chikamebel.files.wordpress.com file · web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal...

44
LAPORAN MAGANG PEMBUATAN JAMU DARI TANAMAN HERBAL DENGAN BERBAGAI METODE PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN TANAMAN HERBAL Disusun Oleh : KUSNADI EFENDI HERWAN JAYA ANDRI TRI PUGUH P (07330069) (07330046) (07330071) PROGRAM STUDY PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 1

Upload: hahanh

Post on 02-Jul-2019

259 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: chikamebel.files.wordpress.com file · Web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. disusun oleh :

LAPORAN MAGANG

PEMBUATAN JAMU DARI TANAMAN HERBAL DENGAN

BERBAGAI METODE PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN

TANAMAN HERBAL

Disusun Oleh :

KUSNADI EFENDI

HERWAN JAYA

ANDRI TRI PUGUH P

(07330069)

(07330046)

(07330071)

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN BIOLOGIJURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2011

1

Page 2: chikamebel.files.wordpress.com file · Web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. disusun oleh :

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT atas

berkah rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan

pemagangan penelitian individu yang berjudul ”Pembuatan Jamu dari

Tanaman Herbal dengan Berbagai Metode Pengolahan dan Pemanfaatan

Tanaman Herbal.” Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan

mata kuliah pemagangan.

Laporan pemagangan ini tidak akan selesai tanpa bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Sukarsono, M.Si selaku dosen pembimbing. Atas bimbingan kepada

penulis

2. Ir.Wahyu Suprapto yang memberikan ilmu, pengarahan dan bimbingannya

kepada penulis selama proses magang berlangsung.

Penulis menyadari bahwa laporan pemagangan ini jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik untuk membangun

penyempurnaan laporan ini. Harapan penulis semoga laporan pemagangan ini

dapat menambah wawasan dan informasi bagi khalayak yang membutuhkan.

Malang, 14 April 2011

Penulis

2

Page 3: chikamebel.files.wordpress.com file · Web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. disusun oleh :

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mahasiswa adalah seseorang atau sekumpulan orang yang menuntut ilmu

pengetahuan dan informasi dengan berbagai cara, baik dengan pendidikan formal

yang dilaksanakan pada ruang perkuliahan, maupun non formal seperti

pemagangan. Pemagangan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh

mahasiswa dalam bentuk perorangan maupun kelompok untuk menerapkan

seluruh kemampuan dari hasil pembelajaran selama di bangku perkuliahan, sesuai

dengan minat dan kemampuan mahasiswa itu sendiri. Pada kegiatan pemagangan

ini mahasiswa dituntut untuk menggali potensi diri, wawasan, serta kreativitas

yang dimilikinya guna untuk diaplikasikan kedunia nyata, sehingga mahasiswa

dapat menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi dirinya sendiri,

lingkungan dan masyarakat umum.

Program studi Pendidikan Biologi sebagai institut akademik yang selalu

berfikir dinamis untuk merespon perubahan yang banyak terjadi baik masyarakat

ilmiah maupun masyarakat luas. Sesuai dengan salah satu misi program studi

Pendidikan Biologi yaitu menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang saling

menguntungkan untuk mengembangkan keilmuan di bidang pendidikan dan

biologi, maka dari itu program studi Pendidikan Biologi memiliki program wajib

yang harus ditempuh oleh mahasiswa biologi yaitu program pemagangan yang

dilaksanakan kurang lebih selama satu bulan. Program pemagangan ini

diharapkan mahasiswa kelak memiliki jiwa dan semangat kewirausahaan dengan

menerapkan dan mengembangkan ilmu biologi di lingkungan masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas, kami sebagai bagian dari mahasiswa biologi

akan melaksanakan kegiatan pemagangan dibidang biologi, khususnya dibidang

Biologi Kesehatan. Adapun judul yang kami ambil pada kegiatan pemagangan ini

yaitu Pembuatan Jamu dari Tanaman Herbal dengan Berbagai Metode

Pengolahan dan Pemanfaatan Tanaman Herbal.

1

Page 4: chikamebel.files.wordpress.com file · Web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. disusun oleh :

1.2 Tujuan

Pelaksanaan pemagangan memiliki beberapa tujuan, yang meliputi dua aspek

yaitu:

1. Aspek pendidikan

a. Mahasiswa dapat mempelajari berbagai macam metode pengolahan

dan pemanfaatan tanaman herbal,

b. Mahasiswa dapat mengetahui teknik secara langsung dalam

melakukan metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal,

c. Mahasiswa dapat mengetahui tingkat khasiat, kwalitas dan

keawetan jamu.

2. Aspek pengabdian

a. Melalui pemagangan ini mahasiswa diharapkan selalu ikut serta

dalam melakukan berbagai jenis kegiatan di tempat pemagangan

dan memberikan ide atau saran yang sifatnya dapat membantu

memajukan usaha di tempat pemagangan sebagai contoh dalam

bidang pemanfaatan tanaman obat.

1.3 Manfaat Pemaganngan

1. Manfaat bagi mahasiswa

a. Mahasiswa dapat memperoleh informasi, ilmu pengetahuan, serta

pengalaman tentang berbagai metode pengolahan dan

pemanfaatan tanaman herbal,

b. Dari pengalaman kegiatan pemagangan ini diharapkan

mahasiswa mampu untuk mengaplikasikan kepada masyarakat

apa yang telah diperoleh dari pemagangan dan mampu untuk

berwirausaha atau membuka lapangan kerja.

2. Manfaat bagi lokasi tempat pemagangan

a. Mahasiswa dapat membantu perusahaan atau lokasi tempat

pemagangan dalam upaya pembuatan pengolahan dan

pemanfaatan tanaman herbal,

b. Mahasiswa diharapkan dapat memberikan ide atau saran di

tempat pemagangan yang dapat memajukan usahanya.

2

Page 5: chikamebel.files.wordpress.com file · Web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. disusun oleh :

BAB II

GAMBAR LOKASI PEMAGANGAN

2.1 Lokasi Pemagangan

Lokasi pemagangan ini terletak di Jln. Dadaprejo No. 112, Batu.

