6. part 3 steel and cast iron febr[1]

82
Steel and cast iron Baja dan besi tuang Pipes and fittings Pipa saluran dan fitting Nonferrous metals Logam bukan besi

Upload: akangsofi

Post on 19-Jun-2015

1.163 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

Steel and cast iron Baja dan besi tuang Pipes and fittings Pipa saluran dan fitting Nonferrous metals Logam bukan besi

Page 2: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

2

TECHNICAL COOPERATION

PDAM PONTIANAK - OASEN GOUDA

Basic handbook Professional Construction of water pipe systems Buku pegangan Keahlian dalam pemasangan sistim pipa air

With thanks to: The Netherlands OASEN: Managing Director : Ir. A.B.I.M Vos de Wael Director Operations Oasen : Ing. H.Ardesch Project Manager : Ing. A. van Leerdam MC Infra training centre : SBW Harderwijk Republic of Indonesia PDAM Pontianak Managing Director : Ir. Syahril Technical Director PDAM : Mr. Masriyatno Instructor : Mr. Ruli Heru Erwansyah ST,MT. Mr. H.Nuijten, Mr. K.Versloot. Copyright 2007, All Rights Reserved By OASEN Compiled by: Disusun oleh: Mr. H.W. Nuijten OASEN Gouda, 1 februari 2007 The Netherlands.

Page 3: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

3

PART 3 JILID 3 STEEL AND CAST IRON

PIPES AND FITTINGS

NONFERROUS METALS

BAJA DAN BESI TUANG PIPA SALURAN DAN FITTING

LOGAM BUKAN BESI

Page 4: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

4

Page 5: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

5

TABLE OF CONTENTS

DAFTAR ISI

1. STEEL AND CAST IRON 7 1. BAJA DAN BESI TUANG

2. NONFERROUS METALS 40 2. LOGAM BUKAN BESI

3. PRACTICAL TASKS 46 3. TUGAS PRAKTEK

Page 6: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

6

Page 7: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

7

1. Steel and cast iron

Steel and cast iron are produced from the mineral iron. Small quantities of carbon are added to this iron during processing. Steel and cast iron are therefore iron carbon alloys. The terms ‘steel’ and ‘iron’ are often used synonymously in everyday language but pure iron is, in fact, hardly ever used. If we refer to “concrete iron” or “iron plate”, we really mean “concrete steel” or “steel plate”. The name “iron” is, however, used in the material “cast iron”. The carbon content of cast iron is higher than that of steel, that is, usually more than 2%. Steel products are still enormously important despite the increasing use of plastics. We will therefore be examining the steel manufacturing process, its properties, the forms in which it is commercially available and its applications. Steel manufacture The raw material used for steel manufacture is iron ore. This is a mineral which is found in practically inexhaustible quantities everywhere in the world. The most important iron ore deposits are in Russia, the United States, Canada, Australia and France. Iron ore is fed into a blast furnace, together with coke and a calcium admixture, and heated to a high temperature. The blast furnace A blast furnace is a shaft-shaped furnace. The materials to be heated are fed in at the top. Preheated air is blown in at the bottom. The temperature rises to approximately 2000°C. At this temperature the ore melts and sinks to the bottom of the furnace. All of the other mineral products in the ore melt too. Together with the liquid admixture, these form the blast-furnace slag. This slag is tapped off separately and processed into various road

1. Baja dan besi tuang Baja dan besi tuang dibuat dari bahan tambang besi. Pada besi tersebut diberikan sedikit karbon. Jadi, baja adalah perpaduan antara besi dan karbon. Pada pengertian kata sehari-hari seringkali ‘baja’ dan ‘besi’ dipertukarkan. Besi murni sebenarnya hampir tidak pernah dipakai. Apabila kita mendengar kata ‘besi beton’ atau ‘lempengan besi’, sebenarnya yang dimaksud adalah ‘baja beton’ dan ‘lempengan baja’. Meskipun begitu nama ‘besi’ juga ada pada kata ‘besi tuang’. Kadar karbon pada besi tuang lebih banyak daripada kadar karbon pada baja; biasanya lebih dari 2 %. Produksi baja masih saja sangat penting meskipun pemakaian bahan sintetis semakin meningkat. Oleh sebab itu kita akan meninjau lebih lanjut mengenai pembuatan baja, ciri-ciri baja, bentuk perdagangannya, dan juga penerapannya. Pembuatan baja Bahan baku untuk pembuatan baja adalah bijih besi. Bijih besi adalah bahan tambang dengan sumber yang tak habis-habisnya dan bisa ditemukan hampir di seluruh dunia. Tempat-tempat yang paling penting di mana bijih besi ditemukan adalah: Rusia, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Perancis. Bijih besi dicampur dengan kokas dan batu kapur, dilebur dalam tanur tinggi. Tanur tinggi (tungku pembakar) Tanur tinggi adalah tungku besar yang bentuknya seperti terowongan. Bahan yang harus dipanaskan dimasukkan pada bagian atas tungku. Di bagian bawah tungku ditiupkan udara yang sebelumnya telah dipanaskan terlebih dahulu. Suhunya naik sampai 2000ºC. Pada suhu yang setinggi itu bijih-bijih meleleh dan menetes pada dasar tungku. Berbagai bebatuan lain yang terikut di dalam bijih-bijih tadi juga ikut meleleh. Bijih beserta bebatuan yang meleleh tadi membentuk terak tanur tinggi.

Page 8: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

8

building products. A good-quality slag is achieved by adding limestone to the iron ore and coke. The liquid iron - known as pig iron or hot metal - which collects in the lowest part of the blast furnace (the hearth) is tapped off at fixed times. This hot metal contains a fairly high proportion of carbon

Terak tersebut ditampung secara terpisah dan diolah menjadi berbagai bahan bangunan jalan. Dengan menambahkan kapur yang diberikan pada bijih besi dan kokas maka terdapat terak yang bermutu baik. Besi yang cair – disebut besi kasar yang terkumpul pada bagian terbawah dari tanur tinggi tersebut dan ditampung pada waktu-waktu tertentu. Besi kasar itu mengandung cukup banyak karbon

Melting -furnace Proses Tanur – Tinggi (approximately 4%) and other contaminants which would cause brittleness after cooling and make the product unsuitable for forging or rolling. The steel plant Iron which contains less than 2% carbon is called steel. Most of the hot metal from blast furnaces is converted to steel in a steel plant, a process which involves the reduction of the carbon content. This conversion, during which the excess carbon is burned and released as carbon monoxide,

(kurang lebih 4 %) dan pencemar yang lain sesudah masa pendinginan menyebabkan besi kasar itu rapuh. Oleh sebab itu, besi kasar itu belum dapat ditempa atau digiling. Pabrik baja Besi yang mengandung karbon kurang dari 2 %, dinamakan baja. Sebagian besar besi kasar yang dihasilkan dari tungku tanur tinggi diubah menjadi baja di pabrik baja dengan cara menurunkan kadar karbonnya. Perubahan ini, di mana kelebihan kadar karbon dibakar dan ter-lepas menjadi

Page 9: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

9

takes place in a reaction chamber or furnace. In a reaction chamber (converter) the carbon content is reduced without external heat being added. The charge is formed by liquid hot metal. Scrap or ore is added so that the temperature can be controlled. In the less modern processes, such as the Bessemer and Thomas processes, air is blown through the liquid hot metal. The more up-to-date basic oxygen steel processes use pure oxygen. This results in a better quality steel. Heat can also be blown into the furnace from the outside to reduce the carbon content. In this case more steel waste (scrap) and, if necessary, solid hot metal can be processed; the process is easier to control because it is slower. In the Siemens-Martin process, oil or gas is used as fuel; in electric furnaces, electricity provides the heat. The composition of steel in the latter can be regulated very accurately. These furnaces are therefore used for the production of special steel. Special products such as seamless pipes are produced in accordance with special rolling methods. Thin wire is produced by pressing or drawing the steel through specific openings. This operation usually takes place in special plants.

karbon monoksida, terjadi di dalam sebuah tabung reaksi atau di dalam tungku. Di dalam tabung reaksi (converter) kadar dari karbon itu diturunkan tanpa diberikan pemanasan dari luar. Muatannya dibentuk dari cairan besi kasar. Kadang-kadang ditambahkan dengan besi tua dan bijih besi supaya suhu dapat dikendalikan. Pada proses pengolahan yang kurang modern, seperti pada proses Bessemer dan proses Thomas, udara ditiupkan pada besi kasar tadi. Proses oxy baja yang modern hanya menggunakan oksigen murni, oleh sebab ini terdapatlah baja yang berkualitas lebih baik. Untuk mengurangi kadar karbon, juga dipakai metode dengan meniupkan panas dari luar tungku. Dengan cara ini bisa diolah lebih banyak lagi baja bekas (besi tua) dan besi mentah yang padat; proses ini lebih mudah dikendalikan karena lebih lamban kerjanya. Pada proses Siemens-Martin digunakan minyak atau gas sebagai bahan bakar; pada pemakaian tungku listrik, maka listriklah yang memanaskan. Dengan menggunakan tungku listrik, komposisi baja dapat diatur dengan teliti. Oleh sebab itu tungku ini biasanya dipakai untuk pembuatan baja yang khusus. Produk spesial seperti pipa tanpa sambungan dibuat menurut metode penggilingan khusus. Kawat baja tipis dibuat dengan cara menekan-nekan dan menarik-narik baja itu melalui lubang-lubang khusus. Penggarapan seperti ini biasanya dilakukan di pabrik khusus.

Page 10: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

10

Rolling mills Tempat penggilingan

Page 11: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

11

Properties Steel has a number of properties which make it an extremely valuable material for building purposes. A few of these important properties are: its strength, elasticity, toughness, hardness and resistance to corrosion. Strength: Steel has high tensile, bending and pressure strengths. The steel manufacturer indicates the strength of every batch of steel produced. He delivers, for example, a batch of bar steel and states that it is Fe 360. The Fe indicates that the product in question is an iron product, while the number indicates the (minimum) tensile strength or resistance to tensile strain, that is, the minimum amount (in N) of tensile strain a bar with a cross-section of 1 mm2 can absorb before it breaks. In this case, the tensile strength is therefore 360 N/mm2. In the past, this tensile strength would have been given as Fe 37, because the value was given in kgf/mm2. Because of the low carbon content, all steel types have a high tensile strength. Because of its high tensile strength, steel has a high resistance to all types of stresses, such as bending stress. Elasticity: Steel is not only strong, it is also elastic. Toughness: Generally speaking, steel is exceptionally tough; this means that it does not break easily. Hardness: Steel is so hard that it can be used as a building material for a very wide range of purposes. The steel can be made extra hard by means of heat treatment if this is required for specific products. Resistance to corrosion: Steel corrodes very quickly without protection. It can however be provided with efficient protection in various ways.

Sifat Baja Baja mempunyai sejumlah sifat yang mem- buatnya menjadi bahan bangunan yang sangat berharga. Beberapa sifat baja yang penting adalah: kekuatan, kelenturan, kealotan, kekerasan dan ketahanan terhadap korosi. Kekuatan: Baja mempunyai daya tarik, lengkung, dan tekan yang sangat besar. Pada setiap partai baja, pabrikan baja menandai berapa besar daya kekuatan baja itu. Pabrikan baja, misalnya, memasukkan satu partai baja batangan dan mencantumkan pada baja itu Fe 360. Di sini Fe menunjukkan bahwa partai itu merupakan produk dari besi, sementara angka itu menunjukkan daya kekuatan (minimum) tarikan atau daya tarik baja itu. Yang dimaksud dengan istilah tersebut adalah gaya tarik N yang dapat dilakukan baja bergaris tengah 1 mm² sebelum baja itu menjadi patah. Dalam hal ini daya tarik itu adalah 360 N/mm². Dahulu kita mencantumkan daya tarik baja itu Fe 37, karena daya tariknya adalah 37 kgf/mm². Karena mengandung sedikit kadar karbon, maka semua jenis baja mempunyai daya tarik yang kuat. Oleh karena daya tarik baja yang kuat maka baja dapat menahan berbagai tegangan, seperti tegangan lentur. Kelenturan: Baja bukan saja kuat, tetapi juga lentur. Kealotan: Pada umumnya baja bersifat sangat alot, sehingga tidak cepat patah. Kekerasan: Baja itu sangat keras sekali sehingga sebagai bahan konstruksi, baja mungkin saja untuk digunakan dalam pelbagai tujuan. Apabila untuk produk-produk baja tertentu ada suatu keharusan, maka bisa saja baja itu, dengan cara dipanaskan, dibuat luar biasa keras. Ketahanan terhadap korosi: Tanpa perlindungan, baja sangat cepat berkarat. Untung saja baja dapat diberikan perlindungan yang sangat effektif dengan berbagai cara.

Page 12: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

12

Heat treatment Some steel objects have to be very hard. By the hardness of a material we mean its resistance to the penetration of another material. A special heat treatment is necessary to achieve greater hardness; this is known as ‘hardening’. An object can only be hardened after it has been produced. There are various ways to harden an object:

• deep hardening: the steel object becomes hard through and through;

• surface hardening: only the outside of the object becomes hard, not the core. deep hardening During deep hardening, the completed object is heated to a fairly high temperature and then cooled rapidly, a process known as quenching. The cooling may take place in water, oil or air. Not only does the object become hard on the outside but right through to the core. The steel does however become brittle as a result of the process; this means that it will break easily. A number of tools are hardened in this way, and we all know how easily drills break. surface hardening For specific parts, it is important that only the outside is very hard, but the core must be fully elastic in order to be able to absorb large forces. This can be achieved by hardening only the shell of the object in question. Surface hardening is applied to crankshafts, claw clutches, worms, screw or worm wheels and gear wheels.

Perawatan dengan panas Kekerasan yang lebih besar adalah sangat penting untuk benda-benda tertentu yang dibuat dari baja. Yang dimaksud dengan kekerasan dari suatu bahan adalah ketahanannya terhadap bisa atau tidak dimasuki oleh bahan yang lain. Untuk dapat mencapai kekerasan yang tinggi, maka diperlukan sistim perawatan dengan panas khusus yang disebut ‘pengerasan’. Sebuah benda baru dapat dikuatkan sesudah benda itu diproduksikan. Ada beberapa cara untuk mengeraskan:

• Mengeraskan secara mendalam: benda dari baja baik bagian luar maupun bagian dalam dibuat menjadi sangat keras;

• Mengeraskan permukaan: hanya bagian luar saja yang keras, sedangkan intinya tidak.

pengerasan yang mendalam Pada pengerasan mendalam, benda yang sudah terbentuk, dipanaskan dengan temperatur yang cukup tinggi. Kemudian dengan cepat didinginkan; tindakan ini disebut ‘mengejutkan’ baja. Pendinginan ini bisa dilakukan di dalam air, minyak atau di udara. Benda itu menjadi keras bukan hanya bagian luar saja, tetapi juga intinya menjadi keras benar. Dengan cara ini baja menjadi cepat rapuh; berarti baja itu dapat cepat patah. Beberapa peralatan dikeraskan dengan cara ini. Kita semua paham betapa mudah patahnya ulir mata bor dari baja yang berukuran kecil. pengerasan permukaan Untuk peralatan-peralatan tertentu hanya bagian luarnya saja yang harus diperkeras. Untuk dapat menerima tekanan yang besar, inti benda itu harus tetap lentur. Hal ini dapat dicapai dengan hanya mengeraskan bagian permukaan dari benda tersebut. Pengerasan permukaan dipakai pada poros engkol (crankshaft), kopling cakar, cacing, roda cacing, dan gigi cacing.

