studi komparasi hasil belajar dengan model
TRANSCRIPT
STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN AREND
1998 DAN MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH KELAS VIII MATERI POKOK GARIS SINGGUNG LINGKARAN DI SMP NEGERI 18 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
dalam Ilmu Pendidikan Matematika
Oleh:
DEVITA NI’MATUS SHOLIHAH NIM : 113511041
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG 2015
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Devita Ni’matus Sholihah
NIM : 113511041
Jurusan : Pendidikan Matematika
Program Studi : Pendidikan Matematika
Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:
STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN TIME TOKEN AREND 1998 DAN MODEL
PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH KELAS VIII MATERI POKOK
GARIS SINGGUNG LINGKARAN DI SMP NEGERI 18 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian
tertentu yang dirujuk sumbernya.
iii
KEMENTERIAN AGAMA RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang
Telp. 024-7601295 Fax. 7615387
PENGESAHAN Naskah skripsi ini dengan: Judul : Studi Komparasi Hasil Belajar dengan Model Pembelajaran
Time Token Arend 1998 dan Model Pembelajaran Index Card Match Kelas VIII Materi Pokok Garis Singgung Lingkaran di SMP Negeri 18 Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015
Nama : Devita Ni’matus Sholihah NIM : 113511041 Jurusan : Pendidikan Matematika Program studi: Pendidikan Matematika Telah diujikan dalam sidang munaqosyah oleh Dewan Penguji Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Matematika.
Semarang, 12 Juni 2015
iv
NOTA DINAS
Semarang, 29 Mei 2015
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum wr. wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan :
Judul : STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN TIME TOKEN AREND 1998 DAN
MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH KELAS
VIII MATERI POKOK GARIS SINGGUNG LINGKARAN
DI SMP NEGERI 18 SEMARANG TAHUN PELAJARAN
2014/2015
Nama : Devita Ni’matus Sholihah
NIM : 113511041
Jurusan : Pendidikan Matematika
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo untuk diujikan dalam
sidang Munaqasyah.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
v
NOTA DINAS
Semarang, 29 Mei 2015
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum wr. wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan :
Judul : STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN TIME TOKEN AREND 1998 DAN
MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH KELAS
VIII MATERI POKOK GARIS SINGGUNG LINGKARAN
DI SMP NEGERI 18 SEMARANG TAHUN PELAJARAN
2014/2015
Nama : Devita Ni’matus Sholihah
NIM : 113511041
Jurusan : Pendidikan Matematika
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo untuk diujikan dalam
sidang Munaqasyah.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
vi
ABSTRAK
Judul : Studi Komparasi Hasil Belajar dengan Model Pembelajaran Time
Token Arend 1998 dan Model Pembelajaran Index Card Match
Kelas VIII Materi Pokok Garis Singgung Lingkaran di SMP
Negeri 18 Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015
Penulis: Devita Ni’matus Sholihah
NIM : 113511041
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perbedaan hasil
belajar antara model pembelajaran Time Token Arend 1998 dan model
pembelajaran Index Card Match di SMP Negerin 18 Semarang.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian
komparatif. Komparasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
membandingkan hasil belajar materi garis singgung lingkaran antara peserta didik
yang menggunakan model pembelajaran Time Token Arend 1998 dan model
pembelajaran Index Card Match. Sampel penelitian ini adalah kelas VIII-D
sebagai sampel penelitian yang menggunakan model pembelajaran Time Token
Arend 1998 dan kelas VIII-E sebagai sampel penelitian yang menggunakan
model pembelajaran Index Card Match.
Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi dan tes. Metode
dokumentasi digunakan untuk memperoleh data nilai ulangan akhir semester gasal
kelas VIII untuk analisis data awal sebelum mengambil sampel. Sedangkan
metode tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar materi garis singgung
lingkaran. Kemudian data tersebut dianalisis menggunakan uji statistik
perbandingan rata-rata kelas yang menggunakan model pembelajaran Time Token
Arend 1998 dan kelas yang menggunakan model pembelajaran Index Card Match
dengan uji t.
Berdasarkan hasil penelitian, hasil belajar peserta didik yang
menggunakan model pembelajaran Time Token Arend 1998 pada pembelajaran
Matematika kelas VIII SMP Negeri 18 Semarang materi garis singgung lingkaran
diperoleh rata-rata kelas yaitu 81,594. Sedangkan hasil belajar peserta didik yang
vii
menggunakan model pembelajaran Index Card Match pada pembelajaran
Matematika kelas VIII SMP Negeri 18 Semarang materi garis singgung lingkaran
diperoleh rata-rata kelas yaitu 75,844.
Dari kedua hasil belajar tersebut dilakukan uji perbandingan rata-rata pada
tahap akhir menggunakan uji t diperoleh thitung = 2,5576 dan ttabel = 1,998972 pada
taraf signifikansi (α) 5% dan dk = (n1+n2-2) = 62. Diketahui bahwa thitung > ttabel,
maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika peserta didik yang
menggunakan model pembelajaran Time Token Arend 1998 lebih baik dari hasil
belajar matematika peserta didik yang menggunakan model pembelajaran Index
Card Match.
viii
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرحمن الرحيم
هلل رب العلمينالحمد
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah arrahman arrahim yang
senantiasa melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nya, akhirnya
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Shalawat dan
salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat
dan para pengikutnya dengan harapan semoga mendapat syafaat di hari kiamat
nanti.
Skripsi yang berjudul “Studi Komparasi Hasil Belajar dengan Model
Pembelajaran Time Token Arend 1998 dan Model Pembelajaran Index Card
Match Kelas VIII Materi Pokok Garis Singgung Lingkaran di SMP Negeri 18
Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015” ini disusun untuk memenuhi sebagian
syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan dalam ilmu pendidikan
matematika di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo Semarang.
Skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik dan lancar tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu, dengan rasa hormat peneliti
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Darmu’in, M.Ag selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, yang telah
mengesahkan skripsi ini.
2. Bapak Saminanto, S.Pd., M.Sc. selaku ketua Jurusan Pendidikan Matematika.
3. Ibu Minhayati Saleh, M. Sc., selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Moh. Nafi Annury, M. Pd., selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan pengarahan dan bimbingan pada penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak Aloysius Kristiyanto, S. Pd., M.Pd., selaku kepala SMP Negeri 18
Semarang serta Bapak Muhammad Yasro, S. Pd., selaku guru matematika
SMP Negeri 18 Semarang yang telah membantu memberikan fasilitas
berlangsungnya penelitian.
ix
6. Ayahanda tercinta Supratmin dan Ibunda tercinta Masrufik yang senantiasa
memberikan dorongan baik moril maupun materiil dengan ketulusan dan
keikhlasan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Pendamping saya Ahmad Bukhori yang setia menemani apapun keadaannya,
serta saudaraku Adek Irma Nurul Maulida dan Adek Beni Ainur Rozaq terima
kasih atas inspirasi dan semangatnya.
8. Teman-teman Pendidikan Matematika Angkatan 2011khususnya TM-B atas
kerja sama, pelajaran, kebersamaan, dan motivasi yang selalu diberikan.
9. Keluarga besar Kos Al-Khudhori Perumahan Bank Niaga A4, khususnya
teman-teman kamar Mbak Fitri, Dian, Nisya, Bunda Ervi, dan Etik yang telah
menemani saya suka duka dan memberikan motivasi serta doa kepada
penulis.
10. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih
atas dukungan baik moril maupun materiil demi terselesaikannya skripsi ini.
Semoga Allah SWT dapat meringankan urusan mereka seperti mereka
meringankan beban penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari
bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan sehingga kritik dan saran
sangat diharapkan demi perbaikan dan kesempurnaan hasil yang telah didapatkan.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Amin yarabbal
‘aalamiin.
Semarang, 29 Mei 2015
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
NOTA DINAS ................................................................................................. iv
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi
DAFTAR SINGKATAN .............................................................................. xvii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 6
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori ........................................................................ 8
1. Studi Komparasi ................................................................ 8
2. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 8
a. Belajar ............................................................................. 8
b. Teori Belajar.................................................................... 10
c. Hasil Belajar ................................................................... 12
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ..................... 14
3. Model Pembelajaran Kooperatif ........................................ 15
4. Model Pembelajaran Time Token Arend 1998 ................... 16
a. Pengertian model pembelajaran Time Token Arend
1998 .............................................................................. 16
xi
b. Implementasi model pembelajaran Time Token Arend
1998 .............................................................................. 17
c. Kelebihan model pembelajaran Time Token Arend
1998 .............................................................................. 17
d. Kekurangan model pembelajaran Time Token Arend
1998 .............................................................................. 18
5. Model Pembelajaran Index Card Match.. .......................... 18
a. Pengertian model pembelajaran Index Card Match ..... 18
b. Implementasi model pembelajaran Index Card Match . 18
c. Kelebihan model pembelajaran Index Card Match ...... 19
d. Kekurangan model pembelajaran Index Card Match ... 20
6. Materi Pokok Garis Singgung Lingkaran .... ..................... 20
B. Kajian Pustaka .......................................................................... 27
C. Rumusan Hipotesis .................................................................. 29
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian............................................... 30
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 31
C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................... 31
D. Variabel dan Indikator Penelitian............................................. 32
E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 32
F. Teknik Analisis Data ................................................................ 33
BAB IV : DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi Data .......................................................................... 44
1. Hasil Penilaian Model Pembelajaran Time Token Arend
1998 .................................................................................... 44
2. Hasil Penilaian Model Pembelajaran Index Card Match ... 47
B. Analisis Data ............................................................................ 49
1. Analisis Data Tahap Awal ................................................. 49
2. Analisis Butir Soal Uji Coba .............................................. 53
3. Analisis Data Tahap Akhir ................................................. 57
xii
C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 60
D. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 64
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan .................................................................................. 65
B. Saran ...................................................................................... 65
C. Penutup ..................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Wawancara Pra Penelitian
Lampiran 2 Daftar Nama Peserta Didik Kelas VIII
Lampiran 3 Daftar Nilai Uas Matematika SMP Kelas VIII
Lampiran 4 Uji Normalitas Tahap Awal Kelas VIII-A
Lampiran 5 Uji Normalitas Tahap Awal Kelas VIII-B
Lampiran 6 Uji Normalitas Tahap Awal Kelas VIII-C
Lampiran 7 Uji Normalitas Tahap Awal Kelas VIII-D
Lampiran 8 Uji Normalitas Tahap Awal Kelas VIII-E
Lampiran 9 Uji Normalitas Tahap Awal Kelas VIII-F
Lampiran 10 Uji Normalitas Tahap Awal Kelas VIII-G
Lampiran 11 Uji Normalitas Tahap Awal Kelas VIII-H
Lampiran 12 Uji Homogenitas Tahap Awal Ke-1
Lampiran 13 Uji Homogenitas Tahap Awal Ke-2
Lampiran 14 Uji Homogenitas Tahap Awal Ke-3
Lampiran 15 Uji Homogenitas Tahap Awal Ke-4
Lampiran 16 Uji Perbandingan Rata-rata Tahap Awal
Lampiran 17 RPP Model Pembelajaran Time Token Arend 1998
Pertemuan 1
Lampiran 18 RPP Model Pembelajaran Time Token Arend 1998
Pertemuan 2
Lampiran 19 RPP Model Pembelajaran Time Token Arend 1998
Pertemuan 3
Lampiran 20 RPP Model Pembelajaran Index Card Match Pertemuan
1
Lampiran 21 RPP Model Pembelajaran Index Card Match Pertemuan
2
Lampiran 22 RPP Model Pembelajaran Index Card Match Pertemuan
3
Lampiran 23 RPP Model Pembelajaran Index Card Match Pertemuan
xiv
4
Lampiran 24 Kisi-Kisi Soal Uji Coba
Lampiran 25 Soal Uji Coba Instrumen
Lampiran 26 Kunci Jawaban Soal Uji Coba Instrumen
Lampiran 27 Daftar Nama Peserta Didik Kelas Uji Coba
Lampiran 28 Analisis Butir Soal Instrumen Uji Coba Tahap 1
Lampiran 29 Analisis Butir Soal Instrumen Uji Coba Tahap 2
Lampiran 30 Contoh Perhitungan Validitas
Lampiran 31 Tabel Penolong Reliabilitas
Lampiran 32 Perhitungan Reliabilitas Instrumen
Lampiran 33 Contoh Perhitungan Tingkat Kesukaran
Lampiran 34 Contoh Perhitungan Daya Pembeda
Lampiran 35 Kisi-Kisi Soal Instrumen Penelitian
Lampiran 36 Soal Instrumen Penelitian
Lampiran 37 Kunci Jawaban Soal Instrumen Penelitian
Lampiran 38 Daftar Nama Peserta Didik Kelas Penelitian
Lampiran 39 Daftar Nilai Peserta Didik Kelas Penelitian
Lampiran 40 Uji Normalitas Tahap Akhir Kelas Penelitian Model
Pembelajaran Time Token Arend 1998
Lampiran 41 Uji Normalitas Tahap Akhir Kelas Penelitian Model
Pembelajaran Index Card Match
Lampiran 42 Uji Homogenitas Tahap Akhir
Lampiran 43 Uji Perbandingan Rata-rata Tahap Akhir (Uji Hipotesis
Penelitian)
Lampiran 44 Jadwal Mengajar SMP Negeri 18 Semarang
Lampiran 45 Lembar Jawab Peserta Didik TTA
Lampiran 46 Lembar Jawab Peserta Didik ICM
Lampiran 47 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 48 Surat-surat
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Daftar Nilai Tes Peserta Didik Materi Garis Singgung
Lingkaran yang Menggunakan Model Pembelajaran Time
Token Arend 1998
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Peserta Didik yang
Menggunakan Model Pembelajaran Time Token Arend 1998
Tabel 4.3 Daftar Nilai Tes Peserta Didik Materi Garis Singgung
Lingkaran yang Menggunakan Model Pembelajaran Index
Card Match
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Peserta Didik Materi Garis Singgung
Lingkaran yang Menggunakan Model Pembelajaran Index
Card Match
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Tahap Awal
Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Perbandingan Rata-rata Tahap Awal
Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Instrumen
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Instrumen Tahap 1
Tabel 4.9 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Instrumen
Tabel 4.10 Hasil Analisis Daya Pembeda Instrumen
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Tahap Akhir
Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas Tahap Akhir
Tabel 4.13 Hasil Uji Hipotesis Penelitian
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Garis Singgung Lingkaran
Gambar 2.2 Garis Singgung Melalui Suatu Titik Luar
Gambar 2.3 Layang-layang Garis Singgung
Gambar 2.4 Kedudukan Dua Lingkaran
Gambar 2.5 Garis Singgung Persekutuan Dalam Dua Lingkaran
Gambar 2.6 Garis Singgung Persekutuan Luar Dua Lingkaran
xvii
DAFTAR SINGKATAN
TTA : Time Token Arend 1998
ICM : Index Card Match
RPP : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
UAS : Ulangan Akhir Semester
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan suatu proses penting bagi dunia pendidikan. Negara
Indonesia telah mencanangkan peraturan wajib belajar sembilan tahun. Hal ini
berarti negara Indonesia berusaha untuk mencerdaskan rakyatnya sehingga negara
Indonesia dapat mengikuti perkembangan zaman dengan baik. Salah satu lembaga
pendidikan yang memiliki peran aktif untuk mencerdaskan rakyat adalah sekolah.
Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan yang melakukan kegiatan
belajar yang biasa disebut dengan proses pembelajaran. Pembelajaran dijadikan
kegiatan interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam dunia pendidikan.
Proses ini membantu peserta didik dalam memperoleh suatu ilmu pengetahuan.
Dalam hal ini, pendidik mempunyai tanggungjawab dalam memahamkan peserta
didik agar terwujud pembelajaran yang baik.
Pembelajaran yang baik dapat dicapai dengan menerapkan berbagai
macam cara, model dan metode pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi
mudah dan menyenangkan. Model pembelajaran merupakan langkah-langkah
sistematis pendidik dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar. Terdapat
berbagai macam model pembelajaran, akan tetapi semua model mempunyai
kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Oleh karena itu, seorang pendidik
harus tepat dalam memilih model pembelajaran.
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model
pembelajaran kooperatif yaitu model pembelajaran aktif yang didalamnya terdapat
diskusi kelompok kecil. Diskusi kelas dapat membantu memenuhi tiga tujuan
belajar utama diantaranya: meningkatkan keterlibatan murid di dalam
pembelajaran dengan melibatkan mereka untuk meyuarakan ide-idenya,
membantu murid untuk mengembangkan pemahamannya dengan memberikan
kesempatan mereka untuk berfikir keras tentang berbagai hal dan kemudian
menverbalisasikan pemikiran mereka, dan membantu murid untuk mendapatkan
keterampilan komunikasi (paling tidak rasa percaya diri untuk menyuarakan
2
pendapatnya sendiri di depan publik dan kemampuan untuk melakukan hal itu
dengan jelas dan ringkas).1
Adanya model pembelajaran memiliki pengaruh terhadap hasil belajar
peserta didik. Maka, sebagai seorang pendidik harus memilih model pembelajaran
yang tepat agar hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan. Beberapa model
pembelajaran kooperatif diantaranya model Time Token Arend 1998 dan model
Index Card Match. Kedua model tersebut merupakan model yang menyenangkan,
di mana keduanya terdapat permainan dalam pembelajaran.
Menurut Esmet untung Mardiyatmo, penggunaan games atau permainan
sangat baik untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran karena, dengan
permainan, minimal peserta dapat merekam informasi dalam ingatannya lebih
lama.2 Dengan adanya permainan, peserta didik berperan aktif dalam proses
pembelajaran sehingga pembelajaran yang berlangsung di kelas lebih bermakna
dan peserta didik lebih memahami materi yang telah diajarkan.
Model Time Token Arend 1998 adalah model pembelajaran kooperatif
Time Token Arend 1998 digunakan untuk melatih dan mengembangkan
keterampilan sosial agar peserta didik tidak mendominasi pembicaraan atau diam
sama sekali.3 Model pembelajaran ini menggunakan kartu yang memberi peluang
sama kepada setiap peserta didik untuk mengeluarkan pendapat. Apabila peluang
untuk mengeluarkan pendapatnya sudah habis, maka peserta didik tersebut sudah
tidak boleh menjawab kembali. Hal ini bertujuan agar peserta didik dapat berfikir
dan mengingat-ingat pelajaran yang telah di ajarkan, semua peserta didik memiliki
kesempatan untuk berpartisipasi aktif dengan cara mengeluarkan pendapat,
bersosialisasi dengan peserta didik lain, dan menyenangkan sehingga diharapkan
peserta didik dapat memahami materi yang di ajarkan.
Sedangkan model Index Card Match adalah model Time Token Arend
1998 merupakan model pembelajaran kooperatif yang digunakan untuk melatih
1 Daniel Muijs dan David Reynolds, Effective Teaching Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 75-76.
2 Esmet Untung Mardiyatmo, Kumpulan Permainan Seru – Tutorial untuk Para Fasilitator & Instruktur, (Yogyakarta: Andi Offset, 2010), hlm. 2.
3 Miftahul Huda, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: isu-isu metodis dan paradigmatis, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), hlm.239.
3
peserta didik agar lebih cermat dan lebih kuat pemahamannya terhadap suatu
materi pokok.4 Model pembelajaran ini menggunakan kartu yang dijadikan dua
bagian yaitu soal dan jawaban mengenai materi yang diajarkan. Soal dan jawaban
itu di acak kemudian dibagikan kepada peserta didik. Peserta didik yang yang
telah mendapatkan soal atau jawaban harus mencari pasangannya. Ini
dimaksudkan agar dalam pembelajaran tersebut peserta didik dapat berfikir dan
mengingat-ingat pelajaran yang telah di ajarkan, berpartisipasi aktif, sosialisasi
dengan peserta didik lain, dan menyenangkan.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diperlukan adanya
sebuah model pembelajaran sehingga materi dapat tersampaikan dengan baik. Hal
ini disebabkan karena matematika merupakan pelajaran yang mencakup
pemahaman konsep, penalaran, dan pemecahan masalah. Selain itu, adanya
anggapan masyarakat bahwa matematika disebut pelajaran yang sulit. Maka,
diperlukan pembelajaran yang baik sehingga materi matematika dapat
tersampaikan dengan baik.
Proses pembelajaran matematika di SMP Negeri 18 Semarang masih
menggunakan metode ekspositori, guru hanya menerangkan materi kemudian
memberikan soal latihan, dan tidak ada evaluasi setiap akhir pembelajaran.
Berdasarkan informasi yang didapat pada tanggal 13 Januari 2015 dari Bapak
Muhammad Yasro, S. Pd. yang merupakan salah satu guru matematika di SMP
Negeri 18 Semarang, dalam pembelajaran beliau peserta didik di beri gambaran
materi, setelah itu di beri soal kemudian di suruh mencarinya di buku. Hal ini
menyebabkan tidak semua peserta didik menjawab pertanyaan dari guru sehingga
dalam pembelajaran yang aktif hanya beberapa peserta didik saja. Pada materi
garis singgung lingkaran, peserta didik terkadang dalam memasukkan rumus
masih terbalik dengan rumus yang lain. Sehingga dalam menentukan hasilnya pun
juga salah.5
4 Ismail SM, Strategi pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem, (Semarang:
Rasail Media Group, 2008), hlm. 82. 5 Hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Yasro, S. Pd. pada hari Selasa, 13
Januari 2015 di SMP Negeri 18 Semarang pada pukul 10.00 WIB.
4
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 20 Januari 2015
di SMP Negeri 18 Semarang, diketahui bahwa saat peserta didik diberi
kesempatan bertanya, sedikit sekali dari peserta didik yang bertanya, akibatnya
peserta didik yang belum jelas tidak dapat terdeteksi oleh guru. Bahkan sebagian
peserta didik hanya mencatat dan mendengarkan guru saja. Selain itu, jika disuruh
mengerjakan soal di depan kelas hanya peserta didik tertentu yang mau maju
dengan inisiatif sendiri, kebanyakan dari peserta didik baru mau maju
mengerjakan soal di depan jika ditunjuk oleh guru dan bahkan ada yang harus
dipaksa.
Materi garis singgung lingkaran, di dalamnya terdapat beberapa rumus di
mana antara rumus satu dengan yang lain saling keterkaitan. Ketika peserta didik
tidak terbiasa menggunakan rumus itu terkadang masih ada yang mengerjakan
rumusnya terbalik dengan rumus lain. Untuk itu perlu adanya latihan-latihan agar
peserta didik hafal dengan masing-masing rumus dalam garis singgung lingkaran.
Model Time Token Arend 1998 dan model Index Card Match memiliki
kesamaan konsep. Konsep kedua model tersebut diantaranya guru mengadakan
diskusi kelompok, mengadakan permainan dengan menggunakan bantuan media
kartu, kemudian evaluasi. Yang membedakan kedua model ini adalah langkah
dalam permainannya. Model Time Token Arend 1998 menggunakan kartu yang
memberi peluang sama kepada setiap peserta didik untuk mengeluarkan pendapat.
Apabila peluang untuk mengeluarkan pendapatnya sudah habis, maka peserta
didik tersebut sudah tidak boleh menjawab kembali. Sedangkan model Index Card
Match menggunakan kartu yang dijadikan dua bagian yaitu soal dan jawaban
mengenai materi yang diajarkan
Kedua model tersebut merupakan model pembelajaran aktif berkelompok,
terdapat permainan, mengembangkan keaktifan peserta didik dalam berpartisipasi.
Model-model pembelajaran tersebut yang diharapkan dapat melatih peserta didik
dalam berfikir dan mengingat-ingat pelajaran yang telah di ajarkan guru, lebih
memperhatikan guru, dan bersosialisasi untuk mencapai hasil belajar yang
maksimal. Model-model itu juga melatih kerjasama antar kelompok sehingga
terjadi interaksi aktif antara peserta didik. Dengan demikian peserta didik
5
menganggap matematika itu mudah dan diharapkan dapat memahami materi
dengan baik.
Dari dua model pembelajaran di atas peneliti bermaksud untuk melakukan
komparasi terhadap kedua model tersebut pada materi garis singgung lingkaran.
Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan
judul “STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN TIME TOKEN AREND 1998 DAN MODEL
PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH KELAS VIII MATERI POKOK
GARIS SINGGUNG LINGKARAN DI SMP NEGERI 18 SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2014/2015”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar dengan model pembelajaran Time Token Arend 1998
kelas VIII materi pokok garis singgung lingkaran di SMP Negeri 18
Semarang tahun pelajaran 2014/2015?
2. Bagaimana hasil belajar dengan model pembelajaran Index Card Match kelas
VIII materi pokok garis singgung lingkaran di SMP Negeri 18 Semarang
tahun pelajaran 2014/2015?
3. Adakah perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran Time Token Arend
1998 dan model pembelajaran Index Card Match kelas VIII materi pokok
garis singgung lingkaran di SMP Negeri 18 Semarang tahun pelajaran
2014/2015?
6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian yang
hendak dicapai adalah:
a. Untuk mengetahui hasil belajar dengan model pembelajaran Time Token
Arend 1998 kelas VIII materi pokok garis singgung lingkaran di SMP
Negeri 18 Semarang tahun pelajaran 2014/2015.
b. Untuk mengetahui hasil belajar dengan model pembelajaran Index Card
Match kelas VIII materi pokok garis singgung lingkaran di SMP Negeri
18 Semarang tahun pelajaran 2014/2015.
c. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran
Time Token Arend 1998 dan model pembelajaran Index Card Match
kelas VIII materi pokok garis singgung lingkaran di SMP Negeri 18
Semarang tahun pelajaran 2014/2015.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Bagi Guru
1) Guru mendapatkan berbagai model pembelajaran aktif.
2) Guru dapat meningkatkan kreatifitas dalam menerapkan model
pembelajaran yang sesuai dan bervariasi.
3) Membantu guru dalam mengatasi masalah dalam pembelajaran.
b. Bagi Peserta Didik
1) Menciptakan suasana pembelajaran yang aktif
2) Menjadikan pelajaran matematika sebagai pelajaran yang
menyenangkan.
3) Membantu peserta didik menangkap materi yang diberikan.
4) Meningkatkan motivasi dan daya tarik peserta didik terhadap mata
pelajaran matematika sehingga peserta didik mudah memahami
materi yang di sampaikan.
5) Menjadikan peserta didik dapat berinteraksi dengan teman
sebayanya.
7
6) Meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIII di SMP Negeri
18 Semarang dalam mata pelajaran matematika.
c. Bagi Peneliti
1) Peneliti dapat membedakan hasil belajar antara model pembelajaran
Time Token Arend 1998 dan model pembelajaran Index Card Match
mata pelajaran matematika kelas VIII materi pokok garis singgung
lingkaran di SMP Negeri 18 Semarang.
2) Sebagai pertimbangan bagi peneliti untuk melaksanakan
pembelajaran matematika, sehingga pembelajaran yang dilakukan
dapat menumbuhkan suasana yang aktif dan menyenangkan.
3) Peneliti memperoleh pengalaman langsung bagaimana memilih
pembelajaran yang tepat, sehingga dimungkinkan kelak ketika terjun
ke lapangan mempunyai wawasan dan pengalaman.
4) Peneliti akan mempunyai dasar-dasar kemampuan mengajar dan
memperoleh pemecahan masalah dalam penelitian sehingga
diperoleh suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah peserta didik.
d. Bagi Lembaga Pendidikan
1) Memberikan salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 18 Semarang dalam mata
pelajaran matematika.
2) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
memilih model pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
matematika di sekolah.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Studi Komparasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, studi dapat diartikan
“penelitian ilmiah, kajian, telaahan”.6 Sedangkan komparasi dapat diartikan
“perbandingan”.7
Mohammad Nazir mengemukakan bahwa studi komparatif adalah
“sejenis penelitian yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang
sebab akibat, dengan menganalisa faktor penyebab terjadinya maupun
munculnya suatu fenomena tertentu”.8
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa studi
komparasi adalah suatu kegiatan untuk mencari jawaban secara mendasar
tentang sebab akibat dengan membandingkan dua hal atau lebih dari suatu
objek penelitian. Pembandingan ini dilakukan untuk pertimbangan antara dua
hal sehingga mendapatkan satu hal yang terbaik.
Pada penelitian ini, yang akan dibandingkan adalah hasil belajar yang
menggunakan model pembelajaran Time Token Arend 1998 dengan model
pembelajaran Index Card Match.
2. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
a. Belajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.9 Selain itu belajar merupakan satu
proses aktif. Yang di maksud aktif di sini ialah bukan hanya aktivitas
6 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2008), hlm. 1093. 7 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm. 584. 8 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), hlm. 58. 9 Indah Komsiyah, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 2.
9
yang nampak seperti gerakan badan, akan tetapi juga aktivitas-aktifitas
mental seperti proses berfikir, mengingat, dan sebagainya. Pandangan ini
pada umumnya dikemukakan oleh gestalt.10 Sehingga perlu adanya
proses aktif untuk mencapai proses belajar.
Pencapaian proses aktif diperlukan adanya model pembelajaran
yang merangsang peserta didik dalam pembelajaran. Akan tetapi
pendidik harus memilih cara mengajar yang tepat untuk digunakan dalam
pembelajaran. Pemilihan yang tepat tersebut diharapkan dapat
menjadikan peserta didik lebih mudah untuk memahami suatu materi.
Menurut M. Muzammil Basyir dan M. Malik M. Sa’id
mengemukakan:
الف المحتىي التعليمي الذي يتم اختياره والمىاقف كيفية التدريس وتحليف طزيقة التدريس باخت
, الحىار , حل المشكالت , طزيقة , المشزوع. التعليمية ....... ومنها طزق االلقاء , المناقشة11
“Cara-cara mengajar itu berbeda satu sama lain tergantung apa yang
diajarkan, diantaranya adalah dengan penyampaian diskusi, tanya jawab,
pemecahan masalah, dan tematik.”
Diantaranya cara mengajar yang dapat digunakan yaitu dengan
diskusi menggunakan model pembelajaran Time Token Arend 1998 dan
model pembelajaran Index Card Match merupakan model pembelajaran
aktif berkelompok menyenangkan yang diharapkan dapat melatih peserta
didik dalam berfikir dan mengingat-ingat pelajaran yang telah di ajarkan
guru, mengembangkan keaktifan peserta didik dalam berpartisipasi, lebih
memperhatikan guru, dan bersosialisasi untuk mencapai hasil belajar
yang maksimal.
Model-model itu juga melatih kerjasama antar kelompok
sehingga terjadi interaksi aktif antara peserta didik. Dengan demikian
10 Mustaqim, dan Abdul Wahib, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), hlm. 61. 11 M. Muzammil Al Basyir dan M. Malik Muhammad Sa’id, Ilal Manahij wa Thorqi
Al Tadris, (Riyadh: Darulliwaai Linnasyri Wattauzii’i, 1995), hlm. 24.
10
peserta didik menganggap matematika itu mudah dan diharapkan dapat
memahami materi dengan baik.
b. Teori Belajar
1) Teori Edward Lee Thorndike
Menurut Thorndike belajar merupakan peristiwa terbentuknya
asosiasi-asosiasi antara peristiwa yang disebut stimulus dan respons.
Teori belajar ini disebut teori connectionism.
Thorndike menyusun hukum yang berkaitan dengan hubungan
stimulus dan respon yaitu:
a) Hukum kesiapan atau law of readiness
Jika suatu organisme di dukung oleh kesiapan yang kuat
untuk memperoleh stimulus, maka pelaksanaan tingkah laku kan
menimbulkan kepuasan individu sehingga asosiasi cenderung
diperkuat.
b) Hukum latihan atau law of excersice
Semakin sering suatu tingkah laku dilatih atau digunakan,
maka asosiasinya tersebut semakin kuat.
c) Hukum hasil atau law of effect
Hubungan antara rangsangan danm perilaku akan semakin
kukuh apabila terdapat kepuasan dan akan semakin di perlemah
apabila tida terdapat kepuasan.12
Relevansi teori Edward Lee Thorndike terhadap penelitian ini
adalah belajar akan berhasil jika peserta didik sudah siap untuk
belajar dan adanya pengulangan yang disajikan dengan cara yang
menarik sehingga pembelajaran tidak membosankan dan peserta
didik dapat memahami materi. Ini sesuai dengan model
pembelajaran Time Token Arend 1998 dan Index Card Match.
12 Agus Suprijono, Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), hlm. 7-8.
11
2) Teori Ausubel
Menurut Ausubel, belajar merupakan asimilasi yang bermakna
bagi peserta didik.13 Peserta didik akan belajar dengan baik jika isi
pelajaran (instructional content) sebelumnya didefinisikan dan
kemudian dipresentasikan dengan baik dan tepat kepada peserta
didik (anvance organizers). Dengan demikian, akan mempengaruhi
pengaturan kemajuan belajar peserta didik.14
Belajar bermakna pada teori ausubel dapat di aplikasi
diantaranya dengan menggunakan model pembelajaran Time Token
Arend 1998 dan Index Card Match. Kedua model tersebut
merupakan model pembelajaran yang di dalamnya terdapat
permainan dengan kartu yang di dalamnya berhubungan dengan
materi yang di ajarkan. Penggunaan kartu ini di maksudkan agar
peserta didik tidak bosan dengan materi yang di ajarkan dan lebih
memaknai materi.
3) Teori Vygotsky
Menurut Vygotsky, belajar adalah sebuah proses yang
melibatkan dua elemen penting. Pertama, belajar merupakan proses
secara biologi sebagai proses dasar. Kedua, proses secara psikososial
sebagai proses yang lebih tinggi dan esensinya berkaitan dengan
lingkungan sosial budaya.15
Dalam membangun sendiri pengetahuannya, peserta didik
dapat memperoleh pengetahuan melalui kegiatan dengan fasilitator,
teman atau diskusi kecil, mengerjakan tugas dan sebagainya. Guru
kiranya dapat memanfaatkan baik teori Piaget maupun teori
13 Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm.
43. 14 Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2011), hlm. 33. 15 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta:
Ar-Ruzz media, 2010), hlm. 124.
12
Vygotsky dalam upaya untuk melakukan proses pembelajaran yang
efektif.16
Model pembelajaran sesuai dengan teori Vygotsky dimana
peserta didik diarahkan guru untuk melakukan diskusi. Dalam
diksusi tersebut peserta didik diminta mengerjakan soal yang telah di
bagikan. Dengan kedua model tersebut, diharapkan peserta didik
SMP Negeri 18 Semarang dapat memperoleh pengetahuan melalui
diskusi kecil dan mengerjakan tugas. Dalam diskusi kecil peserta
didik dapat saling mengeluarkan pendapat dengan peserta didik lain
sehingga mereka mendapatkan solusi terhadap permasalahan suatu
materi. Sedangkan dengan mengerjakan tugas, peserta didik dapat
mengukur seberapa kuat pemahaman mereka terhadap materi yang
diajarkan.
c. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang berupa ketrampilan
dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang
diperoleh.17 Ketika proses belajar baik, maka belajarnya juga baik. Untuk
itu, perlu adanya perencanaan yang matang sebelum proses belajar di
lakukan.
Dalam Qur’an Surat An-Nahl ayat 78 Allah berfirman:
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (Q.S. An
Nahl: 78)
16 Saminanto, Ayo Praktik PTK, (Semarang: Rasail, 2010), hlm. 20-21. 17 Rosma Hartiny Sam’s, Model Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Sukses
Offset, 2010), hlm. 33.
13
Dalam ayat ini, Allah SWT mengeluarkan manusia dari rahim
ibunya dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa. Tetapi sewaktu dalam
rahim, Allah menganugerahkan potensi, bakat, dan kemampuan seperti
berfikir, berbahagia, mengindra, dan lain sebagainya pada diri manusia.
Setelah manusia lahir, dengan hidayah Allah segala potensi dan bakat itu
berkembang. Akalnya dapat memikirkan tentang kebaikan dan kejahatan,
kebenaran dan kesalahan, serta hak dan batil. Dengan pendengaran dan
penglihatan yang telah berkembang itu, manusia mengenali dunia
sekitarnya, mempertahankan hidupnya, dan pengadakan hubungan
dengan sesama manusia. Dengan perantaraan akal dan indra, pengalaman
dan pengetahuan manusia dari hari kehari semakin bertambah dan
berkembang.18
Allah telah menganugerahkan potensi, bakat, dan kemampuan
seperti berfikir, berbahagia, mengindra, dan lain sebagainya pada diri
manusia. Untuk itu manusia harus memikirkan apa yang baik bagi
dirinya, sehingga pengetahuan manusia yang semakin bertambah dan
berkembang itu adalah kebaikannya.
Berkaitan dengan hasil belajar tersebut, Bloom membagi ke dalam
tiga kawasan yaitu:
1) Hasil belajar dalam ranah kognitif
Hasil belajar dalam ranah kognitif merupakan kemampuan
mengingat dan memecahkan masalah berdasarkan apa yang telah
dipelajari peserta didik. Dalam hal ini mencakup keterampilan
intelektual yang merupakan salah satu tugas dan kegiatan pendidikan
yang meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis, dan evaluasi. Hasil belajar dalam ranah afektif
18 Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya (Edisi yang Disempurnakan), (Jakarta: Lentara Abadi, 2010), hlm. 358-360.
14
2) Hasil belajar dalam ranah afektif
Hasil belajar dalam ranah afektif menekankan pada perasaan,
emosi, apresiasi, pertimbangan, dan tingkat penerimaan atau
penolakan terhadap suatu nilai. Hasil belajar ranah afektif ini di
tandai adanya penerimaan, pemberian respon, penilaian,
mengkonseptualisasikan sesuatu dan mengkonversi nilai-nilai.
3) Hasil belajar pada ranah psikomotorik
Hasil belajar dalam ranah psikomotorik menekankan pada
keterampilan motorik dan manipulasi bahan, maka peserta didik
akan memperoleh pengetahuan antara lain dalam hal imitasi,
manipulasi, presisi, artikulasi, dan adaptasi.19
Dalam penelitian ini, hasil belajar yang digunakan peneliti adalah
hasil belajar pada ranah kognitif.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Diantaranya faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah:20
a) Kemampuan pembawaan
b) Kondisi phisik orang yang belajar
c) Kondisi psikis anak
d) Kemauan belajar
e) Sikap terhadap Guru, mata pelajaran dan pengertian mereka
mengenai kemajuan mereka sendiri
f) Bimbingan
g) Ulangan
Dari faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, terdapat faktor
kemauan belajar dan mata pelajaran. Kemauan belajar peserta didik
memegang peran penting dalam belajar. Ketika kemauan belajar sudah
ada maka apapun pelajaran yang diberikan peserta didik akan tetap
19 Hartiny Sam’s, Model Penelitian Tindakan Kelas, hlm. 35. 20 Mustaqim, dan Abdul Wahib, “Psikologi Pendidikan”, .... , hlm. 63-68.
15
senang.21 Dalam hal ini untuk peneliti memberikan sebuah model
pembelajaran yang di dalamnya di beri sedikit permainan agar peserta
didik tidak jenuh dan mau untuk belajar.
Penggunaan permainan akan membuat program belajar sukses.
Salah satu kelebihan permainan adalah membuat peserta senang dan
relaks, memotivasi peserta, dan melibatkan mereka. Hasilnya, proses
belajar menjadi produktif dan menyenangkan.22
Kemudian untuk faktor mata pelajaran merupakan faktor yang
penting bagi peserta didik. Mata pelajaran yang di sukai akan lebih lancar
dipelajari daripada pelajaran yang kurang di sukai. Mata pelajaran dapat
disenangi atau dibenci tergantung dari banyak faktor. Mungkin karena
guru menyajikan pertama kali kurang baik, mungkin disebabkan
kegagalan-kegagalan peserta didik dalam pelajaran itu, dll.23 Untuk itu
dalam mengatasi masalah yang di alami oleh peserta didik dengan
memberikan pembelajaran yang menyenangkan sehingga hasil belajar
mereka dapat meningkat.
3. Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu model pembelajaran
kelompok yang memiliki aturan-aturan tertentu. Prinsip dasar pembelajaran
kooperatif adalah peserta didik membentuk kelompok kecil dan saling
mengajar sesamanya untuk mencapai tujuan bersama. Dalam pembelajaran
kooperatif peserta didik pandai mengajar peserta didik yang kurang pandai
tanpa merasa dirugikan.24
Diskusi kelompok kecil sangat penting dalam proses pembelajaran. Ini
dikarenakan dalam diskusi kelompok kecil semua peserta didik dapat terlibat
21 Mustaqim, dan Abdul Wahib, Psikologi Pendidikan, .... , hlm. 64. 22 Mardiyatmo, Esmet Untung, Kumpulan Permainan Seru – Tutorial untuk Para
Fasilitator & Instruktur, (Yogyakarta: Andi Offset, 2010), hlm. 2. 23 Mustaqim, dan Abdul Wahib, Psikologi Pendidikan, .... , hlm. 65. 24 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: suatu konseptual
operasional, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 189.
16
aktif dalam proses pembelajaran. Menurut Dr. Ravi Ranga Rao mengatakan
bahwa “In small group intruction, group discussion form the core of all the
strategies used. A discussion indicates an exchange of ideas accompanied by
active learning with all the members of the group participating in it”.25
Dalam instruksi kelompok kecil, diskusi kelompok merupakan inti dari
strategi yang digunakan. Diskusi mengindikasikan pertukaran ide yang
disertai dengan pembelajaran aktif, di mana semua anggota kelompok
berpartisipasi didalamnya.
Model kooperatif ini sangat baik dalam pembelajaran karena semua
peserta didik berinteraksi satu sama lain mengenai suatu materi. Interaksi
itulah yang peserta didik yang sudah faham mengajari temannya yang belum
faham dan yang tidak faham menjadi faham.
4. Model Pembelajaran Time Token Arend 1998
a. Pengertian Model Pembelajaran Time Token Arend 1998
Model pembelajaran Time Token Arend 1998 merupakan model
pembelajaran kooperatif yang digunakan untuk melatih dan
mengembangkan keterampilan sosial agar peserta didik tidak
mendominasi pembicaraan atau diam sama sekali. Guru memberi
sejumlah kupon berbicara dengan waktu 30 detik per kupon pada tiap
peserta didik. Sebelum berbicara, peserta didik menyerahkan kupon
terlebih dahulu pada guru. Satu kupon adalah untuk satu kesempatan
berbicara. Peserta didik dapat tampil lagi setelah bergiliran dengan
peserta didik lainnya. Peserta didik yang telah habis kuponnya tidak
boleh berbicara lagi. Peserta didik yang harus bicara sampai semua
kuponnya habis. 26
25 Ravi Ranga Rao, Methods of Teacher Training, (New Delhi: Mehra Offset Press,
2011), hlm. 320. 26 Miftahul Huda, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: isu-isu metodis dan
paradigmatis, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), hlm.239-240.
17
b. Implementasi Model Time Token Arend 1998
Langkah-langkah pembelajaran dengan sebagai berikut:
1) Guru memberikan materi.
2) Kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi.
3) Guru membagi kelompok kecil 4-5 orang.
4) Setiap peserta didik diberikan kupon berbicara dengan waktu 30
detik.
5) Jika telah selesai bicara, kupon yang dipegang peserta didik
diserahkan dan setiap berbicara satu kupon
6) Peserta didik yang telah habis kuponnya tidak boleh bicara lagi, dan
setiap peserta didik yang masih memegang kupon harus bicara
sampai kuponnya habis.27
c. Kelebihan Model Time Token Arend 1998
Strategi Time Token Arend 1998 memiliki beberapa kelebihan
diantaranya:
1) Mendorong peserta didik untuk meningkatkan inisiatif dan
partisipasi.
2) Menghindari dominasi peserta didik yang pandai berbicara atau yang
tidak berbicara sama sekali.
3) Membantu peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.
4) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi.
5) Melatih peserta didik untuk mengungkapkan pendapat.
6) Menumbuhkan kebiasaan peserta didik untuk saling mendengarkan,
berbagi, memberikan masukan, dan memiliki sikap keterbukaan
terhadap kritik.
7) Mengajarkan peserta didik untuk menghargai pendapat orang lain.
8) Mengajak peserta didik mencari solusi bersama terhadap
permasalahan yang di hadapi.
27 Hanifah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2012), hlm. 55.
18
9) Tidak memerlukan banyak media pembelajaran.
d. Kekurangan Model Time Token Arend 1998
Beberapa kekurangan dari model pembelajaran Time Token Arend
1998 yang harus jadi pertimbangan antaralain:
1) Hanya dapat digunakan untuk mata pelajaran tertentu saja.
2) Tidak bisa digunakan pada kelas yang jumlah kelasnya banyak.
3) Memerlukan banyak waktu untuk persiapan. Dalam proses
pembelajaran, karena semua peserta didik harus berbicara satu
persatu sesuai jumlah kupon yang dimilikinya.
4) Kecenderungan untuk sedikit menekan peserta didik pasif dan
membiarkan peserta didik yang aktif untuk berpartisipasi lebih
banyak di kelas.28
5. Model Pembelajaran Index Card Match
a. Pengertian Model Index Card Match
Model Index Card Match merupakan model pembelajaran
kooperatif yang digunakan untuk melatih peserta didik agar lebih cermat
dan lebih kuat pemahamannya terhadap suatu materi pokok.29 Model ini
kembangkan pertama kali pada 1994 oleh Lurna Curan.30
b. Implementasi Index Card Match
Langkah-langkah pembelajaran dengan sebagai berikut:
1) Sebelum pembelajaran, guru menyiapkan beberapa kartu sejumlah
peserta didik yang berisi setengah bagian kertas soal masing-masing
berisi satu pertanyaan dan setengah bagian kertas jawaban soal dari
pertanyaan yang dibuat.
2) Guru memberikan materi.
28 Miftahul Huda, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran …, hlm. 241. 29 Ismail SM, Strategi pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem, (Semarang:
Rasail Media Group, 2008), hlm. 82. 30 Miftahul Huda, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran …, hlm. 251.
19
3) Guru mengocok semua kertas sehingga akan tercampur antara soal
dan jawaban.
4) Beri setiap peserta didik satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah
aktivitas yang dilakukan berpasangan. Setengah peserta didik akan
mendapatkan soal dan setengah yang lain akan mendapatkan
jawaban.
5) Minta peserta didik untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada
yang sudah menemukan pasangan, minta mereka untuk duduk
berdekatan. Terangkan juga agar mereka tidak memberitahu materi
yang mereka dapatkan kepada teman lain.
6) Setelah semua peserta didik menemukan pasangan dan duduk
berdekatan, minta setiap pasangan secara bergantian untuk
membacakan soal yang diperoleh dengan keras kepada teman-teman
yang lain. Selanjutkan soal tersebut dijawab oleh pasangan-pasangan
yang lain.
7) Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.31
c. Kelebihan Model Pembelajaran Index Card Match
Kelebihan model pembelajaran Index Card Match ini antara lain:
1) Dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik.
2) Karena ada unsur permainan, metode ini menyenangkan.
3) Meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi yang
dipelajari dan dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
4) Efektif sebagai sarana melatih keberanian peserta didik untuk tampil
presentasi.
5) Efektif melatih kedisiplinan peserta didik menghargai waktu untuk
belajar.
31 Hisyam Zaini, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Insan Madani, 2008), hlm. 67-68.
20
d. Kekurangan Model Pembelajaran Index Card Match
Adapun kelemahan dari model pembelajaran Index Card Match
adalah:
1) Jika strategi ini tidak dipersiapkan dengan baik, akan banyak waktu
yang terbuang.
2) Pada awal-awal penerapan metode, banyak peserta didik yang akan
malu berpasangan dengan lawan jenisnya.
3) Jika guru tidak mengarahkan peserta didik dengan baik, akan banyak
peserta didik yang kurang memperhatikan pada saat presentasi
pasangan.
4) Guru harus hati-hati dan bijaksana saat memberi hukuman pada
peserta didik yang tidak dapat pasangan, karena mereka bisa malu.
5) Menggunakan metode ini secara terus menerus akan menimbulkan
kebosanan.32
Kedua model pembelajaran tersebut dimaksudkan sebagai solusi
peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 18 Semarang dalam materi pokok
garis singgung lingkaran. Dari kedua model pembelajaran tersebut akan
dibandingkan untuk mengetahui model pembelajaran mana yang paling tepat
untuk memecahkan masalah tersebut.
6. Materi pokok Garis Singgung Lingkaran
Garis singgung lingkaran merupakan materi pokok peserta didik kelas
VIII SMP/ MTs semester genap pada kurikulum KTSP. Pada garis singgung
lingkaran akan dipelajari tentang sifat-sifat, keliling, dan luas garis singgung
lingkaran
Standar Kompetensi:
4. Menentukan unsur,bagian lingkaran serta ukurannya
Kompetensi Dasar dan Indikator:
4.4. Menghitung panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran
32 Miftahul Huda, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran …, hlm. 253-254.
21
4.4.1. Menjelaskan pengertian garis singgung lingkaran
4.4.2. Menentukan panjang garis singgung lingkaran dari suatu titik
diluar lingkaran
4.4.3. Menentukan layang-layang garis singgung
4.4.4. Menjelaskan kedudukan dua lingkaran
4.4.5. Menentukan panjang garis singgung persekutuan dalam dua
lingkaran
4.4.6. Menentukan panjang garis singgung persekutuan luar dua
lingkaran
4.4.7. Menentukan panjang sabuk lilitan minimal yang
menghubungkan dua lingkaran
Materi:
GARIS SINGGUNG LINGKARAN
a. Pengertian Garis Singgung Lingkaran
Garis singgung lingkaran adalah garis yang memotong suatu
lingkaran di satu titik dan berpotongan tegak lurus dengan jari-jari di titik
singgungnya.
Pada Gambar 1, tampak bahwa garis k tegak lurus dengan jari-jari
OA. Garis k adalah garis singgung lingkaran di titik A, sedangkan A
disebut titik singgung lingkaran.
Karena garis k ⊥ OA, hal ini berarti sudut yang dibentuk kedua
garis tersebut besarnya 90o. Dengan demikian secara umum dapat
Gambar 2. 1 Garis Singgung Lingkaran
22
dikatakan bahwa setiap sudut yang dibentuk oleh garis yang melalui titik
pusat dan garis singgung lingkaran besarnya 90o.
b. Menentukan Panjang Garis Singgung Lingkaran dari Satu Titik di Luar
Lingkaran
Melalui sebuah titik di luar lingkaran dapat dibuat dua garis
singgung pada lingkaran tersebut.
B
A
Pada Gambar di atas, lingkaran berpusat di titik O dengan jari-
jari OB dan OB ⊥ garis AB. Garis AB adalah garis singgung lingkaran
melalui titik A di luar lingkaran. Perhatikan segitiga siku-siku ABO.
Dengan teorema Pythagoras berlaku:
√
Panjang garis singgung lingkaran = √
c. Layang-layang Garis Singgung
Segi empat OAPB terbentuk dari segitiga sama kaki OAB dan
segitiga sama kaki ABP dengan alas AB yang saling berimpit. Oleh
O
Gambar 2. 2 Garis Singgung Melalui Suatu Titik Luar
Gambar 2. 3 Layang-layang Garis Singgung
23
karena itu, kita dapat mengatakan bahwa segi empat OAPB merupakan
layang-layang. Karena sisi layang-layang OAPB terdiri dari jari-jari
lingkaran dan garis singgung lingkaran, maka segi empat OAPB disebut
layang-layang garis singgung.
d. Kedudukan Dua Lingkaran
Jika terdapat dua lingkaran masing-masing lingkaran L1 berpusat
di P dengan jari-jari R dan lingkaran L2 berpusat di Q dengan jari-jari r
di mana R > r maka terdapat beberapa kedudukan lingkaran sebagai
berikut.
(i) L2 terletak di dalam L1 dengan P dan Q berimpit, sehingga
panjang PQ = 0. Dalam hal ini dikatakan L2 terletak di dalam L1
dan konsentris (setitik pusat).
(ii) L2 terletak di dalam L1 dan PQ < r < R. Dalam hal ini dikatakan
L2 terletak di dalam L1 dan tidak konsentris.
(iii) L2 terletak di dalam L1 dan PQ = r = 0,5 R, sehingga L1 dan L2
bersinggungan di dalam.
(iv) L1 berpotongan dengan L2 dan r < PQ < R.
(v) L1 berpotongan dengan L2 dan r < PQ < R + r.
Gambar 2. 4 Kedudukan Dua Lingkaran
24
(vi) L1 terletak di luar L2 dan PQ = R + r, sehingga L1 dan L2
bersinggungan di luar.
(vii) L1 terletak di luar L2 dan PQ > R + r, sehingga L1 dan L2 saling
terpisah.
e. Panjang Garis Singgung Dalam Persekutuan Dua Lingkaran
Jari-jari lingkaran yang berpusat di P = R;
Jari-jari lingkaran yang berpusat di Q = r;
Panjang garis singgung persekutuan dalam adalah AB = PGSPD = p.
Jarak titik pusat kedua lingkaran adalah PQ = d.
Jika garis AB digeser sejajar ke atas sejauh BQ maka diperoleh garis SQ.
Garis SQ sejajar AB, sehingga < PSQ = < PAB = 90o (sehadap).
Perhatikan segi empat ABQS.
Garis AB//SQ, AS//BQ, dan < PSQ = < PAB = 90o.
Jadi, segi empat ABQS merupakan persegi panjang dengan panjang AB
= PGSPD dan lebar BQ = r.
Perhatikan bahwa PQS siku-siku di titik S. Dengan menggunakan
teorema Pythagoras diperoleh
QS2 = PQ2 - PS2
√
√
Gambar 2. 5 Garis Singgung Persekutuan Dalam Dua Lingkaran
25
Karena panjang QS = AB, maka rumus panjang garis singgung
persekutuan dalam dua lingkaran (PGSPD) dengan jarak kedua titik pusat
p, jari-jari lingkaran besar R, dan jari-jari lingkaran kecil r adalah
PGSPD = p 22d R r
f. Panjang Garis Singgung Luar Persekutuan Luar Dua Lingkaran
Jari-jari lingkaran yang berpusat di P = R;
Jari-jari lingkaran yang berpusat di Q = r;
panjang garis singgung persekutuan luar adalah AB = PGSPL = p;
jarak titik pusat kedua lingkaran adalah PQ = d.
Jika garis AB kita geser sejajar ke bawah sejauh BQ maka diperoleh
garis SQ.
Garis AB sejajar SQ, sehingga PSQ = PAB = 90o (sehadap).
Perhatikan segi empat ABQS.
Garis AB//SQ, AS//BQ, dan PSQ = PAB = 90o.
PQS siku-siku di S, sehingga berlaku
QS2 = PQ2 - PS2
√
√
Karena QS = AB = d, maka rumus panjang garis singgung persekutuan
luar dua lingkaran (PGSPL/ p) dengan jarak kedua titik pusat p, jari-jari
lingkaran besar R, dan jari-jari lingkaran kecil r adalah
Gambar 2. 6 Garis Singgung Persekutuan Luar Dua Lingkaran
26
PGSPL = p 22d R r
g. Menentukan Panjang Sabuk Lilitan Minimal Yang Menghubungkan Dua
Lingkaran
Untuk menghitung panjang lilitan, maka perlu diingat rumus
panjang busur lingkaran yaitu =
. 33
Hasil belajar merupakan kemampuan yang di miliki peserta didik setelah
belajar. Dalam kegiatan belajar di sekolah, peserta didik harus melakukan suatu
kegiatan interaksi antara pendidik dan peserta didik. Interaksi itulah yang
dinamakan sebagai kegiatan pembelajaran.
Pendidik dalam mengajarkan pokok bahasan (materi) tertentu harus dipilih
model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang akan di capai. Oleh
karena itu, dalam memilih suatu model pembelajaran harus memiliki
pertimbangan-pertimbangan.34 Model pembelajaran yang baik akan membuat
peserta didik paham akan materi yang diajarkan. Ketika pendidik memberi soal
yang berhubungan dengan materi tersebut maka peserta didik dapat
mengerjakannya. Sehingga model pembelajaran merupakan salah cara untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Berdasarkan semua uraian di atas peneliti ingin mempertimbangkan model
pembelajaran yang paling tepat untuk pembelajaran aritmatika sosial. Pada peserta
didik kelas VIII di SMP Negeri 18 Semarang materi pokok garis singgung
lingkaran di anggap pelajaran yang sulit. Kesulitan peserta didik pada materi itu di
antaranya pada saat menyelesaikan soal yang diberikan. Peneliti bermaksud akan
menggunakan model Time Token Arend 1998 dan model Index Card Match untuk
pembelajaran pada materi tersebut.
33 Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni, Matematika Konsep dan Aplikasinya: untuk
SMP/MTs Kelas VIII, (Jakarta: Pusat Perbukuan, 2008), hlm. 170-185. 34 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif: Konsep Landasan,
dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 25.
27
B. Kajian Pustaka
Nurulita Mutiara (NIM: 053811330) Jurusan Tadris Kimia IAIN
Walisongo Semarang, 2011 dengan judul skripsi “Efektivitas Penggunaan Model
Pembelajaran Time Token Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII Pada
Materi Pokok Bahan Kimia di Rumah Tangga di MTs. Uswatun Hasanah
Mangkang”.
Berdasarkan hasil perhitungan analisis keefektifan menunjukkan bahwa
model pembelajaran Time Token lebih efektif daripada metode ceramah dengan
rata-rata hasil belajar peserta didik baik kognitif, dan ranah psikomotorik kelas
eksperimen adalah 76% yang mempunyai kriteria efektif dibanding kelas kontrol
yang menggunakan metode ceramah didapatkan 65% yang mempunyai kriteria
cukup efektif. Berdasarkan hasil penelitian skripsi dengan judul “Efektivitas
Penggunaan Model Pembelajaran Time Token Terhadap Hasil Belajar Peserta
Didik Kelas VIII pada Materi Pokok Bahan Kimia di Rumah Tangga di MTs
Uswatun Hasanah Mangkang”. Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar peserta
didik yang signifikan antara kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah
dan kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Time Token. Hal
ini dapat dilihat dari hasil test yang telah dilakukan diperoleh rata-rata hasil
belajar kelompok eksperimen adalah 76.82 sedangkan pada kelompok kontrol
adalah 67.09. Dari uji perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t-test
dihasilkan thitung sebesar 3.94 dan ttabel sebesar 1.68 dengan taraf signifikan 5%,
berarti thitung > ttabel, berarti Ho ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Time Token lebih efektif daripada metode ceramah terhadap hasil
belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA.35
Fitria Catur Wulandari (063511030) Jurusan Tadris Matematika IAIN
Walisongo Semarang, 2010 dengan judul skripsi “Efektivitas Metode Index Card
35 Nurulita Mutiara, Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Time Token
Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII Pada Materi Pokok Bahan Kimia di Rumah Tangga di MTs. Uswatun Hasanah Mangkang, Skripsi Tadris Kimia, (Semarang: IAIN Walisongo, 2011), hlm. 68-71.
28
Match Pada Materi Pokok Bilangan Pecahan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Peserta Didik Kelas VII Di MTs N I Pamotan Rembang”.
Berdasarkan Hasil Penghitungan menunjukkan bahwa data hasil belajar
matematika peserta didik kelas VII C dan VII E berdistribusi normal dan
homogen. Untuk menguji perbedaan dua rata-rata antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol digunakan uji t satu pihak yaitu uji pihak kanan. Dari
penelitian diperoleh bahwa rata-rata kelompok eksperimen x1 = 76,7391 dan rata-
rata kelompok kontrol x2 = 67,9167, dengan n1 = 23 dan n2 = 24 diperoleh thitung =
2,550. Dengan α = 5% dan dk = 45 diperoleh ttabel = 2,0167. Karena thitung > ttabel,
maka H0 ditolak dan Ha diterima, berarti rata-rata hasil belajar matematika pada
materi pokok bilangan pecahan dengan menggunakan metode Index Card Match
lebih baik daripada rata-rata hasil belajar matematika dengan metode
konvensional.36
Kedua skripsi tersebut menyatakan bahwa model pembelajaran Time
Token Arend 1998 dan model pembelajaran Index Card Match peserta didik
diajarkan untuk saling berinteraksi, berpartisipasi dan bersosialisasi dengan
menggunakan media kartu sehingga pembelajaran tidak membosankan, dapat
melatih rasa percaya diri peserta didik, melatih daya ingat peserta didik, serta
lebih efektif dan lebih cepat dimengerti. Kedua model pembelajaran dinyatakan
berpengaruh pada hasil belajar peserta didik dengan materi yang berbeda. Peneliti
ingin mengkomparasikan kedua model tersebut untuk mengetahui model mana
yang paling tepat digunakan dalam pembelajaran matematika kelas VIII materi
pokok garis singgung lingkaran di SMP Negeri 18 Semarang.
36 Fitria Catur Wulandari, Efektivitas Metode Index Card Match Pada Materi Pokok
Bilangan Pecahan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VII Di MTs N I Pamotan Rembang, Skripsi Tadris Matematika, (Semarang: IAIN Walisongo, 2010), hlm. 59.
29
C. Rumusan Hipotesis
Dalam statistik, hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan statistik
tentang parameter populasi.37 Hipotesis memang berasal dari dua penggalan kata,
“hypo” yang artinya “di bawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran”.38 Jadi
hipotesis merupakan pernyataan yang masih lemah kebenarannya.
Berdasarkan latar belakang, kajian pustaka dan kajian teori di atas, maka
hipotesis dalam penelitian ini adalah ada perbedaan hasil belajar antara model
pembelajaran Time Token Arend 1998 dan hasil belajar model pembelajaran Index
Card Match mata pelajaran matematika kelas VIII materi pokok garis singgung
lingkaran di SMP Negeri 18 Semarang tahun pelajaran 2014/2015.
37Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung: CV Alva Beta, 2007), hlm. 84-85. 38Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006), hlm. 110.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif. Quantitative
research is means for testing objective theories by examining the relationship
among variables.39 Penelitian kuantitatif merupakan sarana untuk menguji teori-
teori objektif dengan memeriksa hubungan antara variabel. Variabel pada
penelitian kuantitatif dapat di ukur berdasarkan instrumen penelitian, analisis data
sehingga data yang berbentuk angka dapat di analisis menggunakan prosedur
statistik.
Pada definisi lain menyatakan penelitian kuantitatif merupakan metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan.40
Berdasarkan definisi tersebut maka dapat disimpulkan penelitian
kuantitatif adalah metode penelitian yang digunakan sebagai sarana menguji teori-
teori objektif, dengan memeriksa hubungan antara variabel yang dapat diukur
dengan menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Jenis penelitian kuantitatif yang digunakan adalah penelitian komparatif.
Tujuan penelitian komparatif dalam penelitian ini adalah untuk membandingkan
atau mengetahui perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran Time Token
Arend 1998 dan hasil belajar model pembelajaran Index Card Match mata
pelajaran matematika kelas VIII materi pokok garis singgung lingkaran di SMP
Negeri 18 Semarang tahun pelajaran 2014/2015. Sedangkan untuk
39 John W. Creswell, Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods
Approaches, (United States of Amerika: SAGE Publications, 2009), hlm. 4. 40 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 14.
31
membandingkan antara kedua variabel tersebut menggunakan analisis uji t,
bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan atau tidak secara signifikan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian di SMP Negeri 18 Semarang, Jalan Purwoyoso 1
Kelurahan Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang.
2. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 28 Januari 2015 sampai dengan 10
Februari 2015 semester genap tahun pelajaran 2014/2015.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.41 Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik yang
sedang menerima materi pokok garis singgung lingkaran di semester gasal
tahun pelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
peserta didik kelas VIII yang terdiri dari delapan kelas di SMP Negeri 18
Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.42 Pada penelitian ini akan diambil dua kelas sebagai kelas
sampel yaitu kelas eksperimen I yang akan diterapkan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Time Token Arend 1998 dan kelas
eksperimen II yang akan diterapkan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran Index Card Match. Pengambilan sampel didasarkan pada
uji tahap awal yang meliputi uji normalitas, uji homogenitas dan uji
perbandingan rata-rata.
41 Sugiono, Metode Penelitian ..., hlm. 117. 42 Sugiono, Metode Penelitian ..., hlm. 118.
32
D. Variabel dan Indikator Penelitian
1. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran
Time Token Arend 1998 (eksperimen I) dan model pembelajaran Index
Card Match (eksperimen II).
2. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar peserta
didik pada materi garis singgung lingkaran.
E. Tehnik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Metode Observasi
Metode observasi yaitu pengamatan dan pencatatan dengan sistematik
fenomena-fenomena yang dijadikan sasaran pengamatan.43 Dalam hal ini
observasi yang dilakukan adalah untuk memperoleh data tentang situasi dan
proses pembelajaran sebelum penelitian.
2. Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mempelajari
catatan mengenai data pribadi responden.44 Di dalam melaksanakan metode
dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku,
majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan
sebagainya.45
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data nilai awal peserta didik
kelas VIII sebelum menerima perlakuan, yang diperoleh dari data nilai
ulangan akhir semester gasal.
43 Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,
2006), hlm. 76. 44 Abdurrahman Fathoni, Metodologi dan Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta: Rineka Cipta,
2006), hlm. 112. 45 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 201.
33
3. Metode Tes
Tes adalah suatu alat yang di dalamnya berisi sejumlah pertanyaan yang
harus dijawab atau perintah-perintah yang harus dikerjakan, untuk
mendapatkan gambaran tentang kejiwaan seseorang atau sekelompok orang.46
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar
peserta didik pada materi pokok garis singgung lingkaran setelah menerima
perlakuan eksperimen yaitu penggunaan model pembelajaran Time Token
Arend 1998 dan model pembelajaran Index Card Match.
4. Metode wawancara
Wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan
informasi secara langsung dengan mengungkap pertanyaan-pertanyaan pada
para responden.47 Responden adalah pemberi informasi yang diharapkan
dapat menjawab semua pertanyaan dengan jelas dan lengkap.48 Metode ini
digunakan untuk memperoleh dan melengkapi data-data sebelum
pelaksanaan penelitian. Data yang diperoleh adalah metode guru dalam
mengajar dan kesulitan yang dialami oleh peserta didik dalam materi garis
singgung lingkaran.
F. Teknik Analisis Data
Langkah-langkah analisisnya sebagai berikut :
1. Analisis Instrumen Soal
Analisis instrumen soal dilakukan untuk mengetahui kualitas soal yang
diujikan.
a. Validitas Butir Soal
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai
validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti
46 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 8. 47Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori Dan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011),
hlm. 39. 48 Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2009),
hlm. 29.
34
memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat. 49
Untuk menghitung validitas menggunakan rumus korelasi,
rumus korelasi yang dikemukakan oleh pearson, yang dikenal dengan
sebutan rumus korelasi product moment, dengan rumus sebagai berikut :
50
xyr =
})(}{)({
))((2222 YYNXXN
YXXYN
Keterangan:
xyr : koefisien korelasi tiap item
N : banyaknya subyek uji coba
X : jumlah skor item
Y : jumlah skor total
2X : jumlah kuadrat skor Item
2Y : jumlah kuadrat skor total
XY : jumlah perkalian skor item dan skor total.
Kriteria validnya suatu soal ditentukan dari hasil korelasi
masing-masing soal. Apabila jumlah rxy > rtabel maka dikatakan “valid”,
tetapi apabila rxy < rtabel maka tergolong “tidak valid” dengan taraf
signifikansi 5% .
b. Reliabilitas Soal
Reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang
dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat
dipercaya juga. Apabila datanya memang sesuai kenyataannya, maka
49 Arikunto, Prosedur Penelitian, hlm. 211-212. 50 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002),
hlm. 72.
35
berapa kali pun diambil, tetap akan sama.51 Untuk mengetahui reliabilitas
perangkat tes berbentuk subyektif maka digunakan rumus Alpha
Cronbach, yaitu:
)1()1
(2
2
11
t
b
k
kr
Keterangan:
11r : reliabilitas instrumen k : jumlah butir pertanyaan yang ada atau banyaknya soal
2b : jumlah varians butir 2
t : varians total52
Untuk menentukan reabilitas suatu soal maka, apabila r11> rtabel
dikatakan reabilitas atau soal tersebut dapat digunakan. Namun jika
sebaliknya, maka soal tersebut tidak dapat digunakan.
c. Tingkat Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak
terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu
soal adalah indeks kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks
kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,00. Indeks ini menunjukkan taraf
kesukaran soal.
Dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: P : indeks kesukaran B : banyaknya peserta didik yang menjawab soal itu dengan
benar JS : jumlah seluruh peserta didik peserta tes
Untuk mengetahui sukar mudahnya suatu soal, dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
P = 0,00 – 0,30 = sukar
51 Arikunto, Prosedur Penelitian, hlm. 221. 52 Arikunto, Prosedur Penelitian, hlm.239.
36
P = 0,30 – 0,70 = sedang
P = 0,70 – 1,00 = mudah53
d. Daya Pembeda Soal
Daya pembeda adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membedakan antara peserta didik yang pandai (berkemampuan tinggi)
dengan peserta didik yang bodoh (berkemampuan rendah). Angka yang
menunjukkan besarnya daya beda disebut indeks diskriminasi, disingkat
D (d besar). Indeks diskriminasi besarnya sama dengan indeks kesukaran
berkisar antara 0,00 sampai 1,00.
Dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: J : jumlah peserta tes JA : banyaknya peserta kelompok atas JB : banyaknya peserta kelompok bawah BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal
dengan benar BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab
soal dengan benar
PA
: proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (P
= indeks kesukaran)
PB
: proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Untuk menentukan kriteria pada daya pembeda, digunakan
klasifikasi sebagai berikut :
D = 0,00 – 0,20 = jelek
D = 0,20 – 0,40 = cukup
D = 0,40 – 0,70 = baik
D = 0,70 – 1,00 = baik sekali
D = negatif = sangat jelek54
53 Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi ..., hlm. 207 – 210. 54 Arikunto,Dasar-Dasar Evaluasi ..., hlm. 211 – 218.
37
2. Analisis Tahap Awal
Analisis data tahap awal dilakukan untuk mengetahui semua kelas
VIII berangkat dari kondisi awal yang sama. Data yang digunakan adalah
nilai dari hasil belajar peserta didik pada ulangan akhir semester gasal.
a. Uji Normalitas
Semua data yang digunakan untuk pengujian hipotesis perlu
dilakukan uji normalitas. Uji ini berfungsi untuk mengetahui apakah
sampel yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak.
Hal ini dilakukan untuk menentukan metode statistik yang digunakan.
Jika data berdistribusi normal dapat digunakan metode statistik
parametrik, sedangkan jika data tidak berdistribusi tidak normal maka
dapat digunakan metode nonparametrik.55 Uji normalitas yang digunakan
adalah uji Chi Kuadrat.
Hipotesis yang digunakan untuk uji normalitas:
Ho = data berdistribusi normal
H1 = data tidak berdistribusi normal
Langkah-langkah yang ditempuh dalam uji normalitas adalah
sebagai berikut:
a) Menyusun data dalam tabel distribusi frekuensi.56
Menentukan banyaknya kelas interval (k)
k = 1+ 3,3 log n
dengan n = banyaknya objek penelitian
interval data terbesar-data terkecil
banyak kelas interval
b) Menghitung rata- rata )(x dan varians )(s
Rumus rata-rata: 57
i
ii
F
xFx dan
55 Sugiyono, Statistika..., hlm. 75. 56 Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), hlm. 47. 57 Sudjana, Metoda..., hlm. 70.
38
Rumus varians:58
)1(
)( 2
nn
xFxFns iiii
c) Mencari harga z, skor dari setiap batas kelas X dengan rumus:59
s
xxz i
i
d) Menghitung frekuensi yang diharapkan (Oi) dengan cara mengalikan
besarnya ukuran sampel dengan peluang atau luas daerah dibawah
kurva normal untuk interval yang bersangkutan.
e) Menghitung statistik Chi Kuadrat dengan rumus sebagai berikut:60
k
i i
ii
E
EO
1
22 )(
Keterangan: X2 : Chi-Kuadrat Oi : Frekuensi yang diperoleh dari data penelitian Ei : Frekuensi yang diharapkan k : Banyaknya kelas interval
Kriteria pengujian jika 2 hitung ≤
2 tabel dengan derajat kebebasan
dk = k – 1 dan taraf signifikan 5% maka akan berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk menguji kesamaan dua varians
sehingga diketahui populasi dengan varians yang homogen atau
heterogen.61 Selanjutnya untuk menentukan statistik t yang akan
digunakan dalam pengujian hipotesis.
Hipotesis yang dilakukan dalam uji homogenitas adalah sebagai
berikut:
2 2 2 20 1 2 3 8: ........H , artinya semua sampel mempunyai
varians yang sama
58 Sudjana, Metoda..., hlm. 95. 59 Sugiyono, Statistika..., hlm. 77. 60 Sudjana, Metoda..., hlm. 273. 61 Sudjana, Metoda..., hlm. 249.
39
H1 : minimal salah satu sampel mempunyai varians tidak sama
Keterangan: H0 : kelompok sampel homogen H1 : kelompok sampel tidak homogen σ1
2 : Varians nilai data awal kelas VII-A σ2
2 : Varians nilai data awal kelas VII-B σ3
2 : Varians nilai data awal kelas VII-C σ8
2 : Varians nilai data awal kelas VII-H
Homogenitas data awal dapat dianalisis dengan menggunakan uji
Bartlett, dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 62
1) Varians gabungan dari semua sampel
∑ ∑
2) Harga satuan B
∑
3) Menentukan statistika 2
22 log110ln ii snB dengan ln 10 = 2,3026
Dengan derajat kebebasan (dk) = k-1 dan taraf signifikasi %5
maka kriteria pengujiannya adalah jika 22
)1)(1(
kxx
berarti Ho diterima,
dan dalam hal lainnya Ho ditolak.
c. Uji Perbandingan Rata-Rata
Uji perbandingan rata-rata pada tahap awal digunakan untuk menguji
apakah ada perbedaan rata-rata antara kelas yang menggunakan model
pembelajaran Time Token Arend 1998 dan model pembelajaran yang
menggunakan Index Card Match.
Langkah-langkah uji perbandingan rata-rata adalah sebagai berikut:
H0 : μ12
= μ22
= μ32= μ4= μ5
2, artinya semua sampel mempunyai
rata-rata yang identik.
H1 : salah satu μ tidak sama.
62 Sudjana, Metoda..., hlm. 263.
40
Kaidah pengujian yaitu apabila Fhitung < Ftabel maka H0 diterima.
Karena sampel lebih dari dua dan semua sampel memiliki varians yang
sama, maka uji perbandingan rata-rata tahap awal menggunakan rumus
Anova satu arah. Langkah-langkahnya sebagai berikut:63
1) Mencari jumlah kuadrat total (JKtot) dengan rumus:
∑
∑
2) Mencari jumlah kuadrat antara (JKant) dengan rumus:
(∑ ∑
)
∑
3) Mencari JK dalam kelompok (JKdalam)
4) Mencari mean kuadrat antar kelompok (MKantar) dengan rumus:
5) Mencari mean kuadrat dalam kelompok (MKdalam)
6) Mencari Fhitung dengan rumus:
7) Membandingkan harga Fhitung dengan Ftabel dengan dk pembilang (n-1)
dan dk penyebut (n-1).64
63Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D),
(Bandung: CV. Alfabeta, 2012), hlm. 279-280. 64 Sugiyono, Metode Penelitian ..., hlm. 280.
41
3. Analisis Tahap Akhir
Setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda, maka
dilaksanakan tes akhir berupa tes subyektif. Dari tes akhir ini akan diperoleh
data yang digunakan sebagai dasar perhitungan analisis data dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data nilai nilai
dari hasil belajar peserta didik berdistribusi normal atau tidak. Langkah-
langkah uji normalitas sama dengan langkah-langkah uji normalitas pada
analisis data tahap awal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel
penelitian berangkat dari kondisi yang sama atau homogen. Homogenitas
data akhir dapat dianalisis dengan menggunakan statistik F. Rumus yang
digunakan adalah:65
Fhitung =
Hipotesis yang dilakukan dalam uji homogenitas adalah sebagai
berikut:
22
210 : H
22
211 : H
Keterangan : H0 : kedua kelompok sampel homogen H1 : kedua kelompok sampel tidak homogen σ1
2 : varians nilai kelas yang menggunakan model pembelajaran Time Token Arend 1998
σ22 : varians nilai kelas yang menggunakan model
pembelajaran Index Card Match Kedua kelompok mempunyai varians yang sama apabila Fhitung ≤
F(1/2.α)(v1,v2) dengan taraf signifikan 5%, v1 = n1 – 1 (dk pembilang) dan v2
= n2 – 1 (dk penyebut).
65Sudjana, Metoda..., hlm. 250.
42
c. Uji Hipotesis Penelitian
Uji hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis yang menyatakan
adanya perbedaan yang signifikan atau tidak antara hasil belajar model
pembelajaran Time Token Arend 1998 dan hasil belajar model
pembelajaran Index Card Match. Uji hipotesis ini merupakan uji
perbandingan rata-rata. Apabila data tersebut normal dan homogen, maka
rumus yang digunakan adalah:66
21
11
21
nns
xxt
, dengan
√
Keterangan: : mean kelas sampel yang menggunakan model
pembelajaran Time Token Arend 1998 : mean kelas sampel yang menggunakan model
pembelajaran Index Card Match : varians kelas sampel yang menggunakan model
pembelajaran Time Token Arend 1998
: varians kelas didik sampel yang menggunakan model pembelajaran Index Card Match
n1 : jumlah sampel peserta didik yang menggunakan model pembelajaran Time Token Arend 1998
n2 : jumlah sampel peserta didik yang menggunakan model pembelajaran Index Card Match
Hipotesis yang digunakan adalah:
H0 : μ1 = μ2
H1 : μ1 μ2
Keterangan:
μ1 : rata-rata kelas sampel yang menggunakan model pembelajaran Time Token Arend 1998
66Sudjana, Metoda..., hlm. 239.
43
μ2 : rata-rata kelas sampel yang menggunakan model pembelajaran Index Card Match
Data hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dengan tabelt
dengan taraf signifikan (α) yang dipakai dalam penelitian ini adalah 5%
dengan peluang (1- α) dk = (n1 + n2 - 2), jika tabelhitungtabel ttt , maka
Ho diterima yang berarti tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan
antara peserta didik yang menggunakan model pembelajaran Time Token
Arend 1998 dengan model pembelajaran Index Card Match dan Ho
ditolak untuk harga t lainnya.
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Kegiatan penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 18 Semarang yang
terletak di Jalan Purwoyoso I Ngaliyan Kec. Ngaliyan Kota Semarang Provinsi
Jawa Tengah, mulai tanggal 28 Januari 2015 sampai tanggal 10 Februari 2015.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan jenis
penelitian komparatif, yaitu membandingkan sebuah variabel penelitian antara dua
sampel. Sampel pertama yaitu peserta didik yang menggunakan model
pembelajaran Time Token Arend 1998 dan sampel kedua yaitu peserta didik yang
model pembelajaran Index Card Match.
1. Hasil Penilaian Model Pembelajaran Time Token Arend 1998
Penelitian pada peserta didik yang menggunakan model pembelajaran
Time Token Arend 1998 menggunakan sampel kelas VIII-D. Tes dilakukan
pada tanggal 10 Februari 2015. Daftar nilai hasil tes dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 4. 1
Daftar Nilai Tes Peserta Didik Materi Garis Singgung Lingkaran yang Menggunakan Model Pembelajaran Time Token Arend 1998
No. KODE NILAI 1 R-TTA-1 78 2 R-TTA-2 83 3 R-TTA-3 87 4 R-TTA-4 82 5 R-TTA-5 88 6 R-TTA-6 67 7 R-TTA-7 89 8 R-TTA-8 78 9 R-TTA-9 84 10 R-TTA-10 77 11 R-TTA-11 68 12 R-TTA-12 93 13 R-TTA-13 89 14 R-TTA-14 87
45
15 R-TTA-15 67 16 R-TTA-16 69 17 R-TTA-17 71 18 R-TTA-18 84 19 R-TTA-19 93 20 R-TTA-20 77 21 R-TTA-21 66 22 R-TTA-22 77 23 R-TTA-23 70 24 R-TTA-24 94 25 R-TTA-25 73 26 R-TTA-26 69 27 R-TTA-27 87 28 R-TTA-28 91 29 R-TTA-29 96 30 R-TTA-30 96 31 R-TTA-31 87 32 R-TTA-32 94
Dari tabel daftar nilai tes materi garis singgung lingkaran untuk kelas
yang menggunakan model pembelajaran Time Token Arend 1998 dengan
kode R-TTA diperoleh bahwa:
Jumlah peserta didik adalah 32
Nilai maksimum adalah 96
Nilai minimum adalah 66
Selanjutnya data tersebut disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.
