file.upi.edufile.upi.edu/direktori/fptk/jur._pend._teknik_mesin... · web viewpembengkok pipa...

81
BAB I PENDAHULUAN Modul ini didesain sesuai dengan konsep pembelajaran berbasis kompetensi (competency-based) yang bertujuan untuk melatih peserta didik agar dapat melaksanakan tugas-tugas yang diberikan untuk level kompetensi tertentu. A. Deskripsi Sistem refrigerasi apabila digambarkan secara visual maka terdiri dari beberapa komponen utama yang satu sama lain dihubungkan oleh sistem pemipaan. Berdasarkan hal tersebut maka pengetahuan dasar kemampuan teknik pemipaan dan peralatan refrigerasi menjadi bagian penting sistem refrigerasi. Termasuk menentukan jenis, bahan dan ukuran pipa yang sesuai dengan kebutuhan dan perencanaan sistem refrigerasi, bagaimana memilih aksesoris pemipaan dan dirangkai dengan prosedur dan teknik pemipaan yang benar. B. Prasyarat Untuk mempelajari modul ini, maka unit kompetensi dan pengetahuan yang harus dikuasai sebelumnya adalah memiliki pengetahuan dasar sistem refrigerasi. C. Tujuan Akhir Setelah mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan dapat: 1

Upload: lynga

Post on 05-Apr-2018

266 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

BAB I

PENDAHULUAN

Modul ini didesain sesuai dengan konsep pembelajaran berbasis kompetensi

(competency-based) yang bertujuan untuk melatih peserta didik agar dapat

melaksanakan tugas-tugas yang diberikan untuk level kompetensi tertentu.

A. Deskripsi

Sistem refrigerasi apabila digambarkan secara visual maka terdiri dari beberapa

komponen utama yang satu sama lain dihubungkan oleh sistem pemipaan. Berdasarkan

hal tersebut maka pengetahuan dasar kemampuan teknik pemipaan dan peralatan

refrigerasi menjadi bagian penting sistem refrigerasi. Termasuk menentukan jenis,

bahan dan ukuran pipa yang sesuai dengan kebutuhan dan perencanaan sistem

refrigerasi, bagaimana memilih aksesoris pemipaan dan dirangkai dengan prosedur dan

teknik pemipaan yang benar.

B. Prasyarat

Untuk mempelajari modul ini, maka unit kompetensi dan pengetahuan yang

harus dikuasai sebelumnya adalah memiliki pengetahuan dasar sistem refrigerasi.

C. Tujuan Akhir

Setelah mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan dapat:

1. Menyebutkan jenis-jenis peralatan dan bahan sistem refrigerasi.

2. Menjelaskan fungsi peralatan dan bahan sistem refrigerasi

3. Menentukan bahan, jenis dan ukuran pipa yang digunakan pada sistem refrigerasi

sesuai perencanaan.

D. Kompetensi

Uraian kompetensi yang akan dipelajari pada modul ini, meliputi:

1. Menentukan jenis dan bahan sistem refrigerasi.

2. Menjelaskan fungsi jenis-jenis dan bahan sistem refrigerasi.

3. Memahami komponen dan peralatan yang sesuai dalam pengerjaan pemipaan.

1

Page 2: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

E. Petunjuk Penggunaan Modul

Penyajian Modul ini dibagi ke dalam dua bab, yaitu: Bab pertama berisi

Pendahuluan, yang memuat deskripsi singkat tentang materi dan tujuan modul, petunjuk

mengunakan modul, tujuan akhir dan kompetensi yang ingin dicapai. Bab dua berisi

Pembelajaran yang harus dilakukan oleh pengguna modul, meliputi tujuan kegiatan

pembelajaran, uraian materi dan rangkuman serta tugas-tugas yang harus dikerjakan,

kemudian tes formatif dan kunci jawabannya serta lembaran kerja.

Petunjuk bagi siswa:

Untuk dapat dinyatakan lulus, anda harus:

(a) Menjawab pertanyaan dengan benar

(b) Menyelesaiakan semua lembaran kerja yang tersedia dengan benar

(c) Melakukan tugas praktek secara tepat.

(d) Mendefinisikan semua terminologi (istilah) yang digunakan dengan benar

Aktivitas yang harus dilakukan siswa adalah:

1. Membaca dan mempelajari bahan referensi

2. Menyelesaikan semua tugas yang diberikan

3. Menyelesaikan semua tes formatif

4. Menyelesaikan evaluasi

5. Sampaikan hasil kegiatan saudara ke guru/pelatih untuk diperiksa dan mendapatkan

feed back.

Selanjutnya peran guru/instruktur dalam proses pembelajaran adalah:

1. Menampilkan beberapa media dan demo dari peralatan dan bahan yang digunakan

dalam sistem refrigerasi.

2. Membantu peserta didik dalam memecahkan setiap persoalan yang muncul dan

bertindak sebagai fasilitator.

2

Page 3: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

STANDAR KOMPETENSI

Kode Kompetensi : TP-PB-00-A

Kode Sub Kompetensi : TP-PB-00-A-1

Standar Kompetensi : Menggunakan peralatan refrigerasi

Kompetensi Dasar : Mamahami fungsi dan performansi peralatan

Krtiteria Unjuk Kerja : Pemeriksaan secara visual dan pengujian dengan menggunakan

peralatan dan bahan yang relevan dilakukan sesuai dengan

prinsip refrigerasi, prosedur operasi dan keamanan standar.

Tugas pemeliharan pencegahan dilakukan sesuai spesifikasi

pabrikan dengan menggunakan prosedur standar

Ruang Lingkup : Unit ini mencakup peralatan dan bahan untuk pemeliharaan

atau perawatan sistem dan komponen refrigerasi. Pekerjaan ini

dapat dilakukan secara mandiri atau dalam team kerja.

Pengetahuan : Menjelaskan cara menggunakan peralatan dan bahan yang

digunakan pada sistem refrigerasi sesuai dengan prosedur.

Keterampilan : Menggunakan peralatan pengujian dan peralatan ukur untuk

menentukan performa sistem dan komponen refrigerasi.

Sikap : Menggunakan acuan standar yang berlaku dalam melakukan

setiap kegiatan pengujian sistem dan komponen refrigerasi

industrial. Hanya bekerja sesuai dengan tanggung jawabnya.

Mengambil keputusan dalam menetapkan tindakan pengujian

berdasarkan analisa data yang akurat.

3

Page 4: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

BAB II

PEMBELAJARAN

A. Kegiatan Pembelajaran 1 :

PERALATAN REFRIGERASI

Tujuan Kegiatan Pembelajaran:

Setelah mempelajari materi ini siswa dapat mengenal peralatan dan mampu

menggunakan peralatan sesuai fungsinya menurut standar operasional yang ada.

Peralatan untuk memperbaiki mesin pendingin harus dipilih sesuai fungsinya

agar dapat menghasilkan pekerjaan yang baik dan rapi. Peralatan harus dipersiapkan

dengan lengkap untuk menghindari terjadinya kerusakan komponen mesin pada saat

perbaikan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat memperbaiki mesin pendingin:

1. Identifikasi dan analisis kerusakan. Bagian apa dari mesin pendingin itu yang

harus diperbaiki (berdasarkan analisis gejala-gejala gangguan).

2. Memilih alat dan bahan secara tepat.

3. Menjaga sistem agar tetap bersih dan kering dalam mengerjakan pemeliharaan.

4. Menjaga keselamatan kerja.

Adapun jenis peralatan penting yang diperlukan adalah alat-alat untuk

mengerjakan pipa dan pemotong pipa (tubing cutter).

Uraian Materi

1.1 Alat-Alat Untuk Mengerjakan Pipa

1.1.1 Pemotong Pipa (tubing cutter)

Alat pemotong pipa ada 2 macam yaitu tubing cutter dan gergaji (hacksaw).

Yang perlu diperhatikan pada saat memotong pipa adalah jangan sampai kotoran-

kotoran masuk dalam system waktu memotong pipa. Untuk memotong pipa dengan

tubing cutter, pipa dimasukan antara roller dan cutting wheel. Tightening knob

berfungsi untuk menyesuaikan dengan diameter pipa yang dipotong.

4

Page 5: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Gambar 1.1 Tubing Cutter

Bila roda pemotong ditukar dengan roda penekan yang tumpul, maka fungsi tubing

cutter akan berubah menjadi memperkecil ujung diameter pipa, sehingga dapat

disambung dengan pipa yang lebih kecil.

1.1.2 Reamer dan Deburrer

Pipa tembaga setelah dipotong ujungnya tidak rata pada bagian dalam maupun

bagian luarnya harus diratakan dengan reamer. Pengerjaan membersihkan ujung pipa

setelah dipotong sangat penting sebelum pipa dikembangkan (flare) atau dibesarkan

(swage). Pisau pada reamer dan deburrer dibuat dari baja yang dikeraskan. Dipakai

untuk meratakan ujung pipa yang telah dipotong. Dapat untuk meratakan ujung pipa

5

Page 6: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

dari 3/16 s/d 1.1/2’ pada bagian dalam dan bagian luarnya. Pemotong pipa ada juga

yang dilengkapi dengan pisau reamer (reamer blade) dan kikir.

Gambar 1.2 Reamer (kiri) dan Deburrer (kanan)

1.1.3 Flaring/Swaging Tool

a. Flaring Tool

Alat ini berfungsi untuk mengembangkan diameter ujung pipa agar dapat

disambungkan dengan sambungan berulir (flare fitting). Flaring tool terdiri dari 2 buah

block yang disatukan denganbaut dan mur kupu-lupu (wing nut). Kedua penjepit ini

diberi lubang dari beberapa ukuran pipa 3/16” s/d 5/8”. Sebuah joke ujungnya

bercabang dapat diselipkan pada penjepit tersebut. Pada bagian atas joke mempunyai

sebuah baut yang panjang. Pada bagian atas baut diberi batang pemutar dan pada bagian

bawah diberi sebuah flare cone (spinner). Flare cone tersebut berbentuk kerucut dengan

45o untuk menekan dan mengembangkan ujung pipa.

Gambar 1.3 Flaring Tool

6

Page 7: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

b. Swaging Tool

Untuk membesarkan ujung pipa, agar dua buah pipa yang sama diameternya

dapat disambung dengan solder timah atau las perak. Panjang sambungan untuk tiap

pipa berbeda, pada umumnya diambil sepanjang diameter dari pipa yang akan

disambung.

