mahkamah agung republik indonesiamahkamah agung republik
TRANSCRIPT
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
1
P U T U S A N
Nomor: 23/Pid.B/2016/PN.PLW
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Pelalawan yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan
biasa pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :
Nama Lengkap : DASMAR JONI ROSA, S.Pd Als DJ Bin
RASYAD IMAM MUNIR (Alm);
Tempat lahir : Lampung;
Umur / tanggal lahir : 44 tahun /20 Desember 1971
Jenis kelamin : Laki-laki.
Kebangsaan/kewarganegaraan : Indonesia.
Alamat : Rt.02/Rw.06 Kel. Pkl. Lesung Kec. Pkl.
Lesung Kab. Kabupaten Pelalawan;
Agama : Islam.
Pekerjaan : CPNS Guru SMKN 1 Ukui
Pendidikan : S1
Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh:
1. Penyidik, sejak tanggal 26 November 2015 sampai dengan tanggal 15 Desember 2016 ;
2. Perpanjangan Kepala Kejaksaan Negeri Pangkalan Kerinci, sejak tanggal 16 Desember 2015
sampai dengan tanggal 24 Januari 2016 ;
3. Penuntut Umum, sejak tanggal 21 Januari 2016 sampai dengan 09 Februari 2016 ;
4. Hakim Pengadilan Negeri Pelalawan, sejak tanggal 28 Januari 2016 sampai dengan tanggal 26
Februari 2016;
5. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Negeri Pelalawan, sejak tanggal 27 Februari 2016
sampai dengan tanggal 26 April 2016;
6. Perpanjangan I oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Pekanbaru, sejak tanggal 27 April 2016
sampai dengan 26 Mei 2016;
Terdakwa dipersidangan didampingi oleh Penasihat Hukum yaitu ABU BAKAR SIDIK,
SH., MH, ZULKIPLI, SH, ELVIRA SURIANI, SH, AHMAD YUSUF, SH dan ERIYANTO
,SH, Advokat dan Konsultan Hukum pada kantor Advokat dan Konsultan Hukum ABU BAKAR
SIDIK SH., MH & PARAMITRA berkantor di Jalan Rawamangun No. 02 Simpang Lima
Labersa Pekanbaru, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 03 Januari 2016 yang telah
didaftarkan dikepaniteraan Pengadilan Negeri Pelalawan Nomor 06/SK/2016/PN.PLW tanggal
04 Februari 2016 ;
Pengadilan Negeri tersebut;
Setelah membaca:
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
2
- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Pelalawan Nomor: 23/Pid.B/2016/PN.PLW tanggal 28
Januari 2016 tentang Penunjukan Majelis Hakim;
- Penetapan Majelis Hakim Nomor: 23/Pen.Pid/2016/PN.PLW tanggal 28 Januari 2016 tentang
penetapan hari sidang;
- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;
Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi dan Terdakwa serta memperhatikan barang
bukti yang diajukan di persidangan;
Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang
pada pokoknya sebagai berikut:
1. Menyatakan terdakwa DASMAR JONI ROSA, S.Pd Als DJ Bin RASYAD IMAM MUNIR
(Alm.), bersalah melakukan tindak pidana “telah melakukan percobaan dengan sengaja
merampas nyawa orang lain“ sebagai mana dimaksud dalam dakwaan Jaksa / Penuntut
Umum yakni melanggar Pasal Pertama: Pasal 338 KUHPidana Jo. Pasal 53 ayat (1)
KUHPidana.
2. Menjatuhkan Pidana terhadap terdakwa DASMAR JONI ROSA, S.Pd Als DJ Bin RASYAD
IMAM MUNIR (Alm.) selama 10 (sepuluh) Tahun penjara dikurangi dengan seluruh masa
penahanan yang sudah dijalani oleh terdakwa dalam perkara ini, dengan perintah terdakwa
tetap ditahan.
3. Menyatakan barang bukti berupa :
- 1 (satu) helai jilbab warna putih yang berlumuran darah dan juga terdapat robekan pada
jilbab
- 1 (satu) helai baju dinas batik PGRI warna putih hitam yang berlumuran darah
- 1 (satu) helai rok warna hitam yang ada bercak darah
- 1 (satu) pasang sepatu warna krem merk Bucheri terdapat bercak darah.
Dikembalikan kepada saksi Nova Damayanti.
- 1 (satu) helai baju PGRI warna hitam putih yang ada bercak darah
- 1 (satu) buah tas warna hitam merk Carbani Premium.
- 1 (satu) unit SPM merk Tiger BM 3620 VA warna merah
Dikembalikan kepada terdakwa.
- 1 (satu) buah meja.
Dikembalikan kepada SMK 1 Ukui melalui terdakwa.
- 1 (satu) buah parang bertangkai kayu.
Dirampas untuk dimusnahkan.
4. Menetapkan supaya terdakwa dibebani biaya perkara sebesar Rp 1000,- (seribu rupiah)
Menimbang, bahwa atas tuntutan Penuntut Umum tersebut, Terdakwa melalui Penasehat
Hukumnya telah mengajukan Nota Pembelaan/ Pledooi yang disampaikan secara tertulis
dipersidangan pada tanggal 04 Mei 2016 yang pada pokoknya menyatakan bahwa Terdakwa
memohon keringanan hukuman karena Terdakwa telah dimaafkan oleh korban didepan
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
3
persidangan, terdakwa belum pernah dihukum, terdakwa bersikap sopan selama dalam
persidangan, terdakwa sangat menyesal atas perbuatan yang telah Terdakwa lakukan dan
Terdakwa berjanji tidak akan mengulanginya lagi, terdakwa belum pernah dihukum dan sebagai
tulang punggung kerluarga;
Menimbang, bahwa atas Pembelaan/ Pledooi yang diajukan oleh Terdakwa melalui
Penasehat Hukum Terdakwa tersebut, Penuntut Umum juga mengajukan Jawaban atas
Pembelaan/ Pledooi Penasehat Hukum Terdakwa (Replik) tersebut secara lisan pada hari dan
tanggal itu juga yang pada pokoknya menyatakan tetap pada surat tuntutannya semula, sedangkan
Penasehat Hukum Terdakwa dalam Dupliknya yang disampaikan secara lisan dipersidangan yang
pada pokoknya menyatakan tetap pada Pembelaan/ Pledooinya;
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa
berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:
Kesatu :
Bahwa ia terdakwa DASMAR JONI ROSA,SPd Als DJ Bin RASYAD IMAM
MUNIR (alm), pada hari Rabu tanggal 25 Nopember 2015 sekira jam 10.30 Wib, atau
setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Nopember Tahun 2015 atau setidak-tidaknya
masih dalam Tahun 2015, bertempat di ruang kepala sekolah SMKN 1 Ukui Desa Ukui Dua
Kec.Ukui Kab.Pelalawan atau pada tempat lain dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri
Pelalawan yang berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, “ Telah melakukan Percobaan
dengan sengaja merampas nyawa orang lain ”, Perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa
dengan cara sebagai berikut :
Berawal sebelum kejadian pada hari Rabu tanggal 25 Nopember 2015 sekira jam
07.30.Wib saksi korban Nova Damayanti yang merupakan Kepala Sekolah SMKN 1 Ukui
bersama –sama Majelis Guru dan Siswa SMKN 1 Ukui mengadakan Upacara hari Guru, setelah
selesai melaksanakan upacara sekitar jam 09.00.Wib, lalu saksi korban dengan para guru dan
para siswa keruang majelis guru untuk makan-makan dan silaturahmi antara guru – guru dan
siswa, dan Kemudian sekitar jam 10.30.Wib, saksi korban menuju keruangan saksi untuk
mengerjakan pekerjaan rutinitas saksi, dan tidak lama kemudian datang terdakwa Dasmar Joni
Rosa Als Dj masuk keruangan saksi korban sambil membawa tas ransel warna hitam yang
disandang dipunggung terdakwa, lalu terdakwa duduk disofa didepan saksi korban sehingga
posisi duduk terdakwa berhadapan dengan saksi korban selanjutnya terdakwa berkata kepada
saksi korban “ Buk saya minta SKP (Surat Keterangan Penilaian ) dan SPMT ( Surat Pernyataan
Melaksanakan Tugas ), dan dijawab saksi korban “ apa dasar bapak meminta surat itu kepada
saya “ lalu dijawab oleh terdakwa “ ibu kan kepala sekolah saya “ selanjutnya saksi korban
mengatakan kepada terdakwa bahwa terdakwa selama ini tidak melaksankan tugas dan
kewajibannya sebagia guru, masuk sekolah sesuka hati , dan pada pelaksanaan upacara hari guru
tidak hadir, sebelumnya saksi korban juga sudah menugaskan terdakwa sebagai Pembina osis
namun tidak berjalan sesuai dengan baik, saksi korban angkat terdakwa sebagai wali kelas namun
terdakwa menolak, dan terdakwa tidak mau terikat dengan tugas dan bekerja atas kehendaknya
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
4
sendiri saja, Kemudian setelah mendegar kata-kata saksi korban, terdakwa menjadi emosi dan
marah kepada saksi korban sambil mengeluarkan kata-kata “ Kau Kau “ dan tiba-tiba terdakwa
langsung mengangkat meja kecil (meja sofa) dan menghempaskan nya kebadan saksi korban,
dan seketika itu juga saksi korban langsung menangkis lemparan terdakwa sehingga mengenai
tangan sebelah kanan bagian lengan saksi korban, setelah itu saksi korban langsung berdiri dan
ketakutan namun tiba-tiba terdakwa mengeluarkan sebilah parang yang telah dipersiapkan dari
dalam tasnya, melihat hal tersebut saksi korban berusaha keluar dari ruang akan tetapi saat saksi
korban keluar dari pintu ruangan, dengan posisi membelakangi terdakwa, terdakwa telah
membacokan parang tersebut ke kepala saksi korban sebanyak 1 (satu) kali dan dalam keadaan
kepala luka dan mengeluarkan darah, saksi korban tetap berusaha keluar dari ruang namun
terdakwa kembali membacokkan parang yang dipegangnya ke kepala saksi korban sebanyak 2
(dua) kali sehingga saat itu saksi korban mulai lemas serta pandangan sudah goyang dan
ketika saksi korban menoleh kebelakang dan melihat terdakwa akan mengayunkan kembali
sebilah parang kearah perut saksi korban kemudian saksi korban berusaha menangkis dengan
tangan sebelah kiri saksi sehingga parang tersebut mengenai tangan sebelah kiri saksi korban
bagian pergelangan tangan sebelah kiri, lalu saksi korban terjatuh dengan posisi terduduk
didekat pintu masuk ruangan kepala sekolah / Ruang TU dan karena saksi korban takut terdakwa
akan membacokan kembali parangnya, dengan kondisi saksi korban sudah sangat lemah dan
darah sudah banyak keluar lalu saksi korban berusaha berjalan hingga kehalaman sekolah sambil
berteriak minta tolong dan teriakan minta tolong saksi korban didengar oleh saksi Agung dan
saksi Yossi Syafrianti yang merupakan guru di SMKN 1 tersebut yang posisinya tidak jauh dari
saksi korban berdiri kemudian terdakwa kembali mengayunkan parang yang dipegangnya ke
kepala saksi korban namun parang yang dipegang terdakwa terlepas dari gagang nya yang terbuat
dari kayu dan parang tersebut terjatuh / terlempar ke taman yang ada didepan ruangan kepala
sekolah, melihat kejadian tersebut saksi Agung dan saksi Yossi Syanfrianti serta saksi Agus
berusaha langsung menolong saksi korban dan membawanya ke Puskesmas Ukui lalu dirujuk
dan dirawat ke Rumah Sakit Efarina PKl. Kerinci.
Akibat perbuatan terdakwa, saksi korban Nova Damayanti mengalami luka bacok
dikepala dan lengan kiri sesuai dengan hasil Visum Et Repertum No : VR-01/RS-ETA/XII/2015,
tanggal 29 Desember 2015 yang dibuat dan ditanda tangani oleh Dr. Chichie Winne NST, dokter
pemeriksa pada Rumah Sakit Efarina, dengan kesimpulan hasil pemeriksaan sebagai berikut :
Hasil Pemeriksaan Luar :
1. Korban datang dalam keadaan kesadaran penuh. Tekanan darah 100/60 mm air raksa, nadi
103 kali/ menit, pernafasan 23 kali/ menit , temperatur 36 derajat celcius.
2. Pada korban ditemukan
a. Kepala bagian kiri didapatkan luka ukuran 10cm, tepi luka rata, dasar luka tulang
tengkorak.
b. Kepala bagian kanan didapatkan 2buah luka dengan ukuran masing masing 10cm dan
8cm, tepi luka rata dasar luka tulang.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
5
c. Lengan kiri luka bentuk setengah lingkaran dengan panjang 20cm, tepi luka rata, dasar
otot tampak sebagian otot terpotong.
3. Pada korban dilakukan pemeriksaan foto rongent scadel, foto rongent antebrachii sinistra dan
pemeriksaan darah dengan hemoglobin 7,4 gram/ desi liter.
