sesi 12 - cloud object storage | store & retrieve data ...-+kimia...3 contoh: zns = seng sulfida...

7
TATA NAMA SENYAWA I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami perbedaan antara senyawa biner dan poliatomik. 2. Memahami tata nama senyawa biner yang berikatan ionik dan kovalen. 3. Menuliskan rumus senyawa biner yang berikatan ionik dan kovalen. Partikel-partikel materi tersusun atas atom dan molekul. Molekul adalah gabungan dua atom atau lebih yang dapat membentuk molekul unsur atau molekul senyawa. Molekul unsur adalah molekul yang tersusun atas atom-atom sejenis, seperti H 2 , N 2 , O 2 , P 4 , dan S 8 . Sementara itu, molekul senyawa adalah molekul yang tersusun atas atom-atom yang berlainan jenis, seperti CO 2 , SO 3 , PCl 5 , dan CCl 4 . Setiap molekul senyawa atau disebut sebagai senyawa saja memiliki nama masing-masing. Pada sesi ini, kita akan mempelajari tata nama senyawanya. Senyawa dibedakan menjadi dua, yaitu senyawa biner dan senyawa poliatomik. Senyawa biner adalah senyawa yang tersusun atas dua jenis atom yang berbeda, seperti CO 2 , CCl 4 , SO 3 , PCl 5 , dan SF 6 . Sementara itu, senyawa poliatomik adalah senyawa yang tersusun atas lebih dari dua jenis atom yang berbeda, seperti CaCO 3 , BaSO 4 , dan KMnO 4 . Penamaan senyawa kimia yang digunakan sekarang ini didasarkan pada aturan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). Berdasarkan aturan IUPAC, sebelum menamai suatu senyawa, kita harus memperhatikan jenis ikatan kimia yang terdapat pada senyawa tersebut, apakah berikatan ionik atau kovalen. kimia Kelas X K-13

Upload: nguyenphuc

Post on 13-May-2018

247 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sesi 12 - Cloud Object Storage | Store & Retrieve Data ...-+Kimia...3 Contoh: ZnS = seng sulfida AgI = perak iodida Selain menggunakan aturan tata nama IUPAC (cara baru), senyawa ionik

TATA NAMA SENYAWA I

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.1. Memahami perbedaan antara senyawa biner dan poliatomik.2. Memahami tata nama senyawa biner yang berikatan ionik dan kovalen.3. Menuliskan rumus senyawa biner yang berikatan ionik dan kovalen.

Partikel-partikel materi tersusun atas atom dan molekul. Molekul adalah gabungan dua atom atau lebih yang dapat membentuk molekul unsur atau molekul senyawa. Molekul unsur adalah molekul yang tersusun atas atom-atom sejenis, seperti H2, N2, O2, P4, dan S8. Sementara itu, molekul senyawa adalah molekul yang tersusun atas atom-atom yang berlainan jenis, seperti CO2, SO3, PCl5, dan CCl4. Setiap molekul senyawa atau disebut sebagai senyawa saja memiliki nama masing-masing. Pada sesi ini, kita akan mempelajari tata nama senyawanya.

Senyawa dibedakan menjadi dua, yaitu senyawa biner dan senyawa poliatomik. Senyawa biner adalah senyawa yang tersusun atas dua jenis atom yang berbeda, seperti CO2, CCl4, SO3, PCl5, dan SF6. Sementara itu, senyawa poliatomik adalah senyawa yang tersusun atas lebih dari dua jenis atom yang berbeda, seperti CaCO3, BaSO4, dan KMnO4.

Penamaan senyawa kimia yang digunakan sekarang ini didasarkan pada aturan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). Berdasarkan aturan IUPAC, sebelum menamai suatu senyawa, kita harus memperhatikan jenis ikatan kimia yang terdapat pada senyawa tersebut, apakah berikatan ionik atau kovalen.

kimia

Ke

la

s

X

K-13

Page 2: Sesi 12 - Cloud Object Storage | Store & Retrieve Data ...-+Kimia...3 Contoh: ZnS = seng sulfida AgI = perak iodida Selain menggunakan aturan tata nama IUPAC (cara baru), senyawa ionik

2

A. Tata Nama Senyawa Biner: Senyawa Ionik

Senyawa biner yang berikatan ionik tersusun atas unsur logam dan nonlogam. Aturan tata nama senyawa biner yang tersusun atas unsur logam dan nonlogam adalah sebagai berikut.

