tugas besar apk

22
Analisa Perancangan Kerja II 201 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mata kuliah analisa perancangan kerja (APK) merupakan mata kuliah yang berhubungan dengan kegiatan manusia dalam melakukan kerja fisik sesuai dengan kondisi yang dialami oleh manusia itu sendiri. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan seberapa besar pengaruh dari faktor tersebut mempengaruhi kerja fisik dari seorang pekerja, diantaranya antropometri, biomekanika, RWL (Recommended Weight Limit), lingkungan fisik, fisiologi kerja, dsb. Hal- hal yang saya sebutkan diatas menjadi beberapa tolak ukur tersendiri terhadap alasan pentingnya mata kuliah APK perlu untuk diajarkan dalam bidang keahlian teknik industri. Manusia merupakan satu-satunya objek yang menjadi concern dalam mata kuliah ini, keadaan manusia mulai dari pengaturan jam kerja, kondisi lingkungan saat bekerja, batas beban yang maksimal bisa diangkat oleh seorang pekerja, bahkan gaji dan insentive yang layak diterima oleh seorang pekerja merupakan beberapa bahasan yang nantinya akan diulas dalam pokok bahasan mata kuliah ini. Pada intinya pokok dari segala inti dari objek yang selalu

Upload: arifsetiyabudi

Post on 26-Jun-2015

169 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

arif

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Besar APK

Analisa Perancangan Kerja II 2010

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mata kuliah analisa perancangan kerja (APK) merupakan mata kuliah yang

berhubungan dengan kegiatan manusia dalam melakukan kerja fisik sesuai dengan

kondisi yang dialami oleh manusia itu sendiri. Faktor-faktor yang menjadi

pertimbangan seberapa besar pengaruh dari faktor tersebut mempengaruhi kerja fisik

dari seorang pekerja, diantaranya antropometri, biomekanika, RWL (Recommended

Weight Limit), lingkungan fisik, fisiologi kerja, dsb. Hal-hal yang saya sebutkan

diatas menjadi beberapa tolak ukur tersendiri terhadap alasan pentingnya mata kuliah

APK perlu untuk diajarkan dalam bidang keahlian teknik industri.

Manusia merupakan satu-satunya objek yang menjadi concern dalam mata

kuliah ini, keadaan manusia mulai dari pengaturan jam kerja, kondisi lingkungan saat

bekerja, batas beban yang maksimal bisa diangkat oleh seorang pekerja, bahkan gaji

dan insentive yang layak diterima oleh seorang pekerja merupakan beberapa bahasan

yang nantinya akan diulas dalam pokok bahasan mata kuliah ini. Pada intinya pokok

dari segala inti dari objek yang selalu mendapatkan sorotan utama dalam mempelajari

mata kuliah ini, yakni manusia. Manusia tidak hanya dijadikan sebagai pekerja yang

hanya menyelesaikan pekerjaannya dengan waktu yang telah ditentukan, namun lebih

dari itu untuk menjaga kestabilan kondisi pekerja, perlu untuk dipertimbangkan sisi

kenyamanan saat bekerja, keselamatan saat bekerja, dan tunjangan atau reward yang

akan menjadi pertimbangan khusus terhadap pekerja yang giat dan aktif dalam

melakukan tugas-tugasnya.

Studi kasus yang kali ini kami angkat melalui pengamatan dan penelitian di

Warung Makan “Barokah”. Kami menyoroti problem yang ada di warung makan

tersebut dikarenakan keadaan yang terjadi di warung tersebut membutuhkan perhatian

khusus, karena warung tersebut memasak makan-makanan yang dijual dengan

kapasitas yang banyak, sehingga sangat berkaitan dengan jumlah jam kerja dan

Page 2: Tugas Besar APK

Analisa Perancangan Kerja II 2010

jumlah pekerjanya untuk memasak, jika ditelisik lebih jauh maka kita dapat

menghitung konsumsi energy dan RWL dari setiap pekerjanya, kemudian juga dapat

diteliti sisi lingkungan fisik, selain itu kita juga dapat menghitung kebutuhan waktu

istirahat dan gaji yang diterima pekerja sesuai dengan jam kerja yang dijalankan.

Beberapa ulasan yang sebelumnya telah dipelejari dari mata kuliah APK I dan

II, akan kami coba untuk meng-implementasikannya kedalam studi kasus yang kami

angkat ini, dengan begitu kami akan dapat lebih memahami dan mencoba

memberikan perbaikan terhadap apa yang sudah kami amati sebelumnya.

