aliran monetaris

25
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dari sekian banyak keunggulan dari aliran Keynesian masih memiliki banyak kelemahan sehingga memunculkan pemikiran-pemikiran ekonomi baru yang cenderung sangat mengkritik pandangan dari aliran Keynesian yang pada saat itu ditokohi oleh Keynes, adapun aliran yang menentang alirqan Keynesian tersebu adalah aliran monetaris, yang terkenal pada saat itu yang menggagas aliran monetaris Milton Friedman. Para pakar ekonomi dari aliran monetaris ini menyerang pandangan dari aliran Keynesian terutama menyangkut pada penenteuan pandangan yang di nilai oleh mereka sangatlah tidak benar, adapu beberapa penjelasan yang menjadi pertentangan antara aliran Keynesian dan aliran monetaris menurut Milton Friedman berupa, Sebab- sebab terjadinya perubahan pendapatan nasional menurut Friedman adalah bersumber semata-mata pada tingkat permintaan uang, dimana volume permintaan uang ini tingkat pengeluaran yang akan dilakukan dalam 15

Upload: japari-adam

Post on 24-Jul-2015

294 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: aliran monetaris

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dari sekian banyak keunggulan dari aliran Keynesian masih memiliki

banyak kelemahan sehingga memunculkan pemikiran-pemikiran ekonomi baru

yang cenderung sangat mengkritik pandangan dari aliran Keynesian yang pada

saat itu ditokohi oleh Keynes, adapun aliran yang menentang alirqan Keynesian

tersebu adalah aliran monetaris, yang terkenal pada saat itu yang menggagas

aliran monetaris Milton Friedman.

Para pakar ekonomi dari aliran monetaris ini menyerang pandangan dari aliran

Keynesian terutama menyangkut pada penenteuan pandangan yang di nilai oleh

mereka sangatlah tidak benar, adapu beberapa penjelasan yang menjadi

pertentangan antara aliran Keynesian dan aliran monetaris menurut Milton

Friedman berupa, Sebab-sebab terjadinya perubahan pendapatan nasional menurut

Friedman adalah bersumber semata-mata pada tingkat permintaan uang, dimana

volume permintaan uang ini tingkat pengeluaran yang akan dilakukan dalam

masyarakat. Oleh sebab itu menurut Friedman, sebab yang paling penting adalah

untuk menguasai volume uang dalam peredaran. Sebab jumlah uang itu yang

mempengaruhi jumlah pengeluaran secara menyeluruh. Hal ini satu sama lain

akan berdampak pada pertumbuhan dan kestabilan ekonomi.

15

Page 2: aliran monetaris

B. Identifikasi Masalah

1. Apa penyebab terjadinya perubahan aliran Keynes menjadi aliran menetaris ?

2. Siapa sajakah tokoh yang terlibat dalam aliran Monetaris ?

3. Perbedaan Aliran Monetaris dengan aliran Keynesian ?

4. Kelebihan dan kelemahan aliran Monetaris ?

5. Pokok – Pokok Aliran Monetaris ?

C. Pembatasan Masalah

1. Apa penyebab terjadinya perubahan aliran Keynes menjadi aliran monetaris ?

2. Siapa sajakah tokoh yang terlibat dalam aliran Monetaris ?

3. Perbedaan Aliran Monetaris dengan aliran Keynesian ?

4. Pokok – Pokok Aliran Monetaris ?

D. Perumusan Masalah

1. Apa penyebab terjadinya perubahan aliran Keynes menjadi aliran menetaris ?

2. Siapa sajakah tokoh yang terlibat dalam aliran Monetaris ?

3. Perbedaan Aliran Monetaris dengan aliran Keynesian ?

4. Kelebihan dan kelemahan aliran Monetaris ?

E. Tujuan Penelitian

1. Agar mahasiswamemahami sejarah penyebab munculnya aliran Monetaris.

2. Untuk mengetahui osiapa sajakah tokoh – tokoh yang terlibat dalam aliran

Monetaris.

3. Untuk mengetahui perbedaan aliran Monetaris dan aliran Keynesian.

4. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan aliran Monetaris.