1. Unsur Logam Golongan A dan Unsur Nonlogam

Unsur logam golongan A umumnya memiliki satu bilangan oksidasi. Oleh karena itu, pada tata nama senyawanya, bilangan oksidasinya tidak perlu disebutkan. Tata nama senyawa biner yang tersusun atas unsur logam golongan A dan unsur nonlogam adalah dengan menyebutkan dahulu nama logam, kemudian diikuti nama nonlogam ditambah akhiran ida.

Nama logam + Nama nonlogam + ida

Contoh:

NaCl = natrium klorida

Mg3N2 = magnesium nitrida

Al2S3 = aluminium sulfida

b. Unsur Logam Golongan B dan Unsur Nonlogam

Unsur logam golongan B umumnya memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu. Oleh karena itu, pada tata nama senyawanya, bilangan oksidasinya perlu disebutkan. Tata nama senyawa biner yang tersusun atas unsur logam golongan B dan unsur nonlogam hampir sama dengan sebelumnya, hanya saja bilangan oksidasinya ditulis di dalam kurung dengan angka romawi setelah nama logam.

Nama logam (bahasa Indonesia) + Biloks logam + Nama nonlogam + ida

Contoh:

Fe2O3 = besi (III) oksida

CuS = tembaga (II) sulfida

MnF4 = mangan (IV) fluorida

Khusus untuk logam seng (Zn) dan perak (Ag), tidak perlu mencantumkan biloks. Hal ini dikarenakan logam-logam tersebut hanya memiliki satu biloks, yaitu biloks Zn = +2 dan biloks Ag = +1.

Page 3: Sesi 12 - Cloud Object Storage | Store & Retrieve Data ...-+Kimia...3 Contoh: ZnS = seng sulfida AgI = perak iodida Selain menggunakan aturan tata nama IUPAC (cara baru), senyawa ionik

3

Contoh:

ZnS = seng sulfida

AgI = perak iodida

Selain menggunakan aturan tata nama IUPAC (cara baru), senyawa ionik yang tersusun atas logam golongan B juga memiliki tata nama jenis lain (cara lama). Tata nama ini didasarkan pada biloks tinggi dan biloks rendah. Untuk biloks rendah, menggunakan akhiran o dan untuk biloks tinggi menggunakan akhiran i. Nama-nama unsur pada tata nama ini menggunakan nama latin, bukan nama inggris.

Fe2+ fero

Fe3+ feri

Cu+ cupro

Cu2+ cupri

Sn2+ stanno

Sn4+ stanni

Hg+ mercuro

Hg2+ mercuri

Contoh:

FeCl2 = fero klorida

Fe2O3 = feri oksida

CuS = cupri sulfida

SnO2 = stanni oksida

B. Rumus Senyawa Biner: Senyawa Ionik

Penulisan rumus senyawa biner yang berikatan ionik dilakukan dengan menuliskan dahulu unsur logam, kemudian diikuti dengan unsur nonlogam.

Contoh:

Berilium klorida = BeCl2 Tembaga (I) sulfida = Cu2S

Kalsium oksida = CaO Mangan (IV) oksida = MnO2

Aluminium nitrida = AlN Cupro sulfida = Cu2S

Magnesium fluorida = MgF2

Page 4: Sesi 12 - Cloud Object Storage | Store & Retrieve Data ...-+Kimia...3 Contoh: ZnS = seng sulfida AgI = perak iodida Selain menggunakan aturan tata nama IUPAC (cara baru), senyawa ionik

4

C. Tata Nama Senyawa Biner: Senyawa Kovalen

Senyawa biner yang berikatan kovalen tersusun atas unsur nonlogam dan unsur nonlogam. Aturan tata nama senyawa biner yang tersusun atas unsur nonlogam dan nonlogam adalah sebagai berikut.

1. Tata nama dilakukan dengan menyebutkan dahulu nama unsur pertama, kemudian diikuti nama unsur kedua ditambah akhiran ida.

Nama nonlogam 1 + Nama nonlogam 2 + ida

2. Pada senyawa kovalen, jumlah unsur disebutkan dalam bahasa yunani, yaitu sebagai berikut.

1 = mono 6 = heksa

2 = di 7 = hepta

3 = tri 8 = okta

4 = tetra 9 = nona

5 = penta 10 = deka

3. Unsur pertama tidak perlu ditambahkan mono bila unsurnya hanya satu.

4. Untuk senyawa yang terdapat unsur hidrogen (H), jumlah unsur baik dari unsur pertama dan kedua tidak perlu disebutkan dengan awalan yunani.

