bab i edit

8
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam hari ke dua puluh dua, jantung berkembang dalam 5 region, yaitu sinus venous, atrium, ventrkel, bulbus kordis, dan trunctus asteriosus. ( direction of blood flow). The sinus venosus menerima darah dari seluruh vena pada masa embrio ( Tortora, 2006) Manusia dewasa memiliki mekanisme dalam jantung, secara singkat kontraksi otot jantung terdiri dari 4 peristiwa yaitu Peristiwa rangsangan yaitu rangsangan atau stimulus berasal dari dalam jantung sendiri atau berasal dari luar jantung. Rangsangan dari luar jantung dapat berupa rangsangan-rangsangan saraf, listrik, kimia, mekanik, fisik dan lain-lain, Peristiwa listrik yaitu stimulus pada potensial ambang dengan rangsangan minimal pada otot 1 Universitas Sriwijaya

Upload: juliast

Post on 10-Feb-2016

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

fisiologi jantung

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I edit

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam hari ke dua puluh dua, jantung berkembang dalam 5 region,

yaitu sinus venous, atrium, ventrkel, bulbus kordis, dan trunctus

asteriosus. ( direction of blood flow). The sinus venosus menerima

darah dari seluruh vena pada masa embrio ( Tortora, 2006)

Manusia dewasa memiliki mekanisme dalam jantung, secara

singkat kontraksi otot jantung terdiri dari 4 peristiwa yaitu Peristiwa

rangsangan yaitu rangsangan atau stimulus berasal dari dalam jantung

sendiri atau berasal dari luar jantung. Rangsangan dari luar jantung

dapat berupa rangsangan-rangsangan saraf, listrik, kimia, mekanik,

fisik dan lain-lain, Peristiwa listrik yaitu stimulus pada potensial

ambang dengan rangsangan minimal pada otot jantung mulai

menimbulkan impuls yang mula-mula terjadi pada NSA sehingga

timbul aksi potensial yang akan disebarkan berupa gelombang 

depolarisasi atau gelombang kontraksi ke seluruh bagian jantung.

Adanya gelombang depolarisasi akan melepaskan kalsium dari sistem

retikulum endoplasma serabut otot jantung, Peristiwa kimia yaitu

setelah peristiwa listrik tadi kalsium kemudian akan berdifusi ke dalam

miofibril dan mengkatalisis reaksi-reaksi kimia sehingga kalsium

intrasel akan bertambah banyak. Kalsium ini akan mengikat protein

modulator yaitu troponin. Sementara itu ATP dihidrolisa untuk

1

Universitas Sriwijaya

Page 2: BAB I edit

pembentukan energi, Peristiwa mekanik yaitu Energi dari ATP tadi

akan menyebabkan pergerakan aktin dan myosin secara tumpang

tindih sehingga sarkomer miofibril memendek, dimana akan

mengakibatkan terjadinya kontraksi otot jantung. Di sini ATP dirubah 

menjadi ADP.

Mekanisme bagaimana suatu potensial aksi di serat otot jantung

menimbulkan kontraksi di serat tersebut cukup mirip dengan proses

penggabungan eksitasi- kontraksi di otot rangka. Adanya potensial aksi

lokal di dalam tubulus T menyebabkan Ca++ dikeluarkan ke dalam sitosol

dari simpanan intrasel di retikulum sarkoplasma. Selama potensial aksi

Ca++ juga berdifusi dari CES ke dalam sitosol melintasi membran plasma.

Pemasukan Ca++ ini  semakin memicu pengeluaran Ca++ dari retikulum

sarkoplasma.

Pasokan tambahan Ca++ ini tidak saja merupakan faktor utama

memanjangnya potensial aksi jantung, tetapi juga menyebabkan

pemanjangan  periode kontraksi jantung. Peran Ca++ di dalam sitosol,

seperti di otot rangka, adalah berikatan dengan kompleks troponin-

tropomiosin dan secara fisik menggeser kompleks tersebut, sehingga dapat

terjadi siklus jembatan silang dan kontraksi.

Pengeluaran Ca++ dari sitosol oleh pompa aktif di membran plasma dan

retikulum sarkoplasma menyebabkan troponin dan tropomiosin kembali

dapat menghambat jembatan silang, sehingga kontraksi berhenti dan

jantung melemas.

2

Page 3: BAB I edit

Dalam jantung terdapat kumpulan sel-sel jantung khusus yang

mempunyai sifat dapat menimbulkan potensial aksi sendiri tanpa adanya

stimulus dari luar. Sel-sel ini terkumpul dalam suatu sistem yang disebut

sistim konduksi jantung.

Sistim konduksi jantung terdiri :

1.   Nodus sinoatrial - NSA (sering disebut nodus sinus, disingkat sinus).

Simpul ini terletak pada batas antara vena kava superior dan atrium kanan.

Simpul ini mempunyai sifat automatisitas tertinggi dalam sistim konduksi

jantung. (70-80 x/menit)

2.   Sistim konduksi intra atrial- dianggap bahwa dalam atrium terdapat

jalur-jalur khusus sistim konduksi jantung yang terdiri dari tiga jalur

internodal yang menghubungkan simpul sinoatrial, simpul atrioventrikular

dan jalur Bachman yang menghubungkan atrium kanan dan kiri.

3.   Nodus atrioventrikular (NAV)-simpul ini terletak di bagian bawah

atrium kanan, antara sinus koronarius dan daun katup trikuspid bagian

septal. (40-60 x/menit)

4.   Berkas His – sebuah bekas yang pendek, merupakan kelanjutan simpul

AV. Berkas His bersama simpul AV disebut penghubung AV.

5.   Cabang Berkas –bercabang menjadi dua bagian yaitu berkas kiri dan

cabang berkas kanan. Cabang berkas kiri memberikan cabang-cabang

kearah ventrikel kanan.

6.   Fasikel – cabang berkas kiri bercabang menjadi dua bagian yaitu

fasikel kiri anterior dan fasikel kiri posterior.

3

Page 4: BAB I edit

7.   Serabut Purkinye—merupakan anyaman halus dan berhubungan erat

dengan otot jantung.

Secara umum sistem konduksi jantung merupakan satu susunan

penghantar khusus pada jantung terdiri atas dua bagian :Serabut-serabut otot

perangsang) dan Serabut-serabut penghantar

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, dapat dirumuskan pembahasan

yang akan dibuat paper tugas sistem kardiovaskuler adalah, bagaimana

mekanisme pompa natrium kalium dalam jantung dan mekanisem digitalis

sebagai penghambat percepatan jantung

1.3. Tujuan Penulisan Tugas

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis akan membuat suatu

pendalaman teori setelah perkuliahan pertama pada sistem kardiovaskuler

mengenai mekanisme pompa natrium kalium dalam jantung dan mekanisme

digitalis sebagai penghambat percepatan jantung.

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mempelajari lebih mendalam mengenai mekanisme jantung

Tujuan Khusus

4

Page 5: BAB I edit

a. Untuk mempelajari lebih dalam mengenai mekanisme pompa natrium

kalium dalam jantung

b. Untuk mempelajari lebih lanjut mekanisme digitalis sebagai

penghambat percepatan jantung.

1.4. Manfaat Penulisan

1.4.1. Untuk mengetahui lebih dalam teori mengenai mekanisme

pompa natrium kalium dalam jantung

1.4.2. Untuk mengetahui lebih dalam teori mengenai mekanisme

digitalis sebagai penghambat percepatan jantung.

5