bab i glenn doman revisiiii bahasa

33
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan individu yang sedang berada pada masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari masa bayi, toddler, prasekolah, sekolah, dan remaja. Pertumbuhan dan perkembangan pada setiap tahap dan setiap individu berbeda satu sama lain tergantung dari stimulasi yang diberikan dan respon yang ada (Hidayat, 2005). 1

Upload: kunto-fitriadi

Post on 14-Aug-2015

122 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

asokkk

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I Glenn Doman Revisiiii Bahasa

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak merupakan individu yang sedang berada pada masa

pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari masa bayi, toddler,

prasekolah, sekolah, dan remaja. Pertumbuhan dan perkembangan pada

setiap tahap dan setiap individu berbeda satu sama lain tergantung dari

stimulasi yang diberikan dan respon yang ada (Hidayat, 2005).

Pertumbuhan dan perkembangan anak terdiri dari beberapa tahapan

dan setiap tahapan mempunyai ciri tersendiri (Hidayat, 2005). Adapun pada

periode usia prasekolah yaitu periode usia 3-6 tahun, periode ini dikenal

sebagai periode keemasan bagi anak. Hal ini dikarenakan pada masa ini anak

mampu menyerap dengan cepat setiap rangsangan yang masuk ke dalam

otak. Pada masa ini juga anak mampu menghapal berbagai informasi yang

ada seperti kata, angka, bunyi dan lain sebagainya. Proses perkembangan

intelektual anak juga berkembang pesat pada masa anak prasekolah ini.

Dimana perkembangan intelektual ini erat kaitannya dengan perkembangan

kognitif dan pertumbuhan mental (Lucy, 2009).

Hasil konferensi Genewa tahun 1979 bahwa aspek-aspek yang perlu

dikembangkan pada anak usia prasekolah yaitu aspek motorik, bahasa,

1

Page 2: BAB I Glenn Doman Revisiiii Bahasa

2

kognitif, emosi, sosial, moralitas, dan kepribadian (Gustiana, 2011). Seperti

diketahui perkembangan bahasa merupakan aspek yang sangat penting

pada periode usia prasekolah, hal ini dikarenakan kemampuan bahasa

merupakan kombinasi dari seluruh sistem perkembangan anak yang

melibatkan kemampuan motorik, psikologis, emosional, dan perilaku

(Widyastuti, 2008; dikutip Adriana, 2011). Selain itu perkembangan bahasa

juga merupakan sarana komunikasi yang berfungsi untuk menyampaikan

perasaan ataupun ide dari diri sendiri kepada orang lain (Hurlock, 1995).

Seperti diketahui, pada periode usia prasekolah pula, bahasa juga

berkembang seiring dengan berkembangnya perkembangan kognitif pada

anak. Tahap perkembangan kognitif untuk periode usia ini disebut sebagai

tahap preoperasional dimana pada tahapan ini, anak menggunakan kata-

kata untuk mewakili pengungkapan manusia, tempat, dan benda. Selain itu

tingginya tingkat egosentris anak menyebabkan anak selau memunculkan

pertanyaan-pertanyaan baru yang meluas (Potter & Perry, 2005). Anak pada

periode usia ini memiliki rasa ingin tahu yang sangat kuat, memiliki pola fikir

intuitif, serta mengajukan pertanyaan hampir tentang segala hal (Bastable,

2002). Perkembangan kognitif pada anak periode usia prasekolah selalu

menuntut adanya pemecahan masalah pada setiap persoalan, selain itu

perkembangan kognitif sangat memegang peranan terhadap keberhasilan

anak dalam belajar. Hal ini dikarenakan sebagian dari aktivitas belajar selalu

Page 3: BAB I Glenn Doman Revisiiii Bahasa

3

berkaitan dengan proses mengingat dan berfikir yang akan mempengaruhi

anak dalam memasuki awal pendidikan formal (Potter & Perry, 2005).

