Download - BAB V Yohana Noni.docx
BAB VTUGAS KHUSUS
Tower crane merupakan alat yang digunakan untuk mengangkat material secara
vertikal dan horizontal ke suatu tempat yang tinggi pada ruang gerak yang
terbatas. Pada saat pemilihan tower crane sebagai alat pengangkutan yang akan
digunakan, beberapa pertimbangan perlu diperhatikan yaitu:
1. Kondisi lapangan tidak luas
2. Ketinggian tidak terjangkau oleh alat lain
3. Pergerakan alat tidak perlu
Pertimbangan ini harus direncanakan sebelum proyek dimulai karena tower crane
diletakkan di tempat yang tetap selama proyek berlangsung, tower crane harus
dapat memenuhi kebutuhan pemindahan material sesuai dengan daya jangkau
yang ditetapkan serta pada saat proyek telah selesai pembongkaran crane harus
dapat dilakukan dengan mudah.
102
Gambar 70. Tampak atas jangkauan tower crane proyek pembangunan Hotel dan Convention Hall Grand Dafam Lampung
A. Bagian Tower crane
Bagian dari crane adalah mast atau tiang utama, jib dan counter jib,
counterweight, trolley dan tie ropes. Mast merupakan tiang vertikal yang
berdiri diatas base atau dasar. Jib merupakan tiang horizontal yang
panjangnya ditentukan berdasarkan jangkauan yang diinginkan. Counter jib
adalah tiang penyeimbang. Pada counter jib dipasangkan counterweight
sebagai penyeimbang beban. Trolley merupakan alat yang bergerak sepanjang
jib yang digunakan untuk memindahkan material secara horizontal dan pada
trolley tersebut dipasangkan hook atau kait. Kait dapat bergerak secara
vertikal untuk mengangkat material. Tie ropes adalah kawat yang berfungsi
untuk menahan jib supaya tetap dalam kondisi lurus 90° terhadap tiang
utama. Pada bagian atas tiang utama sebelum jib terdapat ruang operator dan
dibawah ruang tersebut terdapat slewing ring yang berfungsi untuk memutar
jib. Selain itu juga terdapat climbing device yang merupakan alat untuk
menambah ketinggian crane.
103
Lengan pada crane yang disebut sebagai jib terdiri dari dua macam yaitu
saddle jib dan luffting jib. Saddle jib adalah lengan yang mendatar dengan
sudut 90° terhadap mast atau tiang tower crane. Jib jenis ini dapat bergerak
360°. Saddle jib terdiri dari dua bagian yaitu jib panjang yang berfungsi untuk
pengangkatan material dan jib pendek berfungsi untuk penyeimbangan
(counter jib).
Sedangkan luffing jib mempunyai kelebihan dibandingkan dengan saddle jib
karena sudut diantara tiang dengan jib dapat diatur lebih dari 90°. Dengan
kelebihan ini maka hambatan pada saat lengan berputar dapat dihindari.
Dengan demikian pergerakan tower dengan luffing jib lebih bebas
dibandingkan dengan alat yang menggunakan saddle jib. Jib jenis ini juga
dapat bergerak 360° terhadap tiangnya.
Gambar 71. Bagian-bagian tower crane proyek pembangunan Hotel dan Convention Hall Grand Dafam Lampung
104
B. Jenis Tower crane
Tipe tower crane dibagi berdasarkan cara crane tersebut berdiri. Pemilihan
jenis tower crane harus mempertimbangkan beberapa aspek seperti situasi
proyek, bentuk struktur bangunan, kemudahan saat pemasangan dan
pembongkaran serta ketinggian bangunan. Tower crane statis terdiri dari
beberapa macam tipe yaitu free standing crane, tied-in tower crane dan
climbing crane. Jenis yang dapat digerakkan adalah rail mounted crane.
1. Free Standing Crane
Free standing crane berdiri diatas pondasi khusus dipersiapkan untuk alat
tersebut. Jika crane harus mencapai ketinggian yang besar maka
digunakan pondasi seperti tiang pancang. Syarat dari pondasi crane adalah
pondasi tersebut mampu menahan momen akibat angin dan ayunan beban,
berat crane, dan berat material yang diangkat. Free standing crane dapat
berdiri sampai dengan ketinggian 100m. Tiang utama (mast) diletakkan
diatas dasar (footing block) dengan diberi ballast sebagai penyeimbang
(counterweight). Ballast ini terbuat dari beton atau baja. Saddle jib dan
luffing jib dapat digunakan pada crane ini.
1. Rail Mounted Crane
Penggunaan rel pada rail mounted crane mempermudah alat untuk
bergerak sepanjang rel khusus. Desain pemasangan rel harus
memperhatikan ada dan tidaknya tikungan karena tikungan akan
mempersulit gerakan crane. Agar tetap seimbang gerakan crane tidak
dapat terlalu cepat. Kelemahan dari crane tipe ini adalah harga rel yang
cukup mahal. Rel harus diletakkan pada permukaan datar sehingga tiang
105
tidak menjadi miring. Namun, keuntungan adanya rel adalah jangkauan
crane menjadi lebih besar.
