tugas tplc agung pribadi - bahyra dwi

Upload: agung-pribadi-wicaksono

Post on 02-Mar-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Tugas TPLC Agung Pribadi - Bahyra Dwi

    1/17

    Water and Wastewater Treatment hal 352-367

    Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata KuliahTeknik Pengolahan Limah !air"

    Dosen Pengam#u$ %r" &amang %smu'anto( M")"

    Disusun *leh$

    &ah'ra Dwi Dhaniar +,256,,,,,./0gung Priadi Wi1aksono +,256,,,,,,/

    P*40M )TUD% TK%K K%M%0

    0KULT0) TK%K

    U%8)%T0) &0W%90:0

    2,6

    Pementukan la#isan cakepada permukaan membran dan meluas hingga

    saluran feed. Pembentuk dari lapisan ini dapat berukuran lebih kecil dari pori-pori

    membran. lapisan gel juga dapat terbentuk karena adanya proses denaturasi

    protein. Sedangkan pada sisi dalam membran, fouling juga dapat terjadi yang

    menyebabkan ukuran pori membran mengecil dan alirannya terhambat. proses

    pembersihan fouling internal ini lebih sulit.

    Fouling dapat dibedakan berdasarkan mekanisme dan letaknya. Membran

    dapat terjadi fouling di tiga letak, yaitu dibagian luar, atas dan dalam. Artian

  • 7/26/2019 Tugas TPLC Agung Pribadi - Bahyra Dwi

    2/17

    umum aglomerasi adalah adanya endapan koloid yang dihasilkan dari daya tarik

    menarik solute-solute. Agglomerasi dapat menyebabkan deposit pada permukaan

    dan menurunkan permeabilitas membran. Hal ini dapat dicegah dengan

    menggunakana proses ultrafiltrasi.

    Adsorpsi berarti adanya deposisi foulant pada permukaan membran yang

    dihasilkan dari daya tarik menarik elektrokimia. aya ini timbul dari gaya

    nonco!alent dan intermolekular, seperti gaya "an der #aals dan ikatan Hidrogen.

    Adsorpsi dikaitkan dengan adanya fouling internal, dikarenakan hampir semua

    luas area membran terletak didalam. $uas area internal membran %F dapat terlihat

    dengan jelas menggunakan photomicrograph dan terlihat berupa struktur seperti

    spons. Struktur ini diyakini sebagai jalur dari pori-pori membran. asdorpsi dapatmenghasilkan lebih banyak fouling, seperti denaturasi protein yang menarik

    protein lainnya pada permukaan membran ultrafilter. Semakin banyak protein

    yang tertarik, maka semakin banyak juga deposit yang terbentuk pada permukaan

    membran.

    Membran ultrafiltrasi terkadang dinilai berdasarkan molecular &eight cut

    off 'M#()*+ dimana solute diatas M#() diambil, sedangkan cairan ba&ahnya

    berupa permeate. M#() dapat ditentukan dengan mengalirkan solute

    polydisperse seperti detran pada membran ultrafiltrasi dalam percobaan filtrasi

    crossflo&. Standar profil retensi atau kur!a ditentukan dengan membandingkan

    persebaran berat molekular detran dalam feed dengan yang ada pada permeate

    menggunakan sie eclusion chromatography 'S(*. M#() sendiri merupakan

    le!el retensi sebesar /0 1 atau nilai berat molekular dalam ordinat saat kur!a

    retensi mele&ati sumbu sebesar /0 1. 2etensitas membran tergantung dari

    banyak faktor, meliputi bentuk dari solute yang digunakan, mekanisme fluida dan

    interaksi yang mungkin terjadi antara sol!ent, solute dan membran.

    3ur!a M#() berguna untuk identifikasi membran yang dibutuhkan

    untuk separasi tertentu. Prediksi membran M#() yang paling baik terkadang

    tidak bisa gampang ditentukan. Asumsi yang umum adalah nilai berat molekular

    solute dengan perbedaan tipis antara M#() atau memiliki perbedaan yang jauh

    dengan solute yang didapatkan. Salah satu contoh adalah adanya adsorpsi protein

  • 7/26/2019 Tugas TPLC Agung Pribadi - Bahyra Dwi

    3/17

    kadar rendah dan flu loss dalam filtrasi albumin menggunakan membran

    polyethersulfonate, dimana ukuran pori kedua membran M#() yang digunakan

    lebih besar dan kecil dari berat molekular albumin. Penggunaan dua membran

    berdasarkan efek yang ditimbulkan dari adanya fouling. $aju produk yang tinggi

    dapat menggunakan membran M#() rendah karena tidak meloloskan lebih

    banyak foulant dan mengurangi internal fouling. Sedangkan membran M#()

    tinggi efektif untuk separasi solute berukuran pori lebih rendah.