4. Terhadap korban dilakukan penanganan pemberian cairan, pemberian obat obatan dan
penanganan luka
5. Korban dirawat di RS EFARINA tanggal 25 November 2015
KESIMPULAN :
Telah diperiksa seorang perempuan berumur 35tahun. Pada pemeriksaan ditemukan luka pada
kepala dan lengan kiri mengakibatkan luka berat pada korban akibat kekerasan benda tajam.
Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
338 KUHP Jo Pasal 53 Ayat (1) KUHP.
------------------------------------------------------------ A T A U ------------------------------------------
Kedua :
Bahwa ia terdakwa DASMAR JONI ROSA,SPd Als DJ Bin RASYAD IMAM MUNIR
(alm), pada hari Rabu tanggal 25 Nopember 2015 sekira jam 10.30 Wib, atau setidak-
tidaknya pada waktu lain dalam bulan Nopember Tahun 2015 atau setidak-tidaknya masih dalam
Tahun 2015, bertempat di ruang kepala sekolah SMKN 1 Ukui Desa Ukui Dua Kec.Ukui
Kab.Pelalawan atau pada tempat lain dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Pelalawan yang
berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, “ Dengan sengaja melukai berat orang lain, “
Perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :
Berawal sebelum kejadian pada hari Rabu tanggal 25 Nopember 2015 sekira jam
07.30.Wib saksi korban Nova Damayanti yang merupakan Kepala Sekolah SMKN 1 Ukui
bersama –sama Majelis Guru dan Siswa SMKN 1 Ukui mengadakan Upacara hari Guru, setelah
selesai melaksanakan upacara sekitar jam 09.00.Wib, lalu saksi korban dengan para guru dan
para siswa keruang majelis guru untuk makan-makan dan silaturahmi antara guru – guru dan
siswa, dan Kemudian sekitar jam 10.30.Wib, saksi korban menuju keruangan saksi untuk
mengerjakan pekerjaan rutinitas saksi, dan tidak lama kemudian datang terdakwa Dasmar Joni
Rosa Als Dj masuk keruangan saksi korban sambil membawa tas ransel warna hitam yang
disandang dipunggung terdakwa, lalu terdakwa duduk disofa didepan saksi korban sehingga
posisi duduk terdakwa berhadapan dengan saksi korban selanjutnya terdakwa berkata kepada
saksi korban “ Buk saya minta SKP (Surat Keterangan Penilaian ) dan SPMT ( Surat
Pernyataan Melaksanakan Tugas ), dan dijawab saksi korban “ apa dasar bapak meminta surat
itu kepada saya “ lalu dijawab oleh terdakwa “ ibu kan kepala sekolah saya “ selanjutnya saksi
korban mengatakan kepada terdakwa bahwa terdakwa selama ini tidak melaksankan tugas dan
kewajibannya sebagia guru, masuk sekolah sesuka hati , dan pada pelaksanaan upacara hari guru
tidak hadir, sebelumnya saksi korban juga sudah menugaskan terdakwa sebagai Pembina osis
namun tidak berjalan sesuai dengan baik, saksi korban angkat terdakwa sebagai wali kelas namun
terdakwa menolak, dan terdakwa tidak mau terikat dengan tugas dan bekerja atas kehendaknya
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
6
sendiri saja, Kemudian setelah mendegar kata-kata saksi korban, terdakwa menjadi emosi dan
marah kepada saksi korban sambil mengeluarkan kata-kata “ Kau Kau “ dan tiba-tiba terdakwa
langsung mengangkat meja kecil (meja sofa) dan menghempaskan nya kebadan saksi korban,
dan seketika itu juga saksi korban langsung menangkis lemparan terdakwa sehingga mengenai
tangan sebelah kanan bagian lengan saksi korban, setelah itu saksi korban langsung berdiri dan
ketakutan namun tiba-tiba terdakwa mengeluarkan sebilah parang yang telah dipersiapkan dari
dalam tasnya, melihat hal tersebut saksi korban berusaha keluar dari ruang akan tetapi saat saksi
korban keluar dari pintu ruangan, dengan posisi membelakangi terdakwa, terdakwa telah
membacokan parang tersebut ke kepala saksi korban sebanyak 1 (satu) kali dan dalam keadaan
kepala luka dan mengeluarkan darah, saksi korban tetap berusaha keluar dari ruang namun
terdakwa kembali membacokkan parang yang dipegangnya ke kepala saksi korban sebanyak 2
(dua) kali sehingga saat itu saksi korban mulai lemas serta pandangan sudah goyang dan
ketika saksi korban menoleh kebelakang dan melihat terdakwa akan mengayunkan kembali
sebilah parang kearah perut saksi korban kemudian saksi korban berusaha menangkis dengan
tangan sebelah kiri saksi sehingga parang tersebut mengenai tangan sebelah kiri saksi korban
bagian pergelangan tangan sebelah kiri, lalu saksi korban terjatuh dengan posisi terduduk
didekat pintu masuk ruangan kepala sekolah / Ruang TU dan karena saksi korban takut terdakwa
akan membacokan kembali parangnya, dengan kondisi saksi korban sudah sangat lemah dan
darah sudah banyak keluar lalu saksi korban berusaha berjalan hingga kehalaman sekolah sambil
berteriak minta tolong dan teriakan minta tolong saksi korban didengar oleh saksi Agung dan
saksi Yossi Syafrianti yang merupakan guru di SMKN 1 tersebut yang posisinya tidak jauh dari
saksi korban berdiri kemudian terdakwa kembali mengayunkan parang yang dipegangnya ke
kepala saksi korban namun parang yang dipegang terdakwa terlepas dari gagang nya yang terbuat
dari kayu dan parang tersebut terjatuh / terlempar ke taman yang ada didepan ruangan kepala
sekolah, melihat kejadian tersebut saksi Agung dan saksi Yossi Syanfrianti serta saksi Agus
berusaha langsung menolong saksi korban dan membawanya ke Puskesmas Ukui lalu dirujuk
dan dirawat ke Rumah Sakit Efarina PKl. Kerinci.
Akibat perbuatan terdakwa, saksi korban Nova Damayanti mengalami luka bacok
dikepala dan lengan kiri sesuai dengan hasil Visum Et Repertum No : VR-01/RS-ETA/XII/2015,
tanggal 29 Desember 2015 yang dibuat dan ditanda tangani oleh Dr. Chichie Winne
NST, dokter pemeriksa pada Rumah Sakit Efarina, dengan kesimpulan hasil pemeriksaan
sebagai berikut :
Hasil Pemeriksaan Luar :
1. Korban datang dalam keadaan kesadaran penuh. Tekanan darah 100/60 mm air raksa, nadi
103 kali/ menit, pernafasan 23 kali/ menit , temperatur 36 derajat celcius.
2. Pada korban ditemukan
a. Kepala bagian kiri didapatkan luka ukuran 10cm, tepi luka rata, dasar luka tulang
tengkorak.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
7
b. Kepala bagian kanan didapatkan 2buah luka dengan ukuran masing masing 10cm dan
8cm, tepi luka rata dasar luka tulang.
c. Lengan kiri luka bentuk setengah lingkaran dengan panjang 20cm, tepi luka rata, dasar
otot tampak sebagian otot terpotong.
3. Pada korban dilakukan pemeriksaan foto rongent scadel, foto rongent antebrachii sinistra dan
pemeriksaan darah dengan hemoglobin 7,4 gram/ desi liter.
4. Terhadap korban dilakukan penanganan pemberian cairan, pemberian obat obatan dan
penanganan luka
5. Korban dirawat di RS EFARINA tanggal 25 November 2015
KESIMPULAN :
Telah diperiksa seorang perempuan berumur 35tahun. Pada pemeriksaan ditemukan luka pada
kepala dan lengan kiri mengakibatkan luka berat pada korban akibat kekerasan benda tajam.
Perbuatan terdakwa diatur dan diancam melanggar ketentuan pidana dalam Pasal 354
Ayat (1) KUHP.
------------------------------------------------------------ A t a u ----------------------------------------------
Ketiga :
Bahwa ia terdakwa DASMAR JONI ROSA,SPd Als DJ Bin RASYAD IMAM MUNIR
(alm), pada hari Rabu tanggal 25 Nopember 2015 sekira jam 10.30 Wib, atau setidak-
tidaknya pada waktu lain dalam bulan Nopember Tahun 2015 atau setidak-tidaknya masih dalam
Tahun 2015, bertempat di ruang kepala sekolah SMKN 1 Ukui Desa Ukui Dua Kec.Ukui
Kab.Pelalawan atau pada tempat lain dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Pelalawan yang
berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, “ telah melakukan penganiayaan dengan
rencana lebih dahulu yang mengakibatkan luka-luka berat , “ Perbuatan mana dilakukan
terdakwa dengan cara sebagai berikut :
Berawal sebelum kejadian pada hari Rabu tanggal 25 Nopember 2015 sekira jam
07.30.Wib saksi korban Nova Damayanti yang merupakan Kepala Sekolah SMKN 1 Ukui
bersama –sama Majelis Guru dan Siswa SMKN 1 Ukui mengadakan Upacara hari Guru, setelah
selesai melaksanakan upacara sekitar jam 09.00.Wib, lalu saksi korban dengan para guru dan
para siswa keruang majelis guru untuk makan-makan dan silaturahmi antara guru – guru dan
siswa, dan Kemudian sekitar jam 10.30.Wib, saksi korban menuju keruangan saksi untuk
mengerjakan pekerjaan rutinitas saksi, dan tidak lama kemudian datang terdakwa Dasmar Joni
Rosa Als Dj masuk keruangan saksi korban sambil membawa tas ransel warna hitam yang
disandang dipunggung terdakwa, lalu terdakwa duduk disofa didepan saksi korban sehingga
posisi duduk terdakwa berhadapan dengan saksi korban selanjutnya terdakwa berkata kepada
saksi korban “ Buk saya minta SKP (Surat Keterangan Penilaian ) dan SPMT ( Surat Pernyataan
Melaksanakan Tugas ), dan dijawab saksi korban “ apa dasar bapak meminta surat itu kepada
saya “ lalu dijawab oleh terdakwa “ ibu kan kepala sekolah saya “ selanjutnya saksi korban
mengatakan kepada terdakwa bahwa terdakwa selama ini tidak melaksankan tugas dan
kewajibannya sebagia guru, masuk sekolah sesuka hati , dan pada pelaksanaan upacara hari guru
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
8
tidak hadir, sebelumnya saksi korban juga sudah menugaskan terdakwa sebagai Pembina osis
namun tidak berjalan sesuai dengan baik, saksi korban angkat terdakwa sebagai wali kelas namun
terdakwa menolak, dan terdakwa tidak mau terikat dengan tugas dan bekerja atas kehendaknya
sendiri saja, Kemudian setelah mendegar kata-kata saksi korban, terdakwa menjadi emosi dan
marah kepada saksi korban sambil mengeluarkan kata-kata “ Kau Kau “ dan tiba-tiba terdakwa
langsung mengangkat meja kecil (meja sofa) dan menghempaskan nya kebadan saksi korban,
dan seketika itu juga saksi korban langsung menangkis lemparan terdakwa sehingga mengenai
tangan sebelah kanan bagian lengan saksi korban, setelah itu saksi korban langsung berdiri dan
ketakutan namun tiba-tiba terdakwa mengeluarkan sebilah parang yang telah dipersiapkan dari
dalam tasnya, melihat hal tersebut saksi korban berusaha keluar dari ruang akan tetapi saat saksi
korban keluar dari pintu ruangan, dengan posisi membelakangi terdakwa, terdakwa telah
membacokan parang tersebut ke kepala saksi korban sebanyak 1 (satu) kali dan dalam keadaan
kepala luka dan mengeluarkan darah, saksi korban tetap berusaha keluar dari ruang namun
terdakwa kembali membacokkan parang yang dipegangnya ke kepala saksi korban sebanyak 2
(dua) kali sehingga saat itu saksi korban mulai lemas serta pandangan sudah goyang dan
ketika saksi korban menoleh kebelakang dan melihat terdakwa akan mengayunkan kembali
sebilah parang kearah perut saksi korban kemudian saksi korban berusaha menangkis dengan
tangan sebelah kiri saksi sehingga parang tersebut mengenai tangan sebelah kiri saksi korban
bagian pergelangan tangan sebelah kiri, lalu saksi korban terjatuh dengan posisi terduduk
didekat pintu masuk ruangan kepala sekolah / Ruang TU dan karena saksi korban takut terdakwa
akan membacokan kembali parangnya, dengan kondisi saksi korban sudah sangat lemah dan
darah sudah banyak keluar lalu saksi korban berusaha berjalan hingga kehalaman sekolah sambil
berteriak minta tolong dan teriakan minta tolong saksi korban didengar oleh saksi Agung dan
saksi Yossi Syafrianti yang merupakan guru di SMKN 1 tersebut yang posisinya tidak jauh dari
saksi korban berdiri kemudian terdakwa kembali mengayunkan parang yang dipegangnya ke
kepala saksi korban namun parang yang dipegang terdakwa terlepas dari gagang nya yang terbuat
dari kayu dan parang tersebut terjatuh / terlempar ke taman yang ada didepan ruangan kepala
sekolah, melihat kejadian tersebut saksi Agung dan saksi Yossi Syanfrianti serta saksi Agus
berusaha langsung menolong saksi korban dan membawanya ke Puskesmas Ukui lalu dirujuk
dan dirawat ke Rumah Sakit Efarina PKl. Kerinci.
