step 1-5 sken 6

22
SKENARIO 6 GANGREN RADIK GIGI POSTERIOR Pasien perempuan usia 7 tahun datang ke RSGM UNEJ mengeluh gigi 74 dan 75 sakit jika digunakan untuk makan, sehingga pasien mengunyah makanan di sebelah kanan. Hasil pemeriksaan klinis gigi 74 dan 75 gangren radik. Pada foto roengetnologi benih gigi 34,35 masih tertutup tulang alveolar. Gigi anterior rahang bawah berdesakan dan gigi molar pertama kanan dan kiri telah erupsi sempurna. Dokter menyarankan untuk dilakukan pencabutan gigi 74 dan 75 karena gigi tersebut tidak dapat dirawat dan dianjurkan untuk menggunakan gigi tiruan sehingga dapat mengembalikan pengunyahan. STEP 2 IDENTIFIKASI MASALAH Dari skenario tersebut didapatkan masalah sebagai berikut: 1. Mengapa dokter gigi menyarankan dilakukan ekstraksi pada gigi 74 dan 75 serta pemasangan gigi tiruan? 2. Gigi tiruan apa yang digunakan untuk pasien pada skenario dan mengapa digunakan gigi tiruan jenis itu? 1

Upload: balqis-fildzah-badzlina

Post on 17-Nov-2015

251 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

smt 4

TRANSCRIPT

SKENARIO 6GANGREN RADIK GIGI POSTERIORPasien perempuan usia 7 tahun datang ke RSGM UNEJ mengeluh gigi 74 dan 75 sakit jika digunakan untuk makan, sehingga pasien mengunyah makanan di sebelah kanan. Hasil pemeriksaan klinis gigi 74 dan 75 gangren radik. Pada foto roengetnologi benih gigi 34,35 masih tertutup tulang alveolar. Gigi anterior rahang bawah berdesakan dan gigi molar pertama kanan dan kiri telah erupsi sempurna. Dokter menyarankan untuk dilakukan pencabutan gigi 74 dan 75 karena gigi tersebut tidak dapat dirawat dan dianjurkan untuk menggunakan gigi tiruan sehingga dapat mengembalikan pengunyahan.

STEP 2IDENTIFIKASI MASALAHDari skenario tersebut didapatkan masalah sebagai berikut:1. Mengapa dokter gigi menyarankan dilakukan ekstraksi pada gigi 74 dan 75 serta pemasangan gigi tiruan?2. Gigi tiruan apa yang digunakan untuk pasien pada skenario dan mengapa digunakan gigi tiruan jenis itu?3. Apa perbedaan gigi tiruan pada orang dewasa dengan gigi tiruan pada anak-anak?4. Apakah dengan pemasangan gigi tiruan bisa membantu mengoreksi gigi anterior yang berdesakan?

STEP 3BRAIN STORMING1. Mengapa dokter gigi menyarankan dilakukan ekstraksi pada gigi 74 dan 75 serta pemasangan gigi tiruan? Alasan dilakukan ekstraksi adalah:a. Adanya gangren radik karena karies akan mengakibatkan kematian pulpa sehingga pulpa menjadi nonvital, namun didalam pulpa tersebut masih ada bakteri yang nantinya akan menyebabkan infeksi. Apabila infeksi sudak mengenai bagian periapikal dikhawatirkan akan mengganggu benih dari gigi permanen seperti menimbulkan jejas pada sel ameloblas selama proses kalsifikasi. Jejas ini akan mengakibatkan hipokalsifikasi pada gigi permanen.b. Apabila tidak dilakukan ekstraksi akan mempengaruhi dari oklusi gigi geligi sehingga ditakutkan timbulnya pengunyahan unilateral terus menerus yang mengakibatkan sakit pada TMJ. Alasan dilakukan pemasangan gigi tiruana. Berfungsi untuk menjaga space agar gigi tetangga tidak migrasi pada ruang kosong serta menjaga relasi dari molar satu.b. Pada hasil foto roengetnologi benih gigi terlihat masih tertutup tulang alveolar dengan kata lain erupsi dari gigi eprmanen masih lama (lebih dari 6 bulan)c. Mengembalikan fungsi pengunyahan dari yang awalnya unilateral menjadi bilateral.d. Menjaga gigi antagonis supaya tidak ekstrusi.e. Menjaga estetikf. Mencegah adanya penyempitan lengkung rahang.g. Rahang pada pasien masih mengalami perkembangan sehingga perlu untuk menjaga lengkung rahang tetap normal.h. Usia sudah lebih dari 2,5 tahun sehingga bisa diindikasikan pemasangan gigi tiruan. Pada usia pasien dianggap sudah bisa memasang, melepas dan merawat gigi tiruan secara mandiri.i. Pemerataan bebab kunyah pada lengkung rahang sehingga mencegah timbulnya resorbsi tulang alveolar.j. Mencegah adanya akumulasi plak pada celah gigi yang hilang.k. Mencegah timbulnya kebiasaan buruk pada anak seperti menghisap pipi atau mendorong lidah ke space kosong.

