sk edisi cetak april 15

12
Suara Komunitas Pekalongan adalah bagian dari Suara Komunitas dot net (http://www.suarakomunitas.net) Suara Komunitas adalah website yang dikelola oleh media-media komunitas yang tersebar di seluruh Indonesia. Media komunitas yang tergabung sebagian besar adalah radio komunitas, media cetak komunitas, telecenter, dan kontributor individual. Suara Komunitas adalah kantor berita terbuka untuk semua pihak, khususnya masyarakat akar rumput, untuk bersuara dan membentuk opini publik. Suara Komunitas terbuka bagi siapa saja untuk ikut bergabung, sepanjang memiliki visi yang sama yaitu pembangunan untuk masyarakat. Untuk berita, liputan, rilis media, dan pengaduan masyarakat silakan kirimkan ke [email protected]. Edisi II April 2015 Buletin Cetak Suara Komunitas dot net Wilayah Pekalongan Hal 1 Pekalongan Panen Raya, Petani Pilih Jual ke Tengkulak Rembang, Petani Keluhkan Turunnya Harga Gabah Pekalongan, SK - Petani kecil atau sering disebut petani gurem, lebih suka menjual hasil panennya ke tengkulak, ketimbang mengolah sendiri hasil panennya. Eko Pratikno (43), petani gurem asal Desa Wonorejo, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan menjelaskan, bahwa hasil panen kali ini lebih baik ketimbang panen-panen sebelumnya."Panen tahun ini luwih apik timbang tahun wingi, sak iki sak iring biso metu 1 ton. Sampun ditawar bakul pari 2,5 juta tapi durung tak wenehke" (panen tahun ini lebih baik dibandingkan tahun kemarin, luas sawah satu iring bisa menghasilkan 1 ton gabah basah. Sudah ditawar tengkulak padi seharga 2,5 juta tetapi belum saya kasih), ujarnya kepada pewarta warga suarakomunitas.net. Di Desa Tangkil Kulon, Kedungwuni, Karangdadap, dan Wonopringgo saat ini sudah mulai panen raya dengan hasil yang melimpah. Dari pantauan di lapangan, hanya sedikit sawah warga yang diserang hama. Sayangnya panen raya ini hanya dimanfaatkan oleh tengkulak dari Weleri, Kabupaten Batang untuk menebas (membeli) gabah basah petani dengan harga rata-rata per kwintal Rp 300 ribu. Menurut Amin (40), Kepala Urusan Pemerintahan Desa Tangkil Kulon yang juga petani menjelaskan, kepada pewarta warga bahwa harga Rp 300 ribu per kwintalnya merupakan tawaran harga tertinggi. Tengkulak tidak berani membeli gabah petani dengan harga yang lebih tinggi. Eko Pratikno menjelaskan bahwa, kalau dihitung-hitung biaya mengolah sendiri gabah basah hingga jadi beras membutuhkan biaya Rp 100 ribu per kwintalnya, kalau dibandingkan dengan menjual gabah basah ke tengkulak hasilnya tidak berbeda jauh sehingga dia memilih untuk menjual hasil penennya ketimbang mengolah sendiri. (Buono) REMBANg (SK) - Petani di Kabupaten Rembang mengeluhkan turunnya harga gabah seiring datangnya musim panen raya di wilayah itu.Waji (50), salah seorang petani asal Desa Sulang, Kecamatan Sulang mengatakan, gabah kering panen di tempatnya hanya laku pada kisaran harga Rp2.900 per kilogram hingga Rp3.200 per kilogram, tergantung kualitas. Padahal sebelumnya, harga gabah kering panen mencapai Rp3.500 per kilogram. "Meski harga turun, kami tetap menjual sebagian panenan untuk menutup biaya operasional," terangnya, Senin (13/4/2015) siang. Anjloknya harga gabah juga dirasakan petani di Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang. Jadi (40), salah seorang petani asal Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bulu mengungkapkan gabah kering panen didaerahnya hanya laku Rp3.000 per kilogram. "Ya mau bagaimana lagi, meski murah tetap kami jual untuk menutup kebutuhan," ungkapnya.Penurunan harga gabah di tingkat petani disebabkan waktu panen yang serentak hampir di seluruh Kabupaten Rembang sehingga stok melimpah. Selain itu, turunnya harga gabah juga disebabkan ulah oknum tengkulak yang sengaja mempermainkan harga gabah saat panenan melimpah. Turunnya harga gabah saat musim panen membuat petani merugi. Sebab biaya produksi pada musim tanam tahun ini mengalami kenaikan yang disebabkan naiknya upah tenaga kerja.Selama ini, petani di Kabupaten Rembang biasa menjual padi hasil panenan kepada tengkulak. Harga jual gabah ditentukan berdasar kesepakatan dengan mengacu harga di pasaran.

Upload: buono-aja

Post on 21-Jul-2016

229 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

SK edisi Cetak adalah buletin berita yang diterbitkan oleh Suara Komunitas [dot] net. Diambil dari http://suarakomunitas.net sebagai media konvergensi.

TRANSCRIPT

Page 1: Sk edisi cetak april 15

Suara Komunitas Pekalongan adalah bagian dari Suara Komunitas dot net (http://www.suarakomunitas.net) Suara Komunitas adalah website yang dikelola oleh media-media komunitas yang tersebar di seluruh Indonesia. Media komunitas yang tergabung sebagian besar adalah radio komunitas, media cetak komunitas, telecenter, dan kontributor individual. Suara Komunitas adalah kantor berita terbuka untuk semua pihak, khususnya masyarakat akar rumput, untuk bersuara dan membentuk opini publik. Suara Komunitas terbuka bagi siapa saja untuk ikut bergabung, sepanjang memiliki visi yang sama yaitu pembangunan untuk masyarakat. Untuk berita, liputan, rilis media, dan pengaduan masyarakat silakan kirimkan ke [email protected].

Edisi II April 2015

Buletin Cetak Suara Komunitas dot net Wilayah Pekalongan

Hal 1

Pekalongan Panen Raya, Petani Pilih Jual ke TengkulakRembang, Petani Keluhkan Turunnya Harga Gabah

Pekalongan, SK - Petani kecil atau sering disebut petani gurem, lebih suka menjual hasil panennya ke tengkulak, ketimbang mengolah sendiri hasil panennya. Eko Pratikno (43), petani gurem asal Desa Wonorejo, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan menjelaskan, bahwa hasil panen kali ini lebih baik ketimbang panen-panen sebelumnya."Panen tahun ini luwih apik timbang tahun wingi, sak iki sak iring biso metu 1 ton. Sampun ditawar bakul pari 2,5 juta tapi durung tak wenehke" (panen tahun ini lebih baik dibandingkan tahun kemarin, luas sawah satu iring bisa menghasilkan 1 ton gabah basah. Sudah ditawar tengkulak padi seharga 2,5 juta tetapi belum saya kasih), ujarnya kepada pewarta warga suarakomunitas.net.

Di Desa Tangkil Kulon, Kedungwuni, Karangdadap, dan Wonopringgo saat ini sudah mulai panen raya dengan hasil yang melimpah. Dari pantauan di lapangan, hanya sedikit sawah warga yang diserang hama. Sayangnya panen raya ini hanya dimanfaatkan oleh tengkulak dari Weleri, Kabupaten Batang untuk menebas (membeli) gabah basah petani dengan harga rata-rata per kwintal Rp 300 ribu.

Menurut Amin (40), Kepala Urusan Pemerintahan Desa Tangkil Kulon yang juga petani menjelaskan, kepada pewarta warga bahwa harga Rp 300 ribu per kwintalnya merupakan tawaran harga tertinggi. Tengkulak tidak berani membeli gabah petani dengan harga yang lebih tinggi.

Eko Pratikno menjelaskan bahwa, kalau dihitung-hitung biaya mengolah sendiri gabah basah hingga jadi beras membutuhkan biaya Rp 100 ribu per kwintalnya, kalau dibandingkan dengan menjual gabah basah ke tengkulak hasilnya tidak berbeda jauh sehingga dia memilih untuk menjual hasil penennya ketimbang mengolah sendiri. (Buono)

REMBANg (SK) - Petani di Kabupaten Rembang mengeluhkan turunnya harga gabah seiring datangnya musim panen raya di wilayah itu.Waji (50), salah seorang petani asal Desa Sulang, Kecamatan Sulang mengatakan, gabah kering panen di tempatnya hanya laku pada kisaran harga Rp2.900 per kilogram hingga Rp3.200 per kilogram, tergantung kualitas. Padahal sebelumnya, harga gabah kering panen mencapai Rp3.500 per kilogram.

"Meski harga turun, kami tetap menjual sebagian panenan untuk menutup biaya operasional," terangnya, Senin (13/4/2015) siang.Anjloknya harga gabah juga dirasakan petani di Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang.

Jadi (40), salah seorang petani asal Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bulu mengungkapkan gabah kering panen didaerahnya hanya laku Rp3.000 per kilogram. "Ya mau bagaimana lagi, meski murah tetap kami jual untuk menutup kebutuhan," ungkapnya.Penurunan harga gabah di tingkat petani disebabkan waktu panen yang serentak hampir di seluruh Kabupaten Rembang sehingga stok melimpah.

