volk. ii

23
II SEBARAN GUNUNG API Bab ini dimaksudkan untuk memperkenalkan letak sebaran gunung api di dunia dan Indonesia, baik secara geografi maupun dipandang dari Teori Tektonik Lempeng. Dengan demikian mahasiswa dapat memahami mengapa secara geologi gunung api muncul pada tempat-tempat tertentu. Lebih daripada itu, mahasiswa juga diperkenalkan permasalahan istilah gunung api aktif dan klasifikasinya di Indonesia. Sistematika uraian bab dimulai dari sebaran geografi gunung api di dunia dan di Indonesia, pembagian gunung api aktif di Indonesia, sebaran gunung api berdasar Teori Tektonik Lempeng serta diakhiri dengan ringkasan dan latihan soal. 2.1 Sebaran Geografi Gunung Api Di muka bumi ini gunung api tersebar di semua benua dan samudera secara berkelompok yang oleh Simkin dan Siebert (1994) dikelompokkan menjadi 19 wilayah sebaran gunung api (Tabel 2.1 dan Gb. 2.1). Seluruh gunung api di dunia itu berjumlah 1526 buah. Jumlah terbanyak, yaitu 202 buah, terdapat di wilayah nomor 15 yaitu di benua Amerika Latin yang membentuk jajaran Pegunungan Andes di negara Argentina dan Chili. Di dalam kelompok itu terdapat gunung api tertinggi di dunia, yakni G. Cotopaxi (+ 5911 m dml). Empat kelompok besar lainnya yang 2- 1

Upload: kati-yoewono

Post on 02-Jan-2016

125 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

preview

TRANSCRIPT

Page 1: Volk. II

II SEBARAN GUNUNG API

Bab ini dimaksudkan untuk memperkenalkan letak sebaran gunung api di dunia

dan Indonesia, baik secara geografi maupun dipandang dari Teori Tektonik

Lempeng. Dengan demikian mahasiswa dapat memahami mengapa secara geologi

gunung api muncul pada tempat-tempat tertentu. Lebih daripada itu, mahasiswa juga

diperkenalkan permasalahan istilah gunung api aktif dan klasifikasinya di Indonesia.

Sistematika uraian bab dimulai dari sebaran geografi gunung api di dunia dan di

Indonesia, pembagian gunung api aktif di Indonesia, sebaran gunung api berdasar

Teori Tektonik Lempeng serta diakhiri dengan ringkasan dan latihan soal.

2.1 Sebaran Geografi Gunung Api

Di muka bumi ini gunung api tersebar di semua benua dan samudera secara

berkelompok yang oleh Simkin dan Siebert (1994) dikelompokkan menjadi 19

wilayah sebaran gunung api (Tabel 2.1 dan Gb. 2.1). Seluruh gunung api di dunia itu

berjumlah 1526 buah. Jumlah terbanyak, yaitu 202 buah, terdapat di wilayah nomor

15 yaitu di benua Amerika Latin yang membentuk jajaran Pegunungan Andes di

negara Argentina dan Chili. Di dalam kelompok itu terdapat gunung api tertinggi di

dunia, yakni G. Cotopaxi (+ 5911 m dml). Empat kelompok besar lainnya yang

mempunyai jumlah gunung api terbanyak adalah wilayah nomor 9 & 10 (192 buah),

wilayah nomor 6 (141 buah), wilayah nomor 2 (136 buah) dan wilayah nomor 8 (131

buah). Untuk wilayah nomor 9 & 10, kemunculan gunung api terpusat di Kepulauan

Kuril dan Kamchatka, Rusia. Di daratan utama Asia, gunung api tersebar secara acak

di China, Mongolia, Korea dan Rusia sendiri. Wilayah nomor 6 adalah Indonesia dan

Kepulauan Andaman yang mempunyai gunung api terbanyak ketiga dengan jumlah

persentase 9,24 %.

