sistem informasi lokasi wisata bersejarah di kota...

25
Sistem Informasi Lokasi Wisata Bersejarah di KotaYogyakarta dengan Teknologi Augmented Reality Berbasis Android Platform Studi Kasus : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Peneliti : Lukas Setyo Windianto(672011109) T. Arie Setiawan Prasida, S.T., M.Cs. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga November 2015

Upload: phungminh

Post on 20-Jun-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Informasi Lokasi Wisata Bersejarah di Kota ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11386/2/T1_672011109_Full text.pdfKota Yogyakarta. Wisatawan dari luar kota Yogyakarta

Sistem Informasi Lokasi Wisata Bersejarah

di KotaYogyakarta dengan Teknologi Augmented Reality

Berbasis Android Platform

Studi Kasus : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kota Yogyakarta

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti :

Lukas Setyo Windianto(672011109)

T. Arie Setiawan Prasida, S.T., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

November 2015

Page 2: Sistem Informasi Lokasi Wisata Bersejarah di Kota ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11386/2/T1_672011109_Full text.pdfKota Yogyakarta. Wisatawan dari luar kota Yogyakarta
Page 3: Sistem Informasi Lokasi Wisata Bersejarah di Kota ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11386/2/T1_672011109_Full text.pdfKota Yogyakarta. Wisatawan dari luar kota Yogyakarta
Page 4: Sistem Informasi Lokasi Wisata Bersejarah di Kota ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11386/2/T1_672011109_Full text.pdfKota Yogyakarta. Wisatawan dari luar kota Yogyakarta
Page 5: Sistem Informasi Lokasi Wisata Bersejarah di Kota ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11386/2/T1_672011109_Full text.pdfKota Yogyakarta. Wisatawan dari luar kota Yogyakarta
Page 6: Sistem Informasi Lokasi Wisata Bersejarah di Kota ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11386/2/T1_672011109_Full text.pdfKota Yogyakarta. Wisatawan dari luar kota Yogyakarta
Page 7: Sistem Informasi Lokasi Wisata Bersejarah di Kota ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11386/2/T1_672011109_Full text.pdfKota Yogyakarta. Wisatawan dari luar kota Yogyakarta

1

Sistem Informasi Lokasi Wisata Bersejarah

di Kota Yogyakarta dengan Teknologi Augmented Reality

Berbasis Android Platform

Studi Kasus : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kota Yogyakarta 1)Lukas Setyo Windianto, 2)T. Arie Setiawan Prasida

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1)[email protected],2)[email protected]

Abstract

Yogyakarta is one of citys that has historic sights located in Central Java. There

are six historic tourist sites in the city of Yogyakarta. Travelers from outside the city of

Yogyakarta who want to know the historical and tourist sites want to know the historical

information of the tourist attractions difficulty in finding the location. For ease in

obtaining the information needed an information system applications historical tourist

sites that will be addressed. In building the system, there are five stages by using

Augmented Reality technology. This application development using the Wikitude SDK as

the builder of Augmented Reality technology and the Global Positioning System (GPS).

Produce information system application historic tourist sites by using Augmented Reality

to help tourists in finding information historic tourist sites and historical information on

the city of Yogyakarta.

Keyword : Android, Augmented Reality, Global Positioning System, Wikitude SDK

Abstrak

Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota yang memiliki tempat wisata

bersejarah yang berada di Jawa Tengah. Terdapat enam lokasi wisata bersejarah berada di

Kota Yogyakarta. Wisatawan dari luar kota Yogyakarta yang ingin mengetahui lokasi

wisata bersejarah dan ingin mengetahui informasi sejarah dari tempat wisata kesulitan

dalam mencari lokasi tersebut. Untuk mempermudah dalam mendapatkan informasi

dibutuhkan suatu aplikasi sistem informasi lokasi wisata bersejarah yang akan dituju.

Dalam membangun sistem terdapat lima tahapan dengan menggunakan teknologi

Augmented Reality. Pengembangan aplikasi ini menggunakan Wikitude SDK sebagai

perangkat pembangun Augmented Reality dan teknologi Global Positioning System

(GPS). Dapat membangun aplikasi sistem informasi lokasi wisata bersejarah dengan

menggunakan Augmented Reality yang membantu wisatawan dalam mencari informasi

lokasi wisata bersejarah serta informasi sejarah di Kota Yogyakarta.

Kata Kunci : Android, Augmented Reality, Global Positioning System, Wikitude SDK

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Program Srudi Teknik Infotmatika, Universitas

Kristen Satya Wacana Salatiga. 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Page 8: Sistem Informasi Lokasi Wisata Bersejarah di Kota ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11386/2/T1_672011109_Full text.pdfKota Yogyakarta. Wisatawan dari luar kota Yogyakarta

2

1. Pendahuluan

Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota yang memiliki tempat wisata

yang bisa dikunjungi. Terdapat 223 lokasi tempat wisata dan 375 tempat rekreasi.

Data tersebut menunjukkan bahwa banyak sekali lokasi wisata yang berada di

Kota Yogyakarta baik wisata yang bersejarah maupun tidak. Secara berurutan,

jumlah kunjungan wisatawan di DIY pada tahun 2008 adalah 6.269.367

wisatawan, 7.884.213 wisatawan tahun 2009, 8.270.988 wisatawan tahun 2010,

9.300.786 wisatawan tahun 2011, dan sebanyak 11.379.640 wisatawan pada tahun

2012 [1]. Dengan data jumlah pengunjung tersebut Kota Yogyakarta merupakan

kota wisata yang dalam setiap tahunnya selalu meningkat jumlah wisatawannya.

Seiring peningkatan jumlah pengunjung, wisatawan luar kota sering menemui

masalah dalam mendapatkan informasi tentang lokasi wisata ketika berkunjung ke

Kota Yogyakarta, pernyataan tersebut di perkuat dengan wawancara dengan staff

dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta. Berdasarkan hasil

wawancara dengan staff IT Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta

ada beberapa lokasi yang untuk kedepannya akan dikembangkan dan merupakan

ciri khas dari Kota Yogyakarta. Informasi tersebut meliputi sejarah serta alamat

dari lokasi wisata, berdasarkan survey yang telah dilakukan kepada 30 wisatawan

secara dengan kriteria usia lebih dari 20 sampai 30 tahun dan pernah mengunjungi

Kota Yogyakarta menghasilkan sebanyak 83,33% responden tidak mengetahui

alamat lokasi serta sejarah dari setiap lokasi wisata di Kota Yogyakarta.

