tanaman herbal 10 apel - naning - administrator
DESCRIPTION
Tanaman Herbal 10 ApelTRANSCRIPT
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman obat merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi dan
berkhasiat sebagai obat dan dipergunakan untuk penyembuhan ataupun maupun
mencegah berbagai penyakit, berkhasiat obat sendiri mempunyai arti mengandung zat
aktif yang bisa mengobati penyakit tertentu atau jika tidak memiliki kandungan zat
aktif tertentu tapi memiliki kandungan efek resultan / sinergi dari berbagai zat yang
mempunyai efek mengobati.
Penggunaan tanaman obat sebagai obat bisa dengan cara diminum, ditempel,
dihirup sehingga kegunaannya dapat memenuhi konsep kerja reseptor sel dalam
menerima senyawa kimia atau rangsangan.
Tanaman obat yang dapat digunakan sebagai obat, baik yang sengaja ditanam
maupun tumbuh secara liar. Tumbuhan tersebut digunakan oleh masyarakat untuk
diracik dan disajikan sebagai obat guna penyembuhan penyakit.
Tumbuhan obat merupakan salah satu ramuan paling utama produk-produk
obat herbal. Tanaman obat adalah bahan yang berasal dari tanaman yang masih
sederhana, murni, belum diolah. tumbuhan obat adalah: Tanaman atau bagian
tumbuhan yang digunakan menjadi bahan obat tradisional atau obat herbal, bagian
tanaman yang dipakai untuk bahan pemula bahan baku obat.
Tanaman atau bagian tanaman yang diekstraksi dan ekstrak tumbuhan tersebut
dipakai sebagai obat. Tanaman obat adalah obat tradisional yang terdiri dari tanaman-
tanaman yang mempunyai khasiat untuk obat atau dipercaya mempunyai khasiat
sebagai obat. Di mana khasiatnya diketahui dari hasil penelitian dan pemakaian oleh
masyarakat.
B. Jenis-jenis Tanaman Obat
Disekeliling tempat tinggal kita banyak tumbuh jenis tanaman yang
bermanfaat untuk kesehatan manusia, karena itu masyarakat bisa mengusahakan
sendiri untuk mencoba menanam tanaman tersebut di pekarangan. Contohnya seperti
jenis tanaman sayur-sayuran, tanaman obat-obatan dan tanaman buah-buahan yang
bisa secara langsung beguna bagi kehidupan masyarakat itu sendiri.
-
2
Ketika membudidayakan berbagai tanaman dalam rangka mewujudkan apotik
hidup yang dapat dikembangkan pada lahan-lahan pekarangan rumah atau dalam
mengembangkannya pada sebidang tanah yang khusus diperuntukkan tanaman-
tanaman yang dapat digunakan untuk dikonsumsi, seperti sayur, buah-buahan
atautanaman yang berkhasiat obat-obatan, tanaman ini perlu pengelolaan yang baik
supaya memberikan hasil yang baik pula, baik itu untuk sendiri ataupun yang
dibutuhkan oleh masyarakat untuk dijadikan sebagai obat-obatan.
Jenis tanaman yang berkhasiat obat antara lain adalah:gandarusa, daun ungu,
kembang coklat, pegagan, tapak dara, pepaya, greges otot, peria, cocor bebek, jarak
parak, gedung hitam, kayu Aceh, tebu hitam, iler, kumiskucing, kacar, jambu biji,
kayu usin, pandan wangi, lomba, brotoli, serei, ginseng,rimbang, kayu gambir,
bangle, rimbang, jerango, temu lawak, kunyit, lempunyang,lengkuas, dan jahe
Tanaman obat adalah salah satu bahan utama produk-produk jamu,
obattradisional yaitu obat yang berdasarkan pengalaman turun-menurun dibuat dari
bahanatau paduan bahan-bahan tanaman. menyatakan bahwa:tanaman obat adalah
bahan yang berasal dari tanaman yang masih sederhana, murni, belum tercampur atau
belum diolahmenyatakan jenistanaman obat adalah:
1. Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan
yangdigunakan sebagai jamu.
2. Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pemula
bahan baku
3. Tanaman atau bagian tanaman yang diektradisi dan ektratanaman
tersebutdigunaka sebagai obat.Bagian tanaman yang digunakan oleh
masyarakat diramu sebagai obatadalah, seperti daun, bunga, buah, akar
dan kulit, sesuai dengan jenis tanaman.Bagian-bagian tersebut dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk diramu sesuaidengan kebutuhan
dan dapat dijadikan sebagai obat tradisional;
Penggunaan tumbuhan obat bagi masyarakat perlu diketahui khasiat
danmanfaat dari tumbuhan tersebut, jika tidak maka banyak sekali dijumpai
tumbuhanyang berkhasiat obat diabaikan oleh masyarakat atau tidak dimanfaatkan,
sehinggakhasiat dari tanaman obat tersebut menjadi rendah dikarenakan masyarakat
belummemahami meramu tanaman obat tersebut untuk digunakan sebagai obat
penyebut pada bagian-bagian yang sakit.
-
3
C. Manfaat Tanaman Obat
Banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh komunitas dengan
adanyatumbuhan obat. Tanaman obat dapat dibudidayakan berbagai jenis tumbuhan
seperti,tumbuhan obat-obatan, tumbuhan hias seperti bunga dan berbagai jenis sayur
mayur dan tumbuhan buah-buahan. Bahkan tumbuhan obat-obatan dapat
dimanfaatkan menjadiobat kuno bagi komunitas.Meskipun kemajuan dalam bidang
teknologi dan ilmu pengetahuan terus berkembang pesat, namun penggunaan
tumbuhan menjadi obat kuno olehkomunitas terus meningkat dan perkembangannya
terus semakin maju. Hal ini dapat dilihat terpenting dengan semakin banyaknya obat
kuno dan jamu-jamu yang beredar di komunitas yang diolah oleh industri-industri.
ada beberapa manfaat tumbuhan obat seperti:
1. Menjaga kesehatan. Fakta keampuhan obat kuno dalammenunjang
kesehatan telah terbukti secara empirik, penggunaannyapunterdiri dari
berbagai lapisan, mulai anak-anak, remaja dan orang lanjutusia.
