teori ekonomi makro

26
TEORI EKONOMI MAKRO A. Definisi Makro Ekonomi Makro Ekonomi adalah studi tentang perekonomian secara menyeluruh termasuk pertumbuhan pendapatan, perubahan harga, dan tingkat pengangguran (N. Gregory Mankiw. 2003) Makro berarti besar. Dengan demikian, teori ekonomi makro menganalisis keseluruhan kegitan perekonomian, bersifat global dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam peerekonomian (Prathama Rahardja dan Mandala Manurung : 2008) Makro ekonomi adalah kajian tentang aktivitas ekonomi makro suatu negara (Andiwarman A. Karim: 2007) B. Masalah Ekonomi Makro dan Alat Pengamat Prestasi Ekonomi Masalah pokok ekonomi makro : 1. Pertumbuhan Ekonomi 2. Pengangguran 3. Inflasi 4. Masalah Neraca Pembayaran Alat Pengamat Prestasi Kegiatan Ekonomi 1. Pendapatan Nasional 2. Tenaga kerja dan Pengangguran 3. Tingkat Inflasi 4. Neraca Pembayaran dan Kurs Valuta Asing C. Tujuan dan Kebijakan Makro Ekonomi Tujuan Makro Ekonomi, adalah mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi melaui: a) Menstabilkan kegiatan ekonomi b) Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja (kesempatan kerja) penuh tanpa inflasi c) Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh d) Menghindari masalah inflasi Kebijakan Makro Ekonomi a) Kebijakan fiskal b) Kebijakan moneter c) Kebijakan segi penawaran D. Data-data Penting dalam Ekonomi Makro Data ekonomi merupakan sumber informasi yang sistematik dan objektif dari hasil survai yang disajikan secara reguler oleh lembaga atau pemerintah. Data makro ekonomi yang lajim digunakan dalam analisis perekonomian meliputi : a) GDP (Gross Domestic Product)/PDB (Produk Domestik Brutto), menyatakan pendapatan total dan pengeluaran total nasional atas out put

Upload: anastasia-ishaq

Post on 11-Jan-2016

58 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Teori Ekonomi Makro

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Ekonomi Makro

TEORI EKONOMI MAKRO

A. Definisi Makro Ekonomi

•       Makro Ekonomi adalah studi tentang perekonomian secara menyeluruh termasuk pertumbuhan

pendapatan, perubahan harga, dan tingkat pengangguran (N. Gregory Mankiw. 2003)

•       Makro berarti besar. Dengan demikian, teori ekonomi makro menganalisis keseluruhan kegitan

perekonomian, bersifat global dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-

unit kecil dalam peerekonomian (Prathama Rahardja dan Mandala Manurung : 2008)

•       Makro ekonomi adalah kajian tentang aktivitas ekonomi makro suatu negara (Andiwarman A. Karim:

2007)

B. Masalah Ekonomi Makro dan Alat Pengamat Prestasi Ekonomi

•       Masalah pokok ekonomi makro :

1.       Pertumbuhan Ekonomi

2.       Pengangguran

3.       Inflasi

4.       Masalah Neraca Pembayaran

•       Alat Pengamat Prestasi Kegiatan Ekonomi

1.       Pendapatan Nasional

2.       Tenaga kerja dan Pengangguran

3.       Tingkat Inflasi

4.       Neraca Pembayaran dan Kurs Valuta Asing

C. Tujuan dan Kebijakan Makro Ekonomi

•       Tujuan Makro Ekonomi, adalah mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi melaui:

a)      Menstabilkan kegiatan ekonomi

b)      Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja (kesempatan kerja) penuh tanpa inflasi

c)       Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh

d)      Menghindari masalah inflasi

•       Kebijakan Makro Ekonomi

a)      Kebijakan fiskal

b)      Kebijakan moneter

c)       Kebijakan segi penawaran

D. Data-data Penting dalam Ekonomi Makro

                Data ekonomi merupakan sumber informasi yang sistematik dan objektif dari hasil survai

yang disajikan secara reguler oleh lembaga atau pemerintah. Data makro ekonomi yang lajim

digunakan dalam analisis perekonomian meliputi :

a)      GDP (Gross Domestic Product)/PDB (Produk Domestik Brutto), menyatakan pendapatan total dan

pengeluaran total nasional atas out put

b)      Indek Harga Konsumen-IHK / Consumer Price Index-CPI, mengukur tingkat harga

c)       Tingkat Pengangguran (unemployment rate), menyatakan jumlah pekerja yang tidak memiliki

pekerjaan.

PEREKONOMIAN NASIONAL DALAM JANGKA PANJANG

I. PENDAPATAN NASIONAL

Page 2: Teori Ekonomi Makro

GDP: nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara

GNP : jumlah dari pendapatan faktor-faktor produksi yang digunkan untuk memproduksikan barang

dan jasa dalam satu tahun tertentu

Pendapatan Nasional secara matematis

Y=C+S (1) Pendapatan Individu

Y= C+S (2) Pendapatan Agregat

S=I Pendapat Keynesian

Y= C+I (3)

Y= C+I+G (3) Adanya Pemerintah

Y= C+I+G + (X-M) (4) Adanya Perdagangan luar negeri

Yang Menentukan Produksi Barang dan Jasa:

a. Faktor produksi, adalah input yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Dua

faktor produksi yang paling penting adalah Modal (K) dan Tenaga kerja (L)

b. Fungsi Produksi  Y=F(K,L)

                Fungsi produksi mencerminkan teknologi yang digunakan untuk mengubah modal dan

tenaga kerja menjadi output. Jadi perubahan teknologi akan menmpengaruhi fungsi produksi.

c. Penawaran Barang dan Jasa, faktor produksi dan fungsi produksi bersama-

sama menentukan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan, yang sama dengan output

Perekonomian, secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:

               

Distribusi Pendapatan Nasional Ke Faktor-faktor Produksi :

                Distribusi pendapatan nasional ditentukan oleh :

A. Harga Faktor Produksi, jumlah yang dibayar ke faktor-faktor produksi (Upah dan sewa)

B. Laba Perusahaan Kompetitif, tujuan perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba adalah

penerimaan dikurangi biaya-biaya dari faktor produksi modal dan tenaga kerja

                Laba = Penerimaan (P.Y)-  Biaya Tenaga kerja (WL) – Biaya Modal (RK).

C. Permintaan Perusahaan Terhadap Faktor-faktor Produksi

1. MPL (marginal product of labor)

                perusahaan menggunakan tenaga kerja dan modal dalam jumlah yang akan

memaksimalkan laba, untuk mengukurnya menggunakan produk marjinal tenaga kerja (marginal

product of labor/MPL). MPL adalah jumlah output tambahan yang diperoleh perusahaan dari satu unit

tenaga kerja tambahan dengan mempertahankan jumlah modal tetap. MPL = F(K,L+1) – F(K,L).

Persamaan ini menyatakan bahwa produk marjinal tenaga kerja adalah perbedaan antara jumlah

output yang diproduksi dengan L + 1 unit kerja dengan jumlah yang diproduksi hanya dengan L unit

kerja.

                Kebanyakan fungsi produksi memiliki sifat produk marginal yang semakin menurun

(diminishing marginal product) dengan mempertahankan modal, produk marginal tenaga kerja

menurun ketika jumlah tenaga kerja meningkat, hal ini juga membentuk slope atau kemiringan dari

fungsi produksi

2. Dari MPL (marginal product of labor) ke permintaan tenaga kerja

                Perusahaan  akan membandingkan penerimaan tambahan dari kenaikan produksi yang

dihasilkan oleh tenaga kerja tambahan terhadap biaya tambahan dalam bentuk upah yang lebih

Page 3: Teori Ekonomi Makro

banyak. Peningkatan penerimaan dari suatu unit tenaga kerja tambahan tergantung pada dua

variabel, yaitu:  produk marjinal tenaga kerja MPL dan harga output.

                Penerimaan tambahan adalah P x MPL

                Biaya ekstra karena menggunakan lebih banyak tenaga kerja

                Jika  P x MPL > Upah (W) akan meningkatkan laba

                Perusahaan akan menambah tenaga kerja sampai MPL = W atau MPL = W/P (reaal Wage)

                Laba  = Penerimaan - Biaya atau Laba = (P x MPL) – W

3. Produk Marginal Modal (Marginal Product of Capital/MPK) dan Permintaan modal

                MPK adalah jumlah output tambahan yang diperoleh perusahaan dari unit modal

tambahan, dengan mempertahankan jumlah tenaga kerja kostan.

                MPK = F (K+1, L) – F(K,L).

                jadi produk marginal modal adalah perbedaan antara jumlah output yang diproduksi dengan

K + 1 unit modal dan yang diproduksi hanya dengan K unit modal.

                 Laba  = Penerimaan - Biaya atau Laba = (P x MPK) – R (sewa mesin).

                untuk memaksimalkan laba, perusahaan akan terus menggunakan lebih banyak modal

hingga MPK turun sama dengan harga sewa riil (MPK = R/P)

                Harga sewa modal riil (real rental price of capital) adalah harga sewa yang diukur dalam

unit barnag, bukan dalam mata uang

D. Pembagian Pendapatan Nasional

                Jika seluruh perusahaan dalam keadaan perekonomian adalah kompetitif dan

memaksimalkan laba, maka setiap faktor produksi dibayar berdasarkan konstribusi manajerial pada

proses produksi. Upah riil yang dibayar kepada setiap pekerja sama dengan MPL dan harga sewa riil

yang dibayar kepada setiap pemilik modal sama dengan MPK. Maka upah riil total yang dibayarkan

kepada tenaga kerja adalah MPL x L, dan pengembalian riil total yang dibayar ke pemilik modal

adalah MPK x K.

                Pendapatan yang tersisa setelah perusahaan membayar faktor-faktor produksi adalah laba

ekonomis (economic profit) dari pada pemilik perusahaan, laba ekonomis riil adalah

                Laba Ekonomis = Y – (MPL x L) – (MPK x K).

                karena kita ingin menghitung distribusi pendapatan nasional, kita ubah persamaan di atas

menjadi

                Y = (MPL x L) + (MPK x K) + Laba Ekonomis

                Artinya pendapatan total dibagi diantara pengembalian kepada tenaga kerja, pengembalian

kepada modal dan laba ekonomis. 

                Jika setiap faktor produksi dibayar pada produk marginalnya, maka jumlah pembayaran

faktor ini sama dengan output total.

                Jika fungsi produksi memiliki sifat skala hasil konstan, maka laba ekonomis harus sama

dengan nol, yaitu tidak ada yang tersisa setelah faktor-faktor produksi dibayarkan. Kesimpulan ini

mengikuti hasil matematis yang disebut Teorema Euler zY = F(zK,zL). Z = 1sehingga dapat

dirumuskan dengan F(K,L) = (MPK x K) + (MPL x L).

                Kita asumsikan bahwa ada tiga jenis pelaku ekonomi: pekerja, pemilik modal dan pemilik

perusahaan. Pendapatan total dibagi diantara upah, pengembalian modal dan laba ekonomis. Namun

dalam dunia nyata perushaan memiliki modal sendiri, Karena pemilik modal dan pemilik perusahaan

adalah orang yang sama, laba ekonomis dan pengembalian modal (return to capital) seringkali

disatukan sebagai laba akuntansi.

                Laba Akuntansi = Laba ekonomis + (MPK x K)

Page 4: Teori Ekonomi Makro

                OUTPUT total dibagi diantara pembayaran untuk modal dan tenaga kerja, bergantung pada

produktivitas marginalnya.

               

Yang Menentukan Permintaan Barang dan Jasa

                Dalam perekonomian tiga sektor atau perekonomian tertutup adalah :

1. Konsumsi / C = C (Y-T) disebut dengan disposabel income atau pendapatan yang bisa

dibelanjakan. Jika pendapatan yang bisa dibelanjakan naik maka masyarakat akan memiliki

kecendrungan untuk menambah jumlah konsumsi atau tabungannya.

                Kecendrungan mengkonsumsi marginal (marginal propensity to consume, MPC) adalah

jumlah perubahan konsumsi ketika pendapatan disposable meningkat, tetapi peningkatannya akan

kurang dari 1 (satu) karena sebagiannya digunakan untuk menabung. Misal MPC sebesar 0,70 maka

peningkatan disposable income akan meningkatkan 0,70 konsumsi dan 0,30 tabungan atau MPS

(marginal propensity to save)

2. Investasi (I). Investasi bergantung pada tingkat suku bunga riil (r), tingkat bunga adalah biaya

pinjaman. Fungsi investasi miring kebawah ketika tingkat bunga naik, semakin sedikit proyek

investasi yang menguntungkan.

                Rumus I = I (r).

                Tingkat  suku bunga dalam perekonomian , dibedakan dalam dua yaitu tingkat suku bunga

nominal dan tingkat suku bunga riil. Tingkat suku bunga  nominal yang baisa dilaporkan: itulah tingkat

suku bunga yang dibayar investor untuk meminjam uang. Tingkat bunga riil adalah tingkat bunga

nominal yang dikoreksi untuk menghilangkan pengaruh inflasi. Exs. Jika tingkat suku bunga nominal

nominal adalah 8 presen dan tingkat inflasi adalah 3 persen, maka tingkat bunga riil adalah 5 persen

3. Pembelian Pemerintah

                Yang termasuk kedalam konsumsi pemerintah adalah belanja barang dan jasa oleh

pemerintah di pasar barang atau jasa yang berdampak terhadap perekonomian. Jika pemerintah

menarik pajak dikurangi transfer maka G = T, dan pemerintah memiliki anggaran yang berimbang.

Jika G melebihi T pemerintah mengalami defisit anggaran, yang didanai dari menerbitkan surat utang

pemerintah, yaitu dengan dengan meminjam pasar keuangan. Jika G kurang dari T, pemerintah

mengalami surplus anggaran, yang bisa digunakan untuk melunasi utang-utangnya.

