kantongsuka.files.wordpress.com  · web viewbiografi. ivan petrovich pavlov (1849-1936) ivan...

29
BIOGRAFI IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936) Ivan Petrovich Pavlov lahir 14 September 1849 di Ryazan Rusia yaitu desa tempat ayahnya Peter Dmitrievich Pavlov menjadi seorang pendeta. Ia dididik di sekolah gereja dan melanjutkan ke Seminari Teologi. Pavlov lulus sebagai sarjana kedokteran dengan bidang dasar fisiologi. Pada tahun 1884 ia menjadi direktur departemen fisiologi pada institute of Experimental Medicine dan memulai penelitian mengenai fisiologi pencernaan. Karyanya mengenai pengkondisian sangat mempengaruhi psikology behavioristik di Amerika. Karya tulisnya adalah Work of Digestive Glands(1902) dan Conditioned Reflexes(1927). Pada tahun 1883 ia mendapat gelar Ph.D setelah mempertahankan thesisnya mengenai fungsi otot-otot jantung. Kemudian selama dua tahun ia belejara di Leipzig dan Breslau. Pada tahun 1890 ia menjadi profesor dalam farmakologi di Akademi Kedokteran Militer di St. Petersburg dan direktur Departemen Ilmu Faal di Institut of Experimental Medicine di St. Petersburg. Penemuan Pavlov sangat menentukan dalam sejarah psikologi adalah hasil penyelidikannya tentang 1

Upload: others

Post on 25-Feb-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: kantongsuka.files.wordpress.com  · Web viewBIOGRAFI. IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936) Ivan Petrovich Pavlov lahir 14 September 1849 di Ryazan Rusia yaitu desa tempat ayahnya Peter

BIOGRAFIIVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936)

Ivan Petrovich Pavlov lahir 14 September 1849 di

Ryazan Rusia yaitu desa tempat ayahnya Peter

Dmitrievich Pavlov menjadi seorang pendeta. Ia dididik di

sekolah gereja dan melanjutkan ke Seminari Teologi.

Pavlov lulus sebagai sarjana kedokteran dengan bidang

dasar fisiologi. Pada tahun 1884 ia menjadi direktur

departemen fisiologi pada institute of Experimental

Medicine dan memulai penelitian mengenai fisiologi

pencernaan. Karyanya mengenai pengkondisian sangat mempengaruhi psikology

behavioristik di Amerika. Karya tulisnya adalah Work of Digestive Glands(1902) dan

Conditioned Reflexes(1927).

Pada tahun 1883 ia mendapat gelar Ph.D setelah mempertahankan thesisnya

mengenai fungsi otot-otot jantung. Kemudian selama dua tahun ia belejara di Leipzig dan

Breslau. Pada tahun 1890 ia menjadi profesor dalam farmakologi di Akademi Kedokteran

Militer di St. Petersburg dan direktur Departemen Ilmu Faal di Institut of Experimental

Medicine di St. Petersburg. Penemuan Pavlov sangat menentukan dalam sejarah psikologi

adalah hasil penyelidikannya tentang refleks berkondisi (“conditional reflex”). Dengan

penemuaanya ini Pavlov meletakan dasar-dasar behaviorisme, sekaligus meletakan

dasar-dasar bagi penelitian-penelitian mengenai proses belajar dan pengembangan teori-

teori tentang belajar. Bahkan American Psychological Association (APA) mengakui bahwa

Pavlov adalah orang yang terbesar pengaruhnya dalam psikologi modern di samping

Freud.

Pada 1904, Ivan P.Paplov memenangkan Hadiah Nobel di bidang Psikologi dan

Kedokteran atas karyanya mengenai pencernaan. Dalam penelitiannyaia menjalankan

operasi yang cukup rumit , membuka lambung seekor anjing melalui dinding perutnya. Ia

mengamati bahwa muncul kelenjar (sekresi) dalam perut pertama-tama dipicu bukan

karena adanya makanan yang memasuki perut melainkan karena anjing tersebut

mengunyah atau melihat makanan, dan disini ia menacatat bagaimanasekresi antisipatoris

ini menunjukkan aspek paling menarik dari proses pencernaan. Untuk mempelajari hal itu

ia pun berfokus pada bagian lain dari pencernaan anjing.

1

Page 2: kantongsuka.files.wordpress.com  · Web viewBIOGRAFI. IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936) Ivan Petrovich Pavlov lahir 14 September 1849 di Ryazan Rusia yaitu desa tempat ayahnya Peter

Ia menemukan bahwa ia dapat menggunakan stimulus netral, seperti sebuah nada

atau sinar untuk membentuk perilaku (respons). Dalam hal ini, eksperimen yang dilakukan

oleh pavlov menggunakan anjing sebagai subyek penelitian.

Ia meninggal di Leningrad pada tanggal 27 Februari 1936. Ivan Petrovich Pavlov

(1849-1936) adalah seorang behavioristik terkenal dengan teori pengkondisian asosiatif

stimulus-respons dan hal ini yang dikenang darinya hingga kini. Ia tidak pernah memiliki

hambatan serius dalam sepanjang kariernya meskipun terjadi kekacauan dalam revolusi

rusia.

PEMBIASAAN KLASIKTeori pembiasaan klasik (classical conditioning) ini berkembang berdasarkan hasil

eksperimen yang dilakukan oleh Ivan Pavlov (1849-1936), seorang ilmuan besar Rusia

yang berhasil menggondol hadiah nobel pada tahun 1909. Pada dasarnya classic

conditioning adalah sebuah prosedur penciptaan refleks baru dengan cara mendatangkan

stimulus sebelum terjadinya refleks tersebut (Terace,1973).