Page 13: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

13

tempering Tempering is the heating of hardened steel to a relatively low temperature (180°C), followed by slow cooling. The objective of tempering is to achieve a homogeneous (or uniform) structure in the material. As a result of this process hardened steel is only slightly softer but much less brittle. The changes in shape (increases in volume) of the product which result from hardening are avoided by tempering. This is particularly important for accurate measuring equipment such as gauges, gauge blocks and suchlike. refining Refining is the term used for the hardening of steel and its subsequent tempering at a high temperature. If hardened steel is heated to 300 to 650°C for a longer period than is usually the case in normal tempering, the material will become increasingly homogeneous in structure. The longer the red-hot period and the higher the red-hot temperature, the less hard the material is, but the tougher and more malleable it becomes and, in particular, the more resistant it becomes to impact loads. By refining steel, its properties can be adapted for different uses. Refined steel is primarily used for machine parts which are exposed to varying loads such as springs.

tempering Tempering adalah memanaskan baja yang sudah diperkeras dengan temperatur yang cukup rendah (180°C), diikuti dengan pendinginan secara perlahan-lahan. Tempering dilakukan dengan tujuan memberikan struktur yang lebih merata pada bahan itu. Lewat proses ini maka baja yang telah diperkeraskan tadi hanya sedikit saja diperlunak, tetapi baja itu menjadi tidak begitu rapuh. Karena tempering, produk tersebut menjadi terhindar dari perubahan bentuk (pertambahan isi) sebagai akibat proses pengerasan. Hal ini, terutama ukuran akhir dan semacamnya sangat penting untuk alat pengukur yang tepat seperti kaliber. meningkatkan mutu Meningkatkan mutu adalah suatu proses di mana baja pertama-tama dikeraskan dahulu, kemudian ditempering dengan suhu yang tinggi. Apabila baja yang diperkeras itu dipanaskan lebih lama dan pada suhu yang lebih tinggi (300 sampai 650°C) dari tempering pada umumnya, maka struktur bahan itu makin merata. Sejalan dengan pertambahan masa pemanasan dan peninggian suhu, kekerasan baja itu menjadi berkurang, akan tetapi kealotan, kemudahan untuk digarap dan terutama ketahanan terhadap benturan menjadi lebih besar. Dengan meningkatkan mutu baja, maka sifat-sifat baja itu bisa disesuaikan dengan tujuan penggunaannya. Baja dengan mutu yang sudah ditingkatkan biasanya dipakai untuk asesoris mesin yang dikenai beban berganti-ganti, misalnya pér (spring).

Page 14: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

14

Surface treatments

Cara merawat permukaan

Stainless steel does not need any protection. All other types of steel are attacked (they ’corrode’) if exposed to the atmosphere. The steel must be protected against this corrosion or, in the course of time, it rusts away completely. Rolled products, in particular, must be covered with an anti-corrosive coating after removal of the mill scale. The user can do this him or herself by greasing, painting or plasticizing these rolled products. The manufacturer can also apply a protective coating. Household objects are often enamelled. This entails the application of a glassy coating (enamel) to the steel.

Baja tahan karat tidak memerlukan perlindungan. Semua jenis baja yang lain jika bersentuhan dengan udara pasti menjadi rapuh (baja itu ‘berkorosi’). Untuk mencegah terjadinya korosi tersebut, baja harus diberi pelindung. Kalau tidak dilakukan maka lambat laun baja itu akan berkarat dan malah bisa habis sama sekali. Terutama produk baja gilingan – sesudah penghilangan scale – harus dilapisi dengan lapisan anti karat. Orang (pengguna) dapat melakukan sendiri dengan cara mengolesi produk baja giling dengan gemuk, dengan mengecat, atau melapisi produk tersebut. Bisa juga bahwa pihak pabrik sudah mem- berikan lapisan pelindung pada produk ter-sebut. Peralatan rumah tangga biasanya dilapisi dengan email. Dalam hal ini produk baja tersebut diberi lapisan mengkilap (email).

Zinc (galvanizing) Seng (tangga yang disepuh dengan seng)

Page 15: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

15

A common method for protecting an object against corrosion is to coat it with another metal which does not corrode. The following are commonly used for this purpose:

• zinc (galvanizing); • tin (tin plating); • chromium (chromium plating); • aluminium (particularly to provide

corrosion resistance at high temperatures).

Metode yang banyak digunakan untuk melindungi suatu benda dari korosi adalah melapisi benda tersebut dengan logam lain yang tidak akan berkarat. Yang paling banyak dipakai untuk tujuan tersebut adalah:

• seng (disepuh dengan seng); • timah (disepuh dengan timah); • kromium (disepuh dengan

kromium); • aluminium (terutama untuk

menghindari korosi pada temperatur tinggi).

Commercially available forms Steel products are available on the market in all sorts of forms. We can divide them into a number of groups, the most important of which are given below. bar or billet steel (merchant bars) The main types of bar steel are:

• rectangular (flat) for example, 8 x 50 or 10 x 80; • square

[/] 32 means: 32 mm thick square bar steel; • round

Ø 50 means: 50 mm thick round bar steel.

Bentuk-bentuk yang diperdagangkan Produk baja diperdagangkan dalam pelbagai bentuk. Baja dibedakan dalam sejumlah kelompok. Di bawah ini bentuk-bentuk yang paling utama diperdagangkan. Baja batangan Jenis baja batangan yang paling utama adalah:

• Persegi panjang (datar) Misal 8 x 50 atau 10 x 80;

• Persegi empat [/] 32 berarti: baja batangan persegi empat dengan tebal 32 mm;

• Bundar Ø 50 berarti: baja batangan bundar dengan tebal 50 mm.

Bar or billet steel (merchant bars) Jenis baja batangan

Page 16: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

16

Other cross-sections, such as hexagonal and semicircular, are also possible. Bar steel is used to make axles, bolts, nuts, clamps and suchlike. Round steel can be used to reinforce concrete. steel wire Steel with a round cross-section of less than six mm in diameter is called wire. Steel wire cannot be rolled to this small cross-section in one go. It is made from round bar steel. The thinned point of the bar is stuck into the conical opening of a drawing plate (die). If this bar is subsequently drawn through the die, a long wire is created. This operation can be repeated several times with smaller and smaller openings. We call this a drawn wire. Drawn wire is available in the great many thicknesses and is usually delivered in bundles. Steel cables, amongst other things are made from this rigid steel wire.

Ada kemungkinan juga bahwa penampang berbentuk lain, misalnya persegi enam dan setengah bundar. Baja batangan dipakai untuk membuat poros, baut, mur, penopang (bearing) dan semacamnya. Baja batangan bundar bisa dipakai untuk memperkuat beton. kawat baja Baja dengan diameter bundar lebih kecil dari 6 mm, disebut kawat. Untuk mendapatkan diameter yang sekecil itu, kawat baja tidak bisa dibuat hanya dengan sekali digiling saja. Kawat ini dibuat dari baja batangan bundar. Ujung baja bundar yang sudah dirampingkan itu dimasukkan ke lubang konis dari suatu lempeng penarik (cetakan). Jika baja batangan tersebut ditarik dengan alat pencetak itu, maka muncullah kawat panjang. Perlakuan ini bisa diulang berkali-kali dengan melalui lubang yang semakin kecil. Proses ini disebut kawat tarikan. Kawat tarikan bisa diperoleh dalam berbagai ukuran dan biasanya digulung dalam bentuk ikatan. Dari kawat baja yang kaku ini dibuat antara lain kabel baja.

Steel wire Kawat baja

Page 17: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

17

Wire netting can be woven from slightly thicker steel wire. This wire netting has a square mesh and is usually galvanised or plasticized (chain-link mesh). As we have already mentioned, drawn steel wire is very stiff. This stiffness disappears by subjecting it to an annealing treatment. This consists of heating the wire and then allowing it to cool slowly. Annealed steel wire is commonly (incorrectly) called iron wire. It is often galvanised and used as binding wire or for other purposes.

Dari kawat baja yang agak tebal bisa dibuat kawat kasa. Kawat kasa mempunyai lubang-lubang berbentuk segi empat dan biasanya disepuh dengan seng atau dilapisi plastik (kawat kasa harmonika/zigzag). Kawat tarikan, seperti yang telah disebut- kan tadi, adalah sangat kaku. Dengan melakukan tempering pada kawat itu, maka kekakuan ini akan hilang. Hal ini dilakukan dengan cara memanaskan kawat tersebut lalu mendinginkannya perlahan-lahan. Kawat baja yang dipanaskan ini biasanya (padahal tidak benar) dinamai kawat besi. Kawat ini sering kali disepuh seng dan dipakai sebagai kawat pengikat atau untuk tujuan yang lain

Steel plate

Baja lembaran

Steel plates usually measure 2 by 1 m. The thickness is given in mm. We can divide steel plate into the following:

• thick plate: more than 5 mm thick;

• medium grade plate: 3 to 5 mm thick;

• thin plate: less than three mm thick (primarily used in car body work).

Baja lembaran biasanya berukuran 2 kali 1 meter. Tebal dari baja lembaran ini ditentukan dalam mm. Jenis-jenisnya dapat dibedakan sebagai berikut:

• Lembaran kasar: lebih tebal dari 5 mm;

• Lembaran jenis menengah: dengan tebal 3 sampai 5 mm;

• Lembaran halus: lebih tipis dari 3 mm (terutama digunakan dalam pembuatan karoseri).

Page 18: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

18

Special types of steel plates are as follows:

• Floor plate: This is steel plate to which a relief

has been applied to prevent slipping. The relief may be applied in different patterns such as chequered plate, teardrop design and studded plate.

• perforated plate: Perforated plate can be delivered with holes in various designs.

Jenis lembaran khusus:

• Pelat lantai: Pelat baja ini diberi motif berstruktur timbul untuk menghindari bahaya tergelincir. Struktur tersebut bisa mempunyai berbagai bentuk. Pelat ini ada yang mempunyai motif kotak-kotak, butir air mata, dan bola-bola kecil.

• Pelat berlubang-lubang: Pada pelat ini bisa dibuat berbagai bentuk lubang-lubang.

Profil steel Baja berprofil profile steel Practically any profile can be produced in the rolling mill. Standardised steel profiles make up the greater part of this production. The form of these profiles is laid down precisely (standardised) in steel tables. Steel profiles are used a great deal in constructional engineering, for example in bridges, steel skeletons, roof trusses and similar parts. In cross-section, these profiles generally have an l or U form. The T form is also sometimes used.

baja berprofil Pada tempat penggilingan baja, hampir segala profil bisa diterapkan. Bagian penting dari produksi ini berupa profil baja yang dinormalisasikan. Bentuk profil ini sudah ditentukan (dinormalisasikan). Profil ini dapat dilihat pada tabel profil baja. Profil baja banyak sekali dipakai dalam bidang konstruksi. Kita bisa lihat pada jembatan, kerangka baja, kasau atap, dan sejenisnya. Penampang baja profil biasanya dalam bentuk-I atau bentuk-U. Bentuk-T juga bisa didapatkan.

Page 19: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

19

Profile steel - Baja berprofil Rail profiles for trains - Profil rel Untuk kereta api

Equal-sided and unequal-sided steel profiles, and many other types of profiles, can be delivered by the rolling mills. Examples are as follows:

• rail profiles for trains, trams and cranes;

• various sheet piling profiles; • H profiles, Z profiles and others.

pipes Round steel pipes are commercially available in the form of seamed (welded) or seamless pipes. Pressed seamless pipes are produced with diameters of up to 70 mm. Drawn seamless pipe is also available.

• Pressed pipe is made by pressing a red-hot block of steel through a ring-shaped opening using a stamp.

• Drawn pipe is made when steel is

drawn through a ring-shaped opening in a drawing plate.

Welded round pipe is made from steel plate. The latter is made round by rolling or drawing it, after which it is welded by machine.

Kecuali bentuk di atas, juga ada bentuk-bentuk yang terkenal seperti baja bersudut sama kaki atau bukan sama kaki. Selain ini, masih banyak lagi jenis-jenis profil yang bisa dibuat oleh alat penggiling baja tersebut. Beberapa contohnya adalah:

• Profil rel untuk kereta api, trem dan kendaraan mesin gerek;

• Berbagai profil dinding dam; • Profil-H, profil-Z dan lain-lain.

pipa Pipa baja bundar dipasarkan dalam bentuk pipa tanpa sambungan, atau pipa dengan satu sambungan (pipa yang dilas). Untuk diameter sampai 70 mm pipa pres tanpa sambungan bisa dibuat. Di pasaran ada juga pipa tanpa sambungan tarikan (dengan cetakan).

• Pipa pres dibuat dengan cara sepotong baja membara ditekankan dengan alat penekan melalui sebuah lubang berbentuk cincin.

• Pipa tarikan terbentuk apabila baja itu melalui sebuah lubang berbentuk cincin ditarik ke dalam keping tarik.

Pipa bundar yang dilas dibuat dari baja lembaran. Baja lembaran tersebut dibuat menjadi bundar dengan digiling atau ditarik dan sesudah itu dilas dengan mesin.

Page 20: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

20

profile pipe In addition to round pipes, square, rectangular and oval pipes are also made. These non-round types are called profile pipe. Profile pipe can, if necessary, be made as seamless pipe. Usually however they are marketed in the uncoated welded form. The dimensions of round and profile pipe (usually the external dimensions and the wall thickness) are given in mm, as follows: for round pipe 30 x 2.5 and for profile pipe 60 x 30 x 2. An exception to this is the welded round pipe. The bore and the external diameter of this pipe are sometimes given, for example: 60/66 or 100/114. Pipes are often used for constructional purposes, piping and auxiliary structures.

pipa profil Selain pipa bundar, juga diproduksi pipa persegi empat, persegi panjang atau juga pipa oval. Pipa yang tidak bulat ini disebut pipa profil. Kalau perlu, pipa profil bisa dibuat sebagai pipa tanpa sambungan. Pada umumnya pipa tersebut dipasarkan dalam bentuk polos dan dilas. Ukuran pipa bundar dan pipa profil ditentukan dalam mm. Ukuran ini biasanya menunjukkan ukuran sisi luar dan tebal dinding pipa tersebut, misalnya untuk pipa bundar 30 x 2,5 dan untuk pipa profil 60 x 30 x 2. Kadang-kadang pengecualian dalam menunjukkan ukuran akan terlihat pada pipa bundar yang dilas. Misalnya ukuran dalam dan diameter sisi luar menjadi 60/66 atau 100/114. Pipa banyak dipakai untuk pembuatan konstruksi, saluran pipa dan asesoris.

Round steel pipes Pipa baja bundar Profile pipes Pipa profil

Page 21: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

21

Steel alloys Steel which has no additives apart from a little carbon is called unalloyed steel. During its production, the liquid steel can however be mixed with specific quantities of other metals or other components. It is then called alloyed steel. By alloying steel with other metals, the properties of this steel can be influenced such that a steel alloy has precisely the required, predetermined properties. In this way, various properties can be influenced, including the tensile and bending strength, the hardness, resistance to heat and wear, toughness, corrosion resistance, etc. The most important alloying elements are as follows: chromium, nickel, molybdenum, vanadium, manganese and silicon. We will look at the effects of these components one by one. chromium If we alloy steel with chromium, chromium steel is formed. This steel is hard and yet elastic, and, moreover, wear resistant. It is used for ball bearings, saw blades, shears and other objects which have to be resistant to wear. nickel Nickel steel has a very high tensile strength and does not corrode. It is used a great deal in crankshafts and gear wheels. chromium and nickel Chromium nickel steel is resistant to high temperatures and to corrosion by aggressive substances. It is used for plungers, camshafts, exhausts and, moreover, for decorative strips. molybdenum and vanadium These alloying elements faolitate the hardening of steel and are primarily added for this reason.

Paduan baja Baja yang mengandung sedikit karbon dinamakan baja tanpa paduan. Tetapi pada waktu pengolahan, baja cair bisa dipadukan dengan logam lain atau komponen lain dalam jumlah tertentu. Andaikata hal itu dilakukan, maka terjadilah baja paduan. Ketika memadukan baja dengan logam lain maka sifat baja akan terpengaruh sehingga menghasilkan baja paduan yang sesuai dengan sifat yang diinginkan sebelum proses itu dijalankan. Jadi, antara lain sifat-sifat yang berikut dapat dipengaruhi: daya tarik dan daya lengkung, kekerasan, ketahanan terhadap panas, kecepatan aus, kealotan, ketahanan terhadap korosi, dan sebagainya. Elemen paduan berikut adalah penting: chrome, nikel, molybdenum, vanadium, mangan, dan silikon. Kita akan membahas efek-efek dari komponen tersebut satu persatu: Chrome Apabila kita memadukan baja dengan chrome, maka kita mendapatkan baja chrome. Baja ini keras, tetapi juga lentur dan lagi pula juga tidak cepat aus. Biasanya hal ini diterapkan untuk pembuatan bantalan peluru, daun gergaji, gunting dan benda lain yang tidak boleh cepat aus. nikel Baja nikel mempunyai daya/kekuatan tarik yang sangat tinggi dan anti karat. Baja ini banyak dipakai untuk poros engkol dan roda gigi. Chrome dan nikel Baja paduan chrome dan nikel dapat tahan terhadap suhu yang tinggi dan juga terhadap zat-zat yang agresif. Baja ini dipakai untuk alat penyedot (plunger), poros nok (camshaft), knalpot, dan juga untuk setrip hiasan pada sisi mobil. molybdenum dan vanadium Elemen campuran dari kedua logam ini memperbaiki kemungkinan untuk mengeraskan baja dan elemen itu ditambahkan terutama untuk tujuan tersebut.

