smokers dan hioervitaminosis.docx
TRANSCRIPT
8/18/2019 smokers dan hioervitaminosis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/smokers-dan-hioervitaminosisdocx 1/5
2.7. Smokers Melanosis
Merupakan suatu elsi keabnormalan pigmentasi melanin jinak pada
mukosa mulut. Merokok memberi perubahan warna yang khas pada permukaanmukosa yang terpajan. Smokers Melanosis juga disebut sebagai smoking
associated melanosis.
Etiologi :
- Asap tembakau merangsang melanosis
- Diakibatkan dari pengendapan melanin dalam lapisan sel basal dari
mukosanya. Perubahan-perubahan radang diakibatkan dari panas dan
menghisap asap dengan smokers melanosis belum diketahui. Abnormal
pigmentasi dari mukosa oral dikaitkan dengan perokok.
- Alkoholik.
Patogenesis :
• erhubungan dengan rokok atau tembakau uang menstimulasi
melanosis
• Melanosis menunjukkan produksi melanin meningkat sebagaimana
dibuktikan dengan pigmentasi keratinocytes basal yang berdekatan
• Penampilan mikroskopis pada dasarnya sama dengan yang terlihat
pada !isiologis pigmentasi dan makula melanotik.
"ambaran #linis :
Paling sering pada gingi$a
Daerah lainnta pada palatum% lidah% dasar mulut dan bibir
Derajat pigmentasi antara cokelat muda dan tua
iasanya halitosis&
Pigmentassi mukosa bukal dan palatum dikaitkan dengan merokok
menggunakan pipa. 'ntensitas pigmentasi berkaitan dengan waktu dan
dosis.
Paling sering terkena pada wanita.
8/18/2019 smokers dan hioervitaminosis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/smokers-dan-hioervitaminosisdocx 2/5
"ambar (. Smokers Melanosis
)istopatologis :
Melanosit menunjukka peningkatan produksi melamin yang
dibuktikan dengan pigmentasi basal yang berdekatan dengan
keratinosit. Penampilan secara klinis sama dengan pigmentasi
!isiologis dan makula melanosis.
Diagnosis anding :
Peut* +eghers Syndrome
"ambar ,. Peut*-+eghers Syndrome
Addison&s Disease
8/18/2019 smokers dan hioervitaminosis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/smokers-dan-hioervitaminosisdocx 3/5
"ambar . Peut*-+eghers Syndrome
Melanoma
"ambar . Melanoma
Perawatan :
• erhenti merokok% karena lesi ini bisa sembuh dengan sendirinya
apabila penderita tidak lagi mengonsumsi rokok.
Sumber :
(. /askaris% ". Pocket Atlas o! 0ral Disease. , ed. ,112% p. 32
,. 4ege*i. 0ral Pahology. 5 ed. ,113% p. ((-,
8/18/2019 smokers dan hioervitaminosis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/smokers-dan-hioervitaminosisdocx 4/5
2.8. Hipervitaminosis A
Merupakan Suatu kondisi dimana kadar $itamin A dalam darah atau
jaringan tubuh sangat tinggi sehingga menyebabkan timbulnya gejala yangtidak diinginkan .
Etiologi :
)iper$itaminosis Akut
Disebabkan karena pemberian dosis tunggal $itamin A yang sangat tinggi%
atau pemberian berulang dosis tunggal yang dikonsumsi dalam periode (-,
hari.
)iper$itaminosis #ronis
Disebabkan karena mengkonsumsi $itamin A dosis tinggi yang berulang
dalam jangka waktu beberapa bulan atau beberapa tahun.
6ubuh terlalu banyak menyimpan $itamin A 7sedang masa terapi
multi$itamin8 à Penumpukan pada daerah hati. à )iper$itaminosis.
Penyebab lainnya juga bisa karena penggunaan pil diet dengan dosis yang
terlalu tinggi atau dosis yang terlalu berlebihan
"ejala :
- Hipervitaminosis A Akut
Pusing
9yeri abdominal%
9ausea% Muntah
6erjadi penekanan pada daerah otak.
- Hipervitaminosis A Kronis
#abur%
6erjadi pembengkakan pada tulang%
9yeri pada daerah tulang%
#ehilangan selera makan
Pusing
6erjadi ulser pada daerah mulut%
#ulit berwarna kekuning-kuningan.
8/18/2019 smokers dan hioervitaminosis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/smokers-dan-hioervitaminosisdocx 5/5
Anamnesis Spesi!ik :
(. Sejak kapan mengkonsumsi obat yang mengandung $itamin A
,. erapa dosis nya perhari
. Apa ada mengkonsumsi pil-pil diet . Apakah sering terasa pusing% mual % muntah
5. Apakah penglihatan menjadi buram
2. Apakah sering terasa pegal-pegal
Perawatan :
- Dengan menginstruksikan kepada pasien untuk berhenti
mengkonsumsi suplemen-suplemen yang mengandung dosis tinggi
dari $itamin A. iasanya pasien akan sembuh dalam waktu beberapa
minggu
Sumber :
(. Essential o! 0ral Pathology% p.21
,. +onathan% 6reasure% Michael )erb. 9utrient and Drug 'nteractions. ,113%
p. ,;
<