Dalam eksperimennya, Pavlov mengguanakan anjing untuk mengetahui

hubungan-hubungan antara conditioned stimuls (CS), unconditioned stimulus (UCS),

conditioned response(CS), dan unconditioned response(UCR). CS adalah rangsangan

yang mampu mendatangkan respon yang dipelajari, sedangkan respon yang dipelajari itu

sendiri disebut CR. Adapun UCS berarti rangsangan yang menimbulkan respon yang tidak

dipelajari, dan respon yang tidak dipelajari itu disebut UCR.

Anjing percobaan itu mula-mula diikat sedemikian rupa dan pada salah satu

kelenjar air liurnya diberi alat penampung cairan yang dihubungkan dengan pipa kecil.

Perlu diketahui bahwa sebelum dilatih (dikenai eksperimen), secara alami anjing itu selalu

mengeluarkan air liur setiap kali mulutnya berisi makanan. Ketika bel dibunyikan, secara

alami pula anjng itu menunjukan reaksinya yang relevan, yakni tidak mengeluarkan air liur.

Kemudian dilakukan eksperimen berupa latihan pembiasaan mendengarkan bel

(CS) bersama-sama dengan pemberian makanan berupa serbuk daging (UCS) setelah

latihan yang berulang-ulang ini selesai, suara bel tadi (CS) diperdengarkan lagi tanpa

dusertai makanan (UCS). Apa yang terjadi ? ternyata anjing percobaan tadi mengeluarkan

air liur juga (CR), meskipun hanya mendengarkan suara bel (CS). Jadi,CS akan

menghasilkan CR apabila CS dan UCS telah berkali-kali dihadirkan bersama-sama.

Eksperimen pembiasaan klasikSebelum eksperimen

2

Page 3: kantongsuka.files.wordpress.com  · Web viewBIOGRAFI. IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936) Ivan Petrovich Pavlov lahir 14 September 1849 di Ryazan Rusia yaitu desa tempat ayahnya Peter

Pemberian makanan (UCS) air liur keluar (CR)

Bunyi bel (CS) tidak ada respon

Eksperimen / LatihanBunyi bel (CS) pemberian makanan (UCS)

Setelah eksperimenBunyi bel (CS) air liur keluar (CR)

Berdasarkan eksperimen di atas, semakin jelaslah bahwa belajar adalah

perubahan yang ditandai dengan adanya hubungan antara stimulus dengan respon.

Kesimpulan yang dapat kita tarik dari hasil eksperimen Pavlov adalah apabila stimulus

yang diadakan (CS) selalu disertai dengan stimulus penguat (UCS), stimulus tadi (CS)

cepat atau lambat akhirnya akan menimbulkan respon atau perubahan yang kita

kehendaki yang dalam hal ini CR.

Berikut adalah tahap-tahap eksperimen dan penjelasan dari gambar diatas:

Gambar pertama. Dimana anjing, bila diberikan sebuah makanan (UCS) maka secara

otonom anjing akan mengeluarkan air liur (UCR).

Gambar kedua. Jika anjing dibunyikan sebuah bel maka ia tidak merespon atau

mengeluarkan air liur.

3

Page 4: kantongsuka.files.wordpress.com  · Web viewBIOGRAFI. IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936) Ivan Petrovich Pavlov lahir 14 September 1849 di Ryazan Rusia yaitu desa tempat ayahnya Peter

Gambar ketiga. Sehingga dalam eksperimen ini anjing diberikan sebuah makanan (UCS)

setelah diberikan bunyi bel (CS) terlebih dahulu, sehingga anjing akan mengeluarkan air

liur (UCR) akibat pemberian makanan.

Gambar keempat. Setelah perlakukan ini dilakukan secara berulang-ulang, maka ketika

anjing mendengar bunyi bel (CS) tanpa diberikan makanan, secara otonom anjing akan

memberikan respon berupa keluarnya air liur dari mulutnya (CR).

Dalam ekperimen ini bagaimana cara untuk membentuk perilaku anjing agar ketika bunyi

bel di berikan ia akan merespon dengan mengeluarkan air liur walapun tanpa diberikan

makanan. Karena pada awalnya anjing tidak merespon apapun ketika mendengar bunyi

bel.

Jika anjing secara terus menerus diberikan stimulus berupa bunyi bel dan

kemudian mengeluarkan air liur tanpa diberikan sebuah hadiah berupa makanan. Maka

kemampuan stimulus terkondisi (bunyi bel) untuk menimbulkan respons (air liur) akan

hilang. Hal ini disebut dengan extinction atau penghapusan.

Pavlov mengemukakan empat peristiwa eksperimental dalam proses akuisisi dan

penghapusan sebagai berikut:

1. Stimulus tidak terkondisi (UCS), suatu peristiwa lingkungan yang melalui

kemampuan bawaan dapat menimbulkan refleks organismik. Contoh: makanan

2. Stimulus terkondisi (CS), Suatu peristiwa lingkungan yang bersifat netral

dipasangkan dengan stimulus tak terkondisi (UCS). Contoh: Bunyi bel adalah

stimulus netral yang di pasangkan dengan stimulus tidak terkondisi berupa

makanan.

3. Respons tidak terkondisi (UCR), refleks alami yang ditimbulkan secara otonom

atau dengan sendirinya. Contoh: mengeluarkan air liur

4. Respos terkondisi (CR), refleks yang dipelajari dan muncul akibat dari

penggabungan CS dan US. Contoh: keluarnya air liur akibat penggabungan bunyi

bel dengan makanan.