Google Maps merupakan salah satu aplikasi map dari google yang

dijadikan aplikasi bawaan smartphone android. Fungsi utama dari google maps itu

sendiri adalah menampilkan peta lokasi dari user dan menunjukkan arah menuju

ke lokasi yang diinginkan dengan fitur google direction. Selain menggunakan

Google Maps dalam menentukan dan mencari lokasi, terdapat teknologi yang

pada saat ini sedang dikembangkan yaitu Augmented Reality. Augmented Reality

merupakan teknologi pada smartphone yang menggabungkan dunia virtual

dengan dunia nyata. Teknologi Augmented Reality dikehidupan masyarakat

terdengar masih asing, tetapi pada saat sekarang Augmented Reality mulai

dikembangkan. Salah satu manfaat Augmented Reality adalah dalam bidang

navigasi. Teknologi AR dapat menutupi kekurangan Google Maps yang dalam

tampilannya seperti peta biasa [2]. Menggunakan teknologi Augmented Reality,

pengguna dapat mengetahui posisi yang dituju berdasarkan posisi pengguna

smartphone secara real time. Posisi yang dimaksud dalam hal ini adalah depan,

belakang, samping kanan, maupun samping kiri dari pengguna smartphone.

Dengan begitu pengguna akan lebih mudah dalam menemukan posisi tempat yang

akan dituju.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan bagaimana

merancang dan membangun suatu system informasi wisata bersejarah di kota

Yogyakarta dengan teknologi Augmented Reality dan Google Maps berbasis

Android Platform. Dengan mengkombinasikan teknologi Augmented Reality dan

Google Maps dalam menentukan posisi lokasi yang akan dituju akan lebih mudah.

Sehingga penelitian ini dengan judul “Sistem Informasi Lokasi Wisata Bersejarah

Page 9: Sistem Informasi Lokasi Wisata Bersejarah di Kota ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11386/2/T1_672011109_Full text.pdfKota Yogyakarta. Wisatawan dari luar kota Yogyakarta

3

di Kota Yogyakarta dengan Teknologi Augmented Reality Berbasis Smartphone

Android” merupakan jalan keluar untuk mengatasi masalah yang sudah

dijelaskan.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian terdahulu oleh Theofilus Kurniawan yang berjudul

“Perancangan Aplikasi Pencarian Lokasi Bengkel Resmi Nasmoco di Kota

Semarang Dengan Teknologi Augmented Reality Berbasis Android” [3].

Penelitian tersebut telah menghasilkan sistem aplikasi pencarian lokasi yang

menginformasikan tentang tempat bengkel Nasmoco yang berada di kota

Semarang sehingga pengguna tidak kebingungan dengan tempat bengkel yang

berada di kota Semarang. Dalam penelitian tersebut informasi yang disampaikan

sudah cukup menginformasikan lokasi bengkel, dengan menggunakan teknologi

Augmented Reakity maka tampilan dalam mencari lokasi bengkel akan lebih

menarik.

Penelitian yang berikutnya oleh Naufal Tawang yang berjudul

“Membangun Aplikasi Layanan Pencarian Lokasi Kuliner Terdekat Di

Yogyakarta Berbasis Android” [4]. Penelitian tersebut memberi informasi kepada

wisatawan tentang lokasi kuliner yang ada di kota Yogyakarata serta

menunjukkan arah menuju lokasi tersebut serta menampilkan jarak menuju ke

lokasi. Penunjuk arah yang digunakan dalam penelitian ini memanfaatkan google

direction, sehingga user akan lebih mudah dan cepat dalam menuju ke lokasi

kuliner terdekat.

Penelitian ini mengacu terhadap penelitian yang sudah ada, dengan

memanfaatkan teknologi yang digunakan dalam penelitian terdahulu. Penelitian

ini lebih mengutamakan informasi sejarah lokasi wisata yang berada di Kota

Yogyakarta. Selain itu dalam penelitian ini memasukkan teknologi baru yang

memudahkan pengguna dalam mencari dan mendapatkan informasi yang lengkap

tetang lokasi wisata yang berada di Kota Yogyakarta. Dengan memanfaatkan

gabungan teknologi Augmented Reakity yang mempermudah dalam pencarian

lokasi serta google direction dalam menujunjukkan arah lokasi.

Perkembangan smartphone android pada saat sekarang sangatlah

berkembang pesat. Android bukan sekedar hanya untuk perangkat mobile saja,

android merupakan sebuah sistem operasi yang dikemas sedemikianrupa sehingga

dapat digunakan untuk berbagai perangkat yang menggunakan layar. Android

merupakan Operating System yang dapat dikembangkan lagi oleh developers

untuk tujuan tertentu. Sistem Operasi android itu sendiri berjalan diatas kerrnel

Linux, sehingga android menjadi sistem operasi yang terbuka dan dikembangkan

secara bebas. Android versi 1.1 diluncurkan pada tanggal 9 Febuari 2009

merupakan pengembangan untuk HTC Dream. Secara tidak resmi Android 1.1

memiliki code name “Petit Four”. Pada April 2009 semua versi android

selanjutnya diperkenalkan dengan codename. Codename yang digunakan untuk

versi Android dibuat urut secara alfabet dengan menggunakan nama-nama kue

atau makanan ringan yang cukup terkenal, misalnya Cupcake, Donut, Éclair,

Froyo, Gingerbread, Honeycomb, Ice Crean Sandwich, dan lain sebagainya [5].

Page 10: Sistem Informasi Lokasi Wisata Bersejarah di Kota ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11386/2/T1_672011109_Full text.pdfKota Yogyakarta. Wisatawan dari luar kota Yogyakarta

4

Di dalam smartphone android itu sendiri terintegrasi dengan account

google, sehingga fasislitas yang disediakan oleh google otomatis masuk dalam

smartphone. Salah satu fasilitas google adalah Google Map API merupakan suatu

library interface yang memiliki fungsi untuk menampilkan map pada halaman

web. Google Map API itu sendiri menggunakan bahasa pemrograman Javascript

dalam menampilkan map.

