volk. ii
DESCRIPTION
previewTRANSCRIPT
II SEBARAN GUNUNG API
Bab ini dimaksudkan untuk memperkenalkan letak sebaran gunung api di dunia
dan Indonesia, baik secara geografi maupun dipandang dari Teori Tektonik
Lempeng. Dengan demikian mahasiswa dapat memahami mengapa secara geologi
gunung api muncul pada tempat-tempat tertentu. Lebih daripada itu, mahasiswa juga
diperkenalkan permasalahan istilah gunung api aktif dan klasifikasinya di Indonesia.
Sistematika uraian bab dimulai dari sebaran geografi gunung api di dunia dan di
Indonesia, pembagian gunung api aktif di Indonesia, sebaran gunung api berdasar
Teori Tektonik Lempeng serta diakhiri dengan ringkasan dan latihan soal.
2.1 Sebaran Geografi Gunung Api
Di muka bumi ini gunung api tersebar di semua benua dan samudera secara
berkelompok yang oleh Simkin dan Siebert (1994) dikelompokkan menjadi 19
wilayah sebaran gunung api (Tabel 2.1 dan Gb. 2.1). Seluruh gunung api di dunia itu
berjumlah 1526 buah. Jumlah terbanyak, yaitu 202 buah, terdapat di wilayah nomor
15 yaitu di benua Amerika Latin yang membentuk jajaran Pegunungan Andes di
negara Argentina dan Chili. Di dalam kelompok itu terdapat gunung api tertinggi di
dunia, yakni G. Cotopaxi (+ 5911 m dml). Empat kelompok besar lainnya yang
mempunyai jumlah gunung api terbanyak adalah wilayah nomor 9 & 10 (192 buah),
wilayah nomor 6 (141 buah), wilayah nomor 2 (136 buah) dan wilayah nomor 8 (131
buah). Untuk wilayah nomor 9 & 10, kemunculan gunung api terpusat di Kepulauan
Kuril dan Kamchatka, Rusia. Di daratan utama Asia, gunung api tersebar secara acak
di China, Mongolia, Korea dan Rusia sendiri. Wilayah nomor 6 adalah Indonesia dan
Kepulauan Andaman yang mempunyai gunung api terbanyak ketiga dengan jumlah
persentase 9,24 %.
Masing-masing wilayah sebaran gunung api itu paling tidak mempunyai satu
gunung api yang sangat terkenal karena seringnya terjadi kegiatan. Sebagai contoh,
G. Etna di Itali, G. Kilauea di Hawaii, G. Fuji di Jepang, G. Galapagos di Pasifik
Timur, G. Hekla di Eslandia, G. Mayong di Filipina, Mt. St. Helens di Amerika
Serikat dan Mt. Erebus di Antartika.
2- 1
Tabel 2.1 Daftar 19 wilayah sebaran gunung api di dunia menurut Simkin dan Siebert (1994). Jumlah seluruh gunung api adalah 1.526 buah.
No. Lokasi Jumlah Gunung
api
No. Lokasi Jumlah Gunung
api01 Eropa–Pegunungan
Kaukasus43
11 Alaska – Kepulauan Aleutian
93
02 Afrika – Laut Merah
136
12 Canada – Amerika Serikat bagian Barat
91
03 Timur Tengah – Samudera India
49 13 Hawaii & Lautan Pasifik
24
04 Selandia Baru – Fiji
47 14 Meksiko dan Amerika Tengah
109
05 Melanesia – Australia
86 15 Amerika Selatan 202
06 Indonesia–Kepulauan Andaman
141 16 India Barat 17
07 Filipina – Asia Tenggara
64 17 Eslandia dan Lautan Artik
35
08 Jepang, Taiwan, Kepulauan Mariana
131 18 Lautan Atlantik 35
09 & 10
Kepulauan Kuril, Kamchatka, Mainland Asia
192 19 Antartika & Kepulauan Sandwich
31
Gunung api yang mempunyai catatan sejarah kegiatan sangat lama, mulai
tercatat sebelum Masehi, terdapat di Itali dan Jepang. Di Itali, gunung api itu adalah
G. Etna, G. Stromboli, G. Vesuvius dan G. Vulcano. Di Jepang gunung api yang
mempunyai catatan sejarah kegiatan sangat panjang antara lain G. Sakurajima, G.
