cover laporan ph kabil

Upload: ria-indira-burdani

Post on 11-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

stase ph

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 Cover Laporan Ph Kabil

    1/6

    LAPORAN

    GAMBARAN PENGETAHUAN TENAGA KESEHATAN DI

    PUSKESMAS KABIL TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS

    TAHUN 2014

    DISUSUN OLEH:

    1. ARMAWATI RIWANTO PUTRI 08310033

    2. BOBY ANUGRAH SEPTIADI 08310045

    3. EKA KUMALA SARI 08310087

    4. RIA INDIRA BURDANI 09310031

    5. IRENE RESTI ROSARI 09310250

    6.

    FRANCISKA ETIKA DEWI 09310312

    PERIODE: 10 MARET 2014 3 MEI 2014

    PUBLIC HEALTH DINAS KESEHATAN KOTA BATAM

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI

    BANDAR LAMPUNG

    2014

  • 5/20/2018 Cover Laporan Ph Kabil

    2/6

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas Berkat Rahmat dan

    karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kerja hasil kegiatan Public Health(PH) dengan judul Gambaran Pengetahuan Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Kabil Tentang

    Penyakit Tuberkulosis Tahun 2014. Laporan hasil kegiatan ini kami susun dalam rangka

    melengkapi persyaratan yang diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam kepaniteraan

    klinik senior bagian ilmu Public HealthFakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar

    Lampung. Banyak pihak yang telah membantu dalam kelancaran pembuatan laporan ini.

    Untuk itu kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala

    bantuan dari berbagai pihak, terutama kepada:

    1. drg. Chandra Rizal , M.Si selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam yang telah

    memberikan izin dan fasilitas pelaporan yang diperlukan.2.

    drg. Indriani Yuliati selaku Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Batam.

    3.

    Bpk. Erigana, SKM, M.Kes. selaku Kepala Bidang Program Dinas Kesehatan Kota

    Batam.

    4.

    Drg. Sri Rupiati selaku Kepala Bidang Pengendalian Penyakit & Penyehatan

    lingkungan (P2 & PL) Dinas Kesehatan Kota Batam.

    5.

    Dr. Fardiani Nurdin, M.Kes. selaku Kepala Bidang Kesehatan Keluarga (Kesga),

    Promosi kesehatan (Promkes), dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Batam.

    6.

    Dra. Afriani, Apt. selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dan Kefarmasian Dinas

    Kesehatan Kota Batam.

    7.

    Dr. Christiana S. Sebagai KASI Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit.

    8.

    Dr. Dewi Murni selaku Kepala Puskesmas Kabil Kota Batam yang telah memberikan

    izin dan fasilitas pelaporan yang diperlukan.

    9.

    Bpk. Umri, SE selaku Kasubag Tata Usaha Puskesmas Sekupang.

    10.

    Seluruh staf Puskesmas Kabil yang telah memberikan bantuan dan pengalaman dalam

    pengumpulan data dan kelancaran program kegiatan

    11.

    Seluruh warga kelurahan Tanjung Punggur atas segala bantuan dan kerjasamanya

    dalam kelancaran kegiatan penelitian kejadian Tuberkulosis.

    12.Terakhir, kepada semua pihak yang tidak sempat kami sebutkan satu per satu, yang

    telah banyak membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam proses

    penelitian ini.

    Kami menyadari bahwa di dalam pembuatan Laporan Penelitian ini masih banyak

    kekurangan, oleh karenanya dengan segala kerendahan hati kami mengharapkan kritik dan

    saran yang membangun demi kesempurnaan Laporan penelitian ini. Akhir kata, Kami

    berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu.

    Semoga Laporan penelitian ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

    Batam, April 2014

    Hormat kami,

  • 5/20/2018 Cover Laporan Ph Kabil

    3/6

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL

    KATA PENGANTAR

    DAFTAR ISI

    DAFTAR TABEL

    DAFTAR GAMBAR

    DAFTAR BAGAN

    DAFTAR GRAFIK

    BAB 1 : PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang

    1.2Perumusan Masalah

    1.3Tujuan

    1.3.1 Tujuan Umum

    1.3.2 Tujuan Khusus

    1.4Manfaat Penelitian

    1.5Ruang Lingkup

    BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 TB Paru (Tuberkulosis)