1.2 Rumusan Masalah

Memberikan analisa rancangan pekerjaan yang baik, dalam hal fisiologi kerja,

lingkungan kerja, peta tangan kanan dan kiri, perhitungan WS, konsumsi energi dan

RWL serta alokasi gaji yang seharusnya diterima oleh pekerja.

1.3 Tujuan Penelitian

1. Agar lebih memahami mengenai pentingnya adanya sautu rancangan

pekerjaan

2. Mengetahui kriteria-kriteria apa saja yang mendasari rancangan pekerjaan

digolongkan sebagai rancangan kerja yang optimal.

3. Memberiakan solusi kepada objek penelitian untuk dapat

mempertimbangkan masukan yang mungkin dapat dilaksanakan.

Page 3: Tugas Besar APK

Analisa Perancangan Kerja II 2010

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Analisa Kerja

Menurut Sritomo (1993) Analisa kerja merupakan studi tata cara pengukuran

kerja pada dasarnya akan sangat tergantung dan dipengaruhi oleh macam operasi

yang berlangsung dalam sebuah sistem produksinya. Adanya berbagai macam operasi

yang berbeda karakteristiknya tentu saja akan memerlukan cara analisa yang berbeda

pula. Disini pendekatan yang direkomendasikan untuk setiap kasus yang dihadapi

akan tergantung pada volume produksi, frekwensi perubahan dalam spseifikasi

produk yang dibuat/dihasikan, waktu dan dana yang tersedia untuk proses analisa dua

factor yang pertama, volume dan macam produk (output) merupakan dasar

pertimbangan yang paling dominan didalam pemilihan tipe produksi seperti yang

lazim dikenal sebagai tipe flow shop, job shop, dan project.

2.2 Pengertian Analisa Waktu

Analisa gerak dan waktu itu merupakan penelitian atas suatu tugas tertentu yang

sedang dilaksanakan oleh seorang pekerja demi meningkatkan effisiensinya dan

mengukur atas waktu yang dipakai untuk melaksana pekerjaan. Dengan analisa

tersebut akan dapat ditentukan standar yang nantinya dapat digunakan sebagai

pedoman baik para pekerja raaupun pimpinan dalam menilai pekerjaan.(ILO,1982: 1)

Analisa waktu adalah analisa dan penentuan waktu tugas kerja selama waktu

tertentu agar bisa ditentukan waktu yang setepatnya diperlukan untuk melaksanakan

tugas tersebut Analisa waktu ini dilakukan setelah ditentukan metode kerja yang baik,

sehingga akan dapat ditentukan waktu-yang tepat pula. Di dalam analisa waktu ini

juga menentukan waktu kelonggaran yang digunakan oleh para pekerja. Setiap orang

baik itu pekerja maupun pirapinan akan selalu berusaha untuk menyelesaikan

pekerjaannya dengan sebaik-baiknya tanpa banyak mengeluarkan tenaga atau gerakan

Page 4: Tugas Besar APK

Analisa Perancangan Kerja II 2010

yang sebenarnya tidak perlu dilakukan dan waktu yang seefisien mungkin. Untuk

dapat melakukan itu perlu adanya study gerak dan waktu yang akan dapat me-

nentukan netode kerja yang baik yang harus dilakukan dan juga dapat menentukan

waktu standar. Dengan menentukan waktu normal dan waktu allowance, maka akan

dapat diketahui waktu standar, karena waktu standar merupakan penjumlahan antara

waktu normal dengan waktu allowance. Waktu normal adalah waktu yang diperlukan

oleh karyawan normal untuk menyelesaikan aatu unit pekerjaan, tanpa adanya

cadangan waktu apablla terdapat kerusakan-kerusakan kecil, penundaan proses.

Dengan demikian waktu normal ini merupakan hasil perkalian antara selected

operating time (waktu kerja yang terpilih) dengan performance rating (menaksir

nilai kecepatan). Waktu kerja yang terpilih adalah waktu yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan pekerjaan yang dipilih, dan pekerja yang dipilih sebagai sample

adalah pekerja yang mempunyai ketrampilan dan kecakapan dalam bekerja.