2. Memperbaiki status gizi komunitas. Banyak tumbuhan apotik hidup
yang dapat dimanfaatkan untuk perbaikan dan peningkatkan
gizi,seperti: kacang, sawo dan belimbing wuluh, sayur-sayuran, buah-
buahansehingga kebutuhan vitamin akan terpenuhi.
3. Menghijaukan lingkungan, meningkatkan penanaman apotik hidup
salah satu cara untuk penghijauan lingkungan tempat tinggal.
4. Meningkatkan pendapatan komunitas. Penjualan hasil tumbuhanakan
menambah penghasilan keluarga.Dari uraian di atas dapat diketahui
bahwa tumbuhan pekarangan rumah selaindapat digunakan untuk
peningkatan gizi keluarga, juga menjadi pelestarian lingkungandan
meningkatkan pendapatan komunitas.
Untuk itu pembudidayaan tumbuhan yang bermanfaat bagi kehidupan
komunitas perlu dilestarikan dengan baik.Tanaman obat yang ditanam di pekarangan
rumah penduduk memiliki banyak manfaatnya, selain dapat dijadikan menjadi obat
kuno yang diramu dan dibuatmenjadi obat, tumbuhan tersebut dapat dimanfaatkan
untuk menambah pendapat keluarga. Dengan demikian disamping dijadikan menjadi
penyembuhan penyakit, tumbuhan obat-obatan juga dapat meningkatkan pendapatan
keluarga.
-
4
D. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari buah apel?
2. Apakah kasiat dari apel untuk kesehatan?
3. Bagaimana budidaya tanaman apel?
4. Bagaimana pedoman budidayanya?
5. Makanan / minuman apa yang dapat dihasilkan dari Apel?
E. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Apel.
2. Mengetahui khasiat apel untuk kesehatan.
3. Mengetahui tatacara budidaya apel.
4. Memberikan hasil olahan berupa makanan / minuman dari tanaman obat
tersebut.
-
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Umum Tentang Apel
Apel adalah jenis buah-buahan, atau buah yang dihasilkan dari pohon buah
apel. Buah apel biasanya berwarna merah kulitnya jika masak dan (siap dimakan),
namun bisa juga kulitnya berwarna hijau atau kuning. Kulit buahnya agak lembek,
daging buahnya keras. Buah ini memiliki beberapa biji di dalamnya.
Orang mulai pertama kali menanam apel di Asia Tengah. Kini apel
berkembang di banyak daerah di dunia yang suhu udaranya lebih dingin. Nama ilmiah
pohon apel dalam bahasa Latin ialah Malus domestica. Apel budidaya adalah
keturunan dari Malus sieversii asal Asia Tengah, dengan sebagian genom dari Malus
sylvestris (apel hutan/apel liar).
Kebanyakan apel bagus dimakan mentah-mentah (tak dimasak), dan juga
digunakan banyak jenis makanan pesta. Apel dimasak sampai lembek untuk dibuat
saus apel. Apel juga dibuat untuk menjadi minuman sari buah apel.
Pohon apel merupakan pohon yang kecil dan berdaun gugur, mencapai
ketinggian 3 hingga 12 meter, dengan tajuk yang lebar dan biasanya sangat beranting.
Daun-daunnya berbentuk lonjong dengan panjang 5 - 12 cm dan lebar 3 - 6
centimeter. Bunga apel mekar di musim semi, bersamaan dengan percambahan daun.
Bunganya putih dengan baur merah jambu yang berangsur pudar. Pada bunga,
terdapat lima kelopak, dan mencapai diameter 2.5 hingga 3.5 cm. Buahnya masak
pada musim gugur, dan biasanya berdiameter 5 hingga 9 centimeter. Inti buah apel
memiliki lima gynoecium yang tersusun seperti bintang lima mata, masing-masing
berisi satu hingga tiga biji.
B. Kasiat Dari Apel Untuk Kesehatan
Jangan pernah meremehkan sebutir apel. Selain rasanya yang manis, apel juga
banyak memiliki kandungan vitamin, mineral serta unsur lain seperti fitokimia, serat,
tanin, baron, asam tartar, dan lainnya yang sangat diperlukan bagi tubuh untuk
mencegah dan menanggulangi berbagai penyakit. Nah, ternyata pada sebuah
penelitian terungkap bahwa apel juga memiliki manfaat yang baik untuk menjaga
jantung terlebih karena kandungan pektin di dalamnya yang bekerja untuk
-
6
mengurangi kolesterol dan peradangan pembuluh darah. Ternyata selain baik untuk
menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Apel bermanfaat untuk mencegah
beberapa penyakit kronis.
Khasiat Buah Apel :
1. Diabetes
Penderita diabetes dapat mengandalkan konsumsi apel sebagai kontrol gula
mengatur gula darah. Apel memiliki indeks glikemik rendah dan polifenol
yang dapat menurunkan penyerapan gula dalam tubuh.
2. Kanker
Ternyata apel dapat melawan kanker paru, usus besar, hingga kanker
payudara. Kandungan flavonoid seperti quercetin dan triterpenoid-nya
memperlambat perkembangan sel kanker.
3. Mencegah pikun
Walaupun bukan sebuah penyakit, tentunya banyak yang tidak mau
mengalami pikun dini. Nah untuk mencegahnya, Anda dapat mengonsumsi
apel secara rutin. Kandungan quercetin dalam apel tak hanya meningkatkan
imunitas tapi juga mencegah kepikunan. Zat kimia antioksidan dalam apel
melindungi sel otak dari degenerasi dengan neuro protektif.
4. Asma
Buah kaya nutrisi ini juga ternyata sangat dianjurkan untuk kesehatan
pernapasan, terutama pencegahan penyakit asma. Kandungan flavanoid dan
asam fenolik pada apel membantu meringankan peradangan kliring di saluran
pernapasan.
-
7
5. Parkinson
Antioksidan dalam apel juga mampu melawan radikal bebas yang
menyebabkan parkinson. Konsumsi secara rutin dapat mencegah gejala awal
yang ditandai dengan kerusakan sel otak yang memproduksi hormon dopamin.