Adapun langkah-langkah untuk membuat tabel distribusi frekuensi adalah
sebagai berikut:
a. Menentukan Range
R = H – L
R = 96 – 66
R = 30
b. Menentukan Jumlah Kelas
M = 1 + 3,3
M = 1 + 3,3 (32)
46
M = 5,97 ≈ 6 kelas
c. Menentukan Panjang Kelas (Interval)
I = 5,03 ≈ 6
d. Menentukan Nilai Mean
∑
= 2611
32
= 81,594
Keterangan:
I = lebar interval R = range (jarak pengukuran) M = jumlah kelas H = nilai tertinggi L = nilai terendah N = jumlah responden
Dengan demikian dapat diperoleh tabel distribusi frekuensi seperti
berikut:
Tabel 4. 2
Distribusi Frekuensi Nilai Tes Peserta Didik yang Menggunakan Model Pembelajaran Time Token Arend 1998
No. Interval Frekuensi 1. 66 – 71 8 2. 72 – 77 4 3. 78 – 83 4 4. 84 – 89 9 5. 90 – 95 5 6. 96 - 101 2 ∑ 32
47
2. Hasil Penilaian Model Pembelajaran Index Card Match
Penelitian pada peserta didik yang menggunakan Kurikulum 2013
menggunakan model pembelajaran Index Card Match. Tes dilakukan pada
tanggal 10 Februari 2015. Daftar nilai hasil tes dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 4. 3
Daftar Nilai Tes Peserta Didik Materi Garis Singgung Lingkaran yang Menggunakan Model Pembelajaran Index Card Match
No. KODE NILAI 1 R-ICM-1 74 2 R-ICM-2 76 3 R-ICM-3 72 4 R-ICM-4 51 5 R-ICM-5 62 6 R-ICM-6 74 7 R-ICM-7 78 8 R-ICM-8 76 9 R-ICM-9 74 10 R-ICM-10 65 11 R-ICM-11 78 12 R-ICM-12 75 13 R-ICM-13 82 14 R-ICM-14 76 15 R-ICM-15 82 16 R-ICM-16 67 17 R-ICM-17 76 18 R-ICM-18 82 19 R-ICM-19 61 20 R-ICM-20 82 21 R-ICM-21 84 22 R-ICM-22 80 23 R-ICM-23 74 24 R-ICM-24 91 25 R-ICM-25 84 26 R-ICM-26 85 27 R-ICM-27 82 28 R-ICM-28 71 29 R-ICM-29 82 30 R-ICM-30 80
48
31 R-ICM-31 69 32 R-ICM-32 82
Dari tabel daftar nilai tes materi garis singgung lingkaran untuk kelas
yang menggunakan model pembelajaran Index Card Match dengan kode R-
ICM diperoleh bahwa:
Jumlah peserta didik adalah 32
Nilai maksimum adalah 51
Nilai minimum adalah 91
Selanjutnya data tersebut disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.
Adapun langkah-langkah untuk membuat tabel distribusi frekuensi adalah
sebagai berikut:
a. Menentukan Range
R = H – L
R = 91 – 11
R = 40
b. Menentukan Jumlah Kelas
M = 1 + 3,3
M = 1 + 3,3 (32)
M = 5,97 ≈ 6 kelas
c. Menentukan Panjang Kelas (Interval)
I = 6,67 ≈ 7
d. Menentukan Nilai Mean
∑
= 2427
32
= 75,84
49
Keterangan:
I = lebar interval R = range (jarak pengukuran) M = jumlah kelas H = nilai tertinggi L = nilai terendah N = jumlah responden Dengan demikian dapat diperoleh tabel distribusi frekuensi seperti
berikut:
Tabel 4. 4
Distribusi Frekuensi Peserta Didik Materi Garis Singgung Lingkaran yang Menggunakan Model Pembelajaran Index Card Match
No. Interval Frekuensi 1. 51 – 57 1 2. 58 – 64 2 3. 65 – 71 4 4. 72 – 78 12 5. 79 – 85 12 6. 86 - 92 1 ∑ 32
B. Analisis Data
1. Analisis Data Tahap Awal
Analisis data tahap awal dilakukan untuk mengetahui bahwa sampel
berangkat dari kondisi awal yang sama. Data yang digunakan dalam analisis
data tahap awal adalah nilai UAS matematika semester gasal. Data nilai UAS
dapat dilihat pada lampiran 3. Dalam analisis data tahap awal ini dilakukan
uji normalitas, uji homogenitas, dan uji perbandingan rata-rata. Adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Hipotesis yang digunakan untuk uji normalitas:
H0 = data berdistribusi normal
H1 = data tidak berdistribusi normal
Kriteria pengujian: jika
dengan derajat kebebasan dk =
k-1 serta taraf signifikan 5% maka H0 diterima.
50
Berdasarkan perhitungan yang terdapat pada lampiran 4-11,
diperoleh hasil uji normalitas tahap awal sebagai berikut:
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas Tahap Awal No. Kelas Rata-
rata
Ket.
1. VIII-A 77,063 6,375 11,070 Normal
2. VIII-B 74,406 4,442 11,070 Normal
3. VIII-C 73,719 1,753 11,070 Normal
4. VIII-D 76,375 5,739 11,070 Normal
5. VIII-E 77,313 6,315 11,070 Normal
6. VIII-F 70,313 42,011 11,070 Tidak
Normal
7. VIII-G 71,281 6,508 11,070 Normal
8. VIII-H 77,194 5,296 11,070 Normal
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 7 kelas
yang berdistribusi normal yaitu kelas VIII-A, VIII-B, VIII-C, VIII-D,
VIII-E, VIII-G, dan VIII-H.
b. Uji Homogenitas
Hipotesis yang digunakan untuk uji homogenitas:
H0 : σ12
= σ22= σ3
2= σ4
2= σ52= σ5
2= σ6
2= σ7
2
H1 : minimal salah satu varians tidak sama.
Kriteria pengujian: jika <
dengan taraf signifikan 5%
maka H0 diterima.
Berdasarkan perhitungan pada lampiran 12, diperoleh varians
gabungan sebesar 29,74, dengan harga satuan B sebesar 318,24 sehingga
diperoleh sebesar 42,965. Dengan taraf signifikan 5% dan dk =
7-1 diperoleh = 12,592 sehingga
> . Maka H0
ditolak artinya minimal salah satu varians tidak homogen (berbeda).
Karena varians tidak homogen maka dilakukan uji homogenitas tahap
dua dengan membuang salah satu kelas sampel.
51
Hipotesis yang digunakan untuk uji homogenitas kedua:
H0 : σ12
= σ22= σ3
2= σ4
2= σ5
2= σ5
2= σ6
2
H1 : minimal salah satu varians tidak sama.
Kriteria pengujian: jika <
dengan taraf signifikan 5% maka
H0 diterima.
Uji homogenitas kedua ini dilakukan dengan membuang data kelas
VIII-C. Dengan kriteria pengujian yang sama, diperoleh varians
gabungan sebesar 33,11 dengan harga satuan B sebesar 281,192 sehingga
diperoleh sebesar 27,862. Dengan taraf signifikan 5% dan dk =
6-1 diperoleh = 11,07 sehingga
> . Maka H0 ditolak
artinya minimal salah satu varians tidak homogen (berbeda).
Karena varians tidak homogen maka dilakukan uji homogenitas tahap
tiga dengan membuang salah satu kelas sampel. Untuk melihat
perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 13.
Hipotesis yang digunakan untuk uji homogenitas ketiga:
H0 : σ12
= σ22= σ3
2= σ4
2= σ5
2
H1 : minimal salah satu varians tidak sama.
Kriteria pengujian: jika <
dengan taraf signifikan 5% maka
H0 diterima.
Uji homogenitas kedua ini dilakukan dengan membuang data kelas
VIII-B. Dengan kriteria pengujian yang sama, diperoleh varians
gabungan sebesar 37,153 dengan harga satuan B sebesar 241,779
sehingga diperoleh sebesar 16,680. Dengan taraf signifikan 5%
dan dk = 5-1 diperoleh = 9,488 sehingga
> . Maka
H0 ditolak artinya minimal salah satu varians tidak homogen (berbeda).
Karena varians tidak homogen maka dilakukan uji homogenitas tahap
empat dengan membuang salah satu kelas sampel. Untuk melihat
perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 14.
Hipotesis yang digunakan untuk uji homogenitas keempat:
H0 : σ12
= σ22= σ3
2= σ4
2
52
H1 : minimal salah satu varians tidak sama.
Kriteria pengujian: jika <
dengan taraf signifikan 5% maka
H0 diterima.
Uji homogenitas kedua ini dilakukan dengan membuang data kelas
VIII-A. Dengan kriteria pengujian yang sama, diperoleh varians
gabungan sebesar 42,843 dengan harga satuan B sebesar 200,721
sehingga diperoleh sebesar 5,203. Dengan taraf signifikan 5%
dan dk = 4-1 diperoleh = 7,815 sehingga
< . Maka
H0 diterima artinya empat kelas memiliki varians yang sama (homogen).
Untuk melihat perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran
15.
c. Uji Perbandingan Rata-rata
H0 : μ1 = μ2= μ3= μ4
H1 : terdapat rata-rata yang tidak identik
Kriteria pengujian: jika Fhitung < Ftabel dengan taraf signifikan 5% maka
H0 diterima.
Dari hasil uji homogenitas di atas bahwa keenam kelas memiliki
varians yang sama, maka rumus yang digunakan untuk uji perbandingan
rata-rata tahap awal ini menggunakan rumus Anova satu arah.
Berdasarkan perhitungan yang terdapat pada lampiran 16,
diperoleh:
Tabel 4.6
Hasil Uji Perbandingan Rata-rata Tahap Awal Sumber
Variasi Dk JK MK Fh Ftab Ket.
Total 128-1
= 95
21659
41,65 -
0.01
4921
2,67
7699
H0
diter
ima
Antar
Kelompo
k
4-1 =2 787,9
7
262,6
6
53
Dalam
Kelompo
k
128-4
= 205
21651
53,68
17602
,876
Dengan taraf signifikan 5% dan dk pembilang = 4 - 1 = 3 dan dk
penyebut = 128 - 4 = 124 diperoleh Fhitung = 0.014921 dan Ftabel =
2,677699 sehingga Fhitung < Ftabel. Maka H0 diterima artinya keempat
kelas memiliki rata-rata yang identik. Dapat dikatakan bahwa kelas VIII-
D, VIII-E, VIII-G, dan VIII-H berada pada kondisi awal yang tidak jauh
berbeda. Oleh karena itu, dapat dilakukan cluster random sampling.
2. Analisis Butir Soal Uji Coba
Untuk memperoleh data hasil belajar antara peserta didik yang
menggunakan model pembelajaran Time Token Arend 1998 dan model
pembelajaran Index Card Match dilakukan tes. Instrumen tes yang akan
digunakan harus dilakukan uji instrumen dengan tujuan agar diperoleh
instrumen yang baik dan dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Mengadakan pembatasan materi yang diujikan.
Pembatasan materi instrumen tes ini adalah materi garis singgung
lingkaran.
b. Menyusun kisi-kisi instrumen. (terlampir)
c. Menentukan waktu yang disediakan.
Dilakukan pada tanggal 3 Februari 2015 pada kelas IX-A.
d. Analisis butir soal hasil uji coba instrumen.
Sebelum instrumen diujikan pada peserta didik kelas VIII-D dan VIII-
E, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen yang dilakukan di kelas IX-
A.
Tabel 4.7
Hasil Uji Coba Instrumen No Kode Peserta Nilai No Kode Peserta Nilai
1 UC-IX-1 84,8 15 UC-IX-15 80
2 UC-IX-2 48,3 16 UC-IX-16 95,2
54
3 UC-IX-3 82,1 17 UC-IX-17 48,3
4 UC-IX-4 11,7 18 UC-IX-18 93,1
5 UC-IX-5 87,6 19 UC-IX-19 74,5
6 UC-IX-6 93,8 20 UC-IX-20 90,3
7 UC-IX-7 65,5 21 UC-IX-21 48,3
8 UC-IX-8 20 22 UC-IX-22 75,2
9 UC-IX-9 87,6 23 UC-IX-23 57,2
10 UC-IX-10 82,1 24 UC-IX-24 91,7
11 UC-IX-11 92,4 25 UC-IX-25 91,7
12 UC-XI-12 79,3 26 UC-IX-26 79,3
13 UC-XI-13 69 27 UC-IX-27 71,7
14 UC-XI-14 89,7 28 UC-IX-28 69
a. Analisis Validitas
Untuk mengetahui validitas soal maka digunakan rumus korelasi
product momen (rxy). Kemudian dibandingkan dengan r pada tabel
product momen dengan taraf signifikan 5%. Soal dikatakan valid apabila
rhitung > rtabel.
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Instrumen Tahap 1 Butir Soal rhitung rtabel Keterengan
1 0,581 0,361 Valid
2 0,742 0,361 Valid
3 0,436 0,361 Valid
4 0,65 0,361 Valid
5 0,87 0,361 Valid
6 0,746 0,361 Valid
7 0,72 0,361 Valid
8 0,603 0,361 Valid
9 0,661 0,361 Valid
10 0,848 0,361 Valid
55
11 0,701 0,361 Valid
12 0,858 0,361 Valid
13 0,506 0,361 Valid
14 0,787 0,361 Valid
Hasil analisis tersebut diperoleh bahwa semua soal dinyatakan
valid. Untuk perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 28.
b. Analisis Reliabilitas
Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui
reliabilitas instrumen yang digunakan dengan menggunakan rumus
alpha cronbach (r11) karena instrumen tes ini merupakan tes subjektif.
Butir soal dikatakan reliabel apabila r11 > rtabel.
Berdasarkan tabel perhitungan reliabilitas dan hasil
perhitungannya pada lampiran 31 dan 32, diperoleh r11 = 0,907 dengan
rtabel = 0,361. Dapat diketahui bahwa r11>rtabel maka instrumen
dikatakan reliabel. Kemudian karena r11 lebih besar dari 0.7 maka
instrumen dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi.
c. Analisis Tingkat Kesukaran
Analisis tingkat kesukaran ini digunakan untuk mengetahui
manakah butir-butir soal yang tergolong sukar, sedang, atau mudah.
Interpretasi tingkat kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut:
0.00 < P ≤ 0.30 (Sukar)
0.30 < P ≤ 0.70 (Sedang)
0.70 < P ≤ 1.00 (Mudah)
Berdasarkan contoh perhitungan pada lampiran 33, diperoleh
hasil tingkat kesukaran sebagai berikut:
Tabel 4.9
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Instrumen Butir Soal Besar P Keterangan
1 0,52 Sedang
2 0,48 Sedang
3 0,84 Mudah
56
d. Analisis Daya Pembeda
Analisis daya pembeda ini dilakukan untuk mengetahui
perbedaan kemampuan peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi
dan kemampuan rendah. Interpretasi daya pembeda menggunakan
klasifikasi sebagai berikut:
0.00 < D ≤ 0.20 (Jelek)
0.20 < D ≤ 0.40 (Cukup)
0.40 < D ≤ 0.70 (Baik)
0.70 < D ≤ 1.00 (Baik Sekali)
Berdasarkan contoh perhitungan pada lampiran 34, diperoleh
hasil daya pembeda sebagai berikut:
Tabel 4.10
Hasil Analisis Daya Pembeda Instrumen Butir Soal Besar D Keterangan
1 0,46 Baik
2 0,42 Baik
3 0,06 Jelek
4 0,16 Jelek
5 0,23 Cukup
4 0,84 Mudah
5 0,82 Mudah
6 0,72 Mudah
7 0,81 Mudah
8 0,69 Sedang
9 0,7 Sedang
10 0,81 Mudah
11 0,7 Sedang
12 0,8 Mudah
13 0,77 Mudah
14 0,76 Mudah
57
6 0,27 Cukup
7 0,36 Cukup
8 0,3 Cukup
9 0,33 Cukup
10 0,29 Cukup
11 0,19 Jelek
12 0,28 Cukup
13 0,46 Baik
14 0,48 Baik
Berdasarkan hasil perhitungan daya beda, yang digunakan
dalam soal tes penelitian adalah soal dengan daya beda mudah, sedang,
dan sukar. Sedangkan soal dengan daya jelek dibuang. Sehingga soal
yang digunakan tes adalah soal nomor 1, 2, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, dan
14.
3. Analisis Data Tahap Akhir
Analisis data tahap akhir dilakukan untuk menganalisis hasil belajar.
Data hasil belajar ini diperoleh dari hasil tes peserta didik menggunakan
instrumen tes yang telah melewati uji kelayakan instrumen. Adapun langkah-
langkah analisis data tahap akhir ini sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Hipotesis yang digunakan untuk uji normalitas:
H0 = data berdistribusi normal
H1 = data tidak berdistribusi normal
Kriteria pengujian: jika
dengan derajat kebebasan dk =
k-1 serta taraf signifikan 5% maka H0 diterima.
Berdasarkan perhitungan yang terdapat pada lampiran 40 dan 41,
diperoleh hasil uji normalitas tahap awal sebagai berikut:
58
Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas Tahap Akhir Model TTA ICM
Jumlah nilai 2611 2427
N 32 32
Rata-rata ( ) 81,594 75,844
Varians (s2) 94,63609 67,10383
10,367 5,826
11,070 11,070
Dengan taraf signifikan 5% dan dk = 6-1 diperoleh pada
kelas yang menggunakan model pembelajaran Time Token Arend 1998 =
10,367 dan kelas yang menggunakan model pembelajaran Index
Card Match = 5,826 dengan = 11,070.
Dari hasil tersebut terlihat bahwa pada kelas yang menggunakan
model pembelajaran Time Token Arend 1998 dan kelas yang
menggunakan model pembelajaran Index Card Match diperoleh
. Jadi H0 diterima, maka kesimpulannya adalah data
kedua kelas tersebut berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Hipotesis yang digunakan untuk uji homogenitas:
H0 : σ12
= σ22 , artinya peserta didik yang menggunakan model
pembelajaran Time Token Arend 1998 dan model
pembelajaran Index Card Match memiliki varians yang
sama (homogen).
H1 : σ12
≠ σ22 , artinya peserta didik yang menggunakan model
pembelajaran Time Token Arend 1998 dan model
pembelajaran Index Card Match memiliki varians yang
berbeda.
Kriteria pengujian: jika Fhitung < Ftabel dengan taraf signifikan 5% maka
H0 diterima.
59
Berdasarkan perhitungan pada lampiran 42, diperoleh hasil uji
homogenitas tahap akhir sebagai berikut:
Tabel 4.12
Hasil Uji Homogenitas Tahap Akhir Model TTA ICM
Jumlah nilai 2611 2427
N 32 32
Rata-rata
( ) 81,594 75,844
Varians (s2) 94,63609 67,10383
Fhitung 1,41029
Ftabel 1,8347
Dengan taraf signifikan 5% diperoleh Fhitung = 1,41029 dan Ftabel =
1,8347 sehingga Fhitung < Ftabel . Maka H0 diterima artinya kelas yang
menggunakan model pembelajaran Time Token Arend 1998 dan model
pembelajaran Index Card Match memiliki varians yang sama atau
homogen.
c. Uji Hipotesis
H0 : μ1 = μ2, artinya rata-rata hasil belajar peserta didik yang
menggunakan model pembelajaran Time Token Arend
1998 dan model pembelajaran Index Card Match identik.
H1 : μ1 ≠ μ2,
artinya rata-rata hasil belajar peserta didik yang
menggunakan model pembelajaran Time Token Arend
1998 dan model pembelajaran Index Card Match berbeda.
Kriteria pengujian: jika maka H0 diterima.
Berdasarkan perhitungan pada lampiran 43, diperoleh hasil uji
hipotesis tahap akhir sebagai berikut:
Tabel 4.13
Hasil Uji Hipotesis Tahap Akhir Model TTA ICM
Jumlah nilai 2611 2427
60
N 32 32
Rata-rata ( ) 81,594 75,844
Varians (s2) 94,63609 67,10383
thitung 2,5576
ttabel 1.998972
Dengan taraf signifikan 5% dan dk = (n1 + n2 – 2) = 32 – 32 - 2 =
62 diperoleh = 2,5576 dan = 1.998972 sehingga >
. Maka H0 ditolak artinya peserta didik yang menggunakan model
pembelajaran Time Token Arend 1998 dan model pembelajaran Index
Card Match memiliki rata-rata yang tidak identik/ berbeda.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pembahasan Data Tahap Awal
Analisis data tahap awal dilakukan untuk mengetahui kedudukan
kedua sampel sebelum dilakukan penelitian studi komparasi. Penelitian ini
dilakukan setelah mengetahui apakah kedua sampel berangkat dari kondisi
yang sama atau tidak. Sedangkan bentuk penyebaran distribusi data juga
penting untuk menentukan uji statistik yang akan digunakan pada penelitian.
Data yang digunakan sebagai data awal peserta didik dalam penelitian ini
adalah nilai ulangan semester genap.
Hasil analisis data tahap awal yang di lakukan pertama kali yaitu uji
normalitas. Diketahui bahwa pada uji normalitas tersebut dari delapan kelas
terdapat tujuh kelas yang berdistribusi normal.
Tujuh kelas tersebut, dilakukan uji homogen. Uji homogen yang
pertama disimpulkan bahwa ke tujuh kelas yang berdistribusi normal tersebut
dikatakan tidak homogen. Kemudian dilakukan uji homogenitas yang kedua
dengan membuang data kelas VIII-C. Uji homogen yang kedua disimpulkan
bahwa ke enam kelas tersebut tidak homogen. Kemudian dilakukan uji
homogenitas yang ketiga dengan membuang data kelas VIII-B. Uji homogen
yang kedua disimpulkan bahwa ke lima kelas tersebut tidak homogen
Kemudian dilakukan uji homogenitas yang keempat dengan membuang data
61
kelas VIII-A dan disimpulkan bahwa terdapat empat kelas yang memiliki
varians yang sama (homogen). Dari empat kelas tersebut dilakukan uji
perbandingan rata-rata menyatakan bahwa rata-rata empat kelas tersebut
identik.
Dari hasil uji data tahap awal tersebut dapat disimpulkan bahwa
terdapat empat kelas yang memiliki kondisi awal yang tidak jauh berbeda.
Enam kelas tersebut adalah VIII-D, VIII-E, VIII-G, dan VIII-H. Kemudian
pengambilan sampel dapat dilakukan dengan menggunakan teknik cluster
random sampling. Dari hasil pengambilan sampel diperoleh kelas VIII-D dan
VIII-E masing-masing sebagai kelas yang menggunakan model pembelajaran
Time Token Arend 1998 dan model pembelajaran Index Card Match.
2. Pembahasan Data Tahap Akhir
Setelah diketahui kondisi awal populasi penelitian ini maka komparasi
antara dua variabel dapat dilakukan. Kedua kelas yang diambil sebagai
sampel penelitian ini diukur hasil belajarnya menggunakan instrumen yang
telah diuji kelayakannya. Kemudian data nilai hasil belajar dianalisis
hipotesis menggunakan uji normalitas, homogenitas, dan perbandingan rata-
rata seperti halnya analisis data tahap awal.
Dari hasil uji normalitas diketahui bahwa data hasil belajar peserta
yang menggunakan model pembelajaran Time Token Arend 1998 dan model
pembelajaran Index Card Match berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan
uji homogenitas. Dari hasil uji homogenitas disimpulkan bahwa nilai hasil
belajar kelas yang menggunakan model pembelajaran Time Token Arend
1998 dan model pembelajaran Index Card Match bersifat homogen artinya
memiliki varians yang sama.
Oleh karena itu, dilakukan uji perbandingan rata-rata menggunakan uji
t. Dengan rata-rata 81,594 untuk kelas yang menggunakan model
pembelajaran Time Token Arend 1998 dan 75,844 untuk kelas yang
menggunakan model pembelajaran Index Card Match. diperoleh thitung =
2,5576 dan ttabel = 1,998972. Dengan kriteria H0 akan diterima apabila –ttabel <
thitung < ttabel maka hasil uji perbandingan rata-rata diperoleh kesimpulan
62
bahwa nilai rata-rata hasil belajar peserta didik yang menggunakan model
pembelajaran Time Token Arend 1998 lebih tinggi dari pada model
pembelajaran Index Card Match. Dengan kata lain bahwa peserta didik yang
menggunakan model pembelajaran Time Token Arend 1998 dan model
pembelajaran Index Card Match menghasilkan hasil belajar peserta didik
yang berbeda.
Penelitian ini sesuai dengan teori belajar Edward Lee Thorndike, teori
belajar Ausubel, dan teori belajar Vygotsky.
Menurut teori belajar Edward Lee Thorndike, belajar berkaitan dengan
hubungan antara stimulus dan respons yang di dalamnya terdapat hukum
kesiapan, hukum latihan, dan hukum hasil. Teori Edward Lee Thorndike yang
berhubungan dengan penelitian ini adalah belajar akan berhasil jika peserta
didik sudah siap untuk belajar dan adanya pengulangan yang disajikan
dengan cara yang menarik sehingga pembelajaran tidak membosankan dan
peserta didik dapat memahami materi.
Menurut teori belajar Ausubel, belajar merupakan asimilasi yang
bermakna bagi peserta didik. Belajar bermakna pada teori Ausubel dapat di
aplikasi diantaranya dengan menggunakan model pembelajaran Time Token
Arend 1998 dan Index Card Match. Kedua model tersebut merupakan model
pembelajaran yang di dalamnya terdapat permainan dengan kartu yang di
dalamnya berhubungan dengan materi yang di ajarkan. Penggunaan kartu ini
di maksudkan agar peserta didik tidak bosan dengan materi yang di ajarkan
dan lebih memaknai materi.
Sedangkan menurut teori belajar Vygotsky, dalam membangun sendiri
pengetahuannya, peserta didik dapat memperoleh pengetahuan melalui
kegiatan dengan fasilitator, teman atau diskusi kecil, mengerjakan tugas dan
sebagainya. Ini sesuai dengan model pembelajaran Time Token Arend 1998
dan Index Card Match. Model pembelajaran sesuai dengan teori Vygotsky
dimana peserta didik diarahkan guru untuk melakukan diskusi. Dalam diksusi
tersebut peserta didik diminta mengerjakan soal yang telah di bagikan.
Dengan kedua model tersebut, diharapkan peserta didik SMP Negeri 18
63
Semarang dapat memperoleh pengetahuan melalui diskusi kecil dan
mengerjakan tugas. Dalam diskusi kecil peserta didik dapat saling
mengeluarkan pendapat dengan peserta didik lain sehingga mereka
mendapatkan solusi terhadap permasalahan suatu materi. Sedangkan dengan
mengerjakan tugas, peserta didik dapat mengukur seberapa kuat pemahaman
mereka terhadap materi yang diajarkan.
Pada pembelajaran terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
diantaranya: faktor kemauan belajar dan mata pelajaran. Kemauan belajar
peserta didik memegang peran penting dalam belajar. Ketika kemauan belajar
sudah ada maka apapun pelajaran yang diberikan peserta didik akan tetap
senang. Dalam hal ini peneliti memberikan sebuah model pembelajaran yang
di dalamnya di beri sedikit permainan agar peserta didik tidak jenuh dan mau
untuk belajar.
Penggunaan permainan akan membuat program belajar sukses. Salah
satu kelebihan permainan adalah membuat peserta senang dan rileks,
memotivasi peserta, dan melibatkan mereka. Hasilnya, proses belajar menjadi
produktif dan menyenangkan.
Kemudian untuk faktor mata pelajaran merupakan faktor yang penting
bagi peserta didik. Mata pelajaran yang di sukai akan lebih lancar dipelajari
daripada pelajaran yang kurang di sukai. Mata pelajaran dapat disenangi atau
dibenci tergantung dari banyak faktor. Mungkin karena guru menyajikan
pertama kali kurang baik, mungkin disebabkan kegagalan-kegagalan peserta
didik dalam pelajaran itu, dll. Untuk itu dalam mengatasi masalah yang di
alami oleh peserta didik dengan memberikan pembelajaran yang
menyenangkan sehingga hasil belajar mereka dapat meningkat.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika
dengan model pembelajaran Time Token Arend 1998 lebih baik daripada
model Index Card Match pada materi garis singgung lingkaran dalam
meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian, model pembelajaran
Time Token Arend 1998 dapat dijadikan sebagai alternatif dalam
pembelajaran matematika untuk menumbuhkan motivasi belajar dalam
64
meningkatkan hasil belajar dibandingkan dengan model pembelajaran Index
Card Match pada mata pelajaran matematika materi pokok garis singgung
lingkaran peserta didik kelas VIII SMP Negeri 18 Semarang.
D. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini terdapat banyak keterbatasan,
antara lain:
1. Keterbatasan tempat penelitian
Penelitian ini dibatasi hanya pada satu sekolah. Oleh karena itu,
terdapat kemungkinan hasil yang berbeda apabila penelitian ini dilakukan
pada tempat yang berbeda.
2. Keterbatasan waktu penelitian
Waktu yang digunakan penelitian sangat terbatas karena peneliti hanya
memiliki waktu sesuai keperluan (materi) yang berhubungan dengan
penelitian. Akan tetapi dengan waktu yang singkat, penelitian ini telah
memenuhi syarat-syarat penelitian ilmiah.
3. Keterbatasan kemampuan
Penelitian ini dilakukan dengan keterbatasan kemampuan yang
dimiliki peneliti. Peneliti menyadari bahwa kemampuan yang dimiliki peneliti
sangat terbatas. Oleh karena itu, bimbingan dari dosen pembimbing yang
dilakukan sangat membantu mengoptimalkan hasil penelitian ini.
65
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, hasil belajar peserta didik yang
menggunakan model pembelajaran Time Token Arend 1998 pada pembelajaran
Matematika kelas VIII SMP Negeri 18 Semarang materi garis singgung lingkaran
diperoleh rata-rata kelas yaitu 81,594.
Sedangkan hasil belajar peserta didik yang menggunakan model
pembelajaran Index Card Match pada pembelajaran Matematika kelas VIII SMP
Negeri 18 Semarang materi garis singgung lingkaran diperoleh rata-rata kelas
yaitu 75,844.
Dari kedua hasil belajar tersebut dilakukan uji perbandingan rata-rata pada
tahap akhir menggunakan uji t diperoleh thitung = 2,5576 dan ttabel = 1,998972 pada
taraf signifikansi (α) 5% dan dk = (n1+n2-2) = 62. Diketahui bahwa thitung > ttabel,
maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar menggunakan model pembelajaran
Time Token Arend 1998 lebih baik dari hasil belajar matematika peserta didik
yang menggunakan model pembelajaran Index Card Match.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model pembelajaran Time Token
Arend 1998 lebih baik apabila dijadikan sebagai alternatif dalam pembelajaran
matematika untuk menumbuhkan motivasi belajar dalam meningkatkan hasil
belajar dibandingkan dengan model pembelajaran Index Card Match pada mata
pelajaran matematika materi pokok garis singgung lingkaran peserta didik kelas
VIII SMP Negeri 18 Semarang.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan kesimpulan di atas maka
saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi seorang peneliti, perlu penelitian lebih lanjut dalam aplikasi model
pembelajaran Time Token Arend 1998 dan model pembelajaran Index Card
66
Match apabila digunakan pada materi lain apakah mempunyai hasil yang
sama atau tidak.
2. Bagi guru, sebaiknya dalam proses belajar mengajar pendidik hendaknya
mampu menciptakan suasana belajar yang mampu membuat peserta didik
menjadi lebih aktif dan menyenangkan.
3. Bagi peserta didik, dalam proses pembelajaran diharapkan peserta didik
selalu bersikap aktif dan berusaha untuk meningkatkan hasil belajarnya
semaksimal mungkin.
C. Penutup
Alhamdulillahirobbil’alamin puji syukur kehadirat Allah atas segala
kekuatan, kesehatan, kenikmatan dan kemudahan yang telah berikan skripsi ini
dapat terselesaikan.
Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik dari berbagai pihak tetap peneliti
harapkan. Peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususya
dan pembaca pada umumnya. Aamiin.
DAFTAR PUSTAKA
Al Basyir, M. Muzammil dan M. Malik Muhammad Sa’id, Ilal Manahij wa Thorqi Al Tadris,
Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2002.
---------, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-Ruzz media, 2010.
Budiningsih Asri, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2005.
Creswell, John W., Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches, United States of Amerika: SAGE Publications, 2009.
Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Fathoni, Abdurrahman, Metodologi dan Teknik Penyusunan Skripsi, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Hanifah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, Bandung: PT. Refika Aditama, 2012.
Hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Yasro, S. Pd. pada hari Selasa, 13 Januari 2015 di SMP Negeri 18 Semarang pada pukul 10.00 WIB.
Huda, Miftahul, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: isu-isu metodis dan paradigmatis, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014.
Ismail SM, Strategi pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem, Semarang: Rasail Media Group, 2008.
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya Edisi yang Disempurnakan), Jakarta: Lentara Abadi, 2010.
Komsiyah, Indah, Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Teras, 2012.
Mardiyatmo, Esmet Untung, Kumpulan Permainan Seru – Tutorial untuk Para Fasilitator & Instruktur, Yogyakarta: Andi Offset, 2010.
Muijs, Daniel dan David Reynolds, Effective Teaching Teori dan Aplikasi, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2008.
Mustaqim, dan Abdul Wahib, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Nazir, Moh., Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005.
Nuharini, Dewi dan Tri Wahyuni, Matematika Konsep dan Aplikasinya: untuk SMP/MTs Kelas VIII, Jakarta: Pusat Perbukuan, 2008.
Mutiara, Nurulita, Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Time Token Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII Pada Materi Pokok Bahan Kimia di Rumah Tangga di MTs. Uswatun Hasanah Mangkang, Skripsi Tadris Kimia, Semarang: IAIN Walisongo, 2011.
Rao, Ravi Ranga, Methods of Teacher Training, New Delhi: Mehra Offset Press, 2011.
Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2009.
Sam’s, Rosma Hartiny, Model Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta: Sukses Offset, 2010.
Saminanto, Ayo Praktik PTK, Semarang: Rasail, 2010.
Siregar, Eveline dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor: Ghalia Indonesia, 2011.
Subagyo, Joko, Metode Penelitian dalam Teori Dan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2011.
Sudjiono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2006.
Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 2005.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Bandung: CV. Alfabeta, 2012.
---------, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2013.
---------, Statistik untuk Penelitian, Bandung: CV Alva Beta, 2007.
Suprijono, Agus, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2008.
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif: Konsep Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Kencana, 2010.
Wena, Made, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: suatu konseptual operasional, Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Wulandari, Fitria Catur, Efektivitas Metode Index Card Match Pada Materi Pokok Bilangan Pecahan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VII Di MTs N I Pamotan Rembang, Skripsi Tadris Matematika, Semarang: IAIN Walisongo, 2010.
Zaini, Hisyam, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Insan Madani, 2008.
BERITA WAWANCARA
TENTANG PROSES PEMBELAJARAN
Wawancara penelitian dilakukan di SMP Negeri 18 Semarang
dengan bapak Yasro, S.Pd pada hari Selasa, 13 Januari 2015 pukul
10.00 WIB.
1. Ada berapa kelas untuk kelas VIII yang ada di SMP Negeri 18
Semarang ini?
Jawaban: Di sini ada delapan kelas untuk kelas VIIInya yaitu kelas
A sampai dengan kelas H.
2. Kurikulum apa yang dipakai bapak selama mengajar?
Jawaban: kalau kurikulumnya kembali menggunakan KTSP.
3. Ketika kurikulum kembali ke KTSP, apakah untuk babnya akan
meneruskan bab pada kurikulum 2013 atau kembali ke KTSP?
Jawaban: Untuk babnya juga kembali ke KTSP
4. Bagaimana bab yang ada pada kurikulum KTSP tetapi sudah di
ajarkan pada semester 1 pada kurikulum 2013 pak?
Jawaban: Untuk bab yang sudah di ajarkan maka saya lewati pada
bab selanjutnya karena biar tidak membuang waktu.
5. Untuk bab garis singgung lingkaran kira-kira di ajarkan kapan?
Jawaban: Setelah materi lingkaran. Kebetulan pada materi garis
singgung lingkaran pada kurikumlum 2013 juga belum ada.
6. Bagaimana metode pembelajaran yang terdapat pada RPP kelas
XII?
7. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran garis singgung lingkaran
bapak saat mengajar di kelas VIII?
Jawaban: Pelaksanaan pembelajaran kelas, peserta didik diberi
gambar di papan tulis , saya suruh mencarinya di buku, kemudian
saya simpulkan. Setelah itu peserta didik diberi latihan soal.
8. Kesulitan apa yang di alami siswa dalam pembelajaran materi garis
singgung lingkaran?
Jawaban: Dalam pembelajaran peserta didik terkadang dalam
memasukkan rumus masih terbalik dengan rumus yang lain.
Sehingga dalam menentukan hasilnya pun juga salah.
Semarang, 15 Januari 2015
Narasumber,
Lampiran 2
DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK KELAS VIII
Kelas : VIII-A Kelas : VIII-B
No Nama No Nama1 ACHMAD CHASAN 1 ADE RAVI AMMARANDA2 ADAM ANURSA RAMADHANI 2 ADINDA RIZQY ROSITAWATI3 ALFINA PUTRI DARMANTO 3 AFIFAH FATIN NUR SYIYAM4 ANGGITTHYA PUTRI HIDAYAH 4 AHMAD QOHHAR5 ANISYA SHAFI CAHYANINGRUM 5 ALFIA FAATHIR FIRDAUS6 ANNISA MULIANA EKA W 6 AMALIA UMMI NUR RAHMA7 CHUSNUL KUSUMADEWI 7 AUDREY CLARISA FEBRIYANI8 CYNTIA WAHYU AULIASARI 8 AULIA TRISNA AGUSTIN9 DIAH AYU FEBRYANI 9 AURORA FARAH ISNA
10 DIAN NOVITA WULANSARI 10 AZFA AHMAD DZULVIKAR11 DYAH AYU SHOFIATI 11 BAHTIAR DWI CAHYO12 ERISKA ISTININGRUM 12 DALFA FATIHATTU ZACHRA13 GHAZI DZULFIKAR PUTRA B 13 DANANG SETIAWAN JODI14 GUNTUR RAMADHAN 14 DEFA RAHARDIANSYAH DWI15 HERNINDYA REDITA AD 15 DIAZ AHMAD SHEVA16 JOVITA ELLYSA 16 DICKY LUTHFINANDA SANTOSO17 MUHAMMAD FARIZAL 17 EGAFTA MUHAMMAD NAUFAL D18 NABILA FARAH ANJANI 18 FADHILAH RAMADHANTI19 NABILA QURROTU AINI 19 FEBRY KOMALA PUTRI20 NUR AZIZAH RAHAYU 20 FIOLA ADYANOVTI YUNDHARESTA21 NUR FATIMAH NI'MATUL J 21 GALANG LISA ADITYA22 RAFI' UDIN MUSTHOFA 22 HILWA SHAVIRA AZ ZAHWA23 RIFDAHFARA MAURIZA P. S 23 IDFIA MIREDA24 RIFKI RADITYA HIDAYAT 24 KONDHANG SARWO UTOMO25 RIZKY AGUNG PRASETYA 25 MARTALUNA ADITYA HIMAWAN26 RIZKY RAMADHANI 26 MUHAMMAD RIZAL AL-FAROQI27 SALAHUDIN AL AYUBI 27 NADYA VINKA PUTRI ADIYANI28 SALSA FADIRA YULIANTI 28 NOVITA EKA CAHYANINGRUM29 SALSABILA RIZKY FADHILA 29 NURUL HIDAYATI30 SITI HIDAYATUR ROFI'AH 30 ROSSYANA BERLIANTIKA DEWI31 ULFA KHOIRUNNISA 31 SABRINA AZMI KAMILA32 ULFAH HAMIDAH 32 WAHYU HIDAYAT
Kelas : VIII-C Kelas : VIII-D
No Nama No Nama1 AHMAD FAISAL H. 1 ACHMAD AL BASSITH PUTRA S.2 ANI UZTADHIYAH 2 AKHMAD TAUFIKUL HADI ALWI3 ARADEA DAFA PRAHARGI 3 AMAYRA DEWI NUR FAIZA4 ARNETA AREZAINI 4 ANISA MEDITAMA ISTRIANA TYAS5 DAVITA RAHMA HANDAYANI 5 ARVIANT DWI ANDHIKA GUNAWAN6 DEDDI RIYAN ANDRIANSAH 6 AUREL PERFECTIANO FEBRIO7 DEWI KARTIKASARI 7 AYU RIDHO FEBRIANTI8 DEWI MUSTIKASARI 8 BAGUS DANA ARDITYA9 DIAZ HAFIZHA RAHMAN 9 BAGUS INDRA SAPUTRA
10 DICKY SETIAWAN 10 BAHTIAR HENDRAWAN PRADIPTA11 DINO ARTA CAHYONO 11 DEVINA RIZKY WIGUSTYA PUTRI12 FIFIN APRILIANI 12 DHEA KHAIRUNNISA PUTRI13 GARINDA AULIA 13 DIAN AMALIANA14 HANA NUR FA'IZAH 14 EKA SURYANING DARENA15 HARIANA NOVITA SARI 15 HUSEIN MULYA LUBIS16 JULION RICKY SAPUTRA 16 I MADE KEVIN ADITYA PUTRA17 JUNAIDI 17 ISHANA SANJAYA WARDHANI18 KHOLIFA HAIDIRA 18 MUHAMMAD ABDUL AZIZ19 MUCHAMAD BIMA PURNAMA 19 MUHAMMAD DAFA RIFQI20 MUHAMMAD ISA AL FAUZY 20 MUHAMMAD NUR HANIF21 MUHAMMAD RENGGA MAULANA 21 NIWANG22 NOVA ADITYA PERDANA 22 NOVANDA PUTRA PRADANA23 NOVIA DAMAYANTI 23 NOVIA RIZKY FADILAH24 NUNNA BERLIANSYAH 24 NUR MAYA BADRIATUL JAMROH25 RAGIL WIJAKSONO 25 RAHMA SHINA MAULIDA26 RAIHAN PUTRA PRATAMA 26 RAYHAN PHIKA GIOBARI WIJAYA27 RIA KUSUMA 27 REZA FITRI ASTUTI28 RIZKI NUR ABDILLAH 28 RIVAL NUR IHSAN29 SALSABILLA JOSI DANIA 29 SITI CHOTIJAH30 TABRIZA FATIH ADILAH 30 SYAHWA HUSNUL AFIFAH31 VINNA FADILLAH RAHAYU 31 WIDIASARI KHOIRUNNISA32 WILDAN FEBRIAN 32 YASMIN ZAHRA TAUHID
Kelas : VIII-E Kelas : VIII-FNo Nama No Nama1 ADINDA NURHALIZA 1 AGUSTIN AYU WULAN SARI2 ALVIN PERMATA FIRDAUS 2 AJI MUHAMMAD RYANTO3 ANIS RIZKI FITRIADI 3 ALBERT IVAN GINTING4 APRILIA MEGA ANJELINE 4 ALIFIA FIRMANDA FIRDAUS5 AULIA ZAHWA AMORA 5 ALRICO RIZKI WIBOWO6 AYU WIDAYANTI 6 ANDI SETIO NUR HIDAYANTO7 CHARESTA VIDA RESWARA 7 ANGGRAENI CAHYANING WULAN8 DEA AMBARWATI 8 ASLAM RIYADI9 DEWI DESTINA RAHMAWATI 9 DINDA AYU FITRIA
10 FAUZAAN HIBATULLAH 10 DINDA PUTRI ANYA11 FIRMAN AMIN AL SALEH 11 ELZA MONICA12 GALIH PRASTYA JUANSAPUTRA 12 FARCHAN AFDHALLASH PRIDITYA M.13 HANIN ARIFATUL HANIFAH 13 FARHAN SUDARTO14 HUDALLIL CHUSNAH 14 HAFIZ ADLAN KURNIANTO15 ILMU LINDA FITRISIA 15 IKA ANNISA FITRI ASTUTI16 INKA TRI MURTI 16 INTAN PRAMUDHITA SIWI17 LUKMAN HAKIM 17 IZDIHAR RIZKI ZAHRA P18 MUCHAMAD TEGAR SUSENO 18 MELLIANA PUTRI YODIANTI19 MUHAMAD RAFLI ANANDA 19 MOHAMAD IQSAL THEDA20 MUHAMMAD NURUL FAJAR IZZA R. 20 MUHAMAD ANGGA NAUVAL R.21 NABILA NUZHA ASHILA 21 MUHAMMAD RAFI' SETYAWAN22 NURUL SHABRINA AWANIS 22 NINDA OKTAVIANI PATMA23 ORLANDO YAFI INSYIRA K 23 NOVIA KUSUMA HERMAWAN24 PANDU ADI PAMBUDI 24 PRAMAISHEILLA NINDA KARISA25 RAHMAT BAGUS PANGESTU 25 PRAMUDITA CAHYA EVELYN A26 RIZAL HANAFI 26 RIDHOTUL IBRAHIM27 SADDAM BAGAS VALENTINO 27 RINALDI DWI SEPTIAN28 SANDRA DEWI ARINI 28 RIZAL ADITYA SYAHPUTRA29 VENDIAMIR LUBIS 29 SYAH DAFFA ANWAR30 YUDA ANDI PRASETYO 30 SYAHRUL RAMADHAN31 YULAEKAH SITI AMINAH 31 VINNY FADILLAH LESTARI32 ZAHRA RIZQI MAULIDTA 32 WAHYU AGUNG SAPUTRO
Kelas : VIII-G Kelas : VIII-HNo Nama No Nama1 AFI UTSULA MAWARID 1 AFIFAH MAULIDIA AZ ZAHRO'2 AJENG SYAFA KAULIKA 2 AKBAR PRASETYO NUGROHO3 AJI KARTIKA WENING 3 AMADEO DIAS ALVES DA SILVA4 BAGUS SETYAWAN 4 ANANDA ZAIDAN SIDIQ AAQILAH5 BAYU SADEWO 5 ANDITA ALZAINA HAJAR6 BETHSAYDO VADESMA HIQMA R. 6 ATTIRA SURYA KUSUMA7 DEVARA SULTHAN ADHAM 7 AUNISA MAHARANI8 ELIZABETH SEKAR ARDELIANA 8 AZAHRA MICHELIA ALBA A9 FARIS KHOIRUL HAKIM 9 CHAIRINA AINI
10 FATHIA HANIF TIARANINGRUM 10 DERRY RAMADHAN11 FAUZAN FAKTUROHMAN 11 ELFIRA NUGRAHA12 FEBRIANGGA ARGIANSYAH 12 FADHIIL RADINA ROMADHON13 GALANG ADILANMAS 13 FAUZIYYAH ANNISA SUBAGYO14 LAURENCIA CAPRISTA YULIANTI 14 FRIDA NURAENI15 MAULANA LAZUARDI 15 HIZKIEL PUTRA PAKUBUMI16 MEISTYA ALIF AZ-ZAHRA 16 HUSAIN SYAUQI AHDINAJAYA17 MOCH. BAGUS SAJIWO 17 JANUARIAN RAMADHANI K18 MUHAMMAD IRFAN KURNIAWAN 18 JUNDULLAH HANIF ROBBANI19 MUHAMMAD RIFQI NUGRAHANTO 19 MAHENDRATA ADWITYA PUTRA20 NIA FAJAR FEBRIANI 20 NAJWA SYAFNI TSANI21 NURRAHMAD INDRA PERMANA 21 NATASHA SHELLA PUTRI22 PRISMA INDAH ADINDA PUTRI 22 PRISCILLA MIKI AISYAH23 R. PINDIASTO SYAHRAM PRA 23 PUTERI ANITA LUDWINIA24 RAHMA PUSPA WIGATI 24 RAVIDITYA RAYHAN25 RR. DESKA INGGIT SULISTYOWATI 25 RIFA VINDA AULINA26 RYZKY NUR ROCHIM 26 ROSA DIPTYA PUTRI27 SANIA RAHMATIKA SORAYA 27 SADDAM RIZAL SUPRAPTO28 TARISA MADYA WIDHITAMI 28 SHEVA ALBANI AJI PRATAMA29 TIARA IKA SUMANTRI 29 VERONICA BELLA ANGGRAENI P30 TITO WIJAYANTO 30 WANDA ALIFAH31 UMMU HANNI AMALIA 31 ZHAFAR ARJUNA32 VADILA FITRI WAHYUDI
Lampiran 3
DAFTAR NILAI UAS MATEMATIKA SMP KELAS VIII
VIII-A VIII-B VIII-C VIII-D VIII-E VIII-F VIII-G VIII-H79 79 68 80 80 67 76 82
82 72 72 74 75 68 84 87
80 71 71 89 85 69 64 86
77 70 76 73 69 70 71 71
78 76 72 73 75 71 72 80
75 76 77 82 85 68 65 82
80 77 72 73 73 68 64 66
73 69 76 78 82 67 83 80
76 71 73 70 70 69 64 79
78 75 75 81 80 69 63 75
77 73 75 83 89 69 60 73
69 76 70 76 80 73 65 63
70 70 73 71 67 70 71 75
79 81 77 73 70 68 66 80
82 78 75 72 73 69 62 83
72 70 67 71 68 74 65 71
75 83 71 68 71 76 77 73
77 72 78 81 82 68 81 80
71 73 79 79 79 68 76 62
77 76 77 79 85 68 72 88
74 73 76 81 87 67 67 77
76 74 74 75 76 69 70 68
81 74 75 78 78 68 64 75
81 77 75 80 77 78 68 80
83 70 80 81 79 84 69 75
75 76 73 83 79 69 63 88
77 70 70 70 80 67 85 87
78 70 72 67 75 75 75 66
79 76 71 75 82 69 75 78
71 78 76 80 78 72 85 84
81 76 71 79 78 68 79 79
83 79 72 69 67 75 80
Lampiran 4
UJI NORMALITAS TAHAP AWAL KELAS VIII-A
HipotesisH0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Kriteria yang digunakanH0 diterima jika
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 83Nilai minimal = 69Rentang nilai (R) = 83 - 69 = 14Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 32 = 5,966995 ≈ 6 kelasPanjang kelas (P) = 14 / 6 = 2,33 ≈ 3
Tabel Penolong Mencari Rata-rata dan Standar DeviasiNo
1 1,93752 4,93753 2,93754 -0,06255 0,93756 -2,06257 2,93758 -4,06259 -1,0625
10 0,937511 -0,062512 -8,0625
3,75390624,378918,6289060,0039060,8789064,2539068,62890616,503911,1289060,8789060,00390665,00391
X
78
77
69
79
82
80
77
78
75
80
73
76
tabelhitung XX 22
13 -7,062514 1,937515 4,937516 -5,062517 -2,062518 -0,062519 -6,062520 -0,062521 -3,062522 -1,062523 3,937524 3,937525 5,937526 -2,062527 -0,062528 0,937529 1,937530 -6,062531 3,937532 5,9375∑
Rata-rata = =
Standar Deviasi (S) : S2
=S =
36,75391
36,753910,0039069,3789061,12890615,5039115,50391
77,063
15,50391
0,0039060,8789063,753906
25,628914,2539060,003906
71
35,25391
=
=451,875
31
77
74
76
81
81
83
75
77
78
79
71
35,253914,253906
49,878913,75390624,37891
70
79
82
72
75
77
81
83
2466
3,81793314,57661
451,875
246632
=(
(
Daftar Frekuensi Nilai Awal Kelas VIII-A
NoLuas
DaerahEi
1 69 - 71 0,060 1,923 2,2422 72 - 74 0,178 5,712 1,2873 75 - 77 0,295 9,426 0,0354 78 - 80 0,270 8,653 0,0495 81 - 83 0,138 4,419 1,5086 84 - 86 0,039 1,253 1,253
6,375
Keterangan:Bk = batas kelas bawah - 0,5 atau batas kelas atas + 0,5
Z i =
P(Z i ) =
Luas Daerah = P(Z 1 ) - P(Z 2 )
E i = luas daerah x N
O i = f i
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh X 2 tabel = 11.070
7
0
71,5
Zi
10
8
P(Zi) OiBk
86,5
-2,243-1,457-0,6710,1150,9001,6862,472
68,5
Jumlah
nilai Zi pada tabel luas di bawah lengkung kurva normal standar dari O
s/d Z
Karena X 2hitung < X 2
tabel maka distribusi data awal di kelas VIII-A berdistribusi
normal
32
0,4880,4270,249-0,046-0,316-0,454-0,493
4
3
74,577,580,583,5
Kelas
Lampiran 5
UJI NORMALITAS TAHAP AWAL KELAS VIII-B
HipotesisH0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Kriteria yang digunakanH0 diterima jika
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 83Nilai minimal = 69Rentang nilai (R) = 83 - 69 = 14Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 32 = 5,966995 ≈ 6 kelasPanjang kelas (P) = 14 / 6 = 2,33 ≈ 3
Tabel Penolong Mencari Rata-rata dan Standar DeviasiNo1 4,592 -2,413 -3,414 -4,415 1,596 1,597 2,598 -5,419 -3,4110 0,5911 -1,4112 1,59
77 6,73
72 5,7971 11,6070 19,42
X79 21,10
76 2,5476 2,54
73 1,9876 2,54
69 29,2371 11,6075 0,35
tabelhitung XX 22
13 -4,4114 6,5915 3,5916 -4,4117 8,5918 -2,4119 -1,4120 1,5921 -1,4122 -0,4123 -0,4124 2,5925 -4,4126 1,5927 -4,4128 -4,4129 1,5930 3,5931 1,5932 4,59∑
Rata-rata = =
Standar Deviasi (S) : S2
=S =
79 21,102381 403,72
2381= 74,406
32
=
=403,7188
3113,023193,608765
76 2,5478 12,9276 2,54
76 2,5470 19,4270 19,42
74 0,1777 6,7370 19,42
76 2,5473 1,9874 0,17
72 5,7973 1,98
81 43,4878 12,9270 19,4283 73,85
70 19,42
(
Daftar Frekuensi Nilai Awal Kelas VIII-B
NoLuas
DaerahEi
1 69 - 71 0,159 5,103 2,9772 72 - 74 0,300 9,602 0,7053 75 - 77 0,294 9,408 0,0374 78 - 80 0,150 4,800 0,1335 81 - 83 0,040 1,273 0,4156 84 - 86 0,005 0,175 0,175
4,442
Keterangan:Bk = batas kelas bawah - 0,5 atau batas kelas atas + 0,5
Z i =
P(Z i ) =
Luas Daerah = P(Z 1 ) - P(Z 2 )
E i = luas daerah x N
O i = f i
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh X 2 tabel = 11.070
77,5 0,857 -0,304474,5 0,026 -0,0104
Kelas Bk
3,351 -0,4996Jumlah
Karena X 2hitung < X 2
tabel maka distribusi data awal di kelas VIII-B berdistribusi
normal
nilai Zi pada tabel luas di bawah lengkung kurva normal standar dari O
s/d Z
Oi
68,5 -1,637 0,4491 971,5 -0,805 0,2897 7
480,5 1,689 -0,4544 2
32
83,5 2,52 -0,4941 086,5
Zi P(Zi)
10
Lampiran 6
UJI NORMALITAS TAHAP AWAL KELAS VIII-C
HipotesisH0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Kriteria yang digunakanH0 diterima jika
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 80Nilai minimal = 67Rentang nilai (R) = 80 - 67 = 13Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 32 = 5,966995 ≈ 6 kelasPanjang kelas (P) = 13 / 6 = 2,17 = 3
Tabel Penolong Mencari Rata-rata dan Standar DeviasiNo1 -5,722 -1,723 -2,724 2,285 -1,726 3,287 -1,728 2,289 -0,7210 1,2811 1,2812 -3,7270 13,83
76 5,2073 0,5275 1,64
72 2,95
72 2,9571 7,3976 5,20
75 1,64
X68 32,70
72 2,9577 10,77
tabelhitung XX 22
13 -0,7214 3,2815 1,2816 -6,7217 -2,7218 4,2819 5,2820 3,2821 2,2822 0,2823 1,2824 1,2825 6,2826 -0,7227 -3,7228 -1,7229 -2,7230 2,2831 -2,7232 -1,72∑
Rata-rata = =
Standar Deviasi (S) : S2
=S =
72 2,952359 298,47
2359=
=
9,6280243,102906
73,71932
=
298,468831
71 7,3976 5,2071 7,39
73 0,5270 13,8372 2,95
75 1,6475 1,6480 39,45
77 10,7776 5,2074 0,08
71 7,3978 18,3379 27,89
77 10,7775 1,6467 45,14
73 0,52
(
Daftar Frekuensi Nilai Awal Kelas VIII-C
NoLuas
DaerahEi
1 67 - 69 0,077 2,617 0,7302 70 - 72 0,260 8,849 0,0033 73 - 75 0,370 12,573 0,5274 76 - 78 0,221 7,524 0,2905 79 - 81 0,056 1,890 0,0066 82 - 84 0,006 0,198 0,198
1,753
Keterangan:Bk = batas kelas bawah - 0,5 atau batas kelas atas + 0,5
Z i =
P(Z i ) =
Luas Daerah = P(Z 1 ) - P(Z 2 )
E i = luas daerah x N
O i = f i
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh X 2 tabel = 11.070
34
78,5 1,541 -0,4383 281,5 2,508 -0,4939 0
69,5 -1,36 0,413
Kelas Bk Zi P(Zi) Oi
66,5 -2,326 0,49 4
Jumlah
Karena X 2hitung < X 2
tabel maka distribusi data awal di kelas VIII-C berdistribusi
normal
nilai Zi pada tabel luas di bawah lengkung kurva normal standar dari O
s/d Z
972,5 -0,393 0,1528 1075,5 0,574 -0,217 9
84,5 3,475 -0,4997
Lampiran 7
UJI NORMALITAS TAHAP AWAL KELAS VIII-D
HipotesisH0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Kriteria yang digunakanH0 diterima jika
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 89Nilai minimal = 67Rentang nilai (R) = 89 - 67 = 22Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 32 = 5,966995 ≈ 6 kelasPanjang kelas (P) = 22 / 6 = 3,67 = 4
Tabel Penolong Mencari Rata-rata dan Standar DeviasiNo1 3,632 -2,383 12,634 -3,385 -3,386 5,637 -3,388 1,639 -6,3810 4,6311 6,6312 -0,3876 0,14
81 21,3983 43,89
78 2,6470 40,64
X80 13,14
82 31,6473 11,39
73 11,3973 11,39
74 5,6489 159,39
tabelhitung XX 22
13 -5,3814 -3,3815 -4,3816 -5,3817 -8,3818 4,6319 2,6320 2,6321 4,6322 -1,3823 1,6324 3,6325 4,6326 6,6327 -6,3828 -9,3829 -1,3830 3,6331 2,6332 -7,38∑
Rata-rata = =
Standar Deviasi (S) : S2
=S =
=
=855,5
3127,596775,253263
69 54,392444 855,50
2444= 76,375
32
80 13,1479 6,89
67 87,8975 1,89
83 43,8970 40,64
80 13,1481 21,39
75 1,8978 2,64
79 6,8981 21,39
81 21,3979 6,89
71 28,8968 70,14
73 11,3972 19,14
71 28,89
(
(
Daftar Frekuensi Nilai Awal Kelas VIII-D
NoLuas
DaerahEi
1 67 - 70 0,102 3,252 0,9392 71 - 74 0,229 7,324 0,0623 75 - 78 0,297 9,488 2,1234 79 - 82 0,221 7,075 2,1775 83 - 86 0,095 3,035 0,3536 87 - 90 0,023 0,748 0,085
5,739
Keterangan:Bk = batas kelas bawah - 0,5 atau batas kelas atas + 0,5
Z i =
P(Z i ) =
Luas Daerah = P(Z 1 ) - P(Z 2 )
E i = luas daerah x N
O i = f i
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh X 2 tabel = 11.070
Karena X 2hitung < X 2
tabel maka distribusi data awal di kelas VIII-D berdistribusi
normal
nilai Zi pada tabel luas di bawah lengkung kurva normal standar dari O
s/d Z
Jumlah 32
86,5 1,927 -0,473 190,5 2,689 -0,4964
78,5 0,405 -0,1571 1182,5 1,166 -0,3782 2
70,5 -1,118 0,3683 874,5 -0,357 0,1394 5
Kelas Bk Zi P(Zi) Oi
66,5 -1,88 0,4699 5
Lampiran 8
UJI NORMALITAS TAHAP AWAL KELAS VIII-E
HipotesisH0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Kriteria yang digunakanH0 diterima jika
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 89Nilai minimal = 67Rentang nilai (R) = 89 - 67 = 22Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 32 = 5,966995 ≈ 6 kelasPanjang kelas (P) = 22 / 6 = 3,67 = 4
Tabel Penolong Mencari Rata-rata dan Standar DeviasiNo1 2,692 -2,313 7,694 -8,315 -2,316 7,697 -4,318 4,699 -7,3110 2,6911 11,6912 2,6980 7,22
82 21,9770 53,4780 7,22
73 18,60
75 5,3585 59,1069 69,10
89 136,60
X80 7,22
75 5,3585 59,10
tabelhitung XX 22
13 -10,3114 -7,3115 -4,3116 -9,3117 -6,3118 4,6919 1,6920 7,6921 9,6922 -1,3123 0,6924 -0,3125 1,6926 1,6927 2,6928 -2,3129 4,6930 0,6931 0,6932 -10,31∑
Rata-rata = =
Standar Deviasi (S) : S2
=S =
34,9314525,9102835
78 0,4767 106,35
2474 1082,88
1082,875
2474= 77,3125
32
=
=31
78 0,4782 21,97
79 2,8580 7,2275 5,35
78 0,4777 0,1079 2,85
85 59,1087 93,8576 1,72
71 39,8582 21,9779 2,85
70 53,4773 18,6068 86,72
67 106,35
(
Daftar Frekuensi Nilai Awal Kelas VIII-E
NoLuas
DaerahEi
1 67 - 70 0,091 2,908 3,2892 71 - 74 0,193 6,162 1,6223 75 - 78 0,263 8,401 0,0194 79 - 82 0,230 7,371 0,9385 83 - 86 0,130 4,161 0,3246 87 - 90 0,047 1,510 0,159
6,351
Keterangan:Bk = batas kelas bawah - 0,5 atau batas kelas atas + 0,5
Z i =
P(Z i ) =
Luas Daerah = P(Z 1 ) - P(Z 2 )
E i = luas daerah x N
O i = f i
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh X 2 tabel = 11,070
nilai Zi pada tabel luas di bawah lengkung kurva normal standar dari O
s/d Z
70,5 -1,153 0,37547 374,5 -0,476 0,18291 8
Bk Zi P(Zi) Oi
66,5 -1,829 0,46633 6
Karena X 2hitung < X 2
tabel maka distribusi data awal di kelas VIII-E berdistribusi normal
Kelas
86,5 1,554 -0,44 290,5 2,231 -0,4872
78,5 0,201 -0,0796 1082,5 0,878 -0,3099 3
Jumlah 32
Lampiran 9
UJI NORMALITAS TAHAP AWAL KELAS VIII-F
HipotesisH0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Kriteria yang digunakanH0 diterima jika
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 84Nilai minimal = 67Rentang nilai (R) = 84 - 67 = 17Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 32 = 5,966995 ≈ 6 kelasPanjang kelas (P) = 17 / 6 = 2,83 = 3
Tabel Penolong Mencari Rata-rata dan Standar DeviasiNo1 -3,312 -2,313 -1,314 -0,315 0,696 -2,317 -2,318 -3,319 -1,3110 -1,3111 -1,3112 2,6973 7,22
67 10,9769 1,7269 1,72
68 5,35
68 5,3569 1,7270 0,10
69 1,72
X67 10,97
71 0,4768 5,35
tabelhitung XX 22
13 -0,3114 -2,3115 -1,3116 3,6917 5,6918 -2,3119 -2,3120 -2,3121 -3,3122 -1,3123 -2,3124 7,6925 13,6926 -1,3127 -3,3128 4,6929 -1,3130 1,6931 -2,3132 4,69∑
Rata-rata = =
Standar Deviasi (S) : S2
=S =
75 21,972250 452,88
2250= 70,313
32
=
=452,875
3114,608873,822155
69 1,7272 2,8568 5,35
69 1,7267 10,9775 21,97
68 5,3578 59,1084 187,35
68 5,3567 10,9769 1,72
76 32,3568 5,3568 5,35
68 5,3569 1,7274 13,60
70 0,10
(
Daftar Frekuensi Nilai Awal Kelas VIII-F
NoLuas
DaerahEi
1 67 - 69 0,257 8,210 19,9252 70 - 72 0,301 9,620 3,2833 73 - 75 0,196 6,278 0,8274 76 - 78 0,071 2,280 0,0345 79 - 81 0,014 0,460 0,4606 82 - 84 0,002 0,051 17,482
42,011
Keterangan:Bk = batas kelas bawah - 0,5 atau batas kelas atas + 0,5
Z i =
P(Z i ) =
Luas Daerah = P(Z 1 ) - P(Z 2 )
E i = luas daerah x N
O i = f i
O i = f i
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh X 2 tabel = 11,070
75,5 1,357 -0,412672,5 0,572 -0,2164
Kelas Bk Zi P(Zi)
4
Jumlah 32
Karena X 2hitung > X 2
tabel maka distribusi data awal di kelas VIII-F berdistribusi tidak normal
278,5 2,142 -0,4839 081,5 2,927 -0,4983 184,5 3,712 -0,4999
nilai Zi pada tabel luas di bawah lengkung kurva normal standar dari O
s/d Z
Oi
66,5 -0,997 0,3407 2169,5 -0,213 0,0842 4
Lampiran 10
UJI NORMALITAS TAHAP AWAL KELAS VIII-G
HipotesisH0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Kriteria yang digunakanH0 diterima jika
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 85Nilai minimal = 60Rentang nilai (R) = 85 - 60 = 25Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 32 = 5,966995 ≈ 6 kelasPanjang kelas (P) = 25 / 6 = 4,2 = 5
Tabel Penolong Mencari Rata-rata dan Standar DeviasiNo1 4,722 12,723 -7,284 -0,285 0,726 -6,287 -7,288 11,729 -7,2810 -8,2811 -11,2812 -6,28
60 127,2765 39,45
83 137,3364 53,0263 68,58
64 53,02
84 161,7764 53,0271 0,08
X76 22,27
72 0,5265 39,45
tabelhitung XX 22
13 -0,2814 -5,2815 -9,2816 -6,2817 5,7218 9,7219 4,7220 0,7221 -4,2822 -1,2823 -7,2824 -3,2825 -2,2826 -8,2827 13,7228 3,7229 3,7230 13,7231 7,7232 8,72∑
Rata-rata = =
Standar Deviasi (S) : S2
=S =
80 76,022281 1756,47
75 13,8385 188,2079 59,58
63 68,5885 188,2075 13,83
64 53,0268 10,7769 5,20
67 18,3370 1,64
77 32,7081 94,4576 22,27
65 39,45
71 0,08
72 0,52
66 27,8962 86,14
71,281332
=
=1756,4688
3156,6602827,5273025
2281=
(
Daftar Frekuensi Nilai Awal Kelas VIII-G
NoLuas
DaerahEi
1 60 - 64 0,125 4,002 3,9952 65 - 69 0,223 7,125 0,0023 70 - 74 0,259 8,290 1,3064 75 - 79 0,197 6,305 0,0155 80 - 84 0,098 3,133 0,2406 85 - 89 0,032 1,017 0,950
6,508
Keterangan:Bk = batas kelas bawah - 0,5 atau batas kelas atas + 0,5
Z i =
P(Z i ) =
Luas Daerah = P(Z 1 ) - P(Z 2 )
E i = luas daerah x N
O i = f i
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh X 2 tabel = 11,070
32
484,5 1,756 -0,4605 289,5 2,42 -0,4922
Kelas Bk Zi P(Zi)
5
Jumlah
nilai Zi pada tabel luas di bawah lengkung kurva normal standar dari O s/d Z
Karena X 2hitung < X 2
tabel maka distribusi data awal di kelas VIII-G berdistribusi normal
Oi
59,5 -1,57 0,44122 864,5 -0,9 0,31618 7
74,5 0,428 -0,165569,5 -0,24 0,09353
679,5 1,092 -0,3626
Lampiran 11
UJI NORMALITAS TAHAP AWAL KELAS VIII-H
HipotesisH0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Kriteria yang digunakanH0 diterima jika
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 88Nilai minimal = 62Rentang nilai (R) = 88 - 62 = 26Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 31 = 5,921494 ≈ 6 kelasPanjang kelas (P) = 26 / 6 = 4,333 = 5
Tabel Penolong Mencari Rata-rata dan Standar DeviasiNo
1 4,812 9,813 8,814 -6,195 2,816 4,817 -11,198 2,819 1,8110 -2,1911 -4,1912 -14,1963 201,46
80 7,8879 3,2675 4,81
66 125,30
87 96,1786 77,5571 38,36
73 17,59
X82 23,10
80 7,8882 23,10
tabelhitung XX 22
13 -2,1914 2,8115 5,8116 -6,1917 -4,1918 2,8119 -15,1920 10,8121 -0,1922 -9,1923 -2,1924 2,8125 -2,1926 10,8127 9,8128 -11,1929 0,8130 6,8131 1,81∑
Rata-rata = =
Standar Deviasi (S) : S2
=S =
2393 1574,84
2393= 77,194
31
=
=1574,839
3052,494627,245317
78 0,6584 46,3379 3,26
88 116,7887 96,1766 125,30
75 4,8180 7,8875 4,81
88 116,7877 0,0468 84,52
73 17,5980 7,8862 230,84
80 7,8883 33,7171 38,36
75 4,81
(
Daftar Frekuensi Nilai Awal Kelas VIII-H
NoLuas
DaerahEi
1 62 - 66 0,055 1,700 3,1132 67 - 71 0,146 4,526 0,5153 72 - 76 0,246 7,622 0,3454 77 - 81 0,262 8,122 0,0955 82 - 86 0,177 5,476 0,0416 87 - 91 0,075 2,335 1,187
5,296
Keterangan:Bk = batas kelas bawah - 0,5 atau batas kelas atas + 0,5
Z i =
P(Z i ) =
Luas Daerah = P(Z 1 ) - P(Z 2 )
E i = luas daerah x N
O i = f i
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh X 2 tabel = 11,070
81,5 0,594 -0,22387
71,5 -0,786 0,28401
Kelas Bk Zi P(Zi) Oi
61,5 -2,166 0,48485 466,5 -1,476 0,43002 3
676,5 -0,096 0,03813 9
Jumlah
Karena X 2hitung < X 2
tabel maka distribusi data awal di kelas VIII-H berdistribusi normal
586,5 1,284 -0,40051 491,5 1,975 -0,47584
31
nilai Zi pada tabel luas di bawah lengkung kurva normal standar dari O
s/d Z
Lampiran 12
UJI HOMOGENITAS TAHAP AWAL KE-1
Hipotesis
H 0 : σ 12
= σ 22 = σ 3
2 = σ 4
2 = σ 5
2 = σ 6
2 = σ 7
2
H 1 : minimal salah satu varians tidak sama
Pengujian HipotesisA. Varians gabungan dari semua sampel
B. Harga satuan B
Menggunakan Uji Barlett dengan rumus:
Kriteria yang digunakanH0 diterima jika
X 2hitung X 2
tabel
Tabel Penolong Homogenitas
VIII-A VIII-B VIII-C VIII-D VIII-E VIII-G VIII-H1 79 79 68 80 80 76 82
2 82 72 72 74 75 84 87
3 80 71 71 89 85 64 86
4 77 70 76 73 69 71 71
5 78 76 72 73 75 72 80
6 75 76 77 82 85 65 82
7 80 77 72 73 73 64 66
8 73 69 76 78 82 83 80
9 76 71 73 70 70 64 79
10 78 75 75 81 80 63 75
11 77 73 75 83 89 60 73
12 69 76 70 76 80 65 63
KELASNo.
)
tabelhitung XX 22
Daerah penerimaan Ho
13 70 70 73 71 67 71 75
14 79 81 77 73 70 66 80
15 82 78 75 72 73 62 83
16 72 70 67 71 68 65 71
17 75 83 71 68 71 77 73
18 77 72 78 81 82 81 80
19 71 73 79 79 79 76 62
20 77 76 77 79 85 72 88
21 74 73 76 81 87 67 77
22 76 74 74 75 76 70 68
23 81 74 75 78 78 64 75
24 81 77 75 80 77 68 80
25 83 70 80 81 79 69 75
26 75 76 73 83 79 63 88
27 77 70 70 70 80 85 87
28 78 70 72 67 75 75 66
29 79 76 71 75 82 75 78
30 71 78 76 80 78 85 84
31 81 76 71 79 78 79 79
32 83 79 72 69 67 80
n 32 32 32 32 32 32 31n-1 31 31 31 31 31 31 30
s2 14,57661 13,02319 9,628024 27,59677 34,93145 56,66028 52,49462
(n-1) s2 451,875 403,7188 298,4688 855,5 1082,875 1756,469 1574,839
log s2 1,163657 1,114717 0,983537 1,440858 1,543217 1,753279 1,720115
(n-1) log s2 36,07336 34,55623 30,48965 44,66661 47,83972 54,35164 51,60344
A. Varians gabungan dari semua sampel
6423,745216
s2 = 29,73956
s2 =
s2 =
B. Harga satuan BB =B = 216B = 1,473335 216B = 318,2403
Uji Barlett dengan statistik Chi-kuadrat
X 2 = (ln 10) x { 318,2403 299,5807 }
X 2 = 2,302585 18,65961
X 2 = 42,96534
Untuk α = 5%, dengan dk = 7-1 = 6 diperoleh X 2tabel = 12,592
12,592 42,96534
Artinya terdapat salah satu kelas yang tidak homogen.
29,73956
X 2 =
Karena X 2hitung > X 2
tabel maka enam kelas ini memiliki varians yang tidak homogen (berbeda).
)
Daerah penerimaan Ho
)
Lampiran 13
UJI HOMOGENITAS TAHAP AWAL KE-2
Hipotesis
H 0 : σ 12
= σ 22 = σ 3
2 = σ 4
2 = σ 5
2 = σ 6
2
H 1 : minimal salah satu varians tidak sama
Pengujian HipotesisA. Varians gabungan dari semua sampel
B. Harga satuan B
Menggunakan Uji Barlett dengan rumus:
Kriteria yang digunakanH0 diterima jika
X 2hitung X 2
tabel
Tabel Penolong Homogenitas
VIII-A VIII-B VIII-D VIII-E VIII-G VIII-H1 79 79 80 80 76 82
2 82 72 74 75 84 87
3 80 71 89 85 64 86
4 77 70 73 69 71 71
5 78 76 73 75 72 80
6 75 76 82 85 65 82
7 80 77 73 73 64 66
8 73 69 78 82 83 80
9 76 71 70 70 64 79
10 78 75 81 80 63 75
11 77 73 83 89 60 73
12 69 76 76 80 65 63
KELASNo.
)
tabelhitung XX 22
Daerah penerimaan Ho
13 70 70 71 67 71 75
14 79 81 73 70 66 80
15 82 78 72 73 62 83
16 72 70 71 68 65 71
17 75 83 68 71 77 73
18 77 72 81 82 81 80
19 71 73 79 79 76 62
20 77 76 79 85 72 88
21 74 73 81 87 67 77
22 76 74 75 76 70 68
23 81 74 78 78 64 75
24 81 77 80 77 68 80
25 83 70 81 79 69 75
26 75 76 83 79 63 88
27 77 70 70 80 85 87
28 78 70 67 75 75 66
29 79 76 75 82 75 78
30 71 78 80 78 85 84
31 81 76 79 78 79 79
32 83 79 69 67 80
n 32 32 32 32 32 31n-1 31 31 31 31 31 30
s2 14,57661 13,02319 27,59677 34,93145 56,66028 52,49462
(n-1) s2 451,875 403,7188 855,5 1082,875 1756,469 1574,839
log s2 1,163657 1,114717 1,440858 1,543217 1,753279 1,720115
(n-1) log s2 36,07336 34,55623 44,66661 47,83972 54,35164 51,60344
A. Varians gabungan dari semua sampel
6125,276185
s2 = 33,1096
s2 =
s2 =
B. Harga satuan BB =B = 185B = 1,519954 185B = 281,1915
Uji Barlett dengan statistik Chi-kuadrat
X 2 = (ln 10) x { 281,1915 269,091 }
X 2 = 2,302585 12,10048
X 2 = 27,86239
Untuk α = 5%, dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh X 2tabel = 11,070
11,07 27,86239
Artinya terdapat salah satu kelas yang tidak homogen.
33,10960113
X 2 =
Karena X 2hitung > X 2
tabel maka enam kelas ini memiliki varians yang tidak homogen (berbeda).
)
Daerah penerimaan Ho
)
)
Lampiran 14
UJI HOMOGENITAS TAHAP AWAL KE-3
Hipotesis
H 0 : σ 12
= σ 22 = σ 3
2 = σ 4
2 = σ 5
2
H 1 : minimal salah satu varians tidak sama
Pengujian HipotesisA. Varians gabungan dari semua sampel
B. Harga satuan B
Menggunakan Uji Barlett dengan rumus:
Kriteria yang digunakanH0 diterima jika
X 2hitung X 2
tabel
Tabel Penolong Homogenitas
VIII-A VIII-D VIII-E VIII-G VIII-H1 79 80 80 76 82
2 82 74 75 84 87
3 80 89 85 64 86
4 77 73 69 71 71
5 78 73 75 72 80
6 75 82 85 65 82
7 80 73 73 64 66
8 73 78 82 83 80
9 76 70 70 64 79
10 78 81 80 63 75
11 77 83 89 60 73
12 69 76 80 65 63
KELASNo.
)
tabelhitung XX 22
Daerah penerimaan Ho
13 70 71 67 71 75
14 79 73 70 66 80
15 82 72 73 62 83
16 72 71 68 65 71
17 75 68 71 77 73
18 77 81 82 81 80
19 71 79 79 76 62
20 77 79 85 72 88
21 74 81 87 67 77
22 76 75 76 70 68
23 81 78 78 64 75
24 81 80 77 68 80
25 83 81 79 69 75
26 75 83 79 63 88
27 77 70 80 85 87
28 78 67 75 75 66
29 79 75 82 75 78
30 71 80 78 85 84
31 81 79 78 79 79
32 83 69 67 80
n 32 32 32 32 31n-1 31 31 31 31 30
s2 14,57661 27,59677 34,93145 56,66028 52,49462
(n-1) s2 451,875 855,5 1082,875 1756,469 1574,839
log s2 1,163657 1,440858 1,543217 1,753279 1,720115
(n-1) log s2 36,07336 44,66661 47,83972 54,35164 51,60344
A. Varians gabungan dari semua sampel
5721,557154
s2 = 37,15297
s2 =
s2 =
B. Harga satuan BB =B = 154B = 1,569994 154B = 241,779
Uji Barlett dengan statistik Chi-kuadrat
X 2 = (ln 10) x { 241,779 234,5348 }
X 2 = 2,302585 7,244241
X 2 = 16,68048
Untuk α = 5%, dengan dk = 5 -1 = 4 diperoleh X 2tabel = 9,488
9,488 16,68048
Artinya terdapat salah satu kelas yang tidak homogen.
37,15297052
X 2 =
Karena X 2hitung > X 2
tabel maka enam kelas ini memiliki varians yang tidak homogen (berbeda).