Aso, G. Fuji, G. Asama dan G. Oshima. Di Indonesia, catatan sejarah tertua pada
letusan G. Kelut di Jawa Timur, yaitu pada tahun 1000, 1331 dan 1334. Kegiatan
sejarah gunung api yang lain dimulai pada abad ke 16, misalnya G. Merapi (1548) di
Jawa Tengah, G. Raung (1586) di Jawa Timur dan G. Gamalama (1538) di P.
Ternate, Halmahera.
2- 2
Gunung api di tengah samudera kebanyakan merupakan gunung api bawah laut
(submarine volcanoes); hanya sedikit yang muncul di atas muka laut sebagai pulau
gunung api, antara lain di Hawaii (Samudera Pacifik), Eslandia (Samudera Atlantik)
dan The Reunion Hot Spots di Samudera India. Gunung api yang muncul di tepi dan
mengelilingi Samudera Pacifik sering disebut sebagai Cincin Api Pacifik (The Ring
of Fire on Pacific Rims). Di Benua Afrika gunung api di jumpai di bagian baratdaya
(Negara Pantai Gading dan Kamerun) serta bagian timur (misalnya Ethiopia). Satu-
satunya gunung api di Benua Australia adalah Newer Volcanics Prov, sebagai
gunung api tameng dan kegiatannya antara 5000 – 3000 tahun yang lalu.
Gb. 2.1 Sebaran gunung api di dunia yang dibagi menjadi 19 wilayah, menurut Simkin dan Siebert, 1994.
2.2 Jumlah dan Sebaran Gunung Api Aktif di Indonesia
Menurut van Bemmelen (1949) gunung api berumur Kuarter (Plistosen dan
Holosen) hingga masa kini berjumlah lebih kurang 500 buah. Neumann van Padang
(1951) menyatakan bahwa gunung api termasuk lapangan solfatara dan fumarola di
2- 3
Indonesia berjumlah 128 buah. Berdasar pemeriksaan kembali oleh Tjia dkk. (1980)
dilaporkan bahwa G. Umsini di Irian Jaya bukan merupakan gunung api aktif
sehingga jumlah gunung api aktifnya tinggal 127 buah. Namun dengan meletusnya
G. Anak Ranakah pada tahun 1986 di P. Flores bagian barat, Nusa Tenggara Timur,
setelah beristirahat selama 14.500 tahun (Abdurachman dkk., 1988) dan sebelumnya
tidak dipandang sebagai gunung api aktif maka jumlah gunung api aktif di Indonesia
kembali menjadi 128 buah. Gunung api itu tersebar luas mulai dari Pulau Sumatra,
Pulau Jawa, Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Banda, Kepuluan Halmahera dan
Sulawesi Utara hingga Kepulauan Sangir-Talaud. Gunung api tersebut ada yang
terletak di daratan pulau, terutama di Sumatera dan Jawa, berupa kelompok gunung
api yang membentuk sebuah pulau, satu gunung api membentuk satu pulau dan
bahkan ada gunung api yang tidak muncul di atas muka air laut atau gunung api
bawah laut.
Berhubung bentuk sebaran gunung api dari Pulau Sumatera hingga Kepulauan
Sangir-Talaud tersebut melengkung seperti busur maka sering juga disebut busur
gunung api. Di Indonesia sebaran gunung api aktif dibagi menjadi empat busur
gunung api (Gb. 2.2), yaitu:
1. Busur Gunung api Sunda, meliputi sebaran gunung api mulai dari Pulau
Sumatera, Pulau Jawa dan Kepulauan Nusa Tenggara. Dari Pulau Sumatera ke
arah baratlaut sebaran gunung api berlanjut ke Kepulauan Andaman.
2. Busur Gunung api Banda, merupakan kelompok gunung api yang terdapat di
Kepulauan Banda.
3. Busur Gunung api Halmahera, mencakup gunung api-gunung api di Halmahera
dan Kepulauan Maluku.
4. Busur gunung api Sulawesi Utara – Kepulauan Sangihe, merupakan kelompok
gunung api yang terdapat di Sulawesi Utara ke arah utara hingga Kepulauan
Sangir-Talaud atau Kepulauan Sangihe. Busur gunung api Halmahera dan
Sangihe tersebut berlanjut lebih ke utara menuju Filipina.
2- 4
2- 5
Gb.