Masing-masing wilayah sebaran gunung api itu paling tidak mempunyai satu

gunung api yang sangat terkenal karena seringnya terjadi kegiatan. Sebagai contoh,

G. Etna di Itali, G. Kilauea di Hawaii, G. Fuji di Jepang, G. Galapagos di Pasifik

Timur, G. Hekla di Eslandia, G. Mayong di Filipina, Mt. St. Helens di Amerika

Serikat dan Mt. Erebus di Antartika.

2- 1

Page 2: Volk. II

Tabel 2.1 Daftar 19 wilayah sebaran gunung api di dunia menurut Simkin dan Siebert (1994). Jumlah seluruh gunung api adalah 1.526 buah.

No. Lokasi Jumlah Gunung

api

No. Lokasi Jumlah Gunung

api01 Eropa–Pegunungan

Kaukasus43

11 Alaska – Kepulauan Aleutian

93

02 Afrika – Laut Merah

136

12 Canada – Amerika Serikat bagian Barat

91

03 Timur Tengah – Samudera India

49 13 Hawaii & Lautan Pasifik

24

04 Selandia Baru – Fiji

47 14 Meksiko dan Amerika Tengah

109

05 Melanesia – Australia

86 15 Amerika Selatan 202

06 Indonesia–Kepulauan Andaman

141 16 India Barat 17

07 Filipina – Asia Tenggara

64 17 Eslandia dan Lautan Artik

35

08 Jepang, Taiwan, Kepulauan Mariana

131 18 Lautan Atlantik 35

09 & 10

Kepulauan Kuril, Kamchatka, Mainland Asia

192 19 Antartika & Kepulauan Sandwich

31

Gunung api yang mempunyai catatan sejarah kegiatan sangat lama, mulai

tercatat sebelum Masehi, terdapat di Itali dan Jepang. Di Itali, gunung api itu adalah

G. Etna, G. Stromboli, G. Vesuvius dan G. Vulcano. Di Jepang gunung api yang

mempunyai catatan sejarah kegiatan sangat panjang antara lain G. Sakurajima, G.

Aso, G. Fuji, G. Asama dan G. Oshima. Di Indonesia, catatan sejarah tertua pada

letusan G. Kelut di Jawa Timur, yaitu pada tahun 1000, 1331 dan 1334. Kegiatan

sejarah gunung api yang lain dimulai pada abad ke 16, misalnya G. Merapi (1548) di

Jawa Tengah, G. Raung (1586) di Jawa Timur dan G. Gamalama (1538) di P.

Ternate, Halmahera.

2- 2

Page 3: Volk. II

Gunung api di tengah samudera kebanyakan merupakan gunung api bawah laut

(submarine volcanoes); hanya sedikit yang muncul di atas muka laut sebagai pulau

gunung api, antara lain di Hawaii (Samudera Pacifik), Eslandia (Samudera Atlantik)

dan The Reunion Hot Spots di Samudera India. Gunung api yang muncul di tepi dan

mengelilingi Samudera Pacifik sering disebut sebagai Cincin Api Pacifik (The Ring

of Fire on Pacific Rims). Di Benua Afrika gunung api di jumpai di bagian baratdaya

(Negara Pantai Gading dan Kamerun) serta bagian timur (misalnya Ethiopia). Satu-

satunya gunung api di Benua Australia adalah Newer Volcanics Prov, sebagai

gunung api tameng dan kegiatannya antara 5000 – 3000 tahun yang lalu.

Gb. 2.1 Sebaran gunung api di dunia yang dibagi menjadi 19 wilayah, menurut Simkin dan Siebert, 1994.