Selain itu, turunnya harga gabah juga disebabkan ulah oknum tengkulak yang sengaja mempermainkan harga gabah saat panenan melimpah.

Turunnya harga gabah saat musim panen membuat petani merugi. Sebab biaya produksi pada musim tanam tahun ini mengalami kenaikan yang disebabkan naiknya upah tenaga kerja.Selama ini, petani di Kabupaten Rembang biasa menjual padi hasil panenan kepada tengkulak. Harga jual gabah ditentukan berdasar kesepakatan dengan mengacu harga di pasaran.

Page 2: Sk edisi cetak april 15

Hal 2

Gara-Gara Nomor, Ribuan Fasilitator 4 Bulan Tidak Digaji

Jakarta, SK - Ribuan Fasilitator Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) belum menerima haknya berupa gaji selama empat bulan. Keterlambatan gaji fasilitator ini dikarenakan DIPA yang belum keluar, Kementrian Keuangan belum menandatangani DIPA. "Masalah DIPA itu ada di tangan pemerintah. Kementerian Keuangan tepatnya. Kita ngga berdaya kalau sudah begini. Yang saya tahu, Kemen PU-PR sudah kerja keras sekali untuk memenuhi apapun data kurang yang diminta Kemenkeu." Ujar sumber internal PNPM-MP.

"kegalauan" fasilitator ini dikarenakan "Selama ini penjelasan simpang siur, apalagi soal DIPA itu yang sangat tidak jelas, sebab saat ini tidak memungkikan adanya revisi DIPA seiring dgn pemanfaatan ABPN, kecuali pada pembahasan dan penetapan APBN perubahan dan bisa jika ada kebijakan yang sangat luar biasa untuk pencairan. Sekarang siapa yg menjamin....." ujar salah satu sumber internal PNPM-MP yang mengatasnamakan pribadi.

Sumber lainnya (masih mengatasnamanakan pribadi) mengatakan bahwa "karena perubahan nomenklatur oleh kabinet baru. Bahkan katanya penomoran kementerian (yang urusannya dengan surat-menyurat resmi dan terkait dengan keuangan) berubah. Dulu PU adalah kementerian bernomor 33, sekarang entah berapa--yang pasti berubah. Ini akan mengubah semua penomoran surat-surat resmi yang keluar dari kementerian."

"Sebenernya saya ngeri mengungkapkan ini... mohon diingat, kali ini saya bicara atas nama pribadi, bukan institusi (KMP) apalagi proyek ya.. Saya sempat mendengar selentingan prediksi (bukan berita) bahwa kalau sampai Senin ini nomor DIPA tdk keluar maka kemungkinan terburuknya adalah keluar nomor DIPA yg sah adalah akhir Mei. Sekali lagi, ini hanya prediksi ya kawan-kawan. Tidak ada yang bisa memastikan, karena kita bicara mekanisme sistem, se-negara, bukan hanya program. Saya sampai tepok jidat juga mendengar prediksi tadi di atas. Jika memang baru clear akhir Mei, artinya baru minggu ke-2 Juni teman-teman bisa menerima gaji. Ya Allah... Sungguh saya berharap prediksi yang saya dengar ini meleset dan nomor DIPA yang clear hari ini sudah bisa keluar dari Kemenkeu... "

Sebelumnya, Asosiasi Fasilitator PNPM Perkotaan (AFP2) Provinsi Jawa Timur menyampaikan keprihatinannya terkait beberapa hal yang terjadi di lapangan. Antara lain, belum tuntasnya pembayaran gaji terhadap 62 fasilitator dan Biaya Operasional (BOP) per Desember 2014. Pernyataan ini dibacakan oleh AFP2 dalam aksi damai yang dilakukannya di Kantor Konsultan Manajemen Wilayah (KMW) OSP 6 Provinsi Jawa Timur, pada Kamis, 9 April 2015.

Dikutip dari website P2KP (http://p2kp.org) berikut ini pernyataan sikap AFP2 : saat ini menyisakan beberapa persoalan antara lain:

Pertama, belum tuntasnya penyelesaian pembayaran gaji fasilitator yang gagal bayar di bulan Desember 2014 (meliputi gaji 62 personel fasilitator) dan Biaya Operasional bulan Desember 2014 seluruh Tim Fasilitator se-Jawa Timur karena kesalahan/kecerobohan perhitungan kebutuhan anggaran SNVT PBL Jatim di tahun 2014, yang hingga saat ini belum dipastikan kapan dapat terbayar.

Kedua, pembayaran gaji dan BOP Fasilitator bulan Januari, Februari dan Maret 2015 (3 bulan+) hingga saat ini juga belum terbayarkan, padahal alokasi anggarannya sudah ditetapkan dalam pembahasan APBN-P pertengahan bulan Februari 2015 yang lalu.

Ketiga, di lain pihak, di tengah kondisi keperihatinan tersebut, beban tugas fasilitator tidak berkurang. Selain dilarang double job, fasilitator dituntut menyelesaikan target pengakhiran program sampai dengan akhir April 2015, capaian proggres dan tambahan tugas dari Konsultan Manajemen Pusat dan Oversight Service Provider (OSP) 6 Jatim juga terus meningkat seolah-olah tidak terjadi persoalan apapun terkait pemenuhan support pendampingan fasilitator di lapang.

Keempat, yang aneh, OSP 6 Jatim juga sudah mengeluarkan nota internal meminta fasilitator untuk menandatangani surat pernyataan kesiapan diperpanjang bulan Mei hingga Desember 2015, sementara pemenuhan tunggakan pembayaran di kontrak sebelumnya belum diselesaikan, hingga saat ini juga belum ada sosialisasi tentang isi hak dan kewajiban fasilitator dalam kontrak perpanjangan nantinya.Oleh karena itu, melalui aksi keprihatinan yang kami lakukan ini, kami secara sadar dan bertanggungjawab ini, menyatakan sikap dan tindakan sebagai berikut:Satu, menugaskan Team Leader OSP 6 Jatim untuk mengawal secara langsung Penetapan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) untuk Pembayaran Gaji dan BOP Fasilitator, dan selanjutnya melaporkan perkembangan proses Gaji dan BOP secara rutin setiap hari kepada fasilitator se-Jawa Timur melalui laporan Quick Status (QS) melalui website/media online PNPM Mandiri Perkotaan, dan demi menunjang kepentingan tersebut di atas, maka kami fasilitator Jawa Timur memberikan secara langsung Tiket pemberangkatan Team Leader ke Jakarta, yang dananya kami kumpulkan melalui patungan dari sisa-sisa cucuran keringat fasilitator untuk dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya.Dua, meminta dilakukan peninjauan kembali akan proporsi hak dan kewajiban fasilitator dalam perpanjangan kontrak nantinya, konsekuensi ketika gagal bayar atau telat bayar, termasuk rasionalisasi/peningkatan besar salary mengingat tingkat inflasi yang cukup tinggi dalam dua tahun terakhir, besaran salary juga harus disetarakan dengan fasilitator pendamping program lain yang sejenis, hal ini harus sudah dilakukan sebelum surat pernyataan kesediaan perpanjangan kontrak kami tandatangani.Tiga, menuntut OSP 6 Jatim segera menyampaikan rumusan strategi dan skema pendampingan program pasca April 2015, khususnya terkait alih kelola perlindungan dan pengembangan aset-aset PNPM Mandiri Perkotaan, termasuk sejauh mana advokasi yang sudah dilakukan oleh Tim OSP 6 Jatim untuk mengawal hal tersebut di level pemerintah Provinsi Jawa Timur.Demikian pernyataan sikap keperihatinan fasilitator PNPM Mandiri Perkotaan Jawa Timur. Semoga Yang Maha Kuasa selalu menjauhkan kami dan para pimpinan kami dari sifat sombong dan merasa benar sendiri. Astaghfirullahal-adzim 3x.“Hidup Tumbuh Setia Bersama Warga Miskin, Sendiri atau Bersama tetap Berjuang!” (b)

Page 3: Sk edisi cetak april 15

Hal 3

Lomba Gebyar PAUD Se-Kecamatan Sragi

Sragi,Pekalongan,SK- Ratusan anak-anak didik Paud/Tk/Ra/Ba se Kecamatan pagi sekitar pukul 07.30 waku setempat nampak berkumpul di halaman kantor dinas PSDA-ESDM, mereka mewakili sekolahnya untuk mengikuti lomba Gebyar Paud Formal.

Suasana nampak meriah, pasalya kegiatan juga di ramaikan oleh drum band, yang tentu sangat menyedot perhatian para penguna jalan, belum lagi nampak para orang tua peserta didik yang antusias ikut mendampingi anak-anak mereka yang akan mengikuti lomba.

