bab ii gambaran umum lokasi penelitian a. letak geografis

22
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Lokasi penelitian yang berjudul “Pendidikan Politik Dalam Pendidikan Politik di Musi Banyuasin” ialah berfokus pada pendidikan politik terhadap anak serta peran keluarga dalam memberikan pemahaman terhadap anak. Studi kasus yang peneliti ambil ialah Kabupaten Musi Banyuasin. Musi Banyuasin dengan luas wilayah 14.265, 96 km2 atau sekitar 15% dari luas Provinsi Sumatera Selatan terletak antara 1,3° sampai dengan 4° Lintang Selatan dan 103° sampai dengan 104° 45’ Bujur Timur. Secara geografis letak Kabupaten Musi Banyuasin adalah sebagai berikut : a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Provinsi Jambi b. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Banyuasin c. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Penungkal Abab Lematang Ilir d. Sebelah Barat : Berbatas dengan Kabupaten Musi Rawas Kabupaten Musi Banyuasin mempunyai 14 wilayah Kecamatan yaitu Sanga Desa, Babat Toman, Batanghari Leko, Plakat Tinggi, Lawang Wetan, Sungai Keruh, Sekayu, Lais, Sungai Lilin, Keluang, Babat Supat, Bayung Lencir, Lalan, Tungkal Jaya.

Upload: others

Post on 01-Feb-2022

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Letak Geografis

Lokasi penelitian yang berjudul “Pendidikan Politik Dalam Pendidikan

Politik di Musi Banyuasin” ialah berfokus pada pendidikan politik terhadap anak

serta peran keluarga dalam memberikan pemahaman terhadap anak. Studi kasus

yang peneliti ambil ialah Kabupaten Musi Banyuasin. Musi Banyuasin dengan luas

wilayah 14.265, 96 km2 atau sekitar 15% dari luas Provinsi Sumatera Selatan

terletak antara 1,3° sampai dengan 4° Lintang Selatan dan 103° sampai dengan 104°

45’ Bujur Timur. Secara geografis letak Kabupaten Musi Banyuasin adalah sebagai

berikut :

a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Provinsi Jambi

b. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Banyuasin

c. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Penungkal Abab

Lematang Ilir

d. Sebelah Barat : Berbatas dengan Kabupaten Musi Rawas

Kabupaten Musi Banyuasin mempunyai 14 wilayah Kecamatan yaitu Sanga

Desa, Babat Toman, Batanghari Leko, Plakat Tinggi, Lawang Wetan, Sungai

Keruh, Sekayu, Lais, Sungai Lilin, Keluang, Babat Supat, Bayung Lencir, Lalan,

Tungkal Jaya.

Page 2: BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis

2

Gambar 2.1 Peta wilayah Musi Banyuasin

Musi Banyuasin dengan luas wilayah 14.265, 96 km2 atau sekitar 15%

dari luas Provinsi Sumatera Selatan terletak antara 1,3° sampai dengan 4°

Lintang Selatan dan 103° sampai dengan 104° 45’ Bujur Timur. Kabupaten

Musi Banyuasin mempunyai 14 wilayah Kecamatan yaitu Sanga Desa, Babat

Toman, Batanghari Leko, Plakat Tinggi, Lawang Wetan, Sungai Keruh,

Sekayu, Lais, Sungai Lilin, Keluang, Babat Supat, Bayung Lencir, Lalan,

Tungkal Jaya.

Kabupaten Musi Banyuasin merupakan daerah yang cukup subur, sebagian

mata pencarian masyarakat ialah mengelolah minyak, yang bisa langsung dimasak

atau langsung dipasarkan kepada agen-agen minyak atau kios pertamina, selain

minyak Kabupaten Musi Banyuasin juga menghasil karet yang diolah oleh petani

Page 3: BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis

3

setempat untuk diperjual belikan, karet tersebut ditanam dilahan-lahan pemukiman

masyarakat.1

a. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat di Musi Banyuasin

Sebagian penduduk Kabupaten Musi Banyuasin ialah campuran

antara Sekayu dan juga Jawa, kemudian kebudayaan tersebut tumbuh dan

juga berkembang yakni merupakan bentuk implementasi dari ekspresi

masyarakat setempat yang dipengaruhi oleh kebudayaan jawa sehingga

bentuk kebudayaan tersebut merupakan akultturasi dari kedua kebudayaan

antara jawa dan sekayu.