Yang Menyeimbangkan Permintaan dan Penawaran Terhadap Barang dan Jasa

                Yang menjamin jumlah konsumsi, investasi dan pembelian pemerintah sama denga jumlah

output yang diproduksi adalah tingkat bunga.  Ada dua cara untuk mengetahui perean tingkat bunga

dalam perekonomian yaitu kita dapat mengetahui peran tingkat bunga mempengaruhi penawaran dan

permintaan barang dan jasa, atau kita bisa melihat tingkat bunga mempengaruhi penawaran dan

permintaan terhadap dana pinjaman.

A. Ekuilibirium di Pasar Barang dan Jasa : Penawaran dan Permintaan terhadap output

perekonomian

                Y = C + I + G

                C = C (Y-T)

                I = I (r)

                G =

                T =

                permintaan terhadap output perekonomian berasal dari konsumsi, investasi dan pembelian

pemerintah. Konsumsi bergantung pada disposable income, investasi bergantung kepada tingkat

bunga riil serta pembelian pemerintah dan pajak bergantung kebijakan sebagai pariabel eksogen.

Page 5: Teori Ekonomi Makro

                faktor-faktor produksi dan fungsi produksi menentukan tingkat output yang ditawarkan

kedalam perekonomian

                Jika kita ganti fungsi konsumsi dan investasi menjadi pos pendapatan nasional kita

dapatkan,

                Y = C(Y-T) + I(r) + G

                karena variabel G dan T ditetapkan oleh kebijakan, dan tingkat output Y ditetapkan oleh

faktor produksi dan fungsi produksi, maka rumus kita tulis

                 

                Persamaan ini menyatakan bahwa penawaran output sama dengan permintaannya, yang

merupakan jumlah konsumsi, investasi, dan pembelian pemerintah.

                perhatikan tingkat bunga (r) satu-satunya yang tidak ditentukan dalam persamaan, karena

tingkat bunga harus disesuaikan untuk menjamin bahwa permintaan atas barang dan jasa sama

dengan penawarannya. Semakin tinggi tinkat bunga semakin rendah tingkat investasinya, oleh sebab

itu semakin rendah permintaan terhadap barang dan jasa, C+I+G. Pada tingkat bunga ekuilibirium,

permintaan untuk barang dan jasa sama dengan penawarannya

B. Ekuilibirium di Pasar Uang: Penawaran dan Permintaan terhadap Dana Pinjaman

                Karena tingkat bunga merupakan biaya pinjaman dan pengembalian akan diperoleh karena

meminjamkan dana ke pasar keuangan, maka kita bisa lebih baik memahami peran tingkat bunga

dalam perekonomian dengan mengkaji pasar uang. Untuk iu kita tulis identitas pos pendapatan

nasional menjadi

                Y – C – G = I

                 Y – C – G  adalah output yang tersisa setelah permintaan konsumen dan pemerintah

dipenuhi: ini yang disebut dengan tabungan nasional (national saving). Dalam bentuk ini bahwa pos

pendapatan nasional menunjukan bahwa tabungan sama dengan investasi.

                Untuk memahami identitas ini lebih lengkap, kita bisa memecah tabungan menjadi dua

yaitu tabungan disektor suasta dan tabungan pemerintah: (Y-T-C) + (T-G) =I

                (Y-T-C) adalah disposable income dikurangi konsumsi, yang merupakan tabungan swasta

(Private saving) dan (T-G) adalah penerimaan pemerintah dikurangi pengeluaran pemerintah yaitu

tabungan publik (public saving)

                Untuk melihat bagaimana tingkat bunga menyeimbangkan pasar keuangan, subtitusikan

fungsi konsumsi dan fungsi investasi ke dalam  identitas pos pendapatan nasional

                Y-C(Y-T)-G=I(r)

                selanjutnya, nyatakan bahwa G dan T diterapkan oleh kebijakan serta Y ditetapkan oleh

faktor-faktor produksi dan fungsi produksi

                Sisi  kiri dari persamaan ini menunjukan bahwa tabungan nasional bergantung pada

pendapatan Y dan variabel kebijakan fiskal G dan T. Sisi kanan dari persamaan menunjukan bahwa

investasi bergantung tingkat bunga.

                Sisi kiri sama dengan sisi kanan menunjukan ekuilibirium  tingkat bungan dari masyarakt

sebagai penabung dengan masyarakt investor sehingga jumlah dana yang menanam modal sama

jumlahnya dengan dana yang meminjam.

C. Perubahan dalam Tabungan : Dampak Kebijakan Fiskal

                Ketika pemerintah merubah pengeluaran atau tingkat pajaknya, perubahan ini

mempengaruhi permintaan terhadap output barang dan jasa perekonomian serta mengubah

tabungan nasional, investasi dan tingkat bunga ekulibirium.

  Peningkatan Pembelian Pemerintah berdampak langsung meningkatkan permintaan terhadap barang

dan jasa sebesar G, tetapi karena output total tetap, maka kenaikan tersebut harus dipenuhi melaui

Page 6: Teori Ekonomi Makro

penurunan beberapa kategori permintaan lain. Karenadisposable income Y-T tidak berubah,

konsumsi C tidak berubah, kenaikan pembelian pemerintah harus dipenuhi melaui penurunan

investasi dalam jumlah yang sama. Dan pembelian pemerintah tidak dikaitkan dengan peningkatan

pajak, maka pemerintah mendanai pengeluarnya dengan meminjam yaitu dengan mengurangi

tabungan publik. Karena tabungan publik ini tidak berubah maka akan mengurangi tabungan nasional

                Agar investasi turun, tingkat bunga harus naik. Jadi, kenaikan pembelian pemerintah

menyebabkan tingkat bunga meningkat dan investasi turun. Pembelian pemerintah dikatakancrowd

out (membatasi) investasi

  Penurunan Pajak

                Dampak langsung dari pemotongan atau penurunan pajak itu adalah

peningkatandisposable income  dan dengan demikian peningkatan konsumsi. Disposable

income naik sebesarT dan konsumsi meningkat sebesar jumlah yang sama dengan T  dikali dengan

kecendrungan mengkonsumsi (MPC).  Semakin tinggi MPC semakin besar dampak pemotongan

pajak terhadap konsumsi

  Penurunan Pajak

                Dampak langsung dari pemotongan atau penurunan pajak itu adalah

peningkatandisposable income  dan dengan demikian peningkatan konsumsi. Disposable

income naik sebesarT dan konsumsi meningkat sebesar jumlah yang sama dengan T  dikali dengan

kecendrungan mengkonsumsi (MPC).  Semakin tinggi MPC semakin besar dampak pemotongan

pajak terhadap konsumsi

                Karena output perekonomian ditetapkan oleh faktor-faktor produksi dan tingkat pembelian

pemerintah ditetapkan oleh pembelian pemerintah, kenaikan konsumsi harus diimbangi dengan pen

urunan investasi. Karena investasi turun, tingkat bunga akan naik. Jadi, penurunan pajak, seperti

kenaikan pemerintah, meng-crowd out investasi dan meningkatkan tingkat bunga.

                Kita juga bisa menganalisis dampak dari pemotongan pajak dengan menelaah tabungan

dan investasi.  Karena pemotongan pajak meningkatkan disposibel income sebesar T, konsumsi

meningkat sampai MPC x T. Tabungan nasional S, yang sama dengan Y – C – G, turun sejumlah

kenaikan konsumsi. Penurunan tabungan menggeser penawaran dan pinjaman ke kiri, yang

meningkatkan tingkat bunga ekuilibirium dan meng-crow out investasi.

