skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di tk regency jakarta. pendidikan sd ditempuh pada tahun...

77
SKRIPSI APLIKASI STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DALAM PENGENDALIAN VOLUME BERSIH SUSU FRISIAN FLAG COKLAT UHT (ULTRA HIGH TEMPERATURE) DI PT. FRISIAN FLAG INDONESIA PLANT CIRACAS, JAKARTA Oleh DARMASTUTI DIAN PRATIWI F24102106 2006 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Upload: dinhmien

Post on 21-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

SKRIPSI

APLIKASI STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DALAM

PENGENDALIAN VOLUME BERSIH SUSU FRISIAN FLAG COKLAT

UHT (ULTRA HIGH TEMPERATURE) DI PT. FRISIAN FLAG

INDONESIA PLANT CIRACAS, JAKARTA

Oleh

DARMASTUTI DIAN PRATIWI

F24102106

2006

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

Page 2: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

Darmastuti Dian Pratiwi. F24102106. Aplikasi Statistical Process Control (SPC) Dalam Pengendalian Volume Bersih Susu Frisian Flag Coklat UHT (Ultra High Temperature) Di PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas, Jakarta. Di bawah bimbingan Dr. Ir. Yadi Haryadi, MSc. (2006)

RINGKASAN

Statistical Process Control adalah suatu cara pengendalian proses yang dilakukan melalui cerminan/gambaran statistik pergerakan data diantara rentang batas toleransi penyimpangan tertentu. Metodologi yang dilakukan mencakup pengumpulan dan analisis data kuantitatif. Penentuan dan interpretasi dari pengukuran-pengukuran yang telah dilakukan dapat menjelaskan baik tidaknya suatu proses atau operasi. Tujuan utama pengendalian proses ini adalah untuk peningkatan kualitas proses produksi agar dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan, serta mengurangi kerugian yang dapat dialami produsen. Pengendalian proses yang dikaji selama periode magang di PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas adalah proses pengolahan susu Frisian Flag Coklat UHT (Ultra High Temperature). Salah satu karakteristik mutu dari produk ini adalah volume bersihnya. Kurang cermatnya pengendalian proses pembuatan susu Frisian Flag Coklat UHT menyebabkan parameter mutu tersebut beragam dan sering menyimpang dari spesifikasi. Tujuan dari kegiatan magang ini adalah mengkaji penyimpangan volume bersih susu Frisian Flag Coklat UHT melalui penggunaan bagan kendali, serta menganalisa penyebab-penyebab penyimpangan tersebut. Metode yang dilakukan adalah melalui observasi lapang yang mencakup wawancara dan pengamatan, dilanjutkan dengan studi pustaka, pengambilan data dan analisa. Proses pengambilan dan metode pengukuran contoh yang dilakukan sama seperti pengendalian volume bersih yang dilakukan oleh Departemen Quality Control PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas, Jakarta. Analisis data yang dilakukan adalah dengan menggunakan teknik bagan kendali proses (control chart) X-bar dan R Untuk mengetahui faktor-faktor yang mungkin berpengaruh terhadap variasi volume bersih susu Frisian Flag Coklat UHT digunakan teknik brainstorming dan pembuatan diagram sebab-akibat. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa mutu proses produksi susu Frisian Flag Coklat UHT untuk karakteristik volume bersih belum terkendali secara statistik. Pada bagan kendali X-bar susu Frisian Flag Coklat UHT volume 115 ml line 1 didapatkan CL (Control Limit) nya adalah 114.926 ml dan 2.061 ml untuk bagan kendali R. CL pada line 2 adalah 114.960 ml untuk bagan kendali X-bar dan 1.746 ml untuk bagan kendali R. Pada bagan kendali X-bar susu Frisian Flag Coklat UHT volume 200 ml line 1 didapatkan CL-nya adalah 199.762 ml dan CL pada bagan kendali R adalah 3.179 ml. Sedangkan untuk line 2, CL pada bagan kendali X-bar adalah 198.525 ml dan 2.619 ml untuk bagan kendali R. Hasil analisis diagram sebab-akibat yang diperoleh dari hasil brainstorming menunjukkan bahwa faktor-faktor utama yang berpengaruh terhadap keragaman mutu volume bersih adalah manajemen, metode, mesin, dan manusia. Faktor yang termasuk ke dalam manajemen adalah pengawasan pada

Page 3: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

shift 3 sedangkan pada metode adalah sampling. Untuk manusia, faktor-faktornya adalah kekurangtelitian, keterampilan/keahlian serta motivasi dalam bekerja. Mesin terbagi lagi menjadi homogenizer, tegangan listrik, PLC (Process Logic Control), dan outlet valve.

Page 4: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

APLIKASI STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DALAM

PENGENDALIAN VOLUME BERSIH SUSU FRISIAN FLAG COKLAT

UHT (ULTRA HIGH TEMPERATURE) DI PT. FRISIAN FLAG

INDONESIA PLANT CIRACAS, JAKARTA

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan

Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh

DARMASTUTI DIAN PRATIWI

F24102106

2006

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

Page 5: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

APLIKASI STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DALAM

PENGENDALIAN VOLUME BERSIH SUSU FRISIAN FLAG COKLAT UHT (ULTRA HIGH TEMPERATURE) DI PT. FRISIAN FLAG

INDONESIA PLANT CIRACAS, JAKARTA

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh DARMASTUTI DIAN PRATIWI

F24102106

Dilahirkan di Jakarta pada tanggal 20 Februari 1985

Tanggal lulus : 21 Juli 2006 Menyetujui,

Bogor, Agustus 2006

Dr. Ir. Yadi Haryadi, MSc. Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Dr. Ir. Dahrul Syah, MSc., Agr. Ketua Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan

Page 6: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 20 Februari

1985. Penulis adalah anak kedua dari dua bersaudara putri

pasangan Drs. Hadi Hardjono dan Rini Gayatri Suryowati.

Penulis memulai pendidikan formalnya pada tahun 1988-1990

di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun

1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999

penulis melanjutkan pendidikannya di SMP Yasporbi I

Jakarta. Selepas SMP, penulis melanjutkan pendidikannya di SMU Labschool

Rawamangun Jakarta hingga tahun 2002. Pada tahun yang sama penulis diterima

sebagai mahasiswa IPB pada Departemen Teknologi Pangan dan Gizi (yang saat

ini menjadi Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan), Fakultas Teknologi

Pertanian IPB melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru).

Selama kuliah penulis aktif di beberapa organisasi baik di dalam maupun

di luar kampus, yaitu menjadi staf di World Wildlife Fund Indonesia, Cat Fancy

Indonesia, HIMITEPA (Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan), Food

Chat Club, IAAS (International Association of Students in Agricultural and

Related Sciences) Local Committee IPB, dan fgW student Forum. Selain itu,

penulis juga pernah mengikuti berbagai macam kepanitiaan yang diadakan oleh

organisasi-organisasi tersebut. Selama menjadi mahasiswa di IPB penulis

memperoleh beberapa penghargaan yaitu juara pada The 4th National Student

Paper Competition on Food Issues, dan juara menulis Surat Kritik dan Saran

untuk Menteri Pertanian Republik Indonesia. Selain itu penulis juga terpilih dalam

kegiatan Unilever Business Week 2005. Untuk kegiatan akademik, penulis terpilih

menjadi Asisten Praktikum mata kuliah Mikrobiologi Pangan.

Sebagai syarat memperoleh gelar sarjana penulis melakukan kegiatan

magang selama empat bulan di PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas, Jakarta.

Hasil kegiatan tersebut disusun dalam bentuk skripsi dengan judul “Aplikasi

Statistical Process Control (SPC) Dalam Pengendalian Volume Bersih Susu

Frisian Flag Coklat UHT (Ultra High Temperature) di PT. Frisian Flag Indonesia

Plant Ciracas, Jakarta” dengan bimbingan Dr. Ir. Yadi Haryadi, MSc.

Page 7: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat

serta karunia sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam

penyelesaian skripsi ini :

1. Dr.Ir.Yadi Haryadi, M.Sc atas bimbingannya selama penulis menjadi

mahasiswa di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB.

2. Ir. Maya Surjadewi selaku pembimbing lapang yang telah meluangkan

waktunya untuk membimbing dan memberikan perhatian selama penulis

magang di PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas, Jakarta.

3. Bapak Kumpul Gunadi yang telah memberikan kesempatan pada penulis

untuk menyelesaikan tugas akhir di PT. Frisian Flag Indonesia Plant

Ciracas, Jakarta.

4. Dr. Ir. Muhamad Arpah, M.Si dan Ir. Budi Nurtama, M.Agr atas

kesediaannya menguji penulis saat ujian akhir sarjana serta atas saran-

saran yang sangat berharga bagi perbaikan skripsi ini.

5. Keluarga penulis, Papa, Mama, serta Mas Bayu yang selalu mendukung

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu.

6. Tri Pujihartono yang telah memberikan dukungan, perhatian, bantuan,

serta semangat. Terimakasih atas hari-hari yang luar biasa selama magang.

7. Bu Retno, Pak Aryo, Pak Priyo, Pak Thomas, Bu Antie, Pak Hari, Mbak

Wiwik, Pak Bambang, Pak Ananto, Mbak Pungki, Mas Hendra, Pak Erik,

Pak Teguh, Pak Togam, Meneer Ekke, Mr. Sardar, Pak Muhaemin, Pak

Cece, Pak Bahri, serta Pak Iwat yang selalu membantu dan mendukung

penulis selama magang. Terimakasih karena banyak sekali pelajaran yang

dapat penulis peroleh dari semuanya.

8. Zarina dan Dadik atas ketulusannya dalam membantu penulis mengurus

segala hal untuk menyelesaikan skripsi dan juga menyukseskan ujian akhir

sarjana. Herold, Shinta dan Yoga yang telah membantu penulis untuk

mempelajari bahan-bahan kuliah secara komprehensif.

Page 8: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

ii

9. Desma, Kak Gembit, Mas Reza, Budiman, serta Yoseph yang telah

memberikan masukan-masukan berharga untuk penyelesaian skripsi ini.

10. Woro, Elvina, Ribka, Randy, Adrinal, Farah, Putra, Nanda, Arti, Kanyaka,

Yudhan, Yulizar, Irene, Alina, Didin, Steisi, Ajeng, Irwan, Tisa, Dora,

Nuy, Novi, Dita, Kak Ivan, Mario, Kak Opik, Juki, Ponde, Agung,

Devina, Nindi, David, Ika, Mas Faisal dan Mas Denny atas dukungan serta

kebersamaannya dengan penulis disaat-saat penulis membutuhkan

penyegaran dalam membuat tugas akhir. Serta seluruh teman-teman D1

(Arvi, Ratry, Inggrid dan tentunya Woro) atas kerjasamanya yang luar

biasa selama penulis menjadi mahasiswa di IPB.

11. Tasya, Epin, Dita, Dewi, Alma, Iyas, Widhi, Fathur, Dicky, VJ, Utiek,

Nissa, Lukman, dan Ika, teman-teman seperjuangan dari SMU Labschool

Rawamangun Jakarta yang selalu mendukung dan menemani penulis.

12. Teman-teman Unilever Business Week 2005, Be’e, Pandu, Aldi, Bondan,

Hendry, Lady, Dinda, Adi, Anjar, Celly, Shinta, Lia, Oche, Achie, Mas

Ferry, Andrew, Neneng, Arya dan Gatot yang tidak pernah berhenti

menyemangati penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, penulis

mengucapkan banyak terimakasih.

Jakarta, Juli 2006

Penulis

Page 9: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...................................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................................

DAFTAR TABEL .........................................................................................

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................

I. PENDAHULUAN ......................................................................................

A. LATAR BELAKANG ...........................................................................

B. TUJUAN ................................................................................................

1. Umum .................................................................................................

2. Khusus ...............................................................................................

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN ....................................................

A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN .....................

B. PRODUK YANG DIHASILKAN ........................................................

C. LOKASI PABRIK .................................................................................

1. Tata Letak Pabrik ..............................................................................

2. Tenaga dan Utilitas ............................................................................ D.

D. MANAJEMEN ......................................................................................

1. Struktur Organisasi Perusahaan ........................................................

2. Ketenagakerjaan ...............................................................................

III. TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................

A. MUTU ...................................................................................................

B. PENGENDALIAN PROSES SECARA STATISTIK ..........................

C. BRAINSTORMING ................................................................................

D. DIAGRAM SEBAB-AKIBAT (FISHBONE DIAGRAM) ....................

E. BAGAN KENDALI ..............................................................................

F. KAPABILITAS PROSES ......................................................................

i

iii

vi

vii

vii

1

1

2

2

2

4

4

5

6

6

7

11

11

12

14

14

15

16

17

18

22

Page 10: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

iv

IV. PROSES PRODUKSI SUSU FRISIAN FLAG COKLAT UHT

(ULTRA HIGH TEMPERATURE) .......................................................

A. BAHAN BAKU ....................................................................................

1. Susu Segar (Fresh Milk) ...................................................................

2. Skim Milk Powder (SMP) .................................................................

3. Gula (Sukrosa) ..................................................................................

4. Bubuk Coklat (Cocoa Powder) .........................................................

5. Vitamin ..............................................................................................

6. Stabilizer ...........................................................................................

B. PROSES PENGOLAHAN ....................................................................

1. Penerimaan Susu Segar (Fresh Milk) dan Pasteurisasi .....................

2. Persiapan Bahan ................................................................................

3. Mixing ...............................................................................................

4. Sterilisasi ...........................................................................................

5. Pengisian dan Pengepakan ................................................................

V. METODOLOGI ........................................................................................

A. OBSERVASI LAPANG .......................................................................

B. STUDI PUSTAKA ................................................................................

C. PENGUMPULAN DATA .....................................................................

D. TEKNIK ANALISIS DATA ..................................................................

1. Bagan Kendali X-bar dan R ..............................................................

2. Brainstorming ...................................................................................

3. Diagram Sebab-Akibat (Fishbone Diagram) ....................................

4. Kapabilitas Proses .............................................................................

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................

A. OBSERVASI TERHADAP PERMASALAHAN ................................

B. MENEMUKAN FAKTOR MASALAH ...............................................

1. Manusia .............................................................................................

2. Metode ..............................................................................................

3. Mesin .................................................................................................

4. Manajemen ........................................................................................

C. CORRECTIVE ACTION PLANS ...........................................................

23

23

23

24

24

25

25

25

26

26

27

27

28

28

30

30

30

30

32

32

34

34

35

36

36

41

41

42

43

43

44

Page 11: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

v

46

46

46

47

49

VII. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................

A. KESIMPULAN ......................................................................................

B. SARAN .................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

LAMPIRAN ....................................................................................................

Page 12: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

vi

5

23

24

32

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Produk yang dihasilkan oleh PT. Frisian Flag Indonesia Plant

Ciracas .....................................................................................

Tabel 2. Komposisi kimiawi rataan susu sapi dan variasinya ...............

Tabel 3. Sumber susu segar PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas ..

Tabel 4. Spesifikasi volume bersih liquid carton pack .........................

Page 13: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

vii

18

19

21

32

38

38

39

39

45

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Struktur diagram sebab-akibat ................................................

Gambar 2. Diagram alir penggunaan bagan-bagan kendali ......................

Gambar 3. Gambar bagan kendali secara umum ......................................

Gambar 4. Diagram alir pengukuran volume bersih (ml) .........................

Gambar 5. Bagan Kendali X-bar dan R susu Frisian Flag Coklat UHT 115

ml line 1 ..................................................................................

Gambar 6. Bagan Kendali X-bar dan R susu Frisian Flag Coklat UHT 115

ml line 2 ...................................................................................

Gambar 7. Bagan Kendali X-bar dan R susu Frisian Flag Coklat UHT 200

ml line 1 ...................................................................................

Gambar 8. Bagan Kendali X-bar dan R susu Frisian Flag Coklat UHT 200

ml line 2 ..................................................................................

Gambar 9. Diagram Ishikawa variasi volume bersih susu Frisian Flag

Coklat UHT .............................................................................

Page 14: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

viii

50

51

52

53

54

55

56

57

58

60

62

63

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Struktur organisasi PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas ...

Lampiran 2. Diagram alir proses penerimaan susu segar dan pasteurisasi ....

Lampiran 3. Diagram alir proses pembuatan susu Frisian Flag Coklat UHT

Lampiran 4. Data carton pack BCCO 115 ml ntuk uji ANOVA ..................

Lampiran 5. Uji ANOVA untuk carton pack BCCO 115 ml .......................

Lampiran 6. Data carton pack BCCO 200 ml untuk uji ANOVA ................

Lampiran 7. Uji ANOVA untuk carton pack BCCO 200 ml .......................

Lampiran 8. Konstanta bagan kendali ...........................................................

