apni tristia umiarti

51
APNI TRISTIA UMIARTI

Upload: others

Post on 24-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: APNI TRISTIA UMIARTI

APNI TRISTIA UMIARTI

Page 2: APNI TRISTIA UMIARTI

PERANAN TERNAK DALAM SISTEM PERMAKULTUR

APNI TRISTIA UMIARTI

Pustaka Larasan 2019

Page 3: APNI TRISTIA UMIARTI

ii

PERANAN TERNAK DALAM SISTEM PERMAKULTUR

Copyright © 2019 Apni Tristia Umiarti

PenulisApni Tristia Umiarti

PracetakSlamat Trisila

PenerbitJalan Tunggul Ametung IIIA/11B

Denpasar, BaliPosel: [email protected]

Ponsel: 0817 353433

Cetakan PertamaJuli 2019

ISBN 978-602-5401-50-3

Page 4: APNI TRISTIA UMIARTI

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Atas karunia-Nya karya ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik. Ternak dalam permakultur merupakan cara yang efektif dan efisien dalam mengatasi permasalahan pangan dan kemiskinan. Namun, teknik ini belum diketahui dengan baik oleh masyarakat pada umunnya. Sebagian masyarakat yang memahaminya, belum mau dan mampu mengaplikasikannya.

Permakultur memberikan manfaat ekonomi dan kemandirian keluarga ataupun masyarakat dengan memenuhi kebutuhan pangan yang sehat. Dengan prinsip estetika, permaculture juga menjadi ruang untuk belajar dan berkomunikasi dengan orang lain. Pada akhirnya, tindakan pengembangan permakultur dapat memberikan tambahan pengetahun yang bermakna dari alam yang menyediakan kebutuhan manusia dengan sempurna.

Semoga tulisan sederhana ini dapat memberikan manfaat, pertama, bagi keluarga, terutama mereka yang mempunyai anak-anak, sebagai upaya mengimbangi kemajuan teknologi yang menyebabkan mereka ketergantungan dengan gawai (gadget). Kedua, kegiatan bertani atau berkebun dengan teknik permaculture dapat memberikan kesadaran akan pentingnya menjadi lingkungan dan menyayangi bumi. Ketiga, kegiatan ini dapat merubah gaya hidup untuk senantiasa bersyukur atas berkat dan karunia Tuhan Yang Maha Kuasa.

Bali, Juli 2019Apni Tristia Umiarti

Page 5: APNI TRISTIA UMIARTI

iv

UCAPAN TERIMA KASIH

Izikanlah kami mengucapan rasa syukur dan kebahagiaan, terutama kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kemampuan berpikir untuk melahirkan ide, gagasan, dan pemikiran kritis . Pada kesempatan ini, kami juga ingin menyampaikan terima kasih kepada keluarga, sahabat dan kolega yang telah berkontrisbusi dalam penyelesaian tulisan ini, yaitu:

1. Suami tercinta, Made Sukana, yang senantiasa bersabar mendampingi, mendengarkan, dan berkenan mendiskusi-kan tema tentang permakultur.

2. Anak-anak tercinta, Reino Mosca Apkana dan Ruida Vol-cano Apkana yang menjadi inspirasi dan penyemangat dalam menghasilkan karya ilmiah.

3. Sahabat petani yang berkenan membagi ilmunya dan memberikan bahan yang berkelimpahan untuk menerap-kan permaculture.

4. Universitas Udayana yang memberikan ruang berkarya dan Perpustakaan Unud yang berkenan menerima karya ilmiah ini, semoga dapat dibaca dan bermanfaat bagi ma-hasiswa dan pengunjung perpustakaan yang menulis atau-pun menerapkan permaculture.

5. Semua pihak yang telah berkontribusi dalam memberikan saran, masukan, kritik, bantuan material maupun moral se-hingga tulisan ini bisa terselesaikan.

Semoga budi baik semua orang yang telah membantu

Page 6: APNI TRISTIA UMIARTI

v

mendapatkan pahala dan imbalan, serta dapat dimudahkan dalam kehidupannya. Penulis terbuka untuk menerima informasi dan belajar terkait dengan tindakan aplikatif permaculture. Untuk korespondensi dapat mengikrim email ke [email protected]. Semoga lebih banyak penduduk dan masyarakt yang menyadari manfaat permaculture untuk keberlanjutan alam semesta yang kita cintai bersama.

Bali, Juli 2019

Apni Tristia Umiarti

Page 7: APNI TRISTIA UMIARTI

vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ~ iii

UCAPAN TERIMA KASIH ~ iv

DAFTAR ISI ~ v

DAFTAR GAMBAR ~ vii

PERMAKULTUR ~ 1

Definisi Permakultur ~ 1

Mengapa Permakultur ~ 2

Desain Prinsip Permakultur ~ 3

Adap/Etika Permakultur ~ 3

Prinsip-Prinsip dalam Permakultur ~ 4

Perbedaan antara Kebun Organik dan Permakultur ~ 12

Beberapa Kesuksesan Permakultur ~ 14

ZONASI DALAM PERMAKULTUR~ 20

Zona 0 ~ 22

Zona 1 ~ 22

Zona 2 ~ 24

Zona 3~25

Zona 4 ~ 25

Zona 5 ~ 26

Page 8: APNI TRISTIA UMIARTI

vii

TERNAK DAN PERANANNYA DALAM PERMAKULTUR ~ 27

Ayam ~ 28

Babi ~ 29

Sapi ~ 30

Domba/Kambing ~ 31

Sistem Vegetarian ~ 32

GLOSARIUM

DAFTAR PUSTAKA

INDEKS

TENTANG PENULIS

Page 9: APNI TRISTIA UMIARTI

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Desain Prinsip Permakultur ................................................................. 3

Gambar 2. . Pemanfaatan sinar matahari dalam pencahayaan ruangan ............ 6

Gambar 3. Contoh bedengan dalam permakultur ............................................... 10

Gambar 4. Contoh bedengan dan area peternakan dalam permakultur ............ 10

Gambar 5. Perbedaan Desain Kebun Organik dan Permakultur ........................ 14

Gambar 6. Zonasi dalam permakultur .................................................................. 26

Gambar 7. Zona 1 Merupakan Zona yang Paling Sering Diakses ....................... 23

Gambar 8. Kandang yang digunakan sebagai traktor ayam ............................... 33

Gambar 9. Hubungan keterkaitan antara ayam dan sistem permakultur .......... 34

Gambar 10. Pemanfaatan kotoran dan urine sapi menjadi biogas ...................... 35

Gambar 11. Pemanfaatan Kotoran dan Urine sapi menjadi biogas .................... 36

Gambar 12. Ternak sapi merumput di bawah tanaman hutan ........................... 37

Page 10: APNI TRISTIA UMIARTI

1

PERMAKULTUR

Definisi Permakultur

Permakultur berasal dari kata “permanent” dan “agriculture”. Dari dua kata tersebut dapat didefinisikan sebagai salah satu upaya untuk mengelola agrikultur

(pertanian, peternakan dan perikanan) untuk memenuhi kebutuhan manusia secara berkelanjutan dengan cara meningkatkan kualitas ekosistem. Menurut Yayasan IDEP (salah satu lembaga pengembang permakultur di Indonesia, yang dimaksud dengan “permanent culture” adalah suatu sistem yang dirancang untuk pengelolaan lingkungan di tengah masyarakat.

Permakultur memiliki tujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia dengan memanfaatkan sumber daya setempat dengan penerapan metode yang ramah lingkungan dan hemat energi sehingga terjadi keseimbangan alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Permakultur adalah bagaimana kita bekerja bersama, bukan bertentangan dengan alam. Sistem kerja permakultur yaitu dengan mengintegrasikan antara tanah, sumber daya, manusia dan lingkungan sehingga bersinergi untuk bisa mendatangkan manfaat. Secara umum permakultur merupakan salah satu solusi yang dapat diterapkan baik di pedesaan maupun perkotaan dalam berbagai skala.