Menurut Ratna hartati, salah satu panitia, ketika di konfirmasi di lokasi mengatakan, kegiatan ini di ikuti oleh 20 lembaga Paud/Tk se Kecamatan sragi, adapun jenis lomba ada 6 jenis yang di lombakan. "Kegiatan kali ini sangat meriah, selaku panitia saya tentu sangat senak, dukungan dari orang tua juga bisa mengobati rasa lelah panitia " Tutur Hartati

Dia juga berharap, melalui kegiatan ini saya harap bisa memupuk bakat anak untuk kedepanya nanti " imbuh Guru yang mengajar di Tk Melati Tegalsuruh. Di tempat yang sama, Kepala UPT Dindikbud Kecamatan Sragi, Eko Wismono mengatakan, Kegiatan lomba tingkat kecamatan ini juga merupakan seleksi peserta untuk ketingkat kabupaten, yang berhasil menjadi juara akan mewakili Kecamatan Sragi " katanya. Dalam kesempatan itu hadir pula Camat Sragi yang sekaligus berkesempatan membuka Perlombaan. ( Eva abdullah )

Gebyar PAUD Kab. Pekalongan Hari Ini Degelar

Pekalongan, SK - Gebyar PAUD formal Kota Santri hari ini digelar. Bertempat di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Jalan Mandurorejo Kajen, ratusan siswa TK dan PAUD se Kabupaten Pekalongan berkumpul untuk mengikuti lomba yang diadakan rutin tiap tahunnya.

Gebyar PAUD merupakan ajang mencari bakat dan kreatifitas anak usia dini yang diadakan mulai dari tingkatan Kecamatan dan pemenang dari kecamatan berhak untuk mengikuti lomba di tingkat Kabupaten. Demikian disampaikan Marlinah Masrur (24) guru PAUD An Nisa Pekajangan Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan .

Beberapa kejuaraan yang dilombakan adalah Lomba paud ada 6 kategori yaitu mengecap dengan tangan, kreasi lego, gerak kreativitas, bercerita dengan gambar, lari memindahkan bola sesuai warna, dan memindahkan air ke dalam botol.

Kategori TK yakni menyanyi lagu kebangsaan, dongeng, finger painting, gerak dan lagu, meronce, lari menancapkan bendera.

Rima Sukmawati (39) Panitia Gebyar PAUD Kecamatan Karangdadap mengungkapkan bahwa perwakilan dari Kecamatan yang mengikuti lomba di Kabupaten sebanyak 6 orang, terdiri dari perwakilan TK dan PAUD pemenang lomba di tingkat Kecamatan Karangdadap.

Meski hujan deras mengguyur Kajen dan sekitarnya namun lomba masih tetap berlangsung karena menggunakan gedung GPU sebagai sarana lomba indoor. (B)

UN Hari Pertama LancarPekalongan, SK - Ujian Nasional reguler dan online untuk SMA, SMK, MA sederajat hari ini digelar. Pelaksanaan Ujian Nasional hari pertama lancar, pantauan di lapangan pelaksanaan UN di Kabupaten pekalongan dimulai sejak pukul 07.30 WIB namun peserta masuk 15 menit sebelumnya untuk mendengarkan tata tertib UN.

Sedangkan untuk pelaksanaan UN online, saat latihan ditemukan bug, "Ada Bug di Chrome Ujian Nasional, tampilannya memang full screen, dan seolah disable menu-menu lainnya, namun ketika di tekan tombol Shift 5 kali, maka bisa melakukan exit dan menampilkan menu2 lainnya di windows" tutur seorang pemerhati.

Dilansir dari laman media sosial Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Pelaksanaan UN CBT di SMKN 5 Jayapura berjalan, tertib, lancar, dan kondusif. Situasi UN CBT sedang berlangsung.

Pengamanan UN kali ini terlihat sangat ketat, di Tangerang pihak kepolisian berjaga-jaga di sepanjang jalan menuju lokasi UN. Mereka memeriksa seluruh peserta UN di pintu gerbang sekolah, seluruh tas beserta tubuh peserta diperiksa. "Disekolah ku dari gerbang sampe pintu masuk sekolah ada polisi. Sebelun masuk di gededah dulu. Aseli pagi-pagi udah kena grepe." ujar salah seorang peserta UN di Tangerang.(B)

Page 4: Sk edisi cetak april 15

Hal 4

Hari Petama UN, Empat Siswa Absen

REMBANG (SK) - Empat siswa di Kabupaten Rembang absen pada hari pertama Ujian Nasional tingkat SMA, Senin (13/4/2015). Dua orang karena sakit, sedangkan dua orang lainnya sudah keluar dari sekolah.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz bersama jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang memantau jalannya UN ke beberapa sekolah.

Chafidz mengatakan secara keseluruhan jalannya Ujian Nasional tingkat SMA di hari pertama berlangsung lancar dan tertib.

“Hari petama, UN di Rembang berjalan lancar dan tertib," terang Chafidz.

Terkait UN berbasis komputer yang dilaksankan di beberapa sekolah diantaranya di SMK Negeri 1 Rembang, Chafidz sangat mengapresiasi kesiapan pihak sekolah dan siswa.

"Anak lebih fokus, tidak terobsesi kanan kiri. Kedepan semoga lebih banyak lagi sekolahan yang mengikuti,” tambahnya.

Chafidz menambahkan, diakuinya ada kelemahan dari Ujian Nasional online.

“Kalau komputer ngadat, anak bisa syok dan panik. Antisipasinya, harus ada komputer cadangan,” tambahnya.

Ujian Nasional untuk SMA dan MA akan berlangsung hingga 15 April. Sedangkan untuk SMK hingga 16 April.

Jumlah peserta UN di Kabupaten Rembang sebanyak 6.731 peserta dengan perincian 2.098 siswa SMA, 1 siswa SMALB, 1.426 siswa MA, 2.769 siswa SMK, dan 438 siswa paket C.

SOAL UN DIKAWAL POLISI

Pekalongan, SK - Ujian Nasional tingkat SMA/MA/SMK sederajat akan dilaksanakan besok, Senin (13/4) soal ujian dan lembar jawab sudah siap distribusikan. Demikian disampaikan oleh Tri Handoyo, Ketua Panitia UN Propinsi Jawa Tengah.

Diketahui, pencetakan soal UN untuk provinsi Jawa Tengah dilakukan oleh PT Pura Group Kudus. “Pengiriman dari percetakan ke kabupaten/kota akan dilakukan Sabtu dini hari. Dimulai pukul 00.01,” kata Tri Handoyo yang juga Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Jawa Tengah.

Untuk wilayah Kabupaten Pekalongan, soal didistribusikan dari pihak percetakan di Kudus dengan pengawalan aparat kepolisian ke Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab.Pekalongan, demikian disampaikan oleh Bambang Wirudi, Ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) Kota Santri.

Selanjutnya pihak sekolah mengambil soal pada hari Senin mulai pukul 05.30 WIB. Pengawalan ketat aparat kepolisian ini untuk menjaga soal dan lembar jawab tidak digunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, sehingga soal aman hingga di tangan peserta UN.

Dari pantauan di lapangan, seluruh sekolah setingkat SMA sudah siap melaksanakan ujian. Pihak sekolah melakukan persiapan yang matang untuk mensukseskan UN ini. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pengawasan ujian dilakukan dengan pengawas silang yaitu pengawas UN dilakukan oleh guru diluar sekolah masing-masing. (B)

Lomba Guru dan Pengawas Sekolah Berprestasi DigelarPekalongan, SK - Bertempat di SMA Negeri 1 Kedungwuni, Jalan Paesan Raya Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan, lomba guru dan pengawas sekolah TK/SD berprestasi tingkat Kabupaten digelar hari ini.

Peserta lomba sudah memenuhi ruangan lomba sejak pukul 08.00 WIB, mereka mempersiapkan presentasi hasil penelitian tindakan kelas (PTK), hasil inovasi terapan dalam pembelajaran siswa, karya tulis yang telah dihasilkan dan prestasi peserta dalam pendidikan maupun kemasyarakatan.

Sekitar 20 peserta hari ini mulai mempresentasikan dirinya untuk mewakili Kabupaten dalam lomba guru dan pengawas sekolah berprestasi di tingkat Propinsi.

Menurut Ida (35), salah seorang peserta lomba dari Desa Babalan Lor Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan, kriteria penilaian lomba meliputi, Kompetensi pedagogik tercermin dari tingkat pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan

pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya; Kompetensi kepribadian tercermin dari kemampuan personal, berupa kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, dan berakhlak mulia; Kompetensi sosial tercermin dari kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar; Kompetensi profesional tercermin dari tingkat penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.

Sunardi (45) salah seorang panitia yang juga guru SMA Negeri 1 Kedungwuni menjelaskan bahwa lomba ini digelar marathon selama dua hari dari pagi hingga sore hari, pihak panitia sudah mempersiapkan seluruh kebutuhan peserta baik ruangan, LCD Proyektor maupun keperluan lainnya. (B)

Page 5: Sk edisi cetak april 15

Hal 5

Hari Kartini, 99 Siswa Terima Beasiswa

REMBANG (SK) - Memperingati Hari Kartini ke 136, Pemerintah Kabupaten Rembang memberikan beasiswa kepada 99 siswa. Mereka terdir dari 9 siswa SMK, 72 siswa SD dan 18 siswa SMP/ MTS.