2.2 Jumlah dan Sebaran Gunung Api Aktif di Indonesia

Menurut van Bemmelen (1949) gunung api berumur Kuarter (Plistosen dan

Holosen) hingga masa kini berjumlah lebih kurang 500 buah. Neumann van Padang

(1951) menyatakan bahwa gunung api termasuk lapangan solfatara dan fumarola di

2- 3

Page 4: Volk. II

Indonesia berjumlah 128 buah. Berdasar pemeriksaan kembali oleh Tjia dkk. (1980)

dilaporkan bahwa G. Umsini di Irian Jaya bukan merupakan gunung api aktif

sehingga jumlah gunung api aktifnya tinggal 127 buah. Namun dengan meletusnya

G. Anak Ranakah pada tahun 1986 di P. Flores bagian barat, Nusa Tenggara Timur,

setelah beristirahat selama 14.500 tahun (Abdurachman dkk., 1988) dan sebelumnya

tidak dipandang sebagai gunung api aktif maka jumlah gunung api aktif di Indonesia

kembali menjadi 128 buah. Gunung api itu tersebar luas mulai dari Pulau Sumatra,

Pulau Jawa, Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Banda, Kepuluan Halmahera dan

Sulawesi Utara hingga Kepulauan Sangir-Talaud. Gunung api tersebut ada yang

terletak di daratan pulau, terutama di Sumatera dan Jawa, berupa kelompok gunung

api yang membentuk sebuah pulau, satu gunung api membentuk satu pulau dan

bahkan ada gunung api yang tidak muncul di atas muka air laut atau gunung api

bawah laut.

Berhubung bentuk sebaran gunung api dari Pulau Sumatera hingga Kepulauan

Sangir-Talaud tersebut melengkung seperti busur maka sering juga disebut busur

gunung api. Di Indonesia sebaran gunung api aktif dibagi menjadi empat busur

gunung api (Gb. 2.2), yaitu:

1. Busur Gunung api Sunda, meliputi sebaran gunung api mulai dari Pulau

Sumatera, Pulau Jawa dan Kepulauan Nusa Tenggara. Dari Pulau Sumatera ke

arah baratlaut sebaran gunung api berlanjut ke Kepulauan Andaman.

2. Busur Gunung api Banda, merupakan kelompok gunung api yang terdapat di

Kepulauan Banda.

3. Busur Gunung api Halmahera, mencakup gunung api-gunung api di Halmahera

dan Kepulauan Maluku.

4. Busur gunung api Sulawesi Utara – Kepulauan Sangihe, merupakan kelompok

gunung api yang terdapat di Sulawesi Utara ke arah utara hingga Kepulauan

Sangir-Talaud atau Kepulauan Sangihe. Busur gunung api Halmahera dan

Sangihe tersebut berlanjut lebih ke utara menuju Filipina.

2- 4

Page 5: Volk. II

2- 5

Page 6: Volk. II

Gb.

2.2

. S

ebar

an g

unun

g a

pi d

i In

done

sia

yang

dib

agi

men

jadi

Bus

ur G

unun

g a

pi S

unda

, B

usur

Gun

ung

api

Ban

da,

Bus

ur

Gun

ung

api

Hal

mah

era

dan

Bus

ur G

unun

g a

pi S

ulaw

esi

Uta

ra –

Kep

ulau

an S

angi

he (

dim

odif

ikas

i da

ri N

eum

ann

van

Pad

ang,

195

1).

2- 6

Page 7: Volk. II

2.3 Pembagian Gunung Api Aktif di Indonesia

Mengacu pembagian menurut Neumann van Padang (1951) maka gunung api

aktif di Indonesia dibagi menjadi tiga tipe (Tabel 2.2 – 2.6), yaitu :

1. Gunung api Aktif Tipe A, yaitu gunung api yang kegiatannya atau letusannya

tercatat dalam sejarah sejak tahun 1600. Sebagai contoh G. Merapi di Jawa

Tengah, G. Semeru di Jawa Timur dan G. Krakatau di Selat Sunda. G. Seulawah

Agam di Provinsi NAD masih memperlihatkan bentuk kerucut gunung api dan

terdapat lapangan solfatara. Menurut Simkin dan Siebet (1994) ada informasi

yang melaporkan pernah meletus pada 1510 dan 1839 (?). Dengan demikian

gunung api ini lebih tepat termasuk gunung api aktif Tipe A atau setidak-

tidaknya Tipe B; tidak seperti Neumann van Padang yang memasukkan ke dalam

Tipe C. G. Sinabung di Provinsi Sumatera Utara, yang semula termasuk gunung

api Tipe B, karena telah meletus pada 29-31 Agustus 2010 yang lalu maka

statusnya menjadi gunung api Tipe A.