Berbicara tentang kondisi sosial budaya suatu masyarakat tentunya

tidak akan terlepas dari kondisi perekonomian dan pendidikan masyarakat.

Karena dua hal tersebut selalu berhubungan dan sling mempengaruhi.

Seperti halnya yang telah dikatakan diatas bahwasannya Kabupaten Musi

Banyuasin ialah kabupaten penghasil minyak bumi dan karet dari sebagian

masyakat.

b. Kondisi Politik Masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin

Membicrakan tentang kondisi social politik di suatu masyarakat

tentu takan lepas dari lembaga-lembaga baik itu pemerintahan ataupun

diluar pemerintahan yang ada dalam daerah tersebut. Satu diantara yang

ada ialah pendidikan politik, pendidikan mempunyai peran dan tugas yang

sangat penting di sebuah masyarakat. Karena pemahaman masyarakat

1 Badan pusat statistik. Musi banyuasin 2017

Page 4: BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis

4

hingga saat ini masih banyak yang beranggapan bahwa sistem politik itu

bukan urusan mereka melainkan urusan pemerintah, sehingga masyarakat

masih banyak yang dibodoh-bodohi atau di berikan janji-janji manis.

Berikut persentase luas Wilayah dari masing-masing Kecamatan tersebut

Tabel 2.1

Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin Tahun

2016

No. Kecamatan Luas Wilayah (km)

1. Batang Hari Leko 2.107,79

2. Bayung Lencir 4.847,00

3. Babat Supat 511,02

4. Babat Toman 1.291,00

5. Lawang Wetan 232,00

6. Keluang 400,57

7. Lais 755,53

8. Lalan 1.031,00

9. Sungai Keruh 629,00

10. Plakat Tinggi 247,00

11. Tungkal Jaya 821,19

12. Sekayu 701,60

13. Sungai Lilin 374,26

14. Sanga Desa 317,00

Jumlah 14.265,96

Sumber: Diolah dari Data BPS Kabupaten MUBA Dalam Angka 2017.

Page 5: BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis

5

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa Kecamatan Bayung Lincir yang

memiliki Wilayah paling luas diantara Kecamatan yang lain di Kabupaten Musi

Banyuasin dengan luas wilayah 4.847,00. Sedangkan Kecamatan Lawang Wetan

yang memiliki Wilayah paling kecil 232,00 diantara Kecamatan lainnya.

Kabupaten Musi Banyuasin dengan luas wilayah 14.265, 96 km2.

Dengan wilayah paling luas diantara kecamatan yang lainnya tentu

kecamatan tersebut akan lebih maju dari sector ekonominya, pembangunan di

bidang perekonomian yang di lakukan pemeritahan diarahkan ke sector industri

dengan di dukung oleh sektor pertanian yang tanggu di sektor pertanian menjadi

lebih penting lagi di sebababkan jumlah penduduk yang berusaha di bidang

pertanian masi sangat besar.

Tabel 2.2

Jarak dari Ibukota Kecamatan ke Ibukota Kabupaten

di Kabupaten Musi Banyuasin

No. Kecamatan Luas Wilayah (Km)

1. Sanga Desa 73

2. Babat Toman 41

3. Batang Hari Leko 30

4. Plakat Tinggi 43

5. Lawang Wetan 25

6. Sungai Keruh 33

7. Sekayu 1

8. Lais 42

9. Sungai Lilin 65

10. Keluang 25

Page 6: BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis

6

11. Babat Supat 52

12. Bayung Lencir 137

13. Lalan 200

14. Tungkal Jaya 82

Jumlah 849

Sumber: Diolah Dari BPS Kabupaten Musi Banyuasin 2017

Menurut data pada tabel diatas, diketahui bahwa Kecamatan Sekayu adalah

kecamatan yang paling dekat dengan Kabupaten Musi Banyuasin dengan jarak 1

Km. Sedangkan Kecamatan Lalan adalah kecamata yang memiliki jarak yang palin

jauh ke Kabupaten Musi Banyuasin, yaitu 200 Km.