Akibat perbuatan terdakwa, saksi korban Nova Damayanti mengalami luka bacok
dikepala dan lengan kiri sesuai dengan hasil Visum Et Repertum No : VR-01/RS-ETA/XII/2015,
tanggal 29 Desember 2015 yang dibuat dan ditanda tangani oleh Dr. Chichie Winne NST, dokter
pemeriksa pada Rumah Sakit Efarina, dengan kesimpulan hasil pemeriksaan sebagai berikut :
Hasil Pemeriksaan Luar :
1. Korban datang dalam keadaan kesadaran penuh. Tekanan darah 100/60 mm air raksa, nadi
103 kali/ menit, pernafasan 23 kali/ menit , temperatur 36 derajat celcius.
2. Pada korban ditemukan
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
9
a. Kepala bagian kiri didapatkan luka ukuran 10cm, tepi luka rata, dasar luka tulang
tengkorak.
b. Kepala bagian kanan didapatkan 2buah luka dengan ukuran masing masing 10cm dan
8cm, tepi luka rata dasar luka tulang.
c. Lengan kiri luka bentuk setengah lingkaran dengan panjang 20cm, tepi luka rata, dasar
otot tampak sebagian otot terpotong.
3. Pada korban dilakukan pemeriksaan foto rongent scadel, foto rongent antebrachii sinistra dan
pemeriksaan darah dengan hemoglobin 7,4 gram/ desi liter.
4. Terhadap korban dilakukan penanganan pemberian cairan, pemberian obat obatan dan
penanganan luka
5. Korban dirawat di RS EFARINA tanggal 25 November 2015
KESIMPULAN :
Telah diperiksa seorang perempuan berumur 35tahun. Pada pemeriksaan ditemukan luka pada
kepala dan lengan kiri mengakibatkan luka berat pada korban akibat kekerasan benda tajam.
Perbuatan terdakwa diatur dan diancam melanggar ketentuan pidana dalam Pasal 353
Ayat (2) KUHP.
------------------------------------------------- A ta u ---------------------------------------------------
Ke empat :
Bahwa ia terdakwa DASMAR JONI ROSA,SPd Als DJ Bin RASYAD IMAM MUNIR
(alm), pada hari Rabu tanggal 25 Nopember 2015 sekira jam 10.30 Wib, atau setidak-
tidaknya pada waktu lain dalam bulan Nopember Tahun 2015 atau setidak-tidaknya masih dalam
Tahun 2015, bertempat di ruang kepala sekolah SMKN 1 Ukui Desa Ukui Dua Kec.Ukui
Kab.Pelalawan atau pada tempat lain dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Pelalawan yang
berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, “ Telah Melakukan Penganiayaan yang
mengakibatkan luka berat, “ Perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :
Berawal sebelum kejadian pada hari Rabu tanggal 25 Nopember 2015 sekira jam
07.30.Wib saksi korban Nova Damayanti yang merupakan Kepala Sekolah SMKN 1 Ukui
bersama –sama Majelis Guru dan Siswa SMKN 1 Ukui mengadakan Upacara hari Guru, setelah
selesai melaksanakan upacara sekitar jam 09.00.Wib, lalu saksi korban dengan para guru dan
para siswa keruang majelis guru untuk makan-makan dan silaturahmi antara guru – guru dan
siswa, dan Kemudian sekitar jam 10.30.Wib, saksi korban menuju keruangan saksi untuk
mengerjakan pekerjaan rutinitas saksi, dan tidak lama kemudian datang terdakwa Dasmar Joni
Rosa Als Dj masuk keruangan saksi korban sambil membawa tas ransel warna hitam yang
disandang dipunggung terdakwa, lalu terdakwa duduk disofa didepan saksi korban sehingga
posisi duduk terdakwa berhadapan dengan saksi korban selanjutnya terdakwa berkata kepada
saksi korban “Buk saya minta SKP (Surat Keterangan Penilaian ) dan SPMT ( Surat Pernyataan
Melaksanakan Tugas ), dan dijawab saksi korban “ apa dasar bapak meminta surat itu kepada
saya “ lalu dijawab oleh terdakwa “ ibu kan kepala sekolah saya “ selanjutnya saksi korban
mengatakan kepada terdakwa bahwa terdakwa selama ini tidak melaksankan tugas dan
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
10
kewajibannya sebagia guru, masuk sekolah sesuka hati , dan pada pelaksanaan upacara hari guru
tidak hadir, sebelumnya saksi korban juga sudah menugaskan terdakwa sebagai Pembina osis
namun tidak berjalan sesuai dengan baik, saksi korban angkat terdakwa sebagai wali kelas namun
terdakwa menolak, dan terdakwa tidak mau terikat dengan tugas dan bekerja atas kehendaknya
sendiri saja, Kemudian setelah mendegar kata-kata saksi korban, terdakwa menjadi emosi dan
marah kepada saksi korban sambil mengeluarkan kata-kata “ Kau Kau “ dan tiba-tiba terdakwa
langsung mengangkat meja kecil (meja sofa) dan menghempaskan nya kebadan saksi korban,
dan seketika itu juga saksi korban langsung menangkis lemparan terdakwa sehingga mengenai
tangan sebelah kanan bagian lengan saksi korban, setelah itu saksi korban langsung berdiri dan
ketakutan namun tiba-tiba terdakwa mengeluarkan sebilah parang yang telah dipersiapkan dari
dalam tasnya, melihat hal tersebut saksi korban berusaha keluar dari ruang akan tetapi saat saksi
korban keluar dari pintu ruangan, dengan posisi membelakangi terdakwa, terdakwa telah
membacokan parang tersebut ke kepala saksi korban sebanyak 1 (satu) kali dan dalam keadaan
kepala luka dan mengeluarkan darah, saksi korban tetap berusaha keluar dari ruang namun
terdakwa kembali membacokkan parang yang dipegangnya ke kepala saksi korban sebanyak 2
(dua) kali sehingga saat itu saksi korban mulai lemas serta pandangan sudah goyang dan
ketika saksi korban menoleh kebelakang dan melihat terdakwa akan mengayunkan kembali
sebilah parang kearah perut saksi korban kemudian saksi korban berusaha menangkis dengan
tangan sebelah kiri saksi sehingga parang tersebut mengenai tangan sebelah kiri saksi korban
bagian pergelangan tangan sebelah kiri, lalu saksi korban terjatuh dengan posisi terduduk
didekat pintu masuk ruangan kepala sekolah / Ruang TU dan karena saksi korban takut terdakwa
akan membacokan kembali parangnya, dengan kondisi saksi korban sudah sangat lemah dan
darah sudah banyak keluar lalu saksi korban berusaha berjalan hingga kehalaman sekolah sambil
berteriak minta tolong dan teriakan minta tolong saksi korban didengar oleh saksi Agung dan
saksi Yossi Syafrianti yang merupakan guru di SMKN 1 tersebut yang posisinya tidak jauh dari
saksi korban berdiri kemudian terdakwa kembali mengayunkan parang yang dipegangnya ke
kepala saksi korban namun parang yang dipegang terdakwa terlepas dari gagang nya yang terbuat
dari kayu dan parang tersebut terjatuh / terlempar ke taman yang ada didepan ruangan kepala
sekolah, melihat kejadian tersebut saksi Agung dan saksi Yossi Syanfrianti serta saksi Agus
berusaha langsung menolong saksi korban dan membawanya ke Puskesmas Ukui lalu dirujuk
dan dirawat ke Rumah Sakit Efarina PKl. Kerinci.
Akibat perbuatan terdakwa, saksi korban Nova Damayanti mengalami luka bacok
dikepala dan lengan kiri sesuai dengan hasil Visum Et Repertum No : VR-01/RS-ETA/XII/2015,
tanggal 29 Desember 2015 yang dibuat dan ditanda tangani oleh Dr. Chichie Winne NST, dokter
pemeriksa pada Rumah Sakit Efarina, dengan kesimpulan hasil pemeriksaan sebagai berikut :
Hasil Pemeriksaan Luar :
1. Korban datang dalam keadaan kesadaran penuh. Tekanan darah 100/60 mm air raksa, nadi
103 kali/ menit, pernafasan 23 kali/ menit , temperatur 36 derajat celcius.
2. Pada korban ditemukan
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
11
a. Kepala bagian kiri didapatkan luka ukuran 10cm, tepi luka rata, dasar luka tulang
tengkorak.
b. Kepala bagian kanan didapatkan 2buah luka dengan ukuran masing masing 10cm dan
8cm, tepi luka rata dasar luka tulang.
c. Lengan kiri luka bentuk setengah lingkaran dengan panjang 20cm, tepi luka rata, dasar
otot tampak sebagian otot terpotong.
3. Pada korban dilakukan pemeriksaan foto rongent scadel, foto rongent antebrachii sinistra dan
pemeriksaan darah dengan hemoglobin 7,4 gram/ desi liter.
4. Terhadap korban dilakukan penanganan pemberian cairan, pemberian obat obatan dan
penanganan luka.
5. Korban dirawat di RS EFARINA tanggal 25 November 2015
KESIMPULAN :
Telah diperiksa seorang perempuan berumur 35tahun. Pada pemeriksaan ditemukan luka pada
kepala dan lengan kiri mengakibatkan luka berat pada korban akibat kekerasan benda tajam.
Perbuatan terdakwa diatur dan diancam melanggar ketentuan pidana dalam Pasal 351
Ayat (2) KUHP.
Menimbang, bahwa atas dakwaan tersebut, terdakwa melalui Penasehat Hukumnya
menyatakan mengerti akan maksud dan isi dakwaan tersebut dan menyatakan tidak mengajukan
keberatan/eksepsi;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah mengajukan
saksi-saksi didepan persidangan dibawah sumpah sesuai dengan agamanya masing-masing,
sebagai berikut:
1. Saksi NOVA DAMAYANTI Als NOVA Binti BACHTIAR EFENDI;
- Bahwa pada hari Rabu tanggal 25 November 2015 sekira jam 07.30 wib Majelis Guru
dan siswa SMK N 1 Ukui mengadakan upacara Hari Guru, lalu sekira jam 09.00 wib
setelah upacara selesai para guru dan siswa berkumpul di ruang majelis guru untuk
bersilaturahmi antara guru dan siswa.
- Bahwa sekira jam 10.30 wib saksi pergi ke ruangan saksi untuk melanjutkan
pekerjaan saksi dan kemudian datang terdakwa sambil membawa tas miliknya dan
duduk di kursi sofa yang ada di ruangan tersebut.
- Bahwa saat terdakwa berada di ruangan saksi, terdakwa ada meminta SKP (Surat
Kinerja Pegawai) dan SPMT (Surat Pernyataan Mulai Tugas)
- Bahwa karena kinerja terdakwa saksi dinilai tidak baik seperti tidak menjalankan
tugas sebagai guru dengan baik, masuk sesuka hati dan tidak ikut dalam upacara
peringatan Hari Guru, maka saksi tidak menyerahkan surat yang diminta terdakwa
tersebut.
- Bahwa merasa tidak terima dengan penolakan saksi maka terdakwa marah dan
mengangkat meja kecil di depan sofa tempat terdakwa dan saksi duduk dan
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
12
menghempaskannya kepada saksi namun saat itu saksi menangkisnya dengan tangan
kanan tepatnya di bagian lengan saksi.
- Bahwa setelah dihempas dengan meja saksi berdiri karena ketakutan dan setelah
melihat wajah terdakwa yang semakin terlihat marah, tiba-tiba saksi melihat terdakwa
mengeluarkan parang dari dalam tas yang ia bawa, dan saksi mencoba melarikan diri.
- Bahwa saat saksi keluar dari pintu ruangan, terdakwa mengayunkan parangnya ke
kepala saksi dan setelah itu saksi tetap berusaha melarikan diri dan terdakwa kembali
membacok kepala saksi berulang kali.
- Bahwa saat saksi mulai lemas dan pandangan saksi mulai goyang terdakwa
mengayunkan parangnya ke arah perut saksi namun saksi tangkis dengan tangan kiri
saksi sehingga parang tersebut melukai tangan saksi tepatnya diatas pergelangan
tangan sebelah kiri.
- Bahwa karena banyak darah yang keluar maka saksi terjatuh dalam posisi terduduk di
dekat pintu masuk ruang kepala sekolah dan kemudian saksi berteriak minta tolong,
sehingga para guru datang menolong saksi sedangkan terdakwa saksi tidak
mengetahui lagi ada dimana karena saat itu saksi sudah sangat lemah dan banyak
mengeluarkan darah.
