makalah teori ekonomi makro - investasi

71
Disusun Oleh: 1. Paulo M.P. Harianja ( 11.032.111.006 ) 2. Dian Asmita Panjaitan ( 11.032.111.034 ) 3. Linceria Manurung ( 11.032.111.071 ) 4. Clara Cyntia Simanjuntak ( 11.032.111.111 ) 5. Simjoli Rivi Ricardo Cibro ( 11.032.111.112 ) 6. Daniel Noventra Saragi ( 11.032.111.113 ) 7. Nency Ria Panggabean ( 11.032.111.121 ) 8. M. Irwan ( 11.032.113.003 ) 9. Simron Sinaga ( 11.032.115.006 )

Upload: paulo-mp-harianja

Post on 05-Aug-2015

4.690 views

Category:

Documents


35 download

DESCRIPTION

Disusun Oleh: Paulo M.P. Harianja. Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen, Universitas Darma Agung, Medan, 2012.

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

Disusun Oleh:

1. Paulo M.P. Harianja ( 11.032.111.006 )

2. Dian Asmita Panjaitan ( 11.032.111.034 )

3. Linceria Manurung ( 11.032.111.071 )

4. Clara Cyntia Simanjuntak ( 11.032.111.111 )

5. Simjoli Rivi Ricardo Cibro ( 11.032.111.112 )

6. Daniel Noventra Saragi ( 11.032.111.113 )

7. Nency Ria Panggabean ( 11.032.111.121 )

8. M. Irwan ( 11.032.113.003 )

9. Simron Sinaga ( 11.032.115.006 )

Fakultas Ekonomi

Jurusan Manajemen

Universitas Darma Agung

Medan

2012

Page 2: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

BAB I

PENDAHULUAN

Investasi adalah kata kunci penentu laju pertumbuhan ekonomi, karena disamping akan

mendorong kenaikan output secara signifikan, juga secara otomatis akan meningkatkan

permintaan input, sehingga pada gilirannya akan meningkatkan kesempatan kerja dan

kesejahteraan masyarakat sebagai konsekuensi dari meningkatnya pendapatan yang

diterima masyarakat (Makmun & Yasin, 2003: 63).

Rostow (dalam Todaro, 2000) menyatakan bahwa setiap upaya untuk “tinggal landas”

dalam konsep pembangunan nasional sebuah negara, mengharuskan adanya mobilisasi

tabungan dalam dan luar negeri dengan maksud untuk menciptakan investasi yang

cukup, untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi sehingga pada gilirannya akan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai konsekuensi dari meningkatnya

pendapatan yang diterima masyarakat.

Melihat realita yang ada, investasi merupakan faktor dominan dalam pembangunan

ekonomi suatu negara. Hal ini dapat dilihat dari statistik yang menunjukkan bahwa

semakin tinggi nilai investasi dari negara yang bersangkutan maka semakin tinggi pula

pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

Uraian di atas menunjukkan bahwa perlunya peningkatan nilai investasi bagi setiap

negara khususnya negara berkembang seperti Indonesia. Pentingnya investasi ini,

dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menjadikan pemerintah dari setiap negara

berlomba-berlomba untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dalam negaranya.

Hal ini dilakukan dengan berbagai upaya yang antara lain; memulihkan situasi politik,

keamanan dan ketertiban, memberikan insentif bagi para investor, memberikan

kemudahan dalam birokrasi, menjamin kepastian hukum, serta menjalin hubungan

diplomasi baik secara bilateral maupun multilateral dengan negara lain. Kesemua upaya

tersebut berorientasi pada peningkatan nilai investasi yang pada akhirnya diharapkan

dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga cita-cita negara untuk

menciptakan kesejahteraan bagi rakyatnya dapat tercapai.

2

Page 3: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

1.1 Pengertian Dasar Investasi

Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan

keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva

dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi

disebut juga sebagai penanaman modal.

Dewasa ini banyak negara-negara yang melakukan kebijaksanaan yang bertujuan untuk

meningkatkan investasi baik domestik ataupun modal asing. Hal ini dilakukan oleh

pemerintah sebab kegiatan investasi akan mendorong pula kegiatan ekonomi suatu

negara, penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan

devisa atau bahkan penambahan devisa.

Ada banyak pendapat yang di kemukakan oleh berbagai pihak terhadap pengertian

tentang investasi. Berikut ini adalah beberapa pengertian investasi menurut para ahli:

Pengertian investasi menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam PSAK adalah suatu

aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth)

melalui distribusi hasil investasi (seperti: bunga, royalti, dividen dan uang sewa), untuk

apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi

seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.

Pengertian investasi menurut KBBI in·ves·ta·si /invéstasi/ penanaman uang atau modal

dl suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.

Pengertian investasi menurut James C. Van Horn (1981): yaitu kegiatan yang

dilangsungkan dengan memanfaatkan kas pada masa sekarang ini, dengan tujuan untuk

menghasilkan barang di masa yang akan datang.

Pengertian investasi menurut Henry Simamora (2000: 438): Investasi adalah suatu

aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk pertumbuhan kekayaannya melalui

distribusi hasil investasi (seperti pendapatan bunga, royalti, dividen, pendapatan sewa

dan lain-lain), untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan

yang berinvestasi, seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan dagang.

Pengertian investasi menurut Fitz Gerald (1978): yaitu aktivitas yang berkaitan dengan

usaha penarikan sumber-sumber yang dipakai untuk mengadakan modal barang pada

saat sekarang ini. Barang modal tersebut akan menghasilkan aliran produk baru di masa

yang akan datang.

3

Page 4: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

Pengertian investasi menurut Sunariyah (2003: 4): “Investasi adalah penanaman modal

untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan

harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.”

Pengertian investasi menurut Husnan (1996: 5) menyatakan bahwa: “Proyek investasi

merupakan suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek

raksasa ataupun proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang.”

Pada umumnya manfaat ini dalam bentuk nilai uang. Sedang modal, bisa saja

berbentuk bukan uang, misalnya tanah, mesin, bangunan dan lain-lain.

Pengertian investasi menurut Kasmir dan Jakfar (2012), investasi dapat diartikan

sebagai penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif

panjang dalam berbagai bidang usaha. Penanaman modal yang ditanamkan dalam arti

sempit berupa proyek tertentu baik bersifat fisik atau pun non fisik, seperti proyek

pendirian pabrik, jalan, jembatan, pembangunan gedung dan proyek penelitian, dan

pengembangan.

Pengertian investasi menurut Downes dan Goodman, investasi adalah investasi

keuangan dimana seorang investor menanamkan uangnya dalam bentuk usaha dalam

waktu tertentu dari setiap orang yang ingin memperoleh laba dari keberhasilan

pekerjaannya.

Pengertian investasi menurut Tandelilin: “Investasi adalah komitmen atas sejumlah

dana lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan untuk memperoleh

keuntungan di masa yang akan datang”.

Pengertian investasi menurut M. Suparmoko: Investasi adalah pengeluaran yang

ditujukan untuk menambah atau mempertahankan persediaan kapital (capital stock).

Persediaan kapital ini terdiri dari pabrik-pabrik, mesin-mesin kantor, barang tahan lama

lainnya yang dipakai dalam proses produksi. Termasuk dalam persediaan kapital adalah

rumah-rumah dan persediaan barang-barang yang belum dijual atau dipakai pada tahun

yang bersangkutan (inventory). Jadi investasi adalah pengeluaran yang menambah

persediaan kapital. (M. Suparmoko, 1994: 79-80)

Pengertian investasi menurut Martono dan D. Agus Marjito (2002: 138) menyatakan

bahwa: “Investasi merupakan penanaman dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan

4

Page 5: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

kedalam suatu asset (aktiva) dengan harapan memperoleh pendapatan dimasa yang

akan datang”.

Pengertian investasi menurut Deliarnov (1995, h.123): Investasi merupakan

pengeluaran perusahaan secara keseluruhan yang mencakup pengeluaran untuk

membeli bahan baku atau material, mesin-mesin dan peralatan pabrik serta semua

modal lain yang diperlukan dalam proses produksi, pengeluaran untuk keperluan

bangunan kantor, bangunan tempat tinggal karyawan dan bangunan konstruksi lainnya,

juga perubahan nilai stok atau barang cadangan sebagai akibat dari perubahan jumlah

dan harga.

Pengertian investasi menurut Sutojo (1993), investasi adalah usaha menanamkan

faktor-faktor produksi langka dalam proyek tertentu, baik yang bersifat baru sama

sekali atau perluasan proyek atau pabrik yang sudah ada untuk memperoleh manfaat

keuangan dan-atau non keuangan yang layak dikemudian hari.

Pengertian investasi menurut Haming dan Basalamah investasi merupakan

pengeluaran pada saat sekarang untuk membeli aktiva riil (tanah, rumah, mobil, dsb)

atau aktiva keuangan dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar

dimasa yang akan datang, selanjutnya dikatakan investasi adalah aktivitas yang

berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber (dana) yang dipakai untuk

mengadakan barang modal pada saat sekarang, dengan barang modal itu akan

dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang.

Pengertian investasi menurut Mulyadi (2001: 284) menyatakan bahwa: “Investasi

adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di

masa yang akan datang.”

Pengertian investasi menurut Sadono Sukirno: Investasi dapat diartikan sebagai

pengeluaran atau pembelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk

membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk

menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam

perekonomian. (Sadono Sukirno, 1997: 107).

Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal

barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang

5

Page 6: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

(barang produksi). Investasi adalah suatu komponen dari Produk Domestik Bruto atau

GDP (Gross Domestic Product), dengan rumus:

GDP = C + I + G + (X-M)

I = Investasi, C = Konsumsi G = Pengeluaran Pemerintah

X = Ekspor M = Impor GDP = Produk Domestik Bruto

Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, sebagai berikut:

I = f(Y, i).

Y = Pendapatan i = Tingkat Bunga

Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar,

dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi

sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang.

Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri

untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana

tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.

Suatu rencana investasi perlu dianalisis secara seksama. Analisis rencana investasi pada

dasarmya merupakan penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (baik besar atau

kecil) dapat dilaksanakan dengan berhasil, atau suatu metode penjajakan dari suatu

gagasan usaha/bisnis tentang kemungkinan layak atau tidaknya gagasan usaha/bisnis

tersebut dilaksanakan, sehingga investasi tidak gagal dan dapat menghasilkan rate of

return sesuai dengan yang diharapkan.