Swagging tool ada 2 macam:

1. Model dipukul (Punch type)

2. Model diputar (Screw type)

Pemakaiannya hampir sama dengan flaring tool. Disini flare cone ditukar dengan

swaging punch (swaging dies atau swage adaptor).

Gambar 1.4 Punch Type Swaging tool

7

Page 8: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Gambar1.5 Screw Type Swaging Tool

1.1.4 Pembengkok Pipa (Tube Bender)

Untuk membengkok pipa tembaga lunak. Pipa 3/16” dan 1/4 “ dapat dibengkok

dengan tangan tanpa memakai alat, tetapi dengan mempergunakan alat pembengkok

pipa akan diperoleh hasil bengkokan yang tepat dan rapi. Alat pembengkok pipa juga

dapat menghindarkan pipa menjadi gepeng dan rusak.

Alat pembengkok pipa ada 2 macam:

1. Dengan rol dan tuas (Lever type tube bender)

2. Dengan pegas (Spring type tube bender)

Gambar 1.6 Lever type bender

Gambar 1.7 Spring type bender

Pembengkok pipa dengan pegas

8

Page 9: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Pembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring)

dan lilitan pegas di dalam (Inside spring). Yang pertama pipa dimasukan kedalam pegas

dan untuk yang kedua pegas dimasukan ke dalam pipa. Inside spring hanya dapat

dipakai untuk membengkokan ujung pipa, sedangkan Outside spring dapat dipakai

untuk membengkokan semua bagian dari pipa.

Pembengkok pipa dengan rol dan tuas

Alat pembengkok type ini dapat membuat bengkokan pipa dengan radius

tertentu sesuai dengan diameter dari rol, dapat membengkok pipa tepat pada tempatnya

dan dapat membuat sudut bengkokan dengan akurat dengan hasil bengkokan sangat

baik. Dapat membengkokan pipa dari 0-180o.

Alat pembengkok pipa pada gambar 1.6 hanya dapat membengkokan satu

macam ukuran pipa saja, sedangkan alat pembengkok pipa kecil pada gambar 5.9

memiliki 3 atau 4 rol yang disatukan. Dapat untuk membengkok pipa untuk berbagai

ukuran diameter pipa, untuk pipa 3/16”, ¼”, 5/16’ dan 3/8”.

1.1.5 Alat Pembuntu pipa (Pinch-Off tool)

Alat ini dipakai untuk membuntukan ujung pipa tembaga sampai tidak bocor,

tetapi dengan tidak merusak dan patah. Pembuntu pipa dibuat oleh beberapa pabrik

dengan bermacam-macam model, bentuk, dan sifat.

Berikut ini adalah gambar jenis-jenis Pinch-Off tool:

Gambar 1.8-A

9

Page 10: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Gambar 1.8-B

Gambar 1.8-C

Keterangan:

6. Gambar 1.8-A (Vise-Grip) : Bentuknya seperti tang penjepit yang berbentuk

setengah bulatan memanjang. Sangat praktis dan mudah dipakai untuk membuntukan

pipa kapiler dan pipa tembaga sampai ½”. Setelah pipa dijepit sampai tidak bocor,

pembuntu pipa tersebut akan terus menjepit dan melekat pada pipa. Setelah

pekerjaan selesai, barulah vise-grip tersebut dilepas dari pipa.

7. Gambar 1.8-B : Direncanakan untuk membuntukan sementara, setelah itu pipa dapat

dibulatkan kembali. Pipa dijepit seperti pada flaring tool. Alat tersebut juga

dilengkapi lubang-lubang untuk membuka dan membulatkan kembali pipa yang

gepeng. Dapat dipakai untuk pipa ukuran : ¼”, 5/16”, 3/8”, dan ½”.

8. Gambar 1.8-C: Pipa ditekan sampai menjadi satu. Dari bawah berbentuk dua garis

melintang dan dari atas diantara kedua garis tersebut terdapat bulatan. Hasil

jepitannya sangat kuat. Setelah dibuntukan pipa tidak dapat dibulatkan kembali.

Dapat dipakai untuk membuntukan pipa kapiler dan pipa tembaga sampai dengan

3/8.

1.2 Peralatan Bantu Service dan Pengujian

1.2.1 Service Manifold

Alat ini disebut juga: System analyzer, charging and testing unit, Test gauge set.

Gauge manifold atau manifold saja.

10

Page 11: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Service manifold terdiri dari : gauge tekanan rendah dan gauge tekanan tinggi,

dua buah keran yang disatukan, tiga buah selang isi dengan tiga warna yang berbeda

(biru, kuning, merah).

Fungsinya untuk memeriksa tekanan system dan vacumm, mengisi dan membuang

bahan pendingin dan minyak compressor pada system.

11

Page 12: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Gambar 1.9 Service Manifold/Manifold Gauge

1.2.2 Pompa Vakum (Vacuum Pump)

Berfungsi untuk membuat vakum sistem refrigerasi sebelum diisi dengan

refrigerant. Pompa vakum harus dapat mengeluarkan semua gas, udara dan uap air dari

siste,. Harus dipilih pompa vakum yang baik agar dapat menarik udara sampai beberapa

micron dari vakum mutlak.

Gambar 1.10 Vacuum Pump

1.2.3 Tang Ampere

Tang Ampere sering disebut juga clamp tester, hook-on ammeter, clamp-on

ampere-volt-ohmmeter, snap-on volt-ampere-ohmmeter.

12

Page 13: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Alat ini digunakan untuk mengukur kuat arus (ampere), tegangan (volt), dan

hambatan (ohm) dari komponen-komponen kelistrikan mesin pendingin.

Gambar 1.11 Tang Ampere/Clamp Meter

Mengukur Arus

Sebelum memeriksa ampere komponen listrik mesin pendingin, perhatikan dulu

label (name plate) kompresor berapa besar arus yang dihasilkannya. Dikarenakan pada

saat starting nilai arusnya bisa mencapai enam kali saat kompresor berjalan normal.

Untuk mencegah kerusakan clamp tester, putarlah skala ampere-meter pada skala yang

tinggi, baru dilakukan pengukuran. Pengukuran dapat dilakukan dengan membuka

mulut pengait clamp tester, kemudian mengaitkannya ke kabel yang diperiksa. Cukup

satu kabel yang dimasukan, karena yang diukur adalah medan magnet (efek faraday)

dari kabel.

Bila angka pembacaan pada clamp tester kecil atau jarum penunjuk bergerak

sedikit, putarlah skala ampere-meter perlahan-lahan ke skala yang lebih rendah,

sehingga diperoleh pembacaan yang akurat.

Mengukur Tegangan (Voltase)

Sebelum mengukur, putarlah skala volt sedikit lebih tinggi daripada voltase

aliran listrik yang masuk. Untuk mengukur voltase, tusukan kabel positif-negatif,

biasanya kabel berwarna hitam (negative) dan berwarna merah (positif). Setiap kabel

dihubungkan dengan bagian yang dibuka sedikit isolasinya dari kabel rangkaian listrik

13

Page 14: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

yang akan diukur tegangannya. Ujung lain dari kedua kabel pembantu dihubungkan ke

clamp tester, sampai disini pembacaan voltase sudah bisa dilakukan.

Mengukur Hambatan

Pengukuran hambatan pada sebuah rangkaian listrik dilakukan setelah aliran

listrik dihentikan terlebih dahulu. Lakukan kalibrasi skala ohm-meter terlebih dahulu

pada clamp tester. Jarum pada skala harus menunjukan 0 Ohm. Pada kondisi ini barulah

clamp tester bisa digunakan.

Ohmmeter banyak dipakai untuk mengukur hubungan kabel dalam suatu

rangkaian listrik. Mengukur hambatan motor listrik, untuk mencari terminal C, S dan R

dari motor listrik.

1.2.4 Multimeter

Fungsi multimeter sama dengan clamp tester, yaitu untuk mengukur besar

tegangan, arus dan hambatan suatu rangkaian listrik.

Gambar 1.12 Multimeter

1.2.5 Dental Mirror

Dental mirror biasanya digunakan oleh doktor gigi, berguna untuk melihat dan

memeriksa bagian-bagian yang terlindung atau sukar dilihat, demikian halnya pada

pemeriksaan bagian-bagian komponen mesin pendingin. Untuk memeriksa hasil

pengelasan atau mencari kebocoran pada tempat yang sukar dilihat. Alat ini ada yang

dilengkapi lampu battery sehingga bisa memeriksa bagian yang gelap.

14

Page 15: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Gambar 1.13 Dental Mirror

1.2.6 Kapasitor Tester

Untuk memudahkan pemeriksaan start kapasitor, dipergunakan capasitor tester.

Alat ini menunjukan kondisi start kapasitor dengan tepat, biasanya dengan bunyi. Cara

mempergunakannya adalah dengan menghubungkan kabel capasitor tester dengan

kedua terminal kapasitor. Bila tombol diletakan akan keluar bunyi.

Hubungan bunyi dengan kondisi kapasitor sebagai berikut:

Bunyi dengan nada tinggi kemudian merendah perlahan dan akhirnya tidak bersuara

berarti kondisi kapasitor baik.

Nada bersuara tinggi terus menerus berarti kapasitor kontak di dalam.

Tidak bersuara berarti kapasitor putus hubungan di dalam

Nada suara rendah terus menerus berarti kapasitor bocor

Saat ini ada juga kapasitor tester jenis digital, yang dapat menunjukan langsung nilai

kapasitansi dari kapasitor dalam satuan mikro Farad.

Gambar 1.14 Capasitor Tester

1.2.7 Tubing Piercing Valve (Line Tap Valve)

15

Page 16: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Alat ini berfungsi untuk membuat lubang saluran pada pipa. Alat ini dipasang

pada pipa engan mur dan dilengkapi lubang yang dipakai untuk membuat lubang ke

pipa. Lubang pada piercing tinggal ditusuk dengan penusuk pipa. Lubang ini berguna

untuk pengisian, pemeriksaan, dan pembersihan system pendingin.

Gambar 1.15 Piercing Valve

1.2.8 Welding Torch atau Brander Las

Perlengkapan ini berfungsi untuk membakar (memanaskan) pada saat melepas

atau menyambung sambungan pipa dengan solder timah atau las perak. Brander atau

kompor tersebut ada yang memakai bahan bakar dari: elpiji, minyak tanah, juga ada

yang memakai oksigen dengan karbit (acetylene) atau gas elpiji.

