tentang kalam dan tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/bab i, vii, daftar pustaka.pdf ·...

76
"' TAMSIL DALAM AL-QUR' AN DAN AL-SUNNAH (Studi Pemahaman Al-Ghazali dalam Kitab Majmu'ah Rasail Tentang Kalam dan Tasawut) Oleh: Husein Aziz :2 -2. i NIM.: 993147/SJ e. I DISERTASI Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Untuk Memenubi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Doktor dalam Dmu Agama Islam YOGYAKARTA 2006

Upload: lexuyen

Post on 03-Mar-2019

255 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

"'

TAMSIL DALAM AL-QUR' AN DAN AL-SUNNAH (Studi Pemahaman Al-Ghazali dalam Kitab Majmu'ah Rasail

Tentang Kalam dan Tasawut)

Oleh:

Husein Aziz

:2 'IC~. -2.

~21 i

NIM.: 993147/SJ e. I

DISERTASI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Untuk Memenubi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Doktor

dalam Dmu Agama Islam

YOGYAKARTA 2006

Page 2: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

PERNY ATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama NIM. Program

: Drs. Husein Aziz, M.Ag. : 993147/S3 : Doktor

Menyatakan bahwa disertasi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk

sumbernya

11

Y ogyakarta,

0

Drs. Husein Aziz. M.Ag NIM.: 993147/S3

Page 3: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

DEPARTEMEN AGAMA RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

PENGESAHAN

DISERTASI berjudul : TAMSIL DALAM AL-QUR' AN DAN AL-SUNNAH

Ditulis oleh

NIM

(Studi Pemahaman Al-Ghazali dalam Kitab Majmu'ah Rasail

Tentang Kalam dan Tasawuf)

: Drs. Husein Aziz, M.Ag

: 993147 I S3

Telah dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Doktor dalam Ilmu Agama Islam

Page 4: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

Ditulis oleh

NIM

DEPARTEMEN AGAMA RI U!'!I'!!:P'5ITA5 ISLAM NEGEP..I SUNAN KAUJAGA YOGYAKAiiTA

DEWAN PENGUJI UJIAN TERBUKA I PROMOS!

: Drs. Husein Aziz, M.Ag

: 99,1!t? I S3

DISERTASI berjudul : TAMSIL DALAM AL-QUR' AN DAN AL-SUNNAH

(Studi Pemahaman Al-Ghazali dalam Kitab Majmu'ah Rasail

Tentang Kalam dan Tasawuf

Ketua Sidang Prof Dr. H. M. Amin Abdullah

Sekretaris Sidang : Prof Drs. H. Akh. Minhaji, M.A, Ph.D

Anggota 1. Prof Dr. H. Nashruddin Baidan, M.A ( Promotor I Anggota Penguji )

2. Dr. Hamim Ilyas, M.A ( Promotor I Anggota Penguji )

3. Dr. H. Sukamta, M.A ( Promotor I Anggota Penguji )

4. Dr. Muhammad, M.Ag ( Anggota Penguji )

5. Prof Dr. Syamsul Hadi, S.U., M.A. ( Anggota Penguj i )

6. Prof Dr. H. Machasin, M.A ( Anggota Penguji )

Diuji di Y ogyakarta pada tanggal 8 April 2006

Pukul 13.00 s.d 15.00 WIB

Hasil I Nilai ........................ .

(

(

(

(

Predikat : Memuaskan I Sangat memuaskan I Dengan Pujian *

*) Coret yang tidak sesuai

Page 5: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

Dl'l'i\RTEMEN A<iAMA

t::"'ill\'t:RSITAS ISl.Al\1 Nt:Gt:KI SlX\S KAl.IJAGA

PROGl~AM PASC ASAIUANA

Pro motor Prof. Dr. H. Nashruddin Baidan, M.A. ( )

Promotor Dr. Hamim Dyas, M.A. (~J)

v

l' "IM~11 S3\1wt;1 Ji1ms'T"k.rtf

Page 6: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

NOTA DINAS

Assalamu'alaikum wr. wb.

Kepada Yth. Direktur Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Disampaikan dengan horrnat, setelah melakukan koreksi dan penilaian

terhadap naskah disertasi berjudul :

TAMSIL DALAM AL-QUR'AN DAN AL-SUNNAH (Studi Pemahaman Al-Ghazali dalam Kitab Majmu'ah Rasail

Tentang Kalam dan Tasawut)

yang ditulis oleh :

Nam a NIM. Program

: Drs. Husein Aziz, M.Ag. : 993147/S3 : Doktor

sebagaimana yang disarankan dalam Ujian Pendahuluan (Tertutup) pada tanggal 26 Nopember 2005, saya berpendapat bahwa disertasi tersebut sudah dapat diajukan ke Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk diujikan dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor (S3) dalam rangka memperoleh

gelar Dokior dalam bidang Ilmu Agama Islam.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Prof. Dr. H. M. Amin Abdullah

\'I

Page 7: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

NOTA DINAS

Kepada Yth. Direktur Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Assalamu'alaikum wr. wb.

Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan koreksi dan penilaian

terhadap naskah disertasi berjudul :

TAMSIL DALAM AL-QUR' AN DAN AL-SUNNAH (Studi Pemahaman Al-Ghazali dalam Kitab Majmu'ah Rasail

Tentang Kalam dan Tasawut)

yang ditulis oleh :

Nama NIM. Program

: Drs. Husein Aziz, M.Ag. : 993147/S3 : Doktor

Sebagaimana yang disarankan dalam Ujian Pendahuluan (Tertutup) pada tanggal 26 Nopember 2005, saya berpendapat bahwa disertasi tersebut sudah dapat diajukan ke Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk diujikan dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor (S3) dalam rangka memperoleh gelar Doktor dalam bidang Ilmu

Agama Islam.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Yogyakarta, !L ~ · )lt;JOb

Page 8: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

NOTADINAS

Assalamu'alaikum wr. wb.

Kepada Yth. Direktur Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Disampaikan dengan honnat, setelah melakukan koreksi dan penilaian

terhadap naskah disertasi berjudul :

TAMSIL DALAM AL-QUR' AN DAN AL-SUNNAH (Studi Pemabaman Al-Gbazali dalam Kitab Majmu'ah Rasail

Tentang Kalam dan Tasawut)

yang ditulis oleh :

Nama NIM. Program

: Drs. Husein Aziz, M.Ag. : 993147/S3 : Doktor

Sebagaimana yang disarankan dalam Ujian Pendahuluan (fertutup) pada tanggal 26 Nopember 2005, saya berpendapat bahwa disertasi tersebut sudah dapat diajukan ke Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk diujikan dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor (S3) dalam rangka memperoleh gelar Doktor dalam bidang Ilmu

Agama Islam.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Yogyakarta, 31 Januari 2oo6

Promotor/ Anggota Penilai,

~ Dr. Hamim Ilyas, M.A.

Vlll

Page 9: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

NOTADINAS

Assalamu'alaikum wr. wb.

Kepada Yth. Direktur Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan koreksi dan penilaian terhadap naskah disertasi berjudul :

TAMSIL DALAM AL-QUR' AN DAN AL-SUNNAH (Studi Pemahaman Al-Ghazali dalam Kitab Majmu'ah Rasail

Tent~ng Kalam dan Tasawuf)

yang ditulis oleh :

Nama NIM. Program

: Drs. Husein Aziz, M.Ag. : 993147/S3 : Doktor

Sebagaimana yang disarankan dalam Ujian Pendahuluan (Tertutup) pada tanggal 26 Nopember 2005, saya berpendapat bahwa disertasi tersebut sudah dapat diajukan ke Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk diujikan dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor (S3) dalam rangka memperoleh gelar Doktor dalam bidang Ilmu

Agama Islam.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Yogyakarta, 29 Janu8.ri 2006

Anggota Penilai,

Dr. H. Sukamto, M.A. lX

Page 10: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

NOTADINAS

Assalamu'alaikum wr. wb.

Kepada Yth. Direktur Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan koreksi dan penilaian terhadap naskah disertasi berjudul :

TAMSIL DALAM AL-QUR' AN DAN AL-SUNNAH (Studi Pemahaman AJ-Ghazali dalam Kitab Majmu'ah Rasail

Tentang Kalam dan Tasawut)

yang ditulis oleh :

Nama NIM. Program

: Drs. Husein Aziz, M.Ag. : 993147/S3 : Doktor

Sebagaimana yang disarankan dalam Ujian Pendahuluan (Tertutup) pada tang,5al 26 Nopember 2005, saya berpendapat bahwa disertasi tersebut sudah dapat diajukan ke Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Y ogyakarta untuk diujikan dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor (S3) dalam rangka memperoleh gelar Doktor dalam bidang Ilmu

Agama Islam.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Y ogyakarta, 3 O J enu2.r i 2 006

Anggota Penilai,

--Dr. Muhammad, M.Ag. x

Page 11: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

NOTADINAS

Assalamu'alaikum wr. wb.

Kepada Yth. Direktur Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan koreksi dan penilaian terhadap naskah disertasi berjudul :

T AMSIL DALAM AL-QUR' AN DAN AL-SUNNAH (Studi Pemahaman Al-Ghazali dalam Kitab Majmu'ah Rasail

Tentang Kalam dan Tasawut)

yang ditulis oleh :

Nama NIM Program

: Drs. Husein Aziz, M.Ag. : 993147/S3 : Doktor

Sebagaimana yang disarankan dalam Ujian Pendahuluan (Tertutup) pada tanggal 26 Nopember 2005, saya berpendapat bahwa disertasi tersebut sudah dapat diajukan ke Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk diujikan dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor (S3) dalam rangka memperoleh gelar Doktor dalam bidang Ilmu Agama Islam.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Y ogyakarta, 1 Pe brue.r i 2 C06

Anggota Penilai,

Page 12: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

ABSTRAK

Al-Qur'an dan al-Sunnah merupakan sumber ilmu pengetahuan bagi umat Islam. Oleh karena itu usaha memahami keduanya secara umum dan ayat-ayat dan hadis tamsil secara khusus menjadi perhatian sejak zaman sahabat. Dalam memahami ayat-ayat dan hadis tamsil yang berkaitan dengan teolo.gls metafisik ini terjadi perbedaan penafsiran, utamanya di kalangan ulama kalam yang pada perkembangannya menimbulkan banyaknya aliran keagamaan (madzhab) yang fanatik dalam Islam dan tidak jarang mengakibatkan adanya polemik dan bahkan konflik fisik. Perbedaan pemahaman ini bersumber dari perbedaan metodr dari masing-masing tokoh dan golongan. Melihat kenyataan ini, Al-Ghazali dengan kapasitas keilmuannya menawarkan penyelesaian yang bebas dari taklid dan fanatisme.

Perbedaan pemahaman ini menarik untuk dikaji baik dari aspek teologi maupun scjarahnya. Disertasi ini menelaah penafsiran Al-Ghazali dengan pertimbangan ia berasal dari kalangan madzhab sunni, madzhab yang dianut oleh mayoritas umat Islam di samping otoritas kitab-kitabnya telah diakui dan diterima sccara luas di dunia Islam termasuk Indonesia di dalamnya.

Pcnclitian ini menggunakan pendekatan sejarah dengan mengemukakan masalah -rnasalah pokok tentang pemahaman baru dari penafsiran Al-Ghazali terhadap ayat dan hadis tamsil, dan faktor-faktor yang melatarbelakangi penafsirannya scrta ~ ebaran ide dan gagasannya pada tokoh-tokoh di masa sesudahnya. Peneli · n ini bertujuan untuk menjelajahi pemahaman baru dalam pcnafsiran Al-Oh ·Ii yang menjadi perkembangan dalam sejarah penafsiran al­Qur'an dan al-Sunnah dan pemikiran Islam mengenai ayat-ayat dan hadis tamsil secara khusus dan ayat al-Qur'an dan al-Sunnah secara umum

Pcnclitian ini menghasilkan temuan bahwa pemahaman baru pada penafsiran Al-Ghazali itu memiliki perbedaan sentral dan periferal dibandingkan dengan pemahaman yang ada sebelumnya. Pemahaman pertama (sentral) berupa pcmahaman baru yang gagasan pokoknya berlainan dengan pemahaman yang dihasilkan scbelumnya, yang bcrarti ada perbcdaan subtansial. Pemahaman baru itu adalah menggunakan makna yang tcrsurat (makna lahir) dan makna yang tersirat (makna batin). Kcdua makna itu tidak bertcntangan danjustru makna yang tersirat melengkapi dan meyempumakan makna yang tcrsurat ibarat isi dan wadahnya atau seperti pandangan dari jarak dekat dan pandangan dari jarak jauh. Demikian itu karcna Al-Ghazali memahami ayat dan hadis tamsil dengan penafsiran ganda, takwil dan tasybih. Takwil, yaitu menggeser makna primer ke makna sekunder - dalam kaitannya dengan ilmu kalam - scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk. Tasybih - dalam kaitannya dengan tasawuf- scbagai sarana menyerupakan Allah S\vt. ~ccara batiniah dengan makhluk-Nya, sehingga manusia dapat mendekati sifat-sifat-Nya yang berarti bcrakhlak mulia, layak mcnjadi khalifah-Nya, dan mcncintai-Nya, di samping juga mcnjadikan ayat dan hadis tamsil sebagai (a) pcrmisalan yang menjclaskan Allah swt. dan apa yang ada di hadirat-Nya dengan

Xll

Page 13: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

apa yang ada di hadapan manusia. (b) pennisalan yang menjelaskan Allah yang dapat dilihat manusia di dunia dengan mata kalbu dan di akhirat dengan mata kepala. ( c) pennisalan bahwa Allah memimpin alam dengan segala isinya seperti manusia memimpin dirinya. Adapun pada pemahaman ulama sebelumnya terdapat pengabaian salah satu dari dua makna: makna tersirat atau makna tersurat pada satu pihak, dan pada pihak yang lain kedudukan akal dan naqal tidak seimbang. Mu'tazilah dan para filusuf hanya mentakwil dengan mengedepankan akal atas naqal, Asy'ariyah mentakwil dengan mengedepankan naqal atas akal. Sementara golongan Hasywiyah hanya memahami makna lahir dan mengabaikan makna batin, sedangkan golongan Bathiniyah hanya memahami makna batin. Pemahaman kedua (periferal) berupa pemahaman dengan menyampaikan gagasan pokok yang sama dengan penafsiran dan pemikiran sebelumnya dan hanya berbeda dalam rincian penjelasan yang tidak berarti. Perbedaan periferal ini ditemukan di antaranya pada persoalan kalam Allah.

Pemahaman Al-Ghazali yang mengandung perbedaan sentral ini, utamanya penafsiran gandanya mempunyai signifikansi intelektual yang cukup berarti dalam hubungannya dengan aliran-aliran keagamaan dalam Islam, karena semua unsur metodologi mereka secara tidak langsung telah digunakan dan difungsikan oleh Al­Ghazali sesuai dengan proporsinya setelah diurai dan ditata ulang. Pada pihak lain, penafsiran gandanya itu dapat mensintesakan ilmu kalam dan tasawuf.

Adapun faktor yang melatarbelakangi penafsiran Al-Ghazali memiliki pemahaman baru sehingga menimbulkan perkembangan signifikan dalam dunia pemikiran Islam adalah semangat zaman yang mengitarinya. Semangat zaman itu berupa keberagaman aliran pemikiran keagamaan yang diakibatkan oleh perbedaan metode penafsiran atau jelasnya perkembangan pemikiran pada satu pihak dan perkembangan pengetahuan kebahasaan pada pihak yang lain.

Selanjutnya mengenai persamaan ide penafsiran Al-Ghazali dengan tokoh­tokon lainnya dalam hubungannya dengan waktu sebelum dan sesudahnya, diketahui bahwa model penafsiran Al-Ghazali itu didapatkan pada model penafsiran Muhy al­Din Ibnu Arabi dalam mentakwil dan mentasybih, Najm al-Din al-Dayah dalam menggabungkan makna lahir dan makna batin dan dan Sayyid Qutub dalam pandangannya bahwa makna lahir sebagai sarana menjelaskan dan memperindah bahasa penyampaian, sedangkan makna batin sebagai sarana taqdis. Kemudian tentang persamaan model penafsiran Al-Ghazali dalam hubungannya dengan ilmuwan--ilmuwan sebelumnya, diketahui bahwa konsep Al-Ghazali mempunyai persamaan dengan Al-Muhasibi tentang skeptisisme, dengan Al-Asy'ari tentang kalam Allah, dengan Plato, seorang filusuf Yunani mengenai ajaran tentang idea, dan dengan Aristoteles mengenai logika syllogisme.

xm

Page 14: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

PEDOMAN TRANSLITERASI

Konsonan I

·--·- ---·- -- ----- ------·--- --------------------,

y - b u =

w - ts c = J c = h t = kh .l = d .5 =dz

.; = r

...r' = s

.J = sy

./' = sh

./ = dh

.1 = th

J;. = zh - ' " -'-

t. = gh .,j = f

..; = q .!l = k

J=I r = m 0 = n

·=h

.s = y

Note: Untuk nama orang, antara huruf h dan h tidak dibedakan

Ta' Marhuthah

l~ok:I ;en~ek

- - u

Ta· Marhuthah ( 0 ) ditulis dengan h_bila mati, dan dengan t bila hidup.