Gambar Denah Lokasi Pemagangan Batu Malang

Lokasi ini berada di wilayah Desa Dadaprejo kota Batu. Herba Medica

Centre ini berada di wilayah yang dilalui oleh kendaraan umum maupun

kendaraan pribadi. Herba Medica Centre sebagai pusat budidaya tanaman herbal

serta pengolahan dan pemanfatan tanaman herbal. Kegiatan Herba Medica Centre

meliputi menanam, perawatan, perbanyakan tanaman di Jln. Imam Bonjol I/16

Batu, pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. Jenis tanaman yang berada di

Herba Medica Centre umumnya digunakan sebagai tanaman obat yang

dikembangkan dengan skala besar. Pengolahan tanaman herbal diperoleh dari

hasil budidaya balai atau perusahaan dan petani binaan. Di Herba Medica Centre

umumnya mengolah tanaman herbal yang dijadikan obat-obatan tradisional dan

didistribusikan dan dipasarkan ke berbagai daerah baik lokal (dalam provinsi)

maupun keluar provinsi misalnya sampai Jabar, Jateng dan lain-lain. Hasil

3

Page 6: chikamebel.files.wordpress.com file · Web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. disusun oleh :

pengolahan berupa racikan-racikan tanaman herbal tersebut juga dikirim ke balai-

balai kesehatan, apotek, dan Konsumen obat-obatan tradisional.

2.2 Sejarah

Herba Medica Centre berasal dari CV. Alindra Wisma yang didirikan pada

tanggal 18 Juni 1998 oleh pendirinya (pemilik perusahaan) Siti Hidjrati Arlina,

bergerak dibidang usaha yang memproduksi bahan tanaman obat sebagai

minuman kesehatan berupa instan. Karena dirasakannya Alindra Wisma yang

bergerak dibidang minuman dan makanan kesehatan kurang memadai untuk ruang

geraknya dan ingin mengembangkan dan meningkatkan produk-produknya

mengarah pada obat, jamu dan kapsul, maka pada tanggal 21 November 2002,

Alindra Wisma berubah menjadi CV. Siti Ara.

Mengingat Indonesia adalah Negara yang sangat berpotensi akan sumber

daya alamnya, maka pemilik perusahaan ingin memperluas bidang usahanya

dengan mendirikan suatu usaha baru yang bergerak di bidang sediaan tanaman

obat pada tanggal 4 Mei 2002 berdirilah perusahaan CV. Hijrah. Karena dirasakan

Jawa Timur memiliki banyak potensi keanekaragaman hayati di bidang tanaman

berkhasiat obat CV. Hijrah belum banyak melangkah dan dirasakan nama dari

CV. Hijrah kurang sesuai maka pada tanggal 16 Juni 2005. CV. Hijrah berganti

nama menjadi Herba Medica Centre yang didirikan untuk mengambil peran serta

dalam mengembangkan program pemerintah dalam pemerataan pelayanan

kesehatan menuju ”Semua Sehat di Tahun 2011

2.3 Bidang Kegiatan

Herba Medica Centre didirikan untuk mengambil peran serta dalam

pengembangan program pemerintah dalam pemerataan pelayanan kesehatan

dengan program-program diantaranya sebagai berikut:

1. Memberikan penyuluhan pengenalan tanaman obat serta

pemanfaatannya,

2. Memberikan pelayanan pengobatan dan obat asli Indonesia,

3. Mengembangkan wisata husada atau agrowisata TOGA,

4. Pelatihan budidaya tanaman obat,4

Page 7: chikamebel.files.wordpress.com file · Web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. disusun oleh :

5. Pengembangan tanaman obat sebagai sediaan bahan baku farmasi atau

jamu yang terstandarisasi di Jawa Timur.

Adapun Unit Usaha Herba Medica Centre antara lain yaitu:

1. Pelatihan dan pendidikan

Salah satu upaya untuk memasyarakatkan tanaman obat dan

manfaatnya dengan melaksanakan pelatihan.

2. Produksi

a. Melaksanakan budidaya tanaman obat dan contoh-contoh tanaman

obat serta pembuatan simplisia baik segar maupun kering,

b. Membuat beberapa produksi jamu dalam berbagai bentuk yaitu

instan dan juga jamu dalam bentuk kapsul, dan juga pembuatan

ramuan.

3. Konsultasi kesehatan

Konsultasi kesehatan ini menggunakan sumber daya alam hayati

Produk yang di produksi Herba Medica Centre terdiri dari jamu dalam

bentuk instan, ramuan, dan kapsul. Sedangkan berdasarkan jenis bahan baku

yang digunakan produk jamu dibagi menjadi dua kelompok yaitu simplisia

segar jamu instan dan simplisia kering untuk produk ramuan dan kapsul.

Jenis-jenis produk antara lain sebagai berikut:

1. Bahan baku simplisia segar

a. Gastroperis (instan kunci suruh), khasiatnya untuk mengatasi masalah

cairan vagina berlebihan, keputihan kronis, serta bau pada kaum

wanita,

b. Zingeronisanc (instan jahe), khasiatnya untuk memperbaiki sirkulasi

darah, mengurangi masuk angin serta kembung dan mual,

c. Aloein (instan lidah buaya), berkhasiat sebagai anti peradangan,

menambah daya tahan tubu, serta peremajaan sel,

d. Oryzami (instan beras kencur), berkhasiat sebagai peluruh keringat,

pengurang rasa nyeri, anti kembung, dan penambah nafsu makan,

e. Carotinin (instan wortel), berkhasiat untuk mengatasi kekurangan

vitamin A, menurunnya daya tahan tubuh, serta proses penuaaan dini,

5

Page 8: chikamebel.files.wordpress.com file · Web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. disusun oleh :

f. Nirta Sari (instan kunir madu), khasiatnya menambah daya tahan

tubuh dan menghentikan pendarahan,

g. Xanthorysin (instan temulawak), khasiatnya sebagai peluruh batu

empedu, mencegah radang lambung, dan juga sebagai

hepatoprotektor.

