bab iii
DESCRIPTION
Kebutuhan Keluarga PasienTRANSCRIPT
![Page 1: BAB III](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081811/5695d0211a28ab9b0291188a/html5/thumbnails/1.jpg)
47
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode korelasional kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap
bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Menurut
Arikunto (2006) penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada atau
tidaknya hubungan. Dalam penelitian ini desain yang digunakan adalah
desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian
cross sectional adalah jenis penelitian yang menekankan pada waktu
pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen hanya
pada satu kali, pada satu saat, jadi tidak ada follow up (Nursalam, 2003).
Metode dan desain dalam penelitian ini digunakan untuk melihat hubungan
antara dua variabel yaitu kebutuhan keluarga dengan kepuasan pelayanan
perawatan di Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Doris Sylvanus
Palangka Raya.
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut (Sugiyono, 2009). Penelitian ini menggunakan 2
variabel yaitu :
![Page 2: BAB III](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081811/5695d0211a28ab9b0291188a/html5/thumbnails/2.jpg)
48
1. Variabel Independen (Variabel Bebas)
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2009). Variabel
independen dalam penelitian ini adalah kebutuhan keluarga pasien di
ICU Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangka Raya.
2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009). Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah kepuasan pelayanan perawatan di
ICU Rumah Sakit Doris Sylvanus.
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling Penelitian
1. Populasi
Populasi penelitian adalah unit dimana suatu hasil penelitian
akan diterapkan (digeneralisir) (Kelana Kusuma Dharma, 2011). Pada
penelitian ini yang menjadi populasi yaitu keluarga pasien yang sedang
menunggu pasien di ICU Rumah Sakit Doris Sylvanus pada bulan Juni
2013. Berdasarkan data rekam medis di Rumah Sakit Doris Sylvanus
dari 5 bulan terakhir (Januari-Mei) rata-rata pasien yang dirawat di ICU
sebanyak 90 orang dengan kapasitas tempat tidur 10 buah dan rata-rata
hari rawat 3-6 hari.
![Page 3: BAB III](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081811/5695d0211a28ab9b0291188a/html5/thumbnails/3.jpg)
49
2. Sampel dan Teknik sampling
Sampel adalah bagian dari sebuah populasi yang dianggap dapat
mewakili populasi tersebut (Soekidjo Notoatmodjo, 2005). Teknik
sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara
Accidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau insidental
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data
(Prof. Dr. Sugiyono, 2012). Teknik ini merupakan salah satu macam
dari Nonprobability sampling, dimana tidak setiap anggota populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel (Fajar,
2009).
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah keluarga
pasien yang sedang menunggu pasien di ICU Rumah Sakit Doris
Sylvanus Palangka Raya dan memenuhi kriteria inklusi yaitu masuk
dalam kriteria extended family dengan atau tanpa hubungan darah dan
keluarga yang menunggu tetap orang yang sama, serta bersedia menjadi
responden dan kooperatif sebanyak 93 orang.
D. Kerangka kerja penelitian
Kerangka kerja adalah tahapan dalam suatu penelitian yang
menyajikan alur penelitian, terutama variabel yang akan digunakan
![Page 4: BAB III](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081811/5695d0211a28ab9b0291188a/html5/thumbnails/4.jpg)
50
(Nursalam, 2003). Kerangka kerja dalam penelitian ini dapat dilihat pada
skema di bawah ini:
Skema 3.1
Kerangka Kerja Penelitian
variabel yang diteliti
variabel yang tidak diteliti
alur kerangka kerja penelitian
Keluarga Pasien yang sedang menunggu pasien yang dirawat di ICU Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangka Raya
Kriteria inklusi dalam penelitian ini :
1. Keluarga pasien yang menunggui pasien di ICU Rumah Sakit Doris Sylvanus dengan kriteria Extended family dengan atau tanpa hubungan darah dan keluarga yang menunggu tetap orang yang sama
2. Bersedia menjadi responden 3. Kooperatif : dapat membaca dan
menulis
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini:
1. Keluarga pasien yang tidak menunggui pasien yang sedang dirawat di ICU Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangka Raya
2. Keluarga pasien yang kurang kooperatif: tidak mampu membaca dan menulis
3. Keluarga pasien yang tidak bersedia menjadi responden
Membuat laporan penelitian
Analisa data
Pengolahan data
Pengumpulan data melalui kuesioner
![Page 5: BAB III](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081811/5695d0211a28ab9b0291188a/html5/thumbnails/5.jpg)
51
E. Hipotesis
Hipotesis adalah hasil suatu penelitian pada hakekatnya adalah suatu
jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan di dalam
perencanaan penelitian, kesimpulan yang diperoleh dari pembuktian atau
analisis data dalam menguji rumusan sementara atau hipotesis itulah hasil
akhir suatu penelitian (Soekidjo Notoatmodjo, 2010).