Page 22: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

22

manganese Manganese ‘ncreases resistance to wear and tensile strength. Manganese steel is, for example, used in railway points. silicon A specific percentage of silicon in the steel increases its resistance to oxidation at high temperatures, particularly in combination with chromium and aluminium. This is because a dense surface layer is formed which prevents the penetration of oxidation. Silicon in steel also increases the depth of hardening. It is used in construction, machine and tool steel. special steel Special steel is a refined steel alloy. 1f steel has to meet special requirements, this special steel is used. Examples are as follows:

• various groups of tool steel, including cutting tools for turning, planing, drilling and milling. Highspeed steel has a special role here. It remains hard and sharp for a long time during these operations, even at high temperatures. Varlous types of special steels are also used for presses, dies, monkey wrenches and other tools;

• spring steel which is used for laminated suspension springs, torsion springs and heat resistant springs in engines;

• steel which is used for various machining operations. An important type is the automatic screw steel

• which is particularly suitable for use in automatic lathes. As a result of the use of this material the chip always breaks off short, so that there is no risk of the equipment jamming as a result of long shavings or curls.

• steel which has to be resistant to repeatedly changing loads. Steel with a high ‘fatigue strength’ is used for a variety of purposes including the making of hauling chains

mangan Mangan mempertinggi ketahanan terhadap keausan dan kekuatan tarik. Baja mangan dipakai misalnya untuk wesel jalur kereta api. silikon Sejumlah persentase silikon di dalam baja akan meninggikan ketahanannya terhadap oksidasi pada temperatur yang tinggi, terutama kalau dikombinasikan dengan kromium dan aluminium. Hal ini terjadi akibat terbentuknya lapisan padat pada permukaan yang akan menghindari kemungkinan masuknya zat asam. Silikon juga mempertinggi dalamnya kekerasan baja. Baja jenis ini dipakai dalam pembuatan konstruksi bangunan, mesin, dan perkakas-perkakas. baja khusus Baja khusus adalah baja paduan dengan peningkatan mutu. Apabila ada tuntutan khusus yang harüs dipenuhi, maka baja khusus ini akan dipergunakan. Contoh-contoh sebagai berikut:

• Berbagai kelompok baja perkakas, termasuk di dalamnya perkakas iris untuk memutar, mengetam,mengebor dan memfrais. Di sini baja berkecepatan tinggi (highspeed steel) memegang peranan penting. Baja ini lama sekali tinggal keras dan tajam, bahkan juga pada saat penggarapan dengan temperatur yang tinggi. Ada juga jenis baja khusus untuk instalasi pengepres, pencetak, kunci sekrup dan perkakas lain;

• Baja pegas, dipakai untuk pegas daun, pegas puntir (torsion spring) dan pegas tahan panas pada motor mesin;

• Baja yang dipakai untuk berbagai kerjaan mesin. Salah satu jenis yang penting adalah baja free.

• Jenis yang penting adalah baja otomatis, terutama cocok untuk

digarap dengan mesin bubut otomatis. Bilah baja selalu terpotong pendek supaya tidak menimbulkan bahaya yang menyebabkan peralatan itu macet karena terlalu lama menyerut baja itu.

• Baja yang dapat bertahan dengan baik terhadap beban yang berubah-ubah. Baja dengan ‘daya kelelahan’ (fatigue strength) yang begitu besar dipakai antara lain untuk membuat rantai katrol.

Page 23: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

23

Cast iron and cast steel cast iron Cast iron is the collective term for the iron carbon alloys with a carbon percentage of approximately 2-4 %. Because of this carbon content, the material is thin and liquid at a relatively low temperature (1200°C). It solidifies immediately on cooling. Cast iron also converts fairly rapidly from a solid to a liquid on heating. It is therefore not malleable. However, when it is thin and liquid, castings of every imaginable shape can be made with it. Cast iron has a low resistance to tensile forces and is not very elastic either. When subjected to high tensile forces, and bending forces in particular, it breaks easily.

Besi tuang dan baja tuang besi tuang Besi tuang adalah merupakan kumpulan nama dari paduan besi karbon dengan persentase karbon kira-kira 2 sampai 4 %. Oleh karena kadar karbon itu, material tersebut sudah menjadi encer dan cair pada temperatur yang cukup rendah (1200°C). Kalau didinginkan,material ter-sebut beralih menjadi bentuk yang padat. Sebaliknya kalau dipanaskan, besi tuang berubah cepat dari bentuk padat ke bentuk cair. Besi tuang tidak bisa ditempa. Tetapi jika besi itu masih encer dan cair maka besi itu dapat dimasukkan ke dalam segala macam bentuk cetakan. Besi tuang tidak begitu bisa menahan tarikan dan juga tidak terlalu elastis. Apabila ada gaya tarik yang besar dan terutama juga pada pelengkungan, besi itu cepat patah.

On the other hand, it has a great many advantages, too:

• cast iron can be cast in practically any shape;

• it is resistant to great pressure forces;

• it is easily machinable (with drills, chisels and files);

• it is resistant to wear as a result of the lubricating action of the carbon;

• it is highly resistant to corrosion (far more so than steel).

Kebalikan dari kerugian di atas, besi tuang juga mempunyai banyak keuntungan:

• besi tuang hampir bisa dicetak dalam bentuk apa saja;

• bisa tahan terhadap tekanan yang besar;

• gampang digarap dengan peralatan mesin (dengan bor, pahat dan kikir);

• besi itu tidak aus karena zat karbon bersifat seperti pelumas;

• sangat tahan terhadap karat (jauh lebih baik daripada baja).

Cast iron – Besi tuang

Page 24: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

24

Cast iron is, for example, used in:

• frames of machines, such as lathes, carpenter’s benches and presses.

• V-belt pulleys in engines and machines;

• cylinder linings.

Besi tuang misalnya dipakai dalam: • kerangka mesin, seperti mesin

bubut, mesin ketam, dan alat pengepres;

• puli sabuk-V dalam motor dan mesin;

• besi silinder.

Ventilating casing - Rumah Ventilator Cylinder linings – Besi silinder

Page 25: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

25

nodular iron In nodular iron, on solidification the free carbon present immediately separates out in the form of spherical nodules of graphite. This characteristic results from adding magnesium to the liquid cast iron. The mechanical properties, primarily the elasticity and toughness, improve greatly as a result. Nodular cast iron has found numerous new applications. For example, it is used for parts for engines, such as crankshafts and camshafts. cast steel Cast steel is steel which has been poured into a mold to form a casting. Cast steel is tougher and stronger than ordinary grey cast iron and, unlike iron, can be welded very easily. The good mechanical properties are improved further if the material is subjected to a heat treatment (annealing or refining).

besi tuang nodular Pada besi tuang nodular, karbon bebasnya - berbentuk grafit – langsung setelah pembekuan memisahkan diri dalam bentuk bulat. Bentuk bulat grafit ini timbul dengan cara menambahkan Magnesium pada besi tuang yang meleleh. Dengan cara itu sifat mekaniknya, terutama tarikan dan kealotannya, menjadi lebih baik. Besi tuang nodular bisa diterapkan untuk berbagai kemungkinan tujuan baru. Misalnya saja besi tuang itu dipakai untuk membuat asesoris motor, seperti poros engkol dan poros nok. baja tuang Baja tuang adalah baja yang dibentuk dalam acuan (cetakan ) tuangan. Baja tuang berbeda dengan besi tuang kelabu yang biasa itu karena baja tuang mempunyai kekuatan dan kealotan yang lebih besar dan terutama lagi karena baja tuang dapat dilas dengan baik. Sifat mekanik yang sudah baik ini akan lebih baik lagi kalau bahan itu mendapatkan pemanasan (tempering atau peningkatan mutu).

Cast steel is used where heavy loads, such as alternating loads and shock loads, can be expected. By alloying cast steel with other materials, properties such as the resistance to heat, wear and corrosion, can also be improved. Tubes and fittings Steel and cast iron tubular sections are used to transport liquids and gases. They are also used as building materials. Steel tubes As is the case with round steel pipes, steel tubes can also be divided into two groups:

• seamless tubes; • welded tubes.

Baja tuang digunakan pada peralatan yang harus mendapat beban berat, seperti peralatan yang bisa dikenai beban yang berubah-ubah dan beban kejut. Dengan memadukan baja tuang dengan material lain, maka sifatnya juga bisa diperbaiki seperti sifat tahan panas dan tahan aus dan juga ketahanannya terhadap korosi. Pipa dan asesorisnya Baja dan besi tuang yang berbentuk tabung pipa dipakai untuk menyalurkan zat cair dan gas. Pipa tersebut juga dipakai untuk bahan konstruksi. Pipa baja Seperti juga pada pipa baja yang bundar, pipa baja ini dapat dikelompokkan dalam dua kategori:

• pipa tanpa sambungan; • pipa yang dilas.

Page 26: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

26

Nodular Iron pipes – Pipa Besi Tuang Steel pipes - Pipa baja

Nodular Iron pipes installation - Pemasangan pipa besi Tuang Outside pipes diameter of 700 mm Pipa dengan diameter luar 700 mm

Page 27: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

27

Weldless tubes The best-known method for produci seamless tubes is the Mannesmann method. In this method a red hot, thick, solid steel bar is fed between two conical mills. These mills are positioned skew to one another and turn in the same direction. Forces are created in the bar such that a hole is formed on the inside. The right-sized hole is produced by means of a mandrel. The thick-walled cylinders formed in this way are then rolled out between other mills to form seamless tubes with narrow walls. Tubes of diameters up to 650 mm can be produced by the Mannesmann method. Seamless tubes with small diameters (up to 70 mm) can be produced quickly by the press method. The steel is pressed through a ring-shaped hole under high pressure in the same way as with pressed seamless pipe. Many meters of pipe can be manufactured within a few seconds using this method. Seamless tubes must always be finished. They must be cut off squarely and smoothly and their strength has to be tested. welded tubes Welded tubes can be divided into the following two groups:

• tubes with a longitudinal seam; • tubes with a spiral seam.

In the production of tubes with a longitudinal seam, a quantity of steel plate is first bent round and subsequently fed through a welding device. The longitudinal seam of these tubes can be butt welded. A lap weld can be produced by first bevelling the sides of the plate. The spiral weld production process begins with steel which is rolled to broad strip. Long lengths of this are wound onto rolls. The strip is pulled through a straightening attachment and wound into a spiral.

Pipa tanpa sambungan Metode yang paling terkenal untuk pembuatan pipa adalah metode Mannesmann. Baja masif, kental dan masih merah membara dimasukkan di antara dua buah penggiling berbentuk konis. Kedua penggiling ini saling berhadapan miring dan berputar ke arah yang sama. Hal ini menyebabkan timbulnya suatu kekuatan di dalam batangan baja itu sehingga bagian dalam membentuk rongga. Dengan pertolongan sebuah pasak, lubang ini disesuaikan ukurannya. Silinder yang berdinding tebal yang dihasilkan dengan cara tersebut kemudian dimasukkan lagi di antara dua penggiling yang lain sehingga menghasilkan pipa tanpa sambungan dengan tebal dinding yang lebih tipis. Pipa Mannesmann bisa dibuat sampai dengan pipa berdiameter 650 mm. Pipa tanpa sambungan dengan diameter kecil (sampai 70 mm) dapat cepat dihasilkan dengan metode mengepres. Cara yang sama seperti pada pembuatan pipa tanpa sambungan yang telah dipres, baja tersebut dipres dengan tekanan yang tinggi melalui lubang berbentuk cincin. Dengan cara begitu, dalam beberapa detik saja sudah bisa diproduksi pipa yang bermeter-meter panjangnya. Pipa tanpa sambungan masih harus digarap lebih lanjut. Pipa ini harus dipotong lurus dan licin, serta kekuatannya harus diuji pula. Pipa yang dilas Pipa yang dilas dapat dibagi dalam dua kategori berikut ini:

• pipa dengan sambungan pada satu sisi;

• pipa dengan sambungan spiral.

Dalam pembuatan pipa dengan sambungan pada sisi, pertama-tama sejumlah lempengan baja dilengkungkan dan kemudian kedua pinggiran yang bertemu dilas dengan alat pengelas. Pada pipa ini sambungan pada sisinya bisa dilas dengan cara butt welding. Dengan memiringkan bagian sisi lempengan baja tersebut, maka terbentuklah suatu lap-welding. Pada pengelasan spiral, proses penggarapannya dimulai dengan menggiling baja sampai didapatkan lembaran baja yang lebar. Lembaran-lembaran yang panjang itu digulung.

Page 28: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

28

The sides are subsequently connected to each other with a flange or welded to one another on the inside or outside. Finally the tube is cut to the required length.

Baja itu lalu ditarik oleh sebuah alat pembentuk sehingga lembaran bisa digulung sampai menjadi spiral. Kemudian sisi-sisinya saling disambungkan dengan sebuah flens, atau disambung dengan cara mengelas bagian dalam dan luar sisi tersebut. Akhirnya pipa itu dipotong sesuai dengan panjang yang dikehendaki.

Welded tubes with a spiral seam Pipa dengan sambungan spiral yang dilas Protective coating–polyethyleen outside and cement mortar inside pipe Pelindungan korosi-polyethyleen di bagian luar dan semen di bagian dalam pipa

Page 29: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

29

properties Steel tubes are highly resistant to all types of strains. Because of the elasticity of the material, steel tubing can be laid in gentle bends without much trouble. If ground setting takes place, steel tubing can usually absorb the stresses without risk of leakage. A steel tube is easy to flame cut and weld. The wall thickness of the welded tube is the same everywhere, while in the case of seamless tube, deviations can occur in both the circumference and the longitudinal direction. The walls of seamless tubes must be thicker than welded tubes of the same strength. An objection to almost all steel tubes is their susceptibility to corrosion. They must therefore be given a protective coating.

sifat pipa Pipa baja tahan terhadap berbagai tekanan. Karena lenturnya material tersebut, tanpa banyak kesulitan pipa baja itu dapat dipasang pada tikungan-tikungan yang tidak tajam. Juga bilamana pipa baja itu harus ditanam di dalam tanah, pipa itu umumnya dapat menahan tekanan dengan baik tanpa ada risiko kebocoran. Pipa baja dapat mudah dipotong dengan brander atau pun dilas. Tebal dinding pipa yang dilas, di manapun sama tebal; sementara pada pipa tanpa sambungan baik keliling maupun arah panjangnya dapat terjadi penyimpangan. Untuk tekanan yang sama berat, pipa tanpa sambungan harus mempunyai tebal dinding yang lebih besar dari tebal dinding pipa yang dilas. Kerugian pada hampir semua pipa baja adalah kepekaannya terhadap bahaya korosi. Oleh sebab itu tabung pipa baja harus diberi pelindung.

Checked regularly - dikontrol dengan teratur spark coil- api induksi Steel tube profiles which are used as transport pipelines must, furthermore, be checked regularly.

Kecuali itu profil pipa baja yang digunakan sebagai pipa saluran harus dikontrol secara teratur.