Perkembangan kognitif anak yang meliputi perkembangan intelektual

dimulai ketika anak berusia 4 tahun. Pada umur tersebut, perkembangan

intelektual anak telah mencapai 50% dan akan terus berkembang hingga

anak berusia 8 tahun. Pada usia ini perkembangan intelektual anak telah

mencapai 80%. Perkembangan intelektual akan berhenti dan mencapai

kesempurnaan ketika anak berusia dibawah 18 tahun (Lucy, 2009).

Hasil penelitian neurobiologi yang dilakukan Charza Shatz dari

Universitas California Barkeley yang dikutip oleh majalah Time (Februari

1997), mengemukakan bahwa pada saat kelahiran, otak bayi mengandung

100 miliar sel aktif, terdapat pula satu triliun sel glia (perekat) yang

membentuk semacam sarang untuk melindungi dan memberi makan sel

aktif tersebut. Pada awal kelahiran perkembangan otak bayi hanya mencapai

sekitar 25% dari otak orang dewasa atau sekitar 350 gram dan ketika berusia

18 bulan, otak akan berkembang dua kali lipatnya (Anita, 2009).

Hal demikian menunjukkan bahwa bahwa otak anak mempunyai

kemampuan yang luar biasa. Hal ini dibuktikan ketika anak tidak mendapat

rangsangan yang maksimal, maka otak anak tidak akan mampu berkembang

secara maksimal pula. Hasil penelitian dari Baylor College Of Medicine

pernah menemukan bahwa otak anak akan mengecil sekitar 20-30% dari

Page 4: BAB I Glenn Doman Revisiiii Bahasa

4

ukuran normal apabila jarang diberikan stimulasi. Hal ini menggambarkan

pentingnya memberikan stimulasi yang maksimal untuk otak anak terutama

pada usia anak dibawah 18 bulan agar otak anak dapat berkembang secara

maksimal (Anita, 2009).

Pemberian stimulasi menjadi sangat penting dalam proses

perkembangan anak. Stimulasi merupakan suatu proses pemberian

rangsangan untuk meningkatkan kemampuan dasar pada anak. Stimulasi

sangat penting sebagai sarana untuk menghubungkan sel-sel otak yang

belum terhubung satu sama lain. Pemberian stimulasi menjadi sangat

penting dikarenakan stimulasi akan memberikan rangsangan pada otak

untuk menghasilkan hormon-hormon yang penting bagi pertumbuhan anak.

Hubungan antar sel otak akan terjadi ketika ada sinyal yang masuk,

kemudian akan mengalir dari satu sel otak ke sel otak lainnya, dan jika

stimulasi diberikan secara terus-menerus pada anak maka akan semakin

meningkatkan hubungan antar sel-sel otak tersebut (Surana, 2008).

Potensi kecerdasan juga berkembang pada anak dikarenakan adanya

koneksi antarsel pada otak. Cara yang paling mudah untuk memperbayak

koneksi antarsel yaitu dengan melatih kemampuan panca indra (Gunawan,

2005). Kemampuan panca indra yang dilatih karena anak-anak pada usia

prasekolah hanya mampu mengerti dan memahami pengertian dan konsep-

Page 5: BAB I Glenn Doman Revisiiii Bahasa

5

konsep lewat benda-benda konkrit yang ada disekitar lingkungan (Sudono,

2000).

Heally (1994) dalam Sudono (2000) menyatakan bahwa jaringan

serabut syaraf akan terbentuk apabila ada kegiatan mental yang aktif dan

menyenangkan bagi anak. Penggunaan seluruh panca indra anak yaitu

penglihatan, pendengaran, rasa, pengecapan, dan penciuman akan

mempercepat hubungan yang terjadi diantara simpul saraf. Suatu keadaan

yang menyenangkan akan mempercepat perkembangan jalur hubungan

antar saraf tersebut. Dalam hal inilah timbul pentingnya bermain dalam

sistem pembelajaran anak.