Gambar 1.16 Welding Torch/Brander

1.2.9 Thermometer

16

Page 17: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Alat ini berfungsi untuk mengukur suhu di dalam kabin mesin pendingin,

dipakai thermometer yang mempunyai bulb dengan pipa kapiler yang panjang (gambar

1.17. Hanya bulb saja yang diletakan di dalam kabin, sedangkan suhunya dibaca dari

luar.

Thermometer jenis lainnya yaitu thermometer model paku dapat ditusukan ke

dalam tempat yang sempit, ditusukan ke dalam daging untuk mengukur suhu bagian

dalam dari daging tersebut. Ada juga thermometer saku yang bekerja berdasarkan efek

pemuaian dan penyusutan dari air raksa. Ada 2 macam thermometer yang sering

digunakan dalam mesin pendingin yaitu Fahrenheit dan Centrigade.

Gambar 1.17 Thermometer analog dan digital

1.2.10 Pencari Kebocoran (Leak Detector)

Mencari kebocoran harus dilakukan pada semua komponen dari system yang

dialiri bahan pendingin, terutama pada bagian sambungannya.

Beberapa cara dan alat untuk mencari kebocoran yang banyak dipakai:

1. Mencari kebocoran dengan air sabun (soap bubbles).

17

Page 18: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Air sabun merupakan alat pencari kebocoran alternatif, apabila alat pencari

kebocoran yang lain tidak ada. Mencari kebocoran dengan air sabun yang paling murah

dan sederhana dan sekaligus merupakan alat deteksi yang baik selama pengamatannya

teliti. Kebocoran dapat diketahui letaknya tepat pada tempat yang bocor melalui

gelembung gas yang terjadi. Electronic leak detector dan halide leak detector tidak

dapat menunjukan tempat kebocoran tepat seperti gelembung gas tersebut.

Gambar 1.18 Mencari kebocoran dengan gelembung sabun

2. Detektor kebocoran elektronik (Electronic leak detector)

Suatu alat pencari kebocoran bahan pendingin yang terbaik, mudah, cepat aman

dan cukup mahal harganya. Yang diukur adalah tahanan elektronik dari gas (udara).

Jika ada bahan pendingin di udara yang sedang diukur, maka arus yang mengalir akan

18

Page 19: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

berubah dan perubahan ini dapat dinyatakan dengan perubahan: Jarum pada meter,

bunyi dan lampu.

Gambar 1.19 Electronic leak detector

3. Detektor Kebocoran dengan nyala api (Halide Torch)

Alat ini memakai bahan bakar dari: alcohol, propane, butane, acetylene atau gas

alam. Khusus untuk mencari kebocoran bahan pendingin halogen, yaitu bahan

pendingin yang mengandung unsur: flourine, chhlorine, iodine dan bromine. Unsur-

unsur tersebut jika berhubungan dengan tembaga yang sedang terbakar sampai merah

dapat merubah warna api menjadi hijau. Dari tempat yang sedang diperiksa dan melihat

perbedaan nyala apinya, kita dapat mengetahui tempat yang bocor. Untuk kebocoran

yang kecil warna api sedikit kehijau-hujauan apabila kebocorannya besar warna api

akan berubah menjadi hijau dan ungu.

Nyala api dari halide torch tidak boleh terlalu besar, karena pada kebocoran

yang kecil tidak dapat merubah atau mempengaruhi warna apinya.

Warna api dan halide torch akan berubah-ubah sebagai berikut:

Tidak ada kebocoran bahan pendingin – biru

Sedikit kebocoran bahan pendingin – hijau

Kebocoran bahan pendingin yang besar – ungu

Perhatian :

19

Page 20: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Bahan pendingin sendiri tidak berbahaya, tetapi bahan pendingin yang sedang terbakar

berbahaya bagi kesehatan kita, maka jangan bernafas terlalu lama di dekat api halide

torch yang warna apinya hijau atau ungu.

Gambar 1.20 Halide Torch Leak Detector

4. Mencari kebocoran dengan zat warna (colored tracing agent)/Liquid Tracer

Yaitu suatu tambah (additive) yang berupa cairan yang berwarna merah tua.

Dipakai dengan memasukan cairan tersebut ke dalam system, agar bercampur dengan

bahan pendingin dan ikut bersirkulasi ke semua bagian dari sistem. Pada bagian yang

bocor, bahan pendingin akan keluar dan langsung ke udara, sedangkan zat tambah

tersebut akan tetap tertinggal pada permukaan yang bocor dan memberikan warna

merah muda yang mudah dilihat, sehingga bagian yang bocor mudah diketahui.

Tambahan cairan tersebut (liquid tracer) tersebut harus stabil, tidak boleh

bereaksi dengan bahan pendingin, minyak pelumas mesin pendingin dan logam yang

dipakai pada sistem pendingin.

Colored tracing agent dibuat oleh pabrik dengan merk: Visoleak, Trace, dll.

20

Page 21: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Gambar 1.21 Colored Tracing Agent

1.2.11 Kunci-Kunci

Fungsinya untuk melepas atau mengeraskan mur, baut dan lain-lain. Untuk

mereparasi sistem komersial biasanya menggunakan kunci inggris (adjustable wrench)

dan rachet wrench.

Gambar 1.22 Rachet Wrench

1.23 Adjustable Wrench

21

Page 22: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

1.24 Kunci Pipa

1.2.12 Katup Servis (Service Valve)

Katup servise berfungsi untuk menyambungkan manifold geage dengan sistem

refrigerasi guna dilakukan proses pengukuran, pemfakuman dan pengisian refrigerant.

Biasanya terdpat di saluran suction kompresor atau di saluran pipa cair (liquid line),

menyatu dengan liqid receiver.

Katup servise memiliki 3 lubang dan tiga posisi seperti ditunjukan oleh gambar

berikut:

Gambar 1.25 Katup servis

Keterangan Posisi-posisi katup service:

Lubang 1 : Dihubungkan ke manifold geage

22

Page 23: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Lubang 2 : Menuju kompresor (suction line) menuju ekspansi (liquid line)

Lubang 3 : Dari Kompresor (suction line) dari liquid recaiver (liquid line)

Posisi A : Front Seat

Posisi B : Back Seat

Posisi C : Middle Seat

1.2.13 Mesin Recovery, Recycle dan Recharging (Mesin 3R)

Mesin Recovery, Recycle,dan Recharging biasa juga disebut sebagai mesin 3R,

mempunyai tiga fungsi yaitu mengeluarakn dan menangkap refrigeran (recovery),

mendaur ulang refrigeran yang ditangkap (recycle) dengan cara memisahkannya dari

pelumas dan menyaring kotoran padat, dan mengisikan kembali refrigeran yang

ditampung dalam satu mesin adalah agar tidak ada refrigeran yang terlepas ke atmosfer

ke atmosfer sebagai akibat adanya pergantian selang pada setiap proses. Refrigeran

yang terdapat dalam selang penghubung dapat terlepas ke atmosfer dan merusak ozon.

Gambar 1.26 Mesin 3R

Rangkuman

Peralatan untuk memperbaiki mesin pendingin harus dipilih seesuai fungsinya

agar dapat menghasilkan pekerjaan yang baik dan rapi. Peralatan harus dipersiapkan

dengan lengkap untuk menghindari terjadinya kerusakan komponen mesin pada saat

perbaikan. Dengan peralatan lengkap, waktu pengerjaan menjadi lebih cepat.

Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat memperbaiki mesin pendingin:

23

Page 24: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

1. Identifikasi dan analisis kerusakan. Bagian apa dari mesin pendingin itu yang harus

diperbaiki (berdasarkan analisis gejala-gejala gangguan)

2. Memilih alat/bahan secara tepat.

3. Menjaga sistem agar tetap bersih dan kering dalam mengerjakan

4. Menjaga keselamatan kerja

Tes Formatif

1. Sebutkan jenis peralatan beserta fungsinya yang biasa digunakan pada proses

pengerjaan pemipaan!

2. Peralatan apa saja yang harus dipersiapkan teknisi refrigerasi untuk melakukan

pengujian dan trouble shooting mesin pendingin?

3. Jelaskan prosedur menutup dan membuka service valve! Peralatan apa saja yang

digunakan.

4. Sebutkan salah satu metode/teknik untuk menguji kebocoran sistem refrigerasi,

sehingga dapat dideteksi letak sumber kebocorannya.

5. Sebutkan dan jelaskan fungsi peralatan bantu service dan pengujian pada sistem

refrigerasi!

Lembar Kerja Praktek:

1. Membengkokan Pipa

24

Page 25: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Tujuan:

Setelah melaksanakan tugas praktek ini diharapkan peserta mampu melakukan

pekerjaan membengkok pipa dengan menggunakan alat pembengkok sesuai prosedur

yang tepat.

Petunjuk:

1. Ambil pipa tembaga secukupnya dengan diameter yang sudah di tentukan.

2. Persiapkan peralatan pengerjaan pipa

3. Kerjakan sesuai petunjuk yang dibuat

Alat dan Bahan:

1. Pipa tembaga 5/16”

2. Jangka sorong (Angkup Vernier)/Micrometer

3. Lever Bender dan Bending Spring

4. Tubing Cutter

5. Mistar/penggaris

Prosedur:

1. Hitung panjang pipa tembaga yang diperlukan sesuai gambar 1 dan gambar 2 di atas

2. Potong pipa dengan panjang sesuai perhitungan

3. Ambil pembengkok pipa. Bengkokanlah pipa denga sudut bengkokan menurut

ketentuan gambar di atas.

4. Setelah selesai ukurlah panjang pipa hasil bengkokan dan bandingkan dengan ukuran

pada gambar.

5. Serahkan hasilnya pada pembimbing.

2. Membuat Flaring & Swaging

Tujuan:

Setelah melaksanakan tugas praktek ini diharapkan peserta mampu melakukan

pekerjaan sambungan pemipaan dengan baik dan benar menurut ketentuan prosedur

yang berlaku.

Petunjuk:

25

Page 26: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

1. Ambil pipa tembaga secukupnya dengan diameter yang sudah ditentukan

2. Persiapkan peralatan pengerjaan pipa

3. Kerjakan sesuai petunjuk yang dibuat

Alat dan Bahan:

1. Pipa tembaga 5/16”

2. Tubing Cutter

3. Mistar/penggaris

4. Flaring Tool

5. Reamer

6. Kikir

Prosedur:

1. Potong pipa tembaga dengan panjang 10 cm (lihat gambar 3)

2. Bersihkan ujung-ujung pipa dengan reamer dan kikir

3. Bentuk ujung-ujung pipa dengan sistem flaring dan swaging sesuai prosedur yang

ada.