Menilik psikologi behavioristik menggunakan suatu pendekatan ekperimental, refleksiologis

objektif pavlov tetap merupakan model yang luar biasa dan tidak tertandingi.

TEORI BELAJAR MENURUT IVAN PETROVICH PAVLOV

4

Page 5: kantongsuka.files.wordpress.com  · Web viewBIOGRAFI. IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936) Ivan Petrovich Pavlov lahir 14 September 1849 di Ryazan Rusia yaitu desa tempat ayahnya Peter

Classic conditioning (pengkondisian atau persyaratan klasik) adalah proses yang

ditemukan Pavlov melalui percobaannya terhadap anjing, dimana perangsang asli dan

netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga

memunculkan reaksi yang diinginkan. Eksperimen-eksperimen yang dilakukan Pavlov dan

ahli lain tampaknya sangat terpengaruh pandangan behaviorisme, dimana gejala-gejala

kejiwaan seseorang dilihat dari perilakunya .

Hal ini sesuai dengan pendapat Bakker bahwa yang paling sentral dalam hidup

manusia bukan hanya pikiran, peranan maupun bicara, melainkan tingkah lakunya. Pikiran

mengenai tugas atau rencana baru akan mendapatkan arti yang benar jika ia berbuat

sesuatu. Bertitik tolak dari asumsinya bahwa dengan menggunakan rangsangan-

rangsangan tertentu, perilaku manusia dapat berubah sesuai dengan apa yang di inginkan.

Kemudian Pavlov mengadakan eksperimen dengan menggunakan binatang

(anjing) karena ia menganggap binatang memiliki kesamaan dengan manusia. Namun

demikian, dengan segala kelebihannya, secara hakiki manusia berbeda dengan binatang.

Ia mengadakan percobaan dengan cara mengadakan operasi leher pada seekor anjing.

Sehingga kelihatan kelenjar air liurnya dari luar. Apabila diperlihatkan sesuatu makanan,

maka akan keluarlah air liur anjing tersebut. Kini sebelum makanan diperlihatkan, maka

yang diperlihatkan adalah sinar merah terlebih dahulu, baru makanan. Dengan sendirinya

air liurpun akan keluar pula.

Apabila perbuatan yang demikian dilakukan berulang-ulang, maka pada suatu

ketika dengan hanya memperlihatkan sinar merah saja tanpa makanan maka air liurpun

akan keluar pula. Makanan adalah rangsangan wajar, sedang merah adalah rangsangan

buatan. Ternyata kalau perbuatan yang demikian dilakukan berulang-ulang, rangsangan

buatan ini akan menimbulkan syarat (kondisi) untuk timbulnya air liur pada anjing tersebut.

Peristiwa ini disebut: Reflek Bersyarat atau Conditioned Respons.

Pavlov berpendapat, bahwa kelenjar-kelenjar yang lain pun dapat dilatih. Bectrev

murid Pavlov menggunakan prinsip-prinsip tersebut dilakukan pada manusia, yang

ternyata diketemukan banyak reflek bersyarat yang timbul tidak disadari manusia.

EKSPERIMEN PAVLOV TERHADAP TEORI BELAJARAdapun jalan eksperimen tentang refleks berkondisi yang dilakukan Pavlov adalah sebagai

berikut:

5

Page 6: kantongsuka.files.wordpress.com  · Web viewBIOGRAFI. IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936) Ivan Petrovich Pavlov lahir 14 September 1849 di Ryazan Rusia yaitu desa tempat ayahnya Peter

Pavlov menggunakan seekor anjing sebagai binatang percobaan. Anjing itu diikat

dan dioperasi pada bagian rahangnya sedemikian rupa, sehingga tiap-tiap air liur yang

keluar dapat ditampung dan diukur jumlahnya. Pavlov kemudian menekan sebuah tombol

dan keluarlah semangkuk makanan di hadapan anjing percobaan.

Sebagai reaksi atas munculnya makanan, anjing itu mengeluarkan air liur yang

dapat terlihat jelas pada alat pengukur. Makanan yang keluar disebut sebagai perangsang

tak berkondisi (unconditioned stimulus) dan air liur yang keluar setelah anjiing melihat

makanan disebut refleks tak berkondisi (unconditioned reflex), karena setiap anjing akan

melakukan refleks yang sama (mengeluarkan air liur) kalau melihat rangsang yang sama

pula (makanan).

Kemudian dalam percobaan selanjutnya Pavlov membunyikan bel setiap kali ia

hendak mengeluarkan makanan. Dengan demikian anjing akan mendengar bel dahulu

sebelum ia melihat makanan muncul di depannya. Percobaan ini dilakukan berkali-kali dan

selama itu keluarnya air liur diamati terus. Mula-mula air liur hanya keluar setelah anjing

melihat makanan (refleks tak berkondisi), tetapi lama-kelamaan air liur sudah keluar pada

waktu anjing baru mendengar bel. Keluarnya air liur setelah anjing mendengar bel disebut

sebagai refleks berkondisi (conditioned reflects) karena refleks itu merupakan hasil latihan

yang terus-menerus dan hanya anjing yang sudah mendapat latihan itu saja yang dapat

melakukannya. Bunyi bel jadinya rangsang berkondisi (conditioned reflects).