2.2
. S
ebar
an g
unun
g a
pi d
i In
done
sia
yang
dib
agi
men
jadi
Bus
ur G
unun
g a
pi S
unda
, B
usur
Gun
ung
api
Ban
da,
Bus
ur
Gun
ung
api
Hal
mah
era
dan
Bus
ur G
unun
g a
pi S
ulaw
esi
Uta
ra –
Kep
ulau
an S
angi
he (
dim
odif
ikas
i da
ri N
eum
ann
van
Pad
ang,
195
1).
2- 6
2.3 Pembagian Gunung Api Aktif di Indonesia
Mengacu pembagian menurut Neumann van Padang (1951) maka gunung api
aktif di Indonesia dibagi menjadi tiga tipe (Tabel 2.2 – 2.6), yaitu :
1. Gunung api Aktif Tipe A, yaitu gunung api yang kegiatannya atau letusannya
tercatat dalam sejarah sejak tahun 1600. Sebagai contoh G. Merapi di Jawa
Tengah, G. Semeru di Jawa Timur dan G. Krakatau di Selat Sunda. G. Seulawah
Agam di Provinsi NAD masih memperlihatkan bentuk kerucut gunung api dan
terdapat lapangan solfatara. Menurut Simkin dan Siebet (1994) ada informasi
yang melaporkan pernah meletus pada 1510 dan 1839 (?). Dengan demikian
gunung api ini lebih tepat termasuk gunung api aktif Tipe A atau setidak-
tidaknya Tipe B; tidak seperti Neumann van Padang yang memasukkan ke dalam
Tipe C. G. Sinabung di Provinsi Sumatera Utara, yang semula termasuk gunung
api Tipe B, karena telah meletus pada 29-31 Agustus 2010 yang lalu maka
statusnya menjadi gunung api Tipe A.
2. Gunung api Aktif Tipe B, adalah gunung api yang kegiatannya terjadi pada masa
prasejarah atau sebelum tahun 1600. Penentuan sebagai gunung api disini
berdasarkan bentuk tubuh gunung api yang umumnya berupa kerucut komposit
dan kenampakan kegiatan magma di permukaan bumi. Sebagai contoh adalah G.
Lawu pada perbatasan Jawa Tengah – Jawa Timur dan G. Ungaran Jawa Tengah.
Di Provinsi NAD G. Jaboi di P. Weh dimasukkan ke dalamTipe C. Namun
sebenarnya P. Weh merupakan fitur pulau gunung api yang berbentuk kerucut,
sekalipun bagian puncaknya sudah rusak. Oleh sebab itu gunung api ini lebih
tepat termasuk Tipe B.
3. Gunung api Aktif Tipe C, adalah gunung api yang merupakan lapangan panas
bumi, yaitu munculnya gas-gas gunung api, mata air panas, bualan lumpur panas,
lapangan alterasi hidrotermal dan lain-lain. Gunung api aktif tipe C ini bentuk
tubuhnya yang berupa kerucut komposit sudah tidak nampak lagi. Contoh
gunung api aktif tipe C ini adalah lapangan panas bumi Kamojang di Jawa Barat.
Tabel 2.2 Daftar gunung api aktif di Pulau Sumatra dan Selat Sunda (Neumann van Padang, 1951; Simkin & Siebert, 1994).
No. Nama Gunung api Tipe Gunung api Lokasi
2- 7
1 Jaboi B C ? P. Weh, NAD2 Seulawah Agam A? B NAD3 Peuet Sagoe A NAD4 Bur Ni Geurendong C NAD5 Bur Ni Telong A NAD6 Gayo Leuser B Sumatra Utara7 Sinabung A Sumatra Utara8 Sibayak B Sumatra Utara9 Pusuk Bukit B Sumatra Utara10 Helatuba (Tarutung) C Sumatra Utara11 Si bual Buali C Sumatra Utara12 Sorik Marapi A Sumatra Barat13 Talakmau B Sumatra Barat14 Marapi A Sumatra Barat15 Tandikat A Sumatra Barat16 Talang A Sumatra Barat17 Kerinci A Sumatra Barat18 Kunyit B Bengkulu19 Sumbing B Bengkulu20 Belirang Beriti B Bengkulu21 Bukit Daun B Bengkulu22 Kaba A Bengkulu23 Dempo A Sumatra Selatan24 Bukit Lumut Balai C Sumatra Selatan25 Marga Bayur C Sumatra Selatan26 Sekincau Belirang B Lampung27 Pematang Bata C Lampung28 Hulubelu C Lampung29 Rajabasa B Lampung30 Anak Krakatau A Selat Sunda
Tabel 2.3 Daftar gunung api aktif di Pulau Jawa (Neumann van Padang, 1951; Simkin & Siebert, 1994).