- I Contoh : ~1 - al-Maktabah

Vokal panjang Kata sandang al- (al-ta'rit) ( kccual i nama orang) I ._ .. -. ____ ,--~

1~"'-'----J-,-d-it_u_li_s_d_en_g_a_n_a_l,-ta_n_pa_a_d_a_pe_m_be-daa--n-a-nta_ra_a_I-~

I _ ~ Qamariyah dan al-Syamsiyah.

l~---u ___ _._c_o_n_to_h_:_0_U_.;il_~_, _=_al_-F_u_r_q-an ________ _,

Diftong )1 =aw

._;I '"" ay

.; = i

(I pada akhir kata, kecuali nama orang).

Contoh : ~) ;.1 - al-mawrid

~1 s al-syaykh

.:;\:S ~ kitabi

Cata tan Untuk nama orang, diusahakan ditulis sesuai dengan tulisan yang sudah lumrah sebagaimana biasa ditulis, dan tidak harus mengikuti transliterasi ini.

Contoh: Fazlur Rahman dan bukan Fadl al-Rahman

'---------------~-------------------'

XIV

Page 15: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk
Page 16: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

KATA PENGANTAR

Dengan selesainya penulisan disertasi ini, penulis menghaturkan syukur

alhamdulillah ke hadirat Allah swt. karena atas rahmat dan taufik-Nya semata

penulis dapat menyelesaikan penulisan disertasi ini. Shalawat dan salam semoga

selalu dilimpahkan kepada Nabi kita Muhammad saw., penutup para Nabi dan

Rasul.

Dalam perspektif penulis, pemilihan topik disertasi ini dilatarbelakangi olelt

masih kurangnya penelitian tentang tokoh yang memiliki kapabelitas dalam berbagai

disiplin keilmuan yang notabene masih relevan dengan persoalan-persoalan

kontemporer. Kenyataan itu mengguga.h penulis untuk ambil bagian menutup

kekurangan tersebut dengan harapan akan memberikan smnbangsih dalam

menghadapi pennasalahan-permasalahan umat Islam di masa kini.

Penulis tertarik mengangkat figur Abu Hamid, Muhammad lbnu Muhammad

Ibnu lviuhammad Al•Gbaz.ali karena sikapnya yang inlduisif, menerima ilmu

pengetahuan tanpa mempedulikan dari mana datangnya, dari kawan maupun lawa11,

dari muslim atau pun non muslim asal pengetahuan itu benar dan ditunjang oleh

argumentasi yang kuat dan meyakinkan.

Penulisan disettasi ini tentu saja tidak akan lepas dari kelemahan-kelemahan.

Oleh karena itu, saran dan kritik sangat penulis harapkan, dan untuk itu penulis

menyampaikan terima kasih.

Pada kesempatan ini, penulis memberikan penghargaan dan terima kasih

yang tulus kepada Bapak promotor, Prof. Dr. H. Nashruddin Baidan, M.A., dan Dr.

xv

Page 17: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

Hamim Dyas, M.A yang telah meluangkan waktunya, membimbing dengan penuh

kesabaran, memberikan masukan, saran, dan arahan yang sangat berharga sehingga

penulisan disertasi ini berlangsung dengan lancar.

Selanjutnya ucapan terima kasih juga dihaturkan kepada Bapak Rektor

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Prof. Dr. H. M.Amin Abdullah, mantan

Direktur Program Pascasarjana Prof. Dr. H. Noeruzaman Ashidiqi, M.A., Prof vr.

H. Musa Asy' arie, Bapak Direktur Program Pascasarjana, Prof. Dr. H. Machasin,

M.A., serta Bapak asisten Direktur Program Pascasarjana Prof. Dr. H. Iskandar

Zulkarnain yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan

program Doktor kepada penulis dan atas dorongan, peringaum, dan kebijakan­

kebijakannya untuk dapat menyelesaikan studi tepat waktu.

Demikian pula, penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada Bapak

Rektor dan Dekan Fakultas Adah IAIN Sunan Ampel Surabaya yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melanjutkan studi sampaijenjang program

Doktor, juga penulis menyampaikan terima kasih kepada karyawan perpustakaan

pusat Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga serta perpustakaan pusat Institut

Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya yang telah membantu penulis dalam

menelusuri referensi sehingga penulisan desertasi ini berjalan lancar.

Tidak lupa, ucapan terima kasih yang tulus kepada istriku, dan anak-anakku,

atas do' a, kesabaran, dorongan, semangat dan pengertian mereka, untuk

menyelesaikan program yang penulis jalani.

XVI

Page 18: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian penulisan ini.

Akhirnya penulis berdo'a semoga mereka semua mendapatkan imbalan dan

pahala yang sebesar-besamya dari Allah swt. yang tidak akan menyia-nyiakan

hambanya yang berbuat kebaikan.

XVll

Yogyakarta, 20 Januari 2006

Penulis

Husein Aziz

Page 19: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk
Page 20: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

DAFTAR ISi

HALAMAN IBDUL ................................................................... .

PERNYATAAN KEASLIAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11

PENGESAHAN REKTOR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 111

DEW AN PENGUJI .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . IV

PENGESAHAN PRO MOTOR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v

NOTA DINAS . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. VI

ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . XII

PE DOMAN TRANSLITERASI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xiv

KA TA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xv

DAFT AR ISi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . XVII

BABI PENDAHULUAN .......................................................... .

A. Latar Belakang Masalah ................................................ .

B. Rumusan Masalah ......................................................... 16

C. Tujuan dan Kegunaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17

D. Tinjauan Pustaka... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18

E. Metode Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21

F. Konstribusi dalam Pengembangan Ilmu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27

G. Sistematika Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28

BAB II AL-GHAZALI DAN KARY A-KARY ANYA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 30

A. Kehidupan Awal Al-Ghazali . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 30

B. Pengembaraan Intelektual Al-Ghazali .................................. 34

C. Keadaan Sosial Politik Masa Al-Ghazali . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 35

D. Karya-karya Utama Al-Ghazali ......................................... 37

E. Majmu'ah Rasail . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 40

xvm

Page 21: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

• BAB ill PANDANGAN AL-GHAZALI TENTANG AL-QUR'AN

DAN Al.-SUNNAH . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 48

A Perlunya Penafsiran al-Qur'an dan al-Sunnah . . . ... .. . . .. .. . .. . . . . . . . 48

B. Bahasa al-Qur'an dan al-Sunnah ... ... ... ... ... . .. ... ... ... ... ... .. . ... 55

BAB IV KERANGKA METODOLOGI PENAFSIRAN Al.-GHAZALI ... 61

A Kritik Al-Ghazali Terhadap Penafsiran Sebelumnya ................. 61

B. Landasan Penafsiran AI-Ghaz.ali . . . .. . . . . . . . .. . .. . .. . . .. .. . .. . .. . . .. .. . . 76

C. Penafsiran Ganda Al-Ghazali ............................................ 80

1. Takwil .. . . . . . .. .. . .. . .. . .. . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . .. . 83

2. Tasybih .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . .. .. 86

3. Langkah-Iangkah Penafsiran Al-Ghazali ... ... ... ... ... ... ... ... .. 97

• BAB V PEMAHAMAN AI.-GHAZALI TERHADAP A VAT

DAN HAD IS TAMSIL .. . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . 99

A Pemahaman Melalui Takwil . .. .. . .. . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . .. . . . . .. ... 99

1. Ayat dan Hadis Tamsil (Antropomorfisme) ... ... ... ... ... ... ... . 99

2. Kalam Allah . .. .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . . . . . . .. . . . . .. . .. 109

3. Ru'yatullah ... . . . ... . .. . . . . . . . . . . . . . . . ... ... . .. .. . .. . ... .. . .. . .. . .. . .. . 120

B. Pemahaman Melalui Tasybih . . . .. . .. . .. . .. . . .. . . .. . . . .. . .. . .. . .. . .. . .. .. 133

1. Penciptaan Adam ..................................................... 134

2. Sifat-sifat Allah .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . .. .. . .. . .. . 140

3. Allah Cahaya Langit dan Bumi . . . . . . . .. .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. . .. 143

XIX

Page 22: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

' BAB VI PEMBAHASAN TERHADAP PEMAHAMAN AL-GHAZALI

TENTANG AYAT DAN HADIS TAMSIL ............................ 160

A Pemahaman Baru yang Menjadi Perkembangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 160

B. Semangat Zaman yang Melatarbelakangi Penafsiran Al-Ghazali ... 175

C. Penyebaran Ide Penafsiran Al-Ghaz.ali . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 192

BAB VII PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 211

A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21 1

B. Saran ........................................................................ 216

DAFTARKEPUSTAKAAN ............................................................ 218

DAFT AR RIW A YAT HIDUP

xx

Page 23: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk
Page 24: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

A. Latar Belakang Masalah

BABI

PENDAHULUAN

Sejak zaman sahabat usaha memahami ayat-ayat dan hadis secara umum dan

tamsil 1 secara khusus telah dilakukan meskipunjumlahnya sangat kecil. Demikian

itu disebabkan sikap kehati-hatiannya pada satu pihak dan perasaan takut mentakwil

dan takut berdosa pada pihak yang lain. Umar lbnu Khaththab misalnya, ia

memukul Shabigh lbnu 'Asal sampai berdarah ketika ia mendengar Shabigh

menanyakan pengertian ayat tamsil. Bahkan ia membuangnya ke kota Bahsrah

sampai ia benar-benar yakin akan perubahan sikapnya.2 Para sahabat mengambil

sikap menerima apa adanya dari yang disampaikan al-Qur'an dan al-Sunnah. 3

Mereka tidak mempertentangkan teks satu dengan yang lainnya. Mereka juga tidak

1Tamsil secara etimologis adalah: (a) menyerupakan sesuatu dengan yang lain dan menyamakannya dengannya. (b) menggambarkan dengan tulisan atau semacamnya sehingga seolah­olah dapat dilihat. Lihat Luwis Ma'luf, al-Munjidfi a/-Lughah, (Beirut:al-Maktabah al-Syarqiyyah, 1986), h 746 Lihat pula Sa' di Farhud, Asrar al-Balaghahfi al-Tasybih wa al-Tamtsil, (Cairo:Dar al­Thiba'ah al-Muhammadiyyah,1979, h 5 Tamsil menurut Al-Ghazali adalah menyampaikan makna dalam bentuk permisalan, menjelaskan persamaan antara keduanya berikut menjelaskan hakikat perbandingan antara alam nyata yang dijadikan permisalan dan alam malakut yang merupakan sumber makna. Lihat Al-Ghazali, Misykat al-Anwar,(Beirut:Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah, 1994) h. 17 Lihat pula Ahmad Khalafullah, al-Fann al-Qashashy fl al-Qur 'an al-Karim, (Cairo: al- Anjilo, 1965) h, 155 Ayat dan hadis tamsil adalah ayat dan hadis yang menetapkan sifat-sifat manusia pada Allah yang meliputi: A sifat-sifat dzat seperti hayat (hidup), sama' (mendengar), bashar (melihat), ka/am (berbicara), al-jud (dermawan), al-quwwah (kekuatan), al-qudrah (kekuasaan), al-iradah (kehendak), al-izzah (keperkasaan), dan uzhmah (keagungan). B. menetapkan sifat-sifat qf'al (perbuatan­perbuatan) Allah swt. seperti al-istiwa' (bersemayam), al-ityan ( datang), al-nuzul (turun), al-ikram (memberi kemuliaan), al-in 'am (memberi ni'mat), al-taghayyur (berubah), dan al-ta 'aststur (terpengaruh). C. menetapkan sifat-sifat khabariyah sepertiyadani (dua tangan), al-wajhu (wajah) dan sifat-sifat fisik lainnya. Lihat Al-Syahrastani , al-Mila! wa al-Nihal (Beirut :Dar al-Fikr, tth. ), h. 92

2 Al-Suyuthi, Jalal al-Din, Shawn al-Manthiq wa al-Ka/am, (Mesir: Maktabah al-Khaniji

1947) h. 17-18 Lihat pula Ibnu Hajar, Fath al-Bari Syarh Shahihal-Bukhari, VIII (Cairo: Maktabah Mushthafa Muhammad, 1948) h. I 70

3 Abd al-Halim Mahmud, Nasy 'at al-Fikr al-Jslamy (Cairo : Dar al-Ma' arif, tth. ), h.115

Page 25: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

2

mencari da1il-da.Jil yang menunjukkan wujud Allah swt. dan sifat-sifat-Nya. Begitu

juga halnya dengan kebenaran Rasulullah saw., hari kiamat, hisab dan masalah­

masalah akidah yang lain4 Mereka tidak mengkaji tentang sifat-sifat dan subtansi­

subtansi sebagaimana para ahli kalam pada masa berikutnya.

Di antara pembahasan yang sedikit itu adalah penafsiran Ibnu Abbas . . terhadap hadis Nabi: (~I .. olJ;) l;y--i ~I; Jill ~; ~I; J- (Apakah anda

melihat Tuhanmu, Nabi berkata : Aku melihat cahaya. 5 Berdasarkan hadis ini, Ibnu

Abbas berpendapat bahwa Tuhan dapat dilihat. Bahkan Nabi Muhammad melihat

Tuhannya dua kali, sedangkan Aisyah menola.k pendapat yang menyata.kan bahwa

Tuhan dapat dilihat. 6

Para sahabat enggan mentakwil ayat-ayat tamsil secara Jebih jauh, mereka

mengambil sikap menyerah (tafwidh) dan menerima terhadap yang ada dan tidak

menyibukkan diri menentukan makna yang dimaksud karena hal itu dianggap

sebagai bid' ah yang tidak mereka sukai.7

Pada masa tabi'in, para ulamanyajuga mengambil sikap yang sama dengan

sikap para sahabat Nabi. Kebanya.kan mereka melarang memperdebatkan ayat-ayat

dan hadis-hadis tamsil yang tidak pernah dilakukan para sahabat. Sa'id Ibnu

Musayyab rnisalnya, ketika ditanya suatu mengenai al-Qur'an ia mengata.kan:" Aku

tidak akan berbicara sedikit pun tentang al-Qur'an".8 Demikian juga Hisyam,

'Urwah Ibnu Zubair, ia rnengatakan:" Aku tidak pernah mendengar ayahku

4 Muhammad Adnan Zarzur, 'Ulum al-Qur 'an wa Manahij al-Tqfsir, Mutasyahih al-Qur 'an : Dirasah Mawdhu'iyyah (Damaskus: Dar at-Fath, 1969). h. 90

5 Abu Huse.in, .Muslim Jbnu al-Hajjaj Tbnu Muslim, Shahih Muslim, m, (Reirut: Oar al­Fikr, 1981) h. 12

6 Ttmu Taymiyab, .Kita!> al-Asma' WQ 11!-Shifat, T (Be~mt: T>ar al-Kutub al-'Tlmiyyah, ! 988), h 323 7 · .

.. ~nan •. Muta~th al-Qw' wi, It. 9J 8 Ahmad Amin, Fajr al-Islam, (Cairo: Maktabab at-Nahdhah at-Mishriyyah, 1975) h. 300

Lihat pula Sayyid Qutub. aJ-T·1Shwir aJ-Fannyfi al&ur'an. (Cairo: Dar at-Ma'artt: 1980) h. 25

Page 26: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

3

mentakwil satu ayat pun dari al..Qur'an".9 Bahkan di antara mereka ada yang

menuduh para pentakwil sebagai penurut hawa nafsu (ahlu ahwa '), dan menilai ahJi

kalam sebagai kafir zindiq, sehingga masyarakat dilarang bergaul dengannya. 10

Hasan al·Bashri misalny~ melarang membahas dan memperdebatkan ayat·

ayat dan badis tamsil dengan menyatakan bahwa hanya orang.orang yang ragu

dalam beragama sajalah yang memperdebatkan ayat-ayat dan hadis tamsil tersebut. 11

Dari papa.ran di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa makna yang dimaksud

dari al·Qur'an dan al·Sunnah adalah makna lahir dengan bukti mereka tidak

melakukan pentakwilan. Namun ketidakterlibatannya dalam mentakwil dan

mengambil sikap menyerah serta menerima terhadap apa yang ada dalam ayat·ayat

dan badis tamsil tersebut tidak berpengertian bahwa mereka meyakini ma.kna lahir

yang mengacu pada pengertian bahwa Allah menyerupai sifat-sifat makhluk. 12

Adapun di antara tabi'in yang melakukan penta.kwilan adalah Mujahid. Ia

mentakwil firman Allah: ( o "\ __,.. )1) 11 ~ :) ..:...1) ~ Js- ,_; r> ~ (Amat besar

penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah)113

dengan makna; Aku menyia·nyiakan perintah Allah, dan mengartikan finnan A11ah:

( \ \ o o ~I) 11 ~ J ~ 1_,l _j ~ij (ke mana pun kamu menghadap, di sana wajah

Allah), 14 dengan makna; ke mana pun kamu menghadap di sana kiblat Allah. is Kata

janbi/Jah menurut makna leksikalnya adalah di sisi Allah, sedangkan makna kata

wajhullah adalah wajah Allah.