Beasiswa juga diberikan kepada tiga warga peserta program kejar paket A, B dan C.

Beasiswa secara simbolis diserahkan Bupati Rembang, Abdul Hafidz pada acara jalan santai memperingati Hari Kartini di Desa Tegaldowo Kecamatan Gunem, Ahad (12/4/2015).

Abdul Hafidz mengatakan pemberian beasiswa merupakan wujud kepedulian dan tanggung jawab Pemkab Rembang untuk terus menggelorakan semangat RA Kartini dalam memajukan pendidikan.

"Terus belajar giat agar menjadi orang yang memiliki ilmu. Karena dengan ilmu maka seseorang bisa memiliki bekal untuk mencapai kehidupan yang lebih baik," pesan Hafidz kepada para siswa.

Pemberian beasiswa kepada pelajar berprestasi yang kurang mampu merupakan salah satu bentuk kerjasama Pemkab Rembang dengan PT Semen Indonesia (Tbk) untuk mendorong kemajuan pendidikan di Rembang.

Deputi Project Semen Indonesia Rembang, Ari Wardana mengatakan Semen Indonesia mempunyai kewajiban untuk ikut memajukan bangsa dalam berbagai bidang termasuk pendidikan.

"RA Kartini adalah inspirasi. Tokoh wanita yang berjuang untuk kaumnya agar bisa mengenyam pendidikan setara kaum laki-laki. Kami berkomitmen untuk turut serta memajukan pendidikan di Rembang," ucapnya

Semarak Pesta Buku Murah PemalangTahun 2015 Ditutup

Pemalang, SK - Hari ini, Senin 6 April 2015 bazar buku murah bertemakan "Semarak Pesta Buku Murah Pemalang 2015" resmi ditutup. Bazar yang dimulai sejak 31 Maret tersebut diikuti oleh 40 stand.

Laelatun Isma, Kepala Perpusarda Kab. Pemalang mengatakan bahwa tujuan penyelenggaraan bazar buku murah ini adalah untuk mendukung terwujudnya salah satu agenda pokok pembangunan Kabupaten Pemalang menuju masyarakat yang cerdas dan berakhlak mulia. Pameran juga untuk sarana promosi Perpustakaan Umum Kabupatan Pemalang guna membangkitkan dan menggugah masyarakat untuk berkunjung sekaligus mengingkatkan minat dan budaya baca. Bagi kalangan pelajar dan generasi muda pameran juga menjadi sarana penyaluran bakat, kreatifitas sekaligus hiburan yang edukatif.

Bazar buku murah ini dibuka oleh Asisten 1 mewakili bupati yang berhalangan hadir. Dalam sambutan yang dibacakan Asisten 1 Pemerintahan Aunurofik, SH, MSi, Bupati Pemalang H Junaedi, SH, MM, mengungkapkan pentingnya peranan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk memenangkan di era persaingan bebes sekarang ini.

Banyaknya stand buku yang meramaikan acara ini dan antusiasme masyarakat menjadikan pihak Perpusarda Kab. Pemalang akan menggelar acara serupa di tahun mendatang, demikian ungkap Laelatun Isma. (B)

Rumah Tukang Becak Ambruk Diguyur HujanKota Pekalongan, SK - Rumah seorang warga perumahan sub inti Panjang Wetan, Kota Pekalongan ambruk ketika hujan deras melanda Kota Pekalongan, jum'at (3/4/15).

Pemilik rumah, Slamet bejo (34 th) beserta keluarganya selamat dari musibah yang tak terduga tersebut, dari keterangan yang dihimpun dilokasi menyebutkan, sekitar pukul 14.30 hujan deras belum reda, sedang keluarga Slamet duduk diruang depan, tiba-tiba atap rumah ambruk begitu saja,

" kaget saja kami sekeluarga dengan suara gemuruh dari arah belakang, ketika kami cek seluruh atap rumah rubuh, hanya menyisakan ruang depan dan teras," terang Slamet.

Menurut Slamet yang berprofesi sebagai tukang becak mengatakan , bangunan rumahnya memang sudah tua dan masih asli sejak tahun 1982 ketika pertama kali di bangun belum pernah di rehab.

" untung saja kami sekeluarga lebih dulu mendengar suara berderak-derak, sontak kami reflek lari keluar rumah, dan benar atap rumah ambruk, kami sekeluarga bersukur masih selamat tanpa ada yang terluka." jelasnya.

Sementara itu lurah Panjang Wetan, Nur Ikhsan Hadi berjanji akan membantu mengusahakan perbaikan," kami akan lakukan perbaikan bersama LPM/BKM beserta tiga pilar dan sudah koordinasi untuk langsung lakukan perbaikan." janjinya.

Kapolsek Pekalongan Utara, kompol I Ketut Lanus mengatakan segera akan mengerahkan anggotanya untuk mengatasi musibah yang menimpa warga di Rt 03/Rw 09 tersebut. " kami akan sudah lakukan koordinasi bersama LPM/BKM dan TNI untuk gotong royong memperbaikinya." ucapnya.

Lanus juga menambahkan, dari hasil olah TKP sementara, musibah terjadi karena memang kondisi rumah sudah tua dan kayu di atap mungkin sudah lapuk ditambag hujan deras sehingga tak kuat menyangga beban, tidak ada korban jiwa atau luka dalam musibah tersebut dan sementara kerugian di taksir kurang lebih sepuluh jutaan.

Page 6: Sk edisi cetak april 15

Hal 6

Muncul Gerakan Pencalonan Fadia Arafik Bupati Pekalongan

Pekalongan, SK - Peta calon Bupati Pekalongan mulai menggeliat. Setelah muncul survey elektronik di media sosial tentang calon Bupati Pekalongan di Suarakomunitas.net beberapa waktu lalu (http://suarakomunitas.net/baca/82840/pemilukada-kab--pekalongan--warga-inisiasi-angket-calon-bupati/) kini muncul gerakan relawan pendukung Fadia Arafik menjadi calon Bupati Pekalongan 2016-2021 di media sosial.

Grup tertutup dengan anggota lebih dari 1346 ini mulai muncul sejak seminggu lang lalu. Untuk saat ini grup media sosial ini masih bersifat tertutup, berisi kegiatan-kegiatan yang dilakukan wakil bupati Kota Santri saat ini dan harapan-harapan warga terhadap mantan penyanyi dangdut Ibukota.

Dari pantauan pewarta warga dilapangan, saat ini putri dari penyanyi dangdut kenamaan asal Pekalongan ini mulai intens melakukan kunjungan ke warga baik langsung blusukan ke desa-desa, puskesmas, lembaga pendidikan dari SD hingga SMA maupun menghadiri acara pengajian yang digelar oleh warga. (B)

Ro'sul Hakim Siap Maju Pilkada Lewat PDIP

Hingga saat ini sudah lima orang yang mengambil formulir pendaftaran, kelima calon tersebut adalah Ro'sul Hakim - mantan Ketua Fraksi D DPRD Kab. Pekalongan 2009 - 2014 yang juga menjadi petinggi partai berlambang mecy, Dinanto - pengusaha pemilik family swalayan, Susianto - Sekda Kabupaten Pekalongan, Hery - mantan anggota DPRD fraksi PDIP, Muhtarom - Anggota DPRD fraksi PPP.

Ketua PDIP Kab. Pekalongan, Riswadi menjelaskan kepada pewarta warga bahwa pihaknya memanggil putra-putri terbaik Pekalongan untuk ikut menyelamatkan negara, negara harus diurus bersama untuk kemakmuran rakyat.

Ro'sul Hakim mengaku sudah bulat tekadnya untuk ikut dalam bursa pemilihan bupati Pekalongan, pihaknya sudah siap untuk mengabdikan dirinya demi majunya Kabupaten Pekalongan dan kesejahteraan masyarakat Kota Santri, demikian disampaikan saat ditemui pewarta warga.

PDIP sendiri saat ini akan melakukan pembahasan lebih lanjut siapa yang akan diusung dalam pilkada kali ini, terkait siapa yang akan dicalonkan, pihaknya mengaku tidak akan membatasi calon dari eksternal partai. "Siapapun boleh mendaftar, nanti akan ada seleksi atau fit and proper test langsung dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat-red)," Hasil rekomendasi siapa calon yang terpilih dan diusung partai bergambar banteng itu, akan ditentukan DPP.

"Kami juga tidak bisa mengetahui siapa orang yang akan diusung menjadi calon bupati karena rekomendasinya dari pusat," ujar dia. demikian pungkas orang nomor satu di partai moncong putih ini menutup pembicaraan. (b)

Pekalongan, SK - Bursa calon bupati Pekalongan mulai menggeliat setelah Ro'sul Hakim ikut mengambil formulir pendaftaran cabub Kota Santri yang digelar oleh PDIP di kantornya Jalan Irian Kajen. Partai moncong putih ini membuka kesempatan kader-kader terbaik Pekalongan baik internal maupun luar partai untuk membangun Kota Santri.