- Bahwa selanjutnya oleh para guru, saksi dibawa ke Puskesmas Ukui lalu dirujuk ke
RS Efarina Pkl. Kerinci lalu dirujuk lagi ke RS Santa Maria Pekanbaru.
- Bahwa terdakwa di sekolah dikenal sebagai sosok yang temperament, gampang
tersinggung, suka mencari kesalahan dan kejelekan orang lain dan sosialnya kurang.
- Bahwa akibat perbuatan terdakwa, saksi mengalami luka bacok dibagian kepala
sebanyak 3 bacokan dan terhadap bacokan tersebut mengakibatkan retak dirangka
kepala sesuai hasil foto rongen di rumah sakit Mahkota – Malaysia, serta pergelangan
tangan kiri saksi mengalami luka robek dan saat ini jari-jari tangan saksi bagian kiri
tidak lagi berasa karena ada otot yang terputus dipergelangan tangan tersebut.
- Bahwa setelah kejadian hingga saat sekarang saksi belum bisa beraktifitas normal
karena masih mengalami pusing.
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan ada yang tidak
benar yaitu :
1. Terdakwa tidak ada berkata kau – kau kepada saksi Nova.
2. Saat terdakwa sudah emosi, terdakwa ke ruangan majelis guru untuk mengambil
parang yang ada dimeja terdakwa dan membawa nya ke ruangan saksi Nova lalu
membacokan nya ke saksi Nova.
Sedangkan saksi menyatakan tetap pada keterangannya semula;
2. Saksi YOSI SYAFRIANTI Als YOSI Binti SYAFRINAL (Alm.);
- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa karena sama-sama bekerja sebagai guru di SMK
1 Ukui Kec.Ukui Kab.Pelalawan namun terhadap terdakwa, saksi tidak ada hubungan
keluarga.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
13
- Bahwa pada hari Rabu tanggal 25 November 2015 sekira jam 10.30 wib bertempat di
SMK N 1 Ukui Desa Ukui Dua Kec. Ukui Kab. Pelalawan telah terjadi pembacokan
yang dilakukan oleh terdakwa terhadap kepala sekolah SMK 1 Ukui yakni saksi Nova
Damayanti.
- Bahwa saat kejadian saksi mengetahui nya dan saat berada ditempat tersebut dan
jarak saksi dengan tempat kejadian kejadian hanya sekitar 5 (lima) meter.
- Bahwa saksi melihat diantara ruang kepala sekolah dan ruangan TU, saksi Nova
berusaha berjalan keluar dan berteriak minta tolong dan saat itu terdakwa
membacokan parang yang dipegangnya kearah kepala saksi NOVA sebanyak 3 (tiga)
kali.
- Bahwa ketika saksi Nova sudah berada diluar ruangan terdakwa hendak membacokan
kembali parang yang dipegangnya ke kepala saksi Nova, namun saksi melihat parang
tersebut terlepas dari gagang nya yang terbuat dari kayu sehingga parang terjatuh
dihalaman dekat taman didepan ruangan tata Usaha.
- Bahwa melihat kejadian tersebut, saksi dan beberapa para guru langsung menolong
saksi Nova sedangkan terdakwa pergi meninggalkan tempat tersebut.
- Bahwa selain luka robek di kepala saksi NOVA mendapat luka robek di pergelangan
tangan sebelah kiri.
- Bahwa selain terdakwa dan saksi Nova Damayanti, tidak ada lagi orang lain diruangan
Kepala Sekolah tersebut.
- Bahwa saksi tidak mengetahui kapan terdakwa masuk keruangan Saksi Nova
damayanti karena pada saat upacara hari guru sekitar jam 07.30 Wib, terdakwa tidak
datang namun selesai upacara sekitar jam 09.00 Wib, saksi ada melihat terdakwa
dengan membawa tas ransel yang disandang dipunggung nya.
- Bahwa saksi tidak mengetahui apa permasalahan sehingga terdakwa melakukan
pembacokan terhadap saksi Nova dan saksi hanya mengetahui ketika saksi Nova
sudah berlumuran darah berteriak minta tolong berjalan keluar dari ruangan nya dan
dibelakang saksi Nova terlihat terdakwa yang sedang mengayunkan sebilah parang
dari pegangan tangannya.
- Bahwa saksi tidak mengetahui darimana terdakwa mendapatkan parang tersebut dan
selama saksi berada diruangan majelis guru, saksi tidak melihat terdakwa masuk
mengambil parang.
- Bahwa selain saksi yang menyaksikan kejadian tersebut ada juga Saksi EDI dan saksi
AGUNG.
- Bahwa terdakwa di sekolah dikenal sebagai sosok yang temperament, gampang
tersinggung, suka marah-marah dan suka mencari kesalahan dan kejelekan orang lain
dan kurang bersosialisasi.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
14
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan ada yang tidak
benar yaitu : Terdakwa tidak pernah marah-marah terhadap siapa pun dan tidak pernah membuat
keributan disekolah. Sedangkan saksi menyatakan tetap pada keterangannya semula;
3. Saksi AGUNG SETIAWAN, S.Pd Als AGUNG Bin SUTOPO;
- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa karena sama-sama bekerja sebagai guru di SMK
1 Ukui Kec.Ukui Kab.Pelalawan namun terhadap terdakwa, saksi tidak ada hubungan
keluarga.
- Bahwa pada hari Rabu tanggal 25 November 2015 sekira jam 10.30 wib bertempat di
SMK N 1 Ukui Desa Ukui Dua Kec. Ukui Kab. Pelalawan telah terjadi pembacokan
yang dilakukan oleh terdakwa terhadap kepala sekolah SMK 1 Ukui yakni saksi Nova
Damayanti.
- Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut karena pada saat itu saksi sedang berada di
ruang majelis guru dan mendengar teriakan minta tolong dari saksi NOVA dan setelah
mendengar teriakan tersebut saksi keluar ruangan dan saksi menyaksikan saksi NOVA
dibacok oleh terdakwa.
- Bahwa jarak antara saksi dengan tempat kejadian hanya sekitar 12 (dua belas) meter
- Bahwa saksi melihat terdakwa ada melakukan pembacokan ke arah kepala saksi
NOVA sebanyak 1 (satu) kali dengan menggunakan sebilah parang yang gagangnya
terbuat dari kayu.
- Bahwa saat melihat kejadian tersebut, saksi panik dan berusaha untuk mencari alat
yang dapat menolong saksi Nova Damayanti akan tetapi saksi tidak tahu apa yang
harus diambil.
- Bahwa setelah terdakwa pergi barulah saksi dan rekan-rekan guru lainnya menolong
saksi Nova.
- Bahwa selain luka robek di kepala, saksi NOVA juga mengalami luka robek di
pergelangan tangan sebelah kiri nya.
- Bahwa saksi melihat sebilah parang yang tidak ada gagangnya terjatuh di halaman
dekat taman didepan ruangan tata usaha dan dapat saksi pastikan bahwa parang
tersebutlah yang digunakan terdakwa untuk membacok kepala saksi Nova Damayanti.
- Bahwa selain terdakwa dan saksi Nova Damayanti, tidak ada lagi orang lain diruangan
Kepala Sekolah tersebut.
- Bahwa saksi tidak mengetahui kapan terdakwa masuk keruangan Saksi Nova
damayanti karena pada saat upacara hari guru sekitar jam 07.30 Wib.
- Bahwa saksi tidak mengetahui apa permasalahan sehingga terdakwa melakukan
pembacokan terhadap saksi Nova dan saksi hanya mengetahui ketika saksi Nova
sudah berlumuran darah berteriak minta tolong berjalan keluar dari ruangan nya dan
dibelakang saksi Nova terlihat terdakwa yang sedang mengayunkan sebilah parang
dari pegangan tangan nya.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
15
- Bahwa saksi tidak mengetahui dari mana terdakwa mendapatkan parang tersebut dan
selama saksi berada diruangan majelis guru, saksi tidak melihat terdakwa masuk
mengambil parang.
- Bahwa terdakwa di sekolah dikenal sebagai sosok yang temperament, gampang
tersinggung, suka marah-marah dan suka mencari kesalahan dan kejelekan orang lain
dan kurang bersosialisasi.
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan ada yang tidak
benar yaitu:
1. Pada saat terdakwa mengambil parang diruangan majelis guru, tidak satupun guru ada
diruangan tersebut.
2. Terdakwa tidak pernah marah-marah terhadap siapa pun dan tidak pernah membuat
keributan disekolah.
Sedangkan saksi menyatakan tetap pada keterangannya semula;
4. Saksi EDI SUPRIYONO Als EDI Bin SARDI;
- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa karena sama-sama bekerja sebagai guru di SMK 1
Ukui Kec.Ukui Kab.Pelalawan namun terhadap terdakwa, saksi tidak ada hubungan
keluarga.
- Bahwa pada hari Rabu tanggal 25 November 2015 sekira jam 10.30 wib bertempat di
SMK N 1 Ukui Desa Ukui Dua Kec. Ukui Kab. Pelalawan telah terjadi pembacokan
yang dilakukan oleh terdakwa terhadap kepala sekolah SMK 1 Ukui yakni saksi Nova
Damayanti.
- Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut pada saat saksi sedang berada di ruang
majelis guru dan mendengar teriakan dari siswa SMK dan setelah saksi keluar ruangan
saksi melihat saksi NOVA sudah jatuh terduduk dengan bersimbah darah.
- Bahwa saksi melihat disebelah saksi NOVA yang terduduk bersimbah darah ada
terdakwa yang sedang berdiri sambil memegang sebilah parang yang gagangya terbuat
dari kayu.
- Bahwa saksi melihat sebilah parang yang tidak ada gagangnya terjatuh di halaman
dekat taman didepan ruangan tata usaha dan dapat saksi pastikan bahwa parang
tersebutlah yang digunakan terdakwa untuk membacok kepala saksi Nova Damayanti
karena ada darah yang menempel di parang tersebut.
- Bahwa selain terdakwa dan saksi Nova Damayanti, tidak ada lagi orang lain diruangan
Kepala Sekolah tersebut.
- Bahwa saksi tidak mengetahui kapan terdakwa masuk keruangan Saksi Nova
damayanti karena pada saat upacara hari guru sekitar jam 07.30 Wib.
- Bahwa saksi tidak mengetahui apa permasalahan sehingga terdakwa melakukan
pembacokan terhadap saksi Nova dan saksi hanya mengetahui ketika saksi Nova sudah
berlumuran darah berteriak minta tolong berjalan keluar dari ruangan nya dan
dibelakang saksi Nova terlihat terdakwa.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
16
- Bahwa saksi tidak mengetahui darimana terdakwa mendapatkan parang tersebut dan
selama saksi berada diruangan majelis guru, saksi tidak melihat terdakwa masuk
mengambil parang.
- Bahwa selain luka robek di kepala, saksi NOVA juga mengalami luka robek di
pergelangan tangan sebelah kiri.
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan ada yang tidak
benar yaitu : Pada saat terdakwa mengambil parang diruangan majelis guru, tidak satupun guru
ada diruangan tersebut. Sedangkan saksi menyatakan tetap pada keterangannya semula;
5. Saksi AGUS SALIM Als AGUS Bin USMAN LATIF;
- Bahwa pada hari Rabu tanggal 25 November 2015 sekira jam 10.30 wib bertempat di
SMK N 1 Ukui Desa Ukui Dua Kec. Ukui Kab. Pelalawan telah terjadi pembacokan
yang dilakukan oleh terdakwa terhadap kepala sekolah SMK 1 Ukui yakni saksi Nova
Damayanti.
- Bahwa pada saat kejadian saksi sedang bekerja bangunan untuk membangun local di
SMK N 1 Ukui tersebut, dan saat itu saksi mendengar suara minta tolong dari para
siswa dan majelis guru.
- Bahwa setelah mendengar suara teriakan tersebut saksi langsung pergi ke lokasi asal
suara dan setelah itu saksi melihat saksi NOVA berdiri sempoyongan dengan
bersimbah darah.
- Bahwa setelah melihat saksi NOVA bersimbah darah saksi langsung mendekati saksi
NOVA dan merangkulnya dan langsung mengambil sepeda motor dan membawa pergi
saksi NOVA ke Puskesmas Ukui.
- Bahwa menurut guru-guru dan siswa yang berada ditempat kejadian, sebab saksi
NOVA bersimbah darah karena saksi NOVA dibacok dengan menggunakan parang
oleh terdakwa.
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan tidak ada
keberatan;
6. Saksi REFLIANA Als ANA Binti BAHARUDIN;
- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa karena sama-sama bekerja sebagai guru di SMK 1
Ukui Kec.Ukui Kab.Pelalawan namun terhadap terdakwa, saksi tidak ada hubungan
keluarga.
- Bahwa pada hari Rabu tanggal 25 November 2015 sekira jam 10.30 wib bertempat di
SMK N 1 Ukui Desa Ukui Dua Kec. Ukui Kab. Pelalawan telah terjadi pembacokan
yang dilakukan oleh terdakwa terhadap kepala sekolah SMK 1 Ukui yakni saksi Nova
Damayanti.
- Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut setelah saksi mendengar teriakan dari para
siswa dan setelah itu saksi keluar ruangan majelis guru dan melihat saksi NOVA sudah
berada di teras ruang kepala sekolah dengan berlumuran darah
- Bahwa saksi NOVA berlumuran darah akibat pembacokan yang dilakukan terdakwa
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
17
- Bahwa yang melakukan pembacokan terhadap saksi NOVA adalah terdakwa karena
pada saat saksi NOVA berada di teras ruangan kepala sekolahdengan berlumuran darah
terdakwa sudah dalam posisi hendak meninggalkan lokasi kejadian
- Bahwa setahu saksi penyebab terdakwa melakukan pembacokan terhadap saksi NOVA
adalah SKP (Surat Penilaian Kerja) dan SPMT (Surat Perintah Melaksanakan Tugas)
serta SPT (Surat Perintah Tugas) yang mana surat-surat tersebut dibutuhkan terdakwa
untuk pengurusan 100% PNS nya, dan surat-surat yang dibutuhkan terdakwa tersebut
tidak dikeluarkan saksi NOVA
- Bahwa saksi ada mengatakan kepada saksi NOVA secara bergurau bahwa terdakwa
ada mengasah parang, dan saksi mengetahui terdakwa mengasah parang karena saksi
diberitahu oleh sdr. SAPARDI yang juga guru di SMK N 1 Ukui pada hari Senin
tanggal 23 November 2015 ;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan tidak ada
keberatan;
Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan yang pada
pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa terdakwa pada hari Rabu tanggal 25 Nopember 2015 sekira jam 10.30.Wib di jam
istirahat dan juga saat itu jam pertama dan kedua tidak ada proses belajar mengajar
dikarenakan bertepatan dengan hari guru, terdakwa mendatangi ruangan Kepala Sekolah
yaitu saksi NOVA DAMAYANTI.
- Bahwa terdakw sudah berada diruangan saksi Nova Damayanti, terdakwa duduk dikursi
sofa yang ada didepan meja kerja saksi Nova Damayanti, kemudian terdakwa langsung
mengatakan maksud dan tujuan terdakwa menemui saksi Nova Damayanti dengan
mengatakan “ BUK, saya mau minta SKP dan SPMT untuk bahan PNS saya “ namun saat
itu saksi Nova Damayanti belum menjawab karena sedang menerima telpon, setelah
selesai menerima telepon lalu saksi Nova Damayanti berkata kepada terdakwa “ kenapa
saya harus memberikan skp dan spmt kepada bapak “ lalu terdakwa jawab “ Ibu kan
Kepala sekolah saya. “
- Bahwa selanjutnya saksi Nova Damayanti mengatakan “ Kalo hanya alasan saya Kepala
sekolah bapak saya belum bisa berikan, coba cari alasan yang lain “ dan saat itu terdakwa
jawab bahwa terdakwa tidak ada alasan lain karena tidak mungkin terdakwa meminta
surat kepada orang lain, dan yang harus mengeluarkan surat tersebut adalah Kepala
Sekolah.
- Bahwa kemudian saksi Nova Damayanti mengatakan kepada terdakwa apa yang telah
terdakwa sampaikan kepada bapak ZARPI (Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Kab.
Pelalawan) lalu terdakwa jawab “ saya tidak ada mengatakan apa-apa kepada bapak
ZARPI, selanjutnya saksi Nova Damayanti kembali bertanya hal yang sama tersebut, lalu
terdakwa jawab “ Saya hanya menyampaikan keluhan saya terhadap ibu selama satu
tahun ini kepada pak ZARPI “ lalu saksi Nova Damayanti kembali bertanya kepada
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
18
terdakwa “ Apa yang telah bapak sampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan (Kab.
Pelalawan), kok ada No. HP nya sama bapak “, mendengar kata-kata saksi Nova
Damayanti saat itu terdakwa hanya diam dan tidak menjawab, selanjutnya saksi Nova
Damayanti arah-marah dan mengatakan Kau Kau kepada terdakwa , dan mengatakan “
dari dulu kau hanya lapor sana sini itu bukan kerjaan orang itu kerjaan anjing, lalu
terdakwa menjawab “ Lo kok gitu buk, tolong lah Buk waktu dah mepet waktu saya
hanya kamis dan jum’at saja (batas pengumpulan tanggal 1 Desember) dan ibu juga tau
belum tentu satu hari surat itu langsung siap di Dinas.
- Bahwa selanjutnya saksi Nova Damayanti menjawab “ kalau saya tidak mau kasih gimana
“ lalu terdakwa berkata lagi “ tolong lah buk ini hidup mati saya “, dan dijawab lagi oleh
saksi Nova Damayanti “ itu urusan kamu, pokoknya saya tidak mau berikan “ lalu
mendengar hal tersebut terdakwa emosi dan teringat parang yang terdakwa simpan dimeja
terdakwa yang ada diruang majelis guru, lalu terdakwa keluar dari ruangan saksi Nova
Damayanti dan menuju keruang majelis guru yang berjarak sekitar 6 (enam) meter dari
ruangan saksi Nova Damayanti lalu terdakwa mengambil parang tersebut dan
memasukkannya kedalam tas milik terdakwa.
- Bahwa kemudian terdakwa kembali masuk keruangan saksi Nova Damayanti dengan
membawa tas yang berisi parang dan saat itu terdakwa letakkan disamping terdakwa
duduk, lalu saksi Nova Damayanti bertanya “ Mau apa lagi Kau “ lalu terdakwa jawab “
tolong lah Buk “ lalu dijawab lagi oleh saksi Nova Damayanti “ Kalau saya tidak mau,
mau apa kau “ dan dijawab terdakwa “ Buk, udah lah, kita sudah 1 tahun kayak gini,
seperti anak kecil aja kita “ lalu dijawab saksi Nova Damayanti “ Kalau satu tahun mau
ngapain “ dan saat itu terdakwa sudah tambah emsosi, lalu terdakwa mengatakan “ Buk,
ini menyangkut hidup saya, jangan sampai saya masuk penjara “ lalu saksi Nova
Damayanti mengatakan “ mau kau masuk penjara,mau gak jadi PNS itu urusanmu bukan
urusanku.
- Bahwa mendengar hal tersebut, terdakwa tambah emosi dan terdakwa membalikkan meja
kecil yang ada dihadapan terdakwa sambil mengatakan “ Betul-betul lah buk “ lalu saksi
Nova Damayanti langsung berdiri dan lalu terdakwa juga berdiri sambil mendekati meja
saksi Nova Damayanti, “ kemudian saksi Nova Damayanti berkata “ mau apa kau “
selanjutnya terdakwa langsung membuka kancing tas terdakwa dan mengambil parang
yang ada ditas tersebut kemudian parang tersebut terdakwa pegang dan ayunkan
kebagian kepala saksi Nova Damayanti dan mengenai nya, lalu saksi Nova Damayanti
hendak melarikan diri dan keluar dari ruangan dan saat mau keluar ruangan posisi saksi
Nova Damayanti dekat dengan terdakwa dikarenakan posisi terdakwa dekat pintu keluar
lalu terdakwa kembali mengayunkan parang tersebut kebagian kepala saksi Nova
Damayanti.
- Bahwa selanjutnya setelah saksi Nova Damayanti keluar dan berada diruang tamu kepala
Sekolah lalu terdakwa kembali mengayunkan parang tersebut dan seingat terdakwa
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
19
mengenai lengan kiri dari saksi Nova Damayanti dikarenakan saat saksi Nova Damayanti
mau melarikan diri menghadap terdakwa sehingga lengan kirinya yang kena dan saat
terdakwa mengayunkan parang kebagian lengan kirinya saat itu juga mata (besi) dari
parang tersebut lepas dan terlempar ke taman yang ada didepan ruangan kepala sekolah
sedangkan gagangnya saat itu masih terdakwa pegang, lalu terdakwa lihat saksi Nova
Damayanti sudah berteriak minta tolong dan kesakitan dan berjalan kehalaman sekolah
(lapangan basket) dan di jilbab saksi Nova Damayanti sudah berlumuran darah, dan saat
itu siswa dan para guru sudah ramai dan menjerit-menjerit, lalu terdakwa membuang
gagang parang juga disekitar depan ruangan kepala sekolah, lalu terdakwa pergi menuju
kantin tempat terdakwa memarkirkan sepeda motor.
- Bahwa sebelumnya belum pernah meminta langsung SKP dan SMPT tersebut kepada
saksi Nova hanya meminta bantuan kawan-kawan sesama guru untuk menyampaikan nya.
Menimbang, bahwa didepan persidangan terdakwa mengajukan saksi ade charge yang
disumpah didepan persidangan sesuai dengan agamanya masing-masing dan memberikan
keterangan sebagai berikut:
1. Saksi RIKI ANWAR;
- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa karena sama-sama bekerja sebagai guru di SMK 1
Ukui Kec.Ukui Kab.Pelalawan namun terhadap terdakwa, saksi tidak ada hubungan
keluarga.
- Bahwa pada hari Rabu tanggal 25 November 2015 sekira jam 10.30 wib bertempat di
SMK N 1 Ukui Desa Ukui Dua Kec. Ukui Kab. Pelalawan telah terjadi pembacokan
yang dilakukan oleh terdakwa terhadap kepala sekolah SMK 1 Ukui yakni saksi Nova
Damayanti.
- Bahwa saat kejadian pembacokan tersebut saksi tidak melihat dan mengetahuinya,
karena saat itu saksi sedang berada diwarung milik saksi dan saksi baru mengetahuinya
setelah saksi dikabari oleh guru di sekolah.
- Bahwa sebelum kejadian terdakwa pernah bercerita tentang SKP nya yang belum
ditanda tangani oleh saksi Nova Damayanti.
- Bahwa selama menjadi guru di SMK 1 Ukui bersama-sama terdakwa, saksi tidak
pernah mendengar terdakwa membuat keributan.
- Bahwa saksi mengetahui terdakwa pernah di Non Jam kan untuk mengajar oleh Saksi
Nova Damayanti selaku Kepala Sekolah SMK 1 Ukui dan saksi tidak mengetahui apa
menyebabnya.
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan tidak ada
keberatan;
2. Saksi ANDRES;
- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa karena dulu pernah sama-sama saksi bekerja
sebagai guru di SMK 1 Ukui Kec.Ukui Kab.Pelalawan namun terhadap terdakwa, saksi
tidak ada hubungan keluarga.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
20
- Bahwa saksi pernah menjadi guru di SMK N 1 Ukui sejak Januari 2014 s/d Oktober
2014.
- Bahwa pada saat saksi menjadi guru di SMK N 1 Ukui tersebut kepala sekolahnya
adalah Bapak Lasmono
- Bahwa Bapak Lasmono digantikan oleh saksi NOVA sebagai Kepala Sekolah SMK N
1 Ukui pada bulan Agustus 2014.
- Bahwa pada hari Rabu tanggal 25 November 2015 sekira jam 10.30 wib bertempat di
SMK N 1 Ukui Desa Ukui Dua Kec. Ukui Kab. Pelalawan telah terjadi pembacokan
yang dilakukan oleh terdakwa terhadap kepala sekolah SMK 1 Ukui yakni saksi Nova
Damayanti.
- Bahwa saat kejadian pembacokan tersebut saksi tidak melihat dan mengetahuinya,
karena saat itu saksi tidak lagi bekerja sebagai guru di SMK 1 Ukui dan saksi
mengetahui kejadian tersebut mendengar cerita-cerita dari orang-orang.
- Bahwa selama menjadi guru di SMK 1 Ukui bersama-sama terdakwa, saksi tidak
pernah mendengar terdakwa membuat keributan.
- Bahwa saksi mengundurkan diri sebagai guru di SMK 1 Ukui sekitar bulan Oktober
2014 dan saat itu kepala sekolah nya saksi Nova Damayanti karena saksi merasa saksi
Nova Damayanti selalu mempersulit urusan guru-guru nya dan saksi merasa tidak
cocok terhadap kepemimpinan saksi Nova Damayanti.
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan tidak ada
keberatan;
3. Saksi ISWANDI ISMAIL;
- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa karena dari Tahun 2006 s/d 2008, saksi bersama-
sama terdakwa bejerja sebagai guru di SMK N 1 Pkl. Lesung.
- Bahwa pada tahun 2012 terdakwa pindah ke SMK N 1 Ukui.
- Bahwa pada hari Rabu tanggal 25 November 2015 sekira jam 10.30 wib bertempat di
SMK N 1 Ukui Desa Ukui Dua Kec. Ukui Kab. Pelalawan telah terjadi pembacokan
yang dilakukan oleh terdakwa terhadap kepala sekolah SMK 1 Ukui yakni saksi Nova
Damayanti.
