teori ekkonomi makro dan ekonomi mikro

22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Ekonomi Makro dan Mikro Teori ekonomi secara umun dikembangkan kedalam dua arah yang berbeda yaitu ekonomi secara makro dan secara mikro. Dalam ekonomi makro pembahasan yang dilakukan adalah tentang sekelompok prilaku suatu kelompok masyarakat, seperti pendapatan nasional, kesempatan kerja, inflasi, pengangguran, anggaran pemerintah, dan lain-lain. Sementara dalam pembahasan ekonomi mikro yaitu tentang prilaku dari suatu ekonomi yang kecil seperti konsumen secara individual, dan perusahaan. Perbedaan dari masalah pokok yang ada maka tampak sekilas bahwa teori ekonomi makro dan mikro merupakan dua bagian ilmu yang berbeda. Karena dengan demikian ekonomi makro yang biasa dikenal dengan istilah pendapatan masyarakat, sedangkan ekonomi mikro biasa dikenal dengan istilah teori harga. Namun dalam kenyataannya kedua teori ekonomi ini saling berkaitan satu dengn yang lainnya. Teori konsumsi masyarakat didalam pembahasan ekonomi makro merupakan contoh dari prilaku konsumen secara individual yang dibicarakan didalam ekonomi mikro. Masalah pokok dalam ekonomi makro yang meliputi pertumbuhan ekonimi, inflasi, dan kesempatan kerja/pengangguran. Adapun awalmula munculnya teori ekonomi makro secara umum berawal dari gagalnya ekonomi mikro sekitar tahun 1930. Dalam masalah ini campurtangan dari pemerintah sangat dibutuhkan dalam stabilitas perekonomian baik itu bentuk campurtngan Universitas Sumatera Utara

Upload: dian-kirtley-kristi

Post on 25-Jan-2017

61 views

Category:

Economy & Finance


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Ekonomi Makro dan Mikro

Teori ekonomi secara umun dikembangkan kedalam dua arah yang

berbeda yaitu ekonomi secara makro dan secara mikro. Dalam ekonomi makro

pembahasan yang dilakukan adalah tentang sekelompok prilaku suatu kelompok

masyarakat, seperti pendapatan nasional, kesempatan kerja, inflasi,

pengangguran, anggaran pemerintah, dan lain-lain. Sementara dalam pembahasan

ekonomi mikro yaitu tentang prilaku dari suatu ekonomi yang kecil seperti

konsumen secara individual, dan perusahaan.

Perbedaan dari masalah pokok yang ada maka tampak sekilas bahwa teori

ekonomi makro dan mikro merupakan dua bagian ilmu yang berbeda. Karena

dengan demikian ekonomi makro yang biasa dikenal dengan istilah pendapatan

masyarakat, sedangkan ekonomi mikro biasa dikenal dengan istilah teori harga.

Namun dalam kenyataannya kedua teori ekonomi ini saling berkaitan satu dengn

yang lainnya. Teori konsumsi masyarakat didalam pembahasan ekonomi makro

merupakan contoh dari prilaku konsumen secara individual yang dibicarakan

didalam ekonomi mikro.

Masalah pokok dalam ekonomi makro yang meliputi pertumbuhan

ekonimi, inflasi, dan kesempatan kerja/pengangguran. Adapun awalmula

munculnya teori ekonomi makro secara umum berawal dari gagalnya ekonomi

mikro sekitar tahun 1930. Dalam masalah ini campurtangan dari pemerintah

sangat dibutuhkan dalam stabilitas perekonomian baik itu bentuk campurtngan

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro

dari pemerintah maupun kebijakan lainnya yang berhubungan dengan masalah

pertumbuhan, inflasi, dan pengangguran sehingga muncul teori ekonomi makro.

Sementara pokok pembahasan dalam ekonomi mikro pada dasaranya

merupakan kebijakan yang akan diambil oleh seorang konsumen, dan prinsip

yang akan digunakan dalam pengambilan sebuah keputusan. Dalam teori

ekonomi mikro pembahasan yang mendasar adalah merupakan kekuatan ekonomi

dalah hal permintaan dan penawaran dipasar oleh produsen dan konsumen,

dimana permintaan yang terjadi merupakan suatu kebutuhan bagi masyarakat

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sementara untuk produsen hal yang terjadi

dipasar akan menjadi dasar penawaran bagi produsen ke konsumen.

2.2. Teori Permintaan

Inti dari pembahasan teori permintaan secara umum adalah

mengungkapkan bagaimana ketergantungan terhadap jumlah barang atau jasa

yang diminta terhadap harga barang atau jasa itu sendiri. Pada dasarnya

konsumen meminta untuk membeli barang atau jasa, dikarenakan konsumen

tersebut memiliki uang, serta mampu untuk membayar, dan memenuhi

kebutuhannya tersebut. Secara umum masyarakat (Konsumen), lebih cenderung

untuk mengharapkan harga dari barang atau jasa yang ada dipasar semakin

menurun, namun pada kenyataannya harga barang atau jasa yang ditawarkan

dipasaran secara bertahap lebih cendrung meningkat.

