translate amyloidosis

6
 Studi Imunohistokimia dari Sitokeratin pada Kulit-Terbatas Amyloidosis Kayo Inoue, Mutsuo Takahashi, Yoshiaki Hamamoto, Masahiko Muto and Tokuhiro  Ishihara ABSTRAK Frekuensi dari adanya deposit amyloid pada kasus keratosis seboroik telah banyak diteliti. Terlebih lagi, asal mula protein protein amyloid pada liken amyloidosis, makular amyloidosis, dan keratosis seboroik telah diteliti dengan pengecatan imunohistokimia menggunakan panel antibodi monoklonal anti-sitokeratin (CK). Deposit amyloid ditemukan sejumlah 41 dari 327 spesimen (12,5%) pada total 301 kasus keratosis seboroik. Deposit amyloid pada keratosis seboroik bereaksi dengan 6 dari 12 antibodi CK sedangkan pada liken dan makular amyloidosis (20 spesimen) bereaksi dengan 5 dari 12 antibodi CK. Pada keratosis seboroik, antibodi DE-K10 (bertanda CK10) bereaksi dengan amyloid pada 17 dari total 36 kasus. A ntibodi 34βE12 (bertanda CK1,5,10,14) bereaksi pada 33 kasus dari total 39 kasus dan antibodi MNF116 (bertanda CK5,6,8,17) bereaksi pada 32 dari total 35 kasus. Diantara 20 spesimen pasien liken dan makular amyloidosis, tiga antibodi yang bereaksi dengan amyloid, dapat diurutkan sebagai berikut : 1 dengan antibodi DE-K10, keseluruhan dengan antibodi 34βE12, dan 6 dengan antibodi MNF116.  Hasil ini menandakan bahwa deposit amyloid pada keratosis seboroik, liken, dan makular amyloidosis mungkin berasal dari sitokeratin epidermal. PENDAHULUAN Keberadaan amyloid pada liken amyloidosis (LA), makular amyloidosis (MA), dan kanker kulit yang berhubungan dengan amyloidosis (STA) mungkin berhubungan dengan penemuan imunoreaktivitas positif untuk beberapa sitokeratin (CKs) yang mengenali epidermal keratin. Penelitian dengan mikroskop elektron menunjukkan bahwa pada LA, MA, dan STA, perubahan seluler dari amyloid pada epidermis terjadi seperti cell drop ke bagian dermis lalu mengalami perubahan menjadi amyloid. Namun, mekanisme dari perubahan amyloid pada kulit-terbatas amyloidosis masih kontroversial. Isolasi jaringan fibril amyloid dengan jumlah yang cukup dari lesi kulit untuk analisis dan pengurutan asam amino sangat sulit dilakukan karena jumlah amyloid pada lesi

Upload: irine-puspita-sasmitaningsih

Post on 18-Jul-2015

71 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Translate Amyloidosis

5/16/2018 Translate Amyloidosis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/translate-amyloidosis 1/6

Studi Imunohistokimia dari Sitokeratin pada Kulit-Terbatas

Amyloidosis

Kayo Inoue, Mutsuo Takahashi, Yoshiaki Hamamoto, Masahiko Muto and Tokuhiro

 Ishihara 

ABSTRAK 

Frekuensi dari adanya deposit amyloid pada kasus keratosis seboroik telah

banyak diteliti. Terlebih lagi, asal mula protein protein amyloid pada liken amyloidosis,

makular amyloidosis, dan keratosis seboroik telah diteliti dengan pengecatan

imunohistokimia menggunakan panel antibodi monoklonal anti-sitokeratin (CK).

Deposit amyloid ditemukan sejumlah 41 dari 327 spesimen (12,5%) pada total 301kasus keratosis seboroik. Deposit amyloid pada keratosis seboroik bereaksi dengan 6

dari 12 antibodi CK sedangkan pada liken dan makular amyloidosis (20 spesimen)

bereaksi dengan 5 dari 12 antibodi CK. Pada keratosis seboroik, antibodi DE-K10

(bertanda CK10) bereaksi dengan amyloid pada 17 dari total 36 kasus. Antibodi 34βE12

(bertanda CK1,5,10,14) bereaksi pada 33 kasus dari total 39 kasus dan antibodi

MNF116 (bertanda CK5,6,8,17) bereaksi pada 32 dari total 35 kasus. Diantara 20

spesimen pasien liken dan makular amyloidosis, tiga antibodi yang bereaksi dengan

amyloid, dapat diurutkan sebagai berikut : 1 dengan antibodi DE-K10, keseluruhan

dengan antibodi 34βE12, dan 6 dengan antibodi MNF116. 

