teuku syamsul ramadhan-fst

211
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG BERBASIS WEB PADA PROGRAM NON REGULER FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TEUKU SYAMSUL RAMADHAN 204093002670 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI PROGRAM NON REGULER FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2008

Upload: cahya-aurora

Post on 24-Sep-2015

268 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

Sisfo

TRANSCRIPT

  • PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

    PERSEDIAAN BARANG BERBASIS WEB PADA PROGRAM NON REGULER FAKULTAS SAINS

    DAN TEKNOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    TEUKU SYAMSUL RAMADHAN 204093002670

    PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI PROGRAM NON REGULER

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA 2008

  • ABSTRAK

    TEUKU SYAMSUL RAMADHAN, Perancangan Sistem Informasi

    Persediaan Barang Berbasis Web Pada Program Non Reguler Fakultas Sains dan

    Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. (Di bawah

    bimbingan ARIES SUSANTO HT. dan ZAINUL ARHAM)

    Program Non Reguler (PNR) Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

    Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta adalah suatu Lembaga Pendidikan

    yang salah satu kegiatannya melakukan inventarisasi barang yang meliputi

    pengajuan, pembelian, pencatatan, dan pendistribusian barang barang baik untuk

    keperluan penunjang kegiatan belajar mengajar maupun untuk keperluan pegawai

    dalam melaksanakan pekerjaannya dalam melayani mahasiswa dan dosen, serta

    pelaporannya. Selama ini proses kegiatan tersebut dilakukan dengan cara yang

    manual. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem informasi Persediaan barang

    yang terkomputerisasi untuk memberikan informasi ketersediaan barang dengan

    waktu yang cepat dan akurat, efisiensi biaya terhadap barang yang akan dibeli

    untuk memenuhi kebutuhan akan barang yang benar-benar dibutuhkan oleh

    pemakai, dan mengurangi pekerjaan dan tenaga kerja.

    Kata Kunci : Sistem, Informasi, Persediaan

    VI Bab + XIV + 143 Halaman + 72 Gambar + 5 Lampiran

    Daftar Pustaka ( 19 : 2001-2005)

  • KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

    kemudahan dalam penyelesaian Skripsi. Skripsi ini disusun sebagai salah satu

    persyaratan akademik di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Sains dan

    Teknologi, Program Studi Sistem Informasi. Adapun judul Sripsi ini adalah Sistem

    Informasi Persediaan Barang Pada Program Non Reguler Fakultas Sains dan Teknologi

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Pada kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih kepada :

    1. Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis sebagai Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

    2. Ir. M. Qomarul Huda, M. Kom selaku ketua Program Studi Sistem Informasi dan

    Nur Aeni Hidayah, MMSI yang banyak memberikan bantuan kepada penulis

    selama ini

    3. Aang Subiyakto, M. Kom selaku ketua Program Non Reguler yang banyak

    memberikan pelajaran-pelajaran berharga yang belum pernah penulis jumpai

    4. Aries Susanto HT, MMSI selaku Dosen Pembimbing I (Pertama) yang banyak

    memberikan pengarahan dan masukan selama pengerjaan skripsi ini

    5. Dr.Zainul Arham, MSI selaku Dosen Pembimbing II (Kedua) yang banyak

    memberikan kemudahan dan bimbingan selama penulisan skripsi ini

    6. Ayah dan Nyak yang selalu memberikan doa dan dukungan.

    7. Istri tercinta Nuriyah Priatna Dewi yang selalu setia disaat suka maupun duka

    vi

  • 8. Papap dan Mamah yang selalu mendoakan dan mengingatkan untuk secepatnya

    menyelesaikan studi

    9. Teman-teman kerja dan seangkatan yang selalu dan siap memberikan bantuan

    10. Dan semua pihak yang membantu dengan keikhlasan dalam membantu dalam

    menyelesaikan penulisan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persat

    namanya.

    Penulisan merasa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh

    sebab itu penulis mengharapkan saran dan masukan. Semoga skripsi ini dapat

    bermanfaat khususnya untuk bidang Teknologi Informasi.

    Jakarta, Juni 2008

    Penulis

    vii

  • DAFTAR ISI

    Halaman Judul ...

    Halaman Persetujuan Pembimbing . Halaman Pengesahan Ujian .... Halaman Pernyataan ...

    Abstrak ...

    Kata Pengantar

    Daftar Isi .

    Daftar Gambar

    Daftar Tabel

    Daftar Lampiran

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang ...

    1.2 Perumusan Masalah

    1.3 Batasan Masalah .....

    1.4 Tujuan Penulisan .....

    1.5 Manfaat Penulisan ...

    1.6 Metodologi Penelitian

    a. Metode Pengumpulan Data .

    b. Metode Pengembangan

    1.7 Sistematika Penulisan

    BAB II Landasam Teori

    2.1 Konsep Sistem .

    2.2 Konsep Dasar Informasi

    2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ...

    2.4. Alat Perancangan Sistem

    2.5 Metodelogi Pengembangan Sistem ...

    i

    ii

    iii

    iv

    v

    vi

    viii

    x

    xiii

    xiv

    1

    3

    3

    4

    4

    5

    6

    8

    10

    13

    16

    20

    39

    viii

  • 2.6. Basis Data ..

    2.7 Sistem Informasi Persediaan Barang ..

    2.8 Internet ...

    2.9 PHP & MYSQL ......

    BAB III Metodologi Penelitian

    3.1 Metode Pengumpulan Data ...

    3.2 Metode Pengembangan Sistem ..

    3.3 Tinjauan Organisasi .

    3.4 Analisis Sistem berjalan ..

    3.5 Kelebihan dan Kelemahan Sistem yang sedang berjalan ...

    3.6 Solusi Pemecahan Masalah ..

    3.7 Usulan Rancangan Sistem Persediaan Barang ..

    3.8 Diagram Arus Dokumen Usulan ..

    3.9 Rancangan Basis Data ..

    3.10 Kamus Data ..................

    3.11 Struktur Data ................

    3.12 Rancangan Menu Program

    3.13 Rancangan Masukan .

    3.14 Rancangan Keluaran .

    BAB IV PEMBAHASAN

    4.1 Implementasi .

    4.1 Pemeliharaan Sistem ..

    BAB V PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    5.2 Saran .

    DAFTAR PUSTAKA .

    47

    53

    57

    63

    70

    73

    79

    84

    88

    88

    90

    94

    102

    111

    111

    116

    122

    129

    130

    139

    141

    141

    143

    ix

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Karakteristik Sistem .......................................................................................... 13

    Gambar 2.2. Simbol-Simbol Bagan Alir Sistem .................................................................... 23

    Gambar 2.3. Simbol-Simbol Bagan Alir Program ................................................................ 26

    Gambar 2.4. Simbol-Simbol Bagan Alir Proses ................................................................... 26

    Gambar 2.5. Simbol Terminator ........................................................................................... 28

    Gambar 2.6. Duplikasi Terminator ....................................................................................... 28

    Gambar 2.7. Simbol Proses ................................................................................................... 28

    Gambar 2.8. Simbol Data Store ............................................................................................ 29

    Gambar 2.9. Duplikasi Data Store ........................................................................................ 29

    Gambar 2.10. Simbol Alur Data ............................................................................................. 30

    Gambar 2.11. Konsep Paket Data ........................................................................................... 30

    Gambar 2.12. Konsep Alur Data Menyebar ........................................................................... 31

    Gambar 2.13. Konsep Alur Data Mengumpul ........................................................................ 31

    Gambar 2.14. Simbol Entitas .................................................................................................. 33

    Gambar 2.15. Simbol Relationship ........................................................................................ 33

    Gambar 2.16. Simbol Atribut ................................................................................................. 34

    Gambar 2.17. Relasi 1 : 1 ...................................................................................................... 34

    Gambar 2.18. Relasi 1 : M .................................................................................................... 35

    Gambar 2.19. Relasi M : N ................................................................................................... 35

    Gambar 2.20. Unary Degree ................................................................................................. 36

    Gambar 2.21. Binary Degree ................................................................................................. 36

    Gambar 2.22. Ternary Degree ............................................................................................... 37

    Gambar 2.23 Tahapan-Tahapan Dalam SDLC ....................................................................... 40

    Gambar 2.24 Desain Sistem .................................................................................................. 46

    Gambar 3.1 Tahapan-Tahapan Dalam SDLC ....................................................................... 74

    Gambar 3.2 Struktur Organisasi Program Non Reguler

    Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakata .................... 80

    x

  • Gambar 3.3 Diagram Arus Dokumen Sistem Berjalan

    Gambar 3.4 Diagram Arus Dokumen Sistem yang Diusulkan

    Gambar 3.5 Diagram Konteks Sistem Informasi Persediaan Barang .............................. Gambar 3.6 Diagram Zero Sistem Informasi Persediaan Barang ..................... ... Gambar 3.7 Diagram Level 1 Proses 1.0 Permintaan ..

    Gambar 3.8 Diagram Level 1 Proses 2.0 Ketersediaan Barang

    Gambar 3.9 Diagram Level 1 Proses 3.0 Pencatatan Barang Keluar Gambar 3.10 Diagram Level 1 Proses 4.0 Data DO & Berita Acara .

    Gambar 3.11 Diagram Level 1 Proses 5.0 Pengajuan Gambar 3.12 Diagram Level 1 Proses 6.0 Penawaran Suplier ...... Gambar 3.13 Diagram Level 1 Proses 7.0 PO .

    Gambar 3.14 Diagram Level 1 Proses 8.0 Pengeluaran Dana ...

    Gambar 3.15 Diagram Level 1 Proses 9.0 Barang Masuk .. Gambar 3.16 Diagram Level 1 Proses 10.0 Laporan ... Gambar 3.17 Entity Relationship Diagram

    Gambar 3.18 Database Relational . Gambar 3.19 Bentuk Tidak Normal

    Gambar 3.20 Bentuk Normal Ke Satu (1 NF) ........................................................................ Gambar 3.21 Bentuk Normal Ke Dua (2 NF) ......................................................................... Gambar 3.22 Rancangan Menu Program Sistem Persediaan Barang Untuk User Biasa ... Gambar 3.23 Rancangan Menu Program Sistem Persediaan Barang Untuk Bendahara .......