D. Perubahan Permintaan Investasi

                Inovasi teknologi dapat meningkatkan permintaan investasi, selain itu karena adanya

dorongan dari pemerintah seperti pengurangan pajak penghasilan bagi orang-orang yang mau

berinvestasi.  Peningkatan investasi akan meningkatkan ekuilibirium tingkat bunga.  Karena tingkat

bunga merupakan hasil dari tabungan (seperti halnya biaya pinjaman), maka tingkat bunga yang

semakin tinggi mengurangi konsumsi dan meningkatkan tabungan. Jika demikian tingkat kenaikan

permintaan investasi akan meningkatka tingkat bunga ekulibirium.

BAB 4

 Uang dan Inflasi

Uang

Persediaan aset

Digunakan untuk transaksi

Salah satu jenis kekayaan

Inflasi adalah kenaikan tingkat harga rata-rata, dan harga adalah tingkatan di mana uang ditukarkan

untuk barang atau jasa.

Fungsi Uang

Page 7: Teori Ekonomi Makro

Uang berperan sebagai penyimpan nilai, unit hitung, dan media pertukaran. Kemudahan uang

dikonversi menjadi sesuatu yang lain seperti barang dan jasa—kadang disebut likuiditas uang.

Penggunaan uang meningkatkan efisiensi !!!

Uang adalah alat yang dengannya kita mengukur

transaksi ekonomi. Tanpanya, kita terpaksa

melakukan barter. Namun, barter membutuhkan

kebetulan ganda dari keinginan (double

coincidence of wants)—situasi yang jarang terjadi

di antara dua orang, masing-masing memiliki barang

yang lain inginkan pada waktu dan tempat yang

tepat untuk melakukan pertukaran.

Jenis-jenis Uang

Uang atas-unjuk (Fiat money) adalah

uang menurut dekrit pemerintah dan tidak

memiliki nilai intrinsik.

Uang komoditas (Commodity money)

adalah uang yang punya nilai intrinsik.

Jika orang menggunakan emas sebagai uang, 

perekonomian dikatakan menggunakan

 standar emas (gold standard).

Pemerintah dapat terlibat dalam sistem moneter untuk membantu rakyat mengurangi biaya transaksi.

Menggunakan emas sebagai mata uang adalah mahal karena kemurnian dan beratnya harus

diverifikasi. Juga, koin lebih banyak dikenal daripada batangan emas.

Pemerintah lalu menerima emas dari publik untuk ditukar dengan sertifikat emas— lembaran kertas

yang bisa ditukar dengan emas. Jika orang percaya  pemerintah akan memberi mereka emas bila

diminta, maka mata uang tersebut akan sama berharganya dengan emas itu sendiri—plus, lebih

mudah membawa kertas daripada emas. Hasil akhirnya adalah karena tak ada yang meminta emas

lagi dan semua orang menerima kertas, kertas itu memiliki nilai dan berperan sebagai uang.

Jumlah Uang Beredar vs. Kebijakan Moneter

Jumlah uang beredar (money supply) adalah jumlah uang yang tersedia.

Kontrol atas jumlah uang beredar disebut kebijakan moneter (monetary policy). Di Amerika Serikat,

kebijakan moneter dilakukan oleh institusi  setengah independen yang disebut bank sentral. Bank

sentral di AS disebut Federal Reserve, atau Fed.

Operasi Pasar-Terbuka Pembelian dan Penjualan Obligasi Pemerintah

Untuk meningkatkan jumlah uang beredar :

Bank sentral membeli obligasi pemerintah dan membayarnya dengan uang baru.

Untuk menurunkan jumlah uang beredar :

Bank sentral menjual obligasi pemerintah dan menerima uang yang ada di masyarakat dan lalu

menghancurkannya.

Bank Sentral mengendalikan jumlah uang beredar dalam 3 cara :

Melakukan Operasi Pasar-Terbuka

(membeli dan menjual obligasi pemerintah)

Mengubah persyaratan cadangan (tidak pernah benar-benar digunakan).

Mengubah tingkat diskonto yang bank-bank anggota (tak memenuhi persyartan cadangan) bayar

untuk meminjam dari bank sentral.

Page 8: Teori Ekonomi Makro

Teori Kuantitas Uang

Persamaan kuantitas adalah suatu identitas : definisi dari empat variabel membuatnya benar. Jika

satu variabel berubah, satu atau lebih yang lain harus juga berubah untuk mempertahankan

identitas.  Persamaan kuantitas kita gunakan dari sekarang adalah jumlah uang beredar (M) dikali

perputaran uang transaksi (V) yang sama dengan  harga (P) dikali jumlah transaksi (T):

Uang  Perputaran  = Harga  Transaksi

     M           V        =    P         TV dalam persamaan kuantitas disebut perputaran uang transaksi (transactions velocity of

money).  Ini menyatakan berapa kali uang berpindah tangan dalam periode waktu tertentu.

Transaksi dan output sangat berkaitan, karena semakin banyak

perekonomian berproduksi, semakin banyak barang dibeli dan dijual.

Jika Y menyatakan jumlah output dan P menyatakan harga satu unit

output, maka nilai uang dari output adalah PY. Kita telah membahas

ukuran variabel-variabel ini ketika kita membahas pos pendapatan

nasional.

Uang  Perputaran  = Harga  Output

     M           V        =    P         YVersi persamaan kuantitas ini disebut perputaran uang pendapatan

(income velocity of money), yang menyatakan berapa kali uang

masuk ke dalam pendapatan seseorang dalam periode waktu tertentu.

Fungsi Permintaan Uang  dan Persamaan Kuantitas

Mari kita ekspresikan kuantitas uang dalam bentuk jumlah barang dan jasa yang dapat dibelinya.

Jumlah ini, M/P disebut keseimbangan uang riil (real money balances). Keseimbangan uang riil

mengukur daya beli dari persediaan uang.

Fungsi permintaan uang (money demand function) adalah persamaan yang menunjukkan penentu

keseimbangan uang riil yang orang ingin pertahankan. Berikut adalah suatu fungsi permintaan uang

sederhana :

                                                (M/P)d = k Y

di mana k  adalah konstanta yang menyatakan berapa banyak uang orang ingin tahan untuk setiap

dolar pendapatan. Persamaan ini menyatakan bahwa kuantitas keseimbangan uang riil yang

diinginkan  adalah proporsional terhadap pendapatan riil.

Fungsi Permintaan Uang dan Persamaan Kuantitas

Fungsi permintaan uang mirip dengan fungsi permintaan untuk barang tertentu. Di sini “barang”

adalah kenyamanan menahan keseimbangan uang riil. Pendapatan lebih tinggi mendorong

permintaan lebih besar akan keseimbangan uang rill. Fungsi permintaan uang menawarkan cara lain

untuk memandang persamaan kuantitas (MV= PY) di mana V = 1/k.

Ini menunjukkan kaitan antara permintaan uang dan perputaran uang. Ketika orang menahan banyak

uang untuk tiap dolar pendapatan (k adalah besar), uang tidak sering berpindah tangan (Vadalah

kecil).