9 Ibid., h. 300 rn Al-Gbazali, I/jam al- 'Awwam 'an 'llm al-Ka/am, (Cairo : Maktabah al-Jundi, tth.), h. 93 11 Al-Suyuthy, Jalal al-Din.Shaun al-Manthiq, h.153 12 Al-Ghaz.ali. fl]am al- '.Awwam, h. 139 13 QS. a1-Zurnar(39): 56 14 QS. al-Baqarab (2): 115 IS Adnan, MuJasyabih a/-Qul',an, h. 130

Page 27: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

4

Dengan kata lain, para sahabat dan tabi'in membawa ayat-ayat dan hadis­

tamsil tersebut pada makna lahir dengan mengesampingkan "bagaimana"

(kayfiyyah) dan penyerupaan Tuhan dengan sifat makhluk. 16

Usaha memahami ayat-ayat dan hadis tamsil terus berkembang dan meluas

mulai dari abad kedua hijriyah. Abu Hasan, Muqatil Ibnu Sulaiman al-Uzdi (w.150

H.) dan Malik Ibnu Anas ( w.170 H. ), ketika memahami kata istawa (bersemayam)

dalam firman Allah : (O 41) 1.>y...-I if _,,JI Js- .:.?")I (Tuhan Yang Maha Pengasih

bersemayam di atas arasy), 17 dan kata yad (tangan) pada firman Allah: L. ~I \.;

(Vo ...r') 1.$~ ,. 41:-:- Ll ~ 01 ~ (Wahai Iblis, Apa yang menghalangimu

bersujud kepada yang Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku), 18 dan kata ja 'a

(datang) pada firman Allah : ('n' ~I) L...4..o ~.:Jill) ~J ~l>.-J (dan datang

Tuhanmu, sedang malaikat berbaris),19 mereka menyatakan bahwa istiwa ', yad dan

maji, adalah jelas, bagaimananya tidak diketahui, mengimaninya adalah wajib dan

menanyakannya adalah bid'ah20

Dengan kata lain Muqatil dan Malik memahami secara lahiriah (literalistik).

Namun begitu, mereka menolak pandangan bahwa Allah swt. menyerupai makhluk­

Nya atau sebaliknya, makhluk menyerupai Allah swt." 21

Golongan Syiah dan golongan Hasywiyyah yang dipelopori Hisyam Ibnu

Hakam ( w.190 H.) memahami ayat-ayat dan hadis tamsil menurut makna lahiriah

atau makna primer dan menolak makna majazi (takwil), sehingga Tuhan adalah

16 lbnu Taimiyyah, Majmu 'ah al-Rasail al-Kubra, I, (Mesir : Dar al-Ma'arif, tth.), h. 406

17 QS. Thaha (20) : 5

18 QS. Shad (38) : 75

19 QS. al-Fajr (89) : 22

20 Al-Syahrastani, al-Mila/, h. 92 - 93

21 Ibid., h. 92

Page 28: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

5

berupa bentuk jasmani (fisik) dan memungkinkan untuk berpindah tempat, turun,

naik, menetap dan bersemayam. 22

Adapun Ahmad Ibnu Hambal ( w.24 lH. ), melakukan pentakwilan terbatas

dan hanya pada tiga hadis23 dengan menggeser makna denotatifnya (hakiki) ke

makna konotatif (majazi) karena ma.kna Jahir dari hadis-hadis tersebut menurutnya

mustahil bagi Allah swt. Hadis pertama adalah hadis riwayat Abdullah Ibnu Umar : . ' . (.l..ti'-1 olJJ) J' J \II 4J Jil ~;,_,...,\II ~I (Hajar aswad adalah tangan kanan Allah

di bumi).24

Hadis kedua sabda Nabi: olJJ} if )I ttt...Pi ~ ~~I ~ ~ Jll ~

( ..L.....i"-I (Kalbu seorang mukmin berada di antara dua jari dari jari-jari Dzat Yang •

Maha Pengasih).25

Hadis ketiga sabda Nabi : ~I J.i ~if )I~ ~':J v' (..U--1 olJJ) (Alru mendapatkan Dz.at Yang Maha Pengasih di sisi kanan).26

Hadis pertama diartikan bahwa tangan kanan, biasanya dicium sebagai

pendekatan kepada pemiliknya dan hajar aswad dicium juga sebagai pendekatan

kepada Allah swt. sebagaimana diciumnya tangan kanan Maksudnya hajar aswad

itu bagaikan tangan kanan, dan sama sekali tidak mengacu pada dz.at, dan tidak pula

pada sifat dzat-Nya. Bentuk bahasa semacam ini disebut oleh AJ-Ghazali sebagai

gaya bahasa simile (al-syibhi).21 Hadis kedua dipahami bahwa yang dimaksud

dengan dua jari adalah jari-jari rohaniah, bukan jari-jari fisik yang mustahil bagi

Allah swt. Rohaniah jari-jari adalah alat yang memudahkan membolak-balik

sesuatu. Kalbu seseorang berada di antara sentuhan malaikat dan sentuhan setan,

22 Ibid., h. 103. 23

Al-Gbazali, Fayshal al-Tafriqah, (Beirut: Dar al-Kutub at-•Ilmiyyah, 1994), h. 84 24

Ahmad Ibnu Hambal, al-Musnad., ed. Ibnu Hajar at-• Asqalani, II, (Beirut: Dar al-Fikr, 1991). h 172

2~ !hid, n. h. ss2 26

Ibid, Il. h .. 142 27

AJ-Ohazali, Fayshal, h. 84

Page 29: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

6

dengan keduanya Allah swt. membolak-balik kalbu manusia.28 Adapun kata qibal

al-yamin (sisi kanan) dalam hadis ketiga juga dipahami sebagai pendekatan bukan

dengan dz.at atau sifat-Nya, tetapi dengan salah satu dari accidents (al- 'awaridh)­

Nya.29

Ahmad lbnu Hambal hanya mentakwil tiga hadis, karena ia tidak melihat

adanya hal-hal yang mustahil bagi Allah swt. selain pada hadis-hadis tersebut.

Demikian itu karena ia tidak banyak memberikan porsi penalaran akal. Seandainya

ia melihat dengan penalaran yang tajam, akan tampak kepadanya hal-hal lain yang

mustahil bagi Allah swt. seperti kata yang menunjuk kata arah fawqa (di atas ):

(o •~I)~; i:r- r-4J 4.J_,i\$; (Mereka takut kepada Tuhannya di atas mereka),30

dan kata yang mengacu pada makna peralihan seperti kata nazala (turun) dalam

hadis Nabi: (~}~~I olJ.J) t..,;..UI ~L......JI JI~ JS' iJ ~.J J.:M (Tuhan kita turun setiap

malam ke langit dunia ), 31 dan lain sebagainya yang tidak ia takwilkan.

Sementara golonJ8D Bathiniah yang dipelopori 'Ubaidillah lbnu al-Husain

al-Qirawany (w.322 H.) memahami al-Qur'an secara umum dan ayat-ayat-dan

hadis-hadis tamsil secara khusus hanya memperhatikan pada makna batin yang

nantinya mengakibatkan faham tidak perlunya beramal. Mereka mentakwil al­

Qur'an dan hadis kepada makna yang tidak dikehendaki agama Islam dengan tanpa

adanya aturan takwil yang menjadi pegangannya. 32 Sebagai misaL, mereka

28 Ibid., h. 84

29 Ibid., h. 83

30 QS. al-Nahl (16) : 50

31 At-Bukiwl, Abu A.bdilla.h Muhammad Ibnu Ismail, Shahih ai-iJukhari,II (Beirut: Dar al­Fikr, 1994) h. 66

. 32

Al-Dzahaby, Muhammad Husain, al-Tqfsir wa al-Mrefassirun, II, (Mesir: Dar al-Kutub al-Haditsah, tth. ), h. 240 -241. Lihat puJa AJ-Baghdady, a/-Farqu bayn a/-Firaq (Beirut : Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah, tth.), h. 218

Page 30: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

7

menafsirkan kata rabb (tuhan) dan al-bayt (rwnah) dalam firman AJJah :

(i .fa.}) 4.1 l.:U. y) 'J~

(Hendaknya mereka menyembah Tuhan Pemilik ka'bah ini).33 dengan makna ruh

untuk kata rabb dan makna badan untuk kata al-bayt. 34

Para filusuf muslim seperti Abu Nashr Muhammad lbnu Muhammad al­

Farabi (w.339H.) dan Abu 'Ali Husain lbnu Abdillah lbnu Sina (w.370 H.)

menafsirkan al-Qur'an dan hadis Nabi dengan penafsiran filsafat murni, suatu

pemahaman bahwa hakikat al-Qur' an dan hadis Nabi sebagai simbol-simbol dan

isyarat-isyarat yang tidak dapat dipahami oleh kebanyakan orang dan tidak dapat

dimengerti oleh orang-orang yang terbatas akalnya. Oleh karena itu Nabi

menjelaskannya dengan bahasa yang sesuai dengan daya tangkap mereka, yaitu

dengan bahasa inderawi demi kemaslahatan mereka, meskipun tidak sesuai dengan

apa yang sebenamya, dan itu menurut para filusuf tidak dianggap sebagai suatu

kebohongan 35

Jelasnya adalah bahwa semua ayat-ayat al-Qur'an dan hadis-hadis Nabi

menurut para filusuf adalah tamsil yang harus ditakwil sesuai dengan filsafatnya,

sehingga mereka menetapkan bahwa alam akhirat adalah bersifat aq/i dan rohani,

tidak jasmaniah. Atas dasar itu mereka menolak konsep pemikiran yang menyatakan

adanya kebangkitan jasmani, mengingkari kelezatan jasmani di sorga dan

penderitaan jasmani di neraka sebagaimana yang dideskripsikan al-Qur'an dan al­

Sunnah.36

33 QS. Quraysy (106) : 3

34 Al-07.ahaby, al-Tajsir, h. 245

3' Ibid., h. 420-421 Lihat pula Al-Ghazali. Fayshal, h. 88 ~ Sulaiman .Dunya, Tohafut al-Falasifah Ji al-Imam al..(Jharali (Mesir : Oar al-Ma'arif,

1966), h. 287-293

Page 31: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

8

Di antara takwil yang dilakukan al-Farabi adalah penafsiran kata al-Zhahir

dan kata al-Bathin pada ayat : (i ~..iJ.-1) -::kWIJ ~11.JIJ .;>":tlJ JJ":tl y. (Dialah

Yang Awai dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin).37 Menurutnya ayat itu

berpengertian bahwa Allah itu jelas, dan justru karena sangatjelasnya Ia menjadi

tidak jelas. 38

Sementara contoh takwil yang dilakukan Ibnu Sina adalah penafsiran al­

jannah (sorga) sebagai alam akal, al-nar (neraka) sebagai alam imajinasi dan alam

konkret adalah alam kubur, sedangkan kata al-shirath diartikan sebagai jalan akal

dalam membahas dari deduktif ke induktif9 Bahkan dalam menafsirkan firman

Allah:

LJIS' ~k-)I ~k-j iJ C ~I C ~ ~ o~ o Jf j!.a uP J ":}IJ ~::.>!_,_JI Jf ~\

~ t }J ~ ~j ~~ ~;:. ":t.J 9P":t ;\;fej ~)~ 0~ iY -Aiy. 1.$)~ -.,.5' §'

(i o J_,jl) Jli

(Allah cahaya langit dan bumi. Perumpamaan caha-Nya seperti sebuah lubang yang tak tembus yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu ada di dalam kaca, dan kaca itu seakan-akan bintang yang becahaya seperti mutiara yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, yaitu pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur tidak pula di sebelah barat, yang minyaknya hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api). 40

Ibnu Sina mengatakan bahwa nur mempunyai makna ganda, denotatif dan konotatif

Makna denotatifnya adalah penerangan yang sempuma, sedangkan makna

konotatifnya adalah kebaikan dan faktor penyampai kepada kebaikan. Makna yang

dimaksudkan di sini menurutnya adalah kedua-duanya, yakni bahwa Allah swt.

adalah Dzat Yang Baik dan Penyebab dari semua kebaikan. Ungkapan al-samawati

37 QS. al-Hadid (57) : 3

38 Al-Dzahaby, al-Tafsir, h. 421

39 Ibid, h. 427

4-0 QS. al-Nur (24) : 35

Page 32: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

9

wa al-ardhi merupakan ungkapan dari universalitas. Kata misykat (lentera)

merupakan ungkapan dari akal material (al- 'aql al-huyuly) dan jiwa yang berakal.

Karena misykat itu dekat dengan dinding, maka daya pantulnya lebih kuat dan

cahayanya lebih banyak Demikian juga halnya dengan akal, sebenamya menyerupai

cahaya (nur). 41

Yang dilambangkan dengan misykat (lantera) adalah akal material yang

kaitannya dengan akal mustafad (acquired intelect) adalah bagaikan kaitan misykat

dengan cahaya. Sementara mishbah (lampu) sebenamya merupakan ungkapan dari

akal mustafad itu sendiri. Hubungan akal mustafad dengan akal material adalah

seperti hubungan mishhah dengan misykat. 42

Adapun kata ft zujajah· {kaca), ditafsirkan bahwa hubungan antara akal

material dan akal mustaf ad pada sisi lain adalah seperti hubungan yang terjadi

antara penerang dan mishbah. Hubungan ini tidak dapat dicapai kecuali melalui

perantara sumbu. Dari sumbu itu muncul al-zujajah karena dia adalah penerang

• yang menerima cahaya. Kemudian ungkapan c.f. .;:> ~ fi' ~IS' diartikan sebagai

sesuatu yang menjadikan sumbu-sumbu itu kac.a yang bersih dan terang. Adapun

ungkapan ayat: 4-..i .fe.j ~-S)~ .. ; ~ ~ .JJ ~ diartikan sebagai daya berpikir yang

merupakan aktivitas akal sebagaimana minyak sebagai bahan bakar sumbu.

Pemahaman seperti paparan di atas merupakan gabungan antam pemikiran Plato dan

Aristoteles. Ide tentang kebajikan dan universalitas merupakan pemikiran Plato dan

ide tentang pembagian akal diambil dari pemikiran Aristoteles. 43

Adapun Mu'tazilah seperti al-Qadhi Abd al-Jabbar (w.415 H.) memahami

ayat-ayat dan hadis tamsil itu dengan menggeser makna hakiki ke makna majasinya,

41 Al-Dzahab~ al-Tajsir, h. 428 42

Ibid, h. 428 43

Ibid., h. 420

Page 33: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

10

karena ia menolak tasybih (penyerupaan) bagi Allah swt. dengan makhluk-Nya

dalam bentuk apa pun. Sebab menurutnya Allah swt. itu mustahil mengambil

tempat, bentuk materi, berpinda~ turun, berubah clan terpengaruh. 44

Abd al-Jabbar dan golongannya berlebih-lebihan dalam menyucikan Tuhan

sehingga mengingkari sifat-sifat Tuhan (ta 'thil). Allah Maha Mengetahui dengan

dzat-Nya, Maha Kuasa dengan dzat-Nya dan Hidup dengan dzat-Nya bukan dengan

sifat ilmu, qudrat (kuasa) dan hayat (hidup). Sebab menurutnya banyaknya sifat­

sifat akan mengakibatkan faham banyaknya yang qadim atau yang kekal, dan ini

bertentangan dengan konsep tawhid. 45

Berdasarkan tanzih dan taqdis yang berlebihan ini, ia dan golongannya

menolak faham melihat Allah dengan mata kepala di akhirat 46 meskipun ada hadis

yang diriwayatkan oleh perawi terpercaya (tsiqah) menyatakan bahwa manusia

dapat melihat Tuhan dengan mata kepala di akhirat. Mereka juga menolak faham

bahwa manusia dapat melihat Allah di dunia.47

Di tengah-tengah polemik pemahaman ayat-ayat dan hadis tamsil ini,

muncullah pemahaman Al-Ghazali ( 450 - 505 H.) sebagai usaha meluruskan faham

yang dianggapnya keliru, clan mengambil sikap jalan tengah (al-tawassuth)48 di

antara pandangan yang tampak ekstrem atas (al-ifrath),49 mengedepankan akal atas

naqal seperti Mu'tazilah dan para filusuf sehingga mentakwil semua ayat dan hadis

44 Al-Syahrastani, al-Mila/, h. 45 Lihat pula Adnan, Mutasyabih al-Qur 'an, h. 59-60 4

' Al·Syahrastani, a/..Afilal, h. 45 Lihat pula Al-Ohazali, a/..Madhnun bih 'ala Ghayri Ahlihi, (Beirut: Dar al-Kutub al-·Ilmiyyah, 1994), h. 92

46 Al-Syahrastani, al-Mila/, h. 45 47 Al-Dzahaby, al-Tafeir, h. 295-296 48

Al-Ghazali, Qanun,al-Ta'wi/, (Beirut: Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah, 1988) h. 124 Lihat pula Muhammad 'Imarah "al-Wasathiyyah Hajar al-Zawiyah fl Ru'yah al-Islamiyyah" dalam A/-Wa y al­Islami. ed 373, Jariuari 1997, h. 26

49 Ibid. h. 27 Llhat pula AJ..Gbamli, Qanun,, h. 124

Page 34: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

11

yang bertentangan dengan akal, dan ekstrem bawah (al-tafrith),50 mengedepankan

naqal atas akal seperti golongan Hanabilah sehingga tidak mentakwil ayat dan hadis

meskipun bertentangan dengan akal. Sementara Al-Ghazali dengan sikapnya

(tawassuth) mendudukkan akal dan naqal secara sejajar dan seimbang tidak saling

bertentangan. Ia memahami ayat-ayat dan hadis tamsil dengan c.ara menggeser

makna hakiki ke makna majaznya (mentakwil) bila ada dalil kuat (qarinah) akan

kemustahilan makna lahir bagi Allah swt. Akan tetapi konsep taqdis dan tanzih Al­

Ghazali ini dalam memahami tamsil tidak sampai jatuh kepada faham ta 'thil

(peniadaan sifat-sifat f Jlah swt. ). Karena sifat-sifat Allah swt. berikut mungkinnya

melihat Allah (ru'yatullah) diakui dalam dalil naqal (al-Qur'an dan al-Sunnah). Al­

Ghazali juga tidak mentakwil ayat-ayat dan hadis-hadis yang berkaitan dengan

keadaan akhirat seperti kebangkitan jasmani, kelezatan jasmani di sorga dan

penderitaan jasmani di neraka seperti yang dilakukan para filusuf, sebab hal itu

menurutnya disebutkan dalam naqal sec.ara mutawatir pada satu pihak, dan pada

pihak yang lain karena persoalan akhirat bukan termasuk wilayah akal karena tidak

dapat dijangkau dan disentuh metode eksperimen dan observasi~ 1 Dengan sikapnya

itu pula, Al-Ghazali juga tidak hanya mengambil makna yang tersurat (makna lahir)

seperti golongan Hasywiyah dan Karamiyah, dan tidak pula mengambil makna yang

tersirat (makna batin) saja sebagaimana golongan Bathiniyah. Akan tetapi

mengambil kedua-duanya, makna yang tersirat (makna batin) dan makna yang

tersurat (makna lahir).

