skripsi performa itik pegagan fase starter...
TRANSCRIPT
-
SKRIPSI
PERFORMA ITIK PEGAGAN FASE STARTER YANG
DIBERIRANSUM BERBAHAN BAKU LOKAL
FERMENTASI DENGAN INOKULUM
YANG BERBEDA
PEGAGAN DUCK PERFORMANCE ON STARTER
PHASE GIVEN FERMENTED LOCAL RAW
BASED RATIONS WITH DIFFERENT
INNOCULUM
Arviana Indah
05111004006
PROGRAM STUDI PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016
-
RINGKASAN
ARVIANA INDAH. Performa Itik Pegagan Fase Starter yang diberi Ransum
Berbahan Baku Lokal Fermentasi dengan Inokulum yang Berbeda (Dibimbing
oleh SOFIA SANDI dan FITRA YOSI).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa itik Pegagan fase
starter yang diberi ransum berbahan baku lokal fermentasi dengan inokulum yang
berbeda. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL)
yang terdiri dari lima perlakuan dan empat ulangan, yaitu P0= ransum komersil,
P1= ransum berbahan baku lokal, P2= ransum berbahan baku lokal dengan
fermentasi ragi roti, P3= ransum berbahan baku lokal dengan fermentasi ragi tape,
dan P4= ransum berbahan baku lokal dengan fermentasi ragi tempe. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ransum berbahan baku lokal fermentasi dengan
inokulum ragi roti, ragi tepe, dan ragi tempe berpengaruh nyata (P0,05) terhadap konsumsi ransum itik Pegagan fase starter. Kesimpulan
penelitian ini adalah ransum lokal fermentasi ragi roti, ragi tape, dan ragi tempe
belum mampu meningkatkan konsumsi, pertambahan bobot badan, dan konversi
ransum itik Pegagan fase starter.
Kata kunci: performa, itik Pegagan, fermentasi, inokulum.
-
SUMMARY
ARVIANA INDAH. Pegagan Duck Performance On Starter Phase Given
Fermented Local Raw Based Rations With Different Inoculum. (Supervised by
SOFIA SANDI dan FITRA YOSI).
The aim of this study was to determine Pegagan duck performance on
starter phase given fermented local raw based rations with different inoculum.
This research used completely randomized design with five treatments and four
replications, namely P0= commercial ration, P1= local raw based ration, P2= local
raw based ration fermented with bread yeast, P3= local raw based ration
fermented with tape yeast, P4= local based raw ration fermented with tempe yeast.
The result of this study showed that local rations fermented with bread yeast, tape
yeast, and tempe yeast were significantly dfferent (P0,05) to consumption
Pegagan duck on starter phase. It was concluded that fermented local rations
fermented with bread yeast, tape yeast, and tempe yeast were unable to increase
consumption, body weight gain, and ration conversion Pegagan duck on starter
phase.
Key words: performance, Pegagan duck, fermented, inoculums.
-
SKRIPSI
PERFORMA ITIK PEGAGAN FASE STARTER YANG
DIBERIRANSUM BERBAHAN BAKU LOKAL
FERMENTASI DENGAN INOKULUM
YANG BERBEDA
PEGAGAN DUCK PERFORMANCE ON STARTER
PHASE GIVEN FERMENTED LOCAL RAW
BASED RATIONS WITH DIFFERENT
INNOCULUM
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Peternakan
Arviana Indah
05111004006
PROGRAM STUDI PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016
-
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 19 Agustus 1993 di Pangkalan Lampam,
merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Ayah bernama Budiyono dan Ibu
bernama Endang Sularsi.
Pendidikan sekolah dasar diselesaikan oleh penulis pada tahun 2005 di
SDN 1 Pangkalan Lampam, sekolah menengah pertama diselesaikan pada tahun
2008 di SMPN 1 Pangkalan Lampam dan sekolah menengah atas diselesaikan
pada tahun 2011 di SMAN 2 Kayuagung.
Penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Peternakan, Fakultas
Pertanian Universitas Sriwijaya melalui jalur Undangan pada tahun 2011. Selama
mengikuti pendidikan di Universitas Sriwijaya penulis mengikuti organisasi intra
kampus, yaitu Himpunan Mahasiswa Peternakan, Fakultas Pertanian Universitas
Sriwijaya (Himapetri).
-
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan karunia yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Performa itik Pegagan fase starter yang diberi ransum
lokal fermentasi dengan inokulum yang berbeda” dengan baik.
Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya penulis haturkan
kepada Ibu Dr. Sofia Sandi, S.Pt., M.Si selaku dosen pembimbing I sekaligus
dosen pembimbing akademik dan Bapak Fitra Yosi, S.Pt., M.S., M.IL selaku
pembimbing II atas kesabaran dan perhatiannya dalam memberikan arahan dan
bimbingan kepada penulis selama proses penelitian hingga penyelesaian penulisan
skripsi . Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Dosen Penguji Ibu
Dr. Meisji Liana sari, S.Pt., M.Si, Ibu Dr. Afnur Imsya, S.Pt., M.P dan Ibu
Dr. Rizki Palupi, S.Pt., M.P selaku penguji dan pembahas skripsi yang telah
bersedia membantu dan memberikan arahan dalam proses perbaikan penulisan
skripsi.
Rasa terima kasih juga penulis haturkan kepada dosen pembimbing
Praktek Lapangan Ibu Dyah Wahyuni, S.Pt., M.Sc yang telah membimbing
penulis baik selama praktek lapangan berlangsung sampai penyelesaian laporan,
sehingga penulis bisa melanjutkan pembuatan tugas akhir skripsi. Serta kepada
seluruh dosen dan staf Program Studi Peternakan yang telah memberikan ilmu
dan bimbingan sema penulis duduk dibangku kuliah.
Terima kasih yang setinggi-tingginya penulis persembahkan kepada kedua
orang tua Penulis Bapak Budiyono dan Ibu Endang Sularsi, atas segala jasa
membesarkan, mendidik, dan memberikan do’a serta dukungan baik moril
maupun materil kepada penulis. Rasa terima kasih juga penulis persembahkan
kepada suami dan anakku Fathan El Chuno, serta saudara tercinta Mbak Dessy
dan Kak Rindi yang telah memberikan do’a, dorongan, inspirasi, dan semangat
kepada penulis sampai saat ini.
Terima kasih tak lupa juga kepada teman satu tim Sutejo dan Restu yang
senantiasa memberikan sumbangan waktu, tenaga, dan fikiran selama proses
penelitian berlangsung. Ucapan terima kasih yang tulus kepada Reza Suryana,
-
Arni Windasari, Meli Septika, Defita, Mimi dan Amira yang telah menjadi
sahabat sekaligus keluarga, sebagai penopang dan penyemangat bagi penulis
selama menuntut ilmu di kampus ini. Terima kasih pula kepada teman satu
angkatan 2011 yang telah bersama-sama berbagi ilmu dan cerita selama dibangku
kuliah.
Harapan besar penulis, semoga skripsi ini bisa memberikan sumbangan
pemikiran yang bermanfaat bagi pembaca.
Indralaya, Januari 2016
Penulis
-
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR………………………………………………......
DAFTAR ISI.………………………………………………...…………
DAFTAR TABEL….…………………………………...………………
DAFTAR LAMPIRAN………….…………………………...…………
BAB 1. PENDAHULUAN………….……………………….………….