2. Gunung api Aktif Tipe B, adalah gunung api yang kegiatannya terjadi pada masa

prasejarah atau sebelum tahun 1600. Penentuan sebagai gunung api disini

berdasarkan bentuk tubuh gunung api yang umumnya berupa kerucut komposit

dan kenampakan kegiatan magma di permukaan bumi. Sebagai contoh adalah G.

Lawu pada perbatasan Jawa Tengah – Jawa Timur dan G. Ungaran Jawa Tengah.

Di Provinsi NAD G. Jaboi di P. Weh dimasukkan ke dalamTipe C. Namun

sebenarnya P. Weh merupakan fitur pulau gunung api yang berbentuk kerucut,

sekalipun bagian puncaknya sudah rusak. Oleh sebab itu gunung api ini lebih

tepat termasuk Tipe B.

3. Gunung api Aktif Tipe C, adalah gunung api yang merupakan lapangan panas

bumi, yaitu munculnya gas-gas gunung api, mata air panas, bualan lumpur panas,

lapangan alterasi hidrotermal dan lain-lain. Gunung api aktif tipe C ini bentuk

tubuhnya yang berupa kerucut komposit sudah tidak nampak lagi. Contoh

gunung api aktif tipe C ini adalah lapangan panas bumi Kamojang di Jawa Barat.

Tabel 2.2 Daftar gunung api aktif di Pulau Sumatra dan Selat Sunda (Neumann van Padang, 1951; Simkin & Siebert, 1994).

No. Nama Gunung api Tipe Gunung api Lokasi

2- 7

Page 8: Volk. II

1 Jaboi B C ? P. Weh, NAD2 Seulawah Agam A? B NAD3 Peuet Sagoe A NAD4 Bur Ni Geurendong C NAD5 Bur Ni Telong A NAD6 Gayo Leuser B Sumatra Utara7 Sinabung A Sumatra Utara8 Sibayak B Sumatra Utara9 Pusuk Bukit B Sumatra Utara10 Helatuba (Tarutung) C Sumatra Utara11 Si bual Buali C Sumatra Utara12 Sorik Marapi A Sumatra Barat13 Talakmau B Sumatra Barat14 Marapi A Sumatra Barat15 Tandikat A Sumatra Barat16 Talang A Sumatra Barat17 Kerinci A Sumatra Barat18 Kunyit B Bengkulu19 Sumbing B Bengkulu20 Belirang Beriti B Bengkulu21 Bukit Daun B Bengkulu22 Kaba A Bengkulu23 Dempo A Sumatra Selatan24 Bukit Lumut Balai C Sumatra Selatan25 Marga Bayur C Sumatra Selatan26 Sekincau Belirang B Lampung27 Pematang Bata C Lampung28 Hulubelu C Lampung29 Rajabasa B Lampung30 Anak Krakatau A Selat Sunda

Tabel 2.3 Daftar gunung api aktif di Pulau Jawa (Neumann van Padang, 1951; Simkin & Siebert, 1994).

No. Nama Gunung api Tipe Gunung api Lokasi1 Karang B Banten2 Pulosari B Banten3 Kiaraberes Gagak C Jawa Barat4 Perbakti C Jawa Barat5 Salak B Jawa Barat6 Gede A Jawa Barat7 Tangkuban Perahu A Jawa Barat8 Patuha B Jawa Barat9 Wayang Windu B Jawa Barat10 Kawah Kamojang C Jawa Barat11 Papandayan A Jawa Barat12 Guntur A Jawa Barat

2- 8

Page 9: Volk. II

13 Galunggung A Jawa Barat

14 Telaga Bodas B Jawa Barat15 Kawah Manuk C Jawa Barat16 Kawah Karaha C Jawa Barat17 Cereme A Jawa Barat18 Slamet A Jawa Tengah19 Timbang A Jawa Tengah20 Dieng A Jawa Tengah21 Sundoro A Jawa Tengah22 Sumbing B Jawa Tengah23 Merbabu B Jawa Tengah24 Merapi A Jawa Tengah -