Kabupaten Musi Banyuasin degan luas wilayah 14.265,96 km2 atau sekitar

15% dari luas provinsi Sumatra Selatan terletak antara 1,3A – LS dan 103 A – 104

45’ BT. Kabupaten Musi Banyuasin mempunyai iklim tropis dan basah dengan

variasi cura hujan antara 87,83-391,6 mm sepanjang tahun 2010 menunjukan

variasi anatara 9,00-17,60 hari dengan hari hujan paling banyak pada bualan januari

2010 tropis wilaya Musi Banyuasin pada bagian timur Kecamatan Sungai Lilin

sebelah baerat Kecamatan Bayung Lencir.

Kemudian di daera pinggiran di daerah pinggiran aliran sungai Sungai Musi

sampai ke Kecamatan Babat Toman, tanahnya terdiri rawa-rawa dan payau yang di

pengarui oleh pasang surut. Daerah lainya merupakan dataran tinggi dan berbukit-

bukit dengan ketinggian antara 20-140m diatas permukan laut. Kabupten MUBA

(Musi Banyuasin) ialah daerah rawa-rawa dan terdapat sungai besar dan juga kecil

misalnya Sungai Banyuasin, Musi, Batang hari leko dan masih banyak lagi.

Page 7: BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis

7

Berikut tabel wilayah diatas permukaan laut Kabupaten Musi Banyuasin

Tabel 2.3

Tinggi Wilayah di Atas Permukaan Laut (DPL) di Kabupaten Musi

Banyuasin 2016

No. Kecamatan Ibukota Kecamatan Tinggi (meter)

1 Sanga Desa Nguklak 1 26

2 Batanghari Leko Tanah Abang 21

3 Babat Supat Babat Banyuasin 37

4 Bayung Lencir Bayung Lencir 23

5 Babat Toman Babat 17

6 Lawing Wetan Ulak Paceh 18

7 Lais Lais 21

8 Keluang Keluang 33

9 Lalan Bandar Agung 21

10 Tungkal Jaya Peninggalan 32

11 Plakat Tinggi Sido Rahayu 22

12 Sungai Keruh Tebing Bulang 24

13 Sungai Lilin Sungai Lilin 14

14 Sekayu Sekayu 16

Sumber: Kanwil Badan Pertanahan Nasional Kabupaten MUBA (Musi

Banyuasin).

B. Kependudukan

Dilihat dari jumlah kependudukannya, Kabupaten Musi Banyuasin

termaksuk kabupaten/kota dengan penduduk terbanyak ke lima di Provinsi

Sumatera Selatan. Berdasarkan Estimilasi jumlah penduduk pertengahan tahun

Page 8: BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis

8

2016 Kabupaten Musi Banyuasin mencapai 620.738 jiwa. Berikut adalah tabel

jumlah penduduk Kabupaten Musi Banyuasin per Kecamatan pada tahun 2016.

