sak prepost katarak

14
LAPORAN PENDAHULUAN POST OP KATARAK A. Definisi Penyakit Katarak adalah kekeruhan (bayangan seperti awan) pada lensa tanpa disertai rasa nyeri yang berangsur-angsur penglihatan menjadi kabur dan akhirnya tidak dapat melihat oleh karena mata tidak dapat menerima cahaya. (Arif, et al, 1999). Klasifikasi katarak: 1. Katarak senilis Dibagi dalam 4 stadium yaitu: a. Katarak insipien : kekeruhan lensa sangat tipis terutama di bagian perifer kortek. Biasanya tidak menimbulkan gangguan penglihatan dan masih dapat dikoreksi 6/6. b. Katarak imatur: kekeruhan terutama terjadi di bagian posterior uji bayangan masih positif. Visus 3/60-6/30. c. Katarak matur: kekeruhan lensa sudah menyeluruh dan uji bayangan sudah negatif. Tajam penglihatan bervariasi antara 1/300 – seper tak terhingga. d. Katarak hipermetur: terjadi pengerutan kapsul lensa, kortek lensa mencair dan nukleus bergerak ke bawah disebut juga katarak Morgagni. 2. Katarak komplikata: katarak yang berkembang sebagai efek langsung dari adanya penyakit intraokuler sesuai fisiologi lensa. Misal: uveitis anterior kronis, gloukoma kongesti akut. 3. Katarak toksika: jarang terjadi, biasanya karena obat steroid, klorpromazin, preparat emas. 4. Katarak yang berhubungan dengan penyakit sistemik : bisa menyertai kelainan sistemik DM, sindroma hipokalsemi, hipoparatiroidisme.

Upload: dinna-wahyu-saputri

Post on 31-Jan-2016

224 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Katarak

TRANSCRIPT

Page 1: SAK Prepost Katarak

LAPORAN PENDAHULUANPOST OP KATARAK

A. Definisi PenyakitKatarak adalah kekeruhan (bayangan seperti awan) pada lensa

tanpa disertai rasa nyeri yang berangsur-angsur penglihatan menjadi kabur dan akhirnya tidak dapat melihat oleh karena mata tidak dapat menerima cahaya. (Arif, et al, 1999).

Klasifikasi katarak:1. Katarak senilis

Dibagi dalam 4 stadium yaitu:a. Katarak insipien : kekeruhan lensa sangat tipis terutama di bagian perifer kortek. Biasanya tidak menimbulkan gangguan penglihatan dan masih dapat dikoreksi 6/6.b. Katarak imatur: kekeruhan terutama terjadi di bagian posterior uji bayangan masih positif. Visus 3/60-6/30.c. Katarak matur: kekeruhan lensa sudah menyeluruh dan uji bayangan sudah negatif. Tajam penglihatan bervariasi antara 1/300 – seper tak terhingga.d. Katarak hipermetur: terjadi pengerutan kapsul lensa, kortek lensa mencair dan nukleus bergerak ke bawah disebut juga katarak Morgagni.

2. Katarak komplikata: katarak yang berkembang sebagai efek langsung dari adanya penyakit intraokuler sesuai fisiologi lensa. Misal: uveitis anterior kronis, gloukoma kongesti akut.

3. Katarak toksika: jarang terjadi, biasanya karena obat steroid, klorpromazin, preparat emas.

4. Katarak yang berhubungan dengan penyakit sistemik: bisa menyertai kelainan sistemik DM, sindroma hipokalsemi, hipoparatiroidisme.

5. Katarak traumatik: katarak akibat trauma, paling sering adanya korpus alienum yang menyebabkan lesi atau injury pada lensa atau oleh trauma tumpul pada bola mata.

6. Katarak kongenital : kekeruhan lensa yang terjadi sejak lahir atau segera setelah lahir.

B. Tanda dan Gejalaa. Tanda : Lensah keruh, penglihatan kabur secara berangsur-angsur tanpa rasa sakit, pupil berwarna putih, miopsasi pada katarak intumessen.b. Gejala : Merasa silau terhadap cahaya matahari, penglihatan kabur secara berangsur-angsur tanpa rasa sakit, penglihatan diplolia monokuler (dobel), persepsi warna berubah, perubahan kebiasaan hidup.