)
Daerah penerimaan Ho
)
)
Lampiran 15
UJI HOMOGENITAS TAHAP AWAL KE-4
Hipotesis
H 0 : σ 12
= σ 22 = σ 3
2 = σ 4
2
H 1 : minimal salah satu varians tidak sama
Pengujian HipotesisA. Varians gabungan dari semua sampel
B. Harga satuan B
Menggunakan Uji Barlett dengan rumus:
Kriteria yang digunakanH0 diterima jika
X 2hitung X 2
tabel
Tabel Penolong Homogenitas
VIII-D VIII-E VIII-G VIII-H1 80 80 76 82
2 74 75 84 87
3 89 85 64 86
4 73 69 71 71
5 73 75 72 80
6 82 85 65 82
7 73 73 64 66
8 78 82 83 80
9 70 70 64 79
10 81 80 63 75
11 83 89 60 73
12 76 80 65 63
No.KELAS
)
tabelhitung XX 22
Daerah penerimaan Ho
13 71 67 71 75
14 73 70 66 80
15 72 73 62 83
16 71 68 65 71
17 68 71 77 73
18 81 82 81 80
19 79 79 76 62
20 79 85 72 88
21 81 87 67 77
22 75 76 70 68
23 78 78 64 75
24 80 77 68 80
25 81 79 69 75
26 83 79 63 88
27 70 80 85 87
28 67 75 75 66
29 75 82 75 78
30 80 78 85 84
31 79 78 79 79
32 69 67 80
n 32 32 32 31n-1 31 31 31 30
s2 27,59677 34,931452 56,66028 52,49462
(n-1) s2 855,5 1082,875 1756,469 1574,839
log s2 1,440858 1,5432166 1,753279 1,720115
(n-1) log s2 44,66661 47,839716 54,35164 51,60344
A. Varians gabungan dari semua sampel
5269,682123
s2 = 42,84295
s2 =
s2 =
B. Harga satuan BB =B = 123B = 1,631879 123B = 200,7212
Uji Barlett dengan statistik Chi-kuadrat
X 2 = (ln 10) x { 200,72116 198,4614 }
X 2 = 2,302585 2,2597491
X 2 = 5,203265
Untuk α = 5%, dengan dk = 4 -1 = 3 diperoleh X 2tabel = 7,815
5,203265 7,815Karena X 2
hitung < X 2tabel maka enam kelas ini memiliki varians yang
homogen (sama)
42,84294683
X 2 =
Daerah penerimaan Ho
)
Lampiran 16
UJI PERBANDINGAN RATA-RATA TAHAP AWAL
Tabel Penolong Perbandingan Rata-rata: (dapat dilihat dibelakang)
Hipotesis
H 0 : μ 12
= μ 22 = μ 3
2 = μ 4
2
H 1 : minimal salah satu μ tidak sama
1) Mencari jumlah kuadrat total (JK tot )
2) Mencari jumlah kuadrat antara (JK ant )
3) Mencari jumlah kuadrat dalam kelompok (JK dalam )
Jk dalam =
4) Mencari mean kuadrat antar kelompok (MK antar )
5) Mencari mean kuadrat dalam kelompok (MK dalam )
6) Mencari F hitung (F hitung )
Kriteria yang digunakanH 0 diterima apabila F hitung < F tabel
F hitung F tabel
Mk dalam =
Jk tot =
Jk ant =
Mk antar =
F hitung =
-
-
-
Daerah penerimaan Ho
X1
X1
2X
2X
22
X3
X3
2X
4X
42
Xto
tX
tot
2
180
6400
80
6400
76
5776
82
6724
318
101124
274
5476
75
5625
84
7056
87
7569
320
102400
389
7921
85
7225
64
4096
86
7396
324
104976
473
5329
69
4761
71
5041
71
5041
284
80656
573
5329
75
5625
72
5184
80
6400
300
90000
682
6724
85
7225
65
4225
82
6724
314
98596
773
5329
73
5329
64
4096
66
4356
276
76176
878
6084
82
6724
83
6889
80
6400
323
104329
970
4900
70
4900
64
4096
79
6241
283
80089
10
81
6561
80
6400
63
3969
75
5625
299
89401
11
83
6889
89
7921
60
3600
73
5329
305
93025
12
76
5776
80
6400
65
4225
63
3969
284
80656
13
71
5041
67
4489
71
5041
75
5625
284
80656
14
73
5329
70
4900
66
4356
80
6400
289
83521
15
72
5184
73
5329
62
3844
83
6889
290
84100
16
71
5041
68
4624
65
4225
71
5041
275
75625
17
68
4624
71
5041
77
5929
73
5329
289
83521
18
81
6561
82
6724
81
6561
80
6400
324
104976
19
79
6241
79
6241
76
5776
62
3844
296
87616
20
79
6241
85
7225
72
5184
88
7744
324
104976
21
81
6561
87
7569
67
4489
77
5929
312
97344
22
75
5625
76
5776
70
4900
68
4624
289
83521
23
78
6084
78
6084
64
4096
75
5625
295
87025
24
80
6400
77
5929
68
4624
80
6400
305
93025
25
81
6561
79
6241
69
4761
75
5625
304
92416
26
83
6889
79
6241
63
3969
88
7744
313
97969
27
70
4900
80
6400
85
7225
87
7569
322
103684
28
67
4489
75
5625
75
5625
66
4356
283
80089
29
75
5625
82
6724
75
5625
78
6084
310
96100
30
80
6400
78
6084
85
7225
84
7056
327
106929
31
79
6241
78
6084
79
6241
79
6241
315
99225
32
69
4761
67
4489
80
6400
216
46656
N127
Ju
mla
h X
k9592
2890402
(∑X
k)
292006464
VII
I-H
Ju
mla
h
32
32
32
31
No
.V
III-
DV
III-
EV
III-
G
5973136
6120676
5202961
5726449
2444
2474
2281
2393
1) Mencari jumlah kuadrat total (JK tot )
92006464127
2) Mencari jumlah kuadrat antara (JK ant )
5973136 6120676 5202961 5726449 9200646432 32 32 31 127
Jk ant = 787,9711
3) Mencari jumlah kuadrat dalam kelompok (JK dalam )
Jk dalam =
Jk dalam = 2165942 787,9711
Jk dalam = 2165154
4) Mencari mean kuadrat antar kelompok (MK antar )
4 - 1
Mk antar = 262,657
5) Mencari mean kuadrat dalam kelompok (MK dalam )
127 42165154
123
Mk dalam = 17602,88
724460,3
Mk antar =
Jk tot =
Jk tot = 2890402
Jk tot = 2165942
Jk ant =
Jk ant =
Jk ant = 186660,5 184724,2
Mk dalam =
Mk antar =787,9710836
191271,1 162592,5
Mk dalam =2165153,682
Mk dalam =
-
+
-
-
-++
-+
-
-
+
+ +
6) Mencari F hitung (F hitung )
262,65717602,88
F hitung = 0,014921
Untuk α = 5%, dengan dk pembilang = 4 -1 = 3 dan dk penyebut = 128 - 4 = 124
diperoleh Ftabel = 2,678
2,678Karena F hitung < F tabel maka enam kelas ini memiliki rata-rata yang homogen (identik) dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata dari keempat kelas ini.
0,0149
F hitung =
F hitung =
-
Daerah penerimaan Ho
1
LAMPIRAN 17
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMP Negeri 18 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/2
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Alokasi Waktu : 8 JPL (4 x 40 menit)
Standar Kompetensi : 4. Menentukan unsur, bagian lingkaran serta
ukurannya
Kompetensi Dasar : 4.4 Menghitung panjang garis singgung
persekutuan dua lingkaran
Indikator :
4.4.1 Menjelaskan pengertian garis singgung lingkaran
(kedisiplinan, peduli sosial, ingin tahu,kritis)
4.4.2 Menentukan panjang garis singgung lingkaran dari suatu titik
diluar lingkaran (kreatif, inovatif dan ingin tahu)
4.4.3 Menentukan layang-layang garis singgung (kreatif, inovatif,
ingin tahu)
4.4.4 Menjelaskan kedudukan dua lingkaran (peduli sosial,
kedisiplinan, ingin tahu, inovatif)
4.4.5 Menentukan panjang garis singgung persekutuan dalam dua
lingkaran (kreatif, inovatif,ingin tahu)
4.4.6 Menentukan panjang garis singgung persekutuan luar dua
lingkaran (kreatif, inovatif, ingin tahu)
2
4.4.7 Menentukan panjang sabuk lilitan minimal yang
menghubungkan dua lingkaran (kerja sama, disiplin,
kreatif dan ingin tahu)
PERTEMUAN KE-1 (Alokasi waktu 2 x 40 menit)
Indikator 4.4.1 dan 4.4.2
I. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan model time token arrend 1998 peserta didik dapat
menjelaskan pengertian garis singgung lingkaran dengan
tepat (kedisiplinan, peduli sosial, ingin tahu, kritis)
2. Dengan model time token arrend 1998 peserta didik dapat
menentukan panjang garis singgung lingkaran dari suatu
titik diluar lingkaran dengan benar (kreatif, inovatif dan
ingin tahu)
II. Materi Ajar:
a. Pengertian Garis Singgung Lingkaran
Garis singgung lingkaran adalah garis yang
memotong suatu lingkaran di satu titik dan berpotongan
tegak lurus dengan jari-jari di titik singgungnya.
Pada Gambar di samping tampak
bahwa garis k tegak lurus dengan jari-jari
OA. Garis k adalah garis singgung
lingkaran di titik A, sedangkan A disebut
3
titik singgung lingkaran.
Karena garis k ⊥ OA, hal ini berarti sudut yang
dibentuk kedua garis tersebut besarnya 90o. Dengan
demikian secara umum dapat dikatakan bahwa setiap sudut
yang dibentuk oleh garis yang melalui titik pusat dan garis
singgung lingkaran besarnya 90o.
b. Menentukan Panjang Garis Singgung Lingkaran dari
Satu Titik di Luar Lingkaran
Garis singgung melalui suatu titik di luar
lingkaran:
Melalui sebuah titik di luar lingkaran dapat dibuat
dua garis singgung pada lingkaran tersebut.
Pada Gambar
di samping, lingkaran
berpusat di titik O
dengan jari-jari OB
dan OB ⊥ garis AB.
Garis AB adalah garis
singgung lingkaran melalui titik A di luar lingkaran.
Perhatikan segitiga siku-siku ABO. Dengan teorema
Pythagoras berlaku:
4
√
Panjang garis singgung lingkaran (AB) =.
√ 1
III. Metode Pembelajaran: Time Token Arrend 1998
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
No. Kegiatan Pembelajaran
Pengorganisasian
Peserta
didik
Waktu
Kegiatan Awal
1. Guru memasuki kelas tepat waktu
dan mengucapkan salam.
Kemudian peserta didik diminta
berdoa sebelum pembelajaran
dimulai (karakter religious dan
disiplin).
K 2 menit
2. Guru mengulas kembali pelajaran
tentang bagian-bagian lingkaran
dan menyebutkan nama-nama
sudut dalam lingkaran.
K 5 menit
1 Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni, Matematika Konsep dan
Aplikasinya: untuk SMP/MTs Kelas VIII, (Jakarta: Pusat Perbukuan, 2008), hlm. 170-174.
5
3. Apabila materi ini dikuasai
dengan baik, maka akan
membantu siswa pada materi
berikutnya.
K 2 menit
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yaitu agar siswa
dapat menjelaskan pengertian
garis singgung lingkaran dan
menentukan panjang garis
singgung lingkaran dari suatu titik
diluar lingkaran.
K 1 menit
Kegiatan inti
Eksplorasi:
5. Peserta didik membentuk
kelompok 4 orang.
G 1 menit
6. Guru membagikan lembar kerja
yang telah disiapkan.
G 1 menit
7. Guru menjelaskan tugas peserta
didik dalam berdiskusi.
G 2 menit
Elaborasi
8. Peserta didik bekerja dengan
anggota yang lain untuk mengisi
lembar kerja.
P
10 menit
9. Guru mendorong siswa untuk
aktif dalam mengerjakan lembar
G
6
kerja yang di berikan tentang
menjelaskan pengertian garis
singgung lingkaran dan
menentukan panjang garis
singgung lingkaran dari suatu titik
diluar lingkaran.
10. Guru meminta beberapa
perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil yang
diperoleh ketika berdiskusi
K
10 menit
11. Kelompok yang lain
memperhatikan dan diberi
kesempatan untuk bertanya dan
berpendapat terhadap hasil
pekerjaan yang sedang
dipresentasikan.
K
12. Guru sebagai moderator,
fasilitator dalam pelaksanaan
diskusi kelas agar tetap berjalan.
G
13. Guru mengonfirmasi jawaban dari
peserta didik.
G
14. Guru memberi kartu yang
memberi bicara kepada semua
siswa. Dalam kartu tersebut guru
menjelaskan bahwa setiap satu
G
1 menit
7
kartu bicara dapat di gunakan
untuk menjawab soal dari guru.
Bagi yang kartu bicaranya habis
maka mereka sudah tidak bisa
menjawab soal guru.
15. Guru memberi soal kemudian
nanti siswa yang akan menjawab
angkat tangan.
G
21 menit
Konfirmasi:
16. Peserta didik kembali ke tempat
duduk masing-masing.
K 2 menit
17. Guru bertanya kepada siswa
secara acak tentang pengertian
garis singgung lingkaran dan
menentukan panjang garis
singgung lingkaran dari suatu titik
diluar lingkaran.
K 4 menit
18. Guru memberikan soal pada
peserta didik. Saat mengerjakan
kuis peserta didik tidak
diperbolehkan bekerja sama
dengan teman yang lain.
I 10 menit
19. Lembar jawab dikumpulkan
kepada guru untuk diberikan
penilaian.
I 1 menit
8
Kegiatan Akhir:
20. Guru berpesan kepada peserta
didik untuk mempelajari tentang
menentukan layang-layang garis
singgung.
K 2 menit
21. Guru memberi tugas rumah. I 3 menit
22. Guru bersama peserta didik
mengucapkan syukur kepada
Allah SWT atas segala karunia-
Nya serta menyuruh peserta
didiknya berdoa sebelum proses
pembelajarannya ditutup.
K 1 menit
23. Guru mengucapkan salam dan
meninggalkan kelas tepat waktu.
K 1 menit
Jumlah Waktu 80
menit
Keterangan: G: Guru; K: Klasikal; I: Individu; P: Berpasangan.
V. Bahan Ajar: Buku paket MTK bse kelas VIII SMP dan lembar
kerja (terlampir)
VI. Penilaian
1. Prosedur Tes
- Tes awal : -
- Tes proses : pengamatan
9
- Tes akhir : ada
2. Jenis Tes
- Tes awal : -
- Tes proses : pengamatan
- Tes akhir : tertulis
3. Alat Tes
- Tes awal : -
- Tes proses :
No. Indikator Nilai
1. Kekompakan kelompok
2. Keaktifan mengemukakan pendapat
3. Keaktifan bertanya
4. Pemahaman
- Tes akhir:
Perhatikan gambar
disamping. Diketahui
panjang OP = 20 cm
dan OQ = 12 cm.
Maka:
a. Garis manakah yang merupakan garis singgung
lingkaran? Berikan alasanmu!
b. Tentukan panjang PQ!
Jawaban dan Penskoran
Diketahui:
OP = 20 cm, OQ = 12 cm (Skor 1)
10
Ditanya:
a. Garis singgung,
b. PQ = ...?
c. Luas segiiga OPQ= ...?
Jawab:
a. PR dan PQ adalah garis singgung, (Skor 5)
PR dan PQ merupakan garis singgung karena
menyinggung lingkaran di satu titik dan tegak
lurus dengan jari-jari. Untuk garis PR
menyinggung titik R sedangkan PQ
menyinggung garis Q. (Skor 5)
b. Panjang PQ
2 2 2OP OQ PQ (skor 5)
2 2 220 12 PQ
2 400 144PQ
256PQ
16PQ (Skor 5)
Jadi panjang PQ adalah 16 cm
c. L OPQ
1
2a t
(skor 5)
1 12 162
96 (Skor 5)
11
Jadi luas segitiga OPQ adalah 96 cm2
Nilai = Jumlah Skor
10030
4. Tugas Rumah
1. Mengapa garis k tidak disebut garis
singgung lingkaran? Berikan alasanmu
2. Diketahui lingkaran berpusat di titik O dengan jari-jari
OB = 5 cm. garis AB adalah garis singgung lingkaran
yang melalui titik A di luar lingkaran. Jika jarak OA =
13cm, Tentukan panjang garis singgung AB!
12
Semarang, 29 Januari 2015
13
Lembar Kerja Siswa
Isilah titik berikut untuk menemukan pengertian, sifat dan panjang
garis singgung linakaran.
1. Pengertian garis singgung
Garis singgung lingkaran
adalah garis yang memotong suatu
lingkaran di satu titik dan
berpotongan tegak lurus dengan
jari-jari dititik singgung. Perhatikanlah lingkaran disamping garis
. . . menyinggung lingkaran di titik . . . dan OA tegak lurus
dengan . . . Cobalah buat garis singgung baru yang melewati titik
B dan C.
Dari kegiatan tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa
sifat-sifat garis singgung
a. Garis singgung lingkaran melewati lingkaran di . . . titik
b. Garis singgung tegak lurus dengan . . .
2. Menentukan panjang garis singgung lingkaran di suatu titik
diluar lingkaran
a. Perhatikan lingkaran, titik A dan B.
b. Buatlah garis singgung lingkaran yang
melewati titik A dan B.
c. Hubungkanlah titik O dengan titik B
dan titik A dengan titik O
d. Perhatikan AOB
e. Garis AB tegak lurus dengan . . .
14
f. Dalam AOB berlaku teorema pythagoras, maka
2 2 2
1 2Sisi Sisi Sisi miring
2 2 2
AB
2 2 2
AB
2 2
AB
Contoh
Perhatikan gambar disamping!
Diketahui panjang PR = 5 dan
panjang PQ = 3, tentukan panjang
QR!
Jawab.
2 2 2PR PQ QR
2 2 2QR
2 2 2QR
QR
Soal-soal
1. Perhatikan gambar di samping!
a. Manakah yang termasuk titik
singgung lingkaran?
b. Manakah yang tidak termasuk
titik singgung lingkaran?
15
2. Pada gambar di samping, garis s merupakan
garis singgung lingkaran. Mengapa?
3. Apakah garis g termasuk garis singgung
lingkaran?
4. Dari gambar di samping maka dapat di
simpulkan:
a. Apakah garis g
termasuk garis singgung lingkaran?
b. Jelaskan mengapa bisa
demikian!
5. Perhatikan gambar di samping!
a. Manakah yang termasuk garis
singgung lingkaran?
b. Manakah yang tidak termasuk garis
singgung lingkaran?
6. Diketahui lingkaran berpusat di
titik R dengan jari-jari PR = 3
cm. garis PQ adalah garis
singgung lingkaran yang
16
melalui titik P di luar lingkaran. Jika jarak QR = 5 cm, Tentukan
panjang garis singgung PQ!
7. Diketahui lingkaran berpusat di titik A dengan jari-jari AB =
15 cm. garis BC adalah garis singgung lingkaran yang melalui
titik B di luar lingkaran. Jika jarak AC = 8 cm, Tentukan:
a. Panjang garis singgung BC
b. Luas segitiga ABC
8. Diketahui lingkaran berpusat di titik E dengan jari-jari EF = 5
cm. garis FG adalah garis singgung lingkaran yang melalui titik F
di luar lingkaran. Jika panjang garis singgung FG = 56 cm,
Tentukan jarak EG!
9. Diketahui lingkaran berpusat di titik R dengan jari-jari RS = 7
cm. garis ST adalah garis singgung lingkaran yang melalui titik S
di luar lingkaran. Jika jarak RT = 245 cm, Tentukan Luas
segitiga RST!
10. Perhatikan gambar disamping!
Diketahui panjang OC = 4 cm, dan
OB = 12 cm, tentukan
a. Panjang BC
b. L OBC
1
LAMPIRAN 18
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMP Negeri 18 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/2
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Alokasi Waktu : 8 JPL (4 x 40 menit)
Standar Kompetensi : 4. Menentukan unsur, bagian lingkaran serta
ukurannya
Kompetensi Dasar : 4.4 Menghitung panjang garis singgung
persekutuan dua lingkaran
Indikator :
4.4.1 Menjelaskan pengertian garis singgung lingkaran
(kedisiplinan, peduli sosial, ingin tahu,kritis)
4.4.2 Menentukan panjang garis singgung lingkaran dari suatu titik
diluar lingkaran (kreatif, inovatif dan ingin tahu)
4.4.3 Menentukan layang-layang garis singgung (kreatif, inovatif,
ingin tahu)
4.4.4 Menjelaskan kedudukan dua lingkaran (peduli sosial,
kedisiplinan, ingin tahu, inovatif)
4.4.5 Menentukan panjang garis singgung persekutuan dalam dua
lingkaran (kreatif, inovatif,ingin tahu)
4.4.6 Menentukan panjang garis singgung persekutuan luar dua
lingkaran (kreatif, inovatif, ingin tahu)
2
4.4.7 Menentukan panjang sabuk lilitan minimal yang
menghubungkan dua lingkaran (kerja sama, disiplin,
kreatif dan ingin tahu)
PERTEMUAN KE-2 (Alokasi waktu 3 x 40 menit)
Indikator 4.4.3, 4.4.4 dan 4.4.5
I. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan model Time Token Arend 1998 peserta didik dapat
menentukan layang-layang garis singgung dengan benar
(kreatif, inovatif, ingin tahu)
2. Dengan menggunakan model pembelajaran Time Token
Arend 1998 peserta didik dapat membuktikan dan
menjelaskan tentang materi kedudukan dua lingkaran
dengan tepat (kreatif, inovatif, ingin tahu)
3. Dengan menggunakan model pembelajaran Time Token
Arend 1998 peserta didik dapat menentukan panjang garis
singgung persekutuan dalam dua lingkaran dengan benar
(kreatif, inovatif,ingin tahu)
II. Materi Ajar:
a. Layang-layang Garis Singgung
Segi empat OAPB
terbentuk dari segitiga sama
kaki OAB dan segitiga sama
3
kaki ABP dengan alas AB yang saling berimpit. Oleh
karena itu, kita dapat mengatakan bahwa segi empat
OAPB merupakan layang-layang. Karena sisi
layanglayang OAPB terdiri dari jari-jari lingkaran dan
garis singgung lingkaran, maka segi empat OAPB
disebut layang-layang garis singgung.
b. Kedudukan Dua Lingkaran
Jika terdapat dua lingkaran masing-masing
lingkaran L1 berpusat di P dengan jari-jari R dan lingkaran
L2 berpusat di Q dengan jari-jari r di mana R > r maka
terdapat beberapa kedudukan lingkaran sebagai berikut.
(i). L2 terletak di dalam L1 dengan P dan Q berimpit,
sehingga panjang PQ = 0. Dalam hal ini dikatakan
L2 terletak di dalam L1 dan konsentris (setitik
pusat).
4
(ii). L2 terletak di dalam L1 dan PQ < r < R. Dalam hal
ini dikatakan L2 terletak di dalam L1 dan tidak
konsentris.
(iii). L2 terletak di dalam L1 dan PQ = r = 0,5 R,
sehingga L1 dan L2 bersinggungan di dalam.
(iv). L1 berpotongan dengan L2 dan r < PQ < R.
(v). L1 berpotongan dengan L2 dan r < PQ < R + r.
(vi). L1 terletak di luar L2 dan PQ = R + r, sehingga L1
dan L2 bersinggungan di luar.
(vii). L1 terletak di luar L2 dan PQ > R + r, sehingga L1
dan L2 saling terpisah.
c. Panjang Garis Singgung Dalam Persekutuan Dua
Lingkaran
Jari-jari lingkaran yang berpusat di P = R;
Jari-jari lingkaran yang berpusat di Q = r;
Panjang garis singgung persekutuan dalam adalah AB =
PGSPD = p.
Jarak titik pusat kedua lingkaran adalah PQ = d.
Jika garis AB digeser sejajar ke atas sejauh BQ maka
diperoleh garis SQ.
5
Garis SQ sejajar AB, sehingga < PSQ = < PAB = 90o
(sehadap).
Perhatikan segi empat ABQS.
Garis AB//SQ, AS//BQ, dan < PSQ = < PAB = 90o.
Jadi, segi empat ABQS merupakan persegi panjang
dengan panjang AB = PGSPD dan lebar BQ = r.
Perhatikan bahwa PQS siku-siku di titik S. Dengan
menggunakan teorema Pythagoras diperoleh
QS2 = PQ2 - PS2
√
√
Karena panjang QS = AB, maka rumus panjang garis
singgung persekutuan dalam dua lingkaran (PGSPD)
dengan jarak kedua titik pusat p, jari-jari lingkaran besar
R, dan jari-jari lingkaran kecil r adalah
PGSPD = p 22d R r 1
III. Metode Pembelajaran: Time Token Arend 1998
1 Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni, Matematika Konsep dan
Aplikasinya: untuk SMP/MTs Kelas VIII, (Jakarta: Pusat Perbukuan, 2008), hlm. 174-180.
6
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
No. Kegiatan Pembelajaran
Pengorganisasian
Peserta
didik
Waktu
Kegiatan Awal
1. Guru memasuki kelas tepat
waktu dan mengucapkan salam.
Kemudian peserta didik diminta
berdoa sebelum pembelajaran
dimulai (karakter religious
dan disiplin).
K 2 menit
2. Membahas soal tugas rumah.
Guru mengulas kembali
pelajaran tentang pengertian
garis singgung lingkaran dan
menentukan panjang garis
singgung lingkaran dari suatu
titik diluar lingkaran.
K 5 menit
3. Apabila materi ini dikuasai
dengan baik, maka akan
membantu siswa pada materi
berikutnya.
K 2 menit
7
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yaitu agar siswa
dapat menentukan layang-
layang garis singgung, dapat
menentukan kedudukan dua
lingkaran, dan dapat
menentukan panjang garis
singgung persekutuan dalam dua
lingkaran.
K 2 menit
Kegiatan inti
Eksplorasi:
5. Peserta didik membentuk
kelompok 4 orang.
G 1 menit
6. Guru membagikan lembar kerja
yang telah disiapkan.
G 1 menit
7. Guru menjelaskan tugas peserta
didik dalam berdiskusi.
G 2 menit
Elaborasi
8. Peserta didik bekerja dengan
anggota yang lain untuk mengisi
lembar kerja.
P
17 menit 9. Guru mendorong siswa untuk
aktif dalam mengerjakan lembar
kerja yang di berikan tentang
menentukan layang-layang garis
G
8
singgung, dapat menentukan
kedudukan dua lingkaran, dan
dapat menentukan panjang garis
singgung persekutuan dalam dua
lingkaran.
10. Guru meminta beberapa
perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil yang
diperoleh ketika berdiskusi
K
15 menit
11. Kelompok yang lain
memperhatikan dan diberi
kesempatan untuk bertanya dan
berpendapat terhadap hasil
pekerjaan yang sedang
dipresentasikan.
K
12. Guru sebagai moderator,
fasilitator dalam pelaksanaan
diskusi kelas agar tetap berjalan.
G
13. Guru mengonfirmasi jawaban
dari peserta didik.
G
14. Guru memberi kartu yang
memberi bicara kepada semua
siswa. Dalam kartu tersebut
guru menjelaskan bahwa setiap
satu kartu bicara dapat di
G
1 menit
9
gunakan untuk menjawab soal
dari guru. Bagi yang kartu
bicaranya habis maka mereka
sudah tidak bisa menjawab soal
guru..
15. Guru memberi soal kemudian
nanti siswa yang akan menjawab
angkat tangan.
G
33 menit
Konfirmasi:
16. Peserta didik kembali ke tempat
duduk masing-masing.
K 2 menit
17. Guru bertanya kepada siswa
secara acak tentang menentukan
layang-layang garis singgung,
dapat menentukan kedudukan
dua lingkaran, dan dapat
menentukan panjang garis
singgung persekutuan dalam dua
lingkaran.
K 5 menit
18. Guru memberikan soal pada
peserta didik. Saat mengerjakan
kuis peserta didik tidak
diperbolehkan bekerja sama
dengan teman yang lain.
I 20 menit
19. Lembar jawab dikumpulkan I 2 menit
10
kepada guru untuk diberikan
penilaian.
Kegiatan Akhir:
20. Guru berpesan kepada peserta
didik untuk mempelajari cara
menentukan panjang garis
singgung persekutuan luar dan
menentukan panjang sabuk
lilitan lingkaran.
K 3 menit
21. Guru memberi tugas rumah. I 5 menit
22. Guru bersama peserta didik
mengucapkan syukur kepada
Allah SWT atas segala karunia-
Nya serta menyuruh peserta
didiknya berdoa sebelum proses
pembelajarannya ditutup.
K 1 menit
23. Guru mengucapkan salam dan
meninggalkan kelas tepat waktu.
K 1 menit
Jumlah Waktu 120
menit
Keterangan : I: Individu ; G: Grup; K: klasikal
V. Bahan Ajar: Buku paket MTK bse kelas VIII SMP, kartu
soal-jawaban (terlampir), dan lembar kerja (terlampir)
11
VI. Penilaian
1. Prosedur Tes
- Tes awal : -
- Tes proses : pengamatan
- Tes akhir : ada
2. Jenis Tes
- Tes awal : -
- Tes proses : pengamatan
- Tes akhir : tertulis
3. Alat Tes
- Tes awal : -
- Tes proses :
No. Indikator Nilai
1. Kekompakan kelompok
2. Keaktifan mengemukakan pendapat
3. Keaktifan bertanya
4. Pemahaman
- Tes akhir:
1. Perhatikan gambar
disamping.
Diketahui panjang
OP = 20 cm dan
OQ = 12 cm.
Tentukan luas layang-layang OPQR!
12
2. Perhatikan gambar disamping,
apakah kedua lingkaran tersebut
berpotongan, bersinggungan
atau saling terpisah? Berikan
alasanmu!
3. Diketahui dua buah lingkaran A dan B, panjang
jari-jari lingkaran A = 5 cm sedangkan panjang
jari-jari lingkaran B adalah 4. Jarak titik pusat
kedua lingkaran tersebut adalah 15. Hitunglah
panjang garis singgung persekutuan dalamnya!
Jawaban dan Penskoran
1. Diketahui:
OP = 20 cm, OQ = 12 cm
Ditanya:
L OPQR= ...?
a. Panjang PQ
2 2 2OP OQ PQ (skor 5)
2 2 220 12 PQ
2 400 144PQ
256PQ
16PQ (Skor 5)
Jadi panjang PQ adalah 16 cm
13
b. L OPQR
L OPQR = 2 L OPQ (skor 5)
12
2a t
12 16
192 (Skor 5)
Jadi luas layang-layang OPQR adalah 192
cm2
2. Bersinggungan (skor 5) Karena jumlah jari-jari kedua lingkaran sama
dengan jarak kedua titik pusat lingkaran.
(skor 5)
3. Diketahui: R = 5 cm, r = 4 cm, d = 15cm
Ditanya:
PGSPD = ...?
Jawab
PGSPD = 22d R r (skor 5)
= 2215 5 4
= 225 81
= 144
= 12 (skor 5)
Jadi panjang garis singgung persekutuan
dalamnya adalah 12 cm
14
Nilai 10040
Jumlah skor
4. Tugas Rumah
a. Diketahui lingkaran yang berpusat di titik O dan titik
P di luar lingkaran. Titik A dan B terletak di keliling
lingkaran Garis PA dan PB adalah garis singgung
lingkaran. Jika panjang OA = 9 cm dan OP = 15cm,
hitunglah:
a. Luas segitiga OAP
b. Luas layang-layang OAPB
b. Perhatikan gambar disamping,
apakah kedua lingkaran
tersebut berpotongan,
bersinggungan atau saling
terpisah? Berikan alasanmu!
c. Panjang garis singgung persekutuan dalam dua
lingkaran adalah 24 cm dan jarak kedua pusatnya
adalah 26 cm. Jika panjang salah satu jari-jari
lingkaran 6 cm, hitunglah panjang jari-jari lingkaran
yang lain!
15
Semarang, 3 Februari 2015
16
LEMBAR KERJA SISWA
A. Layang-layang garis singgung
a. Perhatikan lingkaran dan titik P
b. Buatlah garis singgung yang
melewati garis PQ dan PR
c. Hubungkan titik O dengan titik Q,
Titik O dengan titik R dan titik O dengan P
d. Segi empat OPQR merupakan layang-layang garis singgung.
Contoh soal.
Perhatikan gambar disamping! Diketahui
panjang OC = 5 cm, dan OB = 13 cm, tentukan
a. Panjang BC dan AB
b. L OBC dan L OAB
c. L layang-layang OABC dan
d. Panjang busur AC
Penyelesaian
a. Mencari BC Mencari AB
2 2 2OB BC OC 2 2 2OB AO AB
2 ...BC 2 ...AB
...BC
b. Mencari L OBC Mencari L OAB
1
2L OBC a t
1
2L OBC a t
17
1
2L OBC CB OC ...L OBC
...L OBC ...L OBC
...L OBC ...L OBC
c. Mencari Luas layang-layang OABC d. Mencari Panjang
busur AC
L OABC L OBC L OBC 1
2
dL OABC
...L OABC 2
AC
...L OABC ...AC
B. Kedudukan Dua Lingkaran
Ingatlah rumus luas
layang-layang!
konsentris tidak konsentris berpotongan
berpotongan bersinggungan saling terpisah
18
Berdasarkan gambar di atas, tunjukkan gambar yang menyatakan
kedudukan dua lingkaran berikut:
1. Tulislah hubungan antara panjang garis pusat (MN) dan jari-
jari masing-masing lingkaran (r1 dan r2). Contoh: pada
gambar (ii), MN < r1 dan MN < r2
2. Adakah bentuk kedudukan lain yang dapat kalian buat?
Jika ada, gambarkan dan tuliskan hubungan MN dan jari-
jarinya!
C. Panjang Garis Singgung Persekutuan Dalam Lingkaran
Pada gambar berikut, PQ merupakan garis singgung
lingkaran dalam lingkaran yang berpusat di M dan di N.
Dari gambar di atas di peroleh:
Jari-jari lingkaran yang berpusat di M adalah MP = 1r ,
Jari-jari lingkaran yang berpusat di N adalah NQ = 2r ,
Panjang garis singgung persekutuan dalam adalah PQ = d, dan
panjang garis pusat (sentral) adalah MN = p.
PQ sejajar dengan SN, maka:
PSN = .......... = ............. o
Perhatikan segi empat PQNS!
19
PQ // SN, PS // QN, dan PSN = 90o, maka:
SPQ = .......... = .......... = ............. o
Jadi, segi empat PQNS merupakan bangun ......................
Maka PQ = ............ = d dan PS = ............... = 2r .
Segitiga MSN siku-siku di S.
Gunakan teorema pythagoras untuk menunjukkan bahwa:
22 2PQ MN MP PS atau
22 21 2d p r r
Berdasarkan hasil kegiatan di atas, dapat di simpulkan sebagai
berikut:
Panjang garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran
ditunjukkan dengan:
d2= ................ - ..............
d = panjang garis singgung persekutuan dalam
p = jarak pusat lingkaran pertama dan lingkaran kedua
1r , 2r = jari-jari lingkaran pertama dan lingkaran kedua
20
Soal-Soal
1. Perhatikan gambar disamping. Diketahui
panjang AC = 13 cm dan AB = 5 cm.
Tentukan luas layang-layang ABCD!
2. Diketahui lingkaran yang berpusat di titik O dan titik P di luar
lingkaran. Titik A dan B terletak di keliling lingkaran Garis PA
dan PB adalah garis singgung lingkaran. Jika panjang OA = 9
cm dan OP = 15 cm, hitunglah:
a. Luas segitiga OAP
b. Luas layang-layang OAP
3. Diketahui lingkaran yang berpusat di titik X dan
titik V di luar lingkaran. Titik U dan W terletak
di keliling lingkaran Garis VW dan UV adalah
garis singgung lingkaran. Jika panjang UX = 2
cm dan VX = 7 cm, hitunglah:
a. Panjang UV
b. Luas segitiga XUV
c. Luas layang-layang UVWX
4. Diketahui lingkaran yang berpusat di titik Q dan titik
O di luar lingkaran. Titik P dan R terletak di keliling
lingkaran Garis OR dan OP adalah garis singgung
lingkaran. Jika panjang QR = 5 cm dan OQ = 41
cm, hitunglah:
a. Panjang OP
21
b. Luas segitiga OPQ
c. Luas layang-layang OPQR
5. Perhatikan gambar disamping!
Diketahui panjang OC = 4 cm, dan
OB = 12 cm, tentukan:
a. Panjang BC
b. L OBC
c. L layang-layang OABC dan
d. Panjang busur AC
6. Diketahui lingkaran yang berpusat di
titik F dan titik H di luar lingkaran. Titik
G dan I terletak di keliling lingkaran
Garis GH dan HI adalah garis singgung
lingkaran. Jika panjang FG = 3 cm dan FH = 5 cm, hitunglah:
a. Panjang GH
b. Luas segitiga FGH
c. Luas layang-layang FGHI
7. Perhatikan gambar disamping, apakah kedua
lingkaran tersebut konsentris, tidak konsentris,
berpotongan, bersinggungan atau saling terpisah?
Berikan alasanmu!
8. Perhatikan gambar disamping, apakah kedua
lingkaran tersebut konsentris, tidak konsentris,
berpotongan, bersinggungan atau saling terpisah?
Berikan alasanmu!
22
9. Diketahui dua buah lingkaran, lingkaran pertama mempunyai
jari-jari R = 5 cm, dan dan lingkaran kedua mempunyai jari-jari r
= 3 cm. Jarak kedua pusat lingkaran tersebut adalah 10 cm.
Apakah kedua lingkaran tersebut konsentris, tidak konsentris,
berpotongan, bersinggungan atau saling terpisah? Berikan
alasanmu!
10. Diketahui dua buah lingkaran, lingkaran pertama mempunyai
jari-jari R = 7 cm, dan dan lingkaran kedua mempunyai jari-jari r
= 5 cm. Jarak kedua pusat lingkaran tersebut adalah 12 cm.
Apakah kedua lingkaran tersebut konsentris, tidak konsentris,
berpotongan, bersinggungan atau saling terpisah? Berikan
alasanmu!
11. Diketahui dua buah lingkaran, lingkaran pertama mempunyai
jari-jari R = 10 cm, dan dan lingkaran kedua mempunyai jari-jari
r = 5 cm. Jarak kedua pusat lingkaran tersebut adalah 5 cm.
Apakah kedua lingkaran tersebut konsentris, tidak konsentris,
berpotongan, bersinggungan atau saling terpisah? Berikan
alasanmu!
12. Diketahui dua buah lingkaran A dan B, panjang jari-jari
lingkaran A = 7 cm sedangkan panjang jari-jari lingkaran B
adalah 3 cm. Jarak titik pusat kedua lingkaran tersebut adalah
14. Hitunglah panjang garis singgung persekutuan dalamnya!
13. Diketahui lingkaran yang berpusat di titik O dan titik P di luar
lingkaran. Titik A dan B terletak di keliling lingkaran Garis PA
23
dan PB adalah garis singgung lingkaran. Jika panjang OA = 9
cm dan OP = 15cm, hitunglah:
a. Luas segitiga OAP
b. Luas layang-layang OAPB
14. Perhatikan gambar disamping, apakah
kedua lingkaran tersebut berpotongan,
bersinggungan atau saling terpisah?
Berikan alasanmu!
15. Panjang jari-jari dua lingkaran masing-masing adalah 12 cm dan
5 cm. Jarak kedua titik pusatnya adalah 24 cm. Hitunglah
panjang garis singgung persekutuan dalam!
16. Diketahui dua lingkaran dengan jari-jari 14 cm dan 4 cm.
Tentukan panjang garis singgung persekutuan dalam kedua
lingkaran tersebut jika jarak antara kedua titik pusatnya adalah
30 cm!
17. Panjang garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran adalah
15 cm dan kedua titik pusatnya terpisah sejauh 17 cm. Jika
panjang jari-jari salah satu lingkaran adalah 3 cm, tentukan
panjang jari-jari lingkaran yang lain!
1
LAMPIRAN 19
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMP Negeri 18 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/2
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Alokasi Waktu : 8 JPL (4 x 40 menit)
Standar Kompetensi : 4. Menentukan unsur, bagian lingkaran serta
ukurannya
Kompetensi Dasar : 4.4 Menghitung panjang garis singgung
persekutuan dua lingkaran
Indikator :
4.4.1 Menjelaskan pengertian garis singgung lingkaran
(kedisiplinan, peduli sosial, ingin tahu,kritis)
4.4.2 Menentukan panjang garis singgung lingkaran dari suatu titik
diluar lingkaran (kreatif, inovatif dan ingin tahu)
4.4.3 Menentukan layang-layang garis singgung (kreatif, inovatif,
ingin tahu)
4.4.4 Menjelaskan kedudukan dua lingkaran (peduli sosial,
kedisiplinan, ingin tahu, inovatif)
4.4.5 Menentukan panjang garis singgung persekutuan dalam dua
lingkaran (kreatif, inovatif,ingin tahu)
4.4.6 Menentukan panjang garis singgung persekutuan luar dua
lingkaran (kreatif, inovatif, ingin tahu)
2
4.4.7 Menentukan panjang sabuk lilitan minimal yang
menghubungkan dua lingkaran (kerja sama, disiplin,
kreatif dan ingin tahu)
PERTEMUAN KE-3 (Alokasi waktu 2 x 40 menit)
Indikator 4.4.6 dan 4.4.7
I. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan menggunakan model pembelajaran Time Token
Arend 1998 peserta didik dapat menentukan panjang garis
singgung persekutuan luar dua lingkaran dengan dengan
tepat (kreatif, inovatif, ingin tahu)
2. Dengan menggunakan model pembelajaran Time Token
Arend 1998 peserta didik dapat menentukan panjang
sabuk lilitan minimal yang menghubungkan dua lingkaran
(kreatif dan ingin tahu)
II. Materi Ajar
a. Panjang Garis Singgung Luar Persekutuan Luar Dua
Lingkaran
Jari-jari lingkaran yang berpusat di P = R;
3
Jari-jari lingkaran yang berpusat di Q = r;
panjang garis singgung persekutuan luar adalah AB =
PGSPL = p;
jarak titik pusat kedua lingkaran adalah PQ = d.
Jika garis AB kita geser sejajar ke bawah sejauh BQ
maka diperoleh garis SQ.
Garis AB sejajar SQ, sehingga PSQ = PAB = 90o
(sehadap).
Perhatikan segi empat ABQS.
Garis AB//SQ, AS//BQ, dan PSQ = PAB = 90o.
PQS siku-siku di S, sehingga berlaku
QS2 = PQ2 - PS2
√
√
Karena QS = AB = d, maka rumus panjang garis
singgung persekutuan luar dua lingkaran (PGSPL/p)
dengan jarak kedua titik pusat p, jari-jari lingkaran besar
R, dan jari-jari lingkaran kecil r adalah
PGSPL = p 22d R r
b. Menentukan Panjang Sabuk Lilitan Minimal Yang
Menghubungkan Dua Lingkaran
Untuk menghitung panjang lilitan, maka perlu
diingat rumus panjang busur lingkaran yaitu =
4
Dengan memahami materi ini siswa diharakan
mampu menghitung garis singgung persekutuan dua
lingkaran dan dapat menghitung panjang lilitan.1
III. Metode Pembelajaran: Time Token Arend 1998
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
No. Kegiatan Pembelajaran
Pengorganisasian
Peserta
didik
Waktu
Kegiatan Awal
1. Guru memasuki kelas tepat waktu
dan mengucapkan salam.