Tabel 2.4

Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin

2016

Kecamatan Pusat

Pemerintahan

Desa Kelurahan

Batanghari Leko Tanah Abang 16 -

Babat Toman Babat 11 2

Bayung Lencir Bayung Lencir 21 2

Babat Supat Babat Banyuasim 15 -

Lais Lais 15 -

Lalan Bandar Agung 27 -

Lawang Wetan Ulak Paceh 15 -

Keluang Keluang 13 1

Tungkal Jaya Peninggalan 16 -

Sanga Desa Ngulak 17 2

Sungai Lilin Sungai Lilin 13 2

Sekayu Sekayu 10 4

Sungai Keruh Tebing Bulang 22 -

Plakat Tinggi Sido Rahayu 15 --

Musi Banyuasin 227 13

Sumber: Diolah dari Data BPS Kabupaten Musi Banyuasin 2016

Dilihat dari tabel diatas, Kabupaten di Plakat Tinggi berjumlah 15 Desa dan

tidak mempunyai Kelurahan. Kelurahan di Plakat Tinggi digantikan dengan Kepala

Page 9: BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis

9

Desa (Kades). Sedangkan, pada Bayung Lencir terdapat 21 Desa, dan mempunyai

2 Kelurahan. Perbedaan antara Plakat Tinggi dan Bayung Lencir ialah pada

Kelurahan. Karena, dilihat dari tabel diatas, sebagian besar daerah Musi Banyuasin

tidak memiliki Kelurahan, yang digantikan dengan Kepala Desa (Kades).

Peranan Kelurahan dan Kepala Desa sama saja, ialah untuk mengontrol

masyarakat agar mematuhi dan menjalankan perintah yang telah ditentukan oleh

setiap Kelurahan. Peran Kelurahan ialah untuk membuat surat domisili dari

masyarakat, membuat surat pengantar untuk e-KTP, membuat Kartu Keluarga,

melayani dan membuatkan surat izin usaha, izin pindah dari masyarakat, surat

pajak, akta kelahiran, dan lain-lain.

Setiap masyarakat wajib melapor, apabila sudah berusia 17 tahun keatas

untuk dibuatkan e-KTP melalui Kelurahan atau Kepala Desa inilah, proses

membuatan e-KTP dilanjutkan untuk melakukan perekaman e-KTP di Catatan

Sipil (Capil). Setelah mempunyai e-KTP maka masyarakat berhak mengikuti proses

Pemihan Umum, karena dianggap sudah dewasa dan telah memenuhi syarat.

Bersama dengan berjalan perkembangan zaman, peduduk di suatu negara

akan berkembang spesat dari tahun ke tahun. Begitu juga indonesia selain wilayah

Indonesia sangat luas penduduknya juga sangat banyak. Sebagai kodratnya seorang

manusia, pasti mempunyai keturunan yaitu bagian dari eksistensi individu

(seseorang). Sebaliknya jika mempunyai keturunan dengan jumlah banyak akan

menimbulkan suatu masalah (ancaman) untuk para orang tua dalam menjalani

kehidupan yang makmur dan sejahtera.

Page 10: BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis

10

Musi Banyuasin adalah salah satu Kabupaten yang berkembang, dengan

mempunyai jumlah pertumbuhan penduduk yang pesat dan cukup tinggi. Pada Pada

mulanya percepatan pertumbuhan penduduk di Musi Banyuasin sangatlah pesat

sehingga usah untuk di hindari, meski begitu pemerintah sudah mengupayakan

berbagai cara, solusi serta semboyan untuk ditawarkan ke masyarakat untuk

menekan laju pertumbuhan, namun tetap saja tidak sesuai harapan. berbagai cara

sudah dilakukan seperti mensosialisasikan program-program yang ditawarkan

kepada masyarakat. Tetap saja angka laju pertumbuhan masih belum menurun dari

sebelumnya.

Untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yang terlalu tinggi dapat di

atasi dengan beberapa cara diantaranya

1. Menggalakan transmigrasi dengan cara pemerataan penduduk dengan

mengurangi kepadatan penduduyk di daerah yang padat dan alih ke

wilayah-wilayah yang penduduknya belum terlalu padat

2. Pemerataan lapangan kerja

3. Menekan pertumbuhan penduduk dengan program (KB) keluarga

berencana

4. Membuat Undang-Undang yang menetapkan usia minimal menikah

5. Membatasi tunjangan anak bagi PNS dan ABRI hingga anak ke 2

6. Memberikan tariff tinggi bagi imigran

7. Menyebarluaskan pendidikan kependudukan ke berbagai jenjang

pendidikan

Page 11: BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis

11

Walapun demikian upaya-upaya yang di lakukan pemerintah untuk

menahan lajunya pertumbuhan penduduk meski dari ke tujuh (7) cara tersebut

belum terealisasikan semuanya, yang menajadi permasalahan banyak masyarakat

masih belum melakukan program KB (Keluarga Berencana) serta banayak remaja

remaja yang melakukan pernikahan dini, sehingga laju pertumbuhan penduduk

agak sukar untuk dikendalikan. Tapi setidaknya pemerintah sudah melakukan yang

terbaik meski hasilnya belum maksimal, namun tahap demi tahap semua cara

tersebut pasti terealisasikan. Berikut tabel laju pertumbuhan penduduk Musi

Banyuasin perkecamatan tahun 2016.