4. Periksa kembali hasil pekerjaan yang telah dilakukan

5. Setelah selesai perlihatkan hasilnya kepada pembimbing.

26

Page 27: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

B. Kegiatan Pembelajaran 2:

BAHAN PENDINGIN (REFRIGERAN)

Tujuan Kegiatan Pembelajaran:

1. Siswa dapat menjelaskan fungsi bahan pendingin (refrigeran) pada sistem

refrigerasi dengan benar.

2. Siswa dapat menjelaskan syarat-syarat yang harus dimiliki oleh bahan pendingin

(Refrigeran) dengan benar.

3. Siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis bahan pendingin

(Refrigeran) dengan benar.

4. Siswa dapat menjelaskan warna tabung dari berbagai macam bahan pendingin

(Refrigeran) dengan tepat.

5. Siswa dapat menyebutkan beberapa merek dari bahan pendingin (Refrigeran)

dengan benar.

Uraian Materi

1. Definisi Bahan Pendingin (Refrigeran)

27

Page 28: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Gambar 2.1 Refrigerant

Dalam bahasa Belanda Koelmiddel, dan bahasa Jerman Kaltemittel. Bahan

pendingin pada suatu sistem dapat diumpamakan sebagai darah yang dipompakan oleh

jantung (kompresor) ke seluruh tubuh kita (lemari es).

Bahan pendingin adalah suatu zat yang mudah diubah wujudnya dari gas

menjadi cair atau sebaliknya. Dapat mengambil panas dari evaporator dan

membuangnya dikondensor. Bahan pendingin banyak sekali macamnya, tetapi tidak

satupun yang dapat dipakai untuk semua keperluan. Kita perlu membandingkan dalam

beberapa tingkat suhu yang berbeda-beda, maka bahan pendingin hanya dapat dikatakan

tepat dan sesuai untuk suatu keperluan saja.

2. Syarat-syarat Bahan Pendingin (Refrigeran)

Bahan pendingin harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

a. Tidak beracun, tidak berwarna, tidak berbau dalam semua keadaan.

b. Tidak dapat terbakar atau meledak sendiri, juga bila bercampur dengan udara,

minyak pelumas dan sebagainya.

c. Tidak korosif terhadap logam yang banyak dipakai pada siste refrigerasi dan air

conditioning.

d. Dapat berampur dengan minyak pelumas kompresor, tetapi tidak mempengaruhi

atau merusak minyak pelumas tersebut.

e. Mempunyai struktur kimia yang stabil, tidak boleh terurai setiap kali

dimampatkan, diembunkan dan diuapkan.

f. Mempunyai titik didih yang rendah. Harus lebih rendah daripada suhu evaporator

yang direncanakan.

g. Mempunyai tekanan kondensasi yang rendah. Tekanan kondensasi yang tinggi

memerlukan kompresor yang lebih besar dan kuat, juga pipa-pipanya harus kuat

dan kemungkinan bocornya besar.

28

Page 29: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

h. Mempunyai tekanan penguapan yang sedikit lebih tinggi dari 1 atmosfir. Apabila

terjadi kebocoran, udara luar tidak dapat masuk ke dalam sistem.

i. Mempunyai kalor laten uap yang besar, agar jumlah panas yang diambil oleh

evaporator dari ruangan jadi besar.

j. Apabila terjadi kebocoran mudah diketahui dengan alat-alat yang sederhana.

k. Harganya murah.

3. Jenis-jenis Bahan Pendingin (Refrigeran)

a. Amonia, R – 717, NH3

Kompresor : Torak

Pemakaian : Untuk industri, terutama pabrik es yang besar dan sistem absorpsi.

Gambar 2.2 Refrigeran R-717

Titik didih -28oF (-33,3oC) pada 1 atmosfir. Tekanan penguapan 19,6 psig pada

5oF (-15oC) dan tekanan kondensasi 154,5 psig pada 86oF (30oC). Kalor laten uap 589,3

Btu/lb pada titik didihnya. Kalor laten tersebut sangat besar dan merupakan yang

terbesar daripada bahan pendingin yang lain.

Amonia walaupun telah sejak lama dipakai, masih merupakan satu-satunya

bahan pendingin selain dari golongan fluoroarbon yang tetap dipaki sampai saat ini.

Terdiri dari sebuah unsur nitrogen dan tiga unsur hidrogen. Harganya murah,

efisiensinya tinggi, mempunyai kalor laten uap yang terbesar daripada bahan pendingin

yang lain.

Amonia dalam keadaan biasa brwujud gas yang tidak berwarna, tetapi mudah

terbakar, dapat meledak dan sangat beracun. R – 717 dapat mudah terbakar dan

meledak, jika bercampur dengan udara dalam perbandingan tertentu antara 13 – 27 %

dari volume, dan akan berbahaya lagi jika bercampur dengan oksigen. Amonia sangat

beracun dan mempunyai bau yang sangat merangsang hidung dan tenggorokan. Amonia

tidak dibenarkan jika dipakai pada air conditioning untuk hotel, bioskop atau tempat-

tempat umum yang banyak orangnya. Jika dalam hal ini kita memakai amonia secara

29

Page 30: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

tidak langsung dengan melalui air atau air garam yang lebih dahulu didinginkan.

Ruangan untuk kompresor harus dibuat khusus dan terpisah.

Amonia yang murni tidak korosif terhadap logam yang banyak dipakai pada

sistem refrigerasi. Amonia yang bercampur dengan air akan menjadi korosif terhadap

logam non ferro, terutama : tembaga, kuningan, seng dan timah. Janganlah memakai

logam-logam tersebut pada sistem dengan amonia. Amonia walaupun mengandung

banyak air, tetapi tidak bereaksi dengan besi dan baja.

Amonia lebih ringan daripada minyak pelumas kompresor, juga tidak dapat larut

ke dalam minyak pelumas tersebut, maka tidak dapat menyerap minyak dari tempat

minyak kompresor. Karena sukar mengembalikan minyak pelumas dari evaporator,

maka untuk menghindarkan minyak pelumas ikut mengalir ke evaporator, kita harus

menambahkan pemisah minyak (oil separator) pada saluran tekan dari kompresor.

Kekuatan dielektrik dari amonia rendah, tidak dapat dipakai dengan kompresor

hermetik yang berhubungan langsung dengan alat-alat listrik. R–717 dapat mudah larut

dalam air. Pada suhu 0oC, satu volume air dapat menyerap 1,148 volume amonia.

Tabung ammonia dan sistem yang memakai ammonia harus dibuat dari tabung

besi atau baja yang kuat. Kondensornya harus didinginkan dengan air. Gas amonia lebih

ringan daripada udara. Jika terjadi kebocoran amonia, kita lebih aman merebahkan diri

dilantai daripada berdiri. Kebocoran pada sistem dengan amonia dapat diketahui dari

baunya yang sangat merangsang hidung dan tenggorokan. Kebocoran yang kecil dapat

dicari dengan batang belerang (sulfur stick). Jika ada gas amonia yang bocor, belerang

dapa mengeluarkan asap putih yang tebal. Kebocoran dapat juga dicari dengan memakai

air sabun yang kental, dioleskan pada sekeliling sambungan pipa. Jika ada gas amonia

yang bocor akan terjadi gelmbung-gelembung dari air sabun tersebut.

b. Refrigerant – 12, CL2F2 Dichloro Difluoro Methane

Kompresor : torak, rotari dan sentrifugal

30

Page 31: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Gambar 2.3 Refrigeran R-12

Pemakaian : (-40 s/d +10oC) sangat luas dari lemari es, freezer, ice cream

cabinet, water cooler sampai pada refrigerasi dan air conditioning yang besar. R-12 juga

merupakan bahan pendingin yang utama untuk air conditioning mobil dan aerosol.

Titik didih -21,66oF (-29,8oC) pada 1 atmosfir. Tekanan penguapan 11,8 psig

pada 5oF (15oC) dan tekanan kondensasi 93,3 psig pada 86oF (30 oF). Kalor laten uap

71,74 Btu/lb pada titik didih.

R-12 adalah bahan pendingin yang paling banyak dipakai untuk lemari es, baik

dengan kompresor torak maupun rotari. Telah diselidiki dan dikembangkan di USA

sejak tahun 1931, pada tahun 1940 telah hampir dipakai pada semua lemari es sampai

saat ini.

Bahan pendingin R-12 sangat aman, tidak korosif, tidak beracun, tidak dapat

terbakar atau meledak dalam bentuk gas maupun cair, juga bila bercampur dengan

udara. R-12 tidak berwarna, bahkan transparan (tembus cahaya), tidak berbau dan tidak

ada rasanya pada kosentrasi dibawah 20% dari volume. R-12 tidak berbahaya bagi

hewan atau tumbuh-tumbuhan dan tidak mempengaruhi bau, rasa atau warna dari air

atau makanan yang disimpan di dalam lemari es.

R-12 dapat dipakai pada suhu tinggi, sedang dan rendah. Juga dapat dipakai

untuk ketiga macam kompresor : kompresor torak dari 1/12 – 800 DK. Kompresor

rotari yang kecil dan kompresor sentrifugal untuk air conditioning yang besar.

R-12 akan tetap satbil pada suhu kerja rendah, maupun pada suhu kerja tinggi, tidak

bereaksi dan tidak korosif terhadap banyak logam yang dipakai pada lemari es, seperti :

besi tuang, baja. Aluminium, tembaga, kuningan, seng, timah solder. Jika bercampur

dengan air pada suhu tinggi dapat menjadi korosif karena ada asam halogen yang

terbentuk. Apabila kita memakai sistem dengan R-12, jaganlah sampai ada air yang

tertinggal di dalam sistem.

R-12 sampai saat ini adalah bahan pendingin yang terbanyak dipakai, walupun

dalam beberapa hal keunggulan R-12 telah dikalahkan oleh R-22.

Kenggulan R-12 terhadap R-22 :

1. Tekanan kerja dan suhu kerja lebih rendah

2. Ercampur dengan minyak pelumas lebih baik dalam semua keadaan

3. Harganya lebih murah

31

Page 32: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

R-12 tidak dapat melarutkan air, tetapi dapat melarutkan hydrocarbon, alkohol,

ether, aster dan ketone, maka R-12 dapat dipakai sebagai bahan pembersih untuk zat

tersebut. R-12 mempunyai kemampuan melarutkan yang sangat besar, maka kita harus

hati-hati jika memakai bahan-bahan untuk paking, gasket, vernis dan beberapa macam

bahan isolasi didalam kompresor hermetik.

R-12 terhadap logam-logam yang mengandung magnesium atau aluminium

yang mengandung lebih dari 2 % magnesium harus dihindarkan. R-12 merusak karet

alam, tetapi tidak bereaksi terhadap karet sintetis. Jika memakai bahan dari karet,

pakailah karet sintetis seperti : karet neoprene dn chloroprene.

R-12 yang terbanyak dipakai sebagai penyemprot (propellant) yang bukan untuk

makanan. Karena tekanan R-12 sangat tinggi, maka umumnya dicampur dengan R-11

untuk menurunkan tekanannya.

Salah satu sifat khusus dari R-12 yaitu pada suhu 20 - 80 oF, mempunyai suhu

dalam fahrenheit dan tekanan dalam psig yang hamper sama esarnya. Dapat dilihat

pada daftar suhu dan tekanan bahan pendingin R-12. misalnya R-12 pada 70 oF

mempunyai tekanan 70,1 psig.

R-12 mempunyai kekuatan dielektrik yang besar, hampir sama dengan R-113,

maka dapat dipakai untuk kompresor hermetik tanpa menimbulkan bahaya atau

kesukaran.

Kebaikan R-12 yang dapat bercampur dengan minyak pelumas dalam semua

keadaan tidak saja mempermudah mengalirkan minyak pelumas kembali ke kompresor,

tetapi juga dapat menaikan efisiensi dan kapasitas dari sistem. Evaporator dan

kondensor akan bebas dari minyak pelumas yang dapat mengurangi kemampuan

perpindahan kalor dari kedua alat tersebut. R-12 masih dapat bercampur dengan minyak

pelumas sampai suhu -90 oF (-68 oC). Dibawah suhu tersebut minyak pelumas akan

mulai memisah. Minyak pelumas lebih ringan daripada bahan pendingin, maka minyak

akan mengumpul pada bagian atas dari bahan pendingin cair tersebut.

R-12 apabila bercampur dengan api yang sedang terbakar atau pemanas listrik

yang bekerja, dapat membentuk suatu gas yang sangat beracun. Kobocoran dapat dicari

dengan hilide leak detector, alectronic leak detecto, air sabun dan lain-lain.

c. Refrigerant – 22, CHCLF2 Chloro Difluoro Methane

Kompresor : torak, ratari dan sentrifugal

32

Page 33: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Gambar 2.4 Refrigeran R-22

Pemakaian : (-50 s/d +10 oC) terutama untuk air conditioning yang sedang dan

kecil, juga dipaki untuk : freezer, cool storage, display cases dan banyak lagi pemakaian

pada suhu sedang dan suhu rendah. Titik didih -41,4 oF (-40,8 oC) pada 1 atmosfir.

Tekanan penguapan 28,3 psig pada 5 oF dan tekanan kondensasi 158,2 psig pada 86 oF.

Kalor laten uap 100,6 Btu/lb pada titik didih.

Mula-mula diperkenalkan pada tahun 1936. dikembangkan untuk pemakaian

pada suhu rendah, lalu kemudian banyak dipakai pada packaged air conditioner. R-22

mempunyai tekanan dan suhu kerja yang lebih tinggi daripada R-12, maka jika

memakai kondensor dengan pendingin udara ukurannya harus disesuaikan jangan

terlalu kecil.

Untuk kapasitas yang sama R-22 dibandingkan R-12 memerlukan pergerakan

torak (piston displacement) yang lebih kecil, maka bentuk kompresor juga kecil

sehingga dapat ditempatkan dalam ruang yang terbatas. Ini adalah keuntungan dari R-

22, maka sangat sesuai untuk dipakai pada pakaged room air conditioner.

Keuntungan R-22 terhadap R-12 :

1. Untuk pergerakan torak yang sama, kapasitasnya 60% lebih besar

2. Untuk kapasitas yang sama, entuk kompresor lebih kecil. Pipa-pipa yang dipakai

juga lebih kecil ukurannya.

3. Pada suhu di evaporator antara -30 s/d -40 oC, tekanan R-22 lebih dari 1 atmosfir,

sedangkan tekanan R-12 kurang dari 1 atmosfir.

R-22 tidak korosif terhadap banyak logam yang dipakai pada sistem refrgerasi

dan air onditioning seperti : besi, tembaga, aluminium, kuningan, baja tak berkarat, las

perak, timah solder, babit dan lain-lain.

33

Page 34: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Minyak pelumas dengan R-22 pada bagian tekanan tinggi dapat bercampur

dengan baik, tetapi pada bagian tekanan rendah, terutama di evaporator minyak lalu

memisah. Suhu dimana minyak pelumas memisah tergantung dari macam minyak

pelumas yang dipakai dan jumlah minyak pelumas yang bercampur dengan R-22.

minyak pelumas mulai memisah pada suhu 16 oF (-8,9 oC). Pada pemakaian suhu

rendah, harus ditambahkan pemisah minyak (oil separator) untuk mengembalikan

minyak pelumas ke kompreso. Pada evaporator yan direncanakan dengan baik, tidak

akan terjadi kesukaran untuk mengembalikan minyak pelumas dari evaporator ke

kompresor.

R-22 mempunyai kemampuan menyerap air tiga kali lebih besar daripada R-12.

jarang sekali terjadi pembekuan air dievaporator pada sistem yang memakai R-22. ini

sebetulnya bukan merupakan keuntungan, karena didalam sistem harus bersih dari uap

air dan air. Kebocoran dapat dicari dengan halide leak detector, air sabun dan lain-lain.

d. Refrigerant -113, C2Cl2F3, Trichloro Trifluoro Ethane

Kompresor : centrifugal

Gambar 2.5 Refrigerant R-113

Pemakaian : (0 s/d 20oC) untuk air conditioning yag sedang dan besar. Suhu

penguapan 117,6oF (47,57oC) pada 1 atm. Tekanan penguapan 237,9 In Hg. Vakum

pada 5oF dan tekanan kondensasi 113,9 In Hg. Vakum pada 86oF.

Pergerakan torak (piston displacement) adalah tinggi 100,76 uft/min/ton,

sedangkan HP/ton yang diperlukan hampir sama dengan lain-lain bahan pendingin.

Karena tekanan kerja yang rendah dan pergerakan torak (piston displacement) yang

besar, maka R-113 harus dipakai dengan kompresor centrifugal sampai 4 tingkat atau

lebih, terutama pada sistem air conditioning yang besar.

34

Page 35: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

R-113 adalah bahan pendingin yang aman dan sering dipakai sebagai bahan

pembersih (cleaning solvent). Kebocoran dapat dicari dengan Halide leak detector.

e. Refrigerant-114 C2Cl2F4, Dichloro Tetrafluoro Ethane

Kompresor : rotary, centrifugal.

Gambar 2.6 Refrigerant R-114

Pemakaian : (-20 s/d +20oC) mula-mula dipakai pada lemari es dengan

kompresor rotary, tetapi sekarang terutama dipakai pada industri pendingin yang besar

dan refrigerasi. Suhu penguapannya 38,6OF (3,6oC) pada tekanan 1 atm. Tekanan

penguapan 16,2 In Hg. Vakum pada 5oF dan tekanan kondensasi 21,6 psig pada 86oF.

Pergerakan toraknya rendah 19,56 cuft/min/ton, sedangkan HP./ton yang diperlukan

hampir sama dengan lain-lain bahan pendingin.

R-114 dipakai pada kompresor centrifugal untuk instalasi air conditioning yang

besar-besar. Juga dipakai pada kompresor rotari untuk lemari es water cooler. Seperti R-

22, R-114 juga dapat bercampur dengan minyak pada bagiab sisi tekanan tinggi tetapi

terpisah dengan minyak di evaporator.

Kebocoran dapat dicari dengan Hilide leak detetor.

f. Refrigerant – 500, CCL2F2/CH3-CHF2 Azeotrope

Kompresor : Torak

Pemakain : untuk memperanyak model pakaged dan room air conditioner yang kecil

dan sedang. Juga pada lemari es untuk daerah yag memakai listri 50 Hertz.

35

Page 36: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Gambar 2.7 Refrigerant R-500

Titik didih -28,3 oF (-33,5 oC) pada 1 atmosfir. Tekanan penguapan 16,4 psig

pada 5 oF dan tekanan kondensasi 112,8 psig pada 86 oF. Kalor laten uap 88,5 Btu/lb

pada titik didih.

R-500 adalah campuran azeotropedari R-12 (73,8% dari berat) dan R-152A

Difluoro Ethane (26,2 % dari berat). R-500 juga disebut carene-7, pada umumnya hanya

dipakai untuk mesin-mesin refrigerasi buatab Carrier. Seperti bahan pendingin golongan

fluorocarbon yang lain, R-500 tidak dapat terbakar, tidak beracun dan stabil. R-500

mempunyai daya campur dengan minyak pelumas yang baik. Pada suhu rendah daya

campur tersebut sama seperti R-12.

Keuntungan R-500 terhadap R-12 :

1. Jika dipakai dengan mesin yang sama, dapat memberikan kapasitas 18 % lebih besar

2. Dapat dipakai dari daerah 60 Hz dengan R-12 ke daerah 50 Hz dengan R-500, pada

mesin yang sama akan memberikan kapasitas yang sama pula.

Pergerakan torak yang diperlukan lebih besar daripada R-22, tetapi lebih kecil

daripada R-12, jika dipakai dengan mesin yang sama dan untuk tujuan yang sama, R-

500 dapat memberikan kapasitas 18% lebih besar daripada R-12. Suatu unit dengan R-

12 yang kapasitasnya hendak dinaikan 18 %, kita dapat mengusahakan dengan hanya

menukar bahan pendinginnya saja dengan R-500.

Jumlah putaran motor listrik berbanding lurus dengan besarnya frekuensi. Motor

listri 60 Hz yang bekerja di daerah 50 Hz, jumlah putarannya hanya tinggal 5/6 bagian,

dan pergerakan toraknya juga berkurang 18%. Kompresor hermetik 60Hz dengan R-12

akan memberikan kapasitas yang sama jika dipakai untuk daerah 50 Hz dengan R-500.

daya listrik yang diperlukan juga hampir sama.