15

Page 3: aliran monetaris

BAB II

PEMBAHASAN

A. TERJADINYA PERUBAHAN ALIRAN KEYNES MENJADI ALIRAN

MONETERIS

Aliran monetaris dalam perkembangannya sejak pertengahan dasawarsa 60

meliputi berbagai sub aliran yang beraneka ragam. Sejumlah sub aliran masing-

masing memberikan penekanan yang berebeda terhadap peranan bidang moneter

dalam perkembangan ekonomi. Tampaknya memang agak sulit untuk memberi suatu

definisi yang agak baku mengenai ruang lingkup materi dan sifat monetarisme.

Monetarisme yang dikenal dewasa ini dengan berbagai wajahnya pada hakikatnya

merupakan suatu reformasi (perumusan ulang) dalam wujud yang baru dari teori

kuantitas tentang uang sebagaimana mula-mula dikemukakan oleh Irving Fisher

pada abad XX, yang benih-benihnya sudah terkandung dalam gagasan Jean bodin

dari zaman Pramerkantilis dia bad XXI. Sama halnya dengan mazhab Keynes dan

Neo Keynes, golongan Monetaris juga berdasar dari kenyataan adanya ketidak

seimbangan sebagai kecenderungan dalam perkembangan ekonomi. Aliran

Monetaris sangat menarik untuk di bahas karena inti pokok pandangan golongan

monetaris membahas tentang :

1. Sebab terjadinya perubahan pendapatan nasional

Sebab-sebab terjadinya perubahan pendapatan nasional menurut Friedman

bersumber semata-mata pada tingkat permintaan uang, dimana volume

permintaan uang ini tingkat pengeluaran yang akan dilakukan dalam masyarakat.

Oleh sebab itu menurut Friedman, sebab yang paling penting adalah untuk

menguasai volume uang dalam peredaran. Sebab jumlah uang itu yang

mempengaruhi jumlah pengeluaran secara menyeluruh. Hal ini satu sama lain

akan berdampak pada pertumbuhan dan kestabilan ekonomi.15

Page 4: aliran monetaris

Sementara itu juga diakui, monopoli dan oligopoli dalam persaingan. Akan

tetapi adanya monopoli dan oligopoli tidak begitu besar bobot penagruhnya

terhadap proses kegiatan ekonomi masyarakat secara keseluruhan. Selama jumlah

pasok uang dapat dikuasai, akhirnya dalam perkembangan waktu tingkat harga

dan keadaan ekonomi menjadi stabil dan maju.

2. Kebijaksanaan moneter

Menurut pemikiran Keynes, kebijaksanaan ekonomi yang harus dilakukan

pemerintah adalah kebijaksanaan fiskal yang anti siklus. Golongan monetaris

mengalihkan perhatian dari kebijaksanaan fiskal ke kebijaksanaan moneter.

Upaya untuk menanggulangi goncangan-goncangan kegiatan ekonomi dilakukan

dengan melakukan kebijaksanaan moneter dengan menguasai pasok/penawaran

uang. Diakui dalam suatu masa transisi akan terjadi goncangan harga. Tetapi

setelah beberapa waktu berlalu harga itu akan memncerminkan gerak

perkembangan yang ada sangkut pautnya dengan pengadaan jumlah uang. Selama

pasok uang dapat dikuasai maka pada waktunya kestabilan harga juga akan

terpelihara. Pasok uang harus dikuasai dalam arti tingkat-tingkat pertambahannya

harus dikendalikan sesuai dengan bertambahnya kebutuhna dunia usaha.

3. Pasok uang harus mencerminkan kebutuhan dunia usaha

Pasok uang harus dikuasai dalam arti bahwa tingkat tambahannya harus

dikendalikan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha. Golongan monetaris

berpendapat bahwa selain di bidang moneter melalui pengelolaan pasok uang oleh

otoritas moneter (Bank Sentral), pemerintah tidak boleh berintervensi secara aktif

melalui kebijaksanaan ekonomi (kembali pada persainagn bebas).

Pengalaman empiris sejak pertengahan dasawarsa 70 sampai sekarang

membuktikan bahwa pemikiran golongan monetaris pun tidak mampu untuk

memecahkan masalah-masalah pokok dalam perkembangan ekonomi masyarakat.