Kalau latihan itu diteruskan, maka pada suatu waktu keluarnya air liur setelah

anjing mendengar bunyi bel akan tetap terjadi walaupun tidak ada lagi makanan yang

mengikuti bunyi bel itu. Dengan perkataan lain, refleks berkondisi akan bertahan walaupun

rangsang tak berkondisi tidak ada lagi. Pada tingkat yang lebih lanjut, bunyi bel didahului

oleh sebuah lampu yang menyala, maka lama-kelamaan air liur sudah keluar setelah

anjing melihat nyala lampu walaupun ia tidak mendengar bel atau melihat makanan

sesudahnya.

Demikianlah satu rangsang berkondisi dapat dihubungkan dengan rangsang

berkondisi lainnya sehingga binatang percobaan tetap dapat mempertahankan refleks

berkondisi walaupun rangsang tak berkondisi tidak lagi dipertahankan. Tentu saja tidak

adanya rangsang tak berkondisi hanya bisa dilakukan sampai pada taraf tertentu, karena

terlalu lama tidak adarangsang tak berkondisi, binatang percobaan itu tidak akan

mendapat imbalan (reward) atas refleks yang sudah dilakukannya dan karena itu refleks

6

Page 7: kantongsuka.files.wordpress.com  · Web viewBIOGRAFI. IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936) Ivan Petrovich Pavlov lahir 14 September 1849 di Ryazan Rusia yaitu desa tempat ayahnya Peter

itu makin lama akan semakin menghilang dan terjadilah ekstinksi atau proses

penghapusan refleks (extinction).

Kesimpulan yang didapat dari percobaan ini adalah bahwa tingkah laku

sebenarnya tidak lain daripada rangkaian refleks berkondisi, yaitu refleks-refleks yang

terjadi setelah adanya proses kondisioning (conditioning process) di mana refleks-refleks

yang tadinya dihubungkan dengan rangsang-rangsang tak berkondisi lama-kelamaan

dihubungkan dengan rangsang berkondisi.

Apakah situasi ini bisa diterapkan pada manusia? Ternyata dalam kehidupan

sehari-hari ada situasi yang sama seperti pada anjing. Sebagai contoh, suara lagu dari

penjual es krim Walls yang berkeliling dari rumah ke rumah. Awalnya mungkin suara itu

asing, tetapi setelah si pejual es krim sering lewat, maka nada lagu tersebut bisa

menerbitkan air liur apalagi pada siang hari yang panas. Bayangkan, bila tidak ada lagu

tersebut betapa lelahnya si penjual berteriak-teriak menjajakan dagangannya.

Contoh lain bunyi bel di kelas untuk penanda waktu atau tombol antrian di bank.

Tanpa disadari, terjadi proses menandai sesuatu yaitu membedakan bunyi-bunyian dari

pedagang makanan (rujak, es, nasi goreng, siomay) yang sering lewat di rumah, bel

masuk kelas-istirahat atau usai sekolah dan antri di bank tanpa harus berdiri lama.

Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa dengan menerapkan strategi Pavlov

ternyata individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami dengan

stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan, sementara

individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar

dirinya.

Penemuan Pavlov yang sangat menentukan dalam sejarah psikologi adalah hasil

penyelidikannya tentang refleks berkondisi (conditioned reflects). Dengan penemuannya

ini Pavlov meletakkan dasar-dasar Behaviorisme, sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi

penelitian-penelitian mengenai proses belajar dan pengembangan teori-teori tentang

belajar. Bahkan Amerika Psychological Association (APA) mengakui bahwa Pavlov adalah

orang yang terbesar pengaruhnya dalam psikologi modern di samping Freud.

APLIKASI TEORI BELAJAR IVAN P PAVLOV TERHADAP PEMBELAJARAN SISWA

7

Page 8: kantongsuka.files.wordpress.com  · Web viewBIOGRAFI. IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936) Ivan Petrovich Pavlov lahir 14 September 1849 di Ryazan Rusia yaitu desa tempat ayahnya Peter

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan teori belajar menurut Pavlov

adalah ciri-ciri kuat yang mendasarinya adalah :

a. Mementingkan pengaruh lingkungan

b. Mementingkan bagian-bagian

c. Mementingkan peranan reaksi

d. Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar melalui prosedur stimulus

respon

e. Mementingkan peranan kemampuan yang sudah terbentuk sebelumnya

f. Mementingkan pembentukan kebiasaan melalui latihan dan pengulangan

g. Hasil belajar yang dicapai adalah munculnya perilaku yang diinginkan.

Sebagai konsekuensi teori ini, para guru yang menggunakan paradigma Pavlov

akan menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap, sehingga tujuan

pembelajaran yang harus dikuasai siswa disampaikan secara utuh oleh guru. Guru tidak

banyak memberi ceramah, tetapi instruksi singkat yng diikuti contoh-contoh baik dilakukan

sendiri maupun melalui simulasi. Bahan pelajaran disusun secara hierarki dari yang

sederhana samapi pada yang kompleks.

Tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian kecil yang ditandai dengan pencapaian

suatu keterampilan tertentu. Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan

diamati. Kesalahan harus segera diperbaiki. Pengulangan dan latihan digunakan supaya

perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari penerapan

teori belajar Pavlov ini adalah tebentuknya suatu perilaku yang diinginkan. Perilaku yang

diinginkan mendapat penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat

penghargaan negatif.

Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang tampak. Kritik terhadap teori

belajar Pavlov adalah pembelajaran siswa yang berpusat pada guru, bersifaat mekanistik,

dan hanya berorientasi pada hasil yang dapat diamati dan diukur. Kritik ini sangat tidak

berdasar karena penggunaan teori Pavlov mempunyai persyaratan tertentu sesuai dengan

ciri yang dimunculkannya. Tidak setiap mata pelajaran bisa memakai metode ini, sehingga

kejelian dan kepekaan guru pada situasi dan kondisi belajar sangat penting untuk

menerapkan kondisi behavioristik.