1.1. Latar Belakang………………….…………………….……………
1.2. Tujuan……………………………………………..…………...…...
1.3. Hipotesis...…………………………………………….……………
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA…………………………..……………
2.1. Itik Pegagan...…………………………………………...……….....
2.2. Potensi Bahan Baku lokal yang difermentasi sebagai Pakan Itik…..
2.2.1. Daun Ubi Kayu……...…...…….……………………………
2.2.2. Dedak Padi……….…...………………..…………………...
2.2.3. Eceng Gondok…….………………………..……………….
2.2.4. Ampas Kelapa…….………………………………………...
2.2.5. Kerabang Telur…….……………………………………......
2.2.6. Keong Sawah……….………………………………………
2.3. Fermentasi………………………………………….........................
2.3.1. Ragi Roti…………………………...………………………...
2.3.1. Ragi Tape………………………….....……………………...
2.3.1. Ragi Tempe……………………………………..…………...
BAB 3. PELAKSANAAN PENELITIAN…………………......………
3.1. Tempat dan Waktu…………………………………….……..….....
3.2. Alat dan Bahan……………………………………………..….…...
3.2.1. Ternak Percobaan……………………………….…………...
3.2.2. Kandang Penelitian…………………………………….…….
3.2.3. Ransum……..…………………………….……..…………...
3.3. Metode Penelitian…………………………………….……..……...
3.4. Cara Kerja………………………………………………………......
ix
xi
xiii
xiv
1
1
2
2
3
3
3
4
4
5
5
6
6
6
7
7
8
9
9
9
9
9
9
11
11
-
3.4.1. Pembuatan Fermentasi Ragi Roti………….………………...
3.4.2. Pembuatan Fermentasi Ragi Tape...………….……………...
3.4.3. Pembuatan Fermentasi Ragi Tempe………….……………...
3.4.4. Persiapan Kandang………………………………………….
3.4.5. Pemeliharaaan…………………………………………….....
3.5. Peubah yang Diamati……………………………………………….
3.6. Analisis Data……………………………………………………….
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN…………………….……….....
4.1. Konsumsi Ransum……………………..…………………………...
4.2. Pertambahan Bobot Badan...…………………………………….....
4.3. Konversi Ransum…………………………………………………..
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN……………..…………….……
5.1. Kesimpulan………………………………………..……………......
5.2. Saran……………………………………………………………......
DAFTAR PUSTAKA……………………………..…………………….
11
12
12
12
12
13
13
14
14
15
16
18
18
18
19
-
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Persentase bahan pakan ransum penelitian………………….
Tabel 3.2. Kandungan nutrisi ransum penelitian….....………………….
Tabel 4.1. Rataan nilai performa itik Pegagan…….……………………
10
10
14
-
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Analisis Statistik Konsumsi Ransum Itik Pegagan……….
Lampiran 2. Analisis Statistik Pertambahan Bobot Badan Itik
Pegagan…………………………………………………...
Lampiran 3. Analisis Statistik Konversi Ransum Itik Pegagan..............
Lampiran 4. Foto Kegiatan Penelitian……..…………………………...
25
27
30
33
-
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Itik merupakan ternak yang bisa menghasilkan daging dan telur untuk
dikonsumsi. Itik Pegagan sebagai itik lokal Sumatera Selatan adalah itik dwiguna
yang dapat menghasilkan telur dan daging. Itik Pegagan memiliki bobot badan
1,5-1,9 kg, dan produksi telur 170-200 butir/tahun (Kepmentan, 2013).
Produktifitas itik Pegagan yang tinggi menjadikan peternakan itik sebagai usaha
yang potensial untuk memenuhi kebutuhan protein hewani.
Salah satu faktor penting dalam meningkatkan produksi ternak adalah
ransum, tetapi ransum menghabiskan biaya yang tinggi dalam usaha peternakan
itik, hal ini sesuai dengan Supriyati et al. (2003) bahwa total biaya produksi yang
dihabiskan untuk kebutuhan ransum sebesar 70%. Alternatif yang digunakan
untuk menurunkan biaya ransum yaitu dengan memanfaatkan bahan baku lokal.
Bahan baku lokal umumnya memiliki kandungan protein kasar yang rendah dan
serat kasar yang tinggi, sehingga perlu dilakukan suatu pengolahan agar protein
kasar meningkat dan serat kasar menurun yaitu dengan fermentasi.
Fermentasi merupakan salah satu teknologi pengolahan pakan secara
biologis yang melibatkan aktifitas mikroorganisme untuk meningkatkan nutrisi
bahan baku lokal yang berkualitas rendah (Sufi et al., 2015). Inokulum yang dapat
digunakan dalam fermentasi, yaitu ragi roti, ragi tape, dan ragi tempe. Bahan
pakan seperti tepung kulit ari kedelai yang difermentasi dengan ragi
tapemengalami peningkatan protein kasar sebesar 12,32%, lemak kasar 44,08%,
dan penurunan serat kasar sebesar 4,60% (Rohmawati et al., 2015).