Turntable dari rail-mounted crane terletak di bagian bawah. Crane jenis
ini digerakkan dengan menggunakan motor penggerak. Jika kemiringan
tiang melebihi 1/200 maka motor penggerak tidak mampu menggerakkan
crane. Ketinggian maksimum rail mounted crane adalah 20 meter dengan
berat beban yang diangkat tidak melebihi 4 ton. Batasan ini perlu
diperhatikan untuk menghindari jungkir mengingat seluruh badan crane
bergerak pada saat pengengkatan material.
2. Tied in Crane
Crane mampu berdiri bebas pada ketinggian kurang dari 100 m. Jika
diperlukan crane dengan ketinggian lebih dari 100m maka crane harus
ditambatkan atau dijangkar pada struktur bangunan. Crane yang
ditambatkan pada struktur bangunan dikenal sebagai tied in crane. Fungsi
dari penjangkaran adalah untuk menahan gaya horizontal. Dengan
demikian crane tipe ini dapat mencapai ketinggian sampai 200m.
3. Climbing Crane
Dengan lahan yang terbatas maka alternatif penggunaan crane adalah
crane panjat atau climbing crane. Crane tipe ini diletakkan dalam struktur
bangunan, yaitu pada core atau inti bangunan. Crane bergerak naik
bersamaan dengan struktur naik. Pengangkatan crane dimungkinkan
dengan adanya dongkrak hidrolis atau hydraulic jacks.
106
Pada proyek pembangunan Hotel dan Convention Hall Grand Dafam Lampung
jenis tower crane yang digunakan adalah tied-in crane dimana tower crane
diletakkan di samping bangunan hotel dengan crane yang ditambatkan atau
dijangkar pada struktur bangunan. Penambatan pada struktur bangunan sendiri
berfungsi untuk membantu crane dapat kokoh menahan beban yang diterimanya.
Gambar 72. Tower crane Tied-in Crane pada proyek pembangunan Hotel dan Convention Hall Grand Dafam Lampung
C. Data Tower Crane Proyek Pembangunan Hotel Dan Convention Hall Grand Dafam Lampung
Main Characteristics Tower Crane FO/23B :
Brand : TOP SKY EQUIPMENT
Model : FO/23B (TC145F10/23)
Type : Stationary
HUH : 44,8 m
Jib Length : 50 m
107
Max Load : 10 ton @14,5m
Tip Load : 2,3 ton
Hoisting Mech : 70 RCS 25
(45LVF25, 75LVF25 optional)
Slewing Mech : 95SVT
Troll Eying Mech : 4T3V4
Power Supply : 380v 50Hz (440v 60Hz optional)
Necessary Electric Power : 80KVA
Includes :
Electric and metal cables, complete set
Base mast : 7,5m
12 mast 1,6x1,6x3 m each
Counter jib and 50 m jib
Telescoping set (Cage, Pump & Jack, and complete accessories)
Space Cabin (with air container)
Container : 5x40hHQ
D. Estimasi Waktu Pekerjaan Tower Crane
Berikut pengestimasian waktu kerja tower crane pada proyek pembangunan Hotel
dan Convention Hall Grand Dafam Lampung oleh penulis yang akan
dibandingkan dengan pengestimasian waktu kerja tower crane oleh kontraktor
pelaksana PT. PP (Persero) :
Waktu Efektif diluar waktu pengoperasian malam, menurut data laporan
pengoperasian adalah 9 jam kerja dimulai dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore.