Hasil ini menandakan bahwa deposit amyloid pada keratosis seboroik, liken, dan

makular amyloidosis mungkin berasal dari sitokeratin epidermal.

PENDAHULUAN

Keberadaan amyloid pada liken amyloidosis (LA), makular amyloidosis (MA),

dan kanker kulit yang berhubungan dengan amyloidosis (STA) mungkin berhubungan

dengan penemuan imunoreaktivitas positif untuk beberapa sitokeratin (CKs) yang

mengenali epidermal keratin. Penelitian dengan mikroskop elektron menunjukkan

bahwa pada LA, MA, dan STA, perubahan seluler dari amyloid pada epidermis terjadi

seperti cell drop ke bagian dermis lalu mengalami perubahan menjadi amyloid. Namun,

mekanisme dari perubahan amyloid pada kulit-terbatas amyloidosis masih kontroversial.

Isolasi jaringan fibril amyloid dengan jumlah yang cukup dari lesi kulit untuk analisis

dan pengurutan asam amino sangat sulit dilakukan karena jumlah amyloid pada lesi

Page 2: Translate Amyloidosis

5/16/2018 Translate Amyloidosis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/translate-amyloidosis 2/6

kulit hanya sedikit. Pada kanker kulit yang berhubungan dengan amyloidosis (STA),

keberadaan deposit amyloid selalu dikaitkan dengan kasus karsinoma sel basal (BCC),

 Bowen’s disease, dan keratosis seboroik. Selain pada karsinoma sel basal, sudah sedikit

diketahui tentang frekuensi keberadaan deposit amyloid pada jenis tumor tersebut.

Penelitian terkini dilakukan untuk menguji frekuensi keberadaan deposit

amyloid pada keratosis seboroik. Lebih dari itu, kami mencoba menentukan antibodi

mana yang reaktif untuk kulit-terbatas amyloidosis menggunakan penanda antibodi anti-

CK. Selain itu, juga diteliti mengenai sel- sel mana yang berperan dalam pembentukan

amyloid.

MATERIAL DAN METODE

Spesimen jaringan

Keratosis Seboroik . Sebanyak 327 spesimen dari 301 pasien keratosis seboroik 

(153 laki-laki dan 148 perempuan; usia rata-rata 61,2 tahun; rentang usia 22-88 tahun)

didapatkan dari bagian Dermatology, Fakultas Kedokteran Universitas Yamaguchi dan

beberapa rumah sakit yang terkait. Preparat telah diperiksa secara mikroskopis dan

biopsi yang sangat kecil (<5 mm) akan dieksklusi dari penelitian ini. Dari total 301

pasien, telah diambil masing-masing 1 spesimen dari 318 pasien, masing-masing 2

spesimen dari 15 pasien, masing-masing 3 dari 4 pasien, dan masing-masing 4 dari 1

pasien kemudian difiksasi formalin 10% dan secara rutin dimasukkan dalam parafin.

Untuk membuktikan adanya deposit amyloid, preparat yang telah di cat dengan alkaline

Congo Red diperiksa dibawah cahaya yang terpolarisasi. Sebanyak 41 kasus terbukti

mengandung deposit amyloid. Untuk studi reaktivitas imunohistokimia, sediaan beku

spesimen jaringan diambil secara bersamaan dari 2 pasien yang berbeda. Spesimen

 jaringan beku dibenamkan dalam senyawa OCT (Tissue-Tek, Sakura, Tokyo, Japan)dan disimpan dalam cairan nitrogen pada suhu 196

oC.

 Liken dan Makular Amyloidosis. Dengan cara yang sama seperti yang telah

dijelaskan sebelumnya, 20 spesimen yang di fiksasi dengan formalin dan spesimen-

dalam parafin dari liken amyloidosis atau makular amyloidosis, serta 1 spesimen

 jaringan beku yang disimpan dari liken amyloidosis diperoleh dari bagian Dermatology,

Fakultas Kedokteran, Universitas Yamaguchi dan beberapa rumah sakit terkait.