6. Anemia
Konsumsi dua hingga tiga buah apel setiap hari, ternyata dapat membantu
mengatasi anemia dengan kandungan zat besi yang tinggi. Tak hanya itu,
kandungan polifenolnua juga dalam apel dapat mengatur metabolisme lemak.
Apel adalah buah yang mudah didapatkan dan terjangkau. Jadi,mulai sekarang
jangan ragu lagi untuk rajin mengonsumsi buah segar yang banyak manfaat
ini.
C. Budidaya Tanaman Apel
Di Negara Indonesia Buah apel dapat tumbuh dan berbuah, Baik pada daerah
yang dataran Tinggi. Sentra produksi buah apel di daerah malang (Batu dan
Poncokusumo) Dan juga pasuruan (Nongkojajar), Jatim. Di daerah ini buah apel telah
di usahakan semenjak tahun (1950) Kemudian berkembang pesat pada tahun (1960)
sampai saat ini. Selain dari itu, pada daerah yang banyak di tanami buah apel adalah
di jawa timur, (Kayumas-Situbondo, Banyuwangi) Di jawa tengah (Tawangmangu),
Di daerah bali (Buleleng dan Tabanan), Di Nusa tenggara barat dan Nusa tenggara
timur Juga Sulawesi selatan, Sedangkan sentra penanaman di dunia berada di Eropa,
Amerika, Dan Australia.
-
8
Syarat Tumbuh
Iklim
1. Curah hujan yang ideal adalah (1.000-2.600 mm/Tahun Dengan hari
hujan 110-150 hari/tahun). Dalam setahun banyaknya bulan basah atau
hujan adalah 6-7 bulan dan bulan kering 3-4 bulan. Curah hujan yang
tinggi pada saat berbunga akan menyebabkan bunga gugur sehingga
tidak dapat menjadi buah.
2. Tanaman Apel membutuhkan cahaya matahari yang cukup antara (50-
60%) di setiap harinya. Terutama pada saat Pembungaan.
3. Suhu yang sesuai berkisar antara (16-27Derajat C).
4. Kelembaban udara yang di kehendaki atau di butuhkan tanaman Apel
sekitar (75-85%).
Media Tanam
1. Tanaman apel tumbuh dengan baik pada tanah yang bersolum dalam,
Mempunyai lapisan Organik Yang tinggi, Dan Struktur tanahnya
Remah dan Gembur, Mempunyai Aersi, Penyerapan Air, Juga
Porositas baik. Sehingga pertukaran Oksigen dan pergerakan hara dan
kemampuan penyimpanan airnya Optimal.
2. Tanah yang cocok adalah Latosol, Andosol dan Regosol.
3. Derajat keasaman tanah pH yang cocok untuk tanaman apel adalah 6-7
dan kandungan air tanah yang di butuhkan adalah air yang tersedia.
4. Dalam pertumbuhanya tanaman apel membutuhkan kandungan air
tanah yang cukup.
5. Kelerengan yang terlalu tajam akan menyulitkan perawatan tanaman,
Sehingga apabila masih memungkinkan di buat terasering maka tanah
masih layak di tanamkan.
Ketinggian Tempat
Tanaman Apel dapat tumbuh dan berbuah baik pada ketinggian (700-1200 m
dpl) Dan dengan ketinggian Optimal (1.000-1.200 m dpl).
D. Pedoman Budidaya
1. Pembibitan
Perbanyakan tanaman apel di lakukan secara Vegetatif dan generatif.
Perbanyakan yang baik dan lama dan sering menghasilkan bibit yang
-
9
menyimpang dari Induknya. Teknik perbanyakan generatif di lakukan dengan
biji, Sedangkan perbanyakan Vegetatif di lakukan dengan Okulasi atau
penempelan (Budding) Atau Sambungan (Grafting) dan Stek.
Persyaratan Benih : Syarat batang bawahmerupakan Apel liar, Perakaran luas
dan kuat, Bentuk pohon kokoh, Mempunyai daya adaptasi yang tinggi,
Sedangkan syarat mata tunas adalah berasal dari batang tanaman apel yang
sehat dan memiliki Sifat-sifat Unggul.
Penyiapan Benih : Penyiapan benih di lakukan dengan cara perbanyakan
batang bawah di lakukan Langkah-langkah sebagai berikut yang di bawah ini :
a) Anakan/Siwilan
Ciri-ciri anakan yang diambil adalah setinggi 30 cm, diameter
0,5 cm, Dan kulit batang Kecoklatan.
Anakan diambil dari pangkal batang bawah tanaman produktif
dengan cara menggali tanah di sekitar pohon, Kemudian
anakan di cabut beserta Akar-akarnya secara berlahan-lahan
dan Berhati-hati.
Setelah anakan di cabut, anakan di rompes dan cabang-cabang
di potong, kemudian di tanam pada bedengan selebar 60 cm
dengan kedalaman parit 40 cm.
b) Rundukan (Layering)
Bibit hasil rundukan dapat di peroleh dengan dua cara yaitu :
Anakan pohon induk liar : Anakan yang agak panjang
di rebahkan melekat tanah, Lalu cabang di jepit kayu
dan di itmbin tanah. Penimbunan di lakukan Tiap-tiap
mata dan apabila telah cukup kuat tunas dapat di
pisahkan dengan cara memotong cabangnya.
Perundukan tempelan batang sawah : Dilakukan pada
waktu tempelan di buka (2 Minggu) Yaitu dengan
memotong 2/3 bagian penampang batang sawah.
sekitar 2 cm diatas tempelan, dan bagian atas karatan di
benamkan di dalam tanah lalu di tekuk lagi keatas.
Kemudian pada tekukan di beri penjepit kayu atau
-
10
Bambu.
Setelah rundukan berumur sekitar 4 bulan, di lakukan
pemisahan bakal bibit dengan cara memotong miring batang
tersebut di bawah keratan atau tekukan. Lalu bekas luka diolesi
defolatan.
c) Stek
Stek apel liar berukuran panjang 15-20 cm (Diameter seragam dan
lurus), Sebelum di tanam bagian bawah stek di celupkan larutan Roton
F untuk merangsang pertumbuhan Akar. Dan jarak penanaman (30 x
25 cm) Tiap bedengan di tanami dua baris, Dan stek siap diokulasi
pada umur 5bulan, dan dia meter batang 1 cm dan perakaran cukup
kuat.
