laporan observasi pembelajaran ipa di sd kelas iii dan ... · laporan observasi pembelajaran ipa di...
TRANSCRIPT
Laporan Observasi Pembelajaran IPA di SD Kelas III
dan Kelas V SDN Kapuk 08 Petang-Jakarta Barat
Dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah PSD322
Pembelajaran IPA di SD
Dosen Pengampu: Harlinda Syofyan, S.Si., M.Pd
Disusun oleh :
Jinny Susilo – 201591057
Vivi May Kumala – 201591020
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Esa Unggul
Jakarta
2018
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas
berkatnya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan pembahasan “Laporan
Observasi Pembelajaran IPA di SD di kelas III dan V SDN Kapuk 08 Petang”
pada mata kuliah Pembelajaran IPA di SD.
Penulis juga berterimakasih kepada Ibu Harlinda Syofyan, S.Si., M.Pd selaku
dosen mata kuliah Pembelajaran IPA di SD yang telah memberikan arahan dan
saran untuk pembuatan makalah ini dan kepada semua pihak yang telah
memberikan motivasi kepada Penulis untuk dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai salah satu
materi pada silabus semester enam mata kuliah Pembelajaran IPA di SD serta
bermanfaat bagi para pembaca dan khalayak sebagaimana mestinya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan demi
penyempurnaan makalah ini.
Jakarta, 24 April 2018
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................................ii
Bab I. Pendahuluan…………………….…………………….……………….…...1
A. Latar Belakang……………………………..……………………………...1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………2
C. Tujuan Perumusan Masalah dan Penyusunan Laporan……………………2
D. Manfaat…………………………………………………………………....3
E. Metode………………………………………………………..…………....3
Bab II. Hasil Observasi .………….…………………….……….……..………….4
A. Observasi Kelas Rendah…..……….……………………………………...4
B. Observasi Kelas Tinggi……………………………………………………6
Bab III. Penutup……………………………………………………….……..........9
A. Kesimpulan……………………………………………………………..…9
B. Saran……………………………………………………………..……….10
Daftar Pustaka………………………..………………………………..……..…..11
Lampiran
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran IPA di SD merupakan pembelajaran yang menekankan pada
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu
memahami alam sekitar melalui proses “mencari tahu” dan “berbuat” yang
disebut keterampilan proses penyelidikan atau inquiry skill yang meliputi
mengamati, mengukur, menggolongkan, mengajukan pertanyaan, menyusun
hipotesis, merencanakan percobaan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisis
data, mengkomunikasikan informasi, dan menerapkan ide.
Pentingnya pembelajaran IPA di SD di antaranya: (1) untuk memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berpikir kritis, (2) IPA merupakan dasar
teknologi dalam membangun kesejahteraan materil suatu bangsa, (3) dibelajarkan
dengan percobaan untuk melatih melihat fakta, (4) melatih untuk bersifat rasional
dan objektif melalui pengamatan panca indra.
Selain itu, upaya pembelajaran IPA/Sains yaitu upaya sistematis untuk
menciptakan, membangun, dan mengorganisasikan pengetahuan tentang gejala
alam yang berawal dari sifat dasar manusia yang penuh dengan rasa ingin tahu,
selanjutnya dengan cara berpikir IPA yang meliputi percaya diri, imajinasi,
penalaran dan koreksi diri.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dalam penyelidikan IPA cara-cara
yang dapat mendukung kegiatan tersebut ialah dengan melakukan observasi,
eksperimen dan matematika (untuk menyatakan hubungan antar variabel dalam
hukum dan teori, serta penting untuk membuat model).
Berkaitan dengan hal tersebut, kami sebagai mahasiswa PGSD khususnya
dalam mengikuti mata kuliah pembelajaran IPA di SD telah melakukan kegiatan
observasi untuk mengetahui apakah pembelajaran IPA di Sekolah Dasar sudah
berjalan sesuai tujuan pembelajaran IPA yang sesungguhnya dan bagaimana
kegiatan belajar mengajar IPA dilaksanakan pada kelas rendah ataupun kelas
tinggi.
2
Melalui observasi yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Kapuk 08 Petang,
Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat pada hari Kamis 19
April 2018 pada siang hari, dengan waktu kegiatan belajar dan mengajar
pembelajaran IPA berlangung mulai pukul 15.00-17.00. Penulis dapat mencapai
tujuan di atas dengan mengetahuinya dari kelas yang kami observasi yaitu kelas
III berjumlah 34 siswa dan kelas V berjumlah 28 siswa dengan kurikulum KTSP.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1) Bagaimana proses kegiatan pembelajaran di kelas rendah (kelas III) dan di
kelas tinggi (kelas V) di Sekolah?