2. Gigi tiruan apa yang digunakan untuk pasien pada skenario dan mengapa digunakan gigi tiruan jenis itu?Pada kasus skenario, gigi tiruan yang digunakan adalah Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL). Alasan dipilih jenis GTSL adalah sebagai berikut:a. Usia dari pasien sudah lebih dari 6 tahun.b. GTSL dapat mengikuti dari perubahan rahang pasien mengingat usia pasien berada pada fase perkembangan rahang yang cepat.c. GTSL dapat disesuaikan kembali secara periodik dan terus menerus sehingga tidak menggangu perkembangan rahang dan gigi permanen.d. Bila dipilih perawatan cekat atau bridge maka perlu dilakukan preparasi pada gigi tetangga yaitu gigi 36, padahal gigi 36 tidak memungkinkan untuk dilakukan preparasi (ruang pulpa kecil).e. Dari hasil pemeriksaan roengetnologi masih ada benih gigi yang akan erupsi.

3. Apa perbedaan gigi tiruan pada orang dewasa dengan gigi tiruan pada anak-anak?Secara prinsip gigi tiruan pada orang dewasa dan pada gigi anak-anak sama, namun pada pasien anak-anak perlu diperhatikan perkembangan dari rahang. Perbedaan gigi tiruan orang dewasa denga gigi tiruan anak-anak adalah:a. Desain dari gigi tiruan anak-anak memiliki basis yang lebih pendek tidak sampai fornix, apabila terlanjur mengenai fornix makan bisa diberi tissue conditioner. Hal ini dimaksudkan agar tidak mempengaruhi perkembangan rahang anak-anak.b. Ukuran anasir dari gigi tiruan anak dengan gigi tiruan orang dewasa berbeda.c. Pada gigi tiruan anak-anak bersifat sementara (temporary) hingga gigi permanen erupsi sedangkan pada gigi tiruan dewasa digunakan dalam jangka panjang.d. Bahan yang digunakan pada gigi tiruan anak-anak biasanya adalah akrilik karena mudah sekali dipasang dan dilepas oleh anak sedangkan pada gigi tiruan orang dewasa memiliki bahan basis yanng beragam.e. Penanganan pasien oleh operator. Pada anak-anak, tingkat kooperatif dinilai kurang.

4. Apakah dengan pemasangan gigi tiruan bisa membantu mengoreksi gigi anterior yang berdesakan? Usia pasien berada pada fase pertumbuhan rahang yang belum sempurna dan gigi geligi masih gigi campuran, gigi tiruan pada skenario dimaksudkan untuk memperbaiki fungsi mastikasi sehingga kurang berpengaruh pada pengoreksian gigi anterior. Pada beberapa kasus yang berdesakan gigi anterior tidak parah, gigi tiruan bisa berpengaruh pada pengoreksian gigi anterior yang berdesakan karena gigi tiruan juga memiliki fungsi mempertahankan lengkung rahang dan bisa memperbaiki fungsi mastikasi sehingga dapat menstimuli pertumbuhan rahang agar rahang tumbuh optimal dan gigi anterior yang berdesakan dapat terkoreksi dengan sendirinya. Namun pada kasus yang parah (severe) pada gigi anterior yang berdesakan, dilakukan perawatan ortodontik atau dilakukan ekstraksi seri.