    %ji analisis yang digunakan untuk prediksi dan diagnosa fouling adalah

    Fourier 4ransform 5nfrared Spectroscopy 'F452*. 4es ini dapat memperlihatkan

    informasi yang penting tentang prediksi dan pengukuran foulant dan merupakan

    instrumen laboratorium standar untuk analisis kimia di berbagai penggunaanmembran. F452 sukses diaplikasikan untuk mengidentifkasi solute mana yang

    dapat menyebabkan fouling pada campuran kompleks. ilengkapi dengan

    attenuated total reflectance 'A42*, F452 dapat memudahkan struktur kimia dari

    lapisan foulant dan permukaan membran. selain itu, teknik A42 juga dapat

    memperlihatkan estimasi kuantitatif fouling.

    F452 dapat digunakan untuk screening membran untuk kecenderungan

    fouling pada eksperimen pertama ultrafiltrasi. Screening dapat dilakukan dengan

    test adsorpsi statis. Membran dengan adsorpsi statis yang lebih besar akan lebih

    banyak terjadi fouling. 6erikut adalah ilustrasi hasil tes adsorpsi statis F452

    menggunakan membran polysulfone sebagai substrate dan ekstrak air dari tepung

    kedelai sebagai absorbat.

    7ambar 8. (ontoh uji adsorpsi statis F452 pada ultrafiltrasi Polysulfone 'PS*

    3egunaan lain dari uji F452 adalah untuk mendiagnosa dan memprediksi fouling.

    6eberapa contohnya adalah9

  • 7/26/2019 Tugas TPLC Agung Pribadi - Bahyra Dwi

    4/17

    - 5dentifikasi kimia&i foulant dengan mencari spectral libraries

    - stimasi ketebalan lapisan foulant dengan membandingkan ukuran relatif

    peak 'puncak* dari membran dan foulant

    - !aluasi efektifitas pembersih dengan mengukur hilangnya peak dari

    foulant

    - Asumsi terjadinya internal pore fouling jika peak dari foulant tetap ada

    setelah dilakukan proses pembersihan

    De;inisi Mikro;iltrasi dan ano;iltrasi

    alam proses mikrofiltrasi, membrane yang digunakan lebih berpori jika

    dibandingkan dengan proses separasi membran lainnya, sehingga menghasilkan

    flu yang lebih tinggi. Aplikasi filtrasi jenis ini kebanyakan digunakan dalam

    menghilangkan material penyebab turbiditas dan menggantikan proses granularfiltrasi kon!ensional. Ada beberapa parameter yang harus diperhatikan, yaitu9

    - 4ekanan transmemran

    - 3ecepatan tangensial

    - Faktor resirkulasi

    - %kuran dan geometri dari modul membran

    Sistem treatment &aste&ater komersial didesain diba&ah permukaan air

    hingga tangki beton berbentuk persegi panjang. esain ini digunakan sebelum

    adanya sistem modular membran dimana biasanya digunakan membran dengan

    ukuran pori 0.: mikron. Sebuah pompa !akum mendorong air mele&ati fiber

    membran menuju tangki filter terbuka. Fiber yang digunakan adalah material

    polypropylene yang juga digunakan dalam proses filtrasi kon!ensional. ;ika

    sistem beroperasi dalam keadaan !akum, tekanan maksimum yang digunakan

    berkisar antara 8

  • 7/26/2019 Tugas TPLC Agung Pribadi - Bahyra Dwi

    5/17

    ':* Membentuk porous cake lebih banyak pada permukaan membran

    '>* Mengurangi adanya akumulasi material pada membran

    '?* Meningkatkan karakterisitik backflushing pada membran

    Membran mikrofiltrasi dalam skala pilot telah menghasilkan permeate

    yang memiliki kualitas lebih baik dibandingkan dengan filtrasi kon!ensional,

    termasuk penghilangan bakteri coli. Hasil yang didapat sama efektifnya dengan

    proses klorinasi sehingga hanya dibutuhkan satu tahapan saja dalam proses

    treatment secondary &aste&ater. Selain itu, terdapat studi tentang pretreatment

    koagulasi yang dapat menurunkan kadar phosphorus dalam air limbah. 4idak

    terlalu ada perbedaan signifikan antara membran yang dioperasikan dengan aliran

    crossflo& maupun deadend.