Permakultur sendiri mencakup beberapa bidang ilmu di antaranya pertanian, hidrologi dan pemanfaatan air, energi, bangunan alami, kehutanan, menajemen pengolahan

Page 11: APNI TRISTIA UMIARTI

Apni Tristia Umiarti

2

sampah dan limbah, sistem peternakan, aquaculture, teknologi, ekonomi dan community development.

Mengapa PermakulturPenerapan permakultur sangat diperlukan sebagai

salah satu upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup baik sekarang maupun di masa yang akan datang. Munculnya permasalahan global seperti krisis energi, sosial dan pangan menjadi sebuah isu yang harus segera dicarikan jalan keluar.

Dalam kehidupannya, manusia telah dan semakin banyak mengeksploitasi alam untuk memenuhi kebutuhannya. Krisis energi ditandai dengan semakin menipisnya sumber cadangan energi yang ada di bumi. Dalam sistem permakultur akan diterapkan seminimal mungkin menggunakan sumber energi yang berasal dari fossil. Salah satu cara yang bisa diterapkan yaitu dengan penggunaan solar panel untuk memanfaatkan energi yang berasal dari matahari. Pemanfaatan kotoran ternak juga merupakan salah satu cara dalam permakultur yang bisa digunakan sebagai energi terbarukan dalam rangka menanggulangi krisis energi.

Krisis sosial didefinisikan sebagai ketidakpedulian manusia terhadap lingkungan sekitarnya, bukan hanya itu bahkan rasa acuh tak acuh juga terjadi antar sesama manusia. Dalam permakultur, seluruh ekosistem akan bekerja sesuai dengan fungsinya. Seluruh mata rantai akan bekerja saling terkait sehingga dengan sendirinya alam juga akan terjaga kelestariannya.

Sedangkan krisis pangan mulai muncul dan banyaknya orang yang mengalami kekurangan pangan dan kekurangan

Page 12: APNI TRISTIA UMIARTI

Peranan Ternak dalam Sistem Permakultur

3

nutrisi. Permakultur memastikan dalam lingkungan tersebut tersedia sumber pangan secara kontinu, sehingga tidak ada ketergantungan dengan pihak lain. Dengan permasalahan tersebut, penerapan permakultur menjadi salah satu cara yang diharapkan mampu mengatasi berbagai masalah krisis tersebut.

Desain Prinsip Permak

Dalam desain prinsip permakultur, diterapkan tiga Adap/Etika permakultur yang mencakup kepedulian terhadap bumi, kepedulian terhadap sesama manusia dan pembagian yang adil. Selain diterapkan Adap/etika, dalam permakultur juga diterapkan 13 prinsip (Gambar 1.)

4

Peranan Ternak dalam Sistem Permakultur

Permakultur

Gambar1.DesainPrinsipPermakulturSumber:www.permaculture.co.uk/sites/default/files/images/permacultureprinciples.jpg

Page 13: APNI TRISTIA UMIARTI

Apni Tristia Umiarti

4

Adab/ Etika Permakultur Dalam pengembangan permakultur, ada 3 Adab/etika yang harus diterapkan yaitu.1. Kepedulian terhadap bumi (Care for Earth). Mencintai

bumi yang menjadi satu-satunya tempat tinggal manusia yang merupakan satu kesatuan beserta seluruh isinya. Permakultur bekerja sesuai dengan alam, bukan melawan alam sehingga permakultur juga bekerja dengan menggunakan metode-metode yang ramah terhadap lingkungan. Permakultur akan membangun dan merancang sistem yang menyehatkan tanpa harus merusak bumi.

2. Kepedulian terhadap sesama manusia (Care for People). Sistem permakultur menata sumber daya yang ada bagi kesejahteraan seluruh masyarakat yang berkeadilan. Sumber daya yang ada ditata sehingga dapat diakses oleh seluruh masyarakat dalam sistem

3. Pembagian yang adil (Fair Share). Pengaturan pemanfaatan sumber daya alam ecara bijak. Memanfaatkan sumber daya sesuai dengan kebutuhan. Kelebihan disikapi sebagai sarana untuk berbagi, bukan sebagai sarana untuk menumpuk kekayaan.

Prinsip-Prinsip dalam Permakultur Prinsip-prinsip yang harus ada dalam permakultur meliputi:1. Pengamatan dan Interaksi (Observe and Interact). “Beauty is

in the eye of the beholder”Perhatikan dengan seksama. Mengamati dan

memperhatikan lingkungan kita. Kita perlu mengenal alam jika ingin bekerja sama dengan alam. Alam memiliki

Page 14: APNI TRISTIA UMIARTI

Peranan Ternak dalam Sistem Permakultur

5

kompleksitas yang tinggi sehingga perlu adanya perhatian yang lebih. Pengamatan merupakan jendela permakultur sehingga kita bisa tahu di mana permasalahan, bagaimana mengatasinya dan bagaimana mendesain model permakultur yang sesuai dengan lingkungan dan sistem sosial yang ada. Desain dan model yang ada dalam permakultur selalu menerapkan falsafah Fukuoka : “bekerja dengan alam, bukan melawan alam”. Kita perlu tahu bagaimana alam ini bekerja jika ingin bekerja bersama alam.

2. Tangkap dan Simpan Energi (Catch and Store Energy). “Make hay while the sun shines”

Matahari merupakan sumber energi melimpah yang semestinya bisa kita manfaatkan secara maksimal. Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup yang mampu merubah energi matahari menjadi sumber bahan makanan. Oleh karena itu menanan banyak tumbuhan akan sangat memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Selain sebagai sumber bahan makanan, tumbuhan juga mampu menahan air sebagai salah satu sumber daya yang ada dan menyimpannya ke dalam tanah. Permakultur mengajarkan bagaimana memilih, menanam dan merawat tanaman sehingga mampu menangkap energi dan sumber daya yang ada secara maksimal. Penanaman tanaman yang sesuai akan memberikan dampak positif terhadap banyaknya air hujan yang mampu terserap ke dalam tanah, dan bisa dimanfaatkan di kemudian hari.

Dalam pembangunan rumah dan tempat tinggal, pemanfaatan sinar matahari pasif dalam sistem

Page 15: APNI TRISTIA UMIARTI

Apni Tristia Umiarti

6

pencahayaan ruangan juga merupakan salah satu cara menangkap energi (Gambar 2.). Teknik ini diterapkan sebagai salah satu cara menangkap sinar matahari sebagai penerang ruangan alami.

Gambar 2. Pemanfaatan sinar matahari dalam pencahayaan ruanganSumber : www.miku.ca/gallery

Dalam permakultur juga ada penyimpanan hasil panen buah sayuran dan hasil ternak, bahan-bahan seperti arang, ranting sebagai kayu bakar, benih tanaman dan sebagainya yang berasal dari kebun dan sistem permakultur itu sendiri. Hal ini merupakan salah satu contoh penyimpanan energi di dalam rumah.

3. Mendapatkan hasil Panen (Obtain a Yield). “You can’t work on an empty stomach”

Permakultur memastikan bahwa apa yang kita lakukan, apa yang kita tanam memberikan hasil. Hasil tersebut bisa berupa buah, sayuran, keindahan, ketenangan

1

Page 16: APNI TRISTIA UMIARTI

Peranan Ternak dalam Sistem Permakultur

7

batin, aroma dan lain-lain. Sayuran dan tanaman yang kita tanam adalah sepenuhnya untuk dimanfaatkan, tidak mungkin kita membeli pangan dari luar tanpa memanen hasil yang ada di kebun dan hanya menikmati indahnya kebun kita tanpa menikmati hasilnya.

Permakultur menekankan pemanfaatan terhadap tata ruang yang ada. Penambahan terhadap tanaman dan vegetasi sehingga ketergantungan kita terhadap ketersediaan pangan global menjadi berkurang. Permakultur mengajarkan menanam tanaman dengan berbagai macam fungsi, bukan hanya fungsi dalam memenuhi kebutuhan pangan, tapi juga pemenuhan kebutuhan terhadap obat-obatan alam, keindahan, aroma dan lain sebagainya.

Dalam permakultur mengajarkan bagaimana bisa memanen hasil setiap saat dan berkelanjutan, sehingga semakin memberikan ide dengan menambah jumlah dan variasi tanaman dengan melakukan penanaman dan panen secara kontinu. Semakin beragam dan banyak menanamnya semakin melimpah panennya. Banyaknya panen memastikan kita semakin banyak berbagi dengan yang lain semakin banyak kita berbagi dengan alam.