Hipotesis alternative (Ha) menyatakan adanya hubungan antara dua
variabel atau lebih, bisa juga menyatakan adanya perbedaan dalam hal
tertentu pada kelompok yang berbeda. Hipotesis nol (Ho) adalah hipotesis
yang menyatakan hubungan yang definitif dan tepat di antara dua variabel
(A. Aziz Alimul, 2009). Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ha : ada hubungan kebutuhan keluarga pasien dengan kepuasan
pelayanan perawatan di ICU rumah sakit Doris Sylvanus Palangka
Raya.
F. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang memberikan
penjelasan atau suatu variabel dalam bentuk yang dapat diukur (Kountur,
2007). Definisi operasional ini memberikan informasi yang diperlukan untuk
mengukur variabel yang akan diteliti. Dengan kata lain, definisi operasional
adalah definisi yang dibuat oleh peneliti itu sendiri.
![Page 6: BAB III](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081811/5695d0211a28ab9b0291188a/html5/thumbnails/6.jpg)
52
Tabel 3.1
Definisi Operasional
No Variabel Definisi
Operasional
Cara Ukur Alat ukur Hasil Ukur Skala
Ukur
1 Variabel dependen : Kepuasan pelayanan perawatan
Perasaan senang yang dirasakan individu karena antara harapan dan kenyataan dalam memakai pelayanan perawatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dapat terpenuhi.
Pengisian Kuesioner, yaitu dengan mengisi kuesioner yang terdiri dari 20 pernyataan dengan memberikan tanda check list (√) pada lembar kuesioner no. 1-20
Kuesioner dengan menggunakan skala Likert, yaitu: Pernyataan positif 4 = sangat puas 3 = puas 2 = tidak puas 1 = sangat tidak puas Untuk pernyataan negatif kategori nilai berlaku terbalik.
Berdasarkan hasil uji statistik maka hasil ukur menggunakan cut of point yang dipakai adalah nilai mean = 39,83. Puas bila ≥ 39,83 Tidak puas bila < 39,83
Nominal
2 Variabel Independen: Kebutuhan keluarga pasien
Segala sesuatu yang dibutuhkan dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis keluarga pasien di ICU, kebutuhan tersebut terdiri atas: kebutuhan akan informasi, dukungan mental, rasa nyaman, kedekatan dengan pasien, dan jaminan pelayanan.
Pengisian Kuesioner, yaitu dengan mengisi kuesioner yang terdiri dari 20 pernyataan dengan memberikan tanda check list (√) pada lembar kuesioner no. 1-20
Kuesioner dengan menggunakan skala Likert, yaitu: Pernyataan positif 4 = sangat setuju 3 = setuju 2 = tidak setuju 1 = sangat tidak setuju Untuk pernyataan negatif kategori nilai berlaku terbalik.
Berdasarkan hasil uji statistik maka hasil ukur menggunakan cut of point yang dipakai adalah nilai mean = 36,38. Terpenuhi bila ≥ 36,38 Tidak terpenuhi bila < 36,38
Nominal
![Page 7: BAB III](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081811/5695d0211a28ab9b0291188a/html5/thumbnails/7.jpg)
53
G. Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006). Metode yang
digunakan dalam penelitian ini berupa angket atau kuesioner yang
digunakan untuk mengungkapkan data kebutuhan keluarga pasien dan
kepuasan pelayanan perawatan di ICU. Bentuk dari kuesioner yang dibuat
peneliti yaitu kuesioner check list pada lembar kuesioner, responden tinggal
membubuhkan tanda check (√) pada kolom yang sesuai dengan
menggunakan skala Likert. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu:
1. Penelitian dilakukan setelah mendapat izin dari institusi tempat
penelitian, lalu peneliti menentukan dan memilih responden yang
memenuhi kriteria penelitian.
2. Peneliti terlebih dahulu menyamakan persepsi mengenai prosedur
penelitian dan syarat-syarat responden yang dapat dijadikan sampel
kepada numerator.
3. Peneliti dan numerator melakukan pendekatan kepada responden,
menjelaskan manfaat dan tujuan dari penelitian, menjelaskan cara
pengisian kuesioner kepada responden yang bersedia mengisi informed
consent, lalu menyerahkan kuesioner untuk diisi.