Lampiran 9. Data volume bersih susu Frisian Flag Coklat UHT 115 ml line 1

Lampiran 10. Data volume bersih susu Frisian Flag Coklat UHT 115 ml line 2

Lampiran 11. Data volume bersih susu Frisian Flag Coklat UHT 200 ml line 1

Lampiran 12. Data volume bersih susu Frisian Flag Coklat UHT 200 ml line 2

Page 15: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

1

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Era globalisasi mengakibatkan perubahan yang cukup besar di dalam

dunia usaha termasuk industri manufaktur serta perdagangan barang dan jasa. Era

pasar bebas yang pada prinsipnya tidak ada pembatasan di dalam perdagangan

antar negara, menyebabkan setiap produk yang berupa barang dan jasa dari

berbagai negara dapat masuk ke Indonesia secara bebas, demikian pula

sebaliknya. Hal ini menimbulkan ketatnya persaingan di tingkat produsen

(perusahaan) di dalam menawarkan produknya ke konsumen. Persaingan yang

terjadi bukan hanya dilihat dari seberapa tinggi tingkat produktivitas perusahaan,

namun lebih cenderung ke arah seberapa rendah tingkat harga yang ditawarkan

produsen ke konsumen dengan mutu yang lebih baik.

Untuk menjaga konsistensi mutu produk dan jasa yang dihasilkan dan

sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar, perlu dilakukan pengendalian mutu

(quality control) atas aktivitas proses yang dijalani. Dari pengendalian mutu yang

berdasarkan inspeksi dengan penerimaan produk yang memenuhi syarat dan

penolakan yang tidak memenuhi syarat sehingga banyak bahan, tenaga, dan waktu

yang terbuang, muncul pemikiran untuk menciptakan sistem yang dapat

mencegah timbulnya masalah mengenai mutu agar kesalahan yang pernah terjadi

tidak terulang lagi (Ariani, 1999).

Salah satu teknik kegiatan pengendalian mutu yang dapat digunakan suatu

industri adalah pengendalian mutu secara statistik (Statistical Process Control).

Statistical Process Control adalah suatu cara pengendalian proses yang dilakukan

melalui pengumpulan dan analisis data kuantitatif selama berlangsungnya proses

produksi, serta penentuan dan intrepretasi hasil pengukuran-pengukuran yang

telah dilakukan, sehingga diperoleh gambaran yang menjelaskan baik tidaknya

suatu proses untuk peningkatan mutu produk agar memenuhi kebutuhan dan

harapan pelanggan (Gaspersz, 1998).

Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, salah satu industri

yang cukup berkembang pesat adalah industri pengolahan susu. Industri

pengolahan susu merupakan jenis usaha yang cukup banyak dilakukan dan

Page 16: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

2

jumlahnya semakin bertambah. Hal ini disebabkan karena permintaan konsumen

terhadap produksi susu relatif meningkat dan masyarakat semakin mengerti

pentingnya kebutuhan akan gizi, sehingga keberadaannya sangat penting. Salah

satu industri yang bergerak di bidang pengolahan susu adalah PT. Frisian Flag

Indonesia, Jakarta.

Kegiatan magang di PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas difokuskan

pada pengendalian volume bersih susu Frisian Flag Coklat UHT (Ultra High

Temperature). Produk Frisian Flag Coklat UHT merupakan produk susu UHT

yang paling banyak diproduksi di PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas,

Jakarta. Ketidaktepatan volume bersih produk akan berdampak kerugian terhadap

salah satu pihak, dalam hal ini produsen atau konsumen. Apabila volume bersih

lebih tinggi dari spesifikasi, pihak produsen akan dirugikan dan pihak konsumen

akan diuntungkan, demikian pula sebaliknya.

B. TUJUAN

1. Umum

a. Memberi kesempatan untuk menerapkan ilmu dan keterampilan profesi

yang didapat untuk menganalisa, mengobservasi, serta memecahkan

masalah yang ada di dalam industri pangan.

b. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan kemampuan profesi serta

menambah pengalaman mahasiswa melalui penerapan ilmu, latihan kerja,

dan pengamatan.

c. Melatih ketrampilan, sikap kooperatif, serta kemampuan dalam

berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat luas sebagai suatu

persiapan untuk memasuki dunia kerja nyata.

d. Memperkenalkan dan memberikan gambaran nyata dunia industri beserta

permasalahan yang ada di dalamnya.

2. Khusus

a. Mengaplikasikan bagan kendali untuk mengendalikan volume bersih susu

Frisian Flag Coklat UHT di PT Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas,

Jakarta.

Page 17: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

3

b. Mengaplikasikan teknik brainstorming untuk menyusun diagram sebab-

akibat.

c. Menyusun diagram sebab-akibat untuk mengetahui faktor-faktor yang

berpeluang menjadi penyebab ketidaktepatan volume bersih pada susu

Frisian Flag Coklat UHT (Ultra High Temperature) di PT Frisian Flag

Indonesia Plant Ciracas, Jakarta.

d. Menghitung kemampuan proses (process capability) apabila proses sudah

terkendali.

Page 18: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

4

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN

PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas didirikan pada tanggal 5

November 1973, dengan nomor Akte Pendirian : 23 tahun 1973 dengan status

permodalan Indonesia - Hongkong – Amerika. Nama perusahaan pada saat itu

adalah PT. Foremost Indonesia, dan produk yang dihasilkan pertama kali adalah

susu kental manis dengan merek “FOREMOST”. Namun karena ketatnya

persaingan pasar, produk ini kurang diterima pasaran.

Pada tahun 1976 PT. Friesche Vlag Indonesia mengambil alih perusahaan

karena alasan manajemen, dan status permodalan menjadi Indonesia – Belanda,

dengan nama perusahan PT. Foremost Indonesia. Produk yang dihasilkan adalah

susu kental manis dan susu cair siap minum yang terdiri atas susu cair (sterilized

milk) dalam kemasan botol dan carton pack (UHT milk) dengan merek “FRISIAN

FLAG” atau “SUSU BENDERA”. Izin usaha diperoleh dari Departemen

Perindustrian pada tanggal 5 November 1988 dengan Nomor : 433/DJAI/IUT-

I/PMA/XI/88.

PT. Foremost Indonesia, PT. Friesche Vlag, dan PT. Tesori Mulia

merupakan bagian dari Susu Bendera Group. PT. Tesori Mulia merupakan

perusahan yang bergerak dalam bidang distribusi dan pemasaran yang bertugas

untuk mendistribusikan dan memasarkan seluruh produk-produk bermerek susu

bendera.

Pada tanggal 1 September 2003 nama PT. Foremost Indonesia, PT.

Friesche Vlag Indonesia, dan PT. Tesori Mulia berubah menjadi PT. Frisian Flag

Indonesia. Selama perjalanannya, Susu Bendera Group telah mendapatkan

sertifikat ISO 9001: 2000. Dalam pengendalian mutu produk, PT. Frisian Flag

Indonesia menerapkan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP)

untuk menjamin bahwa hanya produk yang aman dikonsumsi saja yang diterima

konsumen. PT. Frisian Flag Indonesia telah mendapatkan sertifikat HACCP dari

SGS dgn nomor sertifikat BE02/3044HA.

Page 19: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

5

PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas memiliki lahan seluas 4.4 ha atau

44000 m2, yang terdiri atas bangunan untuk pengolahan, gudang, kantor, kantin,

mushola, serta tempat parkir.

B. PRODUK YANG DIHASILKAN

PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas menghasilkan berbagai macam

produk susu yang diproduksi hingga saat ini dan produk-produk tersebut hanya

dipasarkan dalam negeri. Produk yang dihasilkan terbagi menjadi dua jenis yaitu

susu kental manis dan susu cair. Susu cair terbagi lagi menjadi dua yaitu susu

steril dan susu UHT (Ultra High Temperature). Macam produk secara

keseluruhan dapat dilihat di Tabel 1.

Tabel 1. Produk yang dihasilkan oleh PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas Merek Produk Jenis produk

Frisian Flag

OMELA

Frisian Flag Coklat

Frisian Flag Full Cream

Frisian Flag Strawberry

Frisian Flag Banana

Yes! Coklat

Yes! Strawberry

Yes! Orange

Yes! Mango

Fristi Vanila

Fristi Coklat

Fristi Strawberry

Susu Kental Manis Full Cream

Susu Kental Manis Coklat

Krimer Kental Manis

Krimer Kental Manis

Susu Steril dan UHT

Susu Steril dan UHT

Susu Steril dan UHT

Susu Steril

Susu steril dalam botol dan UHT

Susu steril dalam botol dan UHT

Minuman susu asam rendah

Minuman susu asam rendah

Susu UHT

Susu UHT

Susu UHT

Sumber : Departemen Quality Control PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas, Jakarta

Page 20: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

6

C. LOKASI PABRIK

PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas terletak di jalan Raya Bogor km.

26 Ciracas, Jakarta Timur. Gedung PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas

terdiri dari beberapa bagian, yaitu untuk ruang pengolahan, ruang pengemasan,

ruang pembuatan kaleng, gudang bahan mentah dan produk jadi, ruang generator

(diesel), ruang ketel uap, tempat pengolahan air, tempat pengolahan limbah,

laboratorium, kantor, toilet, kantin, dan lapangan khusus parkir.

1. Tata letak pabrik

Secara garis besar PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas terdiri atas tiga

bangunan utama yaitu dairy building, service dan auxiliary building, serta

storage building. Dairy building adalah bangunan pabrik atau ruang produksi

yang terdiri atas ruang pengolahan, ruang pengemasan, gudang penyimpanan

finished good, dan ruang pengawasan mutu (Quality Control). Ruang

pengolahan terdiri atas ruang penerimaan bahan baku (fresh milk), ruang

pengolahan susu steril, susu UHT, dan susu SKM. Ruang pengemasan terdiri

dari ruang pembuatan kaleng (can making line), ruang pengisian (filling)

untuk botol, combibloc (carton pack), dan SKM, ruang pemberian label

(labeling) untuk susu steril dan SKM, serta ruang pengepakan (packaging).

Gudang penyimpanan dikhususkan untuk produk jadi (finished good) yaitu

susu steril, sedangkan untuk susu UHT dan SKM setelah dikemas dalam

karton langsung dikirim ke Logistic Provider YCH untuk didistribusikan.

Penyimpanan bahan baku (raw material) dilakukan pada ruang terpisah

dengan ruangan penyimpanan produk jadi. Gudang raw material berada pada

bangunan lain (storage building) yang terletak di seberang PT. Frisian Flag

Indonesia.

Service dan auxiliary building terletak dalam satu bangunan, yaitu service

building terletak pada lantai satu dan auxiliary building terletak pada lantai

dua. Service building merupakan bangunan untuk mesin atau peralatan

mekanik. Bangunan ini terdiri atas ruang boiler, ruang genset, ruang suku

cadang atau sparepart, ruang air kompresor dan ruang refrigerasi, sedangkan

auxiliary building terdiri dari kantor utama. Pada lantai satu tersebut juga

Page 21: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

7

terdapat kantin, toilet dan loker, laundry, serta mushola. Di bagian depan

pabrik terdapat jalan, lahan parkir, pos satpam, dan taman.

2. Tenaga dan utilitas

Utilitas adalah sarana-sarana yang diperlukan untuk menunjang kegiatan

produksi. Utilitas merupakan sarana yang tidak langsung berhubungan dengan

proses produksi tetapi keberadaannya sangat diperlukan.

a. Pengadaan air

Ketersediaan air bersih merupakan salah satu pertimbangan dalam

penentuan lokasi pabrik. Air digunakan untuk bahan baku produksi, boiler,

sanitasi alat dan ruangan, media pemanas dan pendingin dalam alat

preheater juga alat pasteurisasi. Selain itu air juga digunakan untuk

keperluan toilet seperti wastafel. Kebutuhan air dipenuhi oleh sumur dan

PDAM.

PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas memiliki 4 buah sumur (deep

well) dengan kedalaman 150 meter. Masing-masing sumur dilengkapi

pompa yang diletakkan pada kedalaman 60 meter dengan kapasitas

50m3/jam. Semua kebutuhan air yang digunakan oleh pabrik telah melalui

proses pengolahan (treated water).

Proses pengolahan air yang dilakukan adalah pemompaan air dari

sumur dan kemudian dialirkan ke reservoir yang mempunyai kapasitas 80

m3. Kecepatan aliran air yang masuk ke dalam reservoir adalah 30m3/jam.

Penyimpanan air dalam reservoir bertujuan untuk memisahkan air dengan

partikel yang besar. Setelah itu, air dipompa ke sand filter oleh tiga filter

yang masing-masing mempunyai kecepatan aliran 50m3/jam. Di dalam

sand filter terdapat pasir silika yang berukuran 816 mesh. Pasir silika ini

berfungsi untuk menyaring air dan menghilangkan lumpur yang

mengapung.

Setelah disaring, air disimpan di dalam reservoir lain dengan kapasitas

400m3. Kemudian air dipompa dengan kecepatan aliran 100m3/jam untuk

dilewatkan pada 12 lampu UV yang masing-masing mempunyai daya

1000 MWsec/cm2. Tujuan dilewatkannya air pada lampu UV ini adalah

Page 22: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

8

untuk membunuh mikroba yang terdapat pada air. Air yang telah bebas

dari mikroba ini siap digunakan untuk proses produksi, kebutuhan boiler,

refrigerant, sanitasi, dan keperluan toilet. Air yang berasal dari PDAM

langsung dipompa ke reservoir dan bercampur dengan air sumur.

Kemudian air ini dilewatkan ke lampu UV.

b. Pengadaan listrik

PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas menggunakan listrik dari PLN

sebagai sumber energi listrik utama. Energi listrik ini digunakan untuk

menjalankan semua mesin, penerangan, dan peralatan elektronik lainnya.

Listrik dari PLN ini terbagi atas dua gardu yang masing-masing

kapasitasnya sebesar 2.500 A dan 1.650 A, atau sebesar 4.150 kVA.

Sebelum digunakan listrik ini perlu diolah terlebih dahulu.

Listrik dengan daya 4.150 kVA dari gardu milik PLN ini dialirkan ke

MVDP (Main Voltage Distribution Panel). MVDP akan mengalirkan ke

dua buah travo step down yang akan menurunkan tegangan menjadi 380

Volt dialirkan ke dua buah panel LVMDP (Low Voltage Main Distribution

Panel) I dan II.

Dari LVMDP listrik dialirkan ke MCB (Main Circuit Breaker) yang

akan membagi aliran ke dalam sub-MDP (Main Distribution Panel). Sub-

MDP merupakan panel distribusi utama yang melayani beberapa panel

beban seperti lampu, panel AC, panel motor, panel control, dan sebagainya

dengan tegangan 380/220 volt.

Apabila listrik dari PLN terputus, PT. Frisian Flag Indonesia

mengoperasikan tiga unit genset yang berfungsi sebagai cadangan tenaga.

Genset ini mampu menghasilkan tenaga listrik maksimal 1.415 kW, dua

genset menghasilkan tenaga sebesar 500 kW dan satu genset menghasilkan

tenaga sebesar 415 kW. Listrik dari genset ini akan dialirkan ke panel

sinkronisasi. Setelah arus listrik ini stabil maka dialirkan ke panel LVMDP

untuk digunakan.

c. Pengadaan steam/uap

Steam digunakan untuk memanaskan air yang digunakan pada proses

pasteurisasi dan steridial serta untuk pencucian alat secara CIP (Clean In

Page 23: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

9

Place). Steam dihasilkan dari empat unit boiler yang masing-masing

berkapasitas 4, 8, 10, dan 12 ton. Boiler ini menghasilkan steam dengan

tekanan 8 bar dan suhu 250-3000C. Keperluan maksimum steam untuk

proses produksi sebesar 25 ton sehingga keperluan tersebut terpenuhi oleh

tiga boiler.

Sumber air yang digunakan pada boiler berasal dari tangki air yang

berkapasitas 3000m3. Air dalam tangki terdiri dari air sumur dan

kondensat. Air kondensat ini merupakan hasil kondensasi steam dari

proses produksi. Sedangkan air sumur yang masuk ke tangki air terlebih

dahulu ditambahkan softener. Softener yang ditambahkan adalah resin S

100 kation. Air ini dipompa ke dalam boiler dengan kecepatan aliran

30m3/jam dan tekanan 10 bar.

d. Pengadaan udara bertekanan

Udara bertekanan digunakan untuk mengoperasikan valve dan untuk

membersihkan debu di bagian alat-alat tertentu.

e. Pengadaan pendingin

Proses pendinginan dilakukan dengan kompresor sebanyak enam unit,

empat unit berdaya 110 kW, satu unit berdaya 90 kW dan satu unit

berdaya 75 kW. Kompresor ini menggunakan amonia sebagai refrigerant.

Sistem pendinginan menggunakan enam unit kondensor yang kapasitas

totalnya berjumlah 5.000.000 kkal/jam.