STEP 4MAPPING

Gangren RadikGigi 74 dan 75Foto RoengetnologiGigi Tiruan Sebagian LepasanEktraksi gigi 74 dan 75SyaratIndikasi dan KontraindikasiKlasifikasiDesain Prosedur pembuatanInstruksiInsersi

STEP 5LEARNING OBJECTIVEMahasiswa diharapkan mampu mengetahui dan menjelaskan:1. Indikasi dan kontraindikasi gigi tiruan sebagian lepasan pada anak (urutan erupsi gigi sulung dan lebar mesiodistal).2. Syarat gigi tiruan sebagian lepasan pada anak.3. Klasifikasi gigi tiruan sebagian lepasan pada anak.4. Desain gigi tiruan sebagian lepasan pada anak.5. Intruksi dokter gigi pada anak dan orang tua.

STEP 7

1. Urutan Erupsi Gigi Sulung dan Gigi Permanena. Gigi sulung Rahang atas : I1 I2 M1 C M2 Rahang bawah : I1 I2 M1 C M2 b. Gigi permanen Rahang atas : M1 I1 I2 P1 P2 C M2 M3 Rahang bawah : M1 I1 I2 C P1 P2 M2 M3

Berikut ini adalah tabel erupsi gigi sulung dan gigi permanen beserta usia atau waktu erupsinya.

Tabel Ukuran Mesiodistal Gigi Sulung dan Gigi Permanen Rata-Rata (dalam milimeter) Lebar mesiodistal gigi permanen KetInsisiv sentralInsisiv lateralCaninusMolar 1Molar 2

Maksila6,55,17,07,38,2

(mm)

Mandibula 4,24,15,07,79,9

(mm)

Lebar mesiodistal gigi permanen KetInsisiv sentralInsisiv lateralCaninusPremolar 1Premolar 2Molar 1

Maksila8,796,987,947,427,0110,6

(mm)

Mandibula 5,966.106,927,447,4011,11

(mm)

Indikasi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan pada Anak:a. Pada gambaran radiografis ditemukan adanya gigi permanen pengganti yang akan erupsi lebih dari enam bulan. Jika gigi permanen akan erupsi kurang dari enam bulan maka tidak diindikasikan GTSL tetapi space maintainer.b. Tanggalnya gigi molar sulung secara dini sehingga perlu dibuatkan GTSL untuk mengembalikan fungsi kunyah karena anak masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan begitu juga tulang alveolar dan jaringan lunak sekitar mulut masih dalam periode pertumbuhan dan perkembangan. Adanya kehilangan gigi posterior sulung pada anak menyebabkan anak mengunyah satu sisi sehingga otot yang digunakan untuk mengunyah menjadi lebih besar, tebal dan kuat dibandingkan dengan otot sisi yang tidak digunakan mengunyah. Begitu pula dengan tulang mandibula di sisi yang digunakan mengunyah perkembangannya menjadi lebih cepat dari pada yang tidak digunakan mengunyah sehingga dapat menyebabkan asimetris pada wajah bahkan gangguan pada sendi temporomandibularnya.c. Tanggalnya gigi anterior sulung yang dapat menyebabkan gigi tetangganya bermigrasi ke arah space bekas pencabutan sehingga dapat menyebabkan maloklusi.Selain itu kehilangan pada gigi anterior dapat menyebakan estetik yang jelek sehingga dapat menganggu psikologi anak dan dapat menyebabkan gangguan fungsi bicara atau fonetik.d. Ketika gigi tiruan cekat tidak dapat menjadi indikasi karena tidak adanya gigi abutment yang memenuhi syarat. Contohnya pada anak usia 6 tahun yang gigi molar pertama permanennya baru erupsi merupakan kontraindikasi gigi abutment yang digunakan dalam gigi tiruan jembatan karena gigi molar ini belum bisa dilakukan preparasi untuk gigi abutment oleh karena ruang pulpanya yang masih lebar.e. Kasus tidak adanya gigi secara kongenital seperti terjadinya agenisi pada gigi individual atau beberapa gigi.f. Keadaan ekonomis pasien yang bagus karena GTSL pada anak pembuatannya dilakukan berulang kali disesuaikan dengan pola pertumbuhan dan perkembangan tulang dan gigi anak sehingga membutuhkan biaya yang tidak murah.g. Usia di atas 2,5 tahun dengan indikasi penggunaan GTSL yang bergigi.h. Adanya celah palatum yang harus ditutup dengan protesa yaitu baby bottle feeding obturator agar bayi dapat makan dan minum tanpa makanan masuk dalam saluran nafas.i. Pasien dan orang tua yang kooperatif baik dalam hal kebersihan rongga mulutnya karena penggunaan GTSL yang tidak disertai kebersihan rongga mulut yang bagus dapat menimbulkan kelainan baru seperti candidiasis, bahkan denture stomatitis.j. Pada anak yang memiliki kebiasaan buruk seperti menempatkan lidah di tempat yang kosong atau menghisap bibir maka pemasangan GTSL dapat diinstruksikan sambil memberi efek menghilangkan kebiasaan buruk pada anak.Kontraindikasi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan pada Anak:a. Pasien yang tidak kooperatif, memiliki tipe hysterycal mind. Biasanya pada pasien dengan tipe ini sering menolak perawatan yang akan dilakukan oleh dokter gigi sehingga dokter gigi akan kesulitan untuk merawat pasien.b. Faktor kesehatan umum tidak mendukung. Selain kesehatan rongga mulut yang diperhatikan, kesehatan umum seperti ada tidaknya penyakit sistemik harus diperhatikan agar tidak timbul komplikasi akibat pemasangan gigi tiruan.c. Hilangnya semua gigi. Pada kasus hilang seluruh gigi, indikasinya adalah gigi tiruan penuh.d. Pada foto roengetnologi gigi permanen pengganti akan erupsi, terlihat dari adanya gambar radiolusen pada tulang alveolar.e. Pasien dengan keterbelakangan mental sehingga sulit bagi dokter untuk menjelaskan tentang perawatan dan pasien juga akan kesulitan untuk merawat, memasang dan melepas gigi tiruan secara mandiri.

