bab iii

10
BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN I.1. Sejarah Perusahaan Pabrik gula watoetoelis di dirikan pada tahun 1838 oleh perusahaan milik Belanda yang bernama N.V Cooed an Cooster Van Voor Hout yang berantor di Surabaya. Pada masa penjajaha, pabrik-pabrik gula di Indonesia dikuasai oleh Jepang. Kemudian setelah Perang Dunia II kembali lagi menjadi perusahaan milik Belanda. Pada tanggal 10 Desember 1957 berdasarkan keputusan militer tertinggi penguasa menteri pertahanan nomor 1053/PMT/1957 yang dikeluarkan pada tanggal 9 Desember 1957 dan berdasarkan Undang-Undang nomor 186 tahun 1956 tentang Nasionalisasi, semua perusahaan milik Belanda dikuasai Pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan PP nomor 1 tahun 1963 tanggal 28 Januari 1968 didirikan Perusahaan Perkebunan Gula Negara yang di

Upload: dwi-anggi-ardiansyah

Post on 26-Dec-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Laporan PKL_2

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III

BAB III

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

I.1. Sejarah Perusahaan

Pabrik gula watoetoelis di dirikan pada tahun 1838 oleh perusahaan milik

Belanda yang bernama N.V Cooed an Cooster Van Voor Hout yang berantor di

Surabaya.

Pada masa penjajaha, pabrik-pabrik gula di Indonesia dikuasai oleh Jepang.

Kemudian setelah Perang Dunia II kembali lagi menjadi perusahaan milik Belanda.

Pada tanggal 10 Desember 1957 berdasarkan keputusan militer tertinggi

penguasa menteri pertahanan nomor 1053/PMT/1957 yang dikeluarkan pada tanggal

9 Desember 1957 dan berdasarkan Undang-Undang nomor 186 tahun 1956 tentang

Nasionalisasi, semua perusahaan milik Belanda dikuasai Pemerintah Republik

Indonesia.

Berdasarkan PP nomor 1 tahun 1963 tanggal 28 Januari 1968 didirikan

Perusahaan Perkebunan Gula Negara yang di singkat PPN Gula. Kemudian

berdasarkan PP nomor 13 tahun 1968, PPN Gula dibubarkan dan berdasarkan PP

nomor 14 tahun 1963, ditetapkan pendirian Perusahaan Negara Perkebunan.

Berdasarkan PP nomor 23 tahun 1973 tanggal 3 Desember 1973, PNP XXI

dan XXI-XXII (pesero). Kemudian berdasarkan PP nomor 15 tahun 1996 tanggal 8

Page 2: BAB III

Agustus 1996 berubah menjadi P.T. Perkebunan Nusantara X (persero) yang

berkantor di Jalan Jembatan Merah 3-5 Surabaya.

I.2. Lokasi Pabrik

Pabrik gula Watoetoelis merupakan salah satu dari 11 pabrik gula di P.T.

Perkebunan Nusantara X (persero) dan salah satu pabrik gula di Kabupaten Sidoarjo.

Pabrik gula Watoetoelis terletak di Desa Temu, Kecamatan Prambon, Kabupaten

Sidoarjo. Lokasi Pabrik berada di daerah strategis ditinjau dari letak bahan baku,

transpotasi, sumber air, maupun sumber tenaga kerja. Wilayah kerja meliputi

Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik dengan luas ± 3300 Ha terbagi di

Kabupaten Sidoarjo seluas ± Ha (lahan sawah) dan Kabupaten Gresik ± 1000 Ha

(lahan tegal/tadah hujan).

Batas-batas Pabrik Gula Watoetoelis adalah:

Sebelah utara : Desa Watoetoelis

Sebelah selatan : Desa Bendo Tretek

Sebelah timur : Desa Temu

Sebelah barat : Sawah Desa Bendo Tretek

I.3. Kegiatan Usaha

Sesuai dengan namanya, maka pabrik gula ini memproduksi gula untuk

kebutuhan masyarakat umum. Bahan baku pembuatan gula tersebut adalah tebu.

Pada tahun 1975, tebu yang digunakan merupakan Tebu Sendiri ( TS ) dan mulai

tahun 1976 dialihkan menjadi Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI). Sekarang, tebu yang

Page 3: BAB III

digunakan adalah Tebu Sendiri ( TS ), Tebu Rakyat ( TR ), Tebu Rakyat Mandiri

( TRM ), Tebu Rakyat Mandiri Luar ( TRML )

I.4. Pemasaran

Seluruh hasil produksi ditangani langsung oleh bagian pemasaran PTP, yang

selanjutnya dilelang kepada pihak distributor. Selanjutnya pihak distributor yang

memenangkan lelang memasrkannya dengan caranya sendiri. Biasanya gula produksi

pabrik ini dipasarkan di luar Pula Jawa.