    Meskipun membran sukses digunakan selama bertahun- tahun dalam

    proses desalinasi air laut, terdapat beberapa memban jenis baru yang dapat

    memproses air untuk segala jenis penggunaan. Membran ini menjanjikan kualitas

    air yang lebih baik dibandingkan dengan proses kon!ensional, seperti filtrasi

    granular media, filtrasi carbon dan desinfeksi menggunakan klorin. 4erdapat

    beberapa klasifikasi membran seperti berdasarkan dri!ing force 'tekanan, suhu,

    konsentrasi dan potensial listrik*, mekanisme separasi, struktur dan komposisi

    kimia serta konstruksi geometri. alam proses pengolahan air limbah, membran

    yang sering digunakan adalah berdasarkan dri!ing force tekanan. Setiap proses

    membran efektif terhadap separasi tertentu. Sebagai contoh, mikrofiltrasi 'MF*

    dan ultrafiltrasi '%F* yang beroperasi dalam tekanan rendah, efektif untuk separasi

    partikel dan mikroorganisme. 2e!erse osmosis '2)* efektif untuk desalinasi

    brackish &ater dan air laut, penghilangan material organik 'alami atau sintesis*

    dan penghilangan senya&a kimia sintesis 'organik dan inorganik*. Sedangkan

    nanofiltrasi '@F* digunakan dalam proses pelunakan air yang mengandung ionkalsium dan magnesium, selain itu juga digunakan untuk menghilangkan

    precursor yang ada dalam produk samping desinfeksi.

    6eberapa dekade lalu, penggunaan membran tekanan rendah seperti MF

    dan %F untuk desinfeksi dan penghilangan partikel hanya pada studi atau terbatas.

    Semakin lama, penggunaan senya&a kimia semakin dibatasi sehingga dibutuhkan

    separasi fisik yang juga menghasilkan kualitas air yang baik. Seiring dengan itu,

    ditemukan bah&a mikroorgansime patogen (ryptosporidium semakin tahan

    terhadap desinfektan kon!ensiona, seperti klorin.

  • 7/26/2019 Tugas TPLC Agung Pribadi - Bahyra Dwi

    6/17

    3euntungan lain dari penggunaan membran dibandingkan pengolahan

    kon!ensional lainnya adalah pengurangan unit proses yang dibutuhkan 'seperti

    clarifier dan desinfektor* serta memudahkan automasi proses dan desain plant.

    esain pengolahan limbah air yang menggunakan membran lebih sederhana dan

    konfigurasi modularnya dapat ditingkatkan dengan mudah. Selain itu, membran

    juga mengurangi sludge yang dihasilkan karena tidak menggunakan senya&a

    kimia, sepeti koagulan atau polymer.

    esain plant membran dimulai dengan memilih komposisi membran,

    apakah organik atau inorganik. 3ebanyakan membran @F dan 2) komersial

    merupakan polymer organik dengan bentuk asimetris. Permukaan aktif berfungsi

    untuk proses separasi dengan tebal beberapa mikrometer dan dilapisi lapisansangat permeable untuk meningkatkan ketahanan mekanis membran. salah satu

    jenis membran asimetris @F dan 2) adalah thin-film composite '4F(* yang

    memiliki kinerja baik dalam proses pengolahan air portable. Membran ini

    terbentuk dari lapisan aktif ultrathin yang dilapisi oleh lapisan mikropori dan

    tahan terhadap keadaan basa kuat. Membran 4F( umunya memiliki permeabilitas

    air yang tinggi dan secara kimia lebih tahan terhadap membran simetris.

    Sedangkan pada membran MF dan %F dapat terbentuk secara asimetris maupun

    simetris dan terbuat dari material polymer hidrofilik atau hidropobik. Polymer

    yang digunakan seperti cellulosic polymers, polypropylene, polysulfones dan

    polyamides. Pemilihan material akan mempengaruhi karakteristik kontaminan

    rejeksi, durabilitas dan potensi fouling.

    Sistem membran terdiri dari beberapa elemen membran atau modul.

