taxiway

4
TAXIWAY Sistem taxiway harus didesain untuk meminimalisir keterbatasan pergerakan pesawat dari dan menuju runway dan area apron. Sistem taxiway yang didesain secara baik akan mampu dalam menjaga arus pergerakan pesawat yang secara kontinyu pada kecepatan praktis dengan akselerasi atau deselerasi yang minimum. Untuk merencanakan layout umum taxiway, beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya : 1. Rute taxiway harus menghubungkan berbagai elemen bandar udara dengan jarak terpendek, dengan demikian harus dapat meminimalisir waktu dan biaya saat taxi. 2. Rute taxiway harus sesederhana mungkin untuk mencegah kebingungan pilot saat mengikuti instruksi yang kompleks 3. Perkerasan yang datar harus digunakan dimanapun. Saat perubahan arah diperlukan, kurva radius yang diperlukan, fillet dan lebar taxiway, harus mengizinkan pergerakan pesawat untuk taxi pada kecepatan praktis maksimum 4. Persilangan taxiway/runway dan taxiway yang lain harus dihindari dimanapun juga demi keselamatan dan menurunkan potensi penundaan taxi yang signifikan 5. Rute taxiway harus memiliki one-way segment untuk meminimalisir konflik pesawat dan penundaannya. Arus segmen taxiway harus dianalisis untuk masing – masing konfigurasi sesuai dengan runway yang akan digunakan. 6. Sistem taxiway harus direncanakan untuk memaksimalkan fungsi masing – masing komponen bandar udara agar fase pengembangan pada masa depan dapat digabungkan dengan sistem eksisting 7. Intinya, potensi adanya bottleneck harus diidentifikasi terlebih dahulu agar dapat dieliminasi pada fase perencanaan. Selain itu: 8. Rute taxiway harus menghindari area yang dimana publik dapat memiliki akses mudah menuju pesawat. Keamanan saat pesawat

Upload: ayuwandirafs

Post on 03-Jan-2016

43 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Taxiway

TAXIWAY

Sistem taxiway harus didesain untuk meminimalisir keterbatasan pergerakan pesawat dari dan menuju runway dan area apron. Sistem taxiway yang didesain secara baik akan mampu dalam menjaga arus pergerakan pesawat yang secara kontinyu pada kecepatan praktis dengan akselerasi atau deselerasi yang minimum.

Untuk merencanakan layout umum taxiway, beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya :

1. Rute taxiway harus menghubungkan berbagai elemen bandar udara dengan jarak terpendek, dengan demikian harus dapat meminimalisir waktu dan biaya saat taxi.

2. Rute taxiway harus sesederhana mungkin untuk mencegah kebingungan pilot saat mengikuti instruksi yang kompleks

3. Perkerasan yang datar harus digunakan dimanapun. Saat perubahan arah diperlukan, kurva radius yang diperlukan, fillet dan lebar taxiway, harus mengizinkan pergerakan pesawat untuk taxi pada kecepatan praktis maksimum

4. Persilangan taxiway/runway dan taxiway yang lain harus dihindari dimanapun juga demi keselamatan dan menurunkan potensi penundaan taxi yang signifikan

5. Rute taxiway harus memiliki one-way segment untuk meminimalisir konflik pesawat dan penundaannya. Arus segmen taxiway harus dianalisis untuk masing – masing konfigurasi sesuai dengan runway yang akan digunakan.

6. Sistem taxiway harus direncanakan untuk memaksimalkan fungsi masing – masing komponen bandar udara agar fase pengembangan pada masa depan dapat digabungkan dengan sistem eksisting

7. Intinya, potensi adanya bottleneck harus diidentifikasi terlebih dahulu agar dapat dieliminasi pada fase perencanaan.

Selain itu:

8. Rute taxiway harus menghindari area yang dimana publik dapat memiliki akses mudah menuju pesawat. Keamanan saat pesawat sedang taxi harus dijadikan prioritas dari sabotase dan agresi bersenjata.

9. Layout taxiway harus direncanakan untuk menghindari gangguan dari alat navigasi dengan pesawat yang sedang taxi atau kendaraan darat yang sedang menggunakan taxiway

10. Semua bagian taxiway harus terlihat jelas dari ATC. Remote camera dapat digunakan untuk memonitor bagian – bagian taxiway yang dibayangi oleh gedung terminal atau struktur bandara yang lain jika halangan tersebut tidak dapat dihindari.

11. Efek dari semburan mesin pesawat yang berdekatan dengan taxiway harus dimitigasi dengan menstabilisasi loose soil dan mengereksi pagar yang dapat digunakan untuk melindungi orang atau bangunan

Page 2: Taxiway

12. Lokasi taxiway dapat juga dipengaruhi oleh instalasi ILS mengingat sinyal ILS dapat terganggu oleh pesawat yang sedang taxi atau sedang berhenti.