Kesulitan yang timbul dalam praktik untuk menilai dan memantau secara tepat

15

Page 5: aliran monetaris

factor yang mana dalam dunia moneter yang merupakan sebab bagi perubahan

ekonomi (apakah pasok uang mempengaruhi kebutuhan usaha atau sebaliknya)

atau hubungan sebab akibat itu yang justru berkebalikan. Ataukah kedua variable

itu daalm perkembangannya harus dianggap co-incidence (kejadian yang

kebetulan saja).

Di samping itu juga dialami kesukaran untuk memperoleh suatu konsensus

yang dapat memberikan arti operasional kepada pengertian kunci: agregate

supply of money. Artinya unsur-unsur mana saja secara operasional yang

harus dicakup dalam pengertian agregate supply of money: uang tunai plus

uang giral plus deposito berjangka, dan bagaimana dengan tabungan, premi

badan-badan asuransi, kartu kredit dan yang lain-lain. Bebebrapa yang disebutkan

terakhir akan sulit untuk mengamati sebagai pasok uang.

B. TOKOH-TOKOH YANG TERLIBAT DALAM ALIRAN MONETERIS.

Sebetulnya aliran monetaris ini sudah muncul sejak lama, manun baru

diperhatikan setelah terjadinya kasus membumbungnya inflasi yang dibarebgi dengan

tingginya tingkat pengangguran pada tahun 1970-an. Tokoh utamanya adalah Milton

Friedman (1912).

Pandangan-pandangannya dapat diikuti dalam berbagai buku, juranl serta artikel-

artikel populer dimajalah atau koran-koran Amerika buku-buku penting yang

ditulisnya antaralain: taxing to prevent inflatoin (1943), a theoty of consumption

function (1957), dan lain-lain.

Pandangan – pandangan friedman dapat diikuti dari berbagai buku, jurnal serta

artiket – artikelpopuler dinajalah dan Koran – Koran Amerika. Buku – buku penting

yang ditulis antara lain :

a) Taxing to Inflation (1943).

15

Page 6: aliran monetaris

b) A Theory of The Consuption Function (1957).

c) A Programmer for Monetary Stabiiliti (1960).

d) Price Theory (1962).

e) Chapitalism and freedom (1962).

f) Bersama Anna Schwartz menulis A Monetery History Of The United

States (1867 – 1960).

g) Inflation : causes and Consequences (1969).

h) The Great Contraction (1965).

Friedman dinotaris sering dianggap sebagaoi synonyms.Tetapi bukan berarti ia

adalah tokoh satu-satunya. Tokoh lain yang dianggap sealiran atau pendukungnya

antara lain: Karl brunner (university of rochester)Allan meltzer dan bennet McCallum

(carnegi mellon), thomas mayer (univ of california, Davis), phillip cagan (columbia

Univ), david Laidler dan michael parkin (univ of western ontario), dan william poole

(brown Univ).

C. PERBEDAAN ALIRAN MONETERIS DAN ALIRAN KEYNESIAN

Banyak perbedaan pandangan antara kubu Keynesian dan monetaris dalam

melihat gejala-gejala ekonomi. Dalam melihat perekonomian secara agregat kubu

Keynesian percaya bahwa perekonomian cenderung berada dalam posisi

keseimbangan tingkat output rendah (low level equilibrium). Ini terjadi karena

pengeluaran agregat cenderung lebih kecil dari penerimaan agregat dan kurang

ampuhnya mekanisme. pasar dalam melakukan penyesuaian-penyesuaian yang

diperlukan, terutama tingkat harga-harga dan tingkat upah. Hal ini bisa terjadi karena

15

Page 7: aliran monetaris

adanya kekuatan serikat buruh dan praktek-praktek oligopolistik dari pihak

perusahaan-perusahaan.