2. Bahan baku simplisia kering

1) Ramuan

a. Raputri (sari rapet), pencegah radang selaput lender, keputihan,

nyeri saat seni, dan pengencang rahim sehabis melahirkan,

b. Ramping (pelangsing), mengatasi masalah obesitas, dan kelebihan

lemak,

c. Masataru (asam urat), mengatasi rasa ngilu, peluruh keringat dan

pembersih darah,

d. Antigalin (pegal linu), mengatasi pegal linu,

e. Normag (untuk gangguan lambung), menguatkan lambung dan

mengatasi gangguan maag,

f. Kiat perkasa (untuk kesehatan pria), menambah semangat dan

vitalitas pria,

g. Norpid (kolesterol), memperbaiki sirkulasi darah dan mengurangi

lemak darah,

h. Rantik (anti rematik), mengurangi rasa nyeri, ngilu serta

peradangan akibat rematik,

i. Norten (darah tinggi), menurunkan tekanan darah tinggi

j. Aradiab (kencing manis), menormalkan gula darah dan mengurangi

dampak kencing manis.

2) Kapsul

a. Zedoarin (Kapsul kunir putih), berkhasiat untuk mengatasi masalah

kewanitaan seperti inflamasi mulut rahim, keputihan, dan

mencegah timbulnya tumor dan kanker pada organ reproduksi

wanita,

b. Ramuan sewaktu-waktu dapat dibuat kapsul bila ada pasien atau

konsumen yang memesan dalam bentuk kapsul.

6

Page 9: chikamebel.files.wordpress.com file · Web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. disusun oleh :

BAB III

KAJIAN PUSTAKA

3.1. Jamu

Hidup dizaman modern seperti sekarang ini justru ada kecenderungan

masyarakat menggunakan obat jamu dan herbal untuk pengobatan. Kembali

ke alam (back to nature) merupakan pilihan alternatif yang diminati banyak

masyarakat sekarang ini, terutama dalam bidang pengobatan dan makanan

sehari-hari.

Penggunaan tumbuhan-tumbuhan berkhasiat obat atau lebih dikenal

dengan jamu atau herbal sebetulnya sudah lama dikenal oleh masyarakat kita.

Walaupun sekarang sudah banyak jamu diproduksi dan dikemas secara

modern. Namun tradisi minum jamu atau herbal secara tradisional masih

banyak ditemukan di masyarakat Indonesia, terutama di desa-desa.

Sudah banyak bukti keampuhan dan khasiat jamu dan herbal.

Disamping lebih ekonomis, herbal juga mempunyai efek samping yang

sangat kecil. Walaupun demikian, masih banyak masyarakat kita yang

meragukan khasiat herbal. Memang diakui bahwa daya penyembuhan jamu

dan herbal tidak sedahsyat obat kimia. Pengobatan dengan jamu dan herbal

membutuhkan waktu lama.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kenapa jamu dan herbal tidak

bekerja dengan efektif. Penyajian yang salah, waktu minum yang tidak tepat,

dosis yang tidak tepat, dan ketidaksabaran pemakainya adalah faktor-faktor

yang menyebabkan herbal tidak efektif. Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma

dalam bukunya “Ramuan Lengkap Herbal Taklukan Penyakit” menyebutkan

hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengkonsumsi herbal sebagai berikut:

1. Cuci simplisia tumbuhan obat (herbal) dengan air mengalir sampai

bersih.

2. Segera gunakan herbal segar yang telah bersih untuk pengobatan. Jika

bahannya besar atau tebal, sebaiknya potong-potong tipis agar saat

perebusan zat-zat yang terkandung di dalamnya mudah keluar dan

meresap dalam air rebusan. Untuk herbal yang disimpan, keringkan

7

Page 10: chikamebel.files.wordpress.com file · Web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. disusun oleh :

lebih dahulu setelah dicuci agar tahan lama dan mencegah pembusukan

oleh bakteri dan jamur. Bahan kering (simplisia) juga lebih mudah

dihaluskan untuk dijadikan serbuk (bubuk). Pengeringan dapat

langsung di bawah sinar matahari atau memakai pelindung. Dapat juga

diangin-anginkan, tergantung dari ketebalan atau kandungan airnya.

3. Seduh langsung bahan yang telah dijadikan bubuk (serbuk) dengan air

panas atau mendidih.

4. Untuk bahan yang keras dan sukar diekstrak, sebaiknya hancurkan dan

rebus terlebih dahulu sekitar 10 menit sebelum memasukkan bahan lain.

5. Gunakan air tawar bersih dan tidak mengandung zat kimia berbahaya

untuk merebus. Pastikan jumlahnya cukup sehingga seluruh bahan

berkhasiat obat terendam sekitar 3 cm.

6. Untuk merebus bahan berkhasiat obat, gunakan wadah yang terbuat dari

periuk tanah (keramik), panci enamel, atau panci beling. Jangan

menggunakan wadah dari logam, seperti besi, aluminium, dan

kuningan. Logam mengandung zat iron trichloride dan potassium

ferrycianide. Zat tersebut menimbulkan endapan pada air dalam

mengobati penyakit. Selama perebusan, jangan terlalu sering membuka

tutup wadah agar kandungan minyak atsirinya tidak mudah hilang.

7. Gunakan api sesuai dengan jenis herbal yang direbus.

a. Api kecil : Gunakan untuk merebus herbal yang berkhasiat sebagai

tonikum, seperti ginseng dan jamur ling zhi agar kandungan

aktifnya terserap ke dalam air rebusan (rebus sekitar 2 jam).

b. Api kecil : dengan waktu perebusan yang lama juga digunakan

untuk jamu dan herbal yang mengandung toksin, seperti mahkota

dewa agar kandungan toksinnya berkurang.

c. Api besar : Gunakan untuk merebus herbal atau simplisia yang

berkhasiat diaforetik (mengeluarkan keringat) dan mengandung

banyak minyak atsiri, seperti daun mint, cengkih dan kayu manis.

Setelah mendidih, masukkan bahan dan rebus sebentar. Dengan

cara ini, kandungan atsirinya tidak banyak hilang karena proses

penguapan yang berlebihan.