Salah satu bentuk pemberian stimulasi dalam system pembelajaran

anak melalui permainan. Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

memperoleh kesenangan tanpa mempertimbangkan dan memikirkan hasil

akhir, selain itu bermain juga dilakukan secara suka rela tanpa adanya

paksaan ataupun tekanan dari orang lain sehingga bermain merupakan salah

satu kegiatan yang menyenangkan bagi anak (Familia, 2006).

Kegiatan yang menyenangkan dalam konsep pembelajaran anak

merupakan kegiatan yang paling penting dan digemari oleh anak-anak

prasekolah, karena hal tersebut mempunyai manfaat yang sangat besar

terhadap perkembangan anak, baik bahasa, motorik kasar, motorik halus

dan adaptasi sosial (Tedjasaputra, 2001). Banyak sekali kegiatan yang dapat

Page 6: BAB I Glenn Doman Revisiiii Bahasa

6

dilakukan untuk mengoptimalkan perkembangan pada anak terutama

perkembangan bahasa dan kognitif yaitu melalui metode glenn doman.

Metode glenn doman merupakan salah satu metode belajar

membaca dan berhitung pada balita, metode ini mengembangkan secara

efektif kemampuan anak untuk berpikir dan bernalar. Menurut Ahmadi

(2010) dalam Rakhmawati (2012) menyatakan bahwa metode glenn doman

merupakan metode yang dapat membuat anak mempunyai rasa percaya

diri, berimajinasi dan ceria. Selain itu metode ini juga dapat semakin

meningkatkan hubungan antara orang tua dan anak karena menurut anak

guru yang paling baik adalah orang tua sendiri.

Metode glenn doman ini merupakan sarana belajar sambil bermain

pada anak, karena metode ini berlangsung sangat singkat hanya 10 menit

setiap hari sehingga anak tidak akan pernah merasa bosan. Metode ini juga

diberikan pada waktu senggang anak, sehinggga anak tidak menggangggu

dan memaksa anak untuk belajar. Cara mengajar menggunakan metode ini

juga memakai beberapa media seperti flash card dan dot card. Pada metode

flash card, metode pembelajaran dilakukan dengan cara menuliskan kata

pada karton putih dengan ukuran huruf T: 12.5 cm dan L: 10 cm, huruf ditulis

dengan warna merah dan menggunakan huruf capital. Adapun pada metode

dot card, metode pembelajaran dilakukan dengan cara menuliskan jumlah

angka pada karton putih dengan ukuran 28 x 28 cm dengan menggunakan

Page 7: BAB I Glenn Doman Revisiiii Bahasa

7

titik bulat berbentuk bola berwarna merah yang digunakan untuk mengajar

berhitung (Pertamawati, 2008).

Terdapat beberapa penelitian terkait mengenai metode glenn

doman. Penelitian pertama dilakukan Rohman pada tahun 2009 mengenai

pengaruh metode Glenn Doman sebagai metode pembelajaran pada anak

yang mengalami cedera otak. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa

metode glenn doman berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan anak

yang mengalami cedera otak. Penelitian lainnya dilakukan oleh Rakhmawati

pada tahun 2012 mengenai pengaruh metode Glenn Doman terhadap

perkembangan anak usia prasekolah 4-6 Tahun Dengan KPSP. Hasil

penelitiannya membuktikan bahwa ada pengaruh metode glenn doman

terhadap perkembangan anak usia prasekolah. Oleh karenanya dapat

disimpulkan bahwa metode glenn doman sangat bermanfaat dalam

meningkatkan kecerdasan anak.

Perawat sebagai tenaga kesehatan bukan hanya sebagai pemberi

perawatan bagi orang yang sakit, tetapi juga berfungsi sebagai promotif yang

membantu dalam aspek-aspek perkembangan anak secara optimal. Perawat

juga dapat berperan sebagai pendidik yang berfungsi membantu dalam

pemberian stimulasi pada anak, hal tersebut dapat membantu anak dalam

mengoptimalkan kemampuannya sehingga anak akan lebih siap dalam

menerima tugas perkembangan pada tingkat yang lebih tinggi lagi.