Performance rating ini ditentukan karena setiap karyawan mempunyai kecakapan

dan ketrampilan yang berbeda, sedangkan waktu allowance adalah waktu yang

dipakai oleh pekerja untuk kepentingan pribadi yang dapat ditolerir dan juga

menentukan waktu penundaan dalam menyelesaikan kegiatan.

2.3 WAKTU STANDAR

Setiap pimpinan akan selalu menentukan standar waktu yang dibutuhkan oleh

karyawan dalam menyelesaikan tugasnya. Dengan disusunnya waktu standar tersebut

akan membantu pimpinan dalam melakukan pengawasan

Waktu standar adalah waktu yang diperlukan bagi seorang karyawan normal

untulc menyelesaikan satu unit pekerjaan ditambah cadangan-cadangan waktu yang

diperlukan sehingga karyawan tersebut dapat melaksanakan tugas-tugasnya dari hari

ke hari walaupun terdapat gangguan-gangguan kecil dalam proses produksinya atau

dengan kata lain dapat disebutkan bahwa, waktu standar adalah waktu yang

diperlukan oleh seorang karyawan normal guna menyelesaikan satu unit pekerjaan

Page 5: Tugas Besar APK

Analisa Perancangan Kerja II 2010

dari hari ke hari tanpa menimbulkan akibat yang negatip kepadanya (Agus, 1981 ;

173)

Waktu normal

Pengertian dari waktu normal adalah waktu yang diperlukan oleh karyawan

normal untuk menyelesaikan satu unit pekerjaan tanpa adanya cadangan wak tu

apabila terdapat kerusakan-kerusakan kecil, penundaan proses dan lain sebagainya.

'Dari pengertian ini waktu normal, waktu yang benar-benar digunakan pekerja untuk

menyelesaikan pekerjaannya Untuk menentukan waktu normal kita harus

menentukan:

a. Waktu Terpilih (selected operating time)

Waktu yang terpilih ialah waktu yang diambil sebagai yang mewakili suatu

kelompok waktu dari suatu unsur atau dari suatu kelompok unsur. Waktu-waktu ini

baik yang diamati atau waktu dasar harus dinyatakan sebagai waktu-waktu yang

diamati atau waktu dasar yang dipilih (ILO, 1976; 82)

Untuk menentukan waktu terpilih ini, kita harus memilih karyawan yang diamati

sebagai wakil dari seluruh karyawan dan karyawan yang diamati itu yang trampil dan

cakap dalam bekerja sehingga dalam menentukan waktu tersebut akan memperoleh

hasil yang baik, Jika memilih karyawan yang tidak trampil dan tidak cakap akan

menghasilkan waktu yang tidak tepat dan tidak bisa digunakan sebagai waktu yang

digunakan untuk menentukan waktu standar.

Prosedur yang perlu diperhatikan dalam pengukuran waktu ini adalah sebagai

berikut: (Sukanto dan Indriyo, 1985; 172)

1). Menstandardisasi metode kerja.

2). Pilih pekerja yang relatip cakap, sehingga kita tidak usah memberi petunjuk-

petunjuk padanya sehingga pengukuran berjalan lancar.

3). Kita gunakan alat penoatat waktu yang memenuhi persyaratan (stop watch), alat-

alat tulis disiapkan.

4). Memberitahukan pada pekerja yang diukur tujuan kita, sehingga dia maklum

akan halnya.

Page 6: Tugas Besar APK

Analisa Perancangan Kerja II 2010

5). Mengukur dengan mencatat waktu gerak-gerak standar pekerja.

Untuk memudahkan dalam menentukan wak-tu terpilih kita dapat membuat label,

di mana label ini ditunjukkan adanya gerak pekerja yang diteliti dari tahap pertama

sampai selesai tahap akhir dalam menyelesaikan pekerjaannya dan di dalam label ini

juga ditunjukkan hari penelitian, Setelah dibuat kemudian kita dapat menentukan

waktu terpilih dengan cara:

1). Mengambil rata-rata. dari hasil pengamatan (mean)

2). Mengambil angka atau hasil pengamatan yang soring muncul (modus)

3). Mengambil angka tengah dari hasil pengamatan.

b. Performance rating

Performance rating perlu ditentukan karena setiap karyawan dari perusahaan

terse-but mempunyai tingkat ketrampilan dan kecakaan yang berbeda. Tingkat

ketrampilan ini biasanya ditentukan dalam bentuk prosentase, angka prosentase ini

nanti dikalikan dengan waktu yang terpilih akan menghasilkan waktu normal.