Peta Persaingan Pilkada PekalonganPekalongan, SK - Peta persaingan pemilihan kepala daerah (pilkada) Kabupaten Pekalongan mulai terbaca. Meski belum mulai terang-terangan PDIP mencalonkan kader terbaiknya, dari kalangan internal mulai muncul untuk mengusung Riswadi atau yang lebih sering disebut Riswood. Saat ini PDIP mulai menjaring calon dari kalangan internal maupun kader di luar organisasi melalui pendaftaran calon Bupati Pekalongan periode 2016 - 2021.

Sumber pewarta warga yang tidak mau disebutkan namanya menjelaskan bahwa saat ini Ketua PDIP Kab. Pekalongan ini wait and see dulu terhadap fenomena pencalonan orang nomor satu di Kota Santri. Pasangan yang akan diusung adalah perwakilan dari Nasionalis (PDIP) dan tokoh NU untuk memenangkan hati warga Pekalongan.

Sementara itu PKB yang merupakan partai pemenang di Kabupaten Pekalongan memberikan wacana untuk mengusung calonnya dari kalangan internal. “Sekarang untuk siapa-siapa nama yang akan diusung, tim dari DPP PKB masih melakukan kajian dan penelitian. Tapi kalau kami lebih memilih kader internal, sebab di internal partai juga ada kenapa harus mengusung di luar partai,” demikian disampaikan Bisri Romli di sela-sela kunjungan daerah pemilihan dan temu pengurus ranting PKB di Gedung MWC NU Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan.

Meski, lanjut dia, dalam dunia politik semua kemungkinan bisa saja terjadi. Menurutnya, walaupun PKB memiliki tiket mengusung satu paket calon bupati dan wakil bupati bukannya tidak mungkin partai akan mengusung calon di luar internal partai, atau bergabung dengan partai lain mengusung kader internal PKB.

Sebab, kepengurusan PKB daerah tidak memiliki kewenangan mengeluarkan rekomendasi bakal calon bupati dan wakil bupati yang akan diusung. “Itu (rekomendasi,red) merupakan kewenangan DPP,” katanya.

Dari partai Golkar, Nurbalistik siap untuk bertarung memenangkan G1 atau G2 sambil menunggu perintah dari DPP Golkar. “Atas dorongan semua pengurus tingkat kecamatan atau (kepengursan kecamatan, red) saya siap untuk maju sebagai dalam ajang Pemilihan Kepala Daerah. Adapun untuk apakah nanti saya maju sebagai G1 (bupati, red) atau G2 (wakil bupati, red). Itu nanti akan dibahas belakang, sambil menunggu mekanisme dan aturan dari kepengurusan Golkar pusat,” demikian disampaikan Ketua Partai Golkar Kab. Pekalongan beberapa waktu lalu.

Di media sosial sudah muncul gerakan untuk mencalonkan Fadia Arafik menjadi G1 (Bupati), dan Boled akan mencalonkan diri dari jalur independent. Siapakah yang akan benar-benar menjalonkan diri sebagai G1 dan G2? Kita tunggu saja keputusan resmi dari masing-masing partai yang sudah mulai melakukan penjaringan. (B)

Page 7: Sk edisi cetak april 15

Hal 7

Prediksi Dukungan Alf Arslan Djunaid MenguatKota Pekalongan, SK - Siapa calon walikota Kota Pekalongan periode 2015 - 2020 mulai menjadi bahan obrolan di warung kopi maupun media sosial. Dari berbagai obrolan warga Kota Batik, muncul nama-nama seperti Alex, Idris Satria, Hakam Naja, Abd. Rozak, Basri Budi Utomo, Fauzi dan Al-Abdili yang akan meramaikan pentas politik di Kota yang baru saja berganti logo ini.

Alf Arslan Djunaid atau lebih dikenal Alex dianggap calon terkuat, pria yang juga sebagai wakil walikota ini maju melalui PDIP. Analisis yang dilakukan oleh Mbah Darmo ini berdasarkan dukungan dari SPN Kota Pekalongan dan keberadaannya sebagai wakil walikota memudahkan melakukan koordinasi dan dukungan di kalangan pemerintah kota, disamping itu kebesaran nama Kospin Jasa turun menaikkan citra

Dukungan SPN Kota Pekalongan terhadap Alex ini pernah disampaikan Ketua DPD SPN Jateng, Bowo Leksono, yang menjadi Koordinator Tim Pemenangan H Alex dalam Pilkada mendatang. “Kami ditunjuk mas Alex untuk menjadi tim pemenangan beliau. Kami hantarkan beliau sampai menjadi Walikota. Dengan kedatangan kami, berarti SPN siap mendukung mas Alex. Target kami, pak Alex harus menang,” ungkap politisi Partai Golkar yang juga mantan Ketua DPRD Kota Pekalongan periode 2009-2014 ini. (B)

Dinilai Adanya Kesenjangan Pada Anggaran Panwaslu

TALENTA FM PRAYA, LOMBOK TENGAH - Anggaran Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) tidak sebanding dengan kompleks dan banyaknya pekerjaan yang sudah menanti mereka. Berbeda dengan daerah lain, anggaran Panwaslu Kabupaten Lombok Tengah, hanya Rp.3 Miliar. Itupun sangat jauh dengan dana yang digelontorkan untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebesar Rp.24 Miliar, padahal mereka sama-sama lembaga penyelenggara pemilu. Demikian disampaikan Ketua Panwaslu Kabupaten Lombok Tengah, L.Darmawan,S.Sos.MA, Rabu (15/4) 2015.

Namun demikian lanjut L.Darmawan, apa yang disampaikanya itu bukan jadi alasan dirinya dan kawan-kawan komisioner Panwaslu untuk tidak bekerja dengan maksimal. Walau ada kesenjangan dari sisi anggaran antara KPU dengan Panwaslu, namun profesionalisme dan idelaisme serta integritas sebagai Panwas tetap akan dijaga.”Mudahan kami bisa maksimal dengan usaha yang akan kami lakukan yakni bekerja dengan maksimal,”katanya.

Setelah dilantik secara serentak pada Selasa lalu di Narmada Konvention Hall Mataram, Panwaslu lanjut L.Darmawan, saat ini sedang membentuk dan memilih ketua dimasing-masing kabupaten. Untuk Lombok Tengah sendiri, dirinya dipercaya oleh komisioner yang lain sebagai ketua.”Walau sesungguhnya di Panwas itu semua adalah ketua, karena disini adalah ketua secara kolektif.”jelasnya.

Selain itu lanjut L.Darmawan, pihaknya saat ini sedang membahas anggaran untuk segala hal terkait dengan pelaksanaan tugas panwas. Termasuk anggota panwas yang jumlahnya mencapai ribuan orang se-Lombok Tengah. Antara lain panwas kecamatan, panwas lapangan dan juga panwas dimasing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS). “Dimasing-masing kecamatan itu 3 orang, masing-masing desa 1 orang dan disetiap TPS 1 orang dan TPS se-Lombok Tengah itu sebanyak 1500 TPS,”paparnya.

Dengan banyaknya anggota panwas itu tandas L.Darmawan, masyarakat bisa menilai apakah anggran yang hanya Rp.2 miliar tersebut merupakan anggaran yang ideal. Namun di Sumbawa anggaran untuk Panwas mencapai Rp.8 miliar. Anggaran Panwas Lombok Tengah, masih dipatok dengan anggaran pada Pemilukada tahun 2010 lalu.”Dengan harga rupiah seperti saat ini tentu semua biasa menilai, apakah patut anggaran itu dipatok seperti 2010 lalu. Tetapi sebenarnya dewan sudah setuju untuk menambah dana panwas Rp.1 miliar dan nanti melalui APBD-Perubahan, mudahan saja,”ungkapnya.

Dirinya bersama komisioner yang lain lanjut L.Darmawan, merupakan wajah-wajah baru. Untuk itu berbagai masukan dan kritik membangun demi kemajuan dan kawalitas Pemilukada di Lombok Tengah senantiasa dinantikan oleh pihgaknya. Namun, ia juga mengingatkan ketika warga hendak memberikan suatu laporan, haruslah disertai dengan data dan fakta.”Itu saja yang ingin kami ingatkan, kalau mkelapor sesutau jangan hanya asal lapor dengan lisan saja, secara tertulis dan disertai bukti-bukti,”tutupnya.(ding)

Page 8: Sk edisi cetak april 15

Hal 8

Pemerintah Limapuluh Kota LuncurkanNagari Cyber Tujuah Koto Talago

Limapuluh Kota, SK - Pada Hari Minggu (15/03/2015), Nagari Tujuah Koto Talago, Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota, mengadakan peluncuran Nagari Cyber, sekaligus peresmian kerjasama SMKN 2 Guguak dengan Axioo Smart. Bertempat di SMKN 2 Guguak, Ampang Gadang, acara ini dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, Bupati Limapuluh Kota, Alis Marajo, SKPD serta pihak-pihak terkait lainnya.