4. Peneliti dan numerator mengumpulkan data atau kuesioner yang telah
diisi.
![Page 8: BAB III](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081811/5695d0211a28ab9b0291188a/html5/thumbnails/8.jpg)
54
5. Setelah kuesioner terkumpul peneliti dan numerator memeriksa
kelengkapan pengisian kuesioner, kemudian peneliti melakukan
pengolahan data, dan menganalisis data.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian berupa kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam
arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto,
2006). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner
yang berisi 20 pernyataan tentang kebutuhan keluarga pasien dan 20
pernyataan tentang kepuasan pelayanan perawatan di ICU Rumah Sakit
Doris Sylvanus.
Skala yang digunakan dalam instrumen adalah skala Likert yang
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Pengukuran kuesioner ini
menggunakan Skala Likert dengan poin:
Pernyataan Positif Nilai Pernyataan Negatif Nilai
Sangat puas/sangat setuju 4 Sangat puas/sangat setuju 1
Puas/setuju 3 Puas/setuju 2
Tidak puas/tidak setuju 2 Tidak puas/tidak setuju 3
Sangat tidak puas/sangat
tidak setuju
1 Sangat tidak puas/sangat
tidak setuju
4
![Page 9: BAB III](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081811/5695d0211a28ab9b0291188a/html5/thumbnails/9.jpg)
55
Setelah data didapatkan melalui kuesioner, dilakukan uji validitas
dan uji reliabilitas agar terdapat kesesuaian antara instrumen dengan tujuan
yang akan dicapai atau akan diukur.
1. Uji Validitas
Validitas adalah alat ukur yang digunakan dalam pengukuran dan
dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak di ukur (Hasan,
2006). Uji validitas dimaksudkan untuk menguji ketepatan item-item
dalam kuesioner apakah item-item yang ada mampu menggambarkan dan
menjelaskan variabel yang diteliti. Sebuah instrumen dikatakan valid
apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat
(Arikunto,2002). Uji validitas dilakukan dengan memberikan kuesioner
kepada 30 responden yaitu n = 30 responden, df = n – 2 = 28, maka r
tabel = 0,374. Kesimpulan bila r hitung ≥ r tabel maka instrumen valid
dan bila r hitung < r tabel maka instrumen tidak valid, perlu
dimodifikasi/dihilangkan (Arikunto, 2010).
Penghitungan nilai validitas penelitian ini menggunakan
perangkat lunak komputer dengan rumusan Pearson Product Moment.
Jumlah responden untuk uji validitas sebanyak 30 orang pada bulan Mei
yaitu keluarga pasien yang sedang menunggu pasien yang dirawat di
ICU. Hasil uji validitas dilakukan 2 kali dengan hasil uji validitas
pertama dari 46 pernyataan terdapat 15 pernyataan yang valid dan 31
pernyataan yang tidak valid. Lalu pernyataan yang tidak valid
dimodifikasi tapi tidak mengubah makna dari tujuan penelitian dan diuji
![Page 10: BAB III](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081811/5695d0211a28ab9b0291188a/html5/thumbnails/10.jpg)
56
kembali. Hasil uji validitas kedua dari 31 pernyataan yang tidak valid
terdapat 25 pernyataan valid dan 6 pernyataan tidak valid. Lalu
pernyataan yang tidak valid dihilangkan sebanyak 6 pernyataan.
Sehingga kuesioner yang dipakai dalam penelitian sebanyak 40
pernyataan yang terdiri atas 20 pernyataan kebutuhan keluarga pasien
dan 20 pernyataan kepuasan pelayanan perawatan.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan
bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali
dalam waktu yang berlainan (Nursalam, 2011). Hasil pengukuran
dikerjakan dengan sistem komputerisasi dan melihat hasil Cronbach’s
Alpha. Dalam penelitian ini, instrumen dikatakan reliabel bila
Cronbach’s Alpha ≥ 0,7. Jumlah responden untuk uji reliabilitas
sebanyak 30 orang yaitu keluarga pasien yang sedang menunggu pasien
yang dirawat di ICU. Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini dari 40
pernyataan menunjukkan koefisien Cronbach’s Alpha pada kuesioner
kebutuhan keluarga pasien 0,879 dan kuesioner kepuasan pelayanan
perawatan 0,882.
I. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang ditempuh
dalam melakukan penelitian, untuk mendapatkan informasi yang dapat
![Page 11: BAB III](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081811/5695d0211a28ab9b0291188a/html5/thumbnails/11.jpg)
57
menjawab pertanyaan penelitian, sehingga diperoleh jawaban atas
permasalahan yang menjadi objek penelitian.