'0

'Imarah," al-Wasathiyyah" h. 26

'1

Al·Ghazali, lhya' 'Ulum al~Din, L (Mesir : 'Isa al·Babi al·Halabi, 1956), h. 102 Lihat pula Al-Ghazali, Qanun al-Ta 'wil, h. 126 Lihat pula Al-Ghazali, Tahafut a/-Falasifah (Mesir :Dar al-Ma'arif, 1966), h. 287- 288

Page 35: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

12

Sikap mengambil jalan tengah itu menurut Muhammad 'Imarah merupakan

suatu konsep yang mencenninkan titik matematis di antara dua kutub. Jalan tengah

merupakan sikap keseimbangan antara dua sisi yang ekstrem dan merupakan

kebenaran di antara dua k.ebatilan. 52 Sebagaimana maklum bahwa keadilan

dilambangkan dengan timbangan yang seimbang kedua sisinya. Ukuran keadilan

tidak dapat ditegakkan kecuali dengan menghimpun keseimbangan dari pendakwa

dan terdakwa. Bila rasionalitas lslami itu merupakan penggabungan naqal dan akal,

maka rasionalitas Islami itu mempunyai hubungan dengan naqal dan akal. Membaca

naqal dengan akal dan menilai akal dengan naqal. 53 Dengan demikian rasionalitas

Islami merupakan sikap tengah yang seimbang, tidak lepas dari naqal dan juga tidak

lepas dari akal. Lebih dari itu, sikap tengah merupakan karakteristik pemikiran dan

pandangan Islami. Ajaran Y ahudi berwatak materialistik, sedangkan ajaran Nasrani

berwatak spiritualistik, kemudian Islam datang dengan sikap tengahnya mengambil

aspek material dan aspek spiritual dan menyeimbangkan antara keduanya. Oleh

karena itu Islam meningkatkan hubungan agama dengan dunia, dunia dan akhirat,

rohani dan jasmani, ego dengan lainnya. 54 Jalan tengah dalam Islam merupakan

paradigma dan merupakan sudut pandangnya baik dalaln menghadapi persoalan

duniawi maupun keagamaan. Sikap jalan tengah merupakan keseimbangan, dan

keseimbangan adalah hukum alam yang tanpanya tidak ada kehidupan. Seorang bila

hilang keseimbangan tubuhny~ ia merasa sakit. Alam, cuaca, dan udara bila rusak

keseimbangan-keseimbangan di dalamnya, maka akan terjadi kerusakan. Bila

keseimbangan hubungan antara lapisan-lapisan dalam masyarakat itu rusak, maka

akan timbul pertikaian dan kehancuran dan bila hubungan antar negara itu rusak

52 'lmarah, "al-Wasathiyyah" , h. 27 53 Ibid, h. 27 54 Ibid., h. 27

Page 36: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

13

maka akan lahir pepenmgan. Dengan demikian konsep jalan tengah merupakan

konsep pemikiran yang menclalam clan menyeluruh. 55

Konsep taqdis dengan cara mentakwil digunakan Al-Ghazali di saat

memahami ayat-ayat clan hadis-hadis tamsil clalam kaitannya dengan ilmu kalam

(akiclah).56 Namun clalam kaitannya dengan ilmu tasawuf,57 ia menggunakan

konsep tasybih Tasybih sebagai konsep pemahamannya clalam kaitannya dengan

ilmu tasawuf adalah bahwa ayat-ayat dan hadis tamsil itu dijadikan sebagai sarana

memahamkan atau menjelaskan Allah swt. dan apa yang ada di hadirat-Nya dengan

mengambil permisalan atau perumpamaan yang ada di hadapan manusia. Karena

manusia bila tidak menemukan pennisalan dari dirinya, maka sulit baginya untuk

mempercayai dan mengak.uinya~ Oleh karena itu, menurutnya Nabi Muhammad

bersabda : ( ~L.-. ~I .,I; olJ.;) ~.; J ..r ~ J ..r ~ (Barang siapa mengenal

dirinya, maka akan mengenal Tuhannya ). 59 Dengan demikian makna lahir dan

makna batin dari ayat-ayat dan hadis tamsil tersebut sama-sama digunakan dan

difungsikan dan tidak ada yang diabaikan sebagaimana yang telah dilakukan oleh

selain Al-Ghazali.

Sebagai misal tentang finnan Allah : <' Y ~) c.>_,....I J-_,jl Js- ~)I (Tuhan Yang Maha Pengasih bersemayam di atas arasy).60 Ayat ini dipahami bahwa

SS Ibid., h. 28 S6 llmu kalam, suatu ilmu yang menggunakan akal dalam menyelesai.kan persoalan-persoalan

teologi. Lihat Harun Nasutian, Teo/ogi Islam, (Jakarta: UI.Press, 1986) h. ISO Llhat pula Murtadha Muthahhari, al- '/rfan, '/Im al-Ka/am, a/-Hikmah al- 'Amaliyyah, (Beirut: Dar al-Mahajjah, 1993) h. 90

"Tasawuf adalah ajaran yang mengutamakan aspek ruhaniah dan rasa (drawq). Libat Abu al­Qasim, a/-Risalahal-Qusyayriyyah, ed. Abel al-Halim Mahmud, (Cairo: Mathba'ahHassan, 1972) h. 246 Lihat pula Harun Nasutian, Islam ditinjau dari berbagaii aspeknya, II (Jakarta : UI.Press, 1986) h. 71 Lihat pula Muthahhari, al-'lrfan, 'Jim al-Ka/am, h. 90

S8 Al-Ohazali, al.Madhnun bih, h. 92 s9

Hadis ini tidak: ada sumbernya (la ash/a lahu) Lihat Al-Ohazali, al-Ajwllxlh a/-Ghazal~ takhrij badis Ah.aad Syam al-Din, (Beirut: Dar al-Kutub, 1994) h. 125

QS. Thaha (20) : 12

Page 37: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

14

kekuasaan Allah swt. digambarkan dengan apa yang ada di hadapan manusia yang

dalam hal ini adalah kerajaan. Begitu juga halnya mengenai sifat-sifat Allah swt .

karena seandainya manusia tidak memiliki sifat-sifat seperti mendengar, mengetahui

dan berbicara, ia tidak akan mengenal Allah swt. Namun demikian bukan berarti

menyerupai Tuhan, karena penyerupaan menurutnya adalah menetapkan persamaan

dalam sifat khusus-Nya. 61 Sebagai gambaran ia mengatakan bahwa hitam adalah

sifat yang ada yaitu wa~ putih adalah sifat yang ada yaitu wa~ akan tetapi tidak

berarti warna hitam dan putih itu sama. Konkretnya, permisalan dan perumpamaan

(mitsal) dalmn arti menjelaskan Allah swt. dan apa yang ada di hadirat-Nya adalah

dibenarkan. Adapun persamaan (matsal) dalam arti menyamakan Allah swt. dengan

makhluk adalah mustahil, sebab mitsa/ (perumpamaan) adalah bukan hakikat makna

akan tetapi permisalan dari makna.

Perbedaan pandangan dari berbagai tokoh dan golongan atau kelompok itu

menarik untuk dikaji, baik dari aspek pemahaman dan metodologi maupun

historisnya. Hanya saja karena alasan ideologis dan sosiologis, pemahaman­

pemahaman selain dari karya Al-Ghazali tidak begitu mendesak untuk dilakukan

kajian. Yang strategis, penting dan mendesak untuk dikaji adalah pemahaman Al-

Ghazali terhadap ayat-ayat dan hadis tamsil dalam Majmu'ah Rasai/, suatu kitab I yang berisi himpunan jawaban-jawaban Al-Ghazali terhadap persoalan-persoalan

tentang faham keagamaan di zamannya yang diajukan kepadanya.

Karya Al-Ghazali ini berpengaruh besar di seluruh dunia Islam dan

membentang beberapa abad hingga dewasa ini. Hal itu disebabkan oleh keindahan

dan kejelasan argumentasi Al-Ghazali. Kejelasan itu menurut Yusuf al-Qardhawi

61 AJ-Ohazali, al-Madhnun bih, h. 93

Page 38: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

15

tercennin dalam kemampuan berbahasa untuk menyederhanakan masalah yang sulit

dengan menggunakan keterangan yang baik dan memberikan permisalan.62

John L. Esposito menyatakan bahwa pengetahuan Al-Ghazali yang luas,

pemikirannya yang sistematis dan jelas dan terutama ketulusan dan objektivitasnya

membuat Al-Ghazali mempunyai khalayak yang sangat luas selama hidupnya.

Tulisan-tulisannya dalam berbagai disiplin ilmu terus berpengaruh pada kaum

muslimin. Pada masa sekarang, ia menjadi salah satu penulis yang mendapat

perhatian kuat dari sarjana Barat maupun muslim. Karya tulisnya baik subtansi

maupun metodenya bercirikan modem, dan karena itu sangat menarik para pembaca

modem.63

Taj al-Subki dalam kitabnya mengatakan bahwa Al-Ghazali memiliki

kedudukan yang agung dan banyak ilmunya, didengar kata-katanya, terkenal

namanya, sering dijadikan teladan dan rujukan.64 Salah seorang muridnya, Abu

Bakar lbnu 'Arabi menceritakan bahwa ia pemah melihatnya di Bagdad menghadiri

majlis ta'lim yang dihadiri 400 ulama yang belajar kepadanya.65 Bahkan ia

mendapat gelar sebagai Hujjat al-Islam (Pembela Islam) dan dianggap sebagai

pembaru abad kelima hijriyah, 66

Pengaruh Al-Ghazali tidak hanya terbatas pada dunia Islam saja, akan tetapi

meluas ke dunia Barat. Palacois menjelaskan bahwa teolog Yahudi banyak merujuk

kepada Al-Ghazali dalam berbagai pendapatnya. Palacois menyebutkan bahwa

62 Yusuf al-Qardhawi, al-Imam al-Ghazali bayna Madihihi wa Naqidihi (Al-Manshurah : Dar al-Wafa', 1988), h. 61

63 John L. Esposito,lhe Oxford Encyclopedia of the Modem Islamic World, (Oxford : Oxford Universitl Press, 1995), h. 107

6 Al-Subki, Taj al-Din Abu Nasr Abd al-Wahhab,Thahaqatal-Syafi'iyyahal-Kuhra (Mesir: 'Isa al-Babi al-Halabi, tth.), h.197

6~ Al-Qardhawi, a/- Imam a/-Gha:.a/i, h. 64 66

Al-Subki, Thabaqal, h.198

Page 39: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

16

dalam buku-buku mereka (teolog-teolog Yahudi) terdapat banyak penukilan­

penukilan dari karya Al-Ghazali seperti Jvfaqashid al-Falas{fah, al-Munqid::: min u/­

Dhalal, Ihya' 'U/um al-Din dan Mi:::an al- 'Amal. Penukilan itu berlangsung setelah

penerjemahan kitab-kitab tersebut di abad ke-tigabelas guna membantah pendapat

para filusuf saat itu. Mereka mulai menyebarluaskan karya-karyanya di Eropa dan

mendapat sambutan cukup luas.67 Bahkan seorang filusufberkebangsaan Jerman,

Descartes pemah menulis komentar pada naskah terjemahan kitab al-Munqid::: min

al-Dhalal karya Al-Ghazali, khususnya yang berkaitan dengan masalah skeptisisme

dengan menyatakan:"Bagian ini (skeptisisme) telah ditransfer ke metodologi kita" r,x

Di samping melakukan pembatasan kitab yang dikaji, disertasi ini juga

membatasi bidang-bidang pandangan yang diteliti. Dalam bidang pemahaman yang

berkaitan dengan ilmu kalam ada tiga pandangan yang dikaji : (a) ayat-ayat dan

hadis-hadis tamsil (antropomorfisme), (b) kalam Allah dan (c) konsep melihat Allah.

Adapun dari pemahaman yang berkaitan dengan ilmu tasawuf, juga tiga pandangan

yang akan diungkap sebagai kajian yaitu, (a) penciptaan Nabi Adam, (b) mengenai

sifat-sifat Allah dan (c) Allah sebagai cahaya langit dan bumi.

B. Rumusan Masalah

Disertasi ini memfokuskan kajiannya pada sisi historis dari penafsiran Al­

Ghazali dalam Maj mu 'ah Rasail tentang ayat-ayat dan hadis-hadis tamsil. Sesuai

dengan itu, maka masalah-masalah pokok yang menjadi kajiannya dirumuskan

dalam tiga pertanyaan berikut

67 Abduh al-Syamaly, Dirasahfi Tarikhi al-Falscrfah al- 'Arahiyyah al-!s/amiyyah wa /?i;a!tf11

(Mesir: 'Isa al-Babi al-Halabi,tth.), h. 53 68

Muhammad Abd al-Hadi, Manha} al-Falascrfl cet II (Cairo: Maktabah al-Anjilo. 1967). h 76

Page 40: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

17

1. Apa yang baru dari pemahaman yang dikemukakan Al-Ghazali dalam

Maj mu 'ah Rasai/ yang menjadi perkembangan signifikan dalam sejarah

penafsiran al-Qur'an dan al-Sunnah dalam pemikiran Islam mengenai tamsil?

2. Faktor-faktor apa yang melatarbelakangi penafsiran Al-Ghazali dalam kitab

Majmu 'ah Rasai/ tersebut sehingga mengandung pemahaman baru ?

3. Bagaimana penyebaran gagasan pemahaman Al-Ghazali tersebut di kalangan

otoritas dan tokoh-tokoh sesudahnya dan persamaannya dengan ilmuwan­

ilmuwan sebelumnya ?

C. Tujuan dan Kegunaan

Disertasi ini bertujuan untuk mengeksplorasi pemahaman baru yang menjadi

perkembangan dalam pemahaman Al-Ghazali tentang ayat-ayat dan hadis-hadis

tamsil yang mengemukakan tentang pandangan ilmu kalam dan tasawuf. Di samping

itu juga untuk mengembangkan basil penelitian yang bersifat umum dari Musthafa

Jawwad mengenai semangat zaman yang melatarbelakangi pemahaman Al­

Ghazali69 dan dari John L. Esposito mengenai persamaan pemahaman Al-Ghazali

terhadap para tokoh dan ilmuwan sesudahnya dalam penelitian terhadap penafsiran

Al-Ghazali mengenai ayat-ayat dan hadis-hadis tamsil tersebut secara khusus. Lebih

dari itu, melalui penelitian terhadap kitab Majmu 'ah Rasai/, sikap jalan tengah yang

menjadi cara pandang Al-Ghazali, toleransinya terhadap madzhab-madzhab,

keterbukaan dan keobjektivannya serta metode dan subtansi kitabnya yang

bercirikan modem diharapkan akan diketahui.

69 Musbthafa Jawwad, "Ashr al-Imam Al-Ghazali" dalam Mahrajan al-Ghazali, (Cairo

:Majlis al-A'la, 1962)

Page 41: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

18

Melalui eksplorasi dan pengembangan itu tentunya bisa ditemukan beberapa

penemuan baru tentang dan dalam penafsiran Al-Ghazali. Penemuan baru

diharapkan tentunya bisa menjadi sumbangan ilmiah bagi pengembangan studi tafsir

al-Qur' an dan hadis dan pemahaman baru diharapkan juga dapat berguna untuk

menambah nuansa metodologis dalam kajian dan wawasan pemikiran Islam. Dengan

demikian kajian mengenai pemahaman Al-Ghamli mengenai ayat-ayat dan hadis­

hadis tamsil serta keterkaitannya dengan pemikiran kalam dan tasawuf akan

memperkaya khazanah intelektual Islam.