Untuk menentukan tingkat ketrampilan dapat mendasarkan skala utama adalah

sebagai berikut:(ILO, 1976 ; 72)

50 uraian sangat lamban, gerak canggung ragu-ragu, petugas nampak tidur tanpa

minat untuk pekerjaannya.

75 uraian mantap, tenang, tak tergesa-gesa pelaksanaannya, seperti pada

pekerjaan ketenangan tapi pekerja yang cukup di-awasi; nampak lamban, tetapi

waktu tidak dibuang dengan sengaja sewaktu diawasi.

100 uraian pelaksanaan yang cekatan dan ber-sungguh-sungguh, seperti pada

pekerja biasa yang memenuhi syarat pada pekerjaan ketenangan; standar yang

dikehendaki mengenai mutu dan ketepatan dicapai denganpenuh kepercayaan.

125 uraian sangat cepat; petugas memperlihatkan tingkat kepercayaan tinggi

ketangkasan dan koordinasi gerak, sungguh di atas tingkat pekerja biasa yang terlatih.

150 uraian luar biasa cepat; memerlukan usa- ha dan pemusatan pikiran yang sangat

Page 7: Tugas Besar APK

Analisa Perancangan Kerja II 2010

dan kiranya dapat dipertahankan untuk jangka waktu lama; pelaksanaan gemilang

yang hanya dapat dicapai oleh pekerja-pekerja teladan.

Dari tingkat ketrampilan di atas kita memilih tingkat tertentu berdasarkan

pengamatan terhg dap pekerja yang menjalankan pekerjaannya dan juga konsultasi

sama pimpinan yang selalu mengawasi para pekerja tersebut.

Jadi waktu normal itu bisa diketahui jika waktu terpilih dan performance rating

sudah ditentukan.

Setelah diperhitungkan hasil waktu terpilih dan performance rating waktu normal

dapat dihitung dengan cara mengalikan antra waktu terpilih dengaan performinace

rating. Waktu normal ini juga tidak bisa digunakan sebagi standar waktu kerja

karyawan apalagi digunakan sebagai alat untuk melakukan evaluasi kerja karyawan.

Jika waktu tersbut digunakan sebagai waktu standar maka akan mengakibatkan

kinerja karyawan setelah di evaluasi kemungkinan besar tidak memperoleh hasil

efisiensi kerja yang baik karawan. Hal ini disebabkan para karyawan dalam bekerja

tidak pernah dipertimbangkan waktu untuk menghilangkan kelelahan dalam bekerja.

Penentuan Waktu Standar

Waktu standar ini merupakan sebagai waktu yang bisa digunakan sebagai dasar

penentuan standar waktu yang kerja setiap karyawan dalam melaksankan

pekerjaannya. Hal ini disebabkan dalam waktu standar sudah mempertimbangkan

adanya waktu yang digunakan karyawan dlam melepaskan lemah dalam mereka

bekerja. Setelah dapat diperhitungkan waktu normal dan waktu cadangan maka

waktu standar dapat diperoleh dengan cara menjumlahkan waktu normal dangan

waktu cadangan (allowance time)

2.4 Metode Kerja

Page 8: Tugas Besar APK

Analisa Perancangan Kerja II 2010

Setiap orang maupun perusahaan dalam melakukan kegiatan selalu berusaha

untuk menentukan metode kerja yang baik, karena dengan metode kerja yang baik

akan dapat meningkatkan produktifitas kerja yang tinggi. Untuk menentukan metode

kerja yang baik, kita harus menyusun Diagram tali (string diagram), Diagram aliran

proses dan Diagram simo (simultaneous motion chart).

1. Diagram Tali (String Diagram)

a. Pengertian Bagan Tali

Bagan tali merupakan suatu bagan atau model yang dengan menggunakan

tali mengikuti dan mengukur jalah yang dilalui pekerja, bahan atau

perlengkapan selama berlangsungnya suatu urutan peristiwa tertentu.(ILO,

1982; 77).