Page 30: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

30

Fittings in steel pipelines If certain auxiliary structures are required in steel pipelines, they can usually be produced from existing tube material. Bends, manifold valves and adapters can be made on the spot by experienced welders using flame cutting or welding methods. Fittings are used for steel pipelines with small diameters. There is a wide range of fittings available. Cast fittings are preferable for complex forms. After casting, the castings undergo a heat treatment which can take days. A material is then formed which is tougher than the ordinary (grey) cast iron. This material is called forgeable cast iron (although it cannot really be forged) and the castings, malleable fittings. Cast iron tubes The socket and spigot tube is the most common cast iron tube. At one end there is a widened, reinforced part, called the socket. The other end is not widened and is called the spigot. The spigot end of the one pipe fits into the socket of the next. There are also tubes with flanges on both sides, by which the tubes can be connected to one another using bolts. Flanged tubes are usually used for temporary above-ground pipelines. manufacture of socket and spigot tubes Vertical casting is an old method of production which is still used. The tube is cast in upright moulds or casting boxes. These casting boxes are lined with moulding sand. The inner mould or core is made of adhesive sand. The cast iron is poured into the remaining space. After solidification, the moulding sand is

Asesoris untuk pipa saluran baja Apabila pipa saluran dari baja membutuhkan asesoris, biasanya asesoris ini bisa dibuat dari material pipa yang sudah ada. Dengan alat brander atau mengelas, maka baik lengkungan, mulut pipa maupun soket-soket dapat digarap langsung di tempat oleh seorang pengelas yang berpengalaman. Asesoris untuk pipa saluran baja dengan diameter yang kecil disebut: fitting. Komponen pelengkap fitting sangat beragam sekali. Untuk bentuk fitting yang rumit, maka fitting tuangan merupakan pilihan utama. Sesudah penuangan maka bentuk tuangan itu diberikan pemanasan yang dapat memakan waktu berhari-hari. Setelah proses itu maka didapatkan bentuk tuangan yang lebih liat daripada besi tuang (kelabu) yang biasa. Meskipun tidak bisa ditempa sempurna, besi tuangan ini disebut besi tuangan yang dapat ditempa. Kadang-kadang bentuk tuangan ini juga disebut dalam bahasa Inggris: malleable fitting (malleable = yang dapat ditempa). Pipa dari besi tuang Pipa bersoket adalah pipa besi tuang yang paling banyak didapat. Pada ujung yang satu dari pipa tersebut ada bagian yang lebih lebar dan lebih tebal, yaitu soketnya. Pada ujung yang lain, dinding pipa tidak dipertebalkan dan disebut ujung spigot (spigot end). Ujung spigot pipa yang satu berukuran sesuai dengan soket pipa yang berikut. Ada juga pipa dengan flensa pada kedua ujungnya, sehingga pipa itu bisa saling disambungkan dengan menggunakan baut. Pipa berflensa biasanya hanya dipakai sementara untuk pipa saluran yang ada di atas permukaan tanah. pabrikasi pipa bersoket Cara pabrikasi yang sudah kuno, tetapi yang masih terus digunakan adalah pabrikasi menuang secara vertikal. Pipa dihasilkan dengan menuang ke cetakan berposisi berdiri, yang dinamai kotak tuang (casting box). Kotak tuang ini dilapisi dengan cetakan pasir. Bagian dalam dari cetakan atau inti (poros) juga dari

Page 31: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

31

discarded and the casting can be finished. Centrifugal casting, however, produces a material with better properties. It takes place in a rapidly turning, practically horizontal mould. As a result of this rapid turning, the liquid cast iron is thrown against the wall of the mould so that a core is not necessary. The material is evenly distributed so that a uniform wall thickness is achieved. A core only has to be fitted for the socket mould.

pasir padat. Di bagian ruang yang tersisa, besi tuang itu dituangkan. Setelah membeku cetakan pasir tersebut dilepaskan dan hasilnya bisa digarap lebih lanjut lagi. Akan tetapi dengan menuang secara sentrifugal, maka material tersebut akan mendapatkan sifat yang lebih baik. Menuang secara sentrifugal dilakukan dengan cetakan yang berputar cepat dalam posisi hampir horisontal. Oleh karena perputaran yang cepat ini, besi tuang yang masih cair itu terombang-ambing menying- gung dinding pencetak tersebut, sehingga inti (poros) tidak diperlukan lagi. Material itu begitu menyebar sehingga menghasilkan benda dengan tebal dinding yang merata. Hanya untuk membentuk soket, maka sebuah inti harus dipasang.

The better properties of the material arise because the carbon is more finely distributed and the structure of the cast iron becomes denser. The resistance to tensile and bending strains increases as a result. properties of cast iron tubes As we have already seen, cast iron is highly resistant to corrosion. The protective casting skin provides good protection against corrosion by external influences. However, in certain types of soil the iron rusts away while the carbon remains. Extra measures must be taken to protect cast iron tubes exposed to such conditions. Because of the relatively simple manufacture, cast iron tubes are often still a reasonably inexpensive option. Tubes of nodular cast iron are more resistant to external forces than ordinary cast iron tubes. They are used in places where variable loads resulting from the ever-increasing traffic have a significant influence. Ordinary (or grey) cast iron is easier to machine than nodular cast iron. Tubes made of grey cast iron are therefore

Sifat yang lebih baik dari material tersebut muncul karena zat karbonnya terbagi lebih merata dan struktur besi tuang itu menjadi lebih padat. Ketahanan dari daya tarik dan daya lengkung juga menjadi bertambah. sifat pipa besi tuang Sudah kita ketahui bahwa besi tuang sangat tahan terhadap karat. Kulit tuang yang bersifat melindungi dapat menolak perusakan yang disebabkan pengaruh udara luar. Tapi nyatanya pada jenis-jenis permukaan tanah tertentu, besi itu bisa habis berkarat sementara zat karbonnya tetap tinggal. Oleh karena zat karbon ini mirip sekali dengan isi pensil, maka gejala ini disebut pemensilan pipa. Jadi, dalam kondisi seperti tadi pipa besi tuang harus dilindungi secara ekstra. Oleh karena pabrikasi pipa besi tuang cukup sederhana, maka dalam banyak hal pipa ini masih merupakan pilihan yang cukup murah. Pipa dari besi tuang nodular dapat menahan tekanan dari luar lebih baik daripada pipa besi tuang biasa. Pipa besi tuang nodular dipakai pada tempat-tempat di mana beban yang berubah semakin berat, Pipa besi tuang biasa (kelabu) lebih gampang digarap daripada pipa besi tuang nodular. Oleh sebab itu pipa dari besi tuang

Page 32: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

32

sometimes preferable, particularly if it is likely that a lot of holes will have to be made in the pipeline (for side connections) later on. fittings and appendages in a network Because cast iron can be cast in almost any desired shape, it is the obvious material for the production of fittings. There is a need for a large diversity of fittings, such as bends, manifold valves, adapters, plugs and transition pieces. Only cast iron fittings are used for cast iron tube pipelines. These fittings must have the same properties as the material from which the rest of the pipeline is made.

biasa yang menjadi pilihan utama. Apalagi kalau sebelumnya sudah diketahui akan banyak lubang-lubang (pada penyambung-an sisi pipa) yang harus dibuat pada pipa itu. asesoris dan peralatan pada jaringan pipa saluran Oleh karena besi tuang hampir selalu dapat dituang dalam bentuk apapun, maka ia me- rupakan material pilihan untuk membuat asesoris. Dalam bidang distribusi air ada kebutuhan untuk membuat sejumlah besar macam ragam asesoris, seperti lengkungan, mulut pipa (nozzle), soket, katup, dan pipa peralihan. Pipa besi tuang juga hanya akan memakai asesoris dari besi tuang. Asesoris untuk pipa besi tuang harus mempunyai sifat yang sama dengan sifat material pipanya.

Fittings and appendages in a network Asesoris dan peralatan untuk jaringan

pipa saluran Cast iron fittings are sometimes also used in pipelines made of other materials, for example, plastic. The use of cast iron fittings is, in any case, necessary if other appendages have to be included in these pipelines. A number of appendages are found in every pipeline, for example, valves, non-return valves, pressure reducers, de-aerators, service valves and fire-cocks. The housings and the fixed parts of

Kadang-kadang untuk pipa saluran dari material yang lain, misalnya pipa dari bahan sintetis, digunakan juga asesoris yang terbuat dari besi tuang. Penerapan asesoris yang dibuat dari besi tuang adalah mutlak perlu, apabila ada peralatan lain yang harus dipakai pada pipa saluran tersebut. Dalam setiap jaringan saluran selalu terdapat beberapa peralatan seperti alat penutup, katup searah (non return valve), alat pengurang tekanan, alat pelepas angin, keran pelayanan, dan keran pemadam kebakaran. Pada hampir setiap peralatan terdiri dari

Page 33: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

33

practically all appendages consist of cast iron. Even the moving parts such as valves and slides are usually constructed out of cast iron. Hinge pins, valve seats, springs, etc. are the only things made out of other types of metal.

pembungkus (rumahnya) dan komponen-komponen yang melekat pada alat itu, terbuat dari besi tuang. Bahkan komponen-komponen yang dapat digerakkan seperti daun pengatup dan penggeser biasanya juga terbuat dari besi tuang. Hanya poros engsel, dudukan katup, pér/spring dan sebagainya terbuat dari jenis logam lain.

Fire-cocks - Keran pemadam kebakaran

Page 34: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

34

Steel and cast iron (in brief) introduction Steel and cast iron are produced from the mineral iron. Small quantities of carbon are added to this iron during processing. Steel and cast iron are therefore iron carbon alloys. The terms ‘steel’ and ‘iron’ are often used synonymously in everyday language but pure iron is, in fact, hardly ever used. If we refer to ‘concrete iron’ or ‘iron plate’, we really mean ‘concrete steel’ or ‘steel plate’. The name ‘iron’ is, however, used in the material ‘cast iron’. The carbon content of cast iron is higher than that of steel, that is, usually more than 2%. manufacture The raw material for steel manufacture is iron ore. Iron ore is fed into a blast furnace, together with coke and a calcium admixture, and heated to a high temperature. At this temperature the ore melts and sinks to the bottom of the furnace. All of the other mineral products in the ore melt too. Together with the liquid admixture, these form the blast-furnace slag. This slag is tapped off separately and processed into various road construction products The liquid iron which collects in the lowest part of the blast furnace (the hearth) is tapped off at fixed times. This pig iron or hot metal, as it is known, contains a fairly high proportion of carbon (approximately 4%) and other contaminants which would cause brittleness after cooling and make the product unsuitable for forging or rolling.

Baja dan besi tuang (secara ringkas) pendahuluan Baja dan besi tuang dibuat dari bahan tambang besi. Pada besi tersebut ditambahkan sedikit karbon. Jadi, baja adalah perpaduan antara besi dan karbon. Pada pengertian kata sehari-hari seringkali ‘baja’ dan ‘besi’ dipertukarkan. Namun, besi murni sebenarnya hampir tidak pernah dipakai. Jadi, kalau disebutkan ‘besi beton’ atau ‘lempengan besi’, maka sebenarnya yang dimaksudkan adalah ‘baja beton’ atau ‘lempengan baja’. Meskipun begitu, nama ‘besi’ juga ada pada kata ‘besi tuang’; kadar karbon dalam besi tuang lebih banyak daripada kadar karbon dalam baja; umumnya 2 % lebih. pembuatan Bahan baku untuk pembuatan baja adalah bijih besi. Bijih besi ini sekarang dicampur dengan kokas dan batu kapur dimasukkan dalam tanur tinggi (tungku pembakar) dan dipanaskan dengan suhu yang tinggi. Pada suhu ini bijih itu meleleh dan turun ke dasar tanur. Juga pelbagai bebatuan yang terkandung di dalam bijih itu meleleh. Bijih bersama dengan bebatuan yang meleleh itu membentuk terak tanur tinggi. Terak ini ditampung secara terpisah dan diolah menjadi berbagai bahan bangunan jalan. Besi yang cair yang terkumpul di bagian paling bawah tanur tinggi tersebut ditampung pada waktu-waktu tertentu. Yang disebut sebagai besi kasar ini mengandung cukup banyak karbon (kira-kira 4 %) dan pencemaran lain yang sesudah masa pendinginan menyebabkan besi kasar itu rapuh. Oleh sebab itu, besi kasar tidak cocok untuk ditempa atau digiling.

Page 35: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

35

Cast iron - Besi tuang

It can be rolled, flattened, pressed or drawn Bisa digiling, dipipihkan,dipres atau ditarik Some of this hot metal is further processed into steel. The rest is transported to a casting machine and prepared for use as cast iron. During the preparation of steel, the amount of carbon is reduced to 2% at the most, and the undesirable contaminants are removed. Because steel contains little carbon, it is exceptionally tough in a red-hot state. It can be worked in various ways; it can be rolled, flattened, pressed or drawn. The shape of the steel changes as a result of each of these operations. This is a particularly unique property of steel; we say that steel is malleable. It is quite different from cast iron which is brittle and cannot absorb great forces.

Sebagian dari besi kasar ini yang berbentuk cair langsung diolah menjadi baja. Sebagian yang lain dipindahkan ke mesin cor dan dibuat menjadi besi cor atau besi tuang. Pada pembuatan baja, kadar karbon ditekan turun hingga paling banyak 2%, dan pencemaran yang tidak diinginkan dihilangkan. Oleh karena baja mengandung sedikit karbon, maka ia sangat liat pada waktu masih merah membara. Jadi pada waktu itu baja tersebut bisa digarap dengan berbagai cara: baja itu bisa digiling, dipipihkan, dipres, atau ditarik. Dengan menerapkan salah satu penggarapan tersebut, baja itu berubah bentuk. Ini adalah ciri-ciri baja yang unik. Dapat dikatakan: baja bisa ditempa. Sebaliknya dari besi tuang yang mudah pecah dan tidak dapat menahan kekuatan yang besar.

Page 36: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

36

applications Because cast iron can be cast in all sorts of forms, is easy to work and very resistant to wear, it is an excellent material for the construction of appendages. Appendages such as service valves are operated from a surface box. This is a sort of box with a cover which is incorporated into the paving. These surface boxes and covers are practically always made out of cast iron. A pit is often constructed at the location of an appendage to facilitate operation, inspection and maintenance. These pits may be constructed out of concrete or brickwork.

penerapan Oleh karena besi tuang bisa dicor dengan baik dalam pelbagai bentuk, mudah diolah, dan tidak mudah aus, maka besi tuang paling cocok untuk konstruksi peralatan. Peralatan seperti pipa saluran dinas dioperasikan melalui lubang saluran yang dibuat di jalan. Lubang saluran ini adalah sejenis sumur kecil dengan penutup yang merupakan bagian dari jalan. Mulut lubang saluran jalan ini dan daun penutupnya hampir selalu terbuat dari besi tuang. Kadang-kadang di tempat peralatan itu dibuatkan sumur sehingga sarana pengoperasian, inspeksi, dan pemeliharaan mudah dilakukan. Sumur ini bisa merupakan sumur beton atau sumur semen.

Location for inspection the cover is made of cast iron Tempat pemeriksaan, penutupnya terbuat dari besi tuang

Round steel for reinforcing concrete Baja bundar untuk memperkuat konstruksi beton

Page 37: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

37

The upper part is usually constructed out of cast iron. The cover, which is also made out of cast iron, fits on top of it. Rainwater inlets are used in sewerage systems, in particular. They can be made out of various materials. However, the upper parts and covers practically always consist of cast iron. Most rainwater inlets are still fully constructed out of cast iron, either with a top inlet in the road surface or with a side inlet in the pavement.

Kebanyakan bagian atas sumur ini dan daun penutupnya terbuat dari besi tuang. Dalam sistim saluran pembuangan air terutama banyak digunakan pipa saluran air. Pipa-pipa saluran air ini dapat terbuat dari berbagai material. Namun, mulut atas dan daun penutup hampir selalu dibuat dari besi tuang. Banyak sekali pipa saluran air yang masih dibuat dari besi tuang, baik dengan mulut saluran atas pada permukaan jalan maupun dengan mulut saluran pada sisi trotoar.

Because steel is stronger than cast iron, it is highly suitable for construction purposes. This is why there are such a variety of forms available on the market. The main ones are as follows:

• bar or billet steel: as rectangular, square or round steel;

• reinforcing steel: profiled in various cross-sections or unprofiled for reinforcing concrete structures;

• steel plate: in various lengths,

widths and thicknesses; • profile steel: steel can be rolled to

form practically any profile required; • a significant proportion of these

profiles are standardised steel profiles in I, U or L form. The shapes of these profiles are laid down precisely (standardised) in steel tables;

• pipes: there are round and profiled

pipes.

Oleh karena baja memiliki sifat kekuatan yang lebih baik daripada besi tuang, maka baja sangat cocok untuk tujuan konstruksi. Oleh karena itu, terdapat banyak macam bentuk yang diperdagangkan. Yang paling utama adalah:

• baja batangan: sebagai baja persegi panjang, baja empat persegi atau baja bundar;

• baja konstruksi: dalam pelbagai diameter berprofil atau tidak berprofil untuk memperkuat konstruksi beton;

• baja lembaran: dalam pelbagai panjang, lebar, dan tebal;

• baja profil: Pada tempat penggiling-an baja, hampir segala profil bisa diterapkan;

• bagian penting dari produksi ini berupa profil baja yang dinormalisasikan dalam bentuk-I atau bentuk-U. Bentuk-bentuk profil ini ditentukan (dinormalisasikan) dengan tepat. Bentuk-bentuk ini dapat dilihat di tabel profil baja;

• pipa: terdapat pipa bundar dan pipa profil.

Page 38: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

38

Profile steel IPE Profile steel IPN

Profile steel UAP Profile steel HEA

Page 39: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

39

Copper is a very excellent conductor of electricity Tembaga adalah logam yang sangat baik untuk mengantar listrik.

