bab iii mineralogy
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Bab III Mineralogy
1/2
BAB III
KETERDAPATAN MINERAL DALAM BATUAN
3.1. Mineral Primer
Mineral Primer adalah mineral yang keterdapatannya paling banyak dalam
batuan. Mineral ini umumnya terdapat lebih dari 10%, dimana mineral ini
mempengaruhi penamaan dalam batuan. Mineral-mineral primer atau utama ini
hampir semua anggotanya adalah dari kelas mineral silikat, khususnya yang termasuk
dalam Bowen Series. Mineral primer ini pembentukannya pada umumnya terkait
dengan proses magmatis. Yaitu berasal dari magma primer yang bersifat ultra basa,
yang kemudian mengalami pendinginan dan pembekuan membentuk mineral-
mineral.
Mineral-mineral ini umumnya terdapat pada batuan beku, yaitu batuan dari
hasil proses magmatis. Contoh mineral primer adalah Kuarsa, rthoklas, Plagioklas,
!oid, !eldspar, "iotit, #ornblende, Piroksen, dan li$in.
3.1.1. Mineral Felsic (Teran!
"eberapa Mineral !elsi yang sering di&umpai adalah Plagioklas, rthoklas,
K'arsa, dan (augite.
3.1.". Mineral Ma#ic ( $ela%!
"eberapa Mineral Mafi yang sering di&umpai adalah li$ine, #ornblende,
dan "iotit.
3.". Mineral Se&'ner
Mineral )ekunder adalah mineral yang terbentuk dari mineral utama yang
mengalami proses pelapukan pada batuan. "atuan, baik beku, sedimen maupun
metamorf yang tersingkap diatas permukaan, bersentuhan dengan atmosfir, hidrosfir
dan biosfir akan mengalami proses pelapukan. "atuan akan terubah seara fisik
maupun kimia'i, di alam, kedua proses ini sulit dibedakan, karena berlangsung
seara bersamaan. *amun seara teoritis kedua proses ini dibedakan. Proses
pelapukan inilah salah satu proses yang mengubah permukaan bumi setiap saat
meskipun perubahannya tidak tampak dengan segera karena prosesnya yang
berlangsung dengan sangat lambat.
-
8/19/2019 Bab III Mineralogy
2/2
Mineralogi
Pelapukan mekanik atau pelapukan seara fisik adalah pelapukan yang hanya
berlangsung seara fisik sa&a, seara mekanik dan tidak disertai perubahan kimia.
)ehingga yang berubah hanya bentuk fisiknya sa&a, sedangkan komposisi kimianya
tetap. )eperti yang semula mempunyai bentuk dan $olume besar, kemudian hanur
men&adi bentuk yang keil-keil. !aktor-faktor yang mempengaruhi pelapukan fisik
ini adalah rekahan, pertumbuhan kristal, tekanan es, pengaruh suhu serta pengaruh
makhluk hidup.
Pelapukan kimia adalah proses pelapukan yang ter&adi pada batuan dan
menyebabkan berubahnya sifat atau komposisi kimia suatu batuan. Pada umumnya
pelapukan ini ter&adi karena batuan atau mineral seara kimia'i dengan +at-+at atau
senya'a yang ada di alam. "eberapa faktor yang mempengaruhi ter&adinya pelapukankimia ini adalah hidrolisa, oksidasi, dan penuian.
"eberapa ontoh mineral sekunder ini adalah #ematite, Kalium, !eldspar, dan
rthoklas.
3.3. Mineral Tam)a*an
Mineral tambahan atau sering disebut &uga mineral aksesori ini adalah mineral
yang persentasenya sangat sedikit dalam batuan, namun selalu ditemukan. Mineral ini
¨ahnya kurang dari 10% dari seluruh komposisi batuan. an karena
keterdapatannya sangat sedikit, men&adikan mineral-mineral tambahan ini memiliki
nilai yang ekonomis yang tinggi.
Pada umumnya mineral tambahan ini digunakan untuk perhiasan seperti
util. *amun ada &uga yang digunakan dalam industri dan memiliki nilai yang sangat
tinggi seperti iron. Contoh lainnya dari mineral tambahan ini adalah /urmalin.
Hendri Niago / 13307019 BAB III - 2