Dari enam kondensor, empat kondensor mengalirkan amonia ke ice

bank dan satu kompresor lagi mengalirkan amonia ke chiller. Ice bank

akan menghasilkan air dingin bersuhu 0-2oC. Air dingin ini digunakan

untuk proses pendinginan pada pengolahan SKM dan susu UHT. Chiller

akan menghasilkan air dingin bersuhu 2-4oC. Air dingin ini digunakan

untuk sterilisasi, proses produksi dan tangki penyimpanan susu.

Sedangkan, air dingin untuk fan cooling ruang operator berasal dari

kondensor yang berbeda.

Prinsip kerja sistem pendingin ini adalah sebagai berikut : kompresor

akan mengkompresi amonia hingga menjadi gas dengan tekanan dan suhu

tinggi. Amonia berwujud gas ini akan dialirkan ke kondensor. Kondensor

Page 24: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

10

akan mengkondensasi gas amonia pada kondisi suhu dan tekanan tinggi.

Gas amonia mulai berubah wujud menjadi cair. Selanjutnya amonia yang

masih berwujud cair dan gas dialirkan ke expansion valve. Di expansion

valve, amonia dikondisikan pada tekanan dan suhu rendah sehingga

seluruh amonia menjadi berwujud cair. Amonia cair akan mengalir ke

evaporator. Di evaporator, amonia cair dipaksa menguap dengan

mengambil kalor dari lingkungan. Pertukaran kalor dari lingkungan ke

sistem menyebabkan suhu lingkungan menjadi rendah dan suhu amonia

tinggi. Karena suhu yang tinggi, amonia kembali berubah wujud menjadi

gas dan dialirkan kembali ke kompresor.

f. Penanganan limbah

Setiap pengolahan bahan mentah menjadi produk jadi akan

menghasilkan limbah. Limbah yang dihasilkan harus mengalami perlakuan

pendahuluan sehingga limbah tersebut tidak berbahaya jika dibuang ke

lingkungan. Limbah PT.. Frisian Flag Indonesia terdiri atas limbah padat,

limbah cair, dan limbah gas.

1) Limbah padat

Penanganan terhadap buangan sisa kegiatan domestik, buangan

kegiatan admistrasi dan lumpur ditampung pada tempat pembuangan

sampah yang terletak di belakang perusahaan. Sampah yang akan

dibuang terdiri atas sampah yang bernilai dan tidak bernilai. Sampah

yang bernilai misalnya karton bekas kemasan yang rusak, sisa tin plate

pembuatan kaleng, kemasan carton pack dan botol yang mengalami

defect. Sampah ini dijual kepada pihak luar. Sementara itu sampah

yang tidak bernilai seperti sampah administrasi ditampung pada

penampungan sampah sementara sebelum dibuang ke Tempat

Pembuangan Akhir.

2) Limbah gas

Limbah gas dihasilkan oleh alat dan mesin yang banyak

mengeluarkan gas dan asap. Untuk mengurangi polusi yang

ditimbulkan, cerobong pengeluaran asap dipasang di bagian atap agar

tidak mengganggu lingkungan pabrik dan masyarakat di sekitar pabrik.

Page 25: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

11

3) Limbah cair

Limbah cair merupakan limbah yang paling kompleks di antara

ketiga limbah yang dihasilkan oleh proses produksi, baik

komposisinya maupun cara penanganannya. Unit pengolahan limbah

di PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas terdiri atas : 1) Bak

influent yaitu tempat penampungan air limbah yang masuk, 2) Static

Screen yaitu penyaring kasar, 3) Levelling Tank, merupakan tangki

penampung setelah disaring, 4) Contact Tank, merupakan tempat

mereduksi kandungan senyawa organik, 5) Aerator Basin, yaitu tempat

proses aerasi air limbah, 6) Coarse screen yaitu penyaring sebelum

Flotation Unit, 7) Flotation Unit, tempat pemisahan air dan lumpur

yang masih terlarut, 8) Poly Unit, merupakan sistem penambahan poly

elektrolit yaitu suatu bubuk elektrolit yang dapat menggumpalkan

lumpur yang masih terlarut di dalam air limbah, 9) Bak Effluent,

merupakan bak penampung air hasil akhir pengolahan limbah, 10)

Sludge Drying Batch, tempat untuk mengeringkan lumpur hasil

pemisahan flotation unit, 11) Decounter, tempat untuk membuat

lumpur setengah kering.

D. MANAJEMEN

1. Struktur organisasi perusahaan

PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas merupakan perusahaan yang

berbadan hukum perseroan terbatas. Struktur organisasi diterapkan dan

disusun dengan dasar target yang akan dicapai. PT. Frisian Flag Indonesia

Plant Ciracas mempunyai pimpinan yaitu seorang Manajer Pabrik (plant

manager). Dalam melaksanakan tugasnya, Manajer Pabrik dibantu oleh

Kepala Bagian (Head of Department), yang bertanggung jawab atas

departemennya masing-masing. Departemen tersebut adalah : 1) Departemen

Pengolahan (Processing Department), 2) Departemen Pengalengan Susu

Kental Manis (Can Making dan Sweetened Condensed Milk Packing

Department), dan 3) Departemen Permesinan (Engineering Department).

Sementara itu, Departemen Laboratorium dan Pengendalian Mutu (Laboratory

Page 26: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

12

and Quality Control Department) berada di bawah Corporate Quality

Management yang membawahi Quality Assurance dan Quality Control Plant

Pasar Rebo dan Ciracas. Struktur organisasi PT. Frisian Flag Indonesia Plant

Ciracas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.

2. Ketenagakerjaan

Jumlah staff dan karyawan perusahaan adalah 376 orang dan sebagian

besar tenaga kerja adalah Warga Negara Indonesia. Setiap calon karyawan

diseleksi oleh pihak-pihak yang terkait sesuai dengan kedudukan yang akan

diberikan. Sebelum diterima sebagai karyawan tetap terlebih dahulu menjalani

masa percobaan selama tiga bulan.

Gaji karyawan diatur berdasarkan golongan. Gaji minimum per bulan bagi

setiap golongan ditetapkan oleh PT. Frisian Flag Indonesia. Pihak perusahaan

akan mengadakan penilaian untuk kenaikan gaji dua kali dalam setahun, yaitu

pada tiap bulan Juli dan akhir tahun. Penilaian ini berdasarkan prestasi, masa

kerja, dan kecakapan karyawan yang bersangkutan. Selain ketentuan tersebut

kenaikan gaji juga diberikan apabila nilai kerja (job value) di pasar meningkat

atau terjadi angka-angka indeks konsumen yang dikeluarkan pemerintah atas

dasar kemampuan perusahaan.

Karyawan yang telah mencapai usia pensiun (55 tahun) berhak mendapat

uang pesangon atau uang pensiun dari PT. ASTEK. Tunjangan yang biasa

diberikan adalah Tunjangan Hari Raya (THR), Akhir Tahun, dan Asuransi

Kecelakaan selama 24 jam penuh.

Semua karyawan berhak mendapat cuti tahunan selama 12 hari kerja

dengan tetap menerima upah penuh setelah bekerja selama 12 bulan terus

menerus. Cuti tidak dapat dikumpulkan dan harus diambil dalam setahun yang

menjadi haknya untuk digunakan. Karyawan wanita berhak mendapat cuti

hamil sebagaimana diatur dalam undang-undang.

Jumlah jam kerja setiap karyawan adalah 40 jam kerja dalam setiap

minggunya dengan lima hari kerja (1 hari = 8 jam kerja). Untuk administrasi

di kantor, hari dan jam kerja adalah hari Senin – Jumat dari pukul 08.00 –

17.00 WIB, sedangkan untuk karyawan terbagi dalam tiga shift yang bekerja

Page 27: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

13

mulai hari Senin – Jumat. Shift malam mulai pukul 23.00-07.00, shift pagi

mulai pukul 07.00-15.00, dan untuk shift sore mulai pukul 15.00-23.00.

Apabila karyawan bekerja melebihi 40 jam kerja maka akan diberi upah

lembur sesuai ketentuan perusahan.

Page 28: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

14

III. TINJAUAN PUSTAKA

A. MUTU

Menurut Ariani (1999), istilah mutu sangat penting bagi organisasi atau

perusahaan karena mutu berdampak terhadap reputasi perusahaan, penurunan

biaya, peningkatan pangsa pasar, pertanggungjawaban produk dan dampak

internasional. Secara umum dapat dikatakan bahwa mutu produk atau jasa dapat

diwujudkan bila berorientasi pada kepuasan pelanggan (customer satisfaction).

Apabila diutarakan secara rinci, mutu memiliki dua perspektif, yaitu perspektif

produsen dan perspektif konsumen dimana apabila kedua hal itu disatukan maka

akan tercapai kesesuaian antara kedua sisi yang dikenal sebagai kesesuaian untuk

digunakan konsumen.

ISO 9000 mendefinisikan mutu sebagai derajat dari serangkaian

karakteristik produk atau jasa yang memenuhi kebutuhan atau harapan yang

dinyatakan (Hoyle, 2001). Sedangkan Philip B. Crosby mendefinisikan mutu

sebagai conformance to requirements dan menekankan bahwa satu-satunya

standar kinerja perusahaan adalah zero defect. Dengan definisi ini Crosby

menitikberatkan kegiatan mutu perusahaan untuk mencoba mengerti harapan-

harapan konsumen, memenuhi harapan-harapan tersebut sehingga perlu

pandangan eksternal mengenai mutu agar penyusunan sasaran mutu lebih realistis

dan sesuai dengan permintaan atau keinginan (Gryna, 2001).

Definisi lain menurut Juran (1988) diacu dalam Juran dan Gryna (1988),

mutu adalah fitness for use (cocok atau layak untuk digunakan). J.M. Juran

menjelaskan arti fitness for use sebagai quality of design (mutu rancangan) dan

quality of conformance (mutu kesesuaian). Quality of design sering disebut

sebagai mutu absolut artinya mutu yang direncanakan atau dirancang. Quality of

conformance merupakan tingkat kesesuaian produk atau jasa terhadap rancangan

yang sudah dibuat. Untuk produk-produk berumur panjang, karakteristik fitness

for use ditambah lagi dengan (1) availabilty, (2) reliability, dan (3)

maintainability. Availability berhubungan dengan prosentase waktu aktif. Produk

disukai konsumen bila prosentase waktu aktif tinggi. Waktu aktif merupakan

waktu aktif produk digunakan dan waktu tunggu produk untuk digunakan.

Page 29: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

15

Reliability adalah peluang produk untuk digunakan tanpa kerusakan fungsi

tertentu pada kondisi tertentu dan untuk periode waktu tertentu. Maintainability

adalah tingkat kemudahan untuk merawat (mencegah kerusakan) dan

memperbaiki kerusakan.

B. PENGENDALIAN PROSES SECARA STATISTIK

Pengendalian proses secara statistik merupakan suatu terminologi yang

mulai digunakan sejak tahun 1970-an untuk menjabarkan penggunaan teknik-

teknik statistik dalam memantau dan meningkatkan kinerja proses menghasilkan

produk bermutu. Pada tahun 1950-an sampai 1960-an digunakan terminologi

pengendalian mutu secara statistik yang memiliki pengertian sama dengan

pengendalian proses secara statistik (Gaspersz, 1998).

Menurut Gaspersz (1998), SPC adalah suatu metodologi pengumpulan dan

analisis data kuantitatif, serta penentuan dan intrepretasi dari pengukuran-

pengukuran yang telah dilakukan, yang dapat menjelaskan proses dalam

peningkatan mutu produk untuk memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan.

Menurut Deming (1995), pengendalian proses secara statistik ialah alat yang

digunakan industri dan bisnis untuk mencapai mutu yang diinginkan dari suatu

produk dan jasa.

Menurut Wayworld (2001), pengendalian proses secara statistik adalah

metode pengukuran, pemahaman, dan pengawasan variasi dalam suatu proses

manufacturing. Pengendalian proses secara statistik juga menyediakan alat yang

andal untuk memonitor stabilitas dari variabel proses. Tujuan pengendalian proses

secara statistik adalah : a) menentukan apakah proses dalam keadaan terkendali,

b) menentukan apakah proses berada dalam spesifikasi, dan c) identifikasi

penyebab variasi.

Tujuan utama pengendalian proses secara statistik adalah pengurangan

variasi yang sistematik dalam karakteristik mutu kunci produk. Pengendalian

proses secara statistik akan menstabilkan proses dan mengurangi variasi, sehingga

menghasilkan biaya mutu yang lebih rendah dan mempertinggi posisi dalam

kompetisi yang semakin ketat (Montgomery, 1996).

Page 30: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

16

Mengetahui variasi suatu proses dalam menghasilkan output sangat

penting, agar dapat mengambil tindakan-tindakan perbaikan terhadap proses itu

secara tepat. Metode statistik diperlukan untuk mengidentifikasi penyimpangan

dan untuk menunjukkan penyebab dari berbagai penyimpangan, baik itu untuk

proses produksi atau untuk bisnis secara umum sehingga menyebabkan

peningkatan produktivitas (Ryan, 1989).

Pengendalian proses secara statistik berarti proses itu dikendalikan

berdasarkan catatan data yang secara terus menerus dikumpulkan dan dianalisis

agar menghasilkan informasi yang dapat digunakan dalam mengendalikan dan

meningkatkan proses sehingga proses memiliki kemampuan untuk memenuhi

spesifikasi output yang diinginkan (Gaspersz, 1998).

Langkah-langkah pengendalian proses secara statistik dapat diuraikan

sebagai berikut : a) merencanakan penggunaan alat-alat statistik, b) memulai

menggunakan alat-alat statistik, c) mempertahankan atau menstabilkan proses

dengan cara menghilangkan variasi penyebab khusus yang dianggap merugikan,

d) merencanakan perbaikan proses terus-menerus melalui pengurangan variasi

penyebab umum, e) mengevaluasi dan meninjau ulang terhadap penggunaan alat-

alat statistikal tersebut (Gaspersz, 1998).

SPC dapat diterapkan pada setiap proses. Perangkat yang biasa digunakan

dalam SPC diantaranya adalah : a) histogram, b) check sheet, c) diagram Pareto,

d) diagram sebab-akibat, e) stratifikasi, f) scatter diagram, dan g) bagan kendali

(Gaspersz, 1998). Perangkat SPC yang digunakan dalam kegiatan magang ini

adalah diagram sebab-akibat dan bagan kendali.

C. BRAINSTORMING

Tehnik brainstorming digunakan untuk membantu dalam pembuatan

diagram sebab-akibat. Menurut Gaspersz (1998), brainstorming merupakan alat

penunjang lain dalam perbaikan proses. Brainstorming membantu

membangkitkan ide-ide alternatif dalam suatu tim kerja yang bersifat terbuka dan

bebas. Brainstorming dilakukan dengan para pekerja yang mampu mengetahui

faktor-faktor penyebab dari masalah yang terjadi dan setiap pekerja memiliki

kebebasan dalam mengemukakan pendapat, sedangkan peserta lain tidak boleh

Page 31: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

17

membantunya. Dalam pelaksanaan brainstorming perlu diperhatikan titik-titik

khusus, diantaranya penataan ruang, ketentuan peraturan yang berlaku,

menggunakan alat tulis, menuliskan ide-ide tersebut, menjaga suasana agar

kondusif, melakukan evaluasi terhadap ide dan kumpulkan ide-ide tersebut

berdasarkan kategori.

Brainstorming dapat berkaitan dengan hal-hal berikut : a) menentukan

penyebab yang digunakan dan/atau solusi suatu masalah, b) memutuskan masalah

apa yang perlu diselesaikan, c) anggota tim merasa bebas untuk berbicara dan

memberikan ide, d) menginginkan untuk menjaring sejumlah besar persepsi

alternatif, dan e) kreativitas merupakan karakteristik outcome yang diinginkan.

Setelah tim melakukan brainstorming dan muncul pendapat-pendapat yang

mungkin menjadi masalah dalam proses kemudian tahap selanjutnya adalah

menyusun diagram sebab-akibat (fishbone diagram) (Gaspersz, 1998).

D. DIAGRAM SEBAB-AKIBAT (FISHBONE DIAGRAM)

Diagram sebab-akibat adalah suatu diagram yang digunakan untuk

menunjukkan faktor-faktor penyebab (sebab) dan karakteristik mutu (akibat) yang

disebabkan oleh faktor-faktor penyebab itu (Gaspersz, 1998). Selain itu Ishikawa

(1982) menyebutkan bahwa diagram sebab-akibat dibuat untuk menggambarkan

dengan jelas macam-macam sebab yang dapat mempengaruhi mutu produk

dengan jalan menyisihkan dan mencarikan hubungannya dengan sebab-akibat.