2. Syarat Gigi Tiruan yang Ideal a. Tidak menggangu erupsi gigi antagonisnya b. Tidak menggangu erupsi gigi permanen c. Tidak memberikan tekanan abnormal pada gigi penyangga d. Disain yang sederhana, ekonomis dan mudah dibersihkane. Tidak mengganggu fungsi bicaraf. Mudah dilakukannya reparasig. Tidak mengganggu pertumbuhan lengkung rahangh. Stabil dan kuat untuk daya kunyahi. Dapat memperbaiki estetikj. Dapat mencegah migrasi gigi tetangga ke daerah kosong dan mencegah extrusi gigi lawank. Mudah pemasangannya dan mudah melepaskannyal. Sayap landasan tidak boleh menekan mucobuccal foldm. Tidak boleh terlalu tebaln. Desain harus memungkinan terjadinya distribusi yang merata pada gigi yang akan dijadikan retensi. Ketika bebas tekanan tidak terdistribusi sempurna maka akan mempengaruhi jaringan lunak rongga mulut serta gigi di sekitar gigi tiruan

3. KlasifikasiDaerah tak bergigi pada suatu lengkung gigi dapat bervariasi, dalam hal panjang, macam, jumlah dan letaknya. Semua ini akan mempengaruhi rencana pembuatan desain gigi tiruan, baik dalam bentuk sadel, konektor maupun dukungannya. Penentuan kelas pada gigi geligi sulung menggunakan klasifikasi Lindahl.Klasifikasi gigi tiruan pada periode gigi campuran adalah sebagai berikut (Lindahl, R.L. 1964): Kelas I : Kehilangan gigi posterior rahang atas satu sisi Kelas II : Kehilangan gigi posterior rahang bawah satu sisi Kelas III : Kehilangan gigi posterior rahang atas dua sisi Kelas IV : Kehilangan gigi posterior rahang bawah dua sisi Kelas V : Kehilangan gigi anterior-posterior rahang atas Kelas VI : Kehilangan gigi anterior-posterior rahang bawah Kelas VIII : Kehilangan semua gigi susu

