resume buku ilmu pendidikan islam

32
RESUME BUKU ILMU PENDIDIKAN ISLAM Tugas Resume Buku : Pengantar Ilmu Pendidikan Dosen : Dra.Hj.Afiyah AS, M.Si. 1. Judul Buku : Ilmu Pendidikan Islam 2. Tahun Terbit : 2006 3. Penulis : Prof.Dr.H.Ramayulis 4. Penerbit : Kalam Mulia 5. Alamat Penerbit : Jl.Teladan No.2 Johar Baru V Jakarta 6. Jumlah Halaman : 384 halaman, 20 BAB 7. Cetakan : Kelima 8. No.ISBN : 979-8590-57-0 Nama Mahasiswa : Dedi Wahyudi NIM : 08410153 Nomor : 15 Kelas : PAI 4 Jurusan / Prodi : PAI FAKULTAS TARBIYAH UIN SUNAN KALIJAGA SEMESTER GANJIL 2008 /2009 YOGYAKARTA, MARET 2009 PENGANTAR

Upload: eross-ritchie

Post on 03-Jul-2015

3.554 views

Category:

Documents


265 download

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Buku Ilmu Pendidikan Islam

RESUME BUKU ILMU PENDIDIKAN ISLAM

Tugas Resume Buku : Pengantar Ilmu Pendidikan

Dosen : Dra.Hj.Afiyah AS, M.Si.

1. Judul Buku : Ilmu Pendidikan Islam

2. Tahun Terbit : 2006

3. Penulis : Prof.Dr.H.Ramayulis

4. Penerbit : Kalam Mulia

5. Alamat Penerbit : Jl.Teladan No.2 Johar Baru V

Jakarta

6. Jumlah Halaman : 384 halaman, 20 BAB

7. Cetakan : Kelima

8. No.ISBN : 979-8590-57-0

Nama Mahasiswa : Dedi Wahyudi

NIM : 08410153

Nomor : 15

Kelas : PAI 4

Jurusan / Prodi : PAI

FAKULTAS TARBIYAH

UIN SUNAN KALIJAGA

SEMESTER GANJIL 2008 /2009

YOGYAKARTA, MARET 2009

PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat limpahan rahmat dan

nikmat-Nya kita masih diberi kesempatan untuk mencari,menggali, membahas,dan

mengamalkan ilmu-ilmu yang bermanfaat.

Page 2: Resume Buku Ilmu Pendidikan Islam

Ilmu Pendidikan Islam adalah salah satu mata kuliuah yang ada di Fakultas Tarbiyah

Univeristas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Mata kuliah ini menyiapkan

mahasiswa menjadi seorang pendidik pendidikan Islam yang professional dan maju

dalam segala bidang.

Buku “ILMU PENDIDIKAN ISLAM” karangan Prof.Dr.H.Ramayulis isinya sangat

bagus. Dia menjelaskan berbagai hal yang berkaitan dengan pendidikan Islam secara teliti

dan runtut.

Buku tersebut juga memungkinkan untuk dikonsumsi oleh semua kalangan karena dari

sisi ekonomisnya itu sangat murah jika dibandingkan dengan ilmu-ilmu yang terkandung

dalam buku tersebut.

Akhirnya kami merasa dalam penyusunan resume buku “ILMU PENDIDIKAN ISLAM”

ini masih banyak kekurangannya maka kami mengharap kritik dan saran yang

membangun dari pembaca. Kami juga tidak lupa mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu suksesnya resume ini terutama

kepada Ibu Dosen Dra.Hj.Afiyah AS, M.Si. yang senantiasa mendorong kami untuk

mempelajari dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam mata kuliah Ilmu

Pendidikan Islam di kehidupan sehari-hari. Semoga kesuksesan menjadi milik kita.