Page 2: SAK Prepost Katarak

C. PatofisiologiLensa normalnya bening / transparan agar cahaya dapat masuk ke

dalam mata. Perubahan biokimia dapat terkadi pada lensa, sehingga menyebabkan perubahan pada susunan anatomi maupun fisiologinya.

Trauma dapat menyebabkan perubahan pada serabut-serabut yang menyebabkan lensa menjadi keruh, kemudian menghalangi jalannya cahaya yang masuk ke dalam retina. Katarak matur merupakan perkembangan dari berbagai katarak pada kapsul lensa. Dewasa ini katarak dapat dihilangkan melalui tindakan operasi.

Bagaimanapun derajat penurunan tajam penglihatan akan mengganggu aktifitas sehari-hari. Katarak dapat berkembang pada kedua mata, sebagaimana pada katarak senillis, hanya saja rentangnya yang berbeda.

D. Pemeriksaan Penunjanga. Kartu snellen : untuk memeriksa tajam penglihatan, pada stadium

insipien dan imatur dicoba untuk koreksi.b. Pemeriksaan laboratoriumc. Pemeriksaan EKGd. Pemeriksaan USG matae. Pemeriksaan biometri

E. Manajemen Terapia. Non Bedah:Tak ada spesifik, midriatik siklopegik dapat digunakan pada katarak

sentral yang kecil.b. Bedah

Dilakukan bila tajam penglihatan sudah mengganggu pekerjaan sehari-hari atau bila katarak senilis sudah matur.

Pengangkatan lensa dapat dilakukan dengan:a. ekstrakapsulerb. intrakapsulec. setelah itu, untuk koreksi afakia dapat dipakai : kacamata,

lensa kontak atau pemasangan/implantasi lensa intra okuler.

1. PEMERIKSAAN

1) Visus menurun bergantung pada :

2) Tak ada tanda-tanda radang (hyperemia tak ada)

Page 3: SAK Prepost Katarak

3) Iluminasi oblik tampak kekeruhan yang keabu-abuan atau

putih dengan bayangan hitam disebut iris shadow.

4) Pemeriksaan dengan optalmoskop tampak warna hitam diatas

dasar orange disebut fundus reflek.

5) Pada katarak yang lebih lanjut, kekeruhan bertambah sehingga

iris shadow menghilang dan fundus reflek menjadi hitam saja

(negatif)

2. Pembagian katarak

1) Katarak Congenital

Pada umumnya bilateral. Banyak disebabkan oleh virus rubella pada trimester I kehamilan bila pada pemeriksaan positif rubella, maka operasi sebaiknya ditunda sampai umur 2 tahun karena virus masih aktif di dalam lensa. Kalau di operasi akan terjadi endoftalmitis dan mata akan menjadi rusak. Bila kekeruhan bilateral segera lakukan operasi satu mata dulu kurang dari 6 bulan untuk membentuk visus normal. Sedangkan mata satunya dapat dioperasi setelah umur 2 tahun.

2) Katarak Jevenil

Katarak yang terjadi pada anak-anak sesudah lahir. Katarak ini termasuk ke dalam development cataract, yaitu kekeruhan lensa yang terjadi pada saat masih terjadi perkembangan serat – serat lensa sehingga biasanya konsistensinya lembek seperti bubur dan disebut soft cataract. Biasanya katarak juvenil merupakan bagian dari suatu kejadian penyakit keturunan lain.

3) Katarak Senil

Katarak senile ada hubungannya dengan pertambahan umur dan berkaitan dengan proses ketuaan yang terjadi di dalam lensa. Perubahan yang tampak adalah bertambah tebalnya nucleus dengan berkembangnya lapisan kortek lensa.Secara klinik / proses ketuaan lensa sudah tampak pada pengurangan kekuatan akomodasi lensa akibat terjadinya skelerosa lensa yang timbul pada decade 4 yang dimanifestasi dalam bentuk presbiopia.a. Katarak insipien

Katarak yang tidak seperti bercak-bercak yang membentuk gerigi dengan dasar perifer dan daerah jernih diantaranya. Kekeruhan biasanya terletak di korteks nterior atau posterior. Kekeruhan ini pada permulaan hanya tampak bila pupil dilebarkan.