Teori Permintaan adalah teori ekonomi mikro yang menyatakan bahwa

permintaan dapat mempengaruhi harga. Oleh karena itu, teori tersebut berasumsi

bahwa ketika permintaan barang atau jasa di pasaran naik, maka harga akan ikut

naik. Tetapi, jika permintaan turun, maka harga barang atau jasa juga akan ikut

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro

turun. Turunnya permintaan itu sendiri awalnya disebabkan oleh naiknya, atau

terlalu tingginya harga di pasaran, sehingga masyarakat berfikir ulang untuk

menggunakan uangnya. Maka, ketika masyarakat tidak berminat untuk membeli

produk, barang atau jasa produsen, maka produsen akan menurunkan harganya,

agar masyarakat kembali dapat mengkonsumsi barang yang mereka produksi,

begitu juga sebaliknya.

Gambar 2.1. Kurva Permintaan

Dalam gambar kurva di atas, kita dapat melihat, bagaimana pengaruh

permintaan terhadap harga. Karena dengan adanya kenaikan permintaan barang

atau jasa, dari D1 naik menjadi ke D2, terhadap suatu barang atau jasa, maka

menyebabkan kenaikan atas harga itu sendiri, dari P1 naik menjadi ke P2.

Apabila semakin tinggi harga (P) suatu barang dan jasa yang ditawarkan, maka

semakin sedikit jumlah barang dan jasa yang diminta (Demand). Dengan

demikian, kita mendapatkan slope kurva permintaan yang negatif untuk barang

dan jasa tersebut. Namun sebaliknya apabila harga (P) barang dan jasa lebih

cendrung naik, dan permintaan barang atau jasa lebih cendrung meningkat, maka

kita akan mendapatkan slope yang pengaruhnya positif.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaannya bisa saja karena selera,

tingkat kepusan, pendapatan masyarakat, jumlah penduduk, dan perkiraan

ramalan dimasa yang akan datang. Dari hukum permintaan pada hakikatnya

semakin rendah harga suatu barang maka semakin banyak permintaan terhadap

barang tersebut. Sebaliknya, apabila semakin tinggi harga suatu barang maka

akan semakin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.

2.3. Permintaan Terhadap Haji

Dalam menjalankan ibadah haji merupakan suatu kewajiban bagi

masyarakat muslim, khususnya bagi masyarakat muslim dikota Medan yang

mayoritas penduduknya merupakan agama Islam, walaupun ONH selalu

mengalami kenaikan tiap tahun, tetapi permintaan untuk pergi haji tetap tinggi,

karena saat ini semakin mudahnya bagi seseorang untuk mendapatkan bantuan

dari Bank untuk mendapatkan jatah kursi haji dengan jangka waktu rata-rata lima

tahun kedepan. Dimana dana talangan haji yang dibayarkan oleh pihak bank

dapat dicicil oleh nasabahnya sesuai dengan aqad, selama waktu yang telah

ditentukan secara bersama-sama sambil menunggu tiba saatnya untuk pergi haji.

Dalam kasus ini, ongkos naik haji selalu mengalami kenaikan, namun minat

ataupun permintaan dari masyarakat sangat begitu tinggi, kenaikan ini

diakibatkan karena semakin mahalnya biaya perjalanan transportasi Indonesia-

Arab Saudi, serta semakin naiknya ongkos sewa tempat selama di Arab Saudi,

dan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing terutama Dollar

Amerika.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro

2.4. Pengertian Haji

Secara bahasa, haji berasal dari kata Al-Hajju yang berarti menyengaja

atau menuju atau mengunjungi. Dan secara istilah Al-Hajju berarti mengunjungi

Ka’bah untuk beribadah kepada Allah SWT, dengan syarat-syarat dan rukun-

rukunnya, serta beberapa kewajiban tertentu dan dilaksanakan dalam waktu

tertentu.

2.5. Tujuan Ibadah Haji

Tujuan beribadah, pada dasarnya adalah sama yaitu untuk mendapatkan

Ridho dari Allah SWT, dimana dalam melaksanakan ibadah haji ini kita harus

benar-benar ikhlas untuk melaksanakannya, jangan hanya karena gengsi atau

karena terpaksa, atau pun hanya untuk memperoleh gelar haji saja, tetapi disini

seseorang memang harus benar-benar menyerahkan diri kepada Allah SWT. Jika

seseorang melaksanakan ibadah haji dengan sungguh-sungguh maka akan

mendapatkan kepuasan batin, dan kepuasan batin tersebut bukanlah menjadi

tujuan utama untuk beribadah. Karena kepuasan batin hanyalah buah dari hasil

yang diperoleh selama menjalankan ibadah haji di tanah suci tersebut, dengan

pelaksanaan yang ikhlas.

Apabila seseorang telah pulang dari menjalankan ibadah haji tersebut

biasanya menjadi lebih kaya, baik itu kaya secara lahiriah maupun batiniah, maka

kekayaan tersebut tidak boleh menjadi tujuan utama dari pelaksanaan haji

tersebut. Dimana tujuan yang paling utama dari melaksanakan ibadah haji

tersebut ialah melaksanakan ibadah se-ikhlas mungkin hanya Karena Allah SWT,

karena dikhawatirkan bisa timbul sifat ria, iri hati, maupun sombong dalam

pelaksanaanya tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro

Firman Allah SWT dalam surat Al-Bayyinah ayat 5 yang artinya:

“..Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan

mengiklaskan ketaatan kepada-Nya..”.