    Membran @F dan 2) yang digunakan sebagai portable treatment pada umumnya

    dibuat berbentuk spiral. esain yang perlu diperhatikan adalah adanya ruang

    kosong yang dapat memberikan turbulensi sehingga fouling dapat dikurangi.

    Sedangkan pada membran MF dan %F pada umumnya berbentuk hollo& fiber.

    6entuk ini tidak membutuhkan pretreatment yang ekstensif karena fiber dapat

    dibersihkan secara berkala. Aliran pada fiber dapat dari dalam membran menuju

    luar 'inside-out flo&* atau dari luar membran menuju dalam 'outside-in flo&*.

    Pada membran @F biasanya berbentuk tubular.

    Sistem membran MF dan %f dapat didesain beroperasi pada berbagai

    macam konfigurasi proses. 3onfigurasi yang paling umum digunakan adalah

  • 7/26/2019 Tugas TPLC Agung Pribadi - Bahyra Dwi

    7/17

    feed&ater dipompakan dengan aliran cross flo& mele&ati membran dengan

    didahului oleh proses crude prescreening '00 m*. Air yang tidak tersaring

    oleh membran akan disirkulasi kembali sebagai konsentrat dan dicampurkan

    tambahan feed&ater.

    Selain aliran seperti diatas, aliran yang dapat digunakan adalah aliran

    langsung tanpa resirkulasi atau biasa disebut dead-end filtration. Feed&ater yang

    dialirkan mele&ati membran sudah menjalani proses prescreening sehingga tidak

    ada air yang terbuang. Plant membran MF dan %F biasanya menggunakan sistem

    back&ashing liBuid atau pneumatic dan aliran jenis ini. Pemilihan ini dikarenakan

    menghemat energi dan biaya karena tidak membutuhkan pompa dan pipa untuk

    resirkulasi.Sedangkan pada sistem membran 2) dan @F biasanya beroperasi dalam

    beberapa series atau stage. Pada sistem three-stage, first stage terdiri dari tiga

    bejana bertekanan, yang berisi ?-8 modul+ second stage terdiri dari dua bejana

    bertekanan dan stage terakhir terdiri dari satu bejana bertekanan. alam skala

    plant, modul yang digunakan memiliki panjang =,000 mm dengan diameter :00

    mm. ;ika digunakan dalam aplikasi ground&ater, umumnya dibutuhkan proses

    pretreatment dengan adanya penambahan asam atau antiscalant. Selanjutnya

    feed&ater akan dialirkan menuju cartridge filter. Sedangkan pada apliaksi surface

    &ater, pretretment yang dibutuhkan lebih banyak, seperti treatment kon!ensional,

    MF, %F, slo& sand filtration atau dalam beberapa kasus adsoprsi karbon aktif.

    Salah satu proses ino!atif dalam treatment surface &ater dan tertiary

    &aste&ater adalah penggunaan dua jenis membran, yaitu membran tekanan

    rendah dan membran tekanan tinggi. 4reatment ini efektif dalam menghilangkan

    kontaminan mikrobiologi dan senya&a kimia. Membran pertama 'MF atau %F*

    digunakan untuk mencegah fouling pada membran kedua.%ji pilot plant merupakan salah satu kunci sukses desain plant membran.

    4erdapat beberapa alasannya yaitu e!aluasi pengaruh kualitas membran jika

    terjadi fouling, peraturan ke&ajiban demontrasi plant, identifikasi proses yang

    paling efektif dan sesuai.

    Proses filtrasi membran menyebabkan adanya fouling pada permukaannya

    sehingga kinerja menjadi kurang efektif. Fouling yang terjadi pada umumnya

    adalah akumulasi dari partikel inorganik 'tanah liat, besi, mangan dan silika*,

    senya&a organik 'asam humic, asam ful!ic, material hydropilik dan hidropobik

  • 7/26/2019 Tugas TPLC Agung Pribadi - Bahyra Dwi

    8/17

    serta protein*. 6akteri juga dapat menempel pada permukaan membran sehingga

    membentuk lapisan biofilm. Sistem membran beroperasi dalam dua mode, yaitu

    constant transmembrane &ater flu 'flo& rate per unit membrane area* dengan

    !ariable !ariable tekanan atau constant pressure dengan !ariabel transmembrane

    &ater flu. Mode pertama inilah yang lebih umum digunakan. Fouling

    kebanyakan terjadi saat peningkatan tekanan transmembran atau saat penurunan

    flu saat sistem dioperasikan dalam keadaan tekanan konstan.