2) Apakah pengajaran pembelajaran IPA oleh guru sudah sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat?
3) Apakah Pendekatan, Metode dan Media Pembelajaran yang digunakan dalam
kelas pembelajaran IPA di kelas rendah dan tinggi?
C. Tujuan Perumusan Masalah dan Penyusunan Laporan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penyusunan laporan observasi
ini adalah sebagai berikut:
1) Mengetahui proses kegiatan pembelajaran IPA di kelas rendah (kelas III) dan
kelas tinggi (kelas V) di Sekolah.
2) Mengetahui kesesuaian pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat.
3) Mengetahui Pendekatan, Metode dan Media Pembelajaran yang digunakan
dalam kelas pembelajaran IPA di kelas rendah dan tinggi.
Dengan penyusunan laporan observasi, maka selaku mahasiswa, kami dapat
mempelajari manajemen berbasis kelas, terutama berkaitan dengan pembelajaran
IPA di Sekolah Dasar dan juga mempelajari secara efektif siklus pembelajaran
dengan menggunakan media pembelajaran atau strategi pembelajaran yang dapat
diterapkan di rentang usia 7-11 tahun (kelas rendah dan kelas tinggi). Dari hasil
3
observasi tersebut kami dapat mengambil kesimpulan bahwa metode atau cara
pengajaran yang berbeda antara kelas rendah dan kelas tinggi dalam lingkup
input-proses-output, menjadi akan menentukan hasil pembelajaran.
D. Manfaat
Setelah melakukan observasi di Sekolah, maka diharapkan kita dapat
memahami bagaimana cara mengajar yang efektif untuk mencapai tujuan
pembelajaran IPA dan ketika kita menjadi guru di masa yang akan datang dapat
menerapkan cara-cara pembelajaran PAIKEM (pembelajaran bersifat aktif-
inovatif-kreatif-efektif dan menyenangkan).
E. Metode
Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan observasi ini adalah:
Observasi (dalam kelas secara langsung)
Wawancara (dengan guru dan murid)
Meminta Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pembelajaran IPA.
4
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Observasi Kelas Rendah
Observasi yang kami lakukan pada kelas rendah yaitu kelas III-A, yang
dilaksanakan pada:
hari, tanggal : kamis, 19 April 2018
waktu : pukul 15.00-16.00 WIB
tempat : SDN Kapuk 08 Petang
alamat : Jl. Kapuk Raya, Cengkareng, Jakarta Barat
materi : Manusia dan Pelestarian Lingkungan Hidup
jumlah siswa : 34 Murid
Teori belajar : kognitif
Pendekatan : keterampilan proses
Metode : latihan
Media : buku
Saat observasi di kelas rendah yaitu kelas III A, guru yang mengajar bernama
Bapak Dahlan S.Pd. Beliau adalah seorang guru mutasi dari sekolah lain yang
tidak jauh dari SDN Kapuk 08 Petang dan telah mengajar di sekolah tersebut
selama 6 tahun dari keseluruhan pengalaman mengajar beliau sebagai guru
Sekolah Dasar selama 30 tahun.
Guru tersebut mengajar menggunakan RPP yang telah dipersiapkan 1 semester
sebelumnya dan telah disetujui oleh kepala sekolah, selain itu juga menggunakan
buku panduan yang telah disediakan oleh sekolah, materi pembelajaran IPA
menyangkut pendidikan lingkungan hidup di antaranya tentang cagar alam dan
suaka margasatwa, serta tentang materi pelestarian lingkungan dan manusia
dengan upaya pencegahan banjir, reboisasi dan contoh perusakan alam yang harus
dihindari.
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan membaca doa secara bersama-
sama dan guru sangat bersemangat dalam mengelola kelas, sehingga pembelajaran
berjalan dengan tertib dan teratur, anak fokus memperhatikan guru di depan. Pada
saat guru mengajar, judul materi yang disampaikan pelestarian alam dan
5
lingkungan, guru memberikan kertas (tes tertulis) sebagai apersepsi (pengulangan
materi) karena kegiatan pembelajaran dilakukan dengan mengerjakan soal-soal
latihan dari buku untuk mempersiapkan siswa menghadapi ujian semester dan
mengingatkan kembali mengenai materi pembelajaran yang sudah dipelajari.
