resume kti

6
TUGAS STATISTIk RESUME KTI BAB III Judul KTI : PENETALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASCA OPERASI SEJSIO SESAREA Oleh : Lilis Ari Wulandari BAB III A. Pengkajian Data Pengkajian data merupakan langkah awal dalam terapi, karena dengan mengkaji data dapat diketahui kondisi pasien sehingga terapi dapat diberikan secara efektif dan efisien. 1. Anamnesis Adalah cara penampilan data dengan jalan tanya jawab antara terapis dengan sumber data. Anamnesis dapat dilakukan secara auto anamnesis yaitu anamnesis yg langsung ditujukan kepada pasien, sedangkan hitero anamnesis dilakukan terhadap orang lain. Dalam diagnosa medis dituliskan pasca operasi sesio sesarcra tranpertional profunda. Pasien sekarang mengeluhkan rasa sakit pada luka oprasi terutama pada gerakan yang melibatkan kontraksi otot perut, badan terasa lemah dan merasa pusing. Mengenai riwayat penyakit sekarang : Pada tanggal 8 mei 2004 pasien datang ke RSUD Dr.Moewardi air ketuban kering. Kemudian pasien dilakukan tindakan operasi.

Upload: rizki-dianra

Post on 21-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

RESUME KTI

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Kti

TUGAS STATISTIk

RESUME KTI BAB III

Judul KTI :

PENETALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA

PASCA OPERASI SEJSIO SESAREA

Oleh : Lilis Ari Wulandari

BAB III

A. Pengkajian Data

Pengkajian data merupakan langkah awal dalam terapi, karena dengan mengkaji data

dapat diketahui kondisi pasien sehingga terapi dapat diberikan secara efektif dan efisien.

1. Anamnesis

Adalah cara penampilan data dengan jalan tanya jawab antara terapis dengan sumber

data. Anamnesis dapat dilakukan secara auto anamnesis yaitu anamnesis yg langsung

ditujukan kepada pasien, sedangkan hitero anamnesis dilakukan terhadap orang lain.

Dalam diagnosa medis dituliskan pasca operasi sesio sesarcra tranpertional profunda.

Pasien sekarang mengeluhkan rasa sakit pada luka oprasi terutama pada gerakan yang

melibatkan kontraksi otot perut, badan terasa lemah dan merasa pusing. Mengenai

riwayat penyakit sekarang : Pada tanggal 8 mei 2004 pasien datang ke RSUD

Dr.Moewardi air ketuban kering. Kemudian pasien dilakukan tindakan operasi. Keadaan

bayi hidup dengan panjang bayi 29 cm, tampak janin tunggl. Sebelumnya pasien tidak

pernah mengalami riwayat trauma. Pasien masuk bangsal dan menjalani perawatan.

Pasien tidak mempunyai penyakit penyerta sepeti diabetes militus, hipertensi dan asma.

2. Pemeriksaan

Pemeriksaan yang dilakuakan meliputi pemeriksaan fisik, inspreksi, palpasi,

gerakan-gerakan dasar, pemeriksaan terhadap kognitif, inter dan intra personal,

kemampuan terhadap fungsionalnya. Pemeriksaan fisik meliputi :

a. Tanda-tanda vital

b. Inspeksi

c. Palpasi

d. Gerakan dasar

Page 2: Resume Kti

Pemeriksaan spesifik

1) VDS (Verbal Descriptive Scale)

Pemeriksaan derajat nyeri diperoleh hasil : nyeri diam pasien 5 (nyeri cukup berat)

dan nyeri gerak nilai 6 (nyeri berat)

2) MMT (Manual Muscle testing)

Kemampuan pasien dalam mengkontraksi otot rektus abdominis dengan hasil nilai 2

(bergerak melawan sedikit grafitas)

3) Pemeriksaan Kemandirian Indeks Bhartel

Mengetahui seberapa jauh tingkat ketidakmampuan dalam aktivitas. Pengukuran

meliputi :

Aktifitas nilai

Bantuan Mandiri

1. Makan

2. Bebpindah dari kursi ketempat tidur dan

sebaliknya

3. Kebersihan diri, mencuci muka, menyisir,

4. Aktifitas di toilet

5. Mandi

6. Berjalan dujalan yang datar

7. Naik turun tangga

8. Berpakaian

9. Mengontrol defikasi

10. Mengontrol berkemih

5

5 – 10

0

5

0

10

5

5

5

5

10

15

5

10

5

15

10

10

10

10

B. Penatalaksanaan Terapi

Beberapa faktor yang harus difahami dan berpengaruh dalam pelaksanaan terapi latihan

ini adalah : 1) Intensitas latihan, 2) frekwensi latihan, 3) Durasi latihan.