    2.1.1 Pengertian TB Paru

    2.1.2 Etiologi TB Paru

    2.1.3 Cara Penularan

    2.1.4 Resiko Penularan Tuberkulosis

    2.1.5 Gejala Penderita Tuberkulosis

    2.1.6 Tatalaksana

    2.1.7 Diagnosis TB Paru

    2.1.8 Klasifikasi

    2.1.9 Pengobatan Penderita TB Paru

    2.2 Pengetahuan

  • 5/20/2018 Cover Laporan Ph Kabil

    4/6

    2.3 Pelayanan kesehatan

    2.4 Gambaran Umum Puskesmas Sekupang

    2.4.1 Letak Puskesmas Sekupang

    2.4.2 Struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi puskesmas serta struktur organisasi

    puskesmas sekupang kota batam

    2.4.3 Demografi

    2.4.4 Gambaran Umum Kelurahan Tanjung Punggur

    BAB III :KERANGKA TEORI

    3.1 Kerangka teori

    3.2 Kerangka Konsep

  • 5/20/2018 Cover Laporan Ph Kabil

    5/6

    Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh micobakterium

    tuberculosis. Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien TB baru dan 3 juta kematian

    akibat TB diseluruh dunia. Sekitar 75 % pasien TB adalah kelompok usia yang paling

    produktif secara ekonomis (15-50 tahun). Diperkirakan seorang pasien TB dewasa, akan

    kehilangan rata-rata waktu kerjanya 3 sampai 4 bulan, TB juga memberikan dampak buruklainnya secara social stigma bahkan dikucilkan oleh masyarakat.

    Tuberculosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB

    (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga

    mengenai organ tubuh lainnya.

    Cara penularan

    1. Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif

    2. Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk

    percikan dahak (droplet nuclei). Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000

    percikan dahak.

    3. Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam

    waktu yang lama, ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan, sementara sinar

    mataharilangsung dapat membunuh kuman, percikan dapat bertahan selama beberapa

    jam dalam keadaan yang gelap dan lembab.

    4. Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan

    dari parunya.

    5. Faktor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB ditentukan oleh

    konsentrasi percikan dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut.

    Resiko penularan

    1. Resiko tertular tergantung dari tingkat pajanan dengan percikan dahak. Pasien TB

    paru dengan BTA positif memberikan kemungkinan resiko penularan lebih besar

    dari pasien TB paru dengan BTA positif.

    2. Resiko penularan setiap tahunnya ditunjukkan dengan annual risk of tuberculosis

    infection (ARTI) yaitu proporsi penduduk yang beresiko terinfeksi TB selama satu

    tahun. ARTI sebesar 1%, berarti 10 (sepuluh) orang diantara 1000 penduduk

    terinfeksi setiap tahun.

    3. ARTI diindonesia bervariasi antara 1-3%

    4. Infeksi TB dibuktikan dengan perubahan reaksi tuberculin negative menjadi

    positif.

    Resiko menjadi sakit TB

    1. Hanya sekitar 10% yang terinfeksi TB akan menjadi sakit TB

    2. Dengan ARTI 1% diperkirakan diantara 100.000 penduduk rata-rata terjadi 1000

    terinfeksi TB dan 10% diantaranya (100 orang) akan menjadi sakit TB setiap tahun.

    Sekitar 50 diantaranya adalah pasien TB BTA positif.

  • 5/20/2018 Cover Laporan Ph Kabil

    6/6

    3. Faktor yang mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi pasien TB adalah daya

    tahan tubuh yang rendah, diantaranya infeksi HIV/AIDS dan malnutrisi.

    Upaya penanggulangan TB

    Pada awal tahun 1990-an WHO dan IUATLD telah mengembangkan strategipenanggulangan TB yang dikenal sebagai DOTS (Directly Observed treatment short-

    course) dan telah terbukti sebagai strategi penanggulangan yang secara ekonomis

    paling efektif (cost-efective). Strategi ini dikembangkan dari berbagai studi, uji coba

    klinik (clinical trials), pengalaman-pengalaman terbaik (best practices), dan hasil

    implementasi program penanggulangan TB selama lebih dari dua dekade. Penerapan

    strategi DOTS secara baik, disamping secara cepat menekan penularan, juga

    mencegah berkembangnya MDR-TB.

    Fokus utama DOTS adalah penemuan dan penyembuhan pasien, prioritas diberikan

    kepada pasien TB tipe menular. Strategi ini akan memutuskan penularan TB dan

    dengan demikian menurunkan insiden TB dimasyarakat. Menemukan dan

    menyembuhkan pasien merupakan cara terbaik dalam upaya pencegahan penularan

    TB.

    WHO telah merekomendasikan strategi DOTS sebagai sebagai dalam

    penanggulangan TB sejak tahun 1995. Bank Dunia menyatakan strategi DOTS

    sebagai salah satu intervensi kesehatan yang paling efektif. Integrasi ke dalam

    pelayanan kesehatan dasar sangat dianjurkan demi efisiensi dan efektifitasnya. Satu

    study cost benefit yang dilakukan oleh WHO diindonesia menggambarkan bahwadengan menggunakan strategi DOTS.

    Strategi DOTS terdiri dari 5 komponen kunci :

    1. Komitmen politis

    2.

    Pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya

    3.

    Pengobatan jangka pendek yang standar bagi semua kasus TB dengan tatalaksana

    kasus yang tepat, termasuk pengawasan langsung pengobata,.

    4.

    Jaminan ketersediaan OAT yang bermutu

    5.

    Sistem pencatatan dan pelaporan yang mampu memebrikan penilaian terhadaphasil pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan.