“terapi hipotermia setelah cardiac arrest”

7/22/2019 TERAPI HIPOTERMIA SETELAH CARDIAC ARREST

1/9

TERAPI HIPOTERMIA

SETELAH CARDIAC

ARREST

Michael Holzon & Wilhelm Behringer

Departement of Emergency Medicine

Medical University Vienna, Austria


2/9

PENDAHULUAN Penyakit cardiovaskuler penyebab utama mortalitas dan

morbiditas

Sudden cardiac arrest terjadi 36 s/d 128 per 100.000 (1 th)

Post resusitasi 80 % com > 1 jam 1118 % recovery

Lainnya vegetatif state

Selama Cardiac arrest : kompensasi dada, ventilasi, defibrilasiobat vasoactive dan antiaritmia.

Post resuscitation disease

Patomechanisme Perfusion failure; global/multifical, s/d12 jam

Reoxygenation injury; apoptosis

Post anoxic visera

Stasis of blood; perubahan komposisi


3/9

HYPOTERMIA

MENCEGAH KERUSAKAN OTAK Efek Protective ; multifactorial, target damaging cascades

Menurunkan kematian sel

Cegah proses destruktif enzimatis Proteksi Lipid membrane fluidity

Turunkan kebutuhan Oksigen

Cegah Lipid Peroksidation

Turunkan edem otak

Turunkan asidosis intra sel

Penelitian pada tikus

Turunkan cytochrome C release

Aktivasi Caspase 3 dan 2

Turunkan stres oksidatif


4/9

CLINICAL TRIALS Australia (77 ps, 330C, 12 jm, VF/PEA)

43 ps (49 %); survive, neurologi baik 34 ps (26 %); normothermia

Eropa; Neurological recovery: 55 %; hypothermia 33 %; normothermia

Endovascular cooling (USA) 330C, 24 jm

69 %; survive 30 hr, keluar RS 49 %; kelompok kontrol 54 %; neurological recovery 33 %; kelompok kontrol

Efek Samping; Pankreatitis dan ARF, TDK pengaruhi survive.


5/9

MASA DEPAN THERAPEUTIC HYPOTHERMIA Suspended animation;preservation of the

organism during transport and surgicalhaemostasis, under prolonged controlled clinical

death, followed by delayed resuscitation to survivalwithout brain damage

Suspended animation pada exsanguination cardiacarrest

Dogs; Exsanguinated 5 mnt, no flow 15-120 mnt, aortic flush,

CPB 2 j, Mild hypothermia 12 j, con vent 24 j, ICU 72 j Survive normal neurological fungtion


6/9

Suspended animation pada normovolemik cardiacarrest

Eropa; Sudden normovolemik > exsanguination 750.000/th 6-23 % outcome neurologis baik

Dogs; Venovenous extracorporeal cooling 40 mnt VF, CPB 4 j, Mild Hypothermia 12 j, ICU 96 j. Normothermia;coma, 1 mati Hipothermia; survive 96 j

MASA DEPAN THERAPEUTIC HYPOTHERMIA


7/9

Sebelum aplikasi pada manusia

Dibuktikan induksi hipothermia tingkatkan outcome Ditentukan batas normothermia sebelum induksi

hipothermia

Saat cerebral hipothermia; apakah kompresi dadabermanfaat

Penentuan level hipothermia

MASA DEPAN THERAPEUTIC HYPOTHERMIA


8/9

KESIMPULAN Cooling pada Sudden Cardiac Death

Sebelum ischemia (Protection) Selama ischemia (Preservation) Setelah ischemia (Resusitation)

Induced Mild Hypothermia setelah resusitasi meningkatkanoutcome neurologis

Range temperatur dan lama hypothermia optimal perluditeliti

Suspended animation pada exsanguination cardiac arrestpercobaan binatang terbukti tingkatkan outcome, aplikasipada normovolemik dalam penelitian


9/9

HATUR NUHUN KA SADAYANA

“terapi hipotermia setelah cardiac arrest”

Documents