Selain menggunakan google maps dalam penunjuk lokasi, perkembangan

teknologi pada saat sekarang telah mengalami kemajuan. Salah satunya adalah

teknologi Augmented Realityyang dapat dikembangkan sebagai media pencarian

lokasi wisata. Teknologi Augmented Reality yaitu suatu teknologi yang

menambahkan suatu objek maya pada lingkungan nyata. Augmented Reality

semakin diminati karena teknologi ini dapat menampilkan objek-objek virtual

yang tidak kasat mata. Informasi yang diberikan oleh objek virtual tersebut juga

akan membatu pekerjaan pengguna dalam dunia nyata [6]. Augmented Reality

pada android yang pada era sekarang sedang dikembangankan. Augmented Reality

bertujuan memberikan informasi secara akurat, real time, dan lebih interaktif.

Dikarenakan pengguna harus mempunyai smartphone yang memiliki fasilitas

kamera. Ada beberapa metode yang digunakan pada Augmented Reality yaitu

marker based traking dan markerless. Marker based traking biasanya merupakan

ilustrasi hitam dan putih persegi dengan batas hitam tebal dan latar belakang

putih. Dengan metode markerless pengguna tidak perlu lagi menggunakan sebuah

marker untuk menampilkan objek-objek virtual.

Sejarah tentang virtual reality dimulai dari tahun 1957, ketika seorang

penemu yang bernama Morton Heiling, menciptakan simulator yang disebut

Sensorama [7]. Pada tahun 1968, Ivan Sutherland menciptakan head-mounted

display pertama menggunakan layar tembus pandang yang diberi nama The Sword

of Damocles [8]. Pada tahun 1994 Paul Milgram dan Fumio Kishino

mempublikasikan tulisannya berjudul “Taxonomy of Mixed Reality Visual

Displat” [9]. Gambar 1 menjelaskan tentang rangkaian kesatuan antara nyata dan

maya, terdapat Augmented Reality dan Augmented Virtuality diantara lingkungan

nyata dan lingkungan maya.

Gambar 1 Posisi Augmented Reality [7]

Penjelasan Milgram dan Kishino diperkuat lagi oleh penelitian yang

dilakukan oleh Ronald Azuma pada tahun 1997. Pada Tahun 1999 Hirokazu Kato

mengembangkan ARToolKit, sebuah library untuk membaca marker Augmented

Reality. Setelah tahun 2000 perkembangan AR melesat dengan cepat dengan ada

pengembangan yang mengembangkan AR untuk perangkat mobile. Aplikasi AR

pada perangkat mobile antara lain Mosquito Hunt pada tahun 2003 sebuah

permainan ponsel berbasis Augmented Reality, AR-Tenis pada tahun 2005,

Wikitude pada tahun 2008 aplikasi yang menggabungkan GPS, kompas, dan data

dari Wikipedia, dan Layar pada tahun 2009.

Page 11: Sistem Informasi Lokasi Wisata Bersejarah di Kota ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11386/2/T1_672011109_Full text.pdfKota Yogyakarta. Wisatawan dari luar kota Yogyakarta

5

GPS(Global Positioning System) adalah sistem penentuan lokasi

permukaan bumi dengan penyelarasan satelit [10]. Tiga bagian utama dalam

sistem GPS adalah satelit, stasiun bumi, perangkat penerima. Fungsi dari satelit

adalah memancarkan sinyal-sinyal digital sehingga dapat ditangkap oleh

perangkat penerima bumi. Fungsi dari satelit bumi adalah mengontrol kinerja

satelit GPS yang berada di orbit bumi. Selain mengontrol gerak satelit, stasiun

bumi juga bekerja mengkoreksi data yang akan dipancarkan satelit ke perangkat

penerima. Fungsi dari perangkat penerima adalah menerima sinyal-sinyal dari

satelit GPS dan mengkalkulasi sehingga diperoleh koordinat dari perangkat

tersebut.Smartphone sekarang sudah dilengkapi dengan GPS sebagai perangkat

navigasi.GPS navigasi memiliki peta digital didalamnya dan mempunyai modul

penerima sinyal satelit sehingga koordinat yang diperoleh dapat langsung dilihat

pada layar.

Wikitude merupakan aplikasi Augmented Reality Browser yang dibuat

oleh perusahaan pengembang asal Austria bernama Wikitude GmbH [11].

Wikitude dirilis pada bulan Oktober 2008 dengan segmen pasar smartphone

Android. Aplikasi wikitude menampilkan informasi-informasi di sekitar pengguna

dan menampilkannya dalam viewfinder camera. Aplikasi wikitude mendapat

penghargaan sebagai Best Augmented Reality Browser tiga tahun berturut-turut

pada tahun 2009,tahun 2010,dan tahun 2011. Tidak hanya pada Android saja,

aplikasi wikitude juga terdapat pada BlackBerry OS. Pada BlackBerry OS,

wikitude akan terintegrasi dengan BlackBerry Messenger (BBM) sehingga

pengguna dapat mencari pengguna BBM lainnya dengan menggunakan

Augmented Reality Browser.

Wikitude SDK merupakan library tambahan yang digunakan untuk

membuat teknologi AR pada smartphone berbasis android. Wikitude SDK ini

merupakan teknologi terbaru yang dikeluarkan oleh perusahaan Wikitude GmbH

yang lebih mengutamakan teknologi AR dan mengembangkan teknologi tersebut.

Banyak platform yang mendukung dari Wikitude SDK ini, sehingga programmer

dapat bereksplorasi dalam menggunakan Wikitude SDK.

3. Metode Dan Perancangan Sistem

Metode yang digunakan dalam perancangan program terdiri dari beberapa

tahapan, yaitu : 1) Identifikasi masalah dan pengumpulan data, 2) Perancangan

sistem meliputi perancangan proses (UML), perancangan arsitektur, perancangan

database, perancangan antarmuka, 3) Perancangan aplikasi atau program, 4)

Implementasi dan pengujian sistem, serta analisis hasil pengujian, 5) Penulisan

laporan. Dasar untuk membuat lima tahapan terbuat adalah metode penelitian

yang dilakukan Zainal A. Hasibuan dengan judul Metodologi Penelitian Pada

Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi [12]. Lima tahapan yang

dilakukan dapat dilihat pada Gambar 2.