    Gambar 3.24 Rancangan Menu Program Sistem Persediaan Barang Untuk Administrator ....

    Gambar 3.25 Rancangan Menu Login .... Gambar 3.26 Rancangan Menu Utama .. Gambar 3.27 Rancangan Menu Master Ketersediaan Barang

    Gambar 3.28 Rancangan Menu Master Ketersediaan Barang

    Gambar 3.29 Rancangan Menu Transaksi Permintaan Barang ..

    Gambar 3.30 Rancangan Menu Transaksi Berita Acara .

    Gambar 3.31 Rancangan Menu Transaksi DO ...

    86

    92

    95

    97

    98

    98

    98

    99

    99

    100

    100

    101

    101

    102

    104

    105

    108

    109

    110

    116

    116

    117

    122

    122

    123

    123

    124

    124

    125

    xi

  • Gambar 3.32 Rancangan Menu Transaksi Barang Keluar ..

    Gambar 3.33 Rancangan Menu Transaksi Pengajuan Barang (Proses 1) .. Gambar 3.34 Rancangan Menu Transaksi Pengajuan Barang (Proses 2) . Gambar 3.35 Rancangan Menu Transaksi Suplier (Proses 1) . Gambar 3.36 Rancangan Menu Transaksi Suplier (Proses 2) . Gambar 3.37 Rancangan Menu Transaksi Purchase Order (PO) .. Gambar 3.38 Rancangan Menu Transaksi Pengeluaran Dana Gambar 3.39 Rancangan Menu Transaksi Barang Masuk .

    Gambar 3.40 Rancangan Menu keluaran Gambar 4.1 Bagan Alir Program Menu Login .....................................................................

    Gambar 4.2 Bagan Alir Program Menu Utama ................................................................... Gambar 4.3 Bagan Alir Program Menu Master ................................................................... Gambar 4.4 Bagan Alir Program Menu Transaksi .............................................................. Gambar 4.5 Bagan Alir Program Menu Laporan ................................................................. Gambar 4.6 Bagan Alir Program Menu Administrator ........................................................ Gambar 4.7 Bagan Alir Program Menu Sign Out ................................................................ Gambar 4.8 Bagan Alir Program Menu Ganti Pasword ......................................................

    125

    126

    126

    127

    127

    128

    128

    129

    129

    130

    131

    131

    131 131

    132

    132

    132

    xii

  • DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Aspek-Aspek Studi Kelayakan ...

    Tabel 2.2 Beberapa Bahan Pertimbangan Evaluasi Aternatif Rancangan ..

    Tabel 2.3 Kelebihan dan Kelemahan DBMS . Tabel 3.1 Tabel Struktur Data Permintaan .............................................................................

    Tabel 3.2 Tabel Struktur Data Ketersediaan Barang ..............................................................

    Tabel 3.3 Tabel Struktur Data Barang Keluar ........................................................................

    Tabel 3.4 Tabel Struktur Data Berita Acara ...........................................................................

    Tabel 3.5 Tabel Struktur Data DO .......................................................................................... Tabel 3.6 Tabel Struktur Data Pengajuan ............................................................................... Tabel 3.7 Tabel Struktur Data PO ..........................................................................................

    Tabel 3.8 Tabel Struktur Data Suplier .....................................................................................

    Tabel 3.9 Tabel Struktur Data Barang Masuk ........................................................................ Tabel 3.10Tabel Struktur Data Pengeluaran Dana .................................................................

    Tabel 4.1 Tabel Pengujian Black Box Tabel 4.2 Tabel Verifikasi Tahap Analisis Sistem ...........................................................................

    Tabel 4.3 Tabel Verifikasi Tahap Desain Sistem ............................................................................

    Tabel 4.4 Tabel Verifikasi Tahap Implementasi Sistem .

    41

    44

    48

    112

    112

    112

    113

    113

    114

    114

    115

    115

    115

    139

    140

    140

    140

    xiii

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Tampilan Program

    Lampiran 2 Kamus Data ...

    Lampiran 3 Kode Program ..

    Lampiran 4 Pengujian .. Lampiran 5 Dokumentasi .

    144

    158

    160

    186

    187

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Seiring dengan berkembangnya zaman, teknologi semakin memegang peranan

    penting dalam dunia bisnis, salah satunya adalah penerapan sistem informasi pada

    perusahaan. Perkembangan dunia Teknologi Informasi (TI) akhir-akhir ini semakin

    pesat. Perkembangan tersebut membawa dampak yang besar di dalam berbagai aspek

    kehidupan, misalnya untuk berkomunikasi dengan seseorang yang berada di luar

    negeri dapat dilakukan melalui internet (International Network) dengan berbagai cara

    yaitu dengan e-mail (surat elektronik), chatting (berbicara dengan satu atau banyak

    orang secara langsung), dan lain-lainnya. Selain itu, perkembangan TI juga

    berpengaruh terhadap bidang pekerjaan yaitu dengan menggunakan sistem

    komputerisasi untuk efisiensi pekerjaan.

    Seiring dengan perkembangan TI pula, sistem informasi pada perusahaan mulai

    menggunakan sistem tersebut. Cara ini banyak digunakan karena memudahkan di

    dalam pencarian informasi. Selain itu, dengan sistem komputerisasi maka data-data

    dapat tersimpan dengan baik dan juga dapat terhindar dari kelalaian-kelalaian apabila

    penyimpanan dilakukan secara manual.

    Program Non Reguler (PNR) Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam

    Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta adalah suatu Lembaga Pendidikan yang

    salah satu kegiatannya melakukan inventarisasi barang yang meliputi pengajuan,

    1

  • pembelian, pencatatan, dan pendistribusian/pengiriman barang barang baik untuk

    keperluan penunjang kegiatan belajar mengajar maupun untuk keperluan pegawai

    dalam melaksanakan pekerjaannya dalam melayani mahasiswa dan dosen, serta

    pelaporannya. Selama ini proses kegiatan tersebut dilakukan dengan cara yang manual.

    Dalam setiap pelaksanaan kerjanya sistem komputerisasi sangat diperlukan untuk

    menunjang kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga pencatatan yang dilakukan lebih

    efektif dan efisien serta informasi yang dihasilkan lebih tepat dan akurat. Pada

    kegiatan inventarisnya masih menggunakan Microsoft Excel, yang tidak mempunyai

    Database Management System ( DBMS ). Dimana Microsoft Excel ini belum bisa

    digunakan untuk membuat aplikasi database dengan cepat karena belum dilengkapi

    dengan fasilitasfasilitas yang lengkap dan mudah digunakan seperti penggunaan

    tomboltombol secara otomatis, data tidak dapat diinput secara otomatis dan

    pembuatan laporan tidak dapat dilakukan secara otomatis.

    Inventarisasi barang yang apabila tidak dilakukan dengan menggunakan

    program aplikasi akan terasa kurang efesien dan tidak akan menghasilkan informasi

    yang tepat waktu, dengan ketelitian yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan suatu

    sistem inventarisasi yang baik agar dapat meningkatkan kinerja instansi tersebut.

    Penulis berharap dengan adanya program aplikasi ini nantinya akan dapat

    membantu dalam proses pekerjaan persediaan barang di PNR Fakultas Sains dan

    Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat mengatasi segala kekurangan dan

    kendalakendala yang dihadapi oleh sistem sebelumnya dimana nantinya pekerjaan

    yang dilakukan akan lebih efektif dan efisien.

    2

  • Adapun sistem yang akan dibuat yaitu dengan menggunakan bahasa

    pemrograman PHP dimana aplikasi ini lebih mudah dalam penggunaanya dan berbasis

    web serta menggunakan database MySql. Aplikasi ini juga diharapkan dapat

    mengatasi segala kendala kendala yang dihadapi oleh sistem yang lama dalam proses

    persediaan barang. Ada pun judul yang penulis angkat adalah berjudul Perancangan

    Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web Pada Program Non Reguler

    Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

    Jakarta.

    1.2. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan diatas, maka permasalahan

    yang diajukan adalah bagaimana merancang suatu sistem informasi persediaan barang

    berbasis web untuk dapat mencatat dan mengontrol pemakaian barang beserta

    laporannya.

    1.3. Batasan Masalah

    Batasan masalah dalam pembuatan tugas akhir ini adalah :

    1. Menginventarisasi barang yang meliputi mencatat pemasukan dan pemakaian

    barang, pengajuan barang, serta membuat laporan Ketersediaan barang dalam

    periode bulanan pada Pogram Non Reguler Fakultas Sains dan Teknologi UIN

    Syarif Hidayatullah Jakarta

    3

  • 2. Membuat Aplikasi Sistem Informasi Persediaan Barang dengan menggunakan

    bahasa pemograman berbasis web yaitu PHP Versi 5.1.1 dan MySQL Versi

    5.0.18 yang menghubungkan pada bangian Umum, Keuangan dan Pemakai yang

    mengajukan permintaan barang yang dibutuhkan.

    3. Pembuatan Aplikasi ini juga dibuat dengan Xampp Versi win32-1.5.1 dan Text

    Editor Macromedia Dreamweaver 8.

    1.4. Tujuan Penulisan

    Tujuan dari penulisan ini adalah untuk :

    1. Merancang suatu sistem informasi Persediaan barang yang terintegrasi antara

    bagian Umum, Keuangan dan Pemakai yang membutuhkan barang sehingga

    membantu penyediaan dan pendistribusian barang yang cepat.

    2. Memudahkan dalam mencatat dan mengontrol pemakaian barang, proses

    pengolahan dan penyimpanan data barang.

    3. Memberikan laporan barang yang cepat dan akurat baik yang masuk maupun

    yang keluar berbentuk Digital Document (PDF) dengan periode bulanan.