1.2 Definisi dan Jenis Investor

Dalam dunia keuangan, investor adalah orang perorangan atau lembaga baik domestik

atau non domestik yang melakukan suatu investasi (bentuk penanaman modal sesuai

dengan jenis investasi yang dipilihnya) baik dalam jangka pendek atau jangka panjang.

Terkadang istilah "investor" ini juga digunakan untuk menyebutkan seseorang yang

melakukan pembelian properti, mata uang, komoditi, derivatif, saham perusahaan,

ataupun aset lainnya dengan suatu tujuan untuk memperoleh keuntungan dan bukan

merupakan profesinya serta hanya untuk suatu jangka pendek saja.

6

Page 7: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

Investor pada umumnya bisa digolongkan menjadi dua, yaitu:

1. Investor individual (individual/retail investors)

Investor individual terdiri dari individu-individu yang melakukan aktivitas

investasi.

2. Investor institusional (institutional investors)

Investor institusional biasanya terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga

penyimpan dana (bank dan lembaga simpan pinjam), lembaga dana pensiun,

maupun perusahaan investasi.

Tipe-tipe investor menurut profil resiko dalam berinvestasi dapat dideskripsikan

sebagai berikut:

1. Defensive

Investor dengan tipe defensif, investor ini berusaha untuk mendapatkan keuntungan

dan menghindari resiko sekecil apapun dari investasi yang dilakukan. Investor tipe

ini tidak mempunyai keyakinan yang cukup dalam hal spekulasi, dan lebih memilih

untuk menunggu saat-saat yang tepat dalam berinvestasi agar investasi yang

dilakukan terbebas dari resiko.

2. Conservative

Investor dengan tipe conservative, biasanya berinvestasi untuk meningkatkan

kualitas hidup keluarga dan dengan rentang waktu investasi yang cukup panjang,

misalnya, untuk pendidikan perguruan tinggi anak atau biaya hidup di hari tua.

Investor tipe ini memiliki kecenderungan menanam investasi dengan keuntungan

(yield) yang layak saja dan tidak memiliki resiko besar, karena filosofi investasi

mereka untuk menghindari resiko. Walaupun investor conservative sering

berinvestasi, investor ini umumnya mengalokasikan sedikit waktu untuk

menganalisa dan mempelajari portofolio investasinya.

3. Balanced

Investor dengan tipe balanced, merupakan tipe investor yang menginginkan resiko

menengah. Investor tipe ini selalu mencari proporsi yang seimbang antara resiko

yang dimungkinkan terjadi dengan pendapatan yang dapat diraih. Tipikal investor

ini bahwa mereka akan selalu berhati-hati dalam memilih jenis investasi, dan hanya

7

Page 8: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

investasi yang proporsional antara resiko dan penghasilan yang bisa diperoleh yang

akan dipilih.

4. Moderately aggressive

Moderately aggressive, merupakan tipe investor yang tenang atau tidak ekstrim

dalam menghadapi resiko. Investor ini cenderung memikirkan kemungkinan

terjadinya resiko dan kemungkinan bisa mendapatkan keuntungan. Dalam hal ini,

investor dengan tipe moderately aggressive selalu tenang dalam mengambil

keputusan investasi karena keputusan yang ditetapkan sudah dipikirkan

sebelumnya.

5. Aggressive

Investor aggressive, atau biasa disebut 'pemain', adalah kebalikan dari investor

conservative. Mereka sangat teliti dalam menganalisa portofolio yang dimiliki.

Semakin banyak angka-angka dan fakta yang bisa dianalisa adalah semakin baik.

Investor tipe ini umumnya berinvestasi dengan rentang waktu relatif pendek karena

mengharapkan adanya keuntungan yang besar dalam waktu singkat. Walaupun

tidak berharap untuk merugi, namun setiap investor aggressive menyadari bahwa

kerugian adalah bagian dari permainan. Oleh sebab itu, mereka berusaha dengan

segala daya dan upaya dalam menganalisa portofolio yang mereka miliki secara

cermat, agar investasi tidak mengalami kerugian.

1.3 Tujuan, Dasar, dan Proses Investasi

1.3.1 Tujuan Investasi

Pada dasarnya tujuan orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah

uang. Secara lebih khusus menurut (Tandelilin, 2001: 5) ada beberapa alasan mengapa

seseorang melakukan investasi, antara lain:

1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa depan.

Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya

dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat

pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.

8

Page 9: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

2. Mengurangi resiko inflasi.

Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau obyek lain,

seseorang dapat menghindarkan diri dari resiko penurunan nilai kekayaan atau hak

miliknya akibat adanya pengaruh inflasi.

3. Dorongan untuk menghemat pajak.

Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong

tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada

masyarakat yang melakukan investasi pada bidang–bidang usaha tertentu.

1.3.2 Dasar Keputusan Investasi

Adapun dasar keputusan investasi menurut Tandelilin (2005) terdiri dari:

1. Return

Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Dalam

manajemen investasi tingkat keuntungan investasi disebut sebagai return. Suatu hal

yang sangat wajar jika investor menuntut tingkat return tertentu atas dana yang

telah diinvestasikannya. Return yang diharapkan investor dari investasi yang

dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity cost) dan

resiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi. Dalam berinvestasi

perlu dibedakan antara return yang diharapkan (expected return) dan return yang

terjadi (realized return). Return yang diharapkan merupakan tingkat return yang

diantisipasi investor dimasa datang. Sedangkan return yang terjadi atau return

aktual merupakan return yang telah diperoleh investor dimasa lalu. Antara tingkat

return yang diharapkan dan tingkat return aktual yang diperoleh investor dari

investasi yang dilakukan mungkin saja berbeda.

2. Risk

Selain hal di atas, seorang investor harus selalu mempertimbangkan resiko dalam

proses investasi. Sehingga dalam berinvestasi, disamping memperhatikan tingkat

return, investasi harus selalu mempertimbangkan tingkat resiko suatu investasi.

Tingkat return berkorelasi langsung dengan resiko, yaitu: semakin tinggi

pengembalian, semakin tinggi resiko. Oleh karena itu, investor harus menjaga

tingkat resiko dengan pengembalian yang seimbang.

9

Page 10: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

3. The time factor

Jangka waktu adalah hal penting dari definisi investasi. Investor dapat menanamkan

modalnya pada jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang. Pemilihan

jangka waktu investasi sebenarnya merupakan suatu hal penting yang menunjukkan

ekspektasi atau harapan dari investor. Investor selalu menyeleksi jangka waktu dan

pengembalian yang bisa memenuhi ekspektasi dari pertimbangan pengembalian dan

resiko.

1.3.3 Proses investasi

Proses investasi adalah suatu rangkaian aktivitas yang menghasilkan di dalam

pembelian aset nyata/surat berharga. Proses investasi berkisar tentang keputusan-

keputusan investasi yang berhubungan untuk memaksimumkan kekayaan investor.

Langkah-langkah dalam proses investasi:

a. Pengetahuan tentang pengembalian dan resiko investasi.

b. Mengetahui sikap investor terhadap resiko.

Setiap investor harus mau menerima resiko investasi yang terkadang di dalam aset

riil maupun surat berharga, dan dapat mengidentifikasi kombinasi pengembalian

dan resiko yang dapat diterima. Dengan kata lain, sebelum menerima resiko

investasi, investor harus berada pada posisi finansial yang logis, dan harus siap

menggunakan alasan-alasan yang masuk akal untuk proses pembuatan keputusan.

c. Pengetahuan dari setiap tipe surat berharga/aset yang tersedia untuk investasi,

termasuk pengembalian yang diharapkan dan resiko yang berhubungan dengan tipe

aset/surat berharga tersebut.

d. Memilih beberapa surat berharga/aset yang dapat memberi suatu pengembalian dan

resiko yang dapat diterima berdasarkan kebutuhan-kebutuhan dari investor tertentu.

10

Page 11: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teori Investasi

Investasi merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk meningkatkan atau

mempertahankan stok barang-barang modal yang terdiri dari mesin-mesin, pabrik,

kantor dan produk-produk tahan lama lainnya yang digunakan dalam proses produksi.

Menurut Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus, investasi adalah pengeluaran

yang dilakukan oleh para penanam modal yang menyangkut penggunaan sumber-

sumber seperti peralatan, gedung, peralatan produksi dan mesin-mesin baru lainnya

atau persediaan yang diharapkan akan memberikan keuntungan dari investasi tersebut.

Komarudin (1983) memberikan pengertian investasi, yaitu:

a. Suatu tindakan membeli barang-barang modal.

b. Pemanfaatan dana yang tersedia untuk produksi dengan pendapatan dimasa yang

akan datang.

c. Suatu tindakan untuk membeli saham, obligasi atau surat penyertaan lainnya.

Investasi menghimpun akumulasi modal dengan membangun sejumlah gedung dan

peralatan yang berguna bagi kegiatan produktif, maka output potensial suatu bangsa

akan bertambah dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang juga akan meningkat. Jelas

dengan demikian bahwa investasi memainkan peranan penting dalam menentukan

jumlah output dan pendapatan.

Kekuatan ekonomi utama yang menentukan investasi adalah hasil biaya investasi yang

ditentukan oleh kebijakan tingkat bunga dan pajak, serta harapan mengenai masa depan

(Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus, 1993, 183).

Faktor penentu investasi sangat tergantung pada situasi di masa depan yang sulit untuk

diramalkan, maka investasi merupakan komponen yang paling mudah berubah.

Usaha untuk mencatat nilai penanaman modal dilakukan dalam satu tahun tertentu yang

digolongkan sebagai investasi, meliputi pengeluaran atau pembelanjaan untuk:

11

Page 12: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

a. Seluruh pembelian para pengusaha atas barang modal dan membelanjakan untuk

mendirikan industri-industri.

b. Pengeluaran masyarakat untuk mendirikan tempat tinggal.

c. Pertambahan dalam nilai stok barang-barang perusahaan yang berupa bahan

mentah, barang yang belum diproses dan barang jadi.

Adam Smith menyatakan bahwa investasi dilakukan karena para pemilik modal

mengharapkan untung dan harapan masa depan keuntungan bergantung pada iklim

investasi pada hari ini dan pada keuntungan nyata. Smith yakin keuntungan cenderung

menurun dengan adanya kemajuan ekonomi. Pada waktu laju pemupukan modal

meningkat, persaingan yang meningkat antar pemilik modal akan menaikkan upah dan

sebaliknya menurunkan keuntungan.