Daftar Isi

Pengantar 2

Daftar Isi 3

Pembahasan 5

Bagian Pertama : Pendidikan Islam Sebagai Sebuah Sistem 6

Bab 1 Pandangan Islam Terhadap Manusia 6

Bab 2 Konsep Dasar Pendidikan Islam 7

Bab 3 Hakekat Sistem Pendidikan Islam 9

Bab 4 Sistem Pendidikan Islam di Indonesia 10

Bab 5 Berbagai Sistem dalam Kehidupan Yang Mempengaruhi

Sistem Pendidikan Islam 11

Bagian Kedua : Pelaku Pendidikan Islam 11

Page 3: Resume Buku Ilmu Pendidikan Islam

Bab 6 Pendidik Dalam Pendidikan Islam 12

Bab 7 Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam 13

Bagian Ketiga : Komponen-komponen Dasar Pendidikan Islam 14

Bab 8 Dasar Pendidikan Islam 14

Bab 9 Tujuan Pendidikan Islam 16

Bab 10 Kurikulum Pendidikan Islam 17

Bab 11 Pendekatan dan Komunikasi Pembelajaran Pendidikan Islam 18

Bab 12 Metode dan Teknik Mengajar dalam Pendidikan Islam 19

Bab 13 Media dan Sumber Pembelajaran Pendidikan Islam 20

Bab 14 Evaluasi dalam Pendidikan Islam 21

Bab 15 Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan Islam 23

Bab 16 Manajemen Pendidikan Islam 24

Bab 17 Lembaga Pendidikan Islam 25

Bagian Keempat : Nuansa Pendidikan Islam 26

Bab 18 Periodisasi Pendidikan Islam (Pendidikan Seumur Hidup) 26

Bab 19 Demokrasi Pendidikan Islam 27

Bab 20 Reaktualisasi Pendidikan Islam 28

Penutup 29

Lampiran 30

Foto Kopi Sampul Buku 31

Foto Kopi Daftar Pustaka 32

PEMBAHASAN

Buku ini terbit dengan tebal buku 384 halaman dan terdiri dari 20 bab yang masing-

masing bab saling terkait sehingga menjadikan buku ini mudah dipelajari.Bab-bab yang

terdapat dalam buku “Ilmu Pendidikan Islam” ini yaitu:

Bagian Pertama : Pendidikan Islam Sebagai Sebuah Sistem

Bab 1 Pandangan Islam Terhadap Manusia

Bab 2 Konsep Dasar Pendidikan Islam

Bab 3 Hakekat Sistem Pendidikan Islam

Bab 4 Sistem Pendidikan Islam di Indonesia

Page 4: Resume Buku Ilmu Pendidikan Islam

Bab 5 Berbagai Sistem dalam Kehidupan Yang Mempengaruhi Sistem Pendidikan Islam

Bagian Kedua : Pelaku Pendidikan Islam

Bab 6 Pendidik Dalam Pendidikan Islam

Bab 7 Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam

Bagian Ketiga : Komponen-komponen Dasar Pendidikan Islam

Bab 8 Dasar Pendidikan Islam

Bab 9 Tujuan Pendidikan Islam

Bab 10 Kurikulum Pendidikan Islam

Bab11 Pendekatan dan Komunikasi Pembelajaran Pendidikan Islam

Bab 12 Metode dan Teknik Mengajar dalam Pendidikan Islam

Bab 13 Media dan Sumber Pembelajaran Pendidikan Islam

Bab 14 Evaluasi dalam Pendidikan Islam

Bab 15 Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan Islam

Bab 16 Manajemen Pendidikan Islam

Bab 17 Lembaga Pendidikan Islam

Bagian Keempat : Nuansa Pendidikan Islam

Bab 18 Periodisasi Pendidikan Islam (Pendidikan Seumur Hidup)

Bab 19 Demokrasi Pendidikan Islam

Bab 20 Reaktualisasi Pendidikan Islam

Untuk lebih jelasnya marilah kita pelajari bab demi bab.

Bagian Pertama

Pendidikan Islam Sebagai Sebuah Sistem

Bab 1

Pandangan Islam Terhadap Manusia

(Halaman 1 sampai 12)

Kata “manusia” menurut Al-Quraan berasal dari kata al-Insan, al-Basyar, dan al-Nas.

