4 - web viewcontoh induk berupa gulungan, peti atau lilitan benang. jumlahnya tidak

12
BAB II PEMBELAJARAN A. Rencana Belajar Peserta Didik No Uraian kegiatan Tangga l Waktu Tempat Pencapai an Alasan Perubaha n Ttd . Guru 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Mempelajari modul Umpan Balik Latihan soal Evaluasi Kegiatan praktek Evaluasi Penyusunan Laporan Laporan hasil kerja B. Kegiatan belajar Standar Kompetensi: Melaksanakan pengujian benang tekstil Kompetensi Dasar 1: Menjelaskan persiapan pengujian benang Kegiatan Belajar 1 Menjelaskan cara pengambilan contoh uji benang 1. Tujuan Kegiatan Belajar Setelah mempelajari modul ini peserta didik dapat menjelaskan cara pengambilan contoh uji benang meliputi: contoh induk, contoh kelompok, contoh laboratorium dan contoh uji DKK-2-PENGUJIAN BENANG 5

Upload: danghuong

Post on 30-Jan-2018

233 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4 -    Web viewContoh induk berupa gulungan, peti atau lilitan benang. Jumlahnya tidak

BAB IIPEMBELAJARAN

A. Rencana Belajar Peserta Didik

No

Uraian kegiatanTangg

alWakt

u

Tempat Pencapai

an

Alasan Perubah

an

Ttd.

Guru

1.2.3.4.5.6.7.8.

Mempelajari modulUmpan BalikLatihan soalEvaluasiKegiatan praktekEvaluasiPenyusunan Laporan Laporan hasil kerja

B. Kegiatan belajarStandar Kompetensi: Melaksanakan pengujian benang tekstilKompetensi Dasar 1: Menjelaskan persiapan pengujian benangKegiatan Belajar 1Menjelaskan cara pengambilan contoh uji benang

1. Tujuan Kegiatan Belajar Setelah mempelajari modul ini peserta didik dapat menjelaskan cara pengambilan contoh uji benang meliputi: contoh induk, contoh kelompok, contoh laboratorium dan contoh uji

2. Uraian MateriBenang dalam bentuk gulungan dengan jumlah tertentu, diambil sedemikian rupa sehingga mewakili seluruh contoh dan dapat digunakan untuk suatu tuju-an pengujian benang tekstil. Cara pengambilan contoh uji benang ada 4 tingkatan yaitu:1) Penentuan contoh induk

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 5

Page 2: 4 -    Web viewContoh induk berupa gulungan, peti atau lilitan benang. Jumlahnya tidak

Contoh induk berupa gulungan, peti atau lilitan benang. Jumlahnya tidak

terbatas dan yang termasuk kategori contoh induk adalah: Setiap bagian dari pengiriman yang berbeda Setiap bagian dari pemesanan yang pengirimannya dilakukan

pada hari yang berbeda Setiap bagian dari hasil produksi yang berbeda Setiap bagian dari pengiriman yang tidak tetap dan berbeda

jumlahnya2) Pengambilan contoh kelompok

Cara pengambilannya dilakukan secara random agar mewakili contoh induk

Banyaknya contoh kelompok yang dapat diambil dari contoh induk seperti pada table berikut:

Tabel 1 Banyaknya contoh kelompok diambil dari contoh indukContoh induk Contoh kelompok

12 – 45 – 9

10 – 1620 ke atas

12345

3) Pengambilan contoh laboratorium Diambil dari contoh kelompok secara random, mewakili seluruh

contoh kelompok Untuk bentuk gulungan langsung diambil dari contoh induk

4) Pengambilan contoh ujiDiambil dari contoh laboratorium dengan jumlah sesuai jenis ujinya

Kegiatan Belajar 2Menjelaskan kondisi benang contoh uji

1. Tujuan Kegiatan Belajar Setelah mempelajari modul ini peserta didik dapat menjelaskan kondisi benang contoh uji meliputi: kondisi benang contoh uji, kelembaban benang contoh uji, dan macam-macam cara menentukan regain benang contoh uji

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 6

Page 3: 4 -    Web viewContoh induk berupa gulungan, peti atau lilitan benang. Jumlahnya tidak

2. Uraian Materi Sebelum dilakukan pengujian mutu benang, contoh uji dikondisikan

dulu dalam ruang pengujian dengan kondisi standar sampai mencapai keseimbangan lembab. Kondisi standar ruang pengujian adalah kondisi ruang yang dijadikan standar pengujian yang dilakukan. Untuk pengujian benang kapas ditentukan kondisi standar ruang pengujian Kelembaban relative (RH): 65 + 2% dan Suhu daerah tropis: 27 + 10