Perencanaan Nagari Cyber Tujuah Koto Talago sudah direncanakan sejak tiga tahun yang lalu,yang digagas oleh tokoh masyarakat Tujuah Koto Talago yang peduli terhadap pendidikan, Prof. Ganefri. Nagari Cyber Tujuah Koto Talago merupakan tindak lanjut provinsi cyber yang dicanangkan Gubernur Sumatera Barat. Dalam mewujudkan nagari cyber, Nagari Tujuah Koto Talago tiga tahun yang lalu telah bekerjasama dengan Universitas Negeri Padang (UNP) dalam bidang pengabdian masyarakat dan SMKN 2 Guguak dalam dukungan secara teknis dan informasi teknologi.

Pada tahun 2015 Nagari Tujuah Koto Talago telah melangkah lebih jauh dengan merealisasikan program pengembangan nagari cyber yang bertujuan secara umum turut mencerdaskan masyarakat dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri dan sejahtera. Hal ini selaras dengan visi dan misi Nagari Tujuah Koto Talago. Banyak hal yang dilakukan oleh tim pengembangan nagari cyber di bawah arahan Dishubkominfo Kabupaten Limapuluh Kota beserta camat Guguak, di bawah dewan pembina bapak Prof. Ganefri, Prof. Erman Mawardi, Prof. Kamardi Talud dan Ir. Das Edwiza (Ketua Ikatan Tujuah Koto Talago).

Dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah daerah serta DPRD Kabupaten Limapuluh Kota dan Pemerintah Daerah serta DPRD Provinsi Sumatera Barat serta serta pihak terkait lainnya, besar harapan nagari Tujuah Koto Talago dapat berhasil menjadi nagari cyber dan pilot projek bagi nagari lainnya di Kabupaten Limapuluh Kota dan Provinsi Sumatera Barat. Ide nagari cyber muncul dari program mantan Menteri Kominfo, Tiffatul Sembiring yang mana pada lima tahun yang lalu menandatangani kerjasama dengan UNP dalam pengembangan IT khusus di perguruan tinggi.

Sementara, keberadaan SMKN 2 Guguak Ampang Gadang adalah sebagai administrator pengembangan nagari cyber di Nagari Tujuah Koto Talago. Kegiatan-kegiatan yang menyangkut pengembangan website di nagari saat ini, SMKN 2 Guguak dengan bimbingan kepala sekolah sudah menjalin hubungan antara kantor wali nagari dengan jorong-jorong. Ada 7 jorong di Nagari Tujuah Koto Talago dan masing-masing jorong telah ditunjuk adminnya, serta telah di SK-kan oleh wali nagari. Secara struktur organisasi nagari Tujuah Koto Talago telah siap untuk menjadi nagari cyber. Kedepan masyarakat akan memanfaatkan IT dalam pengembangan produktivitas keseharian. Saat ini usaha-usaha ekonomi masyarakat terutama dalam hal pemasaran nagari Tujuah Koto Talago telah membuatkan toko-toko online yang dibantu oleh SMKN 2 Guguak.

Launching Nagari Cyber Tujuah Koto Talago ditandai dengan pengguntingan pita oleh gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno. (Simen)

Dialog Interaktif SID untuk Semua

Yogyakarta, SK - Firda tampak sibuk menggerak-gerakkan kedua tangan dan jemarinya untuk menjelaskan pada kedua temannya, Kiki dan Aris tentang Sistem Informasi Desa (SID). Dengan serius, Kiki dan Aris melihat gerakan tangan Firda sambil menengok tayangan di layar depan dan sesekali menanggapi penjelasan Firda dengan bahasa isyarat pula.

“Saya sudah pernah membaca tentang adanya sistem informasi untuk warga di perkuliahan saya. SID ini bisa menjadi pengetahuan untuk mendukung kuliah saya,” aku Aris, mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi di salah satu universitas swasta di Yogyakarta seperti yang dijelaskan oleh penerjemahnya, Firda.

Kiki dan Aris adalah mahasiswa difabel tuna rungu, sementara Firda adalah mahasiswi Universitas Islam Negeri Yogyakarta yang sering menjadi penerjemah bahasa isyarat untuk tuna rungu. Ketiganya tergabung dalam Deaf Art Community (DAC), sebuah komunitas yang menaungi para Difabel Rungu (Tuli) di Yogyakarta. Mereka ikut berinteraksi dalam dialog interaktif bertajuk Sistem Informasi Desa (SID) dan Media Komunitas dalam gelaran Islamic Book Fair ke-23 di GOR Universitas Negeri Yogyakarta, (6/4). Selain mengajak komunitas DAC, dialog yang digelar Qwords dan COMBINE Resource Institution (CRI) mengajak beberapa komunitas difabel lainnya dan masyarakat umum.

Irman Ariadi, selaku pembicara dalam dialog tersebut menegaskan, CRI konsisten dengan konsep informasi inklusi di mana semua warga bisa menerima dan membuat informasi. Memberi ruang untuk partisipasi para difabel merupakan salah satu upaya CRI untuk mengimplementasikan konsep tersebut sejak 2014.

“Kami berkomitmen untuk membagi informasi ke semua kalangan. Konsep kami adalah inklusi di mana semua warga bisa menerima dan membuat informasi, salah satunya adalah dengan mengundang teman-teman difabel dalam acara-acara yang kami selenggarakan,” papar Irman Ariadi yang juga pegiat CRI, (6/4).

Dialog interaktif SID tersebut menarik minat masyarakat baik warga Yogyakarta maupun dari beberapa kota lainnya. Mereka mengaku penasaran dengan SID dan tertarik untuk menerapkannya di daerah mereka.

“Minat warga di desa saya untuk mengakses informasi masih kurang. Saya ke sini untuk mencari tahu bagaimana caranya untuk menarik minat warga agar mau mengakses informasi,” ujar Widi, salah satu peserta dialog asal Ponorogo.

SID merupakan sebuah aplikasi open source yang membantu komunitas dan pemerintah desa mendokumentasikan data-data desa, baik kependudukan maupun aset. Aplikasi ini dapat dijalankan baik saat ada sambungan internet maupun tidak ada internet. Saat tersambung internet, aplikasi ini memungkinkan warga untuk mengakses informasi yang ada di desa mereka, termasuk display produk-produk unggulan desa.

Selain mengundang komunitas DAC, CRI dan Qwords juga mengundang beberapa komunitas difabel seperti DMC, Laskar Inklusi, dan lain-lain. Dialog interaktif tentang SID ini juga disiarkan langsung melalui radio streaming di www.suarakomunitas.net. Dukungan Streaming media online di-relay juga oleh Radio SIGAB, Harmoni Radio, dan Radio Teman Museum. (Apriliana)

See More onhttp://grombyang.or.id

Page 9: Sk edisi cetak april 15

Hal 9

PBNU Dukung Tindakan Pemerintah Tutup Situs Berbau ISIS

Lombok Tengah, SK - Umat Islam di Indonesia, khususnya di NTB dan lebih khusus lagi di Lombok Tengah, harus mewaspadai bahaya efek kelompok Islamic State Of Iraq and Syria (ISIS). Pasalnya, hingga kini sudah lebih dari 500 pemuda asal Indonesia yang sudah berhasil dipengaruhi dan masuk sebagai anggota ISIS. Demikian disampaikan Ketua Pengurus Besar Nahdalatul Ulama (PBNU), Prof.Dr.KH.Said Agil Sirajd,M.A usai membuka acara pra-Muktamar ke-33 NU di Desa Bonder Praya Barat, Kamis (9/4).

Kyai kelahiran Cirebon, Jawa Barat, 3 juli 1953 ini menyatakan dukunganya terhadap apa yang dilakukan pemerintah untuk menutup situs-situs bernuansa Islam garis keras yang cenderung provokatif. ”Karena situs itu provokatif sehingga bisa menimbulkan pengaruh terhadap warga dan membuat warga menjadi Islam garis keras atau radikal,” katanya.

Situs yang patut ditutup itu, lanjut pria lulusan S3 di University of Umma Al-Qura ini, sangat jelas perbedaanya dengan situs-situs islam yang benar-benar berbicara dan menyampaikan tentang Islam. ”Kan jelas perbedaanya, mana situs yang patut ditutup atau tidak, situs Islam benar-benar berbicara tentang islam dan tidak bicara NKRI untuk diubah jadi negara lain,” imbuhnya.

Untuk itu, lanjut Said Agil Sirajd, apa yang dilakukan oleh pemerintah untuk menangkal pengaruh buruk terhadap ISIS tersebut, harus didukung oleh seluruh masyarakat.

Di sisi lain, pria yang pernah menjadi Ketua Keluarga Mahasiswa NU (KMNU) Mekkah ini juga mengkritik intervensi pemerintah dalam konflik internal partai politik. ”Penyelesaian masalah partai politik itu di pengadilan, bukan justru diselesaikan menteri,” katanya.

Apa yang dilakukan pemerintah menurutnya bisa dianggap sebagai ancaman terhadap keberlangsungan hidup organisasi di Indonesia. Termasuk sejumlah organisasi besar umat yang ada.”Kita khawatir hal itu upaya untuk mengacak-acak umat yang nantinya berujung terjadinya perpecahan,” pungkasnya. (Sading/ Talenta FM)

Penderita Sumbing Bibir Dioperasi Gratis15 orang penderita sumbing bibir dan langit-langit mendapatkan penanganan operasi gratis di Rumah Sakit Islam (RSI) Arafah Rembang, Sabtu (11/4/2015) pagi. Mereka terdiri atas delapan balita, empat anak-anak, dan tiga dewasa. 13 berasal dari Kabupaten Rembang dan dua lainnya dari Pati dan Blora.