Menurut Harrod-Domar pengeluaran investasi (I) tidak hanya mempunyai pengaruh

terhadap permintaan agregat (Z), tetapi juga terhadap penawaran agregat (S) melalui

pengaruhnya terhadap kapasitas produksi. Dalam prespektif waktu yang lebih panjang

ini. I menambah stok kapital (misalnya mesin-mesin, pabrik-pabrik, jalan-jalan dan

sebagainya). Jadi I = ∆K, dimana K adalah stok kapital dalam masyarakat. Ini berarti

pula peningkatan kapasitas produksi masyarakat dan selanjutnya berarti bergesernya

kurva S ke kanan.

Pengeluaran Investasi

Keterangan:

a: ∆I menggeser Z lewat

proses multiplier

(jangka pendek).

b: ∆I menggeser S lewat

pertambahan kapasitas

produksi (jangka panjang)

12

Page 13: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

2.2 Teori Konsep Marginal Efficiency of Capital (MEC)

Dalam teori makro Keynes keputusan apakah suatu investasi akan dilaksanakan atau

tidak, tergantung pada perbandingan antara besarnya keuntungan yang di harapkan di

suatu pihak dan biaya penggunaan dana atau tingkat bunga di pihak lain (Rate of

Return/Marginal Efficiency of Capital). Apabila tingkat bunga yang berlaku di pasar

uang sebesar 2% setiap bulan (atau 24% setahun), sedangkan keuntungan yang di

harapkan sebesar 50% maka investasi tersebut masih menguntungkan, karena

keuntungan (kotor) yang di harapkan 50% jadi melebihi ongkos pendanaan dapat di

katakan 50%-24% = 26% pertahun untuk 10 tahun. Maka jika pengusaha tersebut

“rasional” investasi tersebut akan dilaksanakan. Secara ringkas :

1. Jika keuntungan yang diharapkan (MEC) lebih besar dari pada tingkat bunga, maka

investasi di laksanakan.

2. jika MEC lebih kecil dari pada tingkat bunga maka investasi tidak dilaksanakan.

3. Jika MEC = tingkat bunga maka investasi bisa di laksanakan dan bisa juga tidak

Dari uraian di atas, di ketahui bahwa berapa tingkat pengeluaran investasi yang di

harapkan oleh para investor di tentukan oleh dua hal yaitu tingkat suku bunga yang

berlaku dan Marginal Efficiency of Capital. Perilaku makro para investor ini biasanya

di ringkas dalam satu bentuk fungsi marginal efficiency of capital atau fungsi investasi.

13

Page 14: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

Tiga hal yang perlu di garis bawahi mengenai fungsi investasi, pertama fungsi tersebut

mempunyai slope yang negatif, artinya semakin rendah tingkat bunga semakin besar

pula tingkat pengeluaran investasi yang di inginkan. Kedua, dalam kenyataan fungsi

tersebut sulit untuk di peroleh sebab posisinya sangat stabil (mudah berubah dalam

jangka waktu yang sangat singkat). Kelebihan fungsi investasi ini akan segera dapat di

pahami karena posisinya sangat tergantung pada nilai MEC dari proyek-proyek yang

ada dan bahwa MEC adalah keuntungan yang di harapkan oleh investor. Ketiga, yang

perlu ditekankan adalah hubungan teori Keynes dengan kenyataan, khususnya masalah

tersedianya dana investasi.

2.3 Peranan Investasi dalam Perekonomian

Investasi dalam berbagai bentuknya akan memberikan banyak pengaruh kepada

perekonomian suatu negara ataupun dalam cakupan yang lebih kecil yakni daerah.

Karena dengan terciptanya investasi akan membawa suatu negara pada kegiatan

ekonomi tertentu.

Investasi yang akan berlanjut dengan suatu proses produksi akan menciptakan lapangan

kerja, menciptakan barang-barang dan jasa untuk di pasarkan kepada konsumen, dan

interaksi antara produsen, dalam hal ini investor, dan konsumen dalam menawarkan

dan mengkonsumsi barang-barang atau jasa, dan pada gilirannya akan menciptakan

14

Page 15: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

kemajuan perekonomian dalam suatu negara. Adanya fluktuasi dalam investasi seperti

yang terlihat dalam ’’business cycle’’ merupakan salah satu dampak dari adanya

investasi di dalam suatu perekonomian.

Pengeluaran investasi merupakan topik utama dalam ekonomi makro karena dua alasan

berikut:

1. Fluktuasi investasi sangatlah besar sesuai dengan perubahan GDP (Gross Domestic

Product), misalnya karena adanya business cycle.

2. Pengeluaran investasi menentukan tingkat pertambahan stok kapital dalam

perekonomian, dimana stok kapital ini sangat menentukan tingkat pertumbuhan

suatu negara dalam jangka panjang (Nangan, 2005: 131).

Pada setiap momen, persediaan modal adalah determinan output perekonomian yang

penting, karena persediaan modal bisa berubah sepanjang waktu, dan perubahan itu

bisa mengarah ke pertumbuhan ekonomi. Biasanya, terdapat dua kekuatan yang

mempengaruhi persediaan modal: investasi dan depresiasi. Investasi mengacu pada

pengeluaran untuk perluasan usaha dan peralatan baru, dan hal itu menyebabkan

15

Page 16: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

persediaan modal bertambah. Depresiasi mengacu pada penggunaan modal, dan hal itu

menyebabkan persediaan modal berkurang (Mankiw, N. Gregory, 2003, 178)

Pabrik-pabrik, mesin-mesin, peralatan, dan barang-barang baru akan meningkatkan

stok modal (capital stock) fisikal suatu negara (yaitu jumlah nilai riil bersih dari semua

barang-barang modal produktif secara fisikal) sehingga pada gilirannya akan

memungkinkan negara tersebut untuk mencapai tingkat output yang lebih besar.

Investasi jenis ini sering diklasifikasikan sebagai investasi di sektor produktif (directly

productive aktivities). Investasi-investasi lainnya yang dikenal dengan sebutan

infrastruktur sosial dan ekonomi (social overhead capital) yaitu jalan raya, listrik, air,

sanitasi, dan komunikasi akan mempermudah dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan

ekonomi (Lincolin Arsyad, 1999, 214).

Pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara atau daerah dapat di

lihat pula melalui multiplier effect yang ditimbulkannya. Multiplier effect atau efek dari

pengganda dari investasi tersebut dapat di tuliskan dengan:

KI = 1

1-MPC

dimana MPC merupakan besarnya hasrat untuk mengkonsumsi.

Sehingga jika suatu investasi di tanamkan di dalam suatu perekonomian, dampaknya

terhadap perubahan pendapatan nasional/daerah tidak hanya sebesar nilai investasi

yang ditanamkannya, tetapi sebesar nilai investasi yang ditanamkan di kalikan dengan

angka penggandanya. Jadi, misalnya di dalam suatu perekonomian, investasi yang di

tanamkan sebesar 10 juta, dengan nilai MPC suatu masyarakat 2/3, maka pertambahan

pendapatan yang di timbulkan akibat pertambahan investasi sebesar:

KI = 1 = 3

1-2/3

sehingga pertambahan nasional yang ditimbulkan :

∆Y = KI × ∆I

= 3 × 10 juta

= 30 juta

16

Page 17: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

Namun, investasi yang ditanamkan dalam perekonomian salah satunya ditentukan oleh

adanya permintaan dari masyarakat, yaitu berupa konsumsi atas barang-barang

konsumsi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga merangsang tumbuhnya

investasi-investasi baru. Karena seperti kita ketahui bahwa pendapatan yang diperoleh

masyarakat akan digunakan untuk konsumsi dan mungkin sebahagian lagi untuk

ditabung. Sehingga apabila penggunaan pendapatan untuk konsumsi dilambangkan

dengan C, dan penggunaan pendapatan yang diterima dilambangkan dengan Y, maka

perumusan menjadi:

Y= C + S

Seandainya keseluruhan pendapatan masyarakat itu dikonsumsikan keseluruhannya

dimana (Marginal Propensity to Consume, MPC=1), sehingga besarnya K menjadi

tidak terhingga, maka besarnya pertambahan pendapatan nasional juga menjadi tidak

terhingga. Khusus kondisi di negara berkembang, dimana income masyarakat relatif

rendah, kendati pendapatan masyarakat yang diterima diasumsikan dikonsumsi

keseluruhannya, dampaknya terhadap pertambahan pendapatan nasional tidak akan

terlalu besar. Hal ini di sebabkan karena kemampuan dalam pembentukan modal juga

relatif rendah, yang disebabkan oleh lemahnya kemampuan menabung dari

masyarakatnya yang merupakan faktor penting dalam menciptakan kondisi yang

kondusif bagi terciptanya lembaga-lembaga keuangan, padahal faktor-faktor tersebut

sangat diperlukan di dalam proses pembangunan guna memacu pertumbuhan ekonomi.

Pembentukan modal merupakan faktor yang paling penting dan strategis di dalam

proses pembangunan ekonommi. Pembentukan modal bahkan disebut sebagai ’’kunci

utama menuju pembangunan ekonomi’’. Proses ini berjalan melewati tiga tingkatan :

1. Kenaikan tabungan nyata yang tergantung pada kemauan dan kemampuan untuk

menabung.

2. Keberadaan lembaga kredit dan keuangan untuk mengalihkan dan menyalurkan

tabungan agar dapat menjadi dana yang dapat di investasikan.

3. Penggunaan tabungan untuk tujuan investasi dalam barang-barang modal pada

perusahaan.

17

Page 18: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

Pembentukan investasi dapat dilakukan jika masyarakat tidak menggunakan semua

pendapatannya untuk dikonsumsi, melainkan ada sebagian yang ditabungkan.

Tabungan ini diperlukan untuk pembentukan investasi. Pembentukan modal juga

berarti pembentukan keahlian yang kerap kali berkembang sebagai akibat pembentukan

modal. (jhingan: 60). Pembentukan keahlian jelas merupakan salah satu dampak dari

adanya perkembangan investasi. Investasi yang terus berkembang akan menuntut

perkembangan sumber-sumber daya termasuk keahlian tenega kerja yang sesuai dengan

perkembangan teknologi yang ada. Pembentukan atau penciptaan modal akan menjadi

sia-sia kalau tidak ada faktor-faktor lain yang menunjang pertumbuhan ekonomi. Oleh

karena itu, kehadiran sekelompok atau segolongan orang yang benar-benar tertarik

pada pembangunan ekonomi, mempunyai kemauan menabung dan bersedia bekerja

dengan imbalan material, merupakan prasyarat bagi kemajuan suatu perekonomian.