8

Page 11: chikamebel.files.wordpress.com file · Web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. disusun oleh :

8. Jika tidak ada ketentuan lain, perebusan dianggap selesai saat air

rebusan tersisa setengah dari jumlah air semula, misalnya 800 cc

menjadi 400 cc. Jika bahan yang direbus kebanyakan berupa bahan

keras, seperti biji atau batang maka air rebusan disisakan sepertiganya,

misalnya 600 cc menjadi 200 cc.

9. Jika mengandung bahan kering, umumnya dosis (takaran) setengah dari

jumlah bahan segar. Misalnya, pemakaian daun sendok segar

pemakaiannya 90 gram dan jika kering 15 gram.

10. Pastikan dosis tumbuhan obat sesuai dengan yang dianjurkan.

Umumnya, 1 resep tumbuhan obat dibagi untuk 2 kali minum sehari.

Sisa ampas rebusan pertama dapat direbus sekali lagi untuk 1 kali

minum pada sore atau malam hari.

11. Minum rebusan sari tumbuhan obat dalam keadaan hangat dan

setelahnya pakai baju tebal atau selimut. Namun, untuk jenis herbal

tertentu, seperti rebusan biji pinang harus diminum dingin untuk

menghindari kontraksi dengan lambung yang mengakibatkan mual,

muntah, dan kram perut.

12. Umumnya, rebusan herbal diminum sebelum makan agar mudah

terserap. Namun, untuk ramuan obat yang dapat merangsang lambung,

minum setelah makan. Minum ramuan obat yang berkhasiat sebagai

penguat (tonikum) pada waktu pagi hari sewaktu perut kosong. Untuk

ramuan yang berkhasiat sebagai penenang, misalnya untuk insomnia,

minum menjelang tidur.

13. Lakukan pengobatan secara teratur. Yang perlu diingat, pengobatan

herbal membutuhkan kesabaran karena tidak langsung terasa

manfaatnya, tetapi bersifat konstruktirf (memperbaiki/membangun).

Efek obat kimiawi memang terasa cepat, tetapi bersifat desktruktif.

Karena sifatnya itu, herbal tidak dianjurkan sebagai pengobatan utama

penyakit-penyakit infeksi yang bersifat akut (medadak), seperti demam

berdarah, muntaber, dan lainnya yang harus segera mendapat

pertolongan medis. Tanaman obat lebih diutamakan untuk pemeliharaan

kesehatan dan pengobatan penyakit yang bersifat kronis (menahun).

9

Page 12: chikamebel.files.wordpress.com file · Web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. disusun oleh :

14. Pengobatan herbal dapat dikombinasikan dengan obat kimiawi,

terutama untuk penyakit kronis yang susah disembuhkan, seperti kanker

agar diperoleh hasil pengobatan yang lebih efektif. Aturan minum obat

herbal sekitar 2 jam setelah pemakaian obat kimiawi (Wijayakusuma,

2008).

3.2. Kunir Putih (Curcuma zidoaria)

3.2.1. Klasifikasi

Menurut Syukur (2003), tanaman kunir putih dapat diklasifikasikan

sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiosperrnae

Kelas : Monocotyledoneae

Bangsa : Zingiberales

Suku : Zingiberaceae

Marga : Curcuma

Jenis : Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe.

3.2.2. Deskripsi

Perawakan: herba setahun, dapat lebih dari 2 meter. Batang: batang

sesungguhnya berupa rimpang yang bercabang di bawah tanah, berwarna

coklat tua atau coklat muda, di dalamnya putih atau putih kebiruan, memiliki

umbi bulat dan aromatik. Daun: tunggal, pelepah daun membentuk batang

semu, berwarna hijau, helaian; 2-9 buah, bentuk memanjang-lanset, ujung

runcing, berambut tidak nyata, hijau atau hijau dengan bercak coklat-ungu di

tulang daun pangkal, 43-80 cm atau lebih. Bunga: majemuk susunan bulir,

diketiak rimpang primer, tangkai berambut. Daun pelindung: berjumlah

banyak, spatha dan brachtea; rata-rata 3-8 x 1,5-3,5 cm. Kelopak: 3 daun,

putih atau kekuningan, bagian tengah merah atau coklat kemerahan, 3-4 cm.

Mahkota: 3 daun, putih kemerahan, tinggi rata-rata 4,5 cm. Bibir-bibiran:

membulat atau bulat telur terbalik, kuning atau putih, tengah kuning atau

kuning jeruk, 14-18 x 14-20 mm. Benang sari: 1 buah tidak sempurna, bulat

telur terbalik, kuning terang, 12-16 x 10-115 mm, tangkai 3-5 x 2-4 mm,

10

Page 13: chikamebel.files.wordpress.com file · Web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. disusun oleh :

kepala sari putih, 6 mm. Buah: berambut, rata-rata 2 cm (Gunawan et al.,

2001).

3.2.3. Kandungan Kimia

Minyak atsiri, kurkumol (kurkumenol), kurdiona, kurkumemona,

kurkumin, beta-elemene, beta-sitosterol, zedoarin, zingiberena, sineol, fenol,

seskuiterpena, kamfena, kamfer, polisakarida, pati, resin, dan gum

(Wijayakusuma, 2008).

3.2.4. Khasiat

Kandungan minyak atsiri, termasuk kurkumol, kurdiona, dan beta-

elemene mempunyai efek antikanker pada sarcoma, cervical carcinoma,

Ehrlich ascitis carcinoma dan leukemia. Beta-elemene juga dapat

menghambat sintesis asam nukleat pada sel kanker. Kurkumin mempunyai

efek sebagai antiradang. Komponen polisakarida dapat meningkatkan

fagositosis makrofag dan imunitas humoral. Selain sebagai antikanker, kunir

putih juga dapat meningkatkan efek kemoterapi dan radioterapi untuk

membunuh sel kanker (Wijayakusuma, 2008).

3.3. Temu Mangga (Curcuma mangga)

3.3.1. Klasifikasi

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Bangsa : Zingiberales

Suku : Zingiberaceae

Marga : Curcuma

Jenis : Curcuma mangga Val & van Zijp

(Rukmana, 2008).

3.3.2. Deskripsi

Tanaman temu mangga (Curcuma mangga, Val) memiliki lebar

daun antara 7-15 cm serta bunga berwarna putih. Rimpang bagian dalamnya

berwarna kuning muda dan baunya menyerupai mangga.

11

Page 14: chikamebel.files.wordpress.com file · Web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. disusun oleh :

Temu mangga tumbuh terbatas di tempat yang bersuhu dingin di

Indonesia. Temu mangga mempunyai ciri tertentu, antara lain bintik umbinya

seperti umbi jahe dan berwarna kuning muda (krem). Temu mangga

dimanfaatkan untuk mencegah dan membantu mengatasi kanker (Harmanto,

2007).

3.3.3. Kandungan Kimia

Temu mangga kaya kandungan kimia seperti tanin, kurkumin,

amilum, gula, minyak atsiri, damar, saponin, flavonoid, dan protein toksis

yang dapat menghambat perkembangbiakan sel kanker (Hariana, 2008).

3.3.4. Khasiat

Kegunaan dari temu mangga selain untuk keperluan dapur juga

untuk obat tradisional seperti mengecilkan peranakan, pengecil perut, obat

sakit perut, peluruh angin atau kembung, penguat lambung, memperbaiki

pencernaan, menurunkan panas badan serta mengobati penyakit kulit seperti

bintik-bintik merah karena gatal. Selain itu, tanaman ini juga dapat digunakan

untuk mengobati luka memar dan keseleo (Darwis et al., 1991). Khasiat

lainnya sebagai penurun panas (antipiretik), anti-toksik, dan sebagai

antioksidan (Wijayakusuma, 2008).

3.4. Pengolahan Simplisia

Simplisia merupakan istilah yang dipakai untuk menyebut bahan-

bahan obat alam yang berada dalam wujud aslinya atau belum mengalami

perubahan bentuk. Pengertian simplisia menurut Departemen Kementrian

Kesehatan RI adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum

mengalami perubahan proses apa pun, dan kecuali dinyatakan lain umumnya

berupa bahan yang telah dikeringkan.

Simplisia dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :

1. Simplisia nabati

Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman utuh,

bagian tanaman, eksudat tanaman, atau gabungan antara ketiganya,

misalnya Datura Folium dan Piperis nigri Fructus. Eksudat tanaman

adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan

cara tertentu sengaja dikeluarkan dari selnya. Eksudat tanaman dapat

12

Page 15: chikamebel.files.wordpress.com file · Web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. disusun oleh :

berupa zat-zat atau bahan-bahan nabati lainnya yang dengan cara

tertentu dipisahkan / diisolasi dari tanamannya.

2. Simplisia hewani

Simplisia hewani adalah simplisia yang dapat berupa hewan utuh atau

zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan

kimia murni, misalnya minyak ikan (Oleum iecoris asselli) dan madu

(Mel depuratum).

3. Simplisia pelikan atau mineral

Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan pelikan

atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara

sederhana dan belum berupa bahan kimia murni, contoh serbuk seng

dan serbuk tembaga.

Simplisia tanaman termasuk dalam golongan simplisia nabati. Secara

umum pemberian nama atau penyebutan simplisia didasarkan atas gabungan

nama spesies diikuti dengan nama bagian tanaman. Contoh : merica dengan

nama spesies Piperis albi maka nama simplisianya disebut sebagai Piperis

albi Fructus. Fructus menunjukkan bagian tanaman yang artinya buah.

Adapun metoda-metoda yang harus dilakukan untuk mendapatkan

suatu simplisia setelah tanaman / bahan baku telah dipanen (pasca panen).

Pasca panen merupakan kelanjutan dari proses panen terhadap tanaman

budidaya atau hasil dari penambangan alam yang fungsinya antara lain untuk

membuat bahan hasil panen tidak mudah rusak dan memiliki kualitas yang

baik serta mudah disimpan untuk diproses selanjutnya. Untuk memulai proses

pasca panen perlu diperhatikan cara dan tenggang waktu pengumpulan bahan

tanaman yang ideal setelah dilakukan proses panen tanaman tersebut. Tujuan

dari pasca panen ini untuk menghasilkan simplisia tanaman obat yang

bermutu, efek terapinya tinggi sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.

Secara umum faktor-faktor dalam penanganan pasca panen yang perlu

diperhatikan adalah sebagai berikut :

a. Penyortiran

Penyortiran segar dilakukan setelah selesai panen dengan tujuan untuk

memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing, bahan yang tua

13

Page 16: chikamebel.files.wordpress.com file · Web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. disusun oleh :

dengan yang muda atau bahan yang ukurannya lebih besar atau lebih

kecil. Bahan nabati yang baik memiliki kandungan campuran bahan

organik asing tidak lebih dari 2%. Proses penyortiran pertama

bertujuan untuk memisahkan bahan yang busuk atau bahan yang muda

dan yang tua serta untuk mengurangi jumlah pengotor yang ikut

terbawa dalam bahan.

b. Pencucian

Pencucian bertujuan menghilangkan kotoran-kotoran dan mengurangi

mikroba-mikroba yang melekat pada bahan. Pencucian harus segera

dilakukan setelah panen karena dapat mempengaruhi mutu bahan.

Pencucian menggunakan air bersih seperti air dari mata air, sumur atau

PAM. Penggunaan air kotor menyebabkan jumlah mikroba pada bahan

tidak akan berkurang bahkan akan bertambah. Pada saat pencucian

perhatikan air cucian dan air bilasannya, jika masih terlihat kotor

ulangi pencucian/pembilasan sekali atau dua kali lagi. Perlu

diperhatikan bahwa pencucian harus dilakukan dalam waktu yang

sesingkat mungkin untuk menghindari larut dan terbuangnya zat yang

terkandung dalam bahan.

c. Penirisan

Setelah pencucian, bahan langsung ditiriskan di rak-rak pengering.