    %ji akurat untuk memprediksi adanya fouling belum benar-benar

    ditemukan. Peneliti hanya bisa menganalisis asal dan komposisi kontaminan

    untuk kemudian dilakukan pretreatment dan chemical cleansing yang tepat.

    Fouling dapat dikontrol pertumbuhannya dengan metode hidrodinamik, metodekimia, back&ashing secara teratur, dan chemical cleansing. Selain itu dapat juga

    memperbaiki proses pretreatment dan mengubah kondisi operasi.

    (hemical scaling juga merupakan salah satu bentuk fouling yang terjadi

    pada plant @F dan 2o. Scaling ini terjadi karena adanya garam seperti kalsium

    karbonat, kalsium dan barium sulfate yang larut dan mengalami pemansan.

    Sehingga penting bagi plant untuk menjalankan sistem operasinya diba&ah

    critical point garam ini untuk mencegah scaling. Selain itu, untuk mencegah

    scaling juga bisa dengan mengatur pH atau penambahan at antiscalant.

  • 7/26/2019 Tugas TPLC Agung Pribadi - Bahyra Dwi

    9/17

    e

  • 7/26/2019 Tugas TPLC Agung Pribadi - Bahyra Dwi

    10/17

    Gambar 9. Prinsip Reverse Osmosis.

    2e!erse osmosis adalah alat untuk memisahkan padatan terlarut dari

    molekul air dalam larutan air sebagai akibat dari membran yang terdiri dari

    polimer khusus yang memungkinkan molekul air mele&ati sambil menahan

    molekul yang paling banyak. 3arena Cpori-poriC tidak ada dalam membran,

    padatan tersuspensi juga ditahan oleh superfiltration. Pada sistem reverse osmosis

    yang sebenarnya, sistem berjalan beroperasi di proses aliran kontinyu,

    memperlakukan umpan air atau desalinatedagar beredar melalui bagian input dari

    sel, dipisahkan dari produk keluaran cara bagian air dengan membran.

    Aliran umpan dibagi menjadi dua fraksi - bagian yang dimurnikan disebut

    air produk 'permeat* dan porsi yang lebih kecil yang disebut konsentrat yang

    berisi sebagian besar kotoran di aliran umpan. i ujung dari bagian umpan,

    konsentrat keluar melalui aliran reject dari sel. Setelah menembus membran,

    produk 'air ta&ar* aliran dikumpulkan. Persentase air produk yang diperoleh dari

    aliran umpan disebut pemulihan, biasanya sekitar D< persen.

    2asio(FP)

    F, atau konsentrasi komponen at terlarut dalam umpan

    'F* dikurangi konsentrasi at terlarut dalam produk 'P*. 2ejeksi dapat dinyatakan

    untuk ion tertentu, molekul, atau konglomerat seperti 4S atau kesadahan.

  • 7/26/2019 Tugas TPLC Agung Pribadi - Bahyra Dwi

    11/17

    Padatan 2ejeksi tergantung pada faktor-faktor seperti jenis dan bentuk padatan,

    jenis membran, pemulihan, tekanan, dan pH. padatan tersuspensi 'biasanya

    didefinisikan sebagai partikel yang lebih besar dari 0,< mikron, dan termasuk

    koloid, bakteri, dan ganggang* ditolak =00 persen+ yaitu, tidak dapat mele&ati

    membran. Padatan ionisasi lemah 'biasanya organik, tetapi mungkin termasuk

    bahan lain seperti silikat* mencapai rejeksi /0 persen pada pemulihan normal

    untuk membran tertentu. Meskipun pH dapat sangat mempengaruhi rejeksi, ketika

    berat molekul padatan tersebut kurang dari =00, rejeksi mengalami penurunan

    yang signifikan. padatan terionisasi, atau garam, ditolak independen dari berat

    molekul dan pada berat molekul jauh di ba&ah =00. Pada D< persen pemulihan

    dan tekanan lebih besar dari :

  • 7/26/2019 Tugas TPLC Agung Pribadi - Bahyra Dwi

    12/17

    masalah utama yang melekat dalam aplikasi umum sistem 2) harus

    dilakukan dengan '=* adanya partikel dan materi koloid dalam air umpan, ':*

    pengendapan garam terlarut, dan '>* makeup fisik dan kimia dari air umpan.