Jalan masuk dan keluar tambahan harus didesain dan dikembangkan di atas dari pertumbuhan yang diharapkan. Beberapa prinsip yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan taxiway diantaranya :

a. Fungsi dari exit taxiway adalah untuk meminimalisir waktu okupansi runway dari pesawat mendarat. Teorinya, exit taxiway ditempatkan pada posisi dimana dapat melayani berbagai macam tipe pesawat yang dapat menggunakan runway. Pada praktiknya, jumlah optimal dan separasi ditentukan oleh kelas/kategori pesawat berdasarkan approach speed dan deselerasi setelah touchdown.

b. Exit taxiway harus mengizinkan pesawat untuk bergerak meninggalkan runway tanpa keterbatasan ke titik bebas dari runway. Dengan demikian, operasi pesawat lain dapat dilakukan sesegera mungkin.

c. Exit taxiway dapat berada di sudut yang tepat pada runway atau berada pada sudut yang tajam. Tipe pertama mengizinkan pesawat berdeselerasi ke kecepatan yang sangat rendah sebelum keluar dari runway, sedangkan tipe kedua mengizinkan pesawat untuk keluar dari runway pada kecepatan yang lebih tinggi. Dengan demikian, dapat menurunkan waktu yang dibutuhkan pada runway dan meningkatkan kapasitas runway.

d. Pintu masuk runway tunggal di tiap ujung runway pada umumnya dapat mengakomodasi kebutuhan untuk take-off. Namun, jika volume lalu lintas menjamin, penggunaan bypass, holding bay atau beberapa pintu masuk runway dapat dipertimbangkan,

Tahapan pengembangan sistem taxiway :a. Sistem taxiway minimum, yang mendukung runway dengan level rendah, dapat terdiri dari

bantalan turnaround atau turnaround taxiway di kedua ujung runway dan taxiway dari runway ke apron

b. Pertumbuhan lalu lintas yang menunjukkan hasil rendah ke menengah terhadap utilisasi runway dapat diakomodasi dengan membangun taxiway parallel sebagian untuk menghubungkan satu atau kedua turnaround.

c. Seiring dengan utilisasi runway meningkat, taxiway parallel dapat disediakan dengan melengkapi bagian dari taxiway parallel sebagian.

d. Exit taxiway, dapat ditambahkan pada ujung – ujung runway, guna meningkatkan utilisasi runway.

e. Holding bay dan taxiway bypass dapat ditambahkan untuk meningkatkan kapasitas runway. Fasilitas ini jarang membatasi pencapaian kapasitas penuh. Karena biasanya, lahan tersedia dan diizinkan untuk konstruksi

f. Taxiway dual parallel, ditempatkan di luar dari taxiway parallel pertama, harus mempertimbangkan ketika pergerakan di kedua arah sepanjang taxiway diinginkan. Dengan taxiway yang kedua, jaringan arus satu arah dapat terbentuk untuk setiap arah pada runway use.

Page 3: Taxiway

EVALUASI ALTERNATIF LAYOUT TAXIWAY

Beberapa variabel yang diinput untuk mensimulasi pergerakan pesawat pada bandara diantaranya :

Campuran pesawat (tipe) Volume lalu lintas udara Lalu lintas puncak Layout bandara Terminal tujuan pesawat Konfigurasi runway Konfigurasi taxiway RET Runway use

Lokasi dan Nomor Exit Taxiwaya. Untuk Landing Runway, RET (Rapid Exit Taxiway) harus disediakan jika diharuskan untuk

menurunkan waktu okupansi runway dengan inter-arrival spacing yang minimumb. Untuk Runway campuran, separasi waktu antara pesawat landing dan take-off menjadi faktor

utama yang membatasi kapasitas runway.c. Karena beda tipe pesawat membutuhkan lokasi yang berbeda pula untuk RET, oleh karena itu

campuran pesawat yang diharapkan menjadi kriteria yang utama dalam perencanaan.d. Kecepatan threshold, kemampuan mengerem dan kecepatan turn-off operasional pesawat akan

menentukan lokasi dari exit taxiwayLokasi Exit Taxiway ditentukan oleh kecepatan deselerasi pesawat setelah melewati threshold. Untuk menentukan jarak dari threshold, hal yang perlu diperhatikan adalah :a. Kecepatan thresholdb. Kecepatan turn off di titik garis lengkung keluar.

Menentukan lokasi optimum dan jumlah RET yang dibutuhkan untuk menyesuaikan dengan grup pesawat yang telah dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu.