step 3 sken 2 stoma 2

7
1. Mengapa RM terasa bau? Pada gigi yang mempunyai karang gigi pada permukaannya akan menyebabkan permukaan gigi menjadi kasar sehingga ini menyebabkan sisa makanan mdah menempel dan sulit dibersihkan sehingga lama-kelamaan akan menyebabkan penebalan lapirsan karang gigi yang pada akhirnya menimbulkan bau yang tidak sedap. Bakteri Mulut salah satu tempat yang disukai bakteri. Mikroorganisme bersembunyi di antara gigi dan permukaan lidah. Bakteri berkembang biak danakan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Makanan beraroma tajam seperti bawang putih, durian, ikan (meskipun sudah menyikat gigi). Kebiasaan merokok dan minum kopi. Mulut kering, kurang minum air. Penyakit : infeksi saluran napas, sinus kronis, diabetes, lever. 2. Faktor penyebab terjadinya karang gigi: a. Lingkungan fisik, yaitu berdasarkan : 1. anatomi dan posisi gigi

Upload: nadia-farhatika

Post on 15-Nov-2015

227 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Step 3 Skenario 2 Stomagtonati 2

TRANSCRIPT

1. Mengapa RM terasa bau? Pada gigi yang mempunyai karang gigi pada permukaannya akan menyebabkan permukaan gigi menjadi kasar sehingga ini menyebabkan sisa makanan mdah menempel dan sulit dibersihkan sehingga lama-kelamaan akan menyebabkan penebalan lapirsan karang gigi yang pada akhirnya menimbulkan bau yang tidak sedap.

Bakteri

Mulut salah satu tempat yang disukai bakteri. Mikroorganisme bersembunyi di antara gigi dan permukaan lidah. Bakteri berkembang biak danakan mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Makanan beraroma tajam seperti bawang putih, durian, ikan (meskipun sudah menyikat gigi).

Kebiasaan merokok dan minum kopi.

Mulut kering, kurang minum air.

Penyakit : infeksi saluran napas, sinus kronis, diabetes, lever.

2. Faktor penyebab terjadinya karang gigi:

a. Lingkungan fisik, yaitu berdasarkan :

1. anatomi dan posisi gigi

Pada bentuk gigi yang mempunyai banyak fisur dan pit akan lebih mudah terbentuknya plak, selain itu posisi gigi yang tidak beraturan akan menyulitkan dalam pembersihan sehingga sisa makanan akan mudah tersimpan dan menyebabkan plak semakin menebal .

2. Anatomi dan jaringan sekitar gigi

Gigi yang jaringan pendukungnya mengalami kelainan seperti terdapatnya poket akan memudahkan sisa makanan menumpuk sehingga plak akan mudah terbentuk.

3.struktur permukaan gigi

Permukaan gigi yang terdapat tambalan seperti pada tambaan kelas II yang sampai ke permukaan servikal gigi, ataupun restorasi lainnya seperti mahkota dan jaket, apabila permukaannya masih kasar karena tidak dipoles ataupun karena pemasangannya tidak benar akan menyebabkan retensi sisa makanan pada tambalan tersebut atau pada batas antara mahkota dan jaket dengan permukaan servikal gigi, dan akhirnya menumpuk dan terbentuklah plak. b. Waktu Lamanya sisa makanan yang tertinggal menetukan terjadi atau tidaknya suatu plak. Semakin lama waktunya akan semakin mudah terbentuk plak. c. Terdapatnya bakteri yang berasal dari saliva, cairan gusi dan dietPeran bakteri sangat besar dalam pembentukan plak, sebab tanpa bakteri maka pembentukan plak akan terhambat. Plak akan terbentuk pada manusia dan hewan yang makanannya melalui lambung, walaupun dalam jumlah yang kecil. Masih diperdebatkan apakah frekuensi makanan atau jumlah asupan makanan mempengaruhi jumlah deposit plak, demikian juga plak bakteri memang menggunakan nutrient yang dapat berdifusi dengan mudah ke dalam plak, misalnya larutan gula, sukrosa, fruktosa, maltosa, dan laktosa. Serat mungkin juga berfungsi sebagai substrat bakteri ( Manson dan Eley, 1993).Dekstran adalah produk bakteri ekstraseluler yang terpenting, karenarelatif tidak larut dan mempunyai sifat adhesif . Dekstran dapat diproduksi dari sukrosa didalam makanan dan mempunyai deposisi plak dan metabolisme. Plak terbentuk lebih cepat selama tidur dari pada setelah makan karena aksi mekanis dari pengunyahan makanan ditambah dengan aliran saliva yang terstimullir akan menghalangi deposisi plak. Makanan yang keras, kasar dan berserat juga menghalangi pembentukan plak dan fakta ini sudah diteliti pada produksi plak eksperimental ( Manson dan Eley, 1993 ).