Manusia disebut al Insan berasala dari kata nasiya yang berarti lupa mengandung makna

bahwa manusia meilki kelebihan di antara mahluk lain tetapi juga mempunyai kelemahan

yaitu kadang lupa untuk tetap pada jalan Tuhan dalam bertindak. Manusia disebut al-

Basyar sebab manusia sebenarnya sama dengan mahluk lain yaitu tunduk pada

Page 5: Resume Buku Ilmu Pendidikan Islam

sunnatullah dan memiliki kesamaan dengan mahluk lainnya yaitu dari segi material atau

dimensi alamiah saja. Manusia disebut an-Nas sebab manusia itu keadaannya labil antara

tercela dan terpuji. Maka manusia merupakan mahluk allah yang unik dan sempurna.

Kedudukan manusia dimuka bumi adalah sebagai hamba allah seperti yang diterangkan

di Q.S Adz-Dzariyat ayat 56 yang artinya : dan aku tidak menciptakan jin dan manusia

melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. Selain itu kedudukan manusia yaitu

sebagai khalifah Allah di bumi artinya manusia bukan sekedar menggantikan tetapi

dengan arti yang luas dia harus mengikuti perintah yang digantikan (Allah).

Untuk merealisasikan tugas dan fungsi manusia itu dapat ditempuh manusia lewat

pendidikan yang dapat mengembangkan kualitas manusia tanpa menghilangkan nilai-

nilai fitri yang dimilikinya. Pendidikan itu adalah pendidikan Islam.Dengan pendidikan

Islam manusia sebagai khalifah tidak akan berbuat sesuatu yang mencerminkan

kemungkaran kepada Allah, bahkan ia berusaha agar segala aktifitasnya sebagai khalifah

harus dilaksanakan dalam rangka ubudiyah kepada Allah SWT.

Bab 2

Konsep Dasar Pendidikan Islam

(Halaman 13 sampai 18)

Pendidikan berasal dari bahasa Yunani yaitu paedagogie yang berarti bimbingan pada

anak, dalam bahasa inggris yaitu education artinya bimbingan dan dalam bahasa Arab

yaitu tarbiyah atau artinya pendidikan. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau kelompok orang

agar menjadi dewasa. Pendidikan sama artinya dengan tarbiyah (pendidikan rabbani),

ta’lim (pengajaran yang bersifat memberikan), al-riyadhah (pelatihan) juga ta’dib

(pelatihan atau pembiasaan). Maka pendidikan Islam disebut tarbiyah Islamiyah.

Pendidikan dalam arti luas yaitu segala pengalaman belajar yang dilalui peserta didik

dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat. Karakteristik pendidikan dalam arti luas

yaitu pendidikan berlangsung sepanjang hayat, lingkungan pendidikan adalah semua

yang berada di luar peserta didik, bentuk kegiatan mulai dari yang tidak disengaja sampai

kepada yang terprogram, tujuan pendidikan berkaitan dengan setiap pengalaman belajar,

dan tidak di batasi oleh ruang dan waktu.

Page 6: Resume Buku Ilmu Pendidikan Islam

Pendidikan dalam batasan sempit diartikan proses pembelajaran yang dilaksanakn di

lembaga pendidikan formal (sekolah/madrasah). Karakteristik pendidikan dalam arti

sempit yaitu masa pendidikan terbatas, lingkungan pendidikan berlangsung di

sekolah/madrasah, bentuk kegiatan sudah terprogram, dan tujuan pendidikan ditentukan

oleh pihak luar (sekolah/madrasah).