2. Bagan Simo (Simultaneous Motion Chart)

a. Pengertian Bagan Simo

Bagan simo ini mencatat tentang gerakan tangan kiri dan kanan pekerja dalam

melakukan pekerjaannya serta mencatat waktu yang diperlukan setiap gerakan

tangan baik tangan kanan maupun tangan kiri. Bagan ini sangat perlu untuk dibuat,

karena dengan bagan ini akan dapat diketahui gerakan ke dua tangan yang tidak

efisien yang dapat menimbulkan kelelahan bagi pekerja sendiri dan dapat

mengetahui gerakan-gerak an ke dua tangan yang efisien, sehingga waktu untuk

menyelesaikan pekerjaan tersebut akan lebih cepat.

Bagan simo adalah bagan yang berdasarkan analisa dengan film digunakan untuk

mencatat sekaligus pada skala waktu bersama sejumlah atau kumpulan therblig

yang dilakukan oleh berbagai bagian badan seorang atau beberapa orang pekerja.

(ILO, 1982; 140) Pada penyusunan bagan simo disini, kami tidak akan menggunakan

analisa dengan film tetapi hanya mengamati gerak tangan kiri dan kanan tiap jenis

produk yang dihasilkan oleh pabrik tersebut, karena setiap jenis produk yang

dibuat itu mempunyai gerak tangan yang berbeda-beda dan proses pembuatannyapun

juga berbeda.

Page 9: Tugas Besar APK

Analisa Perancangan Kerja II 2010

Bagan proses dua tangan merupakan bagan proses untuk mencatat aktifitas

tangan pekerja dalam hubungannya satu terhadap yang lain. Analisa gerak dua

tangan ini tujuannya untuk menyusun dan mendapatkan gerak yang paling

ekonomis.(Agus, 1981, 160)

Prinsip-prinsip yang digunakan untuk menyusun gerak yang paling ekonomis

adalah sebagai berikut

1). Penggunaan anggota badan.

a). Sedapat mungkin ke dua tangan akan memulai dan menyelesaikan suatu

pekerjaan dalam wak tu yang sama.

b). Sedapat mungkin ke dua tangan tidak menganggur secara bersamaan kecuali

pada waktu istirahat.

c). Gerak dari tangan hendaknya seimbang dan serentak.

d). Gerak dari tangan dan tubuh sedapat mungkin merupakan gerakan yang

serasi, segingga tidak menimbulkan gangguan pada kesehatan para karyawan.

e). Keseimbangan dari kecepatan dan ketepatan bergerak selalu dijaga sehingga

akan sesuai dengan jarak pada urut-urutan tubuh karyawan,

f). Diutamakan menyusun gerakan yang lancar dan rata secara terus menerus

sehingga memudahkan karyawan untuk mempelajarinya.

g). Gerakan untuk pemindahan barang dilaksanakan dengan cepat dan semudah

mungkin.

h). Pelaksanaan pekerjaan sedapat mungkin diusahakan dalam bentuk gerakan-

gerakan normal, simetris dan tidak menyilang.

i). Akomodasi mata sedapat mungkin diusahakan tidak menimbulkan "cepat

lelah".

2). Tempat kerja.

Page 10: Tugas Besar APK

Analisa Perancangan Kerja II 2010

a). Semua peralatan yang dipergunakan serta bahan-bahan yang diperlukan

ditempatkan secara tetap disekitar tempat karyawan.

b).Peralatan, bahan serta alat pengawasan ditempatkan pada lokasi yang

mudah dijangkauoleh karyawan yang mempergunakannya.

c). Perpindahan material; dari gudang ke tempat karyawan sedapat mungkin

mempergunakan hukum gaya berat, sehingga menghemat tenaga.

d).Penggunaan "drop deliveries" (pemasukan barang dengan jalan

penjatuhan/tempat barang tersebut di bawah karyawan) sedapat mungkin

dipergunakan

e). Bahan-bahan dan peralatan diterapatkan dalamlokasi yang baik sehingga

karyawan dapat mengambil dengan urutan yang baik.

f). Penerangan hendaknya tepat mengenai obyek kerja karyawan dengan

membuat penerangan yang cukup. Sedapat mungkin arah penerangan ini

tidak menyilaukan karyawan, dan juga tj; dak mengaburkan penglihatan

karyawan.

g). Tingginya tempat kerja dan tempat duduk dibuat secara serasi mungkin

sehingga memudah kan karyawan untuk sewaktu-waktu berdiri dan duduk

kembali.

h). Ukuran tinggi rendahnya tempat duduk tersebut diusahakan agar dapat

dipergunakan oleh seluruh karyawan, sehingga pergantian karyawan tidak

memerlukan pergantian peralatan.