Teknik Pembibitan
a) Penempelan.
Pilih batang bawah yang memenuhi syarat, yaitu yang telah
berumur 5 bulan, dan diameter batang 1 cm dan kulit
batangnya mudah di kelupas dari kayu.
Ambil mata tempel dari cabang atau batang sehat yang berasal
dari pohon apel varietas unggul yang telah terbukti
keunggulanya. caranya adalah dengan menyayat mata tempel
beserta kayunya sepanjang 2,5-5cm. (Matanya Di Tengah-
tengah) Kemudian lapisan kayu di buang dengan hati-hati agar
matanya tidak Rusak.
Buat lidah kulit batang yang terbuka pada batang bawah
setinggi 20 cm dari pangkal batang dengan ukuran yang di
sesuaikan dengan mata tempel, Dan lidah tersebut diungkit dari
kayunya dan di potong setengahnya.
Masukkan mata tempel kedalam lidah batang bawah sehingga
menempel dengan baik Terus ikat temempelan dengan pita
plastik putih dengan seluruh bagian tempelan.
Setelah 2-3 Minggu, Ikatan tempelan dapat di buka dan
semprot/kompres dengan (ZPT). Kemudian tempelan yang jadi
mempunyai tanda mata tempel yang berwarna hijau segar dan
-
11
melekat.
Pada okulasi yang jadi, Kerat batang sekitar 2 cm diatas okulasi
dengan posisi melintang sedikit condong keatas sedalam 2/3
bagian penampang. Tujuan untuk Mengkonsentrasiakan
pertumbuhan sehingga memacu pertumbuhan mata Tunas.
b) Penyambungan
Batang atas (Entres) berupa cabang (Pucuk cabang lateral).
Batang bawah di potong pada ketinggian 20 cm dari leher akar.
Potong pucuknya dan belah bagian tengah batang bawah
dengan panjang 2-5 cm.
Cabang entres di potong sepanjang 15 cm (3 mata) Dan dauny
di buang, Kemudian pangkal batang atas di iris berbentuk baji.
Dan panjang irisan sama dengan panjang belahan batang
bawah.
Btang atas di sisipkan kedalam batang bawah, Sehingga
kambium keduanya dapat bertemu.
Ikat sambungan dengan tali plastik serapat mungkin.
Kerudungi setiap sambungan dengan kantung plastik,
Kemudian setelah berumur 2-3 minggu kerudung plastik dapat
di buka untuk melihat keberhasilan sambungan.
Pemeliharaan Pembibitan
Pemeliharaan batang bawah meliputi :
a) Pemupukan : Pemupukan di lakukan 1-2 bulan sekali dengan urea dan
TSP Masing-masing 5 gram per tanaman (Di sebar mengelilingi) di
sekitar tanaman.
b) Penyingan : Waktu penyiangan tergantung pada pertumbuhan gulma.
c) Pengiran : 1 Minggu sekali (Apabila tidak Hujan).
d) Pemberantasan Hama dan Penyakit : Di semprotkan pestisida 2 kali
tiap bulan dengan memperhatikan gejala serangan, Fungisida yang di
pergunakan adalah (Antracol atau Dithane). Sedangkan insektisida
adalah (Supracide atau Decis). Bersama dengan ini Dapat pula di
berikan Pupuk daun, Dan di tambah perekat (Agristic).
-
12
Pemindahan Bibit
Bibit okulasi grafting atau (Penempelan dan sambungan) dapat di pindahkan
ke lapang pada umur minimal 6 bulan setelah okulasi. Di Potong-potong
hingga 80-100 cm dan daun di rompes.
2. Pengolahan Media Tanam
a) Persiapan : Persiapan yang di perlukan adalah Persiapan pengolahan
tanah dan pelaksanaan survai. Dan tujuan untuk mengetahui jenis
tanaman, Kemiringn tanah, Kedaan tanah, Menentukan kebutuhan
tenaga kerja, Bahan peralatan, Dan biaya yang di butuhkan/perlukan.
b) Pembukaan Lahan : Tanah diolah dengan cara menyangkul tanah
sekaligus membersihkan Sisa-sisa tanaman yang masih tertinggal.
c) Pembentukan Bedengan : Pada tanaman Apel bedeng hampir tidak di
perlukan, Tetapi hanya peninggian alu penanaman.
d) Pengapuran : Pengapuran bertujuan untuk menjaga keseimbangan pH
tanah, Pengapuran hanya di lakukan apabila pH Tanah kurang dari 6.
e) Pemupukan : Pupuk yang di berikan pada pengolahan lahan adalah
pupuk kandang sebanyak (20 gram) per lubang tanam yang di campur
merata dengan tanah, Setelah itu di biarkan selama 2 Minggu.
3. Teknik Penanaman
a) Penentuan Pola Tanam : Tanaman apel dapat di tanam secara
monokultur maupun intercroping, Intercroping hanya dapat di lakukan
apabila tanah belum tertutup tajuk-tajuk daun sebelum 2 tahun. Tetapi
pada saat ini, setelah melalui beberapa penelitian intercroping pada
tanaman apel dapat di lakukan dengan tanaman yang berhabitat rendah,
Seperti : Cabai, Bawang Dan yang lainya. Tanaman apel tidak dapat di
tnam pada jarak yang terlalu rapat karena akan menjadi sangat rimbun
yang akan menyebabkan kelembaban Tinggi, Sirkulasi Udara kurang,
Sinar matahari terhambat dan meningkatkan pertumbuhan penyakit
Jarak tanam yang ideal untuk tanaman apel tergantung varietas. Untuk
varietas manalagi dan Prices Moble adalah 3-3,5 x 3,5 m, Sedangkan
untuk varietas Rome Beauty dan Anna dapat lebih pendek yaitu 2-3 x
2,5-3 m.