Suatu negara akan berkembang secara dinamis jika investasi yang dikeluarkan jauh

lebih besar daripada nilai penyusutan faktor-faktor produksinya. Negara yang memiliki

investasi yang lebih kecil daripada penyusutan faktor produksinya akan cenderung

mengalami perekonomian yang stagnasi. Stagnasi (stagnation) merupakan suatu

kondisi perekonomian dengan laju pertumbuhan yang lambat dan bahkan bisa nol.

Kondisi ini dapat menimbulkan terjadinya pengangguran dalam jumlah yang relatif

besar. Kondisi yang tidak diinginkan adalah kondisi stagnasi yang diikuti dengan

adanya inflasi yang tinggi pula, sehingga perekonomian negara menjadi stagflasi.

Dalam ekonomi makro, investasi merupakan suatu komponen dari pendapatan nasional,

Produk Domestik Bruto, PDB atau Gross Domestic Product, GDP. Sehingga pengaruh

investasi terhadap perekonomian suatu negara dapat ditinjau dari pendapatan nasional

negara tersebut.

GDP yang dihitung berdasarkan pengeluaran terdiri dari empat komponen utama yaitu

konsumsi dinotasikan C, Investasi dinotasikan I, pengeluaran oleh pemerintah

dinotasikan G, dan total bersih ekspor atau ekspor netto dinotasikan dengan X-M.

Notasi X untuk ekspor dan M untuk impor. Ekspor netto (X-M) menunjukkan selisih

antara nilai ekspor dan impor. Bentuk aljabar dari GDP dapat ditulis sebagai berikut:

Y = C + I + G + (X-M)

Y = GDP

18

Page 19: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

Dari persamaanya dapat diketahui bahwa investasi berkorelasi positif dengan GDP.

Secara umum dapat dikatakan, jika investasi naik, maka GDP cenderung naik. Atau

sebaliknya, jika investasi turun, maka GDP cenderung turun. Investasi dipengaruhi oleh

tingkat pengembalian modal dan tingkat bunga. Para pemilik modal akan berinvestasi

jika tingkat pengembalian modal lebih besar daripada tingkat bunga. Tingkat bunga

yang tinggi menyebabkan investasi menjadi tidak menarik atau tidak menguntungkan.

Ketika tingkat bunga tinggi sebagian modal digunakan untuk mencari keuntungan dari

tingkat bunga melalui deposito atau tabungan. Tingkat bunga tinggi pada akhirnya akan

mengurangi jumlah modal yang diinvestasikan. Jika pengeluaran investasi berkurang,

maka GDP cenderung menurun.

Pertumbuhan ekonomi sangat tergantung pada tenaga kerja dan jumlah kapital.

Investasi akan menambah jumlah daripada kapital. Tanpa investasi maka tidak akan ada

pabrik/mesin baru, dan dengan demikian tidak ada ekspansi. Pengertian investasi

mencakup investasi barang-barang tetap pada perusahaan (business fixed invesment),

persediaan (inventory) serta perumahan (residential) yang ada. (Nopirin, 1987, 133)

19

Page 20: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

Harold dan Domar memberikan peranan kunci kepada investasi di dalam proses

pertumbuhan ekonomi, khusuusnya mengenai peran ganda yang di miliki investasi,

yaitu :

1. Menciptakan pendapatan.

2. Memperbesar kapasitas produksi perekonomian dengan cara meningkatkan stok

kapital.

Kedua hal ini sebagai dampak dari adanya permintaan dan penawaran investasi. Karena

itu selama investasi berlangsung, pendapatan nyata dan output akan senantiasa

membesar. Namun demikian, untuk mempertahankan tingkat ekuilibirium pendapatan

pada tingkat full employment dari tahun ke tahun, baik pendapatan nyata maupun

output tersebut, keduanya harus meningkat dalam laju yang sama pada saat kapasitas

modal meningkat. Karena kalau tidak, setiap perbedaan keduanya akan menimbulkan

kelebihan kapasitas modal meningkat atau ada kapasitas modal yang menganggur.

Hal ini memaksa para investor membatasi pengeluaran investasinya sehingga pada

akhirnya akan berpengaruh buruk pada perekonomian yaitu berupa menurunnya

pendapatan dan pekerjaan pada periode berikutnya. Jadi, apabila pekerjaan ingin

dipertahankan dalam jangka waktu yang panjang, maka investasi harus senantiasa

diperbesar.

Dalam konteks yang lain, penciptaan investasi juga membawa pengaruh perkembangan

suatu daerah. Dampak tersebut disebut dengan spread effect. Yaitu apabila suatu

investasi yang di tanamkan di dalam suatu daerah membawa pengaruh positif bagi

daerah lainnya. Seperti timbulnya industri-industri perlengkapan atau penunjang bagi

industri utama di daerah pusat investasi.

2.4 Sumber-Sumber Dana Investasi

Kendati banyak sumber-sumber pendanaan investasi, namun pada umumnya sumber

dana investasi hanya di lihat melalui:

1. Investasi oleh masyarakat swasta nasional/Penanaman Modal Dalam Negeri

(PMDN)

2. Investasi oleh pihak Asing/Penanaman Modal Asing (PMA)

20

Page 21: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

2.4.1 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) adalah kegiatan menanam modal untuk

melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam

modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri. Ketentuan mengenai

Penanaman Modal diatur didalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal. Penanam modal Negeri dapat dilakukan oleh perseorangan warga

negara Negeri, Badan Usaha Negeri, dan/atau Pemerintah Negeri yang melakukan

penanaman modal; di wilayah negara Republik Indonesia.

Perusahaan penanaman modal negeri mendapatkan fasilitas dalam bentuk:

1. Pajak penghasilan melalui netto sampai tingkat tertentu terhadap jumlah penanaman

modal yang dilakukan dalam waktu tertentu

2. Pembebasan atau keringanan bea masuk atas impor barang modal, mesin, atau

peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam negeri

3. Pembebasan atau keringanan bea masuk bahan baku dan bahan penolong untuk

keperluan produksi untuk jangka waktu tertentu dan persyaratan tertentu.

4. Pembebasan atau penangguhan Pajak Pertambahan Nilai atas impor barang modal

atau mesin atau peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di

dalam negeri selama jangka waktu tertentu

Kriteria perusahaan PMDN Negeri yang mendapatkan fasilitas antara lain:

1. Menyerap banyak tenaga kerja

2. Termasuk skala prioritas tertinggi

3. Melakukan alih teknologi

4. Melakukan industri pionir

5. Menjaga kelestarian lingkungan hidup

Faktor-faktor yang mempengaruhi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN):

1. Potensi dan karakteristik suatu daerah

2. Budaya masyarakat

3. Pemanfaatan era otonomi daerah secara proposional

4. Peta politik daerah dan nasional

21

Page 22: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

5. Kecermatan pemerintah daerah dalam menentukan kebijakan lokal dan peraturan

daerah yang menciptakan iklim yang kondusif bagi dunia bisnis dan investasi

Syarat-syarat Penanaman Modal Dalam Negeri:

1. Permodalan: menggunakan modal yang merupakan kekayaan masyarakat Indonesia

(Pasal 1, Ayat 1, UU No. 6 Tahun 1968) baik langsung maupun tidak langsung

2. Pelaku Investasi: negara dan swasta. Pihak swasta dapat terdiri dari orang dan atau

badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum di Indonesia

3. Bidang usaha: semua bidang yang terbuka bagi swasta, yang dibina, dipelopori atau

dirintis oleh pemerintah

4. Perizinan dan perpajakan: memenuhi perizinan yang ditetapkan oleh pemerintah

daerah. Antara lain: izin usaha, lokasi, pertanahan, perairan, eksplorasi, hak-hak

khusus, dll

5. Batas waktu berusaha: merujuk kepada peraturan dan kebijakan masing-masing

daerah

6. Tenaga kerja: wajib menggunakan tenaga ahli bangsa Indonesia, kecuali apabila

jabatan-jabatan tertentu belum dapat diisi dengan tenaga bangsa Indonesia.

7. Mematuhi ketentuan UU ketenagakerjaan (merupakan hak dari karyawan)

Penanaman modal dalam negeri memberikan peranan dalam pembangunan ekonomi di

negara-negara sedang berkembang, hal ini terjadi dalam berbagai bentuk. Modal

Investasi mampu mengurangi kekurangan tabungan dan melalui pemasukan peralatan

modal dan bahan mentah, dengan demikian menaikkan laju pemasukan modal. Selain

itu tabungan dan investasi yang rendah mencerminkan kurangnya modal di negara

keterbelakangan teknologi. Bersamaan dengan modal uang dan modal fisik, modal

investasi yang membawa serta keterampilan teknik, tenaga ahli, pengalaman organisasi,

informasi pasar, teknik-tekink produksi maju, pembaharuan produk dan lain-lain.

Selain itu juga melatih tenaga kerja setempat pada keahlian baru. Semua ini pada

akhirnya akan mempercepat pembangunan ekonomi negara terbelakang.

22

Page 23: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

2.4.2 Penanaman Modal Asing (PMA)

Dalam literatur ekonomi makro, investasi asing dapat dilakukan dalam dua bentuk,

yaitu investasi portofolio dan investasi langsung atau foreign direct investment (FDI).

Investasi portofolio ini dilakukan melalui pasar modal dengan instrumen surat berharga

seperti saham dan obligasi. Sedangkan investasi langsung yang dikenal dengan

Penanaman Modal Asing (PMA) merupakan bentuk investasi dengan jalan

membangun, membeli total atau mengakuisisi perusahaan.

Penanaman Modal di Indonesia diatur dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007

tentang Penanaman Modal. Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan

Penanaman Modal Asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di

wilayah Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik

menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam

modal dalam negeri (Pasal 1 Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang

Penanaman Modal).