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa unggas yang diberi bahan
pakan fermentasi dengan jenis ragi yang berbeda menunjukkan performa yang
berbeda pula. Zaman et al. (2013) melaporkan bahwa ayam pedaging yang diberi
kiambang fermentasi ragi tempe memiliki nilai konsumsi pakan 721,5 gr/ekor/hari
dan konversi ransum 0,88. Hal serupa juga dilaporkan oleh Budiansyah (2010)
bahwa ayam pedaging yang diberi bungkil kelapa yang difermentasi ragi tape
-
10% dalam ransum memiliki nilai konsumsi ransum 61,25 g/ekor/hari,
pertambahan bobot badan 46,72 gr/ekor/hari, dan konversi ransum 1,31.
Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui
pengaruh pemberian ransum lokal fermentasi dengan inokulum yang berbeda
terhadap performa itik Pegagan fase starter.
1.2. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa itik Pegagan fase
starter yang diberi ransum berbahan baku lokal fermentasi dengan inokulum
berbeda.
1.3. Hipotesis
Diduga pemberian ransum berbahan baku lokal fermentasi dengan
inokulum ragi roti, ragi tape, dan ragi tempe dapat meningkatkan performa itik
Pegagan fase starter.
-
DAFTAR PUSTAKA
Aisjah T., Wiradimadja R. dan Abun. 2007. Suplementasi metionin dalam ransum
berbasis lokal terhadap imbangan efisiensi protein pada ayam pedaging.
http://pustaka.unpad.ac.id. (Diakses 2 Desember 2015)
Amrullah KI. 2004. Nutrisi Broiler. Lembaga Satu Gunungbudi, Bogor.
Ayu C. 2002. Mempelajari Kadar Mineral dan Logam Berat pada Komoditi
Sayuran Segar Beberapa Pasar di Bogor, Skripsi S1 (Tidak
dipublikasikan). Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Bahri S. dan Tarmudji. 1984. Keracunan sianida pada ternak dan cara
mengatasinya. Wartozoa. 1(3): 61-64.
Bakrie B. 2001. Improvement of nutritive quality of crop by-products using
bioprocess technique and their uses for animals.
http://www.ias.unu.edu/proceedings/icibs/ibs/info/indonesia/bakrie1.htm.
(Diakses 6 Januari 2016)
Balai Penelitian Ternak. 2010. Panduan dan Budidaya Usaha Ternak Itik. Badan
Litbang Pertanian Propinsi Jawa Barat, Bogor.
Bidura IGNG., Sumardani NLG., Istri Putri T. dan Partama IBG. 2005. Pengaruh
pemberian ransum terfermentasi terhadap pertambahan berat badan, karkas
dan jumlah lemak abdomen pada itik Bali. JPPT. 33(4): 274 – 281.
Bidura IGNG., Candrawati DPMA. dan Warmadewi DA. 2010. Pakan Unggas,
Konvensional dan Inkonvensional. Udayana University Press, Denpasar.
Bidura IGNG., Puspani E., Warmadewi DA., Susila TGO. dan Sudiastra IW.
2014. Pengaruh penggunaan pollard terfermentasi dengan ragi tape dalam
ransum terhadap produksi telur ayam Lohmann Brown. Majalah Ilmiah
Peternakan. http://ojs.unud.ac.id. (Diakses 20 April 2015).
Brahmantiyo BR., Setioko. dan Prasetyo IH. 2002. Karakteristik pertumbuhan itik
Pegagan sebagai sumber plasma nutfah ternak. Seminar Nasional
Teknologi Peternakan dan Veteriner, Bogor. Majalah Ilmiah Peternakan.
17(1): 4-9.
Buckle KA., Edwards RA., Fleet., GH. dan Wotton M. 2007. Ilmu Pangan.