1. Sistem Swatata dan menerima umpan balik (Self Regulate, Accept feedback). “We reap what we sow”

Sistem ini menerapkan bahwa alam memiliki aturannya sendiri dalam mencari keseimbangan dan menjaga diri mereka sendiri sehingga menjadi harmoni dan lestari. Dalam hal ini sebagai contoh adalah penanaman tanaman alami penghambat gulma dan menanam tanaman penghasil nitrogen asli sehingga memberikan unsur hara

Page 17: APNI TRISTIA UMIARTI

Apni Tristia Umiarti

8

alami untuk tanan. Menanam Beberapa tanaman parennial memiliki kemampuan dalam berkembang biak secara alami sebagai pengganti tanaman annual dalam kebun sehingga memungkinkan kita untuk melakukan pekerjaan yang seminimal mungkin.

2. Menggunakan sumber daya terbarukan/biologis (Use and Value Renewable). “Let nature take its course”

Selama ini manusia telah terlalu banyak mengambil dari alam tanpa berpikir memberi kembali ke alam. Menggunakan sumber daya biologis berarti membiarkan alam bekerja kembali menyuburkan dirinya sendiri dengan menggunakan makhluk hidup. Permakultur mengambil bagian dalam menyehatkan kembali hutan dan tanah yang selama ini rusak.

Sumber daya biologis bukan hanya sumber daya terbarukan melainkan sumber daya yang terus berkembang dan bisa digunakan sepanjang masa. Sebagai contoh adalah pemanfaatan perilaku alamiah binatang sebagai bagian dari desain untuk menunjang sistem panen agar menjadi stabil dan berumur panjang. Sebagai contoh adalah memanfaatkan ayam sebagai traktor alami dalam proses menyuburkan tanah. Penggunaan solar panel dalam memanfaatkan energi matahari sehingga mengurangi penggunaan energi tak terbarukan yang telah mulai habis. Selain pemanfaatan energi matahari, pemanfaatan kotoran ternak sebagai biogas juga merupakan salah satu cara yang biasa diterapkan dalam permakultur. `

3. Tanpa sampah/residu (Produce no Waste). “Waste not want not”, “A stitch in time saves nine”

Permakultur menciptakan sistem yang saling

Page 18: APNI TRISTIA UMIARTI

Peranan Ternak dalam Sistem Permakultur

9

terkait antara input dan output. Hal yang kita anggap sampah dalam produksi bisa dimanfaatkan kembali dengan penerapan teknologi. Contohnya adalah pemanfaatan limbah, baik limbah dapur maupun sisa sayuran tak terpakai dari hasil panen sebagai pupuk kompos untuk kemudian digunakan sebagai pupuk tanaman. Banyaknya sampah yang dihasilkan, apabila dibuang justru akan menghasilkan gas metane yang akan mencemari lingkungan. Bukan hanya itu, pencemaran terhadap udara dan menimbulkan pemandangan yang kurang indah.

4. Rancangan dari pola alam hingga terperinci (Design from Pattern to Detail. “Can’t see the woods for the trees”

Pola yang ada di alam menjadi inspirasi dalam permakultur. Kita bisa membuat pola dan desain permakultur kita sendiri, kita sesuaikan dengan tujuan kita dengan metode dan budaya setempat. Tidak perlu paten dan sesuai dengan desain tertentu. Contoh pola bedengan dapat dilihat pada Gambar 3 dan 4.

Sebelum memulai detail desain ada baiknya kita mengenal Zonasi dan analisis sektor. Zonasi permakultur adalah salah satu contoh baik yang digunakan dalam mendesain kebun permakultur sehingga secara keseluruhan bisa menjadi lebih efisien. Sedangkan analisis sektor merupakan metode desain untuk melihat bagaimana energi (matahari, angin, kehidupan liar, dan lain-lain) yang berperan dalam permakultur. Perlu diingat saat mendesain kebun perlu diperhatikan pula pola lokal, yaitu:a. Tipe lanskap, terutama hidrologi dan kemiringan. Hal

ini menentukan perencanaan zonab. Keanekaragaman hayati lokal dan habitat umum

Page 19: APNI TRISTIA UMIARTI

Apni Tristia Umiarti

10

c. Pola sosial dan budaya – tradisi, norma dan nilai-nilaid.

e.

f.

g.

h.

8. Koneksitas: Penyatuan bukan pemisahan (Integrate).“Many hands make light work”

Dalam permakultur tercipta sistem yang saling terkait, berhubungan dan memberi manfaat. Permakultur berusaha semaksimal mungkin mengintegrasikan antara

Gambar3.Contohbedengandalampermakultur.BedengantidakselaluharuslurusSumber:www.idepfoundation.org

Gambar4.ContohbedengandanareapeternakandalampermakulturSumber:www.bumilangit.org

Page 20: APNI TRISTIA UMIARTI

Peranan Ternak dalam Sistem Permakultur

11

unsur yang satu dengan lainnya dalam sebuah ekosistem. Permakultur berusaha mengintegrasikan unsur-unsur sehingga kebutuhan satu unsur diberikan oleh unsur yang lain.

Dalam Sebuah sistem permakultur akan memiliki daya tahan yang lebih karena memiliki unsur yang lebih beranekaragam, sehingga mengurangi resiko kerusakan atau kegagalan. Dalam permakultur, setiap unsur juga memberikan banyak fungsi, sebagai contoh adalah pemeliharaan ayam. Dalam usaha peternakan yang konvensional untuk memaksimalkan nilai ekonomi, ayam akan dipelihara secara utama untuk menghasilkan telur atau daging saja. Tetapi dalam permakultur keberadaan ayam memiliki fungsi ganda baik sebagai penghasil telur, pemakan hama, penggembur (traktor alami) tanah, pembasi gulma dan penghasil daging. Hal ini menjadikan sistem yang semakin terintegrasi.

Dalam permakultur bagian yang satu dengan yang lain saling berhubungan. Pemilihan lokasi beberapa unsur akan disesuaikan dengan manfaat dan keterkaitannya. Contoh: penanaman bumbu dan sayur mayur berada di dekat dengan lokasi dapur sehingga memudahkan untuk memetik. Lokasi tandon penampungan air hujan berada dibawah talangan air, kandang ayam diletakkan dekat dengan bedeng sehingga memudahan ayam untuk melakukan fungsinya

9. Skala: Solusi sederhana dan perlahan-lahan, Langkah demi langkah (Use Slow, Small Sollution). “The bigger they are the harder they fall”, “Slow and steady wins the race”

Dalam pengaplikasian sistem permakultur,

Page 21: APNI TRISTIA UMIARTI

Apni Tristia Umiarti

12

diharapkan melakukan dengan skala kecil dengan kontinuitas dibandingkan dengan skala yang langsung besar tapi melelahkan.

Solusi skala kecil dan aktivitas sederhana lebih mungkin diadaptasikan dengan keperluan lokal, lebih dapat menghargai alam dan dapat untuk melihat konsekuensi dari tindakan. Kita menemukan istilah-istilah senada seperti slow food, slow city dan slow down! Perubahan bertahap lebih dapat diamati, dipahami dan dimonitor.

Dalam skala yang kecil dan sederhana akan lebih mudah diadaptasikan dan lebih menghargai alam dibandingkan dengan skala yang besar.

10. Stabilitas: Gunakan dan hargai keanekaragaman (Use and Value Diversity). “Don’t put all your eggs in one basket”

Keanekaragaman merupakan hal yang alamiah indah di dunia ini. Bukan tanpa sebab bahwa untuk membuat ekosistem dengan keanekaragaman. Keanekaragaman merupakan esensi indahnya kehidupan. Merawat dan meningkatkan keanekaragaman dari ekosistem yang ada juga merupakan kegiatan esensial karena beberapa alasan. Dalam desain permakultur selalu mempertimbangkan keberagaman baik varietas tanaman maupun binatang. Hal ini bukan semata-mata bahwa apabila varietas yang satu gagal maka masih ada varietas lain yang bisa kita nikmati.