Yogyakarta25 Ungaran B Jawa Tengah26 Lawu B Jawa Tengah –

Jawa Timur27 Wilis C Jawa Timur28 Kelut A Jawa Timur29 Arjuno - Welirang A Jawa Timur30 Bromo A Jawa Timur31 Semeru A Jawa Timur32 Lamongan A Jawa Timur33 Iyang Argopuro B Jawa Timur34 Raung A Jawa Timur35 Kawah Ijen A Jawa Timur

Tabel 2.4 Daftar gunung api aktif di Nusa Tenggara (Neumann van Padang, 1951). Anak Ranakah, nomor 8, dimasukkan ke dalam gunung api aktif tipe A karena meletus pada 1986 setelah beristirahat selama 14.500 tahun (Abdulrachman dkk., 1988).

No. Nama Gunung api Tipe Gunung api Lokasi1 Batur A Bali2 Agung A Bali3 Rinjani A Lombok, NTB4 Tambora A Sumbawa, NTB5 Sangeang Api A Sumbawa, NTB6 Wae Sano C Flores, NTT7 Poco Leok C Flores, NTT8 Anak Ranakah A Flores, NTT9 Inie Lika A Flores, NTT10 Inerie B Flores, NTT11 Ebulobo A Flores, NTT12 Iya A Flores, NTT13 Pui (Meja) B Flores, NTT14 Ndatu Napi C Flores, NTT

2- 9

Page 10: Volk. II

15 Rokatenda A Flores, NTT16 Sokoria C Flores, NTT17 Kelimutu A Flores, NTT18 Egon B Flores, NTT19 Ile Muda B Flores, NTT20 Lewotobi Laki-laki A Flores, NTT21 Lewotobi Perempuan A Flores, NTT22 Lereboleng A Flores, NTT23 Riang Kotang C Flores, NTT24 Ili Boleng A Adonara, NTT25 Ili Lewotolo A Lomblen, NTT26 Ili Werung A Lomblen, NTT26 Sirung A P. Pantar, NTT27 Batutara A Flores, NTT28 Yersey B Laut Flores

Tabel 2.5 Daftar gunung api aktif di Laut Banda dan Kepulauan Maluku Utara (Neumann van Padang, 1951).

No. Nama Gunung api Tipe Gunung api Lokasi1 Emperor of China A L. Banda2 Nieuwerkerk A L. Banda3 Gunung api (Wetar) A L. Banda4 Damar A L. Banda5 Teon A L. Banda6 Nila A L. Banda7 Serua A L. Banda8 Banda Api A L. Banda9 Manuk A L. Banda10 Makian (Kie Besi) A Maluku Utara11 Moti B Maluku Utara12 Gamalama A Maluku Utara13 Tadoko B Maluku Utara14 Gamkonora A Maluku Utara15 Ibu A Maluku Utara16 Malumpang Warirang A Maluku Utara17 Dukono A Maluku Utara

Tabel 2.6 Daftar gunung api aktif di Sulawesi Utara dan Kepulauan Sangihe (Neumann van Padang, 1951).

No. Nama Gunung api Tipe Gunung api Lokasi1 Colo A P. Una-una

2- 10

Page 11: Volk. II

2 Ambang B Sulawesi Utara3 Soputan A Sulawesi Utara4 Batukolok C Sulawesi Utara5 Lahendong C Sulawesi Utara6 Lokon Empung A Sulawesi Utara7 Sempu B Sulawesi Utara8 Tampusu C Sulawesi Utara9 Tempang C Sulawesi Utara10 Mahawu A Sulawesi Utara11 Sorongsong C Sulawesi Utara12 Klabat B Sulawesi Utara13 Tongkoko A Sulawesi Utara14 Ruang A Kep. Sangihe15 Karangetang (Api Siau) A Kep. Sangihe16 Banua Wuhu A Kep. Sangihe17 Awu A Kep. Sangihe18 Gunung api (Sangir) A Kep. Sangihe