-
13
b) Pembuatan Lubang Tanam : Ukuran lubang tanm antara (50 x 50 x 50
cm) Sampai (1 x 1 x 1 m). Tanah atas dan tanah bawah di pisahkan,
Masing-masing di campur pupuk kandang Kurang lebih 20 kg,
Kemudian tanah di biarkan selama 2 minggu, Dan menjelang tanam
tanah galian di kembalikan sesuai dengan asal mulanya.
c) Cara Penanaman : Penanaman apel di lakukan baik pada musim hujan
atau kemarau (Di sawah) untuk lahan tegal dianjurkan pada musim
hujan. Nah berikut di bawah ini cara menanam bibit apel adalah :
Masukkan tanah bagian bawah bibit kedalam lubang tanam.
Masukkan bibit di tengah lubang sambil diatar perakaranya
agar menyebar.
Masukkan tanah bagian atas dalam lubang sampai sebatas akar
dan di tambah tanah galian lubang tersebut.
Apabila semu tanh telah masuk, Kemudian tanah di tekan-tekan
secara perlahan dengan tangan agar agar bibit tertanam kuat
dan lurus. Dan untuk menahan angin, Bibit dapat di tanam pada
ajir dengan ikatan longgar.
4. Pemeliharaan Tanaman
a) Penjarangan Dan Penyulaman : Penjarangan tanaman tidak di lakukan.
Sedangkan penyulaman di lakukan pada tanaman yang mati atau di
matikan karena tidak menghasilkan dengan cara menanam tanaman
barumenggantikan tanaman yang lama. Penyulaman sebaiknya di
lakukan pada musim hujan.
b) Penyiangan : Penyiangan hanya di lakukan di sekitar tanaman induk
terdapat banyak gulma yng dinggap dapat mengganggu tanaman. Pada
kebun yang di tanami apel dengan jarak tanam yang rapat sehingga
Rumput-rumput tidak dapat tumbuh.
c) Pembubunan : Penyiangan yang biasanya di ikuti dengan pembubunan
tanah, Pembubunan di maksutkan untuk meninggikan kembali tanah di
sekitar tanaman agar tidaaak tergenang air dan juga untuk
menggemburkn tanah. Pembubunan biasanya di lakukan setelah Panen
atau bersamaan dengan pemupukan.
d) Perempalan/Pemangkasan : Bagian yang perlu di pangkas adalah bibit
-
14
yang baru di tanam setinggi 80 cm, Tunas yang tumbuh di bawah 60
cm, Tunas-tunas ujung beberapa ruas dari pucuk, 4-6 mata dan bekas
tangkai buah, Knop yang tidak subur, Cabang yng berpenyakit, Dan
tidak produktif. Cabang yang menyulitkan bulan sampai di dapat
bentuk yang di inginkan 4-5 tahun.
e) Pemupukan : Musim hujan/Tanah sawah. Bersamaan rompes daun.
5. Hama dan Penyakit
Hama
a) Hama. Kutu hijau (Aphis pomi Geer)
Ciri : Kutu dewasa berwarna hijau kekuningan, Antena pendek,
Panjang tubuh 1,8 mm, Ada yang bersayap dan ada pula tidak
bersayap. Panjng sayap 1,7 mm, Berwarna hitam dan
perkembangbiakan sangat cepat, telur dapat menetas dalam 3-4 hari.
Gejala : 1. Nimfa maupun kutu dewasa menyerang dengan menghisap
cairan Sel-sel, Daun secara berkelompok di permukaan daun muda,
terutama di ujung tunas muda, Tangkai cabang, bunga, dan buah,
b) Kutu menghasilkan embun madu yng akan melapisi permukaan daun
dan merangsang tumbuhnya jamur hitam (Embun jelaga) Dan daun
berubah bentuk Mengkerut, Leriting, Terlambat berbunga, Buah-buah
muda gugur, Jika tidak mutu buahpun terlihat jelek.
Pengendalian
Sanitasi kebun dan pengaturan jarak tanam jangan terlalu rapat.
Dengan musuh alami coccinellidae lycosa.
Dengan penyemprotan Supracide 40 EC (Ba Metidation) Dosis
2 cc/liter air atau 1-1,6 liter.
Supracide 40 EC dalam 500-800 liter/ha air dengn interval
penyemprotan 2 minggu sekali.
Convidor 200 SL (b.a. Imidakloprid) Dosis 0,125-0,250 cc/liter
air.
Convidor 200 SL dalam 600 liter/h air dengan interval
penyemprotan 10 hari sekali.
Convidor tersebut dapat mematikan sampai Telur-telurnya,
Cara penyemprotan dari atas ke bawah. Dan penyemprotan di
-
15
lakukan 1-2 minggu sebelum pembungaan dan di lanjutkan 1-
1,5 bulan setelah bunga mekar sampai 15 hari sebelum Panen.
c) Tungau, Spinder mite, Cambuk merah, (panonychus Ulmi)
Ciri : Warna mewrah tua, Panjang 0,6 mm.
Gejala
Tungau menyerang daun dengan menghisap cairan Sel sel
daun.
Pada serangan hebat menimbulkan bercak kuning buram,
cokelat, Dan mengering.
Pada buah yang menyebabkan bercak Keperak-perakan atau
cokelat.
Pengendalian
Dengan musah alami coccinellidae dan lycosa.
Penyemprotan Akarisida Omite 570 EC sebanyak 2 cc/liter air
atau 1 liter Akarisida Omite 570 EC dalam 500 liter air/hektar
dengan interval 2 minggu.
d) Trips
Ciri : Berukuran kecil dengan panjang 1 mm, nimfa berwarna putih
Kekuning-kuningan , Dewasa berwarna cokelat kehitam-hitaman,
Bergerak dengan cepat dan apabila di sentuh akan segera terbang
menghindar.
Gejala
Menjerang daun, kuncup/tunas, dan buah yang masih sangat
muda.
Pada daun terlihat Berbintik-bintik putih, kedua sisi daun
menggulung keatas dan pertumbuhan tidak normal.
Pada ujung daun tunas mengering dan gugur.
Pada daun meninggalkan bekas luka yang berwarna cokelat
keabu-abuan.
Pengendalian
Secara mekanis dengan membuang Telur-telur pada daun dan
menjaga agar lingkungan tajuk tanaman tidak terlalu rapat.
Penyemprotan dengan intektisida seperti lannate 25 WP (b.a.