Pada saat menyampaikan materi guru pertama-tama menjelaskan materi yang
berkaitan dengan pengerjaan LKS (Lembar Kerja Siswa), metode
pembelajarannya ialah latihan dengan tujuan agar siswa menguasai materi
pembelajaran. Jelas bahwa media pembelajaran yang digunakan oleh guru ialah
buku pembelajaran IPA kelas III senang belajar, KTSP. Pada buku tersebut
terdapat soal-soal yang harus dikerjakan dalam pembahasan setiap materi,
Kemudian Guru menugaskan anak secara individu untuk memecahkan soal-
soalnya sendiri dengan kemampuannya masing-masing, PBL (Problem Base
Solving) ketika siswa tidak mengerti dapat bertanya pada teman sebaya di bangku
sebelahnya atau bertanya pada guru yang bersangkutan, posisi tenaga pendidik
sebagai pengawas (fasilitator) dari kegiatan siswanya yakni fungsi kependidikan
yang memfasilitasi siswa didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang benar.
Kondisi anak pada saat itu ada beberapa yang aktif bertanya dan ada beberapa
yang secara mandiri menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Ketika kami
mengamati kegiatan siswa mengerjakan tugas, hampir semua murid secara jujur
tidak melihat jawaban dari buku melainkan mereka semua mengerjakan
berdasarkan pemahamannya dari pembelajaran yang telah dilakukan. Adapun soal
dan jawaban ditulis pada selembar kertas yang diberikan guru kepada masing-
masing siswa dan dikumpulkan sebagai bahan penilaian kompetensi siswa dan
evaluasi bagi guru setelah melakukan kegiatan belajar mengajar pada materi
Manusia dan Pelestarian Lingkungan Hidup.
Seperti penjelasan dari wakil kepala sekolah bahwa untuk kelas III & kelas V
masih menggunakan kurikulum KTSP, yang terakhir dilaksanakan pada tahun
ajaran 2017/2018 ini, sehingga RPP yang dibuat oleh guru mengikuti kurikulum
KTSP yakni interdisipliner secara terpisah. Namun kami tidak mendapat
kesempatan untuk melihat RPP pembelajaran IPA kelas III. Namun dapat diamati
bahwa guru cukup matang dalam mengembangkan materi dengan penyampaian
yang dapat dimengerti oleh anak didiknya.
6
Secara proses, kegiatan pembelajaran dari awal, inti dan penutup tidak ada
media lainnya selain buku dalam penyampaian materi dan latihan alur kegiatan
terasa monoton disebabkan tidak adanya penggunaan media dan variasi
pembelajaran karena, sehingga suasana kelas terkesan monoton. Namun hal
tersebut dapat diimbangi dengan akademik siswa yang cukup terlihat antusias
dalam belajar dan mengerjakan latihan, dengan kesadaran masing-masing
mengerjakan secara individu dan tidak menyontek atau memberi contekan.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran sudah tercapai karena dengan
teori belajar kognitif mendorong siswa untuk mengembangkan pengetahuan yang
telah diterima, pendekatan keterampilan proses yang mendukung proses
pembelajaran untuk mencapai kompetensi. Selain itu metode latihan juga
digunakan untuk mengingatkan siswa kembali tentang materi yang telah dipelajari
dan melatih siswa dalam mempersiapkan ujian semester. Sumber belajar utama
ialah buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD kelas III Perbukuan Departemen
Pendidikan.
B. Observasi Kelas Tinggi
Observasi yang kami lakukan pada kelas tinggi yaitu kelas V-A, yang
dilaksanakan pada:
hari, tanggal : rabu, 18 April 2018
waktu : 16.00-17.00 WIB
tempat : SDN Kapuk 08 Petang
alamat : Jl. Kapuk Raya, Cengkareng, Jakarta Barat
materi : bumi dan alam semesta
jumlah siswa : 28 Murid
teori belajar : behavioristik
pendekatan : konseptual
metode : tanya jawab
media : buku
Saat observasi di kelas rendah yaitu kelas V A, guru yang mengajar bernama
Ibu Elis Kartika S.pd. Beliau merupakan guru tetap di SDN Kapuk 08 Petang
yang sekaligus menjabat sebagai wakil kepala sekolah. Beliau telah memiliki
7
pengalaman cukup lama dalam mengajar, sehingga dapat menciptakan suasana
kelas yang aktif dan interaktif, adanya hubungan komunikasi timbal balik antara
guru dan siswa di dalam kelas, mampu mencairkan suasana demi terciptanya
motivasi belajar siswa didik dan siswa berusaha menunjukkan yang terbaik secara
akademik.