Kemudian peserta didik diminta
berdoa sebelum pembelajaran
dimulai (karakter religious dan
disiplin).
K 2 menit
2. Membahas soal tugas rumah.
Guru mengulas kembali pelajaran
tentang garis singgung
persekutuan dalam dua lingkaran.
K 5 menit
3. Apabila materi ini dikuasai K 2 menit
1 Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni, Matematika Konsep dan
Aplikasinya: untuk SMP/MTs Kelas VIII, (Jakarta: Pusat Perbukuan, 2008), hlm. 182-186.
5
dengan baik, maka akan
membantu siswa pada materi
berikutnya.
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yaitu agar siswa
dapat menentukan panjang garis
singgung persekutuan luar dan
menentukan panjang sabuk lilitan
lingkaran.
K 1 menit
Kegiatan inti
Eksplorasi:
5. Peserta didik membentuk
kelompok 4 orang.
1 menit
6. Guru membagikan lembar kerja
yang telah disiapkan.
G 1 menit
7. Guru menjelaskan tugas peserta
didik dalam berdiskusi.
G 2 menit
Elaborasi
8. Peserta didik bekerja dengan
anggota yang lain untuk mengisi
lembar kerja.
P
10 menit 9. Guru mendorong siswa untuk
aktif dalam mengerjakan lembar
kerja yang di berikan tentang
menentukan panjang garis
G
6
singgung persekutuan luar dan
menentukan panjang sabuk lilitan
lingkaran
10. Guru meminta beberapa
perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil yang
diperoleh ketika berdiskusi
K
10 menit
11. Kelompok yang lain
memperhatikan dan diberi
kesempatan untuk bertanya dan
berpendapat terhadap hasil
pekerjaan yang sedang
dipresentasikan.
K
12. Guru sebagai moderator,
fasilitator dalam pelaksanaan
diskusi kelas agar tetap berjalan.
G
13. Guru mengonfirmasi jawaban dari
peserta didik.
G
14. Guru memberi kartu yang
memberi bicara kepada semua
siswa. Dalam kartu tersebut guru
menjelaskan bahwa setiap satu
kartu bicara dapat di gunakan
untuk menjawab soal dari guru.
Bagi yang kartu bicaranya habis
G
1 menit
7
maka mereka sudah tidak bisa
menjawab soal guru..
15. Guru memberi soal kemudian
nanti siswa yang akan menjawab
angkat tangan.
G
8 menit
Konfirmasi:
16. Peserta didik kembali ke tempat
duduk masing-masing.
K 2 menit
17. Guru bertanya kepada siswa
secara acak tentang menentukan
panjang garis singgung
persekutuan luar dan menentukan
panjang sabuk lilitan lingkaran
K 4 menit
18. Guru memberikan soal pada
peserta didik. Saat mengerjakan
kuis peserta didik tidak
diperbolehkan bekerja sama
dengan teman yang lain.
I 10 menit
19. Lembar jawab dikumpulkan
kepada guru untuk diberikan
penilaian.
I 1 menit
Kegiatan Akhir:
20. Guru berpesan kepada peserta
didik untuk mempelajari materi
tentang garis singgung karena
K 2 menit
8
pertemuan selanjutnya akan
diadakan ualangan harian.
21. Guru memberi tugas rumah. I 3 menit
22. Guru bersama peserta didik
mengucapkan syukur kepada
Allah SWT atas segala karunia-
Nya serta menyuruh peserta
didiknya berdoa sebelum proses
pembelajarannya ditutup.
K 1 menit
23. Guru mengucapkan salam dan
meninggalkan kelas tepat waktu.
K 1 menit
Jumlah Waktu 80 menit
Keterangan : I: Individu ; G: Grup; K: klasikal
V. Bahan Ajar: Buku paket MTK bse kelas VIII SMP dan
lembar kerja (terlampir)
VI. Penilaian
1. Prosedur Tes
- Tes awal : -
- Tes proses : pengamatan
- Tes akhir : ada
2. Jenis Tes
- Tes awal : -
- Tes proses : pengamatan
9
- Tes akhir : tertulis
3. Alat Tes
- Tes awal : -
- Tes proses :
No. Indikator Nilai
1. Kekompakan kelompok
2. Keaktifan mengemukakan
pendapat
3. Keaktifan bertanya
4. Pemahaman
- Tes akhir:
1. Panjang garis singgung persekutuan luar dua
lingkaran adalah 12 cm. jarak kedua pusat
lingkaran tersebut 13 cm. jika panjang salah satu
jari-jari lingkaran 3,5 cm. hitunglah panjang jari-
jari lingkaran yang lain!
2. Di samping
menunujukkan
penampang tiga buah
pipa air berbentuk
lingkaran masing-masing
berjari-jari 7 cm dan diikat menjadi satu.
Hitunglah panjang sabuk lilitan minimal yang
diperlukan untuk mengikat tiga pipa tersebut!
10
4. Tugas Rumah
Mempelajari semua materi tentang garis singgung
lingkaran.
Semarang, 4 Februari 2015
11
LEMBAR KERJA SISWA
A. Panjang Garis Singgung Persekutuan Luar Dua Lingkaran
Pada gambar berikut, PQ merupakan garis singgung lingkaran
luar dari lingkaran yang berpusat di A dan di B.
Dari gambar di samping di
peroleh:
Jari-jari lingkaran yang berpusat
di A adalah MP = 1r ,
Jari-jari lingkaran yang berpusat di B adalah NQ = 2r ,
Panjang garis singgung persekutuan luar adalah PQ = l, dan
panjang garis pusat (sentral) adalah AB = p.
SB sejajar dengan PQ, maka:
ASB = .......... = ............. o
Perhatikan segi empat PQNS!
PQ // SB, SP // BQ, dan SPQ = 90o, maka:
SPQ = .......... = .......... = ............. o
Jadi, segi empat SBQP merupakan bangun ......................
Sebagaimana sifat yang dimiliki persegi panjang, maka SP =
.................. = 2r dan
PQ = ................ = l.
Segitiga ASB siku-siku di S.
12
Gunakan teorema pythagoras untuk menunjukkan bahwa:
22 2PQ MN MP PS atau
22 21 2d p r r , untuk 1r
> 2r
Berdasarkan hasil kegiatan di atas, dapat di simpulkan sebagai
berikut:
Panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran
ditunjukkan dengan:
l2= ................ - .............. di mana r1 > r2
l = panjang garis singgung persekutuan luar
p = jarak pusat lingkaran pertama dan lingkaran kedua
1r , 2r = jari-jari lingkaran pertama dan lingkaran kedua
B. Menentukan Panjang Sabuk Lilitan Minimal pada Dua
Lingkaran
Gambar di samping menunjukkan
penampang tiga buah pipa air berbentuk
lingkaran yang masing-masing berjari-
jari 7 cm dan diikat menjadi satu.
Hitunglah panjang sabuk lilitan minimal
yang diperlukan untuk mengikat tiga
pipa tersebut!
13
Penyelesaian:
Hubungkan titik pusat ketiga lingkaran dan titik pusat dengan tali
yang melingkarinya. Sehingga di peroleh:
Panjang DE = ......... = ......... = ......... = ......... = ......... = 2 x jari-
jari = ........... cm
ABC = ............ = ............ = 60o
CBF = ............ = 90o (siku-siku);
FBE = ............ = ............ = 360o- (........... + ........... +
...........) = 120o
Ingat kembali materi sebelumnya mengenai lingkaran, bahwa
panjang busur lingkaran = sudut pusat
keliling lingkaran360o
,
sehingga di peroleh:
Panjang EF = panjang ...... = panjang ......
= .......... 22
2 .........360 7o
= ............
............
= ............ cm
Panjang sabuk lilitan minimal
= DE + ........... + ............ + panjang EF + panjang ........... +
panjang ...........
= ( 3 x panjang ........) + ( 3 x panjang .........)
= ( 3 x ..........) + ( 3 x ............)
= .............. + ................
= ............. cm
14
Soal-soal
1. Panjang jari-jari dua lingkaran adalah 11 cm dan 2 cm. Jika
panjang garis singgung persekutuan luarnya 12 cm maka
tentukan jarak kedua pusat lingkaran!
2. Dua lingkaran masing-masing berjari-jari 15 cm dan 8 cm. Jarak
terdekat kedua sisi lingkaran adalah 25 cm. Tentukan panjang
garis singgung persekutuan luar dua lingkaran tersebut!
3. Panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran adalah 12
cm dan jarak kedua pusatnya 13 cm. Panjang salah satu jari-jari
lingkaran 8 cm. Hitunglah panjang jari-jari yang lainnya!
4. Panjang jari-jari dua lingkaran adalah 29 cm dan 14 cm. Panjang
garis singgung persekutuan luarnya 36 cm. Hitung jarak pusat
kedua lingkarannya!
5. Diketahui dua lingkaran dengan pusat P dan Q, jarak PQ= 26 cm,
panjang jari-jari lingkaran masing- masing 12 cm dan 2 cm.
Hitung panjang garis singgung persekutuan luar kedua lingkaran!
6. Perhatikan gambar di samping adalah penampang enam buah
kaleng yang berbentuk tabung dengan jari-
jari 10 cm. Hitunglah panjang tali minimal
yang diperlukan untuk mengikat enam
buah kaleng tersebut.
7. Lima buah pipa air disusun seperti pada gambar
di samping. Hitunglah panjang tali yang
digunakan untuk melilitkan pipa-pipa tersebut
jika jari-jari pipa 3 cm!
15
8. Perhatikan gambar di bawah ini.
Jika diameter pipa 14 cm, hitung panjang tali minimal
1
LAMPIRAN 20
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMP Negeri 18 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/2
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Alokasi Waktu : 8 JPL (4 x 40 menit)
Standar Kompetensi : 4. Menentukan unsur, bagian lingkaran serta
ukurannya
Kompetensi Dasar : 4.4 Menghitung panjang garis singgung
persekutuan dua lingkaran
Indikator :
4.4.1 Menjelaskan pengertian garis singgung lingkaran
(kedisiplinan, peduli sosial, ingin tahu,kritis)
4.4.2 Menentukan panjang garis singgung lingkaran dari suatu titik
diluar lingkaran (kreatif, inovatif dan ingin tahu)
4.4.3 Menentukan layang-layang garis singgung (kreatif, inovatif,
ingin tahu)
4.4.4 Menjelaskan kedudukan dua lingkaran (peduli sosial,
kedisiplinan, ingin tahu, inovatif)
4.4.5 Menentukan panjang garis singgung persekutuan dalam dua
lingkaran (kreatif, inovatif,ingin tahu)
4.4.6 Menentukan panjang garis singgung persekutuan luar dua
lingkaran (kreatif, inovatif, ingin tahu)
2
4.4.7 Menentukan panjang sabuk lilitan minimal yang
menghubungkan dua lingkaran (kerja sama, disiplin,
kreatif dan ingin tahu)
PERTEMUAN KE-1 (Alokasi waktu 2 x 40 menit)
Indikator 4.4.1 dan 4.4.2
I. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan model Index Card Match peserta didik dapat
menjelaskan pengertian garis singgung lingkaran dengan
tepat (kedisiplinan, peduli sosial, ingin tahu, kritis)
2. Dengan model Index Card Match peserta didik dapat
menentukan panjang garis singgung lingkaran dari suatu
titik diluar lingkaran dengan benar (kreatif, inovatif dan
ingin tahu)
II. Materi Ajar:
a. Pengertian Garis Singgung Lingkaran
Garis singgung lingkaran adalah garis yang
memotong suatu lingkaran di satu titik dan berpotongan
tegak lurus dengan jari-jari di titik singgungnya.
Pada Gambar di samping tampak
bahwa garis k tegak lurus dengan jari-jari
OA. Garis k adalah garis singgung
lingkaran di titik A, sedangkan A disebut
3
titik singgung lingkaran.
Karena garis k ⊥ OA, hal ini berarti sudut yang
dibentuk kedua garis tersebut besarnya 90o. Dengan
demikian secara umum dapat dikatakan bahwa setiap sudut
yang dibentuk oleh garis yang melalui titik pusat dan garis
singgung lingkaran besarnya 90o.
b. Menentukan Panjang Garis Singgung Lingkaran dari
Satu Titik di Luar Lingkaran
Garis singgung melalui suatu titik di luar
lingkaran:
Melalui sebuah titik di luar lingkaran dapat dibuat
dua garis singgung pada lingkaran tersebut.
Pada Gambar di samping,
lingkaran berpusat di titik O dengan
jari-jari OB dan OB ⊥ garis AB.
Garis AB adalah garis singgung
lingkaran melalui titik A di luar lingkaran. Perhatikan
segitiga siku-siku ABO. Dengan teorema Pythagoras
berlaku:
√
4
Panjang garis singgung lingkaran (AB) =
√ .1
III. Metode Pembelajaran: Index Card Match
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran
Pengorganisasian
Peserta
didik
Waktu
Kegiatan Awal
1. Guru memasuki kelas tepat
waktu dan mengucapkan salam.
Kemudian peserta didik
diminta berdoa sebelum
pembelajaran dimulai
(karakter religious dan
disiplin).
K 2 menit
2. Guru mengulas kembali
pelajaran tentang bagian-bagian
lingkaran dan menyebutkan
nama-nama sudut dalam
lingkaran.
K 5 menit
1 Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni, Matematika Konsep dan
Aplikasinya: untuk SMP/MTs Kelas VIII, (Jakarta: Pusat Perbukuan, 2008), hlm. 170-174.
5
3. Apabila materi ini dikuasai
dengan baik, maka akan
membantu siswa pada materi
berikutnya.
K 2 menit
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yaitu agar siswa
dapat menjelaskan pengertian
garis singgung lingkaran, dan
menentukan panjang garis
singgung lingkaran dari suatu
titik diluar lingkaran.
K 1 menit
Kegiatan inti
Eksplorasi:
5. Peserta didik membentuk
kelompok 4 orang.
G 1 menit
6. Guru membagikan lembar kerja
yang telah disiapkan.
G 1 menit
7. Guru menjelaskan tugas peserta
didik dalam berdiskusi.
G 2 menit
Elaborasi
8. Peserta didik bekerja dengan
anggota yang lain untuk
mengisi lembar kerja.
G
10 menit
9. Guru mendorong siswa untuk
aktif dalam mengerjakan
G
6
lembar kerja yang di berikan
tentang menjelaskan pengertian
garis singgung lingkaran dan
menentukan panjang garis
singgung lingkaran dari suatu
titik diluar lingkaran.
10. Guru meminta beberapa
perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil yang
diperoleh ketika berdiskusi
G
10 menit
11. Kelompok yang lain
memperhatikan dan diberi
kesempatan untuk bertanya dan
berpendapat terhadap hasil
pekerjaan yang sedang
dipresentasikan.
G
12. Guru sebagai moderator,
fasilitator dalam pelaksanaan
diskusi kelas agar tetap
berjalan.
G
13. Guru mengonfirmasi jawaban
dari peserta didik.
G
14. Guru memberi kartu yang beri
soal dan jawaban. Kemudian
menjelaskan cara kerjanya.
G
1 menit
7
15. Siswa mencari soal atau
jawaban dari kartu yang di
perolehnya. Kemudian untuk
siswa yang sudah mendapatkan
pasangannya langsung duduk
bersebelahan.
P
8 menit
16. Guru mencocokkan jawaban
siswa
P 13 menit
Konfirmasi:
17. Peserta didik kembali ke
tempat duduk masing-masing.
K 2 menit
18. Guru bertanya kepada siswa
secara acak tentang pengertian
garis singgung lingkaran dan
menentukan panjang garis
singgung lingkaran dari suatu
titik diluar lingkaran.
K 4 menit
19. Guru memberikan soal pada
peserta didik. Saat mengerjakan
kuis peserta didik tidak
diperbolehkan bekerja sama
dengan teman yang lain.
I 10 menit
20. Lembar jawab dikumpulkan
kepada guru untuk diberikan
penilaian.
I 1 menit
8
Kegiatan Akhir:
21. Guru berpesan kepada peserta
didik untuk mempelajari
tentang menentukan layang-
layang garis singgung.
K 2 menit
22. Guru memberi tugas rumah. I 3 menit
23. Guru bersama peserta didik
mengucapkan syukur kepada
Allah SWT atas segala karunia-
Nya serta menyuruh peserta
didiknya berdoa sebelum
proses pembelajarannya
ditutup.
K 1 menit
24. Guru mengucapkan salam dan
meninggalkan kelas tepat
waktu.
K 1 menit
Jumlah Waktu 80 menit 80 menit
Keterangan: G: Guru; K: Klasikal; I: Individu; P: Berpasangan.
V. Bahan Ajar: Buku paket MTK bse kelas VIII SMP dan lembar
kerja (terlampir)
VI. Penilaian
1. Prosedur Tes
- Tes awal : -
9
- Tes proses : pengamatan
- Tes akhir : ada
2. Jenis Tes
- Tes awal : -
- Tes proses : pengamatan
- Tes akhir : tertulis
3. Alat Tes
- Tes awal : -
- Tes proses :
No. Indikator Nilai
1. Kekompakan kelompok
2. Keaktifan mengemukakan
pendapat
3. Keaktifan bertanya
4. Pemahaman
- Tes akhir:
Perhatikan gambar
disamping. Diketahui
panjang OP = 20 cm
dan OQ = 12 cm. Maka:
a. Garis manakah yang merupakan garis singgung
lingkaran? Berikan alasanmu!
b. Tentukan panjang PQ!
c. Luas segitiga OPQ!
10
Jawaban dan Penskoran
Diketahui:
OP = 20 cm, OQ = 12 cm
Ditanya:
a. Garis singgung,
b. PQ = ...?
c. L OPQ= ...?
]Jawab:
a. PR dan PQ adalah garis singgung, (Skor 5)
PR dan PQ merupakan garis singgung karena
menyinggung lingkaran di satu titik dan tegak
lurus dengan jari-jari. Untuk garis PR
menyinggung titik R sedangkan PQ
menyinggung garis Q. (Skor 5)
b. Panjang PQ
2 2 2OP OQ PQ (Skor 5)
2 2 220 12 PQ
2 400 144PQ
256PQ
16PQ (Skor 5)
Jadi panjang PQ adalah 16 cm
c. L OPQ1
2a t
11
1
12 162
96 (Skor 5)
Jadi luas segitiga OPQ adalah 96 cm2
Nilai = Jumlah Skor
10025
4. Tugas Rumah
1. Mengapa garis k tidak disebut garis
singgung lingkaran? Berikan alasanmu
2. Diketahui lingkaran berpusat di titik O dengan jari-jari
OB = 5 cm. garis AB adalah garis singgung lingkaran
yang melalui titik A di luar lingkaran. Jika jarak OA =
13cm, Tentukan panjang garis singgung AB!
12
Semarang , 27 Januari 2015
13
Lembar Kerja Siswa
Isilah titik berikut untuk menemukan pengertian, sifat dan panjang
garis singgung linakaran.
1. Pengertian garis singgung
Garis singgung lingkaran adalah
garis yang memotong suatu lingkaran di
satu titik dan berpotongan tegak lurus
dengan jari-jari dititik singgung.
Perhatikanlah lingkaran disamping garis . . . menyinggung
lingkaran O di titik . . . dan OA tegak lurus dengan . . . Cobalah
buat garis singgung baru yang melewati titik B dan C.
Dari kegiatan tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa
sifat-sifat garis singgung
a. Garis singgung lingkaran melewati lingkaran di . . . titik
b. Garis singgung tegak lurus dengan . . .
2. Menentukan panjang garis singgung lingkaran di suatu titik
diluar lingkaran
a. Perhatikan lingkaran, titik A dan
B.
b. Buatlah garis singgung lingkaran
yang melewati titik A dan B.
c. Hubungkanlah titik O dengan titik
B dan titik A dengan titik O
d. Perhatikan AOB
14
e. Garis AB tegak lurus dengan . . .
f. Dalam AOB berlaku teorema pythagoras, maka
2 2 2
1 2Sisi Sisi Sisi miring
2 2 2
AB
2 2 2
AB
2 2
AB
Contoh
Perhatikan gambar
disamping! Diketahui
panjang PR = 5 dan
panjang PQ = 3, tentukan
panjang QR!
Jawab:
2 2 2PR PQ QR
2 2 2QR
2 2 2QR
QR
15
Kartu Soal:
Pada gambar di samping, garis s
merupakan garis singgung
lingkaran. Mengapa?
Pada gambar di samping, garis h
merupakan garis singgung lingkaran.
Mengapa?
Diketahui lingkaran berpusat di
titik E dengan jari-jari EF = 5
cm. garis FG adalah garis
singgung lingkaran yang melalui
titik F di luar lingkaran. Jika
panjang garis singgung FG =
56 cm, Tentukan jarak EG!
Diketahui lingkaran berpusat di titik
O dengan jari-jari OP = 3 cm. garis
PQ adalah garis singgung lingkaran
yang melalui titik F di luar lingkaran.
Jika panjang garis singgung PQ = 4
cm, Tentukan jarak OQ!
Diketahui lingkaran berpusat di
titik A dengan jari-jari AB =
15 cm. garis BC adalah garis
singgung lingkaran yang melalui
titik B di luar lingkaran. Jika
jarak AC = 8 cm, Tentukan:
a. Panjang garis singgung BC
b. Luas segitiga ABC
Diketahui lingkaran berpusat di titik
R dengan jari-jari RS = 7 cm. garis
ST adalah garis singgung lingkaran
yang melalui titik S di luar lingkaran.
Jika jarak RT = 245 cm, Tentukan
Luas segitiga RST!
16
Pada gambar di samping, garis z merupakan garis singgung lingkaran atau bukan?
Mengapa?
Diketahui lingkaran berpusat di titik R dengan jari-jari PR
= 3 m. garis PQ adalah garis singgung lingkaran yang melalui titik P di luar lingkaran. Jika jarak QR = 5 m, Tentukan panjang garis singgung PQ!
Apakah garis p merupakan garis singgung lingkaran?
Perhatikan
gambar di
samping!
a. Manakah yang termasuk titik
singgung lingkaran?
b. Manakah yang tidak termasuk
titik singgung lingkaran?
Perhatikan gambar di samping!
a. Manakah yang termasuk
garis singgung lingkaran?
b. Manakah yang tidak
termasuk garis singgung
lingkaran?
17
Kartu Jawaban
Garis s memotong lingkaran
pada titik T yang tegak lurus
dengan jari jari lingkaran.
Garis d
Garis e
Garis f
Garis g
2715
2cm
49 cm2
Titik O
Titik P
Titik Q
Titik R
Titik S
Titik T
Titik U
Garis h memotong lingkaran
Tidak merupakan garis singgung
18
pada titik A yang tidak tegak
lurus dengan jari jari lingkaran.
lingkaran
4 cm
Merupakan garis singgung lingkaran,
karena garis z memotong lingkaran
pada titik Y yang tegak lurus dengan
jari jari lingkaran.
7 cm
9 cm
5 cm
1
LAMPIRAN 21
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMP Negeri 18 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/2
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Alokasi Waktu : 8 JPL (4 x 40 menit)
Standar Kompetensi : 4. Menentukan unsur, bagian lingkaran serta
ukurannya
Kompetensi Dasar : 4.4 Menghitung panjang garis singgung
persekutuan dua lingkaran
Indikator :
4.4.1 Menjelaskan pengertian garis singgung lingkaran
(kedisiplinan, peduli sosial, ingin tahu,kritis)
4.4.2 Menentukan panjang garis singgung lingkaran dari suatu titik
diluar lingkaran (kreatif, inovatif dan ingin tahu)
4.4.3 Menentukan layang-layang garis singgung (kreatif, inovatif,
ingin tahu)
4.4.4 Menjelaskan kedudukan dua lingkaran (peduli sosial,
kedisiplinan, ingin tahu, inovatif)
4.4.5 Menentukan panjang garis singgung persekutuan dalam dua
lingkaran (kreatif, inovatif,ingin tahu)
4.4.6 Menentukan panjang garis singgung persekutuan luar dua
lingkaran (kreatif, inovatif, ingin tahu)
2
4.4.7 Menentukan panjang sabuk lilitan minimal yang
menghubungkan dua lingkaran (kerja sama, disiplin,
kreatif dan ingin tahu)
PERTEMUAN KE-2 (Alokasi waktu 1 x 40 menit)
Indikator 4.4.3
I. Tujuan Pembelajaran
Dengan model Index Card Match peserta didik dapat
menentukan layang-layang garis singgung dengan benar
(kreatif, inovatif, ingin tahu)
II. Materi Ajar:
a. Layang-layang Garis Singgung
Segi empat OAPB
terbentuk dari segitiga sama
kaki OAB dan segitiga sama
kaki ABP dengan alas AB
yang saling berimpit. Oleh karena itu, kita dapat
mengatakan bahwa segi empat OAPB merupakan layang-
layang. Karena sisi layanglayang OAPB terdiri dari jari-
jari lingkaran dan garis singgung lingkaran, maka segi
empat OAPB disebut layang-layang garis singgung.1
1 Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni, Matematika Konsep dan
Aplikasinya: untuk SMP/MTs Kelas VIII, (Jakarta: Pusat Perbukuan, 2008), hlm. 174-175.
3
III. Metode Pembelajaran: Index Card Match
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
No. Kegiatan Pembelajaran
Pengorganisasian
Peserta
didik
Waktu
Kegiatan Awal
1. Guru memasuki kelas tepat
waktu dan mengucapkan salam.
Kemudian peserta didik diminta
berdoa sebelum pembelajaran
dimulai (karakter religious
dan disiplin).
K 1 menit
2. Guru membahas tugas rumah.
Guru mengulas kembali
pelajaran tentang pengertian
lingkaran dan menentukan
panjang garis singgung
lingkaran.
K 2 menit
3. Apabila materi ini dikuasai
dengan baik, maka akan
membantu siswa pada materi
berikutnya.
K 0,5 menit
4
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yaitu agar siswa
dapat menjelaskan pengertian
garis singgung lingkaran,
menentukan panjang garis
singgung lingkaran dari suatu
titik diluar lingkaran, dan dapat
menentukan layang-layang garis
singgung.
K 0,5 menit
Kegiatan inti
Eksplorasi:
5. Peserta didik membentuk
kelompok 4 orang.
1 menit
6. Guru membagikan lembar kerja
yang telah disiapkan.
G 1 menit
7. Guru menjelaskan tugas peserta
didik dalam berdiskusi.
G 1 menit
Elaborasi
8. Peserta didik bekerja dengan
anggota yang lain untuk mengisi
lembar kerja.
P
5 menit 9. Guru mendorong siswa untuk
aktif dalam mengerjakan lembar
kerja yang di berikan tentang
menjelaskan pengertian garis
G
5
singgung lingkaran, menentukan
panjang garis singgung
lingkaran dari suatu titik diluar
lingkaran, dan menentukan
layang-layang garis singgung.
10. Guru meminta beberapa
perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil yang
diperoleh ketika berdiskusi
K
2 menit
11. Kelompok yang lain
memperhatikan dan diberi
kesempatan untuk bertanya dan
berpendapat terhadap hasil
pekerjaan yang sedang
dipresentasikan.
K
12. Guru sebagai moderator,
fasilitator dalam pelaksanaan
diskusi kelas agar tetap berjalan.
G
13. Guru mengonfirmasi jawaban
dari peserta didik.
G
14. Guru memberi kartu yang beri
soal dan jawaban. Kemudian
menjelaskan cara kerjanya.
G
1 menit
15. Siswa mencari soal atau
jawaban dari kartu yang di
G 7 menit
6
perolehnya. Kemudian untuk
siswa yang sudah mendapatkan
pasangannya langsung duduk
bersebelahan.
16. Guru mencocokkan jawaban
siswa
K 7 menit
Konfirmasi:
17. Peserta didik kembali ke tempat
duduk masing-masing.
K 1 menit
18. Guru bertanya kepada siswa
secara acak tentang pengertian
garis singgung lingkaran,
menentukan panjang garis
singgung lingkaran dari suatu
titik diluar lingkaran, dan dapat
menentukan layang-layang garis
singgung.
K 1 menit
19. Guru memberikan soal pada
peserta didik. Saat mengerjakan
kuis peserta didik tidak
diperbolehkan bekerja sama
dengan teman yang lain.
I 5 menit
20. Lembar jawab dikumpulkan
kepada guru untuk diberikan
penilaian.
I 1 menit
7
Kegiatan Akhir:
21. Guru berpesan kepada peserta
didik untuk mempelajari tentang
menentukan kedudukan dua
lingkaran dan menentukan
panjang garis persekutuan dalam
dua lingkaran.
K 1 menit
22. Guru memberi tugas rumah. I 1 menit
23. Guru bersama peserta didik
mengucapkan syukur kepada
Allah SWT atas segala karunia-
Nya serta menyuruh peserta
didiknya berdoa sebelum proses
pembelajarannya ditutup.
K 0,5 menit
24. Guru mengucapkan salam dan
meninggalkan kelas tepat waktu.
K 0,5 menit
Jumlah Waktu 40 menit
Keterangan: G: Guru; K: Klasikal; I: Individu; P: Berpasangan.
V. Bahan Ajar: Buku paket MTK bse kelas VIII SMP dan lembar
kerja (terlampir)
VI. Penilaian
1. Prosedur Tes
- Tes awal : -
8
- Tes proses : pengamatan
- Tes akhir : ada
2. Jenis Tes
- Tes awal : -
- Tes proses : pengamatan
- Tes akhir : tertulis
3. Alat Tes
- Tes awal : -
- Tes proses :
No. Indikator Nilai
1. Kekompakan kelompok
2. Keaktifan mengemukakan
pendapat
3. Keaktifan bertanya
4. Pemahaman
- Tes akhir:
Perhatikan gambar
disamping.
Diketahui panjang
OP = 5 cm dan OQ
= 3 cm. Tentukan luas layang-layang OPQR!
Jawaban dan Penskoran
Diketahui:
OP = 20 cm, OQ = 12 cm
Ditanya:
9
a. L OPQR= ...?
Jawab:
a. Panjang PQ
2 2 2OP OQ PQ (skor 5)
2 2 25 3 PQ
2 25 9PQ
16PQ
4PQ (Skor 5)
Jadi panjang PQ adalah 16 cm
b. L OPQR
L OPQR = 2 L OPQ (skor 5)
1
22
a t
12 16
192 (Skor 5)
Jadi luas layang-layang OPQR adalah 192 cm2
Nilai = Jumlah Skor
10020
4. Tugas Rumah
1. Diketahui lingkaran yang berpusat di titik O dan titik
P di luar lingkaran. Titik A dan B terletak di keliling
lingkaran Garis PA dan PB adalah garis singgung
lingkaran. Jika panjang OA = 9 cm dan OP = 15 cm,
hitunglah:
10
a. Luas segitiga OAP
b. Luas layang-layang OAPB
Semarang , 29 Januari 2015
11
Lembar Kerja Siswa
Isilah titik berikut untuk menemukan pengertian, sifat dan panjang
garis singgung linakaran.
1. Layang-layang garis singgung
a. Perhatikan lingkaran dan titik P
b. Buatlah garis singgung yang melewati
garis PQ dan PR
c. Hubungkan titik O dengan titik Q, Titik
O dengan titik R dan titik O dengan P
d. Segi empat OPQR merupakan layang-layang garis singgung.
Contoh soal.
Perhatikan gambar disamping! Diketahui
panjang OC = 5 cm, dan OB = 13 cm,
tentukan
a. Panjang BC dan AB
b. L OBC dan L OAB
c. L layang-layang OABC dan
d. Panjang busur AC
Penyelesaian
a. Mencari BC Mencari AB
2 2 2OB BC OC 2 2 2OB AO AB
2 ...BC 2 ...AB
...BC
12
b. Mencari L OBC Mencari L
OAB
1
2L OBC a t
1
2L OBC a t
1
2L OBC CB OC
...L OBC
...L OBC
...L OBC
...L OBC
...L OBC
c. Mencari Luas layang-layang OABC d. Mencari Panjang
busur AC
L OABC L OBC L OBC 1
2
dL OABC
...L OABC 2
AC
...L OABC ...AC
Ingatlah rumus luas
layang-layang!
13
Kartu Soal
Diketahui
lingkaran yang
berpusat di
titik O dan titik P di luar lingkaran. Titik A dan B terletak di keliling lingkaran Garis PA dan PB adalah garis singgung lingkaran. Jika panjang OA = 9 cm dan OP = 15 cm, hitunglah: a. Luas segitiga OAP
b. Luas layang-layang OAP
Diketahui lingkaran yang berpusat
di titik X dan titik V di luar
lingkaran. Titik U dan W terletak
di keliling lingkaran Garis VW
dan UV adalah garis singgung
lingkaran. Jika panjang UX = 2
cm dan VX = 7 cm, hitunglah:
a. Panjang UV
b. Luas segitiga XUV
c. Luas layang-layang UVWX
Diketahui lingkaran
yang berpusat di
titik Q dan titik O di
luar lingkaran. Titik
P dan R terletak di
keliling lingkaran Garis OR dan OP
adalah garis singgung lingkaran. Jika
panjang QR = 5 cm dan OQ = 41
cm, hitunglah:
Perhatikan gambar disamping!
Diketahui panjang OC = 4 cm,
dan OB = 12 cm, tentukan:
a. Panjang BC
14
a. Panjang OP
b. Luas segitiga OPQ
c. Luas layang-layang OPQR
b. L OBC
c. L layang-layang OABC dan
d. Panjang busur AC
Dike
tahui
ling
kara
n yang berpusat di titik F dan titik H
di luar lingkaran. Titik G dan I
terletak di keliling lingkaran Garis
GH dan HI adalah garis singgung
lingkaran. Jika panjang FG = 3 cm
dan FH = 5 cm, hitunglah:
a. Panjang GH
b. Luas segitiga FGH
c. Luas layang-layang OPQR
Kartu Jawaban
12 cm
254 cm
2108 cm
6 cm
23 13 cm
26 13 cm
15
4 cm
210 cm
220 cm
26 13 cm
12 cm
230 cm
260 cm
120
cm13
4 cm
26 cm
212 cm
26 13 cm
12 cm
254 cm
2108 cm
6 cm
23 13 cm
26 13 cm
4 cm
210 cm
220 cm
1
LAMPIRAN 22
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMP Negeri 18 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/2
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Alokasi Waktu : 8 JPL (4 x 40 menit)
Standar Kompetensi : 4. Menentukan unsur, bagian lingkaran serta
ukurannya
Kompetensi Dasar : 4.4 Menghitung panjang garis singgung
persekutuan dua lingkaran
Indikator :
4.4.1 Menjelaskan pengertian garis singgung lingkaran
(kedisiplinan, peduli sosial, ingin tahu,kritis)
4.4.2 Menentukan panjang garis singgung lingkaran dari suatu titik
diluar lingkaran (kreatif, inovatif dan ingin tahu)
4.4.3 Menentukan layang-layang garis singgung (kreatif, inovatif,
ingin tahu)
4.4.4 Menjelaskan kedudukan dua lingkaran (peduli sosial,
kedisiplinan, ingin tahu, inovatif)
4.4.5 Menentukan panjang garis singgung persekutuan dalam dua
lingkaran (kreatif, inovatif,ingin tahu)
4.4.6 Menentukan panjang garis singgung persekutuan luar dua
lingkaran (kreatif, inovatif, ingin tahu)
2
4.4.7 Menentukan panjang sabuk lilitan minimal yang
menghubungkan dua lingkaran (kerja sama, disiplin,
kreatif dan ingin tahu)
PERTEMUAN KE-3 (Alokasi waktu 2 x 40 menit)
Indikator 4.4.4 dan 4.4.5
I. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan menggunakan model pembelajaran Index Card
Match peserta didik dapat membuktikan dan menjelaskan
tentang materi kedudukan dua lingkaran dengan tepat
(kreatif, inovatif, ingin tahu)
2. Dengan menggunakan model pembelajaran Index Card
Match peserta didik dapat menentukan panjang garis
singgung persekutuan dalam dua lingkaran dengan benar
(kreatif, inovatif,ingin tahu)
II. Materi Ajar:
a. Kedudukan Dua Lingkaran
Jika terdapat dua lingkaran masing-masing
lingkaran L1 berpusat di P dengan jari-jari R dan lingkaran
L2 berpusat di Q dengan jari-jari r di mana R > r maka
terdapat beberapa kedudukan lingkaran sebagai berikut.
3
(i). L2 terletak di dalam L1 dengan P dan Q berimpit,
sehingga panjang PQ = 0. Dalam hal ini dikatakan
L2 terletak di dalam L1 dan konsentris (setitik
pusat).
(ii). L2 terletak di dalam L1 dan PQ < r < R. Dalam hal
ini dikatakan L2 terletak di dalam L1 dan tidak
konsentris.
(iii). L2 terletak di dalam L1 dan PQ = r = 0,5 R,
sehingga L1 dan L2 bersinggungan di dalam.
(iv). L1 berpotongan dengan L2 dan r < PQ < R.
(v). L1 berpotongan dengan L2 dan r < PQ < R + r.
(vi). L1 terletak di luar L2 dan PQ = R + r, sehingga L1
dan L2 bersinggungan di luar.
(vii). L1 terletak di luar L2 dan PQ > R + r, sehingga L1
dan L2 saling terpisah.
4
b. Panjang Garis Singgung Dalam Persekutuan Dua
Lingkaran
Jari-jari lingkaran yang berpusat di P = R;
Jari-jari lingkaran yang berpusat di Q = r;
Panjang garis singgung persekutuan dalam adalah AB =
PGSPD = p.
Jarak titik pusat kedua lingkaran adalah PQ = d.
Jika garis AB digeser sejajar ke atas sejauh BQ maka
diperoleh garis SQ.
Garis SQ sejajar AB, sehingga < PSQ = < PAB = 90o
(sehadap).
Perhatikan segi empat ABQS.
Garis AB//SQ, AS//BQ, dan < PSQ = < PAB = 90o.
Jadi, segi empat ABQS merupakan persegi panjang
dengan panjang AB = PGSPD dan lebar BQ = r.
Perhatikan bahwa PQS siku-siku di titik S. Dengan
menggunakan teorema Pythagoras diperoleh
QS2 = PQ2 - PS2
√
√
5
Karena panjang QS = AB, maka rumus panjang garis
singgung persekutuan dalam dua lingkaran (PGSPD)
dengan jarak kedua titik pusat p, jari-jari lingkaran besar
R, dan jari-jari lingkaran kecil r adalah
PGSPD = p 22d R r 1
III. Metode Pembelajaran: Index Card Match
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
No. Kegiatan Pembelajaran
Pengorganisasian
Peserta
didik
Waktu
Kegiatan Awal
1. Guru memasuki kelas tepat
waktu dan mengucapkan salam.
Kemudian peserta didik diminta
berdoa sebelum pembelajaran
dimulai (karakter religious
dan disiplin).
K 2 menit
2. Membahas soal tugas rumah.
Guru mengulas kembali
pelajaran tentang pengertian
K 5 menit
1 Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni, Matematika Konsep dan
Aplikasinya: untuk SMP/MTs Kelas VIII, (Jakarta: Pusat Perbukuan, 2008), hlm. 177-180.
6
garis singgung lingkaran.
3. Apabila materi ini dikuasai
dengan baik, maka akan
membantu siswa pada materi
berikutnya.
K 2 menit
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yaitu agar siswa
dapat menentukan kedudukan
dua lingkaran, dan dapat
menentukan panjang garis
singgung persekutuan dalam dua
lingkaran.
K 1 menit
Kegiatan inti
Eksplorasi:
5. Peserta didik membentuk
kelompok 4 orang.
G 1 menit
6. Guru membagikan lembar kerja
yang telah disiapkan.
G 1 menit
7. Guru menjelaskan tugas peserta
didik dalam berdiskusi.
G 2 menit
Elaborasi
8. Peserta didik bekerja dengan
anggota yang lain untuk mengisi
lembar kerja.
P
10 menit
9. Guru mendorong siswa untuk G
7
aktif dalam mengerjakan lembar
kerja yang di berikan tentang
menentukan kedudukan dua
lingkaran dan menentukan
panjang garis persekutuan luar
lingkaran.
10. Guru meminta beberapa
perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil yang
diperoleh ketika berdiskusi
K
10 menit
11. Kelompok yang lain
memperhatikan dan diberi
kesempatan untuk bertanya dan
berpendapat terhadap hasil
pekerjaan yang sedang
dipresentasikan.
K
12. Guru sebagai moderator,
fasilitator dalam pelaksanaan
diskusi kelas agar tetap berjalan.