Kekurangan dari klasifikasi Lindahl terletak pada pengklasifikasiannya yang hanya berpusat pada gigi geligi sulung, sedangkan dalam masa geligi pergantian juga terdapat gigi permanen. Pengklasifikasian Kennedy dapat digunakan untuk menentukan klasifikasi pada gigi sulung maupun permanen. Syarat:a. Klasifikasi hendaknya dibuat setelah semua pencabutan gigi selesai dilaksanakan atau gigi yang diindikasikan untuk dicabut selesai dicabutb. Bila gigi M3 hilang dan tidak akan diganti, gigi ini tidak termasuk dalam klasifikasi.c. Bila gigi M3 masih ada dan akan digunakan sebagai pengganti, gigi ini dimasukkanklasifikasid. M2 hilang tidak akan diganti jika antagonisnya sudah hilang.e. Bagian tidak bergigi paling posterior menentukan Klas utama dalam klasifikasi.f. Pada kasus tertentu kelas ditentukan pada daerah tidak bergigi yang membutuhkan perhatian lebih misalnya ada gigi disekitarnya yang mengalami migrasi, ekstrusi, overeruption, versi, rotasi, ekstrusi dan karies yang besar.g. Pada kasus tertentu kelas ditentukan berdasarkan gigi yang erupsi terlebih dahuluh. Daerah tidak bergigi lain daripada yang sudah ditetapkan dalam klasifikasi masuk dalam modifikasi dan disebut sesuai dengan jumlah daerah atau ruangannya.i. Banyaknya modifikasi ditentukan oleh banyaknya ruangan yang tidak bergigi.j. Tidak ada modifikasi pada klasifikasi Kennedy Klas IV.

Klasifikasi Kennedy ada 4 kelas:a. Kelas IDaerah tidak bergigi terletak dibagian posterior dari gigi yang masih ada dan berada pada kedua sisi rahang atau bilateral free end.b. Kelas IIDaerah yang tidak bergigi terletak dibagian posterior gigi yg ada, pada 1 sisi rahang atau unilateral free end.c. Kelas IIIDaerah yang tidak bergigi terletak diantara gigi yang masih ada dibagian posterior.d. Kelas IVDaerah yang tidak bergigi terletak dibagian anterior dan melewati garis tengah rahang atau median line. Untuk kelas ini tidak ada modifikasi.

4. Instruksi pada Pasien dan Orang Tuaa. Pada pemasangan GTSL, anak dan orang tuanya harus diberitahu cara memasang, melepaskan, dan memeliharanya.b. Pemasangan dilakukan di depan kaca, sehingga pasien dapat melihatnya, kemudian pasien diminta untuk mencoba memasang sendiri di depan operator dan orang tuanya.c. Pasien diinstruksikan untuk terus menjaga kebersihan mulutnya dan dokter gigi juga melakukan oral profilaksis.d. Apabila pasien berolahraga, seperti berenang, hendaknya GTSL dilepas dan disimpan pada kotak kokoh.e. GTSL dilepas saat akan tidur.f. Apabila terjadi keluhan atau kerusakan pada GTSL harus segera ke dokter gigi, tidak perlu menunggu jadwal kontrol yang ditetapkan.g. Penggunaan sikat gigi yang lunak untuk menghilangkan sisa-sisa makanan dan dental plak.h. Kontrol setiap 4-6 bulan sekali.Kontrola. Setiap kontrol dilakukan pemeriksaan keutuhan GTSL, kondisi gigi penyangga dan gingivanya.b. Apabila dirasa perlu, dapat dilakukan aplikasi florida topical untuk mencegah karies dan dekalsifikasi gigi.c. Pemeriksaan foto rontgen untuk melihat reaksi jaringan pada pemasangan alat dan melihat perkembangan pertumbuhan gigi permanen.d. Scalling dengan hati-hati pada gigi yang memiliki karang gigi.e. Pengangkatan debris dan pembersihan poket.

DAFTAR PUSTAKA

Santoro M, dkk. Mesiodistal Crown Dimensions Tooth Size Discrepancy of Permanent Dentition of Dominican Americans. Angle Orthodontic 2000; 70(4): 306.Dyson, J.E. 1988. Prosthodontic for Children. Hal: 259-68. Philadelphia: Lea and Febriger. Goodarce, C.J dan Brown, T.D, 1994. Prosthodontic Treatment of the Adolescent Patient Care. Editor: Sthephen H.Y.Wei. Philadelphia: Lea and Febiger. G. V, Black. 1897. Description of The Human Teeth, Ed 4. Philadelphia: S.S White Dental Company.Syarif, Willyanti. 2011. Penggunaan Removable Partial Dentures pada Anak. Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak FKG Unpad.

14