    1.5. Manfaat Penulisan

    a. Bagi Penulis

    Manfaat dari kegiatan penelitian ini bagi Penulis adalah :

    1. Menerapkan Ilmu-ilmu yang diperoleh selama perkuliahan

    2. Mengembangkan kemampuan yang dimiliki

    4

  • 3. Membandingkan teori yang didapatkan diperkuliahan dengan masalah yang

    sebenarnya

    b. Bagi PNR

    Mendukung penyediaan informasi yang cepat, tepat dan akurat mengenai

    data data barang yang ada.

    c. Bagi Universitas

    Manfaat dari kegiatan Penelitian ini bagi Universitas adalah :

    a. Mengetaui seberapa jauh mahasiswa mengetahui materi yang diberikan

    b. Melatih kesiapan mahasiswa dalam praktek kerja dan penerapan teknik

    teknik yang digunakan dilapangan khususnya di bidang Teknik

    Informatika/Sistem Informasi.

    1.6 Metodologi Penelitian

    a. Metode Pengumpulan Data

    Metodelogi penelitian yang digunakan dalam penulisan Skripsi antara lain:

    1. Wawancara

    Pengumpulan data dan mengatahui bagaimana data tersebut

    digunakan dan diarsipkan kepada orang yang mengani bagaian tersebut

    secara langsung.

    5

  • 2. Observasi

    Melalui observasi kebagian yang berhubungan dengan kegiatan

    yang menyangkut persediaan barang, untuk mendapatkan gambaran yang

    jelas mengenai pelaksanaan sistem yang berjalan kegiatan ini diperlukan

    guna mencari dan mengumpulkan data yang dibutuhkan langsung dari

    sumbernya.

    3. Angket ( Kuesioner)

    Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk

    mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada

    responden agar responden tersebut memberikan jawabannya.

    4. Studi Pustaka

    Mengumpulkan data yang diperoleh dari buku-buku atau literatur

    lain yang dapat dijadikan acuan untuk membahas pengembangan sistem

    usulan.

    b. Metode Pengembangan

    Metode yang digunakan adalah Metode Pendekatan Terstruktur untuk

    pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PNR. Adapun tahap

    dari metode pengembang terstruktur menurut Abdul Kadir (2003: 398-415)

    adalah:

    6

  • 1. Analisis : Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap sistem yang sedang

    berjalan dan melakukan pendekatan terhadap kebutuhan - kebutuhan sistem

    yang baru.

    2. Desain : Pada tahap ini dilakukan desain untuk sistem yang diusulkan yang

    mana tahapnya meliputi antara lain :

    a. Pembuatan Data Flow Diagram (DFD)

    b. Entity Relationship Diagram (ERD)

    c. Normalisasi

    d. Kamus Data

    e. Perancangan Tampilan Sistem (rancangan masukan dan keluaran)

    3. Implementasi sistem : Tahapan ini mentransfer hasil rancangan yang telah

    dilakukan pada tahap desain yang dilanjukan dengan tahap implementasi

    yang terdiri dari :

    a. Pemograman

    b. Pengujian menggunakan pengujian Black Box

    c. Instalasi perangkat keras dan perangkat lunak

    4. Operasi dan Pemeliharaaan : Tahapan ini adalah tahapan akhir dari

    pembuatan sistem, yaitu tahapan pengoperasian dan pengaplikasian dari

    sistem yang sudah jadi untuk di gunakan oleh user.

    7

  • 1.7. Sistematika Penulisan

    Penulisan tugas akhir ini dibagi dalam enam bab dengan sistematika penulisan

    sebagai berikut:

    BAB I : PENDAHULUAN

    Bab I menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah dan batasan

    masalah, Tujuan dan Manfaat Penulisan, Metodologi Penelitian dan

    Sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini menguraikan tentang teori yang digunakan sebagai landasan atau

    dasar penulisan laporan ini.

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    Berisi uraian tentang metode penelitian yang digunakan dalam pencarian data

    dan metode dalam pengembangan sistem serta tahapan SDLC dari analisis

    sampai desain sistem dan juga menguraikan mengenai gambaran perusahaan

    sebagai tempat penelitian

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    Bab ini menguraikan pengaplikasian dan pengoperasian serta pemeliharaan

    aplikasi sistem informasi persediaan barang berbasis web pada Program Non

    Reguler Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    8

  • BAB V PENUTUP

    Bab ini menguraikan kesimpulan dari semua pembahasan pada bab-bab

    sebelumnya serta saran-saran yang diharapkan dapat berguna bagi

    perkembangan program aplikasi ini dimasa yang akan datang.

    DAFTAR PUSTAKA

    Berisi daftar pustaka atau referensi-referensi baik berupa media cetak

    maupun media elektronik yang dijadikan acuan dalam pembuatan sistem ini.

    9

  • BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Konsep Dasar Sistem

    Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam pendefenisian sistem, yaitu

    kelompok yang menekankan pada prosedur dan kelompok yang menekankan pada

    pada elemen atau komponennya. Pendekatan yang menekankan pada prosedur

    mendefenisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

    berhubungan, berkumpul bersama-bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

    menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan sistem yang lebih

    menekankan pada elemen atau komponen mendefenisikan sistem sebagai kumpulan

    dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Sutabri,

    2003:2)

    a. Pengertian Sub Sistem

    Sebuah sistem umumnya tersusun atas sejumlah sistem-sistem yang lebih

    kecil. Sistem-sistem yang berada dalam sebuah sistem itulah yang disebut

    subsistem. (Kadir, 2003:60)

    Suatu sistem dapat terdiri dari bagian-bagian sistem atau subsistem.

    Contoh, sistem komputer dapat terdiri dari subsistem perangkat keras dan

    subsistem perangkat lunak. (Sutabri, 2003:5)

    10

  • b. Pengertian Sistem

    Setiap sistem terdiri dari struktur dan proses. Struktur sistem merupakan

    unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut. Sedangkan proses sistem

    menjelaskan cara kerja setiap unsur sistem tersebut dalalm mencapai tujuan

    sistem.

    Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem pada

    dasarnya sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang

    berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

    Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menybutkan maksud

    dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang

    menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran (objectives). Tujuan biasanya

    dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas sementara sasaran memiliki

    ruang lingkup yang lebih sempit. (Sutabri, 2003:8-11)

    c. Karakteristik Sistem

    Model umum sebuah sistem terdiri dari input, proses dan output. Hal ini

    merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana mengingat sebuah

    sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran sekaligus. Selain itu

    sebuah sistem juga memiliki karakteristik dan sifat-sifat yang tertentu, yang

    mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun

    karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

    11

  • 1. Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

    yang bekerja sama membentuk satu kesatuan.

    2. Batasan Sistem (Boundary)

    Batasan sistem sistem merupakan daerah yang membatasi antara

    sistem dengan sistem yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.

    3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem

    yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar

    sistem.

    4. Penghubung Sistem (Interface)

    Sebagai media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang

    lain disebut dengan penghubung sistem atau interface.

    5. Masukan Sistem (Input)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem,

    yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal

    input).

    6. Keluaran Sistem (Output)

    Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran

    yang berguna.

    12

  • 7. Pengolah Sistem (Proses)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah

    masukan menjadi keluaran.

    8. Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat

    deterministik, kalau suatu sistem tidak memeliki sasaran, maka operasi

    sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai

    sasaran atau tujuan yang telah direncanakan. . (Sutabri, 2003:12-13)

    Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

    (Sutabri, 2003:14)

    2.2 Konsep Dasar Informasi

    Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai

    tambah. Informasi dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu :

    13

  • a. Informasi Strategis. Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka

    panjang.

    b. Informasi Taktis. Informasi dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka

    menengah.

    c. Informasi Teknis. Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-

    hari.

    Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau

    diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem

    pengolahan informasi akan mengolah data menjadi informasi atau mengolah data dari

    bentuk tak berguna menjadi berguna bagi yang menerimanya. (Sutabri, 2003:17-18)

    2.2.1 Lingkungan Informasi

    Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam manajemen

    moderen. Banyak keputusan strategis yang bergantung kepada informasi.

    Manajemen informasi adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan

    pemerolehan informasi, penggunaan informasi seefektif mungkin dan juga

    pembuangan terhadap informasi (yang tidak berguna lagi) pada waktu yang

    tepat. Informasi tidak hanya digunakan untuk kepentingan internal dalam

    organisasi, tetapi juga dipakai oleh pihak eksternal ( di luar organisasi). (Kadir,

    2003: 26-27)

    14

  • 2.2.2 Fungsi dan Siklus Informasi

    Fungsi informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi

    ketidakpastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan kepada pemakai

    mungkin merupakan hasil dari data yang dimasukkan ke dalam pengolahan.

    Akan tetapi dalam kebanyakan pengambilan yang kompleks, informasi hanya

    dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam

    pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberikan suatu

    kemungkinan faktor risiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

    (Sutabri, 2003:19-20)

    Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat becerita

    banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data yang diolah untuk menghasilkan

    informasi menggunakan suatu model proses yang tertentu. Data yang diolah

    melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi

    tersebut, membuat suatu keputuasan dan melakukan tindakan, yang berarti

    menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data

    kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat

    suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.

    2.2.3 Kualitas Informasi

    Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus

    akurat, tepat pada waktunya dan relevan. Akurat berarti informasi harus bebas

    dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Tepat pada waktunya,

    15

  • berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi

    yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Relevan, berarti informasi

    tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

    2.2.4 Nilai Informasi

    Nilai dari informasi ditentukan dua hal, yaitu manfaat dan biaya

    mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih

    efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Lebih lanjut sebagian besar

    informasi tidak dapat persis ditaksirkan keuntungannya dengan suatu nilai uang,

    tetapi dapat ditaksir nilai efektifnya. Pengukuran nilai informasi biasanya

    dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. (Jogiyanto,

    2001 :9-11)

    2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

    Sistem informasi merupakan penerapan sistem didalam organisasi untuk

    mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkat manajemen. Telah

    diketahui informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam

    pengambilan keputusan. Darimana informasi tersebut bisa didapatkan, informasi

    diperoleh dari sistem informasi.

    Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang

    mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi

    operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu

    16

  • organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-

    laporan yang berlaku.

    2.3.1 Komponen dan Tipe Sistem Informasi

    Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan

    istilah blok bangunan (building block) yang terdiri dari blok masukan, blok

    model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali.

    a. Blok Masukan (Input Block)

    Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi.

    b. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model

    matematika yang akan memanipulasi data input.

    c. Blok Keluaran (Output Block)

    Merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yan berguna

    untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    d. Blok Teknologi (Technology Block)

    Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi

    digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan

    mangakses data, menghasilkan dan mengirim keluaran dan membantu

    pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

    17

  • e. Blok Basis Data (Database Block)

    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling

    berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lainnya.

    f. Blok Kendali (Control Block)

    Beberapa pengendalian perlu dirancangan dan diterapkan untuk

    meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dicegah dan bila

    terlanjur terjadi maka kesalahan-kesalahan dapat dengan cepat diatasi.

    2.3.2 Perencanaan Sistem Informasi

    Perencanaan sistem informasi yaitu bagaimana menerapkan pengetahuan

    tentang sistem informasi ke dalam organisasi. Untuk dapat terus maju dan eksis

    bila organisasi berkembang sesuai dengan tekologi dan teori organisasi moderen.

    Namun demikian hal ini tidak berarti bahwa sistem informasi dan teknologi

    informasi sebagai suatu hal yang kaku. Sistem informasi dapat dibentuk sesuai

    dengan kebutuhan organisasi.

    2.3.3 Pengelolaan Sistem Informasi

    Pengelolaan sistem informasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan

    dari studi manajemen. Pengelolaan sistem informasi merupakan faktor kunci bagi

    keterlaksanaan dan keberhasilan manajemen. Hal ini dapat dimegerti mengingat

    semua subsistem manajemen bertopang pada unsur manusia, bagi sebagai

    18

  • manajer maupun bawahan, yang ditentukan dengan cara bertingkah laku atau

    melakukan perbuatan tertentu yang terarah untuk mencapai tujuan manajemen.

    2.3.4 Pengendalian Sistem Informasi

    Pengendalian sistem informasi merupakan bagian yang tak dapat

    dipisahkan dari pengelolaan sistem informasi, bahkan melaksanakan fungsi yang

    sangat penting karena mengamati setiap tahapan dalam proses pengelolaan

    informasi. Pengelola sistem informasi perlu memahami dan memiliki

    keterampilan manajerial dalam melaksanakan kegiatan pengendalian sistem

    informasi.

    2.3.5 Penilaian Sistem Informasi

    Fungsi utama dari penilaian informasi adalah menyediakan informasi

    sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan. Penilaian merupakan

    komponen penting dalam pengelolaan sistem informasi. Komponen dimaksud,

    yakni masukan, proses dan produk. Komponen masukan langkah awal dalam

    rangka penyusunan informasi. Komponen proses bertalian dengan transformasi

    informasi, sedangkan komponen produk bertalian dengan hasil dan dampak

    sistem informasi. Masing komponen-komponen tersebut menuntutnya adanya

    penilaian. (Sutabri, 2003:35-46)

    19

  • 2.3.6 Sistem Informasi Manajemen

    Sistem informasi manajemen (SIM) merupakan penerapan sistem informasi

    di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh

    semua tingkatan manajemen.

    SIM merupakan suatu sistem yang melakukan fungsi-fungsi untuk

    menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi.

    SIM merupakan kumpulan dari kumpulan sistem-sistem informasi.

    2.3.7 Peranan Sistem Informasi bagi Manajemen

    Manajemen membutuhkan informasi untuk mendukung pengambilan

    keputusan yang akan dilakukan. Sumber informasi untuk pengambilan keputusan

    manajemen bisa didapat dari informasi eksternal dan informasi internal.

    Sistem informasi mempunyai peranan yang penting di dalam menyediakan

    informasi bagi manajemen semua tingkatan. Supaya informasi yang dihasilkkan

    oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajemen, maka analis sistem

    haruslah mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang diinginkan oleh

    manajemen. (Jogiyanto, 2001 :14-20)

    2.4. Alat Perancangan Sistem

    Pada tahap perancangan sistem ini akan dirancang suatu sistem dalam suatu

    bagan yang menunjukkan prosedur-prosedur dari sistem tersebut. Alat yang digunakan

    20

  • untuk merancang sistem ada bermacam-macam, diantaranya adalah DFD (Data Flow

    Diagram), Bagan Alir (Flow Chart) dan ERD (Entity Relationship Diagram)

    2.4.1 Bagan Alir (Flowchart)

    Bagan Alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkkan alir (flow)

    di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan

    terutama untuk alat Bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.

    a. Bagan Alir Sistem

    Bagan alir sistem (system flowchart) merupakan bagan yang

    menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini

    mejelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem.

    Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem. Bagan

    alir sistem digambar dengan menggunakan simbol-simbol berikut ini:

    Simbol dokumen

    Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer

    Simbol kegiatan manual

    Menunjukkan pekerjaan manual.

    21

  • Simbol Simpanan offline

    File non-komputer yang diarsip urut angka (numerical)

    File non-komputer yang diarsip urut huruf (alphabetical)

    File non-komputer yang diarsip urut tanggal (chronological)

    kartu plong

    Menunjukkan input atau output yang menggunakan kartu plong (punched card).

    Simbol proses

    Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer.

    Simbol operasi luar

    Menunjukkan operasi yang dilakukan di luar proses operasi komputer.

    Simbol pengurutan offline

    Menunjukkan proses pengurutan data di luar proses komputer.

    Simbol pita magnetic

    Menunjukkan input atau output menggunakan pita magnetik.

    Simbol Diskette

    Menunjukkan input atau output menggunakan diskette.

    Simbol drum magnetic

    Menunjukkan input atau output menggunakan drum magnetik.

    Simbol pita kertas berlubang

    Menunjukkan input atau output menggunakan

    pita kertas berlubang.

    22

  • Simbol keyboard

    Menunjukkan input yang menggunakan on-line keyboard.

    Simbol pita control

    Nunjukkan penggunaan pita kontrol (controltape) dalam batch control total untuk pencocokan di proses batch processing.

    Simbol hubungan komunikasi

    Menunjukkan proses transmisi data melalui channel komunikasi.

    Simbol garis alir

    Menunjukkan arus dari proses.

    Simbol penjelasan

    Menunjukkan penjelasan dari suatu proses.

    Simbol penghubung

    Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman lain.

    Simbol display

    Menunjukkan output yang ditampilkan di monitor.

    Gambar 2.2. Simbol-Simbol Bagan Alir Sistem1

    b. Bagan Alir Dokumen

    Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan

    alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan

    1 Landasan Teori, http:// library.gunadarma.ac.id, Tanggal 16 Nopember 2007, Jam 18:08 WIB

    23

  • alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-

    tembusannya.

    c. Bagan Alir Skematik

    Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang

    mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di

    dalam sistem. Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain

    menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-

    gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan.

    d. Bagan Alir Program

    Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang

    menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir

    program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem. Bagan alir program dibuat

    dengan menggunakan simbol-simbol berikut:

    Simbol Input/Output

    Digunakan untuk mewakili data input/output.

    Simbol Proses

    Digunakan untuk mewakili suatu proses.

    Simbol garis alir (flow lines symbol)

    Digunakan untuk menunjukkan arus dari proses.

    Simbol penghubung (connector symbol)

    Digunakan untuk menunjukkan sambungan dari bagan alir yang terputus di halaman yang masih sama atau di halaman lainnya.

    24

  • Simbol keputusan (decision symbol)

    Digunakan untuk suatu penyeleksian kondisi di dalam program.

    Simbol proses terdefinisi (predefined process

    symbol)

    Digunakan untuk menunjukkan suatu operasi yang rinciannya ditunjukkan di tempat lain.

    Simbol persiapan (preparation symbol)

    Digunakan untuk memberi nilai awal suatu besaran.

    Simbol titik terminal (terminal point symbol)

    Digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir dari suatu proses.

    Gambar 2.3. Simbol-Simbol Bagan Alir Program2

    e. Bagan Alir Proses

    Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang

    banyak digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis

    sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.

    2 Landasan Teori, http:// library.gunadarma.ac.id, Tanggal 16 Nopember 2007, Jam 18:08 WIB

    25

  • Gambar 2.4. Simbol-Simbol Bagan Alir Proses3

    Bagan alir proses selain dapat menunjukkan kegiatan dan simpanan

    yang digunakan dalam suatu prosedur, dapat juga menunjukkan jarak

    kegiatan yang satu dengan yang lainnya serta waktu yang diperlukan untuk

    suatu kegiatan.

    2.4.2 Konsep Dasar DFD (Data Flow Diagram)

    Data flow diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang

    memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu

    jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan aliran data

    baik secara manual maupun komputerisasi. Untuk memudahkan pembacaan

    DFD, maka penggambaran DFD disusun berdasarkan tingkatan atau level dari

    atas ke bawah, yaitu :

    3 Landasan Teori, http:// library.gunadarma.ac.id, Tanggal 16 Nopember 2007, Jam 18:08 WIB

    26

  • a. Diagram Konteks ( Level 0 )

    Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan

    menggambarkan ruang lingkup proses.

    b. Diagram Zero ( Level 1 )

    Merupakan diagram yang berada diantara Diagram Konteks dan

    Diagram Detail serta menggambarkan proses utama dari DFD.

    c. Diagram Detail ( Primitif )

    Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam Diagram Zero.

    Diagram yang paling rendah dan tidak dapat diuraikan lagi.

    Data Flow Diagram (DFD) memiliki empat komponen, yaitu :

    a. Terminator atau External Entity atau Kesatuan Luar.

    Terminator mewakili entitas external yang berkomunikasi dengan

    sistem yang sedang dikembangkan. Terminator merupakan kesatuan di

    lingkungan sistem. Yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya

    yang berada di lingkungan luar sistem yang akan memberikan input

    maupun output dari sistem. Biasanya terminator ini dikenal dengan nama

    entitas (external), sumber atau tujuan (source and sink). Terminator dapat

    juga berupa departemen, divisi atau sistem diluar sistem yang

    berkomunikasi dengan sistem yang dikembangkan.

    27

  • Gambar 2.5. Simbol Terminator4

    Apabila dalam DFD terdapat lebih dari satu terminator atau external

    entity yang sama atau terdapat lebih dari satu garis miring ( / ) atau tanda

    asterik ( * ). Seperti gambar 2.6.

    Gambar 2.6. Duplikasi Terminator5

    b. Proses

    Proses sering dikenal dengan nama Bubble, fungsi atau informasi.

    Komponen proses manggambarkan bagian dari sistem. Yang

    mentransformasikan input ke output, atau dapat dikatakan bahwa

    komponen proses menggambarkan transformasi satu input atau lebih

    menjadi output.

    Gambar 2.7. Simbol Proses6

    Dilambangkan dengan lingkaran atau empat persegi panjang tegak

    dengan sudut tumpul. Proses diberi nama untuk menerangkan proses atau

    kegiatan apa yang sedang atau akan dilaksanakan.

    4,5,6 Landasan Teori, http:// library.gunadarma.ac.id, Tanggal 16 Nopember 2007, Jam 18:08 WIB

    28

  • c. Data Store ( Penyimpanan Data )

    Data store digunakan sebagai saran untuk pengumpulan data. Data

    store disimbolkan dengan dua garis horizontal yang paralel dimana tertutup

    pada salah satu ujungnya atau dua garis horizontal. Suatu nama perlu

    diberikan pada data store menunjukkan nama dari filenya.

    Gambar 2.8. Simbol Data Store7

    Apabila dalam DFD data store kita gambarkan lebih satu atau terdapat

    duplikasinya maka data store tersebut dapat kita identifikasi dengan tanda

    garis vertikal (|) atau tanda asterik (*). Seperti gambar 2.9.

    Gambar 2.9. Duplikasi Data Store8

    d. Alur data ( Data Flow )

    Suatu data flow atau alur data dapat dipresentasikan dengan anak

    panah yang menunjukkan arah menuju ke dan keluar dari suatu proses.

    7,8 Landasan Teori, http:// library.gunadarma.ac.id, Tanggal 16 Nopember 2007, Jam 18:08 WIB

    29

  • Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau satu

    paket data atau informasi dari suatu bagian sistem ke bagian lainnya. Alur

    data dapat disimbolkan dengan panah.

    Gambar 2.10. Simbol Alur Data9

    Ada beberapa konsep yang harus diperhatikan dalam penggambaran

    alur data, yaitu :

    1. Konsep paket data ( Packets of Data )

    Bila dua data atau lebih mengalir dari suatu sumber data yang

    sama ke tujuan yang sama dan mempunyai dan harus dianggap

    sebagai satu alur data itu mengalir bersamasama sebagai satu paket.

    Seperti gambar 2.11.

    Gambar 2.11. Konsep Paket Data10

    2. Konsep alur data menyebar ( Diverging Data Flow )

    Alur data menyebar menunjukkan sejumlah tembusan paket data

    yang berasal dari sumber yang sama menuju tujuan yang berbeda, 9,10 Landasan Teori, http:// library.gunadarma.ac.id, Tanggal 16 Nopember 2007, Jam 18:08 WIB

    30

  • atau paket data yang kompleks dibagi menjadi beberapa elemen data

    yang dikirim ke tujuan yang berbeda atau alur data ini membawa

    paket data yang memiliki nilai yang berbeda yang akan dikirim ke

    tujuan yang berbeda. Konsep alur data ini dapat dilihat pada gambar

    2.12

    Gambar 2.12. Konsep Alur Data Menyebar11

    3. Konsep alur data mengumpul

    Beberapa alur data yang berbeda sumbernya bergabung

    bersamasama menuju ke tujuan yang sama seperti gambar 2.13.

    Gambar 2.13. Konsep Alur Data Mengumpul12

    11,12 Landasan Teori, http:// library.gunadarma.ac.id, Tanggal 16 Nopember 2007, Jam 18:08 WIB

    31

  • Syarat-syarat pembuatan DFD adalah :

    1. Pemberian nama untuk setiap komponen DFD.

    2. Pemberian nomor pada proses DFD.

    3. Penggambaran DFD yang seindah mungkin.

    4. Penghindaran pembentukan DFD yang rumit.

    5. Memastikan DFD yang dibentuk itu konsisten secara logika.

    (http:// library.gunadarma.ac.id)

    2.4.3 Konsep Dasar Entity Relationship Diagram (ERD)

    Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan (network)

    yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak.

    Tujuan utama dari penggambaran ERD adalah untuk menunjukkan struktur objek

    data (entity) dan hubungan (relationship) yang ada pada objek tersebut. ERD

    berguna bagi profesional sistem, karena ERD memperlihatkan hubungan antara

    data store pada DFD. (Al-Bahra Bin Ladjamudin, 2005 : 142)

    a. Komponen utama ERD terdiri dari :

    1. Entitas atau objek data (entity)

    Adalah sesuatu yang dapat dibedakan dalam dunia nyata dengan

    keberadaan yang bebas baik secara fisik maupun secara abstrak

    (konsep), mempunyai karakteristik tertentu, dimana informasi yang

    berkaitan dengannya dikumpulkan.

    32

  • Gambar 2.14. Simbol Entitas13

    2. Relasi (relationship)

    Adalah hubungan yang terjadi antara instance dari satu atau

    lebih tipe entitas. Relationship tidak mempunyai keberadaan fisik

    kecuali yang mewarisi dari hubungan entitas tersebut. Relationship

    set adalah kumpulan relationship yang sejenis. Simbol yang

    digunakan adalah bentuk wajik dan pemberian nama biasanya dengan

    menggunakan kata kerja, seperti terlihat pada gambar

    Gambar 2.15. Simbol Relationship14

    3. Atribut

    Adalah sifat dan karakteristik suatu entitas yang menyediakan

    penjelasan detail tentang entitas tersebut. Nilai atribut (attribute

    value) adalah suatu data aktual atau informasi yang disimpan pada

    suatu atribut didalam suatu entitas atau relationship. Terdapat dua

    jenis atribut, yaitu identifier (key) yang digunakan untuk menentukan

    13,14 Landasan Teori, http:// library.gunadarma.ac.id, Tanggal 16 Nopember 2007, Jam 18:08 WIB

    33

  • suatu entitas secara unik, dan descriptor (nonkey attribute) yang

    digunakan untuk menspesifikasikan karakteristik dari suatu entitas

    yang tidak unik. Bukan hanya entitas yang memiliki atribut tapi

    relationship juga dapat memilikinya. Simbol yang digunakan adalah

    bentuk oval, seperti terlihat pada gambar

    Gambar 2.16. Simbol Atribut15

    b. Kardinalitas dalam Relationship

    Cardinality Ratio menjelaskan batasan jumlah keterhubungan satu

    entitas dengan entitas lainnya. Terdapat tiga jenis Cardinality Ratio, yaitu:

    1. 1 : 1 (one to one)

    Entity hanya boleh berhubungan dengan satu entity kedua dan

    sebaliknya.

    Contoh : satu pegawai memiliki satu jabatan (gambar)

    Gambar 2.17. Relasi 1 : 116

    15,16 Landasan Teori, http:// library.gunadarma.ac.id, Tanggal 16 Nopember 2007, Jam 18:08 WIB

    34

  • 2. 1 : M (one to many ) atau M : 1 (many to one)

    Entity pertama boleh banyak berhubungan dengan entity kedua,

    tetapi entity kedua hanya boleh berhubungan dengan satu entity atau

    sebaliknya.

    Contoh : satu pegawai memiliki banyak proyek

    3. M : N (many to many) Gambar 2.18. Relasi 1 : M17

    Entity pertama boleh banyak berhubungan dengan Entity kedua

    dan sebaliknya.

    Contoh : banyak pembeli membeli banyak barang

    Gambar 2.19. Relasi M : N18

    c. Derajat (tingkat) Relationship

    Derajat relationship menyatakan jumlah entitas yang berpartisipasi

    dalam suatu Relationship. Terdapat tiga macam derajat dari relationship,

    yaitu:

    17,18 Landasan Teori, http:// library.gunadarma.ac.id, Tanggal 16 Nopember 2007, Jam 18:08 WIB

    35

  • 1. Unary Degree ( tingkat satu )

    Merupakan suatu Relationship dihubungkan dengan satu Entity,

    penghubungnya ada. Relationship ini sering disebut juga Relationship

    Rekursif.Contoh :

    Gambar 2.20. Unary Degree19

    2. Binary Degree ( Derajat Dua )

    Merupakan suatu Relationship yang menghubungkan dua Entity

    yang berbeda. Relationship ini paling umum digunakan dalam

    pembuatan Model data.

    Contoh :

    Gambar 2.21. Binary Degree20

    3. Ternary Degree ( Derajat Tiga )

    Merupakan satu Relationship menghubungkan tiga Entity

    yang berbeda satu sama lain.

    19,20 Landasan Teori, http:// library.gunadarma.ac.id, Tanggal 16 Nopember 2007, Jam 18:08 WIB

    36

  • Contoh :

    Gambar 2.22. Ternary Degree21

    d. Normalisasi

    Suatu file yang terdiri dari beberapa grup elemen yang berulang perlu

    diorganisirkan kembali. Proses untuk mengorganisirkan file untuk

    menghilangkan grup elemen yang berulang sehingga diperoleh bentuk

    normal (nilai atribut sudah atomic/tunggal/tidak ganda) disebut normalisasi.