Khusus untuk bahan rimpang penjemuran dilakukan selama 4 - 6 hari.

Selesai pengeringan dilakukan kembali penyortiran apabila bahan

langsung digunakan dalam bentuk segar sesuai dengan permintaan.

d. Perajangan

Perajangan pada bahan dilakukan untuk mempermudah proses

selanjutnya seperti pengeringan, pengemasan, penyulingan minyak

atsiri dan penyimpanan. Perajangan biasanya hanya dilakukan pada

bahan yang ukurannya agak besar dan tidak lunak seperti akar, rim-

pang, batang, buah dan lain-lain. Ukuran perajangan tergantung dari

bahan yang digunakan dan ber-pengaruh terhadap kualitas simplisia

yang dihasilkan. Perajangan terlalu tipis dapat mengurangi zat aktif

yang terkandung dalam bahan. Sedangkan jika terlalu tebal, maka

14

Page 17: chikamebel.files.wordpress.com file · Web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. disusun oleh :

pengurangan kadar air dalam bahan agak sulit dan memerlukan waktu

yang lama dalam penjemuran dan kemungkinan besar bahan mudah

ditumbuhi oleh jamur. Perajangan bahan dapat dilakukan secara

manual dengan pisau yang tajam dan terbuat dari steinlees ataupun

dengan mesin pemotong / perajang. Bentuk irisan split atau slice

tergantung tujuan pemakaian. Untuk tujuan mendapatkan minyak atsiri

yang tinggi bentuk irisan sebaiknya adalah membujur (split) dan jika

ingin bahan lebih cepat kering bentuk irisan sebaiknya melintang

(slice).

e. Pengeringan

Pengeringan adalah suatu cara pengawetan atau pengolahan pada

bahan dengan cara mengurangi kadar air, sehingga proses pem-

busukan dapat terhambat. Dengan demikian dapat dihasilkan simplisia

terstandar, tidak mudah rusak dan tahan disimpan dalam waktu yang

lama Dalam proses ini, kadar air dan reaksi-reaksi zat aktif dalam

bahan akan berkurang, sehingga suhu dan waktu pengeringan perlu

diperhatikan. Suhu pengeringan tergantung pada jenis bahan yang

dikeringkan. Pada umumnya suhu pengeringan adalah antara 4o – 60o

C dan hasil yang baik dari proses pengeringan adalah simplisia yang

mengandung kadar air 10%. Demikian pula dengan waktu pengeringan

juga bervariasi, tergantung pada jenis bahan yang dikeringkan seperti

rimpang, daun, kayu ataupun bunga. Hal lain yang perlu diperhatikan

dalam proses pengeringan adalah kebersihan (khususnya pengeringan

menggunakan sinar matahari), kelembaban udara, aliran udara dan

tebal bahan (tidak saling menumpuk). Pengeringan bahan dapat

dilakukan secara tradisional dengan menggunakan sinar matahari

ataupun secara modern dengan menggunakan alat pengering seperti

oven, rak pengering, blower ataupun dengan fresh dryer.

Pengeringan dapat menyebabkan perubahan-perubahan hidrolisa

enzimatis, pencokelatan, fermentasi dan oksidasi. Ciri-ciri waktu

pengeringan sudah berakhir apabila daun ataupun temu-temuan sudah

dapat dipatahkan dengan mudah. Pada umumnya bahan (simplisia)

15

Page 18: chikamebel.files.wordpress.com file · Web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. disusun oleh :

yang sudah kering memiliki kadar air ± 8 - 10%. Dengan jumlah kadar

air tersebut kerusakan bahan dapat ditekan baik dalam pengolahan

maupun waktu penyimpanan.

f. Penyortiran kering

Penyortiran dilakukan bertujuan untuk memisahkan benda-benda asing

yang terdapat pada simplisia, misalnya akar-akar, pasir, kotoran

unggas atau benda asing lainnya. Proses penyortiran merupakan tahap

akhir dari pembuatan simplisia kering sebelum dilakukan pengemasan,

penyimpanan atau pengolahan lebih lanjut. Setelah penyortiran

simplisia ditimbang untuk mengetahui rendemen hasil dari proses

pasca panen yang dilakukan.

g. Pengemasan

Pengemasan dapat dilakukan terhadap simplisia yang sudah

dikeringkan. Jenis kemasan yang digunakan dapat berupa plastik,

kertas maupun karung goni. Persyaratan jenis kemasan yaitu dapat

menjamin mutu produk yang dikemas, mudah dipakai, tidak

mempersulit penanganan, dapat melindungi isi pada waktu

pengangkutan, tidak beracun dan tidak bereaksi dengan isi dan kalau

boleh mempunyai bentuk dan rupa yang menarik. Berikan label yang

jelas pada tiap kemasan tersebut yang isinya menuliskan, nama bahan,

bagian dari tanaman bahan yang digunakan, tanggal pengemasan,

nomor / kode produksi, nama / alamat penghasil, berat bersih, metode

penyimpanan.

h. Penyimpanan

Penyimpanan simplisia dapat dilakukan di ruang biasa (suhu kamar)

ataupun di ruang ber AC. Ruang tempat penyimpanan harus bersih,

udaranya cukup kering dan berventilasi. Ventilasi harus cukup baik

karena hama menyukai udara yang lembab dan panas. Perlakuan

simplisia dengan iradiasi sinar gamma dosis 10 kGy dapat menurunkan

jumlah patogen yang dapat mengkontaminasi simplisia tanaman obat .

Dosis ini tidak merubah kadar air dan kadar minyak atsiri simplisia

selama penyimpanan 3 - 6 bulan. Jadi sebelum disimpan pokok utama

16

Page 19: chikamebel.files.wordpress.com file · Web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. disusun oleh :

yang harus diperhatikan adalah cara penanganan yang tepat dan

higienes. Hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai tempat

penyimpanan simplisia adalah :

1) Gudang harus terpisah dari tempat penyimpanan bahan lainnya

ataupun penyimpanan alat dan dipelihara dengan baik.

2) Ventilasi udara cukup baik dan bebas dari kebocoran atau

kemungkinan masuk air hujan.