Perusahaan Penanaman Modal Asing mendapatkan fasilitas dalam bentuk:

1. Pajak penghasilan melalui pengurangan penghasilan netto sampai tingkat tertentu

terhadap jumlah penanaman modal yang dilakukan dalam waktu tertentu;

2. Pembebasan atau keringanan bea masuk atas impor barang modal, mesin, atau

peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam negeri;

3. Pembebasan atau keringanan bea masuk bahan baku atau bahan penolong untuk

keperluan produksi untuk jangka waktu tertentu dan persyaratan tertentu;

4. Pembebasan atau penangguhan Pajak Pertambahan Nilai atas impor barang modal

atau mesin atau peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di

dalam negeri selama jangka waktu tertentu;

5. Penyusutan atau amortisasi yang dipercepat; dan

6. Keringanan Pajak Bumi dan Bangunan, khususnya untuk bidang usaha tertentu,

pada wilayah atau daerah atau kawasan tertentu.

Kriteria Perusahaan Penanaman Modal Asing yang mendapatkan fasilitas antara lain

sebagai berikut:

1. Menyerap banyak tenaga kerja

23

Page 24: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

2. Termasuk skala prioritas tinggi

3. Termasuk pembangunan infrastruktur

4. Melakukan alih teknologi

5. Melakukan industri pionir

6. Berada di daerah terpencil, daerah tertinggal, daerah perbatasan, atau daerah lain

yang dianggap perlu

7. Menjaga kelestarian lingkungan hidup

8. Melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, dan inovasi

9. Bermitra dengan usaha mikro, kecil, menengah atau koperasi

10. Industri yang menggunakan barang modal atau mesin atau peralatan yang

diproduksi didalam negeri.

Dibanding dengan investasi portofolio, Penanaman Modal Asing (PMA) lebih banyak

mempunyai kelebihan, diantaranya sifatnya permanen (jangka panjang), banyak

memberikan andil dalam alih teknologi, alih keterampilan manajemen, dan membuka

lapangan kerja baru. Lapangan kerja ini, sangat penting bagi negara sedang

berkembang mengingat terbatasnya kemampuan pemerintah untuk penyediaan

lapangan kerja. Sedangkan, dalam investasi portofolio, dana yang masuk ke perusahaan

yang menerbitkan surat berharga (emiten), belum tentu membuka lapangan kerja baru.

Sekalipun ada emiten yang setelah mendapat dana dari pasar modal untuk memperluas

usahanya atau membuka usaha baru yang hal ini berarti membuka lapangan kerja.

Tidak sedikit pula dana yang masuk ke emiten hanya untuk memperkuat struktur modal

atau mungkin malah untuk membayar utang bank. Selain itu proses ini tidak terjadi alih

teknologi atau alih keterampilan manajemen. Secara garis besar, manfaat penanaman

modal asing terhadap pembangunan bagi negara sedang berkembang dapat diperinci

menjadi lima, yaitu:

1. Sumber dana eksternal (modal asing) dapat dimanfaatkan oleh negara sedang

berkembang sebagai dasar untuk mempercepat investasi dan pertumbuhan ekonomi.

2. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat, diikuti dengan perpindahan struktur

produksi dan perdagangan.

3. Modal asing dapat berperan penting dalam memobilisasi dana maupun transformasi

struktural.

24

Page 25: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

4. Kebutuhan akan modal asing menjadi menurun segera setelah perubahan struktural

benar-benar terjadi meskipun modal asing di masa selanjutnya lebih produktif.

5. Bagi negara-negara sedang berkembang yang tidak mampu memulai membangun

industri-industri berat dan industri strategis, adanya modal asing akan sangat

membantu untuk dapat mendirikan pabrik-pabik baja, alat-alat mesin, pabrik

elektronik, industri kimia dasar dan sebagainya.

Selama ini investor domestik di negara yang sedang berkembang enggan melakukan

usaha yang beresiko tinggi seperti eksploitasi sumber-sumber daya alam yang belum

dimanfaatkan dan membuka lahan-lahan baru, maka hadirnya investor asing akan

sangat mendukung merintis usaha dibidang-bidang tersebut. Adanya pengadaan

prasarana negara, pendirian industri-industri baru, pemanfaatan sumber-sumber baru,

pembukaan daerah-daerah baru, akan membuka kecenderungan baru yaitu

meningkatkan lapangan kerja. Sehingga tekanan pendudukan pada tanah pertanian

berkurang dan pengangguran dapat diatasi. Inilah keuntungan sosial yang diperoleh

dari kehadiran investor asing. Adanya transfer teknologi mengakibatkan tenaga kerja

setempat menjadi terampil, sehingga meningkatkan marginal produktifitasnya, akhirnya

akan meningkatkan keseluruhan upah riil. Semua ini menunjukkan bahwa modal asing

cenderung menaikkan tingkat produktifitas, kinerja dan pendapatan nasional. Dengan

demikian, kehadiran PMA bagi negara sedang berkembang sangat diperlukan untuk

mempercepat pembangunan ekonomi. Modal asing membantu dalam industrialisasi,

pembangunan modal dan menciptakan kesempatan kerja, serta keterampilan teknik.

Melalui modal asing terbuka daerah-daerah dan tergarap sumber-sumber baru. Resiko

dan kerugian pada tahap perintisan juga tertanggung, selanjutnya modal asing

mendorong pengusaha setempat untuk bekerjasama. Modal asing juga membantu

mengurangi problem neraca pembayaran dan tingkat inflasi, sehingga akan

memperkuat sektor usaha negara dan swasta domestik negara tuan rumah.

Dalam jangka pendek atau menengah, investasi asing sangat menguntungkan dalam

pertumbuhan ekonomi. Investasi ini, dalam jangka pendek dapat mempengaruhi

kesejahteraan ekonomi suatu bangsa. Investasi asing ini dapat membantu memenuhi

segala sesuatu yang diperlukan oleh penduduknya dalam jangka pendek. PMA dalam

jangka panjang dapat mengurangi tingkat tabungan yang tercipta pada masa yang akan

25

Page 26: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

datang apabila kegiatan PMA justru mempertinggi tingkat konsumsi masyarakat.

Adanya perusahaan-perusahaan asing juga dapat menghambat perkembangan

perusahaan-perusahaan nasional yang sejenis dengannya. Apabila perkembangan

perusahaan-perusahaan asing tersebut mematikan perusahaan-perusahaan nasional yang

sudah ada, maka hal ini akan menimbulkan pengangguran dan menghapuskan mata

pencaharian golongan masyarakat tertentu (Mudrajad, 2000). Dengan demikian,

dalam jangka panjang keuntungan tidak lagi diperoleh negara yang bersangkutan,

namun investasi lebih memberikan keuntungan bagi negara yang mengeluarkan

investasi.

2.5 Jenis Jenis Investasi

Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis investasi menurut para ahli:

Menurut Mulyadi (2001: 284), terdapat empat jenis investasi yaitu:

1. Investasi yang tidak menghasilkan laba.

2. Investasi yang tidak dapat diukur labanya.

3. Investasi dalam penggantian peralatan

4. Investasi dalam perluasan usaha.

Empat jenis investasi yang telah disebutkan di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Investasi yang tidak menghasilkan laba. Investasi ini timbul karena adanya

peraturan pemerintah atau karena syarat-syarat yang telah disetujui, yang

mewajibkan perusahaan untuk melaksanakannya tanpa mempertimbangkan laba

atau rugi.

2. Investasi yang tidak dapat diukur labanya. Investasi ini dimaksudkan untuk

menaikkan laba.

3. Investasi dalam penggantian peralatan. Investasi jenis ini meliputi pengeluaran

untuk penggantian mesin dan peralatan yang ada. Dalam pemakaian mesin dan

peralatan pada suatu saat akan terjadi biaya operasi mesin dan peralatan menjadi

lebih besar dibandingkan dengan biaya operasi jika mesin tersebut diganti dengan

yang baru atau produktivitasnya tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan.

26

Page 27: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

4. Investasi dalam perluasan usaha. Tambahan kapasitas akan memerlukan aktiva

diferensial berupa tambahan investasi dan akan menghasilkan pendapatan

diferensial yang berupa tambahan pendapatan serta memerlukan biaya diferensial

yang berupa tambahan biaya karena tambahan kapasitas.

Abdul Halim (Analisis Investasi, 2005: 4) Umumnya investasi dibedakan menjadi dua,

yaitu: investasi pada aset-aset finasial (financial assets) dan investasi pada aset-aset riil

(real assets). Investasi sektor real adalah jenis investasi dengan pengadaan aset-aset

contohnya seperti tanah, bangunan, mesin dan sebagainya. Investasi sektor finansial

adalah jenis investasi yang penanaman modalnya berupa instrumen-instrumen

keuangan di pasar modal maupun pasar uang. Instrument-intrument itu seperti saham,

obligasi, valas dan sebagainya.

Menurut Martono dan D. Agus Marjito (2002: 138) menyatakan bahwa: Dilihat dari

jangka waktunya, investasi dibedakan menjadi 3 macam yaitu investasi jangka pendek,

investasi jangka menengah, dan investasi jangka panjang. Sedangkan dilihat dari jenis

aktivanya, investasi dibedakan kedalam 2 jenis yaitu investasi pada aktiva riil dan

investasi dalam aktiva non-riil. Investasi dalam aktiva riil misalnya investasi dalam

tanah, gedung, mesin dan peralatan-peralatan. Sedangkan investasi dalam aktiva non-

riil misalnya investasi kedalam surat-surat berharga.

Menurut Bambang Susilo (Pasar Modal, 2009: 2) investasi dibedakan menjadi dua,

yaitu investasi pada aset nyata (real asset) dan investasi pada aset finansial (financial

asset). Investasi pada aset nyata contohnya seperti pembelian emas, tanah, real estate

atau mendirikan perusahaan. Pada jenis investasi ini investor benar-benar melakukan

investasi secara langsung mengeluarkan sejumlah dana untuk membeli aset nyata.

Sedangkan investasi pada aset finansial adalah dengan membeli instrumen keuangan,

misalnya saham, obligasi, waran, right issue. Instrument ini bukan berupa aset nyata

melainkan hanya berupa kertas klaim (bukti) terhadap penerbitnya.

Menurut Guritno Mangkoesoebroto (Algifari, 1991: 75), investasi dibedakan menjadi

dua jenis, yaitu investasi riil dan investasi finansial. Yang dimaksud dengan investasi

riil adalah investasi terhadap barang-barang yang tahan lama (barang-barang modal)

yang akan digunakan untuk proses produksi. Sedangkan investasi finansial adalah

27

Page 28: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

investasi terhadap surat-surat berharga, misalnya pembelian saham, obligasi dan lain

sebagainya.