Sekarang ini telah banyak menggunakan sistem pertanian polikultur (menanam dengan beraneka ragam tanaman) untuk mengendalikan hama tanaman. Hal ini terkait dengan efisiensi dalam menciptakan lingkungan yang sehat.

Page 22: APNI TRISTIA UMIARTI

Peranan Ternak dalam Sistem Permakultur

13

11. Gunakan Tepian dan Hargai Marginal (Use Edges, Value the Marginal). “Don’t’ think you are on the right track just because it is a well beaten path”

Pertemuan antara dua ekosistem biasanya merupakan tempat yang subur atau produktif. Dalam ekosistem sering disebut sebagai “nada alam”. Dalam permakultur tempat tersebut yang biasa dianggap marginal (tidak dimanfaatkan) bisa digunakan untuk menanam tanaman-tanaman lorong (allay cropping), tanaman penaung ataupun, kolam ataupun hiasan lainnya sehingga tidak ada istilah ruang yang kosong. Tidak ada lahan yang tidak dimanfaatkan dan dianggap marginal dalam permakultur. Marginal yang dimanfaatkan dalam sistem permakultur bisa berupa desain cantik, binatang, dan sebagainya.

12. Menggunakan Kreatifitas dan Tanggap akan Perubahan (Creatively use and Response to Change). “Vision is not seeing things as they are, but as they will be”

Pengelolaan terhadap banyaknya perubahan merupakan salah satu prinsip yang harus ada dalam permakultur. Perubahan di sini bisa berupa perubahan iklim, sumber daya alam yang menipis, pertumbuhan penduduk bahkan krisis ekonomi dan perkembangan teknologi. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri tentang bagaimana kita bereaksi terhadap perubahan-perubahan tersebut. Bagaimana kita merancang desain permakultur seiring dengan perubahan tersebut.

Perbedaan Antara Kebun Organik dan PermakulturPraktek permakultur melebihi kebun oganik. Ada

Page 23: APNI TRISTIA UMIARTI

Apni Tristia Umiarti

14

unsur interaksi yang tinggi antara rumah dan kebun yang sengaja diciptakan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Permakultur bukan hanya sekedar kebun organik. Elemen yang ada dalam permakultur didesain saling terkait (Gambar 5.). Beberapa perbedaan yang bisa jelas dilihat antara kebun organik dan permakultur.

1. Kebun organik menghasilkan suatu produk yang banyak tetapi tidak bervariasi. Sedangkan permakultur menghasilkan banyak jenis tanaman bahkan hasilnya berupa makanan, bahan bakar, pupuk, hasil ternak bahkan sarana rekreasi, dan habitat

2. Permakultur memanfaatkan tanaman dan kebun sebagai salah satu pelindung rumah, yaitu perlindungan terhadap angin kencang, memberikan peneduh dan perindang dan juga sebagai pemfilter air. Sedangkan dalam pertanian organik, tanaman yang ditanam tidaklah memiliki fungsi-fungsi tersebut.

Gambar . erbedaan esain ebun rganikdan ermakulturSumber:www.perma ulture isions. om

Page 24: APNI TRISTIA UMIARTI

Peranan Ternak dalam Sistem Permakultur

15

3. Tanaman pada kebun organik akan dipanen dalam waktu yang bersamaan, sedangkan kebun permakultur tidak bersamaan karena banyaknya variasi.

4. Kebun permakultur menggunakan pengendalian hama yang terintegrasi antara jenis tumbuhan satu dengan yang lainnya sedangkan pada kebun organik memerlukan kontrol pengendalian hama yang lebih intensif

5. Pada kebun organik hanya menggunakan tenaga kerja manusia sedangkan pada kebun permakultur akan melibatkan alam (tumbuhan dan ternak yang ada dalam sistem) dalam bekerja.

6. Hasil panen kebun organik semata-mata untuk pemenuhan kebutuhan manusia dan dijual. Dalam permakultur ada hasil yang dibagi baik dengan masyarakat sekitar maupun dengan hewan yang menjadi satu bagian dalam proses pekerjaan.

Beberapa Kesuksesan Permakultur Tujuan utama dalam penerapan permakultur adalah menciptakan adanya kemandirian dalam menyediakan pangan baik itu perorangan maupun organisasi, sehingga tidak ada unsur ketergantungan antara konsumen terhadap produsen untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Banyak teknik yang telah diterapkan dalam pengembangan sistem permakultur ini. Dalam pengembangannya tentu menggunakan metodologi yang berbeda-beda disesuaikan dengan sumber daya dan iklim yang ada. Dalam prakteknya akan menggunakan teknik dan cara-cara lokal dengan tetap berpedoman pada prinsip permakultur yang global dengan etika dan pendekatan holistik yang permanen.

Page 25: APNI TRISTIA UMIARTI

Apni Tristia Umiarti

16

Berikut ini adalah beberapa proyek permakultur yang telah dilaksanakan di seluruh dunia dan dianggap sukses (Kampongfarm, 2019). 1. Ferme MiKu Valley Farm – MiKu berada di pedesaan di

Ontario Timur, Kanada. MiKu menjadi situs permakultur yang sukses sekaligus sebagai situs pendidikan permakultur. Lahan pertanian seluas 68 are dan kandang-kandang untuk beberapa ternak kecil, terintegrasi dengan kebun pasar, wana pangan, dan bangunan-bangunan untuk pelatihan serta area pembelajaran praktek. Mereka menerima pemagang pertanian organik dari wwoof yang disebut wwoofer dalam tiga musim per tahun untuk mempromosikan praktik-praktik permakultur dan berbagi pengalaman. Informasi mengenai Ferme Miku Valey Farm dapat dilihat pada laman www.miku.ca.

2. Findhorn Ecovillage – Yayasan Findhorn merupakan komunitas eksperimental mengenai hidup berkesadaran, pusat pendidikan, dan desa ekologi (ecovillage) yang berlokasi di pantai Barat Skotlandia di Inggris. Yayasan telah membuktikan sebagai tatanan lingkungan yang tidak saja berkelanjutan dalam sudut pandang lingkungan hidup, namun juga berkelanjutan secara sosial, ekonomi dan spiritual. Findhorn menawarkan pembelajaran seperti pelatihan permakultur, untuk memahami secara komprehensif mengenai prinsip-prinsip desain permakultur, praktek desain dan aplikasi di lapangan.

3. Green Beat Farm – Green Beat merupakan pertanian demonstrasi, produktif dan eksperimental yang dibangun dengan menerapkan prinsip-prinsip permakultur dan berlokasi di Tulum, Mexico. Lahan pertanian

Page 26: APNI TRISTIA UMIARTI

Peranan Ternak dalam Sistem Permakultur

17

memproduksi sayur-sayuran hijau dan mensuplai restoran-restoran setempat, hotel-hotel, dan masyarakat anggota. Hasil pertanian utama adalah Arugula, Lobak, Kale, Sayur Mustard, dan Brokoli. Green Beat terkadang juga menampung program kelompok relawan maupun perseorangan.

4. Habiba Organic Farm – berlokasi di Nuweiba, Mesir. Pertanian Organik Habiba semula merupakan lahan gurun yang dihuni orang-orang Badui yang telah berhasil diubah menjadi lahan yang subur. Minat utama para petani di Habiba adalah melakukan percobaan untuk mengembangkan teknik-teknik pertanian yang sesuai dengan Semenanjung Sinai. Area ini semula sangat sulit dan berat untuk ditanami. Sekarang pertanian telah sukses berkembang dengan beraneka tanaman yang dapat bertahan pada kondisi gurun yang kering. Informasi mengenai Habiba Organic Farm dapat dilihat pada laman www.habibacommunity.com.

5. Happy Food Farm– berbasis di Nanning, China, merupakan pertanian yang mengembangkan buah-buahan, sayuran, bunga dan mengembangbiakkan ikan dan ayam. Pertanian ini hampir sepenuhnya mandiri dengan hasil berupa buah-buahan dan sayuran yang tumbuh. Lebih jauh lagi, kebun ini telah didedikasikan untuk pembelajaran anak-anak setempat mengenai manfaat permakultur dan mengembangkan beberapa program pendidikan. Informasi mengenai Happy Food Farm dapat dilihat pada laman www.permacultureglobal.org/projects/2448-happy-food-farm.