    Proses Normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data ke

    dalam bentuk tabel yang menyatakan relasi, sehingga terwujud suatu

    bentuk yang memudahkan adanya perubahan dengan dampak sekecil

    apapun.

    e. Bentuk Normalisasi

    Bentuk dan tahapan dalam proses normalisasi adalah sebagai berikut:

    21 Landasan Teori, http:// library.gunadarma.ac.id, Tanggal 16 Nopember 2007, Jam 18:08 WIB

    37

  • 1. Bentuk Tidak Normal ( Unnormalized Form )

    Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak

    ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak

    lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai

    dengan kedatangannya.

    2. Bentuk Normal Kesatu (1NF / First Normal Form)

    Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk

    dalam flat file (file data), data dibentuk dalam satu record demi record

    dan nilai fieldnya berupa anatomic value atau tunggal. Tidak ada set

    atribut yang berulang - ulang atau atribut bernilai ganda (multivalue).

    Tiap field hanya mengandung satu pengertian, bukan merupakan

    kumpulan data yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan

    juga bukanlah pecahan dari beberapa kata sehingga artinya lain.

    3. Bentuk Normal Kedua (2NF / Second Normal Form)

    Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah

    memenuhi kriteria bentuk normal pertama. Atribut bukan kunci

    haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama atau primary

    key, sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah

    ditentukan kunci field. Kunci field harus unik dan dapat mewakili

    atribut lain yang menjadi anggotanya.

    38

  • 4. Bentuk Normal Ketiga (3NF / Third Normal Form)

    Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi harus sudah

    termasuk dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer

    tidak punya hubungan transitif. Dengan kata lain, setiap atribut yang

    bukan kunci haruslah bergantung pada primary key dan pada primary

    key secara keseluruhan. (http:// library.gunadarma.ac.id)

    2.5 Metodelogi Pengembangan Sistem

    Untuk mengembangkan suatu sistem informasi, kebanyakan perusahaan

    menggunakan suatu metodologi yang disebut metodelogi pengembangan sistem. Yang

    dimaksud dengan metodologi ini adalah suatu proses standar yang diikuti oleh

    organisasi utuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalis,

    meracang, mengimplementasikan, dan memelihara sistem informasi (Hoffer dkk,

    1998)

    Seperti yang berlaku pada kebanyakan proses, pengembangan sistem informasi

    juga memiliki daur hidup. Daur hidupnya disebut daur pengembangan sistem

    informasi (OBrien, 2001) atau secara lebih umum dinamakan SDLC (System

    development life cycle) atau daur hidup pengembangan sistem. SDLC merupakan

    metodologi klasik yang digunakan untuk pengembangan, memelihara, dan

    menggunakan sistem informasi. (Kadir, 2003: 398).

    39

  • Secara umum siklus hidup pengembangan sistem terdiri atas lima tahap, yaitu :

    a. Analisis sistem

    b. Desain Sistem

    c. Implementasi system

    d. Operasi dan Pemeliharaan

    Gambar 2.23 Tahapan-Tahapan Dalam SDLC (Kadir, 2003:399)

    2.5.1 Analisis Sistem

    Tahapan analisis sistem dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem

    baru. Permintaan dapat datang dari seorang manajer diluar departemen sistem

    informasi atau dari pihak eksekutif yang melihat adanya masalah atau

    menemukan adanya peluang baru. Namun, adakalanya inisiatif pengembangan

    sistem baru berasal dari bagian yang bertanggung jawab terhadap pengembangan

    40

  • sistem informasi, yang bermaksud mengembangkan sistem yang sudah ada atau

    mengatasi masalah-masalah yang belum tertangani.

    Untuk melaksanakan hal tersebut, dibentuklah proyek baru yang ditangani

    dalam bentuk tim, yang melibatkan pemakai, analisis sistem, dan para spesialis

    sistem informasi yang lain. Tujuan utama anlisis sistem adalah untuk

    menentukan hal-hal detail tentang yang akan dikerjakan oleh sistem yang

    diusulkan .

    a. Studi Kelayakan

    Studi Kelayakan digunakan untuk menentukan kemungkinan

    keberhasilan solusi yang diusulkan. Tahap ini berguna untuk memastikan

    bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat dicapai dengan

    sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada

    perusahaan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling.

    Tabel 2.1 Aspek-Aspek Studi Kelayakan

    Aspek Pertimbangan

    Teknologi Apakah sistem dapat dikembangkan dan

    Dioperasikan dengan teknologi yang tersedia? Ekonomi Apakah manfaat sistem lebih besar daripada biaya yang

    dikeluarkan (termasuk untuk memenuhi kebutuhan Non-Ekonomi Apakah sistem yang diusulkan memiliki keuntungan

    yang tak dapat diukur dengan uang? Organisasi atau Operasional

    Apakah level keahlian yang digunakan dalam sistem baru sesuai dengan pegawai yang akan mengoperasikannya?

    Jadwal Mungkinkah menerapkan sistem tersebut sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan?

    Kendala Hukum, etika, dan yang lain

    Apakah sistem yang diusulkan tidak bertentangan dengan etika atau hukum?

    (Sumber : Kadir, 2003: 403)

    41

  • b. Analisis Kebutuhan

    Analisis kebutuhan dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi

    kebutuhan (disebut juga spesifikasi fungsional). Spesifikasi kebutuhan

    adalah spesifikasi yang rinci tentang hal-hal yan akan yang dilakukan

    sistem ketika diimplementasikan. Spesifikasi ini sekaligus dipakai untuk

    membuat kesepakatan antara pengembang sistem, pemakai yang kelak

    menggunakan sistem, manajemen, dan mitra kerja yang lain.

    Untuk melakukan analisis kebutuhan, analisis sistem biasanya

    melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

    1. Wawancara

    Cara ini merupakan cara yang paling umum dilakukan. Kebutuhan

    diperoleh dengan mewawancarai para pemakai dan manajer.

    2. Riset terhadap sistem sekarang

    Informasi tentang sistem dapat diperoleh dengan mempelajari

    formulir pemasukan data atau layar pemasukan data, laporan-laporan

    yang tersedia, serta dokumentasi sistem yang berjalan.

    3. Observasi lapangan

    Untuk memahami sistem yang sedang berjalan, analisis sistem dapat

    melakukan kunjungan ke lapangan dan mengamati segala hal yang

    sedang berlangsung.

    42

  • 4. Kuis

    Informasi dari pemakai atau manajer bisa diperoleh melalui lembar-

    lembar pertanyaan dan mereka diminta untuk mengisi.

    5. Pengamatan terhadap sistem serupa

    Menggali informasi dari pemakai yang menggunakan sistem serupa

    pada tempat lain terkadang bisa dimanfaatkan sebagai bahan

    perbandingan dalam membangun sistem yang baru.

    6. Protipe

    Protipe sangat bermanfaat manakala kebutuhan sangat sulit untuk

    diidentifikasi. Dengan membuat protipe dan menunjukkan kepada

    pemakai, analisis sistem dapat meminta pemakai untuk memberikan

    komentar atau pandangan.

    2.5.2 Desain Sistem

    Desain sistem dibagi menjadi dua tahapan, yakni Perancangan Konseptual

    dan Perancangan Fisik.

    Target akhir tahapan ini adalah menghasilkan rancangan yang memenhi

    kebutuhan yang ditentukan selama tahapan analisis sistem. Hasil akhirnya berupa

    spesifikasi rancangan yang sangat rinci sehingga mudah diwujudkan pada saat

    pemograman.

    43

  • a. Perancangan Konseptual

    Perancangan konseptual sering kali disebut perancangan logis. Pada

    perancangan ini, kebutuhan pemakai dan pemecahan masalah yang

    teridentifikasi selama tahapan analisis sistem mulai dibuat untuk

    diimplementasikan. Ada tiga langkah penting yang dilakukan dalam

    perancangan konseptual, yaitu :

    1. Evaluasi alternatif rancangan

    Digunakan untuk menentukan alternatif-alternatif rancangan

    yang bisa digunakan dalam sistem.

    Tabel 2.2 Beberapa Bahan Pertimbangan Evaluasi Aternatif Rancangan

    Pertimbangan Rancangan Alternatif Rancangan Topologi Jaringan Bus, binatang, cincin, dll Saluran Komunikasi Jalur telepon, kabel koaksial, serat

    optik, mikrogelombang, atau satelit Jaringan Komunikasi Sentralisasi, desentralisasi Media Penyimpanan Data Tape, floppy disk, hard disk, atau

    cetakan Operasi Ditangani sendiri atau outsourcing Frekuensi Keluaran Seketika, harian, mingguan, dsb Komputer Mainframe, minikomputer, atau

    mikrokomputer Pemrosesan Transaksi Batch atau Online

    (Sumber : Kadir, 2003: 407-408)

    2. Spesifikasi rancangan konseptual

    Spesifikasi rancangan ini mencakup elemen-elemen berikut:

    44

  • a) Keluaran

    Rancangan laporan mencakup frekuensi laporan (harian,

    mingguan, dan sebagainya), isi laporan, bentuk laporan, dan

    laporan cukup ditampilkan pada layar atau perlu dicetak

    b) Penyimpanan Data

    Semua data yang diperlukan untuk membentuk laporan

    ditentukan lebih detail, termasuk ukuran data (misalnya, nama

    barang makimal terdiri dari 25 karakter) dan letaknya dalam

    berkas.

    c) Masukan

    Rancangan masukan meliputi data yang perlu dimasukkan

    ke dalam sistem

    d) Prosedur Pemrosesan dan operasi

    Rancangan ini menjelaskan bagaimana data masukan

    diproses dan disimpan dalam rangka untuk menghasilkan

    laporan.