Sebaliknya, ketika orang ingin menahan hanya sedikit uang (k  adalah

kecil), uang sering berpindah tangan (V adalah besar). Dengan kata lain,  parameter permintaan

uang k dan perputaran uang V adalah dua sisi berlawanan dari suatu koin.

Asumsi Perputaran Konstan

Persamaan kuantitas dapat dipandang sebagai suatu definisi : mendefinisikan perputaran Vsebagai

rasio GDP nominal, PY, terhadap kuantitas uang M. Tapi, jika kita membuat asumsi bahwa

Page 9: Teori Ekonomi Makro

perputaran uang adalah konstan, maka persamaan kuantitas MV = PY menjadi teori dampak uang

yang berguna. Garis di atas  V mengartikan perputaran adalah tetap.

MV = PY

Jadi, pertahankan konstan ! Ingat perubahan

kuantitas uang menyebabkan perubahan

proporsional pada GDP nominal.

Uang, Harga dan Inflasi

Tiga blok bangunan yang menentukan tingkat harga keseluruhan suatu perekonomian :

Faktor-faktor produksi dan fungsi produksi menentukan tingkat output Y.

Jumlah uang beredar menentukan nilai output nominal, PY.

                Ini berasal dari persamaan kuantitas dan asumsi bahwa perputaran uang adalah tetap.

Tingkat harga P kemudian adalah rasio nilai output nominal, PY, terhadap tingkat output Y.

Dengan kata lain, jika Y adalah tetap (dari Bab 3) karena ia bergantung pada pertumbuhan faktor-

faktor produksi dan kemajuan teknologi, dan kita telah membuat asumsi bahwa perputaran adalah

konstan,

MV = PY

atau dalam bentuk perubahan persentase :

% perubahan M + % perubahan V = % perubahan P + % perubahan Y

Jika V dan Y adalah tetap, berarti bahwa % perubahan M adalah yang menyebabkan % perubahan

pada P.

Teori kuantitas uang menyatakan bahwa bank sentral, yang mengontrol jumlah uang beredar,

memiliki kendali tertinggi atas tingkat inflasi. Jika bank sentral menjaga jumlah uang beredar stabil,

tingkat harga akan stabil. Jika bank sentral meningkatkan jumlah uang beredar dengan cepat, tingkat

harga akan meningkat cepat.

Seigniorage: Penerimaan dari Pencetakan Uang

Penerimaan yang ditingkatkan melalui pencetakan uang disebut seigniorage. Ketika mencetak uang

untuk mendanai pengeluaran, pemerintah meningkatkan jumlah uang beredar.  Kenaikan jumlah

uang beredar, pada gilirannya, menyebabkan inflasi. Mencetak uang untuk meningkatkan penerimaan

adalah seperti menetapkan pajak inflasi.

Inflasi dan  tingkat bunga

Tingkat Bunga Riil dan Nominal

Para ekonom menyebut tingkat bunga yang bank bayar sebagai tingkat bunga nominal dan

kenaikan daya beli Anda sebagai tingkat bunga riil.

r = i - π

Ini menunjukkan hubungan antara tingkat bunga nominal dan tingkat inflasi, di mana r adalah tingkat

bunga riil, i adalah tingkat bunga nominal dan p adalah tingkat inflasi, dan ingat bahwa phanyalah

persentase perubahan tingkat harga P.

Efek Fisher

Fisher Equation menunjukkan perbedaan antara tingkat bunga riil dan nominal.

PersamaanFisher: i = r + p

Tingkat bunga nominal aktual (pasar)

Tingkat bunga riil

Page 10: Teori Ekonomi Makro

Inflasi

Hubungan satu-untuk-satu antara tingkat dan tingkat bunga nominal disebut Efek Fisher.

Ini menunjukkan bahwa bunga nominal dapat berubah karena dua hal : karena tingkat bunga riil

berubah atau karena tingkat inflasi berubah.

Teori kuantitas dan persamaan Fisher bersama-sama memberitahu kita bagaimana pertumbuhan

uang mempengaruhi tingkat bunga nominal. Menurut teori kuantitas, kenaikan tingkat pertumbuhan

uang satu persen menyebabkan kenaikan 1% pada tingkat inflasi. 

Menurut persamaan Fisher, kenaikan 1% pada tingkat inflasi akan menyebabkan kenaikan 1% pada

tingkat bunga nominal.

Berikut adalah hubungan eksak antara dua persamaan : Persamaan kuantitas dalam bentuk

perubahan persentase dan persamaan Fisher.

% perubahan M + % perubahan V = % perubahan P + % perubahan Y

% perubahan M + % perubahan V =          p                       + % perubahan Y

i = r +   p

Tingkat bunga riil yang diharapkan peminjam dan pemberi pinjaman

harapkan ketika kesepakatan dibuat disebut tingkat bunga riil ex ante.

Tingkat bunga riil yang terealisasi disebut tingkat bunga ex post.

Meskipun peminjam dan pemberi pinjaman tak bisa memprediksi inflasi

masa depan dengan pasti, mereka memiliki ekspektasi terhadap tingkat

inflasi. Kita nyatakan p sebagai inflasi masa depan aktual dan pe sebagai

ekspektasi terhadap inflasi masa depan. Tingkat bunga riil ex ante adalah

i - pe, dan tingkat bunga riil ex post adalah i - p. Dua tingkat bunga riil

berbeda ketika inflasi aktual p berbeda dari inflasi yang diharapkan pe.

Bagaimana perbedaan ini memodifikasi efek Fisher ? Yang jelas tingkat

bunga nominal tak bisa sesuai dengan inflasi aktual, karena inflasi aktual

tak diketahui ketika tingkat bunga nominal ditetapkan. Tingkat bunga

nominal hanya bisa disesuaikan dengan inflasi yang diharapkan. Slide

berikut menyajikan versi yang lebih presisi dari efek Fisher.

Uang Masa Depan dan Harga Saat Ini

Sebagaimana teori kuantitas uang jelaskan, jumlah uang beredar dan 

permintaan uang sama-sama menentukan tingkat harga ekuilibrium.

Perubahan tingkat harga adalah, oleh definisi, tingkat inflasi. Inflasi, lalu,

mempengaruhi tingkat bunga nominal melalui efek Fisher. Tapi sekarang,

karena tingkat bunga nominal adalah biaya memegang uang, tingkat

bunga nominal mengumpan balik kepada permintaan uang.

Biaya Inflasi yang Diharapkan

Ketidaknyamanan mengurangi uang di tangan secara metaforis disebut biaya kulit sepatu (shoe-

leather cost) dari inflasi, karena lebih sering berjalan ke bank membuat sepatu seseorang cepat

rusak.

Ketika perubahan inflasi membuat pencetakan

dan pendistribusian katalog harga baru, misalnya,

maka, biaya ini disebut biaya menu (menu costs).

Page 11: Teori Ekonomi Makro

Biaya lain terkait dengan undang-undang pajak. Sering undang-undang pajak tidak memperhitungkan

efek inflasi pada pendapatan.