6. Institute of Permaculture El Salvador – merupakan tempat

Page 27: APNI TRISTIA UMIARTI

Apni Tristia Umiarti

18

bagi gerakan permakultur akar rumput dari para petani dan aliansi dari 3 asosiasi permakultur lokal yaitu: The Ecological Association of Permaculturists of Suchitoto, The Ecological Association of Indigenous Kakawira Farmers, dan The Association of Permaculturists of Torola. Misi mereka adalah mempromosikan permakultur sebagai pendekatan sosial masyarakat yang lebih sehat, ramah, arif bijaksana dan ekologis berkelanjutan. Informasi mengenai Institute of Permaculture El Salvador dapat dilihat pada laman www. comuntierra.org/site/comunidades.php?id=91&id_idioma=2

7. Koanga Institute – Koanga merupakan rumah bagi bank benih terbesar di Selandia Baru. Institut menjadi markas bagi Permaculture Research Institute of Wairoa, Selandia Baru dan dikenal sebagai tempat lahirnya para praktisi dan guru-guru permakultur yang kompeten dan terkenal di dunia. Beraneka lokakarya dirancang dan dilaksanakan untuk orang-orang yang berminat mengembangkan cara-cara hidup berkelanjutan dan memberdayakan komunitas. Informasi mengenai Koanga Institute dapat dilihat pada laman www.koanga.org.nz.

8. Permaculture Association of South Australia – PASA merupakan organisasi nirlaba yang bertujuan utama untuk mempromosikan, mempraktekkan dan merepresentasikan permakultur di Australia Selatan. Organisasi berfokus pada etika permakultur: Care for the Earth, Care of People, Limiting Consumption, and Fair Distribution of Resources. PASA memfasilitasi sarana prasarana bagi kelompok-kelompok lokal agar saling

Page 28: APNI TRISTIA UMIARTI

Peranan Ternak dalam Sistem Permakultur

19

terhubung satu dengan yang lain mengenai proyek-proyek permakultur di Australia Selatan dan seluruh dunia.

9. Permaculture in Ukraine – Merupakan LSM yang berusaha menyatukan orang-orang yang telah mempraktekkan permakultur dalam kehidupan mereka dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk berbagi pengalaman dan mendukung mereka. Misi mereka adalah untuk menyebarluaskan pengetahuan dan gagasan permakultur di masyarakat. Tujuan masa depan termasuk di dalamnya adalah mengembangkan Sekolah Permakultur di Ukraina dalam rangka untuk memberikan panduan permakultur pada tingkat tinggi, dengan kesadaran dan kebutuhan pada tingkat lokal. Informasi mengenai Permaculture in Ukraine dapat dilihat pada laman www.permacultureglobal.org/projects/346-ngo-permaculture-in-ukraine

10. Permaculture Institute of North America – PINA memfasilitas pembelajar dan para praktisi berpengalaman dalam permakultur di seputar Amerika Utara termasuk Hawaii. Tujuan utama PINA termasuk di dalamnya adalah merawat standar profesional dalam desain permakultur, dan juga dalam pendidikan, pengajaran dan praktek. Organisasi akar rumput ini juga menyediakan pendidikan permakultur melalui proses sertifikasi yang juga menyadari dan mengakui capaian-capaian eksepsional dan excellence. Informasi mengenai Permaculture Institute of North America dapat dilihat pada laman www.pina.in.

11. Permaculture Institute Thailand (PIT) – adalah sebuah institut yang memfasilitasi permakultur di Thailand dengan

Page 29: APNI TRISTIA UMIARTI

Apni Tristia Umiarti

20

penguatan, support, fasilitasi beraneka bentuk pendidikan, demonstrasi, kelompok petani yang mempraktekkan permakultur. Misi dari PIT adalah menyebarluaskan etika, prinsip dan teori ke seluruh Thailand, dan untuk memperkuat rumah tangga yang berkelanjutan berkaitan dengan isu kemiskinan di negara tersebut. Informasi mengenai Permaculture Institute Thailand dapat dilihat pada www.permacultureinstitutethailand.org.

12. Philly Permaculture – Organisasi ini menjadi forum lokal dari beraneka kegiatan permakultur di Philadelphia, Pennsylvania. Informasi mengenai Philly Permaculture dapat dilihat pada www.phillypermaculture.com.

13. Regenerative Kitchen Garden & Food Forest – berlokasi di Anjuna, India, organisasi ini fokus pada ecosystem regeneration pada lahan, di mana selama 20 tahun terakhir lahan dibakar sehingga rusak. Misi organisasi adalah melakukan diversifikasi tanaman dengan menanam jenis tanaman yaitu kelapa, mimba dan legum, di mana per keluarga setidaknya memiliki lima tanaman tersebut. Informasi mengenai Regenerative Kitchen Garden & Food Forest dapat dilihat pada www.permacultureglobal.org/projects/2444-regenerative-kitchen-garden-food-forest

14. Senegal Permaculture Project – merupakan proyek yang berbasis di Sare Suma, Senegal dan diterapkan di bawah permintaan pemilik lahan lokal Senegal. Proyek dimulai dengan pemanfaatan lahan seluas 11 are sebagai demoplot dan pusat pembelajaran bagi petani desa. Informasi mengenai Senegal Permaculture Project dapat dilihat pada.www.permacultureglobal.org/projects/1399-senegal-

Page 30: APNI TRISTIA UMIARTI

Peranan Ternak dalam Sistem Permakultur

21

permaculture-project-in-sare-suma15. Third Millennium Alliance – sebuah organisasi aliansi yang

memusatkan perhatian pada pendekatan holistik untuk memgembalikan ekosistem pantai di Ecuador yang telah rusak. Termasuk di dalamnya adalah hutan-hutan Pasifik dan memberdayakan komunitas lokal untuk memperbaiki dan menyelamatkan dengan mengembalikan apa yang telah hilang. Praktek yang mereka lakukan termasuk di dalamnya adalah keberlanjutan dalam bidang ekonomi dan lingkungan hidup di kawasan bagi komunitas lokal. Hingga hari ini, mereka telah menanam lebih dari 20.000 pohon dan mengembangkan kebun buah eksperimen dengan lebih dari 50 spesies tanaman pangan, kebun sayur dan pembibitan pohon. Informasi mengenai Third Millennium Alliance dapat dilihat pada www.tmalliance.org.

Page 31: APNI TRISTIA UMIARTI

22

Page 32: APNI TRISTIA UMIARTI

23

ZONASI DALAM PERMAKULTUR

Pembuatan Desain Permakultur

Ketika kita hendak membuat sebuah desain permakultur baik itu berupa kebun, lahan pertanian maupun sebuah desa, maka kita harus menentukan

elemen-elemen yang akan digunakan dalam membangun desain tersebut. Contohnya adalah bedengan intensif untuk sayuran, tempat ayam mencari makan dan kandangnya, kolam, tangki air, rumah hijau, lokasi pepohonan, kandang ternak, pepohonan pemecah angina, dan sebagainya.

Desain tersebut bukanlah tentang apa yang harus disediakan dalam sistem, tetapi bagaimana antar elemen bisa saling terhubung. Koneksi antar elemen menjadi kunci utama bagaimana bisa menumbuhkan interaksi yang positif dan bekerja dengan efisien. Jadi peletakan, desain, dan penataan elemen bukanlah semata-mata memiliki posisi acak. Dengan membuatnya terkoneksi, secara tidak langsung kita akan menghemat energi, menciptakan banyak fungsi dari setiap elemen dan mendaur ulang limbah yang dihasilkan.

Dalam kebun konvensional, umumnya berlokasi di belakang dan jauh dari rumah. Tempat pengomposan juga relatif jauh dari rumah dan juga disembunyikan dari pandangan manusia.