D. Tinjauan Pustaka

Sepanjang pengetahuan penulis, cukup banyak sarjana atau orang yang

telah melakukan penelitian dan kajian tentang Al-Ghazali. Namun dari sejumlah

tulisan itu, penulis belum menemukan atau mendapatkan satu karya pun yang

mengkaji dan membahas secara khusus, detail dan tajam tentang pemahaman Al­

Ghazali terhadap ayat-ayat dan hadis tamsil yang berkaitan dengan pemikiran

kalam dan tasawufiJ.ya

Di antara yang menulis tentang pemahaman Al-Ghazali terhadap ayat-ayat

dan hadis-hadis tamsil itu adalah lbnu Taymiyyah (w.729 h./ 1329 M.) dengan

kitabnya Bayan Muwafaqat Sharih al-Ma 'qui Ii Shahih al-Manqul. Kajian lbnu

Taymiyyah tidak utuh dan menyeluruh dan hanya merupakan bagian kecil dari

pembahasan kitabnya. Dalam kitabnya ini, ia menilai Al-Ghazali sebagai seorang

mufassir yang mengedepankan akal atas naqal (al-Qur'an dan al·Sunnah). Hal ini.

menurut lbnu Taymiyyah tampak dengan jelas ketika Al-Ghazali menafsirkan ayat-

Page 42: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

19

ayat dan hadis·hadis tamsil yang makna lahimya bertentangan dengan akal dengan

cara mentakwilnya sesuai dengan rasionalitasnya. 70

Senada dengan basil pembahasan Ibnu Taymiyah, Jalal Muhammad Abd al­

Hamid Musa dalam kitabnya yang berjudul Nasy 'at al-Asy 'ariyat wa

Tathawwuruha. Dalam kitabnya ini ia menyatakan bahwa Al·Ghazali dalam

penafsirannya terhadap ayat·ayat dan hadis-hadis tamsil selalu mengedepankan akal.

Hal itu bila ia melihat admya makna lahir dari ayat dan hadis tamsil itu bertentangan

dengan akal, meskipun Al-Ghazali dalam memahami pada selain ayat-ayat dan

hadis tamsil selalu menggunakan dasar tekstual dan rasional secara seimbang. 71

Hasil penelitian kedua ilmuwan ini menunjukkan dengan jelas bahwa

mereka berdua melihat penafsiran Al-Ghazali terhadap ayat-ayat dan hadis·hadis

tamsil dalam kaitannya dengan konsep ilmu kalamnya yang notabene rasional dan

sama sekali tidak melihat model pemahamannya terhadap ayat dan hadis tamsil

dalam kaitannya dengan konsep ilmu tasawufnya.

Berbeda · halnya dari basil penelitian yang menitikberatkan pada

pemahaman Al-Ghazali yang berkaitan dengan konsep tasawufnya, seperti Carra de

Voux dengan bukunya yang berjudul Al-Ghazali. Penelitian Voux ini difokuskan

pada karya Al-Ghazali, lhya' 'Ulum al-Din. Hasil penelitian ini menemukan bahwa

Al·Ghazali lebih mengarahkan perhatiannya pada kalbu dari pada aka!,

mengedepankan dalil tekstual dari pada dalil akal. 72 Penemuan sebagai hasil

penelitian Voux ini \vajar karena . melihat Al-Ghazali sebagai seorang sufl dalam

70 Ibnu Taymiyyah, Abu al-Qasim, al-Khadhr, Ibnu Muhammad, Boyan Muwafaqat Sharih

al-Ma ·~11; Shahih al-Manqul, I, (Beirut : Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah. tth), h. 2-3 71

Jalal Muhammad, Abd al-Hamid Musa, NQ.f]' 'al al-Asy 'ariyyah wa Tathawwuruha, (Beirut : Dar al-Kitab al-Lubnany, 1975), h. 425 - 434

72 Carra de Voux, Al-Ghazali, diterjemahkn ke dalam bahasa Arab oleh •Adil Zu'aitir, (Cairo:

Dar al-Ma'arit: 1950), h. 60

Page 43: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

20

hubungannya dengan persoalan akhlak Islam dan sama sekali tidak melihat Al­

Ghaz.ali sebagai seorang ahli kalam .

Pada dataran yang sama dengan basil kajian Vo~ Zakki Mubarak dengan

kitabnya al-Ahk/aq Ind al-Ghazaly. la mengatakan dalam kitabnya bahwa penafsiran

dan pemahaman Al-Ghaz.ali lebih mengedepankan dalil naqal dari pada dalil akal,

karena Al-Ghaz.ali menurutnya dalam menentukan baik dan buruk terhadap suatu

sikap dan perilaku selalu didasarkan pada naqal bukan pada akal. 73

Hasil penelitian yang menyatakan bahwa Al-Ghaz.ali mengedepankan dalil

naqal atas akal sebagaimana yang dikemukakan Voux dan Zakki Mubarak ini karena

mereka berdua melihat karya Al-Ghaz.ali sebagai seorang suti dalam hubungan

penafsirannya dengan etika Islam dan tidak melihat karya Al-Ohaz.ali yang berkaitan

dengan konsep ilmu kalamnya yang notabene rasional.

Semua penelitian terhadap Al-Ghaz.ali sebagaimana yang telah

dikemukakan di atas merupakan kajian tentang pemahaman Al-Ghaz.ali terhadap

ayat-ayat dan hadis-hadis secara umum dan ayat dan hadis tamsil secara khusus.

Namun karena penelitiannya tidak bersifat khusus dan tidak spesitik sehingga tidak

utuh, mendalam dan tidak tajam. Oleh karena itu penelitian masalah pemahaman

dan penafsiran Al-Ghaz.ali terhadap ayat-ayat dan hadis-hadis tamsil perlu dilakukan

untuk mendapatkan gambaran pemahaman Al-Ohaz.ali terhadap ayat-ayat dan hadis

tamsil tersebut dalam kaitannya dengan konsep ilmu kalam dan tasawufhya secara

utuh, mendalam dan tajam.

73 Zakki Mubarak. al-Akhlaq Ind al-Ghazaly, (Cairo: Dar al-Sya'bi 1i al-Shabafah wa al­

Thtl>a'ah wa al-Nasyr, 1970), b. 106

Page 44: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

...

..

21

E. Metode Penelitian

Dalam studi agama, ada lima pendekatan yang diakui secara luas, di dunia

akademik, yaitu sejarah, sosiologi, antropologi, psikologi dan fenomenologi. Namun

dalam praktiknya, studi agama di lembaga-lembaga pendidikan tinggi agama Islam

di Indonesia, termasuk pasca sarjana Universitas Islam Negeri (UIN), penggunaan

metode-metode itu belum menjadi satu keharusan. Akan tetapi, karena alasan-alasan

tertentu yang tercermin dalam rumusan masalah dan berhubungan dengan tujuan

penelitian sebagaimana yang disebutkan di atas, penulis memilih pendekatan yang

pertama, yakni pendekatan sejarah. 74

Adapun pendekatan sejarah yang digunakan dalam disertasi ini adalah

sejarah intelektual (ide). Pendekatan ini sesuai untuk mengkaji pandangan Al­

Ghazali dalam Majmu 'ah Rasail karena pandangannya yang dikemukakan dalam

penafsiran ayat-ayat dan hadis-hadis tamsil telah mengekspresikan pengalaman

keagamaan di wilayah pemikiran (thought). Wilayah ini, dalam pembagian yang

dilakukan Wach, merupakan satu bagian dari ekspresi pengalaman keagamaan di

sampmg dua bagian yang lain, yakni perbuatan (action) dan persekutuan

(fellowship). Ekspresi pengalaman keagamaan dalam pemikiran, menurut uraian

tokoh studi perbandingan agama berkebangsaan Jerman itu, sebagaimana yang telah

dikutip oleh Hamim Ilyas dalam bukunya, Dan Ahli Kitab pun Masuk Sorga, di

antaranya berbentuk doktrin. Doktrin menurutnya berfungsi untuk menjelaskan dan

mengartikulasikan iman, sebagai aturan normatif untuk kehidupan dalam

peribadatan dan pelayanan, dan untuk membela dan mendefinisikan iman dalam

74 Hamim Ilyas, Dan Ahli Ki tab pun Masuk Sorga: Pandangan Muslim Modemis Terhadap

Keselamatan Non-Muslim, (Yogyakarta: Safiria lnsania Press, 2005), h. 19

Page 45: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

22

hubungannya dengan pengetahuan. 75 Dilihat clari aspek ini, maka penafsiran Al­

Ghazali terhadap ayat clan hadis-hadis tamsil dalam Majmu 'ah Rasail termasuk

pemikiran di bidang doktrin.

Untuk mencapai basil sesuai dengan klaim yang dikemukakan, penulis

berusaha untuk menemukan karya yang telah menerapkan metode itu guna dijadikan

cermin dan teman dialog. Dalam studi Islam dapat ditemukan karya-karya seperti

itu, di antaranya karya Hamim Ilyas, dan penelitian Harun Nasution yang

dituangkan dalam bukunya fl 'Jim al-Ka/am (Teologi Islam). Yang menjadi cermin

untuk berkaca dalam penulisan disertasi ini adalah buku karya Hamim Ilyas yang

mengkaji tentang pemahaman Muhammad Abduh clan Rasyid Ridha terhadap Ahli

Kitab clalam tafsir al-Manar. 16

Menyadari pentingnya sumber-sumber primer bagi penyajian riwayat hidup

Al-Ghazali yang sangat dibutuhkan dalam causal explanation bagi penafsirannya,

maka penulis menggunakan buku-buku, di antaranya a/-Munqidz min al-Dhalal

karya Al-Ghazali, al-Imam al-Ghazaly wa Alaqat al-Yaqin bi al- 'Aq/i, karya

Muhammad Ibrahim al- Fayumy, Thabaqat al-Syafi 'iyyah oleh Taj al-Subky.

Aclapun sumber sekundemya diangkat dari al-Akhlaq ind al-Ghazaly, karya Zakky

Mubarak. Qadhiyyah al-Tasawwuf, karya Abd al-Halim Mahmud clan Pengantar

kitab lhya' 'Ulum al-Din oleh Badawy Thabanah.

Untuk mendeskripsikan penafsiran Al-Ghazali terhaclap ayat-ayat clan hadis­

hadis tamsil yang berkaitan dengan ilmu kalam, penulis menggunakan buku I/jam

al- 'Awwam 'an 'Jim al-Ka/am, Fayshal al-Tafriqah, Qawa 'id 'Aqaidfi a/-Tawhid,

?S Ibid., h. 20 Lihat pula joachim Wach, The C()ltl{Jm'ative Study of Religions, ed. Joseph M. Kitagawa (New York : Columbia University Press, 1969), h. 68

76 Batasan subyek kajian Hamim Ilyas ini dengan jelas dalam judul dan sub judul yang

selengkapnya adalah Dan Ahli Kitab pun Masuk Sorga : Pandangan Muslim Modernis Terhadap Keselamatan Non-Muslim

Page 46: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

,.

23

Qanun al-Ta'wil, Jawahir a/-Qur'an, karya Al-Ghaz.ali sebagai sumber primer.

Adapun sumber sekundemya diangkat dari buku al-Jbanah 'an Ushul al-Diyanah

oleh Abu al-Hasan al- Asy'ari, al-Mila/ wa a/-Nihal oleh Abu al-Fath Muhammad

Abd al-Karim, 'Ulum a/-Qur'an wa Manahij al-Tafsir, Mutasyabih a/-Qur'an:

Dirasah Mawdhu 'iyyah karya Adnan Muhammad Zurzur, Min A 'lam al-Arab : Jbnu

Taymiyyah oleh Muhammad Yusuf Musa, Kitab Jrsyad i/a Qawathi' al-Adil/ah fl

Ushul a/-/'tiqad oleh Abu al-Ma'aly, Abdul Malik al-Juwainy, Fath al-Majid, karya

Abd. al-Rahman lbnu Hasan Ali Syeh, Tanzih al-Qur 'an 'an Matha 'in oleh Abd. al­

Jabbar dan a/-Kasysyaf oleh Zamakhsyary, dan Tahafut a/-Fa/asifah oleh Al­

Ghazali edisi Sulaiman Dunya.

Untuk mengungkap penafsiran Al-Ghaz.ali terhadap ayat-ayat dan hadis­

hadis tamsil yang berkaitan dengan ilmu tasawuf digunakan buku-buku Misykat a/­

Anwar, Si" al- 'a/amain wa al-Kasyf. Jhya' 'Ulum al-Din, Fadhaih a/-Bathiniyyah,

Ma fl al-Daraini wa Durrah al-Fakhirah fl Kasyf 'Ulum al-Akhirah karya Al­

Ghazali sebagai sumber primer. Adapun sumber sekundemya diangkat dari buku al­

Ramaziyyah al-Sufiyyah fl al-Qur 'an al-Karim oleh Sayyid Abu Tawwab, Abd al­

Hadi, Tafsir lbnu 'Araby, al-Futuhat al-Makkiyyah karya lbnu Arabi dan Talbisu

lb/is oleh al-Juzi, Ta 'wilat al-Najmiyyah oleh Najm al-Din al-Dayyah, serta Tafsir

a/-Qur 'an karya Sahl al-Tustary.

Semua sumber primer dan sekunder sebagimana telah disebutkan di atas dan

selebihnya di daftar pustaka yang digunakan dalam disertasi ini adalah bentuk

cetakan yang diterbitkan untuk umum. Sumber-sumber data itu ditulis dalam bahasa

Arab, Inggris dan Indonesia, dan telah diketahui dengan pasti penyusunnya, waktu,

tempat, dan bentuk buku atau kitabnya. Oleh karena itu pengujian terhadap

otentisitas terhadap sumber-sumber itu tidak perlu dilakukan.

Page 47: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

24

Untuk menghasilkan pemahaman yang objektif, semua data yang diperoleh

dari sumber-sumber itu dikumpulkan dan diklasiflkasikan sesuai dengan sifatnya

masing-masing. Kemudian diberi analisa sejarah dan diinterpretasikan. Dalam

rangka analisa sejarah (interpretasi) ini, selain dituntut untuk menguasai

pengetahuan mengenai personalitas penyusun Maj mu 'ah Rasail, juga perlu merujuk

pada kejadian dan iklim budaya yang di dalamnya penyusun itu hidup. 77 Analisa ini

dilakukan dengan menguraikan dan mengelompokkan (sintesis) data itu sehingga

diperoleh fakta dengan menggunakan bantuan teori. Selanjutnya pemahaman

diarahkan secara holistik dan dikaitkan secara total dalam aspek intelektual,

emosional dan moral yang ada pada pokok pembahasan yang akan dipahami, dengan

memberikan analisisa terhadap semua unsur dan faktor penyebab yang

melatarbelakangi gejala sejarah (causal explanation).18

Untuk menjelaskan faktor penyebab dominan bagi penafsiran Al-Ghazali

terhadap ayat-ayat dan hadis-hadis tamsil dalam Majmu'ah Rasai/ digunakan

interpretasi monistik berdasarkan teori Hegel. Teori itu menurut rumusan Gottchalk,

sebagaimana yang telah dikutip Hamim Ilyas dalam bukunya Dan Ahli Kitab pun

Masuk Sorga, menyatakan bahwa budaya baru bangkit sebagai ungkapan dari

semangat z.aman baru dan menggantikan budaya lama yang tidak lagi representatif. 79

Teori ini dirasa tepat untuk digunakan dalam mengkaji penafsiran dan pemahaman

Al-Ghazali dalam Majmu'ah Rasai/ karena peran pembaruannya dan hakikatnya

77 Jose( Bleicher, Contemporary Hermeneuticx: Henneneuticx as Methotk, Philosoph and

Critique1

London: Routledge & Kegan Paul, 1980), h. 28 8

Hamim Ilyas, Dan Ahlf Kttab, h. 24 Lihat puJa Sartono Kartodidjo, Pendekatan llmu Sosial daJam Metodo/ogi Sejarah, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 1993), h. 3 Lihat pula Bleicher

19 Contemporary, h. 32 Hamim llyas, Dan Ahli Kitab pun, h 24 - 25 Lihat pula Louis Gottcbalk, Mengerti

Sejarah, terj. Nugioho Notosusanto, (Jakarta: UI. Press, 1983), h.159

Page 48: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

25

sebagai bagian dari dua unsur kebudayaan universal, sistem pengetahuan dan

agama. 80

Sejarah intelektual di samping menjelaskan faktor penyebab, menurut Crane

sebagaimana dikutip Hamim Ilyas, juga menjelaskan penyebaran ide dan gagasan

dalam masyarakat.81

Yang tentu saja ha! itu berkaitan kuat dengan pengaruh.

Pengaruh dalam konsep sejarah, diartikan sebagai efek yang tegar dan membentuk

pikiran dan perilaku manusia, baik secara individual maupun secara kolektif.

Dengan adanya batasan efek dan tegar, pengaruh dibedakan dari faktor-faktor yang

mengenai satu kejadian tunggal, seperti dorongan atau bujukan, dan batasan

membentuk pikiran dan perilaku, pengaruh dibedakan dari penerimaan secara fasif

terhadap pemikiran yang berkembang. khususnya yang sedang menjadi mode dalam

masyarakat. 82

Karena pengertian pengaruh itu agak abstrak dan tidak adanya standar

pengukuran yang dapat diterima secara umum,83 maka sejarah intelektual

menawarkan satu standar yang lebih mungkin untuk dilakukan, yaitu adanya

pengakuan dalam bentuk kutipan dari karya tertentu atau referensi kepada karya itu

yang tidak dimaksudkan sebagai retorika untuk merias ide yang dikemukakan.84

80 Ada tujuh unsur kebudayaan yang oleh para ahli antropologi dianggap sebagai cultural

unversal. Selain dari dua unsur di atas adalah peralatan, perlengkapan dan mata pencaharian hidup manusia, sistem ekonomi, sistem kemasyarakatan, bahasa dan kesenian. Lihat Hamim Ilyas, Dan Ahli Kitab, h.25. Lihat pula C. Kluchohn, "Categories ofCultur", dalam AL. Kroeber, ed. Anthropology Today, (Chicago University Press, 1953), h. 507-523. Dalam konteks ini, agama Islam yang menjadi unsur kebudayaan universal bukan Islam normatif atau orisinil, akan tetapi Islam historis dan kultural. Uraian tentang tiga kategori Islam ini dapat dilihat dalam Bemad Lewis, The Jews of Islam, (London: Routledge & Kegan Paul, 1984), h. 4,6

81 Hamim Ilyas, Dan Ahli Kitab, h. 25 Lihat pula Crane Brinton," Sejarah Intelektual", dalam

Taufik Abdullah dan Abdurrachman Surjomiharjo (peny.) !/mu Sejarah dan Historiograft, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1985), h. 20 l

82 Hamim Ilyas, Dan Ahli Kitab pun, h. 26, Lihat pula Gottchalk, Mengerti Sejarah, h.170

83 Hamim, Dan Ahli Kitab, h.26 Lihat pula Gottchalk, Mengerti h. 171

84 Ibid., h. 176

Page 49: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

..