Kaum monetaris tidak percaya pda teori Keynesian yang mengatakan bahwa

perekonomian cenderung berada pada keseimbangan tingkat output rendah

disebabkan kurang ampuhnya mekanisme korektif untuk membawa pasar kembali

pada posisi keseimbangan pemanfaatan sumber daya penuh. Dalam hal ini kubu

monetaris mengritik bahwa ada kekuatan-kekuatan pasar yang tidak diikutkan dalam

model yang dikembangkan Kubu Keynesian. Dua di antara kekuatan-kekuatan

tersebut adalah turunnya suku bunga akan mendorong investasi dan turunnya tingkat

harga akan mendorong konsumsi melalui apa yang disebut Pigoileffect. Bagi kubu

monetanis perekonomian cenderung berada dalam posisi keseimbangan, di mana

sumber daya digunakan penuh.

Karena perbedaan cara pandang di atas, maka implikasi kebijaksanaan dan kedua

kubu tersebut juga berbeda. Misa1nya dalam usaha meningkatkan laju pertumbuhan

ekonomi dan dalam mengatasi pengangguran, kub Keynesian lebih menyukai

kebijaksanaan fiskal yang bersifat ekspansif. Sebaliknya kubu monetaris lebih

menyukai kebijaksanaan moneter yang kontraktif. Intenvensi pemerintah untuk

meningkatkan output dengan menggunakan kebijaksanaan fiskal tidak disenangi

Friedman Misalnya ada usaha untuk meningkatkan output dengan menurunkan pajak.

Menurut Keynesian langkah ini akan meningkatkan output. Dalam ”Bahasa” kurva

IS-LM yang dikembangkan Keynesian, hal ini tenjadi kanena penurunan dalam pajak

akan mendorong kurva IS bergerak ke kanan. Tetapi menurut kaum mouetaris hal

seperti ini tidak akan terjadi, sebab dalam perekonomian yang sudah memanfaatkan

sumber daya secara penuh maka kurva LM berbentuk tegak lurus, dan dampak dan

pergeseran kurva IS tidak akan memberi pengaruh pada output (crowding-out effect).

Antara kubu Keynesian dan monetris juga berbeda dalam melihac penyebab

terjadinya fluktuasi ekonomi. Menunut kubu Keynesian tluktuasi ekonomi terjadi

karena tenjadinya perubahan dalam faktor-faktor yang menentukan pendapaian

15

Page 8: aliran monetaris

nasional seperti pengeluaran pemerintah, investasj dan konsumsi masyaraicat.

Sebaliknya menurut kubu monetaris fluktuasi ekonomi terjadi karena terjadinya

pelonjakan-pelonjakan dalam jumlah uang beredar disebabkan adanya kebijaksanaan-

kebijaksanan yang bersifat ekspansif dari pemerintah. Pendapat ini mengikuti

pendapat pakar-pakar terdahulu seperti R.G. Hawxrey, F:A. Nayek dan Knut

Wicksell, yang yakin bahwa terjadinya fluktuasi karena dipicu oleh faktor-faktor

moneter, yang cenderung berakibat kumulatif dalam jangka panjang.

Dalam buku: A Pvlonetaiy History of the United States, 1867- 1960 yang ditulis

oleh Friedman bersama-sama dengan Anna Schwartz, mereka menjelaskan kaitan yang

sangat erat antara perubahan dalam jumlah uang dengan perubahan dalam tingkat

kegiatan ekonomi.

Mereka menyimpulkan bahwa fluktuasi dalam jumlah uang sebagai penyebab

fluktuasi dalam pendapatan nasional. Untuk mendukung argumen tersebut mereka

menggunakan kasus depresi besar-besaran yang terjadi tahun 30-an. Menurut

Friedman dan Anna Schwartz, hal ini berlangsung kanena terjadinya crash pasar

modal tahun 1929 dan faktor-faktor lain yang diasosiasikan dengan berkurangnya

aktivitas ekonomi tahun 20-an yang menyebabkan berkurangnya minat orang

memegang surat-surat berharga, dan lebih menyukai memegang uang tunai. Tetapi

sistem perbankan waktu itu tidäk bisa memenuhi permintaan akan uang tunai secara

sekaligus dalam jumlah banyak dari masyarakat. Bank-bank (yang waktu itu

jumlahnya hampir 2000 buah di seluruh Amerika Serikat) terpaksa menutup kantor.