Methomyl) dengan dosis 2 cc/liter air atau Lebaycid 550 EC
-
16
(b.a. Fention) dengan dosis 2 cc/liter air pada saat tanaman
sedang bertunas, Berbunga, Dan pembentukan buah.
e) Ulat Daun (Spodopteralitura)
Ciri : Larva berwarna hijau dengan Garis-garis Abu-abu memanjang
dari abdomen sampai kepala. Pada lateral larva terdapat bercak hitam
yang berbentuk lingkaran atau setengah lingkaran. Meletakkan telur
secara berkelompok dan di tutupi dengan rambut halus yang berwarna
cokelat muda.
Gejala : Menyerang daun, Mengakibatkan Lubang-lubang tidak teratur
hingga Tulang-tulang daun.
Pengendalian.
Secara mekanis dengan membuang Telur-telur pada daun
Penyemprotan dengan penyemprotan seperti Tamaron 200 LC
(b.a. Metamidofos) Dan Nuvacron 20 SCW (b.a.
Monocrotofos).
f) Serangga Penghisap Daun (Helopelthis Sp)
Ciri : Helopelthis theivora dengan abdomen warna hitam dan merah,
sedangkan helopelthis Antoni dengan abdomen warna merah dan
putih, Serangga berukuran kecil,panjang nimfa yang baru menetes 1
mmdan panjang serangga dewasa 6-8 mm. Pada bagian thoraknya
terdapat benjolan yang menyerupai jarum.
Gejala : Menyerang pada pagi hari, Sore atau pada saat keadaan
berawan. Menyerang daun muda,Tunas dan buah buah dengan cara
menghisap cairan sel, Daun yang terserang menjadi coklat dan
perkembanganya tidak simetris, Tunas yang terserang menjadi coklat,
Mengering dan akhirnya mati juga, Serangan pada buah menyebabkan
buah menjadi bercak bercak coklat, nekrose, dan apabila buah
membesar, Bagian bercak bercak ini pecah, yang menyebabkan
kualitas buah menurun.
Pengendalian :
Secara mekanis dengan cara pengerondongan atap
plastik/pembelonsongan buah.
Penyemprotan dengan insektisida seperti : Lannate 25 WP (b.a.
Metomyl), Baycarb 500 EC (b.a. BPMC) Yang di lakukan pada
-
17
sore hari atau pagi hari.
g) Ulat Daun Hitam (Dasychira Inclusa Walker)
Ciri : Larva mempunyai 2 jambul dekat kepala berwarna hitam yang
mengarah kerah samping kepala, Dan pada bagian badan terdapat 4
jambul yang merupakan kumpulan serta berwarna coklat Kehitam-
hitaman. Di sepanjang 2 sisi tubuh terdapat rambut yang berwarna
Abu-abu dan panjang larva 50 mm.
Gejala : Menyerang daun muda dan yang tua, Dan tanaman yang
terserang tinggal tulang Daun daunya dengan kerusakan 30%. Dan
pada siang hari larva bersembunyi di balik daun.
Pengendalian :
Secara mekanis dengan membuang telur telur yang biasanya di
letakkan pada daun.
Penyemprotan insektisida Seperti : Nuvacron 20 SCW (b.a.
Monocrotofos) Dan matador 25 EC.
h) Lalat Buah (Rhagloletis Pomonella)
Ciri : Larva tidak berkaki, Setelah menetas dari telur 10 hari kemudian
dapat segera memakan daging buah,Warna lalat hitam, Dan kaki
Kekuning-kuningan lalu meletakkan telur pada buah,
Gejala : Bentuk buah menjad jelek,Dan terlihat benjol-benjol.
Pengendalian :
Penyemprotan insektisida kontak seperti Lebacyd 550 EC.
Membuat perangkat lalat jantan dengan menggunakan
Methyleugenol sebanyak 0,1 cc lalu di teteskan pada kapas
yang sudah di tetesi Insektisida 2 cc. Dan kapas tersebut di
masukkan ke botol plastik (Bekas air mineral) Yang di
gantungkan dengan ketinggian 2 meter,Karena aroma yang
mirip Bau-bau yang di keluarkan sang betina, Maka si jantan
tertarik dan menghisap kapas tersebut.
Penyakit
a) Penyakit Embun Tepung (Powdery Mildew)
Penyebab : Padosphaera leucottich Salm. Dengan Stadia imperfeknya
adalah oidium Sp.
Gejala :
-
18
Pada daun atas tampak Memutih atau putih, Tunas tidak
normal, kerdil dan tidak berbuah,
Pada buah berwarna coklat, Dan berkutil coklat.
Pengendalian
Memotong tunas atau bagian yang sakit dan di bakar.
Dengan menyemprotkan fungisida Nimrod 250 EC (2,5-5 cc/10
liter air (500 liter/Ha) Atau Afugan 300 EC (0,5-1 cc/liter air
(Pencegahan) Dan 1-1,5 cc/liter air Setelah perompesan sampai
tunas berumur 4-5 minggu dengan interval 5-7 Hari.
b) Penyakit Becak Daun (Marssonina coronaria J.J. Davis)
Gejala : Pada daun umur 4-6 minggu setelah perompesan terlihat
brecak putih yang tidak teratur, Berwarna coklat, Dan permukaan atas
timbul titik-titik hitam, Di mulai dari daun tua, Daun muda hingga
seluruh bagian Gugur.
Pengendalian :
Jarak tanam tidak terlalu rapat, Dan bagian yang terserang di
buang atau di bakar.
Di semprot fungisida Agrisan 60 WP 2 gram/liter air, Dosis
1000-2000 gram/ha sejak 10 hari setelah rompes dengan
interval 1 minggu sebanyak 10 Aplikasi atau delseme MX 200
2gram/liter air, Henlate 0,5 gram/liter air sejak umur 4 hari
setelah rompes dengan interval 7 hari hingga 4 minggu.
Jamur upas (Cortisium salmonicolor berk et Br).
Pengendalian : Mengurangi kelembaban kebun, Dan menghilangkan
bagian tanaman yang sakit.
c) Penyakit kanker (Botryosphaeria Sp)
Gejala : Menyerang batang/cabang (Busuk, Warna coklat kehitaman,
Dan terkadang mengeluarkan cairan). Dan buah (Bercak kecil warna
coklat muda, Busuk, Mengelembung, Berair, Dan warna buah
memucat.