Keiklasan dalam menjalankan ibadah haji merupakan perintah Allah

SWT, dengan meluruskan niat, mengobarkan semangat dengan perasaan tulus dan

ikhlas, bahwa pergi haji merupakan demi menjalankan perintah Allah SWT, dan

untuk mengharapkan Ridha-Nya, bukan untuk mendapatkan pujian, sanjungan,

dan sebagainya, maka hindarkanlah diri dari penyakit hati semacam itu.

2.6. Dasar Hukum Ibadah Haji

Ibadah haji diwajibkan bagi kaum muslimin, tetapi bagi yang mampu

secara lahir, batin dan mampu secara ekonomi. Hadis Nabi Muhammad

Rasulullah SAW, dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Umar bin Khatab RA

berkata : “Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Islam dibangun

diatas lima (pondasi), 1).Persaksian bahwa tiada tuhan selain Allah, dan

Muhammad Rasulullah, 2).Melaksanakan Shalat, 3).Mengeluarkan zakat, 4).Haji

ke Baitullah, dan 5).Puasa Ramadhan” (H.R.Bukhari, dan Muslim).

Melaksanakan ibadah haji hanya wajib sekali seumur hidup, selebihnya

tidaklah wajib, hal ini dikarenakan dalam melaksanakan perjalanan ibadah haji

dibutuhkan biaya yang sangat mahal, dan dibutuhkan kesiapan mental dan fisik

yang kuat. Nabi Muhammad SAW sendiri melaksanakan ibadah haji hanya sekali

saja, sejak adanya perintah haji turun yaitu pada saat haji wada’ (Haji selamat

tinggal) pada tahun ke sepuluh Hijriah.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro

Hadist yang menjelaskan bahwa haji tidaklah wajib dilaksanakan berkali-

kali yaitu:

“Ibnu ‘Abbas RA berkata : Rasulullah SAW berkhutbah kepada kami

sabdanya : Hai sekalian manusia, telah diwajibkan haji atas kamu. Al-

Aqra ibn Habis bertanya : apakah haji itu setiap tahun yaRasulullah ?

Rasulullah menjawab : sekiranya kukatakan “Ya” tentulah haji itu

menjadi wajib setiap tahun, dan sekiranya diwajibkan demikian, kamu

tidak akan melaksanakannya, lagi pula kamu tidak akan sanggup. Ibadah

haji itu sekali saja. Siapa yang menambahnya akan menjadi ibadah sunat

baginya.

(HR. Ahmad, Abu Daud, al-Nasa’i, al-Hakim dan Ibnu ‘Abbas).

Masalah lain yang menjadi permasalahan apakah ibadah haji harus

sesegara mungkin dilaksanakan atau ditunda sampai waktu yang akan datang.

Sebagian ulama berpendapat, al-Syafi’i, al-Tsauri, menyatakan bahwa waktu

pelaksanaan haji itu sangatlah luas artinya, bisa saja ibadah haji itu dilakukan

kapan saja (pada musim haji) atau tahun-tahun depannya, selama kita masih

mampu di dunia ini. Orang yang sudah mampu untuk pergi haji, namun seseorang

tersebut menunda keberangkatannya tidaklah berdosa, asalkan orang tersebut

tetap berniat untuk melaksanakan ibadah haji tersebut dan akan tetap berangkat

pada musim haji yang akan datang, namun alangkah baiknya apabila

dilaksanakan sesegera mungkin.

Sebagai contoh adalah Rasulullah SAW sendiri yang pernah menunda

untuk melaksanakan ibadah haji, dimana pada saat itu perintah haji sudah turun

pada tahun ke-6 Hijriah, tetapi Rasulullah melaksanakan haji pada tahun ke-10

Universitas Sumatera Utara

Page 8: Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro

Hijriah. Apabila ada perintah bahwa ibadah haji harus sesegera mungkin untuk

dilaksanakan, maka Rasulullah pasti akan segara untuk melaksanakan, namun

pada kenyataannya Rasul sendiri pernah menunda untuk melaksanakan ibadah

haji sampai beberapa tahun berikutnya.

2.7. Syarat Wajib Haji

Para ulama sepakat bahwa ada lima syarat wajib haji yang harus

terpenuhi, yaitu:

1. Beragama Islam, orang kafir tidaklah wajib untuk melaksanakan haji.

2. Baligh (Dewasa), anak-anak tidaklah wajib melaksanakan ibadah haji.

3. Berakal, orang yang sedang gila, idiot, kurang waras, sakit ingatan, dan

semacamnya tidaklah wajib haji baginya.

4. Merdeka, hamba sahaya tidaklah wajib melaksanakan ibadah haji karena

terbebankan oleh perintah majikannya. Sedangkan haji membutuhkan

waktu dan biaya yang mahal.

5. Mampu, yaitu seseorang yang memiliki kecukupan dari segi biaya (baik

untuk ongkos pergi, maupun untuk orang atau keluarga yang ditinggal

pergi), kekuatan fisik, serta keamanan selama didalam perjalanan.