Tabel 2.5

Jumlah Laju Pertumbuhan Penduduk Musi Banyuasin Per Kecamatan

Tahun 2016

No. Kecamatan Jumlah Laju Pertumbuhan

Penduduk (%)

1. Sanga Desa 33,26

2. Babat Toman 32,09

3. Batanghari Leko 23,40

4. Plakat Tinggi 26,87

5. Lawang Wetan 25,63

6. Sungai Keruh 44,23

7. Sekayu 84,27

8. Lais 56,76

9. Sungai Lilin 59,25

10. Keluang 30,68

Page 12: BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis

12

11. Babat Supat 36,40

12. Bayung Lencir 82,62

13. Lalan 41,08

14. Tungkal Jaya 44,16

Jumlah 620,74

Sumber: Diolah dari Data BPS Kabupaten MUBA (Musi Banyuasin) 2016

Dilihat dari tabel diatas bahwasannya jumlah laju pertumbuhan penduduk

terbesar adalah di Kecamatan sekayu dengan jumlah 84,27% dan jumlah penduduk

terkecil yaitu di Kecamatan Batanghari Leko yang memiliki jumlah penduduk

sebesar 23,40%. Sekayu terpilih menjadi Kecamatan yang mempunyai laju

pertumbuhan penduduk sangat tinggi karena, sekayu merupakan Kota sekaligus

Kecamatan, yang memilki kemajuan yang sangat pesat dimulai dari segi ekonomi,

pembangunan, serta pendidikan, dapat dilihat dari banyaknya insfrastruktur penting

yang dibangun seperti kantor bupati, sekolah, rumah sakit, pasar swalayan, dan

masih banyak lagi, sehingga laju pertumbuhan penduduk di kecamaatan sekayu

sangat tinggi dibandingkan dengan Kecamatan lain.

Tabel 2.6

Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin Menurut

Kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2016

No. Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah Sex Ratio

1. Sanga Desa 16,68 16,58 33,26 100,60

2. Babat Toman 16,26 15,84 32,09 102,65

3. Batanghari Leko 12,09 11,31 23,40 106,89

4. Plakat Tinggi 13,73 13,14 26,87 104,49

Page 13: BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis

13

5. Lawang Wetan 12,89 12,74 25,63 101,17

6. Sungai Keruh 22,29 21,94 44,23 101,59

7. Sekayu 42,24 42,03 84,27 100,82

8. Lais 28,46 28,31 56,76 100,50

9. Sungai Lilin 30,56 28,69 59,25 106,52

10. Keluang 15,66 15,02 30,68 104,26

11. Babat Supat 18,53 17,88 36,40 103,63

12. Bayung Lencir 43,75 38,88 82,62 112,52

13. Lalan 21,58 19,49 41,08 110,72

14. Tungkal Jaya 22,99 21,17 44,16 108,59

Jumlah 317,73 303,01 620,74 104,86

Sumber: Diolah dari Data BPS Kabupaten MUBA (Musi Banyuasin) 2016

Dilihat dari tabel diatas bahwasannya jumlah penduduk di Kabupaten Musi

Banyuasin lebih banyak jenis kelamin Laki-laki yang berjumlah 317, 73.

Sedangkan penduduk Perempuan berjumlah 301,01 hanya berselisihan sedikit.

Jumlah keseluruhan antara laki-laki dan perempuan ialah 620, 74 jiwa.