Metode Pavlov ini sangat cocok untuk perolehan kemampuan yang membuthkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti : Kecepatan, spontanitas, kelenturan, reflek, daya tahan dan sebagainya, contohnya: percakapan bahasa asing,

8

Page 9: kantongsuka.files.wordpress.com  · Web viewBIOGRAFI. IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936) Ivan Petrovich Pavlov lahir 14 September 1849 di Ryazan Rusia yaitu desa tempat ayahnya Peter

mengetik, menari, menggunakan komputer, berenang, olahraga dan sebagainya. Teori ini juga cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominansi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi permen atau pujian.

Penerapan teori belajar Pavlov yang salah dalam suatu situasi pembelajaran juga

mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang sangat tidak menyenangkan bagi

siswa yaitu guru sebagai central, bersikap otoriter, komunikasi berlangsung satu arah, guru

melatih dan menentukan apa yang harus dipelajari murid. Murid dipandang pasif, perlu

motivasi dari luar, dan sangat dipengaruhi oleh penguatan yang diberikan guru. Murid

hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa yang didengar

dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif.

Dari eksperimen yang dilakukan Pavlov terhadap seekor anjing menghasilkan

hukum-hukum belajar,diantaranya

• LAW OF RESPONDENT CONDITIONING yakni hukum pembiasaan yang dituntut. Jika dua

macam stimulus dihadirkan secara simultan (yang salah satunya berfungsi sebagai

reinforcer), maka refleks dan stimulus lainnya akan meningkat.

• LAW OF RESPONDENT EXTINCTION yakni hukum pemusnahan yang dituntut. Jika refleks

yang sudah diperkuat melalui Respondent conditioning itu didatangkan kembali tanpa

menghadirkan reinforcer, maka kekuatannya akan menurun.

PENGKODISIAN KLASIKPavlov menggunakan seekor anjing sebagai binatang percobaan. Anjing itu didikat

dan diopersi pada bagian rahangnya sedemikian rupa, sehingga tiap-tiap air liur yang

keluar dapat ditampung dan diukur jumlahnya. Pavlov kemudian menekan sbuah tombol

dan keluarlah semangkuk makanan, anjing itu mengeluarkan air liur yang dapat terlihat

dengan jelas pada alat pengukur. Makanan yang keluar disebut sebagai rangsang tak

berkondisi (“uncontioned stimulus”) dan air liur yang keluar setelah anjing melihat makanan

disebut refleks tak berkondisi (“unconditioned reflek”) karena setiap anjing akan melakukan

refleks yang sama (mengeluarkan air liur) kalau melihat rangsang yang sama pula

(makanan). Kemudian dalam percobaan selanjutnya Paplov membunyikan sebuah bel

setiap kali ia hendak mengeluarkan makanan. Dengan demikian anjing akan mendengar

bel dahulu sebeluim ia melihat makanan muncul didepannya.

9

Page 10: kantongsuka.files.wordpress.com  · Web viewBIOGRAFI. IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936) Ivan Petrovich Pavlov lahir 14 September 1849 di Ryazan Rusia yaitu desa tempat ayahnya Peter

Percobaan ini dilakukan berkali-kali dan selama itu keluarnya air liur diamati terus.

Mula-mula air liur keluar hanya keluar setelah anjing melihat makanan (refleks tak

berkondisi), tetapi lama kelamaan air liur sudak keluar pada waktu anjing baru mendengar

bel. Keluarnaya air liur setelah anjing mendengar bel disebut sebagai refleks berkondisi

(conditioned reflex), karena refleks itu merupakan hasil latihan yang terus menerus dan

hanya anjing yang sudah mendapat latihan itu saja yang dapat melakukannya. Bunyi bel

jadinya adalah rangsang berkondisi (conditioned stimulus). Kalau latihan itu diteruskan

maka pada suatu waktu keluarnya air liur setelah anjing mendengar bunyi bel akan tetap

terjadi walaupun tidak ada lagi makanan yang mengikuti bunyi bel itu. sehinggga reflex

berkondisi akan bertahan walaupun rangsang tak berkondisi tidak ada lagi.

Pada tingkat yang lebih lanjut, bunyi bel didahului oleh sebuah lampu yang

menyala, maka lama kelamaan air liur sudah keluar setelah anjing melihat nyala lampu

walaupun ia tidak mendengar bel atau melihat makanan sesudahnya.

Kesimpulan yang didapat dari percobaan ini adalah bahwa tingkah laku

sebenarnya tidak lain daripada rangkaian refleksi berkondisi yaitu refleks-refles yang

terjadi setelah adanya proses conditioning (conditioning proses) dimana refleks-refleks

yang tadinya dihubungkan dengan rangsang-rangsang tak berkondisi lama kelamaan

dihubungkan dengan rangsang berkondisi.

Classic conditioning ( pengkondisian atau persyaratan klasik) adalah proses yang

ditemukan Pavlov melalui percobaannya terhadap anjing, dimana perangsang asli dan

netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga

memunculkan reaksi yang diinginkan.Eksperimen-eksperimen yang dilakukan Pavlov dan

ahli lain tampaknya sangat terpengaruh pandangan behaviorisme, dimana gejala-gejala

kejiwaan seseorang dilihat dari perilakunya. Hal ini sesuai dengan pendapat Bakker bahwa

yang paling sentral dalam hidup manusia bukan hanya pikiran, peranan maupun bicara,

melainkan tingkah lakunya. Pikiran mengenai tugas atau rencana baru.