Terjemahan H Purnomo dan Adiono. Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Budiansyah A. 2010. Performan ayam Broiler yang diberi ransum yang
mengandung bungkil kelapa yang difermentasi ragi tape sebagai pengganti
sebagian ransum komersial. Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Peternakan. 13(5):
260-268.
http://pustaka.unpad.ac.id/http://www.ias.unu.edu/proceedings/icibs/ibs/info/indonesia/bakrie1.htmhttp://ojs.unud.ac.id/
-
Cazzaniga NJ. 2006. Pomaceae Canaliculata : Harmless and Useless in Its Natural
Realam (Argentina). In Joshi, R.C and Sebastian (Ed). Global Advances in
Ecology and Management of Apple Snail. PhilRice Ingnieria.
Choo YK., Kwon HJ., Oh ST., Kang CW., Kim HK., Hong EC., Heo KN., Lee
SK., An BK. 2014. Growth performance and carcass characteristics of
Korean native ducks fed diets with varying levels of limiting amino acids.
Asian-Aust J Anim Sci. (27):518-523.
Dewanti R. 2010. Pengaruh pejantan dan pakan terhadap fenotip pertumbuhan itik
Turi sampai umur delapan minggu. Seminar Nasional Unggas Lokal ke IV.
Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro. Hal 153-159.
Dewanti R., Irham M. dan Sudiyono. 2013. Pengaruh penggunaan enceng gondok
(Eichornia crassipes) terfermentasi dalam ransum terhadap persentase
karkas, non-karkas, dan lemak abdominal itik lokal jantan umur delapan
minggu. Buletin Peternakan. 37(1): 19-25.
Elevri PA. dan Putra SR. 2006. Produksi etanol menggunakan
Saccharomycescerevisiae yang diamobilisasi dengan agar batang. 1(2):
105-114.
Fasuyi AO. 2005. Nutrient composition and processing effects on cassava leaf
(Manihot esculenta Crantz) antinutrients. Pak J Nutr. (4):37–42.
Ferlina F.2009. Tempe. http://www.adln.lib.unair.ac.id/. (Diakses 16 Oktober
2015).
Hayati N. 2010. Pengaruh Konsentrasi Substrat dan pH Substrat terhadap
Produksi Bioetanol melalui Fermentasi Umbi Garut menggunakan Ragi
Tape, Skripsi S1. Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta,
Yogyakarta.
Hersoelistyorini W. dan Abdullah MB. 2010. Biokonversi limbah kulit singkong
menjadi pakan ternak berprotein tinggi. Prosiding. ISBN 978-979-98465-
6-3.
Hidayat N., Sukardi. dan Zubaidah E. 2000. Optimasi Konsentrasi ragi dan Lama
Inkubasi pada Fermentasi Tape. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Brawijaya. http://digilib.brawijaya.ac.id/virtuallibrary/mlg-warintek.
(Diakses 30 November 2015)
Hidayat N., Pradaga MC. dan Suhartini S. 2006. Mikrobiologi Industri. Andi:
Yogyakarta.
Hidayat MN., Hifizah A., Kiramang K. dan Astati. 2015. Rekayasa komposisi
kimia dedak padi dan aplikasinya sebagai ransum ayam buras.
http://unhas.ac.id. (Diakses 7 Desember 2015)
http://digilib.brawijaya.ac.id/virtuallibrary/mlg-warintekhttp://unhas.ac.id/
-
Lainawa J., Santa NM., Pandey J. dan Bagau B. 2014. Pemanfaatan sumberdaya
lokal sebagai bahan baku industri dan pakan alternatif dalam
meningkatkan pendapatan ternak puyuh organik di Kecamatan Sonder,
Kabupaten Minahasa. ISSN: 2407-8050. 1(2):383-387.
Kepmentan. 2013. Penetapan Rumpun Itik Pegagan. http: //bibit. ditjennak.
pertanian.go.id. (Diakses 15 Maret 2015)
Koni TNI., Therik JB. dan Kale PR. 2013. Pemanfaatan kulit pisang hasil
fermentasi Rhyzopus oligosporus dalam ransum terhadap pertumbuhan
ayam pedaging. J.Vet. 14 (3): 365-370.
Kurniawan LA., Atmomarsono U. dan Mahfudz LD. 2012. Pengaruh berbagai
frekuensi pemberian pakan dan pembatasan pakan terhadap pertumbuhan
tulang ayam broiler. Jurnal Agromedi. 30 (2): 14-22.
Mahmilia F. 2005. Perubahan nilai gizi tepung eceng gondok fermentasi dan
pemanfaatannya sebagai ransum ayam pedaging. J. Ilmu Ternak dan
Veteriner. 10 : 90-95.
Mangisah I., Sukamto B. dan Nasution MH. 2009. Implementasi daun eceng
gondok fermentasi dalam ransum itik. J.Indon.Trop.Anim.Agric. 34 (2):
128-133.
Miskiyah., Mulyawati I. dan Haliza W. 2006. Pemanfaatan ampas kelapa limbah
pengolahan minyak kelapa murni menjadi pakan. Seminar Nasional
Teknologi Peternakan dan Veteriner, Bogor 2006.
Nurhayani HM., Nuryati J. dan Aryantha INP. 2000. Peningkatan Kandungan
Protein Kulit Umbi Ubi Kayu Melalui Proses Fermentasi. JMS. 6(1): 1-12.
Pramudyati YS. 2003. Pengkajian Teknologi Pemeliharaan Itik di Sumatera
Selatan. Loka Pengkajian Teknologi Pertanian (LPTP) Puntikayu Sumatra
Selatan, Palembang.
Purwoko T. dan Pramudyanti IR. 2004. Pengaruh CaCO3 pada fermentasi asam
laktat oleh Rhizopus oryzae. Jurnal Mikrobiologi Indonesia. (9): 19-22.
Putra K. dan Nengah I. 1996. Pengaruh cara pemasakan terhadap kandungan
asam sianida dan vitamin C daun ubi kayu. Majalah Ilmiah
Teknologi Pertanian. Vol. 2.
No.2.http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/22964246.pdf. (Diakses 6
Januari 2016).
Rezae M., Moghaddam HN., Reza JP. dan Kermanshahi H. 2004. The effects
ofdietary protein and lysine levels on ayampedaging performance, carcass
characteristics and n excretion. International Journal of Poultry Science.
3(2):148-152.
-
Richana N. 2011. Bioetanol: Bahan Baku, Teknologi, Produksi dan Pengendalian
Mutu. Penerbit Nuansa, Bandung.
Rohmawati D., Djunaidi IH. dan Widodo E. 2015.Nilai nutrisi tepung kulit ari
kedelai dengan level inokulum ragi tape dan waktu inkubasi berbeda.
J.Ternak Tropika. 16(1): 30-33.
Rositawati I., Saifut N. dan Muharlien. 2010. Upaya peningkatan performan itik
Mojosari periode starter melalui penambahan temulawak (Curcuma
xanthoriza, roxb) pada pakan. J. Ternak Tropika. 11(2): 32-40.
Sagala, N. R. 2009. Pemanfaatan Semak Bunga Putih (Chromolena odorata)
terhadap Pertumbuhan dan IOFC dalam Ransum Burung Puyuh (Coturnix
coturnix japonica) Umur 1 Sampai 42 Hari, Skripsi S1. Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Santoso U. dan Aryani I. 2007. Perubahan komposisi kimia daun ubi kayu yang
difermentasi oleh EM-4. Jurnal Sain Peternakan Indonesia. 2(2): 53-56.
Sarwono B. 2000. Membuat Tempe dan Oncom. Jakarta, Penebar Swadaya.
Sembiring P., 2006. Biokonversi Limbah Pabrik Minyak Inti Sawit dengan
Phanerochaete chrysosporium dan Implikasinya Terhadap Performans
Ayam Broiler, Disertasi Doktor. Universitas Padjajaran, Bandung.
Septiani Y. 2004. Studi Karbohidrat, Lemak dan Protein pada Kecap dari Tempe,
Skripsi (S1). Fakultas MIPA Uninersitas Negeri Surakarta, Surakarta.
Septinova T., Kurtini N., Purwaningsih. dan Riyanti. 2009. Usage of treated
sharimp waste in ration and its effect on broiler live weight, carcass, giblet,
abdominal fat. J. Indon Trop Amin. Agric. 34 (2) June 2009.