Page 4: SAK Prepost Katarak

Pada stadium ini terdapat keluhan polidiopia oleh karena indeks refraksi yang tidak sama pada semua bagian lensa. Bila dilakukan tes bayangan iris (shadow test) akan negatif.

b. Katarak imatur

Pada stadium yang lebih lanjut maka akan terjadi kekeruhan yang lebih tebal. Tetapi tidak atau belum mengenal seluruh lensa sehingga masih terdapat bagian-bagian yang jernih pada lensa. Pada stadium ini terjadi hydras korteks yang mengakibatkan lensa menjadi bertambah cembung. Pencembungan lensa ini akan memberikan perubahan indeks refraksi dimana mata akan menjadi myopia. Kecembungan ini akan mengakibatkan pendorongan iris ke depan sehingga bilik mata depan dan sudut bilik mata depan akan lebih sempit.Pada stadium ini akan mudah terjadi glaucoma sebagai penyulit. Stadium imatur dimana terjadi kecembungan lensa akibat menyerap air disebut stadium intumesen. Shadow test pada keadaan ini positif.

c. Katarak matur

Bila proses degenerasi berjalan terus maka akan terjadi pengeluaran air bersama-sama hasil desintegrasi melalui kapsul. Lensa kehilangan cairan sehingga mengkerut lagi dan kamera okuli anterior menjadi normal kembali. Kekeruhan lensa sudah menyeluruh warna putih keabu-abuan. Pada pemeriksaan iris shadow negatif dan fundus refleks negatif.Pada stadium ini saat yang baik untuk operasi dengan tehnik intra kapsuler (Tehnik Lama).

d. Katarak hipermatur

Merupakan proses degenerasi lanjut lensa sehingga korteks lensa mencair dan dapat keluar melalui kapsul lensa.Dapat terjadi 2 kemungkinan : Lensa menjadi kehilangan cairannya terus sehingga

mengkerut dan menipis disebut SHRUNKEN

KATARAK.

Korteks lensa melunak dan mencair, sedangkan nucleus

tidak mengalami perubahan, akibatnya nucleus jatuh

disebut MORGANIAN KATARAK. Operasi pada saat ini

kurang menguntungkan karena lebih mudah terjadi

komplikasi.

Katarak senile :

Page 5: SAK Prepost Katarak

o Paling sering dijumpai

o Biasanya umur lebih dari 50 tahun, tapi kadang-kadang

mulai umur 40 tahun

o Hampir selalu mengenai kedua mata dengan stadium yang

berbeda. Kekeruhan dapat dimulai dari perifer kortek atau

sekitar nucleus.

o Gejala utama adalah penglihatan makin lama makin kabur.

Sejak mulainya terjadi kekeruhan sampai matur dibutuhkan

waktu beberapa tahun.

o Reaksi pupil terhadap cahaya normal.

3. PENGOBATAN KATARAK

Apabila penderita masih dapat dikoreksi kacamata, maka diberikan dahulu kacamata. Akan tetapi ukuran kacamata penderita biasanya sangat mudah / cepat berubah. Pengobatan yang paling baik dan tepat saat ini adalah operasi.Indikasi operasi yaitu :1) Visus yang menurun yang tak dapat dikoreksi dengan

kacamata dan mengganggu aktifitas.

2) Dahulu penderita dioperasi bila visusnya 1/300 s/d tak

terhingga (LP+).

Akan tetapi dengan kemajuan tehnologi saat ini katarak dapat dioperasi pada stadium apapun, bila penderita sudah terganggu aktivitasnya.

Macam operasi :1) Intra Capsular :

Intra catarax extraction (ICCE) mengeluarkan lensa secara utuh.

2) Ekstra Capsular :

Extra capsular catarax extraction (ECCE) : mengeluarkan lensa dengan merobek kapsul bagian anterior dan meninggalkan kapsul bagian posterior.

Pada saat ini dimana kemajuan tehnologi yang sudah tinggi, tehnik ECCE lebih disukai karena komplikasinya lebih kecil dan dapat disertai pemasangan lensa implant intra okuler (IOL = intra okuler lens). Sehingga hasil setelah operasi menjadi lebih baik.