Page 12: Sistem Informasi Lokasi Wisata Bersejarah di Kota ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11386/2/T1_672011109_Full text.pdfKota Yogyakarta. Wisatawan dari luar kota Yogyakarta

6

Gambar 2 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian pada Gambar 2 dapat dijelaskan sebagai berikut: 1)

Tahap pertama: analisis kebutuhan dan pengumpulan data, yaitu melakukan

analisis terhadap apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian dan

mengumpulkan data. Data diperoleh dari proses wawancara dari Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kota Yogyakarta serta pengambilan data informasi

sejarah, setelah data diperoleh maka dianalisis kebutuhan dalam penyampaian

informasi lokasi wisata serta sejarah lokasi wisata. 2) Tahap kedua: perancangan

sistem meliputi perancangan proses (UML), meliputi use case diagram, dan class

diagram. Tambahan perancangan yang lain yaitu perancangan database meliputi

tabel-tabel yang digunakan dalam menyimpan data serta penentuan hubungan

relasinya dan perancangan design aplikasi yang akan dibuat serta fungsi apa saja

yang akan dipasang pada aplikasi. Perancangan sistem pada aplikasi ini user

berperan penuh dalam menjalankan aplikasi, hal ini dapat ditunjukkan dalam use

case diagram aplikasi ini. Dalam pembuatan database aplikasi ini, database

dimasukkan langsung kedalam aplikasi pencarian lokasi. Database tersebut

berisikan informasi lokasi wisata berdasarkan latitude dan longitude dari masing-

masing lokasi wisata bersejarah. Terdapat beberapa fungsi dari aplikasi ini yaitu

pencarian lokasi menggunakan teknologi Augmented Reality, menggunakan

google direction sebagai penunjuk arah, penanda lokasi, dan pengambilan foto

atau video. 3) Tahap ketiga: perancangan aplikasi atau program, yaitu merancang

aplikasi sesuai dengan kebutuhan sistem berdasarkan perancangan yang sudah

dilakukan. Pembuatan aplikasi terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian pertama

berupa API yang melayani proses request dan response. Perancangan aplikasi ini

akan disesuaikan dengan perancangan sebelumnya dengan memasukkan beberapa

lokasi wisata bersejarah serta informasi sejarah di masing-masing lokasi.

Teknologi AR digunakan dalam pencarian lokasi wisata bersejarah yang telah

ditetapkan berdasarkan latitude dan longitude dari database yang telah dibuat.

Proses request terjadi ketika user menekan objek AR pada layar smarphone ketika

kamera melakukan scanning, lalu proses response berjalan dan menampilkan

Page 13: Sistem Informasi Lokasi Wisata Bersejarah di Kota ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11386/2/T1_672011109_Full text.pdfKota Yogyakarta. Wisatawan dari luar kota Yogyakarta

7

informasi lokasi wisata yang telah dipilih. 4) Tahap keempat: implementasi dan

pengujian sistem serta analisis hasil pengujian, yaitu mengimplementasikan

aplikasi yang sudah dirancang, kemudian diuji dan dianalisis apakah terdapat

error pada aplikasi dan apakah aplikasi sesuai dengan perancangan. Pada tahapan

ini aplikasi lokasi wisata bersejarah dalam proses uji coba dilakukan dan fungsi

pencarian lokasi wisata dengan teknologi AR berjalan. Fungsi-fungsi lain yang

dimasukkan ke dalam aplikasi akan diuji coba. Dalam proses uji coba dilakukan

beberapa perbaikan dalam pencarian lokasi serta beberapa fungsi tambahan

sebagai penunjang aplikasi sistem informasi lokasi wisata. 5) Tahap kelima:

penulisan laporan, yaitu mendokumentasikan proses penelitian dan proses

perancangan aplikasi dari tahap awal sampai akhir. Dokumentasi dilakukan

dengan penulisan jurnal serta penulisan laporan tentang aplikasi sistem informasi

lokasi wisata bersejarah di Kota Yogyakarta.

Perancangan aplikasi ini disesuaikan dengan perancangan arsitektur pada

Gambar 3 dan juga menggunakan UML (Unified Modelling Language) yaitu

sebuah standar dalam perancangan dan dokumentasi perangkat lunaksebagai

metode pengembangan aplikasi [3].

Gambar 3 Arsitektur Preancangan

Gambar 3 menjelaskan arsitektur aplikasi sistem informasi lokasi. Aplikasi

yang terpasang pada ponsel android dijalankan dan mendapatkan lokasi dari

satelit GPS. Setelah lokasi ponsel ditemukan, maka aplikasi akan mengambil data

yang telah disimpan pada aplikasi lalu ditampilkan. Penentuan arah dalam

melakukan pencarian lokasi wisata menggunakan sensor kompas yang terdapat

pada smartphone. Kompas ini bekerja ketika user melakukan pencarian lokasi

Device

menerima lokasi

dari satelit gps

Data lokasi

dimasukkan

dalam aplikasi

Aplikasi Menampilkan

AR Objek Lokasi wisata

Page 14: Sistem Informasi Lokasi Wisata Bersejarah di Kota ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11386/2/T1_672011109_Full text.pdfKota Yogyakarta. Wisatawan dari luar kota Yogyakarta

8

menggunakan kamera, arah kompas di tujukan berdasarkan titik yang dibentuk

dari longitude dan latitude dari lokasi wisata.

Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan dalam perancangan

sistem yaitu model prototyping. Pemilihan model prototyping dikarenakan belum

diketahuinya sistem akan dibuat. Metode ini memungkinkan pengembang dan

narasumber dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Bagan

mengenai prototype model dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Bagan Prototype Model [13]

Proses atau tahapan dalam penyelesaian masalah pada prototyping model

yaitu : 1) Pengumpulan kebutuhan di mana pihak developer mencari tahu

kebutuhan user, tujuan umum dan gambar bagian-bagian yang akan dibutuhkan

berikutnya. 2) Pengkodean sistem merupakan suatu tahap di mana jika

prototyping sudah disepakati maka prototype tersebut akan diterjemahkan ke

dalam bahasa pemrograman yang sesuai, pada bagian ini implementasi dan

pengembangan sistem dalam bentuk nyata dilakukan. Pengujian sistem dilakukan

bila sistem sudah dibentuk menjadi suatu perangkat lunak, maka pada tahap

selanjutnya adalah menguji sistem tersebut dengan variabel-variabel real sesuai

dengan kebutuhan user. Tahap ini sering juga disebut testing, sehingga kesalahan-

kesalahan kerja pada sistem dapat dihindari. 3) Evaluasi sistem merupakan suatu

tahap dimana client akan mengevaluasi kerja sistem yang sudah selesai, apakah

sesuai dengan yang diharapkan. Apabila sistem tidak sesuai dengan yang

diharapkan oleh user maka sistem akan dibangun ulang maupun diperbaiki

melalui tahap pengkodean sistem dan selanjutnya. Perulangan ketiga proses ini

terus berlangsung hingga semua kebutuhan terpenuhi.

Perancangan proses pada penelitian ini menggunakan UML (Unified

Modelling Language)dengan beberapa proses yang dapat dijelaskan sebagai

berikut. Use Case diagram menggambarkan fungsionalitas dari sebuah sistem

yang menjelaskan keseluruhan kerja sistem secara garis besar dan

merepresentasikan interaksi antar aktor dengan sistem yang dibuat.

Page 15: Sistem Informasi Lokasi Wisata Bersejarah di Kota ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11386/2/T1_672011109_Full text.pdfKota Yogyakarta. Wisatawan dari luar kota Yogyakarta

9

Melihat Data Lokasi

Melihat Petunjuk Arah

Scan Lokasi Wisata Pilih Lokasi Wisata

<<extend>>

<<extend>>

<<include>>

Melihat Foto Lokasi

Melihat Petunjuk ArahMelihat Sejarah Lokasi

Melihat Event

Create Delete

Mengelola ToDoUpdate

Create

Delete

Melihat Important Number

<<extend>><<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

Share Mengambil Moment

<<extend>>

Create

UpdateDelete

User

Menandai Lokasi

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

Gambar 5 Use Case Diagram User

Gambar 5 menunjukkan use case diagram aplikasi dimana user dapat

mencari lokasi wisata yang kemudian memilih lokasi wisata yang diinginkan.

Setelah user memilih lokasi wisata yang diinginkan, user juga dapat melihat

semua informasi secara detail dari lokasi wisata. Use Case diagram tersebut

menunjukkan user memegang kendali penuh dalam mengoperasikan aplikasi ini.

User dapat mengakses semua fitur yang terdapat dalam aplikasi yang sedang

dijalankan.

Class diagram merupakan diagram yang digunakan untuk menampilkan

beberapa kelas didalam sistem yang sedang dikembangkan. Class diagram

merupakan gambaran sistem serta relasi yang ada didalam sistem tersebut.

Page 16: Sistem Informasi Lokasi Wisata Bersejarah di Kota ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11386/2/T1_672011109_Full text.pdfKota Yogyakarta. Wisatawan dari luar kota Yogyakarta

10

Gambar 6 Class Diagram Aplikasi

Gambar 6 menunjukkan class diagram aplikasi dan dapat diilustrasikan

dalam struktur kelas-kelas dan hubungan antar kelas yang ada. Terlihat pada

skema tersebut user mengontrol semua jalannya aplikasi. Terdapat satu database

yang digunakan untuk menyimpan data lokasi dari setiap lokasi wisata. Informasi

database tersebut yang akan dimunculkan pada objek AR serta akan menjadi

penunjuk lokasi wisata.

4. Hasil dan Pembahasan

Perancangan sistem yang sudah dilakukan akan dilanjutkan ke dalam

pengimplementasian ke bentuk aplikasi dengan pengkodean program. Pengkodean

program menggunakan bahasa Java yang menggunakan tools Eclipse.

Halaman utama dari aplikasi menjadi tampilan utamayang ditunjukkan

pada Gambar 7 dan tampilan menu dari aplikasiyang berisikan tujuh tombol

yaituHistory of Jogja,Place, Scan Area, Event, Gallery, Extra,danAbout.

Page 17: Sistem Informasi Lokasi Wisata Bersejarah di Kota ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11386/2/T1_672011109_Full text.pdfKota Yogyakarta. Wisatawan dari luar kota Yogyakarta

11

Gambar 7 Tampilan Utama Aplikasi

Tombol History Jogja akan menampilkan sejarah dari Kota Yogjakarta.

Menu Home merupakan menu utama dari aplikasi yang akan otomatis terbuka

ketika user pertamakali membuka aplikasi ini.

Pada menu berikutnya terdapat menu Place yang ditunjukkan pada

Gambar 8. Menu ini berisikan informasi dari masing-masing lokasi wisata

bersejarah.Terdapat informasi sejarah berdirinya lokasi wisata tersebut. Selain

informasi mengenai lokasi wisata terdapat juga fungsi google direction yang

memanfaatkan fasilitas google maps dalam menunjukkan arah menuju ke lokasi

wisata yang terdapat pada aplikasi sesuai keinginan user.

Gambar 8 Tampilan Menu Place

Page 18: Sistem Informasi Lokasi Wisata Bersejarah di Kota ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11386/2/T1_672011109_Full text.pdfKota Yogyakarta. Wisatawan dari luar kota Yogyakarta

12

Pada menu kedua adalah Scan Area, ketika user menekan tombol Scan

Area secara otomatis aplikasi membuka camera kemudian user akan me-scan area

disekitarnya untuk mendapatkan titik lokasi wisata. Objek AR dari lokasi wisata

berupa kotak berwarna biru yang berisikan keterangan alamat dari lokasi wisata

tersebut, yang akan muncul berdasarkan latitude dan longitude dari setiap lokasi

yang dijadikan sebagai point of interest dari setiap lokasi dan ditunjukkan pada

Gambar 9.

Gambar 9 Objek AR

Tampilan Objek AR yang terdapat pada Gambar 8 dijelaskan pada Kode Program

1.