Dan menurut Seymour dan heasman (1992)Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan dan komposisi plak, seperti yang dikemukakan oleh yaitu :a. Umur subyekSecara kuantitatif pada individu yang tua ditemukan bakteri dalam jumlah yang lebih sedikit pada 4-8 jam sesudah pembentukan plak, meskipun perbedaan ini tidak terjadi lagi setelah 24 jam Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pada hari pertama dan seterusnya plak terkumpul dengan kecepatan lebih besar pada orang tua dibandingkan orang muda. Perbedaan tersebut kemungkinan disebabkan karena perbedaan diet. Alternatif lain karena adanya perubahan lingkungan oral yang disebabkan oleh berkurangnya kecepatan aliran saliva pada manusia.

B. Variasi diurralPerkembangan plak selama periode 24 jam tidak konstan Kecepatan perkembangannya berkurang sampai setengahnya selama periode 24 jam kedua. Salah satu kemungkinan yang dapat menerangkan hal ini adalah bahwa koloni bakteri kekurangan makanan bila sekresi saliva berkurang yaitu pada malam hari.

C. Sifat pelikelKomposisi dan struktur pelikel mengkin mempengaruhi interaksi antara pelikel dan koloni bakteri Interaksi hidrofobik antara pelikel dan bakteri diduga berperan penting dalam meningkatkan perlekatan bakteri ke gigi.

D. Kekasaran permukaanPemukaan gigi yang tidak teratur dan kasar memudahkan kolonisasi bakteri pada enamel Permukaan gigi yang tidak teratur meliputi retak sederhana pada enamel, CEJ yang menonjol dan daerah enamel hipoplasia. Setelah kolonisasi awal pada gigi yang rusak, plak akan berkembang lebih cepat dari pada daerah enamel yang halus.

E. Lokasi plak dalam mulutPlak pada fisur oklusal mempuyai komposisi bakteri yang berbeda dengan plak dentoginggiva pada permukaan gigi yang halus Hal ini dipengaruhi juga oleh faktor ekologi, seperti kebutuhan nutrisi, kadar oksigen lokal, penghilangan bakteri oleh saliva.

F. DietBakteri dalam plak mampu memetabolisme berbagai diet gula untuk menghasilkan polimer karbohidrat yang menjadi komponen utama matriks plak Konsekuensinya, jika diet terdiri dari berbagai karbohidrat, maka kuantitas kecepatan pembentukan plak akan meningkat.

G. Bahan restorasi gigiPasien yang sering datang ke dokter gigi biasanya banyak memiliki tumpatan berikut dengan bahan tumpatan yang berbeda-beda. Retensi plak pada bahan-bahan tersebut bervariasi, dimana perlekatan lebih disebabkan oleh karena adanya permukaan yang kasar daripada struktur ataupun komposisi materialnya. Terdapat laporan bahwa porselen meretensi plak lebih sedikit disbanding bahan lain. Akan tetapi, perbedaan tersebut berkurang apabila bahan-bahan tersebut dipoles dengan baik.