- Bahwa saat kejadian pembacokan tersebut saksi tidak melihat dan mengetahuinya,
karena saat itu saksi sedang mengajar di SMK 1 Pangkalan Lesung dan saksi
mengetahui kejadian tersebut setelah ada orang yang mengabari istri terdakwa yang
saat itu sama-sama sedang mengajar di sekolah tempat saksi mengajar.
- Bahwa selama menjadi guru di SMK 1 Pangkalan Lesung bersama-sama terdakwa,
saksi tidak pernah mendengar terdakwa membuat keributan.
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan tidak ada
keberatan;
Menimbang, bahwa Penuntut Umum dipersidangan mengajukan barang bukti berupa :
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
21
- 1 (satu) helai jilbab warna putih yang berlumuran darah dan juga terdapat robekan pada
jilbab
- 1 (satu) helai baju dinas batik PGRI warna putih hitam yang berlumuran darah
- 1 (satu) helai rok warna hitam yang ada bercak darah
- 1 (satu) pasang sepatu warna krem merk Bucheri terdapat bercak darah.
- 1 (satu) helai baju PGRI warna hitam putih yang ada bercak darah
- 1 (satu) buah tas warna hitam merk Carbani Premium.
- 1 (satu) unit SPM merk Tiger BM 3620 VA warna merah
- 1 (satu) buah meja.
- 1 (satu) buah parang bertangkai kayu;
yang telah disita secara sah menurut hukum dan diakui oleh saksi-saksi dan Terdakwa ada
kaitannya dengan perbuatan Terdakwa, dengan demikian dapat digunakan untuk memperkuat
pembuktian;
Menimbang, bahwa selain barang bukti tersebut, juga diajukan bukti surat berupa :
- Visum Et Repertum No : VR-01/RS-ETA/XII/2015, tanggal 29 Desember 2015 yang dibuat
dan ditanda tangani oleh Dr. Chichie Winne NST, dokter pemeriksa pada Rumah Sakit
Efarina, dengan kesimpulan hasil pemeriksaan sebagai berikut :
Hasil Pemeriksaan Luar :
- Korban datang dalam keadaan kesadaran penuh. Tekanan darah 100/60 mm air raksa,
nadi 103 kali/ menit, pernafasan 23 kali/ menit , temperatur 36 derajat celcius.
- Pada korban ditemukan
a. Kepala bagian kiri didapatkan luka ukuran 10cm, tepi luka rata, dasar luka tulang
tengkorak.
b. Kepala bagian kanan didapatkan 2buah luka dengan ukuran masing masing 10cm dan
8cm, tepi luka rata dasar luka tulang.
c. Lengan kiri luka bentuk setengah lingkaran dengan panjang 20cm, tepi luka rata, dasar
otot tampak sebagian otot terpotong.
- Pada korban dilakukan pemeriksaan foto rongent scadel, foto rongent antebrachii sinistra
dan pemeriksaan darah dengan hemoglobin 7,4 gram/ desi liter.
- Terhadap korban dilakukan penanganan pemberian cairan, pemberian obat obatan dan
penanganan luka.
- Korban dirawat di RS EFARINA tanggal 25 November 2015
KESIMPULAN :
- Telah diperiksa seorang perempuan berumur 35tahun. Pada pemeriksaan ditemukan luka
pada kepala dan lengan kiri mengakibatkan luka berat pada korban akibat kekerasan
benda tajam;
Menimbang, bahwa dari hasil pemeriksaan dipersidangan berdasarkan keterangan saksi-
saksi, keterangan Terdakwa dan barang bukti serta bukti surat tersebut yang saling bersesuaian
antara satu dengan yang lainnya, maka terdapatlah fakta-fakta hukum sebagai berikut :
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
22
- Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 25 November 2015 sekira jam 07.30 wib Majelis Guru
dan siswa SMK N 1 Ukui mengadakan upacara Hari Guru, lalu sekira jam 09.00 wib setelah
upacara selesai para guru dan siswa berkumpul di ruang majelis guru untuk bersilaturahmi
antara guru dan siswa;
- Bahwa benar sekira jam 10.30 wib terdakwa datang keruangan kepala sekolah sambil
membawa tas miliknya dan duduk di kursi sofa yang ada di ruangan tersebut;
- Bahwa benar saat terdakwa berada di ruangan saksi korban, terdakwa ada meminta SKP
(Surat Kinerja Pegawai) dan SPMT (Surat Pernyataan Mulai Tugas);
- Bahwa karena kinerja terdakwa, menurut saksi korban tidak baik seperti tidak menjalankan
tugas sebagai guru dengan baik, masuk sesuka hati dan tidak ikut dalam upacara peringatan
Hari Guru, maka saksi korban tidak menyerahkan surat yang diminta terdakwa tersebut;
- Bahwa benar merasa tidak terima dengan penolakan saksi korban, maka terdakwa marah dan
mengangkat meja kecil di depan sofa tempat terdakwa dan saksi korban duduk dan
menghempaskannya kepada saksi korban namun saat itu saksi korban menangkisnya dengan
tangan kanan tepatnya di bagian lengan saksi korban;
- Bahwa benar setelah dihempas dengan meja, saksi korban berdiri karena ketakutan dan
setelah melihat wajah terdakwa yang semakin terlihat marah, tiba-tiba saksi korban melihat
terdakwa mengeluarkan parang dari dalam tas yang ia bawa, dan saksi korban mencoba
melarikan diri;
- Bahwa benar saat saksi korban keluar dari pintu ruangan, terdakwa mengayunkan parangnya
ke kepala saksi korban dan setelah itu saksi korban tetap berusaha melarikan diri dan
terdakwa kembali membacok kepala saksi korban berulang kali;
- Bahwa benar saat saksi korban mulai lemas dan pandangan saksi mulai goyang terdakwa
mengayunkan parangnya ke arah perut saksi namun saksi tangkis dengan tangan kiri saksi,
sehingga parang tersebut melukai tangan saksi tepatnya diatas pergelangan tangan sebelah
kiri;
- Bahwa benar karena banyak darah yang keluar maka saksi korban terjatuh dalam posisi
terduduk di dekat pintu masuk ruang kepala sekolah dan kemudian saksi korban berteriak
minta tolong, sehingga para guru datang menolong saksi korban sedangkan saksi tidak
mengetahui terdakwa kemana perginya, karena saat itu saksi korban sudah sangat lemah dan
banyak mengeluarkan darah;
- Bahwa benar selanjutnya oleh para guru, saksi korban dibawa ke Puskesmas Ukui lalu
dirujuk ke RS Efarina Pkl. Kerinci lalu dirujuk lagi ke RS Santa Maria Pekanbaru;
- Bahwa benar akibat perbuatan terdakwa, saksi korban mengalami luka bacok dibagian
kepala sebanyak 3 bacokan dan terhadap bacokan tersebut mengakibatkan retak dirangka
kepala sesuai hasil foto rongen di rumah sakit Mahkota – Malaysia, serta pergelangan tangan
kiri saksi mengalami luka robek dan saat ini jari-jari tangan saksi bagian kiri tidak lagi berasa
karena ada otot yang terputus dipergelangan tangan tersebut;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
23
- Bahwa benar setelah kejadian hingga saat sekarang saksi korban belum bisa beraktifitas
normal karena masih mengalami pusing.
Menimbang, bahwa selanjutnya mengenai segala sesuatu yang terjadi selama persidangan
perkara ini berlangsung di anggap sudah termuat di dalam Berita Acara Persidangan dan menjadi
satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan putusan ini ;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah
berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan
tindak pidana yang didakwakan kepadanya ;
Menimbang, bahwa Penuntut Umum dalam menghadapkan terdakwa ke muka
persidangan telah mendakwa dengan dakwaan alternatif, oleh karena itu Majelis Hakim
mempunyai kebebasan memilih dakwaan mana yang akan dibuktikan berdasarkan fakta-fakta
hukum yang terungkap dipersidangan, sehingga sebagaimana fakta yang terungkap
dipersidangan Majelis Hakim memilih untuk mempertimbangkan dakwaan kesatu yaitu
melanggar ketentuan Pasal 338 KUHP jo. Pasal 53 ayat (1) KUHP, yang unsur-unsurnya adalah
sebagai berikut:
1. Unsur Barang Siapa;
2. Unsur Dengan sengaja;
3. Unsur merampas nyawa orang lain;
4. Unsur Tidak selesainya tindak pidana tersebut bukan disebabkan oleh kehendaknya
sendiri;
Ad.1. Unsur Barang Siapa :
Menimbang, bahwa unsur ‘barangsiapa’ berarti subyek hukum baik seorang tertentu/ a
persoon (natuurlijke persoon) maupun badan hukum (recht persoon) yang memiliki hak dan
kewajiban dan yang tunduk terhadap hukum pidana yang berlaku di Indonesia (vide pasal 2
sampai dengan pasal 9 KUHP) dan yang karena perbuatannya disangka atau didakwa
melakukan suatu tindak pidana dan mampu bertanggungjawab atas perbuatannya itu.
Menimbang, bahwa dipersidangan Jaksa/ Penuntut Umum telah menghadirkan
Terdakwa DASMAR JONI ROSA, S.Pd. Alias DJ Bin RASYAD IMAM MUNIR (Alm.)
yang setelah diperiksa identitasnya ternyata mempunyai identitas yang sama dengan identitas
para Terdakwa yang dimaksud oleh Jaksa/ Penuntut Umum dalam surat dakwaannya
sebagaimana telah dibenarkan pula oleh Terdakwa dan saksi-saksi, akan tetapi apakah
perbuatan itu dapat dipertanggungjawabkan kepada Terdakwa atau tidak, maka akan
dipertimbangkan setelah mempertimbangkan unsur-unsur yang lainnya;
Menimbang, bahwa dengan demikian, unsur ”barangsiapa” telah terbukti/ terpenuhi;
Ad.2. Unsur Dengan sengaja Merampas nyawa orang lain:
Menimbang, bahwa elemen “dengan sengaja” terletak di depan elemen berikutnya,
berarti kesengajaan dari Terdakwa ditujukan untuk tindakan elemen berikutnya tersebut dalam
artian ada kehendak (willens) dari Terdakwa melakukan perbuatan merampas nyawa orang
lain dan Terdakwa mengetahui (wetens) akibat perbuatannya tersebut;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
24
Menimbang, bahwa kesengajaan menghilangkan nyawa orang lain itu oleh Kitab
Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) yang dewasa ini berlaku telah disebut sebagai suatu
pembunuhan. Tindak pidana pembunuhan atau kejahatan terhadap nyawa (misdrijven tegen
het leven) adalah berupa penyerangan terhadap nyawa orang lain. Untuk menghilangkannya
nyawa orang lain itu seorang pelaku harus melakukan sesuatu atau suatu rangkaian tindakan
yang berakibat dengan meninggalnya orang lain;
Menimbang, bahwa adapun rumusan unsur-unsurnya, adalah sebagai berikut :
1. Unsur Subjektif :
- Dengan sengaja;
Unsur subyektif yaitu dengan sengaja ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Unsur sengaja meliputi tindakannya dan objeknya, artinya si pembuat atau pelaku
mengetahui atau menghendaki adanya orang mati dari perbuatannya tersebut. Hilangnya
jiwa seseorang harus dikehendaki dan harus menjadi tujuan, sehingga karenanya
perbuatan yang dilakukan tersebut dengan suatu maksud atau tujuan yakni adanya niat
untuk menghilangkan nyawa orang lain;
2. Jika timbulnya akibat hilangnya jiwa orang lain tanpa dengan sengaja atau bukan menjadi
tujuan atau bukan bermaksud dan tidak pernah diniatkan tidaklah dapat dikatakan sebagai
pembunuhan (doogslag) in casu tidak dapat dikenakan ketentuan tindak pidana
pembunuhan tersebut tetapi mungkin dapat dikenakan tindak pidana lain yang
mengakibatkan orang mati tetapi tidak dengan unsur sengaja;
3. Baik timbulnya akibat maupun perbuatan yang menimbulkannya harus dilakukan dengan
sengaja, jadi pelaku atau pembuat harus mengetahui dan menghendaki bahwa dari
perbuatannya itu dapat bahkan pasti mengakibatkan adanya orang mati;
4. Untuk memenuhi tindak pidana pembunuhan dengan unsur sengaja yang terkandung
dalam pasal 338 KUHP ini disyaratkan bahwa perbuatan pembunuhan tersebut harus
dilakukan sesegera mungkin sesudah timbulnya suatu maksud atau niat untuk membunuh
tidak dengan pikir-pikir atau tidak dengan suatu perencanaan;
5. Unsur sengaja ini dalam praktek seringkali sulit untuk membuktikannya, terutama jika
pembuat atau pelaku tersebut licik ingin menghindar dari perangkat tindak pidana
tersebut. Karena unsur dengan sengaja adalah unsur subjektif adalah unsur batin si
pembuat yang hanya dapat diketahui dari keterangan tersangka atau terdakwa di depan
pemeriksaan penyidik atau didepan pemeriksaan persidangan, kecuali mudah
pembuktiannya unsur ini apabila tersangka atau terdakwa tersebut memberi keterangan