Diagram sebab-akibat juga disebut diagram Ishikawa dan dikembangkan

oleh Dr. Kaoru Ishikawa. Diagram tersebut juga disebut Fishbone diagram karena

berbentuk seperti kerangka ikan. Untuk membantu dalam pembuatan diagram

sebab akibat biasanya digunakan teknik brainstorming (Ariani, 1999).

Pada dasarnya diagram sebab-akibat dapat digunakan untuk

mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah, membantu membangkitkan

ide-ide untuk solusi suatu masalah dan membantu dalam penyidikan atau

pencarian fakta lebih lanjut. Fungsi diagram sebab-akibat juga dikemukakan oleh

Montgomery (1996) yaitu berperan dalam memusatkan perhatian operator, bagian

produksi dan pimpinan dalam masalah mutu. Diagram sebab-akibat yang

dikembangkan dengan baik biasanya memajukan tingkat pemahaman teknologi

Page 32: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

18

proses tersebut. Menurut Dahlgaard et al. (1998), dalam menganalisis masalah

atau efek, penyebab utama yang sering teridentifikasi diantaranya adalah mesin

(machinery), bahan (material), metode (methods), manusia (men), manajemen

(management), dan lingkungan (milieu/environment). Struktur diagram sebab-

akibat dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Struktur diagram sebab-akibat (Ishikawa, 1982)

E. BAGAN KENDALI

Bagan kendali pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Walter Andrew

Shewhart dari Bell Telephone Laboratories, Amerika Serikat, pada tahun 1924

dengan maksud untuk menghilangkan variasi tidak normal melalui pemisahan

variasi yang disebabkan oleh penyebab khusus (special causes variation) dari

variasi yang disebabkan oleh penyebab umum (common causes variation)

(Gaspersz, 2001).

Menurut Deming (1995), bagan kendali adalah suatu display grafik dari

suatu karakteristik mutu yang telah dihitung atau diukur dari suatu contoh produk

terhadap nomor contoh atau waktu. Pada dasarnya bagan kendali digunakan untuk

mengetahui apakah suatu proses berada dalam keadaan terkendali secara statistik

dan menentukan kapabilitas proses, yang selanjutnya digunakan untuk

mengendalikan proses secara terus-menerus (Gaspersz, 2001).

Menurut Gaspersz (2001), bagan kendali dapat digunakan sesuai

kebutuhan seperti ditunjukkan melalui diagram alir penggunaan bagan-bagan

kendali dalam Gambar 2.

MUTU

FAKTOR UTAMA FAKTOR UTAMA

FAKTOR UTAMA FAKTOR UTAMA

SEBAB AKIBAT

Page 33: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

19

Gambar 2. Diagram alir penggunaan bagan-bagan kendali (Gaspersz, 2001)

Data variabel menunjukkan karakteristik mutu yang mempunyai dimensi

kontinyu yang dapat mengambil nilai-nilai kontinyu dalam kemungkinan yang

tidak terbatas, seperti : panjang, kecepatan, volume, volume, dan lain-lain. Data

atribut hanya memiliki dua nilai yang berkaitan dengan YA atau TIDAK, seperti :

sesuai atau tidak sesuai, berhasil atau gagal, lulus atau tidak lulus, hadir atau tidak

hadir, dan lain-lain (Gaspersz, 1998).

Bagan kendali X-bar (rata-rata) dan R (Range) digunakan untuk memantau

proses yang mempunyai karakteristik berdimensi kontinyu, sehingga bagan

kendali X-bar dan R sering disebut sebagai bagan kendali untuk data variabel.

Bagan kendali X-bar menjelaskan tentang apakah perubahan-perubahan telah

terjadi dalam ukuran titik pusat (central tendency) atau rata-rata dari suatu proses.

Hal ini mungkin disebabkan oleh faktor-faktor seperti peralatan yang dipakai,

Tentukan karakteristik mutu sesuai keinginan pelanggan

Apakah data variable?

Apakah data atribut berbentuk proporsi atau

persentase?

Apakah data atribut berbentuk banyaknya

ketidaksesuaian?

Apakah proses homogen atau proses batch seperti

industri kimia, dll?

Apakah ukuran contoh konstan?

Apakah ukuran contoh konstan?

Ya

Tidak Tidak

Ya Ya

Gunakan bagan

kendali individual :

X-MR

Gunakan bagan

kendali : X-bar, R

Gunakan bagan

kendali : p atau np

Gunakan bagan

kendali : p

Gunakan bagan

kendali : c atau u

Gunakan bagan

kendali : u

Ya Tidak Tidak Tidak Ya Ya

Page 34: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

20

peningkatan suhu secara gradual, perbedaan metode yang digunakan dalam shift,

material baru, tenaga kerja baru yang belum dilatih, dan lain-lain. Sementara itu

bagan kendali R (Range) menjelaskan tentang apakah perubahan-perubahan telah

terjadi dalam ukuran variasi, dengan demikian berkaitan dengan perubahan

homogenitas produk yang dihasilkan melalui suatu proses. Hal ini mungkin

disebabkan oleh faktor-faktor seperti bagian peralatan yang hilang, minyak

pelumas mesin yang tidak mengalir dengan baik, kelelahan pekerja, dan lain-lain

(Gaspersz, 2001). Menurut Tapiero (1996), bagan kendali X-bar digunakan untuk

mengetahui tingkat mutu proses rata-rata, sedangkan bagan kendali R digunakan

untuk mengetahui kisaran atau keragaman mutu.

Menurut Gaspersz (2001), pembuatan bagan kendali individual X dan MR

(Moving Range = rentang bergerak) diterapkan pada proses yang menghasilkan

produk relatif homogen, misalnya dalam cairan kimia, kandungan mineral dalam

air, makanan, dan lain-lain.

Bagan kendali p digunakan untuk mengukur proporsi ketidaksesuaian

(penyimpangan atau sering disebut cacat) dari parameter-parameter dalam

kelompok yang sedang diinspeksi. Dengan demikian bagan kendali p digunakan

untuk mengendalikan proporsi dari parameter-parameter yang tidak memenuhi

syarat spesifikasi mutu atau proporsi dari produk yang cacat yang dihasilkan

dalam suatu proses. Proporsi yang tidak memenuhi syarat didefinisikan sebagai

rasio banyaknya parameter yang tidak memenuhi syarat dalam suatu kelompok

terhadap total banyaknya parameter dalam kelompok itu. Parameter-parameter itu

dapat mempunyai beberapa karakteristik mutu yang diperiksa atau diuji secara

simultan oleh pemeriksa. Jika parameter-parameter itu tidak dapat memenuhi

standar pada satu atau lebih karakteristik mutu yang diperiksa, maka parameter-

parameter itu digolongkan sebagai tidak memenuhi syarat spesifikasi atau cacat

(Gasperz, 2001).

Bagan kendali c didasarkan pada titik spesifik yang tidak memenuhi syarat

dalam suatu produk, sehingga suatu produk dapat saja dianggap memenuhi syarat

meskipun mengandung satu atau beberapa titk spesifik yang cacat (Gaspersz,

2001).

Page 35: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

21

Menurut Gaspersz (1998), pada dasarnya setiap bagan kendali memiliki :

1) sumbu x yang melambangkan nomor contoh, 2) sumbu y yang melambangkan

karakteristik output, 3) garis tengah atau central line, 4) sepasang batas

pengendali. Satu batas pengendali ditempatkan di atas garis tengah yang dikenal

sebagai Batas Pengendali Atas (BPA) atau Upper Control Limit (UCL) dan yang

satu lagi ditempatkan di bawah garis tengah yang dikenal sebagai Batas

Pengendali Bawah (BPB) atau Lower Control Limit (LCL). Secara umum bagan

kendali dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Gambar bagan kendali secara umum (Muhandri dan Kadarisman, 2005)

Menurut Deming (1995), kegunaan bagan kendali adalah : 1)

meningkatkan produktivitas, 2) mencegah produk cacat, 3) mencegah pengaturan

proses yang tidak perlu, 4) memberikan informasi tentang proses, dan 5)

memberikan informasi tentang kapabilitas proses.

Proses terkendali secara statistik dicirikan oleh bagan kendali yang semua

titik-titik contohnya berada dalam batas-batas pengendalian (diantara batas

pengendali atas dan batas pengendali bawah). Dengan demikian apabila nilai-nilai

yang ditebarkan pada bagan kendali jatuh diluar batas pengendali, maka dapat

dinyatakan bahwa proses berada dalam keadaan tidak terkendali secara statistik

(Gaspersz, 1998).

Menurut Montgomery (1996), bila proses terkendali, hampir semua titik

contoh akan berada di antara kedua batas pengendali. Titik yang berada di luar

UCL

CL

LCL

Nomor Contoh

K A R A K T E R I S T I K

Page 36: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

22

batas pengendali menandakan bahwa proses tidak terkendali, dalam hal ini perlu

diadakan penyelidikan untuk menemukan penyebabnya dan perbaikan pada proses

untuk menghilangkan penyebab tersebut.

F. KAPABILITAS PROSES

Kapabilitas proses adalah kemampuan proses dalam menghasilkan produk

yang diinginkan. Jika proses memiliki kapasitas yang baik, proses itu akan

menghasilkan produk yang berada dalam batas-batas spesifikasi dan sebaliknya.

Apabila kapabilitas proses tidak dapat memenuhi spesifikasi yang diinginkan,

perlu dibuat perubahan baik pada batas spesifikasi atau pada proses itu sendiri

(Gaspersz, 1998).

Untuk menganalisis kapabilitas proses dibutuhkan Indeks kapabilitas

proses (Cp) dan Indeks performansi Kane (Cpk). Indeks kapabilitas proses (Cp)

adalah rasio perbandingan antara rentang spesifikasi dengan rentang proses. Nilai

Cp digunakan untuk mengindikasi jumlah produk cacat atau yang harus

dikerjakan ulang (rework) dalam satuan part per million. Indeks performansi

Kane (Cpk) adalah indeks yang mengukur kecenderungan pergerakan grafik ke

arah tengah (central tendency) dilihat dari spesifikasinya. Semakin tinggi nilai Cp

dan Cpk, berarti proses tersebut semakin mampu untuk memenuhi spesifikasi atau

keinginan konsumen (Fryman, 2002).

Kriteria yang digunakan untuk penilaian adalah sebagai berikut : 1) Cp >

1.33, maka proses memiliki kapasitas baik, 2) 1.00 < Cp < 1.33, maka proses

dianggap baik namun perlu pengendalian apabila Cp telah mendekati 1.00, 3) Cp

< 1.00, maka proses dianggap tidak baik (Gasperz, 1998).

Kriteria yang digunakan untuk penilaian Cpk : 1) Cpk > 1.33, maka proses

masih mampu memenuhi batas spesifikasi bawah / atas, 2) 1.00 < Cpk < 1.33,

maka proses masih mampu memenuhi batas spesifikasi bawah / atas, dan 3) Cpk <

1.00, maka proses tidak mampu memenuhi batas spesifikasi atas / bawah

(Gasperz, 1998).

Page 37: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

23

IV. PROSES PRODUKSI SUSU FRISIAN FLAG COKLAT UHT (ULTRA

HIGH TEMPERATURE)

A. BAHAN BAKU

Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan susu Frisian Flag

Coklat UHT (Ultra High Temperature) terbagi menjadi beberapa jenis antara lain

bahan baku utama, bahan baku tambahan, dan bahan baku penolong. Bahan baku

utama adalah susu segar (fresh milk), gula (sukrosa), dan bubuk coklat (cocoa

powder). Bahan baku tambahan yang digunakan adalah Skim Milk Powder (SMP)

dan vitamin. Bahan baku penolong yang digunakan adalah air dan stabilizer.

1. Susu segar (fresh milk)

Susu didefinisikan sebagai air susu ambing hewan sehat yang tidak

ditambahi atau dikurangi suatu apapun. Susu diperoleh dari hasil sekresi

normal kelenjar susu pada hewan sehat secara teratur dan sekaligus

(Hadiwiyoto, 1982).

Susu merupakan sumber protein yang sangat tinggi (3,5%) dengan kadar

lemak 3,0-3,8%. Komposisi rataan susu sapi dan variasinya dapat dilihat pada

Tabel 2. Susu ternyata miskin akan mineral, khususnya besi, tetapi merupakan

sumber fosfor yang baik dan sangat kaya akan kalsium. Disamping itu susu

mengandung vitamin A yang larut dalam lemak dalam jumlah yang tinggi

(Winarno, 1993).

Tabel 2. Komposisi kimiawi rataan susu sapi dan variasinya

Komponen Rataan (%) Variasi (%)

Protein 3,60 2,90-5,00

Lemak 3,70 2,50-6,00

Gula 4,80 3,60-5,50

Mineral 0,70 0,60-0,90

Air 87,20 85,8-89,5

Sumber : Hadiwiyoto, 1994.

Page 38: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

24

PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas memperoleh susu segar dari

beberapa pemasok yang dikirim rutin setiap hari. Pemasok-pemasok tersebut

antara lain seperti yang terlihat pada Tabel 3. Susu tersebut biasanya diangkut

dengan mobil tanki yang dilengkapi dengan jaket insulator dengan volume

tanki 8000-15000 liter.

Tabel 3. Sumber susu segar PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas No Sumber Susu Segar

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

GKSI Jawa Barat (Lembang)

GKSI Jawa Timur

Hasil Karya Sapi Perah

KUD Pasir Jambu

KUD Sarwa Mukti

KBPS Pengalengan

UPS – GKSI Sukabumi

GKSI Boyolali

GKSI Jatim Blitar

KPPC Sinar Mulya

Koperasi Produksi Susu dan Usaha Peternak

Koperasi Andiri Luhur Semarang

Sumber : Departemen Quality Control PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas, Jakarta 2. Skim Milk Powder (SMP)

Skim Milk Powder (SMP) atau susu skim adalah bagian susu yang

tertinggal sesudah krim diambil sebagian atau seluruhnya. Susu skim

mengandung semua zat makanan dari susu kecuali lemak dan vitamin-vitamin

yang larut dalam lemak (Buckle et al., 1987). Susu skim digunakan oleh PT.

Frisian Flag Indonesia plant Ciracas untuk mengatur jumlah Total Padatan

Terlarut di dalam produk.

3. Gula (sukrosa)

Gula adalah suatu istilah umum yang sering diartikan bagi setiap

karbohidrat yang digunakan sebagai pemanis, tetapi dalam industri pangan

Page 39: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

25

biasanya digunakan untuk menyatakan sukrosa, gula yang diperoleh dari bit

atau tebu (Buckle et al., 1987). PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas

menggunakan sukrosa pada produk susu Frisian Flag Coklat UHT sebagai

pemanis.

4. Bubuk coklat (cocoa powder)

Bubuk coklat digunakan sebagai flavor dan penambah rasa dalam produk

susu Frisian Flag Coklat UHT. Flavor adalah sensasi yang sangat kompleks

yang diciptakan oleh aroma dan rasa, juga dipengaruhi oleh respon taktil serta

suhu (Heath dan Reineccius, 1986). Selain itu bubuk coklat juga berperan

meningkatkan kadar Total Padatan Terlarut di dalam produk.

5. Vitamin

Vitamin adalah suatu kelompok senyawa organik yang tidak termasuk

dalam golongan protein, karbohidrat, maupun lemak, dan terdapat dalam

jumlah kecil dalam bahan makanan tapi sangat penting peranannya bagi

beberapa fungsi tertentu tubuh untuk menjaga kelangsungan kehidupan serta

pertumbuhan (Winarno, 1992). Vitamin yang ditambahkan untuk produk

Frisian Flag Coklat UHT adalah vitamin A-asetat, B1, B3, Ca-pantotenat, B6,

C, D3, E, asam folat, dan K.

6. Stabilizer

Stabilizer adalah substansi yang mencakup gum, pati, dekstrin, turunan

protein, dan bahan tambahan pangan lain yang dapat menstabilkan dan

mengentalkan makanan dengan cara mengikat air untuk menambah viskositas

dan membentuk gel. Susu coklat, jeli, pudding dan salad dressing adalah

contoh-contoh makanan yang mengandung stabilizer dan pengental seperti

gum arab, Carboxymethyl cellulose (CMC), karagenan, pektin, amilosa, dan

gelatin (Potter dan Hotchkiss, 1995). Stabilizer yang digunakan pada susu

Frisian Flag Coklat UHT mengandung Carboxymethyl Celullose (CMC).

Page 40: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

26

B. PROSES PENGOLAHAN

Susu Frisian Flag Coklat UHT merupakan salah satu produk yang berbahan

dasar susu segar. Sesuai dengan namanya susu UHT merupakan produk susu yang

berbentuk cair yang diproses melalui pemanasan dengan suhu yang tinggi.

Pengolahan susu segar menjadi susu UHT memberikan keuntungan, salah satunya

adalah mempunyai umur simpan yang panjang, yaitu kurang lebih satu tahun.

Proses produksi susu Frisian Flag Coklat UHT ditangani oleh Departemen

Pengolahan bagian UHT, mulai dari penerimaan susu segar sampai menjadi

produk akhir susu Frisian Flag Coklat UHT.