Bertitik tolak dari asumsinya bahwa dengan menggunakan rangsangan-

rangsangan tertentu, perilaku manusia dapat berubah sesuai dengan apa yang di inginkan.

Kemudian Pavlov mengadakan eksperimen dengan menggunakan binatang (anjing)

karena ia menganggap binatang memiliki kesamaan dengan manusia. Namun demikian,

dengan segala kelebihannya, secara hakiki manusia berbeda dengan binatang. Ia

mengadakan percobaan dengan cara mengadakan operasi leher pada seekor anjing.

Sehingga kelihatan kelenjar air liurnya dari luar. Apabila diperlihatkan sesuatu makanan,

10

Page 11: kantongsuka.files.wordpress.com  · Web viewBIOGRAFI. IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936) Ivan Petrovich Pavlov lahir 14 September 1849 di Ryazan Rusia yaitu desa tempat ayahnya Peter

maka akan keluarlah air liur anjing tersebut. Kini sebelum makanan diperlihatkan, maka

yang diperlihatkan adalah sinar merah terlebih dahulu, baru makanan. Dengan sendirinya

air liurpun akan keluar pula. Apabila perbuatan yang demikian dilakukan berulang-ulang,

maka pada suatu ketika dengan hanya memperlihatkan sinar merah saja tanpa makanan

maka air liurpun akan keluar mendapatkan arti yang benar jika ia berbuat sesuatu.

Makanan adalah rangsangan wajar, sedang merah adalah rangsangan buatan.

Ternyata kalau perbuatan yang demikian dilakukan berulang-ulang, rangsangan buatan ini

akan menimbulkan syarat(kondisi) untuk timbulnya air liur pada anjing tersebut. Peristiwa

ini disebut: Reflek Bersyarat atau Conditioned Respons. Pavlov berpendapat, bahwa

kelenjar-kelenjar yang lain pun dapat dilatih. Bectrev murid Pavlov menggunakan prinsip-

prinsip tersebut dilakukan pada manusia, yang ternyata diketemukan banyak reflek

bersyarat yang timbul tidak disadari manusia.

Adapun jalan eksperimen tentang refleks berkondisi yang dilakukan Pavlov adalah

sebagai berikut: Pavlov menggunakan seekor anjing sebagai binatang percobaan. Anjing

itu diikat dan dioperasi pada bagian rahangnya sedemikian rupa, sehingga tiap-tiap air liur

yang keluar dapat ditampung dan diukur jumlahnya. Pavlov kemudian menekan sebuah

tombol dan keluarlah semangkuk makanan di hadapan anjing percobaan. Sebagai reaksi

atas munculnya makanan, anjing itu mengeluarkan air liur yang dapat terlihat jelas pada

alat pengukur. Makanan yang keluar disebut sebagai perangsang tak berkondisi

(unconditioned stimulus) dan air lliur yang keluar setelah anjiing melihat makanan disebut

refleks tak berkondisi (unconditioned reflex), karena setiap anjing akan melakukan refleks

yang sama (mengeluarkan air liur) kalau melihat rangsang yang sama pula

(makanan). Kemudian dalam percobaan selanjutnya Pavlov membunyikan bel setiap kali

ia hendak mengeluarkan makanan. Dengan demikian anjing akan mendengar bel dahulu

sebelum ia melihat makanan muncul di depannya. Percobaan ini dilakukan berkali-kali dan

selama itu keluarnya air liur diamati terus. Mula-mula air liur hanya keluar setelah anjing

melihat makanan (refleks tak berkondisi), tetapi lama-kelamaan air liur sudah keluar pada

waktu anjing baru mendengar bel. Keluarnya air liur setelah anjing mendengar bel disebut

sebagai refleks berkondisi (conditioned reflects, karena refleks itu merupakan hasil latihan

yang terus-menerus dan hanya anjing yang sudah mendapat latihan itu saja yang dapat

melakukannya. Bunyi bel jadinya rangsang berkondisi (conditioned reflects). Kalau latihan

itu diteruskan, maka pada suatu waktu keluarnya air liur setelah anjing mendengar bunyi

bel akan tetap terjadi walaupun tidak ada lagi makanan yang mengikuti bunyi bel itu.

11

Page 12: kantongsuka.files.wordpress.com  · Web viewBIOGRAFI. IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936) Ivan Petrovich Pavlov lahir 14 September 1849 di Ryazan Rusia yaitu desa tempat ayahnya Peter

Dengan perkataan lain, refleks berkondisi akan bertahan walaupun rangsang tak

berkondisi tidak ada lagi. Pada tingkat yang lebih lanjut, bunyi bel didahului oleh sebuah

lampu yang menyala, maka lama-kelamaan air liur sudah keluar setelah anjing melihat

nyala lampu walaupun ia tidak mendengar bel atau melihat makanan sesudahnya.

Demikianlah satu rangsang berkondisi dapat dihubungkan dengan rangsang

berkondisi lainnya sehingga binatang percobaan tetap dapat mempertahankan refleks

berkondisi walaupun rangsang tak berkondisi tidak lagi dipertahankan. Tentu saja tidak

adanya rangsang tak berkondisi hanya bisa dilakukan sampai pada taraf tertentu, karena

terlalu lama tidak adarangsang tak berkondisi, binatang percobaan itu tidak akan

mendapat imbalan (reward) atas refleks yang sudah dilakukannya dan karena itu refleks

itu makin lama akan semakin menghilang dan terjadilah ekstinksi atau proses

penghapusan refleks(extinction).