Pendidikan juga diartikan dalam batasan yang luas terbatas artinya segala usaha sadar

yang dilakukan oleh keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan

bimbingan pengajaran dan latihan yang diselenggarakan di lembaga pendidikan formal,

non formal dan informal dan dilaksanakan sepanjang hayat dalam rangka menyiapkan

peserta didik agar berperan dalam berbagai kehidupan. Karakteristik pendidikan dalam

arti luas terbatas yaitu masa pendidikan berlaku sepanjang hayat tetapi, kegiatan

pendidikan terbatas pada waktu tertentu, lingkungan pendidikan juga terbatas, bentuk

kegiatan pendidikan yaitu pendidikan, pengajaran dan latihan, tujuan pendidikan

merupakan kombinasi antara pengembangan potensi peserta didik degan social demand

Bab 3

Hakekat Sistem Pendidikan Islam

(Halaman 19 sampai 36)

Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang berarti cara, strategi. Dalam bahsa

Inggris yaitu system yang berarti system, susunan, dan cara. Menurut Roger A Kanfman,

system yaitu suatu totalitas yang tersusun dari bagian-bagian yang bekerja secara sendiri-

sendiri (independent) atau bekerja bersama-sama untuk mencapai hasil atau tujuan yang

diinginkan berdasarkan kebutuhan.

Sistem pendidikan ada empat unsur yaitu kegiatan pendidikan (pendidikan oleh diri

sendiri, lingkungan, dan oleh seseorang terhadap orang lain), binaan pendidikan (jasmani,

akal, dan qalbu), tempat pendidikan (rumah tangga, sekolah, dan masyarakat), dan

komponen pendidikan (dasar, tujuan, peserta didik, materi, metode, media dan evaluasi).

Proses pemecahan masalah yang logis untuk mencapai hasil pendidikan secara efektif

dan efisien yaitu pendekatan system. Model perumusan system pendidikan Islam yaitu

model idealistik dan model pragmatis.

Page 7: Resume Buku Ilmu Pendidikan Islam

Perbedaan system pendidikan Islam dengan non Islam yaitu system ideology Islam

adalah tauhid yangbersumber Al Quran dan As Sunnah sedangkan non Islam bersumber

pada mateailisme, ateisme, sosialisme, danlainnya, system nilai pendidikan Islam

bersumber pada al-Quran dan As-Sunnah sedangkan non Islam bersumber pada nilai

yang lain, orientasi pendidikan Islam yaitu pada duniawi dan ukhrowi sedangkan non

Islam orientasi duniawi semata.

Prinsip pendidikan Islam adalah implikasi dari karakteristik atau cirri-ciri manusia

menurut Islam, pendidikan integral yang terpadu, pendidikan yang seimbang, pendidikan

yang universal, dan pendidikan yang dinamis.

Bab 4

Sistem Pendidikan Islam di Indonesia

(Halaman 37 sampai 45)

Sistem pendidikan nasional yaitu keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait

secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Semua prinsip, fungsi,

jenjang pendidikan, jenis pendidikan, dan lain-lain diatur dalam UU No.20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Kedudukan pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional adakalanya sebagai

mata pelajaran yaitu mata pelajaran pendidikan agama Islam dan adakalanya juga sebagai

lembaga misalnya perguruan tinggi agama Islam.

Peran pendidikan Islam sebagai mata pelajaran yaitu mempercepat proses pecapaian

tujuan pendidikan nasional, dan memberikan nilai kepada mata pelajaran umum

sedangkan peran pendidikan Islam sebagai lembaga yaitu berperan mencerdaskan

kehidupan bangsa, lebaga pendidikan Islam bersama satuan pendidikan lain bersama-

sama menuntaskan pelaksanaan wajib belajar 9 tahun, memberi kesempatan untuk belajar

kepada siswa yang tidak berkesempatan memasuki lembaga pendidikan formal.

Bab 5

Berbagai Sistem dalam Kehidupan Yang Mempengaruhi

Sistem Pendidikan Islam

(Halaman 46 sampai 54)

Page 8: Resume Buku Ilmu Pendidikan Islam

Sistem pendidikan Islam terintegrasi dengan semua sistem dalam kehidupan manusia

yang melibatkan banyak pihak dan unsur yang saling mempengaruhi. Sistem pendidikan

Islam dalam perkembangan dipengaruhi sistem ekonomi, politik, sosial-budaya dan

lainnya.