3) Suhu gudang tidak melebihi 30o C.

4) Kelembabab udara sebaiknya diusahakan serendah mungkin (65o

C) untuk mencegah terjadinya penyerapan air. Kelembaban udara

yang tinggi dapat memacu pertumbuhan mikroorganisme sehingga

menurunkan mutu bahan baik dalam bentuk segar maupun kering.

5) Masuknya sinar matahari langsung menyinari simplisia harus

dicegah.

6) Masuknya hewan, baik serangga maupun tikus yang sering

memakan simplisia yang disimpan harus dicegah (Bayu, 2010).

17

Page 20: chikamebel.files.wordpress.com file · Web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. disusun oleh :

BAB IV

METODE PEMAGANGAN

4.1 Bidang Pendidikan

Waktu : 09:00-15:30

Hari : Senin-Sabtu

Tanggal : 14 Maret – 14 April 2011

Tempat : di Jln. Dadaprejo, No. 112, Batu

Tujuan

1. Mahasiswa dapat mempelajari berbagai

macam metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal,

2. Mahasiswa dapat mengetahui teknik secara

langsung dalam melakukan metode pengolahan dan pemanfaatan

tanaman herbal,

3. Mahasiswa dapat mengetahui tingkat

khasiat, kwalitas dan keawetan jamu.

4.2 Bidang Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan dalam pemagangan ini adalah:

1. Praktek pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai

metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal,

2. Mengkaji literatur,

3. Laporan akhir.

4.3 Bidang Pengabdian

Waktu : 09:00-15:30

Hari : Senin-Sabtu

Tanggal : 14 Maret – 14 April 2011

Tempat : di Jln. Dadaprejo, No. 112, Batu

Tujuan : Melalui pemagangan ini mahasiswa diharapkan selalu ikut

Serta dalam melakukan berbagai jenis kegiatan di tempat

pemagangan.

Langkah kerja:

Metode pelaksanaan pemagangan untuk aspek pengabdian

dilakukan dengan cara membantu pembuatan kapsul, ramuan

18

Page 21: chikamebel.files.wordpress.com file · Web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. disusun oleh :

herbal dan lain sebagainya. Pengabdian juga dilakukan dengan

membantu aspek pengemasan dan pendistribusian.

19

Page 22: chikamebel.files.wordpress.com file · Web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. disusun oleh :

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Bidang Pendidikan

Dari studi literatur pada bab iv menunjukkan bahwa penggunaan jamu

untuk pengobatan semakin diminati masyarakat. Selain ekonomis, herbal

mempunyai efek samping yang sangat kecil, walaupun daya

penyembuhannya berlangsung lama. Seperti yang terlihat pada waktu

melaksanakan magang bahwa masyarakat lebih mempercayai jamu untuk

penyembuhan.

Salah satu herba yang diproduksi adalah kapsul kunir putih. Kapsul

kunir putih terdiri dari kunir putih ditambah temu mangga dengan

perbandinga 7 : 3. Herbal ini digunakan untuk mencegah dan mengobati

penyakit kanker. Sesuai dengan literatur di bab iv, kandungan minyak atsiri

pada kunir putih, termasuk kurkumol, kurdiona, dan beta-elemene

mempunyai efek antikanker pada sarcoma, cervical carcinoma, Ehrlich ascitis

carcinoma dan leukemia. Beta-elemene juga dapat menghambat sintesis asam

nukleat pada sel kanker. Sedangkan kandungan temu mangga yang bisa

menghambat perkembangbiakan sel kanker adalah protein toksis.

Produk kapsul kunir putih agar terjaga kualitasnya. Simplisia yang

akan digunakan telah melalui tahap pengolahan simplisia seperti yang

dijelaskan pada bab iv, yaitu pencucian, penyortiran, penirisan, perajangan,

pengeringan, penyortiran kering, pengemasan, dan penyimpanan. Semua

tahap itu tidak selalu dilakukan di Herba Medica Centre. Herba Medica

Centre membeli langsung dari petani atau pedagang yang telah mengolah

simplisia sampai memenuhi syarat yaitu kadar air kurang sampai 10%.

Selanjutnya akan dijadikan serbuk atau tepung untuk dijadikan ramuan atau

kapsul dan selebihnya disimpan di gudang.

20

Page 23: chikamebel.files.wordpress.com file · Web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. disusun oleh :

5.2 Bidang Penelitian

Selama satu bulan magang di Herba Medica Centre ada banyak

pengalaman yang bisa didapatkan. Pengalaman-pengalaman itu sangat

berguna dikemudian hari. Didikan para karyawan di tempat magang sangat

membantu selama kegiatan magang berlangsung. Kegiatan-kegiatan yang

dilakukan selama magang adalah sebagai berikut :

1. Merajang bahan / simplisia berukuran besar yang akan digunakan,

2. Menselep simplisia menjadi tepung, hasil selep akan digunakan

membuat ramuan obat,

3. Membuat ramuan obat, jika ingin dikapsulkan harus disangrai dulu

sampai terasa panas,

4. Mengkapsulkan ramuan kunir putih yang terdiri dari 70% Curcuma

zedoaria dan 30% Curcuma mangga,

5. Mengkapsulkan beberapa ramuan obat seperti raputri, ambien, normag,

masataru, stroke, kolestrol, dan darah tinggi.

6. Memasang label pada botol yang akan dijadikan tempat kapsul, dan

7. Melakukan pengemasan terakhir.

Selain itu ada kegiatan membuat instan temu mangga. Kegiatan

yang dilakukan adalah temu mangga segar dicuci bersih, diselep dengan

mesin selep kasar, diperas dengan ditambah sedikit air, diendapkan selama 3-

4 jam, direbus sampai mendidih dengan wajan besar sambil diambil busanya,

dibiarkan semalam, dan direbus lagi dengan wajan besar dengan ditambah

gula pasir perbandingan 1 liter : 1 kg, dimasak sambil diaduk sampai

terbentuk kristal, dan dikemas dalam botol yang telah dilabeli. Instan temu

mangga siap diantar ke pemesan.