Direktur RSI Arafah Rembang Nowohadi Tjitrosuwito mengatakan, sumbing bibir dan langit-langit dipengaruhi oleh faktor genetik atau keturunan dan kekurangan gizi. "Biasanya penderita terutama anak-anak menjadi minder. Agar kembali normal harus dilakukan operasi. Haal itu penting untuk memberikan rasa percaya diri pada anak," terangnya.

Nowohadi menambahkan, kasus sumbing bibir dan langit-langit di Kabupaten Rembang tergolong tinggi. Hal itu terungkap dengan banyaknya penderita yang turut mendaftar untuk ikut operasi gratis. "Saat pendaftaran tercatat 22 orang. Namun saat operasi, tujuh orang mengundurkan diri karena kondisi drop," terangnya.

Harsono, warga Dusun Kuti, Desa Gunem Kecamatan Gunem yang merupakan orangtua salah seorang pasien mengaku sangat senang bisa mengikutsertakan anaknya dalam operasi gratis. Harsono yang bekerja serabutan menuturkan, sang anak tidak memiliki langit langit pada rongga mulut. Kalau operasi dengan biaya sendiri, ia mengaku keberatan lantaran tak memiliki cukup biaya.

"Saya sangat senang. Semoga operasi berjalan lancar, sehingga anak kami bisa normal seperti anak-anak lain," terangnya. Operasi sumbing bibir dan langit-langit merupakan salah satu kegiatan bakti sosial yang diselenggarakan RSI Arafah bekerjasama dengan yayasan Permata semarang, Perhutani KPH Mantingan, dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Empat tenaga ahli bedah plastik dilibatkaan dalam operasi tersebut. Selain digratiskan biaya operasi, pasien juga mendapatkan perawatan gratis hingga sembuh.

Page 10: Sk edisi cetak april 15

Hal 10

Merasa Lahahnya Dicaplok, Puluhan Warga Selong Belanak Unjuk Rasa Ke BPN

TALENTA FM PRAYA, LOMBOK TENGAH – Puluhan warga Dusun Terake Dan Dusun Kapal Desa Selong Belanak Kecamatan Praya Barat,Kamis (16/4) 2015, unjuk rasa ke Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Lombok Tengah. Mereka menuntut agar BPN melakukan pengukuran ulang terhadap puluhan hektar lahan milik salah satu perusahaan didesa tersebut yang dituding merampas tanah warga.

Koordinator warga, Hasan Masat dari LSM Lesademarkasi NTB pada orasinya saat unjuk rasa tersebut mengungkapkan, sejak tanah tersebut dibebaskan oleh sebuah perusahaan bernama PT.Erco sekitar tahun 1990-han silam, telah terjadi pengukuran gelap oleh oknum Pemerintahan Desa setempat. Akibatnya, banyak tanah warga yang tidak dijual ke perusahaan itu, ikut diklaim sebagai tanah milik perusahaan.”Luas total lahan itu sekitar 73 hektar, tanah warga termasuk didalamnya. Tetapi berapa luas lahan warga yang ikut masuk belum jelas,”katanya.

Namun dari data yang diperoleh dari masyarakat, Hasan Masat menyampaikan ada sekitar 31 warga yang tanahnya masuk diklaim oleh perusahaan tersebut yang luasny ada yang 80 are, 30 are dan seterusnya. Untuk itulah, warga meminta agar pihak BPN segera melakukan pengukuran ulang sesuai dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) yang telah dikeluarkan BPN.”Yang aneh, sekarang tanah itu sudah berpindah tangang dari PT.Erco ke PT. Lombok Sejahtera mandiri. Dan PT itu saat ini melakukan perataan lahan termasuk meratakan lahan milik warga itu,”jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala BPN Lombok Tengah, Slametto menyatakan, pihaknya akan melaksanakan apa yang menjadi aspirasi warga tersebut. Namun, sebelumnya akan melakukan klarifikasi kepada pihak perushaan yang terkait. Karena sepengetahuan pihak BPN, yang memiliki data sebagai penerima HGB lahan itu adalah PT.Erco dan bukan PT.Lombok Sejahtera Mandiri.”Kami tentu akan meminta klarifikasi dulu kepada perusahaan itu. Baru setelah itu kita akan melakuan pengukuran bersama-sama biar jelas mana tanah milik warga dan tanah milik perusahaan itu,”katanya dihadapan puluhan warga.

Setelah mendapat jawaban itu, puluhan warga yang sejak awal duduk rapi didepan pintu gerbang Kantor BPN, akhirnya membubarkan diri dengan tertib sembari meminta kepada BPN agar pengukuran ulang itu segera dilakukan. Karena saat ini musim tanam sedang berlangsung, masalah tersebut membuat warga petani tidak bisa lagi mengolah lahanya untuk pertanian.(ding)

Dibalik Unjuk Rasa Puluhan Warga Selong Belanak ke BPNTALENTA FM PRAYA,LOMBOK TENGAH – Dibalik unjuk rasa puluhan warga Desa Selong Belanak ke BPN Praya Lombok Tengah pada Kamis (16/4) kemarin, ada pemandangan yang menarik. Salah seorang pengusaha muda pemilik PT.Mitra Alam, Lalu Fathur Rahman, tampak terlihat berada dilokasi unjuk rasa. Saat talenta-fm hendak mengambil gambarnya ia menolak dengan keras dan menutup lensa kamera talenta-fm yang mengarah kepadanya.

Saat ditanya terkait masalah yang sedang diaspirasikan warga saat itu, Lalu Fathur Rahman menegaskan kalau pihaknya tidak tahu menahu terkait dengan hal itu.”Saya tidak tahu dek, tidak tahu menahu,”ujarnya sembari meminta agar dirinya tidak difoto.

Kehadiran Lalu fathur Rahman saat unjuk rasa itu memang menarik perhatian sejumlah wartawan yang hadir. Usai unjuk rasa berlangsung, tampak pengusaha pariwisata yang juga banyak menguasai lahan diwilayah selatan Lombok Tengah itu berbincang akrab dengan wartawan.

Kepada Lalu Fathur Rahman, wartawan menyampaikan keinginanya untuk wawancara dengan kepala BPN yang jarang mau ditemui langsung. Mendengar hal itu, Lalu Fathur Rahman kemudian masuk ke halaman Kantor BPN yang kebetulan disana terdapat Kepala BPN Slametto.

Sesaat Lalu Fathur Rahman tampak terlihat berbisik dengan kepala BPN yang ditindak lanjuti dengan kepala BPN kemudian mendatangi sejumlah wartawan yang masih berkumpul di pinggir jalan depan Kantor BPN.

Wawancara dengan Kepala BPN Lombok Tengah itupun, berlangsung dipinggir jalan depan Kantor BPN tersebut. Yang jadi tema wawancara seputar aspirasi warga soal PT.erco dan PT.LSM yang diduga belum membayar sebagaian tanah warga.

Apa yang kira-kira bisa kita simpulkan dari persitiwa tersebut?

Page 11: Sk edisi cetak april 15

Hal 11

PNPM Perdesaan Berakhir, PNPM Perkotaan Jalan TerusJakarta, SK - Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan akan berlanjut setidaknya hingga Desember 2015. "Kawan-kawan Korkot dan Faskel P2KP/PNPM Mandiri Perkotaan nan tangguh. Sore ini kami baru dapat bocoran bahwa surat edaran dari Pusat mengenai

kepastian perpanjangan kontrak (hingga Des 2015) sudah diluncurkan kepada PD dan TL OSP/OC/KMW. Namun, mengantisipasi perubahan yang mungkin terjadi, surat tersebut baru bisa kami sampaikan secara informal di sini, belum bisa diupload di website (resmi). Ditunggu saja yah pengumumannya oleh TL Provinsi masing-masing..." Demikian disampaikan olen Nina Razad, Editor web P2KP melalui laman fanspage P2KP baru-baru ini. Melalui akun facebooknya, Tomy Risqi, Tenaga Ahli Kelembagaan dan Pengelolaan Kegiatan Sosial Konsultan Manajemen Pusat (KMP) Wilayah 2 PNPM Mandiri Perkotaan mengungkapkan, untuk selanjutnya PNPM-MP berubah menjadi P2KP meski sebelumnya muncul nama 100-0-100. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan yang mulai dilaksanakan pada tahun 2007 akan berganti nama menjadi Program Peningkatan Kualitas Permukiman di Perkotaan atau P2KP dalam upaya pencapaian Visi 100-0-100 dan penanganan permukiman kumuh di perkotaan.

Nama ini seperti kembali ke "Khittah" awal program dengan nama Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) yang sudah dilaksanakan sejak tahun 1999 di bawah kendali Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Nama PNPM Mandiri Perkotaan kembali menjadi P2KP walaupun hanya berbeda kepanjangannya, namun ruhnya tetap sama yakni untuk program pemberdayaan masyarakat di perkotaan.