26

Namun bila standar kedua ini pun sulit ditemukan, sementara di sana ada dugaan

kuat pengaruh itu ada, maka disertasi ini mempertimbangkan bentuk penyebaran ide

yang ketiga yaitu inspirasi di samping pengaruh dan penerimaan ide. Bila ide yang

ketiga ini sulit ditemukan maka disertasi ini mempertimbangkan bentuk penyebaran

dalam bentuk persamaan

Selanjutnya karena mempertimbangkan prinsip kesinambungan sejarah

(historical continuity), analisisa eksplanasi yang perlu dilak.ukan dalam disertasi ini

tidak hanya menjelaskan faktor penyebab dan penyebaran ide penafsiran Al-Ghazali

dalam Majmu 'ah Rasail saja, akan tetapi juga menjelaskan pemahaman baru yang

menjadi perkembangannya dalam sejarah penafsiran al-Qur'an dan al-Sunnah dan

pemikiran Islam tentang tamsil pada umumnya. Penjelasan ini dilakukan dengan

memberikan kategori berdasar pada konsep polarisasi. Dalam penjelasan tentang

perkembangan penafsirannya yang mengandung perbedaan dari penafsiran dan

pemikiran sebelumnya, digunakan konsep polarisasi : sentral dan periferal.

Mengenai hal yang berkaitan dengan tahapan metode sejarah yang terakhir,

penyajian penelitian dalam tulisan, 85 penulis menggunakan gabungan penulisan

sejarah naratif dan sejarah analitis. Oleh karena itu dalam penyajian penelitian ini

ada bagian tertentu yang menggunakan uraian deskriptif-naratif dan bagian yang

lain berisikan uraian deskripif analitis. Pada uraian deskriptif-naratif disampaikan

gambaran prosesual, uraian kejadian dan bagaimana perkembangan peristiwa

mewujudkan prosesual tertentu, 86 dan dalam uraian deskriptif-analits diangkat

85 Harnim Ilyas, Dan Ahli Kitab, b.28 Libat pula Kuntowijoyo, I/mu Sejarah, (Y ogyakarta : Bentans,pudaya, 1997), h. 89

Sartono, Pendelralan //mu Sosial, (Jakarta : Gramedia Pust.aka Utama, 1993), h. S2 Lihat pula Hamim Dyas, Dan Ahli Kitah, h. 28

Page 50: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

"

27

penjelasan tentang hal-hal yang menjadi fokus perhatian sejarah intelektual

sebagaimana disebutkan di atas.

F. Kontribusi dalam Pengembangan Ilmu

Sesua.i dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan di atas, penulis

lewat disertasi ini dihampkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan

ilmu-ilmu keislaman sebagai basil eksplorasi dan pengembangan penelitian

sebelumnya. Sumbangan basil eksplorasi itu berupa penemuan bahwa penafsiran Al­

Ghazali dalam Majmu'ah Rasail tentang ayat-ayat dan hadis--hadis tamsil

mengandung pemahaman baru yang secara kategoris sebagiannya memiliki

perbedaan sentral dan yang lain mempunyai perbedaan periferal dari penafsiran dan

pemikiran sebelumnya, dan penemuan bahwa dari segi tradisi interpretasi sosio -

religius, penafsiran Al-Ghazali telah mengembangkan teologi agama-agama rasional

dengan paradigma inklusif kritis. Selanjutnya kontribusi yang merupakan hasil

pengembangan penelitian sebelumnya adalah berupa penemuan dalam penelusuran

mengenai faktor penyebab yang melatarbelakangi penafsiran Al-Ghazali dalam

Majmu 'ah Rasail dan penyebaran idenya tersebut. Berkaitan dengan yang pertama

(causal explanation) ditemukan semangat pendamaian antar pandangan, dan

prinsip penafsiran dan metode penafsiran. Sementara keterkaitannya dengan yang

kedua ditemukan otoritas, tokoh-tokoh dan golongan yang menjadi medan

penyebaran ide Al-Ghazali tersebut.

Page 51: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

28

G. Sistematika Penulisan

Penulisan laporan penelitian dalam bentuk disertasi ini disusun dalam

beberapa bab, dan tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub bab sesuai dengan

kebutuhan kajian yang akan dilakukan.

Bab pertama merupakan pendahuluan yang menjelaskan latar belakang

masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan, tinjauan pustaka, metode

penelitian, kontribusi dalam pengembangan ilmu dan kini sistematika penulisan.

Bab kedua disampaikan uraian deskriptif-naratifmengenai riwayat hidup Al­

Ghazali dan penyusunan Majmu 'ah Rasail. Uraian ini mempunyai arti penting

sebagai pijakan bagi uraian dalam dua bab berikutnya. Dalam bab ini akan diangkat

kehidupan awal Al-Ghazali, pengembaraan intelektualnya, keadaan sosial politik

masa Al-Ghazali dan karya-karya utama Al-Ghazali serta Majmu 'ah Rasailnya.

Bab ketiga diungkapkan uraian tentang pandangan Al-Ghazali tentang al­

Qur'an dan al-Sunnah. Dalam bab ini dikaji perlunya penafsiran al-Qur'an dan al­

Sunnah dan tentang bahasa al-Qur'an dan al-Sunnah

Bab keempat dikemukakan kerangka metodologi Al-Ghazali dalam

menafsirkan ayat-ayat dan hadis-hadis tamsil. Dalam bab ini diangkat uraian tentang

kritik Al-Ghazali terhadap penafsiran sebelumnya dan landasan penafsirannya serta

penafsiran ganda Al-Ghazali berikut langkah-langkah penafsirannya.

Bab kelima disajikan uraian mengenai pemahaman Al-Ghazali sebagai hasil

aplikasi· metodologi penafsirannya terhadap ayat-ayat dan hadis-hadis tamsil dalam

Majmu 'ah Rasail. Bab ini mengemukakan penafsiran Al-Ghazali melalui takwil

dalam kaitannya dengan ilmu kalam yang meliputi ayat-ayat dan hadis tamsil

(antropomorfisme), kalam Allah dan melihat Allah (ru 'yatullah). Diangkat pula

pemahaman Al-Ghazali lewat tasybih dalam kaitannya dengan ilmu tasawufyang

Page 52: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

29

meliputi penciptaan Nabi Adam, sifat-sifat Allah dan Allah swt. sebagai cahaya

langit dan bumi.

Bab keenam disajikan uraian tentang pembahasan penafsiran Al-Ghazali

dalam Majmu 'ah Rasail. Bab ini meliputi kajian tentang pemahaman baru yang

menjadi perkembangan dalam Majmu 'ah Rasail dan semangat zaman yang

melatarbelakangi penafsiran Al-Ghazali berikut persamaan ide penafsiran Al­

Ghazali baik di kalangan otoritas dan tokoh-tokoh yang muncul sebelum, dan

sesudah Al-Ghazali dalam bidang penafsiran yang berkaitan dengan ilmu kalam

maupun tasawuf.

Terakhir kesimpulan yang menjadi bagian penutup dari disertasi. Sebagai

penutup, kesimpulan itu mengemukakan generalisasi terhadap apa yang telah

diuraikan dalam bab-bab sebelumnya dan signifikansi sosial dari penelitian ini.

Page 53: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk
Page 54: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

A. Kesimpulan

BABVII

PE NUT UP

Al-Ghazali adalah seorang ulama yang mendudukkan naqal (al-Qur'an dan

al-Sunnah) dan aka! secara sejajar sebagai sarana untuk memahami ayat-ayat dan

hadis tamsil secara benar. Ia telah memberikan penjelasan yang memadai tentang

makna dan maksud dari ayat-dan hadis tamsil tersebut. Penjelasannya itu

mengandung pemahaman baru yang menjadi perkembangan signifikan dalam

sejarah penafsiran dan pemikiran Islam, utamanya dalam kaitannya dengan ilmu

kalam dan tasawuf

Pemahaman baru dalam penafsiran Al-Ghazali terhadap ayat dan hadis

tamsil memiliki perbedaan sentral dan periferal dari pemahaman dan penafsiran

ulama sebelumnya. Perbedaan sentral itu berupa pemahaman baru yang ide

pokoknya berbeda dari pemahaman ulama yang ada dalam kitab-kitab sebelumnya.

Perbedaan sentral ini meliputi lima bidang, yaitu~ metode penafsiran, konsep taqdis,

konsep melihat Allah, penciptaan Adam dan Allah sebagai cahaya langit dan bumi.

Pada bidang yang pertama, Al-Ghazali menggunakan penafsiran ganda; (a)

takwil - dalam kaitannya dengan ilmu kalam - sebagai sarana taqdis dan tan:::ihnya,

menyucikan Allah dari segala penyerupaan dengan makhluk. (b) tasybih - dalam

kaitannya dengan ilmu tasawuf - sebagai sarana menjelaskan Allah dan sifat-sifat

dan perbuatannya dengan bentuk permisalan. Atau dalam ungkapan pendek dapat

dikatakan, mentakwil sekaligus mentasybih, atau sebaliknya mentasybih sekaligus

mentakwil. Kedua makna itu tidak bertentangan akan tetapi justru makna batin

Page 55: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

212

melengkapi clan menyempumakan makna lahir, ibarat kulit clan isi, atau seperti

melihat dari kejauhan clan melihat clari jarak dekat. Cara pemahaman ini berbeda

clari model pemahaman ulama sebelumnya. Golongan Mu'tazilah hanya

menggunakan pemahaman melalui takwil (makna tersirat) dengan mengedepankan

akal atas naqal, seclangkan Asy'ariyah mentakwil dengan mengedepankan naqal,

sedangkan para filusuf menggunakan makna yang tersirat semata clan makna yang

tersurat sebagai simbol inderawi yang menurutnya sebagai konsumsi orang awam.

Golongan Hasywiyah hanya memahami makna lahir (tersurat) clan mengabaikan

atau ticlak memfungsikan makna tersirat. Aclapun golongan Bathiniyah hanya

memahami makna yang tersirat, sehingga di antara Al-Ghazali clan ulama lainnya

terclapat perbedaan subtansial, yaitu, pada panclangan selain Al-Ghazali ada

pengenyampingan atau pengabaian salah satu dari makna yang tersurat atau makna

yang tersirat pacla satu sisi. Pada sisi yang lain kedudukan akal clan naqal ticlak

seimbang clan ticlak pula sejajar.

Dalam biclang kedua tentang konsep taqdis, konsep taqdis Al-Ghazali ticlak

menafikan sifat Allah, dengan alasan sifat itu sebagai perumpamaan dan sarana

menjelaskan ihwal dzat Allah kepada manusia, clan pacla sisi yang lain, dimaksudkan

agar manusia clapat meneladani sifat-sifat-Nya sesuai dengan kemampuannya.

Namun begitu, meskipun Allah bersifat, ticlak clapat disebut sebagai menyamai

makhluk, karena yang disebut menyamai Allah aclalah bila menyamai sifat khusus

Allah yaitu kemandirian (al-qayyum) clalam arti Allah ada bukan karena selain-Nya,

seclangkan yang lain-Nya ada karena Allah. Aclapun taqdis Mu'tazilah menafikan

sifat Allah. Panclangan Al-Ghazali ini juga berbecla dari taqdis Asy'ariyah,

perbedaannya pada persoalan argumentasi, argumentasi Asy'ariyah adalah

mengedepankan naqal clan menomorduakan argumentasi rasional.

Page 56: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

213

Pada bidang yang ketiga tentang melihat Allah, Al-Ghaz.ali berpendapat

bahwa Allah dapat dilihat di dunia dengan mata kalbu dan dapat dilihat di akhirat

dengan mata kepala, sedangkan objek yang dilihat adalah bukan hakikat Allah, akan

tetapi misal-Nya (perumpamaan yang menjelaskan-Nya). Pandangan ini berbeda

dari Mu'tazilah yang meyakini bahwa Allah tidak dapat dilihat baik di dunia

maupun di akhirat, karena Tuhan bukan materi. Berbedajuga dari Asy'ariyah dan

Maturidiah yang meyakini bahwa Tuhan dapat dilihat dengan mata kepala hanya di

akhirat, meskipun begitu mereka tidak menjelaskan objek yang dapat dilihat apakah

dzat Tuhan atau perumpamaan-Nya.

Pada bidang keempat mengenai penciptaan Adam menurut bentuk rupa

Tuhan, dan ayat serta hadis tamsil lainnya, Al-Ghazali memahami pertama sebagai

bentuk permisalan-permisalan. (a) sebagai bentuk permisalan yang menjelaskan

Allah dan apa yang ada di hadirat-Nya dengan apa yang ada pada diri manusia dan

yang ada di hadapannya. (b) bahwa Allah merencanakan dan menciptakan Adam

berikut alam semesta itu bagaikan seorang insinyur yang merencanakan dan

merealisasikan berdirinya suatu bangunan. Demikian itu dimaksudkan agar manusia

dapat meningkatkan pengetahuan dirinya untuk mengenal Tuhannya. ( c) Allah

mengatur dan mengelola alam dengan segala isinya seperti manusia mengatur

dirinya.

Kedua mengisyaratkan adanya kesesuaian dan persamaan batiniah antara

Allah dan manusia, sehingga manusia layak menjadi khalifah-Nya di bumi. Ketiga

adanya kesesuaian dan persamaan batiniah antara Allah dan manusia mengantarkan

rasa cinta kepada Allah (mahabbah), karena makhluk berwatak mencintai sesuatu

yang memiliki persamaan dan kesesuaian dengannya.

Page 57: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

214

Selanjutnya dalam bidang yang kelima tentang Allah sebagai cahaya langit

dan bumi, Al-Ghazali memahami bahwa alam dan isinya, utamanya manusia tidak

dapat dipisahkan dengan Allah swt. bagaikan sesuatu benda tidak dapat dipisahkan

dengan cahaya. Tanpa cahaya, suatu tidak akan tampak pada penglihatan mata dan

akal yang berarti tidak ada. Pada sisi lain cahaya merupakan misal atau

perumpamaan dari Allah yang dapat dilihat manusia di dunia maupun di akhirat.

Pandangan ini berbeda dari pandangan Ibnu Sina yang berpendapat bahwa makna

ganda dari kata nur; denotatif dan konotatif, difungsikan secara bersamaan. Yaitu

bahwa Allah adalah dzat yang baik dan penyebab dari semua kebaikan.

Adapun pemahaman yang mengandung perbedaan periferal dalam

penafsiran Al-Ghazali adalah pemahaman dengan penyampaian ide pokok yang

sama dengan pandangan ulama sebelumnya. Perbedaannya hanya terletak pada

rincian penjelasan yang tidak penting. Perbedaan periferal ini terdapat pada

persoalan kalam Allah, mereka sepakat bahwa kalam Allah yang berupa al-Qur' an

yang dibaca dan terdiri dari huruf, kata, dan kalimat itu adalah baru.

Pemahaman Al-Ghazali yang mengandung perbedaan sentral ini, utamanya

penafsiran gandanya, memiliki signifikansi intelektual yang cukup berarti dalam

hubungannya dengan aliran-aliran keagamaan dalam Islam (madzhab ), karena

semua unsur metodologi mereka secara tidak langsung telah digunakan dan

difungsikan oleh Al-Ghazali sesuai dengan proporsinya setelah diurai dan ditata

ulang.

Faktor-faktor yang melatarbelakangi penafsiran Al-Ghazali terhadap ayat

dan hadis tamsil dan memiliki pernahaman baru sehingga menjadi perkembangan

signifikan dalam dunia pemikiran adalah semangat zaman yang mengelilinginya.

Semangat zaman yang melatarbelakangi Al-Ghazali adalah fenomena keberagaman

Page 58: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

215

aliran pemikiran keagamaan (madzhab) yang diakibatkan perbedaan metodologi

pemahaman yang masing-masing meyakini bahwa pandangan alirannya merupakan

sarana yang paling utama untuk mencari kebenaran. Atau dengan ungkapan lain

karena adanya perkembangan pemikiran pada satu pihak, dan karena perkembangan

pemahaman ilmu kebahasaan ('Jim al-Balaghah) pada pihak yang lain.

Persamaan penafsiran Al-Ghazali terhadap ayat dan hadis tamsil dalam

hubungannya dengan totoh-tokoh sesudahnya, diketahui bahwa model penafsiran

Al-Ghazali ada pada model penafsiran Muhy al-Din lbnu Arabi dalam mentaqdis

sekaligus mentasybih ayat dan hadis tamsil karena menurutnya hakikat itu berada di

antara keduanya. Di samping lbnu Arabi adalah Najm al-Din al-Dayah dan Sayyid

Qutub. Persamaan Al-Ghaz.ali pada Najm al-Din al-Dayah itu ada dalam

menggabungkan makna lahir dan makna batin di samping persamaan konsep

perbandingan antara alam nyata (a/am al-syahadah) dan alam gaib (a/am al-amri).