Kesimpulan yang didapat dari percobaan ini adalah bahwa tingkah laku

sebenarnya tidak lain daripada rangkaian refleks berkondisi, yaitu refleks-refleks yang

terjadi setelah adanya proses kondisioning (conditioning process) di mana refleks-refleks

yang tadinya dihubungkan dengan rangsang-rangsang tak berkondisi lama-kelamaan

dihubungkan dengan rangsang berkondisi.

Berikut adalah tahap-tahap eksperimen dan penjelasan dari gambar di atas:

1. Dimana anjing, bila diberikan sebuah makanan (UCS) maka secara otonom anjing

akan mengeluarkan air liur (UCR).

2. Jika anjing dibunyikan sebuah bel maka ia tidak merespon atau mengeluarkan air

liur.

3. Sehingga dalam eksperimen ini anjing diberikan sebuah makanan (UCS) setelah

diberikan bunyi bel (CS) terlebih dahulu, sehingga anjing akan mengeluarkan air

liur (UCR) akibat pemberian makanan.

4. Setelah perlakukan ini dilakukan secara berulang-ulang, maka ketika anjing

mendengar bunyi bel (CS) tanpa diberikan makanan, secara otonom anjing akan

memberikan respon berupa keluarnya dari mulutnya.

Dalam ekperimen ini bagaimana cara untuk membentuk perilaku anjing agar ketika

bunyi bel di berikan ia akan merespon dengan mengeluarkan air liur walapun tanpa

diberikan makanan. Karena pada awalnya (gambar 2) anjing tidak merespon apapun

ketika mendengar bunyi bel.

12

Page 13: kantongsuka.files.wordpress.com  · Web viewBIOGRAFI. IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936) Ivan Petrovich Pavlov lahir 14 September 1849 di Ryazan Rusia yaitu desa tempat ayahnya Peter

Jika anjing secara terus menerus diberikan stimulus berupa bunyi bel dan kemudian

mengeluarkan air liur tanpa diberikan sebuah hadiah berupa makanan. Maka kemampuan

stimulus terkondisi (bunyi bel) untuk menimbulkan respons (air liur) akan hilang. Hal ini

disebut dengan extinction atau penghapusan.

Pavlov mengemukakan empat peristiwa eksperimental dalam proses akuisisi dan

penghapusan sebagai berikut:

1. Stimulus tidak terkondisi (UCS), suatu peristiwa lingkungan yang melalui

kemampuan bawaan dapat menimbulkan refleks organismik. Contoh: makanan.

2. Stimulus terkondisi (CS), Suatu peristiwa lingkungan yang bersifat netral

dipasangkan dengan stimulus tak terkondisi (UCS). Contoh: Bunyi bel adalah

stimulus netral yang di pasangkan dengan stimulus tidak terkondisi berupa

makanan.

3. Respons tidak terkondisi (UCR), refleks alami yang ditimbulkan secara otonom

atau dengan sendirinya.Contoh: mengeluarkan air liur.

4. Respos terkondisi (CR), refleks yang dipelajari dan muncul akibat dari

penggabungan CS dan US. Contoh: keluarnya air liur akibat penggabungan bunyi

bel dengan makanan

Teori classical conditioning adalah sebuah prosedur penciptaan refleks baru

dengan cara mendatangkan stimulus sebelum terjadinya refleks tersebut. Dengan adanya

stimulus berupa hadiah (reward) yang diberikan kepada peserta didik dapat menumbuhkan

motivasi belajar siswa, sehingga siswa lebih tertarik pada guru, artinya tidak membenci

atau bersikap acuh tak acuh , tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan, mempunyai

antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatianya terutama pada guru, selalu

mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali, dan selalu terkontrol oleh lingkungan.

Contohnya yaitu pada awal tatap muka antara guru dan murid dalam kegiatan belajar

mengajar, seorang guru menunjukkan sikap yang ramah dan memberi pujian terhadap

murid-muridnya, sehingga para murid merasa terkesan dengan sikap yang ditunjukan

gurunya.

Sebagai contoh untuk menambah kelekatan dengan pasangan, Jika anda

mempunyai pasangan yang “sangat suka (UCR)” dengan coklat (UCS). Disetiap anda

bertemu (CS) dengan kekasih anda maka berikanlah sebuah coklat untuk kekasih anda,

secara otonom dia akan sangat suka dengan coklat pemberian anda. Berdasarkan teori,

ketika hal itu dilakukan secara berulang-ulang, selanjutnya cukup dengan bertemu dengan

13

Page 14: kantongsuka.files.wordpress.com  · Web viewBIOGRAFI. IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936) Ivan Petrovich Pavlov lahir 14 September 1849 di Ryazan Rusia yaitu desa tempat ayahnya Peter

anda tanpa memberikan coklat, maka secara otonom pasangan anda akan sangat suka

(CR) dengan anda, hal ini dapat terjadi karena pembentukan perilaku antara UCS, CS,

UCR, dan CR seperti ekperimen yang telah dilakukan oleh Pavlov.

Belajar adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara

stimulus dan respon. Perubahan perilaku dapat berujud sesuatu yang konkret atau yang

non konkret, berlangsung secara mekanik memerlukan penguatan. Aplikasi teori belajar

behaviorisme dalam pembelajaran, tergantung dari beberapa hal seperti tujuan

pembelajaran, sifat meteri pelajaran, karakteristik siswa, media dan fasilitas pembelajaran

yang tersedia. Adapun contoh aplikasi teori belajar behaviorisme menurut Pavlov adalah

pada awal tatap muka antara guru dan murid dalam kegiatan belajar mengajar, seorang

guru menunjukkan sikap yang ramah dan memberi pujian terhadap murid-muridnya,

sehingga para murid merasa terkesan dengan sikap yang ditunjukkan gurunya.