Kode Program 1 Menampilkan Objek AR 1. var markerLocation = new AR.GeoLocation(poiData.latitude, poiData.longitude,

poiData.altitude);

2. this.markerDrawable_idle = new AR.ImageDrawable (World.markerDrawable_idle,

2.5, {

3. zOrder: 0,

4. opacity: 1.0,

5. onClick: Marker.prototype.getOnClickTrigger(this, poiData)

6. });

7. this.markerObject = new AR.GeoObject(markerLocation, {

8. drawables: {

9. cam: [this.markerDrawable_idle, this.markerDrawable_selected,

10.this.titleLabel, this.descriptionLabel],

11.indicator: this.directionIndicatorDrawable

12. }

13. });

Kode Program 1 menjelaskan bagaimana menampilkan objek AR pada

layar kamera. Baris 1 sampai baris ke 6 merupakan kode program untuk membuat

marker, marker tersebut berdasarkan koordinar longitude dan latitude dari suatu

tempat. Baris 7 sampai baris ke 13 merupakan kode program untuk menampilkan

objek AR pada kamera berdasarkan objek marker yang telah ditentukan.

Page 19: Sistem Informasi Lokasi Wisata Bersejarah di Kota ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11386/2/T1_672011109_Full text.pdfKota Yogyakarta. Wisatawan dari luar kota Yogyakarta

13

Halaman pencarian memanfaatkan library dari Wikitude SDK. User akan

memperoleh nama Point Of Interest yang sedang disorot dan jarak antara lokasi

user berada dan lokasi Point Of Interest tersebut. Ketika user menyentuh objek

AR maka objek AR akan berubah warna dan akan muncul pop-up keterangan

alamat dan akan hilang ketika user menekan tombol “OK”yang ditunjukkan pada

Gambar 10, dan saat user melakukan pencarian lagi akan muncul panah biru yang

menunjukkan ke objek AR yang telah di sentuh. Objekpanah biru tersebut sebagai

navigasi arah yang akan hilang jika objek AR yang tadi disentuh kembali.

Gambar 10 Keterangan Objek AR

Kode Program 2 Menampilkan Pop Up 1. Marker.prototype.setSelected(marker, poiD);

2. alert(poiD.description);

3. try {

4. World.onMarkerSelected(marker);

5. } catch (err) {

6. alert(err);

7. }

Tampilan Keterangan objek AR yang terdapat pada Gambar 10 dijelaskan

pada Kode Program 2. Kode Program 2 merupakan baris untuk menampilkan pop

up keterangan alamat dari objek AR yang telah dipilih, dimana keterangan lokasi

ditampung oleh objek yang telah diinisialisasikan lalu kemudian dipanggil untuk

ditampilkan.

Kode Program 3 Pemanggilan Database 1. requestDataFromLocal: function requestDataFromLocalFn(lat, lon) {

2. var poisNearby = Helper.bringPlacesToUser(myJsonData, lat, lon);

3. World.loadPoisFromJsonData(poisNearby);

Kode Program 3 di atas merupakan kode program yang digunakan untuk

memanggil database. Database berupa JSON yang dipanggil dengan kode

program javascript. Database yang digunakan untuk menampilkan informasi pada

aplikasi berisikan ID, LocationName, Longitide, dan Latitude berfungsi untuk

Page 20: Sistem Informasi Lokasi Wisata Bersejarah di Kota ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11386/2/T1_672011109_Full text.pdfKota Yogyakarta. Wisatawan dari luar kota Yogyakarta

14

inisialisasi dari setiap lokasi, sedangkan longitude dan latitude berfungsi sebagai

point of interest dari setiap titik lokasi. Masing-masing lokasi memiliki koordinat

berbeda sehingga tidak akan terjadi penumpukan titik di satu lokasi.

LocationName berfungsi untuk menampung informasi alamat dari lokasi wisata

bersejarah di Kota Yogyakarta. Database dimasukkan langsung kedalam aplikasi

sehingga ketika me-load data tidak menggunakan koneksi internet, koneksi

internet akan terjadi ketika terjadi proses pencarian lokasi. Pencarian tersebut

mengandalkan sensor kompas pada smartphone yang berfungsi untuk

menunjukkan arah dimana titik koordinat berada, pada kondisi ini koneksi

internet dibutuhkan.

Terdapat juga menu Event pada Gambar a, pada menu ini user dapat

melihat semua eventyang berada di kota Yogyakarta selama satu tahun penuh.

Setiap event sudah dikelompokkan di setiap bulan, ketika user membuka salah

satu pilihan pada bulan tertentu maka semua event pada bulan tersebut yang

terlihat pada Gambar b.

a b

Gambar 11 (a)Tampilan Menu Event, (b)Tampilan Event pada Bulan

Menu berikutnya adalah Galleryyang ditunjukkan pada Gambar a. Pada

menu ini terdapat semua gambar dari semua lokasi wisata bersejarah di Kota

Yogyakarta. Menu tersebut hanya menampilkan foto-foto sesuai dengan nama

lokasi yang disediakan.Jika user ingin mengganti foto, user dapat menggeser foto

yang berada dibawahnya untuk ditampilkan ke ukuran yang lebih besar seperti

pada Gambar b.

Page 21: Sistem Informasi Lokasi Wisata Bersejarah di Kota ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11386/2/T1_672011109_Full text.pdfKota Yogyakarta. Wisatawan dari luar kota Yogyakarta

15

a b

Gambar 12 (a)Tampilan Menu Gallery, (b)Tampilan foto pada Gallery

Pada menu terakhir terdapat menu Extra pada Gambar 13, pada menu ini

terdapat empat pilihan submenu. Pada pilihan pertama yaitu ToDo List, pada

fungsi ini user dapat menulis jadwal kegiatan yang akan dilakukan ketika

berwisata di lokasi wisata bersejarah yang telah dipilih. Ketika user telah

melakukan kegiatan tersebut maka user dapat memilih “Done” untuk menghapus

kegiatanyang telah dilakukan.