G
13. Guru mengonfirmasi jawaban
dari peserta didik.
G
14. Guru memberi kartu yang beri
soal dan jawaban. Kemudian
menjelaskan cara kerjanya.
G
1 menit
15. Siswa mencari soal atau G 8 menit
8
jawaban dari kartu yang di
perolehnya. Kemudian untuk
siswa yang sudah mendapatkan
pasangannya langsung duduk
bersebelahan.
16. Guru mencocokkan jawaban
siswa
K 13 menit
Konfirmasi:
17. Peserta didik kembali ke tempat
duduk masing-masing.
K 2 menit
18. Guru bertanya kepada siswa
secara acak tentang menentukan
kedudukan dua lingkaran dan
menentukan panjang garis
persekutuan luar lingkaran
K 4 menit
19. Guru memberikan soal pada
peserta didik. Saat mengerjakan
kuis peserta didik tidak
diperbolehkan bekerja sama
dengan teman yang lain.
I 10 menit
20. Lembar jawab dikumpulkan
kepada guru untuk diberikan
penilaian.
I 1 menit
Kegiatan Akhir:
21. Guru berpesan kepada peserta K 2 menit
9
didik untuk mempelajari cara
menentukan panjang garis
singgung persekutuan luar dan
menentukan panjang sabuk
lilitan lingkaran.
22. Guru memberi tugas rumah. I 3 menit
23. Guru bersama peserta didik
mengucapkan syukur kepada
Allah SWT atas segala karunia-
Nya serta menyuruh peserta
didiknya berdoa sebelum proses
pembelajarannya ditutup.
K 1 menit
24. Guru mengucapkan salam dan
meninggalkan kelas tepat waktu.
K 1 menit
Jumlah Waktu 80 menit
Keterangan : I: Individu ; G: Grup; K: Klasikal
V. Bahan Ajar: Buku paket MTK BSE kelas VIII SMP dan
lembar kerja (terlampir)
VI. Penilaian
1. Prosedur Tes
- Tes awal : -
- Tes proses : pengamatan
- Tes akhir : ada
10
2. Jenis Tes
- Tes awal : -
- Tes proses : pengamatan
- Tes akhir : tertulis
3. Alat Tes
- Tes awal : -
- Tes proses :
No. Indikator Nilai
1. Kekompakan kelompok
2. Keaktifan mengemukakan
pendapat
3. Keaktifan bertanya
4. Pemahaman
- Tes akhir:
1. Perhatikan gambar disamping,
apakah kedua lingkaran tersebut
berpotongan, bersinggungan atau
saling terpisah? Berikan alasanmu!
2. Diketahui dua buah lingkaran A dan B, panjang
jari-jari lingkaran A = 5 cm sedangkan panjang
jari-jari lingkaran B adalah 4. Jarak titik pusat
kedua lingkaran tersebut adalah 15. Hitunglah
panjang garis singgung persekutuan dalamnya!
Jawaban dan Penskoran
1. Bersinggungan (skor 5)
11
Karena jumlah jari-jari kedua lingkaran sama
dengan jarak kedua titik pusat lingkaran.
(skor 5)
2. Diketahui:
R = 5 cm, r = 4 cm, d = 15
Ditanya:
PGSPD = ...?
Jawab
PGSPD = 22d R r (skor 5)
= 2215 5 4
= 225 81
= 144
= 12 (skor 5)
Jadi panjang garis singgung persekutuan
dalamnya adalah 12 cm
Nilai 10020
Jumlah skor
4. Tugas Rumah
a. Perhatikan gambar disamping, apakah
kedua lingkaran tersebut berpotongan,
bersinggungan atau saling terpisah?
Berikan alasanmu!
12
b. Panjang garis singgung persekutuan dalam dua
lingkaran adalah 24 cm dan jarak kedua pusatnya
adalah 26 cm. Jika panjang salah satu jari-jari
lingkaran 6 cm, hitunglah panjang jari-jari lingkaran
yang lain!
Semarang, 3 Februari 2015
13
LEMBAR KERJA SISWA
A. Kedudukan Dua Lingkaran
Berdasarkan gambar di atas, tunjukkan gambar yang menyatakan
kedudukan dua lingkaran berikut:
1. Tulislah hubungan antara panjang garis pusat (MN) dan jari-
jari masing-masing lingkaran (r1 dan r2). Contoh: pada
gambar (ii), MN < r1 dan MN < r2
2. Adakah bentuk kedudukan lain yang dapat kalian buat?
Jika ada, gambarkan dan tuliskan hubungan MN dan jari-
jarinya!
B. Panjang Garis Singgung Persekutuan Dalam Lingkaran
Pada gambar berikut, PQ merupakan garis singgung
lingkaran dalam lingkaran yang berpusat di M dan di N.
Konsentris tidak konsentris berpotongan
berpotongan bersinggungan saling terpisah
14
Dari gambar di atas di peroleh:
Jari-jari lingkaran yang berpusat di M adalah MP = 1r ,
Jari-jari lingkaran yang berpusat di N adalah NQ = 2r ,
Panjang garis singgung persekutuan dalam adalah PQ = d, dan
panjang garis pusat (sentral) adalah MN = p.
PQ sejajar dengan SN, maka:
PSN = .......... = ............. o
Perhatikan segi empat PQNS!
PQ // SN, PS // QN, dan PSN = 90o, maka:
SPQ = .......... = .......... = ............. o
Jadi, segi empat PQNS merupakan bangun ......................
Maka PQ = ............ = d dan PS = ............... = 2r .
Segitiga MSN siku-siku di S.
Gunakan teorema pythagoras untuk menunjukkan bahwa:
22 2PQ MN MP PS atau
22 21 2d p r r
Berdasarkan hasil kegiatan di atas, dapat di simpulkan sebagai
berikut:
Panjang garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran
ditunjukkan dengan:
d2= ................ - ..............
d = panjang garis singgung persekutuan dalam
p = jarak pusat lingkaran pertama dan lingkaran kedua
1r , 2r = jari-jari lingkaran pertama dan lingkaran kedua
15
Soal-soal
Perhatikan gambar
disamping, apakah
kedua lingkaran
tersebut konsentris,
tidak konsentris,
berpotongan, bersinggungan atau
saling terpisah? Berikan alasanmu!
Perhatikan
gambar
disamping,
apakah kedua
lingkaran tersebut konsentris, tidak
konsentris, berpotongan,
bersinggungan atau saling terpisah?
Berikan alasanmu!
Diketahui dua buah lingkaran,
lingkaran pertama mempunyai jari-
jari R = 5 cm, dan dan lingkaran
kedua mempunyai jari-jari r = 3 cm.
Jarak kedua pusat lingkaran tersebut
adalah 10 cm. Apakah kedua
lingkaran tersebut konsentris, tidak
konsentris, berpotongan,
bersinggungan atau saling terpisah?
Berikan alasanmu!
Diketahui dua buah lingkaran,
lingkaran pertama mempunyai jari-
jari R = 7 cm, dan dan lingkaran
kedua mempunyai jari-jari r = 5 cm.
Jarak kedua pusat lingkaran
tersebut adalah 12 cm. Apakah
kedua lingkaran tersebut konsentris,
tidak konsentris, berpotongan,
bersinggungan atau saling terpisah?
Berikan alasanmu!
Diketahui dua buah lingkaran,
lingkaran pertama mempunyai jari-
jari R = 10 cm, dan lingkaran kedua
mempunyai jari-jari r = 5 cm. Jarak
kedua pusat lingkaran tersebut adalah
5 cm. Apakah kedua lingkaran
Diketahui dua buah lingkaran A
dan B, panjang jari-jari lingkaran A
= 7 cm sedangkan panjang jari-jari
lingkaran B adalah 3 cm. Jarak
titik pusat kedua lingkaran tersebut
adalah 14. Hitunglah panjang garis
16
tersebut konsentris, tidak konsentris,
berpotongan, bersinggungan atau
saling terpisah? Berikan alasanmu!
singgung persekutuan dalamnya!
Diketahui lingkaran yang berpusat di
titik O dan titik P di luar lingkaran.
Titik A dan B terletak di keliling
lingkaran Garis PA dan PB adalah
garis singgung lingkaran. Jika
panjang OA = 9 cm dan OP = 15cm,
hitunglah:
a. Luas segitiga OAP b. Luas layang-layang OAPB
Perhatik
an
gambar
disampi
ng,
apakah kedua lingkaran tersebut
berpotongan, bersinggungan atau
saling terpisah? Berikan alasanmu!
Panjang jari-jari dua lingkaran
masing-masing adalah 12 cm dan 5
cm. Jarak kedua titik pusatnya adalah
24 cm. Hitunglah panjang garis
singgung persekutuan dalam!
Diketahui dua lingkaran dengan
jari-jari 14 cm dan 4 cm. Tentukan
panjang garis singgung persekutuan
dalam kedua lingkaran tersebut jika
jarak antara kedua titik pusatnya
adalah 30 cm!
Panjang garis singgung persekutuan
dalam dua lingkaran adalah 15 cm
dan kedua titik pusatnya terpisah
sejauh 17 cm. Jika panjang jari-jari
salah satu lingkaran adalah 3 cm,
tentukan panjang jari-jari lingkaran
yang lain!
17
Jawaban
Saling terpisah
Bersinggungan dalam, karena L2
terletak di dalam L1 dan PQ = r =
0,5 R
Konsentris, karena L2 terletak di
dalam L1 dengan P dan Q berimpit,
sehingga panjang PQ = 0
Saling terpisah, karena (r1+r2) <
jarak titik pusat
Bersinggungan, karena (r1+r2) =
jarak titik pusat
Berpotongan, karena (r1+r2) >
jarak titik pusat
96 cm
5 cm
287 cm
24 cm
2 cm
Bersinggungan dalam, karena L2
terletak di dalam L1 dan PQ = r =
0,5 R
Konsentris, karena L2 terletak di
dalam L1 dengan P dan Q berimpit,
sehingga panjang PQ = 0
Saling terpisah, karena (r1+r2) <
jarak titik pusat
18
Bersinggungan, karena (r1+r2) =
jarak titik pusat
Berpotongan, karena (r1+r2) >
jarak titik pusat
96 cm
5 cm
287 cm
24 cm
2 cm
1
LAMPIRAN 23
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMP Negeri 18 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/2
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Alokasi Waktu : 8 JPL (4 x 40 menit)
Standar Kompetensi : 4. Menentukan unsur, bagian lingkaran serta
ukurannya
Kompetensi Dasar : 4.4 Menghitung panjang garis singgung
persekutuan dua lingkaran
Indikator :
4.4.1 Menjelaskan pengertian garis singgung lingkaran
(kedisiplinan, peduli sosial, ingin tahu,kritis)
4.4.2 Menentukan panjang garis singgung lingkaran dari suatu titik
diluar lingkaran (kreatif, inovatif dan ingin tahu)
4.4.3 Menentukan layang-layang garis singgung (kreatif, inovatif,
ingin tahu)
4.4.4 Menjelaskan kedudukan dua lingkaran (peduli sosial,
kedisiplinan, ingin tahu, inovatif)
4.4.5 Menentukan panjang garis singgung persekutuan dalam dua
lingkaran (kreatif, inovatif,ingin tahu)
4.4.6 Menentukan panjang garis singgung persekutuan luar dua
lingkaran (kreatif, inovatif, ingin tahu)
2
4.4.7 Menentukan panjang sabuk lilitan minimal yang
menghubungkan dua lingkaran (kerja sama, disiplin,
kreatif dan ingin tahu)
PERTEMUAN KE-4 (Alokasi waktu 2 x 40 menit)
Indikator 4.4.6 dan 4.4.7
I. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan menggunakan model pembelajaran Index Card
Match peserta didik dapat menentukan panjang garis
singgung persekutuan luar dua lingkaran dengan dengan
tepat (kreatif, inovatif, ingin tahu)
2. Dengan menggunakan model pembelajaran Index Card
Match peserta didik dapat menentukan panjang sabuk
lilitan minimal yang menghubungkan dua lingkaran
(kreatif dan ingin tahu)
II. Materi Ajar
a. Panjang Garis Singgung Luar Persekutuan Luar Dua
Lingkaran
Jari-jari lingkaran yang berpusat di P = R;
3
Jari-jari lingkaran yang berpusat di Q = r;
panjang garis singgung persekutuan luar adalah AB =
PGSPL = p;
jarak titik pusat kedua lingkaran adalah PQ = d.
Jika garis AB kita geser sejajar ke bawah sejauh BQ maka
diperoleh garis SQ.
Garis AB sejajar SQ, sehingga PSQ = PAB = 90o
(sehadap).
Perhatikan segi empat ABQS.
Garis AB//SQ, AS//BQ, dan PSQ = PAB = 90o.
PQS siku-siku di S, sehingga berlaku
QS2 = PQ2 - PS2
√
√
Karena QS = AB = d, maka rumus panjang garis singgung
persekutuan luar dua lingkaran (PGSPL/p) dengan jarak
kedua titik pusat p, jari-jari lingkaran besar R, dan jari-jari
lingkaran kecil r adalah
PGSPL = p 22d R r
b. Menentukan Panjang Sabuk Lilitan Minimal Yang
Menghubungkan Dua Lingkaran
Untuk menghitung panjang lilitan, maka perlu
diingat rumus panjang busur lingkaran yaitu =
4
Dengan memahami materi ini siswa diharakan
mampu menghitung garis singgung persekutuan dua
lingkaran dan dapat menghitung panjang lilitan.1
III. Metode Pembelajaran: Index Card Match
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
No. Kegiatan Pembelajaran
Pengorganisasian
Peserta
didik
Waktu
Kegiatan Awal
1. Guru memasuki kelas tepat
waktu dan mengucapkan salam.
Kemudian peserta didik diminta
berdoa sebelum pembelajaran
dimulai (karakter religious
dan disiplin).
K 2 menit
2. Membahas soal tugas rumah.
Guru mengulas kembali
pelajaran tentang garis singgung
persekutuan dalam dua
lingkaran.
K 5 menit
1 Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni, Matematika Konsep dan
Aplikasinya: untuk SMP/MTs Kelas VIII, (Jakarta: Pusat Perbukuan, 2008), hlm. 182-186.
5
3. Apabila materi ini dikuasai
dengan baik, maka akan
membantu siswa pada materi
berikutnya.
K 2 menit
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yaitu agar siswa
dapat menentukan panjang garis
singgung persekutuan luar dan
menentukan panjang sabuk
lilitan lingkaran.
K 1 menit
Kegiatan inti
Eksplorasi:
5. Peserta didik membentuk
kelompok 4 orang.
1 menit
6. Guru membagikan lembar kerja
yang telah disiapkan.
G 1 menit
7. Guru menjelaskan tugas peserta
didik dalam berdiskusi.
G 2 menit
Elaborasi
8. Peserta didik bekerja dengan
anggota yang lain untuk mengisi
lembar kerja.
P
10 menit 9. Guru mendorong siswa untuk
aktif dalam mengerjakan lembar
kerja yang di berikan tentang
G
6
menentukan panjang garis
singgung persekutuan luar dan
menentukan panjang sabuk
lilitan lingkaran
10. Guru meminta beberapa
perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil yang
diperoleh ketika berdiskusi
K
10 menit
11. Kelompok yang lain
memperhatikan dan diberi
kesempatan untuk bertanya dan
berpendapat terhadap hasil
pekerjaan yang sedang
dipresentasikan.
K
12. Guru sebagai moderator,
fasilitator dalam pelaksanaan
diskusi kelas agar tetap berjalan.
G
13. Guru mengonfirmasi jawaban
dari peserta didik.
G
14. Guru memberi kartu yang beri
soal dan jawaban. Kemudian
menjelaskan cara kerjanya.
G
1 menit
15. Siswa mencari soal atau
jawaban dari kartu yang di
perolehnya. Kemudian untuk
G
8 menit
7
siswa yang sudah mendapatkan
pasangannya langsung duduk
bersebelahan.
16. Guru mencocokkan jawaban
siswa
K 13 menit
Konfirmasi:
17. Peserta didik kembali ke tempat
duduk masing-masing.
K 2 menit
18. Guru bertanya kepada siswa
secara acak tentang menentukan
panjang garis singgung
persekutuan luar dan
menentukan panjang sabuk
lilitan lingkaran
K 4 menit
19. Guru memberikan soal pada
peserta didik. Saat mengerjakan
kuis peserta didik tidak
diperbolehkan bekerja sama
dengan teman yang lain.
I 10 menit
20. Lembar jawab dikumpulkan
kepada guru untuk diberikan
penilaian.
I 1 menit
Kegiatan Akhir:
21. Guru berpesan kepada peserta
didik untuk mempelajari materi
K 2 menit
8
tentang garis singgung karena
pertemuan selanjutnya akan
diadakan ualangan harian.
22. Guru memberi tugas rumah. I 3 menit
23. Guru bersama peserta didik
mengucapkan syukur kepada
Allah SWT atas segala karunia-
Nya serta menyuruh peserta
didiknya berdoa sebelum proses
pembelajarannya ditutup.
K 1 menit
24. Guru mengucapkan salam dan
meninggalkan kelas tepat waktu.
K 1 menit
Jumlah Waktu 80 menit
Keterangan : I: Individu ; G: Grup; K: klasikal
V. Bahan Ajar: Buku paket MTK bse kelas VIII SMP dan
lembar kerja (terlampir)
VI. Penilaian
1. Prosedur Tes
- Tes awal : -
- Tes proses : pengamatan
- Tes akhir : ada
2. Jenis Tes
- Tes awal : pengamatan
9
- Tes proses : pengamatan
- Tes akhir : tertulis
3. Alat Tes
- Tes awal : -
- Tes proses :
No. Indikator Nilai
1. Kekompakan kelompok
2. Keaktifan mengemukakan
pendapat
3. Keaktifan bertanya
4. Pemahaman
- Tes akhir:
1. Panjang garis singgung persekutuan luar dua
lingkaran adalah 12 cm. jarak kedua pusat
lingkaran tersebut 13 cm. jika panjang salah satu
jari-jari lingkaran 3,5 cm. hitunglah panjang jari-
jari lingkaran yang lain!
2. Di samping
menunjukkan
penampang tiga buah
pipa air berbentuk
lingkaran masing-
masing berjari-jari 7 cm dan diikat menjadi satu.
Hitunglah panjang sabuk lilitan minimal yang
diperlukan untuk mengikat tiga pipa tersebut!
10
4. Tugas Rumah
Mempelajari semua materi tentang garis singgung
lingkaran.
Semarang, 4 Februari 2015
11
LEMBAR KERJA SISWA
A. Panjang Garis Singgung Persekutuan Luar Dua Lingkaran
Pada gambar berikut, PQ merupakan garis singgung lingkaran
luar dari lingkaran yang berpusat di A dan di B.
Dari gambar di samping di
peroleh:
Jari-jari lingkaran yang berpusat
di A adalah MP = 1r ,
Jari-jari lingkaran yang berpusat di B adalah NQ = 2r ,
Panjang garis singgung persekutuan luar adalah PQ = l, dan
panjang garis pusat (sentral) adalah AB = p.
SB sejajar dengan PQ, maka:
ASB = .......... = ............. o
Perhatikan segi empat PQNS!
PQ // SB, SP // BQ, dan SPQ = 90o, maka:
SPQ = .......... = .......... = ............. o
Jadi, segi empat SBQP merupakan bangun ......................
Sebagaimana sifat yang dimiliki persegi panjang, maka SP =
.................. = 2r dan
12
PQ = ................ = l.
Segitiga ASB siku-siku di S.
Gunakan teorema pythagoras untuk menunjukkan bahwa:
22 2PQ MN MP PS atau
22 21 2d p r r , untuk 1r
> 2r
Berdasarkan hasil kegiatan di atas, dapat di simpulkan sebagai
berikut:
Panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran
ditunjukkan dengan:
l2= ................ - .............. di mana r1 > r2
l = panjang garis singgung persekutuan luar
p = jarak pusat lingkaran pertama dan lingkaran kedua
1r , 2r = jari-jari lingkaran pertama dan lingkaran kedua
B. Menentukan Panjang Sabuk Lilitan Minimal pada Dua
Lingkaran
Gambar di samping menunjukkan
penampang tiga buah pipa air berbentuk
lingkaran yang masing-masing berjari-jari
7 cm dan diikat menjadi satu. Hitunglah
panjang sabuk lilitan minimal yang
diperlukan untuk mengikat tiga pipa tersebut!
13
Penyelesaian:
Hubungkan titik pusat ketiga lingkaran dan titik pusat dengan tali
yang melingkarinya. Sehingga di peroleh:
Panjang DE = ......... = ......... = ......... = ......... = ......... = 2 x jari-
jari = ........... cm
ABC = ....... = ........ = 60o
CBF = ........ = 90o (siku-siku);
FBE = ........ = ........ = 360o- (......... + ......... + ...........) =
120o
Ingat kembali materi sebelumnya mengenai lingkaran, bahwa
panjang busur lingkaran = sudut pusat
keliling lingkaran360o
,
sehingga di peroleh:
Panjang EF = panjang ...... = panjang ......
= .......... 22
2 .........360 7o
= ............
............
= ............ cm
Panjang sabuk lilitan minimal
= DE + ........... + ............ + panjang EF + panjang ........... +
panjang ...........
= ( 3 x panjang ........) + ( 3 x panjang .........)
= ( 3 x ..........) + ( 3 x ............)
= .............. + ................
= ............. cm
14
Soal-soal
Panjang jari-jari dua lingkaran
adalah 11 cm dan 2 cm. Jika
panjang garis singgung
persekutuan luarnya 12 cm maka
tentukan jarak kedua pusat
lingkaran!
Dua lingkaran masing-masing berjari-
jari 15 cm dan 8 cm. Jarak terdekat
kedua sisi lingkaran adalah 2 cm.
Tentukan panjang garis singgung
persekutuan luar dua lingkaran tersebut!
Panjang garis singgung
persekutuan luar dua lingkaran
adalah 12 cm dan jarak kedua
pusatnya 13 cm. Panjang salah
satu jari-jari lingkaran 8 cm.
Hitunglah panjang jari-jari yang
lainnya!
Panjang jari-jari dua lingkaran adalah 29
cm dan 14 cm. Panjang garis singgung
persekutuan luarnya 36 cm. Hitung jarak
pusat kedua lingkarannya!
Diketahui dua lingkaran dengan
pusat P dan Q, jarak PQ= 26 cm,
panjang jari-jari lingkaran
masing- masing 12 cm dan 2 cm.
Hitung panjang garis singgung
persekutuan luar kedua lingkaran!
Gambar di
bawah adalah
penampang
enam buah
kaleng yang berbentuk
tabung dengan jari-jari 10 cm. Hitunglah
panjang tali minimal yang diperlukan
untuk mengikat enam buah kaleng
tersebut.
15
Lima buah pipa
air disusun
seperti pada
gambar di
bawah.
Hitunglah
panjang tali yang digunakan untuk
melilitkan pipa-pipa tersebut jika
jari-jari pipa 3 cm.
Perhatikan
gambar di
bawah ini.
Jika diameter
pipa 14 cm, hitung panjang tali minimal
untuk mengikat kelima pipa tersebut.
Jawaban
15 cm
13 cm
12 cm
11 cm
24 cm
23 cm
22 cm
21 cm
3 cm
4 cm
5 cm
6 cm
39 cm
38 cm
37 cm
36 cm
24 cm
25 cm
16
26 cm 27 cm
182,8 cm
183,5 cm
186,5 cm
184,8 cm
48,84 cm
49,4 cm
50,6 cm
51,84 cm
588 cm
589 cm
590 cm
592 cm
1
Lampiran 24
KISI-KISI SOAL UJI COBA INSTRUMEN
Nama Sekolah : SMP Negeri 18 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : IX/2
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Materi : Garis Singgung lingkaran
Standar Kompetensi : 4. Menentukan unsur,bagian
lingkaran serta ukurannya
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok Indikator
Tingkat
an
Ranah
Kognitif
Nomor
Soal
Menghitung
panjang garis
singgung
persekutuan
dua
lingkaran
Garis
Singgu
ng
lingkar
an
4.4.1 Menjelaskan
pengertian garis
singgung
lingkaran
C1 1
C2 2
4.4.2 Menentukan
panjang garis
singgung
lingkaran dari
suatu titik diluar
lingkaran
C3 3
C3 4
4.4.3 Menentukan C4 5
2
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok Indikator
Tingkat
an
Ranah
Kognitif
Nomor
Soal
layang-layang
garis singgung C4 6
4.4.4 Menjelaskan
kedudukan dua
lingkaran
C5 7
C5 8
4.4.5 Menentukan
panjang garis
singgung
persekutuan
dalam dua
lingkaran
C4 9
C3 10
4.4.6 Menentukan
panjang garis
singgung
persekutuan luar
dua lingkaran
C4 11
C3 12
4.4.7 Menentukan
panjang sabuk
lilitan minimal
yang
menghubungkan
C6 13
C6 14
3
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok Indikator
Tingkat
an
Ranah
Kognitif
Nomor
Soal
dua lingkaran
Lampiran 25
SOAL UJI COBA INSTRUMEN
1. Dari gambar disamping, garis
manakah yang termasuk dan tidak
termasuk garis singgung lingkaran?
2. Dari gambar disamping, garis
manakah yang merupakan garis
singgung lingkaran? Berikan
alasanmu!
3. Perhatikan gambar dibawah ini!
Jika diketahui CB = 10 cm dan AC = 8 cm, berapakah
panjang jari-jari lingkaran tersebut?
J
K
L
M
N
O
P
Q
A
B
C
fg
hA
B
C
J
K
L
M
N
O
P
Q
f
g h
A
4
4. Diketahui sebuah lingkaran berpusat di titik O dengan jari-
jari OB = 5 cm. Garis AB adalah garis singgung lingkaran
yang melalui titik A diluar lingkaran. Jika jarak OA = 13
cm, tentukan panjang garis singgung AB.
5. Perhatikan gambar
disamping. Dari titik P
diluar lingkaran yang
berpusat di titik O dibuat
garis singgung PA dan PB. Jika panjang OA = 9 cm dan OP
= 15 cm, hitunglah:
a. Panjang AP,
b. Luas OAP dan
c. Luas layang-layang OAPB
6. Pada gambar diatas, garis PQ dan
RQ adalah garis singgung
lingkaran yang melalui titik Q.
Jika OP = 10 cm dan OQ = 26 cm.
Tentukan luas layang-layang OPQR!
7. Diketahui dua buah lingkaran, lingkaran pertama
mempunyai jari-jari R = 5 cm, dan dan lingkaran kedua
mempunyai jari-jari r = 3 cm. Jarak kedua pusat lingkaran
tersebut adalah 10 cm. Apakah kedua lingkaran tersebut
berpotongan, bersinggungan atau saling terpisah? Berikan
alasanmu!
A
B
P
O
P
R
Q
O
5
8. Diketahui dua buah lingkaran, lingkaran pertama
mempunyai jari-jari R = 5 cm, dan dan lingkaran kedua
mempunyai jari-jari r = 3 cm. Jarak kedua pusat lingkaran
tersebut adalah 7 cm. Apakah kedua lingkaran tersebut
berpotongan, bersinggungan atau saling terpisah? Berikan
alasanmu!
9. Panjang garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran
adalah 24 cm dan jarak kedua pusatnya adalah 26 cm. Jika
panjang salah satu jari-jari lingkaran 6 cm, hitunglah
panjang jari-jari lingkaran yang lain!
10. Perhatikan gambar disamping!
Diketahui panjang jari-jari
MA = 5 cm, panjang jari-jari
NB = 4 cm, dan panjang MN
= 15 cm. Hitunglah panjang garis persekutuan dalamnya!
11. Panjang jari-jari dua lingkaran adalah 11 cm dan 2 cm.
Jika panjang garis singgung persekutuan luarnya 12 cm
maka tentukan jarak kedua
pusat lingkaran!
12. Perhatikan gambar
disamping! Jika diketahui
LM = 13 cm, MB = 3 cm dan AL = 8 cm, tentukan
panjang garis singgung AB.
13. Gambar disamping adalah
penampang tiga buah pipa air
6
yang berbentuk tabung dengan diameter 14 cm. Berapakah
panjang tali minimal untuk mengikat tiga buah pipa
dengan susunan tersebut?
14. Gambar di samping adalah
penampang enam buah drum yang
berbentuk tabung dengan jari-jari 7
cm. Hitunglah panjang tali minimal
yang diperlukan untuk mengikat
enam buah drum tersebut!
Lampiran 26
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA INSTRUMEN
1. Diketahui gambar:
Yang merupakan garis singgung
lingkaran adala garis f.
(skor 3)
Yang tidak merupakan garis
singgung lingkaran adala garis g
dan h. (skor 7)
2. Diketahui gambar:
Yang merupakan garis singgung
lingkaran adala garis f. (skor 5)
Karena garis tersebut memotong
suatu lingkaran di titik A dan
berpotongan tegak lurus dengan jari-jari di titik
singgungnya. (skor 5)
fg
hA
B
C
J
K
L
M
N
O
P
Q
f
g h
A
7
3. Diketahui:
BC = 10 cm
AC = 8 cm (skor 1)
Ditanya:
Berapakah panjang jari-jari lingkaran tersebut?
(skor 1)
Dijawab:
(skor 3)
(skor 2)
AB = 6 cm (skor 2)
Jadi panjang jari-jarilingkaran tersebut adalah 6 cm.
(skor 1)
4. Diketahui:
OB = 5 cm
OA = 13 cm (skor 1)
Ditanya:
Berapa panjang garis singgung AB? (skor 1)
Dijawab:
AB = 2 2OA OB (skor 3)
AB = 2 213 5 (skor 2)
AB = 169 25
J
K
L
M
N
O
P
Q
A
B
C
8
AB = 144
AB = 12 cm (skor 2)
Jadi panjang garis singgung AB adalah 12 cm.
(skor 1)
5. Diketahui:
Titik P diluar
lingkaran yang
berpusat di titik O
dibuat garis singgung
PA dan PB
OA = 9 cm
OP = 15 cm (skor 1)
Ditanya:
a. Panjang AP,
b. Luas OAP dan
c. Luas layang-layang OAPB (skor 1)
Dijawab:
a. Panjang AP
OAP siku-siku di titik A, sehingga:
AP = 2 2OP OA (skor 3)
AP = 2 215 9 (skor 2)
AP = 225 81
AP = 144
AP = 12 cm (skor 2)
A
B
P
O
9
Jadi panjang AP = 12 cm. (skor 1)
b. Luas OAP
Luas OAP = 1
2OA AP (skor 2)
= 1
9 122
= 54 2cm (skor 2)
Jadi Luas OAP adalah 54 2cm . (skor 1)
c. Luas layang-layang OAPB
Luas layang-layang OAPB = 2 x Luas OAP
(skor 2)
= 2 x 54
= 108 2cm
(skor 2)
Jadi Luas layang-layang OAPB adalah 108 2cm
(skor 1)
6. Diketahui:
Garis PQ dan RQ adalah
garis singgung lingkaran
yang melalui titik Q.
OP = 10 cm
OQ = 26 cm (skor 1)
Ditanya:
Luas layang-layang OPQR? (skor 1)
Dijawab:
P
R
Q
O
10
a. Panjang PQ
OPQ siku-siku di titik P, sehingga:
PQ = 2 2OQ OP (skor 3)
PQ = 2 226 10 (skor 2)
PQ = 676 100
PQ = 576
PQ = 24 cm (skor 2)
Jadi panjang PQ = 24 cm. (skor 1)
b. Luas OPQ
Luas OPQ = 1
2OP PQ (skor 2)
= 1
10 242
= 120 2cm (skor 2)
Jadi Luas OPQ adalah 120 2cm (skor 1)
c. Luas layang-layang OAPB
Luas layang-layang OAPB = 2 x Luas OAP
(skor 2)
= 2 x 120
= 240 2cm
(skor 2)
Jadi Luas layang-layang OAPB adalah 108 2cm
(skor 1)
11
7. Diketahui:
R = 5 cm
r = 3 cm
Jarak kedua pusat lingkaran
tersebut adalah 10 cm (skor 1)
Ditanya:
Apakah kedua lingkaran tersebut berpotongan,
bersinggungan atau saling terpisah? Berikan alasanmu!
(skor 1)
Dijawab:
Kedua lingkaran tersebut saling terpisah. (skor 3)
Karena antara jarak kedua pusat lingkaran lebih besar dari
jumlah jari-jari lingkaran pertama dan lingkaran kedua.
(Jarak > 1 2r r ) (skor 5)
8. Diketahui:
R = 5 cm
r = 3 cm
Jarak kedua pusat lingkaran
tersebut adalah 7 cm (skor
1)
Ditanya:
Apakah kedua lingkaran tersebut berpotongan,
bersinggungan atau saling terpisah? Berikan alasanmu!
(skor 1)
12
Dijawab:
Kedua lingkaran tersebut berpotongan. (skor 3)
Karena antara jarak kedua pusat lingkaran lebih kecil dari
jumlah jari-jari lingkaran pertama dan lingkaran kedua.
(Jarak < 1 2r r ) (skor 5)
9. Diketahui:
PGSPD = 24 cm
d = 26 cm
R = 6 cm (skor 1)
Ditanya:
r = ...? (skor 1)
Dijawab:
PGSPD 22d R r (skor 3)
2224 26 6 r (skor 2)
2
576 676 6 r
2
6 100r
6 10r
4r (skor 2)
Jadi panjang jari-jari yang lain adalah 4 cm. (skor
1)
10. Diketahui:
MA = 5 cm
13
NB = 4 cm
MN = 15 cm (skor 1)
Ditanya:
AB = ...? (skor 1)
Dijawab:
PGSPD 22d R r (skor 3)
AB 22MN MA NB
AB 2215 5 4 (skor 2)
AB 2225 9
AB 225 81
AB 144
AB 12 (skor 2)
Jadi panjang garis singgung persekutuan dalam (AB)
adalah 12 cm. (skor 1)
11. Diketahui:
R = 11 cm
r = 2 cm
PGSPL = 12 cm (skor 1)
Ditanya:
d = ...? (skor 1)
Dijawab:
PGSPL 22d R r (skor 3)
14
12 22 11 2d (skor 2)
2 2144 9d
2 144 81d
2 225d
15d (skor 2)
Jadi jarak kedua lingkaran adalah 15 cm. (skor 1)
12. Diketahui:
R = 8 cm
r = 3 cm
d = 13 cm (skor 1)
Ditanya:
PGSPL = ...? (skor 1)
Dijawab:
PGSPL 2213 8 3 (skor 3)
PGSPL 2169 5 (skor 2)
PGSPL 169 25
PGSPL 144
PGSPL 12 (skor 2)
Jadi panjang garis singgung persekutuan luar dua
lingkaran tersebut (AB) adalah 12 cm. (skor 1)
13. Diketahui:
r = 7 cm (skor 1)
15
Ditanya:
Panjang tali minimal = x = ...? (skor 1)
Dijawab:
(skor 1)
1 14 4
2 2x r r K K (skor 3)
8x r K
8 2x r r
228 7 2 7
7x
56 44x
100x (skor 3)
Jadi panjang tali yang dibutuhkan adalah 100 cm.
(skor 1)
14. Diketahui:
r = 7 cm (skor 1)
Ditanya:
Panjang tali minimal = x = ...? (skor 1)
Dijawab:
16
(skor 1)
1 1 14 4 4
3 3 3x r r r K K K (skor 3)
12x r K
12 7 2x r
2284 2 7
7x
84 44x
128x (skor 3)
Jadi panjang tali yang dibutuhkan adalah 128 cm.
(skor 1)
Lampiran 27
DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK KELAS UJI COBA
Kelas : IX-ANo. NAMA KODE
1 Achmad Rifqi Sampurna UC-IX-1
2 Aditya Putra Baruna UC-IX-2
3 Anita Salsabila Ichsanti Putri UC-IX-3
4 Annisa Gracesyana UC-IX-4
5 Annisa Nur Rahmawati UC-IX-5
6 Bunga Dahlia UC-IX-6
7 Diyah Ayu Setiyani UC-IX-7
8 Dwiky Bintang Priyambodo UC-IX-8
9 Elsya Rachma Maghriza UC-IX-9
10 Elvira Anggraini Kusumaputri UC-IX-10
11 Fariha Husna Zahra UC-IX-11
12 Fika Zahrun Ni’mah UC-IX-12
13 Ghani Setyadi Unggul Dorojatun UC-IX-13
14 Haryo Aji Kurniawan UC-IX-14
15 Intan Kusuma Ratnasari UC-IX-15
16 Isandi Fatah Pradana UC-IX-16
17 Istikhomah UC-IX-17
18 Mila Khurotul Aini UC-IX-18
19 Nazla Rizky Arrahma UC-IX-19
20 Nurani Mutiara Hafizhah UC-IX-20
21 Raditya Ari Prakoso UC-IX-21
22 Reynaldi Dwiki Saputra UC-IX-22
23 Rizki Amelia UC-IX-23
24 Shalsabilla Rizky Rezatama UC-IX-24
25 Sukma Putri Pertiwi UC-IX-25
26 Tiara Ayu Raharjo UC-IX-26
27 Vergia Ayunda Tiara M UC-IX-27
28 Vira Ananda Zulfa UC-IX-28
LA
MP
IRA
N 2
8
12
34
56
78
910
11
12
13
14
10
10
10
10
15
10
10
10
10
10
10
10
10
10
145
100
1U
C-I
X-1
610
710
815
10
10
10
10
10
810
10
10
138
95,1
72
UC
-IX
-610
78
10
15
10
88
10
10
10
10
10
10
136
93,7
93
UC
-IX
-18
10
10
810
15
710
510
10
10
10
10
10
135
93,1
4U
C-I
X-1
110
78
10
13
810
10
10
10
810
10
10
134
92,4
15
UC
-IX
-25
10
78
10
15
10
10
510
10
810
10
10
133
91,7
26
UC
-IX
-24
10
710
713
810
10
10
810
10
10
10
133
91,7
27
UC
-IX
-20
10
78
712
710
10
10
10
10
10
10
10
131
90,3
48
UC
-IX
-14
07
10
10
15
810
10
10
10
10
10
10
10
130
89,6
69
UC
-IX
-510
710
10
13
810
510
88
810
10
127
87,5
910
UC
-IX
-95
78
10
15
10
10
510
10
710
10
10
127
87,5
911
UC
-IX
-110
710
813
810
10
88
38
10
10
123
84,8
312
UC
-IX
-10
02
10
10
12
810
10
710
10
10
10
10
119
82,0
713
UC
-IX
-310
76
815
10
10
10
010
310
10
10
119
82,0
714
UC
-IX
-15
07
810
15
810
10
610
66
10
10
116
80
15
UC
-IX
-26
02
10
10
15
810
10
86
88
10
10
115
79,3
116
UC
-IX
-12
10
710
812
75
610
86
610
10
115
79,3
117
UC
-IX
-22
10
74
10
13
610
10
08
810
310
109
75,1
718
UC
-IX
-19
02
10
811
10
10
10
810
710
57
108
74,4
819
UC
-IX
-27
02
10
813
810
55
10
78
810
104
71,7
220
UC
-IX
-13
10
010
10
10
88
510
10
710
02
100
68,9
721
UC
-IX
-28
02
10
10
12
80
53
10
10
10
10
10
100
68,9
722
UC
-IX
-710
710
810
010
010
10
10
10
00
95
65,5
223
UC
-IX
-23
06
66
87
10
10
88
77
00
83
57,2
424
UC
-IX
-21
02
10
710
80
05
44
48
870
48,2
825
UC
-IX
-20
08
79
65
58
78
70
070
48,2
826
UC
-IX
-17
00
53
11
610
10
03
33
10
670
48,2
827
UC
-IX
-80
08
88
00
00
00
05
029
20
28
UC
-IX
-40
03
35
00
00
00
06
017
11,7
2Ju
mla
h145
133
236
234
343
202
226
194
196
228
196
225
215
213
2986
2059
ko
rela
si
0,5
81
0,7
42
0,4
36
0,6
50,8
70,7
46
0,7
20,6
03
0,6
61
0,8
48
0,7
01
0,8
58
0,5
06
0,7
87
106,6
73,5
5r
tab
el
valid
itas
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
validitas
0,3
61
N =
28
AN
AL
ISIS
BU
TIR
SO
AL
IN
ST
RU
ME
N M
AT
ER
I G
AR
IS S
ING
GU
NG
LIN
GK
AR
AN
TA
HA
P 1
No.