Pada awal masuk kelas, guru memberikan kenyamanan pada siswa sehingga siswa

merasa aman untuk melanjutkan pembelajaran. Sebagai pembukaan guru dapat bertanya

kepada siswa tetang kabar mereka, keluarga, hewan peliharaan/hal pribadi dalam hidup

mereka dan apakah siswa sudah siap untuk belajar.Dalam pembukaan pembelajaran guru

memberikan motivasi, untuk memberikan stimulus guru dapat memberikan makanan kecil

pada siswa apabila siswa dapat menjawab pertanyaan (respon). Hal ini untuk

membangkitkan semangat siswa untuk menjawab pertanyaan. Dengan demikian bila

stimulus ini terjadi terus- menerus akan menjadikan siswa menjadi aktif dalam

pembelajaran.

Dalam pembelajaran guru hendaknya menjadikan lingkungan belajar yang

nyaman dan hangat, sehingga kelas menjadi satu kesatuan (saling berhubungan) dengan

emosi positf (adanya hubungan persahabatan/kekerabatan) Guru berusaha agar siswa

merespek satu sama lain pada prioritas tinggi di kelas, misalnya, pada diskusi kelas guru

merangsang siswa untuk berpendapat, bertanya dan menjawab pertanyaan.

Pada pembelajaran dalam tanya jawab, guru berusaha membuat siswa berada

dalam situasi yang nyaman dengan memberikan hasil (positf outcome – masukan positif).

Misalnya, jika siswa diam/tidak aktif, maka guru bisa memulai dengan pertanyaan ”apa

pendapatmu tentang masalah ini”, atau bagaimana kamu membandingkan dua contoh ini”.

Dengan kata lain, guru memberi pertanyaan yang dapat memancing siswa untuk

berpendapat. Namun jika dengan cara inipun siswa tidak sanggup/ segan untuk merespon,

14

Page 15: kantongsuka.files.wordpress.com  · Web viewBIOGRAFI. IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936) Ivan Petrovich Pavlov lahir 14 September 1849 di Ryazan Rusia yaitu desa tempat ayahnya Peter

maka tugas guru untuk membimbing/ memacu sampai siswa memberi jawaban yang dapat

diterima.

Skenario Pembelajaran menurut teori Pavlov

Matematika merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit.

Di suatu sekolah sedang diadakan kegiatan belajar mengajar, guru matematika ini

tidak disenangi oleh para muridnya karena cara mengajarnya monoton dan sifat guru

yang terkesan galak. Sehingga anak didiknya merasa takut saat kegiatan

pembelajaran.

Karena suatu hal, guru ini dipindah tugaskan sehingga dihadirkan guru yang

menyenangkan dalam menyampaikan materi.

Dalam proses belajar, murid yang bisa menyelesaikan permasalahan dari guru, maka

akan diberi hadiah.

Dengan demikian, dari yang tadinya murid merasa bosan menghadapi soal dan

menganggap matematika sulit, maka murid akan merasa termotivasi dan merasa

senang dalam proses belajar.

Siswa akan membiasakan diri untuk menyelesaikan permasalahan dengan baik,

karena mereka berlomba untuk menjadi yang terbaik dan agar mendapat hadiah.

System ini dilakukan secara terus- menerus.

Suatu hari guru tidak dapat hadir, namun guru tetap memberikan tugas untuk

diselesaikan.

Karena murid sudah terbiasa untuk selalu menyelesaikan soal dengan baik, maka

muris akan menyelesaikan soal itu dengan sungguh-sungguh walaupun sang guru

tidak hadir saat itu.

Pada Pembelajaran Matematika ini ada 2 orang yang berperan sebagai Guru

Matematika,yakni guru Matematika yang galak dan guru Matematika yang baik. 3 orang

lainnya menjadi siswa dan 1 orang menjadi prolog.

15

Page 16: kantongsuka.files.wordpress.com  · Web viewBIOGRAFI. IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936) Ivan Petrovich Pavlov lahir 14 September 1849 di Ryazan Rusia yaitu desa tempat ayahnya Peter

Diceritakan bahwa siswa merasa bosan dengan pengajaran guru yang galak, setiap

pemnbelajaran matematika siswa selalu merasa takut dan tertekan sehingga membuat

siswa tidakmempunyai motivasi untuk memahami matematika.

Kemudian didatangkan seorang guru matematika yang baik, yang mana guru itu mampu

membawa dan memahami kondisi setiap siswa sehingga siswa timbul motivasi untuk bisa

memahami dan menegerjakan soal matematika. Guru ini sering memberikan latihan soal.

Unutk setiap siswa yang berani dan bisa mengerjakan akan diberikan reward. Kegiatan ini

dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi proses pembiasaan. Sehingga hal ini

dapat memotivasi siswa untuk bisa mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru.

Namun seiring berjalannya waktu guru memberikan soal tanpa imbalan reward seperti

biasanya dan siswa pun karena telah terbiasa mengerjakan soal yang diberikan guru tanpa

ada reward pun siswa berantusias untuk mengerjakan soal tersebut. Selain itu guru pun

sering mengkoreksi tugas-tugas yang ia berikan pada muridnya,sehinggga murid akan

terbiasa mengerjakan tugas dan dapat memahami materi tersebut.

Inilah aplikasi proses pembiasaan yang digambarkan oleh Ivan P Pavlov .

16