I.5. Kegunaan Produk

PG. Watoetoelis adalah salah satu perusahaan di Indonesia yang

menghasilkan gula jenis SHS (Superior Hooft Suker) atau GKP (Gula Kristal Putih)

yang di gunakan sebagai pemberi rasa manis pada makanan dan minuman, pengental

pada beberapa makanan, dan juga sebagai salah satu sumber energi yang diperlukan

manusia. Hasil sampingnya adalah ampas tebu, blotong, dan tetes. Ampas tebu yang

dihasilkan digunakan sebagai bahan bakar untuk pembakaran pada ketel. Blotong

yang dihasilkan dibuat pupuk kompos, sedangkan tetes yang di hasilkan dijual

kepada pihak pabrik MSG (Monosodium Glutamat) dan pabrik alkohol sebagai

bahan baku pabrik tersebut.

I.6. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah kerangka yang menunjukkan segenap fungsi

pekerjaan, hubungan antara fungsi-fungsi yang ada beserta wewenang dan tanggung

jawab dari masing-masing komponen dalam organisasi di suatu perusahaan, maka

akan terlihat adanya pembagian pekerjaan secara tegas dan formal, di antara bagian-

Page 4: BAB III

bagian dalam perusahaan dan juga diperoleh gambaran yang jelas antara wewenang

dan tanggung jawab dalam mekanisme perusahaan.

Berikut ini adalah bagian dari struktur organisasi di PG. Watoetoelis :

Tugas Karyawan

Administratur

Page 5: BAB III

Bertanggung jawab kepada Direktur utama PT. Perkebunan Nusantara X

(persero) dan mengoordinasi serta mengontrol masing-masing kegiatan, menjaga

seluruh kesatuan kerja yang berada dibawahnya.

Administratur membawahi beberapa jabatan, antara lain :

1. Kepala Bagian Administratur Keuangan dan Umum ( Ak & U )

2. Kepala Bagian Tanaman

3. Kepala Bagian Instalasi

4. Kepala Bagian Pengolahan

Kepala Bagian Administratur Keuangan dan Umum

Tugasnya :

1. Membantu Administrasi dalam bidang pengolahan keuangan pabrik

gula

2. Bertanggung jawab kepada Administratur mengenai bidang

administrasi akuntansi pabrik gula

3. Mengkoordinir pelaksaan tugas dalam tata usaha dan keuangan yang

meliputi :

Perencanaan dan pengawasan keuangan.

Tata usaha keuangan / pembukuan.

Pembinaan tenaga kerja sekretariatan dan umum.

Dalam melaksanakan tugasnya tersebut sehari – hari

mendelegasikan wewenang pelaksanaan kepada pembantu

employee.

Page 6: BAB III

Pembagian tugas bagian keuangan :

1. Bidang perencanaan dan pengawasan oleh seorang pembantu

pemegang buku dibantu oleh beberapa karyawan.

2. Bidang tata usaha dan keuangan yang oleh seorang pembantu

pemegang buku dibantu oleh beberapa karyawan.

3. Bidang pembinaan tenaga kerja oleh RC bagian PTK yang dibantu

oleh beberapa karyawan.

4. Bidang sekretariat umum oleh RC sekum dibantu oleh beberapa orang

karyawan.

Kepala Bagian Tanaman

Tugasnya :

1. Bertanggung jawab kepada Administratur dalam bidang tanaman

2. Mewakili Administratur, jika beliau berhalangan

3. Mengoordinasi kompensasi tanaman untuk tiga tahun yang akan datang

4. Menyusun kompensasi tanaman mengenai luas, letak massa tanaman,

hingga penyediaan bahan baku tebu selama giling

5. Menyusun anggaran belanja bbagian tebang tanaman dan angkutan

6. Membuat rencana kebutuhan sarana produksi

7. Merencanakan penyediaan dan pengkoordinasi pemakaian alat

pertanian

8. Mengawasi dan mengadakan evakuasi pembiayaan

9. Merencanakan kebun percobaan dan penelitian

10. Menyusun komposisi karyawan

Page 7: BAB III

Kepala Bagian Instalasi

Tugasnya :

1. Melaksanakan kebijaksanaan perusahaan di bidang teknik

2. Responsibility Center di bidang instalasi

3. Mengoordinir rencana anggaran belanja

4. Mengadakan koneksi yang bersifat menguatkan rencana kerja

5. Mengawasi rencana kerja dan anggaran belanja serta meminta

pertanggung jawaban dari masing-masing stasiun

6. Mengatur pelaksana kerja

7. Bertanggung jawab pada ketepatan pelaksanaan teknis dan finansial

8. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan kebijaksanaan perusahaan

dalam bidangnya

9. Membuat evaluasi

Kepala Bagian Pengolahan

Tugasnya :

1. Melaksanakan dalam bidang procecing

2. Menyusun rencana kerja dalam bidang pabrikasi

3. Menyusun rencana anggaran belanja

4. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan minta pertanggung jawaban

atas pelaksanaan tugas (Chemiker)

5. Bertanggung jawab atas pelaksanaan teknik dan finansial

6. Mengkoordinasi laporan yang bersifat netral dan insidentil