Tabel 2.7

Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Tahun

dan Jenis Kegiatan di Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2016

No. Tahun Bekerja Pengangguran Jumlah

Total

Bukan

Angkatan

Kerja

Jumlah

Total

1. 2010 245 101 15 620 260 721 126 172 386 893

2. 2011 274 172 12 784 286 956 104 256 391 212

3. 2012 258 055 9 279 267 334 132 744 400 078

Page 14: BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis

14

4. 2013 239 585 7 883 267 468 158 490 405 958

5. 2014 268 495 10 434 278 929 139 425 418 354

6. 2015 269 140 15 983 285 123 141 215 426 338

Sumber: Diolah dari Data BPS Kabupaten MUBA (Musi Banyuasin)

Pada tabel diatas dapat dilihat jumlah penganguran di Kabupaten Musi

Banyuasin mengalami naik-turun setiap tahunnya. Hal ini di karenakan oleh

kurangnya lapangan pekerjaan atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan

pekerjaan yang layak, pengangguran umumnya di sebabkan karena jumlah

angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan

kerja yang ada yang mampu menyerapnya pengangguran seringkali menjadi masalh

dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan

pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbunya

kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainya.

C. Pendidikan

Di tahun 2016 jumlah sekolah yang terdapat di Kab. Musi Banyuasin jumlah

sekolah terbilang sudah memadai, jumlah SD/MI, sebanyak 483 unit, SMP/mts

sebanyak 172 unit, SMA/SMU/SMk dan MA sebanyak 86 unit, serta 3 perguruang

tinggi diantaranya Poltek Sekayu, Akper dan Perguruan Tinggi Swasta

Ramaniayah.

Kepalah dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Musi Banyuasin

(MUBA), Musni wijaya menyatakan berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB)

dua menteri, yakni menteri pendidikan dan menteri kebudayaan (Mendibud)

mengatakan dengan adanya 483 unit SD/MI, 172 unit SLTP/MTs, 86 unit

Page 15: BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis

15

SMA/SMK/SMU, dan 1 POLTEK Sekayu, serta beberapa perguruan tinggi lainnya

di Musi Banyuasin. Dengan adanya beberapa kampus dan sekolah ini membuktikan

bahwa sector pendidikan di kabupaten Musi Banyuasin sangat baik.

Berikut Tabel penduduk usia 7-24 tahun menurut jenis kelamin, kelompok

usia sekolah, dan partisipasi sekolah di Kab. Muba (Musi banyuasin).

Tabel 2.8

Persentase Penduduk Usia 7-24 Tahun Menurut Jenis Kelamin, Kelompok

Umur Sekolah, dan Partisipasi Sekolah di Kabupaten Musi Banyuasin

Tahun 2016

Jenis Kelamin

dan Kelompok

Umur Sekolah

Partisipasi Sekolah

Tidak/Belum

Pernah Sekolah

Masih Sekolah

Tidak Sekolah

Lagi

(1) (2) (3) (4)

Laki-laki

7-12 0,00 100,00 0,00

13-15 0,00 94,70 5,30

16-18 0,00 59,84 40,16

19-24 0,00 11,80 88,20

7-24 0,00 65,59 34,41

Perempuan

7-12 0,92 99,08 0,00

13-15 0,00 94,70 5,30

16-18 0,00 59,84 40,16

19-24 0,00 11,80 88,20

7-24 0,00 65,59 34,41

Page 16: BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis

16

Perempuan

7-12 0,92 99,08 0,00

13-15 0,00 98,85 1,15

16-18 0,00 75,32 24,68

19-24 0,00 12,92 87,08

7-24 0,36 70,07 29,57

Lk + Pr

7-12 0,46 99,54 0,00

13-15 0,00 56,76 3,24

16-18 0,00 67,41 32,59

19-24 0,00 12,33 87,67

7-24 0,18 67,78 32,04

Sumber: //Source Survei Ekonomi Nasional kor, Maret 2016

Tabel 2.9

Angka Partisipasi Murni (APM) Dan Angka Partisipasi Kasar (APK)

Menurut Jenjang Pendidikan di Kab. Musi Banyuasin Tahun 2016

Jenjang Pendidikan APM APK

(1) (2) (3)