Sebagai konsekuensinya maka jumlah uang beredar anjlok. Tahun 1933 jumlah uang

beredar diperkirakan 35 persen lebih rendah dari jumlah uang tahun 1929. Dengan

alasan di atas kaum monetaris menyimpulkan bahwa fluktuasi dalam jumlah uang

beredarlah yang menyebabkan terjadinya fluktuasi ekonomi, dan bukan sebaliknya

sebagaimana yang dianut kubu Keynesian.

Kaum Keynesian percaya bahwa memang ada kaitan yang sangat erat antara

jumlah uang beredar dengan fluktuasi ekonomi. Tetapi bagi mereka bukan keadaan

15

Page 9: aliran monetaris

moneter yang mempengaruhi fluktuasi, melainkan fluktuasi ekonomi yang

mempengaruhi jumlah uang beredar. Bagi kubu Keynesian fluktuasi terjadi karena

berubahnya faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran agregat, dan kebijaksanaan

yang paling ampuh untuk meredakan fluktuasi tersebut adalah melalui kebijaksanaan

counter-cyclical dengan lebih banyak menggunakan kebijaksanaan fiskal.

Kubu monetaris paling tidak suka dengan penggunaan kebijaksanaan fiskal untuk

menstabilkan perekonomian. Alasannya, adalah sangat sulit mengimbangi setiap

ayunan siklus ekonomi karena adanya faktor waktu (lag). Lebih lanjut Friedman

mengatakan:

“There is likely to be a lag between the need for action and government

recognition of the need; a further lag between recognition of the need for action

and the taking of action; and a stilifurther lag between the action and its

effects”.

Karena alasan di atas maka tidak heran jika kubu monetaris lebih jauh bahkan

sangat meragukan keampuhan analisis dan studi neo-keynesian yang sering

menggunakan model ekonometri skala besar. Sebab, dalam model-model skala besar

tersebut tenggang waktu (time-lag) kurang diperhatikan. Karena danya tenggang

waktu antara pembuatan model dan proses analisis dengan waktu mengaplikasikan,

maka kebijaksanaan yang diambil bisa jadi sudah ketinggalan kereta. Mereka percaya

dampak dan kebijaksanaan yang sudah ketinggalan tersebut bisa berakibat fatal bagi

pembangunan.

Sebagai akibat dari perbedaan dalam melihat perekonomian secara agregat-

agregat, maka antara kubu monetaris dan kubu Keynesian juga sangat berbeda dalam

penggunaan kebijaksanaan-kebijaksanaan ekonomi. Kenyataannya pada tahun 70-an

dan 80-an terjadi debat panjang yang sangat panas antara kubu monetaris (diwakili

Friedman) dengan pihak non-monetaris (termasuk kubu Keynesian, Franco Modigliani

dan James Tobin) tentang kebijaksanaan yang sebaiknya ditempuh dalam menghadapi

berbagai masalah ekonomi, seperti pengangguran dan inflasi.15

Page 10: aliran monetaris

Misalnya dalam menghadapi inflasi, terdapat perbedaan yang sangat tajam antara

Keynesian dengan monetanis. Sebagaimana pernah dijelaskan sebelumnya, kubu

Keynesian mennganggap inflasi terjadi karena pengeluaran agregat terlalu besar.

Dengan demikian kebijaksanaan yang ditawarkan kubu Keynesian ialah dengan

mengurangi jumlah pengeluaran agregat itu sendiei. Hal ini bisa dilakukan dengan

mengurangi pengeluaran pemerintah atau dengan meningkatkan pajak. Kebijaksanaan

moneter pun juga bisa dilakukan, yaitu dengan kebijaksanaan uang ketat. Kubu

Keynesian tidak melihat konflik antara kebijaksanaan fiskal dan moneter. Keduanya di

anggap sebagai komplemen. Bagaimanan, dalam praktek kaum Keynesian lebih sering

menggunakan bijaksanaan fiskal, dengan alasan kebijaksanaan ini jauh lebih ampuh

dalam menghadapi resesi.

Sebaliknya kubu monetaris menganggap inflasi terjadi karena jumlah uang beredar

terlalu banyak. Jika jumlah uang beredar terlalu banyak harga-harga akan naik.