Proses produksi susu Frisian Flag Coklat UHT dibagi menjadi beberapa

tahapan utama, yaitu penerimaan susu segar dan pasteurisasi, persiapan bahan,

mixing, sterilisasi, pengisian (filling) dan pengepakan (packaging).

1. Penerimaan susu segar (fresh milk) dan pasteurisasi

Susu segar yang telah lolos uji dari Departemen Quality Control (QC)

diterima dari mobil tanker menggunakan flexible pipe dipompa menuju

deaerator (air eliminator) secara otomatis. Fungsi deaerator tersebut adalah

menghilangkan gelembung atau busa karena dapat mengganggu proses pada

tahap berikutnya. Selain itu deaerator juga berfungsi untuk menstabilkan arus

susu yang akan masuk ke proses selanjutnya. Pengujian susu segar meliputi

uji alkohol, uji total solid, densitas (volume jenis), suhu, dan mutu

organoleptik. Susu dengan uji alkohol 77 % (-) digunakan untuk proses liquid,

sedangkan susu dengan uji alkohol 70 % (-) digunakan untuk proses susu

kental manis. Hal ini disebabkan untuk proses liquid diperlukan susu segar

dengan mutu yang lebih baik. Susu segar ini kemudian mengalami

penyaringan sebanyak dua kali, pertama susu segar dilewatkan pada strainer

yang bertujuan menyaring partikel dengan ukuran besar yang terbawa dalam

susu seperti senar sikat serta benda logam lainnya. Sedangkan penyaring yang

kedua memiliki ukuran 190μm dengan tujuan menyaring partikel kecil seperti

bulu.

Susu yang lolos penyaringan kemudian mengalami pendinginan pada plate

cooler sampai suhu 4oC, selanjutnya susu disimpan dalam dua buah raw milk

Page 41: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

27

storage tank yang masing-masing berkapasitas 60 ton. Maksimum lama

penyimpanan sementara yang diizinkan pada storage tank adalah : 1) susu

dengan suhu < 6oC disimpan maksimal 24 jam, 2) susu dengan suhu 6-10oC

disimpan maksimal 12 jam, dan 3) susu dengan suhu > 10oC disimpan

maksimal 6 jam.

Susu segar sebelum digunakan dipasteurisasi pada suhu 90oC selama 30

detik menggunakan Plate Heat Exchanger (PHE). Setelah itu susu segar

melewati dua tahap homogenisasi. Homogenisasi tahap pertama dengan

tekanan 20 bar dan tahap kedua menggunakan tekanan 150 bar. Setelah

homogenisasi, susu tersebut didinginkan menggunakan plate cooler hingga

suhu 6oC kemudian disimpan dalam pasteurized milk storage tank. Maksimal

lama penyimpanan susu pasteurisasi yang diizinkan adalah 24 jam. Susu

pasteurisasi ini kemudian digunakan untuk pembuatan susu Frisian Flag

Coklat UHT. Diagram alir proses penerimaan susu segar dan pasteurisasi

dapat dilihat pada Lampiran 2.

2. Persiapan bahan

Bahan baku untuk membuat susu Frisian Flag Coklat UHT selain susu

segar (fresh milk), terdiri atas Skim Milk Powder (SMP), gula (sukrosa), bubuk

coklat (cocoa powder), vitamin, dan stabilizer. Skim Milk Powder (SMP), gula

(sukrosa), dan bubuk coklat (cocoa powder) disimpan di dumper dalam

bentuk sack atau karung. Sedangkan vitamin dan stabilizer disimpan di

ruangan tersendiri bersuhu 16oC yang dilengkapi dengan timbangan.

Stabilizer perlu dipersiapkan secara terpisah di stabilizer tank

menggunakan bantuan air panas 90oC untuk melarutkan bahan-bahan tersebut.

Stabilizer tank dilengkapi dengan agitator dan pompa transfer untuk

mentransfer stabilizer yang telah larut ke dalam mixing tank.

3. Mixing

Bahan-bahan seperti SMP, gula dan bubuk coklat dimasukkan dari dumper

ke blender kemudian turun ke mixing tank yang dilengkapi agitator. Bahan-

bahan tersebut disirkulasi dari mixing tank ke blender dan juga sebaliknya

Page 42: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

28

menggunakan pompa sirkulasi hingga larut. Hal ini dilakukan dengan tujuan

menyempurnakan pelarutan bahan-bahan karena blender mempunyai jalur

yang sempit dan dilengkapi dengan motor. Di dalam mixing tank ditambahkan

air panas pada suhu 90oC untuk membantu pelarutan.

Setelah bahan-bahan tersebut selesai disirkulasi lalu ke dalam mixing tank

ditambahkan campuran dari stabilizer tank yang berisi stabilizer yang telah

larut. Setelah itu dilakukan proses pengadukan di dalam mixing tank

menggunakan agitator tanpa proses sirkulasi.

Dari mixing tank campuran bahan-bahan tersebut dipompa ke deaerator

dan strainer, lalu ke filter dengan ukuran lubang 300 μm. Setelah itu dipompa

ke plate cooler untuk didinginkan hingga suhu 6oC, dan dialirkan ke standard

tank yang nantinya akan dicampur dengan susu pasteurisasi dan vitamin.

4. Sterilisasi

Campuran susu dan coklat dari standard tank dipompa menuju balance

tank menggunakan pompa transfer yang selanjutnya dialirkan ke unit

sterilisasi. Unit sterilisasi meliputi koil dan homogenizer. Koil merupakan

tubular heat exchanger yang bertujuan untuk mensterilkan susu dengan cara

pemanasan hingga suhu 142oC selama 4 detik. Homogenizer digunakan untuk

menyeragamkan ukuran partikel susu hasil mixing. Homogenisasi dengan

homogenizer ini mempunyai dua tahap. Tahap pertama menggunakan tekanan

30 bar, dan tahap kedua menggunakan tekanan 250 bar.

Setelah dihomogenisasi, susu mengalami pendinginan hingga suhu 28oC

dengan alat cooling tower. Susu yang telah disterilisasi ini selanjutnya

ditampung dalam aseptic tank yang berkapasitas 12 ton.

5. Pengisian dan pengepakan

Susu yang ditampung di dalam aseptic tank kemudian dialirkan ke mesin

pengisi untuk selanjutnya dikemas dalam carton pack dengan mesin

Combiblock dengan sistem pengemasan aseptis. Susu yang dikemas dalam

carton pack memiliki volume 200 ml dan 115 ml. Kapasitas mesin

Combiblock adalah 12000 pack/jam.

Page 43: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

29

Carton pack untuk mengemas susu UHT harus melalui beberapa tahap

sebelum proses pengisian. Pertama carton pack mengalami proses bottom

sealing dengan pemanasan, lalu dedusting yang dilengkapi dengan sistem

vakum untuk menghilangkan debu-debu kecil di dalam carton pack,

dilanjutkan dengan pemanasan menggunakan steam bersuhu 120oC, sterilisasi

dengan H2O2, dan terakhir dikeringkan dengan pemanasan suhu 90oC sebelum

menuju proses pengisian.

Setelah dikemas, carton pack diberi kode di bagian atas kemasan. Sistem

pengkodean meliputi bulan dan tahun kadaluwarsa, tanggal produksi, asal

tangki, dan urutan penggunaan tangki. Untuk produk susu UHT carton pack

rasa cokelat memiliki umur simpan sekitar 1 tahun. Carton pack terdiri dari

enam lapisan, lapisan tersebut berurutan dari bagian dalam yaitu polietilen,

bonding agent, aluminium foil, polietilen, board, dan polietilen.

Susu dalam kemasan tersebut kemudian dibawa oleh conveyor menuju

downstream. Downstream ini meliputi buffer table, mesin penempel sedotan,

divider machine, plastic wrapping machine dan mesin perekat karton.

Diagram alir pembuatan susu Frisian Flag Coklat UHT dapat dilihat pada

Lampiran 3.

Page 44: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

30

V. METODOLOGI

A. OBSERVASI LAPANG

Observasi lapang dilakukan untuk mempelajari proses produksi susu

Frisian Flag Coklat UHT (Ultra High Temperature) dan sistem pengendalian

mutu, serta hubungannya dengan pengendalian proses secara statistik untuk

menentukan ruang lingkup permasalahan yang akan dikaji. Observasi lapang ini

mencakup pengamatan proses produksi serta wawancara terhadap karyawan PT.

Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas yang berhubungan dengan proses produksi

susu Frisian Flag Coklat UHT serta pengendalian mutunya.

B. STUDI PUSTAKA

Studi pustaka dilakukan untuk membandingkan kondisi aktual yang ada di

perusahaan dengan literatur yang berhubungan dengan ilmu yang telah dipelajari.

Studi pustaka juga bertujuan untuk membantu analisis dalam pemecahan masalah

yang dihadapi.

C. PENGUMPULAN DATA

Data yang dikumpulkan adalah data primer yang diambil langsung dari

contoh produk susu Frisian Flag Coklat UHT. Data diperoleh melalui tahap

pengambilan dan pengukuran sampel.

Sampel susu Frisian Flag Coklat UHT yang diambil adalah hasil akhir

proses produksi setelah dikemas di dalam kemasan kotak combibloc, sebelum

ditempeli sedotan dan sebelum dikemas ke dalam kardus. Frekuensi pengambilan

sampel dilakukan setiap 4 jam sekali sebanyak 11 sampel untuk tiap line. Selama

observasi untuk penelitian ini diambil 2 (dua) line produksi susu Frisian Flag

Coklat UHT sehingga jumlah total sampel yang diambil per hari adalah 132 buah

sampel (66 sampel tiap line).

Karakteristik sampel yang diukur adalah volume bersihnya. Pengukuran

dilakukan melalui tahap penimbangan susu Frisian Flag Coklat UHT yang telah

dikemas dengan kemasan kotak combibloc dikurangi volume rata-rata 10 kemasan

kotak combibloc kosong yang diambil dari tempat penyimpanan kemasan kotak

Page 45: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

31

combibloc yang akan masuk ke dalam filling. Penentuan pengambilan sebanyak

10 kemasan kotak combibloc kosong diuji sebelumnya menggunakan uji ANOVA

(O’Mahony, 1986). Sebanyak 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45 dan 50 kemasan

kotak combibloc kosong ditimbang sebanyak 2 kali ulangan, selanjutnya masing-

masing hasilnya dirata-rata. Data 10 kemasan kotak combibloc kosong susu

Frisian Flag Coklat UHT 115 ml dapat dilihat pada Lampiran 4 dan data 10

kemasan kotak combibloc susu Frisian Flag Coklat UHT 200 ml dapat dilihat

pada Lampiran 6. Selanjutnya data tersebut diuji menggunakan uji ANOVA

dengan software SPSS versi 11.0. Hasil uji ANOVA dapat dilihat pada Lampiran

5 untuk kemasan kotak combibloc susu Frisian Flag Coklat UHT 115 ml dan

Lampiran 7 untuk kemasan kotak combibloc susu Frisian Flag Coklat UHT 200

ml. Hasil uji ANOVA pada Lampiran 5 dan Lampiran 7 menunjukkan bahwa

jumlah sampel kotak combibloc tidak berpengaruh nyata pada rata-rata bobot

kotak combibloc. Hal ini berarti bahwa bobot kotak combibloc adalah seragam.

Berapapun jumlah kotak yang diambil sebagai sampel akan mendapatkan bobot

yang sama. Namun demikian dalam kajian ini diambil 10 kotak combibloc.

Jumlah 10 buah kemasan kotak combibloc kosong diambil berdasarkan ketentuan

Deperindag nomor 31/DJPDN/Kep/XI/1999 (Deperindag, 1999).

Penimbangan dilakukan menggunakan timbangan digital sehingga

diperoleh bobot bersih susu Frisian Flag Coklat UHT berupa gram. Bobot (gram)

yang diperoleh tersebut kemudian dibagi dengan bobot jenis susu Frisian Flag

Coklat UHT seperti yang tertera pada Tabel 4 untuk mendapatkan angka volume

bersihnya dalam satuan ml sesuai dengan yang tertera pada label. Daftar bobot

jenis tersebut diperoleh berdasarkan spesifikasi dari Departemen Quality Control

PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas, Jakarta. Bendera Cair Coklat (BCCO)

merupakan kode PT. Frisian Flag Indonesia untuk susu Frisian Flag Coklat UHT.

Pengukuran volume bersih susu Frisian Flag Coklat UHT (Ultra High

Temperature) dapat dilihat pada Gambar 4.

Page 46: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

32

Ditimbang sampel susu yang telah dikemas dengan combibloc (Wa)

Ditimbang 10 combibloc kosong lalu hasilnya dirata-rata (Wb)

Volume bersih (ml) = Wa (g) – Wb (g)

Bobot jenis susu

Gambar 4. Diagram alir pengukuran volume bersih (ml)

Tabel 4. Spesifikasi volume bersih liquid carton pack No. Deskripsi Bobot

Jenis

Volume bersih

(ml)

Bobot bersih (g)

1. BCCO cartonpack 36 x

115 ml Active Care

1.068 115 122.8

2. BCCO cartonpack 36 x

200 ml Active Care

1.068 200 213.6

Sumber : Departemen Quality Control PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas, Jakarta

D. TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik analisa data yang dilakukan adalah : 1) Bagan kendali X-bar dan R,

2) Brainstorming, 3) Diagram sebab-akibat (fishbone diagram) dan 4) Kapabilitas

proses apabila proses sudah terkendali. Data yang diperoleh diolah menggunakan

software Minitab 14.12 (Anonim, 2006 a).

1. Bagan kendali X-bar dan R

Menurut Ishikawa (1982), langkah-langkah untuk membuat bagan kendali

X-bar dan R adalah :

Langkah 1. Kumpulkan data. Data dan cara pengambilannya harus sama

dengan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang.

Langkah 2. Masukkan data ke dalam subgrup. Data tersebut harus dibagi ke

dalam subgrup dengan kondisi:

a. Data yang diperoleh dari kondisi teknik yang sama harus

membentuk satu subgrup.

Page 47: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

33

b. Sebuah subgrup tidak boleh memasukkan data dari lot atau

sifat yang berbeda.

Jumlah sampel dalam sebuah subgrup menentukan ukuran

subgrup dan digambarkan dengan n, jumlah subgrup

dilambangkan dengan k.

Langkah 3. Catat data pada lembaran data.

Langkah 4. Cari nilai rata-rata (X) yaitu jumlah x dibagi dengan n (ukuran

subgrup).

Langkah 5. Cari kisaran R (selisih x terbesar dan x terkecil) untuk tiap

subgrup.

Langkah 6. Hitung harga rata-rata total (X-bar), yaitu harga X keseluruhan

dibagi k (jumlah subgrup).

Langkah 7. Hitung harga rata-rata R yaitu jumlah R seluruh subgrup dibagi

dengan k.

Langkah 8. Hitung batas-batas pengendalian.

Bagan kendali X-bar :

Garis pusat CL (Control Limit) = X-bar

Batas kendali atas UCL (Upper Control Limit) = X-bar + A2 R

Batas kendali bawah LCL (Lower Control Limit) = X-bar – A2 R

Bagan kendali R :

Garis pusat CL (Control Limit) = R

Batas kendali atas UCL (Upper Control Limit) = D4 R

Batas kendali bawah LCL (Lower Control Limit) = D3 R

Angka-angka koefisien A2, D3 dan D4 yang digunakan dalam perhitungan

dapat dilihat pada Lampiran 8.

Langkah 9. Susun bagan kendali.

Langkah 10. Gambar titik-titik X-bar dan R untuk setiap subgrup pada garis

vertikal yang sama.

Langkah 11. Tulis informasi yang diperlukan.

Page 48: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

34

2. Brainstorming

Menurut Gaspersz (1998), langkah-langkah dalam melakukan

brainstorming adalah sebagai berikut :

a. Menyatakan masalah secara jelas.

b. Semua anggota kelompok harus berpikir dan memberikan ide dan tidak

boleh mengkritik atau mengomentari serta langsung dicatat.

c. Setiap anggota kelompok menyiapkan suatu ranking dari ide-ide atau

respon yang diterima.

d. Memprioritaskan untuk memilih ide-ide terbaik dari berbagai ide-ide

terbaik dari berbagai ide atau respon yang dikemukakan.

3. Diagram sebab-akibat (fishbone diagram)

Menurut Gaspersz (1998), langkah-langkah dalam pembuatan diagram

sebab-akibat dapat dikemukakan sebagai berikut :

a. Mulai dengan pernyataan masalah-masalah utama yang penting dan

mendesak untuk diselesaikan

b. Tuliskan pernyataan masalah itu pada “kepala ikan”, yang merupakan

akibat (effect). Tuliskan pada sisi sebelah kanan dari kertas (kepala ikan),

kemudian gambarkan “tulang belakang” dari kiri ke kanan dan tempatkan

pernyataan masalah itu dalam kotak.

c. Tuliskan faktor-faktor penyebab utama (sebab-sebab) yang mempengaruhi

masalah kualitas sebagai “tulang besar”, juga ditempatkan dalam kotak.