3). Penyusunan peralatan dan perlengkapan.

a). Kedua tangan karyawan harus dapat bergerak dengan bebas dan cepat

untuk mendapatkan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan. Bila

mermungkinkan dipergunakan perlengkapan/peralatan yang dapat

digerakkan/ dipergunakan dengan kaki karyawan.

b). Dua atau lebih dari peralatan-peralatan tersebut digabungkan apabila

memungkinkan.

Page 11: Tugas Besar APK

Analisa Perancangan Kerja II 2010

c). Peralatan dan bahan-bahan sedapat mungkin ditempatkan dalam rangkaian

yang menguntungkan karyawan.

d). Apabila setiap jari karyawan mempunyai gerakan-gerakan spesifik (misal

pekerjaan pengetikan) maka beban dari setiap jari harus didistribusikan

sesuai dengan kemampuan dan kapasitas dari masing-masing jari tersebut.

e). Peralatan-peralatan pengukit, palang kayu dan lain sebagainya (kalau ada)

ditempatkan tidak jauh dari karyawan, sehingga karyawan dapat

mempergunakannya apabila diperlukan tanpa membuang waktu dan

tenaga.

o Langkah-langkah Penyusunan Bagan Simo

Langkah-langkah dalam melakukan pengamatan gerak ke dua tangan dengan

menggunakan bagan simo adalah sebagai berikut:

1). Menentukan kegiatan yang akan diamati.

2). Memahami kegiatan yang akan diamati.

3). Menyiapkan bagan simo dan juga memahami simbu-simbul yang

digunakan untuk mengadakan peng-amatan, Dengan memahami simbul serta

kegiatan ini akan membantu penelitian dalam menyusun bagan simo.

4). Menganalisa bagan simo yang telah disusun, kemudian mencari gerakan-

gerakan ke dua tangan yang tidak diperlukan atau kegiatan yang efisien,

setelah itu menyusun kembali bagan simo yang telah dilakukan perbaikan.

Page 12: Tugas Besar APK

Analisa Perancangan Kerja II 2010

BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

3.1 Flowchart

Page 13: Tugas Besar APK

Analisa Perancangan Kerja II 2010

3.2 Penjelasan Flowchart

1. Identifikasi Masalah

Langkah awal yang harus dilakukan yakni mendefinisikan masalah yang akan

menjadi objek penelitian.

2. Study Literatur

Studi literatur bisa dilakukan dengan mencari buku – buku, referensi lain yang

berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

3. Perumusan Masalah

Memutuskan dari objek penenlitian tersebut, problem mana yang menjadi

concern kita dalam penelitian tersebut.

4. Tujuan

Tujuan ditetapkan untuk menentukan sasaran dari tahapan pengolahan data yang

nantinya diteruskan menjadi sebuah kesimpulan.

5. Pengumpulan Data

Adapaun data yang dikumpulkan adalah data yang berhubungan dengan analisa

perancangan kerja, dan data-data yang didapatkan seperti :

Data jumlah, nama, dan umur pekerja

Data waktu selama berkerja

Jumlah menu masakan

Alokasi waktu pengolahan masakan

Gaji pekerja.

6. Ambil Gambar

Pada tahap kami mengambil gambar (foto) aktivitas yang terjadi selama kami

melakukan penelitian, gambar – gambar tersebut berupa :

Layout design meja makan

Etalase menu makanan

Dapur bersih

Page 14: Tugas Besar APK

Analisa Perancangan Kerja II 2010

7. Pengolahan Data

Dari data mentah yang diterima melalu observasi langsung ke objek penelitian,

yakni warung “barokah” kemudian kami mengolah data tersebut sesuai dengan

topic berdasarkan rumusan masalah, seperti :

Perhitungan WS

Analisa Peta Tangan Kanan dan Kiri

Fisiologi Kerja

Lingkungan Fisik

Konsumsi Energi

RWL

Insentif

8. Analisa Pembahasan

Dalam tahap ini akan dibahas hasil pengolahan data apakah metode kerja yang

dijalankan sesuai dengan kriteria rancangan kerja yang tergolong baik.

9. Kesimpulan

Pada langkah ini merupakan langkah terakhir untuk membuat kesimpulan dan

saran dari semua tahap-tahap yang sudah dikerjakan.