R-500 mempunyai kemampuan menyerap air yang sanagat besar. Apabila sistem

hendak diisi dengan R-500, sebelumnya sistem harus dibuat vakum dengan pompa

36

Page 37: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

vakum yang khusus, agar semua air danuap air dapat dikeluarkan. Selain itu sistem

harus memakai pengering (drier) untuk menyerap sisa air yang masih tertinggal di

dalam sistem. Mengisi sistem lemari es dengan R-500 tidak banyak perbesaannya

dengan R-12, hanya kedua tekanannya pada sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan rendah

sedikit lebih tinggi.

Kebocoran dapat dicari dengan halide leak detector, electronic leak detecto, air

sabun atau zat warna dan lain-lain.

g. Refrigerant-502, ChCLF2/CClF2-CF3 Azeotrope

Kompresor : torak dengan 1 atau 2 tingkat.

Pemakaian : (-60 s/d 20oC) khusus dibuat untuk suhu evaporator yang rendah, untuk

menggantikan R-22, tetapi juga dipakai pada air conditioning.

R-502 adalah suatu campuran azeotrope dari R-22 (48,8% dari berat) dan R-115

(51,2% dari berat).

Gambar 2.8 Refrigerant R-502

Suhu penguapan -50,1 oF (-45,6 oC) pada 1 atm. Tekanan pengauapannya 35,9

psig. Pada 5oF pada tekanan kondensasinya 176,6 paig. Pada 86 oF.

R-502 mula-mula dipakai pada tahun 1962. bahan pendingin ini tidak dapat terbakar,

tidak beracun dan tidak korosif.

R-502 mempunyai sifat-sifat yang baik dari R-12 dan R-22, yaitu kapasitasnya

sama dengan R-2, sedangkan tekanan kondensasinya hanya sama dengan R-12, jadi

jauh lebih rendah dari R-22.

Keuntungan-keuntungan R-502 terhadap R-22, adalah sebagai berikut :

1. Kompresor akan bekerja pada suhu yang lebih rendah, hingga memperpanjang

daya tahan katup-katup dan lain-lain bagian dari kompresor.

2. Kepala silinder dari kompresor yang leih besar tidak perlu didinginkan dengan

air, dimana biasanya diperlukan pada R-22.

37

Page 38: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

3. Kapasitasnya lebih besar 15 a/d 25%.

4. Suhu motor dan minyak tetap rendah, hingga minyak kompresor tetap dapat

memberikan pelumasan dengan baik karena kekentalannya tetap tidak berubah.

R-502 dapat menyerap air 15 kalilebih banyak daripada R-12 pada 0oF (-17,8 oC), yaitu

12 ppm (part per million) dari berat.

Jika bercampur dengan uap air harus diperhatikan agar R-502 tidak berhubungan

dengan zink murni (Zn) atau magnesium (Mg).

Alumunium dapat dipakai asalkan tidak mengandung magnesium lebih dari 2%.

Timah putih (lead) jangan dipakai sebagai bahan penyambung pipa (soldir timah), atau

penahan kebocoran pada rotary seal dari poros engkol.

Bahan-bahan plastik yang dapat dipakai dengan R-22, juga dapat dipakai dengan

R-502, misalnya untuk pengikat lilitan motor, dan sebagainya.

R-502 dapat bercampur minyak dengan baik pada suhu diatas 180 oF (82,2 oC).

Tetapi dibawah 77 oF (25 oC) minyak akan memisah dan mengapung diatas cairan bahan

pendingin sifat ini menyebabkan minyak ikut ke kondensor, lalu di evaporator minyak

tersebut, memisah dari bahan pendingin, maka harus diberi alat khusus, biasanya oil

separator, utuk mengembalikan minyak ke kompresor.

R-502 adalah bahan pendingin yang aman , kebocoran dapat dicari dengan Hilide leak

detector, dan sebagainya.

4. Warna Tabung Bahan Pendingin (Refrigeran)

Bahan pendingin disimpan dala tabung atau silinder dan drum. Untuk

mengetahui isinya, tabung-tabung tersebut diberi berbagai warna, keterangan pada

tabung dan label. Warna dari tabung bukanlah suatu tanda yang pasti untuk menentukan

isinya; sebaiknya keterangan pada tabung dan label dibaca dan disesuaikan dengan

warna tabungnya.

Jika kita masih ragu-ragu dengan isinya, tekanannya diukur dan disesuaikan

dengan tabel, atau grafik hubugan suhu dan tekanan dan suhu ruangan pada

thermometer.

Memakai tanda warna pada tabung adalah suatu cara yang mudah dan praktis

untuk menentukan dengan cepat jenis bahan pendingin yang ada di dalam tabung.

38

Page 39: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Tabel 2.1 Warna-warna tabung bahan pendingin

No Bahan Pendingin Warna Tabung

1 Freon – 11 Jingga (Orange)

2 Freon – 12 Putih

3 Freon – 13 Biru muda dengan ban biru tua

4 Freon – 22 Hijau

5 Freon – 113 Ungu tua (purple)

6 Freon – 114 Biru tua

7 Freon – 500 Kuning

8 Freon – 502 Ungu muda (Orchid)

9 R - 764 (Sulfur Dioxide) Hitam

Gambar 2. Warna jenis-jenis refrigerant

5. Beberapa Merk Bahan Pendingin (Refrigeran)

Bahan pendingin dibuat oleh beberapa Negara dari beberapa perusahaan dengan

memakai nama dagang (merk) mereka masin-masing. Beerapa diantaranya yang telah

beredar di Indonesia :

Tabel 2.2 Merek bahan pendingin (Refrigeran)

Nama Pabrik Negara

Freon E.I.du Pont de Nemours & Company U. S. A.

39

Page 40: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Genetron Allied Chemical Corporation U. S. A.

Frigen Hoechst AG Jerman

Arcton Imperial Chemical Industries Ltd. Inggris

Asahi Freon Asahi Glass Co., Ltd Jepang

Forane Pasific Chemical Industries Pty. Australia

Daiflon Osaka Kinzoku Kogyo o., Ltd. Jepang

Ucon Union Carbide Chemicals Corporation U. S. A.

Isotron Pennsylvania Salt manufacturing Co. U. S. A.

Gambar 2. Refrigerant ramah lingkungan

Rangkuman

Refrigeran adalah zat yang berfungsi sebagai media pendingin dengan menyerap

kalor dari benda atau bahan lain seperti air atau udara ruangan, sehingga refrigeran

tersebut dapat dengan mudah merubah phasanya dari cair menjadi gas. Sedangkan pada

saat terjadinya pelepasan kalor oleh refrigeran terjadi perubahan phasa dari gas

bertekanan tinggi jenuh menjadi cair.

Suatu bahan pendingin mempunyai syarat–syarat untuk keperluan proses pendinginan

antara lain :

1. Tidak beracun dan tidak berbau dalam semua keadaan.

2. Tidak dapat terbakar atau meledak bila bercampur dengan udara, minyak pelumas

dan sebagainya

40

Page 41: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

3. Tidak menyebabkan korosi terhadap bahan logam yang dipakai pada sistem

pendingin.

4. Bila terjadi kebocoran mudah diketahui dengan alat–alat yang sederhana maupun

dengan alat detector kobocoran

5. Mempunyai titik didih dan tekanan kondensasi yang rendah

6. Mempunyai kalor laten penguapan yang besar, agar panas yang diserap evaporator

sebesar–besarnya.

7. Viskositas dalam fase cair maupun fase gas rendah agar aliran refrigeran dalam pipa

sekecil mungkin.

8. Harganya tidak mahal dan mudah diperoleh.

9. Konduktifitas thermal yang tinggi.

10. Konstanta dieletrika dari refrigeran yang kecil, tahanan lisrtrik yan besar, serta tidak

menyebabkan korosi pada material isolator listrik.

11. Tidak merusak tubuh manusia.

Tes Formatif

1. Jelaskan apa yang dimasud dengan Refrigeran?

2. Sebutkan Jenis-jenis refrigeran yang ada saat ini!

3. Sebutkan syarat-syarat bahan pendingin/refrigeran yang dapat digunakan untuk

sistem refrigerasi?

41

Page 42: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

C. Kegiatan Pembelajaran 3:

BAHAN, JENIS DAN UKURAN PIPA

Tujuan Kegiatan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan dasar sistem pendingin kompresi uap dengan benar.

2. Siswa dapat menjelaskan fungsi pipa pada sistem refrigerasi dan tata udara dengan

benar.

3. Siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis pipa yang digunakan dalam

sistem refrigerasi dan tata udara dengan benar.

4. Siswa dapat menjelaskan ukuran-ukuran pipa sesuai dengan jenis-jenisnya dengan

tepat.

5. Siswa dapat menjelaskan aplikasi dari jenis-jenis pipa dalam sistem refrigerasi dan

tata udara dengan benar.

Uraian Materi

1. Pipa Dalam Sistem Refrigerasi

Pipa sebagai media sirkulasi bahan pendingin menuju berbagai komponen

merupakan bagian penting dari sistem pendingin. Jika kita lihat secara langsung sistem

pendingin terdiri dari susunan pipa-pipa yang desain dan dirancang melalui aturan dan

teknik pemipaan.

42

Page 43: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Gambar 3.1 Susunan pipa pada sistem refrigerasi

Banyak jenis dan bahan pipa yang digunakan didalam sistem pendingin dewasa

ini, namun tidak semua pipa yang ada dipasar cocok untuk keperluan pemipaan mesin

pendingin tetapi harus dipilih berdasarkan keperluan yang disesuaikan dengan

perencanaan. Adapun yang perlu dipertimbangkan didalam memilih bahan pipa adalah:

a. Memiliki daya hantar panas (konduktifitas) yang baik

b. Tidak terpengaruh atau bereaksi dengan bahan pendingin (refrigeran)

c. Tahan bocor

d. Mudah untuk dikerjaan

e. Harganya relatif murah

Sedangkan untuk memilih ukuran pipa yang digunakan harus memenuhi persyaratan

sebagai berikut:

a. Drop tekanan harus sekecil mungkin

b. Dapat mengalirkan bahan refrigerant sesuai dengan perencanaan atau kecepatan

sirkulasi refrigerannya sesuai.

Jika pipa yang digunakan terlalu kecil akan mengakibatkan:

a. Kerugian gesekan

b. Bunyi yang keras dan bising karena kecepatan yang tidak sesuai.

Kalau pipa yang digunakan terlalu besar akan mengakibatkan:

43

Page 44: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

a. Kegagalan pengembalian minyak kompresor

b. Pengeringan minyak kompresor yang akhirnya kompresor menjadi panas dan rusak.

2. Bahan, Jenis dan Ukuran Pipa

Dipasaran banyak sekali jenis dan bahan pipa yang dapat digunakan dalam

menginstalasi pipa mesin pendingin, jenis-jenis pipa terebut anatara lain pipa tembaga,

pipa aluminium, pipa baja, pipa baja stainless, pipa plastic/ pvc dan pipa flexibel.

a. Copper Tube (Pipa Tembaga)

Pipa tembaga terdiri dari 2 tipe yaitu soft dan hard. Tipe K dengan dinding keras

dan tipe L dengan dinding sedang. Pipa yang banyak digunakan pada ACR adalah tipe

L. Pipa soft coper setiap rolnya mempunyai panjang 25 dan 50 feet.

Gambar 3.2 Pembagian Copper Tube

1) Soft Copper Tube (Pipa Tembaga Lunak)

Gambar 3.3 Pipa Tembaga Lunak

44

COPPER TUBESOFT COPPER TUBELUNAK, MUDAH DIBENTUKHARD COPPER TUBEKERAS, SULIT DIBENTUK

Page 45: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Pipa tembaga ini bisa juga disebut “Annealed Copper Tubing” karena memiliki

tingkat kekerasan tertentu. Hal ini membuat pipa tembaga menjadi lunak dan mudah

dibentuk namun jika pipa dibengkokan berulang kali maka pipa tersebut akan menjadi

keras dan kaku, sehingga mudah rusak, retak atau patah.

Penyambungan pipa tembaga ini dapat dilakukan dengan dua cara , yaitu (1)

pengelasan (brasing), (2) menggunakan flare fitting. Pipa tembaga lunak ini biasanya

diperjualbelikan di pasaran dalam bentuk rol dengan panjang yang bervariasi mulai dari

25 feet, 50 feet dan 100 feet dengan diameter luar (OD) dalam satuan inchi.

Ukuran yang tersedia di pasaran adalah 3/16, ¼, 5/16, 3/8, 7/16, ½, 9/16, 5/8 dan

¾ inchi.

Tabel 3.1 Tabel diameter pipa tembaga lunak yang sering digunakan.

Diameter Luar Tebal Dinding

¼ 0.03

3/8 0,032

½ 0,032

5/8 0,035

¾ 0,035

7/8 0,045

1 1/8 0,050

1 3/8 0,050

2) Hard Copper Tube (Pipa tembaga Keras)

45

Page 46: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Gambar 3.4 Pipa tembaga keras

Pipa ini digunakan pada sistem refrigerasi dan AC komersial. Untuk

membuatnya yang keras dan kaku digunakan klem. Terutama pada diameter yang besar.

Biasa juga disebut Drawn temper tube karena pipa ini bersifat keras. Pipa tembaga keras

tidak dapat dibengkokkan, jadi harus menggunakan elbow bila diperlukan bengkokan.

Penyambungan pipa hanya hanya dilakukan dengan sistem pengelasan dengan las perak

(silver brazing). Pipa tembaga keras ini diperjualbelikan di pasaran dalam bentuk

batangan.

Keuntungan penggunaan pipa tembaga:

Ekonomis.

Pipa tembaga mudah untuk diperlakukan, dibentuk, dan disambung sehingga akan

mengurangi biaya instalasi, material dan waktu.

Ringan.

Untuk diameter dalam yang sama, pipa tembaga lebih ringan dibandingkan pipa

ferros karena itu mudah untuk dipindahkan dan menghemat tempat.

Mudah dibentuk.

Pipa tembaga mudah diarahkan dan dibentuk, sehingga bisa mengurangi

sambungan pipa dan elbow.

Mudah disambung.

Penyambungan pipa bisa menggunakan adapter, soldering, brazing ataupun

welding.

Aman.

Pipa tembaga tidak terbakar atau pemicu terbakar, dan tidak bereaksi menjadi gas

beracun kecuali untuk campuran organik yang mudah menguap, seperti amoniak

(NH3), tidak diperbolehkan memakai pipa tembaga.

Resistansi korosi.

Pipa tembaga memiliki angka resistansi korosi yang cukup tinggi.

a. Pipa Alluminium

Pipa Alluminium banyak dipergunakan sebagai bahan evaporator. Daya hantar

panas pipa alluminium ini tidak lebih baik jika dibandingkan dengan daya hantar panas

pipa tembaga, dan harganya pun relatif lebih mahal. Penyambungan atau pengelasan

46

Page 47: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

pipa alluminium menggunakan las khusus yang disebut las MIG, atau bisa juga dengan

menggunakan kawat las Platinum 52 dengan campuran boraks atau fluks 52 dengan

nyala api yang teratur.

Gambar 3.5 Pipa Alluminium

Gambar 3.6 Pipa aluminium sebagai evaporator

b. Stell Pipe (Pipa Baja)

Pipa baja biasanya digunakan pada kondensor lemari es. Penyambungan pipa

baja dengan sistem brasing dan ada pula yang menggunakan ulir. Pipa tembaga atau

kuningan tidak dapat digunakan pada sistem pendingin yang menggunakan bahan

refrigeran amoniak (R.717), dimana sifat pipa tembaga ini mudah bereaksi jika terkena

amoniak, jadi untuk mesin pendingin yang menggunakan bahan refrigerannya amoniak

harus menggunakan pipa baja.

47

Page 48: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Gambar 3.7 Penggunaan pipa baja

c. Stainless Stell Pipe (Pipa Baja Stainless)

Gambar 3.8 Pipa stainles stell

Pipa Baja stainless sangat kuat terhadap korosi dan sangat mudah dalam

melakukan penyambungannya, dimana bisa menggunakan brasing maupun

menggunakan ulir. Pipa baja stainless sering sekali digunakan pada mesin pendingin

untuk Food Processing, Manufacture Ice Cream, Milk Cool Storage dan yang lainnya.

Pipa baja stainless ini mempunyai kadar karbon (C), Nickel (Ni), dan Chronium (Cr)

yang sangat rendah sekali.

Tabel 3.2 Ukuran pipa stainless stell yang sewring digunakan

Diameter Luar

48

Page 49: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

1/4 3/8 1/2 5/8 3/4 1 1 1/4

Desimal 0,25 0,375 0,5 0,625 0,75 1 1,25

Milimeter 6,35 9,52 12,7 15,87 19,05 25,40 31,75

Gambar 3.10 Penggunaan stainles stell

d. Flixible Pipe (Pipa Fleksibel)

Gambar 3.11 Pipa flexible

Fungsi pipa fleksibel untuk meredam getaran yang diakibatkan oleh kompresor

yang dapat mengakibatkan kerusakan pada sambungan pipa, khususnya sambungan

pipa ke kompresor. Bahan konstruksi dari pipa fleksibel terbuat dari selang perunggu

fleksibel yang dilapisi dengan anyaman pita rambut perunggu dan disambungkan

dengan pipa tembaga sebagai ujung-ujungnya.

Pipa fleksibel ini dapat digunakan pada mesin pendingin yang menggunakan

bahan refrigerant R12, R13, R22, R24, R114, R502 atau yang sejenisnya kecuali untuk

NH3 (Amoniak). Pipa fleksibel ini di desain untuk nominal tekanan 25 atg, dan

temperatur pada kisaran -700C sampai dengan + 2000C.

49

Page 50: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Gambar 3.12 Penggunaan pipa flexibel

e. Pipa Kapiler

Gambar 3.13 Pipa Kapiler

Nama lain dari pipa kapiler adalah Impedance tube, restrictor tube, atau Choke

Tube. Pipa kapiler dbuat dari pipa tembaga dengan lubang dalam yang sangat kecil.

Panjang dan lubang pipa kapiler dapat mengatur jumlah refrigeran yang mengalir ke

evaporator.

Fungsi pipa kapiler dalam sistem refrigerasi :

1) Menurunkan tekanan refrigeran cair yang mengalir di dalamnya.

2) Mengatur jumlah refrigeran cair yang akan masuk ke dalam evaporator.

3) Menaikkan tekanan refrigeran di condenser.

Pipa kapiler ditempatkan pada liquid line dari sistem. Pipa kapiler

menghubungkan filter drier dan evaporator, dan merupakan batas antara sisi tekanan

50

Page 51: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

tinggi dan sisi tekanan rendah dari sistem. Pada bagian tengahnya sepanjang mungkin

dilekatkan dengan saluran isap (suction line) dan di solder dan bagian yang di solder ini

disebut penukar kalor (heat exchanger).

Jika kita tidak mempunyai ukuran panjang dan ID (inside diameter) pipa kapiler

yang tepat untuk sistem refrigerasi yang dikehendaki, maka kita dapat memakai Daftar

Pemakaian Pipa Kapiler dengan melihat tabel berikut.

Tabel 3.3 Daftar pemaian pipa kapiler

51

Page 52: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Untuk mengganti diameter pipa kapiler yang lama dengan diameter pipa kapiler

yang baru, maka diperlukan suatu tabel konversi. Pipa kapiler yang baru tidak boleh

kurang dari 5 feet (1.1524 m), dan lebih dari 16 feet (4.87 m).

Contoh:

Sebuah lemari es dengan menggunakan pipa kapiler 0.040 ID panjang 3 meter. Apabila

hendak ditukar pipa kapiler dengan ID lain, maka berapakah ID dan panjang pipa

kapiler yang baru tersebut sehingga dapat memberikan karakteristik yang sama?

Penyelesaian :

Diketahui : Pipa kapiler 0.040 ID panjang 3 meter.

Ditanyakan : ID dan panjang pipa kapiler yang baru tersebut sehingga dapat

memberikan karakteristik yang sama

Jawab :

Kita lihat dari Daftar Pemakaian Pipa Kapiler dengan melihat tabel.

Tabel 3.4 Daftar perbandingan panjang pipa kapiler

52

Page 53: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

Letakkan ukuran ID (inside diameter) pipa kapiler yang telah diketahui pada lajur kiri,

contoh : 0.040 .

Pada jalur paling kiri dari 0.040 tarik garis mendatar ke kanan, maka akan mendapat

beberapa factor :

Di bawah 0.031 ID didapat factor 0.31

Di bawah 0.036 ID didapat factor 0.62

Kalikan panjang pipa kapiler yang telah diketahui 3 meter dengan factor yang diperoleh.

Dengan pipa kapiler 0.031 ID 0.31 x 3 m = 0.93 meter

53

Page 54: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Dengan pipa kapiler 0.042 ID 0.62 x 3 m = 1.86 meter

Maka pipa kapiler yang dapat memberikan hasil dan tahanan yang sama seperti pipa

kapiler 0.040 ID panjang 3 meter adalah :

pipa kapiler 0.031 ID panjang 0.93 meter dan pipa kaliper 0.042 ID panjang 1.86 meter.

