sikap orang kristen nov2014, bonggas lt

3
SIKAP ORANG KRISTEN TERHADAP NA SO MARADATBonggas L. Tobing Jl Perjuangan 9 Tj. Rejo Medan 20122 Untuk kalangan sendiri

Upload: bonggaslt

Post on 18-Jul-2015

50 views

Category:

Spiritual


8 download

TRANSCRIPT

SIKAP

ORANG KRISTEN TERHADAP “NA SO MARADAT”

Bonggas L. Tobing

Jl Perjuangan 9 Tj. Rejo Medan 20122

Untuk kalangan sendiri

Sikap ............ 2

Akhir-akhir ini, karena berbagai alasan, sudah semakin bertambah orang Batak yang tidak mau lagi melakukan adat Batak atau “na so maradat”. Mereka tidak mau lagi memakai ulos, padahal pemakaian ulos dapat membantu penghasilan para penenun ulos di Tapanuli. Mereka tidak mau menerima ulos dari hula-hulanya, padahal pemberian ulos adalah tanda kasih yang diatur oleh leluhur (sijolo-jolo tubu). Pada upacara pernikahan, mereka tidak lagi membuat acara adat, hanya resepsi, padahal pada acara adat itulah akan ditampilkan dongan tubu, hula-hula, boru dan ale-ale dari kedua belah pihak pengantin sehingga boleh saling mengenal. Mereka tidak mau lagi membangun tugu, padahal pada acara pesta tugu itu dapat dilangsungkan reuni keluarga. Semua perilaku mereka sungguh bertentangan dengan adat yang diatur leluhur orang Batak. Layaklah dikatakan bahwa orang Batak na so maradat ini adalah musuh bagi masyarakat Batak, karena menentang tatanan berkeluarga yang diatur oleh leluhur orang Batak, yang telah dipelihara ratusan tahun. Bagaimanakah sikap orang Kristen menghadapi mereka? Sebagai pengikut Tuhan Yesus, maka sikap kita mengadapi mereka harus berpedoman kepada ajaran Tuhan Yesus. Bagaimanakah sikap kita terhadap musuh menurut ajaran Tuhan Yesus? Mari kita baca sabda Tuhan Yesus di bawah ini: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. (Mat. 5:44) Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. ( Luk. 6:27-28)

Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! (Roma 12:14) Ayat-ayat di atas menyatakan bahwa pengikut Tuhan Yesus harus:

1. Mengasihi musuh, 2. berbuat baik kepada mereka, 3. mendoakan mereka supaya diberkati Tuhan Yesus, dan 4. jangan mengutuki mereka.

Jika orang-orang na so maradat adalah musuh, maka sebagai pengikut Tuhan Yesus kita harus mengasihi mereka, berbuat baik kepada mereka,mendoakan mereka supaya diberkati Tuhan Yesus, dan jangan mengutuki mereka. Jika kita berang, mengucilkan dan mengutuki mereka, maka kita sudah mengabaikan ajaran Tuhan Yesus demi adat istiadat orang Batak. Dengan perkataan lain, kita lebih menjunjung tinggi adat istiadat daripada ajaran Tuhan Yesus. Sikap yang seperti ini dikecam oleh Tuhan Yesus. Dalam Kitab Markus 7: 1-13, dicatat tentang orang Farisi dan ahli Taurat yang dikecam Tuhan Yesus karena mereka meniadakan firman TUHAN demi adat istiadat mereka. Secara singkat ceritanya demikian: Pada suatu kali serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat datang menemui Tuhan Yesus. Mereka melihat, bahwa beberapa orang murid Tuhan Yesus makan tanpa membasuh tangan terlebih dahulu seperti yang telah diatur adat istiadat nenek moyang mereka. Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bertanya kepada Tuhan Yesus: "Mengapa murid-muridMu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?" Lalu jawabNya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis:

Sikap ............ 3

Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari padaKu. Percuma mereka beribadah kepadaKu, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah TUHAN kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia." Tuhan Yesus menambahkan lagi: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah TUHAN, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu. TUHAN berfirman supaya semua orang menghormati orangtuanya. Tetapi kamu berkata: seseorang boleh melalaikan orangtuanya, asal uang yang tadinya diperununtukkan memelihara orangtuanya itu digunakan untuk korban persembahan di Bait Suci. Dengan demikian firman TUHAN kamu abaikan demi adat istiadatmu, dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan." Orang yang meninggalkan adat Batak juga harus menuruti ajaran Tuhan Yesus di atas. Anda harus mengasihi mereka yang masih melakukan adat, berbuat baik kepada mereka, mendoakan mereka supaya diberkati Tuhan Yesus, dan jangan mengucilkan mereka. Jika musuh harus dikasihi dan diberkati, maka lebih dari pada itu seharusnya Anda lakukan kepada keluargamu yang masih berpegang kepada adat. Alangkah baiknya jika sesama suku Batak, baik na maradat maupun na so maradat saling mengasihi, saling mendoakan, saling memberkati dan saling menerima. Tuhan Yesus pasti memberkati kita! Bukankah Ia telah berfirman: Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudarasaudara diam bersama dengan rukun! Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya. (Maz. 133: 1 – 3) Bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya. Dan semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka …………. (Gal. 6:15–16) Maukah Anda mengampuni saudaramu na so maradat? Maukah Anda mengampuni saudaramu na maradat? Jika mau, marilah kita praktekkan ajaran Tuhan Yesus di atas dengan mengucapkan doa di bawah ini: Tuhan Yesus, ampunilah saya karena pada masa yang lampau saya membenci seseorang karena berbeda pandangan perihal adat Batak. Sekarang Tuhan, saya memohon berkatMu bagi dia dan berikan kepadaku hati yang mengasihi dia. Tuhan Yesus, berkatilah saudara-saudaraku, kaumku, dan semua suku Batak. Berikanlah kepada kami hati yang saling mengampuni, saling mengasihi dan saling memberkati. Perintahkanlah kepada semua suku Batak berkat kehidupan yang kekal. Amin.