2.8. Rukun Haji

Rukun haji yaitu perbuatan yang harus dilakukan selama masa

melaksanakan ibadah haji. Apabila salah satu dari rukun tersebut tidak

dilaksanakan atau tertinggal, maka hajinya tidaklah sah. Rukun tersebut yaitu:

1. Ihram, yaitu niat untuk melaksanakan ibadah haji atau langkah awal dari

permulaan untuk melaksanakan ibadah haji atau umroh, pakaian ihram

yang harus digunakan selama menjalankan ibadah haji di tanah suci pada

Universitas Sumatera Utara

Page 9: Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro

tanggal 8 dzulhijjah. Pakaian ihram untuk pria yaitu terdiri dari dua

lembar kain dan tidak dijahit, sehelai melilit tubuh, mulai dari pinggang

hingga di bawah lutut, dan sehelai lagi di selempangkan mulai dari bahu

kiri kebawah ketiak kanan. Pada saat itu pria tidak boleh mengenakan

celana, kemeja, tutup kepala, dan tidak boleh menutup mata kaki.

Sedangkan pakaian ihram wanita lebih bebas, tetapi disunatkan yang

berwarna putih, yang penting menutupi seluruh tubuh, kecuali wajah, dan

tapak tangan.

2. Wuquf di arafah, adalah mengasingkan diri atau mengantarkan diri ke

panggung replika di padang masyar, dimana pada saat itu seluruh manusia

mengantri menunggu giliran untuk di hisab (dihitung) oleh Allah SWT.

Wukuf sebagaimana contoh peringatan untuk manusia agar selalu

mengingat Allah dengan banyak-banyak berzikir, sholat, berdo’a,

merenungkan diri, dan mengingat kesalahan-kesalahan yang sudah

dilakukan selama ini. Wukuf dilakukan di padang arafah pada tanggal 9

Dzulhijjah dan ini merupakan puncak dari ibadah haji.

3. Tawaf, Pengertian tawaf secara umun adalah mengelilingi Ka’bah

sebanyak tujuh putaran, dimana tawaf yang dilakukan adalah di dalam

Masjidil Haram, bukan diluar Masjid. Dimana hitungan tawaf dimulai dari

Hajjar Aswad (batu hitam), jika memungkinkan tiga putaran pertama

dilakukan dengan berlari-lari kecil, dan empat putaran selanjutnya dapat

dilakukan dengan berjalan biasa dengan posisi Baitullah Berada di sebelah

kiri para jamaah.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro

4. Sa’i, yaitu berjalan kaki sebanyak 7 kali bolak-balik dari bukit Sofa ke

bukit Marwa. Dimana jarak antara bukit Sofa dan bukit Marwa sekitar 405

meter. Sehingga bila dihitung jarak tempuh antara bukit Sofa dan bukit

Marwa untuk sekali jalan sebanyak tujuh kali yaitu 7 x 405 m = 2.835

meter.

5. Mencukur rambut kepala atau memotongnya (Tahalul). Menurut bahasa

tahalul artinya “menjadi boleh” atau “diperbolehkan”. Dengan demikian

tahalul yaitu dibebaskannya seseorang dari pantangan ihram. Pembebasan

tersebut ditandai dengan pemotongan rambut kepala minimal sebanyak

tiga helai.

Firman Allah SWT dalam surat Al-Fath ayat 27 yang artinya:

“..Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada rasul-Nya bahwa

mimpi rasul-Nya itu akan menjadi kenyataan. Yaitu engkau beserta

penduduk Makkah lainnya akan memasuki kota Makkah insya Allah

dengan aman, bebas dari rasa takut terhadap kaum musyrikin dengan

mencukur rata kepalamu, sedang yang lain mengguntingnya saja. Tuhan

mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. Dibalik “ yang tidak kamu

ketahui itu “ Tuhan akan memberi kemenangan lebih dahulu kepadamu

pada waktu dekat..”.

6. Tertib, artinya pelaksanaan ibadah haji tersebut dilakukan berdasarkan

urutan mana yang harus terlebih dahulu dilakukan, mulai dari urutan yang

pertama sampai urutan yang terakhir.

Universitas Sumatera Utara

Page 11: Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro

2.9. Wajib Haji

Disamping rukun haji, ada yang namanya wajib haji. Dimana wajib haji

ini merupakan suatu keharusan yang dilaksanakan dalam melaksanakan ibadah

haji atau biasa juga disebut dengan inti dari perjalanan ibadah haji yang harus

dilakukan selama di tanah suci. Dimana kewajiban-kewajiban tersebut yaitu :

1. Ihram dari miqat. Secara harfiah miqat berarti batas antara boleh dan tidak,

atau perintah mulai dan berhenti, yaitu kapan mulai melapazkan

(mengucapkan) niat dan maksud melintasi batas antara tanah biasa, dengan

tanah suci. Sewaktu memasuki tanah suci semua jamaah harus sudah

berpakaian ihram, dan mengetuk pintu syurga dengan mengucapkan salam

saat memulai miqat.

2. Melempar Jumroh, yaitu tempat dimana untuk kita mengingat Nabi Ibrahim

As, yang digoda oleh syetan agar tidak melaksanakan perintah Allah SWT,

untuk menyembelih putra-Nya yaitu Nabi Ismail As.