Dengan demikian cara yang dianjurkan kaum monetaris dalam menghadapi inflasi

ialah dengan mengurangi jumlah uang yang beredar itu sendiri.

Kebalikan dari kubu Keynesian yang lebih menyukai kebijaksanaan fiskal, kubu

monetaris lebih suka menggunakan kebianaan moneter, sebab dampaknya lebih jelas

dari pada kebiasaan fiskal. Anggapan ini didasarkan pada kepercayaan bahwa

perubahan dalam jumlah uang beredar akan menyebabkan ahan yang besar pula dalam

tingkat suku bunga, yang pada nya akan menyebabkan perubahan yang besar dalam

pendapatan nasional. Ini jelas terbalik dengan anggapan kaum Keynesian yang melihat

perubahan dalam jumlah uang beredar tidak begitu mempengaruhi tingkat suku bunga

sehingga dampaknya terhadap pengeluaran agregat juga kecil.

Kaum monetaris yang sangat memperhatikan agar jumlah uang yang beredai

jangan bertambah terlalu cepat dari yang seharusnya, jelas menyalahkan kebijaksanaan

fiskal yang ekspansif selama tahun 60-an, yang dianggap sebagai pangkal bala

terjadinya kesulitan-kesulitan ekonomi di kemudian hari. Bagi kaum monetaris,

melakukan pengeluaran pemerintah secara berlebihan tidak akan menguntungkan,

15

Page 11: aliran monetaris

justru dapat membawa kerugian. Yang jelas, jika inflasi terlalu tinggi perekonomian

bisa macet. Bagi kaum monetaris inflasi dianggap sebagai musuh utama yang perlu

diberantas sesegera mungkin. Kalau inflasi sudah reda, pemerintah harus membiarkan

perekonomian menemukan sendiri laju pertumbuhannya yang normal.

Dari uraian di atas jelas bahwa kubu monetaris lebih menyukai kebijaksanaan

moneter dalam menghadapi masalah-masalah ekonomi dibanding kebijaksanaan fiskal.

Bagaimanapun, dalam hal ini perlu dicatat bahwa kebijaksanaan moneter yang

dianjurkan kubu monetaris adalah kebijaksanaan moneter yang sifatnya netral dan

berorientasi ke arah pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Perbedaan di atas

menyebabkan perkedaan selanjutnya ntara kubu Keynesian dengan kubu monetaris, di

mana kalau kebijaksanaan yang dilakukan aliran Keynesian lebih sering bersifat

ekspansif, sebaliknya kebijaksanaan yang digunakan oleh aliran monetaris cenderung

kontraktif dan lebih konservatif. Dalam hal ini kubu monetaris lebih suka menaikkan

laju pertumbuhan uang secara pelan-pelan tetapi konstan, sesuai dengan hukum

pertumbuhan jumlah uang konstan (constant money growth rule). Kalau kubu

Keynesian percaya bahwa pemerintah sebaiknya memegang peran utama dalam

mengarahkan jalannya perekonomian lewat kebijaksanaan counter-cyclical dengan

melakukan, fine-tunning, sebaliknya bagi kaum monetaris peran pemerintah harus

dibatasi demi kelancaran jalannya perekonomian secara keseluruhan.

Perbedaan lain antara kubu monetaris dengan kubu Keynesian adalah mengenai

jangka waktu analisis. Kubu Keynesian tidak terlalu memperhatikan analisis jangka

panjang (sebab, seperti kata Keynes, dalam jangka panjang kita semua akan mati !).

Tidak demikian halnya dengan kubu monetaris yang diwakili Friedman. Bagi

Friedman dampak jangka panjang dari berbagai kebijaksanaan ekonomi harus

diperhatikan untuk mengetahui kekuatan pasar.

Kelompok monetaris percaya bahwa kebijaksanaan peningkatan jumlah uang

dalam jangka pendek berpenganuh terhadap output riil. Dalam bahasa kurva IS-LM

yang dikembangkan kubu neo-Keynesian, kenaikan dalam jumlah uang akan

15

Page 12: aliran monetaris

menggeser baik kurva LM maupun kurva IS ke kanan, yang berarti peningkatan dalam

jumlah output. Tetapi gejala seperti ini hanya berlangsung dalam jangka pendek.