Pengendalian :
Tidak memanen buah terlalu masak.
Mengurangi kelembaban kebun.
Membuang bagian yang sakit.
-
19
Pengerokkan batang yang sakit kemudian diolesi fungisida
Difolatan 4 F 100 cc/10 liter air atau Copper sandoz.
Di semprotkan Benomyl 0,5 gram/liter air, Antracol 70 WP 2
gram/liter air.
d) Busuk buah (Gloeosporium Sp)
Gejala : Bercak kecil coklat dan berbintik-bintik hitam berubah
menjadi Orange.
Pengendalian : Tidak memetik buah terlalu masak, Dan pencelupan
dengan Benomyl 0,5 gram/liter air untuk mencegah penyakit pada
penyimpanan.
e) Busuk Akar (Armilliaria Melea)
Gejala : Menjelang tanaman apel pada daerah dingin basah, D itandai
dengan layunya daun, Gugur, Dan kulit akar membusuk.
Pengendalian : Dengan Eradifikasi, Yaitu membongkar/Mencabut
tanaman yang terserang beserta Akar-akarnya, Dan bekas lubang tidak
di tanami minimal (1 tahun).
6. Panen
Ciri-ciri Dan Umur Panen
Pada umumnya buah apel dapat di panen pada umur 4-5 bulan setelah bunga
mekar. Dan tergantung pada varietas dan iklim. Rome beauty dapat di petik pada
umur sekitar 120-141 hari dari bunga mekar, Dapat di panen pada umur 141 hari
setelah bunga mekar dan Anna sekitar 100 hari. Tetapi pada musim hujan dan
tempat yang lebih tinggi, Umur buah lebih panjang.
Pemanenan yang paling baik di lakukan pada saat tanaman mencapai tingkat
masak fisiologis (Ripening), Yaitu tingkat di mana buah mempunyai kemampuan
untuk menjadi masak normal setelah di panen. Ciri masak fisiologis Buah apel
adalah : Ukuran buah terlihat maksimal, Aroma buah mulai terasa, Dan warna buah
tampak cerah segar dan apabila di tekan terasa (Kres).
Cara Panen
Pemetikan apel di lakukan dengan cara memetik buah dengan tangan secara
serempk untuk setiap kebun.
-
20
Periode Panen
Priode panen apel adalah, 6 bulan sekali bedasarkan siklus pemeliharaan
yang sudah di lakukan.
Prakiraan Produksi
Produksi buh apel sangatlah tergantung dengan Varietas, Dengan secara
umum produksi apel adalah 6-15 kg/Pohon.
7. Pasca Panen
Pengumpulan : Setelah di petik, Buah apel di kumpulkan pada tempat yng
teduh atau tidak terkena sinar matahari langsung agar laju respirasi berkurang
sehingga di dapatkan apel yang tinggi kualitas juga kuantitasnya.
Penggumpulan di lakukan dengan Hati-hati kalau bisa jangan di tumpuk dan
di lempar-lemparkan. Kemudian di bawa dengan keranjang di gudang untuk di
seleksi.
Penyortiran dan penggolongan : Penyortiran di lakukan untuk memisahkan
antara buah yang baik dan bebas dari penyakit dengan buah yang jelek atau
buah yang berpenyakit. Agar penyakit tidak tertular keseluruhan buah yang di
panen yang dapat menurunan mutu produ. Penggolongan di lakukan untuk
mengklasifikasikan produk berdasarkan jenis variets, Ukuran dan kualitas
buah.
Penyimpanan : Pada dasarnya buah apel dapat di simpan lebih lama di banding
dengan buah-buahan yang lain, Misalnya, Rome beauty 21-28 hari (Umur
petik 113-120 hari) Atau 7-14 hari (Umur petik 127-141 hari).Untuk
penyimpanan lebih lama (4-7 bulan) Haruslah di simpan pada suhu minus 6-0
deajat C dengan precooling 2,2 derajat C.
Pengemasan Dan Transportasi : Kemasan yang di gunakan adalah kardus
dengan ukuran (48 x 33 x 37 cm) Dengan berat 35 kg buah apel. Dasar dan
diatas susunan apel perlu di beri potongan kertas dan di susun miring
(Tangkaisejajar panjang kotak).Kemudian dasar kotak di isi 3-3 atau 2-2 atau
juga berselang 3-2 saling menutup ruang antar buah.
-
21
BAB II
HASIL OLAHAN
A. Makanan
PAI APEL
Bahan-bahan
Biskuit 150 gram
Butter 150 gram
Apel 4 buah
Jeruk nipis 1 buah
Bubuk kayu manis/spekuk 2 sendok teh
Gula putih 100 gram
Susu cair 500 ml
Maizena 4 sendok makan
Whip Krim 300 gram
Loyang/cetakan diameter 25cm secukupnya
Cara membuat
Biskuit: Hancurkan biskuit. Saya menggunakan biskuit merk Khong guan
yang ada kismisnya. Tekstur dan kerenyahannya pas untuk dibuat lapisan
dasar.
Cairkan mentega lalu aduk rata dengan biskuit yang sudah dihaluskan.
Cetak dan padatkan dalam loyang. Dinginkan dalam kulkas hingga
memadat.
Apel: Potong-potong apel. Saya menggunakan apel hijau Granny Smith .
-
22
Panaskan 1 sdm mentega lalu masukkan apel, gula, perasan jeruk nipis,
dan bubuk kayu manis/spekuk, aduk. Masak di atas api kecil hingga apel
matang dan air meniris (jangan ditambah air). >> Aduk sesekali
Campur susu dengan maizena, aduk rata. Masukkan kedalam apel. Masak
di atas api kecil sambil diaduk hingga mengental dan membentuk bubur
yang meletup. Biarkan mendingin.
Ratakan vla apel diatas biskuit yang sudah memadat. Dinginkan di kulkas
sekitar 10 menit.
Whip Krim: Ratakan whip krim diatas vla apel yang sudah agak memadat
dan dingin. Taburi dengan bubuk kayu manis.
Dinginkan sekitar 2 jam sebelum dihidangkan. Pai ini sebaiknya memang
disajikan dingin karena whip krimnya mudah meleleh di suhu ruang.