Page 40: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

40

2. Nonferrous metals

Introduction In addition to steel and cast iron, there are many other kinds of metals. Because these metals do not contain iron, they are called nonferrous metals (ferro is the Latin name for iron). By alloying steel or cast iron with certain nonferrous metals, the properties of the steel or cast iron can be influenced such that they meet predetermined requirements. In this way, and for the same reason, nonferrous metals can also be alloyed with one another. A few well-known nonferrous metals are copper, lead, aluminium, zinc and tin. Copper Copper is a very soft, red metal which is an excellent conductor of electricity. It is therefore often used, in its pure state, as a conductor. In this pure state, it is far too soft for most other applications. The copper processing industry manufactures copper wire, tube, plate, and bar and profiled copper. The properties of copper are easily influenced by alloying it with other materials. Copper alloys Copper forms the main ingredient in a copper alloy. Copper alloys have a number of properties in common: they are resistant to corrosion, reasonably strong, easy to work and conduct heat and electricity well. Copper alloys can be divided into two groups:

• the group with a low percentage of added alloying elements, including silver and chromium. These alloys are used in the electro technology branch because of their electrical conductance;

2. Logam bukan besi

Pendahuluan Di samping baja dan besi tuang masih banyak jenis logam yang lain. Karena logam tidak mengandung besi, maka kelompok ini disebut sebagai logam non ferro (ferro adalah nama Latin untuk besi). Dengan mencampurkan baja atau besi tuang dengan logam, maka sifat-sifat material ini dipengaruhi sedemikian rupa sehingga material tersebut dapat meme-nuhi keinginan yang telah diformulasikan sebelumnya. Dengan cara dan tujuan yang sama logam yang bukan besi ini dapat juga saling dicampurkan. Beberapa logam bukan besi yang terkenal adalah tembaga, plumbum, aluminium, seng, dan timah. Tembaga Tembaga adalah logam merah yang sangat lunak, yang mengantarkan listrik dengan baik. Oleh karena itu, logam ini dalam bentuk yang murni seringkali dipakai sebagai konduktor. Untuk kebanyakan penerapan lain, logam dalam bentuk yang murni ini terlalu lunak. Industri pengolah tembaga memproduksi kabel tembaga, pipa tembaga, pelat tembaga, batang tembaga, dan profil tembaga. Sifat tembaga mudah dipengaruhi dengan cara mencampurkan tembaga dengan material-material yang lain. Logam campuran tembaga Tembaga memegang peranan utama dalam campuran logam tembaga. Logam-logam campuran tembaga memiliki sejumlah sifat yang sama: tahan terhadap korosi, cukup kuat, mudah diolah, dan memiliki daya pengantar panas dan listrik yang baik. Logam-logam campuran tembaga dapat dibagi dalam dua kelompok:

• kelompok dengan unsur campuran tambahan berpersentasi kecil, seperti antara lain perak dan kromium. Logam-logam campuran ini diterapkan dalam elektroteknik karena merupakan pengantar listrik yang baik;

Page 41: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

41

• the group with a slightly higher percentage of alloying material (greater than 5%).

In this case, the copper is alloyed with other materials to give the copper specific properties such as good heat conductance and a greater resistance to wear. The material also becomes stronger while remaining malleable.

• kelompok dengan bahan campuran berpersentasi sedikit lebih besar (lebih besar daripada 5%). Dalam pencampuran ini terjadilah

hal yang memberikan sifat tertentu pada tembaga, seperti pengantar panas yang baik dan ketahanan yang lebih besar. Juga kekuatan material ini bertambah, walaupun material ini tetap mudah untuk diolah.

Brass parts are found in petrol or oil lines in engines Onderdil-onderdil dari kuningan untuk saluran oli dari mesin

Page 42: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

42

The most important alloying elements are zinc, tin, aluminium and nickel. All these alloys are harder and stronger than pure copper. They are resistant to wear and are easier to machine than pure copper, or copper with a low percentage of added materials. We look at a few important alloys in more detail below. brass Brass is an alloy of copper and zinc. The percentage of zinc can vary. As a result, alloys of different qualities are produced. The more zinc the brass contains, the stronger it is. Brass is yellow in colour. Some types of brass are suitable for casting fittings for gas and water pipelines (taps, T-pieces, pipe couplings and suchlike). Brass parts, such as couplings, valves and jets, can also be found in petrol or oil lines in engines.

Unsur-unsur campuran yang paling penting adalah seng, timah, aluminium, dan nikel. Semua logam-logam campuran ini lebih keras dan kuat dibandingkan dengan tembaga murni. Logam-logam campuran ini tidak cepat aus dan mudah diolah dengan peralatan dibandingkan dengan tembaga murni, atau tembaga dengan bahan tambahan berpersentasi lebih kecil. Beberapa logam campuran yang penting akan dijelaskan berikut ini. kuningan Kuningan adalah logam campuran tembaga dan seng. Persentasi seng dapat bervariasi; oleh karena itu diperoleh logam-logam campuran dengan berbagai kualitas. Makin banyak seng makin kuat kuningan itu. Kuningan berwarna kuning; karena itu juga disebut tembaga kuning. Kebanyakan jenis kuningan ini cocok untuk pengecoran asesoris pipa untuk saluran-saluran pipa gas dan air (keran, pipa T, pipa penyambung, dan lain-lain). Juga dalam saluran bensin atau oli dari mesin-mesin terdapat onderdil dari kuningan, seperti kopeling, keran, dan semprotan.

Brass fitting in pipelines for water Asesoris dari kuningan untuk saluran air

Page 43: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

43

Despite the presence of a considerable percentage of zinc the electrical conductance of brass is not much lower than that of copper. As a result, brass is highly suitable for the making of electrical articles. Lamp housings, fittings, contact springs and many other parts of electrical appliances are made from brass. A special sort of brass wire is used in hard soldering. In hard soldering with brass wire, soldered connections are produced which are practically as strong as the parts which have to be connected together. bronze If copper and tin are alloyed, bronze is formed. Unlike brass, the resistance of bronze to electrical current is much greater than that of copper. However, bronze is very resistant to wear and is, generally speaking, exceptionally hard. The tin content of bronze can vary. As a result, there are a lot of types of bronze and just as many applications, according to the properties in question. If, besides tin, zinc is also added to copper, machine bronze is formed. Machine bronze is tougher and stronger than ordinarily bronze, but is still easy to work. Many machine parts are produced from it, for example gear wheels and connecting rods.

Meskipun ada persentasi seng yang cukup besar, pengantar arus listrik dari kuningan tidaklah lebih buruk dibandingkan dengan tembaga. Oleh karena itu, kuningan paling cocok untuk pembuatan barang-barang listrik. Sampul (rumah) lampu, fitting, pegas kontak dan banyak onderdil lain dari alat-alat listrik terbuat dari kuningan. Jenis kawat kuningan yang khusus digunakan untuk mematri keras. Ketika mematri keras dengan kawat kuningan terhasillah sambungan-sambungan patri yang kira-kira sekuat dengan onderdil-onderdil yang harus saling disambungkan. perunggu Jika tembaga dan timah dicampurkan, maka diperoleh perunggu. Tidak seperti kuningan, ketahanan terhadap aliran listrik pada perunggu jauh lebih besar daripada tembaga. Namun, perunggu sangat tidak cepat aus dan pada umumnya sangat keras. Kadar timah dalam perunggu juga dapat bervariasi. Begitulah terdapat banyak jenis perunggu dan penerapan yang sesuai dengan sifat-sifatnya. Jika, kecuali timah, juga ditambahkan seng pada tembaga, maka terdapat perunggu mesin. Perunggu mesin lebih alot dan kuat daripada perunggu biasa tetapi tetap masih dapat diolah dengan mudah. Banyak onderdil mesin dibuat dari bahan ini, seperti roda gigi dan batang penggerak.

Medaille made of bronze Medaille terbuat dari perunggu

Screw propeller is made of bronze Baling-baling terbuat dari perunggu

Page 44: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

44

lead Lead is extracted from the mineral galenite (or lead glance). This mineral, which consists primarily of lead and sulphur, is found in nature. Lead was used as a building material even in ancient times. The density of lead is approximately 11,500 kg/m3; it is therefore a heavy metal. Lead melts at just over 300°C, so that it is easy to cast. It solidifies rapidly on cooling and remains soft and tough (mouldable). It is easy to bend, flatten, draw or press. Lead is delivered in long rolled plates or as tubes. properties Lead is highly resistant to the effects of air and water. A layer of lead oxide quickly forms on the outside and provides protection against further corrosion. In addition, lead has two special properties:

• resistance to acids. Lead is highly resistant to the action of various acids and ammonia;

• impenetrability to radioactive radiation.

A lead plate of sufficient thickness does not allow radiation to pass through it. An objection to lead is however its toxicity. Even small amounts of lead in food or drinks can be fatal. Lead in wounds can also yield great dangers. It is advisable to wash well after working with lead.

Timah hitam Timah hitam dihasilkan dari galenit mineral (mineral galenite). Mineral ini, yang terutama terdiri dari timah hitam dan belerang, ditemukan dalam alam. Sudah sejak zaman kuno timah hitam dipakai sebagai material konstruksi. Kepekatan timah hitam kira-kira 11.500 kg/m3; merupakan logam berat. Timah hitam melebur pada suhu sekitar 300º sehingga mudah untuk dituang. Setelah dingin timah hitam menggumpal dengan cepat dan kemudian tetap lunak dan liat (plastis). Timah hitam dapat dengan mudah dilengkungkan, digepengkan, ditarik atau ditekan. Timah hitam diproduksikan dalam bentuk lembaran panjang yang digulung atau berbentuk tabung. sifat-sifat Timah hitam tahan terhadap pengaruh udara dan air. Terbentuk dengan cepat lapisan oksida timah hitam yang memberikan perlindungan terhadap korosi. Di samping itu timah hitam masih mempunyai dua sifat yang istimewa:

• tahan asam. Timah hitam tahan terhadap pengaruh

berbagai asam dan amoniak;

• kedap terhadap sinar radioaktif. Keping timah hitam yang cukup tebal dapat menahan sinar ini. Namun, yang merugikan dari timah hitam adalah racunnya. Sejumlah kecil kadar timah hitam dalam makanan atau minuman sudah sangat membahayakan nyawa. Timah hitam pada luka juga sangat membahayakan. Disarankan sekali untuk mencuci bersih setelah bekerja dengan timah hitam.

Page 45: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

45

applications Because of its mouldability and resistance to corrosion, lead is mainly used as a seal in the building industry. Because of its weight, it is often used as ballast. Steel tanks used for storing chemical materials are lined with lead. Lead is used as protection against corrosion in various places. Electrical cables may be given a lead covering. Lead connections are used in renovation work on cables. The plates of a battery also consist largely of lead to which a small quantity of antimony is added. An electrical charge is generated by chemical reactions in the liquid. In the past, the paint industry produced various paints based on lead compounds. Red lead, for example, is well known for its use as a protective agent for building steel and pipes. These substances are, however, no longer used due to the health risks involved. Very pure lead is used in so-called paper lead cables. The cable core has a lead covering which provides a watertight seal. Nowadays this cable is seldom being used.

penerapan Karena keplastisan dan ketahanannya terhadap korosi, terutama dalam industri bangunan timah hitam seringkali dipakai untuk alat penutup. Karena beratnya, timah hitam seringkali dipergunakan sebagai bahan pemberat. Tangki-tangki baja untuk penyimpanan zat-zat kimia pada bagian dalam dilapisi dengan timah hitam. Di berbagai tempat timah hitam digunakan sebagai bahan pelindung terhadap korosi. Saluran listrik dapat dilengkapi dengan mantel timah hitam. Sambungan-sambungan timah hitam digunakan pada pekerjaan renovasi saluran-saluran listrik. Keping aki sebagian besar juga terdiri dari timah hitam yang ditambahkan sedikit dengan kadar antimon. Tegangan listrik dibangkitkan oleh reaksi kimia dalam zat cair itu. Industri cat memproduksikan berbagai bahan cat berdasarkan persenyawaan timah hitam. Yang terkenal adalah meni timbel yang banyak digunakan sebagai bahan pelindung dari baja konstruksi dan saluran-saluran. Timah hitam yang sangat murni dipakai dalam kabel yang disebut kabel timah hitam kertas. Inti kabel dilapisi oleh mantel timah hitam yang bersifat penutup kedap air. Masa sekarang kabel tersebut jarang dipergunakan lagi.

cable core inti kabel

lead covering mantel plumbum

asphalt paper kertas aspal

strip steel setrip baja asphalt jute

goni aspal

metal sheathing type A1 Jenis perisai A [pelindung]

Page 46: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

46

3. PRACTICAL TASKS OF THE PROFESSIONAL FITTER TUGAS PRAKTEK AHLI PIPA SALURAN

S – 1 Cutting pipes with a metal saw Pemotongan pipa dengan menggunakan gergaji logam S – 2 Cutting pipes with a pipe-sawing machine Pemotongan pipa dengan menggunakan mesin gergaji pipa S -- 3 Cutting pipes with a pipe cutter Pemotongan pipa dengan menggunakan alat pemotong pipa S – 4 Cutting pipes with a portable grinding machine Pemendekan pipa dengan menggunakan mesin gerinda portable S – 5 Using a welding unit Menghidupkan dan mematikan peralatan las S – 6 Cutting pipes with a cutting blowpipe Memotong pipa dengan menggunakan brander pemotong S – 7 Preparing a seam for electric welding Mempersiapkan sambungan las untuk mengelas listrik S – 8 Coating pipes with asphalt Melapisi pipa dengan aspal S – 9 Coating pipes with polyethylene Melapisi pipa dengan polietilena S – 10 Using a holiday detector Memakai detector isolasi pipa baja S – 11 Bending pipes using a hydraulic bending appliance Membengkokkan pipa dengan menggunakan alat pelengkung hidraulik S – 12 Bending pipes using heat Membengkokkan pipa dengan memanaskan S - 13 Cutting a thread using a die Pengirisan ulir menggunakan snei (dei) S - 14 Fitting a pipe with a screwed joint Penyambungan fitting pipa dengan sambungan sekrup

Page 47: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

47

S-1 Cutting pipes with a metal saw When assembling steel tubes, tubes can be cut to the required length with a metal saw. Clamp the tube in a bench or pipe vice with the cutting line you have made as close as possible to the vice. Do not tighten the vice too much because the tubes can become deformed as a result. If the tube is long, it must be supported at various places. It is advisable to guide the first strokes with the metal saw along the line. Grasp the saw with two hands only when a clear saw cut is visible. When sawing, the saw must be held as perpendicularly to the tube as possible. Use the whole length of the saw blade. Once the tube has been partly sawn through, support the part of the tube which sticks out beyond the vice. This prevents the tube from breaking off unexpectedly. Remove the burrs inside and outside the tube with a file or special trimming tool.

S-1 Pemotongan pipa dengan menggunakan gergaji logam Pada pemasangan pipa saluran baja, pipa itu bisa dipotong sesuai dengan panjang yang diinginkan dengan menggunakan sebuah gergaji logam. Kencangkan pipa pada ragum dari meja tukang atau pakailah penjepit pipa. Setrip ukur pada permukaan pipa harus diletakkan sedekat mungkin pada ragum atau pada alat penjepit pipa. Jangan putar ragum itu terlalu kencang karena pipanya bisa berubah bentuk. Jika pipa itu panjang maka pipa harus disangga pada beberapa tempat. Sebaiknya goresan-goresan pertama dari gergaji logam itu diarahkan pada garis setrip ukur tadi. Baru kalau sudah terlihat ada irisan gergaji yang nyata, gergaji logam itu dipegang dengan kedua tangan. Pada waktu penggergajian usahakan gergaji itu memotong pipa itu sebaik mungkin. Gunakan seluruh panjang permukaan daun gergaji itu. ketika pipa hampir putus, maka bagian pipa yang mencuat ke luar dari ragum atau alat penjepit harus ditopang. Dengan cara begitu bisa dicegah kemungkinan bahwa pipa itu tiba-tiba menjadi patah. Dengan alat pengikir atau alat pemangkas burr yang khusus hilangkan bagian yang tidak rata pada pipa akibat penggergajian baik di bagian dalam maupun luar pipa tersebut.

Hand milling Frees tangan (parut)

Page 48: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

48

Replace the saw blade if the teeth are blunt or if pieces break off. Never saw with a worn saw blade. When you replace the saw blade, make sure that the teeth are pointing in the right direction.

Jika gigi daun gergaji itu tumpul, atau bila ada beberapa mata gergaji yang patah, maka daun gergaji itu harus diganti. Jangan sekali-kali menggergaji dengan gergaji aus. Perhatikan pada waktu mengganti daun gergaji baru apakah arah giginya tidak salah.

Teeth in the right direction Arah gigi yang betul

Tools:

• work bench with bench or pipe vice • scribing tool • metal saw • file or trimming tool • measuring equipment

Peralatan :

• meja tukang dengan ragum atau alat penjepit pipa

• alat penanda • gergaji logam • pengikir atau alat pemangkas burr • alat pengukur

Work bench Meja tukang

Page 49: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

49

S-2 Cutting pipes with a pipe-sawing machine A pipe-sawing machine can be used to cut steel pipes with small diameters. These machines, which are usually electrically-driven but sometimes work on compressed air, require little force from the user so that more attention can be paid to sawing the pipe squarely. The risk of accidents is always present when using mechanically-driven equipment. We reduce this risk by clamping the steel pipe firmly at working height in a collapsible pipe vice. At the front of a saw-horse of this type, there is a chain tensioner which grips the steel pipe over its whole circumference so that it cannot become loose or deformed. If the steel pipe is very long, support it in several places. Indicate the place where the pipe is to be cut with a line. If this point is too far from the vice, shift the pipe to increase stability during sawing. The sawing machine has a brace with a securing chain or clamping bracket with which it is fixed onto the steel pipe. Place the saw blade precisely on the place indicated. The sawing machine is suspended from the bracket such that it can only move in the plane exactly at right angles to the steel pipe. Grip the sawing machine with two hands and start it up. Now press the saw blade slowly downwards and cut the steel pipe into two. Make sure that the part of the pipe which is sawn off is always supported in two places. This prevents the sides of the saw cut from being pressed together. If the saw cut does get pressed together, the saw blade may jam and break and the pipe may break, too. Remove the burrs inside and outside the pipe with a file or special trimming tool. Replace the saw blade if the teeth are blunt or if pieces break off. Never saw with a worn saw.