Dalam jangka panjang perubahan dalam jumlah uang hanya menyebabkan harga-harga

naik, sedang output riil maupun jumlah kesempatan kerja tidak akan bertambah.

Dengan demikian kebijaksanaan moneter yang terlalu ekspansif tidak disukai kubu

monetaris. Dalam hal ini belum diperhitungkan dampak negatif yang mungkin timbul,

di mana kenaikan harga-harga dapat mengakibatkan semakin berkurangnya

kesejahteraan golongan-golongan masyarakat tertentu, terutama mereka yang

berpenghasilan tetap (seperti pegawai negeri).

Dengan alasan yang sama maka Friedman tidak suka mempromosikan full-

employment dengan kebijaksanaan uang mudah (easy money policy), dan juga tidak

senang menghindari inflasi dengan menggunakan kebijaksanaan uang ketat (tight

money policy). Sebab dampak jangka panjang dari kedua kebijaksanaan tersebut bisa

saja berlawanan dengan yang diharapkan untuk jangka pendek.

Kecaman lain dan kubu monetaris terhadap kubu Keynesian ialah bahwa dalam

analisis IS-LM nya kubu Keynesian sama kali mengabaikan pasar tenaga kerja. Oleh

Friedman dan kawan-kawan pasar tenaga kerja kembali diperhatikan. Hal ini secara

tidak langsung telah membuka cakrawala baru dalam pengembangan teori-teori

ekonomi, sebab teori-teori tentang ekonomi sumber daya manusia semakin

berkembang sesudah itu.

D. POKOK PEMIKIRAN ALIRAN MONETARIS

Selama tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an, di bawah pimpinan ekonom

terkenal Milton Friedman dari Chicago University (kini hijrah ke Stanford

University) telah berkembang suatu aliran pemikiran (school of thought) di dalam

makroekonomi yang dikenal sebagai aliran moneteris (monetarism). Para ekonom

dari aliran moneteris ini menyerang pandangan dari aliran Keynesian, terutama

15

Page 13: aliran monetaris

menyangkut penentuan pendapatan yang dinilai oleh mereka sebagai tidak benar.

Kaum moneteris menghendaki agar analisis tentang penentuan pendapatan memberi

penekanan pada pentingnya peranan jumlah uang beredar (money supply) di dalam

perekonomian. Perdebatan yang lain menyangkut : efektifitas antara kebijakan fiskal

dan kebijakan moneter, peranan kebijakan pemerintah, dan tentang kurva Phillips

(kurva yang menunjukkan  bahwa hubungan antara pengangguran dan inflasi adalah

saling berkebalikan).

Bagi kaum moneteris, jumlah uang beredar merupakan faktor penentu utama dari

tingkat kegiatan ekonomi dan harga-harga di dalam suatu perekonomian. Dalam

jangka pendek (short run), jumlah uang beredar mempengaruhi tingkat output dan

kesempatan kerja; sedangkan dalam jangka panjang (long run) jumlah uang beredar

mempengaruhi tingkat harga atau inflasi. Menurut Milton Friedman “inflasi ada di

mana saja dan selalu merupakan fenomena moneter”. Pertumbuhan moneter atau

uang beredar yang berlebihan dalam hal ini bertanggung jawab atas timbulnya

inflasi, dan pertumbuhan moneter yang tidak stabil bertanggung jawab atas

timbulnya gejolak atau fluktuasi ekonomi. Oleh karena pertumbuhan moneter sangat

berpengaruh terhadap variabilitas, baik variabilitas dalam tingkat harga maupun

pertumbuhan output (GNP), maka kebijakan moneter yang diambil pemerintah

sedapat mungkin haruslah dapat menjamin terciptanya suatu tingkat pertumbuhan

moneter atau jumlah uang beredar yang konstan dan tetap terkendali pada tingkat

yang rendah.