Sedangkan untuk tipe latihan ini merupakan jenis-jenis gerakan yang mempunyai sifat :

1) bertahap, 2) bervariasi, 3) tidak berbahaya, 4) semangat dan berirama. Bentuk-bentuk

tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Hari pertama

1) Latihan Pernapasan Dada

Page 3: Resume Kti

Posisi pasien berbaring terlentang kedua tangan disamping badan, kedua kaki ditekuk

pada lutut. Latihannya : letakkan tangan kiri pasien diatas perut, lakukan pernafasan

diafragma, tangan kiri naik keatas mengikuti dinding perut yang menjadi naik, lalu

hembuskan nafas melaui perut. Frekuensi latihan 2 x 8 hitungan.

2) Latihan untuk Bahu, Siku dan jari-jari

Bahu : pasien tidur terlantang kemudian menggerakkan bahunya secara aktif secara

fleksi-ekstensi, abduksi-adduksi, sirkumduksi bergantian kanan dan kiri

Siku : posisi pasien tidur terlentang kemudian menekuk dan meluruskan sikunya

secara bergantian kanan dan kiri.

Jari-jari : pasien diminta menggerakkan jari-jarinya genggam-lemas, genggam-lemas

dan semuanya diulang sampai 3 x 8 hitungan.

b. Hari kedua

1) Latihan-latihan seperti hari pertama

2) Latihan untuk kaki dan lutut

Posisi tidur terlentng, kedua tungkai lurus, menekuk dan meluruskan jari-jari kaki,

dilanjutkan gerakan dorsi fleksi dan plantar fleksi, inervensi dan eversi, sirkumduksi,

kemudian menekuk lutut kebawah bergantian kanan dan kiri 3 x 8 hitungan.

c. Hari ketiga

1) Gerakan-gerakan yang dilakukan hari sebelumnya tetap dilkukan.

2) Latihan untuk otot tungkai

Posisi tidur terlentang kedua kaki lurus kemudian salah satu diangkat dan diturunkan

lagi secara bergantian sampai 3 x 8 hitungan.

3) Latihan otot dasar panggul

Posisi terlentang, kedua tungkai lurus, dilakukan gerakan merenggangkan otot pantat,

ditahan sampai hitungan kelima lalu kendorkan, ulang sampai 8 hitungan.

4) Latihan duduk

Dari posisi tidur terlentang ke posisi duduk dilakukan dengan cara kedua tungkai

dirapatkan, kedua lutut sedikit ditekuk, tubuh diputar miring kekiri bersamaan dengan

kedua tungkai bawah diturunkan ke tepi bed, tangan kanan berada ditepi bed untuk

mendorong tubuh keposisi duduk, kemudian tanga kiri sebagai stabilitas, sehingga

kedua tungkai bawah menjutai ke tepi bed.

d. Hari keempat

1) Gerakan-gerakan yang dilakukan hari sebelumnya tetap dilkukan.

Page 4: Resume Kti

2) Latihan berdiri

3) Latihan relaksasi

C. Hasil Evaluai

Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan kondisi pasien pada kasus pasca

operasi seksio sesarea, hal-hal yang perlu dievaluasi adalah :

1. Nyeri

2. Kemandirian

Diukur dengan menggunakan indek barthel sebagai berikut :

waktu nilai

T1

T2

T3

T4

45

65

80

95

Ket:

Kemandirian: T1 nilai 45

T4 nilai 95

Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kemandirian

3. Kekeuatan otot

Kekeuatan otot diukur dengan MMT diperoleh hasil :

Waktu Nilai

T1

T2

T3

T4

2

3

4

4

Ket :

Kemandirian : T1 nilai 2

T4 nilai 4

Hal ini menunjukkan nilai peningkatan kekuatan otot.