Guru telah mempersiapkan RPP 1 semester sebelumnya dan telah disetujui
oleh kepala sekolah namun berdasarkan informasi dari guru yang bersangkutan
bahwa beliau tidak lagi mengikuti RPP yang dibuat saat mengajar, karena
menggunakan variasi mengajar dari pengalamannya. Sehingga dapat diamati
bahwa tidak ada evaluasi terhadap RPP satu pembelajaran yang telah dilakukan
tersebut. Selain itu guru menggunakan buku panduan yang telah disediakan oleh
sekolah dengan pembahasan bumi dan alam semesta.
Pada awal pembelajaran, guru memulai dengan menyapa dan mengucapkan
salam, siswa berdoa secara bersama-sama, setelah itu guru membuka percakapan
awal dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa didik. Guru sangat
bersemangat mengajar dan dapat mengelola (manajemen) kelas dengan baik,
pembelajaran berjalan dengan tertib dan teratur, sehingga anak fokus
memperhatikan guru di depan. Apersepsi dilakukan dengan mengulang kembali
materi sebelumnya yakni tentang cahaya, mata dan penyakit-penyakit mata serta
bertanya kepada siswa didik tentang alat-alat optik yang dapat ditemui di sekitar
(mikroskop, periskop, lup, teropong, dll).
Pada inti pembelajaran, guru memandu pembelajaran dengan pendekatan
konseptual yang dinyatakan dalam definisi bahasan pembelajaran, sehingga
menjadi pengetahuan yang meliputi prinsip-prinsip, hukum, dan teori. Metode
yang digunakan guru saat mengajar ialah tanya jawab. Siswa terlibat aktif dalam
kegiatan tanya jawab tersebut, kemudian guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya mengenai pembahasan yang belum dimengerti. Setelah
tanya jawab dilakukan dan siswa memaham pembahasan materi, guru
memberikan latihan kepada siswa secara individu dari soal-soal yang ada di buku
paket siswa sementara guru mengawasi dan membimbing anak untuk
mengerjakannya apabila ada di antara mereka yang memerlukan penjelasan lagi.
8
Sambil menunggu anak-anak mengerjakan latihan, kami mendapat
kesempatan melihat RPP yang telah dibuat, berdasarkan kurikulum KTSP seperti
penjelasan dari wakil kepala sekolah yaitu Ibu Elis Kartika sendiri bahwa untuk
kelas III & kelas V masih menggunakan kurikulum KTSP, yang terakhir
dilaksanakan pada tahun ajaran 2017/2018 ini, sehingga RPP yang dibuat oleh
guru mengikuti kurikulum KTSP yakni interdisipliner secara terpisah. Kami
mendapat kesempatan untuk melihat RPP pembelajaran IPA kelas V yang kami
lampirkan dalam makalah ini.
Secara proses, kegiatan pembelajaran dari awal, inti dan penutup tidak ada
media lainnya selain buku dalam penyampaian materi dan alur kegiatan tanya
jawab sangat aktif, variasi pembelajaran IPA yang dilakukan oleh guru dapat
mendorong anak untuk memahami pembahasan materi. Pembelajaran yang diikuti
siswa saat mengerjakan latihan terlihat mandiri, sehingga apabila guru ingin
mengevaluasi kompetensi siswa, maka hal tersebut dapat dilakukan dengan hasil
jawaban yang benar-benar dari pekerjaan masing-masing siswa. Di inti dan akhir
kegiatan pembelajaran, guru juga memberi perhatian lebih kepada siswa yang
tertinggal dalam pemahaman pembahasan dan kemajuan belajarnya.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran sudah tercapai karena teori
belajar behavioristik yang digunakan guru bertujuan untuk membiasakan siswa
pada materi pembelajaran yang telah dipelajari. Pendekatan konseptual yang
secara langsung menyajikan konsep dengan metode tanya jawab untuk mencapai
kompetensi dari materi pembelajaran. Sumber belajar utama ialah buku Ilmu
Pengetahuan Alam untuk SD kelas V Perbukuan Departemen Pendidikan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum kegiatan observasi di kelas merupakan suatu kegiatan yang
sangat bermanfaat, dalam ilmu pendidikan secara teknis merupakan suatu bagian
kegiatan tindakan penelitian kelas, karena kita sebagai subjek peneliti dan suasana
kelas sebagai objek penelitian dalam hubungannya dengan ilmu pengetahuan alam
bisa memperoleh data informasi yang akuarat langsung dari objek sasaran secara
informative, subjektif dan juga penelitian yang bersifat empiris artinya suatu
tindakan penelitian tentang cara pembelajaran IPA di SD yang dapat dibuktikan
secara ilmiah.