S-2 Pemotongan pipa dengan menggunakan mesin gergaji pipa Untuk pemotongan pipa baja dengan garis tengah yang kecil, bisa dipakai gergaji mesin untuk pipa. Mesin ini digerakkan dengan listrik dan kadang kadang juga dengan tekanan udara, hanya membutuh-kan sedikit tenaga dari si pemakai sehingga ia lebih dapat mencurahkan perhatiannya pada kelurusan penggergajian pipa itu. Pada peralatan yang digerakkan secara mekanik selalu ada kemungkinan terjadinya kecelakaan. Kemungkinan ini bisa diperkecil dengan menjepit kencang pipa baja itu dengan sebuah ‘pionir’* pada ketinggian yang sesuai dengan si penggarap. Di bagian muka kuda-kuda gergaji (saw-horse) ada sebuah penegang rantai. Penegang rantai itu mencengkeram badan pipa itu sehingga pipa itu tidak mungkin lepas dan juga tidak berubah bentuk. Kalau pipa baja itu terlalu panjang, maka harus diusahakan penyang-ga ekstra. Tempat yang akan dipotong ditandai dulu pada pipa . Apabila garis tanda potong itu terlalu jauh dari pionir, maka pipa itu harus digeser sehingga ada kestabilan yang lebih kuat pada waktu penggergajian. Gergaji mesin mempunyai sebuah kerangka pemegang dengan rantai yang ditegangkan (securing chain) atau mempunyai kerangka pencengkeram dimana pipa itu dipasang. Letakkan daun gergaji tepat pada tempat yang sudah ditandai. Gergaji mesin bisa berputar pada pencengkeramnya sehingga gergaji itu hanya bisa bergerak dengan membuat potongan lurus pada pipa itu. Pegang erat gergaji mesin itu dengan kedua tangan dan hidupkan mesin tersebut. Daun gergaji lambat laun ditekan ke bawah sehingga pipa baja itu tergergaji. Selalu usahakan bagian pipa yang tergergaji itu disangga pada dua tempat. Dengan demikian kedua penampang irisan gergaji itu tidak saling menutupi, sehingga mencegah macet dan putusnya daun gergaji. Kecuali itu pipa juga tidak akan patah. * Pionir adalah semacam alat penjepit pipa yang bisa dilipat Dengan alat pengikir atau alat pemangkas burr yang khusus dihilangkan bagian yang tidak rata pada pipa akibat penggergajian baik bagian dalam atau bagian luar pipa. Kalau gigi daun gergaji itu tumpul, atau jika

Page 50: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

50

ada beberapa mata gergaji yang patah, maka daun gergaji itu harus diganti. Jangan sekali-kali menggunakan gergaji aus.

A pipe sawing machine for steel pipes with small diameters Mesin penggergaji pipa baja untuk ukuran pipa yang kecil

A pipe sawing machine for large diameter pipes (100 – 400 mm) Mesin penggergaji pipa baja untuk ukuran pipa yang besar ( 100-400 mm) Tools:

• collapsible pipe vice, pipe-sawing machine + drive mechanism

• file or trimming tool • measuring equipment • scribing tool • safety equipment

Peralatan: • pionir, mesin penggergaji pipa +

mekanik penggerak • pengikir atau alat pemangkas

burr • alat pengukur • alat penanda • alat pengaman

Page 51: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

51

S-3 Cutting pipes with a pipe cutter Pipe cutters are often used to cut steel pipes. They give a smooth, square cut, particularly in the case of pipes with small diameters and thin walls, and require no special auxiliary equipment. Pipe cutters are available in various designs and for different diameters. The working principle of the different types of pipe cutters is the same. An adjustable holder contains one or more thin cutting wheels which are turned, under pressure, across the outside of the steel pipe. As a result, the pipe wall is cut so deeply that it breaks off. For steel, thin cutting wheels are used, while a heavier type is required to cut nodular cast iron. Fix the steel pipe firmly in a bench or pipe vice (collapsible or ordinary model) and support it in various places, if necessary. Scribe the cutting point on the pipe and place the pipe cutter on the pipe. Increase the pressure on the cutting wheels slightly by turning the handwheel to the right and then turn the pipe cutter two full turns to the right. Tighten the cutting wheels slightly and turn the pipe cutter two turns again. Do not put too much pressure on the cutting wheels or too much material will have to be processed at the same time. After the first rotation of the pipe cutter, make sure that you begin the second rotation at precisely the same place as the first or a sort of screw thread will be produced. When the cut is deep enough the pipe will break off automatically. Remove the burrs inside and outside the pipe with a file or special trimming tool. Replace or sharpen the cutting wheels if they are not sharp enough. Never work with blunt tools.

S-3 Pemotongan pipa dengan menggunakan alat pemotong pipa

Alat pemotong pipa sering digunakan untuk memendekkan pipa baja. Terutama untuk pipa baja yang berdiameter kecil dan berdinding tidak tebal, alat pemotong pipa dapat menghasilkan pemotongan yang licin dan sangat lurus tanpa membutuhkan alat bantu yang khusus. Alat ini tersedia dalam berbagai ukuran diameter dan juga dalam berbagai bentuk. Cara kerja berbagai jenis alat pemotong pipa pada prinsipnya sama. Pada pegangan pipa yang dapat disetel itu ada satu atau lebih roda pemotong yang dengan tekanan diputar pada sisi luar pipa baja. Dinding pipa jadi teriris dalam sekali sehingga pipa itu putus. Untuk baja dipakai roda iris yang tipis, sementara untuk besi tuang nodular dipakai jenis roda iris yang lebih berat. Kencangkan pipa baja pada ragum, penjepit pipa, atau pionir dan kalau perlu topangkan pipa itu pada beberapa tempat. Tempat yang akan dipotong sudah ditandai pada pipa itu, sehingga alat pemotong pipa bisa dipasang persis pada tempat itu. Dengan memutar alat putar tangan (hand wheel) ke arah kanan, maka tekanan pada roda pemotong agak meningkat dan putarlah alat pemotong pipa itu ke kanan dua kali penuh. Roda pemotong agak dikencangkan lagi dan alat pemotong pipa itu diputar lagi dua kali. Tekanan pada roda pemotong tidak boleh terlalu besar, supaya jangan terjadi bahwa terlalu banyak material yang harus diiris sekaligus. Perhatikan setelah alat pemotong itu melakukan putaran pertama, putaran yang kedua harus dimulai pada tempat yang sama seperti yang pertama tadi. Kalau hal ini tidak dilakukan, maka akan muncul semacam ulir sekrup. Apabila irisan itu cukup dalam, maka pipa itu akan putus dengan sendirinya.

Dengan alat pengikir atau alat pemangkas burr yang khusus dihilangkan bagian yang tidak rata pada pipa akibat penggergajian baik bagian dalam maupun luar pipa itu Jika roda pemotong itu tidak cukup tajam, maka roda itu harus diganti atau diasah. Jangan sekali-kali bekerja dengan alat yang usang.

Page 52: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

52

Almost cut through Pay attention to the piece which is going to fall off Hampir putus Perhatikan bagian yang akan jatuh

Twisting off with a pipe cutter Pemutaran dengan alat pemotong pipa Deburring or trimming Pemangkasan burr Tools:

• work bench with bench or pipe vice, or saw-horse

• the right type of pipe cutter for the

right dimensions • file or trimming tool

• measuring equipment • scribing tool

Remember the safety requirements (shoes)

Peralatan:

• meja tukang dengan ragum, alat penjepit pipa atau kuda-kuda gergaji (saw-horse)

• alat pemotong pipa dengan bentuk dan ukuran yang sesuai

• pengikir atau alat pemangkas burr

• alat pengukur • alat penanda Perhatikan juga syarat keselamatan kerja (sepatu)

Page 53: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

53

Portable grinding mach Mesin gerinda porta

Cutting pipes with portable grinding machine Memendekkan pipa dengan menggu-nakan mesin gerinda portable

Page 54: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

54

S-4 Cutting pipes wit portable grinding machine The portable grinding machine is one of the tools required when assembling steel pipes. It may be a perpendicular grinding machine in which an abrasive cut-off wheel is mounted, or a special design in which the abrasive cut-off wheel is mounted perpendicularly to the motor shaft. The latter design is best in practice. The abrasive cut-off wheel, which is only a few mm thick, enables us to cut through a steel pipe easily. Provided there is a power supply available, this equipment can be used practically anywhere. Portable grinding machines take preference outside the workshop, particularly where there is too little room to use any other method. However, they may not be used in places where there is a fire hazard as sparks produced during grinding may lead to an explosion. The grinding machine is operated by hand. The cutting line must therefore be marked around the whole circumference of the pipe. Marking band can be used as an aid to mark the pipe perpendicularly to the axis of the pipe. Grinding is not without risks. The abrasive cut-off wheel tends to fix itself into the material, as result of which the machine will turn. You must therefore clamp the steel pipe firmly in a bench or pipe vice (collapsible or ordinary model). Both hands are then free to hold the grinding machine firmly and to prevent it from striking the face. Remember that you always work next to the abrasive cut-off wheel and that it is equipped with a cap. If the pipe is long, support it at sufficient points. This measure is necessary to prevent the sides of the cut from being pressed together during grinding.

S-4 Memendekkan pipa dengan menggunakan mesin gerinda portable Batu gerinda (batu asah) yang baik pasti dibutuhkan untuk peralatan yang digunakan dalam proses pemasangan pipa baja. Peralatan itu bisa berupa sebuah mesin gerinda dengan kapasitas listrik yang cukup tinggi yang batu gerindanya dipasang pada mesin itu. Ataupun sebuah mesin gerinda khusus di mana batu gerinda itu berada tegak lurus pada poros motornya. Dalam praktek, yang disebut terakhir tadi adalah yang terbaik. Dengan batu gerinda yang hanya beberapa milimeter tebalnya, kita dapat memotong sebuah pipa baja dengan mudah. Peralatan ini bisa digunakan hampir di setiap tempat, asal ada sumber listrik. Di luar bengkel, mesin gerinda portable merupakan pilihan utama, apalagi kalau ruang kerja amat terbatas untuk dapat menerapkan metode pemotongan dengan alat lain. Bahaya yang dapat timbul adalah percikan api yang muncul sewaktu pemotongan, pada tempat yang rawan terhadap bahaya kebakaran dapat menimbulkan ledakan. Gerinda ini dijalankan dengan mengguna-kan tangan bebas. Oleh sebab itu garis irisnya harus digambarkan penuh pada keliling pipa tersebut. Supaya tanda itu bisa digambarkan betul-betul lurus pada poros pipa, maka sebagai alat penolong bisa dipakai pita penanda (marking band)*. Mencanai bukannya tanpa bahaya. Batu gerinda mempunyai kecenderungan menggigit kencang material itu sehingga mesin itu bisa berputar. Oleh sebab itu pipa baja harus dijepit erat pada ragum, penjepit pipa atau pionir. Lalu dengan kedua tangan mesin gerinda itu dipegang erat sehingga dapat mencegah kemungkinan bahwa mesin ini kena wajah. Ingat baik-baik bahwa pada waktu bekerja, mesin gerinda itu berada dekat kita, dan mesin itu harus dilengkapi dengan kap. Apabila pipanya panjang maka pipa harus * semacam pita yang bisa dipasangkan pada pipa. Pada permukaan pita itu ada tanda-tanda pengukurnya. ditopang pada beberapa tempat. Hal ini penting untuk dilakukan supaya kedua potong penampang itu tidak saling menutupi pada waktu proses pemotongan.

Page 55: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

55

Start at the cutting mark Mulai pada garis penanda

Grind through the pipe Mencanai pipa Remember the safety requirements Perhatikan syarat keselamatan kerja

Page 56: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

56

Tools:

• work bench with bench or pipe vice, or saw-horse

• electric hand-drill with abrasive cut-

off wheel, or even better: a portable grinding machine

• measuring equipment • scribing tool for marking the whole

circumference of the steel pipe. Remember the safety requirements (safety goggles, shoes, helmet)

Peralatan: • meja tukang dengan ragum, alat

penjepit atau kuda-kuda gergaji • alat bor listrik tangan dengan batu

canai (gerinda), lebih baik mempergunakan alat gerinda tangan

• alat pengukur • alat penanda untuk memberi tanda

keliling pipa baja itu. Perhatikan juga syarat keselamatan kerja ( kaca mata, sepatu, topi baja)

Piece of pipe “jumps off” Bagian pipa yang terputus

Finishing Perampungan pekerjaan

Page 57: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

57

S-5 Using a welding unit Always observe the safety requirements when working with oxygen and acetylene cylinders. The following instructions must be carried out in succession. Lighting the welding unit (injector torch). Oxygen

1. Open the valve (1) of the oxygen cylinder or supply line;

2. The pressure in the bottle or supply line can be read on the first manometer (content manometer) of the reducing valve (2). Low-pressure supplies do not usually have this manometer;

3. Turn the “oxygen” adjusting screw on the reducing valve (3) up to the required working pressure (2 to 3 atmospheres);

4. The working pressure is indicated by the pointer of the second manometer (4) (the working manometer).

Acetylene

5. Slowly open the valve of the acetylene cylinder or supply (6);

6. The pressure in the cylinder or supply line can be read on the reducing valve (6a). Acetylene supply lines do not usually have this manometer;

7. Turn the “acetylene” adjusting screw on the reducing valve (7) up to the required working pressure (0.1 to 0.2 atmospheres);

8. The working pressure is indicated by the pointer of the second manometer (8) (the working manometer).

Torch (injector type)

9. Slowly open the oxygen valve of the torch (10);

10. Check the flow of the oxygen from the torch mouthpiece (11);

11. Open the acetylene valve of the torch (12);

12. Light the gas mixture. It is advisable to do so using the spark from a special lighter.

S-5 Menghidupkan dan mematikan peralatan las Jika bekerja dengan oksigen dan tangki asetilen, maka aspek keamanan tidak boleh sama sekali lepas dari perhatian. Di bawah ini tertulis tindakan-tindakan yang harus dilakukan secara berturut-turut. Menghidupkan peralatan las (pembakar atau brander-injektor) Oksigen

1. Bukalah pelan-pelan tutup (1) tangki atau saluran oksigen;

2. Tekanan dalam tangki atau saluran dapat dibaca pada manometer pertama (manometer isi) dari alat reduksi (2) (pada saluran bertekanan rendah biasanya manometer ini tidak ada);

3. Putarlah sekrup penyetel “oksigen” dari alat reduksi (3) sampai tercapai tekanan yang diinginkan (2 à 3 atmosfir);

4. Tekanan kerja ditunjukkan oleh jarum penunjuk manometer kedua (manometer kerja) (4).

Asetilen 5. Bukalah pelan-pelan tutup tangki

atau saluran asetilen (6); 6. Tekanan dalam tangki atau saluran

dapat dibaca pada manometer pertama (manometer isi) dari alat reduksi (6a) (pada saluran asetilen seringkali manometer ini tidak ada);

7. Putarlah sekrup penyetel “asetilen” dari alat reduksi (7) sampai tercapai tekanan yang diinginkan (0,1 à 0,2 atmosfir);

8. Tekanan kerja ditunjukkan oleh jarum penunjuk manometer kedua (manometer kerja) (8).

Brander

9. Bukalah pelan-pelan tutup-oksigen brander (10);

10. Periksalah keluarnya aliran oksigen dari mulut brander (11);

11. Bukalah tutup-asetilen brander (12); 12. Nyalakan campuran gas (sebaiknya dengan pemantik api yang khusus).

Page 58: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

58

Content manometer ( Reducing valve) Manometer ( alat reduksi)

[Figure] [Gambar] vlamdover: flame extinguisher zuurstof: oxygen acetyleen: acetylene

vlamdover: pemadam api zuurstof: oksigen acetyleen: asetilen

Page 59: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

59

Remember the safety requirements:

• check the pressure reducer, read the pressure;

• light and regulate the flame. Putting the welding unit (injector torch) out

1. Close the acetylene valve of the torch (12);

2. Close the oxygen valve of the torch (10);

3. Close the valve of the acetylene cylinder (or supply line) (6);

4. Open the acetylene valve of the

torch (12) to release the pressure in the torch, hose and pressure reducer;

5. Release the adjusting screw of the acetylene pressure reducer (7);

6. Close the acetylene valve of the torch (12) again;

7. Close the valve of the oxygen cylinder (or supply line) (1);

8. Open the oxygen valve of the torch (10) to release the pressure on the torch, hose and pressure reducer;

9. Release the adjusting screw of the oxygen pressure reducer (3);

10. Close the oxygen valve of the torch (10) again.

The welding unit has now been put out of operation and is free from pressure, that is, there is no longer an overpressure.