Adapun gagasan pokok dari aliran moneteris yang dianggap penting di antaranya

adalah :

a. Sektor atau perekonomian swasta pada dasarnya adalah stabil.

b. Kebijakan makroekonomi aktif seperti kebijakan fiskal dan moneter

hanya akan membuat keadaan perekonomian menjadi lebih buruk. 

Bahkan secara ekstrim mereka mengatakan bahwa “kebijakan

makroekonomi yang aktif itu lebih merupakan bagian dari masalah, dan

bukan bagian dari solusi”. Dengan perkataan lain, kaum moneteris

15

Page 14: aliran monetaris

menghendaki suatu peran atau campur tangan pemerintah yang

seminimum mungkin di dalam perekonomian.

c. Seperti halnya dengan aliran Klasik, kaum moneteris berpendapat bahwa

harga-harga dan upah di dalam perekonomian adalah relatif fleksibel,

yang akan menjamin keadaan keseimbangan di dalam perekonomian

selalu bisa diwujudkan.

d. Jumlah uang beredar merupakan faktor penentu yang sangat penting

dari tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan.

Berbagai pendapat atau gagasan kaum moneteris di atas, memiliki implikasi

kebijakan yang penting , yaitu :

1.  Stabilitas di dalam pertumbuhan jumlah uang beredarlah yang merupakan

kunci dari stabilitas makroekonomi, dan bukan kebijakan makroekonomi

aktif yang menimbulkan fluktuasi dalam pertumbuhan jumlah uang beredar

yang menjadi penentu kestabilan makroekonomi.

2.  Kebijakan fiskal itu sendiri memiliki pengaruh sistematis yang sangat kecil,

baik terhadap pendapatan nasional riil maupun pendapatan nasional

nominal; dan bahwa kebijakan fiskal (fiscal policy) bukanlah suatu sarana

atau alat stabilisasi yang efektif.

15

Page 15: aliran monetaris

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kaum monetaris, terutama Friedman sangat jelas sangat berjasa dalam

menekankan arti penting laju pertumbuhan uang terhadap aktivitas-aktivitas ekonomi,

dilihat dari upayanya tersebut ia dapat dianggap sangat berhasil. Sebab, sebagaimana

diucapkan oleh pakar ekonomi makro Franco Modigliani We are all monetarists

now.dalam artian bahwa hamper semua pakar ekonomi masa sekarang percaya akan

arti penting pertumbuhan stok uang dalam perekonomian.

Secara keseluruhan harus diakui bahwa pengaruh dari pandangan Friedman dalam

kebujaksanaan ekonomi sangat besar. Hal ini dapat dilihat dan diadopsinya

kebijaksanaan moneter baru oleh pemerintah Amerika Serikat ( The Fed’s ) tahun

1979. Friedman sangat anti dengan peran pemerintah yang kelewat besar dalam

perekonomian. Jika penerimaan pemerintah terlalu besar maka otomatis pengeluaran

juga harus besar, padahal banyak program-program pemerintah dinilai tidak efektif

dalam mencapai sasaran.pengaruh pandangan friedman diatas dapat dilihat dari

program pemotongan pajak yang dilakukan pemerintah Reagan tahun 1981.

Pengaruh pandangan Friedman juga dirasakan oleh Bangsa Indonesia, terlihat dari

kebijaksanaan deregulasi dan debirokratsasi, yang intinya mengurangi cengkraman

pemerintah yang kelewat besar dalam perekonomian Indonesia. Begitu juuga dalam

menghadapi inflsi tahun 1993 dan tahun 1994. Pemerintah juga terlihat berusaha

mati-matian menekan laju inflasi dibawah dua digit, sebab para pakar ekonomi

Indonesia dan juga kaum praktis telah mengetahui dampak negative yang sangat

besar dan keadaan inflasi yang secara sangat vocal disuarakan oleh Milton Friedman

dan Monetaris.

15

Page 16: aliran monetaris

C. DAFTAR ISI

Paulus Bambang WS, Fokus Pimpinan # Warta Ekonomi No 2. Tahun XIX, 22

Januari 2007

www. Business-ethics.com, lebih lanjut dalam Annual Business Ethics Amus,

http://www.sejarah perekonomian.com, sejarah perekonomian Dunia

15