2.4 Sebaran Gunung Api Berdasar Tektonik Lempeng

Sebaran geografis gunung api ternyata dikontrol oleh gerak-gerak tektonika

bumi yang dapat dijelaskan dengan Teori Tektonik Lempeng (Plate Tectonic Theory,

misal Decker & Decker, 1981; Tatsumi et al., 1983; Gb. 2.3 dan 2.4). Berdasar

konsep tersebut pemunculan gunung api dapat dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu :

a. Gunung api yang muncul di pemekaran kerak tengah samudera. Gunung api ini

muncul di tengah-tengah samudera berasal dari pemekaran kerak bumi di dasar

samudera (lihat Gb. 2.5). Contoh : gunung api-gunung api di Iceland dan The

Reunion. Hasil kegiatan gunung apinya berkomposisi basal, sehingga sering

disebut Mid Oceanic Ridge Basalts (MORB) atau Ocean Floor Basalts (OFB).

b. Gunung api yang muncul di pemekaran kerak benua. Disini diyakini bahwa

kerak benua juga mengalami pemekaran sehingga menghasilkan kegiatan gunung

api (Mid Continental Volcanic Ridges). Contoh kelompok gunung api ini adalah

di Ethiopian Rift (Gbr. 2.5) dan Graben Rhine di Jerman (Gb. 2.6).

c. Pulau gunung api lautan (Ocean Island Volcano). Gunung api ini muncul sebagai

akibat menyempitnya kerak samudera, sehingga magma yang berasal dari

selubung bumi (mantle) dengan mudah ke luar ke permukaan bumi. Contoh

gunung api jenis ini adalah di Hawaii.

2- 11

Page 12: Volk. II

d. Busur gunung api tepi benua. Busur gunung api ini muncul di tepi benua sebagai

akibat penunjaman kerak samudera (Oceanic crust) ke bawah kerak benua

(Continental crust). Penunjaman tersebut menimbulkan panas yang mampu

meleburkan selubung bumi sehingga terbentuk magma yang karena sifatnya

cenderung bergerak keatas sehingga keluar sebagai kegiatan gunung api. Contoh

tipe gunung api ini adalah di Indonesia, Jepang, Amerika Serikat, Filipina, dan

New Zealand. Beberapa ahli membagi kelompok gunung api tepi benua menjadi

dua sub kelompok berdasarkan kenampakan fisiografinya. Pertama, gunung api

yang secara sensu stricto benar-benar berada di tepi benua (continental margin),

contohnya gunung api di bagian barat benua Amerika Utara dan Amerika

Selatan. Kedua, busur gunung api kepulauan (island volcanic arcs) yaitu jajaran

kepulauan gunung api yang letaknya di antara samudera dan benua, serta dengan

benua itu sendiri dipisahkan oleh laut, misalnya di Indonesia, Filipina, Jepang

dan Kepulauan Aleutian.

Gb. 2.3 Penampang pemunculan gunung api berdasarkan Teori Tektonik Lempeng. Gunung api dapat terbentuk di daerah pemekaran kerak bumi (kerak samudera dan kerak benua), di daerah penyempitan kerak samudera dan sebagian besar dapat terbentuk di daerah penunjaman kerak samudera ke bawah kerak benua (Decker & Decker, 1981).

2- 12

Page 13: Volk. II

Gb. 2.4 Penampang pergerakan lempeng kerak bumi. Kerak benua Afrika dan Amerika Selatan dipisahkan oleh pemekaran dasar Samudera Atlantik yang mempunyai percepatan beberapa inci per tahun. Kerak Samudera Pasifik Timur menunjam ke bawah benua Amerika Selatan membentuk Pegunungan Andes (Decker & Decker, 1981).

e. Gunung api di batas kerak samudera (Ocean plates boundary).

Gunung api ini muncul sebagai akibat bertumbukannya antara dua kerak

samudera, sebagai contoh Kepulauan Mariana di bagian barat Samudera Pacifik.