Fokus kegiatan magang adalah membuat kapsul kunir putih. Mulai

dari proses penepungan bahan kunir putih dan temu mangga, pembuatan

ramuan dengan perbandingan 7 : 3, mengsangrai ramuan, mengayak ramuan,

mengisi kapsul, mengemas dalam botol, seeling dengan plastik seeler, dan

pengepakan ke dalam kardus untuk diambil pemesan.

21

Page 24: chikamebel.files.wordpress.com file · Web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. disusun oleh :

5.3 Bidang Pengabdian

Pembuatan Kapsul Kunir Putih

Kunir putih semakin diminati masyarakat karena khasiatnya dalam

mencegah dan mengobati kanker. Kebanyakan masyarakat tidak menyukai bentuk

ramuan dalam bentuk cair karena rasanya pahit. Oleh sebab itu dibuatlah kapsul

kunir putih. Prosesnya sebagai berikut :

1. Penepungan

Simplisia kering Curcuma zedoaria dan Curcuma mangga dibuat tepung

dengan mesin selep. Maksud dari penepungan agar mudah mengisi kapsul.

2. Mencampur bahan

Curcuma zedoaria dan Curcuma mangga dicampur dengan perbandingan

7 : 3 dan diaduk sampai benar-benar tercampur rata.

3. Penyangraian

Ramuan yang telah tercampur rata disangrai di atas kompor gas dengan api

besar pada sebuah wajan. Penyangraian dihentikan ketika ramuan terasa

cukup panas saat disentuh tangan. Maksud dari penyangraian ini adalah

untuk mengurangi kadar air sampai kurang dari 10% dan untuk membunuh

mikroorganisme yang kemungkinan mengkontaminasi ramuan.

4. Pengayaan ramuan

Pengayaan dilakukan dengan maksud agar bahan lebih halus. Sehingga

lebih mudah diserap oleh tubuh.

5. Pengapsulan

Ramuan yang telah diayak dan dingin dimasukkan ke kapsul. Pada saat

pengisian kapsul harus penuh.

6. Mengemas dalam botol

Kapsul yang telah diisi ramuan dikemas dalam botol yang telah dilabeli.

Setiap satu botol diisi 90 kapsul.

7. Seeling botol dengan plastik seeler

Seeling dengan plastik seeler di atas panas kompor yang apinya kecil.

Seeling bertujuan menjaga produk terjaga dari kontaminasi

mikroorganisme bebas di udara.

8. Tahap akhir adalah pengepakan ke dalam kardus

22

Page 25: chikamebel.files.wordpress.com file · Web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. disusun oleh :

Pengepakan ke dalam kardus harus tertutup rapat. Selanjutnya siap untuk

diambil pemesan.

23

Pengambilan kunir putih Kunir putih

pemotongan kunir putih Hasil kupasan kunir putih

Penyelipan kunir putih Pembuatan kapsul

Page 26: chikamebel.files.wordpress.com file · Web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. disusun oleh :

24

pengemasan Perekatan kemasan

Hasil kemasan Pengiriman

Page 27: chikamebel.files.wordpress.com file · Web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. disusun oleh :

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian selama proses pemagangan dapat disimpulkan

bahwa:

1. Kegiatan magang yang dilakukan meliputi kegiatan dalam memproduksi

obat herbal dalam bentuk kapsul, instan, dan ramuan.

2. Tahap pengolahan simplisia yaitu pencucian, penyortiran, penirisan,

perajangan, pengeringan, penyortiran kering, pengemasan, dan

penyimpanan.

3. Kapsul kunir putih sangat berguna dalam penyembuhan kanker.

4. Kandungan minyak atsiri pada kunir putih, termasuk kurkumol, kurdiona,

dan beta-elemene mempunyai efek antikanker pada sarcoma, cervical

carcinoma, Ehrlich ascitis carcinoma dan leukemia. Beta-elemene juga

dapat menghambat sintesis asam nukleat pada sel kanker.

5. Kandungan temu mangga yang bisa menghambat perkembangbiakan sel

kanker adalah protein toksis.

6.2 Saran

Saran dalam penelitian ini adalah

Perlu dilakukan pengembangan produksi agar lebih berkembang dan maju.

Perlu adanya alat-alat modern agar tidak kalah saing dengan produk baru.

25

Page 28: chikamebel.files.wordpress.com file · Web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. disusun oleh :

DAFTAR PUSTAKA

Bayu, Abang. 2010. Teknologi Pengolahan Simplisia Hingga Menjadi Suatu Produk Farmasi. http://lembarabangbayu.blogspot.com/2010/02/teknologi-pengolahan-simplisia-hingga.html (diakses tanggal 24 Desember 2010).

Darwis, S.N., A.B.D. Madjo Indo, dan S. Hasiyah. 1991. Tumbuhan Obat Famili Zingiberaceae. Badan Litbang Pertanian: Pusat Penelitian Tanaman Industri.

Gunawan D., Sudarsono., Wahyuono S., Donatus IA. & Purnomo. 2001. Tumbuhan Obat 2: Hasil Penelitian, Sifat-sifat dan Pengunaan. Yogyakarta: PPOT UGM.

Hariana, H. Arief. 2008. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 3. Jakarta: Penebar Swadaya.

Harmanto, Ning. 2007. Jus Herbal Segar dan Menyehatkan. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Rukmana, H. Rahmat. 2008. Temu-temuan: Apotik Hidup di Pekarangan. Yogyakarta: Kanisius.

Syukur, C. 2003. Tanaman Obat Antikanker. Jakarta: PT. Penebar Swadaya.

Wijayakusuma, H. M. Hembing. 2008. Atasi Kanker dengan Tanaman Obat.

Jakarta: Puspa Swara.

. .2008. Ramuan Lengkap Herbal Taklukan Penyakit. Jakarta: Niaga

Swadaya.

26

Page 29: chikamebel.files.wordpress.com file · Web viewlaporan magang. pembuatan jamu dari tanaman herbal dengan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan tanaman herbal. disusun oleh :

LAMPIRAN

Foto Dokumentasi Magang

27