Dimana pada saat itu tiga kali Nabi Ibrahim digoda oleh syetan, dan tiga kali

pula Nabi Ibrahim melemparkan batu kepada syetan, sebagaimana beliau di

pimpin langsung dan diperintahkan langsung oleh Malaikat untuk

melakukannya. Dimana sekarang ini untuk mempermudah pelaksanaan

melempar jumrah pada ketiga tempat ini telah di bangun tugu, dimana jumrah

yang pertama yaitu jumrah Ula (Jumrah Shugro) atau jumrah yang yang

paling kecil, terletak dekat dengan Masjid Khaif. Jumrah yang kedua yaitu

jumrah Wusttha (Jumrah Tsaniyah), atau jumrah yang sedang, dimana jarak

antara jumrah kedua, dengan jumrah yang pertama yaitu sekitar 150 meter.

Dan jumrah yang ketiga adalah jumrah Aqobah (Jumrah Tsalitsah) atau

Universitas Sumatera Utara

Page 12: Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro

jumrah yang besar, jumrah ini berada dekat dengan pintu gerbang

Mina,dimana jaraknya antara jumrah ketiga dengan junrah kedua sejauh 190

metar.

Tabel 2.1

Jadwal Melontar Jumroh Tanggal Ibadah Waktu

Mulai Akhir 9Zulhijjaf Wukuf di Padang Arafah Siang di waktu

matahari rebah di arah tenggelam

Tengah malam

10 zulhijjah Melontar jumrah Aqobah sebanyak tujuh kali

Setelah lewat tengah malam

Tengah malam (sunnah)

11zulhijjah Melontar ketiga jumroh secara berurutan 1.Ula 2. Wustha 3.Aqabah

Mulai tergelincirnya matahari

Tengah malam (sunnah)

12zulhijjah Melontar ketiga jumrah secara berurutan. 1.Ula 2.Wustha 3.Aqobah

Mulai tergelincirnya matahari

Tengah malam (sunnah)

13 zulhijjah Melontar kembali ketiga jumrah secara berurutan

Mulai tergelincirnya matahari

Tengah malam (sunnah)

Sumber : BPIH.

Diwajibkan setelah sampai di Mina para jamaah haji harus melempar ketiga

jumrah tersebut dengan waktu yang telah di tentukan, dimana dalam

pelemparan tersebut para jamaah haji membawa tujuh buah batu kerikil yang

sudah dicari sebelumnya, dan dalam melempar dilakukan satu persatu untuk

setiap jumrah tersebut. Dimana setelah melempar hendaknya berdiri

menghadap kiblat sambil memuji Allah SWT, serta berdo’a memohon ampun

kepada Allah, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro

3. Bermalam di Muzdalifah (Mabit), yaitu bermalam beberapa hari di Mina,

ataupun berhenti sejenak untuk mempersiapkan segala sesuatunya sebelum

melakukan pelontaran jumroh yang merupakan kewajiban dalam melakukan

ibadah haji. Maka dengan bermalam di Mina (mabit) jarak untuk melontar

jumroh keesokan harinya menjadi lebih dekat, karena letak ketiga jumroh

tersebut berada di Mina.

4. Tawaf Wada’ yaitu tawaf perpisahan didalam melaksanakan ibadah haji yang

dilakukan sebagai mana pernyataan dan penghormatan kepada Baitullah dan

Masjidil Haram. Tawaf ini dapat dilakukan dengan berjalan biasa dan tidak

perlu berlari-lari. Tawaf wada’ merupakan tugas akhir yang harus dilakukan

para jamaah di dalam pelaksanaan ibadah haji maupun umroh, bagi jamaah

yang belum melakukan tawaf ini, maka belum diperbolehkan untuk

meninggalkan Makkah, maka jamaah tersebut tidak dapat kembali ketanah

air, karena tawaf ini adalah hukumnya wajib bagi setiap jamaah. Tetapi

wanita yang sedang haid dibebaskan dari tawaf ini (Tawaf Wada’), dan boleh

langsung meninggalkan Makkah, Hal ini dijelaskan dalan suatu Hadist yang

artinya:

“Manusia diperintahkan supaya akhir perjumpaan (dengan Baitullah) itu

dengan menjalankan tawaf di Baitullah, akan tetapi hal itu diringankan

bagi perempuan-perempuan yang sedang haid”. (HR. Bukhari dan

Muslim).

Perbedaan antara wajib haji dengan rukun haji yaitu, jika wajib haji tanpa

sengaja melanggar atau tertinggal melaksanakanya, maka ibadah hajinya adalah

tetap sah, tetapi orang yang melakukannya tersebut di haruskan membayar denda

Universitas Sumatera Utara

Page 14: Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro

(dam). Sedangkan rukun haji didalam pelaksanaannya apabila dilanggar atau pun

tertinggal, maka hajinya tersebut tidaklah sah (batal).

2.10. Macam-Macam Haji

Ada tiga macam ibadah haji yang dapat dilakukan bagi jamaah haji. Yaitu:

1. Haji Ifrad. Kata ifrad berarti menyendiri, dimana seseorang bermaksud

menyendiri, baik menyendirikan haji dengan umroh. Dalam hal ini yang

didahulukan adalah ibadah haji, kemudian ibadah umroh. Dengan demikian

seseorang tersebut telah berniat dari miqat akan melaksanakan ibadah haji

dahulu baru kemudian melaksanakan ibadah umroh. Atau sebaliknya

seseorang tersebut melaksanakan umroh terlebih dahulu, kemudian

melaksanakan hajinya, hal ini dilakukan dalam waktu yang berbeda, tetapi

tetap dalam satu musim haji. Hal ini diterangkan di dalam Al-Qur’an surat Al-

Baqarah ayat 97, yaitu yang dimaksud dengan bulan-bulan haji atau waktu

haji ada beberapa hari dan beberapa bulan. Bulan yang dimaksud yaitu bulan

Syawal, Dzulkaidah, dan Dzulhijah. Dimana dimulai dari tanggal 1 di bulan

Syawal (29 hari), tanggal 1 dibulan Dzulhijjah (30 hari), dan berakhir tanggal

10 bulan zulhijjah (tanggal 1sampai tanggal 10). sehingga yang dimaksud

dengan bulan haji adalah sebanyak 69 hari. Dimana niatnya untuk

melaksanakan haji terlebih dahulu yaitu:

“ Labaikk Allahuma bi hajji”

Yang artinya: “ Ya Allah, saya berniat haji”.

2. Haji Tamatu’. Yang berarti bersenang-senang atau bersantai-santai dengan

melakukan umroh terlebih dahulu, kemudian melakukan ibadah haji. Tamatu’

juga berarti melaksanakan ibadah di dalam bulan-bulan serta di dalam tahun

Universitas Sumatera Utara

Page 15: Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro

yang sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal. Dimana dalam

perjalanan menuju Makkah para jamaah dianjurkan untuk banyak-banyak

membaca Talbiyah. Cara melaksanakan ibadah haji tamatu’ yaitu para

anggota jamaah mengenakan pakaian ihram, dan berniat melaksanakan umrah

serta mengucapkan niat dengan bacaan “Labaiika bi’umrah”. Yang artinya :

“Ya Allah, saya berniaat’umrah”.

Setelah tiba di Makkah amalan umrah berikutnya adalah melakukan tawaf

keliling ka’bah sebanyak tujuh kali, sa’i antara bukit Sofa dan bukit Marwa,

kemudian tahallul. Pada saat itu kemudian para jamaah bisa manggantikan

pakaian ihram dengan pakaian biasa, karena pada saat itu semua jamaah bebas

melakukan aktifitas yang di bolehkan (selama tidak perbuatan tercela atau

yang dilarang selama menjalankan ibadah haji).

Kebebasan tersebut berlaku di asrama saja, sampai tiba waktu untuk

melakukan ibadah haji, dimana jamaah haji tersebut harus mengenakan

pakaian ihram lagi sebelum menuju ke Mina dan langsung ke Arafah.

3. Haji Qiran. Yang berarti menggabungkan, menyatukan, atau

menyekaliguskan antara ibadah haji dengan ibadah umroh, dalam hal ini

berarti ibadah umrohnya sudah tercakup di dalamnya. Dimana haji qiran ini

dipilih karena waktunya terbatas. Umumnya mereka yang tiba tanggal 9

Dzulhijah di Makkah, maka pelaksanaan ibadah haji dan umroh langsung

dikerjakan secara bersamaan sekaligus. Dengan demikian proses tawaf, sa’i.

dan tahalul untuk haji dan umroh hanya dilakukan satukali saja. Dalam

melaksanakan haji qiran ini lafaz yang di baca yaitu “ Labaik bi hajji wa

umrah “ Yang artinya : “ ya Allah, saya berniat hajji dan umrah “. Dimana

Universitas Sumatera Utara

Page 16: Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro

dalam melaksanakan haji qiran ini para jamaah harus tetap memakai pakaian

ihran dari sejak Miqat makani (batas letak tanah), serta melaksanakan semua

rukunnya serta melaksanakan wajib hajinya.

Tabel 2.2 Beda Haji Dengan Umroh

No Haji Umroh

1. Tawaf, Sa’i. Tahalul Tawaf, Sa’i, Tahalul

2. Wukuf, Mabit, dan Melontar

Jumroh

Wukuf kapan saja, terkecuali

hari-hari haji

3. Waktunya dilakukan tanggal 9, 10,

11, 12, dan 13 Zulhijah

Kapan saja dapat dilaksanakan

Sumber : BPIH.

2.11. Macam-Macam Tawaf

1. Tawaf Qudum, atau tawaf Dukhul, yaitu tawaf pembukaan atau tawaf selamat

datang bagi jamaah yang baru saja tiba di Baitullah, tawaf ini sebagai

pengganti sholat tahyattul masjid (bila di masjid-masjid biasa).

2. Tawaf Ifadhah, dilakukan apabila jamaah sudah selesai melakukan pelontaran

jumrah. Maka dilakukan tawaf ifadhah. Apabila tidak melakukan tawaf ini,

maka hajinya tidaklah sah karena ini merupakan tawaf wajib.

3. Tawaf Umrah. Dimana orang yang melakukam umroh harus melakukan tawaf

ini, apabila orang yang melakukan umroh tidak melakukan tawaf ini maka

umrohnya tidak sah.

4. Tawaf Wada’ yaitu tawaf yang dilakukan pada saat jamaah akan

meninggalkan Makkah, atau biasa disebut juga tawaf perpisahan dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 17: Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro

Ka’bah, maka jamaah seluruhnya wajib melaksanakan tawaf ini karena

hukumnya adalah wajib.