Rangkuman

Terdapat banyak jenis dan bahan pipa yang digunakan didalam sistem pendingin

dewasa ini, namun tidak semua pipa yang ada dipasar cocok untuk keperluan pemipaan

mesin pendingin tetapi harus dipilih berdasarkan keperluan yang disesuaikan dengan

perencanaan. Adapun yang perlu dipertimbangkan didalam memilih bahan pipa adalah:

Memiliki daya hantar panas (konduktifitas) yang baik

Tidak terpengaruh atau bereaksi dengan bahan pendingin (refrigeran)

Tahan bocor

Mudah untuk dikerjaan

Harganya relatif murah

Sedangkan untuk memilih ukuran pipa yang digunakan harus memenuhi persyaratan

sebagai berikut:

Drop tekanan harus sekecil mungkin

Dapat mengalirkan bahan refrigerant sesuai dengan perencanaan atau kecepatan

sirkulasi refrigerannya sesuai.

Kalau pipa yang digunakan terlalu kecil akan mengakibatkan:

Kerugian gesekan

Bunyi yang keras dan bising karena kecepatan yang tidak sesuai.

Kalau pipa yang digunakan terlalu besar akan mengakibatkan:

Kegagalan pengembalian minyak kompresor

Pengeringan minyak kompresor yang akhirnya kompresor menjadi panas dan rusak.

Tes Formatif

1. Bagaimana cara menentukan ukuran diameter pipa tembaga?

2. Apa kelebihan pipa tembaga kunak dibanding jenis pipa ang lainnya?

54

Page 55: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

3. Bagaimana hubungan panjang pipa kapiler dengan inside diameternya jika dilihat

dari segi tahanannya?

4. Logam apa yang memiliki daya hantar panas paling baik?

5. Mengapa pipa tembaga untuk kepentingan refrigerasi ujung-ujungnya harus selalu

tertutup?

LEMBAR KERJA PRAKTEK

Mengukur Diameter Luar Pipa Tembaga

Tujuan:

Setelah melaksanakan tugas praktek ini diharapkan peserta mampu menentukan besar

diameter luar (Outside Diameter) pipa dengan menggunakan alat ukur.

Petunjuk:

1. Siapkan berbagai jenis ukuran pipa tembaga.

2. Lakukan pengukuran diameter luar pipa dengan menggunakan alat ukur yang

tersedia.

3. Catat hasil pengukuran kemudian konversi satuan pengukuran ke dalam satuan inchi.

Alat dan Bahan:

1. Pipa tembaga

2. Jangka Sorong

3. Mikrometer Sekrup

4. Inside Calipers

BAB III EVALUASI

A. Soal Essay

55

Page 56: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

1. Peralatan apa saja yang harus dipersiapkan teknisi refrigerasi untuk melakukan

pengujian dan trouble shooting mesin pendingin?

2. Darimanakah anda tahu bahwa sistem refrigerasi mengalami kebocoran?

3. Apakah fungsi pipa kapiler?

4. Mengapa pipa tembaga lunak (soft copper pipe) banyak digunakan di dalam sistem

refrigerasi?

5. Sebutkan salah satu peralatan untuk pengerjaan pemipaan!

6. Sebutkan gejala/tanda-tanda yang terjadi apabila sistem buntu (sirkulasi refrigeran

tersumbat).

7. Sebutkan peralatan yang digunakan untuk membuka dan menutup service valve

(DSV, SSV dan LRSV). Bagaimanakah posisi service valve pada kondisi sistem

beroperasi normal?

8. Aakah kegunaan regulator pada silinder gas?

9. Jika kita menyambung dua pipa tembaga yang ujungnya berbeda ukuran, apa yang

harus kita lakukan?

10. Sebutkan salah satu metode/teknik untuk menguji kebocoran sistem refrigerasi

sehingga dapat dideteksi letak sumber kebocorannya!

11. Sebutkan bahan tambah yang digunakan pada penyambungan pipa tembaga!

12. Apakah keuntungan dengan mengoleska sedikit pelumas pada ujung cone atau

punch sebelum flaring/swaging dilakukan.

13. Mengapa diperlukan pembersihan ujung pipa (reamer) setelah melakukan

pemotongan pipa?

B. Soal Pilihan Ganda

1. Alat yang berfungsi untuk memperluas permukaan pipa tembaga lunak dengan

kemiringan yang standar adalah?

a. Tube Cutter

b. Reamer

c. Flaring Tool

d. Swaging

2. Alat yang berfungsi untuk Untuk memperbesar diameter pipa tembaga disebut?

a. Swaging Tool

56

Page 57: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

b. Flaring Tool

c. Bending

d. Reamer

3. Alat yang digunakan untuk membengkokan pipa adalah...

a. Bending Tool

b. Reamer

c. Flaring Tool

d. Swging Tool

4. Alat pembersih serpihan ke dalam pipa yang telah dipotong adalah...

a. Bending

b. Reamer

c. Tube Cutter

d. Flaring Tool

5. Alat pemotong pipa tembaga disebut...

a. Bending Tool

b. Reamer

c. Swaging Tool

d. Tube Cutter

6. Hal yang harus diperhatikan pada saat melakukan pengelasan pada pipa sistem

pendingin yang bocor adalah?

a. Sistem dalam kondisi kosong dari refrigerant

b. Sistem pendingin dalam keadaan ON

c. Sistem Pendingin dalam keadaan vakum

d. Pilihan jawaban salah semua

7.Tanda/simbol peringatan untuk keselamatan kerja, diharuskan terpasang pada dinding

bengkel dengan tujuan...

a. Selalu dilihat oleh pekerja

b. Dilihat dan dimengerti oleh pekerja

c. Dilihat, dimengerti dan dilaksanakan oleh perusahaan

57

Page 58: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

d. Dilihat, dimengerti dan dilaksanakan oleh pekerja

8. Manfaat pemakaian alat yang tepat dalam mengerjakan sistem refrigerasi yaitu?

a. Hasil kerja dengan kualitas maksimal

b. Proses kerja yang aman

c. Waktu kerja yang cepat

d. Semua jawaban benar

9. Tea kebocoran pada sistem refrigerasi dilakukan pada saat sistem masih terdapat

refrigeran didalamnya, tujuannya adalah?

a. Agar bagian yang bocor mudah di deteksi dan segera di atasi

b. Agar refrigeran tidak terbuang

c. Agar minyak pelumas tidak ikut keluar dari sistem

d. Semua pilihan jawaban salah

10. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan pipa untuk sistem refrigerasi

adalah?

a. Mudah untuk dikerjakan

b. Tidak terpengaruh atau bereaksi dengan bahan refrigeran

c. Tahan bocor

d. Semua jawaban benar

C. Kunci Jawaban

Essay

1. Di dalam Kondensor

2. Adanya penyusutan isi refrigeran setiap saat/berkurangnya tekanan refrigeran dalam

sistem.

3. Untuk menurunkan tekanan serta mengatur jumlah refrigeran yang masuk.

4. Mudah dalam pengerjaan dan penyambungan

5. Flaring Tools

6. Pada sisi low pressure menunjukan tekanan yang sangat rendah (vacuum)

7. Rachet Wrench, Posisi Back Seated.

58

Page 59: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

8. Untuk mengetahui tekanan isi tabung/silinder gas. Pengatur tekanan isi menjadi

tekanan kerja yang tetap besarnya sesuai dengan kebutuhan serta penggunaanny.

9. Dengan memanfaatkan Reducing Socket.

10. Head Pressure Test

11. Silver

12. Mempermudah pengerjaan (memperkecil gesekan sehingga punch tidak macet).

13. Memperhalus dan merapikan bibir ujung pipa sehingga proses flaring dan swaging

menjadi mudah dengan hasil yang baik dan rapi.

Pilihan Ganda

1. C

2. A

3. A

4. B

5. D

6. A

7. D

8. D

9. A

10. D

BAB IV

PENUTUP

59

Page 60: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Modul Pembelajaran ini menggunakan Sistem Pelatihan Berbasis Kompetensi.

Pelatihan Berbasis Kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan,

keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan

dengan kompeten. ,Penekanan utamanya adalah tentang apa yang dapat dilakukan

seseorang setelah mengikuti pelatihan. Salah satu karakteristik yang paling penting dari

pelatihan berdasarkan kompetensi adalah penguasaan individu secara nyata di tempat

kerja.

Dalam Sistem Pelatihan Berbasis Kompetensi, fokusnya tertuju kepada

pencapaian kompetensi dan bukan pada pencapaian atau pemenuhan waktu tertentu.

Dengan demikian maka dimungkinkan setiap peserta pelatihan memerlukan atau

menghabiskan waktu yang berbeda-beda dalam mencapai suatu kompetensi tertentu.

Jika peserta belum mencapai kompetensi pada usaha atau kesempatan pertama, maka

pelatih akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta. Rencana ini memberikan

kesempatan kembali kepada peserta untuk meningkatkan level kompetensinya sesuai

dengan level yang diperlukan. Jumlah usaha atau kesempatan yang disarankan adalah

tiga kali.

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta dalam mengikuti modul ini,

setiap peserta dievaluasi baik terhadap aspek pengetahuan maupun keterampilan. Aspek

pengetahuan dilakukan melalui latihan-latihan dan tes tertulis, sedang aspek

keterampilan dilakukan melalui tugas praktek. Score Test Tertulis minimal yang harus

dicapai oleh peserta adalah 80% dari score maksimum. Setelah anda dinyatakan lulus

dalam modul ini maka anda boleh melanjutkan ke materi pembelajaran lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

60

Page 61: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN... · Web viewPembengkok pipa tersebut ada 2 macam: Lilitan pegas di luar (Outside Spring) dan lilitan pegas di dalam

Andrew D. Althouse, B.S. M.E.O, M.A,Cs, 1982, Modern Refrigeration and Air Conditioning, South Holland : The Godheart-willcox Company Inc.

Actrol Parts, Catalogue Technical Manual: Australia

Basic Servising, 1986, Box Hill College, Melbourne, Australia

Goliber, Paul F, 1986, Refrigeration Servicing, Bombay, D.B. Taravorevala Son & Co, Private Ltd.

Piping in The Refrigeration System, 1986, Box Hill Collage, Melbourne, Australia.

Sumanto, Drs., MA, 2004, Dasar-dasar Mesin Pendingin, Yogyakarta.

61