Page 8: BAB I Glenn Doman Revisiiii Bahasa

8

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru di TK Ladas

Berendai Prabumulih, mengatakan bahwa anak-anak yang sekolah di TK

tersebut ada yang belum bisa mengurutkan angka 1-10 dengan benar. Selain

itu setelah observasi awal pada 5 orang anak di TK tersebut terdapat 1 orang

anak yang tidak mampu melakukan tugas perkembangan bahasa sesuai

dengan usianya. Dari hasil observasi diketahui pula bahwa TK Ladas Berendai

memiliki murid sebanyak 40 siswa dan dibagi menjadi 2 kelas yaitu 20 siswa

untuk kelas A atau nol kecil dan 20 siswa untuk kelas B atau nol besar. Selain

itu TK Ladas berendai juga belum pernah melaksanakan metode pengajaran

menggunakan metode glenn doman.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai “Pengaruh metode glenn doman terhadap

perkembangan bahasa dan kognitif pada anak usia prasekolah di TK Ladas

Berendai Kota Prabumulih Tahun 2012”.

B. Rumusan Masalah

Perkembangan kognitif yang meliputi perkembangan intelektual

dimulai ketika anak berusia 4 tahun dan pada umur tersebut perkembangan

intelektual anak telah mencapai 50%. Umur 3-6 tahun disebut juga sebagai

periode keemasan pada anak usia prasekolah karena pada masa ini anak

Page 9: BAB I Glenn Doman Revisiiii Bahasa

9

mampu menyerap dengan cepat setiap rangsangan yang masuk ke otaknya,

oleh karena itu apabila pada umur tersebut orang tua tidak mampu

memberikan stimulasi yang maksimal pada anak maka akan berpengaruh

terdahap perkembangan anak. Metode glenn doman merupakan salah satu

stimulasi yang dapat diberikan untuk meningkatkan perkembangan bahasa

dan kognitif anak karena metode ini dilakukan sambil bermain dengan anak.

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini

dapat dirumuskan yaitu bagaimanakah pengaruh metode glenn doman

terhadap perkembangan bahasa dan kognitif pada anak usia prasekolah di

TK Ladas Berendai Kota Prabumulih 2013 ? “

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode

glenn doman terhadap perkembangan bahasa dan kognitif pada anak usia

prasekolah di TK Ladas Berendai Kota Prabumulih 2013

2. Tujuan khusus dari penelitian adalah :

a) Mengetahui perkembangan bahasa anak sebelum diberikan metode

Glenn Doman.

b) Mengetahui perkembangan kognitif anak sebelum diberikan metode

Glenn Doman.

Page 10: BAB I Glenn Doman Revisiiii Bahasa

10

c) Mengetahui perkembangan bahasa anak setelah diberikan metode

Glenn Doman.

d) Mengetahui perkembangan kognitif anak setelah diberikan metode

Glenn Doman.

e) Mengetahui perbedaan perkembangan bahasa dan kognitif anak

sebelum dan setelah diberikan metode Glenn Doman.

f) Diidentifikasinya gambaran stimulasi oleh orang tua dengan

perkembangan bahasa dan kognitif anak prasekolah.

g) Diidentifikasinya gambaran status gizi pada anak dengan

perkembangan bahasa dan kognitif anak prasekolah.

h) Diidentifikasinya hubungan antara umur, jenis kelamin, motivasi

belajar dengan perkembangan bahasa dan kognitif anak prasekolah.

D. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi pihak-pihak terkait diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagi Orang Tua

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

orang tua mengenai pentingnya perkembangan pada anak terutama

perkembangan bahasa dan kognitif, dan memberikan pemahaman

Page 11: BAB I Glenn Doman Revisiiii Bahasa

11

tentang pentingnya stimulasi dini pada anak serta agar lebih peduli

dalam pendidikan anak-anak .

2. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan khususnya

tentang perkembangan anak dan juga dapat digunakan sebagai salah

satu cara untuk merencanakan program peningkatan perkembangan

bahasa dan kognitif melaui stimulasi pada anak sejak dini.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai salah satu tambahan bahan refenrensi dalam mempelajari

keperawatan anak terutama tentang perkembangan anak. Dapat juga

digunakan sebagai tambahan pengetahuan tentang manfaat metode

glenn doman dalam dunia pendidikan.

4. Bagi Peneliti

Meningkatkan pemahaman tentang metode glenn doman dan

pengaruhnya terhadap perkembangan bahasa dan kognitif anak serta

sebagai wacana untuk para peneliti selanjutnya dalam mengembangkan

ide-ide selanjutnya.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Page 12: BAB I Glenn Doman Revisiiii Bahasa

12

Penelitian ini termasuk dalam bidang keperawatan anak. Penelitian

ini meneliti tentang pengaruh metode glenn doman terhadap

perkembangan bahasa dan kognitif anak usia prasekolah. Penelitian ini

dillakukan di TK Ladas Berendai Kota Prabumulih mulai tanggal … sampai …

bulan … tahun 2013. Objek penelitian ini adalah anak prasekolah di TK Ladas

Berendai Kota prabumulih. Penelitian ini dilakukan karena belum optimalnya

perkembangan bahasa dan kognitif pada anak prasekolah di TK Ladas

Berendai Kota Prabumulih. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu pre eksperimental design dengan pendekatan One Group Pretest-

Postest Design. Kelompok responden diukur skor perkembangan bahasa dan

kognitifnya sebelum dan setelah diberikan pembelajaran dengan metode

glenn doman dan kemudian dianalisis bagaimana perbedaannya.

Daftar Pustaka

Page 13: BAB I Glenn Doman Revisiiii Bahasa

13

Adriana, D. (2011). Tumbuh kembang dan terapi bermain pada anak. Jakarta: Salemba Medika.

Anita, L. (2009). Memudahkan anak belajar. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Bastable, S.B. (2002). Perawat sebagai pendidik : Prinsip-prinsip pengajaran dan pembelajaran. Alih bahasa: Gerda Wulandari, Gianto Widiyanto. Jakarta: EGC.

Lucy, B. (2009). Mendidik sesuai minat & bakat anak. Jakarta: Tangga Pustaka.

Familia. (2006). Menepis hambatan tumbuh kembang anak. Jakarta: Seri Pustaka famili

Gunawan, A.W. (2005). Apakah IQ anak bisa ditingkatkan ? dan masalah masalah lain seputar pendidikan anak yang sering dihadapi orang tua dan guru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Gustina, A.D. (2011). Pengaruh permainan modifikasi terhadap kemampuan motorik dan kognitif anak usia dini (Studi kuasi eksperimen pada kelompok B TK Kartika dan TK Lab. UPI). http://www.jurnal.upi.edu/file/19-Asep_Deni_Gustiana-edit.pdf. Diakses tanggal 17 Maret 2013.

Hidayat, A. A. (2005). Pengantar ilmu kesehatan anak 1. Jakarta: Salemba Medika.

Pertamawati, N. (2008). Penerapan metode glenn doman untuk meningkatkan kemampuan membaca anak yang memiliki gangguan cerebral palsy. http://www.lib.uin-malang.ac.id/. Diakses tanggal 05 Maret 2013.

Perry, A.G., & Potter, P.A. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan : konsep, proses, dan praktik. Edisi 4. Volume 1. Alih Bahasa: Devi Yulianti, Monica Ester. Jakarta: EGC.

Rakhmawati, A. (2012). Pengaruh metode glenn doman terhadap perkembangan anak prasekolah usia 4-6 tahun dengan KPSP. http://www.keperawatan.unsoed.ac.id. Diakses tanggal 05 Maret 2013.

Sudono, A. (2000). Sumber belajar dan alat permainan (Untuk PAUD). Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Surana, T. (2008). Smart Brain. Jakarta: Penebar Swadaya.

Page 14: BAB I Glenn Doman Revisiiii Bahasa

14

Tedjasaputra, M. S. (2001). Bermain, mainan, dan permainan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.