sebagai “pengakuan” artinya mengakui terus terang pengakuannya bahwa kematian si
korban tersebut memang dikehendaki atau menjadi tujuannya;
6. Pada umumnya kasus-kasus tindak pidana pembunuhan si tersangka atau terdakwa
berusaha menghindar dari pengakuan unsur sengaja tetapi selalu berlindung bahwa
kematian si korban tersebut tidak dikehendaki atau bukan menjadi niat tujuannya yakni
hanya ingin menganiaya saja atau melukainya saja;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
25
7. Untuk membuktikan unsur sengaja menurut ketentuan ini haruslah dilihat cara melakukan
dalam mewujudkan perbuatan jahatnya tersebut. Sehingga memang dikehendaki atau
diharapkan supaya korbannya meninggal dunia;
2. Unsur Obyektif :
- Perbuatan menghilangkan nyawa;
- Objeknya yaitu nyawa orang lain;
Unsur obyektif ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Unsur ini disyaratkan adanya orang mati. Dimana yang mati adalah orang lain dan bukan
dirinya sendiri si pembuat tersebut;
2. Pengertian orang lain adalah semua orang yang tidak termasuk dirinya sendiri si pelaku;
3. Dalam rumusan tindak pidana Pasal 338 KUHP tidak ditentukan bagaimana cara
melakukan perbuatan pembunuhan tersebut, tidak ditentukan alat apa yang digunakan
tersebut, tetapi Undang-undang hanya menggariskan bahwa akibat dari perbuatannya itu
yakni menghilangkan jiwa orang lain atau matinya orang lain;
4. Kematian tersebut tidak perlu terjadi seketika itu atau sesegera itu, tetapi mungkin
kematian dapat timbul kemudian;
5. Untuk memenuhi unsur hilangnya jiwa atau matinya orang lain tersebut harus dengan
perbuatan, walaupun perbuatan itu kecil yang dapat mengakibatkan hilangnya atau
matinya orang lain;
6. Dalam perbuatan menghilangkan nyawa (orang lain) terdapat 3 (tiga) syarat yang harus
dipenuhi yaitu :
1. Adanya wujud perbuatan;
2. Adanya suatu kematian (orang lain);
3. Adanya hubungan sebab dan akibat (causal verband) antara perbuatan dan akibat
kematian (orang lain);
Menimbang, bahwa antara unsur subjektif “dengan sengaja” dengan wujud perbuatan
“menghilangkan nyawa” terdapat syarat yang harus juga dibuktikan adalah pelaksanaan
perbuatan menghilangkan nyawa orang lain harus tidak lama setelah timbulnya kehendak (niat)
untuk menghilangkan nyawa orang lain itu. Oleh karena apabila terdapat tenggang waktu yang
cukup lama sejak timbulnya atau terbentuknya kehendak untuk membunuh dengan
pelaksanaannya, dimana dalam tenggang waktu yang cukup lama itu petindak dapat memikirkan
tentang berbagai hal, misalnya memikirkan apakah kehendaknya itu akan diwujudkan dalam
pelaksanaan ataukah tidak, dengan cara apa kehendak itu akan diwujudkan. Maka pembunuhan
itu masuk kedalam pembunuhan berencana (pasal 340 KUHP), dan bukan lagi pembunuhan
biasa;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan Terdakwa dan
barang bukti serta bukti-bukti surat yang satu sama lain saling bersesuaian dalam perkara ini yang
merupakan fakta hukum dapat disimpulkan :
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
26
- Bahwa benar sekira jam 10.30 wib terdakwa datang keruangan kepala sekolah sambil
membawa tas miliknya dan duduk di kursi sofa yang ada di ruangan tersebut;
- Bahwa benar saat terdakwa berada di ruangan saksi korban, terdakwa ada meminta SKP
(Surat Kinerja Pegawai) dan SPMT (Surat Pernyataan Mulai Tugas);
- Bahwa karena kinerja terdakwa, menurut saksi korban tidak baik seperti tidak menjalankan
tugas sebagai guru dengan baik, masuk sesuka hati dan tidak ikut dalam upacara peringatan
Hari Guru, maka saksi korban tidak menyerahkan surat yang diminta terdakwa tersebut;
- Bahwa benar merasa tidak terima dengan penolakan saksi korban, maka terdakwa marah dan
mengangkat meja kecil di depan sofa tempat terdakwa dan saksi korban duduk dan
menghempaskannya kepada saksi korban namun saat itu saksi korban menangkisnya dengan
tangan kanan tepatnya di bagian lengan saksi korban;
- Bahwa benar setelah dihempas dengan meja, saksi korban berdiri karena ketakutan dan
setelah melihat wajah terdakwa yang semakin terlihat marah, tiba-tiba saksi korban melihat
terdakwa mengeluarkan parang dari dalam tas yang ia bawa, dan saksi korban mencoba
melarikan diri;
- Bahwa benar saat saksi korban keluar dari pintu ruangan, terdakwa mengayunkan parangnya
ke kepala saksi korban dan setelah itu saksi korban tetap berusaha melarikan diri dan
terdakwa kembali membacok kepala saksi korban berulang kali;
- Bahwa benar saat saksi korban mulai lemas dan pandangan saksi mulai goyang terdakwa
mengayunkan parangnya ke arah perut saksi namun saksi tangkis dengan tangan kiri saksi,
sehingga parang tersebut melukai tangan saksi tepatnya diatas pergelangan tangan sebelah
kiri;
- Bahwa benar karena banyak darah yang keluar maka saksi korban terjatuh dalam posisi
terduduk di dekat pintu masuk ruang kepala sekolah dan kemudian saksi korban berteriak
minta tolong, sehingga para guru datang menolong saksi korban sedangkan saksi tidak
mengetahui terdakwa kemana perginya, karena saat itu saksi korban sudah sangat lemah dan
banyak mengeluarkan darah;
Menimbang, bahwa keterangan saksi-saksi yang saling bersesuain tersebut juga
dibenarkan oleh terdakwa yaitu bahwa berawal Pada hari Rabu tanggal 25 Nopember 2015 sekira
jam 10.30.Wib di jam istirahat dan juga saat itu jam pertama dan kedua tidak ada proses belajar
mengajar dikarenakan bertepatan dengan hari guru, terdakwa mendatangi ruangan Kepala
sekolah yaitu saksi NOVA DAMAYANTI, Saat sudah berada diruangan saksi Nova Damayanti,
terdakwa duduk dikursi sofa yang ada didepan meja kerja saksi Nova Damayanti, kemudian
terdakwa langsung mengatakan maksud dan tujuan terdakwa menemui saksi Nova Damayanti
dengan mengatakan “ BUK, saya mau minta SKP dan SPMT untuk bahan PNS saya “ namun saat
itu saksi Nova Damayanti belum menjawab karena sedang menerima telpon, setelah selesai
menerima telpon lalu saksi Nova Damayanti berkata kepada terdakwa “ kenapa saya harus
memberikan skp dan spmt kepada bapak “ lalu terdakwa jawab “ Ibu kan Kepala sekolah saya.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
27
“namun karena berdebatan yang mengakibatkan terdakwa tidak terima dan dimaki-maki saksi
Nova Damayanti sehingga terdakwa menjadi emosi lalu terdakwa langsung mengambil parang
yang pernah disimpan terdakwa dibawah mejanya diruang majelis guru yang berjarak sekitar 6
(enam) meter dari ruangan saksi Nova Damayanti lalu setelah parang terdakwa ambil, parang
tersebut dan memasukkannya kedalam tas milik terdakwa.
Menimbang, bahwa terdakwa mengakui, Kemudian terdakwa kembali masuk keruangan
saksi Nova Damayanti dengan membawa tas yang berisi parang dan saat itu terdakwa letakkan
disamping terdakwa duduk, lalu saksi Nova Damayanti bertanya “ Mau apa lagi Kau “ lalu
terdakwa jawab “ tolong lah Buk “ lalu dijawab lagi oleh saksi Nova Damayanti “ Kalau saya
tidak mau, mau apa kau “ dan dijawab terdakwa “ Buk, udah lah, kita sudah 1 tahun kayak gini,
seperti anak kecil aja kita “ lalu dijawab saksi Nova Damayanti “ Kalau satu tahun mau ngapain “
dan saat itu terdakwa sudah tambah emosi, lalu terdakwa mengatakan “ Buk, ini menyangkut
hidup saya, jangan sampai saya masuk penjara “ lalu saksi Nova Damayanti mengatakan “ mau
kau masuk penjara,mau gak jadi PNS itu urusanmu bukan urusanku.
Menimbang, bahwa terdakwa mengakui, mendengar hal tersebut, terdakwa tambah emosi
dan terdakwa membalikkan meja kecil yang ada dihadapan terdakwa sambil mengatakan “
Betul-betul lah buk “ lalu saksi Nova Damayanti langsung berdiri dan lalu terdakwa juga berdiri
sambil mendekati meja saksi Nova Damayanti, “ kemudian saksi Nova Damayanti berkata “ mau
apa kau “ selanjutnya terdakwa langsung membuka kancing tas terdakwa dan mengambil parang
yang ada ditas tersebut kemudian parang tersebut terdakwa pegang dan ayunkan kebagian kepala
saksi Nova Damayanti dan mengenai nya, lalu saksi Nova Damayanti hendak melarikan diri dan
keluar dari ruangan dan saat mau keluar ruangan posisi saksi Nova Damayanti dekat dengan
terdakwa dikarenakan posisi terdakwa dekat pintu keluar lalu terdakwa kembali mengayunkan
parang tersebut kebagian kepala saksi Nova Damayanti.
Menimbang, bahwa terdakwa mengakui, selanjutnya setelah saksi Nova Damayanti keluar
dan berada diruang tamu kepala Sekolah lalu terdakwa kembali mengayunkan parang tersebut
dan seingat terdakwa mengenai lengan kiri dari saksi Nova Damayanti dikarenakan saat saksi
Nova Damayanti mau melarikan diri menghadap terdakwa sehingga lengan kirinya yang kena
dan saat terdakwa mengayunkan parang kebagian lengan kirinya saat itu juga mata (besi) dari
parang tersebut lepas dan terlempar ke taman yang ada didepan ruangan kepala sekolah
sedangkan gagangnya saat itu masih terdakwa pegang, lalu terdakwa lihat saksi Nova Damayanti
sudah berteriak minta tolong dan kesakitan dan berjalan kehalaman sekolah (lapangan basket)
dan di jilbab saksi Nova Damayanti sudah berlumuran darah, dan saat itu siswa dan para guru
sudah ramai dan menjerit-menjerit, lalu terdakwa membuang gagang parang juga disekitar depan
ruangan kepala sekolah, lalu terdakwa pergi menuju kantin tempat terdakwa memarkirkan sepeda
motor.
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dipersidangan juga diperoleh bacokan-bacokan
yang dilakukan terdakwa dengan menggunakan alat berupa sebilah parang yang mempunyai sisi
sangat tajam terbuat dari besi yang diarahkan terdakwa kebagian kepala korban secara berulang
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
28
kali dan bagian perut yang berhasil ditangkis oleh saksi korban hingga hanya mengenai lengan
kiri saksi korban, hal ini jelas-jelas merupakan bagian organ tubuh yang sangat vital dan dapat
menimbulkan kematian serta perbuatan terdakwa membacok kepala saksi Nova Damayanti
tersebut terhenti karena parang tersebut terlepas dari gagangnya, sehingga Akibat perbuatan
terdakwa tersebut, saksi korban Nova Damayanti mengalami luka bacok dikepala dan lengan kiri
sesuai dengan hasil Visum Et Repertum No : VR-01/RS-ETA/XII/2015, tanggal 29 Desember
2015 yang dibuat dan ditanda tangani oleh Dr. Chichie Winne NST, dokter pemeriksa pada
Rumah Sakit Efarina, dengan kesimpulan hasil pemeriksaan sebagai berikut :
Hasil Pemeriksaan Luar :
1. Korban datang dalam keadaan kesadaran penuh. Tekanan darah 100/60 mm air raksa,
nadi 103 kali/ menit, pernafasan 23 kali/ menit , temperatur 36 derajat celcius.
2. Pada korban ditemukan
a. Kepala bagian kiri didapatkan luka ukuran 10cm, tepi luka rata, dasar luka tulang
tengkorak.
b. Kepala bagian kanan didapatkan 2buah luka dengan ukuran masing masing 10cm dan
8cm, tepi luka rata dasar luka tulang.
c. Lengan kiri luka bentuk setengah lingkaran dengan panjang 20cm, tepi luka rata,
dasar otot tampak sebagian otot terpotong.
3. Pada korban dilakukan pemeriksaan foto rongent scadel, foto rongent antebrachii sinistra
dan pemeriksaan darah dengan hemoglobin 7,4 gram/ desi liter.
4. Terhadap korban dilakukan penanganan pemberian cairan, pemberian obat obatan dan
penanganan luka
5. Korban dirawat di RS EFARINA tanggal 25 November 2015
KESIMPULAN :
Telah diperiksa seorang perempuan berumur 35tahun. Pada pemeriksaan ditemukan luka
pada kepala dan lengan kiri mengakibatkan luka berat pada korban akibat kekerasan benda
tajam.