Afakia :

Page 6: SAK Prepost Katarak

o Mata yang lensanya tidak ada (dioperasi atau sebab lain).

o Visus 1/60

o Menjadi hipermetrop (kira-kira + 10.00 D)

o Kehilangan daya akomodasi

o Untuk membaca memerlukan tambahan + 3.00 D

Pseudofkia :Mata yang lensanya sudah diambil dan dipasang IOLVisus lebih baik, bisa sampai 6/6Kehilangan daya akomodasiUntuk membaca memerlukan tambahan + 3.00 DEvaluasi sesudah operasi katarak :Hari 1 sesudah operasi harus sudah dievaluasi yaitu :1) Perdarahan dibilik mata depan (hifema).

2) Kamera okuli anterior jernih/keruh :

Bila mata depan keruh (flare/sel positif)o Bilik mata depan keruh (flare /sel positif)

o Mungkin sampai terjadi pengendapan pus di bilik mata

depan (hipopion).

o Iris miossi disertai sinekia postrior

3) Perhatikan pupil miosis/midriasis/normal :

o Miosis : biasanya dipergunakan miotikum pada waktu

operasi sehingga hari berikutnya pupil menjadi miosis.

Miosis ini dapat terjadi bila terjadi uveitis anterior, dan

biasanya disertai adanya sinekia posterior.

o Midirasis : dapat terjadi bila ada peningkatan tekanan intra

okuler (glaucoma)

o Pupil tidak bulat : terjadi bila pada waktu operasi terjadi

korpukasi (korpus viterius keluar).

PENGOBATAN SESUDAH OPERASI KATARAK :Setelah operasi dapat diberi :o Kacamata, diberikan bila tanda-tanda iritasi sudah hilang

(kurang lebih sesudah 1,5 bulan post op), sudah tidak ada

perubahan refraksi (3 x refraksi tiap minggu).

o Lensa Kontak :

Page 7: SAK Prepost Katarak

Penglihatan lebih baik daripada kacamata, dan dipakai pada operasi katarak unilateral (satu mata).

o Inolan Lensa Intra Okuli (IOL) :

- Implan ini memasukkan ke dalam mata pada saat operasi,

menggantikan lensa yang diambil (ECCE).

- Letaknya permanen

- Tidak memerlukan perawatan.

- Visus lebih baik daripada kacamata / lensa kontak.

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian Data

Data Subyektif Pasien mengatakan penglihatan kabur/berawan Pasien mengatakan silau bila terpancar sinar yang terang Pasien mengatakan penglihatan dobel Persepsi warna berubahData Obyektif Tampak kecoklatan atau putih susu pada pupil Perubahan aktivitas dari biasanya Penurunan visus Kekeruhan pada lensa

2.Diagnosa Keperawatan Pre Operasi:a.Gangguan persepsi sensori : pengliahtan b.d perubahan persepsi sensori, perubahan penangkapan sensori, transmisi dan integrasi.b.Cemas b.d krisis situasional, ancaman terhadap konsep diri, perubahan dalam status kesehatan.c. Risiko cedera b.d fungsi regulasi (tidak berfungsinya sensori)

Post Operasi:a. Gangguan sensori persepsi: penglihatan berhubungan dengan

gangguan penerimaan sensori organ indera.b. Nyeri akut b.d agen injury fisikc. Risiko terjadinya infeksi berhubungan dengan prosudur invasive

(bedah pengangkatan karatak)d. PK: peningkatan TIO

Page 8: SAK Prepost Katarak

DAFTAR PUSTAKA

Arif, et al, (1999) Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius, Jakarta.

Barbara C. Long, (1996) Pendekatan Medikal Bedah: Suatu Pendekatan Proses Keperawatan, Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Bandung.

Carpenito. L.J., (2000), Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Ed. 8, EGC, Jakarta.

Doenges M, (1990) Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan), Editor bahasa Indonesia, Monika Ester, Yasmin Asih, EGC, Ed. 3-Jakarta.

http : // www.html, NANDA, 2002, Nursing Interventions Clasification (NIC) dan Nursing Out Come (NOC), Ed.3.

Nanda (2000), Nursing Diagnosis: Prinsip-Prinsip dan Clasification, 2001-2002, Philadelphia, USA.

Page 9: SAK Prepost Katarak

LAPORAN PENDAHULUAN

Laporan pendahuluan ini telah di baca,diperiksa pada hari/tanggal:

Pembimbing Klinik Mahasiswa Praktikan

( ) (NOLA FADMAWATI)

MengetahuiPembimbing Akademik

( )

Page 10: SAK Prepost Katarak