108
Berikut di estimasikan waktu berdasarkan pekerjaan, yaitu :
1. Estimasi Waktu Tidak Efektif
2. Pengangkatan Tulangan Kolom
3. Pengangkatan Tulangan Balok
4. Pengangkatan Besi Sengkang untuk Balok
5. Pengangkatan Tulangan Lantai
6. Pengangkatan Bekisting Kolom
7. Pengangkatan Bekisting Kepala Kolom
8. Pengangkatan Papan Bekisting Balok
9. Pengangkatan Scaffolding
10. Pengangkatan Bucket Beton
Tabel 1. Detail Pekerjaan Penggunaan Tidak Efektif
Detail Pekerjaan Waktu
Persiapan pengangkatan yang kurang (menunggu)
20 menit
Fleksibilitas Pengaturan 30 menit
Istirahat 1 jam
Cuaca (Hujan dan Angin) diasumsikan 30 menit
Total 2 jam 20 menit
109
Tabel 2. Detail Pengangkatan Tulangan Kolom
Detail Pekerjaan Waktu
Persiapan pengangkatan tulangan kolom 30 detik
Pengangkatan tulangan kolom 10 detik
Pemindahan material tulangan kolom 30 detik
Penurunan tulangan kolom 5 detik
Menyetel tulangan kolom yang akan dipasang
10 menit
Melepas tulangan kolom yang telah dipasang
55 detik
Total 12 menit 10 detik
Tabel 3. Detail Pengangkatan Tulangan Balok
Detail Pekerjaan Waktu
Persiapan pengangkatan tulangan balok 1 menit 30 detik
Pengangkatan tulangan balok 1 menit
Pemindahan material tulangan balok 1 menit
Penurunan tulangan balok 50 detik
Melepas tulangan balok pada lokasi yang ditentukan
1 menit 30 detik
Total 5 menit 50 detik
110
Tabel 4. Detail Pengangkatan Besi Sengkang Balok
Detail Pekerjaan Waktu
Persiapan pengangkatan besi sengkang 45 detik
Pengangkatan besi sengkang 45 detik
Pemindahan besi sengkang 45 detik
Penurunan besi sengkang 10 detik
Melepas besi sengkang pada lokasi yang ditentukan
45 detik
Total 3 menit 10 detik
Tabel 5. Detail Pengangkatan Tulangan Lantai
Detail Pekerjaan Waktu
Persiapan pengangkatan tulangan 2 menit
Pengangkatan tulangan 1 menit
Pemindahan material tulangan 1 menit
Penurunan tulangan 1 menit
Melepas tulangan lantai pada lokasi yang ditentukan
2 menit
Total 7 menit
111
Tabel 6. Detail Pengangkatan Bekisting Kolom
Detail Pekerjaan Waktu
Persiapan pengangkatan bekisting kolom
1 menit
Pengangkatan bekisting kolom 45 detik
Pemindahan bekisting kolom 30 detik
Penurunan bekisting kolom 20 detik
Menyetel bekisting kolom yang akan dipasang
3 menit
Melepas bekisting yang telah dipasang 1 menit
Total 6 menit 35 detik
Tabel 7. Detail Pengangkatan Bekisting Kepala Kolom
Detail Pekerjaan Waktu
Persiapan pengangkatan bekisting kepala kolom
1 menit
Pengangkatan bekisiting 1 menit
Pemindahan bekisting 45 detik
Penurunan bekisiting 30 detik
Menyetel bekisiting yang akan dipasang 2 menit
Melepas bekisiting yang telah dipasang 1 menit
Total 6 menit 15 detik
112
Tabel 8. Detail Pengangkatan Papan Bekisting Balok
Detail Pekerjaan Waktu
Persiapan pengangkatan papan bekisting balok
1 menit 30 detik
Pengangkatan papan bekisting balok 1 menit
Pemindahan material papan bekisting balok
1 menit
Penurunan papan bekisting balok 1 menit
Melepas papan bekisting balok pada lokasi yang ditentukan
1 menit 15 detik
Total 5 menit 45 detik
Tabel 9. Detail Pengangkatan Scaffolding
Detail Pekerjaan Waktu
Persiapan pengangkatan scaffolding 1 menit 15 detik
Pengangkatan scaffolding 55 detik
Pemindahan scaffolding 30 detik
Penurunan scaffolding 55 detik
Melepas scaffolding pada lokasi yang ditentukan
1 menit 15 detik
Total 4 menit 50 detik
113
Tabel 10. Detail Pengangkatan Bucket Beton
Detail Pekerjaan Waktu
Persiapan pengangkatan bucket 60 detik
Pengangkatan bucket ke truck mixer 30 detik
Pengisian bucket dengan beton 2 menit
Pemindahan pengankatan bucket beton 2 menit
Penurunan bucket beton 60 detik
Pengisian beton ke bekisting 60 detik
Total 7 menit 30 detik
Berdasarkan data-data tersebut maka dapat dihitung estimasi waktu kerja tower
crane selama satu hari:
Waktu Efektif = Waktu Kerja – Waktu non Efektif
= 9 jam – 2 jam 20 menit
= 6 jam 40 menit
Waktu Pengerjaan Kolom = Tulangan Kolom + Bekisting Kolom + Bekisting
Kepala Kolom + Pengecoran Kolom
= 33 menit 40 detik
Waktu Pengerjaan Balok & Plat Lantai = Scaffolding + Tulangan Balok +
Besi Sengkang Balok + Tulangan Lantai
+ Bekisting Balok + Pengecoran Balok
Lantai
= 34 menit 25 detik
114
Produktifitas Sehari
Kolom = 6 jam 40 menit / 32 menit 30 detik
= 12 kali pekerjaan
Balok = 6 jam 40 menit / 34 menit 5 detik
= 11 kali pekerjaan
Dengan perhitungan estimasi yang dilakukan oleh penulis, maka didapatkan
produktifitas yang lebih baik. Dimana produktifitas yang dihitung penulis dalam
sehari tower crane dapat melakukan 12 kali pekerjaan kolom dan 11 kali
pekerjaan balok. Sedangkan produktifitas oleh PT. PP (Persero) hanya dapat
melakukan 10 kali pekerjaan kolom dan 10 kali pekerjaan balok.