Pendidikan dan ekonomi adalah system yang mempunyai pengaruh timbal balik, saling

mengait dan menunjang karena di satu segi, institusi pendidikan mampu menghasilkan

tenaga kerja dan membentuk manusia-manusia yang sanggup membangun ekonomi

masyarakat dan negara, sebaliknya ekonomi merupakan tulang punggung kehidupan

bangsa yang menentukan maju-mundurnya, kuat-lemahnya, lambat-cepatnya suatu proses

pembudayaan bangsa yang merupakan salah satu fungsi pendidikan.

Pengaruh sistem politik terhadap pendidikan Islam adalah adanya kebijaksanaan

pemerintahan suatu negara yang memberikan perhatian serta dukungan, baik moral

maupun materiil untuk terlaksananya pendidikan Islam. Namun, pendidikan yang

bermutu juga mempengaruhi lajunya perkembangan politik yang ada.

Pengaruh sosial budaya dalam pendidikan Islam sangat besar yaitu pada masa laluj

pesantren banyak dipengaruhi oleh masyarakat yang identik dengan pemikiran tradisional

yang beranggapan bahwa pendidikan Islam hanya membaca al-Quraan dan ilmu agama

semata tetapi sekarang muncul pesantren yang selain mengajarkan ilmu-ilmu agama juga

mengajarkan ilmu sains dan teknologi sebaliknya masyarakat modern membutuhkan

pendidikan keimanan, ibadah dan akhlak karena semakin intensnya terjadi kemerosotan

akhlak dikalangan anak-anak mereka karena pengaruh arus globalisasi.

Bagian Kedua

Pelaku Pendidikan Islam

Bab 6

Pendidik dalam Pendidikan Islam

(Halaman 55 sampai 76)

Secara etimologi pendidik itu besawal dari kata murabbi, muallim, dan muaddib yang

artinya pendidik tetapi sertingnya disebut muallim. Di Indonesia disebut guru yaitu orang

yang kerjanya mengajar atau memberikan pelajaran disekolah atau di kelas lebih

Page 9: Resume Buku Ilmu Pendidikan Islam

khususnya orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut

bertanggungjawab dalam membentuk anak-anak mencapai kedewasaan masing-masing.

Dalam pendidikan Islam ada berbagai macam pendidik yaitu Allah, Nabi Muhammad

SAW, Orangtua, guru.

Dalam ajaran Islam pendidik sangatlah dihargai. Hal ini dijelaskan Allah dalam

firmannya Q.S.Al-Mursalat yaitu “Allah meninggikan derajat orang yang beriman dan

berilmu pengetahuan beberapa derajat”. Selain itu berdasarkan hadis dikatakan bahwa

“tinta para ulama lebih tinggi nilainya dibandingkan darah para syuhada (H.R.Abu Daud

dan Tirmidzi)”. Dari firman Allah dan sabda RasulNya kita dapat mengetahui betapa

tingginya kedudukan orang yang mempunyai ilmu pengetahuan (pendidik). Di

masyarakat pendidik juga sangat dihormati dan disegani oleh masyarakatnya.

Tugas pendidik yang utama yaitu mengemban misi untuk mengajarkan dan mengajak

manusia agar menaati hukum Allah, menyempurnakan, dan menyucikan hati mendekat

kepada Allah. Pendidik bertugas merencanakan dan melaksanakan program pelajaran,

mengarahkan peserta didik menuju tingkat kedewasaan yang berkepribadian insan kamil,

kemudian harus memimpin serta mengendalikan diri sendiri, peserta didik dan

masyarakat yang terkait.

Tanggung jawab pendidik itu besar yaitu bukan saja tanggung jawab moral sorang

pendidik terhadap peserta didik dan melaksanakan kode etik pendidik (pendidikan umum

dan pendidikan Islam) tetapi juga mempertanggungjawabkan atas semua tugas yang

dilaksanakan kepada Allah. Namun, pendidik juga mempunyai hak yaitu diberi gaji dan

mendapatkan penghargaan.