• The cylinders must be placed in a welding trolley or in a fixed position. Ensure that there are always keys on the cylinders. Sparks can ignite hoses. If this happens, close the tap or cylinder immediately.

Perhatikan tindakan keamanan berikut ini: • Pengontrolan pada pentil reduksi, perha- hatikanlah tekanannya • Hidupkan dan aturlah api. Mematikan peralatan las (brander-injektor)

1. Matikan dengan memutar tutup-asetilen brander (12);

2. Matikan dengan memutar tutup-oksigen brander (10);

3. Matikan dengan memutar tutup tangki asetilen (atau salurannya) (6);

4. Bukalah tutup-asetilen brander (12) untuk menghilangkan tekanan pada brander, selang, dan alat reduksi;

5. Matikan dengan memutar sekrup

penyetel alat reduksi asetilen (7); 6. Matikan dengan memutar lagi tutup-

asetilen brander (12); 7. Matikan dengan memutar tutup

tangki atau saluran oksigen (1); 8. Bukalah tutup-oksigen brander (10)

untuk menghilangkan tekanan pada brander, selang, dan alat reduksi;

9. Matikan dengan memutar sekrup penyetel alat reduksi oksigen (3);

10. Matikan dengan memutar lagi tutup-oksigen brander (10).

Bagian peralatan las, yang termasuk tempat mengelas, sekarang sudah mati dan bebas tekanan (berarti tidak ada tekanan yang tinggi lagi).

• Tangki-tangki harus ditempatkan dengan terikat atau didalam gerobak dorong las. Jagalah agar selalu ada kunci pada tangki-tangki itu. Selang dapat terbakar karena percikan api. Tutuplah keran atau tangki itu.

Page 60: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

60

The cylinders must be placed in a welding trolley or in a fixed position Tangki-tangki harus ditempatkan tegak atau didalam gerobak dorong las

Page 61: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

61

S-6 Cutting pipes with a cutting blowpipe Cutting blowpipes are often used to cut steel pipes with large diameters and thick walls. The principle of this system is that red-hot iron burns if oxygen is supplied. The temperature becomes so high that the burning continues. Preheat the point where the cut will begin until it is red hot (approximately 1100°C). Then open the special cutting oxygen valve. The cutting oxygen jet comes out of the central bore of the mouthpiece and burns the red-hot iron to liquid slag. The heat released as a result (the heat produced by combustion of the iron) also brings the iron below it up to the necessary ignition (red-hot) temperature. Because of this, the cutting oxygen jet bores into the material and finally cuts through it. The cutting blowpipe can be operated by hand, but this will not result in a neat cut. It is better to use the bevelling machine. This machine gives a fairly straight cut which, furthermore, is bevelled to approximately 30°. After bevelling, remove the inner and outer burrs using a trimming tool. Finish off the cut edge. The torch head can be moved around the pipe by hand or automatically. The pipe is then burned through at the same time as the machine moves forward. Remember to adjust the flame properly. It may not be too large. It should be adjusted about 5 mm before the line. Once you have marked the steel pipe, clamp it in a collapsible pipe vice and support it at various places, if necessary. A stable set-up is necessary to prevent accidents with the moving parts of the machine. If you are cutting the steel pipe manually, it can be left on the ground and blocked using several wedges.

S-6 Memotong pipa dengan brander pemotong Untuk memotong pipa baja berdiameter besar dan berdinding tebal sering diguna-kan brander pemotong. Prinsip dari sistim ini adalah bahwa besi yang membara dengan tambahan oksigen akan terbakar. Suhu menjadi sangat tinggi sehingga pembakaran itu berlanjut. Titik dimana pemotongan akan dimulai dibuat membara oleh api awal (kira-kira 1100° C). Begitu hal ini terjadi, penutup oksigen pemotong yang khusus dibuka. Dari pengeboran sentral mulut pemotong keluarlah pancaran oksigen pemotong yang membakar besi yang membara itu sehingga menjadi terak cair. Panas yang ditimbulkan (panas pembakaran besi) juga menyebab-kan besi yang berada di bawahnya pada suhu (bara) penyulutan yang diperlukan. Dengan begitu pancaran oksigen pemotong mengebor masuk ke dalam material itu dan berakhir dengan mengirisnya. Brander pemotong itu dapat diatur dengan tangan, tetapi dengan cara ini hasil pemotongan kurang bagus. Lebih baik menggunakan mesin pengikir. Dengan mesin ini dihasilkan potongan yang cukup lurus lagipula dikikir miring kira-kira 30°. Dengan cakram pengampelas bagian dalam dan luar yang berserpih (burr) diratakan. Juga bagian las digarap lebih lanjut. Memindahkan kepala brander di sekitar pipa dapat dilakukan baik dengan tangan maupun otomatis. Pipa kemudian dibakar bersamaan dengan penggerakan mesin. Perhatikan penyetelan yang benar dari api. Penyetelan ini tidak boleh terlalu kuat. Penyetelan api terjadi kira-kira 5 mm didepan setrip. Pipa baja, setelah ditandai, dijepit dalam pionir dan jika perlu, ditopang pada beberapa tempat. Konstruksi yang stabil perlu untuk menghindarkan kecelaka-an dengan mesin yang berputar. Pada cara memotong dengan tangan, pipa baja itu dapat ditaruh di atas tanah dengan memakai beberapa pengganjal.

Page 62: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

62

Cutting with a cutting blowpipe Memotong dengan menggunakan brander pemotong Tools:

• collapsible pipe vice • bevelling machine • portable grinding machine • measuring equipment • scribing tool • remember the safety requirements

(safety goggles, gloves, shoes)

Peralatan: • pionir • alat pengikir • gasing pengasah • alat pengukur • alat penanda • alat-alat keamanan (kacamata,

sarung tangan, sepatu)

Page 63: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

63

S-7 Preparing a seam for electric welding A good welding seam in a steel pipe is as strong as any other part of the pipe. This is a stringent requirement, which can only be met if the welding seam is well prepared. This means that:

• the pipe ends are cut perfectly squarely;

• the edges are bevelled to an angle of 30°;

• both pipe ends are set up exactly in line with one another;

• the opening between the two pipe ends is equally wide around the whole circumference.

Use a pipe alignment clamp for setting up the steel pipes and both in and above ground. This device does not cause any deformation of the pipes. In the ground there must be at least 0.50 m free under the pipe to be able to weld, and for insulation, if necessary. In the case of a fitting piece, the initial gap between the pipes must always be taken into account. If you are working on gas piping (which is out of operation), first flush with nitrogen to remove any remaining gas. Remember to have extinguishing equipment available. Do not use naked flames without permission! If necessary, preheat the weld with a propane gas burner. First make a butt weld and then install the fitting piece. Tools:

• sufficient supports to support two pieces of steel pipe;

• a fitting piece of approximately 1.0 m and two pipe alignment clamps;

• a propane gas burner if necessary; • measuring equipment for measuring

the initial gap.

S-7 Mempersiapkan sambungan las untuk mengelas listrik Sambungan las yang baik pada saluran pipa harus sama kuat dengan bagian manapun dari saluran pipa itu. Ini adalah syarat mutlak, yang hanya dapat dipenuhi jika sambungan las itu dipersiapkan dengan baik. Ini berarti bahwa:

• ujung pipa dipotong benar-benar lurus;

• pinggiran dikikir miring dengan sudut 30°;

• kedua ujung pipa persis segaris dipasang satu sama yang lain;

• lubang depan di antara kedua ujung pipa sama lebar.

Untuk memasang pipa baja baik di dalam maupun di atas tanah maka dipakailah alat penjepit pipa. Dengan perangkat ini bentuk pipa tidak akan berubah. Didalam tanah sekurangnya harus ada 0,50 m ruangan bebas untuk mengelas pipa dan bilamana perlu mengisolasi. Pada pipa pengepas (passtuk), bagian depan yang terbuka di antara pipa harus selalu diperhatikan. Bila menyangkut saluran gas yang rusak, maka saluran ini terlebih dahulu harus dibebas-kan dari zat lemas. Pikirkan juga akan alat pemadam kebakaran. Tanpa izin janganlah menyalakan api! Bilamana perlu, las dapat dipanaskan dahulu dengan brander gas propan. Buatlah pertama-tama sambungan las tunggal dan baru kemudian dipasang pipa pengepas. Peralatan:

• penopang yang cukup untuk meletakkan dua bagian dari pipa baja;

• pipa pengepas kira-kira 1,0 m dan dua alat penjepit pipa;

• jika perlu brander gas propan; • alat ukur untuk mengukur bagian

depan yang terbuka.

Page 64: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

64

sluit(laag) = sealing layer vullaag = filling layer grondlaag = base layer maten in mm = dimensions in mm lasnaadvorm schaal 1 : 1 = shape of welding seam scale 1:1 gelaste toestand schaal 1 : 1 = welded state scale 1:1

sluit(laag) = lapisan penutup vullaag = lapisan isi grondlaag = lapisan dasar maten in mm = ukuran dalam mm lasnaadvorm schaal 1 : 1 = bentuk sambungan las skala 1 : 1 gelaste toestand schaal 1 : 1 = keadaan sesudah dilas skala 1 : 1

The welding seam is well prepared Sambungan las dipersiapkan dengan baik Bevelling the welding seam Mengikir/asah miring sambungan las

Page 65: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

65

S-8 Coating pipes with asphalt Steel pipes are susceptible to corrosion and rust formation. They can corrode on both the outside and the inside. One of the methods used for the external protection of steel pipes is to coat them with asphalt. When a welded joint has been made in a pipe, 150 mm on either side of the weld has a layer of primer (or adhesive) but no additional coating. Plastic-reinforced asphalt strip is used to coat these areas. The strip can be rolled around the pipe with a manual winding machine. Heat the asphalt strip by means of a burner until it softens and then wind it carefully around the uncoated area. Ensure that the asphalt strip overlaps the existing coating properly. When the layer is thick enough, heat the strip over the whole length with the burner, so that the pipe coating and strip fuse into one another and form a single entity. Sometimes a layer of hot asphalt is poured over the whole joint. In this case, use a sling to help the asphalt adhere to the under surface of the pipe. Always allow for plenty of overlap (50%). Pull the strip tightly around the pipe without bulges or blisters. Use a holiday detector (which finds discontinuities or pinholes) to check whether the coating is adequate. Tools:

• propane gas burner • steel wire brush • gloves • safety goggles • holiday detector

S-8 Melapisi pipa dengan aspal Pipa baja peka terhadap korosi dan pembentukan karat. Korosi dapat terjadi baik di bagian luar maupun bagian dalam dari pipa. Untuk melawan korosi di bagian luar antara lain digunakan lapisan aspal. Pada kedua sisi las tinggal kira-kira 150 mm tanpa lapisan. Tetapi pada bagian ini sudah ada lapisan zat perekat dari primer. Sebagai lapisan digunakan gulungan aspal yang diperkuat dengan bahan sintetis. Rol aspal ini dapat digulung pada pipa dengan mesin gulung tangan. Gulungan aspal dipanaskan dengan brander dan dilunakkan yang kemudian dengan hati-hati dililitkan pada lajur las. Aturlah di sini suatu sambungan yang baik dengan lapisan yang sudah ada sebelumnya, sebagai tambahan. Jika lapisan cukup tebal, maka seluruh panjang dari gulungan itu dipanaskan dengan brander sehingga lapisan pipa dan gulungan tersebut saling melebur menjadi satu lapisan. Kadang-kadang keseluruhannya masih disiram lagi dengan lapisan aspal yang panas dan dengan bantuan sling, aspal itu harus menempel pada bagian bawah pipa. Ambillah cukup overlap (50%). Tariklah gulungan itu dengan ketat tanpa lipatan atau kerutan. Dengan detektor isolasi pipa baja itu dikontrol apakah lapisan itu dipasang cukup baik. Peralatan:

• brander gas propan • sikat kawat baja • sarung tangan • kacamata pengaman • detektor isolasi pipa baja

Page 66: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

66

. Coating pipes with polythyleen or bitumen/asphalt. Memasang lapisan polietilena atau bitumen/aspal.

Memasang lapisan polietilena

Page 67: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

67

S-9 Coating pipes with polyethylene Steel pipes are susceptible to corrosion and rust formation. They can corrode on both the outside and the inside. One of the methods used for the external protection of steel pipes is to coat them with a plastic such as polyethylene. Thoroughly clean the area to be coated, for example around a welded joint, with a steel wire brush. Then heat the uncoated part with a propane gas burner to 320°C, measuring the temperature with a pyrometer. Once this temperature has been reached, sprinkle the weld thinly with PE powder to form a primer layer. Subsequently give the whole area a powder coating by means of an insulating sleeve, sling or case, so that the coating forms a single entity with the coating of the pipes. Always allow for plenty of overlap (50%). Use a holiday detector to check whether the coating is adequate. Tools:

• propane gas burner • steel wire brush • pyrometer

S-9 Melapisi pipa dengan polietilena Pipa baja peka terhadap korosi dan pembentukan karat. Korosi dapat terjadi baik di luar maupun di dalam pipa. Untuk melindungi pipa dari korosi luar dapat digunakan antara lain lapisan plastik seperti polietilena. Tempat yang akan dilapisi, misalnya pada sekitar guratan las, maka bersihkan-lah bagian itu dengan sikat kawat baja. Selanjutnya bagian yang tidak akan dilapisi dipanaskan dengan brander gas propan hingga 320º C. Pemanasan ini diukur dengan pirometer. Pada suhu ini siramkan bubuk PE dengan tipis agar terbentuk lapisan yang menempel. Kemudian keseluruhannya, dengan bantuan cincin isolasi pipa, sling atau koper, siramlah dengan bubuk yang cukup sehingga lapisan itu membentuk satu kesatuan dengan lapisan pipa. Ambillah cukup overlap sekurangnya 50%. Dengan detektor isolasi pipa baja diperiksa apakah bahan lapisan dipasang cukup baik. Peralatan:

• brander gas propan • sikat kawat baja • pirometer

Gasburner - brander gas

Page 68: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

68

Coating pipes with polythylene Melapisi pipa dengan polietilena.

Thoroughly clean the area to be coated. Bersihkanlah sebaik mungkin tempat yang akan dilapisi

Page 69: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

69

S-10 Using a holiday detector An electrical holiday detector can be used to make a rapid, efficient check on whether steel pipe insulation is adequate. Every discontinuity or pinhole in the insulation of the pipe is detected and registered electronically. The device generates a high voltage impulse which scans the insulation for holes or thin areas. The high voltage impulse then breaks through the weak area and this is registered by the device. The holiday detector is powered by a 6 Volt nickel cadmium battery. This battery is charged with a battery charger. The device has an earth wire with a clamp which is fixed to the metal of the steel pipe. If the pipe is in the ground and is coated, the earth wire is stuck into the ground with a pin. The other wire is well insulated and has a handle at the end. Various brush or spring electrodes can be attached to this handle; they scan the surface of the pipe insulation. The full circle spring-type electrode is fixed around the pipe so that the whole circumference can be checked simultaneously. The thickness of the pipe determines whether a spring or brush electrode is used. Indicate damaged areas on the pipe with chalk. Ensure that the battery is always well charged. Always clean and dry the device before storage. Always handle the device with care. It has a low amperage but a high voltage. Incompetent use of this device can be dangerous, particularly for people with heart problems.

S-10 Memakai detektor isolasi pipa baja Dengan peralatan listrik ini dapat dideteksi dengan cepat dan efisien apakah isolasi saluran pipa baja itu benar-benar telah tertutup dengan baik. Setiap kerusakan dalam isolasi saluran dideteksi secara elektronis dan dicatat. Detektor ini menyalakan impuls tegangan tinggi yang kemudian melakukan scan isolasi pada lubang-lubang atau tempat-tempat yang tipis. Kemudian impuls tegangan tinggi ini lolos keluar dari bagian yang lemah dan ini dicatat oleh alat tersebut. Bahan bakar peralatan ini berasal dari aki nikel kadmium sebesar 6 volt. Aki ini dicas dengan alat pengecas. Peralatan ini memiliki kabel bumi dengan penjepit yang dipasang pada logam dari pipa baja. Jika pipa terdapat dalam tanah dilengkapi dengan coating, maka saluran ke bumi ditancapkan ke dalam tanah dengan pasak. Kabel yang lain diisolasikan dengan baik dan pada ujungnya dilengkapi dengan pegangan tangan. Pada pegangan tangan ini dapat dipasang berbagai sikat atau pér pengontrol isolasi pipa yang melakukan pemeriksaan permukaan isolasi pipa. Elektrode adalah pér yang dililitkan pada pipa sehingga sekeliling pipa dapat dikontrol sekali gus. Tebalnya pipa menentukan pilihan pér atau sikat pengontrol isolasi pipa dan tempat yang rusak ditandai dengan kapur pada pipa. Jagalah agar aki selalu dicas dengan baik. Setelah penggunaan, simpanlah alat pengontrol ini dalam keadaan bersih dan kering. Pakailah alat ini dengan hati-hati. Alat ini memiliki tingkat ampere yang rendah tetapi bertegangan (voltase) tinggi. Penggunaan alat ini secara tidak benar dapat membahayakan terutama bagi orang yang menderita penyakit jantung.