Gambar 13 Tampilan Menu Extra

Pilihan kedua dari menu Extra adalah Important Call Number, pada

fasilitas ini user dapat melihat daftar nomer telepon penting yang berada di Kota

Page 22: Sistem Informasi Lokasi Wisata Bersejarah di Kota ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11386/2/T1_672011109_Full text.pdfKota Yogyakarta. Wisatawan dari luar kota Yogyakarta

16

Yogyakarta, seperti nomer telepon polisi, rumah sakit, bandara, dan lain

sebagainya. User juga dapat menambah daftar telepon yang ingin ditambahkan

serta dapat menghapus dari daftar list telepon.

Terdapat juga fasilitas Take Photo and Video pada menu Extra. Pada

pilihan ini user dapat mengabadikan moment penting ketika berwisata di lokasi

wisata. Pada pilihan ini foto dan video yang telah diambil masuk ke dalam

gallerysmartphone dengan default name folder Hello camera.

Pilihan terakhir pada menuExtra adalah Save Location, pada fungsi ini

user dapat menyimpan lokasi favorituser. Terdapat juga fungsi look at map untuk

melihat lokasi yang sudah ditandai user dalam tampilan peta.

Menu terakhir pada tampilan utama menu aplikasi adalah About. About

berisikan creator dari aplikasi yang telah dibuat. Tampilan About merupakan pop-

up yang berisikan identitas creator aplikasi.

Aplikasi yang telah dirancang dan dibangun harus diuji terlebih dahulu.

Aplikasi tersebut segera diperbaiki ketika ada masalah atau kerusakan yang

muncul saat aplikasi dalam proses pengujian. Pengujian aplikasi dilakukan dengan

dua tahapan. Tahap pertamayaitu pengujian alfa dengan metode Black-Box, yaitu

pengujian fungsional tanpa memperhatikan alur eksekusi program namun cukup

memperhatikan apakah setiap fungsi berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Hal

yang diuji dan hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1Hasil Pengujian Aplikasi (Blackbox)

No Module yang

diuji

Data input /

Kondisi

Hasil yang

diharapkan

Hasil Uji Status

1 Menampilkan

Objek AR

Melakukan

scanning pada

menu Scan Area

Menampilkan

objek AR

berwarna biru

Menampilkan

objek AR

berwarna biru

Valid

2 Menampilkan

direction

Menekan

tombol direction

pada menu

Place

Menampilkan

google direction

Menampilkan

google

direction

Valid

3 Menampilkan

Event setiap

bulan

Memilih bulan

pada menu

Event

Menampilkan

Eventpada bulan

yang dipilih

Menampilkan

Event pada

bulan yang

dipilih

Valid

4 Menampilkan

foto di menu

Gallery

Menekan salah

satu lokasi

wisata pada

menu Gallery

Menampilkan foto

lokasi wisata

bersejarah

Menampilkan

foto lokasi

wisata

bersejarah

Valid

5 Menambahkan

list To do

Menekan

tombol plus

pada menu To

Do List

List To do

bertambah.

List To do

bertambah

Valid

6 Menampilkan

hasil foto

Menekan

tombol Take a

Picture

Menampilkanfoto

yang telah diambil

Menampilkan

foto yang telah

diambil

Valid

Page 23: Sistem Informasi Lokasi Wisata Bersejarah di Kota ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11386/2/T1_672011109_Full text.pdfKota Yogyakarta. Wisatawan dari luar kota Yogyakarta

17

7

8

9

Menampilkan

hasil video

Menyimpan

Lokasi

Menampilkan

pop-up about

Menekan

tombol Record

a video

Menekan

tombol Save

pada menu Save

Location

Menekan menu

about

Menampilkanvide

o yang telah

diambil

Menyimpan lokasi

yang telah

ditandai

Muncul pop-up

about

Menampilkanvi

deo yang telah

diambil

Menyimpan

lokasi yang

telah ditandai

Muncul pop-up

about

Valid

Valid

Valid

Berdasarkan pengujian alfa pada Tabel 1, didapatkan hasil kalau aplikasi

berjalan tanpa masalah dan sudah sesuai dan memenuhi tujuan penelitian. Tahap

kedua adalah pengujian beta dengan cara pengisian kuisioner kepada 30

responden yang sebelumnya telah mencoba aplikasi sistem informasi lokasi

wisata bersejarah di Kota Yogyakarta. Kriteria responden yang dipilih adalah

masyarakat umum yang berasal dari luar Kota Yogyakarta dan berusia 20 - 30

tahun serta pernah mengunjungi Kota Yogyakarta. Skala Likert adalah skala yang

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang maupun

kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial, berdasarkan definisi

operasional yang digunakan oleh peneliti [14]. Aspek penilaian dari 21 kategori

pernyataan yang akan diujikan pada wisatawan yang sudah mengacu pada

indikator keberhasilan perancangan sistem informasi, yang terdiri dari 2 aspek

yaitu tampilan, dan fungsionalitas. Skor 1 yaitu Sangat Buruk, 2 Buruk, 3 Cukup,

4 Baik dan 5 Sangat Baik.Hasil penilaian kuesioner yang telah diisi 30

responden, dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 1Hasil kuesioner pengujian

No Pernyataan

Skor Jawaban

5 4 3 2 1

1 Menu dan submenu aplikasi sudah sesuai 3 15 12 0 0

2 Aplikasi mudah di pahami 5 17 8 0 0

3 Tampilan pencarian lokasi menggunakan kamera

mudah dioperasikan

7 15 8 0 0

4 Tampilan gallery sudah baik 5 10 10 5 0

5 Tampilan menu place sudahbaik 5 15 10 0 0

6 Tampilan daftar event mudah dipahami 3 17 10 0 0

7 Tampilan daftar menu extra sudah baik 5 15 5 5 0

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Tampilan To Do List di menu extra mudah dipahami

Tampilan Important Telephone Number mudah

dipahami

Tampilan Take Photo and Video mudahdipahami

Tampilan Save Location mudahdipahami

Informasi daftar Event sudah cukup lengkap

Pembuatan daftar To Do List pada menu extra

membantu dalam mengingat kegiatan

Nomer pada Important Telephone Number bisa

dihubungi

Pengambilan foto dan video pada Take Photo and

Video mudah di operasikan

Penyimpanan lokasi pada Save Location mudah

dipahami

1

1

3

3

3

1

2

5

5

14

15

15

12

20

15

10

15

11

15

14

12

15

7

14

15

10

14

0

0

0

0

0

0

0

3

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

Page 24: Sistem Informasi Lokasi Wisata Bersejarah di Kota ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11386/2/T1_672011109_Full text.pdfKota Yogyakarta. Wisatawan dari luar kota Yogyakarta