Bab 7

Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam

(Halaman 77 sampai 120)

Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,

peserta didik yaitu anggota masyarakat yang berusaha mengembangakan dirinya melalui

proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik

mempunyai beberapa kebutuhan yaitu kebutuhan : fisik, social, mendapat status, mandiri,

berprestasi, ingin disayangi dan dicintai, untuk curhat,dan kebutuhan untuk memiliki

Page 10: Resume Buku Ilmu Pendidikan Islam

falsafat hidup. Dimensi peserta didik yaitu dimensi fisik, akal, akhlak, rohani, seni, dan

sosial.

Intelegensi atau intelleigence atau al-dzaka artinya pemahaman atau kesempurnaan

sesuatu atau kapasitas umum dari seseorang yang dapat dilihat pada kesanggupan

pikirannya. Dalam mengatasi tuntutan kebutuhan-kebutuhan baik keadaan rohaniah

secara umum yang dapat disesuaikan dengan problem-problem kondisi-kondisi yang baru

di dalam kehidupan.Kecerdasan atau intelegensi dibagi menjadi 4 yaitu kecerdasan

intelektual, keceerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan qalbu.

Kepribadian menurut Allport yaitu susunan yang dinamis di dalam sistem psiko-fisik

seseorang yang menentukan prilaku dan pikirannya yang bercirikan khusus.Kepribadian

menurut Islam ada dua yaitu kepribadian kemanusiaan dan keperibadian kewahyuan. Ciri

khas kepribadian muslim yaitu terwujudnya prilaku mulia sesuai dengan tuntunan Allah.

Proses pembentukan kepribadian muslim secara perorangan yaitu pendidikan pra lahir,

pendidikan oleh orang lain, pendidikan oleh diri sendiri. Untuk kepribadian muslim

secara ummah maka dengan memantapkan kepribadian individu muslim juga dapat

dengan menyiapkan kondisi dan tradisi yang diisi dengan akhlak islami sehingga

memungkinkan terbentuknya kepribadian ummah. Untuk kepribadian samawi maka

prosesnya dengan catra membina nilai-nilai keIslaman dalam hubungan dengan Alloh.

Etika murid merupakan hal penting sebab harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar

mengajar baik langsung atau tidak langsung.

Bagian Ketiga

Komponen-komponen Dasar Pendidikan Islam

Bab 8

Dasar Pendidikan Islam

(Halaman 121 sampai 131)

Dasar pendidikan Islam didasarkan kepada falsafah hidup umat Islam dan tidak

didasarkan kepada falsafah hidup suatu Negara, sebab sistem pendidikan Islam tersebut

dapat bdilaksanakan dimana saja dan kapan saja tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Ada tiga kategori pendidikan Islam yaitu dasar pokok, dasar tambahan dan dasar

operasional.

Page 11: Resume Buku Ilmu Pendidikan Islam

Dasar pokok pendidikan Islam yaitu Al-Quraan dan AsSunnah. Pada hakekatnya Al-

Quran itu adalah perbendaharaan yang besar untuk kebudayaan manusia, terutama bidang

kerohanian. Ia pada umumnya merupakan kitab pendidikan kemasyarakatan , moril

(akhlak), dan spiritual. Sunnah dijadikan dasar pendidikan Islam karena sunnah menjadi

sumber utama pendidikan Islam karena Allah SWT menjadikan Muhammad SAW

sebagai teladan bagi umatnya.

Dasar tambahan yaitu meliputi perkatan, perbuatan dan sikap para sahabat serta ijtihad,

maslahah mursalah, dan Urf.

Dasar operasional pendidikan Islam yaitu dasar yang terbentuk sebagai aktualisasi dasar

ideal. Ada enam dasar yaitu

• dasar histories : dasar yang memberikan andil kepada pendidikan dari hasil pengalaman

masa lalu yang berupa peraturan dan budaya masyarakat.

