisi anggaran Volume rata-rata pengerukan adalah 1.600.000 m3 per tahun. Pekerjaan Pengerukan dikerjakan dengan hopper dredger dan material hasil pengerukan dibuang ke lokasi pembuangan (dumping area). Terdapat 2 lokasi pembuangan (dumping area) yakni, terletak 25 Km di selatan dari delta dan kurang lebih sungai di pusat delta, dekat dengan pulau Sungai Kelambu

    AlternaTf alur pelayaran hanya satu karena berkembang pesatnya minyak dan gas di blok mahakam sehingga banyak pipa2 yang crossing sungai kecil dan ada juga yang crossing disungai kearah hulu pelabuhan Palaran

  • Alur Pelayaran Sungai MUSI Alur Pelayaran dan Kolam Pelabuhan Alur pelayaran Pelabuhan Palembang menyusuri Sungai Musi cukup jauh yaitu 108 km dari muara Sungai Musi ke lokasi pelabuhan. Pelabuhan ini memiliki lebar alur 100 300 m dan kedalaman -5 s.d -7 LWS. Rumah pandu kapal berada di Tanjung Buyut dan Tdak didukung dengan fasilitas jalan penghubung. Perubahan pasang surut permukaan air pada bagian ambang luar dan bagian dalam Sungai Musi sangat berpengaruh terhadap aksesibilitas kapak-kapal yang berlayar mulai dari ambang luar ke Pelabuhan Boom Baru Palembang dan sebaliknya. Alur pelayaran mulai dari ambang luar sampai dengan Boom Baru mempunyai lebar antara 100m 300m dan kedalaman setelah dikeruk -6,5m LWS. Untuk spot tertentu kedalaman -6,5m LWS hanya bertahan sekitar 3 bulan akibat adanya pendangkalan yang menyebabkan alur tertentu pada spot C, hanya mempunyai kedalaman -4,25m LWS dan lainnya berkisar antara -5,20 s/d -6,10 m LWS.

  • Alur Pelayaran Sungai MUSI

  • Kondisi sedimentasi di beberapa spot area alur pelayaran mengkondisikan karakterisTk alur sebagai berikut> Aksesibilitas dalam waktu 3 bulan setelah dikeruk s/d -6,5 m LWS Setelah itu kapal perlu menyesuaikan dengan Tnggi pasang surut, meskipun telah dikeruk sampai dengan -6,5m LWS. Kapal dengan drab lebih besar dari 6,5 m Tdak dapat membawa muatan secara penuh. Kapal berdrab kedalaman maksimum 6,5 m dapat melewaT ambang luar jika pasang minimum -3,50 m LWS dengan rata-rata perhari selama 5 jam. Pengendapan lumpur yang terjadi di Pelabuhan Palembang Tap tahunnya cukup Tnggi sehingga rawan pendangkalan dan perlu pengerukan ruTn. Selain itu pelabuhan ini sangat dipengaruhi pasang surut yang bergerak antara 0.6 sampai 3.7 meter.

  • Kondisi Alur Pada Spot yang rawan

    No SPOT ALUR SATUAN KEDALAMAN SAAT SETELAH DIKERUK

    KEDALAMAN 3 BLN SETELAH DIKERUK

    KETERANGAN

    Endapan m3/hari

    1 Ambang Luar (C1) - meter LWS 6,5 4,17 0,0101

    2 Ambang Luar (C2) - meter LWS 6,5 4,41 0,0163

    3 Tanjung Carat - meter LWS 6,5 5,94 0,0056

    4 Tanjung Buyut - meter LWS 6,5 6,10

    5 Payung Utara - meter LWS 6,5 5,20 0,0020

    6 Payung Barat - meter LWS 6,5 6,36 0,0014

    7 Payung Selatan - meter LWS 6,5 6,37 0,0013

    8 Pulau Ayam - meter LWS 6,5 -

    9 Penyeberangan Upang - meter LWS 6,5 5,90 0,0022

    10 Selat Jaran - meter LWS 6,5 -

    11 Nuara Selat Jaran - meter LWS 6,5 5,85 0,0065

    12 Aer Kumbang - meter LWS 6,5 -

    13 Sungai Lais - meter LWS 6,5 -

  • Alur Pelayaran Barito 25 mil -7m lws

  • Alur Pelayaran Sugai Kapuas dan Pengembangan Pelabuhan PonTanak

  • CONTOH PROYEK PENGERUKAN(Maintenance) Pengerukan Kolam Pelabuhan tanjung priok(tetap rawan resiko kontraktor karena perairan yg penuh dgn sampah dan barang2

    buangan logam

  • Bengkulu: Alun yg besar menyebabkan kapal TSHD tdk cocok bekerja disana,sekarang sdh diperdalam -10 m lws sehingga

    kapal besar sdh bisa masuk

  • 4.Pekerjaan Reklamasi Reklamasi Terminologi : Pekerjaan

    Pmbunan di Perairan atau Pesisir yang mengubah garis pantai dan/ atau kontur kedalaman Perairan ( PP no 5 thn 2010)

    Tujuan Reklamasi : Menambah( memperluas) area daratan Pelabuhan karena menambah area kearah darat sudah Pdak memungkinkan

  • Pekerjaan Reklamasi Kegiatan Reklamasi harus memperhaTkan : . Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kabupaten/kota(untuk pekerjaan reklamasi) . Keselamatan Pelayaran . Kelestarian Lingkungan Hal yang harus diperhaTkan pada pekerjaan Reklamasi pada areal berlumpur : . Gelombang/luapan lumpur(mud explosion) . Penurunan Lahan/Setlement yang Tdak merata . Terjadinya Likuifaksi