5. Tawaf Sunat, yaitu tawaf yang bisa dilakukan kapan saja, pada saat jamaah

memiliki waktu luang disaat ada kesempatan untuk melaksanakannya.

2.12. Syarat-Syarat Tawaf

1. Suci dari hadas kecil, hadas besar, dan najis. Apabila wanita sedang halangan

maka tidak dibenarkan tawaf.

2. Menutup aurat bagi laki-laki dan perempuan.

3. Melakukan putaran sebanyak tujuh kali secara berturut-turut.

4. Memulai tawaf dan memulai hitungan tawaf dari hajar aswad, dan di akhiri

juga di hajar aswad.

5. Dalam memutari ka’bah harus berada di sebelah kiri jamaah.

6. Tawaf dilakukan di luar Hijir Isma’il.

2.13. Hari Tasyrik

Yang dimaksud dengan hari tasyrik yaitu tiga hari setelah tanggal 10

Dzulhijjah (Hari raya Idul Adha). Dimana mulai dari tanggal 10 Dzulhijjah di

sunatkan bagi jamaaah haji untuk menyembelih hewan Qurban. Penyembelihan

ini dilakukan setelah para jamaah selesai melempar jumrah. Rasulullah SAW,

melempar jumroh pada tanggal 10 Dzulhijjah setelah selesai sholat zuhur dimulai

dari Ula, Wusta, Aqabah, (HR.Ahmad Bin Imam Hambali). Haddis lainnya

menyebutkan bahwa melempar jumrah dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah

dilakukan dengan berbalik di mulai dari jumrah Aqabah sampai jumra Ula.

Namun pada tanggal 11, 12, 13 melemparnya berbalik arah lagi seperti awal di

mulai dari Ula sampai Aqabah. (HR. Ibnu Majah).

Universitas Sumatera Utara

Page 18: Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro

Dimana hari tasyrik ini biasa disebut juga dengan hari penyembelihan

hewan qurban. Sabda Rasulullah SAW, “ Semua hari tayrik ini adalah hari

menyembelih hewan (Qurban)”(HR.Ahmad Bin Hanbali), karena hari tasyrik ini

juga berkaitan dengan hari kegembiraan atau bersenang-senang. Maka tiga hari

setelah tanggal 10 Dzulhijjah umat Islam diharamkan untuk berpuasa. Hewan

qurban yang di sembelih biasa di lakukan juga tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Pada hari tasyrik ini para jamaah di anjurkan untuk tinggal di Mina minimal dua

hari yaitu tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah. Kriteria yang harus dipeuhi untuk hewan

qurban yaitu kambing berumur 2 tahun, sedangkan domba berusia 1 tahun,

dimana jenis hewan inihanya diniatkan untuk 1 orang saja. Sedangkan hewan

lainnya seperti sapi, kerbau berusia 2 tahun. Untuk hewan unta berusia 5 tahun.

Dimana jenis hewan ini dapat di niatkan untuk orang yang berqurban sebanyak 7

orang.

Sedangkan hewan yang syah untuk di qurbankan yaitu tidak cacat, tidak

sedang sakit, tidak sedang dalam tersakiti atau teraniaya, dansebagainya. Hali ini

dikuatkan dengan Sabda Rasulullah SAW yaitu “empat macam binatang yang

tidak sah dijadikan qqurban, 1). Rusak matanya, 2). Sakit, 3). Pincang, dan 4).

Kurus dan tidak berlemak lagi “. (HR. Ahmad, Tarmidzi).

2.14. Jumlah Jamaah Haji

Jumlah jamaah haji adalah total jamaah haji asal kota Medan yang

berangkat untuk menunaikan ibadah haji. Dimana jumlah jamaah haji asal kota

Medan selalu mengalami kenaikan, bahkan untuk beberapa tahun kedepan saja

antrian jamaah asal kota Medan sudah penuh hingga tahun 2016. Hal ini mungkin

saja karena semakin mudahnya bagi calon jamaah haji untuk mendaftarkan diri

Universitas Sumatera Utara

Page 19: Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro

dengan menggunakan bantuan dari bank-bank syariah untuk mendapatkan kursi

pesawat haji, walau untuk beberapa tahun kedepan. Dimana untuk keberangkatan

secara reguler sekarang ini hanya dengan menyetorkan uang sekitar Rp

25.000.000,- sudah bisa mendapatkan jatah kursi untuk tahun keberangkatan

berikutnya yang masih kosong.

2.15. Jumlah Penduduk Muslim

Masalah kependudukan di kota Medan sama seperti dengan daerah

lainnya yang ada di Indonesia yang meliputi pengendalian angka kelahiran,

penurunan angka kematian bayi dan anak, lama usia harapan hidup, penyebaran

penduduk yang kurang merata dan pengembangan potensi penduduk sebagai

modal pembangunan yang harus terus ditingkatkan kualitasnya. Penduduk

merupakan elemen penting dalam membuat kebijakan dan merupakan alat dari

pembangunan ekonomi yang akan dilakukan pemerintah. Pembangunan

dikatakan berhasil jika pemerintah telah mampu, dan sukses dalam meningkatkan

kesejahteraan penduduk baik secara jasmani dan rohani.