Resep Cake Apel
Bahan Membuat Cake Apel :
125 gram tepung terigu dan 3 sendok teh baking powder (diayak jadi
satu)
100 gram mentega
100 gram gula halus
2 butir telur
1 sendok vanili
1/2 sendok teh garam
3 tetes esens jeruk
-
23
500 gram apel
2 sendok makan selai abrikos untuk olesan
gula halus untuk taburan
Cara Membuat Cake Apel :
Kocok mentega sampai putih
Masukkan vanili, dan gula sesendok demi sensendok. setelah semua
tercampur rata, masukkan garam, esens jeru dan telur satu persatu,
kemudian campurkan tepungnya sedikit demi sedikit, aduk rata
Siapkan loyang bulat bergaris tengah 25 cm, olesi mentega, lapisi
kertas roti, olesi lagi dengan mentega. masukkan adonan kue, ratakan.
Kupas apel, belah empat, lalu bentuk kipas. penuhi permukaan cake
dengan apel tersebut (dengan model hiasan sesuai selera). panggang
selama 30 menit dalam oven yang telah dipanaskan terlebih dahulu.
panas-panas olesi selai dan taburi gula halus, bila kuenya sudah dingin
Minuman
Resep Sari Apel Khas Malang
Buah apel mengandung vitamin C yang merupakan resep anti oksidan
yang berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh. Seiring perkembangan dunia
kuliner kini, kita bisa temukan apel dalam produk yang sangat beragam mulai
dari bentuk padat hingga cair.
Sari apel dan cuka apel merupakan resep hasil olahan apel dalam bentuk
cair. Sari apel merupakan hasil ekstrak dari apel yang diendapkan, sedangkan
cuka apel adalah sari apel yang difermentasikan. Secara teori, untuk mengekstrak
apel yang baik menggunakan juicer agar hasil sari apelnya bisa lebih banyak (cara
-
24
kerja alat yang maksimal karena memisahkan ampas dan sarinya). Alternatif-
nya bisa menggunakan blender, hanya saja untuik mempermudah proses
menghaluskannya harus menambahkan air, setelah halus baru dilakukan proses
penyaringan untuk memisahkan sari dan ampasnya. Kenyataan di lapangan yang
banyak dilakukan dunia industri, untuk mendapatkan estrak / sari apel bukan
dengan juicer ataupun blender tetapi dengan cara merebus buah apel.
Pembuatan cuka apel pada dasarnya dibuat dari senyawa-senyawa yang
terkandung di dalam buah apel kemudian difermentasi oleh mikroba. Beberapa
jenis mikroba yang bisa merubah sari apel menajadi cuka apel adalah
sacchaaromyces cerevisiae dan zymomonas mobilis.
Karekteristik apel yang berubah menjadi cokelat jika terkena udara
(oksidasi) seriing menjadi kendala selama proses pembuatan sari apel dan cuka
apel. Untuk meminimalkan warna cokelat yang timbul pada pembuatan sari apel
biasanya ditambahkan asam pada resep proses pengendapan. Sedang untuk cuka
apel proses fermentasi akan membuat warna cokelat menjadi lebih jernih.
Setelah produk jadi, agar cuka apel dan sari apel tahan lama sebaiknya
simpan dalam fegrigerator, bukan tempat yang lembab dan terkena matahari
langsung. Semua jenis apel bisa digunakan untuk membuat resep sari apel
maupun resep cuka apel. Namun jenis apel yang dianjurkan untuk pembuatan sari
apel dan cuka apel adalah manalag, rome beauty dan anna
-
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tanaman obat merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi dan
berkhasiat sebagai obat dan dipergunakan untuk penyembuhan ataupun maupun
mencegah berbagai penyakit, berkhasiat obat sendiri mempunyai arti mengandung zat
aktif yang bisa mengobati penyakit tertentu atau jika tidak memiliki kandungan zat
aktif tertentu tapi memiliki kandungan efek resultan / sinergi dari berbagai zat yang
mempunyai efek mengobati.
Penggunaan tanaman obat sebagai obat bisa dengan cara diminum, ditempel,
dihirup sehingga kegunaannya dapat memenuhi konsep kerja reseptor sel dalam
menerima senyawa kimia atau rangsangan.
Penggunaan tumbuhan obat bagi masyarakat perlu diketahui khasiat dan
manfaat dari tumbuhan tersebut, jika tidak maka banyak sekali dijumpai tumbuhan
yang berkhasiat obat diabaikan oleh masyarakat atau tidak dimanfaatkan,
sehinggakhasiat dari tanaman obat tersebut menjadi rendah dikarenakan masyarakat
belummemahami meramu tanaman obat tersebut untuk digunakan sebagai obat
penyebut pada bagian-bagian yang sakit.
B. Saran
Kami menyarankan pada para pembaca sekalian untuk semakin menggalakkan
penggunaan tanaman obat karena melihat bahwa tanaman obat memiliki fungsi dan
khasiat yang lebih ampuh dibandingkan dengan obat-obatan kimia. Selain itu juga
tanaman obat lebih mudah didapat dan diolah dengan teknologi yang lebih sederhana
serta pembudidayaannya juga tidak membutuhkan banyak biaya.
-
26
DAFTAR PUSTAKA
http://pengertiantanamanobat.blogspot.com/2012/10/pengertian-tanaman-obat-jenis-dan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Apel
http://kesehatan-nature.blogspot.com/2013/07/khasiat-dari-buah-apel-untuk-kesehatan.html
http://tanamanobat-herbal.blogspot.com/2012/12/kandungan-manfaat-buah-apel-bagi-
tubuh.html
http://sabdaalamnusantara.blogspot.com/2013/07/tips-terbaik-budidaya-dan-menanam-
apel.html
http://dapurmasak.com/resep/pai-apel-no-bake-296?ref=rekomendasi_resep
http://www.resepkomplit.com/resep-masakan-enak-camilan-keluarga-resep-cake-apel.html
http://cara-memasak.com/search/minuman-bahan-dasar-apel
http://adamsappleindustri.blogdetik.com/tag/minuman-berbahan-dasar-apel/
http://berita.grosirkeripik.com/resep-sari-apel-khas-malang/