Jenis-jenis investasi berdasarkan kekhususan tertentu dari kegiatannya di bagi dalam

beberapa kelompok (Harapan, 2009: 18), yaitu :

1. Investasi Baru

Investasi baru yaitu investasi bagi pembuatan sistem produksi baru, baik sebagai

bagian dari usaha baru untuk produksi baru maupun perluasan produksi, tetapi

harus menggunakan sistem produksi baru.

2. Investasi Peremajaan

Investasi jenis ini umumnya hanya digunakan untuk mengganti barang-barang

kapital lama dengan yang baru, tetapi masih dengan kapasitas dan ongkos produksi

yang sama dengan alat yang digantikannya.

3. Investasi Rasionalisasi

Pada kelompok ini peralatan yang lama diganti oleh yang baru tetapi dengan

ongkos produksi yang lebih murah, walaupun kapasitas sama dengan yang

digantikannya.

4. Investasi Perluasan

Dalam kelompok investasi ini peralatannya baru sebagai pengganti yang lama.

Kapasitasnya lebih besar sedangkan ongkos produksi masih sama.

5. Investasi Modernisasi

Investasi ini digunakan untuk memproduksi barang baru yang memang proses baru,

atau memproduksi lama dengan proses yang baru.

6. Investasi Diversifikasi

Investasi ini untuk memperluas program produksi perusahaan tertentu, sesuai

dengan program diversifikasi kegiatan usaha korporasi yang bersangkutan.

Jenis-jenis investasi berdasarkan dari pelaku terbagi dua, yaitu :

1. Autonomous Investment (Investasi Otonom)

Investasi otonom merupakan investasi yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh

pendapatan nasional. Artinya tinggi rendahnya pendapatan nasional tidak

berpengaruh terhadap jumlah investasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan.

28

Page 29: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

Investasi ini dilakukan oleh pemerintah (Public Investment) karena disamping

biayanya sangat besar, investasi ini juga tidak memberikan keuntungan, maka

swasta tidak bisa melakukan investasi jenis ini karena tidak memberikan

keuntungan langsung.

2. Induced Investment (Investasi Dorongan)

Investasi dorongan adalah investasi yang besar kecilnya sangat dipengaruhi oleh

tingkat pendapatan baik pendapatan daerah maupun pendapatan pusat atau nasional.

Investasi ini diadakan akibat adanya pertambahan permintaan, dimana pertambahan

permintaan tersebut sebagai akibat dari pertambahan pendapatan. Apabila

pendapatan berubah maka permintaan akan digunakan untuk tambahan konsumsi

sedangkan pertambahan konsumsi pada dasarnya adalah tambahan permintaan dan

jika ada tambahan permintaan maka akan mendorong berdirinya pabrik baru atau

memperluas pabrik lama untuk dapat memenuhi tambahan permintaan tersebut.

Menurut Senduk (2004: 24), bahwa produk-produk investasi yang tersedia di pasaran

antara lain adalah sebagai berikut:

1. Tabungan

Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan:

“Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut

syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan

atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu”.

Tujuan menabung di bank adalah:

1. Penyisihan sebagian hasil pendapatan nasabah untuk dikumpulkan sebagai

cadangan hari depan

2. Sebagai alat untuk melakukan transaksi bisnis atau usaha individu/kelompok

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat tabungan:

1. Tinggi rendahnya pendapatan masyarakat

2. Tinggi rendahnya suku bunga bank

3. adanya tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap bank

29

Page 30: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan suku bunga tertentu

yang besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan. Produk tabungan biasanya

memperbolehkan kita mengambil uang kapanpun yang kita inginkan. Hal-hal yang

perlu diperhatikan:

1. Sebelum anda menabung, tanyakan metode perhitungan bunga yang diberlakukan

oleh bank tersebut.

2. Suku bunga tabungan dapat berubah sewaktu-waktu, karena itu suku bunga ini

disebut suku bunga mengambang atau floating rate.

3. Beberapa bank menetapkan suku bunga tabungan tetap untuk jangka waktu tertentu

(fixed rate).

4. Atas bunga tabungan yang diperoleh akan dikenakan pajak sesuai ketentuan

berlaku.

Kelebihan:

Nilai nominal yang ditabungkan tidak akan berkurang nilainya

Mudah diambil setiap saat

Pemerintah menjamin tabungan hingga dua milyar Rupiah

Kelemahan:

Walaupun aman, produk tabungan hanya memberikan bunga yang rendah

Biasanya bunga yang diperoleh dari menabung tergerus biaya administrasi

perbankan

2. Deposito

Menurut UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan:

“Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu

tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank”.

Deposito atau yang sering juga disebut sebagai deposito berjangka, merupakan produk

bank sejenis jasa tabungan yang biasa ditawarkan kepada masyarakat. Dana dalam

deposito dijamin oleh pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan

30

Page 31: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

persyaratan tertentu. Deposito biasanya memiliki jangka waktu tertentu di mana uang

di dalamnya tidak boleh ditarik nasabah. Deposito baru bisa dicairkan sesuai dengan

tanggal jatuh temponya, biasanya deposito mempunyai jatuh tempo 1, 3, 6, atau 12

bulan. Bila deposito dicairkan sebelum tanggal jatuh tempo, maka akan kena penalti.

Deposito juga dapat diperpanjang secara otomatis menggunakan sistem ARO

(Automatic Roll Over). Deposito akan diperpanjang otomatis setelah jatuh tempo,

sampai pemiliknya mencairkan depositonya. Bunga deposito biasanya lebih tinggi

daripada bunga tabungan biasa. Bunga dapat diambil setelah tanggal jatuh tempo atau

dimasukkan lagi ke pokok deposito untuk didepositokan lagi pada periode berikutnya.

Selama deposito kita belum jatuh tempo, uang tersebut tidak akan terpengaruh pada

naik turunnya suku bunga di bank.

Kelebihan:

Jumlah nominal yang didepositokan dijamin tidak akan berkurang

Mendapatkan keuntungan berupa bunga dengan tingkat yang lebih baik dari

tabungan di bank

Kelemahan:

Likuiditas lebih rendah ketimbang tabungan

Jika diambil sebelum jatuh tempo penyimpanan, pemilik deposito bisa terkena

denda yang dikenal dengan istilah "penalti"

3. Saham

Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham,

berarti membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami

keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan mendapatkan sebagian keuntungan

yang disebut dividen. Saham juga bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga

yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut capital gain maupun lebih rendah

daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan

yang bisa didapat dari saham ada dua yaitu dividen dan capital gain.

31

Page 32: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

Ada beberapa tipe dari saham, termasuk saham biasa (common stock) dan saham

preferen (preferred stock). Saham preferen biasanya disebut sebagai saham campuran

karena memiliki karakteristik hampir sama dengan saham biasa. Biasanya saham biasa

hanya memiliki satu jenis tapi dalam beberapa kasus terdapat lebih dari satu, tergantung

dari kebutuhan perusahaan. Saham biasa memiliki beberapa jenis, seperti kelas A, kelas

B, kelas C, dan lainnya. Masing-masing kelas dengan keuntungan dan kerugiannya

sendiri-sendiri dan simbol huruf tidak memiliki arti apa-apa.

Saham preferen memiliki karakteristik sebagai berikut:

Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda

Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham

biasa dalam hal pembagian dividen

Dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat

dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa

Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara

pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk

Saham biasa memiliki karakteristik sebagai berikut:

Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris

Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru

Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja

Bila ditinjau dari kinerja perdagangan, saham dapat dikelompokkan menjadi :

1. Blue chip stocks, saham biasa yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin

dalam industrinya, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar

dividen

2. Income stocks, saham suatu emiten dengan kemampuan membayarkan dividen

lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya

3. Growth stocks, terdiri dari well-known dan lesser-known

32

Page 33: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

4. Speculative stocks, saham secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke

tahun, mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang,

namun belum pasti

5. Counter cyclical stocks, saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro

maupun situasi bisnis secara umum

Kelebihan:

Saham bisa memberikan keuntungan yang tinggi, diatas produk tabungan dan

deposito

Pemilik saham bisa mendapatkan laba dari kegiatan perusahaan yang disebut

dengan "Dividen" berdasarkan jumlah kepemilikan saham

Selain itu pemilik saham bisa mendapatkan "Capital Gain", yakni keuntungan dari

selisih harga beli saham dan harga jualnya

Kelemahan:

Resiko besar karena harga saham sangat rentan terhadap perubahan ekonomi

Tidak mendapatkan dividen karena perusahaan mengalami defisit anggaran ataupun

karena perusahaan bangkrut

Adanya penghentian transaksi untuk perusahaan tertentu membuat pemegang

saham tersebut tidak bisa melakukan jual beli saham

4. Properti

Properti menunjukkan kepada sesuatu yang biasanya dikenal sebagai entitas dalam

kaitannya dengan kepemilikan seseorang atau sekelompok orang atas suatu hak

eksklusif. Bentuk yang utama dari properti ini adalah termasuk real property (tanah),

kekayaan pribadi (personal property) (kepemilikan barang secara fisik lainnya), dan

kekayaan intelektual. hak dari kepemilikan adalah terkait dengan properti yang

menjadikan sesuatu barang menjadi "kepunyaan seseorang" baik pribadi maupun

kelompok, menjamin si pemilik atas haknya untuk melakukan segala suatu terhadap

properti sesuai dengan kehendaknya, baik untuk menggunakannya ataupun tidak

33

Page 34: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

menggunakannya, untuk mengalihkan hak kepemilikannya. Dalam bahasan ini batasan

dari ruang lingkup properti adalah real property (tanah).

Keuntungan yang bisa didapat dari properti ada dua yaitu :

Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga mendapatkan uang sewa.

Menjual properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi.

Kelebihan:

Harga properti biasanya akan naik seiring inflasi

Kelemahan:

Properti sangat bergantung pada daya beli masyarakat

Pemodal membutuhkan dana besar untuk berinvestasi di properti

5. Barang-barang koleksi

Contoh barang-barang koleksi adalah perangko, lukisan, barang antik, dan lain-lain.

Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang koleksi adalah dengan

menjual koleksi tersebut kepada pihak lain.

Kelebihan:

Barang koleksi tak akan turun saat terjadi krisis ekonomi

Nilainya bergantung pada usia, semakin lama semakin diminati dan mahal.

Kelemahan:

Tidak akan mudah mendapatkan pembeli karena sifatnya sebagai barang khusus

Orang membeli barang koleksi karena menggemari barang tersebut, bukan karena

manfaatnya.