    Semua membran 2) bisa menjadi tersumbat, beberapa lebih mudah daripada

    yang lain. Masalah ini yang paling berat bagi spiral-wound dan hollow-fiber

    modul, terutama ketika submikron dan partikel koloid masuk ke unit 'partikel

    yang lebih besar dapat dihilangkan dengan metode filtrasi standar*. Masalah

    serupa adalah terjadinya polarisasi-konsentrasi, dibahas sebelumnya untuk proses

    . Polarisasi-konsentrasi disebabkan oleh akumulasi at terlarut pada atau dekat

    permukaan membran dan menghasilkan fluks yang lebih rendah dan mengurangi

    penolakan garam.

    4ingkat konsentrasi yang dapat dicapai oleh 2) mungkin dibatasi oleh

    pengendapan garam larut dan kerak yang dihasilkan dari membran. ndapan yang

    paling merepotkan adalah kalsium sulfat. Penambahan polifosfat untuk influen

    akan menghambat pembentukan kerak kalsium sulfat, bagaimanapun, dan

    precipitationof banyak garam lainnya, seperti kalsium karbonat, dapat dicegah

    dengan sebelum memperlakukan umpan baik dengan pelunak asam atau eolit,

    tergantung pada bahan membran.

    Hidrolisis membran selulosa asetat adalah masalah operasional lain dan

    terjadi setiap kali pakan yang terlalu asam atau basa+ yaitu, pH menyimpang

    melampaui batas jangkauan dirancang. ang mungkin mudah terjadi, setiap kali

    (): mele&ati membran, permeat yang dihasilkan memiliki pH rendah. Solusi

    operasional adalah untuk menghapus gas dari serapan dengan deaerators, dengan

    resin anion basa kuat atau misalnya sistem komplementer, 2) dan pertukaran ion,

    dalam seri. Aromatik poliamida atau nilon membran jauh lebih sensitif terhadap

    pH dari selulosa asetat. Senya&a seperti fenol dan klorin bebas yang baik larut

    dalam membran atau sebaliknya akan buruk ditolak dan dapat merusak membran.

    Prosedur %ntuk meningkatkan makeup air umpan dan dengan demikian

    mengurangi kerusakan membran tersebut termasuk pretreatment asam dari air

    umpan, klorinasi, pembersihan secara berkala atau penggantian membran,

    penyerapan kation, koagulasi dan filtrasi organik, dan penggunaan alternatif,

    bahan membran lebih tahan lama.

  • 7/26/2019 Tugas TPLC Agung Pribadi - Bahyra Dwi

    13/17

    proses re!erse osmosis diterapkan atau menjalani e!aluasi untuk aplikasi

    ke sejumlah kebutuhan air termasuk dengan kemurnian tinggi produksi air bilasan

    untuk industri elektronik 'semikonduktor manufaktur*, air minum perkotaan

    disediakan untuk masyarakat baru dikembangkan 'misalnya, pabrik untuk

    meningkatkan payau air sumur yang terkontaminasi oleh intrusi air laut*,

    persediaan air umpan boiler, menghabiskan pengolahan minuman keras untuk

    pabrik pulp dan kertas, dan perlakuan terhadap air asam tambang.

    alam operasi desalting, pabrik penyulingan telah menyediakan sebagian

    besar dari kapasitas dunia. Sebagai persyaratan di dunia untuk diperlakukan

    peningkatan air, namun, dan standar kualitas air menjadi lebih ketat, proses

    pengobatan membran pada umumnya maupun komersial proses 2) khususnya

    telah mengalami perkembangan yang cukup. faktor penting dalam perluasan

    aplikasi 2) komersial kebutuhan daya menguntungkan rendah dan realisasi

    perbaikan teknis yang terus-menerus di membran yang digunakan dalam sistem

    2). Sebuah pedoman umum dalam benefisiasi air yang 2) paling sering

    dipertimbangkan untuk kasus di mana 4S lebih besar dari :.000 ke >.000. ppm+

    umumnya berlaku saat 4S kurang dari :.000 ke >.000 ppm. @amun, banyak

    terdapat pengecualian, berdasarkan spesies %mpan-air dan persyaratan produk.