• dasar social : dasar yang memberikan kerangka budaya dimana pendidikannya itu

berkembang seperti mengembangkan budaya

• dasar ekonomi : dasar yang memberikan perspektif terhadap potensi manusia berupa

materi dan persiapan yang mengatur sumber-sumbernya yang bertanggungjawab terhadap

anggaran pembelanjaan maka kebijakan pendidikan harus mempertimbangkan faktor

ekonomis.

• dasar politik : dasar yang memberikan bingkai dan ideoplogi dasar yang diugunakan

sebagai tempat bertolak untuk mencapai tujuan , maka dalam mencapai tujuan pendidikan

hendaknya harus bertolak dari dasar ideologi

• dasar psikologis : keberhasilan pendidikan dalam mencapai tujuan harus memilki

informasi tentang watak peserta didik, pendidik, pengukuran dan penilaian yang terbaik

• dasar fisiologis : dasar yang memberikan kemampuan memilih yang terbaik,

memberikan arah suatu sistem, mengontrol dan memberikan arah kepada semua dasar-

dasar operasional lainnya.

Bab 9

Tujuan Pendidikan Islam

(Halaman 132 sampai 148)

Page 12: Resume Buku Ilmu Pendidikan Islam

Tujuan mememiliki kesamaan arti dengan ghayat, andaf, maqasid, (dalam bahasa Arab),

dan goal, purpose, aim (dalam bahasa inggris) yang berarti arah atau maksud yang

hendak dicapai. Tujuan pendidikan yaitu arah atau tujuan yang ingin dicapai oleh suatu

institusi pendidikan.

Tahap-tahap tujuan pendidikan Islam yaitu tujuan tertinggi, tujuan umum, tujuan khusus

dan tujuan sementara. Tujuan tertinggi pendidikan Islam yaitu menjadi hamba Allah,

mengantarkan subjek didik menjadi khalifah Allah di bumi, untuk memperoleh

kesejahteraan hidup di dunia dan akherat baik individu maupun masyarakat. Tujuan

umumnya yaitu pendidikan harus diarahkan untuk mencapai pertumbuhan keseimbangan

kepribadian manusia menyeluruh, melalui latihan jiwa, intelek, jiwa rasional, perasaan

dan penghayatan lahir. Tujuan khususnya yaitu diantaranya memperkenalkan kepada

generasi muda akan akidah Islam, dasar-dasarnya, asal-usul ibadat, dan cara-cara

melaksanaknnya dengan betul,menanamkan keimanan, menanamkan rasa cinta pada Al

Quraan, membersihkan jiwa dari sifat tercela, dan lainnya. Tujuan sementara pendidikan

Islam yaitu tujuan yang akan dicapai setelah siswa diberi sejumlah pengalaman tertentu

yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal yang disini dimisalkan

bahwa bentuk insane kamil dalam bentuk ubudiyahnya sudah mulai nampak meskipun

dalam ukuran sederhana.

Aspek tujuan pendidikan Islam yaitu tujuan jasmani (membentuk manusia yang sehat

jasmani dan punya ketrampilan tinggi), tujuan rohani (terbentuknya akhlak mulia), tujuan

akal (mampu memahami dan menganalisa fenomena ciptaan Allah), tujuan sosial

(terciptanya keharmonisan dalam masyarakat).

Ranah tujuan pendidikan Islam yaitu ranah kognitif (pengetahuan tentang sholat), afektif

(pengaruh sholat terhadap mental), performance (khusu’, tawadu’ dan tuma’ninah),

psikomotorik (pengamalan sholat), dan ranah konatif (niat melakukan sholat.

Bab 10

Kurikulum Pendidikan Islam

(Halaman 149 sampai 168)

Kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu curir yang artinya pelari dan curare yang

berarti tempat berpacu. Kurikulum artinya jarak yang harus ditempuh. Secara

Page 13: Resume Buku Ilmu Pendidikan Islam

terminology kurikulum yaitu semua kegiatan yang diberikan kepada peserta didik dalam

rangka mencapai tujuan pendidikan dan erada di bawah tanggung jawab sekolahlebih

khususnya hasil belajar yang diharapkan.