No. Nama Gunung api Tipe Gunung api Lokasi1 Karang B Banten2 Pulosari B Banten3 Kiaraberes Gagak C Jawa Barat4 Perbakti C Jawa Barat5 Salak B Jawa Barat6 Gede A Jawa Barat7 Tangkuban Perahu A Jawa Barat8 Patuha B Jawa Barat9 Wayang Windu B Jawa Barat10 Kawah Kamojang C Jawa Barat11 Papandayan A Jawa Barat12 Guntur A Jawa Barat
2- 8
13 Galunggung A Jawa Barat
14 Telaga Bodas B Jawa Barat15 Kawah Manuk C Jawa Barat16 Kawah Karaha C Jawa Barat17 Cereme A Jawa Barat18 Slamet A Jawa Tengah19 Timbang A Jawa Tengah20 Dieng A Jawa Tengah21 Sundoro A Jawa Tengah22 Sumbing B Jawa Tengah23 Merbabu B Jawa Tengah24 Merapi A Jawa Tengah -
Yogyakarta25 Ungaran B Jawa Tengah26 Lawu B Jawa Tengah –
Jawa Timur27 Wilis C Jawa Timur28 Kelut A Jawa Timur29 Arjuno - Welirang A Jawa Timur30 Bromo A Jawa Timur31 Semeru A Jawa Timur32 Lamongan A Jawa Timur33 Iyang Argopuro B Jawa Timur34 Raung A Jawa Timur35 Kawah Ijen A Jawa Timur
Tabel 2.4 Daftar gunung api aktif di Nusa Tenggara (Neumann van Padang, 1951). Anak Ranakah, nomor 8, dimasukkan ke dalam gunung api aktif tipe A karena meletus pada 1986 setelah beristirahat selama 14.500 tahun (Abdulrachman dkk., 1988).
No. Nama Gunung api Tipe Gunung api Lokasi1 Batur A Bali2 Agung A Bali3 Rinjani A Lombok, NTB4 Tambora A Sumbawa, NTB5 Sangeang Api A Sumbawa, NTB6 Wae Sano C Flores, NTT7 Poco Leok C Flores, NTT8 Anak Ranakah A Flores, NTT9 Inie Lika A Flores, NTT10 Inerie B Flores, NTT11 Ebulobo A Flores, NTT12 Iya A Flores, NTT13 Pui (Meja) B Flores, NTT14 Ndatu Napi C Flores, NTT
2- 9
15 Rokatenda A Flores, NTT16 Sokoria C Flores, NTT17 Kelimutu A Flores, NTT18 Egon B Flores, NTT19 Ile Muda B Flores, NTT20 Lewotobi Laki-laki A Flores, NTT21 Lewotobi Perempuan A Flores, NTT22 Lereboleng A Flores, NTT23 Riang Kotang C Flores, NTT24 Ili Boleng A Adonara, NTT25 Ili Lewotolo A Lomblen, NTT26 Ili Werung A Lomblen, NTT26 Sirung A P. Pantar, NTT27 Batutara A Flores, NTT28 Yersey B Laut Flores
Tabel 2.5 Daftar gunung api aktif di Laut Banda dan Kepulauan Maluku Utara (Neumann van Padang, 1951).
No. Nama Gunung api Tipe Gunung api Lokasi1 Emperor of China A L. Banda2 Nieuwerkerk A L. Banda3 Gunung api (Wetar) A L. Banda4 Damar A L. Banda5 Teon A L. Banda6 Nila A L. Banda7 Serua A L. Banda8 Banda Api A L. Banda9 Manuk A L. Banda10 Makian (Kie Besi) A Maluku Utara11 Moti B Maluku Utara12 Gamalama A Maluku Utara13 Tadoko B Maluku Utara14 Gamkonora A Maluku Utara15 Ibu A Maluku Utara16 Malumpang Warirang A Maluku Utara17 Dukono A Maluku Utara
Tabel 2.6 Daftar gunung api aktif di Sulawesi Utara dan Kepulauan Sangihe (Neumann van Padang, 1951).