6. Emas

Emas adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata uang

asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki perekonomian

34

Page 35: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

yang kuat, yaitu Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis). Harga

emas akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari negara-negara G-7. Semakin tinggi

kenaikan nilai mata uang asing tersebut, semakin tinggi pula harga emas. Selain itu

harga emas biasanya juga berbanding searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi,

biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan harga

emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.

Kelebihan:

Harga emas cenderung stabil dan naik

Dimanapun akan dijual, nilai emas akan sama

Emas tersedia dari berat satu gram hingga satu kilogram, sehingga pemodal kecil

juga bisa berinvestasi dalam bentuk emas

Kelemahan:

Sulit dalam penyimpanan karena bila tidak hati-hati akan mudah untuk dicuri

7. Mata uang asing (Valuta Asing)

Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi.

Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko dibandingkan dengan investasi dalam

saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas

(free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di

Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif. Selain

itu, mengingat tingkat likuiditas dan percepatan pergerakan harga yang tinggi tersebut,

valuta asing juga telah menjadi alternatif yang paling populer karena ROI (return on

investment atau tingkat pengembalian investasi) serta laba yang akan didapat bisa

melebihi rata-rata perdagangan pada umumnya. Akibat pergerakan yang cepat tersebut,

maka pasar valuta asing juga memiliki risiko yang tinggi.

Kelebihan:

Modal yang dibutuhkan fleksibel, tergantung kekuatan finansial pemodal

Pemodal bisa melakukan investasi ini secara individu tanpa harus masuk kesalah

satu perusahaan pialang seperti pada investasi saham

35

Page 36: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

Jika dibutuhkan mendesak, valuta asing bisa dicairkan sewaktu-waktu,antara lain

melalui "Money Changer".

Kelemahan:

Resiko membeli mata uang asing sangat besar, ini karena di Indonesia mata uang

asing sangat fluktuatif nilai tukarnya dan sangat rentan terhadap kebijakan

pemerintah

8. Obligasi

Obligasi atau sertifikat obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah

maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan atau membiayai suatu

proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka agar

lebih menarik investor, suku bunga obligasi biasanya sedikit lebih tinggi dibanding

suku bunga deposito. Selain itu seperti saham kepemilikan obligasi dapat juga dijual

kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada

ketika membelinya.

Jenis-jenis obligasi:

Obligasi suku bunga tetap memiliki kupon bunga dengan besaran tetap yang

dibayar secara berkala sepanjang masa berlakunya obligasi.

Obligasi suku bunga mengambang atau biasa juga disebut dengan Floating rate

note (FRN) memiliki kupon yang perhitungan besaran bunganya mengacu pada

suatu indeks pasar uang seperti LIBOR atau Euribor.

Junk bond atau "obligasi berimbal hasil tinggi" adalah obligasi yang memiliki

peringkat dibawah peringkat investasi yang diberikan oleh lembaga pemeringkat

kredit. Oleh karena obligasi jenis ini memiliki risiko yang cukup tinggi maka

investor mengharapkan suatu imbal hasil yang lebih tinggi.

Obligasi tanpa bunga atau lebih dikenal dengan istilah (zero coupon bond) adalah

obligasi yang tidak memberikan pembayaran bunga. Obligasi ini diperdagangkan

dengan pemberian potongan harga dari nilai pari. Pemegang obligasi menerima

secara penuh pokok hutang pada saat jatuh tempo obligasi.

36

Page 37: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

Obligasi inflasi atau lebih dikenal dengan sebutan Inflation linked bond, dimana

nilai pokok utang pada obligasi tersebut adalah mengacu pada indeks inflasi. Suku

bunga pada obligasi jenis ini lebih rendah daripada obligasi suku bunga tetap.

Namun dengan bertumbuhnya nilai pokok utang sejalan dengan inflasi, maka

pembayaran pelunasan obligasi ini akan meningkat pula. Pada periode tahun

1980an, pemerintah Inggris adalah yang pertama kalinya menerbitkan obligasi jenis

ini yang diberi nama Gilts. Di Amerika obligasi jenis ini dikenal dengan nama

"Treasury Inflation-Protected Securities" (TIPS) dan I-bonds.

Obligasi indeks lainnya, adalah surat utang berbasis ekuiti (equity linked note) dan

obligasi yang mengacu pada indeks yang merupakan indikator bisnis seperti

penghasilan, nilai tambah ataupun pada indeks nasional seperti produk domestik

bruto.

Efek Beragun Aset adalah obligasi yang pembayaran bunga dan pokok utangnya

dijamin oleh acuan berupa arus kas yang diperoleh dari penghasilan aset. Contoh

dari obligasi jenis ini adalah Efek beragun KPR (mortgage-backed security-MBS),

collateralized mortgage obligation (CMOs) dan collateralized debt obligation

(CDOs).

Obligasi subordinasi, obligasi yang memiliki peringkat prioritas lebih rendah

dibandingkan obligasi lainnya yang diterbitkan oleh penerbit dalam hal terjadinya

likuidasi. Dalam hal terjadinya kepailitan maka ada hirarki dari para kreditur.

Pertama adalah pembayaran dari likuidator, kemudian pembayaran utang pajak, dan

lain-lain. Pemegang obligasi yang pembayarannya diutamakan adalah obligasi yang

memiliki tanggal penerbitan paling awal yang disebut obligasi senior, setelah

obligasi ini dilunasi maka barulah pembayaran pelunasan obligasi subordinasi

dilakukan. Oleh karena risikonya lebih tinggi maka obligasi subordinasi ini

biasanya memiliki peringkat kredit lebih rendah daripada obligasi senior. Contoh

utama dari obligasi subordinasi ini dapat ditemui pada obligasi yang diterbitkan

oleh perbankan dan pada Efek Beragun Aset. Penerbitan yang berikutnya umumnya

dilakukan dalam bentuk "tranches". Senior tranches dibayar terlebih dahulu dari

tranches subordinasi.

Obligasi abadi, obligasi ini tidak memiliki suatu masa jatuh tempo. Obligasi jenis

ini yang terkenal dalam pasar obligasi adalah "UK Consols" yang diterbitkan oleh

37

Page 38: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

pemerintah Inggris, atau juga dikenal dengan nama Treasury Annuities atau

Undated Treasuries. Beberapa dari obligasi ini diterbitkan pertama kali pada tahun

1888 dan masih diperdagangkan hingga hari ini. Beberapa obligasi jenis ini juga

memiliki masa jatuh tempo yang sangat panjang sekali seperti misalnya perusahaan

West Shore Railroad yang menerbitkan obligasi dengan masa jatuh tempo pada

tahun 2361 (atau abad ke-24). Terkadang juga obligasi abadi ini dilihat berdasarkan

dari nilai tunai obligasi tersebut pada saat ini yang nilai pokoknya mendekati nol.

Obligasi atas unjuk adalah merupakan sertifikat resmi tanpa nama pemegang

dimana siapapun yang memegang obligasi tersebut dapat menuntut dilakukannya

pembayaran atas obligasi yang dipegangnya tersebut. Biasanya juga obligasi ini

diberi nomer urut dan didaftarkan guna menghindari pemalsuan namun dapat

diperdagangkan seperti layaknya uang tunai. Obligasi ini amat berisiko terhadap

kehilangan dan kecurian. Obligasi ini sering disalah gunakan untuk menghindari

pengenaan pajak. Para perusahaan di Amerika menghentikan penerbitan obligasi

atas unjuk ini sejak tahun 1982 dan secara resmi dilarang oleh otoritas perpajakan

pada tahun 1983.

Obligasi tercatat adalah obligasi yang kepemilikannya ataupun peralihannya

didaftarkan dan dicatat oleh penerbit atau oleh lembaga administrasi efek.

Pembayaran bunga dan pembayaran pokok utang akan dtransfer langsung kepada

pemegang obligasi yang namanya tercatat.

Obligasi daerah atau di Amerika dikenal sebagai municipal bond adalah obligasi

yang diterbitkan oleh negara bagian, teritorial, kota, pemerintahan setempat,

ataupun lembaga-lembaganya. Bunga yang dibayarkan kepada pemegang obligasi

seringkali tidak dikenakan pajak oleh negara bagian yang menerbitkan, namun

obligasi daerah yang diterbitkan guna suatu tujuan tertentu tetap dikenakan pajak.

Obligasi tanpa warkat atau lebih dikenal sebagai Book-entry bond adalah suatu

obligasi yang tidak memiliki sertifikat, dimana mahalnya biaya pembuatan

sertifikat serta kupon mengakibatkan timbulnya obligasi jenis ini. Obligasi ini

menggunakan sistem elektronik terpadu yang mendukung penyelesaian transaksi

efek secara pemindahbukuan di pasar modal.

Obligasi lotere atau juga disebut Lottery bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh

suatu negara (biasanya negara-negara Eropa). Bunganya dibayar seperti tata cara

38

Page 39: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

pembayaran bunga pada obligasi suku bunga tetap tetapi penerbit obligasi akan

menebus obligasi yang diterbitkannya secara acak pada waktu tertentu dimana

penebusan atau pelunasan obligasi yang beruntung terpilih akan dilakukan dengan

harga yang lebih tinggi daripada nilai yang tertera pada obligasi .

Obligasi perang atau War bond adalah suatu obligasi yang diterbitkan oleh suatu

negara guna membiayai perang

Kelebihan:

Tingkat bunga obligasi bersifat konsisten, dalam arti tidak dipengaruhi harga pasar

obligasi

Pemegang obligasi dapat memperkirakan pendapatan yang akan diterima, sebab

dalam kontrak perjanjian sudah ditentukan secara pasti hak-hak yang akan diterima

pemegang obligasi

Investasi obligasi dapat pula melindungi resiko pemegang obligasi dari

kemungkinan terjadinya inflasi

Obligasi dapat digunakan sebagai agunan kredit bank dan untuk membeli instrumen

aktiva lain.

Kelemahan:

Tingkat bunga pasar keuangan dengan harga obligasi mempunyai hubungan

negatif, apabila harga obligasi naik maka tingakat bunga akan turun dan sebaliknya

Tingkat likuiditas obligasi rendah, hal ini dikarenakan pergerakan harga obligasi,

khususnya apabila harga obligasi menurun

Resiko penarikan, apabila dalam kontrak perjanjian obligasi ada persyaratan

penarikan obligasi, perusahaan dapat menarik obligasi sebelum jatuh tempo dengan

membayar sejumlah premi 

Resiko kecurangan apabila perusahaan penerbit mempunyai masalah likuiditas dan

tidak mampu melunasi kewajibannya ataupun mengalami kebangkrutan, maka

pemegang obligasi akan menderita kerugian.

9. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

39

Page 40: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank

Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek (1-3 bulan) dengan sistem

diskonto/bunga. SBI merupakan salah satu mekanisme yang digunakan Bank Indonesia

untuk mengontrol kestabilan nilai Rupiah. Dengan menjual SBI, Bank Indonesia dapat

menyerap kelebihan uang primer yang beredar. Tingkat suku bunga yang berlaku pada

setiap penjualan SBI ditentukan oleh mekanisme pasar berdasarkan sistem lelang. Sejak

awal Juli 2005, BI menggunakan mekanisme "BI rate" (suku bunga BI), yaitu BI

mengumumkan target suku bunga SBI yang diinginkan BI untuk pelelangan pada masa

periode tertentu. BI rate ini kemudian yang digunakan sebagai acuan para pelaku pasar

dalam mengikuti pelelangan.

10. Sekuritas pasar uang

Sekuritas pasar uang merupakan surat-surat berharga jangka pendek yang

diperjualbelikan di pasar uang.

11. Sertifikat hutang obligasi

Merupakan bukti kepemilikan piutang kepada pihak lain. Sertifikat ini dapat

diperjualbelikan pada tingkat diskonto tertentu. Sertifikat hutang obligasi ini

merupakan bentuk investasi jangka panjang.

12. Reksadana.

Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor

untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di pasar dengan

cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer

Investasi ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang

ataupun efek/sekuriti lainnya melalui Perusahaan Manajemen Investasi (Mutual Fund).

Kelebihan:

Pemodal kecil bisa melakukan diversifikasi modal sehingga bisa memperkecil

resiko kerugian

Memudahkan pemodal yang tidak memiliki keahlian atau keuntungan untuk

berinvestasi dipasar modal

40

Page 41: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

Pemodal dibantu Manajer Investasi yang profesional.

Transparansi informasi dan tingkat likuiditas yang tinggi

Kelemahan:

Resiko berkurangnya unit penyertaan (bukti kepesertaan dalam reksadana

berbentuk kontrak investasi kolektif) jika harga efek (saham, obligasi, dan surat

berharga lain) turun

Manajer investasi bisa saja mengalami kesulitan menyediakan uang jika banyak

pemodal serentak melakukan penjualan kembali

Resiko wanprestasi jika perusahaan asuransi reksadana tidak segera membayar

ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan reksadana

Jenis-jenis Reksadana:

1. Reksadana Pendapatan Tetap.

Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana yang

dikelola (aktivanya) dalam bentuk efek bersifat utang.

2. Reksadana Saham.

Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana yang

dikelolanya dalam efek bersifat ekuitas.

3. Reksadana Campuran.

Reksadana yang mempunyai perbandingan target aset alokasi pada efek saham dan

pendapatan tetap yang tidak dapat dikategorikan ke dalam ketiga reksadana lainnya.

4. Reksadana Pasar Uang.

Reksadana yang investasinya ditanam pada efek bersifat hutang dengan jatuh tempo

yang kurang dari satu tahun.

41

Page 42: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

2.6 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Laju Investasi

Laju investasi yang ditanam disuatu negara atau daerah, dipengaruhi oleh beberapa

faktor, yaitu:

1. Tingkat keuntungan yang diramalkan

Ramalan mengenai keuntungan-keuntungan masa depan akan memberikan

gambaran kepada pengusaha mengenai jenis-jenis usaha yang prospektif dan dapat

dilaksanakan dimasa depan, dan besarnya investasi yang harus dilakukan untuk

memenuhi tambahan barang-barang modal yang di perlukan.

42

Page 43: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

2. Tingkat bunga (interest rate)

Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberikan keuntungan

kepada para pengusaha, dan para investor hanya akan menanamkan modalnya

apabila tingkat pengembalian modal dari modal yang di tanam, berupa persentase

keuntungan netto (belum dikurangi dengan tingkat bunga yang di bayar), modal

yang di peroleh lebih besar dari tingkat bunga. Seorang investor mempunyai dua

pilihan di dalam menggunakan modal yang dimilikinya yaitu :

pertama, adalah dengan meminjamkan atau membungakan uang tersebut

(deposito);

kedua, dengan menggunakannya untuk investasi. Dalam hal dimana pendapatan

yang diperoleh adalah lebih dari tingkat bunga, maka pilihan terbaik adalah

mendepositkan uang tersebut, dan akan menggunakannya untuk investasi apabila

tingkat keuntungan yang di peroleh adalah lebih besar dari tingkat bunga yang akan

dibayar.

3. Ramalan mengenai ekonomi di masa depan

Dengan adanya ramalan tentang kondisi masa depan akan dapat menentukan tingkat

investasi yang akan tercipta dalam perekonomian. Apabila ramalan di masa depan

adalah baik maka investasi akan naik. Sebaliknya, apabila ramalan kondisi ekonomi

di masa akan datang adalah buruk, maka tingkat investasi akan rendah.

4. Kemajuan teknologi

Dengan adanya temuan-temuan teknologi (inovasi), maka akan semakin banyak

kegiatan pembaharuan yang akan di lakukan oleh pengusaha, sehingga makin tinggi

tingkat investasi yang dicapai.

5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahannya

Dengan bertambahnya pendapatan nasional maka tingkat pendapatan masyarakat

akan meningkat, daya beli masyarakat juga meningkat, total agregat demand yang

pada akhirnya akan mendorong tumbuhnya investasi lain (Induced Invesment).

6. Keuntungan yang diperoleh perusahaan

Semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan, maka akan mendorong para

pengusaha untuk menyediakan sebahagian keuntunngan yang diperoleh untuk

investasi-investasi baru

43

Page 44: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

7. Situasi politik

Kestabilan politik suatu negara akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi para

investor terutama para investor asing, untuk menanamkan modalnya. Mengingat

bahwa investasi memerlukan suatu jangka waktu yang relatif lama untuk

memperoleh kembali modal yang ditanam dan memperoleh keuntungan. Sehingga

stabilitas politik jangka panjang akan diharapkan oleh investor.

8. Pengeluaran yang dilakukan pemerintah.

Pengeluaran-pengeluaran yang di lakukan oleh pemerintah dapat berupa

pengeluaran pembangunan dan rutin baik itu dalam penyediaan sarana dan

prasarana atau fasilitas publik dalam menunjang kegiatan investasi dan juga

prekonomian secara keseluruhan baik itu skala nasional maupun daerah. Sehingga

menarik para investor dalam negeri maupun asing untuk berinvestasi di suatu

negara ataupun daerah.

9. Kemudahan yang diberikan oleh pemerintah setempat.

Tersedianya kemudahan-kemudahan dalam birokrasi, dalam perpajakan (tax

holiday), yaitu suatu keringanan di dalam pajak apabila suatu perusahaan mau

menanamkan keuntungan yang diperolehnya ke dalam investasi baru, ataupun

apabila perusahaan yang bersangkutan mau dan bersedia menanamkan investasinya

di suatu daerah dalam kurun waktu tertentu sehingga mendorong para investor

untuk menanamkan modalnya.

10. Pengaruh nilai tukar (kurs)

Secara teoritis dampak perubahan tingkat/nilai tukar dengan investasi bersifat tidak

pasti (uncertainty). Shikawa (1994), mengatakan pengaruh tingkat kurs yang

berubah pada investasi dapat langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs

tersebut akan berpengaruh pada dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran

domestik. Dalam jangka pendek, penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi

investasi melalui pengaruh negatifnya pada absorbsi domestik atau yang dikenal

dengan expenditure reducing effect. Karena penurunan tingkat kurs ini akan

menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang disebabkan kenaikan tingkat harga-

harga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan permintaan domestik

masyarakat. Gejala diatas pada tingkat perusahaan akan direspon dengan penurunan

pada pengeluaran/alokasi modal pada investasi. Pada sisi penawaran, pengaruh

44

Page 45: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

aspek pengalihan pengeluaran (expenditure switching) akan perubahan tingkat kurs

pada investasi relatif tidak menentu. Penurunan nilai tukar mata uang domestik

akan menaikkan produk-produk impor yang diukur dengan mata uang domestik dan

dengan demikian akan meningkatkan harga barang-barang yang diperdagangkan/

barang-barang ekspor (traded goods) relatif terhadap barang-barang yang tidak

diperdagangkan (non traded goods), sehingga didapatkan kenyataan nilai tukar

mata uang domestik akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang

perdagangan tersebut.

45

Page 46: Makalah Teori Ekonomi Makro - Investasi

BAB III

PENUTUP

Investasi adalah suatu kegiatan dimana investor menanamkan kekayaannya untuk

dijadikan modal usaha dengan maksud agar mendapatkan keuntungan yang besar.

Dengan adanya investasi tersebut, bisa memberikan andil bagi perkembangan negara.

Dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan salah satu indikator penentu tingkat

pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu negara. Dengan kata lain, semakin

tinggi nilai investasi dalam suatu negara maka akan semakin tinggi pula pertumbuhan

dan pembangunan ekonomi dari negara yang bersangkutan.

Di dalam penanaman modal dalam negeri, penekanannya lebih kepada aspek

perseorangan warga negara Indonesia, badan usaha milik negara, dan/atau pemerintah

Negara Indonesia yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik

Indonesia.

Sedangkan dalam penanaman modal asing penekanannya lebih kepada perseorangan

warga negara asing, badan usaha asing, dan/atau pemerintah asing yang melakukan

penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia, dengan kegiatan usaha-usaha

atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal, kecuali bidang usaha atau

jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan persyaratan dan batasan

kepemilikan modal asing atas bidang usaha perusahaan diatur didalam Peraturan

Presiden No. 36 Tahun 2010.

Dengan beberapa pertimbangan, maka dapat disimpulkan bahwa negara Indonesia

adalah sebuah negara yang sedang berkembang, dan tentunya masih banyak dana-dana

yang diperlukan untuk melangsungkan hidupnya, salah satunya melalui Penanaman

Modal Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing. Dengan tersedianya modal yang

mencukupi, diharapkan dapat menjadi faktor utama yang berperan dalam mempercepat

pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga tujuan pembangunan nasional: masyarakat

yang adil, makmur, dan sejahtera, dapat tercapai.

**********

46