Faktor-faktor penyebab atau kategori-kategori utama dapat dikembangkan

melalui stratifikasi ke dalam pengelompokan dari faktor-faktor manusia,

mesin, peralatan, material, metode kerja, lingkungan kerja, pengukuran,

dan lain-lain, atau stratifikasi melalui langkah-langkah aktual dalam

proses. Faktor-faktor penyebab atau kategori-kategori dapat dikembangkan

melalui brainstorming.

d. Tuliskan penyebab-penyebab sekunder yang mempengaruhi penyebab-

penyebab utama (tulang-tulang besar), serta penyebab-penyebab sekunder

itu dinyatakan sebagai “tulang-tulang berukuran sedang”.

Page 49: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

35

e. Tuliskan penyebab-penyebab tersier yang mempengaruhi penyebab-

penyebab sekunder (tulang-tulang berukuran sedang), serta penyebab-

penyebab tersier itu dinyatakan sebagai “tulang-tulang berukuran kecil”.

f. Tentukan item-item yang penting dari setiap faktor dan tandailah faktor

penting tertentu yang kelihatannya memiliki pengaruh nyata terhadap

karakteristik mutu.

4. Kapabilitas proses

Rumus untuk menentukan kapabilitas proses adalah (Gaspersz, 1998) :

σ = R / d2

CP = (USL – LSL) / 6 σ

CPk = min (CPL, CPU), dimana

CPL = (X-bar – LSL) / 3 σ

CPU = (USL – X-bar) / 3 σ

Nilai d2 dapat dilihat pada Lampiran 8.

Keterangan :

Cp = Indeks kapabilitas proses (Process Capability Index)

Cpk = Indeks performansi Kane (Kane Performance Index)

USL = Batas spesifikasi atas (Upper Spesification Limit)

LSL = Batas spesifikasi bawah (Lower Spesification Limit)

CPL = Indeks performansi bawah (Lower Performance Index)

CPU = Indeks performansi atas (Upper Performance Index)

σ = Simpangan baku

Page 50: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

36

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. OBSERVASI TERHADAP PERMASALAHAN

PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas selama ini belum pernah

mengaplikasikan Statistical Process Control dalam kegiatan produksinya. Sebagai

langkah awal, dilakukan pengaplikasian Statistical Process Control untuk

menganalisa data volume bersih pada produk susu Frisian Flag Coklat UHT.

Volume bersih produk harus sesuai dengan spesifikasi perusahaan agar

konsumen maupun produsen tidak dirugikan. Apabila volume bersih kurang dari

spesifikasi, konsumen akan dirugikan, sedangkan apabila lebih dari spesifikasi

maka akan terjadi give away. Give away adalah banyaknya produk berlebih yang

diberikan kepada konsumen berdasarkan standar yang tertera dalam label. Give

away yang sangat besar akan menimbulkan pembengkakan biaya produksi yang

seharusnya tidak perlu terjadi. Selain itu pengukuran variasi volume bersih dapat

berfungsi untuk melihat kinerja karyawan apakah dapat menghasilkan produk

sesuai spesifikasi perusahaan atau tidak. Sebelum Statistical Process Control

diaplikasikan, PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas hanya mengambil data

dengan mengambil 4 (empat) carton pack per shift untuk dilihat apakah produksi

saat itu sesuai dengan spesifikasi atau tidak tanpa pengolahan data lebih lanjut

sehingga data tidak dapat dianalisis.

Tahap awal analisis performa volume bersih susu Frisian Flag Coklat UHT

dilaksanakan dengan melakukan observasi secara langsung di PT. Frisian Flag

Indonesia Plant Ciracas, Jakarta. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data

faktual/informasi faktual tentang proses produksi susu Frisian Flag Coklat UHT

dan permasalahan yang sering terjadi, khususnya untuk permasalahan yang

mempengaruhi volume bersih produk. Dalam tahap ini, tehnik dasar pengendalian

mutu yang digunakan adalah bagan kendali X-bar dan R. Bagan kendali X-bar

(rata-rata) dan R (range) digunakan untuk memantau proses yang mempunyai

karakteristik berdimensi kontinyu, sehingga bagan kendali X-bar dan R sering

disebut bagan kendali untuk data variabel.

Data volume bersih yang diolah pada penelitian ini merupakan data hasil

pengukuran dan data tersebut berdimensi kontinyu, maka sudah seharusnya data

Page 51: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

37

ini diolah menggunakan bagan kendali X-bar dan R. Produk diambil setiap 4 jam

sekali sehingga subgrupnya adalah 4 jam sekali. Ukuran subgrup (n) adalah 11

carton pack. Pada produk susu Frisian Flag Coklat UHT 115 ml jumlah

subgrupnya (k) adalah 52, sedangkan untuk produk susu Frisian Flag Coklat UHT

200 ml jumlah subgrupnya (k) adalah 22.

Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada Gambar 5 dan Gambar 6 untuk

susu Frisian Flag Coklat UHT volume 115 ml, serta Gambar 7 dan Gambar 8

untuk susu Frisian Flag Coklat UHT volume 200 ml. Gambar 5 sampai dengan

Gambar 8 memperlihatkan bahwa volume bersih susu Frisian Flag Coklat UHT

volume 115 ml dan 200 ml baik line 1 dan line 2 belum terkendali secara statistik.

Untuk produk susu Frisian Flag Coklat UHT volume 115 ml line 1 berada

pada UCL (Upper Control Limit) 115.514 ml sampai LCL (Lower Control Limit)

114.318 ml dengan CL (Control Limit) 114.926 ml. Pada line 2, UCL 115.458 ml

dan LCL 114.463 ml dengan CL 114.960 ml. Untuk produk susu Frisian Flag

Coklat UHT volume 200 ml line 1 berada pada UCL 200.669 ml sampai LCL

198.856 ml dengan CL 199.762 ml. Pada line 2, didapatkan UCL 199.271 ml dan

LCL 197.778 ml dengan CL 198.525 ml.

Berdasarkan keempat bagan kendali tersebut, dapat dilihat bahwa banyak

titik yang berada di luar batas kendali atas maupun batas kendali bawah. Selain itu

juga terdapat beberapa pola random yang ditunjukkan oleh titik-titik merah di

dalam kisaran batas kendali atas dan bawah. Hal ini menunjukkan bahwa proses

pembuatan susu Frisian Flag Coklat UHT belum memenuhi kriteria proses yang

terkendali secara spesifik karena masih mengandung variasi penyebab khusus

(special-causes variation) dan variasi penyebab umum (common-causes

variation). Variasi adalah ketidakseragaman dalam sistem produksi atau

operasional sehingga menimbulkan perbedaan dalam mutu pada output

(barang/jas yang dihasilkan).

Page 52: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

38

Subgrup

Vo

lum

e (

ml)

51464136312621161161

116

115

114

113

__X=114.926

UC L=115.514

LC L=114.338

Subgrup

Kis

ara

n v

olu

me

(m

l)

51464136312621161161

4

3

2

1

0

_R=2.061

UC L=3.596

LC L=0.527

111

11

11

2

2

22

22

1

5666

1

6

1

55

1

1

1

51

1

1

1

Bagan Kendali X-bar dan R BCCO 115 ml line 1 (21 Februari - 2 Mei 2006)

Gambar 5. Bagan Kendali X-bar dan R susu Frisian Flag Coklat UHT 115 ml

line 1

Subgrup

Vo

lum

e (

ml)

51464136312621161161

116.0

115.5

115.0

114.5

114.0

__X=114.960

UC L=115.458

LC L=114.463

Subgrup

Kis

ara

n v

olu

me

(m

l)

51464136312621161161

3

2

1

0

_R=1.746

UC L=3.045

LC L=0.446

1

111

655

1

1

1

4

1

66666

1

5

1

1

1

Bagan Kendali X-bar dan R BCCO 115 ml line 2 (21 Februari - 2 Mei 2006)

Gambar 6. Bagan Kendali X-bar dan R susu Frisian Flag Coklat UHT 115 ml

line 2

Page 53: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

39

Subgrup

Vo

lum

e (

ml)

21191715131197531

200.5

200.0

199.5

199.0

198.5

__X=199.762

UC L=200.669

LC L=198.856

Subgrup

Kis

ara

n v

olu

me

(m

l)

21191715131197531

6.0

4.5

3.0

1.5

0.0

_R=3.179

UC L=5.546

LC L=0.813

1

1

6

5

1

1

Bagan Kendali X-bar dan R BCCO 200 ml line 1 (2 Maret - 8 Mei 2006)

Gambar 7. Bagan Kendali X-bar dan R susu Frisian Flag Coklat UHT 200 ml

line 1

Subgrup

Vo

lum

e (

ml)

21191715131197531

200

199

198

197

196

__X=198.525

UC L=199.271

LC L=197.778

Subgrup

Kis

ara

n v

olu

me

(m

l)

21191715131197531

8

6

4

2

0

_R=2.619

UC L=4.568

LC L=0.669

11

1

1

5

1

1

11

1

Bagan Kendali X-bar dan R BCCO 200 ml line 2 (2 Maret - 8 Mei 2006)

Gambar 8. Bagan Kendali X-bar dan R susu Frisian Flag Coklat UHT 200 ml

line 2

Page 54: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

40

Menurut Anonim (2006 a), suatu proses yang menunjukkan keadaan tidak

terkendali jika memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Satu atau beberapa titik berada diluar batas kendali

2. Sembilan titik berurutan berada pada sisi yang sama dari garis tengah

3. Enam titik berurutan naik atau turun

4. Empat belas titik berurutan bergantian naik dan turun

5. Dua dari tiga titik berurutan berada pada posisi > 2 standar deviasi dari

garis tengah pada sisi yang sama

6. Empat dari lima titik berurutan berada pada posisi > 1 standar deviasi dari

garis tengah pada sisi yang sama

7. Lima belas titik berurutan berada dalam posisi ≤ 1 standar deviasi dari

garis tengah

8. Delapan titik berurutan berada pada posisi > 1 standar deviasi dari garis

tengah

Variasi penyebab khusus (special-causes variation) adalah kejadian-

kejadian diluar sistem yang mempengaruhi variasi dalam sistem. Penyebab khusus

ini mengambil pola-pola non acak (non random patterns) sehingga dapat

diidentifikasi/ditemukan, sebab mereka tidak selalu aktif dalam proses tetapi

memiliki pengaruh yang lebih kuat pada proses sehingga menimbulkan variasi.

Dalam konteks pengendalian proses sehingga menimbulkan variasi. Dalam

konteks pengendalian proses statistikal menggunakan bagan kendali atau kontrol

(control chart), jenis variasi ini sering ditandai dengan titik-titik pengamatan yang

melewati atau keluar dari batas-batas pengendalian yang didefinisikan (defined

control limit) (Gaspersz, 1998).

Variasi penyebab umum (common-causes variation) adalah faktor-faktor

di dalam sistem atau yang melekat pada proses yang menyebabkan timbulnya

variasi dalam sistem serta hasil-hasilnya. Penyebab umum sering disebut juga

sebagai penyebab acak (random causes) atau penyebab sistem (system causes).

Karena penyebab umum ini selalu melekat pada sistem, untuk menghilangkannya

harus ditelusuri elemen-elemen pada sistem itu dan hanya pihak manajemenlah

yang mengendalikan sistem itu. Dalam konteks pengendalian proses statistikal

dengan menggunakan bagan kendali atau kontrol (control chart), jenis variasi ini

Page 55: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

41

sering ditandai dengan titik-titik pengamatan yang berada dalam batas-batas

pengendalian yang didefinisikan (defined control limits) (Gaspersz, 1998).

Variasi penyebab umum selalu terjadi pada proses produksi. Tantangannya

adalah bagaimana memperkecil variasi tersebut. Dengan mengecilnya variasi

penyebab umum (tanpa adanya variasi penyebab khusus) maka kemampuan

proses produksi untuk menghasilkan produk yang lebih homogen akan lebih

terjamin.

Pada dasarnya semua proses menampilkan variasi, namun manajemen

harus mampu mengendalikan proses dengan cara menghilangkan variasi penyebab

khusus dari proses itu, sehingga variasi yang melekat pada proses hanya

disebabkan oleh variasi penyebab umum.

B. MENEMUKAN FAKTOR MASALAH

Penyebab variasi volume bersih susu Frisian Flag Coklat UHT dapat dicari

melalui tehnik brainstorming untuk mengidentifikasi permasalahan yang hasilnya

dapat dilihat pada diagram Ishikawa (Gambar 9). Identifikasi permasalahan

dimaksudkan untuk mengenali sumber permasalahan. Brainstorming diikuti oleh

Plant Manager, QA Manager, Processing Manager (Processing Liquid and

Packing), Production Manager (Sweet Condensed Milk), Production Manager

(Can Making), Engineering Manager, Supervisor, Foreman dan Operator.

Brainstorming ini dipimpin oleh QC Manager Plant Ciracas. Untuk membuat

diagram Ishikawa, pertama-tama ditentukan dahulu akibat (effect) yang

merupakan “kepala ikan” pada sisi sebelah kanan kertas. Akibat yang

dimaksudkan disini adalah variasi volume bersih susu Frisian Flag Coklat UHT.

Faktor penyebab variasi volume bersih susu Frisian Flag Coklat UHT

digolongkan ke dalam empat faktor utama sebagai “tulang besar” yaitu manusia,

mesin, metode dan manajemen.

1. Manusia

Manusia membawa peran yang sangat penting pada produk yang

dihasilkan. Kekurangtelitian pekerja dalam mengukur volume bersih dapat

disebabkan oleh jumlah pekerja yang relatif sedikit sehingga menyebabkan

beban kerja menjadi banyak atau menjadi sering lembur. Jam kerja yang

Page 56: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

42

berupa shift juga mempengaruhi kinerja dimana saat shift 3 (23.00 – 07.00

WIB) terdapat kemungkinan karyawan akan lebih mengantuk dibandingkan

dengan shift 1 dan 2 dimana hal ini mempengaruhi ketelitian dan awareness

dalam bekerja.

Ketika mesin filling start up (baru mulai berjalan) selalu membutuhkan

waktu untuk stabil. Sehingga frekuensi pengecekan volume bersih di awal

start lebih diperketat. Biasanya hal ini terjadi ketika pergantian produk atau

setelah CIP (Clean In Place). Apabila setelah ditransfer lalu proses filling

langsung dilanjutkan, maka aliran produk ke dalam kaleng tidak akan stabil

sehingga mempengaruhi volume bersih di dalamnya.

Pengetahuan pekerja dapat ditentukan dari lama bekerja, latihan yang

diberikan, dan tingkat pendidikannya. Semakin lama ia bekerja, semakin

banyak pengalamannya dan semakin terampil dalam pekerjaannya. Pendidikan

yang cukup akan membantu pekerja untuk cepat memahami segala hal yang

menyangkut pekerjaannya, sehingga memudahkan dalam penanganan

masalah-masalah yang terjadi.

Reward dapat menimbulkan semangat untuk bekerja lebih optimal.

Reward dapat berupa bonus atau komisi. Reward dapat diberikan kepada

individu yang dapat memenuhi target tanpa mengesampingkan mutu produk

yang dihasilkan.

Kenyamanan dalam bekerja dapat berpengaruh pada kegiatan

pengendalian volume bersih. Apabila suasana bekerja tidak nyaman akan

mengakibatkan pekerja kurang termotivasi sehingga kurang maksimalnya

perhatian dalam bekerja.

2. Metode

Selain sampling oleh Departemen Quality Control, operator juga

mengambil empat buah sampel tiap jamnya untuk menyesuaikan volume

bersih aktual dengan setting mesin. Apabila volume bersih saat sampling

tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi, maka operator akan mengeset mesin

hingga sesuai dengan spesifikasi. Frekuensi sampling serta jumlah sampelnya

Page 57: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

43

sebaiknya diperbanyak sehingga apabila terjadi ketidaksesuaian, maka

langsung dapat dilakukan penyesuaian terhadap setting mesin.

3. Mesin

Mesin/peralatan yang berpengaruh terhadap variasi volume bersih adalah

homogenizer, tegangan listrik, outlet valve dan PLC (Process Logic Control).