No. Nama Gunung api Tipe Gunung api Lokasi1 Colo A P. Una-una
2- 10
2 Ambang B Sulawesi Utara3 Soputan A Sulawesi Utara4 Batukolok C Sulawesi Utara5 Lahendong C Sulawesi Utara6 Lokon Empung A Sulawesi Utara7 Sempu B Sulawesi Utara8 Tampusu C Sulawesi Utara9 Tempang C Sulawesi Utara10 Mahawu A Sulawesi Utara11 Sorongsong C Sulawesi Utara12 Klabat B Sulawesi Utara13 Tongkoko A Sulawesi Utara14 Ruang A Kep. Sangihe15 Karangetang (Api Siau) A Kep. Sangihe16 Banua Wuhu A Kep. Sangihe17 Awu A Kep. Sangihe18 Gunung api (Sangir) A Kep. Sangihe
2.4 Sebaran Gunung Api Berdasar Tektonik Lempeng
Sebaran geografis gunung api ternyata dikontrol oleh gerak-gerak tektonika
bumi yang dapat dijelaskan dengan Teori Tektonik Lempeng (Plate Tectonic Theory,
misal Decker & Decker, 1981; Tatsumi et al., 1983; Gb. 2.3 dan 2.4). Berdasar
konsep tersebut pemunculan gunung api dapat dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu :
a. Gunung api yang muncul di pemekaran kerak tengah samudera. Gunung api ini
muncul di tengah-tengah samudera berasal dari pemekaran kerak bumi di dasar
samudera (lihat Gb. 2.5). Contoh : gunung api-gunung api di Iceland dan The
Reunion. Hasil kegiatan gunung apinya berkomposisi basal, sehingga sering
disebut Mid Oceanic Ridge Basalts (MORB) atau Ocean Floor Basalts (OFB).
b. Gunung api yang muncul di pemekaran kerak benua. Disini diyakini bahwa
kerak benua juga mengalami pemekaran sehingga menghasilkan kegiatan gunung
api (Mid Continental Volcanic Ridges). Contoh kelompok gunung api ini adalah
di Ethiopian Rift (Gbr. 2.5) dan Graben Rhine di Jerman (Gb. 2.6).
c. Pulau gunung api lautan (Ocean Island Volcano). Gunung api ini muncul sebagai
akibat menyempitnya kerak samudera, sehingga magma yang berasal dari
selubung bumi (mantle) dengan mudah ke luar ke permukaan bumi. Contoh
gunung api jenis ini adalah di Hawaii.
2- 11
d. Busur gunung api tepi benua. Busur gunung api ini muncul di tepi benua sebagai
akibat penunjaman kerak samudera (Oceanic crust) ke bawah kerak benua
(Continental crust). Penunjaman tersebut menimbulkan panas yang mampu
meleburkan selubung bumi sehingga terbentuk magma yang karena sifatnya
cenderung bergerak keatas sehingga keluar sebagai kegiatan gunung api. Contoh
tipe gunung api ini adalah di Indonesia, Jepang, Amerika Serikat, Filipina, dan
New Zealand. Beberapa ahli membagi kelompok gunung api tepi benua menjadi
dua sub kelompok berdasarkan kenampakan fisiografinya. Pertama, gunung api
yang secara sensu stricto benar-benar berada di tepi benua (continental margin),
contohnya gunung api di bagian barat benua Amerika Utara dan Amerika
Selatan. Kedua, busur gunung api kepulauan (island volcanic arcs) yaitu jajaran
kepulauan gunung api yang letaknya di antara samudera dan benua, serta dengan
benua itu sendiri dipisahkan oleh laut, misalnya di Indonesia, Filipina, Jepang
dan Kepulauan Aleutian.
Gb. 2.3 Penampang pemunculan gunung api berdasarkan Teori Tektonik Lempeng. Gunung api dapat terbentuk di daerah pemekaran kerak bumi (kerak samudera dan kerak benua), di daerah penyempitan kerak samudera dan sebagian besar dapat terbentuk di daerah penunjaman kerak samudera ke bawah kerak benua (Decker & Decker, 1981).