1. Tahap persiapan dimulai dengan menemukan masalah atau fenomena
yang terjadi di rumah sakit.
2. Mencari data penelitian yang diperlukan dengan menyerahkan surat izin
penelitian yang dikeluarkan oleh institusi pendidikan kepada Direktur
Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangka Raya.
3. Mengadakan studi pendahuluan untuk memperkuat masalah atau
fenomena yang ada.
4. Setelah itu dilakukan pembuatan proposal penelitian.
5. Proses penelitian dimulai dengan pencarian responden, responden yang
bersedia untuk mengisi kuesioner diberikan penjelasan mengenai maksud
dan tujuan penelitian, cara mengisi kuesioner, penjelasan untuk
pernyataan positif dan negatif yang ada di kuesioner.
6. Responden menandatangani informed consent tanpa paksaan apapun.
7. Pembagian dan pengisian kuesioner pada keluarga pasien yang
menunggu pasien di ICU, lalu dilakukan pengumpulan data oleh peneliti
dan numerator.
8. Setelah data dikumpul peneliti mulai melakukan pengolahan data dan
analisis data dengan menggunakan bantuan komputerisasi.
9. Setelah mendapatkan hasil, peneliti mulai menyusun skripsi sebagai
laporan hasil penelitian sampai selesai.
![Page 12: BAB III](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081811/5695d0211a28ab9b0291188a/html5/thumbnails/12.jpg)
58
J. Metode Pengolahan Data
Data sebelum ditampilkan terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan
mengubah data menjadi informasi. Dalam proses pengolahan data terdapat
langkah-langkah sebagai berikut (Alimul, A 2009):
1. Pengecekan Data (Editing)
Hasil kuesioner yang telah diisi oleh responden dilakukan penyuntingan
(editing) terlebih dahulu. Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan
dan perbaikan isian kuesioner, meliputi kelengkapan isian dari
pernyataan, kejelasan jawaban atau tulisan masing-masing pernyataan
cukup jelas atau terbaca, relevansi, dan konsistensi jawaban yang
diberikan responden.
2. Pengkodean Data (Coding)
Pengkodean atau coding adalah mengubah data berbentuk kalimat atau
huruf menjadi data angka atau bilangan, sehingga mempermudah pada
saat Analisis data dan mempercepat pada saat pemasukan data. Coding
dalam penelitian ini dilakukan dengan memberikan kode dari jawaban
keluarga pasien dengan bantuan perangkat lunak komputer. Kode yang
digunakan dalam penelitian ini untuk indikator kebutuhan keluarga
pasien yaitu Sangat Setuju (SS) = 4, Setuju (S) = 3, Tidak Setuju (TS) =
2, Sangat Tidak Setuju (STS) = 1, sedangkan untuk indikator kepuasan
keluarga pasien untuk pernyataan positif Sangat Puas (SP) = 4, Puas (P)
= 3, Tidak Puas (TP) = 2, Sangat Tidak Puas (STP) = 1 dan untuk
pernyataan negatif kategori nilai berlaku terbalik.
![Page 13: BAB III](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081811/5695d0211a28ab9b0291188a/html5/thumbnails/13.jpg)
59
3. Penetapan Skor (Scoring)
Setelah data terkumpul dan kelengkapannya diperiksa, kemudian
dilakukan tabulasi data dan diberi skor sesuai dengan kategori dari data
serta jumlah item pernyataan dari setiap variabel. Scoring dalam
penelitian ini yaitu dengan memberi skor untuk indikator kebutuhan
keluarga pasien yaitu 0= tidak penting dan 1= penting, sedangkan untuk
indikator kepuasan keluarga pasien 0= tidak puas dan 1= puas.
4. Proses Data (Processing)
Processing data yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden
dalam bentuk kode (angka) dimasukkan ke dalam program atau software
komputer. Pemprosesan data dengan memasukkan data (entry data) dari
seluruh kuesioner yang terkumpul ke dalam program komputer.
K. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah untuk memperoleh gambaran dari hasil
penelitian yang telah dirumuskan dalam tujuan penelitian, membuktikan
hipotesis-hipotesis dari penelitian yang telah dirumuskan, dan memperoleh
kesimpulan secara umum dari penelitian yang merupakan kontribusi dalam
pengembangan ilmu bersangkutan (Notoatmodjo, 2010). Tahap analisis data
adalah data diolah dan dianalisis dengan teknik-teknik tertentu. Notoatmodjo
(2005). Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis data yang meliputi :
![Page 14: BAB III](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081811/5695d0211a28ab9b0291188a/html5/thumbnails/14.jpg)
60
1. Analisis Univariat
Teknik ini bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010). Bentuk
analisis univariat tergantung pada jenis datanya. Pada penelitian ini
datanya adalah data kategorik. Pada penelitian ini, data disajikan dalam
bentuk tabel dengan menampilkan distribusi frekuensi dan persentase
dari setiap variabel. Adapun analisis univariat dilakukan dengan rumus
(Arikunto, 2001):
푃 = 푓푛X100%
Keterangan:
P = Presentase yang dicari
f = Frekuensi distribusi
n = Jumlah responden
Hasil perhitungan persentase dijelaskan sebagai berikut:
100% : seluruhnya
90-99% : hampir seluruhnya
75-89% : sebagian besar
51-74% : lebih dari setengahnya
50% : setengahnya
![Page 15: BAB III](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081811/5695d0211a28ab9b0291188a/html5/thumbnails/15.jpg)
61
24-49% : kurang dari setengahnya
6-24% : sebagian kecil
1-5% : hampir tidak ada
0% : tidak seorangpun responden
Analisis univariat bertujuan untuk mengAnalisis kebutuhan
keluarga pasien di ICU dan menganalisis kepuasan keluarga pasien yang
menunggu pasien di ICU Rumah Sakit Doris Sylvanus, Palangka Raya.
Peneliti menggunakan mean untuk kedua kuesioner, variabel kebutuhan
keluarga yaitu 36,38 sedangkan untuk variabel kepuasan pelayanan
perawatan yaitu 39,83.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua
variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2005).
Penelitian ini menggunakan uji statistik Chi-square dengan nilai
probabilitasnya adalah 5%. Apabila nilai p value < dari α (5%) maka Ho
ditolak yang berarti ada hubungan, tetapi bila nilai p value > dari α (5%)
maka Ho gagal ditolak yang berarti tidak ada hubungan. Hasil uji statistik
dalam penelitian ini diperoleh nilai p value 0,000 (<0,05), maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini memperlihatkan
bahwa ada hubungan antara kebutuhan keluarga pasien dengan kepuasan
pelayanan perawatan di ICU Rumah Sakit Doris Sylvanus.
![Page 16: BAB III](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081811/5695d0211a28ab9b0291188a/html5/thumbnails/16.jpg)
62
L. Etika Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mempertimbangkan atau memperhatikan
etika yang mengacu pada Pedoman Nasional Etika Penelitian Kesehatan
(KNEPK-Depkes RI, 2004), antara lain:
1. Menghormati Martabat Subjek Penelitian
Penelitian menjunjung tinggi martabat seseorang
(subyek penelitian), mempertimbangkan hak-hak subyek untuk
mendapatkan informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian
serta diberikan kebebasan menentukan pilihan dan bebas dari paksaan
untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian (autonomy). Peneliti
mempersiapkan formulir persetujuan subyek (informed consent) kepada
keluarga pasien yang menjadi sampel penelitian.
2. Asas Kemanfaatan
Penelitian mempertimbangkan manfaat dan resiko yang mungkin
terjadi serta berlandaskan manfaat yang diperoleh lebih besar daripada
resiko atau dampak negatif yang akan terjadi. Selain itu, penelitian yang
dilakukan tidak membahayakan dan menjaga kesejahteraan manusia.
Penelitian dilakukan sesuai dengan prosedur guna mendapatkan hasil yang
bermanfaat semaksimal mungkin bagi subyek penelitian dan dapat
digeneralisasikan di tingkat populasi (beneficence). Peneliti
meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subyek.
![Page 17: BAB III](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081811/5695d0211a28ab9b0291188a/html5/thumbnails/17.jpg)
63
3. Berkeadilan
Setiap orang diberlakukan sama berdasar moral, martabat, dan hak
asasi manusia. Prinsip keadilan memiliki konotasi keterbukaan dan adil.
Lingkungan penelitian dikondisikan memenuhi prinsip keterbukaan yaitu
kejelasan terhadap prosedur penelitian. Prinsip keadilan menekankan
sejauh mana kebijakan penelitian membagikan keuntungan dan beban
secara merata.
M. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini diadakan di Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit
Doris Sylvanus Palangka Raya terhadap keluarga pasien yang sedang
menunggu pasien yang sedang dirawat. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Juni 2013.