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut dan dihubungkan dengan
pengertian terhadap unsur tersebut diatas, Majelis Hakim menilai bahwa perbuatan yang
dilakukan oleh Terdakwa ternyata perbuatan Terdakwa dapat menghilangkan nyawa orang lain
yaitu saksi korban NOVA DAMAYANTI Alias NOVA Binti BACHTIAR EFENDI dan dari
perbuatan Terdakwa tersebut juga terlihat adanya kesengajaan dari Terdakwa yaitu Terdakwa
mengetahui dan menyadari pula perbuatan yang dilakukannya dan apa akibat dari perbuatannya
tersebut yaitu Terdakwa telah membawa parang didalam tasnya sebelum menemui saksi korban
dan melakukan perbuatan pembacokan dengan parang tersebut ke arah kepala dan perut saksi
korban yang tentunya akan mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain dan dilakukan Terdakwa
tidak dalam tenggang waktu yang lama sejak timbulnya atau terbentuknya kehendak dengan
pelaksanaannya tersebut, dengan demikian unsur ini dapat dibuktikan/ terpenuhi pula;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
29
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas dihubungkan
dengan alasan-alasan sebagaimana diuraikan dalam Nota Pembelaan/ Pledooi Penasehat Hukum
Terdakwa tersebut yang menyatakan pada pokoknya bahwa pada diri Terdakwa tidak terdapat
kesalahan (schuld) sehingga Terdakwa tidak dapat dikenakan pertanggung-jawaban pidana sebab
Terdakwa tidak mempunyai niat untuk melakukan perbuatan tersebut dapat dibantahkan,
sehingga dengan demikian terhadap alasan-alasan sebagaimana diuraikan dalam Nota Pembelaan/
Pledooi Penasehat Hukum Terdakwa tersebut tidaklah cukup beralasan dan harus
dikesampingkan;
Ad. 3 Unsur Tidak selesainya tindak pidana tersebut bukan disebabkan oleh kehendaknya
sendiri;
Menimbang, bahwa pasal 53 ayat (1) KUHP berbunyi bahwa Percobaan untuk melakukan
kejahatan terancam hukuman bilamaksud si pembuat sudah nyata dengan dimulainya perbuatan
itu dan perbuatan itu tidak jadi sampai selesai hanyalah lantaran hal yang tidak bergantung dari
kemauannya sendiri;
Menimbang, bahwa menurut R. Soesilo syarat supaya percobaan pada kejahatan dapat
dihukum haruslah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Niat sudah ada untuk berbuat kejahatan itu;
2. Orang sudah memulai berbuat kejahatan itu; dan
3. Perbuatan kejahatan itu tidak jadi sampai selesai, oleh karena terhalang oleh sebab-sebab
yang timbul kemudian, tidak terletak dalam kemauan penjahat itu sendiri;
Menimbang, bahwa berdasarkan pengertian unsur pasal dan pendapat tersebut diatas,
dapat disimpulkan bahwa apabila orang yang sudah berniat melakukan tindak pidana dan telah
mulai melakukan perbuatan tersebut, meskipun belum selesai karena terhalang oleh sebab-sebab
diluar kemauan si pelaku juga dapat dipidana berdasarkan pasal 53 ayat (1) KUHP;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan diketahui
bahwa bahwa terdakwa mengakui, selanjutnya setelah saksi Nova Damayanti keluar dan berada
diruang tamu kepala Sekolah lalu terdakwa kembali mengayunkan parang tersebut dan seingat
terdakwa mengenai lengan kiri dari saksi Nova Damayanti dikarenakan saat saksi Nova
Damayanti mau melarikan diri menghadap terdakwa sehingga lengan kirinya yang kena dan saat
terdakwa mengayunkan parang kebagian lengan kirinya saat itu juga mata (besi) dari parang
tersebut lepas dan terlempar ke taman yang ada didepan ruangan kepala sekolah sedangkan
gagangnya saat itu masih terdakwa pegang, lalu terdakwa lihat saksi Nova Damayanti sudah
berteriak minta tolong dan kesakitan dan berjalan kehalaman sekolah (lapangan basket) dan di
jilbab saksi Nova Damayanti sudah berlumuran darah, dan saat itu siswa dan para guru sudah
ramai dan menjerit-menjerit, lalu terdakwa membuang gagang parang juga disekitar depan
ruangan kepala sekolah, lalu terdakwa pergi menuju kantin tempat terdakwa memarkirkan sepeda
motor.
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut dan dihubungkan dengan
pengertian terhadap unsur tersebut diatas, Majelis Hakim menilai bahwa Terdakwa telah berniat
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
30
melakukan tindak pidana dan telah pula melakukan perbuatan tersebut, meskipun belum selesai
karena terhalang oleh sebab-sebab diluar kemauan si pelaku, dengan demikian Majelis Hakim
berpendapat unsur ini telah terpenuhi pula;
Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Kesatu Penuntut Umum tersebut telah terbukti
secara sah dan meyakinkan, maka dakwaan selebihnya tidak perlu dipertimbangkan lagi;
Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur yang terdapat dalam dakwaan Kesatu
Penuntut Umum tersebut telah terbukti secara sah dan meyakinkan, maka Majelis Hakim
berkeyakinan bahwa Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
tindak pidana "Percobaan Melakukan Pembunuhan", namun selanjutnya apakah Terdakwa dapat
dipertanggungjawabkan atas perbuatannya tersebut ? akan dipertimbangkan sebagai berikut;
Menimbang, bahwa selama proses pemeriksaan dipersidangan menurut pengamatan
Majelis Hakim, Terdakwa adalah orang yang sehat fisik dan mentalnya, hal ini terlihat dari
tingkah laku, cara mengikuti jalannya persidangan, cara berbicara dan bertutur kata serta mampu
menentukan kehendaknya untuk membedakan antara perkataan yang sesuai dengan hukum dan
melanggar hukum menurut kesadarannya dan pada diri Terdakwa juga tidak ditemukan adanya
alasan pembenar maupun alasan pemaaf yang dapat menghapuskan kesalahan maupun
menghapus sifat melawan hukum perbuatannya, oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat
bahwa Terdakwa adalah orang yang cakap dan mampu mempertanggungjawabkan perbuatannya
didepan hukum, sehingga harus dijatuhi pidana yang setimpal dengan perbuatannya ;
Menimbang, bahwa tujuan pemidanaan adalah disamping berfungsi sebagai deterent
effect yaitu memberikan rasa jera kepada pelaku (juga orang lain), akan tetapi juga pemidanaan
ini tidak dimaksudkan untuk pembalasan/ balas dendam atau menderitakan dan merendahkan
martabat kemanusiaan terpidana. Pemidanaan yang akan dijatuhkan adalah agar Terdakwa
bertaubat dengan taubat yang sebenar-benarnya, serta dapat mengoreksi dirinya dengan segala
perbuatannya dan memperbaiki perbuatannya dimasa datang, disamping itu pula mencegah orang
lain meniru apa yang telah dilakukan oleh Terdakwa serta pemidanaan (kecuali hukuman mati)
tidak boleh berakibat mematikan seseorang dalam “arti sosiologis”, melainkan si Terpidana tetap
terpelihara dan terbina harkat dan martabatnya sebagai manusia seutuhnya;
Menimbang, bahwa terhadap masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh
Terdakwa, berdasarkan pasal 22 ayat (4) KUHAP jo. pasal 33 KUHP, dikurangkan seluruhnya
dari pidana penjara yang dijatuhkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa terbukti bersalah dan dijatuhi pidana,
sedangkan selama ini Terdakwa telah ditahan, maka berdasarkan pasal 193 ayat (2) sub b
KUHAP, beralasan hukum untuk memerintahkan Terdakwa tetap ditahan;
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti dan bukti surat yang diajukan dalam perkara ini
akan dipertimbangkan sebagai berikut :
- terhadap 1 (satu) helai jilbab warna putih yang berlumuran darah dan juga terdapat robekan
pada jilbab, 1 (satu) helai baju dinas batik PGRI warna putih hitam yang berlumuran darah, 1
(satu) helai rok warna hitam yang ada bercak darah, 1 (satu) pasang sepatu warna krem merk
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
31
Bucheri terdapat bercak darah, dikembalikan kepada pemiliknya yaitu kepada saksi Nova
Damayanti, sedangkan 1 (satu) helai baju PGRI warna hitam putih yang ada bercak darah, 1
(satu) buah tas warna hitam merk Carbani Premium, 1 (satu) unit SPM merk Tiger BM 3620
VA warna merah, Dikembalikan kepada terdakwa;
- terhadap barang bukti berupa 1 (satu) buah meja, dikembalikan kepada SMK 1 Ukui melalui
terdakwa, dan 1 (satu) buah parang bertangkai kayu, barang bukti tersebut merupakan alat
yang digunakan untuk melakukan kejahatan, dan agar tidak digunakan untuk melakukan
kejahatan berikutnya, maka sudah sepatutnya Majelis Hakim menetapkan agar barang bukti
tersebut dirampas untuk dimusnahkan;
- sedangkan terhadap bukti surat tersebut tetap terlampir dalam berkas perkara;
Menimbang, bahwa oleh terdakwa dinyatakan bersalah dan di jatuhi pidana maka
berdasarkan Pasal 222 ayat (1) KUHAP kepada terdakwa dibebani pula untuk membayar biaya
perkara yang jumlahnya ditentukan dalam amar putusan ini ;
Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan hukuman, maka perlu
dipertimbangkan terlebih dahulu hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan yang
terdapat pada diri Terdakwa sebagai berikut :
Hal-hal Yang Memberatkan :
- Akibat perbuatan terdakwa, saksi korban mengalami luka robek dibagian kepala, dan lengan
serta harus dirawat dalam waktu relatif lama;
- Sebagai Guru harusnya terdakwa menjadi contoh dan teladan bagi murid-muridnya;
Hal-hal Yang Meringankan :
- Terdakwa belum pernah dihukum dan bersikap jujur serta sopan dalam persidangan
- Terdakwa menyesal dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
- Terdakwa dan saksi korban sudah bermaafan didepan persidangan;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka
lamanya pemidanaan yang akan dijatuhkan terhadap Terdakwa sebagaimana tersebut dalam
amar Putusan ini telah dipandang patut dan adil;
Mengingat ketentuan Pasal 338 KUHP jo. Pasal 53 ayat (1) KUHP, serta peraturan-
peraturan hukum lainnya yang bersangkutan;
MENGADILI:
1. Menyatakan Terdakwa DASMAR JONI ROSA, S.Pd als DJ BIN RASYAD IMAM MUNIR
telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Percobaan
Pembunuhan”;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa DASMAR JONI ROSA, S.Pd als DJ BIN RASYAD
IMAM MUNIR dengan pidana penjara selama 8 (delapan) tahun;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menyatakan terdakwa tetap berada dalam tahanan;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
32
5. Menetapkan agar barang bukti berupa :
- 1 (satu) helai jilbab warna putih yang berlumuran darah dan juga terdapat robekan pada
jilbab;
- 1 (satu) helai baju dinas batik PGRI warna putih hitam yang berlumuran darah;
- 1 (satu) helai rok warna hitam yang ada bercak darah;
- 1 (satu) pasang sepatu warna krem merk Bucheri terdapat bercak darah.
Dikembalikan kepada saksi Nova Damayanti.
- 1 (satu) helai baju PGRI warna hitam putih yang ada bercak darah;
- 1 (satu) buah tas warna hitam merk Carbani Premium.
- 1 (satu) unit SPM merk Tiger BM 3620 VA warna merah
Dikembalikan kepada terdakwa.
- 1 (satu) buah meja.
Dikembalikan kepada SMK 1 Ukui melalui terdakwa.
- 1 (satu) buah parang bertangkai kayu.
Dirampas untuk dimusnahkan.
6. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 2.000,- (dua
ribu rupiah);
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Pelalawan, pada hari Kamis tanggal 19 Mei 2016, oleh I DEWA GEDE BUDHY DHARMA
ASMARA, SH.,MH., sebagai Hakim Ketua, MENI WARLIA, SH.,MH., dan AYU AMELIA,
SH., masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum
pada hari itu juga oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu
oleh WURI YULIANTI, ST., SH Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Pelalawan, serta
dihadiri oleh SRI MULYANI ANOM, SH. Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Pangkalan
Kerinci dan Terdakwa serta Penasihat Hukumnya.
Hakim-hakim Anggota, Hakim Ketua,
- dto - - dto -
MENI WARLIA, SH., MH. I DEWA G. BUDHY D.A., SH., MH.
- dto -
AYU AMELIA, SH
Panitera Pengganti,
- dto -
WURI YULIANTI, ST., SH.
Salinan Putusan Sesuai Aslinya
PENGADILAN NEGERI PELALAWAN
P A N I T E R A
R. SENO SOEHARJONO SANTOSO, SH, MH.
NIP. 19680228 199203 1 002
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32