Meletakkan lokasi sayuran dan pengomposan di antara rumah dan kandang ayam merupakan posisi yang baik. Ayam bisa makan sisa-sisa dapur dan juga mencari makan dari kebun yang berupa gulma dan serangga pengganggu. Limbah

Page 33: APNI TRISTIA UMIARTI

Apni Tristia Umiarti

24

kebun dan kotoran ayam yang dikomposkan akan mudah dan memiliki akses yang dekat untuk dikembalikan ke kebun. Dengan demikian meletakkan ayam dekat dengan rumah dan kebun akan sangat menghemat energi kita.

Pembagian zona dalam permakultur didasarkan pada intensitas penggunaan, kegiatan, perawatan dan kunjungan. Zona yang sering dikunjungi dan dimanfaatkan akan didesain mendekati lokasi rumah. Sedangkan yang jarang dimanfaatkan akan diletakkan pada zona yang lebih jauh dari rumah (Gambar 6.)

Zona adalah merupakan lingkaran energi yang selalu tersebar dari pusat utama kegiatan manusia. Elemen-elemen dalam desain ditempatkan sesuai dengan seberapa sering mereka dikunjungi.

Prinsip umum dalam zonasi berdasarkan mana yang mudah dan sering diakses, termasuk jalan yang dilewati sehari-hari. Zonasi pada kebun yang kecil tidaklah terlalu penting tetapi penempatan elemen agar mudah diakses menjadi hal yang perlu dipertimbangkan.

Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam zonasi

Perlu diperhatikan bahwapembagianzonatidakselaludibatasidengan pagar. Bentuknya tidakselalu harus lingkaran (zona bisaberbentuk apa saja sesuai denganfungsinya)

Gambar6.Zonasidalampermakultur.Sumber:www.deeppermaculture.com

Page 34: APNI TRISTIA UMIARTI

Peranan Ternak dalam Sistem Permakultur

25

adalah sektor. Sektor merupakan energi alami yang datang dari luar sistem dan melewati sistem termasuk matahari, air dan api. Sektor ini bisa kita diminimalkan dan juga dimanfaatkan secara optimal. Sebagai contoh adalah bagaimana kita meletakkan sebuah elemen yang merupakan pemecah angin untuk melindungi tanaman pada kebun. Contoh lainnya, bagaimana kita mengatur tanaman yang tahan ataupun tidak dengan sinar matahari terik. Menanam beberapa tanaman/pohon pelindung bagi tanaman yang tidak tahan dengan sinar matahari yang terik bisa sangat membantu proses pertumbuhan.

Zona dalam permakultur diberi kode zona 0 – zona 5 dengan perincian sebagai berikut:

Zona 0 Zona 0 Merupakan zona yang merupakan pusat dari kegiatan, tempat tinggal (rumah dan dapur). Zona ini paling intensif dengan penggunaan dan perawatan yang terus menerus sehingga memerlukan investasi energi dan waktu yang besar. Tidak perlu desain dan pemetaan khusus dalam pembuatan zona 0 ini. Karena biasanya rumah sudah ada terlebih dahulu kecuali Kita memulainya dari awal semuanya dan mendisain sebuah lokasi sebagai tempat permakultur. Tetapi karena rumah adalah sebagai pusat kegiatan, maka tidak perlu hal yang detail dalam penentuan lokasi dan desain.

Zona 1 Zona ini merupakan zona yang paling intensif diguna-kan, paling sering memerlukan kontrol dan pengelolaan. Zona

Page 35: APNI TRISTIA UMIARTI

Apni Tristia Umiarti

26

1 merupakan zona yang paling dekat dengan rumah termasuk area yang paling sering diakses. Dalam hal ini juga meliputi jalur yang sering diakses.

Kunci dari zona ini adalah area yang sering diakses. Meskipun sebuah tempat berlokasi di sebelah rumah, tetapi apabila jarang diakses atau sulit diakses, maka tempat tersebut tidak bisa dimasukkan ke dalam zona 1. Jalur yang kita lewati setiap hari untuk pulang dan pergi ke rumah juga merupakan zona 1, karena kita akan melewatinya setiap saat. Beberapa elemen yang masuk ke dalam zona 1 ini sebagai contoh adalah.1. Kebun untuk kebutuhan dapur/ kebun sayuran dan bum-

bu-bumbu. Sayuran ini biasanya adalah sayuran yang memiliki tipe tumbuh dan panen singkat seperti bayam, kangkung, tanaman selada, sayuran hijau termasuk juga

Bagianyangtidakdikategorikandalamzona meskipunlokasinyadidekatrumah

Gambar .Zona erupakanZona an alin Serin iakses

Page 36: APNI TRISTIA UMIARTI

Peranan Ternak dalam Sistem Permakultur

27

kunyit, jahe, lengkuas, dan sebagainya.2. Beberapa pohon kecil yang digunakan sebagai bumbu

seperti daun jeruk, daun salam dan tanaman sejenis lain-nya.

3. Tempat penampungan sampah organik sisa dapur4. Tangki/bak air hujan, sumur5. Bahan bakar yang digunakan sebagai pemanas, baik itu

gas maupun kayu bakar6. Kandang ternak-ternak kecil yang juga memerlukan per-

hatian lebih intensif dan juga dimanfaatkan secara ganda dalam proses penanggulangan gulma dan penyuburan tanah seperti ayam

Hal yang perlu diingat dalam hal ini adalah bahwa zona 1 merupakan zona yang paling intensif dan perlu perhatian serta penangan setiap hari, contohnya yaitu ayam yang selalu memerlukan perhatian dan perlu diberi makan setiap saat. Ayam juga akan diberi pakan dengan beberapa limbah dapur sehingga penting untuk diletakkan dalam zona 1. Artinya zona ini merupakan ekologi manusia dan tidak ada di alam dan zona ini akan berantakan tanpa adanya perhatian dari manusia.

Pada daerah urban/perkotaan yang umumnya memiliki halaman sempit, maka seluruh kawasan hanya berada di zona 0 dan 1 saja.

Zona 2Zona ini masih cenderung intensif dikunjungi tetapi

masih lebih jarang dibandingkan dengan zona 1. Elemen yang berada pada zona ini masih sering digunakan/dimanfaatkan tetapi tidak terlalu perlu perhatian yang intensif. Beberapa

Page 37: APNI TRISTIA UMIARTI

Apni Tristia Umiarti

28

elemen yang biasanya ada dalam zona 2 diantaranya adalah:i. tanaman parrenial dan sayuran yang umumnya perlu wak-

tu lebih lama untuk tumbuh dan dipanenii. tanaman buahiii. tempat pembuatan komposiv. sarang lebahv. kolamvi. kandang ayamvii. kandang ternak lainnya yang memerlukan perhatian dan

monitoringUntuk memudahkan dan mengurangi pengontrolan,

tanaman yang berada dalam zona ini bisa ditutup dengan mulsa organik. Apabila terlalu luas, bagian yang ditutup mulsa bisa hanya sebagian, dan sisanya di bawah tanaman/pohon saja.

Zona 3Secara umum yang terletak pada zona 3 adalah tanah

pertanian. Tempat di mana ditanam tanaman buah dan pohon yang lebih besar. Zona ini juga merupakan lokasi tempat penggembalaan ternak. Zona 3 merupakan zona yang memerlukan pengelolaan dan perhatian yang sedikit. Zona 3 bisa dimanfaatkan untuk hal-hal sebagai berikut:i. Tanaman buah dan pohon besar lainnyaii. Tanaman pertanian utama (baik untuk memenuhi kebutu-

han sendiri atau dijual)iii. Padang penggembalaan untuk ternak-ternak sedang dan

besar seperti kambing, domba dan sapiiv. Pohon penyedia hijauan pakan ternakv. Penampungan air utama

Page 38: APNI TRISTIA UMIARTI

Peranan Ternak dalam Sistem Permakultur

29

Pada tanaman yang besar sebaiknya ditanami oleh mulsa hidup di bawahnya. Pada lokasi ini juga tidak memerlukan sistem irigasi yang intensif.

Zona 4Merupakan bagian dari zona liar. Lokasi ini merupakan

tempat mengumpulkan ranting dan kayu bakar. Lokasi ini sekaligus dapat menjadi sumber dari hijauan pakan ternak. Fungsi lainnya adalah untuk melepas ternak agar merumput dan mencari pakan di wilayah ini sebagai salah satu upaya dalam membantu mengendalikan pertumbuhan tanaman-tanaman pengganggu/gulma.