Page 70: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

70

afvonkapparaat met kam of borstel: holiday detector with brush electrode Tools:

• holiday detector + battery charger • steel wire brush for cleaning the pipe

where the earth clamp is fixed, in the case of above-ground installations.

• chalk for marking

afvonkapparaat met kam of borstel: detektor isolasi pipa baja dengan elektrode sikat Peralatan:

• detektor isolasi pipa baja + alat pengecas.

• sikat kawat baja untuk membersihkan pipa pada tempat di mana penjepit bumi dipasang, jika ini dipakai pada instalasi di atas tanah.

• kapur untuk menandai.

afvonkapparaat met veer= holiday detector with spring electrode

afvonkapparaat met veer= detektor isolasi pipa baja dengan (elektrode) per/spring.

Page 71: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

71

S-11 Bending pipes using a hydraulic bending appliance Steel pipes with a diameter of 2" can be cold bent using a hydraulic bending appliance. In theory, any angle between 0 and 180° can be bent using this appliance.

S-11 Membengkokkan pipa dengan menggunakan alat pelengkung hidraulik Pipa baja berdiameter 2” dapat dibengkokkan secara dingin dengan meng-gunakan alat pelengkung hidraulik. Pada prinsipnya dengan alat ini setiap sudut antara 0° dan 180° dapat dibengkokkan.

Hydraulic bending Alat pelengkung hidraulik

Page 72: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

72

The bending radius is determined by the bending jig. For every bending jig there are two bending blocks which also have a fixed opening in the frame. Make sure that the pipe diameter, bending jig, bending blocks and openings in the frame correspond. The bending block pins must be fitted properly or the bending will not be successful. Imagine that we have to make a 90° bend in a pipe with a diameter of 1" and the distance between the centre line of the pipe and the end must be 400 mm. We then have to ask ourselves where the point M is on the pipe. After the 1" bending jig and bending blocks are fixed into the bending appliance, the pipe with the point M is placed in the middle of the bending jig. By moving the lever of the bending appliance up and down, the plunger with the bending jig moves forward and the pipe is bent. After the pipe has been bent, the plunger automatically moves back when the release valve is opened. After the bend has been made and the plunger released, the pipe will spring back to a certain extent. Because of this, the radius of the bend will be greater than the radius of the bending jig. A right angle bend made in a ½" pipe will therefore have a radius of 70 mm and not, as indicated on the bending jig, a radius of 50 mm. The bending curve below shows the radii achieved after making bends of various diameters. The extended length of the bend can be determined from this bending curve; for example, ½ " is 70 + 40 = 110 mm. The bending point can also be determined using this diagram. This bending point (M) is in the centre of the plunger in the bending appliance. The point M is indicated on the diagram.

Radius pembengkokkan ditentukan oleh jig pelengkung. Pada setiap alat pelengkung terdapat dua blok pelengkung yang masing-masing memiliki bagian kosong yang tetap dalam kerangka. Perhatikan baik-baik bahwa diameter pipa, alat pelengkung, blok pelengkung, dan bagian yang kosong saling berhubungan satu dengan yang lain dalam kerangka itu. Pasak dari blok pelengkung ini harus dipasang pada tempatnya dengan baik supaya pembengkokkan berhasil. Bayangkan kalau dalam pipa berdiameter 1” harus dibengkokkan 90º dan jarak antara garis sumbu pipa dan ujungnya 400 mm. Pertanyaan berikut adalah di mana letak titik M pada pipa. Setelah alat pelengkung 1” dan blok pelengkung 1” dipasang pada alat pelengkung, kemudian pipa dengan titik M ditempatkan di tengah-tengah alat pelengkung. Dengan menggerakkan pengumpil secara naik-turun, maka plunyer dengan alat pelengkung maju ke depan dan pipa dibengkokkan. Setelah pipa dibengkokkan, kemudian dengan membuka keran plunyer maka pipa akan memantul balik sedikit secara otomatis. Setelah lengkungan dibengkokkan dan plunyer dilepaskan, maka pipa akan sedikit memantul balik. Karena pantulan balik ini, radius lengkungan menjadi lebih besar daripada radius alat pelengkung. Oleh karena itu, bengkokan siku-siku yang dilengkungkan dalam pipa ½” memiliki radius 70 mm dan bukan radius 50 mm seperti yang ditunjukkan oleh alat pelengkung. Di kurva pembengkokkan di bawah ini diperlihatkan radius-radius yang diperoleh setelah membengkokkan lengkungan-lengkungan dari berbagai diameter. Sementara itu dengan kurva pembengkok-kan ini, panjang yang terentang dari lengkungan juga dapat ditentukan, misalnya ½” adalah 70 + 40 = 110 mm. Dengan diagram ini, titik lengkungan juga dapat ditentukan. Titik lengkungan ini (M) pada mesin pembengkok terletak di pusat plunyer. Pada diagram ditunjukkan titik M.

Page 73: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

73

Tools: • hydraulic bending appliance • drawing equipment • measuring equipment • scribing tool

Peralatan: • alat pelengkung hidraulik • alat gambar • alat pengukur • alat penanda

a = buighoek : a = bending angle b = juiste hoek : b = correct angle

a = buighoek : a = sudut bengkok b = juiste hoek : b = sudut yang tepat

Page 74: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

74

gegeven maat: eind pijp/hart bocht = size indicated: end of pipe/centre of bend hartlijn na het buigen = centre line after bending M = buigmaat = M = bending point BUIGKROMME VAN KNIJP VOOR BOCHTEN VAN 90° = The Van Knijp bending curve for bends of 90°

gegeven maat: eind pijp/hart bocht = ukuran yang diberikan: ujung pipa/pertengahan dari pembengkokkan hartlijn na het buigen = pusat garis sumbu setelah pembengkokkan M = buigmaat = M = titik pembengkokkan BUIGKROMME VAN KNIJP VOOR BOCHTEN VAN 90° = Kurva pembengkokkan Van Knijp untuk bend-pendek 90º

Page 75: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

75

S – 12 Membengkokkan pipa dengan Memanaskan Kalau sebuah pipa dengan garis tengah berukuran sedang, perlu dibengkokkan maka sering dipilih cara dengan memanaskan. Terutama untuk pekerjaan fitting yang sederhana ini, cara tersebut paling cocok. Jika ukuran jari-jari dari pembengkokkan panas tidak diketahui, maka dipakailah ukuran yang umum. Apabila ukuran garis tengah sepotong pipa1”, maka diberi tanda ukuran sepanjang bend-pendek ditambah dengan bagian yang akan dipanaskan. Perhatikan juga bahwa panjang pipa di depan dan belakang belakang bend-pendek cukup panjang, sehingga ketika pipa dibengkokkan masih cukup pipa untuk pegangan. Ukuran pipa antara dua tanda dipanaskan secara teratur dengan alat pembakar asetilen sampai berwarna membara. Setelah pipa berwarna membara, pipa itu lalu ditaruh di atas spindel dari bankschroef. Bagian kanan dari pipa dibengkokkan kurang lebih 30º. Dengan cara yang sama bagian kiri dibengkokkan juga. Selanjutnya bagian pipa yang tidak perlu dibengkokkan dijepit dalam bankschroef sehingga pembengkokkan dapat diselesaikan. Sementara itu bilamana perlu, koreksilah pembengkokkan ke samping. Kontrollah bahwa bend-pendek mendapati ukuran yang tepat dan bentuk yang dikehendaki. Seandainya bend-pendek 90º, jadi ini perlu dikontrol dengan alat siku siku.

memanaskan

Page 76: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

76

S-13 Cutting a thread using a die Dies in the sizes 3/8", ½", ¾", 1", 1¼", 1½", and 2" are used to cut threads on steel pipes (gas pipes) with small diameters. Dies are also available for larger diameters, but they are not used much. Above 2", fittings with thread and socket are replaced by welding. If a screw thread has to be cut on a pipe, it is important to cut the pipe off squarely. The pipe cutter is the most suitable tool for this purpose. Clamp the pipe firmly in a pipe vice (collapsible or ordinary model). After the pipe has been cut, carefully remove the burr on the inside of the pipe with a reamer. This is important because the wall of the pipe is pressed slightly inwards by the cutting blades of the pipe cutter and this partially closes the opening of the pipe. Various cutting blocks can be placed in ratchet dies according to the diameter to be cut. Now place the thread die perpendicularly on the pipe. Cut the first round of the screw thread by pressing on the die head. As soon as the chaser die ‘grips’ the pipe, the cutting block finds its own route. Add threading oil regularly. Never turn the die back in one go as this will damage the thread. If the thread is damaged, it will feel heavier as you turn the die back. Cut sufficient thread, that is, cut enough to allow the pipe to come through the die.

S-13 Pengirisan ulir menggunakan snei (die) Untuk membuat ulir pada pipa baja dengan diameter yang kecil (pipa gas) dipakai sebuah snei (die) berukuran ⅜″, ½ ″, ¾″, 1″, 1¼ ″, 1½ ″, dan 2″. Ada juga snei untuk diameter yang lebih besar, tetapi jarang digunakan. Di atas 2″ penyambung-an dengan ulir dan socket diganti dengan cara pengelasan. Apabila pada suatu pipa harus dibuat ulir, maka penting sekali bahwa pipa itu sebelumnya dipotong lurus. Yang paling baik adalah menggunakan alat pemotong pipa. Jepit erat pipa itu pada alat penjepit pipa atau pada pionir. Setelah pipa itu dipotong, bagian yang tidak rata (burr) di sisi dalam pipa itu, dipangkas rapi dengan alat frais pipa. Hal ini penting sekali untuk dilakukan karena dinding pipa yang terkena irisan pisau alat pemotong pipa tadi agak tertekan ke dalam, sehingga menyebabkan lubang mulut pipa itu jadi agak menyempit. Pada snei roda gigi (ratchet die) bisa dipasang berbagai gigi pengiris (cutting blocks) sesuai dengan ukuran diameter pipa. Pasang snei ulir itu selurus mungkin pada pipa. Iris putaran pertama ulir dengan agak menekan kepala snei tersebut. Begitu bantalan snei itu ‘mencengkram’, maka gigi pengiris itu akan mencari jalan sendiri. Tambahkan secara teratur minyak pelumas (cutting oil). Jangan memutar balik snei itu dalam sekali gerakan. Cara itu akan merusak ulir. Kita dapat merasakan hal ini pemutaran kembali terasa lebih berat. Usahakan agar ulir yang dibuat mencukupi, biasanya sampai kalau pipa itu muncul kembali dari alat snei.

Page 77: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

77

[picture] [foto] Tools:

• pipe vice (collapsible or ordinary model)

• pipe cutter + reamer • ratchet die with various cutting

blocks • threading oil

Peralatan: • alat penjepit pipa atau pionir • alat pemotong pipa + alat frais pipa • snei dengan roda gigi serta berbagai

gigi pengiris • cutting oil atau lemak pelumas

Page 78: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

78

Clamp pipe firmly in a collapsible Jepit erat pipa pada pionir

Twist on the die Memutar snei

Apply threading oil when twisting on the die Menambahkan minyak pelumas pada waktu pemutaran Result Hasil

Page 79: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

79

S-14 Fitting a pipe with a screwed joint When fitting screwed joints on steel pipes (gas pipe), a specific size generally has to be adhered to. Suppose that a knee and a T piece have to be fitted to a 1" pipe with a distance of 300 mm between the two centre lines. Mount the knee on one of the ends of the pipe. Then hold the T piece above the pipe at a distance of 300 mm from the centre line of the knee. Scribe or draw a line at the front of the fitting (the edge closest to the knee). Add the screw-in length to this to arrive at the cutting dimension (place where the pipe is to be cut). Now place the pipe in the pipe vice and cut it to the right length with a pipe cutter or hand saw. If the latter is used, the saw cut must be square, because a screw thread has to be cut. After cutting, remove any burrs. After cutting the screw thread (see instructions for cutting a screw thread), make the connection gas tight with Teflon tape. Apply the tape in a winding motion beginning with the run-out. Overlap the layers of tape slightly. Now screw on and tighten the fitting or sleeve using a wrench. In the case of a knee or T piece, a piece of pipe is often used to tighten the whole unit. When tightening, ensure that there is enough thread remaining to make a complete turn with the fitting. Never loosen and retighten a sealed joint. Check the 300 mm dimension. The fitting must be screwed in until the run-out of the screw thread sticks out just beyond the edge of the fitting. Cut off any excess teflon tape which sticks out of the joint with a sharp razor or saw blade. It is possible to work with the centre lines

S-14 Penyambungan fitting pipa dengan sambungan sekrup Biasanya pada penyambungan fitting dengan sambungan sekrup pada pipa baja (pipa gas), ukuran yang sudah ada harus dipertahankan. Andaikan saja pada sebuah pipa 1″ sebuah penyambung siku dan sebuah Tee (T) harus disambungkan dengan ukuran yang ditentukan 300 mm antara kedua garis pusat benda itu. Penyambung sikunya dapat dipasang pada salah satu ujung pipa. Apabila hal itu sudah dilaksanakan, maka penyambung Tee di letakkan pada jarak 300 mm di atas pipa. Bagian terdepan Tee tersebut merupakan ukuran penanda. Tambahkan lagi pada jarak itu, jarak masuknya ulir pipa ke Tee tersebut dan ini yang menjadi ukuran potong. Jepit erat pipa itu dengan penjepit pipa dan potong pipa itu dengan alat pemotong pipa atau dengan gergaji tangan pada ukuran potong tadi. Jika untuk pemotongan pipa ini yang digunakan adalah gergaji tangan, maka gergajilah dengan sangat lurus karena pengirisan ulir pada pipa menuntut kelurusan potongan pipa itu. Setelah pipa itu dipotong, bagian yang tidak rata (burr) harus dibersihkan. Setelah membuat ulir di atas pipa tersebut, dengan bantuan ‘teflon tape’ sambungannya dibuat supaya gas betul-betul tidak merembes keluar. Balutkan teflon tape mulai dari ujung pipa yang berulir dengan gerakan memutar. Balutan tape itu harus sedikit saling bertumpang tindih. Sekarang baru masukkan fittng atau socketnya ke pipa tersebut dan kencangkan dengan bantuan tang. Sering kali pada penyambung siku atau Tee digunakan sepotong pipa untuk menolong mengencangkan sambungan itu. Perhatikan pada waktu mengencangkan apakah ulirnya cukup untuk melakukan rotasi penuh dengan fitting itu. Karena fitting yang sudah disambungkan tidak boleh diputar balik kembali. Periksa lagi ukuran 300 mm itu. Fitting itu harus dikencangkan pada ulir pipa sedemikian rupa sampai masih ada sedikit bagian ulir yang tersisa. Kelebihan teflon tape yang mencuat dari sambungan itu bisa dipotong dengan pisau kecil atau gergaji. Jika sulit untuk menghitung jaraknya

Page 80: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

80

(x); the dimension ‘outside of T piece to outside of T piece’ (y) can then be used. This is only possible if both pipes are of the same diameter.

dengan ukuran garis pusat (x), maka bisa juga dihitung dengan ‘ jarak antara pinggir kanan pipa yang satu dengan pinggir kanan dari pipa yang lain. Hal ini hanya berlaku untuk pipa-pipa yang berdiameter sama.

afkort maat = cutting dimension afteken maat = scribing dimension inschroeflengte = screw-in length gegeven maat 300 mm = dimension given 300 mm

afkort maat = ukuran potong afteken maat = ukuran penanda inschroeflengte = panjang ulir masuk gegeven maat 300 mm = ukuran yang di- tentukan 300 mm

Page 81: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

81

Clean the screw thread Membersihkan ulir Apply the tape with a winding motion Pembalutan tape dengan gerakan memutar

Wrap tape around the whole length of the screw thread Memasang tape pada seluruh ulir Twist on the fitting Memutar fitting

Page 82: 6. PART 3 STEEL and Cast Iron Febr[1]

82