Biaya Inflasi yang Tidak Diharapkan

Inflasi yang tak terantisipasi tidak disukai karena meredistribusi,

secara subjektif, kekayaan di antara individu.

Contohnya, ini mengganggu pensiun tetap individu. Sering kontrak

ini tidak dibuat dalam satuan riil dengan diindeks pada ukuran

tertentu tingkat harga.

Ada keuntungan dari inflasi—banyak ekonom berkata bahwa

sedikit inflasi akan membuat pasar tenaga kerja berjalan lebih baik.

Mereka mengatakan inflasi “meminyaki roda” pasar tenaga kerja.

Hiperinflasi

Hiperinflasi didefinisikan sebagai inflasi yang melebihi 50 persen per bulan, lebih dari 1 persen per

hari.

Biaya seperti biaya kulit-sepatu dan biaya menu jadi lebih buruk dengan hiperinflasi—dan sistem

pajak juga terdistorsi. Kemudian, ketika biaya jadi terlalu besar dengan hiperinflasi, uang kehilangan

perannya sebagai  penyimpan nilai, unit hitung dan media pertukaran.  Barter atau penggunaan uang

komoditas menjadi biasa.

Dikotomi  Klasik

Para ekonom menyebut pemisahan determinan variabel riil dan nominal dikotomi

klasik(classical dichotomy). Penyederhanaan teori ekonomi, ini menyatakan perubahan jumlah uang

beredar tak mempengaruhi variabel riil.

Ketidakrelevanan uang untuk variabel riil ini disebut netralitas moneter (monetary neutrality).Untuk

belajar isu-isu jangka-panjang—netralitas moneter mendekati benar.

KESEIMBANGAN PASAR DALAM EKONOMI MAKRO

A.      Keseimbangan Pasar Ekonomi Makro : IndividuP

 Keseimbangan pasar digambarkan dengan kurva demand dari individu yang berpotongan dengan kurva supply dari individu lain

 

Q*

 

Page 12: Teori Ekonomi Makro

Gurva Keseimbangan ekonomi mikro Individu

B.      Keseimbangan Pasar Ekonomi Makro : IndustriMenjumlahkan kurva permintaan Individu secara horizontal menjadi permintaan Industri dan menjumlahkan penawaran Individu secara vertikal yang membentuk kurva penawaran industriP*

 P*

 P

 

                                                                       P*

 

 

                                                                                                                                       

Q

Page 13: Teori Ekonomi Makro

  Q

 Q

 

 

Gurva Keseimbangan ekonomi mikro Industridanya pemerintah sebagai pembeli dan penjual besar tidak mengubah pembentukan kurva deman dan supply. Sebagai pembeli besar kurva deman pemerintah berada jauh kekanan yaitu Dg dengan kuantitas Qg, dan sebagi penjual besar kurpa supply pemerintah berada jauh ke kanan yaitu Sg dengan kuantitas Qg

Page 14: Teori Ekonomi Makro

 

Page 15: Teori Ekonomi Makro

C.      Gambarkan Keseimbangan Pasar Ekonomi Makro : Agregat!

TEORI EKONOMI MAKRO

Analisis IS-LM

1. Apa yang dimaksud dengan Kurva IS?

2. Apa yang dimaksud dengan Kurpa LM?

3. Apa yang dimaksud dengan perpotongan Keynesian (Keynes Cross)?

4. Bagaimana pembentukan Kurva IS?

5. Apa yang menyebabkan perubahan kurva IS?

6. Apa yang menentukan investasi?

7. Bagaimana pembentukan Kurva LM?

Penjelasan

1. Kurva IS menyatakan Hubungan antara tingkat bunga dengan tingkat pendapatan yang

muncul di pasar barang dan jasa

2. Kurva LM menyeatakan hubungan antara tingkat bunga dengan tingkat pendapatan yang

muncul di pasar uang

3. Model untuk menjelaskan krangka pendaatan keynesian (pendapatan total perekonomian

dalam jangka pendek sangat ditentukan oleh keinginan rumah tangga, perusahaan dan pemerintah

untuk membelanjakan pendapatannya

4. Pembentukan kurva IS dapat dilakukan dengan melihat perubahan-perubahan yang berlaku

atas pendapatan nasional sebagai akibat perubahan tingkat bunga. (Apabila tingkat bunga menurun,

investasi akan meningkat dan seterusnya akan mengakibatkan pembelanjaan agregat meningkat.

Pembelanjaan agregat sama dengan pendapatan nasional)

5. Perubahan Kurva IS diakibatkan oleh tiga :

a. Kenaikan atau penurunan investasi

b. Kenaikan atu pengurangan pengeluaran pemerintah

c. Kenaikan atau Pengurangan Pajak

Page 16: Teori Ekonomi Makro

                Kenaikan investasi dan pengeluaran pemerintah sebagai komponen suntikan akan

menambah pendapatan sehingga menggeser kurva IS ke kanan.

                Kenaikan Pajak sebagai komponen bocoran akan mengurangi pendapatan sehingga

menggeser kurva IS ke kiri.

6. Dua faktor penentu investasi yaitu tingkat pengembalian modal (rate of return) dan tingkat bunga.

7. Pembentukan kurva LM dapat dilakukan dengan menganalisis  akibat perubahan pendapatan

nasional atas keseimbangan permintaan dan penawaran uang dan tingkat bunga yang ditentukan

oleh berbagai keseimbangan yang berlaku. (Apabila pendapatan nasional bertambah maka akan

terjadi keniakan permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga, maka permintaan uang secara

keseluruhan menigkat). Pertambahan penawaran akan memindahkan kurva LM ke kanan

  Kiebijakan fiskal memiliki dampak pengganda (Multiplied effect) terhadap pendapatan nasional.

Menurut fungsi konsumsi C=C(Y-T), pendapatan yang lebih tinggi mengakibatkan konsumsi yang

lebih tinggi.

kurva LM

  Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kurva LM yang utama adalah penawaran uang,

permintaan uang untuk spekulasi, dan permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga relatif stabil

sifatnya.

  Perubahan kurva LM Disebabkan oleh penawaran uang (pertambahan penawaran uang akan

memindahkan kurva LM ke kanan, dan sebaliknya.

  Perubahan kurva LM disebabkan oleh permintaan uang (Pertambahan permintaan uang akan

menggeser kurva LM ke bawah dan sebaliknya)

  For the LM curve, the independent variable is income and the dependent variable is the interest rate.

The LM curve shows the combinations of interest rates and levels of real income for which the money

market is in equilibrium. It is an upward-sloping curve representing the role of finance and money. The

initials LM stand for "Liquidity preference and Money supply equilibrium". As such, the LM function is

the set of equilibrium points between the liquidity preference or Demand for Money function and

the money supplyfunction (as determined by banks and central banks).

Peningkatan pendapatan, pada tingkat sukubunga tertentu, akan mendorong peningkatan permintaan

terhadap uang.

Ketika tingkat penawaran uang yang tetap, hal ini akan mendorong terjadinya peningkatan tingkat

sukubunga keseimbangan

                Gambar Dampak Peningkatan Pendapatan terhadap Tingkat  SukuBunga

Page 17: Teori Ekonomi Makro

Keseimbangan di pasar keuangan menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan akan mendorong

peningkatan tingkat suku bunga.