2- 12
Gb. 2.4 Penampang pergerakan lempeng kerak bumi. Kerak benua Afrika dan Amerika Selatan dipisahkan oleh pemekaran dasar Samudera Atlantik yang mempunyai percepatan beberapa inci per tahun. Kerak Samudera Pasifik Timur menunjam ke bawah benua Amerika Selatan membentuk Pegunungan Andes (Decker & Decker, 1981).
e. Gunung api di batas kerak samudera (Ocean plates boundary).
Gunung api ini muncul sebagai akibat bertumbukannya antara dua kerak
samudera, sebagai contoh Kepulauan Mariana di bagian barat Samudera Pacifik.
Kelompok gunung api ini pada hakekatnya sama dengan kelompok d, hanya
kedua kerak bumi yang saling bertumbukan adalah kerak samudera.
2- 13
Gb.
2.5
. P
erge
raka
n le
mpe
ng k
erak
bum
i ber
dasa
rkan
Kon
sep
Tek
toni
k L
empe
ng (
Dew
ey, 1
972
vide
Dec
ker
&
Dec
ker,
198
1).
2- 14
Gb. 2.6. Peta Lembah Graben Etiopia (Ethiopian Rift) yang berasosiasi dengan pemunculan gunung api di bagian timurlaut Benua Afrika (Mohr, 1967).
2- 15
Gb. 2.7. Peta Graben Rhine, Jerman, yang berasosiasi dengan lapangan gunung api (volcanic fields). After Cloos, 1939, vide Holmes, 1965.
2.5 Ringkasan
Sebaran gunung api dunia secara geografi dibagi menjadi 19 wilayah gugusan
gunung api, sebagian berada di daratan benua, daratan kepulauan dan sebagian lagi
sebagai gunung api bawah laut. Jumlah keseluruhan gunung api dunia adalah 1526
buah; Indonesia dan Kepulauan Andaman yang termasuk wilayah nomor 6
mempunyai 141 buah (9,24 %), menempati urutan terbanyak ketiga setelah Amerika
Latin (wilayah nomor 15, 202 buah) dan Kepulauan Kuril, Kamchatka, serta daratan
utama Asia (wilayah nomor 9 & 10, 192 buah). Jajaran gunung api yang
mengelilingi Samudera Pasifik disebut Cincin Api Pasifik. Di Indonesia sebaran
gunung api dikelompokkan ke dalam 4 busur gunung api, yaitu Busur Sunda, Busur
Banda, Busur Halmahera dan Busur Sulawesi Utara-Kepulauan Sangihe.
Berdasarkan kenampakan volkanisme di permukaan serta sejarah letusan gunung api
aktif di Indonesia dibagi menjadi Tipe A, Tipe B dan Tipe C, masing-masing
berjumlah 71, 33 dan 24. Berdasar Tektonik Lempeng, pemunculan gunung api
dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu gunung api di daerah pemekaran dasar samudera,
gunung api di daerah pemekaran kerak benua, gunung api di daerah penunjaman
kerak samudera di bawah kerak benua, gunung api di daerah penunjaman kerak
samudera di bawah kerak samudera, dan gunung api yang muncul sebagai akibat
penipisan kerak samudera.
2.6 Latihan Soal
1. Mungkinkah gunung api terbentuk di daerah tumbukan kerak bumi yang bersudut
landai atau bahkan mendatar? Jelaskan alasannya!
2. Apakah gunung api bawah laut selalu terjadi pada daerah pemekaran dasar
samudera? Uraikan alasannya!
3. Mengapa di P. Kalimantan dan P. Irian tidak muncul gunung api aktif pada masa
kini ?
4. Jelaskan pengertian dari Cincin Api Pasifik!2- 16
5. Apa nama gunung api yang sangat terkenal di Benua Antartika?
6. Sebutkan jumlah gunung api aktif di Indonesia? Mengapa terjadi perbedaan
jumlah gunung api antara Neumann van Padang (1951) dengan Simkin & Siebert
(1994) ?
7. Jelaskan pengertian dari gunung api aktif menurut para ahli gunung api, dan
bagaimana menurut pendapat saudara?
8. Jelaskan perbedaan kemunculan gunung api di Indonesia, Benua Amerika dan
Kepulauan Hawaii!
9. Dimanakah muncul gunung api sebagai akibat pemekaran kerak benua!
10. Sebutkan nama gunung api tertinggi, berapa ketinggiannya dan di negara mana
letaknya untuk setiap wilayah gunung api di dunia!
2- 17