Adapun persamaan penafsiran Al-Ghazali dengan Sayyid Qutub dalam

pemahamannya terhadap ayat dan hadis tamsil adalah ada dalam pandangannya

bahwa makna yang tersirat sebagai makna taqdis, menyucikan Tuhan dari sifat

makhluk sementara makna lahir sebagai sarana untuk menjelaskan dan

memperindah bahasa penyampaian atau tepatnya sebagai penyampaian gagasan atau

ide pemikiran dalam bentuk gambar.

Adapun persamaan konsep penafsiran Al-Ghazali terhadap ayat dan hadis

tamsil dengan tokoh-tokoh sebelumnya, diketahui bahwa konsep penafsiran Al­

Ghazali mempunyai persamaan dengan Al-Muhasibi tentang skeptisisme, dengan

Al-Asy'ari tentang kalam Allah, dengan konsep Plato, filusuf Yunani mengenai

ajaran tentang idea. Di samping Al-Muhasibi, Al-Asy'ari dan Plato, Al-Ghazali juga

mempunyai persamaan dengan Aristoteles mengenai logika Syllogisme.

Page 59: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

216

B. Saran

Dari uraian di atas diketahui bahwa perbedaan pemahaman terhadap ayat

ayat dan hadis tamsil disebabkan karena persoalan-persoalan pemikiran pada satu

pihak dan persoalan-persoalan kebahasaan pada pihak yang lain yang notabene

kedua hal tersebut (pemikiran dan kebahasaan) senantiasa berkembang seiring

dengan perkembangan zaman. Zaman sahabat dan tabi'in berbeda dari zaman Al­

Ramani dan Al-Asy'ari, zaman keduanya berbeda dari zaman Al-Baqilani dan Al­

Qadhi Abd Al-Jabbar, dan zaman keduanya berbeda dari zaman Abd al-Qahir al­

Jurjani dan Al-Ghazali, dan zaman keduanya berbeda dari zaman Sayyid Qutub.

Dengan demikian, wajar pemahaman Al-Ghazali berbeda dan mengandung

pemahaman baru bila dibandingkan dengan pemahaman-pemahaman sebelumnya

karena perbedaan zaman, perbedaan pemikiran dan teori kebahasaan.

Pada sisi lain dapat diketahui pula bahwa pemahaman terhadap al-Qur'an

dan al-Sunnah secara umum dan ayat-ayat dan hadis-hadis tamsil secara khusus

pada penggal sejarah tertentu akan berbeda hasilnya dari pemahaman terhadapnya

pada penggal sejarah yang lain, karena tuntutan manusia dan masyarakat pada

periode sejarah tertentu pasti berbeda dari bentuk tuntutan mereka pada penggal

sejarah yang lain. Lebih dari itu telah disepakati bahwa Islam merupakan agama

yang layak pada setiap ruang dan waktu, maka dengan demikian perubahan

pemahaman terhadap al-Qur'an dan al-Sunnah dalam berbagai zaman yang nantinya

melahirkan perbedaan peradaban-peradaban Islam dapat dipahami keabsahannya.

Sejarah telah membuktikan bahwa pengetahuan keislaman sebagai hasil dari

pemahaman terhadap al-Qur'an dan al-Sunnah itu tumbuh dan bekembang karena

anasir-anasir eksternal utamanya keilmuan yang telah diterjemahkan dari Yunani

Page 60: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

217

pada awal dinasti Abasiah pertama dan memuncak pada abad kelima dan awal abad

keenam hijriah yakni di masa Al-Ghazali hidup.

Oleh karena itu untuk kepentingan pemahaman terhadap al-Qur'an dan al­

Sunnah pada umumnya dan ayat-ayat dan hadis-hadis tamsil secara khusus serta

untuk pengembangan ilmu pengetahuan keislaman berikut untuk menyelesaikan

persoalan-persoalan kemanusiaan yang terus bermunculan disarankan untuk

memahami al-Qur'an dan al-Sunnah dengan menggunakan metode baru dan

modem. Sebab menggali dengan konsep-konsep dan metode-metode kuno hanya

akan menghasilkan pemahaman yang kuno pula. Di samping itu, disarankan juga

menggunakan puncak capaian pemikiran dan teori-teori kebahasaan termaju dan

terkini sehingga pemahaman terhadap al-Qur'an dan al-Sunnah senantiasa baru dan

segar sejalan dengan tuntutan zaman. Dengan demikian al-Qur'an dan al-Sunnah

sebagai rahmatan (santunan) bagi alam semesta tidak terabaikan di sepanjang

zaman.

Adalah tidak rasional, manusia yang hidup di masa kini dipaksa harus

berpikir dan berbahasa seperti pemikiran dan bahasa manusia yang hidup pada masa

di beberapa abad yang silam. Memang Islam normatif (al-Qur'an dan al-Sunnah) itu

seperti alam raya, tidak berubah dan itu-itu juga. Akan tetapi pemahaman kepada

keduanya (al-Qur'an dan al-Sunnah serta alam) harus senantiasa berubah dan

berkembang sejalan dengan perkembangan zaman.

Page 61: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk
Page 62: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

218

DAFf AR PUSTAKA

Abd. al-Jabbar. Mutasyabih a/-Qur'an. Cairo: Dar al-Turats, 1969 ./

--. al-Mughni fl Abwab a/-Tawhid wa al- 'Adi. Mesir : Dar al-Mishriyy~ 1965

--------. Syarh al-Ushul al-Khamsah. Cairo: Maktabah Wahbah, 1965

Abd al-Salam, Ahmad Syeh. ''Nahwa ~nm al-Lughah al-Khash bi al-'illum al­

syar'iyyah" dalam Journal Jami 'atu Umm al-Qura Ii 'Ulum a/-Syari 'ah wa

al-Lughah al-Arabiyyah wa Adabiha. jld 12, ed. 21, Desember, Makkah:

Maktabah al-Jami' ah Umm al-Qura, 2000

Abduh, Syeh Muhammad. Risa/ah a/-Tawhid. Mesir: Dar al-Manar,1973

Adnan, Muhammad Zarzur. 'Ulum al-Qur 'an wa Manahij al-Tafsir, Mutasyabih al- v

Qur 'an: Dirasah Mawdhu 'iyyak Damasqus : Maktabah Dar al-Fa~ 1969.

Abu Dawud, Sulaiman Ibnu Ast'ats Sajasuuri. Sunan Ibnu Dawud, Beirut: Dar al­

Fikr, 1994

Abu Husein, Muslim Ibnu al-Hajjaj Ibnu Muslim. Shahih Muslim. Beirut : Dar al­

Fikr, 1981

Abu Ubaidab, Mu'ammar lbnu Mutsanna. Majaz al-Qur'an. Mesir: Maktabah al- ./

Khaniji, 1997

Abu Z~ Mubamm~d. Tarikh al-Madzahib al-Is/amiyyah. cairo: Lajnah al­

Ta'lif wa al-Tarjamah, 1959

Abu Zaid, Nasr Hamid. Falsafat al-Ta 'wi/, Dirasahfi Ta 'wi/ al-Qur'an 'ind Muhyi v

al-Din Ibnu 'Arabi. Beirut: al-Markaz al-Tsaqafy al-Araby,1996

Amin, Ahmad. Dhuha al-Islam. Cairo : Maktabah al-Natrdhah al-Mismiyyah, 1964

--·-. Fajr al-Islam. Cairo : Maktabah al-Nahdhah al-Mishri~ 1975

-------. Zhuhr al-Islam. Cairo : Maktabab al-Nabdbah al-Misbriyy~ 1965

Page 63: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

219

Al-Ahwani, Ahmad Fuad. "al-Hassah al-Diniyyah 'ind al-Ghazali", dalam

Mahrajan al-Ghazali bi Dimisyqa, Abu Hamid al-Ghaza/i fl al-Dzkra al­

Mi 'awiyyat al-Tasi'ah Ii Miladihi. al-Majlis al-'A'la Ii Ri'ayat al-Funun wa

al-Adah wa al-'Ulumal-Ijtima'iyyah. Cairo, 1962

Al-Amidi, Saif al-Din. Ghayah al-Maram fl 'Jim al-Ka/am. Cairo : Lajnah Ihya' al-

Turats al-Islamy, 1971

Abd al-Hadi,Mubammad. al-Manhaj al-Falsafy. Cairo: Maktabab Al-Anjilo, 1967

--------.Tarikh al-Falsafahfl al-Islam. Cairo: Dar al-Ma'arif, 1967

Assegaf, Ali Ahmad. al-Amtsal fl al-Qur 'an wa al-Hadits. Jakarta : Inayab, 1992 V'

Al-Asy'ary, Abu al-Hasan Ibnu Ismail. Maka/at a/-lslamiyyin wa lkhti/af al-

Mushal/in. Cairo : Maktabah al- Nahdbah al-Mishriyyab, 1969

-----. a/-Ibanah 'an Ushul a/-Diyanah. al-Azhar : Idarah al-Thiba'ah al­

Muniriyyab, tth.

-------. Kitab al-Luma' fl al-Radd 'ala Ahli al-Ziyagh wa a/-Bida'. Mesir :

Mathba'ahMis~ 1955

---. Maqalat al-Islamiyyin wa Ikhti/af al-Mushal/in. II. ed Hilmut Ritter, 2 vols,

Constantinople : Mathba'ah al-Dawlah, 1930,

Al-Aqqad, Abbas Mahmud. a/-Lughah al-Syi 'riyyah, Mazaya al-Fan wa al-Ta 'bir fl

al-Lughah al- 'Arabiyyah. Caito : Maktabah Al-Istiqlal al-Kubra, tth.

Badawi, Abd al-Rahman. Muallafat al-Ghazaly. Cairo: Maktabah 'Isa al-Babi al­

Halabi, tth.

Badawi, Ahmad. Abd a/-Qahir a/-Jurjani wa Juhuduhu fl al-Balaghah al­

'Arabiyyah. Cairo : Maktabah Mis~ 1962

Page 64: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

220

Al-Bagdady, Abd al-Qabir lbnu Thobir. al-Farqu bayn al-Firaq. Beirut : al­

Mak.tabab al- 'Ashriyyab, 1993.

Al-Baghdady, Abu Manshur Abd al-Qabir lbnu Thahir al-Tamimi. Kitab Ushul a/­

Din.- Beirut: Maktabah al-Kutub al-'Ilmiyyab, 1980

Banna, Hasan. Muqaddimah fl al~Tafsir. Kuwait : Dar al-Qur'an al-Karim, 1971

Baird Walter, Forrest E. Philosophic Classic From Plato to Neitzshe. New Jersey:

Printice Hall, 1997

Al-Bazdawi, Kitab Ushul al-Din. Cairo: 'Isa al-Babi al-Halabi, 1963

Beerling, Kwee, Mooij Van Peutsen. Filsafat I/mu. alih babasa Soejono

Soemargono. Yogyakarta: Tiara Wacana, 1970

Bleicher, Josef. Contemporary, Hermeneutics: Hermeneutics as Methode,

Philosophy and Critique. London: Routledge & Kegan Paul, 1980

Brinton, Crane. -~Sejarah Intelektual" dalam Taufik Abditlab dan Abdurrahman

Saryomiharjo (peny.) //mu Sejarah dan Historiografi. Jakarta : PT

. Gramedia Pustaka Utama, 1985

Brouwer M.A. W. Puspa Heryadi. Sejarah Filsafat Baral Modem dan Sezaman.

Bandung : Penerbit Alumni, 1986

Al-Bukhari, Abi Abdillab, Muhammad lbnu Ismail, lbnu Ibrahim, Ibnu al­

Mughirah.-Shahih al-Bukhari. Beirut : Dar al-Fikr, 1994

Bums, Edward McNall. Western Civilizations. New York : W.W. Norton &

Company, 1955

Al-Buthy, Muhammad Said Ramadhan. Dhawabith al-Mashlahah fl a/-Syariah al­

Islamiyyah. Beirut : Muassasah al-Risalab, 1977

Corbin, Henry. History of Islamic Philosophy. London : Kegan Paul International,

1993

Page 65: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

221

Desffer, Ahmad Von. Ulum al-Qur'an : An Introduction to the Sciences of the

Qur 'an. London : Islamic Foundation, tth.

Dhayyit: Syawqi. al-Balaghah. Tathawwur wa Tari/ch. Cairo: Dar al-Ma'arif, 1965

Dunya, Sulaiman. Tahafut al-Falasifah Ii al-Imam Al-Ghazali. Mesir : Dar al­

Ma' arll, 1966

Al-Dzahaby, Muhammad Husain. al-Tafsir wa al-Mufassirun. Cairo : Dar al-Kutub

al-Haditsab.J916

Esposito, John L. The Oxford Encyclopedia of Modem Islamic World Oxford:

Oxford University Press, 1995

Al-Fayumi, Muhammad Ibrahim. al-Imam al-Ghazaly wa 'Alaqatuhu bi al- 'Aqli.

Mesir : Maktabah al-Anjilo, 1976

Al-Fakkar, Rusydi. Lamhat 'an Manhajiyyah al-Hiwar wa al-Tahaddy al-I'jazy Ii

al-Islam fl Hadza al- 'Ashr. Mesir : Maktabah Wahbah, 1982

Fakhri, Majid. A. History of Islamic Philosophy. New York: Columbia University

Press, 1983

Fawqiyyah, Husain Mahmud. al-Juwayni Imam al-Haramayn. Mesir : al-Muassasah

al~Misbriyyah al-' Ammah, 1964

Gottchalk, Louis. Mengerti Sejarah. alih bahasa Nugroho Notosusanto. Jakarta :

Universitas Indonesia Press, 1983

Goldziher, Ignaz. Introduction to Islamic Theology and Law. Princeton : Princeton

Uneversity Press, 1981

Gharbal, Muhammad Syafiq. al-Mawsu 'ah al- 'Arabiyyah al-Muyassarah. Mesir :

Dar al-Qawmiyyah, 1958

Page 66: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

222

Al-Ghaz.aly, Abu Hamid Muhammad Ibnu Muhammad lbnu Muhammad.

al-Ajwibah Al-Ghazaliyyah fl al-Masai/ al-Ukhrawiyyah. Beirut : Dar al­

Filcr, 1996

----------. al-Arba'ina,fl Ushul al-Din. Cairo: Maktabah al-Jundi , 1970

--.Qanun al-Ta 'wil. Beirut : Dar al-Ktrtub al-' Ilmiyyah, 1988

----------. Fadhaih al-Bathiniyyah wa Fadhaih al-Mustazhhiriyyah. Cairo : Dar al-

Qawmiyyah, 1964

--------. Faishal al-Tafriqah. Beirut: Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah, 1994

----. al-Hikmahfl Malchluqatillah. Beirut: Dar Ihya' al-'Ulum, 1978

-------. lhya' 'Ulum al-Din. Jld I dan IV. Cairo : Isa al-Babi al-Halabi wa Syirkah,

1957

---------. I/jam al- 'Aww.lm 'an 'Jim al-Ka/am. Beirut: Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah,

1994

--------. Jawahir al-Qur 'an wa Durarahu. Beirut : Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah, 1988

---.Kimiya' al-Sa'adah. ed. Muhammad Mushthafa, Abu al-'Ula dan

Muhammad Muhammad Shabir. Mesir : Maktabah at-Jundi , 1973

----. Kitab al-Iqtishadfl al-l'tiqad. Beirut: Dar al-Kutub al-'Hmiyyah, 1983

........... Khalashat al-Tashanif fl al-Tasawwuf. Beirut: Dar al-Fikr, 1996

·--. al- Madhnun bih 'ala Ghayri Ahlihi. Beirut: Dar al-Fikr, 1996

--------. al-Maqshad al-Asna Syarh Asma' al-Husna. Mesir : Maktalrclh al-Jundi

1968

----. Maqashid al-Falasifah. ed. Sulaiman Dunya. Cairo : Dar al-Ma'arif, 1960

-----. Mi 'raj al-Salikin. ed. Muhammad Mushthafa. Mesir : Maktabah al-Jundi

'1973

---.Mi 'yar al- 'I/mi. ed. Sulaiman Dunya. Cairo : Dar al-Ma'arif, 1960

Page 67: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

223

--. Minhaj al-'Arifln. Beirut: Dar al-Fikr, 1996

--------. Misykat al-Anwar. Beirut: Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah, 1994

---·-. Mizan al- 'Amal. Cairo : Maktabah al-Jundi , 1973

-------. Mukasyafat al-Qulub al-Muqa"ib ila Hadhrat 'Allam al-Ghuyub fl 'Jim

al- Tasawwuf. Beirut: Dar al-Fikr, 1990

------. al-Mustashfa min 'Jim al-Ushul. Cairo : al-Maktabah al-Tijariyyah, 1956

........... Qawa 'id al- 'Aqaid fl al-Tawhid. Beirut: Dar al-Fikr, 1996

------. a/-Qisthas al-Mustaqim. Beirut : Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah, 1994