Kemiringan kurva LM adalah positif (upward-sloping).

KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DALAM MODEL IS-LM

  Model IS-LM akan menggambarkan :

1. Keseimbangan Pendapatan Nasional

2. Berbagai kemungkinan perubahan Keseimbangan

3. Multiplier dalam model IS-LM

Page 18: Teori Ekonomi Makro

  Ekwilibirium dalam Model IS-LM menunjukan perpotongan IS dengan LM yang menunjukan ekwilibirium

simultan dalam pasar barang dan jasa dan dalam pasar uang riil untuk nilai pengeluaran pemerintah,

pajak, jumlah uang beredar, dan tingkat harga tertentu.

  Perubahan dalam keseimbangan IS-LM disebabkan oleh perubahan-perubahan; Investasi perusahaan,

pengeluaran pemerintah, pajak dan penawaran uang

  Pertambahan investasi perusahaan dan pengeluaran pemerintah akan mengakibatkan tingkat bunga

naik dan pendapatan nasional juga naik

  Peningkatan pajak akan mengurangi pengeluaran agregat. Apabila pajak yang ditarik pemerintah

bertambah, pendapatan disposibel dan seterusnya konsumsi akan berkurang sehingga mengurangi

tingkat kegiatan ekonomi dan pendapatan nasional (artinya peningkatan pajak akan mengakibatkan

pendapatan dan tingkat bunga menurun).

  Pertambahan penawaran uang akan menurunkan tingkat bunga dan menambah pendapatan nasional.

Interaksi kebijakan fiskal dan moneter

  Mestilah disadari bagi pembuat kebijakan bahwa kebijakan satu akan mempengaruhi kebijakan lainnya

  Apabila kebijakan fiskal melalui peningkatan pajak dilakukan berdampak kepada pergeseran kurva IS

ke kiri (pendapatan nasional turun karena konsumsi turun,) dan tingkat bunga turun (karena

pendapatan yang lebih rendah mengurangi permintaan uang). Penurunan pendapatan menunjukan

bahwa peningkatan pajak menyebabkan resesi, maka kebijakan moneter harus mempertahankan

jumlah uang beredar.

  Jika ingin mencegah kenaikan pajak agar tidak menurunkan pendapatan maka harus dilakukan

peningkatan jumlah uang beredar dan menggeser LM ke bawah untuk mencegah pergerakan IS

sehingga kenaikan pajak tidak menimbulkan resesi.

  Ketika kita menganalisis suatu perubahan kebijakan kita harus membuat asumsi tentang dampaknya

terhadap kebijakan lain. Asumsi apa yang paling tepat tergantung kasusnya dan pertimbangan politis

yang berada di belakang kebijakan ekonomi.

Model IS-LM untuk menjelaskan teori Permintaan Agregat.

1. IS-LM digunakan untuk menjelaskan posisi dan kemiringan dari kurva permintaan agregat

2. IS-LM digunakan untuk menjelaskan mengapa pendapatan nasional turun ketika harga naik

3. IS-LM digunakan untuk menjelaskan apa yang menyebabkan kurva permintaan agregat

bergeser.

Membentuk Kurva AD dari Keseimbangan IS-LM

Disimpulkan ketiga keseimbangan ini adalah semakin tinggi tingkat harga semakin tinggi tingkat

bunga tetapi pendapatan nasional semakin rendah.

Grafik (b) menunjukan kurva AD yang dibentuk dari perubahan keseimbangan sebagai akibat dari

perubahan harga.

Page 19: Teori Ekonomi Makro

Penawaran Agregat

  Penawaran Agreagat (agregate supply) adalah hubungan antara jumlah barang dan jasa yang

ditawarkan dengan tingkat harga

  Terdapat dua kategori kurva penawaran agregat yaitu kurva penawaran jangka panjang (long-run

agregate supply/LRAS) dan kurva penawaran jangka pendek (short-run agregate supply/SRAS.

A. Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang, dalam jangka panjang tingkat output ditentukan

oleh jumlah modal dan tenaga kerja serta ketersediaan teknologi. Tingkat output tidak tergantung

kepada tingkat harga. Kurva penawaran agregat jangka panjang (LRAS) adalah vertikal.

B. Kurva Penawaran Agregat  Jangka Pendek (SRAS) adalah tetap, karena itu kurva penawaran

agregat jangka pendek adalah horisontal.

C. Kurva Penawaran Agregat

(a) Pendapat Kelasik               (b) Pendapat Keynes                         (c) Kurva AS realistis

Page 20: Teori Ekonomi Makro

Kurva C menjelaskan semakin tinggi pendapatan nasional, semakin tinggi harga.

  Hubungan diantara harga dan pendapatan nasional disebabkan oleh tiga faktor yaitu:

a. Semakin tinggi pendapatan nasional, semakin tinggi penggunaan kapasitas memproduksi

berbagai perusahaan. Apabila tingkat kapasitas optimum sudah dilewati, setiap kenaikan produksi

akan menaikan biaya produksi. Kenaikan ini akan mengakibatkan kenaikan harga

b. Penggunaan tenaga kerja yang semakin banyak akan menurunkan pengangguran dan pada

akhirnya muncul masalah sulitnya memperoleh tenaga kerja baru untuk melakukan ekspansi

perusahaan. Tenaga kerja yang sulit didapatkan menaikan tingkat upah, kenaikan upah akan

menambah biaya produksi, dan kenikan ini akan mengakibatkan kenaikan tingkat harga

c. Apabila tingkat kegiatan ekonomi semakin mendekati tingkat penggunaan tenaga kerja

penuh, perusahaan-perusahaan tidak mempunyai masalah dalam menjual barang dan jasa yang

dihasilkannya dan sering sekalai tidak dapat dengan cepat melayani permintaan pelanggannya.

Berlakunya keadaan seperti ini akan mendorong para pengusaha menaikan margin keuntungannya,

sehingga harga-harga makin meningkat.

Perubahan-perubahan Kurva AS

    Perpindahan kurva AS ke kiri atau ke kanan dinamakan kejutan penawaran (supply shocks).

Penyebab-penyebabnya adalah :

1. Kenaikan Harga-harga input, kurva AS akan berpindah ke sebelah kiri dari AS0 ke 

AS1apabila harga-harga input meningkat.

2. Kenaikan produktivitas kegiatan memproduksi, kenaikan produktivitas dapat dilihat dari dua

segi, yaitu kenaikan produktivitas barang modal dan kenaikan produktivitas tenaga kerja. Kenaikan

produktivitas barang modal biasanya berlaku akibat kemajuan teknologi dan peningkatan

produktivitas tenaga kerja diakibatkan oleh perbaikan kualitas pekerja (melaui pendidikan dan

pelatihan kerja).

Keseimbangan AD-AS

  Keseimbangan pendapatan nasional dalam analisis dengan menggunakan kurva AD-AS akan

menunjukan tingkat harga yang berlaku pada keseimbangan dan pendapatan nasional.

  Dengan memperhatikan berbagai kemungkinan perubahan kurva AD-AS akan dapat menunjukan

kemungkinan perubahan tingkat harga dan tingkat kegiatan perekonomian suatu negara.