Zona 5Zona ini merupakan ekosistem natural yang masih

liar, hutan dan daerah yang masih alami. Zona ini benar-benar lepas dari control dan pengaturan manusia. Zona 5 merupakan wilayah konservasi. Tempat di mana manusia bisa belajar dan mengenal alam dan bagaimana sebuah ekosistem asli bekerja.

Zona 5 tidak selalu merupakan bagian yang terluar dari area, tetapi wilayah yang paling memungkinkan untuk mengundang satwa liar masuk ke dalam desain. Dalam permakultur perkotaan, zona 5 bisa berupa sungai ataupun daerah yang terbengkalai.

Page 39: APNI TRISTIA UMIARTI

30

Page 40: APNI TRISTIA UMIARTI

31

TERNAK DAN PERANANNYA DALAM PERMAKULTUR

Sistem dalam permakultur sebenarnya dapat didesain dengan melibatkan ternak maupun tanpa ternak di dalamnya. Tetapi tentu saja ternak yang ada di

dalamnya memiliki fungsi dan perannya tersendiri dalam permakultur. Penggunaan ternak dalam desain permakultur merupakan aspek mendasar yang akan menyediakan keanekaragaman dalam sistem. Peran dan aktifitas ternak secara alami akan memberikan manfaat yang positif dalam ekologi sistem tersebut. Selain bisa dinikmati produknya yang berupa daging, telur atau susu, ternak dalam permakultur juga memiliki manfaat yang tak kalah penting dalam sistem tersebut. Perlu diingat bahwa dalam permakultur kita menggunakan sumber daya biologi. Sangat penting untuk diketahui bahwa baik tanaman maupun binatang mampu menghasilkan bahan bakar, pupuk, pengendalian hama, perputaran nutrisi dan penggemburan tanah (traktor alami). Ternak ini bisa bekerjasama satu sama lain, misalnya dalam hal menggunakan mereka sebagai traktor alami. Kita bisa menggunakan lebih dari satu jenis hewan ternak. Tahapan pertama yaitu menggunakan ayam dan selanjutnya menggunakan ternak babi sebagai traktor alami.

Dalam ruang lingkup yang lebih besar, integrasi ternak dalam sistem permakultur akan memberikan manfaat mengurangi penggunaan tenaga kerja dan juga bahan bakar.

Page 41: APNI TRISTIA UMIARTI

Apni Tristia Umiarti

32

Selain itu dalam sistem yang lebih besar ini tentunya akan memberikan pengaruh yang positif pula untuk ternak. Ternak akan cenderung lebih bahagia dan sehat. Dalam lingkup yang lebih besar ini, pemeliharaan ternak cenderung akan menggunakan sistem free range. Pemanfaatan ternak sebagai traktor alami memiliki makna ganda yang bermanfaat. Bukan hanya menggemburkan tanah, menggunakan ternak sebagai traktor akan menambah unsur hara dengan adanya tambahan dari kotoran yang dikeluarkan oleh ternak tersebut sehingga tanah benar-benar siap untuk ditanami kembali. Dalam ruang lingkup sistem permakultur yang lebih besar, ternak akan menjadi salah satu pemasok sumber energi. Sumber energi yang dimaksud adalah energi yang berasal dari kotoran padat hewan yang diolah menjadi biogas. Selain dimanfaatkan sebagai biogas, bersama dengan limbah dapur kotoran ternak juga akan dimanfaatkan sebagai kompos.

AyamAyam akan membantu banyak dalam pemeliharaan

kebun. Ayam yang dilepas di kebun akan membantu untuk mengendalikan serangga yang merusak tanaman dengan memakannya. Selain itu beberapa tanaman pengganggu/gulma juga bisa menjadi makanan bagi ayam. Bukan hanya keahlian ayam dalam membantu mengendalikan serangga dan tanaman pengganggu, kotoran ayam juga sangat berfungsi sebagai pupuk organik yang menyuburkan tanah. Memanfaatkan ayam sebagai traktor alami juga sangat bermanfaat dalam rangka meningkatkan kesuburan tanah yang akan ditanami (Gambar 8.).

Page 42: APNI TRISTIA UMIARTI

Peranan Ternak dalam Sistem Permakultur

33

Bisa disimpulkan bahwa peranan ayam dalam sistem permakultur adalah: 1). sebagai pestisida alami dengan memakan serangga; 2). sebagai penggembur tanah/traktor dengan cara mengais-ngais; 3). penyubur tanah dengan kotorannya; dan 4). sebagai herbisida dengan memakan tanaman/rumput pengganggu.

Ayam merupakan salah satu ternak yang harus berada pada di antara zona 1 dan 2 karena perlu perawatan dan pengamatan yang sering. Selain itu hubungan mutualisme antara ayam dan kebun sayuran dan tanaman buah menjadikan ternak ini harus berada di lokasi yang berdekatan. Hubungan keterkaitan antara ayam dan sistem permakultur dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar9.Hubunganketerkaitanantaraayamdansistempermakultur

Gambar 8. Kandang yang digunakan sebagai traktor ayam. Kandang ini didesainbisadipindah-pindahkansesuaidenganlahanyanghendakdigemburkan

Page 43: APNI TRISTIA UMIARTI

Apni Tristia Umiarti

34

BabiMemelihara babi dalam sistem permakultur juga

tak kalah bermanfaatnya dengan memelihara ayam. Bukan hanya kotorannya yang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk alami, babi juga bisa digunakan sebagai traktor alami dalam menggemburkan dan menyuburkan tanah bergantian dengan peran ayam dalam hal yang sama.

Secara alamiah babi memiliki sifat senang menggali. Babi yang dilepas di tanah akan segera menggali dan mengubahnya menjadi genangan lumpur. Selain itu, babi juga memiliki sifat yang senang berkeliaran ke mana-mana sehingga diperlukan pagar untuk membatasi ruang gerak babi sehingga babi hanya akan menggemburkan area tanah yang diinginkan saja. Apabila tidak disediakan pagar dalam area yang akan digemburkan bisa digunakan teknik dengan meletakkan pakan pada daerah yang kita ingin gemburkan.

Gambar9.Hubunganketerkaitanantaraayamdansistempermakultur

Gambar 8. Kandang yang digunakan sebagai traktor ayam. Kandang ini didesainbisadipindah-pindahkansesuaidenganlahanyanghendakdigemburkan

Page 44: APNI TRISTIA UMIARTI

Peranan Ternak dalam Sistem Permakultur

35

Babi akan berada di area tersebut karena babi akan ingin selalu makan dan dekat dengan makanannya.

SapiSapi yang dipelihara dalam sistem permakultur

juga akan memberikan dampak yang positif pula. Selain menghasilkan pupuk kandang, kotoran dan urine sapi juga bisa ditampung dan diolah untuk dimanfaatkan sebagai penghasil gas (biogas). Gas yang dihasilkan dari pengolahan kotoran dan urine sapi bisa digunakan langsung oleh masyarakat dalam sistem tersebut. Contoh pemanfaatan kotoran dan urine sapi sebagai biogas dapat dilihat pada Gambar 11. Ampas yang merupakan sisa dari pengolahan kotoran menjadi biogas masih dapat dimanfaatkan kembali menjadi kompos yang akan dikembalikan lagi ke kebun tanaman. Biogas dapat dihasilkan dari seekor sapi yang dipelihara dan dilepas di padang gembala atau diberi pakan dengan mengambil daun dan rumput yang tersedia di dalam kebun dan kawasan hutan

Gambar . eman aatankotorandanurinesapimen adibiogasumber .idep oundation.org

Gambar . enggunaanbabisebagaitraktorumber .perma ulturene s.org 9 raising-pigs-part-

Page 45: APNI TRISTIA UMIARTI

Apni Tristia Umiarti

36

permakultur.

Pakan utama yang bisa diperoleh dari sistem yaitu berasal dari rumput atau pepohonan yang ada. Daun-daunan bisa diberikan langsung dalam bentuk segar atau hay dan silase.