Kode
Pese
rta
Nom
or
Soal
∑N
ILA
I
LAMPIRAN 29
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1410 10 10 10 15 10 10 10 10 10 10 10 10 10 145 100
1 UC-IX-16 10 7 10 8 15 10 10 10 10 10 8 10 10 10 138 95,172 UC-IX-6 10 7 8 10 15 10 8 8 10 10 10 10 10 10 136 93,793 UC-IX-18 10 10 8 10 15 7 10 5 10 10 10 10 10 10 135 93,104 UC-IX-11 10 7 8 10 13 8 10 10 10 10 8 10 10 10 134 92,415 UC-IX-25 10 7 8 10 15 10 10 5 10 10 8 10 10 10 133 91,726 UC-IX-24 10 7 10 7 13 8 10 10 10 8 10 10 10 10 133 91,727 UC-IX-20 10 7 8 7 12 7 10 10 10 10 10 10 10 10 131 90,348 UC-IX-14 0 7 10 10 15 8 10 10 10 10 10 10 10 10 130 89,669 UC-IX-5 10 7 10 10 13 8 10 5 10 8 8 8 10 10 127 87,5910 UC-IX-9 5 7 8 10 15 10 10 5 10 10 7 10 10 10 127 87,5911 UC-IX-1 10 7 10 8 13 8 10 10 8 8 3 8 10 10 123 84,8312 UC-IX-10 0 2 10 10 12 8 10 10 7 10 10 10 10 10 119 82,0713 UC-IX-3 10 7 6 8 15 10 10 10 0 10 3 10 10 10 119 82,0714 UC-IX-15 0 7 8 10 15 8 10 10 6 10 6 6 10 10 116 8015 UC-IX-26 0 2 10 10 15 8 10 10 8 6 8 8 10 10 115 79,3116 UC-IX-12 10 7 10 8 12 7 5 6 10 8 6 6 10 10 115 79,3117 UC-IX-22 10 7 4 10 13 6 10 10 0 8 8 10 3 10 109 75,1718 UC-IX-19 0 2 10 8 11 10 10 10 8 10 7 10 5 7 108 74,4819 UC-IX-27 0 2 10 8 13 8 10 5 5 10 7 8 8 10 104 71,7220 UC-IX-13 10 0 10 10 10 8 8 5 10 10 7 10 0 2 100 68,9721 UC-IX-28 0 2 10 10 12 8 0 5 3 10 10 10 10 10 100 68,9722 UC-IX-7 10 7 10 8 10 0 10 0 10 10 10 10 0 0 95 65,5223 UC-IX-23 0 6 6 6 8 7 10 10 8 8 7 7 0 0 83 57,2424 UC-IX-21 0 2 10 7 10 8 0 0 5 4 4 4 8 8 70 48,2825 UC-IX-2 0 0 8 7 9 6 5 5 8 7 8 7 0 0 70 48,2826 UC-IX-17 0 0 5 3 11 6 10 10 0 3 3 3 10 6 70 48,2827 UC-IX-8 0 0 8 8 8 0 0 0 0 0 0 0 5 0 29 2028 UC-IX-4 0 0 3 3 5 0 0 0 0 0 0 0 6 0 17 11,72
Jumlah 145 133 236 234 343 202 226 194 196 228 196 225 215 213 2986 2059,31korelasi 0,581 0,742 0,436 0,65 0,87 0,746 0,72 0,603 0,661 0,848 0,701 0,858 0,506 0,787r tabel 106,64 73,5468validitas valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
variansi 24,97 9,75 4,032 3,942 7,009 7,952 13,11 13,18 14,52 8,794 8,741 8,999 13,78 16,03alphareliabilitasrata-rata 5,179 4,75 8,429 8,357 12,25 7,214 8,071 6,929 7 8,143 7 8,036 7,679 7,607tingkat kesukaran
0,518 0,475 0,843 0,836 0,817 0,721 0,807 0,693 0,7 0,814 0,7 0,804 0,768 0,761
interpretasi Sedang Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah
bawah 7,5 6,857 8,714 9,143 14 8,571 9,857 8,429 8,643 9,571 7,929 9,429 10 10 N 28 atas 2,857 2,643 8,143 7,571 10,5 5,857 6,286 5,429 5,357 6,714 6,071 6,643 5,357 5,214daya pembeda
0,464 0,421 0,057 0,157 0,233 0,271 0,357 0,3 0,329 0,286 0,186 0,279 0,464 0,479
interpretasi Baik Baik Jelek Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Cukup Baik Baik
ANALISIS BUTIR SOAL INSTRUMEN MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN TAHAP 2
No. Kode PesertaNomor Soal
∑ NILAI
Varians total =
Kesi
mp
ula
n
rata-rata =
0,361
979,4232804
0,907Reliabel
NILAI MAKS
95,17241
NILAI MIN
11,72414
Lampiran 30
CONTOH PERHITUNGAN VALIDITAS
Rumus
r xy =
Keterangan:
r xy = koefisien korelasi tiap item butir soal
N = banyaknya responden uji cobaX = jumlah skor itemY = jumlah skor total
KriteriaApabila r xy > r tabel maka butir soal valid
Perhitungan
1 19044 13802 18496 13603 18225 13504 17956 13405 17689 13306 17689 13307 17161 13108 16900 09 16129 127010 16129 63511 15129 123012 14161 0
Y 2X 2
UC-IX-5UC-IX-9UC-IX-1UC-IX-10
XY
UC-IX-16UC-IX-6UC-IX-18UC-IX-11UC-IX-25UC-IX-24UC-IX-20UC-IX-14
Skor Total (Y )1381361351341331331311301271271231190
101010100
No KodeButir Soal no.1 (X )
101010
105
10
1001001001001001001000
100
Ini contoh perhitungan validitas pada butir soal instrumen pemahaman konsep nomor 1, untuk butir selanjutnya dihitung dengan cara yang sama dengan diperoleh data dari tabel analisis butir soal.
251000
})(}{)({
))((2222 YYNXXN
YXXYN
})(}{)({
))((2222 YYNXXN
YXXYN
13 14161 119014 13456 015 13225 016 13225 115017 11881 109018 11664 019 10816 020 10000 100021 10000 022 9025 95023 6889 024 4900 025 4900 026 4900 027 841 028 289 0
344880 17915
r xy =
28 x 17915 - 145 x 298628 x 1425 - 145 x 28 x 344880 - 2986
-x
r xy =
Pada taraf signifikansi 5%, dengan N = 70, diperoleh rtabel = 0,344
Karena rhitung > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa butir item tersebut valid.
118219,63
0,581
501620
18875
UC-IX-12UC-IX-22UC-IX-19
UC-IX-21UC-IX-2UC-IX-17UC-IX-8UC-IX-4
Jumlah17
2986
UC-IX-3
UC-IX-27UC-IX-13UC-IX-28UC-IX-7UC-IX-23
UC-IX-15UC-IX-26
8370707029
10810410010095
119116115115109
0100
00
10100
145
00000
10
010
01001000
r xy =
r xy =432970
740444
r xy =68650
01425
01000
10000000
1000
})(}{)({
))((2222 YYNXXN
YXXYN
Lampiran 31
TABEL PENOLONG RELIABILITAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1410 10 10 10 15 10 10 10 10 10 10 10 10 10 145
1 UC-IX-16 10 7 10 8 15 10 10 10 10 10 8 10 10 10 138 31,36 983,44962 UC-IX-6 10 7 8 10 15 10 8 8 10 10 10 10 10 10 136 29,36 862,00963 UC-IX-18 10 10 8 10 15 7 10 5 10 10 10 10 10 10 135 28,36 804,28964 UC-IX-11 10 7 8 10 13 8 10 10 10 10 8 10 10 10 134 27,36 748,56965 UC-IX-25 10 7 8 10 15 10 10 5 10 10 8 10 10 10 133 26,36 694,84966 UC-IX-24 10 7 10 7 13 8 10 10 10 8 10 10 10 10 133 26,36 694,84967 UC-IX-20 10 7 8 7 12 7 10 10 10 10 10 10 10 10 131 24,36 593,40968 UC-IX-14 0 7 10 10 15 8 10 10 10 10 10 10 10 10 130 23,36 545,68969 UC-IX-5 10 7 10 10 13 8 10 5 10 8 8 8 10 10 127 20,36 414,529610 UC-IX-9 5 7 8 10 15 10 10 5 10 10 7 10 10 10 127 20,36 414,529611 UC-IX-1 10 7 10 8 13 8 10 10 8 8 3 8 10 10 123 16,36 267,649612 UC-IX-10 0 2 10 10 12 8 10 10 7 10 10 10 10 10 119 12,36 152,769613 UC-IX-3 10 7 6 8 15 10 10 10 0 10 3 10 10 10 119 12,36 152,769614 UC-IX-15 0 7 8 10 15 8 10 10 6 10 6 6 10 10 116 9,36 87,609615 UC-IX-26 0 2 10 10 15 8 10 10 8 6 8 8 10 10 115 8,36 69,889616 UC-IX-12 10 7 10 8 12 7 5 6 10 8 6 6 10 10 115 8,36 69,889617 UC-IX-22 10 7 4 10 13 6 10 10 0 8 8 10 3 10 109 2,36 5,569618 UC-IX-19 0 2 10 8 11 10 10 10 8 10 7 10 5 7 108 1,36 1,849619 UC-IX-27 0 2 10 8 13 8 10 5 5 10 7 8 8 10 104 -2,64 6,969620 UC-IX-13 10 0 10 10 10 8 8 5 10 10 7 10 0 2 100 -6,64 44,089621 UC-IX-28 0 2 10 10 12 8 0 5 3 10 10 10 10 10 100 -6,64 44,089622 UC-IX-7 10 7 10 8 10 0 10 0 10 10 10 10 0 0 95 -11,64 135,489623 UC-IX-23 0 6 6 6 8 7 10 10 8 8 7 7 0 0 83 -23,64 558,849624 UC-IX-21 0 2 10 7 10 8 0 0 5 4 4 4 8 8 70 -36,64 1342,4925 UC-IX-2 0 0 8 7 9 6 5 5 8 7 8 7 0 0 70 -36,64 1342,4926 UC-IX-17 0 0 5 3 11 6 10 10 0 3 3 3 10 6 70 -36,64 1342,4927 UC-IX-8 0 0 8 8 8 0 0 0 0 0 0 0 5 0 29 -77,64 6027,9728 UC-IX-4 0 0 3 3 5 0 0 0 0 0 0 0 6 0 17 -89,64 8035,33
Jumlah 145 133 236 234 343 202 226 194 196 228 196 225 215 213 2986 0,08 26444,43variansi 25,0 9,75 4,03 3,94 7,01 7,95 13,1 13,2 14,5 8,79 8,74 9,00 13,8 16,03
N=28 979,423
No. Kode PesertaNomor Soal
XX-X (X-X) 2
Lampiran 32
PERHITUNGAN RELIABILITAS INSTRUMEN
Rumus
Keterangan:
r 11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
= jumlah varians skor dari tiap-tiap butir soal = varians totaln = banyak soal yang valid
Kriteria
PerhitunganBerdasarkan tabel awal pada lampiran sebelumnya, didapatkan data sebagai berikut:
=
=
Jumlah varians skor dari tiap butir soal:
= S 12 + S 2
2 + S 32 + S 4
2 + S 52 + S 6
2 + S 72 +
S 82 + S 9
2 + S 102 + S 11
2 + S 122 + S 13
2 + S 142
= 24,97 + 9,75 + 4,03 + 3,94 + 7,01 + 7,95 + 13,11 +13,18 + 14,52 + 8,79 + 8,74 + 9,00 + 13,78 + 16,03
=
979,423
154,7962963
Apabila r11 > rtabel maka soal dikatakan reliabel. Jika r11 > 0,7
maka soal dikatakan memiliki reliabilitas tinggi
=
=26444,4288
27
2
2
11 11 S
Si
i
n
nr
2
S i2
S i
2
S i
2
S i
2
S i
2
S i
2
S i
2
S i
2
S i
Tingkat reliabilitas:
14 - 1
r11 = 0,91
Karena rhitung > 0.7, maka butir item tersebut memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi.
14 154,7962963979,4232889
2
2
11 11 S
Si
i
n
nr
111r
Lampiran 33
CONTOH PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN
Rumus
Kriteria
< << << <
Perhitungan
Skor maksimal = 10No.
123456789
10111213141516
105
100
10
00
UC-IX-14UC-IX-5
UC-IX-6UC-IX-18
Ini contoh perhitungan tingkat kesukaran pada butir soal instrumen pemahaman konsep nomor 1, untuk butir selanjutnya dihitung dengan cara yang sama dengan diperoleh data dari tabel analisis butir soal.
Kode
UC-IX-24UC-IX-20
1010
UC-IX-11UC-IX-25
100
UC-IX-15UC-IX-26
UC-IX-3
UC-IX-9UC-IX-1UC-IX-10
UC-IX-12
1,00
1010
Sedang0,00 P
Interval IK0,30 Sukar
UC-IX-16 101010
Mudah
Skor
Kriteria
0,30 P 0,700,70 P
ditetapkanyangmaksimumskor
soalsuatusiswaskorratarataKesukaranTingkat
171819202122232425262728
N=28
P =
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran yang sedang
0
0
010
0
1000
10
UC-IX-13UC-IX-28
UC-IX-19UC-IX-27
UC-IX-22
Rata-rata 5,17857
0,518
UC-IX-4 0
UC-IX-17UC-IX-8
00
UC-IX-21UC-IX-2
UC-IX-7UC-IX-23
P =5,179
10
Lampiran 34
CONTOH PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA
Rumus
Keterangan:
DP :Daya Pembeda
Kriteria
< << << << <
Perhitungan
Skor maksimal = 7
No. No.1 12 23 34 45 56 67 78 89 9
10 1011 1112 1213 1314 14
UC-IX-24UC-IX-20UC-IX-14
0,00 DP
Kode Skor
10UC-IX-25 10
0,20Interval DP
Ini contoh perhitungan daya pembeda pada butir soal instrumen pemahaman konsep nomor 1, untuk butir selanjutnya dihitung dengan cara yang sama dengan diperoleh data dari tabel analisis butir soal.
Kelompok Bawah Kelompok Atas
0,20 DP 0,400,40 DP 0,70 baik
Kode Skor
0,70 DP 1,00
UC-IX-5UC-IX-9UC-IX-1
baik sekali
UC-IX-16UC-IX-6UC-IX-18UC-IX-11
10101010
Kriteriajelek
cukup
UC-IX-26
UC-IX-27
100
10
UC-IX-12UC-IX-22UC-IX-19
510
UC-IX-10UC-IX-3UC-IX-15
0100
0101000
10
UC-IX-4
UC-IX-7
UC-IX-21UC-IX-2UC-IX-17UC-IX-8 0
0
UC-IX-13UC-IX-28
UC-IX-23
0100000
2,857147,5Rata-rata Rata-rata
7,5 - 2,857
= 0,464
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda yang baik
10=
=
1
Lampiran 35
KISI-KISI SOAL UJI COBA INSTRUMEN
Nama Sekolah : SMP Negeri 18 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : IX/2
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Materi : Garis Singgung lingkaran
Standar Kompetensi : 4. Menentukan unsur,bagian
lingkaran serta ukurannya
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok Indikator
Tingkat
an
Ranah
Kognitif
Nomor
Soal
Menghitung
panjang garis
singgung
persekutuan
dua
lingkaran
Garis
Singgun
g
lingkara
n
4.4.1 Menjelaskan
pengertian garis
singgung lingkaran
C1 1
C2 2
4.4.2 Menentukan
panjang garis
singgung lingkaran
dari suatu titik
diluar lingkaran
C4 3
4.4.3 Menentukan
layang-layang garis
singgung C4 4
2
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok Indikator
Tingkat
an
Ranah
Kognitif
Nomor
Soal
4.4.4 Menjelaskan
kedudukan dua
lingkaran
C5 5
C5 6
4.4.5 Menentukan
panjang garis
singgung
persekutuan dalam
dua lingkaran
C4 7
C3 8
4.4.6 Menentukan
panjang garis
singgung
persekutuan luar
dua lingkaran
C3 9
4.4.7 Menentukan
panjang sabuk
lilitan minimal
yang
menghubungkan
dua lingkaran
C6 10
C6 11
3
Lampiran 36
PETUNJUK UMUM
1. Berdoalah terlebih dahulu.
2. Tersedia waktu 2 x 40 menit untuk mengerjakan tes
tersebut.
3. Jumlah soal 11 butir.
4. Pada soal ke 3-11, setiap butir soal meliputi diketahui,
ditanya, dan dijawab.
5. Periksa kembali jawaban anda sebelum dikembalikan
kepada guru.
6. Selamat mengerjakan.
1. Dari gambar disamping, garis
manakah yang termasuk dan tidak
termasuk garis singgung lingkaran?
2. Dari gambar disamping, garis
manakah yang merupakan garis
singgung lingkaran? Berikan
alasanmu!
3. Perhatikan gambar
disamping. Dari titik P
diluar lingkaran yang
berpusat di titik O dibuat
fg
hA
B
C
J
K
L
M
N
O
P
Q
f
g h
A
A
B
P
O
4
garis singgung PA dan PB. Jika panjang OA = 9 cm dan OP
= 15 cm, hitunglah:
a. Panjang AP,
b. Luas OAP dan
c. Luas layang-layang OAPB
4. Pada gambar diatas, garis PQ dan
RQ adalah garis singgung
lingkaran yang melalui titik Q.
Jika OP = 10 cm dan OQ = 26 cm.
Tentukan luas layang-layang OPQR!
5. Diketahui dua buah lingkaran, lingkaran pertama
mempunyai jari-jari R = 5 cm, dan dan lingkaran kedua
mempunyai jari-jari r = 3 cm. Jarak kedua pusat lingkaran
tersebut adalah 10 cm. Apakah kedua lingkaran tersebut
berpotongan, bersinggungan atau saling terpisah? Berikan
alasanmu!
6. Diketahui dua buah lingkaran, lingkaran pertama
mempunyai jari-jari R = 5 cm, dan dan lingkaran kedua
mempunyai jari-jari r = 3 cm. Jarak kedua pusat lingkaran
tersebut adalah 7 cm. Apakah kedua lingkaran tersebut
berpotongan, bersinggungan atau saling terpisah? Berikan
alasanmu!
7. Panjang garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran
adalah 24 cm dan jarak kedua pusatnya adalah 26 cm. Jika
P
R
Q
O
5
panjang salah satu jari-jari lingkaran 6 cm, hitunglah
panjang jari-jari lingkaran yang lain!
8. Perhatikan gambar disamping!
Diketahui panjang jari-jari
MA = 5 cm, panjang jari-jari
NB = 4 cm, dan panjang MN
= 15 cm. Hitunglah
panjang garis persekutuan
dalamnya!
9. Perhatikan gambar
disamping! Jika diketahui LM = 13 cm, MB = 3 cm dan
AL = 8 cm, tentukan panjang garis singgung AB.
10. Gambar disamping adalah
penampang tiga buah pipa air
yang berbentuk tabung dengan
diameter 14 cm. Berapakah panjang tali minimal untuk
mengikat tiga buah pipa dengan susunan tersebut?
11. Gambar di samping adalah
penampang enam buah drum yang
berbentuk tabung dengan jari-jari 7
cm. Hitunglah panjang tali minimal
yang diperlukan untuk mengikat
enam buah drum tersebut!
6
Lampiran 37
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA INSTRUMEN
1. Diketahui gambar:
Yang merupakan garis singgung
lingkaran adala garis f.
(skor 3)
Yang tidak merupakan garis
singgung lingkaran adala garis g
dan h. (skor 7)
2. Diketahui gambar:
Yang merupakan garis singgung
lingkaran adala garis f. (skor 5)
Karena garis tersebut memotong
suatu lingkaran di titik A dan
berpotongan tegak lurus dengan jari-jari di titik
singgungnya. (skor 5)
3. Diketahui:
Titik P diluar
lingkaran yang
berpusat di titik O
dibuat garis singgung
PA dan PB
OA = 9 cm
OP = 15 cm (skor 1)
Ditanya:
fg
hA
B
C
J
K
L
M
N
O
P
Q
f
g h
A
A
B
P
O
7
a. Panjang AP,
b. Luas OAP dan
c. Luas layang-layang OAPB (skor 1)
Dijawab:
a. Panjang AP
OAP siku-siku di titik A, sehingga:
AP = 2 2OP OA (skor 3)
AP = 2 215 9 (skor 2)
AP = 225 81
AP = 144
AP = 12 cm (skor 2)
Jadi panjang AP = 12 cm. (skor 1)
b. Luas OAP
Luas OAP = 1
2OA AP (skor 2)
= 1
9 122
= 54 2cm (skor 2)
Jadi Luas OAP adalah 54 2cm . (skor 1)
c. Luas layang-layang OAPB
Luas layang-layang OAPB = 2 x Luas OAP
(skor 2)
= 2 x 54
8
= 108 2cm
(skor 2)
Jadi Luas layang-layang OAPB adalah 108 2cm
(skor 1)
4. Diketahui:
Garis PQ dan RQ adalah
garis singgung lingkaran
yang melalui titik Q.
OP = 10 cm
OQ = 26 cm (skor 1)
Ditanya:
Luas layang-layang OPQR? (skor 1)
Dijawab:
a. Panjang PQ
OPQ siku-siku di titik P, sehingga:
PQ = 2 2OQ OP (skor 3)
PQ = 2 226 10 (skor 2)
PQ = 676 100
PQ = 576
PQ = 24 cm (skor 2)
Jadi panjang PQ = 24 cm. (skor 1)
b. Luas OPQ
Luas OPQ = 1
2OP PQ (skor 2)
P
R
Q
O
9
= 1
10 242
= 120 2cm (skor 2)
Jadi Luas OPQ adalah 120 2cm (skor 1)
c. Luas layang-layang OAPB
Luas layang-layang OAPB = 2 x Luas OAP
(skor 2)
= 2 x 120
= 240 2cm
(skor 2)
Jadi Luas layang-layang OAPB adalah 108 2cm
(skor 1)
5. Diketahui:
R = 5 cm
r = 3 cm
Jarak kedua pusat lingkaran
tersebut adalah 10 cm (skor 1)
Ditanya:
Apakah kedua lingkaran tersebut berpotongan,
bersinggungan atau saling terpisah? Berikan alasanmu!
(skor 1)
Dijawab:
Kedua lingkaran tersebut saling terpisah. (skor 3)
10
Karena antara jarak kedua pusat lingkaran lebih besar dari
jumlah jari-jari lingkaran pertama dan lingkaran kedua.
(Jarak > 1 2r r ) (skor 5)
6. Diketahui:
R = 5 cm
r = 3 cm
Jarak kedua pusat lingkaran
tersebut adalah 7 cm (skor
1)
Ditanya:
Apakah kedua lingkaran tersebut berpotongan,
bersinggungan atau saling terpisah? Berikan alasanmu!
(skor 1)
Dijawab:
Kedua lingkaran tersebut berpotongan. (skor 3)
Karena antara jarak kedua pusat lingkaran lebih kecil dari
jumlah jari-jari lingkaran pertama dan lingkaran kedua.
(Jarak < 1 2r r ) (skor 5)
7. Diketahui:
PGSPD = 24 cm
d = 26 cm
R = 6 cm (skor 1)
Ditanya:
r = ...? (skor 1)
Dijawab:
11
PGSPD 22d R r (skor 3)
2224 26 6 r (skor 2)
2
576 676 6 r
2
6 100r
6 10r
4r (skor 2)
Jadi panjang jari-jari yang lain adalah 4 cm. (skor
1)
8. Diketahui:
MA = 5 cm
NB = 4 cm
MN = 15 cm (skor 1)
Ditanya:
AB = ...? (skor 1)
Dijawab:
PGSPD 22d R r (skor 3)
AB 22MN MA NB
AB 2215 5 4 (skor 2)
AB 2225 9
AB 225 81
12
AB 144
AB 12 (skor 2)
Jadi panjang garis singgung persekutuan dalam (AB)
adalah 12 cm. (skor 1)
9. Diketahui:
R = 8 cm
r = 3 cm
d = 13 cm (skor 1)
Ditanya:
PGSPL = ...? (skor 1)
Dijawab:
PGSPL 2213 8 3 (skor 3)
PGSPL 2169 5 (skor 2)
PGSPL 169 25
PGSPL 144
PGSPL 12 (skor 2)
Jadi panjang garis singgung persekutuan luar dua
lingkaran tersebut (AB) adalah 12 cm. (skor 1)
10. Diketahui:
r = 7 cm (skor 1)
Ditanya:
Panjang tali minimal = x = ...? (skor 1)
Dijawab:
13
(skor 1)
1 14 4
2 2x r r K K (skor 3)
8x r K
8 2x r r
228 7 2 7
7x
56 44x
100x (skor 3)
Jadi panjang tali yang dibutuhkan adalah 100 cm.
(skor 1)
11. Diketahui:
r = 7 cm (skor 1)
Ditanya:
Panjang tali minimal = x = ...? (skor 1)
Dijawab:
(skor 1)
14
1 1 14 4 4
3 3 3x r r r K K K (skor 3)
12x r K
12 7 2x r
2284 2 7
7x
84 44x
128x (skor 3)
Jadi panjang tali yang dibutuhkan adalah 128 cm.
(skor 1)
Lampiran 38
DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK KELAS PENELITIAN
Kelas : VIII-DNo. NAMA KODE
1 ACHMAD AL BASSITH PUTRA S. R-TTA-12 AKHMAD TAUFIKUL HADI ALWI R-TTA-23 AMAYRA DEWI NUR FAIZA R-TTA-34 ANISA MEDITAMA ISTRIANA TYAS R-TTA-45 ARVIANT DWI ANDHIKA GUNAWAN R-TTA-56 AUREL PERFECTIANO FEBRIO R-TTA-67 AYU RIDHO FEBRIANTI R-TTA-78 BAGUS DANA ARDITYA R-TTA-89 BAGUS INDRA SAPUTRA R-TTA-910 BAHTIAR HENDRAWAN PRADIPTA R-TTA-1011 DEVINA RIZKY WIGUSTYA PUTRI R-TTA-1112 DHEA KHAIRUNNISA PUTRI R-TTA-1213 DIAN AMALIANA R-TTA-1314 EKA SURYANING DARENA R-TTA-1415 HUSEIN MULYA LUBIS R-TTA-1516 I MADE KEVIN ADITYA PUTRA R-TTA-1617 ISHANA SANJAYA WARDHANI R-TTA-1718 MUHAMMAD ABDUL AZIZ R-TTA-1819 MUHAMMAD DAFA RIFQI R-TTA-1920 MUHAMMAD NUR HANIF R-TTA-2021 NIWANG R-TTA-2122 NOVANDA PUTRA PRADANA R-TTA-2223 NOVIA RIZKY FADILAH R-TTA-2324 NUR MAYA BADRIATUL JAMROH R-TTA-2425 RAHMA SHINA MAULIDA R-TTA-2526 RAYHAN PHIKA GIOBARI WIJAYA R-TTA-2627 REZA FITRI ASTUTI R-TTA-2728 RIVAL NUR IHSAN R-TTA-2829 SITI CHOTIJAH R-TTA-2930 SYAHWA HUSNUL AFIFAH R-TTA-3031 WIDIASARI KHOIRUNNISA R-TTA-3132 YASMIN ZAHRA TAUHID R-TTA-32
Kelas : VIII-ENo. NAMA KODE
1 ADINDA NURHALIZA R-ICM-12 ALVIN PERMATA FIRDAUS R-ICM-23 ANIS RIZKI FITRIADI R-ICM-34 APRILIA MEGA ANJELINE R-ICM-45 AULIA ZAHWA AMORA R-ICM-56 AYU WIDAYANTI R-ICM-67 CHARESTA VIDA RESWARA R-ICM-78 DEA AMBARWATI R-ICM-89 DEWI DESTINA RAHMAWATI R-ICM-9
10 FAUZAAN HIBATULLAH R-ICM-1011 FIRMAN AMIN AL SALEH R-ICM-1112 GALIH PRASTYA JUANSAPUTRA R-ICM-1213 HANIN ARIFATUL HANIFAH R-ICM-1314 HUDALLIL CHUSNAH R-ICM-1415 ILMU LINDA FITRISIA R-ICM-1516 INKA TRI MURTI R-ICM-1617 LUKMAN HAKIM R-ICM-1718 MUCHAMAD TEGAR SUSENO R-ICM-1819 MUHAMAD RAFLI ANANDA R-ICM-1920 MUHAMMAD NURUL FAJAR IZZA R. R-ICM-2021 NABILA NUZHA ASHILA R-ICM-2122 NURUL SHABRINA AWANIS R-ICM-2223 ORLANDO YAFI INSYIRA K R-ICM-2324 PANDU ADI PAMBUDI R-ICM-2425 RAHMAT BAGUS PANGESTU R-ICM-2526 RIZAL HANAFI R-ICM-2627 SADDAM BAGAS VALENTINO R-ICM-2728 SANDRA DEWI ARINI R-ICM-2829 VENDIAMIR LUBIS R-ICM-2930 YUDA ANDI PRASETYO R-ICM-3031 YULAEKAH SITI AMINAH R-ICM-3132 ZAHRA RIZQI MAULIDTA R-ICM-32
Lampiran 39
DAFTAR NILAI PESERTA DIDIK KELAS PENELITIAN
Kelas : VIII-D Kelas : VIII-ENo. KODE NILAI No. KODE NILAI
1 R-TTA-1 78 1 R-ICM-1 742 R-TTA-2 83 2 R-ICM-2 763 R-TTA-3 87 3 R-ICM-3 724 R-TTA-4 82 4 R-ICM-4 515 R-TTA-5 88 5 R-ICM-5 626 R-TTA-6 67 6 R-ICM-6 747 R-TTA-7 89 7 R-ICM-7 788 R-TTA-8 78 8 R-ICM-8 769 R-TTA-9 84 9 R-ICM-9 7410 R-TTA-10 77 10 R-ICM-10 6511 R-TTA-11 68 11 R-ICM-11 7812 R-TTA-12 93 12 R-ICM-12 7513 R-TTA-13 89 13 R-ICM-13 8214 R-TTA-14 87 14 R-ICM-14 7615 R-TTA-15 67 15 R-ICM-15 8216 R-TTA-16 69 16 R-ICM-16 6717 R-TTA-17 71 17 R-ICM-17 7618 R-TTA-18 84 18 R-ICM-18 8219 R-TTA-19 93 19 R-ICM-19 6120 R-TTA-20 77 20 R-ICM-20 8221 R-TTA-21 66 21 R-ICM-21 8422 R-TTA-22 77 22 R-ICM-22 8023 R-TTA-23 70 23 R-ICM-23 7424 R-TTA-24 94 24 R-ICM-24 9125 R-TTA-25 73 25 R-ICM-25 8426 R-TTA-26 69 26 R-ICM-26 8527 R-TTA-27 87 27 R-ICM-27 8228 R-TTA-28 91 28 R-ICM-28 7129 R-TTA-29 96 29 R-ICM-29 8230 R-TTA-30 96 30 R-ICM-30 8031 R-TTA-31 87 31 R-ICM-31 6932 R-TTA-32 94 32 R-ICM-32 82
Lampiran 40
UJI NORMALITAS TAHAP AKHIR KELAS PENELITIAN
TTA
HipotesisH0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Kriteria yang digunakanH0 diterima jika
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 96Nilai minimal = 66Rentang nilai (R) = 96 - 66 = 30Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 32 = 5,966995 ≈ 6 kelasPanjang kelas (P) = 30 / 5,97 = 5,03 ≈ 6
Tabel Penolong Mencari Rata-rata dan Standar DeviasiNo1 -3,592 1,413 5,414 0,415 6,416 -14,597 7,418 -3,599 2,4110 -4,5911 -13,5912 11,41
X78 12,92
88 41,0467 212,98
83 1,9887 29,2382 0,17
93 130,1068 184,79
78 12,9284 5,7977 21,10
89 54,85
tabelhitung XX 22
tabelhitung XX 22
13 7,4114 5,4115 -14,5916 -12,5917 -10,5918 2,4119 11,4120 -4,5921 -15,5922 -4,5923 -11,5924 12,4125 -8,5926 -12,5927 5,4128 9,4129 14,4130 14,4131 5,4132 12,41∑
Rata-rata = =
Standar Deviasi (S) : S2
=S =
87 29,2367 212,9869 158,60
89 54,85
77 21,1066 243,1777 21,10
71 112,2384 5,7993 130,10
69 158,6087 29,2391 88,48
70 134,4294 153,9273 73,85
2611 2933,7294 153,92
96 207,5496 207,5487 29,23
94,636099,728108
2611= 81,594
32
=
=2933,719
31
(
(
(
Daftar Frekuensi Nilai Awal Kelas VIII-D
NoLuas
DaerahEi
1 66 - 71 0,101 3,223 7,0832 72 - 77 0,187 5,991 0,6623 78 - 83 0,241 7,703 1,7804 84 - 89 0,214 6,852 0,6735 90 - 95 0,132 4,216 0,1466 96 - 101 0,056 1,794 0,024
10,367
Keterangan:Bk = batas kelas bawah - 0,5 atau batas kelas atas + 0,5
Z i =
P(Z i ) =
Luas Daerah = P(Z 1 ) - P(Z 2 )
E i = luas daerah x N
O i = f i
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh X 2 tabel = 11.070
Kelas Bk Zi P(Zi) Oi
65,5 -1,654 0,451 871,5 -1,038 0,3503 4
89,5 0,813 -0,2918 595,5 1,429 -0,4236 2
77,5 -0,421 0,1631 483,5 0,196 -0,0777 9
Karena X 2hitung < X 2
tabel maka distribusi data awal di kelas VIII-D berdistribusi
normal
nilai Zi pada tabel luas di bawah lengkung kurva normal standar dari O
s/d Z
101,5 2,046 -0,479632Jumlah
Lampiran 41
UJI NORMALITAS TAHAP AKHIR KELAS PENELITIAN
ICM
HipotesisH0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Kriteria yang digunakanH0 diterima jika
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 91Nilai minimal = 51Rentang nilai (R) = 91 - 51 = 40Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 32 = 5,966995 ≈ 6 kelasPanjang kelas (P) = 40 / 6 = 6,67 ≈ 7
Tabel Penolong Mencari Rata-rata dan Standar DeviasiNo1 -1,842 0,163 -3,844 -24,845 -13,846 -1,847 2,168 0,169 -1,8410 -10,8411 2,1612 -0,84
51 617,21
76 0,0272 14,77
X74 3,40
76 0,0274 3,4065 117,59
62 191,6574 3,4078 4,65
78 4,6575 0,71
tabelhitung XX 22
tabelhitung XX 22
13 6,1614 0,1615 6,1616 -8,8417 0,1618 6,1619 -14,8420 6,1621 8,1622 4,1623 -1,8424 15,1625 8,1626 9,1627 6,1628 -4,8429 6,1630 4,1631 -6,8432 6,16∑
Rata-rata = =
Standar Deviasi (S) : S2
=S =
76 0,0282 37,9067 78,21
82 37,90
82 37,9084 66,5280 17,27
76 0,0282 37,9061 220,34
85 83,8482 37,9071 23,46
74 3,4091 229,7184 66,52
2427 2080,22
2427=
82 37,90
82 37,9080 17,2769 46,84
67,1038318,1916928
75,84432
=
=2080,2188
31
(
(
Daftar Frekuensi Nilai Awal Kelas VIII-E
NoLuas
DaerahEi
1 51 - 57 0,012 0,371 1,0692 58 - 64 0,070 2,256 0,0293 65 - 71 0,215 6,877 1,2044 72 - 78 0,329 10,533 0,2045 79 - 85 0,254 8,116 1,8596 86 - 92 0,098 3,143 1,462
5,826
Keterangan:Bk = batas kelas bawah - 0,5 atau batas kelas atas + 0,5
Z i =
P(Z i ) =
Luas Daerah = P(Z 1 ) - P(Z 2 )
E i = luas daerah x N
O i = f i
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh X 2 tabel = 11,070
Kelas Bk Zi P(Zi)
64,5 -1,385 0,41694 471,5 -0,53 0,20204 12
Oi
50,5 -3,094 0,49901 157,5 -2,239 0,48743 2
nilai Zi pada tabel luas di bawah lengkung kurva normal standar dari O
s/d Z
Karena X 2hitung < X 2
tabel maka distribusi data awal di kelas VIII-E berdistribusi normal
78,5 0,324 -0,1271 1285,5 1,179 -0,3808 1
Jumlah 3292,5 2,033 -0,479
Lampiran 42
UJI HOMOGENITAS TAHAP AKHIR
Hipotesis
H 0 : σ 12
= σ 22
H 1 : σ 12
≠ σ 22
Pengujian HipotesisUntuk menguji hipotesisi menggunakan rumus:
Kriteria yang digunakan
H0 diterima apabila F hitung ≤ F 1/2 α, (n1-1),(n2-1)
F1/2α,(n1-1),(n2-1)
Tabel Penolong Homogenitas
938913
767251627467
VIII-D7883878288
68
89
82
74No.
123456
VIII-E
657875
789
101112
7674
78788477
Daerah penerimaan Ho
Berdasarkan tabel di atas diperoleh:94,63667,104
Pada α = 5% dengan:
dk pembilang = n 1 - 1 = 32 -1 = 31
dk pembilang = n 2 - 1 = 32 -1 = 31
F (0,025),(32;32) = 1,8221
1,41029
261132
81,594
94,63608879,72810818
Jumlahn
Varians (s2)Standar deviasi (s)
242732
75,844
67,103830658,191692783
F = =
968794
947369879196
3132
282930
87676971849377667770
252627
192021222324
1415161718
806982
7682
7182
807491848582
677682618284
1,41 1,8221
Karena F hitung < F (0,025),(35;31) maka dapat disimpulkan bahwa kedua
kelas tersebut memiliki varians yang homogen (sama)
Daerah penerimaan Ho
Lampiran 43
UJI PERBANDINGAN RATA-RATA TAHAP AKHIR
(UJI HIPOTESIS PENELITIAN)
Hipotesis
H 0 : μ 12
= μ 22
H 1 : μ 12
≠ μ 22
Pengujian HipotesisUntuk menguji hipotesis menggunakan rumus:
Dimana,
Kriteria yang digunakanH0 diterima apabila
Tabel Penolong Perbandingan Rata-rataNo.
1VIII-EVIII-D
7478
74677889
67
51826288
45
76837287
23
65777868
1011
76787484
89
21 n
1
n
1 s
xx t 21
+
-=
( ) ( )2nn
1n1n s
21
222
211
-+
-+-=
ss
tabel hitung tabelt t t-
Daerah penerima
an Ho
Berdasarkan tabel di atas diperoleh:32 -1 94,636 + 32 -1 67,104
32 + 32 - 2
-1 1
32 32
Pada a = 5% dengan dk = 32 + 32 - 2 = 62 diperoleh t (0.95)(62) = 1,998972
+= 2,5576
s = = 8,992773
t =81,5938 75,843758,99277
Standar deviasi (s)67,1038394,636098,191699,728108
Varians (s2)
32
829432
3275,84481,594
n24272611Jumlah
80966987
3031
71918296
2829
85698287
2627
91948473
2425
80777470
2223
82778466
2021
82846193
1819
67697671
1617
82671415
75938289
1213
7687
2,558Karena t hitung > t tabel maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut
memiliki rata-rata yang tidak identik, artinya ada perbedaan antara model pembelajaran Time Token Arend 1998 dan model pembelajaran Index Card Match
1,999
Daerah penerima
an Ho
Lampiran 44 Jadwal Mengajar SMP Negeri 18 Semarang
Lampiran 45
LEMBAR JAWAB PESERTA DIDIK TTA
Lampiran 46
LEMBAR JAWAB PESERTA DIDIK ICM
Lampiran 47
DOKUMENTASI PENELITIAN
Pembelajaran di kelas TTA: Siswa melakukan diskusi kelompok dalam materi garis singgung lingkaran
Pembelajaran di kelas TTA: Antusias siswa saat menerapkan model
TTA
Pembelajaran di kelas TTA: Siswa yang maju mengerjakan soal saat penerapan model TTA
Pembelajaran di kelas ICM: Siswa melakukan diskusi kelompok dalam materi garis singgung lingkaran
Pembelajaran di kelas ICM: Antusias siswa saat menerapkan model ICM
Pembelajaran di kelas ICM: Siswa yang telah mendapat pasangan soal dan jawaban membacakan soal dan jawaban yang diperoleh
Lampiran 48
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri 1. Nama : Devita Ni’matus Sholihah 2. TTL : Blora, 11 Desember 1993 3. NIM : 113511041 4. Alamat Rumah : Desa Sumber RT. 07 RW. 02 Kecamatan Kradenan
Kabupaten Blora No HP : 085 600 287 644
E-mail : [email protected]
B. Riwayat Pendidikan 1. Pendidikan Formal
a. RA Sumber b. MI Muhammadiyah Sumber c. MTs Hasyim Asy’ari Kradenan d. SMA Darul ‘Ulum 1 Jombang e. UIN Walisongo Semarang
2. Pendidikan Non Formal a. PP Darul ‘Ulum Jombang
Semarang, 29 Mei 2015