Pemeliharaan mesin/peralatan merupakan salah satu faktor yang juga

mempengaruhi variasi volume bersih. Pemeliharaan mencakup kalibrasi PLC,

pengecekan homogenizer, outlet valve, pengecekan pelumas, dan pembersihan

filler. PLC berpengaruh terhadap pengukuran volume bersih produk di dalam

mesin yang akan dikeluarkan melalui outlet valve. Homogenizer berpengaruh

terhadap homogenitas produk sehingga apabila terjadi kerusakan atau

ketidakstabilan kinerja pada homogenizer akan berpengaruh terhadap ukuran

partikel produk. Apabila ukuran partikel produk tidak stabil akan berpengaruh

signifikan terhadap volume bersih dimana filling machine disetting

berdasarkan volumetrik, bukan beratnya. Kebocoran dan kontaminasi yang

mungkin terjadi pada outlet valve dapat mengakibatkan kestabilan aliran

produk terganggu, sehingga harus diadakan pengecekan dan pembersihan rutin

terhadap outlet valve. Pelumas mempengaruhi kinerja mesin secara

keseluruhan sehingga pengecekan pelumas secara rutin perlu diperhatikan.

Tegangan listrik sangat mempengaruhi kinerja mesin tersebut. Apabila

tegangan listrik tidak stabil, maka hal ini akan sangat berpengaruh terhadap

kestabilan kinerja filling machine. PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas

belum mempunyai sumber listrik cadangan yang mampu mengatasi

ketidakstabilan tegangan listrik. Genset hanya digunakan ketika aliran listrik

dari PLN putus. Selain itu juga dibutuhkan stabilizer agar aliran listrik

cenderung stabil.

4. Manajemen

Awareness pekerja saat shift 3 relatif lebih rendah dibandingkan shift

lainnya. Awareness tersebut dapat ditingkatkan dengan pengawasan dari pihak

Page 58: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

44

manajemen dimana pada shift 3 tersebut pihak manajemen tidak berada di

dalam pabrik.

C. CORRECTIVE ACTION PLANS

Penerapan Statistical Process Control dalam pengontrolan volume bersih

untuk selanjutnya agar Departemen Quality Control dapat dengan cepat dan

mudah dalam mengontrol parameter mutu tersebut. Selain itu perlu diadakannya

pelatihan SPC untuk karyawan PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas sehingga

lebih memahami aplikasi dari SPC tersebut dan meningkatkan ketelitian operator.

Mesin timbangan untuk mengukur volume bersih dipindah ke tempat yang

tidak terpengaruh AC (Air Conditioner) sehingga pengukuran volume bersih akan

lebih akurat. Selain itu pengawasan pada shift 3 dari pihak manajemen

ditingkatkan agar awareness operator semakin tinggi.

Setelah proses terkendali secara statistik, kapabilitas proses perlu dihitung

untuk mengetahui tingkat kemampuan proses dalam menghasilkan produk yang

sesuai dengan keinginan konsumen. Kapabilitas proses tidak dianalisis pada

penelitian ini karena data pada bagan kendali belum terkendali secara statistik.

Sehingga konstanta yang terdapat pada Lampiran 6 hanya digunakan untuk

menghitung bagan kendali dan tidak digunakan untuk menghitung kapabilitas

proses.

Penerapan Gugus Kendali Mutu (GKM) adalah sebagai syarat untuk

mengimplementasikan Total Quality Management (TQM). GKM adalah suatu

kelompok karyawan, dari area kerja yang sama atau mempunyai cara kerja yang

berbeda tapi mempunyai keterkaitan persoalan yang sama, yang melakukan

pertemuan secara teratur mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan

persoalan untuk pemeliharaan, perbaikan dan atau peningkatan mutu (Anonim,

2006 b). Apabila GKM sudah terlaksana, TQM dapat diterapkan dengan baik.

TQM adalah pendekatan manajemen dalam organisasi yang berfokus kepada

mutu, mencakup partisipasi seluruh anggotanya dan bertujuan untuk kesuksesan

jangka panjang melalui kepuasan konsumen, keuntungan dari seluruh anggota

organisasi, serta keuntungan bagi masyarakat (Hoyle, 2001).

Page 59: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

45

Homogenizer

Sedikit

Frekuensi

Jumlah sampel

45

Gambar 9. Diagram Ishikawa variasi volume bersih susu Frisian Flag Coklat UHT

Kenyamanan dalam bekerja

Reward

Motivasi

Jumlah pekerja

Jam kerja (shift)

Ketelitian

Pengalaman/ lama bekerja

Pelatihan Pendidikan

Keterampilan/ keahlian

Sampling

Pelumas

Kebocoran

PLC

Kestabilan

Cleaning Pengecekan

Outlet valve

Kalibrasi

Tegangan listrik

Variasi volume

bersih susu Frisian

Flag Coklat UHT

Mesin

Manusia Metode

Kontaminasi

Pengecekan Stabilizer

Manajemen

Pengawasan pada shift 3

Kurang

Pengecekan

Page 60: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

46

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis bagan kendali Xbar-R, dapat disimpulkan bahwa

mutu proses produksi susu Frisian Flag Coklat UHT untuk karakteristik volume

bersih belum terkendali secara statistik. Hasil analisis diagram sebab akibat yang

diperoleh dari hasil brainstorming menunjukkan bahwa faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap keragaman mutu utama volume bersih adalah manajemen,

metode, mesin, dan manusia. Faktor yang termasuk ke dalam manajemen adalah

pengawasan pada shift 3 sedangkan pada metode adalah sampling. Untuk

manusia, faktor-faktornya adalah kekurangtelitian, keterampilan/keahlian serta

motivasi dalam bekerja. Mesin terbagi lagi menjadi homogenizer, tegangan listrik,

PLC, dan outlet valve.

B. SARAN

1. Menerapkan Statistical Process Control (SPC) dalam mengambil data agar

Departemen Quality Control dapat dengan cepat dan mudah dalam

mengontrol mutu.

2. Perlu diadakannya pelatihan SPC untuk meningkatkan ketelitian operator.

3. Mesin timbangan dipindah ke tempat yang tidak terkena pengaruh angin

secara langsung yang berasal dari AC.

4. Setelah proses terkendali secara statistik, kapabilitas proses perlu dihitung

untuk mengetahui kemampuan proses dalam menghasilkan produk sesuai

dengan spesifikasi.

5. Pengawasan pada shift 3 perlu ditingkatkan sehingga awareness pekerja akan

semakin tinggi.

6. Penerapan Gugus Kendali Mutu (GKM) untuk implementasi Total Quality

Management (TQM).

Page 61: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

47

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2006 a. Meet Minitab Release 14 for Windows®. http://www.minitab.com, Minitab-Making Statistics and Process Improvement Easier [10 Juni 2006].

Anonim. 2006 b. Pelatihan Gugus Kendali Mutu. http://www.semarang.go.id/

pemerintah/dinas/disnakertrans/distran/PELATIHAN%20GUGUS%20KENDALI%20MUTU.htm. [26 Juli 2006].

Ariani, D.W. 1999. Manajemen Kualitas. Universitas Atma Jaya Yogyakarta,

Yogyakarta.

Buckle, K.A., Edwards, R.A., Fleet dan Wooton, M. 1987. Ilmu Pangan (Terjemahan). Universitas Indonesia, Jakarta.

Dahlgaard, J.J., Kristensen, K., dan Kanji, G.K. 1998. Fundamentals of Total

Quality Management. Chapman and Hall, London. Deming, W.E. 1995. Control Chart as a Tool in Statistical Quality Control.

http://www.deming.eng.clemson.edu, Continuous Quality Improvement Server Home Page. [6 Juni 2006].

Deperindag. 1999. Pedoman Pengawasan Barang Dalam Keadaan Terbungkus

(Nomor 31/DJPDN/Kep/XI/1999). Direktorat Metrologi, Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Departemen Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia, Jakarta.

Fryman, M. A. 2002. Quality and Process Improvement. Delmar, Thomson

Learning, Inc., New York. Gaspersz, V. 1998. Statistical Process Control, Penerapan Teknik-teknik

Statistikal dalam Manajemen Bisnis Total. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Gaspersz, V. 2001. Metode Analisis Untuk Peningkatan Kualitas. PT. Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta. Gryna, F.M. 2001. Quality Planning and Analysis, From Product Development

Through Use, Fourth Edition. McGraw-Hill Irwin, New York. Hadiwiyoto, S. 1982. Teknik Uji Mutu Susu dan Hasil Olahannya. Universitas

Gadjah Mada Press, Yogyakarta. Hadiwiyoto, S. 1994. Pengujian Mutu Susu dan Hasil Olahannya. Universitas

Gadjah Mada Press, Yogyakarta.

Page 62: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

48

Heath, H.B., dan Reineccius, G. 1986. Flavor Chemistry and Technology. Van Nostrand Reinhold Company, New York.

Hoyle, D. 2001. ISO 9000, Quality Systems Handbook. Butterworth Heinemann,

Oxford. Ishikawa, K. 1982. Guide to Quality Control. Asian Productivity Organization,

New York. Juran, M. 1988. The Quality Function. Di dalam : J.M. Juran dan F.M. Gryna

(eds). Juran’s Quality Control Handbook. McGraw-Hill, New York. Montgomery, D.C. 1996. Introduction to Statistical Quality Control, Third

Edition. John Willey and Son, Inc., New York. Muhandri, T., dan Kadarisman, D. 2005. Sistem Jaminan Mutu Industri Pangan.

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

O’Mahony, M. 1986. Sensory Evaluation of Food, Statistical Methods and

Procedures. Marcel Dekker, Inc., New York. Potter, N.N., dan Hotchkiss, J.H. 1995. Food Science, Fifth Edition. Chapman and

Hall, New York. Ryan, T.P. 1989. Statistical Methods for Quality Improvement. John Willey and

Son, Inc., New York. Tapiero, C.S. 1996. The Management of Quality and Its Control. Chapman and

Hall, London. Wayworld. 2001. Statistical Process Control – A Wayworld Tutorial.

http://www.wayworld.com, Wayworld Inc. [8 Juni 2006].

Winarno, F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Winarno, F.G. 1993. Pangan, Gizi, Teknologi dan Konsumen. PT. Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta.

Page 63: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

49

Page 64: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

50

Lampiran 1. Struktur Organisasi PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas

Operational Director

Plant Manager

R & D QA Manager

QC Manager Ps. Rebo

QC Manager Ciracas

Staff to Plant Manager

Secretary

Processing Manager (Proc, Liq. & Packing)

Engineering Manager Production Manager (SCM Packing)

Production Manager (Can Making)

Administrator Administrator Administrator

Supervisor Supervisor Supervisor

Foreman Foreman Foreman

Operator Operator Operator

Page 65: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

51

Lampiran 2. Diagram Alir Proses Penerimaan Susu Segar dan Pasteurisasi

Susu segar T 4-8oC

Deaerasi

Disaring (strainer)

Disaring (filter 190 μm)

Didinginkan (plate cooler) T 4oC

Ditampung (raw milk storage tank) T < 10oC

Preheating (I) T 60-65oC

Disaring (separator)T 65oC, 5000 rpm

Dipasteurisasi T 90oC, 30 detik

Preheating (II) T 70-75oC

Precooling (I) T 70-75oC

Dihomogenisasi (tahap I 20 bar, tahap II 150 bar)

Didinginkan T 6oC

Ditampung (pasteurized milk tank) T 6-10oC

Precooling (II) T 60-65oC

Susu pasteurisasi

Page 66: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

52

Lampiran 3. Diagram Alir Proses Pembuatan Susu Frisian Flag Coklat UHT

Vitamin Susu Pasteurisasi

Deaerasi

Disaring (strainer)

Mixing (T 90oC)

Blender

Disaring (filter 300 μm)

Didinginkan (plate cooler) T 6oC

Distandardisasi T < 14oC

Disterilisasi T 142oC, 4 detik

Dihomogenisasi (Tahap I 30 bar, tahap II 250 bar)

Filling T 28oC

Packaging

Air (T 90oC) Gula SMP Cocoa powder

Stabilizer Air (T 90oC)

Mixing stabilizer (T 90oC)

Didinginkan T 28oC

Disemprot dengan H2O2

Dikeringkan T 90oC

Preheating T 120oC

Carton pack

Bottom sealing

Dedusting

Susu Frisian Flag Coklat UHT

Ditampung (aseptic tank) T 28oC

Page 67: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

53

Lampiran 4. Data Carton Pack BCCO 115 ml Untuk Uji ANOVA

Jumlah carton

pack BCCO

115 ml

Ulangan ke- Rata-rata

5 1 6.65

5 2 6.642

10 1 6.641

10 2 6.653

15 1 6.643

15 2 6.644

20 1 6.641

20 2 6.643

25 1 6.64

25 2 6.646

30 1 6.64

30 2 6.64

35 1 6.64

35 2 6.643

40 1 6.64

40 2 6.64

45 1 6.64

45 2 6.643

50 1 6.643

50 2 6.643

Page 68: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

54

Lampiran 5. Uji ANOVA Untuk Carton Pack BCCO 115 ml

Sumber

keragaman

Jumlah

kuadrat

Derajat

bebas

Kuadrat

tengah

F-hitung Taraf signifikansi

Sleeves

Galat

Total

0.00009177

0.0001171

882.533

9

9

20

0.0000102

0.00001301

.784 .639

Page 69: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

55

Lampiran 6. Data Carton Pack BCCO 200 ml Untuk Uji ANOVA

Jumlah carton

pack BCCO

200 ml

Ulangan ke- Rata-rata

5 1 8.884

5 2 8.862

10 1 8.85

10 2 8.838

15 1 8.845

15 2 8.832

20 1 8.84

20 2 8.851

25 1 8.851

25 2 8.837

30 1 8.842

30 2 8.853

35 1 8.845

35 2 8.851

40 1 8.852

40 2 8.839

45 1 8.845

45 2 8.845

50 1 8.847

50 2 8.845

Page 70: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

56

Lampiran 7. Uji ANOVA Untuk Carton Pack BCCO 200 ml

Sumber

keragaman

Jumlah

kuadrat

Derajat

bebas

Kuadrat

tengah

F-hitung Taraf signifikansi

Sleeves

Galat

Total

0.001548

0.0006091

1565.624

9

9

20

0.0001720

0.00006767

2.542 .090

Page 71: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

57

Lampiran 8. Konstanta Bagan Kendali

Ukuran

sampel

(n)

Bagan kendali R Bagan kendali X-bar

Simpangan baku proses

D3 D4 A2 d2 c4 d3

2 0 3.269 1.880 1.128 0.7979 0.853

3 0 2.574 1.023 1.693 0.8862 0.888

4 0 2.282 0.729 2.059 0.9213 0.880

5 0 2.114 0.577 2.326 0.9400 0.864

6 0 2.004 0.483 2.534 0.9515 0.848

7 0.076 1.924 0.419 2.704 0.9594 0.833

8 0.136 1.864 0.373 2.847 0.9650 0.820

9 0.184 1.816 0.337 2.970 0.9693 0.808

10 0.223 1.777 0.308 3.078 0.9727 0.797

11 0.256 1.744 0.285 3.173 0.9754 0.787

12 0.283 1.717 0.266 3.258 0.9776 0.778

13 0.307 1.693 0.249 3.336 0.9794 0.770

14 0.328 1.672 0.235 3.407 0.9810 0.763

15 0.347 1.653 0.223 3.472 0.9823 0.756

16 0.363 1.637 0.212 3.532 0.9835 0.750

17 0.378 1.622 0.203 3.588 0.9845 0.744

18 0.391 1.608 0.194 3.640 0.9854 0.739

19 0.403 1.597 0.187 3.689 0.9862 0.734

20 0.415 1.585 0.180 3.735 0.9869 0.729

21 0.425 1.575 0.173 3.778 0.9876 0.724

22 0.434 1.566 0.167 3.819 0.9882 0.720

23 0.443 1.557 0.162 3.858 0.9887 0.716

24 0.451 1.548 0.157 3.895 0.9892 0.712

25 0.459 1.541 0.153 3.931 0.9896 0.708

Sumber : Fryman (2002)

Page 72: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

46

58

Lampiran 9. Data Volume Bersih Susu Frisian Flag Coklat UHT 115 ml line 1 (ml)

subgrup sampel ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 115.599 115.365 115.908 114.719 115.730 114.953 115.206 115.094 115.777 114.822 115.440 2 115.234 115.047 114.906 114.682 115.318 114.831 115.159 115.318 115.281 115.843 115.412 3 115.637 115.187 114.934 116.067 115.393 115.103 115.094 114.841 115.309 114.897 114.9444 114.232 113.558 115.562 114.794 114.597 114.822 114.794 114.588 114.635 114.316 114.401 5 115.730 115.262 116.479 115.918 116.011 114.232 114.888 116.105 115.543 115.075 115.637 6 114.794 115.262 115.449 114.232 114.888 115.262 115.543 114.981 115.262 113.951 115.075 7 115.899 116.039 115.206 114.054 114.719 116.255 116.086 114.616 115.899 114.167 115.871 8 115.140 115.187 115.777 115.000 114.888 115.281 116.124 115.655 115.281 115.112 114.513 9 115.140 113.212 124.129 122.172 123.408 124.298 122.734 123.961 122.069 123.951 123.361