SD/MI 99,05 112,67

SMP/MTs 83,73 95,42

SMA/MA 54,08 67,65

Sumber: //Source Survei Ekonomi Nasional kor, Maret 2016

Page 17: BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis

17

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa Angka Partisipasi

Murni (APM) berpengaruh pada anak yang masih sekolah, hal ini dapat dikatakan

bahwa selain disekolah anak juga mendapat partisipasi dari orangtua. Dengan

mendapatkan pelajaran disekolah anak lebih mengerti mengenai partisipasi dan

sosialisasi politik. Untuk anak yang belum atau sudah pernah sekolah mereka

pernah atau belum pernah terdaftar atau belumaktif mengikuti pendidikan. Untuk

anak yang masih sekolah mereka yang terdaftar dan masih aktif mengikutui

pendidikan baik itu formal ataupun nonformal. Sedangkan untuk yang sudah tamat

ialah menyelesaikan pelajaran yang ditandai dengan lulus ujian akhir.

D. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

DRRD (anggota dewan perwakilan rakyat daerah) merupakan termasuk

salah satu lembaga negara dengan dipilih melewati pemilihan umum (pemilu)

dengan lima tahun masa jabatan. Undang-undang terbaru yang mengatur terkait

DPRD provinsi adalah Undang-Undang Republik Indonesai No.17 tahun 2014

tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan

Perwakilan Daerah dan Perwakilan Rakyat Daerah.

Kelembagaan tertinggi di suatu negara khususnya negara Republik

Indonesia terdiri atas Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan

Rakyat (DPR), Badan Pemeriksa Keuangan (BKD), dan Mahkamah Agung (MA),

Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Mahkamah Konstitusi (MK), dan Komisi

Yudisial (KY).

Dewan perwakilan rakyat daerah merupakan lembaga perwakilan rakyat

daerah yang berkendudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah

Page 18: BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis

18

yang mempunyai peran dan tanggung jawab dalam mewujudkan efisensi, efektifitas

produktivitas dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah melalui

pelaksanaan hak, kewajiban, tugas, wewenang dan fungsi DPRD.

Tabel 2.10

Jumlah Anggota DPRD Menurut Partai Politik dan Jenis Kelamin

di Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2016

Partai Politik Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4)

PAN 8 1 9

PDIP 7 1 8

GERINDRA 4 0 4

GOLKAR 5 0 5

GERINDRA 3 1 4

NASDEM 4 0 4

PKB 3 1 4

PKS 3 0 3

HANURA 2 0 2

PBB 1 0 1

PPP 1 0 1

MUSI BANYUASIN 41 4 45

Sumber: Diolah dari Data BPS Kabupaten Musi Banyuasin 2016

Berdasarkan tabel di atas, jumlah Partai Politik di Kabupaten Musi

Banyuasin 11 Partai Politik pada tahun 2016. Jumlah keseluruhan jenis kelamin

Page 19: BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis

19

laki-laki dan perempuan ialah 45. Pengusung pada partai politik lebih dominan laki-

laki dari pada perempuan.

E. Agama

Kehidupan beragama merupakan tujuan guna mewujudkan,

mengembangkan serta meningkatkan kualitas dari sebuah kehidupan baik itu

agama atau kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan juga memperkokohkan

kesatuan dan persatuan yang berkelanjutan serta sejalan dalam hubungan antar

sesame manusia, lingkungan dan juga terhadap Tuhan (yang maha esa).

Dengan tingkat populasi penduduk yang tinggi Musi Banyuasin, sehingga

menyebabkan beragam agama yang dianut oleh masyarakat tersebut. Seperti Islam,

Katolik, protestan, hindu, dan budha. Namun kebanyakan dari masyarakat

menganut agama islam. Walaupun demikian, pengaruh kepercayaan trandisonal

masih terlihat di kehidupan sehari-hari, mereka masih percaya terhadap takhayul,

tempat-tempat keramat dan benda-benda berkekuatan gaib. Sehubungan dengan

keyakinan tersebut, orang Musi Banyuasin menjalankan berbagai upacara dan

pantangan.