Page 3: Translate Amyloidosis

5/16/2018 Translate Amyloidosis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/translate-amyloidosis 3/6

Spesimen yang dibenamkan dalam parafin diperoleh dari 17 pasien liken amyloidosis

dan 3 pasien makular amyloidosis (11 laki-laki dan 9 perempuan; rata-rata umur 58

tahun; rentang umur 26-84 tahun). Jumlah daposit amyloid dari setiap kasus dihitung

secara semikuantitatif sebagai berikut : (+) jumlah sedikit, (++) jumlah sedang, (+++)

 jumlah banyak.

Imunohitokimia

Spesimen dalam Parafin. Untuk studi imunohistokimia digunakan 41 kasus

keratosis seboroik dengan deposit amyloid serta 20 kasus liken amyloidosis dan

makular amyloidosis. Studi imunohistokimia dilakukan dengan antibodi dari beberapa

varian berat molekul sitokeratin menggunakan alkaline fosfatase berlabel streptavidin

dengan metode biotin. Antibodi primer, perbandingan pengenceran, dan metode pre-

treatment jika diperlukan telah kami sajikan dalam Tabel 1. Imunoreaktivitas dari

antibodi terhadap kulit normal dan epidermis, termasuk pada kasus keratosis seboroik,

liken amyloidosis, dan makular amyloidosis telah disajikan dalam Tabel 2. Preparat di

masukkan dalam xylene kemudian dicuci dengan 50mM Trias Buffered Saline (TBS)

pada pH 7,6. Preparat kemudian diinkubasi dalam serum kambing normal (DAKO,

Glostrup, Denmark) selama 10 menit untuk mengurangi background pengecatan yang

tidak spesifik. Preparat kemudian diinkubasi dalam kamar yang lembab bersama dengan

antibodi primer pada suhu 37oC selama 30 menit kemudian dilanjutkan dengan inkubasi

dengan senyawa biotin dari imunoglobulin kambing ataupun imunoglobulin tikus dan

kelinci (DAKO, Carpinteria, CA, USA) selama 10 menit. Kemudian preparat tersebut di

inkubasi dengan alkaline fosfatase berlabel streptavidin (Nichirei, Tokyo, Japan) selama

10 menit. Produk imunoreaksi divisualisasikan dengan New Fuchsin (DAKO,

Carpinteria, CA, USA) sebagai substrat selama 5 menit. Nuclei di counterstain denganhematoxylin agar terlihat lebih jelas. Perolehan antigen dengan menggunakan

microwave, merebus dalam buffer sitrat ataupun menggunakan enzim pencernaan

dengan proteinase K (DAKO, Carpinteria, CA, USA) telah dilakukan pada antibodi

primer selektif. Antibodi primer digantikan dengan serum nonimun pada preparat

kontrol negatif. Pengecatan bagian atas keratinosit disajikan sebagai kontrol positif 

internal.

Page 4: Translate Amyloidosis

5/16/2018 Translate Amyloidosis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/translate-amyloidosis 4/6

Tabel 1

Gambar 1(A-F)

Keterangan Gambar 1: Keratosis Seboroik: (A) Deposit amyloid pada subepidermis,

pengecatan positif dengan Congo Red dan (B) menunjukkan pembiasan ganda berwarna

hijau dibawah sinar yang terpolarisasi. (A,B) (x30). (C) antibodi DE-K10 (bertanda

CK10) bereaksi dengan amyloid deposit dan jarang bereaksi dengan sel basaloid pada

epidermis bagian atas (x50). (D) Antibodi 34βE12 (bertanda CK1,5,10,14) bereaksi

dengan amyloid dan seluruh sel basaloid lapisan epiermis (x50). Liken amyloidosis. (E)

Antibodi 34βE12 (bertanda CK1,5,10,14) dan (F) antibodi MNF 116 (bertanda

CK5,6,8,17) bereaksi dengan deposit amyloid dan seluruh lapisan atas epidermis (x50).

Spesimen beku. Spesimen jaringan beku dipotong menjadi preparat berukuran

4µm dalam cryostat dan udara kering selama 2 jam pada suhu ruangan. Kemudian

preparat difiksasi dengan aseton selama 10 menit. Studi imunohistokimia dilakukan

menggunakan antibodi yang sama dan dengan cara yang sama dengan preparat parafin.

Page 5: Translate Amyloidosis

5/16/2018 Translate Amyloidosis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/translate-amyloidosis 5/6

LAMPIRAN

Tabel 1.

Gambar 1 (A-F)

Page 6: Translate Amyloidosis

5/16/2018 Translate Amyloidosis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/translate-amyloidosis 6/6