Dengan jumlah penduduk muslim yang terbesar di dunia diharapkan

pemerintah mau untuk mendorong pembangunan yang nantinya akan

meningkatkan kualitas manusianya, karena ini merupakan potensi yang sangat

strategis dalam mempercepat pembangunan khususnya di dunia Islam yang ada di

Sumatera Utara secara umumnya, sehingga akan menjadi pendorong untuk

pembangunan ekonomi di Indonesia. Namun sebaliknya apabila tidak di imbangi

dengan kualitas penduduknya yang baik hal ini merupakan beban yang harus

dipikul pemerintah, dan menjadi penghambat pembangunan di Indonesia.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro

2.16. Pendapatan Perkapita

Salah satu indikator yang sering digunakan untuk mengetahui suatu

kondisi keadaan ekonomi di suatu wilayah dalam periode tertentu dapat dilihat

melalui Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas harga berlaku

maupun atas harga konstan. PDRB atau yang biasa disebut dengan data

pendapatan perkapita adalah salah satu indikator yang dapat menunjukkan

kondisi perekonomian di suatu daerah setiap tahunnya, dengan demikian kita

dapat melihat bagaimana tingkat kemampuan seseorang dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya dalam waktu tertentu yang secara umum dihitung dalam

waktu satu tahun.

Berdasarkan pendapatan masyarakat secara umum dapat digolongkan

kedalam tiga bagian yaitu : masyarakat yang berpendapatan rendah, masyarakat

yang berpendapatan menengah, serta masyarakat berpendapatan tinggi.

Terjadinya perbedaan pendapatan yang diterima oleh seseorang biasanya

dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti kemampuan yang berbeda-beda dari

seseorang, baik keahlian, pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, dan

sebagainya yang dapat mempengaruhi pola konsumsi di dalam rumah tangga.

Apabila PDRB atau pendapatan perkapita menunjukan angka

peningkatan yang sangat signifikan, namun laju dari pertumbuhan penduduk tidak

bisa dikurangi, bahkan lebih besar laju pertumbuhan penduduk dari pada laju

pertumbuhan ekonomi, maka dalam hal ini tingkat kemakmuran masyarakat dapat

digolongkan masih rendah. Untuk itu tingkat pendapatan perkapita di suatu

daerah harus dibarengi dengan laju pertumbuhan ekonomi yang seimbang dari

besarnya jumlah penduduk di daerah tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro

2.17. Hubungan antara variable independent dengan variable dependent

1. Hubungan antara jumlah jamaah haji terhadap jumlah penduduk muslim.

Antusias masyarakat muslim untuk melaksanakan ibadah haji sangatlah

tinggi, hal ini dikarenakan semakin mudahnya proses untuk melaksanakan ibadah

tersebut dengan bantuan dari dana talangan haji yang dilakukan oleh bank syariah

yang ada di Indonesia, selain itu dengan stabilitas ekonomi dan politik dalam

negeri yang dapat meningkatkan keinginan masyarakat untuk ber-haji. Sampai

saat ini penduduk muslim di Indonesia merupakan jumlah yang terbesar pertama

di dunia yang merupakan modal dasar bagi pemerintah untuk menggerakkan roda

ekonomi khususnya ekonomi Islam, namun hal itu tidaklah mudah tanpa

dibarengi dengan adanya peningkatan kualitas hidup masyarakatnya. Semakin

tinggi jumlah penduduk muslim dikota Medan, maka semakin tinggi jumlah

permintaan haji di kota medan yang mengakibatkan semakin tinggi pula jumlah

jamaah haji asal kota Medan.

2. Hubungan antara jumlah jamaah haji terhadap pendapatan perkapita.

Pendapatan perkapita adalah pendapatan rata-rata masyarakat kota Medan

yang sebanyak 72% mayoritas penduduk di kota Medan merupakan umat muslim,

(Properda Kota Medan). Dimana yang dimaksud dengan kemampuan rata-rata

tersebut adalah, kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

dalam waktu tertentu (dalam sebulan), setelah terpenuhinya kebutuhan pokok

seperti sandang, pangan, dan papan dari masyarakat tersebut, sehingga besar

ataupun kecilnya dari kelebihan pendapatan seseorang tersebut biasanya disimpan

untuk dapat dimanfaatkan oleh orang tersebut untuk membiayai kebutuhan

sekolah anak-anak, biaya berobat jika sakit, dan untuk dapat memenuhi

Universitas Sumatera Utara

Page 22: Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro

keinginan/hasrat yang terpendam dalam hati untuk melaksanakan rukun Islam

yang kelima tersebut yaitu melaksanakan ibadah haji ketanah suci. Pendapatan

masyarakat dikota Medan dengan masyarakat yang diluar kota Medan, bila dirata-

ratakan sangat berbeda pendapatannya. Sehingga dengan cepat akan terjadi

kepadatan penduduk di kota Medan ini pada umumnya, hal ini dikarenakan

perputaran roda ekonomi di Medan sangat cepat bila dibandingkan di luar kota

Medan. Jadi semakin tinggi pendapatan perkapita masyarakat kota Medan, maka

semakin tinggi pula keinginan/hasrat masyarakat muslim di kota Medan untuk

melaksanakan ibadah haji.

Universitas Sumatera Utara