Gambar

Keseimbangn Pendapatan Nasional dalam Model AD-AS

  Kesembangan pendapatan nasional dicapai pada titik E dimana harga adalah harga yang berlaku.

Page 21: Teori Ekonomi Makro

  keadaan kurva dibawah Eqwilibirium (E) menunjukan kekurangan barang dan di atas E

menggambarkan kelebihan barang.

Perubahan-perubahan Kurva AD-AS

1. Kurva AD berubah tetapi Kurva AS tetap, (Perubahan AD0 ke kiri menjadi AD1menyebabkan

pendapatan nasional dan harga mengalami penurunan, sedangkan perubahan AD0 ke kanan menjadi

AD2 menyebabkan pendapatan nasional dan harga meningkat).

2. Kurva As berubah Tetapi Kurva AD tetap, (perubahan AS0 ke kiri menjadi AS1 akan menaikan

tingkat harga akan tetapi pendapatan nasional merosot. Keadaan ini dinamakanstagflasi; yaitu

masalah kemunduran ekonomi (stagnasi) dan inflasi yang secara serentak dihadapi, perubahan

sebaliknya dari AS0 ke AS2, menyebabkan tingkat harga dan pendapatan bertambah).

3. Perpindahan serentak kurva AD dan AS, dalam suatu perekonomian yang mengalami

pertumbuhan kurva AD dan AS secara serentak akan bergeser ke kanan. Serentak dengan

berlakunya pertumbuhan ekonomi, teknologi akan berkembang dan produktivitas meningkat.

Kemajuan-kemajuan ini akan memindahkan kurva AS ke kanan. Disamping itu pertumbuhan ekonomi

akan diikuti dengan penggunaan tenaga kerja yang lebih banyak dan tingkat pendapatan yang

semakin meningkat. Akhirnya pertambahan pendapatan ini akan menambah permintaan agregat.

Multipilier dalam Analisis AD-AS

  Analisis keseimbangan dalam IS-LM telah menunjukan bahwa kenaikan tingkat suku bunga sebagai

akibat perubahan pengeluaran agregat menyebabkan multiplier dalam perekonomian semakin kecil.

Apabila kenaikan tingkat bunga diikuti oleh kenaikan tingkat harga (dalam AD-AS) multiplier lebih

kecil lagi.

Model Keseimbangan Perekonomian Terbuka (Model Empat Sektor)

  Dalam model empat sektor, perekonomian dianggap melakukan transaksi dengan perekonomian dunia,

yaitu melalui ekspor dan impor barang.

  Dalam perekonomian terbuka fungsi keseimbangan adalah

Y = AE = C + I + G + (X-M) = C + I + G + NX

       AE = C0 + bY + I0 + G0 + (X0 – M0)

                    AE = A + bY

Dimana A sekarang terdiri dari (C0 + I0 + G0 + NX)

Keseimbangan Tercapai Bila Y = AE

Contoh:

Dalam suatu perekonomian negara diketahui bahwa

C  = 100 + 0,8Y

 I  = 200

G = 300

X = 75

M = 25

  Penyelesaian

AE = C + I + G + (X-M) = C + I + G + NX

     = C0 + bY + I0 + G0 + (X0 – M0)

                  = 100 + 0,8Y + 200 + 300 + (75-25)

                  = 100 + 0,8Y + 200 + 300 + 50

     = A + bY

                  = 650 + 0,8Y

Page 22: Teori Ekonomi Makro

Keseimbangan adalah Y = AE

Y = AE = 650 – 0,8Y

Y-0,8Y = 650

0,2Y = 650

Y= 650/0,2

Y= 3.250

Multiplier Effect (pelipatgandaan)

  Multiplier besarnya ditentukan oleh besar angka marginal propensity to consume (MPC)

  Persamaan Multiplier adalah Y = A/(1-b)

  Untuk melihat perubahan dapat ditulis persamaan Y= A/(1-b)

  Angka multiplier diperoleh dari Y* = 1/(1-b), b adalah MPC

  Hubungan besarnya MPC dengan Multiplier, jika nilai MPC makin kecil, maka angka Multiplier makin

kecil

MPC (1-MPC) Multiplier = 1/(1-MPC

1,00

0,90

0,80

0,75

0,60

0,50

0,40

Dst

0,0

0,10

0,20

0,25

0,40

0,50

0,60

dst

Tak terhingga

10,00

5,00

4,00

2,50

2,00

1,50

dst

  Contoh

                Pendapatan nasional mula-mula adalah 3,250 kemudian pemerintah menambah

pengeluarannya sebesar 100 berapakah pendapatan nasional baru

                Jawab

                 Y= A/(1-b)

                                = 100/0,2

                                = 500

                pembuktian dengan rumus keseimbangan

                Y1=AE = 750 + 0,8Y

                Y1-0,8Y = 750

                0,2Y = 750

                Y1= 750/0,2

                    = 3,750

                 Y= Y1-Y =3,750 – 3,250

                     = 500

Soal Latihan

Dalam suatu perekonomian negara diketahui bahwa

C  = 100 + 0,75Y

 I  = 200

G = 300

Page 23: Teori Ekonomi Makro

X = 75

M = 25

Dari data diatas hitunglah pendapatan nasional (Y)!

 

Pasar Barang Dan Kurva  IS  Dalam Persfektif Islam

                Pada system ekonomi Islam bunga tidak diberlakukan, sehingga keseimbangan di pasar

barang pada ekonomi Islam ini sangat berbeda dengan keseimbangan pasar barang pada system

ekonomi konvensional. Hal ini karena system bunga dihapuskan dan diganti dengan tingkat

keuntungan yang diharapkan (r).

                Secara matematis, hubungan fungsional antara pengeluaran konsumsi rumah tangga (C)

dan pendapatan (Y) dapat dinyatakan sebagai berikut :

                C = f ( Y) dengan C = C1 + C2

                C1 = pendapatan muzakki ; C2 = pendapatan mustahiq 

                Investasi perusahaan dalam ekonomi Islam tergantung dari tingkat keuntungan yang

diharapkan dan biaya asset yang kurang produktif. Makin tinggi keuntungan yang diharapkan, dan

makin besar biaya asset yang kurang produktif maka semakin besar investasi yagn dilaksanakan  dan

sebaliknya.

                Dalam  analisis keseimbangan sektot riil, kondisi keseimbangan perekonomian dapat

digambarkan kedalam  sebuah kurva yang disebutkan kurva ISI. Kurva ISI adalah tempat kedudukan

titik-titik yang menghubungkan tingkat keuntungan yang diharapkan ( R) dan pendaptan nasional (Y),

yang dimana pasar barang berada dalam kondisi keseimbangan .

                Pergeseran fungsi investasi dan fungsi tabungan  (atau fungsi  konsumsi) akan

mengakibatkan pergeseran kurva ISI. Kenaikan biaya atas asset yang kurang produktif (menganggur)

akan menyebabkan meningkatnya permintaan investasi dan sepanjang tidak ada perubahan fungsi

tabungan, akan mengakibatkan pergeseran kurva ISI ke kanan bawah.