---. Rawdhat al-Thalibin wa 'Umdat al- Salikin. Beirut: Dar al-Fikr, 1996

........... al-Risa/ah al-Laduniyyak Beirut: Dar al-Fikr, 1996

• • --. Tahafut al-Falasifah. Mesir: Dar al-Ma'arif, 1966

Al-Ghuraby, Mushthafa Ahmad. Tarikh al-Firaq al-Islamiyyati wa Nasy 'at 'Jim a/­

Ka/am 'ind al-Muslimin. Cairo : Al-Azhar Muhammad 'Ali Shaby wa

Awladuhu, 1958

Hamim Dyas. Dan Ahli Kitab pun Masuk Sorga. Yogyakarta : Safiria lnsania Press,

2005

Hanafi, Hasan. "Min al-Lughah ila al-Fikr" dalam Journal Majma' al-Lughah al­

'Arabiyyah. Damasqus, ed. Januari, 1996

Hasan 'Abbas. Fash/, I 'jaz al-Qur 'an al-Karim. Aman : Dar al-Furqan, 1991

Harbi, Ali. al-Nashshu wa al-Haqiqah: Naqd al-Nashshi. Beirut : al-Markaz al­

Tsaqafy al-'Araby, 1995

Harun Hadiwijono. Sari Sejarah Filsafat Barat. Yogyakarta : PenerbitKanisius,

1998

Harun Nasution. Akal dan Wahyu dalam Islam. Jakarta : Universitas Indonesia

Press, 1985

Page 68: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

224

---. Filsafat Agama. Jakarta: Bulan Bintang, 1973

-------. Filsafat dan Mistisisme dalam Islam. Jakarta : Bulan Bintang, 1992

---Js/am ditinjau dari berbagai aspeknya. Jakarta : Universitas Indonesia

Press, 1985

--------. Pembaruan dalam Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1982

--------.Teologi Islam Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbandingan. Jakarta :

Universitas Indonesia Press, 1983

Al-Hasyimi, Ahmad. Jawahir al-Ba/aghah fl /Im al- Ma 'any wa al - Boyan wa al­

Badi'. Cairo: Mak.tabah Dar Ihya' al-Kutub al-'Arabiyyab,1960

lbnu Arabi, Abu Bakar. al-Qawashim wa al- 'Awashim. Cairo : Dar al-Ma~arif, tth.

lbnu 'Arabi, Muhy al-Din. al-Futuhat al-Makkiyyak Cairo : Dar al-Kutub al-Kubra,

1929

lbnu Faris, Abu al-Husein Ahmad. al-Shahib fl Fiqh al-Lughah. Cairo : Maktabah

Al-Muayyid, 1928

lbnu Hajar. Fath al-Bari Syarh Shahih al-Bukhari. Cairo: Maktabah Mushthafa

Muhammad, 1948

lbnu Hambal, Ahmad. al-Musnad, ed. lbnu Hajar al-' Asqalani. Beirut: Dar al-Fikr,

1991

lbnu Junaid, Muhammad. al-Amtsa/ fl al-Qur 'an. Kuwait :t.n.p. 1970

lbnu al-Juzi. Talbisu /blis. Cairo: Dar al-Ma'arif, 1976

lbnu Katsir, Abu al-Fida' Ismail. Taftir al-Qur 'an al- 'Azhim. Cairo : Dar al-Hadits,

1988

lbnu Maijah. Sunan Ibnu Majjah. Beirut : Dar al-Fikr,1995

lbnu Rusyd, Abu al-Walid Muhammad lbnu Ahmacl Manha} al-Adil/ah fl Aqa 'id

al-Mil/ah. ttp: Maktabah al-Anjilo al-Mishriyyab, 1964

Page 69: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

225

-----.Fash/ al-Maqal wa Taqriru ma Bayna al-Syari 'ah wa al-Hikmah min a/­

lttishal. ed. Al-Hurani. Cairo: Maktabah al-Jundi , 1959

Ibnu Syarif, Mahmud. al-Amtsalfl al-Qur'an. Mesir: Dar al-Ma'arif, 1965

Ibnu Taymiyyah, Taqiyy al-Din. Kitab al-Shifat wa al-Asma'. ed. Mushthafa • Abd

al-Qadir 'Atha. Beirut : Dar al-Kutub al-' Ilmiyyah, 1988

--------. Majmu 'ah al-Rasail a/-Kubra. Mesir : Dar al-Ma'arif, tth.

'Imarab, Muhammad. "al-Wasathiyyah Hajar al-Zawiyah ti al-Ru'yah al­

Islamiyyah". dalam al-Wa'yal-Jslami. ed. 373, Januari 1997

Iqbal, Muhammad. The Reconstruction of Religious Though in Islam. New Delhi :

Kitab Bhavan, 1981

Al-Jabiri, Muhammad Abid Takwin al- 'Aql al- 'Araby. Beirut : al-Markaz al­

Tsaqafy al-' Araby, 1992

Jawwad, Mushthafa '"Ashr al-Imam Al-Glmali", dalamMahrajan al-Ghaza/i bi

Dimisyqa, Abu Hamid al-Ghazali fl al-Dzkra al-Mi 'awiyyat al-Tasi 'ah Ii

Miladihi. al-Majlis al-'A'la Ii Ri'ayat al-Funun wa al-Adah wa al-'Ulum al­

Ijtima'iyyah. Cairo, 1962

Al-Jurjani, Abd al-Qahir. Asrar al-Ba/aghak Cairo: Maktabah al-Taraqqi, 1320 H.

Al-Juwaini, Imam al-Haramain Abd Malik. Luma' al-Adil/ah fl 'Aqaid Ahl al­

Sunnah wa al-Jama 'ak Mesir: Dar al-Mishriyyah, 1965

-----. al-Burhanfl Ushul al-Fiqh. ed Abd al-"Aziz al-Dhaif; tp. tth.

--.Kitab al-Jrsyad i/a Qawathi' al-Adil/ah fl Ushul al-l'tiqad. ed. As'ad

Tamim. Beirut : Muassasah al-Kutub al-Tsaqafiyyah; 1985

Al-Khan, Mushthafa Said Atsar a/-//chtilaf fl Qawaid al- 'Ushuliyyah fl Jlchti/af al­

Fuqaha '. Beirut : Muassasah al-Risalah, 1985

Page 70: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

226

Khalafullah, ·Muhammad Ahmad. al-Fan al-Qashashy fl al-Qur 'an al-Karim. Cairo

~ Maktabah al-Anjilo al-Mishriyyah, 1965

Kuntowijoyo. I/mu Sejarak Yogyakarta : Bentang Buday~ 1997

Larson, Mildred L. A.Guide to Cross-Language Equivalence. Boston: University

Press of Amerika, 1984

Mahmud, Abd al-Halim. al-Taj/cir al-Falsafy fl al-Islam. Cairo: Dar al-Ma'arif,

1989

-------.Qadhiyyab al-Tasawwuf. al-Munqidz min al-Dhalal. Cairo: Dar al-Ma'arif,

1998

Ma'luf, Luwis. al-Munjid fl al-Lughah wa al-A 'lam. Beirut : Dar al-Masyriq, 1986

Af.;Maragbi, Ahmad Mushtbafa. Tafeir al-Maraghi. Beirut : Dar al-Filer, 1974

Al-Maturidy, Abu Manshur Muhammad lbnu Muhammad. Kitab al-Tawhid

lstambul : Maktabah Al-Islamiyyah, 1979

Mawardi, Abu al-Hasan. Amtsal al-Qur'an. Mesir: Dar al-Syuruq,1960

Mubarak, Mazin. Nahwa Wayin Lughawiyyin. Damasykus : Maktabah al-Farabi,

1970

Mubarak, Zakki. al-Ahldaq 'ind al-Ghazaly. Cairo : Dar al-Sya'bi, 1970

Al-Muhasibi. al-Washaya. Cairo: Maktabah Shabih, 1987

Muthahbari, Murtadha. al-I'rfan, 'Rm al-Ka/am, al-Hikmah al- 'Amaliyyah : al­

Ta 'rruf 'ala al- 'Ulum a/-lslamiyyah. Beirut: Dar al-Mahajjah al-Baidba',

1993

Musa, Muhammad Yusuf. A 'lam al- 'Arab : lbnu Taymiyyah. Mesir : Muassasah al­

Mishriyyah al-' Ammah,1962

Nasbruddin Baidan. Metodologi Penafsiran Al-Qur 'an. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

1998

Page 71: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

-----. Tafsir Mawdhu'i. Yogyakarta: PustakaPelajar, 2001

Nasr, Sayyid Husein, Living Sufism. London : Paperbacks, 1980

227

Nasysyar, Ali Syami'. Nasy'at Filer al-Fa/safah fl al-Islam. Iskandariah: Dar al­

Ma'arif, 1965

al-Naysaburi, Muslim, Abu al-Husain al-Hajjaj al-Qusyairi. Shahih Muslim. Beirut :

Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah, 1993

Nicholson, RA The Mystics of Islam. London : Routledge, 1974

Nurcholis Madjid. Khazanah Intelektual Islam. Jakarta : Bulan Bintang, 1994

Al-Qard.bawi, Yusuf. al-Imam al-Ghazaly bayna Madihihi wa Naqidihi. Al-

Manshurah: Dar al-Wafa', 1988

Al-Qusyairy, Abi al-Qasim Abd al-Karim. al-Risa/ah al-Qusyayriyyah. ed. Abd al-

Halim Mahmud. Cairo : Mathba' ah Hasan, 1974

Qutub, Sayyid Fi Zhilal al-Qur 'an. Beirut : Dar al-Syuruq, 1992

----. Masyahid al-Qiyamah. Cairo : Dar al-Ma'arif, 1981

----------. al-Tashwir al-Fanny fl al-Qur'an. Cairo: Dar al-Ma'arif, 198{)

Rahman, Fazlur. "Akal" dalam HAR Gibb et al. (eds) The Encyclopedia of Islam.

vol- Leiden E.J.Brill, 1979

Al-Razi, Fakhr. Asas al Taqdis. Mesir: Maktabah·al-Jundi , 1938

Al-Sabti, Abdullah. Tashhih 'Aqaid al-Muslimin : al-Rahmanu 'ala al-Arsy istawa.

Mesir : Maktabah al-Jundi, 1976

Al-Sajastani, Abu Dawud Sulaiman, Ibnu al-As'ats. Sunan Abi Dawud. Beirut : Dar

al-Kutub al-'Ilmiyyah, 1996

Sartono Kartodirdjo. Pendekatan I/mu Sosial dan Metodologi Sejarah. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 1993

Page 72: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

228

Sa'di Farhud, Muhammad Asrar al-Ba/aghahfl a/-Tasybih wa a/-Tamtsil. Cairo:

Dar al-Thiba'ah al-Muhammadiyyah, 1979

Al-Shabuni, Muhammad Ali. al-Tibyan fl 'Ulum a/-Qur 'an. Damaskus : Maktabah

al-Ghaz.ali, 1990

Shalih, Muhammad Adib. Taftir a/-Nushush fl al-Fiqh a/-ls/amy. Cairo : Dar al-

Ma'arif, 1996

Shalih, Shubhi. Mabahits 'Ulum al-Qur'an. Beirut: Dar al-'Ilmi Ii al-Malayin, 1977

SharifM M.A. History of Muslim Philosophy. Wiesbaden-: Otto Harrassowitz, 1963

Syamali, Abduh. Dirasah Tari/ch al-Falsafah al- 'Arabiyyah al-Jslamiyyah wa

Rija/ihi. Mesir : Isa al-Babi al-Halabi, tth

Al-Subki, Taj al-Din Abu Nasr. Thabaqat al-Syaji 'tyyah al-Kubra. Cairo : Dar al­

Ma' arif, 1987

Al-Suyuthy, Imam Jalal al-Din. al-Jtqan fl 'Ulum al-Qur'an. Beirut: Dar al-Fikr,

1979

----. Shawn a/-Manthiq wa al-Ka/am. Mesir: Maktabah al-Khaniji, 1947

Al-Syahrasytani, Abu al-Fattah Muhammad Abd al-Karim. al-Mila/ wa al-Nihal. ed.

Abd al-Aziz Muhammad al-Wakil. Beirut: Dar al-Fikr, 1972

Syawkany, Ali. Fath al-Qadir. Cairo : Mathba'ah Mtisbthafa al-Halabi, 1929

Al-Tarmidzy, Abu 'Isa Muhammad Ibnu 'Isa, Ibnu Sawrah. Sunan al-Tarmidzy.

Beirut: Dar al-Fikr, 1994

Al-Thabari, Ibnu Jarir. Jami' a/-Bayan 'an Ta'wil ayi a/-Qur'an. Cairo: Maktabah

al-Jundi, 1986

Trueblood, David Philosophy of Religion. alih bahasa RM Rasyidi. Jakarta : Bulan

Bintang, 1965

Utsman, Abd al-Karim. Sirat al-Ghazali. Damaskus : Dar al-Fikr, tth

Page 73: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

229

Wach, Joachim. The Comperative Study of Religion. New York : Columbia

University Press, 1968

Watt, William Montgomery. Bel/ 's Introduction to the Qur 'an. Chicago : Edinburg

University, 1970

------.Islamic Philosophy and Theology. Edinburg: Edinburg University, 1987

Wensinck,A.J. al-Mu 'jam al-Mufahras Ii A/fazh al-Hadits al-Nabawy Leiden: E.J.

brill, 1962

Valiuddin, Mir. "Mu'tazilism" dalam M.M. Syarif. ed A. History of Muslim

Philosophy. Vol, Wiesbaden: Otto Harrassowitz, 1963

Al-Zamakhsyary, Mahmud Umar. al-Kasyfu 'an Haqaiqi Ghawamidh al-Tamtsi/ wa

'Uyun al-Aqawilfl Wujuh al-Ta'wil. Beirut: Dar al-Syuruq, 1976

Zarkasyi, Badr al-Din. al-Burhanfl 'Ulum al-Qur'an. Cairo: 'Isa al-Babi al-Halabi,

1972

Zarqany, Abd al-' Azhim. Manahil al- 'Irfan fl 'Ulum al-Qur 'an. Cairo : 'Isa al-Babi

al-Halabi, 1972

Page 74: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

Kutipan al-Qur'an Bab V

Surat al-Baqarah (2) : SS

Surat al-Nisa' ( 4) : 153) "

Bab VI

Surat al-Imran(3):SS

Apendiks

1.J;s' ~..UI Lr !1 ~ .J JI ~l.;.J i!.J.J p 4)1 ~ lt Ji1 Jli ,)I

Surat al-Baqarah (2) : 255

230

Page 75: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

RIWAYATHIDUP

Nama Lengkap : Drs H. Husein Aziz, Mag.

Tempat dan Tanggal lahir: Malang, 3 Januari 1956

Nama Orang Tua : H. Abdul Aziz ( w. 2004)

Namaistri

Nama Anak-anak

Alamat

Pendidikan Formal.

Hj. Khairiyyati

: Masruroh

:1. Haris

2. Fahrni

3. Fathi Rabbani

: Jalan Duyung, Nomor 35 Dermo, Bangil, Pasuruan,

Jawa Timur tip. (0343) 747951

- Sekolah Dasar Negeri Klepu, Sumbermanjng Wetan, Malang, lulus tahun 1969

-. Madrasah Tsanawiyah Gondanglegi, Malang, 1972

- Madrasah Aliyah Gondanglegi. Malang, 1975

- lnstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya, Fakultas Adab,

Sarjana Muda 1978

- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya, Fakultas Adab,

Jurusan Bahasa Arab, Sarjana Lengkap, 1982

- Universitas Al-Azbar, Cairo, Mesir Fakultas Bahasa Arab, 1984

• Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga Y ogyakarta, Program Pascasarjana,

Strata Dua (Magister Ilmu Agama Islam) Aqidah dan Filsafat, 1999

• Institut Agama Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta, Program Pascasarjana masuk

Strata Tiga (Program Dok.tor) Ilmu Agama Islam, 1999

Page 76: Tentang Kalam dan Tasawut)digilib.uin-suka.ac.id/14565/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kaitannya dengan ilmu kalam -scbagai sarana menyucikan Allah swt. dari sifat-sifat makhluk

Pekerjaan

- Staf Pengajar Tetap Fakultas Adah Institut Agama Islam Negeri Swuin Ampel Surabaya sampai sekarang.

- Staf Pengajar Bahasa Arab pada Pascasarjana IAIN. Sunan Ampel Surabaya

- Direktur Bahasa pada Lembaga Pendidikan Amanatul Ummah Surabaya.

- Direktur Mu 'adalah (persamaan dengan madcasah-madrasah di Timur Tengah)

Karya Tulis

A. Buku

- Syair- syair Syafi'i (terjemahan)

- Metodologi Penerjemahan Arab Indonesia.

- Belajar Cepat Membaca al-Qur'an

- Belajar Cepat Membaca Kitab

B. Skripsi dan Tesis

- Ahammiyyat Harf al-Jar fl 'Im al-Nahwi, Skripsi Sarjana Lengkap, Jurusan Bahasa

Arab Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya. 1979

- Sastra Al-Qur 'an, Tesis Magister Ilmu Agama Islam, Program Pascasarjana IAIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta, 1999

C. Artikel

- Islam dan Pluralisme, Studi tentang Kerukunan Beragama

- Logika Bahasa dan Pengaruhnya terhadap Pemikiran Islam

- Tasawuf dan Kehidltpan

- Tarekat dan Pengalaman Kasyf

- Membaca dengan Kacamata Balaghah

-Makna al-Qalbu dalam al-Qur'an.

- Tawhid dan Pendidikan