Kelompok gunung api ini pada hakekatnya sama dengan kelompok d, hanya

kedua kerak bumi yang saling bertumbukan adalah kerak samudera.

2- 13

Page 14: Volk. II

Gb.

2.5

. P

erge

raka

n le

mpe

ng k

erak

bum

i ber

dasa

rkan

Kon

sep

Tek

toni

k L

empe

ng (

Dew

ey, 1

972

vide

Dec

ker

&

Dec

ker,

198

1).

2- 14

Page 15: Volk. II

Gb. 2.6. Peta Lembah Graben Etiopia (Ethiopian Rift) yang berasosiasi dengan pemunculan gunung api di bagian timurlaut Benua Afrika (Mohr, 1967).

2- 15

Page 16: Volk. II

Gb. 2.7. Peta Graben Rhine, Jerman, yang berasosiasi dengan lapangan gunung api (volcanic fields). After Cloos, 1939, vide Holmes, 1965.

2.5 Ringkasan

Sebaran gunung api dunia secara geografi dibagi menjadi 19 wilayah gugusan

gunung api, sebagian berada di daratan benua, daratan kepulauan dan sebagian lagi

sebagai gunung api bawah laut. Jumlah keseluruhan gunung api dunia adalah 1526

buah; Indonesia dan Kepulauan Andaman yang termasuk wilayah nomor 6

mempunyai 141 buah (9,24 %), menempati urutan terbanyak ketiga setelah Amerika

Latin (wilayah nomor 15, 202 buah) dan Kepulauan Kuril, Kamchatka, serta daratan

utama Asia (wilayah nomor 9 & 10, 192 buah). Jajaran gunung api yang

mengelilingi Samudera Pasifik disebut Cincin Api Pasifik. Di Indonesia sebaran

gunung api dikelompokkan ke dalam 4 busur gunung api, yaitu Busur Sunda, Busur

Banda, Busur Halmahera dan Busur Sulawesi Utara-Kepulauan Sangihe.

Berdasarkan kenampakan volkanisme di permukaan serta sejarah letusan gunung api

aktif di Indonesia dibagi menjadi Tipe A, Tipe B dan Tipe C, masing-masing

berjumlah 71, 33 dan 24. Berdasar Tektonik Lempeng, pemunculan gunung api

dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu gunung api di daerah pemekaran dasar samudera,

gunung api di daerah pemekaran kerak benua, gunung api di daerah penunjaman

kerak samudera di bawah kerak benua, gunung api di daerah penunjaman kerak

samudera di bawah kerak samudera, dan gunung api yang muncul sebagai akibat

penipisan kerak samudera.

2.6 Latihan Soal

1. Mungkinkah gunung api terbentuk di daerah tumbukan kerak bumi yang bersudut

landai atau bahkan mendatar? Jelaskan alasannya!

2. Apakah gunung api bawah laut selalu terjadi pada daerah pemekaran dasar

samudera? Uraikan alasannya!

3. Mengapa di P. Kalimantan dan P. Irian tidak muncul gunung api aktif pada masa

kini ?

4. Jelaskan pengertian dari Cincin Api Pasifik!2- 16

Page 17: Volk. II

5. Apa nama gunung api yang sangat terkenal di Benua Antartika?

6. Sebutkan jumlah gunung api aktif di Indonesia? Mengapa terjadi perbedaan

jumlah gunung api antara Neumann van Padang (1951) dengan Simkin & Siebert

(1994) ?

7. Jelaskan pengertian dari gunung api aktif menurut para ahli gunung api, dan

bagaimana menurut pendapat saudara?

8. Jelaskan perbedaan kemunculan gunung api di Indonesia, Benua Amerika dan

Kepulauan Hawaii!

9. Dimanakah muncul gunung api sebagai akibat pemekaran kerak benua!

10. Sebutkan nama gunung api tertinggi, berapa ketinggiannya dan di negara mana

letaknya untuk setiap wilayah gunung api di dunia!

2- 17