C. Jika pengujian tidak dilakukan pada kondisi standar ruang pengujian maka hasil pengujian tidak memenuhi standar.

Kegiatan Belajar 3Menjelaskan cara menentukan regain bahan tekstilTujuan Kegiatan Belajar Setelah mempelajari modul ini peserta didik dapat menjelaskan cara menen-tukan regain benang contoh uji meliputi: prinsip pengujian, peralatan pengujian, dan cara menentukan kelembaban benang contoh uji (regain)

1.Uraian Materia.Prinsip pengujian

Benang contoh uji pada kondisi standar ditimbang kemudian dikeringkan sampai mencapai kering mutlak dan ditimbang. Hasil kedua macam penim-bangan ini digunakan untuk menghitung regain benang contoh uji Istilah regain ada 2 macam yaitu: Moisture regain dan Moisture content. Cara menghitung regain pada dasarnya selisih berat cu dibagi dengan berat kering atau berat nyata dikalikan 100%

b.Peralatan pengujian

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 7

Page 4: 4 -    Web viewContoh induk berupa gulungan, peti atau lilitan benang. Jumlahnya tidak

Gambar 1 Botol timbang

Gambar 2 Oven

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 8

Keterangan Gambar

1) Tutup2) Wadah

Keterangan Gambar

1) Alat pengukur suhu

2) Tutup3) Wadah4) handle

Page 5: 4 -    Web viewContoh induk berupa gulungan, peti atau lilitan benang. Jumlahnya tidak

Gambar 3. Desikator

Gambar 4. Neraca analitis

Kegiatan Belajar 4Cara membuat laporan 1. Tujuan Kegiatan Belajar

Setelah mempelajari modulini peserta didik mampu menjelaskan cara mem- buat laporan hasil kerja, meliputi: Maksud dan Tujuan, Teori dasar, Kebu-tuhan alat dan bahan, cara kerja, pengumpulan data, pengolahan data, diskusi dan kesimpulan

2. Uraian MateriLaporan praktek dibuat sesuai format pada halaman berikut:

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 9

Keterangan Gambar:

1) Tutup

2) Wadah

3) Alas

4) Tempat bahan

Keterangan gambar:1.Petunjuk pema-

kaian2.Tutup kaca3.Kabel listrik4.Alat hitung5.Piring neraca6.Zat pengering

Page 6: 4 -    Web viewContoh induk berupa gulungan, peti atau lilitan benang. Jumlahnya tidak

Kegiatan Belajar 5Menyusun laporan hasil kerja1. Tujuan Kegiatan Belajar

Setelah mempelajari modul ini peserta didik mampu melakukan pengujian RH ruang pengujian kemudian menyusun laporan hasil praktek pengujian RH

2. Uraian MateriPraktek pengujian regain dan penyusunan laporan hasil kerja

dilakukansesuai petunjuk pada lembar kerja dan format laporan pada

halaman berikut:

Format laporan praktek dan lembar kerja praktek di halaman berikutnya

TUGAS NO :TANGGAL :

PENGUJIAN REGAIN BENANG

PENGAJAR:NILAI :

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 10

Page 7: 4 -    Web viewContoh induk berupa gulungan, peti atau lilitan benang. Jumlahnya tidak

I. Maksud dan Tujuan:

II. Teori Dasar

III. Kebutuhan Alat, dan Bahan

IV. Cara Kerja

V. Pengumpulan Datan Berat

nyataBerat kering Regain

1 23 20 Bn – Bk x 100%= 15% Bk

2 idem

VI. Pengolahan Data

n Regain (X – ‾X) (X – ‾X)2

1 15 2 4 dst

Regain rata-rata = x/n = 17 Standar Deviasi (SD) = √∑(X – ‾X) 2 n-1 Koefisien variasi (CV) = SD x 100% X Eror = t 2 x CV 2 harga t = 1,96 nVII. Diskusi

VIII.Kesimpulan

Lembar : Kerja no. 1 MENGUJI REGAIN BENANG

TEKSTIL

Komp.: DKK

ProgramKeahlian: Teknik Penyempurnaan Tekstil

Kelas/Smt: X/II

Waktu: 4 jam

Maksud dan Tujuan: untuk mengetahui Regain benang tekstil dengan cara menimbang berat nyata dan berat kering kemudian dihitung besarnya regain dengan rumus: Bn – Bk x 100% Bk

Alat dan Bahan: 1. Botol timbang

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 11

Page 8: 4 -    Web viewContoh induk berupa gulungan, peti atau lilitan benang. Jumlahnya tidak