Meningkatnya baik itu sarana dan prasarana kehidupan beragama, terlihat

dari jumlah tempat ibadah yang akan terus bertambah jumlahnya. Di tahun 2016

jumlah masjid dan mushola telah tercatat berjumlah 440 dan 461 unit. Demikian

juga peningkatan jumlah pemeluk agama yang terus bertambah dari tahun ke tahun,

seiring dengan bertambahnya jumlah dari penduduk serta tingkat kesejahteraan dari

masyakatnya.2

2 Badan pusat statistik Musi Banyuasin. Tahun 2017

Page 20: BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis

20

Tabel 2.11

Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama yang Dianut

di Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2016

No. Kecamatan Islam Protestan Katolik Hindu Budha

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Sanga Desa 30 458 2 6 - -

2 Babat Toman 28 963 3 13 - 9

3 Batanghari Leko 22 050 - - - -

4 Plakat Tinggi 22 191 - - - -

5 Lawang Wetan 24 969 - - - -

6 Sungai Keruh 42 215 13 4 - 7

7 7Sekayu 81 747 24 10 - 29

8 Las 54 123 65 - - -

9 Sungai Lilin 54 901 14 16 111 -

10 Keluang 29 395 21 29 - 26

11 Babat Supat 34 248 - - - -

12 Bayung Lincir 74 524 23 199 - -

13 Lalan 38 999 - - - -

14 ungkal Jaya 41 899 - - - -

Musi Banyuasin 581

402

165 277 111 71

Sumber: Source Kementrian Agama Kabupaten Musi Banyuasin

Berdasarkan tabel di atas, mayoritas masyarakat di Kabupaten Musi

Banyuasin beragama Islam, yang berjumlah 581 402 jiwa.

Page 21: BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis

21

Berdasarkan Angka Partisipasi menunjukan bahwa peran orang tua dalam

mendidik anak berpengaruh besar. Hal ini, dapat dilihat dari Angka Partisipasi

Murni (APM) dari masyarakat. Pendidikan dimulai dari anak belum memasuki

masa sekolah hingga berlangsung saat anak dewasa. Peran orang tua tidak ada

habisnya, disekolah anak mendapatkan pendidikan dari Guru yang mengajar

dikelas, sedangkan saat dirumah anak mendapatkan pendidikan dari kita sebagai

orang tua.

Pendidikan menjadi hal sangat penting, tujuan pendidikan ialah untuk

meningkatkan kecerdaskan kehidupan manusia, untuk membentuk karakter anak,

menimbulkan rasa tanggung jawab, dan berani menolakan suatu tindakan yang

merugikan, dengan adanya pendidikan politik yang diterapkan disekolah-sekolah

setidaknya dapat meninggkatkan pengetahuan anak agar menjauhi Golput, KKN,

khususnya di Kabupaten Musi Banyuasin. Berikut hasil golput yang terjadi pada 14

Kecamatan di Musi Banyuasin

Dari data golput yang peneliti paparkan sebelumnya, peneliti menemukan

Kecamatan Bayung Lincir yang paling banyak melakukan golput terdapat 28.746.

Dan yang paling sedikit melakukan golput terdapat pada Kecamatan Plakat Tinggi

5.517. Disini terdapat perbedaan yang begitu jauh sehingga peneliti bisa

meyimpulkan bahwa pada Kecamatan Plakat Tinggi peran orangtua berpengaruh

besar kepada anak-anaknya. Sedangkan, pada Kecamatan Bayung Lincir tingkat

golput masih tergolong besar dibandingkan dengan 14 Kecamatan lainnya.

Dilihat dari data di atas, ternyata masih banyak masyarakat yang melakukan

golput, disini berarti peran orangtua masih perlu ditingkatkan agar anak-anak ikut

Page 22: BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis

22

berpartisipasi dalam pemilihan umum. Selain itu, sosialisasi juga perlu ditingkatkan

agar orangtua lebih aktif dalam menanamkan kesadaran politik terhadap anak-

anaknya.