10 114.700 115.543 115.262 114.794 114.981 115.356 114.419 114.794 115.169 114.700 114.888 11 114.532 113.577 116.236 114.335 113.493 113.624 114.036 114.841 114.363 113.642 114.466 12 116.011 114.878 115.356 115.524 115.833 115.496 115.300 114.335 115.318 115.094 115.140 13 112.491 113.483 113.624 114.298 114.064 114.691 113.942 113.511 112.706 113.830 114.747 14 114.944 117.556 114.878 114.813 114.963 114.981 116.863 114.522 117.285 116.957 116.489 15 114.981 115.440 114.607 114.738 115.262 115.543 114.944 115.478 115.075 115.328 115.730 16 115.674 114.429 115.468 115.712 115.131 115.122 116.049 115.150 115.028 115.983 115.515 17 114.888 115.824 115.918 115.356 115.730 115.543 115.637 115.730 115.356 115.262 115.169 18 114.232 112.172 112.547 113.015 113.296 113.764 114.981 112.266 112.734 113.483 114.045 19 115.449 114.139 113.858 115.356 115.637 114.326 116.011 114.981 115.169 117.322 115.63720 115.599 114.579 116.760 114.775 116.217 114.728 116.189 115.281 116.798 115.684 115.384 21 115.272 114.560 116.348 115.197 114.766 115.955 115.047 114.785 114.419 116.011 115.178 22 114.916 114.831 114.476 115.206 116.723 115.702 115.037 114.700 114.775 115.318 115.674 23 115.009 115.131 115.243 114.541 114.991 115.243 115.197 113.979 115.899 115.000 114.991 24 115.730 115.543 116.292 114.700 115.449 114.607 116.105 114.419 115.637 115.262 115.730 25 116.292 115.169 114.700 115.918 114.419 115.730 115.262 115.075 115.824 114.981 115.356 26 115.946 118.024 113.820 115.384 115.000 117.743 115.122 114.963 115.318 117.603 115.646

Page 73: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

46

59

Lampiran 9 (lanjutan). Data Volume Bersih Susu Frisian Flag Coklat UHT 115 ml line 1 (ml)

subgrup sampel ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

27 114.588 115.215 114.953 114.869 114.766 114.813 115.506 115.122 115.103 113.998 115.272 28 115.309 114.588 115.412 115.112 115.206 115.253 115.599 114.850 115.206 114.457 115.187 29 115.449 114.401 115.880 115.655 115.215 114.485 115.215 115.796 115.815 115.665 114.44830 116.199 115.169 115.356 116.386 114.419 115.262 115.449 114.981 116.292 115.637 114.513 31 114.981 115.449 115.730 114.232 115.075 114.607 116.105 115.730 113.483 114.981 115.262 32 114.878 115.197 115.393 115.094 115.169 116.030 115.674 114.672 115.047 115.899 115.581 33 114.288 112.622 115.562 114.288 114.195 114.326 114.813 113.090 113.558 115.665 114.026 34 115.449 115.824 115.918 115.262 114.700 115.730 114.794 114.888 115.169 114.981 114.513 35 116.386 114.700 113.577 112.921 113.764 113.296 114.981 115.824 114.607 113.015 114.232 36 115.356 114.045 113.670 113.202 112.828 113.858 113.015 113.296 113.764 114.139 113.015 37 114.991 114.551 114.082 115.899 114.522 114.747 114.719 115.562 114.579 115.674 113.390 38 115.187 113.886 115.562 116.770 115.356 114.485 115.197 115.272 115.281 113.699 115.506 39 115.178 114.944 114.981 114.551 114.569 115.281 114.925 114.944 115.440 114.569 114.813 40 114.569 114.738 115.281 115.393 114.757 114.504 114.551 115.506 114.757 115.253 114.579 41 114.981 114.513 114.888 114.981 115.262 114.232 115.075 115.356 114.888 114.888 114.981 42 114.410 114.747 115.169 114.766 115.356 115.534 115.019 114.485 113.830 114.757 114.766 43 115.000 115.122 114.476 114.869 115.309 114.532 114.532 115.581 115.243 114.532 114.981 44 115.262 114.045 116.854 114.607 113.951 113.109 113.858 114.326 115.075 114.794 115.543 45 115.356 114.700 115.262 115.824 116.854 114.981 113.764 115.543 115.449 114.419 114.88846 114.878 115.384 114.813 114.045 114.981 115.000 114.054 115.712 115.796 114.644 114.841 47 114.597 114.054 114.401 114.747 114.766 114.597 115.037 114.991 114.551 114.597 114.803 48 114.307 114.934 115.187 114.541 114.972 114.597 114.373 114.953 114.850 115.178 114.466 49 113.876 114.363 112.088 113.933 113.493 115.112 115.581 112.603 113.474 114.082 113.446 50 114.232 113.970 113.596 114.326 114.906 114.757 113.596 114.298 114.139 114.223 114.232 51 113.315 115.037 117.191 112.669 113.502 115.047 113.942 115.290 113.390 112.725 114.785 52 114.110 113.642 113.174 113.942 114.747 115.515 114.532 113.923 113.661 112.547 114.934 53 114.139 114.794 114.513 115.449 114.513 116.105 114.419 113.951 114.607 114.794 115.262

Page 74: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

47

60

Lampiran 10. Data Volume Bersih Susu Frisian Flag Coklat UHT 115 ml line 2 (ml)

subgrup sampel ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 114.476 115.084 114.925 115.646 115.009 116.339 115.758 115.684 116.292 114.167 115.056 2 114.457 113.521 114.728 115.552 114.242 114.457 115.178 115.318 115.206 114.569 114.560 3 115.524 114.841 115.796 115.496 115.440 114.757 115.215 113.268 115.206 114.803 113.9514 114.419 115.730 115.075 115.262 115.543 114.139 115.169 114.513 115.824 115.262 115.637 5 116.199 114.794 115.169 116.667 115.637 114.888 115.262 114.232 114.794 115.918 115.543 6 116.479 114.663 115.047 115.702 115.890 114.607 115.552 115.740 114.794 115.000 114.719 7 114.813 114.813 114.298 116.124 114.775 114.139 114.363 116.845 114.831 114.831 114.860 8 115.131 115.496 113.212 115.356 115.300 114.579 113.586 115.908 115.056 114.925 114.448 9 114.438 115.543 114.139 115.075 115.262 116.105 114.888 115.918 115.730 115.824 116.573

10 115.440 114.597 114.026 114.120 114.822 114.541 114.326 115.215 115.234 115.449 114.466 11 114.616 115.037 115.646 115.290 115.674 115.365 114.831 114.766 115.665 115.983 115.019 12 115.272 116.910 115.037 116.124 116.948 116.919 115.665 115.665 115.309 115.665 115.356 13 114.981 115.637 114.888 115.356 115.543 116.011 115.356 115.637 115.262 114.794 115.169 14 114.981 114.326 115.637 113.015 114.607 114.139 114.981 113.390 113.483 114.794 114.139 15 114.794 116.011 115.169 115.637 115.075 115.169 115.075 115.449 114.607 115.075 115.075 16 115.496 115.346 114.878 114.785 115.037 115.169 115.403 115.712 114.869 115.122 115.281 17 115.871 115.983 114.981 114.494 115.000 114.485 116.152 115.702 114.794 115.000 115.365 18 115.974 115.178 115.777 114.532 114.738 114.082 115.852 115.618 114.101 115.524 115.955 19 114.888 114.916 114.972 115.094 114.981 115.824 116.517 115.843 115.243 115.290 114.85020 114.139 116.292 114.981 115.075 114.045 114.888 116.199 115.075 116.386 113.951 114.232 21 115.169 114.045 115.637 115.356 115.543 114.326 115.075 114.888 115.543 115.169 114.888 22 113.961 113.652 114.813 113.886 113.717 112.303 113.867 113.408 114.635 115.365 114.785 23 114.728 114.841 114.429 115.515 116.199 114.532 114.888 115.599 114.897 115.197 114.803 24 115.665 113.764 115.094 115.655 114.831 115.599 114.738 113.923 114.934 115.506 114.831 25 115.880 115.393 115.318 115.328 115.787 115.702 115.150 115.581 115.225 115.272 115.150 26 116.199 115.169 113.951 115.356 116.199 114.139 114.513 115.543 114.700 113.670 114.139

Page 75: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

48

61

Lampiran 10 (lanjutan). Data Volume Bersih Susu Frisian Flag Coklat UHT 115 ml line 2 (ml)

subgrup sampel ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

27 114.232 115.730 115.543 115.262 114.888 116.011 115.730 114.139 114.981 114.607 115.637 28 115.028 115.833 115.103 115.346 114.588 115.440 115.243 115.066 115.627 115.309 115.852 29 114.906 114.279 114.860 114.026 114.466 113.942 114.672 114.045 114.691 115.094 114.74730 116.479 116.199 116.011 115.169 116.386 114.981 114.513 115.075 116.105 116.292 116.199 31 115.169 114.045 115.075 114.513 115.543 114.326 115.449 115.262 114.888 113.951 114.139 32 114.139 113.296 113.015 114.045 114.700 114.419 113.858 113.390 113.109 114.607 114.232 33 114.906 114.700 114.944 114.419 114.728 114.532 115.861 115.037 115.019 114.429 115.206 34 115.084 115.824 115.861 116.760 115.871 114.279 114.719 114.963 115.749 114.560 115.337 35 115.159 115.346 114.551 114.738 114.906 114.569 114.579 114.541 114.569 114.579 114.757 36 115.272 115.159 114.551 114.953 115.281 114.569 114.579 115.300 115.346 115.178 115.253 37 114.232 114.888 114.419 114.794 114.607 114.139 115.449 115.356 114.045 114.888 114.513 38 115.356 115.300 114.579 116.236 115.871 115.824 114.129 115.974 114.279 115.684 113.605 39 115.122 115.056 115.234 115.169 115.112 115.403 115.215 115.122 115.159 115.066 115.084 40 115.140 114.813 115.234 115.140 114.551 115.234 114.560 114.532 115.169 114.738 115.234 41 114.232 114.981 116.199 115.169 114.419 113.202 115.169 114.794 115.543 115.169 114.326 42 113.858 114.700 114.981 114.607 113.951 114.700 113.858 114.607 115.169 114.326 114.139 43 115.122 115.384 115.375 115.112 114.860 115.506 115.487 115.122 114.963 115.206 114.766 44 114.438 115.337 113.577 114.148 114.560 114.888 114.625 114.560 115.075 114.981 113.689 45 114.335 114.391 114.803 114.785 114.616 114.953 114.148 114.925 114.335 114.485 114.92546 114.279 115.571 114.569 115.047 115.075 114.654 115.009 114.448 113.624 114.419 114.934 47 114.429 115.009 114.560 115.552 115.590 115.272 114.270 114.934 114.429 114.448 114.860 48 115.815 114.185 114.635 115.037 114.522 114.476 114.775 115.927 115.787 115.365 114.588 49 114.972 114.522 114.401 114.597 114.785 114.747 115.178 113.624 112.725 113.165 114.616 50 114.794 113.670 114.888 113.764 113.858 114.139 113.390 114.513 114.326 113.764 114.419 51 114.700 114.232 113.483 114.139 115.356 114.045 113.483 113.202 114.513 114.888 114.232 52 116.096 115.281 115.684 115.534 115.524 116.433 115.328 115.300 116.011 115.515 115.197

Page 76: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

49

62

Lampiran 11. Data Volume Bersih Susu Frisian Flag Coklat UHT 200 ml line 1 (ml)

subgrup sampel ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 200.178 201.358 198.689 201.489 202.097 201.152 201.292 199.419 199.532 198.886 198.670 2 198.989 199.747 199.157 198.071 198.652 198.474 199.504 199.607 199.120 199.672 200.300 3 199.204 199.429 202.594 199.270 201.873 199.110 198.333 197.809 199.045 198.876 199.1394 199.644 201.030 200.122 200.103 201.498 200.468 199.466 201.536 200.309 201.404 203.268 5 201.199 199.260 198.689 201.404 199.663 202.603 199.654 201.049 200.328 200.627 201.732 6 201.554 201.142 200.009 200.908 198.989 199.204 199.335 199.972 200.562 199.391 200.843 7 200.225 198.914 200.964 201.517 199.279 199.522 200.702 200.478 199.457 200.946 201.545 8 198.343 199.691 201.208 200.131 198.343 199.345 199.438 200.225 199.270 199.326 200.253 9 199.448 196.704 199.410 196.255 197.640 199.232 197.968 198.418 197.603 198.717 199.513

10 202.434 201.779 199.532 199.438 200.094 200.655 198.689 201.311 200.468 201.217 200.749 11 201.030 199.438 200.468 200.749 197.846 201.311 200.187 199.157 200.375 198.221 198.408 12 199.064 200.562 200.375 198.034 199.157 197.940 198.315 199.438 199.064 198.408 199.906 13 199.101 199.766 201.976 198.558 198.305 202.537 199.691 198.193 199.953 200.346 200.318 14 199.251 199.429 198.146 198.989 199.316 198.305 198.614 200.693 199.972 199.410 198.633 15 199.092 198.904 198.586 198.174 198.998 199.232 199.354 198.361 198.081 199.054 198.043 16 196.713 201.479 201.751 200.403 201.704 203.258 198.539 198.895 201.367 199.429 198.446 17 199.354 200.927 202.004 201.685 202.434 200.169 198.109 199.448 198.493 201.526 202.519 18 199.157 199.813 200.000 201.217 200.375 201.124 199.906 198.221 199.813 197.753 199.532 19 199.438 199.157 200.187 199.906 200.655 199.064 200.281 199.438 199.625 200.094 199.53220 200.880 200.581 200.112 200.543 201.245 199.775 197.678 200.674 200.693 200.403 198.221 21 199.139 199.036 199.897 200.084 199.476 199.270 199.213 199.663 199.888 199.494 199.504 22 198.483 199.298 199.410 200.215 198.436 199.485 198.408 199.148 198.530 199.185 198.567

Page 77: skripsi dian 1 - repository.ipb.ac.id · di TK Regency Jakarta. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990-1996 di SD Yasporbi I Jakarta. Pada tahun 1996-1999 penulis melanjutkan pendidikannya

50

63

Lampiran 12. Data Volume Bersih Susu Frisian Flag Coklat UHT 200 ml line 2 (ml)

subgrup sampel ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 197.612 197.463 199.363 199.541 199.176 198.642 197.912 197.762 197.987 197.706 198.305 2 198.839 198.745 198.979 198.343 199.092 198.961 198.745 197.706 199.728 199.401 198.567 3 199.663 199.448 200.028 199.419 200.524 199.485 199.588 200.122 198.418 201.873 199.0454 197.725 198.240 198.549 197.978 196.788 196.910 197.537 197.978 197.172 198.867 197.949 5 199.307 198.989 197.434 199.841 199.448 199.082 199.157 198.352 197.313 199.026 199.888 6 199.551 200.037 199.485 199.504 198.549 199.991 199.298 201.283 199.101 199.345 199.232 7 195.487 196.798 196.751 196.330 197.519 198.155 197.566 196.536 196.910 197.537 195.805 8 196.713 197.556 197.725 197.631 197.481 198.277 198.577 197.669 197.697 197.228 198.109 9 198.380 199.036 198.502 197.640 198.446 199.485 198.268 199.232 197.640 198.202 199.532

10 199.625 200.468 200.000 196.348 199.532 199.813 197.378 200.843 200.094 196.816 200.000 11 199.064 200.187 199.438 199.719 200.749 198.408 198.127 199.157 198.502 198.970 199.251 12 200.655 198.502 198.970 198.127 198.408 198.689 198.970 198.502 197.940 199.345 199.157 13 196.657 198.998 198.708 197.846 196.742 197.182 198.268 197.959 196.966 197.144 199.082 14 197.228 199.026 198.951 198.596 198.493 197.865 197.228 197.715 196.760 198.165 199.026 15 198.577 197.425 197.472 198.071 198.820 198.614 197.884 197.640 197.509 198.277 198.914 16 195.047 196.507 196.367 196.283 195.880 195.393 196.367 196.470 195.712 196.049 196.695 17 197.556 197.622 199.026 198.577 197.640 199.167 198.577 199.232 199.260 198.577 197.640 18 199.064 198.408 205.056 199.813 197.566 200.281 199.625 199.157 198.408 199.719 199.813 19 199.906 199.438 199.251 200.562 200.375 200.843 198.315 199.064 200.281 199.906 199.15720 199.139 199.934 198.699 198.839 198.343 199.672 199.476 198.755 198.474 199.569 197.790 21 196.910 196.966 199.373 198.043 199.036 199.382 198.539 198.474 199.288 198.567 199.663 22 197.463 198.352 198.586 199.429 198.539 197.622 197.584 199.148 199.129 198.539 198.914