Sementara itu dilansir dari RRI Purwokerto, PNPM-Mandiri Perdesaan resmi berakhir April 2015 ini. “Tahun anggaran 2014 merupakan tahun terakhir PNPM MPd, maka mulai tahun anggaran 2015, bantuan langsung masyarakat (BLM) melalui kegiatan PNPM MPd tidak ada lagi,”tutur Bupati Sukento Rido Marhaendrianto dihadapan para kepala SKPD dilingkungan Pemkab Purbalingga, Camat Se- Kabupaten Purbalingga, dan perwakilan pelaku PNPM MPd Se-Kabupaten Purbalingga.

Akan tetapi, sambung bupati, pemerintah akan mengalihkan dana BLM tersebut melalui kegiatan dana desa. Sedangkan dana desa, pada dasarnya pelaksanaan kegiatan sama dengan pelaksanaan model PNPM MPd. “Dan model pelaksanaannya tetap melalui musyawarah warga masyarakat, untuk menyusun rencana, melaksanakan kegiatan serta pengawasan kegiatan. Hal tersebut, tetap dilakukan oleh masyarakat,”terangnya. (B)

Temui Dishut Palopo, Masyarakat To' Jambu Serahkan Dokumen Usulan Perubahan Hutan Konservasi Nanggala III

Palopo (SK) - Tomatoa To' Jambu, Ayyub, menyerahkan Dokumen Usulan Masyarakat untuk Pelepasan/ Perubahan Status Kawasan Hutan Konservasi Nanggala III kepada Kodrat Rippi, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kota Palopo di kantornya, Selasa pagi (14/04).

Penyerahan tersebut menindaklanjuti rencana Pemerintah Kota Palopo untuk melepaskan lahan seluas 233 hektar dari Kawasan Konservasi Nanggala III, sekaligus sebagai bahan persiapan Skema Revisi RTRW Provinsi Sulawesi Selatan.

Dokumen ini merupakan usulan masyarakat untuk pelepasan kawasan konservasi Nanggala III di wilayah Komunitas To' Jambu, Kelurahan Battang Barat, seluas 235 Ha menjadi Areal Penggunaan Lain (APL).

Dokumen pengusulan tersebut berisi lokasi wilayah kelola, pemukiman serta tempat pembangunan fasilitas umum. Melalui dokumen ini, diharapakan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kota Palopo dapat menjadikannya sebagai rujukan dalam melakukan Revisi RTRW Kota Palopo.

“ Memang pemerintah sudah memilki luasan wilayah yang mau dilepaskan, namun dokumen ini akan membantu memandu pemerintah dalam menentukan yang mana wilayah yang patut dikeluarkan berdasarkan pada kepentingan masyarakat dan kepentingan konservasi," kata Basri Andang, Direktur Eksekutif Perkumpulan Wallacea.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Kodrat Rippi mengatakan, penyerahan dokumen ini akan ditindaklanjuti, sebab memang kami bekerja berdasarkan usulan dan masukan dari masyarakat. “Sebelumnya memang hal ini sudah pernah kami bahas, tetapi Pemerintah Kota Palopo terkendala masalah anggaran. Tahun ini sudah bisa karena ada anggaran dari Pusat, Provinsi dan daerah (Kota). Data ini akan kami jadikan pertimbangan,'' tutupnya.

Penyerahan dokumen usulan masyarakat untuk pelepasan Kawasan Konservasi ini dilakukan Tomatoa To' Jambu, Ayyub, bersama Lurah Battang Barat Andi Asnawi Sari dan Perkumpulan Wallacea. (Hajar Alfarisy)

Data yang kami serahkan ini adalah hasil musyawarah masyarakat. Ada wilayah yang memang dianggap masyarakat tidak bisa dikelola, termasuk kebun orang luar, itu tetap akan dijadikan sebagai kawasan hutan,” ujar Hamsaluddin Koordinator Divisi Pembaruan Agraria (PA) Perkumpulan Wallacea.

"Semoga Pemkot Palopo dapat mengakomodir usulan dari masyarakat, sehingga masayarakat To' Jambu dan Pemkot bisa merasakan manfaat dari pembangunan partisipatif.

Page 12: Sk edisi cetak april 15

Hal 12

Pisang Aneh Hebohkan Warga Sesait

Tanjung,(SK),-- Pohon pisang milik Inaq Melah (50), warga Dusun Pansor Tengah Desa Sesait Kecamatan Kayangan, lain dari biasanya. Pohon pisang pada umumnya hanya memiliki satu jantung dan berbuah satu tandan.

Tapi, pohon pisang milik Inaq Melah ini memiliki sembilan jantung dan bertandan tiga. Keberadaan pohon pisang unik berjenis raja ini menjadi buah bibir masyarakat setempat. Antara percaya dan tidak, masyarakat dari luar berduyun-duyun datang ke lokasi untuk melihat dari dekat phenomena alam tersebut. Bahkan tidak jarang mereka datang sekedar mengabadikannya. Inaq Melah sendiri tidak memiliki firasat apapun terkait dengan pohon pisang yang memiliki Sembilan jantung tumbuh dibelakang rumahnya itu, yang belakangan ini menghebohkan masyarakat sekitarnya.

"Sebelumnya tidak ada yang aneh, berbuah satu tandan dan berjantung satu. Tetapi pada hari kedua muncul lagi tiga jantung dan satu tandan buah. Lebih aneh lagi pada hari ketiga muncul lagi lima jantung pisang dan satu tandan, sehingga jumlah jantungnya menjadi sembilan dan tiga tandan," kata Inaq Melah, Sabtu (11/04).

Dituturkan, kejadian aneh yang menghebohkan itu, diketahuinya berawal dari dirinya pada pagi Rabu,(08/04) lalu, saat membersihkan kebun miliknya yang ada di belakang Pustu Dusun Pansor Tengah. "Waktu itu saya ke kebun hanya sekedar ingin membersihkan dari alang-alang yang selalu mengganggu tanaman. Dan secara tidak sengaja pula saya melihat salah satu pisang yang ditanam aneh," jelasnya.

Kepala Dusun Pansor Tengah Sahdan mengatakan, awalnya dirinya tidak percaya dengan laporan warganya itu. Mendapat laporan tersebut, tanpa pikir panjang, lalu ia pergi melihat sendiri ke kebun milik Inaq Melah itu. Informasi adanya jantung pisang berjumlah Sembilan dalam tiga tandan itu, praktis warga yang penasaran, kemudian berbondong-bondong datang untuk melihat pohon pisang itu.

Kepala Desa Sesait Aerman, ketika dikonfirmasi hal itu membenarkan terkait kejadian phenomena alam tersebut. Dia pun menyarankan kepada pemiliknya agar merawat pisang tersebut. “Ini merupakan tanda kekuasaan Allah Swt yang sengaja diperlihatkan agar manusia bersyukur, ”katanya.(eko)

Penumpang Sepi, BBM Naik, Sopir Angkot: Mendingan Saya Nganggur Saja

Pekalongan, SK - Kebijakan pemerintah yang menyerahkan harga BBM ke pasar menyebabkan supir angkutan kota (angkot) rute Kajen - Pekalongan resah. Pasalnya, naiknya BBM menyebabkan penumpang semakin sepi, sementara supir harus setor lebih banyak ke pemilik dan tidak bisa menaikkan tarif.

"Penumpang sepi mas, biasanya pelajar, pedagang dan pegawai naik angkot tapi karena BBM naik mereka lebih memilih menggunakan motor, sekarang kan kredit motor dipermudah. Kalau anak SMP sudah diperbolehkan naik motor, mungkin tidak ada lagi yang naik angkot mas. Saya bingung setoran naik, BBM naik sementara saya tidak berani menaikkan tarif angkot. Kita tidak naikkan tarif saja penumpang sepi apalagi kalau naik," ungkap Harjo (45) supir angkot jurusan Kedungwuni - Kajen yang ditemui pewarta suarakomunitas.net.

Supir angkot lainnya, Saifudin (40), warga Kedungpatangewu, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan mengeluhkan sepinya penumpang. "Bingung mas, lebih baik saya nganggur daripada naik angkot, tekor melulu," keluhnya.

Hingga saat ini Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pekalongan belum memberikan ketentuan tarif baru terkait naiknya BBM.

“Saat ini tarif angkot memang masih sesuai kemarin. Kami juga belum memberi imbauan terkait tarif. Kami juga belum terima SK terkait dari gubernur. Dishub juga tidak bisa melarang atau menyarankan sopir angkot untuk menyesuaikan dengan harga terbaru," ujar Doyo Budi Utomo, Pegawai Dishub Pekalongan seperti dilansir harian Radar Semarang.

Darmaji (50), supir angkot dari Doro mengungkapkan, "saya narik dari pasar Kajen hingga Karanganyar, tidak ada satu pun penumpang. Baru setelah balik dari Kedungwuni ke Kajen, dapat penumpang satu, itu pun dari Karangdowo sampai Sedayu, ya sampean ini," ujarnya memelas. "Paling setengah hari saya narik mas, ketimbang tombok," pungkasnya. (Buono)