18

17

18

19

20

21

Respon pada aplikasi sudah baik(proses pencarian

lokasi, informasi lokasi wisata bersejarah,

petunjukarah)

Pemberian keterangan jalan pada tampilan objek

pencarian lokasi membantu user dalam menemukan

alamat lokasi

Google direction yang terdapat pada aplikasi

membantu user dalam menuju lokasi wisata bersejarah

Daftar menu event memberi informasi lebih pada user

untuk lebih mengenal Kota Yogyakarta

Fasilitas menu extra cukup membantu user

Jumlah

2

2

10

6

7

84

15

20

15

15

10

306

13

8

5

9

10

224

0

0

0

0

3

16

0

0

0

0

Total Skor

630

Berdasarkan hasil yang didapatkan dari Tabel 2, dilakukan perhitungan

dengan skala likert.

Total skor :

0 + 32 + 672 + 1224 + 420 = 2348

Maka rumus perhitungan yang digunakan adalah :

Y : Nilai Tertinggi, Y = Skor tertinggi x total skor keseluruhan

Y = 5 x 630 = 3150

X : Nilai Terendah, X = Skor terendah x total skor keseluruhan

X = 1 x 630 = 630

Penyelesaian akhir yang didapat adalah sebagai berikut :

Jumlah skor keseluruhan / Y * 100%

2348 / 3150 * 100% = 74,53%

Berdasarkan penghitungan dari Tabel 2 dengan menggunakan skala likert,

dari 30 responden yang telah mencoba aplikasi sistem informasi lokasi wisata

bersejarah di Kota Yogyakarta menghasilkan persentase 74,53 %.

Hasiltersebutmenyatakan aplikasi yang telah dibuat ini termasuk ke dalam

kategoribaik yang memiliki range persentase 60% sampai dengan 79,99%.

Dengan demikian hasil tersebut masyarakat khususnya dari luar Kota Yogyakarta

terbantu dengan aplikasi sistem informasi lokasi wisata bersejarah di Kota

Yogyakarata yang memberikan informasi sejarah tempat dari masing-masing

lokasi wisata.

5. Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, maka dapat diambil

beberapa kesimpulan aplikasi sistem informasi lokasi wisata bersejarah di Kota

Yogyakarta menggunakan teknologi Augmented Reality dan GPS membantu

wisatawan dari luar Kota Yogyakarta untuk menemukan lokasi wisata bersejarah

di Kota Yogyakarat. Wisatawan memperoleh informasi sejarah dari masing-

masing lokasi wisata, sehingga wisatawan akan lebih mengenal Kota Yogyakarta.

Dengan menggunakan library wikitude dalam membuat Augmented Reality.

Page 25: Sistem Informasi Lokasi Wisata Bersejarah di Kota ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11386/2/T1_672011109_Full text.pdfKota Yogyakarta. Wisatawan dari luar kota Yogyakarta

19

Saran yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian yang bertujuan untuk

pengembang aplikasi ke depan adalah memperbanyak fasilitas tambahan pada

aplikasi, sehingga aplikasi lebih banyak informasi dan berguna juga untuk saran

promosi lokasi wisata. Selain dari segi fasilitas dari segi tampilan aplikasi perlu

dilakukan perbaikan untuk menambah daya tarik user dalam mengoperasikan

aplikasi yang berada di-smartphone.

6. Daftar Pustaka

[1] Fernando, Marpaung, 2014, Jogja Istimewa, Museum Tetap

Sepi,http://puspar.ugm.ac.id/webpuspar/?p=916. Diakses tanggal 8 Juli

2015.

[2] Sulistianto, Widy, 2012, Aplikasi Mobile GISBerbasis Android Lokasi

Perguruan Tinggi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta :

Fakultas Teknik Informatika UPN “Veteran”

[3] Kurniawan, Theofilus, 2013, Perancangan Aplikasi Pencarian Lokasi

Bengkel Resmi Nasmoco di Kota Semarang Dengan Teknologi Augmented

Reality Berbasis Android, Salatiga :Fakultas Teknologi Informasi UKSW.

[4] Tawang, Naufal, 2012, Membangun Aplikasi Layanan Pencarian Lokasi

Kuliner Terdekat Di Yogyakarta Berbasis Android, Yogyakarta : Sekolah

Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM.

[5] Amadeo, Ron, 2012, A History of Pre-Cupcake Android Codenames.

http://www.androidpolice.com/2012/09/17/a-history-of-pre-cupcake-

android-codenames/. Diakses tanggal 8 Juli 2015.

[6] Azuma, Ronald, 1997, A Survey of Augmented Reality, Presence:

Teleoperators and Virtual Environments 6:355-385 [7] Wahyu, Reza, 2012, Masa Lalu, Kini, dan Masa Depan Teknologi

‘AugmentedReality’,http://tekno.kompas.com/read/2012/05/02/00265964/masa.lalu.kini.dan.masa.depan.teknologi.augmented.reality. Diakses tanggal 10 Oktober 2015

[8] Sutherlan, Ivan. E, 1968, A Head-Mounted Three-Dimensional Display, Proceedings of AFIPS 68: 757-764

[9] Milgran, Paul dan Kishino, Fumio, 1994, Taxonomy of Mixed Reality Visual Displays, IEICE Transactions on Information and Systems E77-D: 1321-1329

[10] Garmin, 2013, Tentang GPS, http://garmin.co.id/ . Diakses tanggal 17 Oktober 2015

[11] Wikitude, 2013, Augmented Reality SDK for Mobile Developer – iOS, Android and BB10, http://www.wikitude.com/developer/ . Diakses tanggal 18 Oktober 2015

[12] Hasibuan, Zainal A. 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik, dan Aplikasi. Jakarta : Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

[13] Pressman, Roger S. 2001. Rekayasa Perangkat Lunak.Edisi ke-2. Yogyakarta: Andi.

[14] Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung : Alfabeta.