    3. Menyiapkan laporan rancangan sistem konseptual. Berdasarkan

    laporan inilah, prancangan sistem secara fisik dibuat

    b. Perancangan Fisik

    Pada perancangan fisik, rancangan yang bersifat konseptual diterjemahkan

    45

  • dalam bentuk fisik sehingga terbentuk spesifikasi yang lengkap tentang

    modul-modul sistem dan antarmuka antarmodul, serta basis data secara

    fisik.

    Berikut adalah hasil akhir setelah perancangan fisik berakhir :

    1. Rancangan keluaran, berupa bentuk laporan dan rancangan dokumen

    2. Rancangan masukan, berupa rancangan layar untuk pemasukan data

    3. Rancangan antarmuka pemakai dan sistem, berupa rancangan

    interaksi antara pemakai dan sistem (menu, ikon, dan lain-lain)

    4. Rancangan platform, berupa rancangan yang menentukan perangkat

    keras dan perangkat lunak yang digunakan

    5. Rancangan basis data, berupa rancangan-racangan berkas dalam basis

    data, termasuk penetuan kapasitas masing-masing

    6. Rencana pengujian, berisi rencana yang dipakai untuk menguji sistem

    Gambar 2.24 Desain Sistem

    (Sumber : Kadir, 2003: 398-415)

    46

  • 2.5.3 Implementasi Sistem

    Pada tahap ini terdapat banyak aktivitas yang dilakukan. Aktivitas-aktivitas

    yang dimaksud berupa :

    a. Pemograman dan pengujian

    b. Instalasi perangkat keras dan perangkat lunak

    c. Pelatihan kepada pemakai

    2.5.4 Operasi dan Pemeliharaaan

    Setelah masa sistem berjalan sepenuhnya menggantikan sistem lama,

    sistem memasuki pada tahapan operasi dan pemeliharaan. Selama sistem

    beroperasi, pemeliharaan sistem tetap diperlukan karena beberapa alasan.

    Pertama, mungkin sistem masih menyisakan masalah-masalah yang tidak

    terdeteksi selama masa pengujian sistem . Kedua, pemeliharaan diperlukan

    karena perubahan bisnis atau lingkungan. Dan ketiga, pemeliharaan juga bisa

    dipicu karena kinerja sistem yang menjadi menurun sehingga barangkali

    perubahan-perubahan dalam penulisan program.(Kadir, 2003: 400-415)

    2.6. Basis Data

    Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan

    yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan

    cepat dan mudah. Dapat juga dikatakan bahwa sebuah database adalah kumpulan

    47

  • file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan

    elektronis. (http:// library.gunadarma.ac.id)

    Untuk mengelola basis data diperlukan perangkat lunak yang disebut Database

    Management system (DBMS). DBMS adalah perangkat lunak sistem yang

    memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol dan mengakses basis

    data dengan cara yang praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk

    mengakomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang

    berbeda-beda.

    Tabel 2.3 Kelebihan dan Kelemahan DBMS Keunggulan Kelemahan

    a. Mengendalikan/mengurangi duplikat data b. Menjaga Konsistensi dan Integrasi data c. Memudahkan pemerolehan informasi

    yang lebih banyak dari data yang sama disebabkan data dari berbagai bagian dalam organisasi dikumpulkan menjadi satu.

    d. Meningkatkan keamanan data dari orang yang tak berwenang

    e. Memaksakan penerapan standar f. Dapa menghemat biaya karena data dapat

    dipakai oleh banyak departemen g. Menanggulangi konflik kebutuhan

    antarpemakai karena basis data dibawah kontrol administrator basis data

    h. Meningkatkan tingkat respon dan kemudahan akses bagi pemakai akhir

    i. Meningkatkan produktivitas program j. Meningkatkan pemeliharaan melalui

    independensi data k. Meningkatkan konkurensi (Pemakai data

    oleh sejumlah data) tanpa menimbukan masalah kehilangan informasi atau integritas

    l. Meningkatkan layanan backup dan recovery

    a. kompleksitas yang tinggi membuat administrator dan pemakai akhir harus benar-benar memahami fungsi-fungsi dalam DBMS agar dapat diperoleh manfaat yang optimal.

    b. Ukuran penyimpanan yang dibutuhkan oleh DBMS sangat besar dan memerlukan memori yang besar agar bisa bekerja secara efisien

    c. Rata-rata harga DBMS yang handal sangat mahal d. Terkadang DBMS meminta kebutuhan perangkat keras dengan spesifikasi tertentu sehingga

    diperlukan biaya tambahan. e. Biaya konversi sistem lama (yang mencakup

    biaya pelatihan staf dan biaya untuk jasa konversi) ke sistem baru yang memakai DBMS terkadang sangat mahal melebihi biaya untuk membeli DBMS

    f. Kinerja terkadang kalah dengan sistem yang berbasis berkas. Hal ini bisa dipahami karena DBMS ditulis supaya dapat menangani hal-hal yang bersifat umum.

    g. Dampak kegagalan menjadi lebih tinggi karena semua pemakai sangat bergantung pada ketersediaan DBMS. Akibatnya, kalau terjadi kegagalan dalam komponen lingkungan DBMS akan membuat operasi dalam organisasi tersendat (terhenti).

    (Sumber : Kadir, 2003 :257-268)

    48

  • 2.6.1 Arsitektur Basis Data

    Arsitektur basis data dimaksudkan untuk membuat abtraksi terhadap basis

    data. Tujuannya agar DBMS dapat diakses secara efisien tanpa mengharuskan

    pemakai tahu detail tentang cara data disimpan dan dipilihara.

    ANSI-SPARC (American National Standards Intitute Standards

    Palanning and Requirements Comitte) mendefenisikan yang disebut arsitektur

    tiga-level pada tahun 1975. Tiga level yang dimaksudkan dalam arsitektur ini,

    yaitu :

    a. Level Eksternal

    Level eksternal yang menyatakan lapisan pandangan atau subskema

    adalah level yang berhubungan secara langsung dengan pemakai.

    b. Level Konseptual

    Menjabarkan data apa yang tersimpan dalam basis data juga

    menjabarkan hubungan-hubungan antardata. Level ini biasa dipakai

    administrator basis data.

    c. Level Internal

    adalah level yang berhubungan secara langsung dengan basis data dan

    menjabarkan bagaimana data disimpan dalam basis data.

    2.6.2 Bahasa Basis Data

    Semua DBMS memiliki dua macam bahasa yang digunakan untuk

    mengelola dan mengorganisasikan data, yaitu :

    49

  • a. Bahasa Definisi Data (DDL)

    DDL adalah perintah-perintah yang biasa digunakan oleh

    administrator basis data untuk mendefinisikan skema basis data dan juga

    subskema.

    b. Bahasa Manipulasi Data (DML)

    DML adalah perintah-perintah yang digunakan untuk melakukan hal-

    hal seperti berikut :

    1. Mengambil data pada basis data

    2. Menambahkan data pada basis data

    3. Mengubah data pada basis data

    4. Menghapus data pada basis data

    DML dibagi menjadi dua kelompok :

    1. DML Prosedural adalah perintah-perintah yang memungkinkan

    pemakai menentukan data apa saja yang diperlukan dan bagaimana

    cara mendapatkannya.

    2. DML Non-Prosedural adalah perintah-perintah yang memungkinkan

    pemakai menentukan data apa saja yang diperlukan, tanpa perlu

    menyebutkan cara mendapatkannya.

    50

  • 2.6.3 Model Basis Data

    Yang dimaksud dengan model data adalah sekumpulan konsep

    terintegrasi yang dipakai untuk menjabarkan data, hubungan antardata, dan

    kekangan terhadap data yang digunakan untuk menjaga konsistensi.

    a. Model Data relasional

    Model data relasional menggunakan sekumpulan tabel

    berdimensi dua (yang biasa disebut relasi atau tabel) dengan masing-

    masing tabel tersusun atas sejumlah baris dan kolom. Kolom dapat

    didefinisikan sebagai satuan data terkecil dalam sebuah tabel yang

    mempunyai makna. Baris (sering disebut record) adalah kumpulan

    kolom yang menyatakan sustu data yang saling terkait.

    Pada model data relasional, kaitan atau asosiasi antara dua buah

    tabel disebut hubungan (relationship). Hubungan dapat berupa:

    1. 1-1, yakni satu data pada sutau tabel berpasangan dengan hanya

    satu data pada tabel lain

    2. 1-M, yakni satu data pada sutau tabel berpasangan dengan

    banyak data pada tabel lain

    Secara konsep, setiap tabel harus memiliki kunci primer. Kunci

    primer dapat tersusun dari sebuah kolom atau beberapa kolom.kunci

    berperan sebagai identitas yang unik (tidak kembar) untuk masing-

    masing baris data. Selain kunci pirmer, terdapat istilah kunci tamu

    atau kunci asing (foreign key). Kunci tamu adalah sebuah kolom

    51

  • dalam sebuah tabel yang menjadi penghubung dengan kunci primer

    pada tabel lain.

    DBMS yang menggunakan model data relasional biasa disebut

    RDBMS (Relational DataBaseManagement System).

    b. Model Data Hierarkis

    Model ini sering kali dijabar dalam bentuk pohon terbalik. Di

    dalam model ini dikenal istilah orang tua dan anak. Masing-masing

    berupa suatu simpul dan terdapat hubungan bahwa setiap anak hanya

    bisa memiliki satu orang tua, sedangkan orang tua dapat memiliki

    sejumlah anak.

    C. Model Data Jaringan

    Model data jaringan menyerupai model hirarkis. Namun, ada

    perbedaan karena model data jaringan :

    1. Tidak mengenal akar

    2. Setiap anak bisa memiliki lebih dari satu orang tua

    Mengingat bahwa anak bisa memiliki lebih dari sebuah orang

    tua, maka model data ini mendukung hubungan M:M.

    d. Model Data Berbasis Objek

    Model data berbasis objek adalah model data yang menerapkan

    teknik pemograman berorientasi objek. Berbeda dengan tiga model

    yang telah dibahas di depan, model data berbasis objek mengemas

    52

  • data dan fungsi untuk mengakses data (metode) ke dalam bentuk

    objek.