    Salah satu aplikasi yang paling penting dari 2) dalam reklamasi dalam

    jumlah besar air limbah kota dan industri dan konsentrasi padatan untuk

    pembuangan yang disederhanakan. @ilai dari air reklamasi mengimbangi biaya

    2), dan konsentrasi encer limbah mengarah ke ekonomi dalam pengolahan

    limbah cair yang diperlukan lebih lanjut. penggunaan air limbah tak terbatas dari

    reklamasi untuk air minum, bagaimanapun, memerlukan pemeriksaan yang

    seksama. Sementara bisa dibilang menjadi hambatan yang lengkap untuk !irus,

    bakteri, dan entitas yang beracun lainnya yang harus dijauhkan dari pasokan

    minum, membran 2) bisa menimbulkan masalah serius akan adanya gangguan

    mengembangkan mekanisme pemisahan mereka. Mengingat kemurnian dan

    kejelasan air limbah 2)-diperlakukan, bagaimanapun, mungkin menguntungkan

    untuk menggunakan 4) dan kemudian tunduk produk untuk prosedur desinfeksi.

  • 7/26/2019 Tugas TPLC Agung Pribadi - Bahyra Dwi

    14/17

    yang seharusnya ingat bah&a 2) menggunakan membran semi-

    permeabel. engan demikian, membran ini dapat ditembus hanya molekul yang

    sangat ringan seperti air. alam kondisi atmosfer air ta&ar mengalir ke dalam

    larutan yang disebut aliran osmotik. 4api untuk tujuan pemurnian, ini tidak ada

    gunanya, dan karenanya kami mempekerjakan kebalikan dari aliran osmotik. Agar

    hal ini terjadi, kita perlu menerapkan tekanan eksternal lebih dari tekanan

    osmotik. 4ekanan osmotik seperti berikut ini 9

    Gp n24

    4entu saja, Anda harus terbiasa dengan persamaan ini '5deal 7oesla&*, di

    mana InI adalah konsentrasi molar dari at terlarut, 2 adalah uni!ersal hukum gas

    konstan, dan 4 adalah suhu mutlak dalam C3. Aliran serapan dapat dihitung dari9

    ;& Am'GP - Gp*

    alam ungkapan ini, A, adalah koefisien permeabilitas membran.

    Hal ini berguna untuk membandingkan manfaat dari berbagai proses untuk

    desalinasi air laut. Meskipun perbandingan akan terutama kualitatif, harus

    membantu dalam memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai kekuatandan kelemahan dari proses. 4erutama di antara aspek perbandingan adalah

    konsumsi energi dari setiap proses yang dipertimbangkan. engan spesifikasi

    proses yang dikenal, secara teori untuk menghitung kerja minimum atau energi

    yang diperlukan untuk pemisahan air murni dari air garam. %ntuk proses nyata,

    bagaimanapun, pekerjaan yang sebenarnya dibutuhkan adalah mungkin kali

    minimum teoritis mungkin. Hal ini karena sebagian besar pekerjaan yang

    diperlukan untuk menjaga proses akan pada tingkat yang terbatas daripada untuk

    mencapai pemisahan.

    Pekerjaan minimal yang dibutuhkan adalah sama dengan perbedaan energi

    bebas antara umpan yang masuk 'yaitu air laut atau air payau* dan aliran keluar

    'yaitu produk air dan debit air garam*. %ntuk air laut normal '>,?< persen garam*

    pada suhu :. 4abel < membuat perbandingan yang

    diinginkan.

  • 7/26/2019 Tugas TPLC Agung Pribadi - Bahyra Dwi

    15/17

    4abel * K

    $istrik J mekanik

    ?-E :-:,< D-/ *

    8-=8 :,?. k;.kg-=. Sekarang pabrik desalinasi sehari menggunakan

  • 7/26/2019 Tugas TPLC Agung Pribadi - Bahyra Dwi

    16/17

    miliar barel minyak kon!ensional belum ditemukan. engan konsumsi global

    tahunan saat minyak menjadi sekitar :< juta barel, andrising pada : persen per

    tahun, Cbisnis seperti biasaC skenario akan menyarankan bah&a sisa minyak akan

    ehaustedby :0

  • 7/26/2019 Tugas TPLC Agung Pribadi - Bahyra Dwi

    17/17

    yang paling umum di atas air kota :00 - ?00 ppm. 4ingkat kontaminan maksimum

    yang ditetapkan oleh %S PA adalah 0,000to ?0,000ppm. 6anyak payau persediaan air

    tanah yang digunakan di seluruh (alifornia dan kami memiliki banyak klien yang

    air sumur pribadi memiliki 4S dari =