Adapun perbedaan pembelajaran IPA di kelas rendah dan kelas tinggi yang
dilaksanakan di SDN Kapuk 08 Petang ialah sebagai berikut.
a) Kelas III-A
Teori belajar kognitif mendorong siswa untuk mengembangkan pengetahuan
yang telah diterima, pendekatan keterampilan proses yang mendukung proses
pembelajaran untuk mencapai kompetensi. Selain itu metode latihan juga
digunakan untuk mengingatkan siswa kembali tentang materi yang telah
dipelajari dan melatih siswa dalam mempersiapkan ujian semester. Sumber
belajar utama ialah buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD kelas III
Perbukuan Departemen Pendidikan.
b) Kelas V-A
Teori belajar behavioristik yang digunakan guru bertujuan untuk
membiasakan siswa pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.
Pendekatan konseptual yang secara langsung menyajikan konsep dengan
metode tanya jawab untuk mencapai kompetensi dari materi pembelajaran.
Sumber belajar utama ialah buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD kelas V
Perbukuan Departemen Pendidikan.
Secara proses tujuan pembelajaran di kelas III-A dan kelas V-A sudah tercapai
jika dilihat dari keaktifan pembelajaran IPA dan bahan evaluasi penilaian guru
terhadap kemampuan siswa menjawab soal secara individu dan mandiri.
10
B. Saran
Kegiatan observasi di kelas merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat
bagi mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, sehingga mengetahui faktual
pembelajaran IPA di SD, menilai dan mendapat pengetahuan kelebihan
kekurangan pembelajaran IPA yang telah dilakukan, dan terlebih menerapkan
pembelajaran IPA yang efektif dan efisien kelak.
Bagi guru kelas pembelajaran IPA yang telah kami amati dalam kegiatan
mengajar, diperlukan media pembelajaran untuk semakin menunjang siswa dalam
pencapaian kompetensi bahasan materi yang maksimal dengan pendidikan
karakter dari hakikat pembelajaran IPA, yakni untuk menciptakan, membangun,
dan mengorganisasikan pengetahuan tentang gejala alam yang berawal dari sifat
dasar manusia yang penuh dengan rasa ingin tahu, selanjutnya dengan cara
berpikir IPA yang meliputi percaya diri, imajinasi, penalaran dan koreksi diri.
11
DAFTAR PUSTAKA
Asih Widi Wisudawati, Eka Sulistyowati. (2015). Metodologi Pembelajaran IPA.
Jakarta: Bumi Aksara
Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Soraya, R., & Syofyan, H. (2017). PENERAPAN METODE EKSPERIMEN
UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH SISWA DALAM
PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SDN KELAPA DUA 06 PAGI
JAKARTA. Eduscience: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(1).
a
Lampiran-Lampiran
Gambar 1.1 Suasana Pembelajaran IPA Kelas III SDN Kapuk 08 Petang
b
Gambar 1.2 Siswa Kelas III SDN Kapuk 08 Petang
c
Gambar 1.3 Buku IPA KTSP Kelas III SD
d
Gambar 1.4 Keterangan Buku IPA KTSP Kelas III SD
e
Gambar 1.5 Hasil Tes Tertulis IPA Kelas III SDN Kapuk 08 Petang
f
Gambar 2.1 Suasana Pembelajaran IPA Kelas V SDN Kapuk 08 Petang
Gambar 2.2 Siswa Kelas V SDN Kapuk 08 Petang
g
Gambar 2.3 Buku IPA KTSP Kelas V SD
h
Gambar 2.4 Keterangan Buku IPA KTSP Kelas V SD
i
j
k
l
m
Gambar 2.5 RPP IPA Kelas V SD
n
Lampiran Balasan dari Sekolah mengenai Observasi yang Telah Dilakukan
o