2. Oven3. Desikator4. Benang kapas

Cara Kerjaa. Menyiapkan contoh uji

1. Meletakkan benang cu bentuk bobbin pada kincir penggulung benang

2. Menarik benang cu dari bobbin, lewatkan pada pengantar benang, penga-tur tegangan dan ikatkan ujung awal benang cu pada kaitan kincir

3. Memutar kincir sejumlah 80 kali putaran (120 yard) dan putuskan ujung akhir benang cu

4. Melepas kembali ujung awal benang pada kaitan kincir kemudian ikatkan dengan ujung akhir benang cu

5. Melepas benang cu dari kincir yang sudah berbentuk untaian. Ulangi 10x. Untaian benang cu telah siap untuk diuji regainnya

b. Menyiapkan alat uji6. Meletakkan alat uji regain (neraca analitis, botol timbang, oven dan

desikator di tempat pengujian7. Menjalankan oven dan diatur suhu dan waktunya

c. Menghitung regain benang8. Mencatat satu persatu berat benang dalam kondisi nyata9. Mengeringkan benang contoh uji dalam oven sampai berat kering

mutlak10. Memasukkan benang contoh uji ke dalam desikator selama 15

menit11. Mencatat satu persatu berat kering benang contoh uji12. Menghitung regain benang berdasarkan rumus:

Bn – Bk x 100% Bk

d. Mengolah data Regain benang tekstil 13. Mengisi tabel pengolahan data pengujian Regain sebagai berikut:

n Regain (X – ‾X) (X – ‾X)2

1 15 2 4 sd 10

14. Menjumlahkan 10 data Regain kemudian menghitung Regain rata-rata berdasarkan rumus x/n misal 170/10 = 17

15.Menghitung satu persatu besarnya (X – ‾X) dan (X – ‾X)2

kemudian jumlahkan16. Menghitung Standard Deviasi berdasarkan rumus: SD = √∑(X – ‾X) 2

n-117. Menghitung Koefisien Variasi berdasarkan rumus: CV = SD x

100% X

18. Menghitung Eror berdasarkan rumus: E = t 2 x CV 2 harga t =

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 12

Page 9: 4 -    Web viewContoh induk berupa gulungan, peti atau lilitan benang. Jumlahnya tidak

1,96 na. Mendiskusikan hasil pengujian regain benang tekstil kemudian

simpulkanb. Membuat laporan hasil pengujian regain benang sesuai

ketentuan

Lembar Penilaian Praktik

NOKOMPONEN / SUB KOMPONEN

PENILAIANPENCAPAIAN KOMPETENSI

TIDAK( 0 )

YA7,5-8,3

8,4-9,2

9,3-10

I Persiapan Kerja1. Menyiapkan benang cu2. Menyiapkan alat pengujian

Skor KomponenII Proses (sistematika & cara kerja)

1. Menggulung benang cu – 1 lea2. Mengkondisikan benang cu3. Menghitung Regain benang

tekstil4. Mengolah data hasil pengujian5. Membuat laporan hasil kerja

Skor KomponenIII Hasil kerja

1. Hasil pengujian memenuhi standar

2. Hasil pengujian tidak standarSkor Komponen

IV Sikap kerja1. Penggunaan alat2. Keselamatan kerja

Skor KomponenV Waktu

1. Waktu penyelesaian praktikSkor Komponen

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 13

Page 10: 4 -    Web viewContoh induk berupa gulungan, peti atau lilitan benang. Jumlahnya tidak

Keterangan : Skor masing-masing komponen penilaian ditetapkan berdasarkan

perolehan skor terendah dari sub komponen penilaian Dapat dinyatakan “ Mencapai Kompetensi”, jika masing-masing skor

komponen 7,50Perhitungan nilai praktik

Uraian Persentase Bobot Komponen PenilaianNilai

Praktik(NPDK)

Persiapan

Proses Hasil Sikap Kerja

Waktu

Bobot (%) 10 40 20 20 10Skor komponenNKKeterangan :NK = Nilai komponen, perkalian dari bobot dengan skor komponen.NPDK = Nilai Praktik Dasar Kejuruan, penjumlahan dari hasil perhitungan nilai komponen.

Tugas 1. Buatlah skema alur proses pengujian regain benang tekstil2. Kerjakan tes formatif berikut dengan benar

Tes Formatif1. Jelaskan mengapa dilakukan pengujian regain benang tekstil2. Jelaskan perbedaan contoh induk dengan contoh uji3. Jelaskan perbedaan moisture regain dengan moisture conten4. Jelaskan mengapa sebelum dilakukan pengujian benang kapas harus dilakukan dulu

pengujian regain 5. Jika diketahui berat nyata = 4 gram, berat kering = 3,8 gram, hitunglah

moisture regain dan moisture content

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 14