5. Senyawa-senyawa yang umum dikenal tidak perlu mengikuti aturan tersebut, seperti air, amonia, dan metana.

Contoh:

CO2 = karbon dioksida

SO3 = belerang trioksida/ sulfur trioksida

CCl4 = karbon tetraklorida

PBr5 = fosforus pentabromida

N2O3 = dinitrogen trioksida

Cl2O7 = diklor heptaoksida

Selain tata nama tersebut, ada tata nama alternatif khusus unsur N dan S. Perhatikan formula berikut.

Nama nonlogam 1 + biloks nonlogam 1 + nama nonlogam 2 + ida

Page 5: Sesi 12 - Cloud Object Storage | Store & Retrieve Data ...-+Kimia...3 Contoh: ZnS = seng sulfida AgI = perak iodida Selain menggunakan aturan tata nama IUPAC (cara baru), senyawa ionik

5

Contoh:

N2O = nitrogen (I) oksida

SO2 = belerang (IV) oksida

D. Rumus Senyawa Biner: Senyawa Kovalen

Penulisan rumus senyawa biner yang berikatan kovalen dilakukan dengan aturan berikut.

1. Unsur yang elektronegativitasnya lebih kecil (biloks positif ) ditulis di depan, unsur yang elektronegativitasnya lebih besar (biloks negatif ) ditulis di belakang.

2. Khusus untuk senyawa yang terdiri atas C dan H, penulisan C di depan, sedangkan H di belakang meskipun elektronegativitas H < C. Untuk senyawa yang terdiri dari N dan H, penulisan N di depan, sedangkan H di belakarng meskipun elektronegativitas H < N.

3. Awalan yang ada pada unsur nonlogam menunjukkan jumlah atomnya.

Contoh:

Belerang heksafluorida = SF6

Karbon disulfida = CS2

Karbon monoksida = CO

Boron triklorida = BCl3

Fosforus pentaklorida = PCl5

Dinitrogen oksida = N2O

Dinitrogen pentaoksida = N2O5

Karbon tetrafluorida = CF4

Contoh Soal 1

Tentukan rumus senyawa berikut.

a. Berilium klorida f. Cupro sulfida

b. Kalsium oksida g. Stanni iodida

c. Barium nitrida h. Karbon disulfida

d. Tembaga (I) sulfida i. Boron triklorida

e. Mangan ( IV ) oksida j. Karbon tetrafluorida

Page 6: Sesi 12 - Cloud Object Storage | Store & Retrieve Data ...-+Kimia...3 Contoh: ZnS = seng sulfida AgI = perak iodida Selain menggunakan aturan tata nama IUPAC (cara baru), senyawa ionik

6

Pembahasan:

a. Berilium klorida

Be2+ + 2Cl– → BeCl2

b. Kalsium oksida

Ca2+ + O2– → CaO

c. Barium nitrida

3Ba2+ + 2N3– → Ba3N2

d. Tembaga (I) sulfida

2Cu+ + S2– → Cu2S

e. Mangan (IV) oksida

Mn4+ + 2O2– → MnO2

f. Cupro sulfida

2Cu+ + S2– → Cu2S

g. Stanni iodida

Sn4+ + 4I– → SnI4

h. Karbon disulfida = CS2

i. Boron triklorida = BCl3

j. Karbon tetrafluorida = CF4

Contoh Soal 2

Tentukan rumus senyawa dari persamaan reaksi berikut.

a. Magnesium iodida + aluminium oksida → magnesium oksida + aluminium iodida

b. Kalium sulfida + kalsium nitrida → kalium nitrida + kalsium sulfida

c. Timbal (IV) oksida + zink fluorida → timbal (IV) fluorida + zink oksida

d. Mangan (III) oksida + perak iodida → mangan (III) iodida + perak oksida

e. Feri klorida + cupro sulfida → feri sulfida + cupro klorida

Pembahasan:

a. Magnesium iodida + aluminium oksida → magnesium oksida + aluminium iodida

MgI2 + Al2O3 → MgO + AlI3

b. Kalium sulfida + kalsium nitrida → kalium nitrida + kalsium sulfida

K2S + Ca3N2 → K3N + CaS

Page 7: Sesi 12 - Cloud Object Storage | Store & Retrieve Data ...-+Kimia...3 Contoh: ZnS = seng sulfida AgI = perak iodida Selain menggunakan aturan tata nama IUPAC (cara baru), senyawa ionik

7

c. Timbal (IV) oksida + zink fluorida → timbal (IV) fluorida + zink oksida

PbO2 + ZnF2 → PbF4 + ZnO

d. Mangan (III) oksida + perak iodida → mangan (III) iodida + perak oksida

Mn2O3 + AgI → MnI3 + Ag2O

e. Feri klorida + cupro sulfida → feri sulfida + cupro klorida

FeCl3 + Cu2S → Fe2S3 + CuCl