Dalam sistem permakultur yang lebih besar, peranan sapi akan banyak membantu dalam mengontrol tumbuhnya rumput liar di area hutan (utamanya hutan makanan). Hal ini akan membantu mengurangi tenaga kerja yang terlibat untuk membersihkan/memotong rumput di area tersebut.

Gambar . ernaksapimerumputdiba ahtanamanhutanumber .perma ulturene s.org integrating-li esto k-in-the- ood- orest

Gambar . eman aatankotorandanurinesapimen adibiogasumber .idep oundation.org

Gambar . enggunaanbabisebagaitraktorumber .perma ulturene s.org 9 raising-pigs-part-

Page 46: APNI TRISTIA UMIARTI

Peranan Ternak dalam Sistem Permakultur

37

Domba/kambingDomba atau kambing yang dipelihara dalam sistem

permakultur bukanlah dalam jumlah besar. Kemampuan dan kebiasaan kambing yang meramban akan dapat merusak dan menghabiskan tanaman (Permaculture Research Institute, 2019). Oleh karena itu pemeliharaan kambing dalam permakultur disarankan tidak terlalu banyak. Hanya untuk mengisi bagian belakang pekarangan saja. Dalam permakultur, kambing yang dipelihara tidak hanya diberi pakan hijauan saja, pemberian limbah sayuran sisa hasil panen juga bisa diberikan ke kambing misalnya kol, selada, sayur hijau, dan lain-lain. Apabila kekurangan pakan pada permakultur dengan skala yang agak kecil bisa diusahakan dengan mencari di pasar yang berupa limbah sayur-sayuran dan buah-buahan.

Kambing merupakan salah satu ternak yang mampu memanfaatkan limbah sebagai pakan yang tidak dimanfaatkan dan dianggap sampah bagi manusia. Kondisi yang demikian menjadikan kambing sebagai salah satu penghasil kalori, protein, vitamin dan mineral yang baik untuk keluarga dengan memanfaatkan halaman belakang rumah.

Domba/kambing yang dipelihara tersebut tentunya akan menghasilkan kotoran yang akan berfungsi sebagai pupuk yang bisa langsung diaplikasikan ke tanaman. Kotoran kambing dan domba merupakan jenis kotoran yang dingin sehingga apabila ingin langsung menggunakannya tidak perlu menunggu waktu lagi.

Apabila kita hendak membersihkan tanaman pengganggu pada suatu area, kita juga bisa memanfaatkan kambing atau domba dengan cara menggembalakannya.

Page 47: APNI TRISTIA UMIARTI

Apni Tristia Umiarti

38

Selain itu kambing jenis tertentu (misalnya Etawah) dapat memberikan hasil sampingan berupa susu yang bisa dinikmati oleh anggota keluarga.

Sistem Vegetarian Ternak yang berada dalam sistem permakulturpun masih diperlukan bahkan bagi kelompok vegetarian. Dalam sistem ini ternak yang dipelihara dalam permakultur adalah berupa ayam dan kambing, atau sapi. Dalam sistem ini, pemanfaatan hasil dari peternakan yaitu berupa telur ayam, susu dari domba dan sapi dan juga hasil olahannya.

Page 48: APNI TRISTIA UMIARTI

39

DAFTAR PUSTAKA

Anam. 2018. 15 Proyek Percontohan Permakultur. Tersedia online: www.kampongfarm.wordpress.com/2018/07/03/16-proyek-percontohan-permakultur

Holmgren, D. 2019. Essence of Permaculture. www.permacultureprinciples.com

Toensmeier, E. 2013. Integrating Livestock in the Food Forest. Tersedia

online: www.permaculturenews.org/2013/01/24/integrating-livestock-in-the-food-forest

Sumber laman lainnya: www.bumilangit.org www.comuntierra.org www.deeppermaculture.com www.idepfoundation.org www.miku.ca www.permaculture.co.uk www.permacultureglobal.org www.permaculturevisions.com

Page 49: APNI TRISTIA UMIARTI

40

GLOSARIUM

Bedengan: bagian tanah yang dibuat untuk menamam (bisa dikelilingi sabut kelapa, batu, bata, kayu ataupun bahan lainnya untuk menahan tanah dari erosi)

Keanekaragaman: berbagai jenis makhluk hidup (tumbuh-tumbuhan, hewan, dan organisme lainnya) pada area perkebunan

Kebun Organik: pengusahaan produk-produk pertanian dengan mengguanakan bahan alamiah, tanpa menggunakan zat-zat kimia.

Krisis energi: semakin menipisnya sumber cadangan energi yang ada di bumi

Krisis pangan: banyaknya orang yang mengalami kekurangan pangan dan kekurangan nutrisi.

Krisis sosial: ketidakpedulian manusia terhadap lingkungan sekitarnya, bukan hanya itu bahkan rasa acuh tak acuh juga terjadi antar sesama manusia.

Ecosystem regeneration: kemampuan makhluk hidup memperbaiki kerusakan dalam tata lingkungan alami

Energi: tenaga yang bermanfaat dalam sistem produksi

Permakultur: upaya untuk mengelola agrikultur (pertanian, peternakan dan perikanan) untuk memenuhi kebutuhan manusia secara berkelanjutan dengan cara meningkatkan kualitas ekosistem.

Vegetarian: bahan makanan yang berasal dari sayur-syuran dan berbagai hasil tumbuhan

Zonasi: pemisahan area ke dalam beberapa bagian sesuai dengan fungsinya dalam ekosistem

Page 50: APNI TRISTIA UMIARTI

41

INDEKS Ayam, 8, 11, 17, 23-24, 27-28, 31, 32, 33-34, 38

Babi, 31, 34-35

Bedengan, 9, 10, 23

Biogas, 8, 32, 35-36

Domba, 28, 37-38

Ekosistem, 1, 2, 11-13, 21, 29

Ecosystem regeneration, 20

Energi,1, 2, 5-6, 8-9, 23-25,32

Keanekaragaman, 9, 12, 31

Kambing, 28, 37-38

Kebun Organik, 13-15

Kompos, 9, 28, 32, 35

Krisis energi, 2

Krisis pangan, 2

Krisis sosial, 2

Limbah, 2, 9, 23, 27, 32, 37

Pakan, 27-29, 34-37

Pupuk, 9, 14, 31-32, 34-35, 37

Sapi, 28, 35-36, 38

Tanaman, 5, 7-9, 12-14, 15, 17, 20-21, 25-29, 31-33, 36-37

Ternak, 2, 6, 8, 10, 14-16, 21, 23, 27-29, 31-33, 37-38

Vegetarian, 38

Zonasi, 9, 23, 24

Page 51: APNI TRISTIA UMIARTI

TENTANG PENULIS

Apni Tristia Umiarti, S.Pt., M.Si adalah Dosen tetap pada Fakultas Peternakan, Universitas Udayana sejak tahun 2008. Lahir di Jepara, Jawa Tengah tanggal 27 April 1981. Setelah menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Umum (SMU), berpindah ke Bali di tahun 1998 untuk mengeyam pendidikan S1 di Fakultas Paternakan Universitas Udayana. Gelar Sarjana Peternakan (S.Pt) diraih di tahun 2003. Setahun berikutnya, Ia melanjutnya pendidikan S2 dan memperoleh gelas M.Si di tahun 2006.

Sebelumnya Apni Tristia Umiarti pernah menjabat sebagai HRD Officer di IDEP Foundation, dan untuk pertama kalinya mengenal permakultur dan penerapannya di masyarakat. Penulis meyakini bahwa pengembangan sektor pertanian dan peternakan bisa berjalan selaras dengan pelestarian lingkungan, tanpa harus mengubah banyak ekosistem. Hal ini bertujuan untuk memberikan manfaat bagi manusia dan lingkungan. Ide kreatif dalam buku ini diharapkan dapat mendorong individu, keluarga, dan masyarakat melakukan tindakan nyata (action) untuk mengurangi ketergantungan kepada produsen pangan. Dengan demikian, ketahanan pangan dapat tercipta, dan selanjutnya dapat mengurangi permasalahan kekurangan gizi bagi anak di Indonesia.