  • Contoh proyek reklamasi Yangshan deep water port

  • Permasalahan Banyak kegiatan kepelabuhanan dari mulai Bojonegara,Ciwandan,muara baru,Marunda sampai Cilamaya

    Pantai utara sdh banyak tercemar karena tumbuhnya Industri yang sangat pesat

    Banyak Pekerjaan Reklamasi yg merubah bentuk pantai serta menghilangkan hutan mangrove

    Reklamasi Pelabuhan Kalibaru membutuhkan material yg cukup besar dan juga pengoperasian Pelabuhan dibagian luar akan merupakan tantangan yg harus dipecahkan dari segi Coastal Engireering karena merupakan daerah terbuka dari gelombang laut

  • Tanjung Priok,Pengembangan Kalibaru

    Signicant Wave Height 1.5 M Pasang Surut 1.5 meter

    Pengoperasian Dermaga Bulk dibagian luar Reklamasi (menyebabkan dermaga Tdak bisa beroperasi sepanjang tahun)

    Kesulitan Material Reklamasi Permasalahan kekeruhan air dalam kolam

    Gelombang dominan barat laut ,utara(nov-April) H1/3 = 1.5 meter,Hmax= 3 meter

    Gelombang dominan Tmur laut (mei-okt) H1/3= 1.3 meter,Hmax = 2.5 meter

  • Pelabuhan Makasar dan Rencana Reklamasi Pelabuhan baru

    Alur Pelayaran 25 mil kedalaman -16 m sd -25 m,Pintu masuk alur 2mil dengan lebar 200 meter Tinggi Gelombang 2 meter didepan terminal umum dan 1 meter didepan terminal PeT kemas Arus arah U-S dengan kecepatan 2 knot Pasang terTnggi 1.8 meter LWS

  • Pelabuhan Makasar Perairan tenang dan bagus karena selama bertahun tahun Tdak perlu ada pemeliharaan alur dan kolam pelabuhan,dan ada breakwater alam didepan pelabuhan Karena pertumbuhankontainer berkembang cukup pesat dilaksanakan pengembangan pelabuhandengan cara reklamasi didepan galangan kapal PT IKI Pembangunan dilaksanakan dengan cara Reklamasi,namun demikian perlu diadakan kajian MatemaTcal Model dari lay out yg ada Alur masuk dengan memanfaatkan Countour alam yang ada

  • 5.Case Study Reklamasi

    Salah satu lingkup Pekerjaan Engineering Design Terminal PeT Kemas adalah Pekerjaan Reklamasi seluas 60 ha. Pekerjaan reklamasi melipuT pengganTan tanah, penimbunan tanah, dan soil improvement dengan menggunakan verTcal drain, serta preloading. Elevasi sea bed area reklamasi antara -3 hingga -5 LWS. Lapisan tanah dasar berupa lempung dengan konsistensi sangat lunak dengan Nspt 2. Elevasi reklamasi rencana adalah +4,00 m. Adapun beberapa metode reklamasi yang akan direncanakan antara lain :

  • Contoh Perhitungan konsolidasi BH6

  • Perhitungan Konsolidasi BH 8 n 9

  • Contoh curva Se[lement

  • Konstruksi Pelindung Reklamasi

  • Contoh Soil ProperPes

  • PERENCANAAN REKLAMASI DAN REVETMENT

  • DERMAGA TIANG PANCANG

    POTONGAN MELINTANG DERMAGA TIANG PANCANG DAN REKLAMASI PELABUHAN

  • Contoh reklamasi Pelabuhan Belawan

  • Perencanaan Reklamasi dan Revetment (Layout)

    Layout Rencana Reklamasi Keseluruhan 3.708.106 m3

    Rencana Reklamasi Tahap-1 2.209.264 m3

    Rencana Reklamasi Tahap-2 1.498.842 m3

  • Perencanaan Reklamasi dan Revetment

  • Perencanaan Reklamasi dan Revetment (Analisa Konsolidasi)

  • Perencanaan Reklamasi dan Revetment (VerTcal Drain)

    Pola Pemasangan Vertical Drain

    Layout Pemasangan Vertical Drain

  • Perencanaan Reklamasi dan Revetment (Potongan)

  • Perencanaan Reklamasi dan Revetment (Analisis)

  • Perencanaan Reklamasi dan Revetment (Instrumentasi)

  • Perencanaan Reklamasi (Struktur Revetment & Pelindung Gelombang)

    Asumsi : Tinggi Gelombang 0,6 meter Material Pelindung Gelombang : 1. Batu Armor 251 kg (dia. 50 ~ 60)cm 2. Kubus Beton 109 kg (dia. 36.6 cm)

  • Perencanaan Reklamasi dan Revetment (Analisa Stabilitas Lereng)

    Kemiringan 1 : 2 FK : 0.88

    Kemiringan 1 : 2.5 FK : 1.06

    Kemiringan 1 : 3 FK : 1.24

  • 6. Soil Improvement

    VerPcal drain

  • Dynamic CompacPon @ Sand Colum

  • Film tentang Dynamic CompacPon

  • VibrootaPon

  • Film tentang VibrooataPon

  • TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA wass Wahyono Bimarso Email : [email protected],[email protected] +62811861714,+6285215556650,+628568467772