Sinurat AP. 2000. Penyusunan Ransum Ayam Buras dan Itik. Pelatihan Proyek
Pengembangan Agribisnis Peternakan. Kantor Dinas Peternakan Propinsi
DKI Jakarta.
Sitohang RV., Herawati T. dan Lili W. 2012. Pengaruh pemberian dedak padi
hasil fermentasi ragi (Saccharomyces cerevisiae) terhadap pertumbuhan
biomassa Daphnia sp. Jurnal perikanan dan kelautan. ISSN 3(1): 65-72.
Steel RGD., Torrie JH. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika. Jakarta:
PT.Gramedia.
Sufi I., Rosyidi D. dan Djunaidi FH. 2015. Pengaruh Penggunaan Fermentasi
Dedak Padi dengan Cairan Rumen dalam Pakan terhadap Kuantitas
Kimia Daging Ayam Pedaging, Skripsi S1 (Tidak dipublikasikan).
Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang.
Supriyati D., Zaenudin IP., Kompiang P., Soekamto. dan Abdurachman. 2003.
Peningkatan mutu onggokmelalui fermentasi dan pemanfaatannya sebagai
-
bahan pakan ayam Kampung. Pros. Seminar NasionalTeknologi
Peternakan dan Veteriner, Bogor, 29 – 30September 2003.
Tarigan BR. 2008. Pemanfaatan Tepung Keong Sawah sebagai Subsitusi Tepung
Ikan dalam Ransum Terhadap Performans Kelinci Lepas Sapih, Skripsi
S1. Fakultas Pertanian Universitas SumateraUtara, Medan.
Tipteerasri T., Hanmoungjai W. dan Hanmoungjai P. 2009. Ethanol Production
from Crude Whey by Kluyveromycesmarxianus TISTR 5695. Chiang Mai
University, Thailand.
Wahju J. 2004. Ilmu Nutrisi Unggas. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Wardhono W. 2012. Pengaruh Rasio Penggunaan Daging Tutut dan Daging Sapi
terhadap Sensori Bakso Tutut, Skripsi S1 (Tidak dipublikasikan).
Universitas Bandung Raya.
Wobeto C., Correa AD., Abreu CMPD., Santos CD. dan Abreu JRD. 2006.
Nutrients in the cassava (Manihot esculenta Crantz) Leaf meal at three
ages of the plant. Cienc. Tecnol. Aliment. 26(4):865-869.
Yamin M. 2008. Pemanfaatkan ampas kelapa dan ampas kelapa fermentasi dalam
ransum terhadap efesiensi ransum dan income over feed cost ayam
pedaging. J. Agroland 15(2):135–139.
Yousuf MB., Belewu MA., Daramola JO. dan Ogundun NI. 2007.Protein
supplementary values of cassava, leucaena and gliricidia leaf meals in
goats fed low quality Panicum maximum hay. http://www.unilorin.edu.ng.
(Diakses 7 Desember 2015).
Yusuf N. dan Ali UL. 2015. Proximate analyses of different samples of egg shells
obtained from Sokoto Market in Nigeria. ISSN: 2319-7064. 4(3):564-566.
Yuwanta T. 2004. Dasar Ternak Unggas. Kanisius, Jakarta.
Zahra AA., Sunarti D. dan Suprijatna E. 2012. Pengaruh pemberian pakan bebas
pilih (Free choice feeding) terhadap performans produksi telur burung
puyuh (Coturnix coturnix japonica). Animal Agricultural Journal. (1):1-
11.
Zainuddin D. 2004. Strategi pemanfaatan pakan sumberdaya lokal dan perbaikan
manajemen ayam lokal. Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi
Pengembangan Ayam Lokal. Balai Penelitian Ternak, Bogor.
Zaman Q., Suparno G., dan Hariani D. 2013. Pengaruh kiambang (Salvinia
molesta) yang difermentasi dengan ragi tempe sebagai suplemen pakan
terhadap peningkatan biomassa ayam pedaging. Lentera Bio, 2(1): 131-
137.
http://www.unilorin.edu.ng/