    DBMS yang menggunakan model ini biasa disebut OODBMS

    (Object Oriented DataBase Management System) (Kadir, 2003 : 254-

    265).

    2.7 Sistem Informasi Persediaan Barang

    2.7.1 Pengertian Persediaan

    Persediaan merupakan barang yang diperoleh untuk dijual kembali atau bahan untk diolah menjadi barang jadi atau barang jadi yang akan dijual atau barang yang akan digunakan.

    2.7.2 Konsep Dasar Persediaan

    Berdasarkan pengertian diatas istilah persediaan digunakan untuk

    menyatakan barang yang berwujud yaitu: a. Tersedia untuk dijual

    b. Masih dalam proses produksi untuk diselesaikan kemudian dijual (barang dalam proses atau pengolahan )

    c. Digunakan untuk operasional perusahaan.

    2.7.3 Prosedur persediaan

    Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal biasanya melibatkan

    beberapa orng dalam satu departemen atau lebih,yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam tranaksi perusahaan yang terjadi secara berulang ulang.

    Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa suatu system terdiri dari jaringan prosedur sedangkan prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal.

    53

  • Kegiatan klerikal(klerikal operation) terdiri dari kegiatan berikut ini yang

    dilakukan untuk mencatat informasi :

    a. Mencatat

    b. Menggandakan

    c. Menhitung

    d. Mengajukan

    e. Memilih Suplier

    f. Mendistribusi

    g. Membandingkan h. Laporan

    ada dua macam metode pencatatan persediaan, yaitu :

    1. metode mutasi persediaan ( perpectual inventory method)

    Setiap mutasi persediaan dicatat dalam kartu persediaan.metode ini

    cocok untuk digunakan dalam penentuan biaya bahan baku perusahaan

    yang harga pokoknya dikumpulkan dengan metode harga pokok

    pesanan

    2. metode persediaan fisik ( physical inventory method )

    Hanya tambahan persediaan yang dicatat,sedangkan mutasi

    berkurangnya persediaan pemakaian tidak dicatat dalam kartu perediaan untuk mengetahui berapa harga pokok persediaan yang dipakai atau

    dojual harus dilakukan dengan perhitungan fisik sisa perediaan yang masih ada di gudang pada akhir periode.harga pokok persediaan awal

    periode ditambah dengan harga pokok persediaan pada akhir periode merupakan harga pokok persediaan yang dipakai selama periode

    akuntansi yang bersangkutan

    2.7.3 Sistem dan Prosedur Dengan Sistem Persediaan

    Sistem dan prosedur dengan system persediaan nya adalah sebagai berikut :

    54

  • a. Prosedur pencatatan produk jadi

    b. Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual

    c. Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang diterima kembali dari pembeli

    d. Prosedur pencatatan tambahan dan penyesuaian kembali harga pokok persediaan produk dalam proses

    e. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli

    f. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada

    pemasok

    g. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang di gudang

    h. Prosedur pencatatan tambahan harga pokok persediaan karena

    pengembalian barang di gudang

    i. Sistem perhitungan fisik persediaan

    Http://nin9r0emz.files.wordpress.com

    2.7.5 Pencatatan dan pembukuan menurut Keputusan Menteri Agama Republik

    Indonesia Nomor 479 Tahun 2003

    a. Daftar Permintaan Barang

    1. Permintaan Barang yang terpenuhi maupun tidak terpenuhi dibuat

    daftar permintaan barang, hal ini sebagai bahan perbandingan dan

    pengawasan serta bahan penelaah lebih lebih, mana hasil yang telah

    tercapai dan berapa banyak yang belum terpenuhi dengan kemampuan

    yang ada. Daftar permintaan barang akan dapat menunjang pelaksanaan tugas berjalan dengan tertib dan lancar disamping sebagai bahan kendali.

    2. Daftar permintaan barang memuat :

    a). Unit pemohon;

    55

  • b). Jumlah jenis barang yang diminta;

    c). Tipe/ukuran barang;

    d). Jumlah dan jenis barang yang dapat dipenuhi. b. Bukti Pendistribusian barang

    1. Tanda Pendisribusian

    a). Bon Permintaan barang memuat antara lain :

    1). Unit pemohon;

    2). Tanggal dan nomor permintaan;

    3). Nomor unit barang yang diminta, banyaknya barang;

    b). D.O. atau tanda terima barang memuat antara lain :

    1). Unit Pemohon;

    2). Tanggal dan nomor D.O;

    3). Nomor ururt, barang yang diminta banyaknya barang, keterangan;

    2. Berita acara

    Berita acara memuat antara lain :

    a). Hari dan tanggal berita acara;

    b). Masing masing pejabat yang setingkat;

    c). Kondisi barang.

    3. Buku perminataan dan pendistribusian barang

    Buku ini memuat dan membukukan semua permintaan baik

    permintaan yang dapat dipenuhi maupun yang tidak dapat dipenuhi.

    4. Kartu pendistribusian barang

    Kartu pendistribusian barang ini berfungsi sebagai kendali.

    5. D.O. (delivery order) khusus yang mempunyai administrasi pergudangan D.O ini sebagai bukti pendistribusian barang setiap

    permintaan barang yang terpenuhi harus dibuatkan D.O agar tertib

    administrasi.

    56

  • 2.8 Internet

    2.8.1 TCP/IP

    Agar jaringan internet ini berlaku semestinya harus ada aturan standard

    yang mengaturnya karena itu diperlukan suatu protokol internet.

    a. Sejarah TCP/IP

    Internet Protocol dikembangkan pertama kali oleh Defense Advanced

    Research Projects Agency ( DARPA) pada tahun 1970 sebagai awal dari

    usaha untuk mengembangkan protokol yang dapat melakukan interkoneksi

    berbagai jaringan komputer yang terpisah, yang masing-masing jaringan

    tersebut menggunakan teknologi yang berbeda. Protokol utama yang

    dihasilkan proyek ini adalah Internet Protocol (IP). Riset yang sama

    dikembangkan pula yaitu beberapa protokol level tinggi yang didesain

    dapat bekerja dengan IP. Yang paling penting dari proyek tersebut adalah

    Transmission Control Protocol (TCP), dan semua grup protocol diganti

    dengan TCP/IP suite. Pertamakali TCP/IP diterapkan di ARPANET, dan

    mulai berkembang setelah Universitas California di Berkeley mulai

    menggunakan TCP/IP dengan sistem operasi UNIX. Selain Defense

    Advanced Research Projects Agency (DARPA) ini yang mengembangkan

    Internet Protocol, yang juga mengembangkan TCP/IP adalah Department

    of defense (DOD).

    57

  • b. Protokol

    Seperti halnya protokol komunikasi yang lain, maka TCP/IP pun

    mempunyai beberapa layer, layer-layer itu adalah :

    1. IP (internet protocol) yang berperan dalam pentransmisian paket data

    dari node ke node. IP mendahului setiap paket data berdasarkan 4

    byte (untuk versi IPv4) alamat tujuan (nomor IP). Internet authorities

    menciptakan range angka untuk organisasi yang berbeda. Organisasi

    menciptakan grup dengan nomornya untuk departemen. IP bekerja

    pada mesin gateaway yang memindahkan data dari departemen ke

    organisasi kemudian ke region dan kemudian ke seluruh dunia.

    2. TCP (transmission transfer protocol) berperan didalam memperbaiki

    pengiriman data yang benar dari suatu klien ke server. Data dapat

    hilang di tengah-tengah jaringan. TCP dapat mendeteksi eror atau

    data yang hilang dan kemudian melakukan transmisi ulang sampai

    data diterima dengan benar dan lengkap.

    3. Sockets yaitu merupakan nama yang diberikan kepada subrutin paket

    yang menyediakan akses ke TCP/IP pada kebanyakan sistem.

    c. Subnets

    Meskipun pelanggan individual tidak membutuhkan nomor tabel

    jaringan atau menyediakan eksplisit routing, tapi untuk kebanyakan

    jaringan class B dapat diatur secara internal sehingga lebih kecil dan versi

    58

  • organisasi jaringan yang lebih sederhana. Enterprise network dibangun

    dengan menggunakan TCP/IP router box secara komersial. setiap router

    mempunyai tabel dengan 255 masukan untuk mengubah satu byte nomor

    departmen menjadi pilihan tujuan ethernet yang terhubung ke salah satu

    router. (Http://onno.vlsm.org)

    2.8.2 Internet

    Pada awalnya internet dibagun oleh Departemen Pertahanan Amerika

    Serikat dalam rangka untuk melakukan hubungan dengan para ilmuwan dan

    profesor universitas di seluruh dunia. Kini internet dapat digunakan oleh siapa

    saja untuk melakukan akses informasi apa saja dan bahkan untuk melakukan

    transaksi bisnis.

    Supaya bisa berhubungan dengan internet, seorang pemakai dapat

    mengakses komputer pada komputer yang terkoneksi ke internet. Alternatif lain,

    cukup melakukan pengaksesan pada waung-warung internet (warnet).

    Koneksi jutaan komputer di internet ditangani dengan menggunakan

    protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Protokol ini

    mensyaratkan bahwa setiap komputer di dalam jaringan internet harus memiliki

    identitas yang unik yang dinamakan nomor atau alamat IP. Nomor ini terdiri dari

    empat bilangan dengan masing-masing bernilai antara 0 sampai dengan 255, dan

    antar bilangan dipisahkan dengan oleh tanda titik. Contoh alamat IP:

    128.252.115.5.

    59

  • Umumnya alamat IP dinyatakan dengan nama domain. Hal ini didasarkan

    kenyataan bahwa mengingat suatu nama, misalnya ugm.ac.id lebih gampang

    diingat daripada mengingat alamat IP seperti 128.252.115.5. Sistem yang

    memetakan domain ke alamat IP disebut Domain Name Server (DNS). Server ini