Jika diaplikasikan dalam kurikulum pendidikan Islam kurikulum berfuingsi sebagai

pedoman pendidik untuk membimbing peserta didiknya kea rah tujuan tertinggi

pendidikan Islam.

Komponen kurikulum meliputi tujuan, isi kurikulum, media (sarana dan pra sarana),

strategi, proses pembelajaran, dan evaluasi.

Kerangka dasar kurikulum pendidika Islam yaitu tauhid dan perintah membaca ayat-ayat

Allah yang meliputi ayat Allah yang erdasarkan wahyu, ayat Allah yang adsa pada diri

manusia, dan ayat Allah yang terdapat di alam semesta di luar diri manusia.

Dasar penyusunan kurikulum pendidikan Islam yaitu dasar: agama, falsafah, psikologi,

sosial, dan dasar organisatoris.

Prinsip-prinsip penyusunan kurikulum yaitu prinsip: yang berasaskan islam termasuk

ajaran dan nilai-nilainya, prinsip mengarahkan kepada tujuan, prinsip integritas,

relevansi, fleksibilitas, efisiensi, kontinuitas dan kemitraan, individualitas, kesamaan,

kedinamisan,keseimbangan dan prinsip efektifitas.

Ilmu dikategorikan menjadi dua yaitu ilmu sebagai perennial dan acquired.

Orientasi kurikulum pendidikan Islam yaitu orientasi pelestarian nilai, orientasipada

peserta didik, orientasi masa depan IPTEK, Orientasi pada social demand, orientasi pada

tenaga kerja dan orientasi pada penciptaan lapangan kerja.

Bab 11

Pendekatan dan Komunikasi Pembelajaran Pendidikan Islam

(Halaman 169 sampai 183)

Pendekatan merupakan semua cara yang digunakan siswa untuk menunjang kefektifan

dan keefisiensiandalam proses pembelajaran materi tertentu. Pendekatan yang digunakan

dalam pendidikan Islam yaitu pendekatan pengalaman, pembiasaan, emosional, rasional,

fungsional, dan terpadu.

Komunikasi yaitu proses penyampaian pesan padi komunikator kepada komunikan

melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Aspek komunikasi yaitu komunikasi

Page 14: Resume Buku Ilmu Pendidikan Islam

harus dipandang sebagai proses, komunikasi menyangkut aspek manusia dan bukan

manusia, dan komunikasi menyangkut aspek informasi atau keterangan. Salah satu nsur

komunikasi yaitu komunikator. Pola komunikasi diantaranya komunikasi satu arah, dua

arah, dan banyak arah. Bahasa komunikasi menurut Al Quraan itu sebagai berikut :

qaulan ma’rufan (ucapan yang baik), qaulan kariman (ucapan yang mulia), qaulan

maisuran (ucapan yang ringan), qaulan laiyinan (ucapan yang simpatik mudah dicerna),

qaulan balighan (ucapan yang membekas), dan qaulan sadidan (Ucapan yang benar)

.

Bab 12

Metode dan Teknik Mengajar dalam Pendidikan Islam

(Halaman 184 sampai 201)

Metode dalam bahasa Arab yaitu thariqah yang berarti langkah-langkah strategis yang

disipakan untuk melakukan suatu pekerjaan. Metode mengajar dapat diartikan cara yang

digunakan seorang guru dalam membelajarkan peserta didik saat berlangsungnya proses

pembelajaran.

Metode pendidikan Islam berdasarkan pada dasar agama Islam yang menjadi sumber

ajarannya yaitu Al Quraan dan Al hadis (dasar agamis), kondisi biologis anak menjadi

acuan dalam memilih metode (kondisi biologis), perkembangan dan kondisi psikis

peserta didik (dasar psikologis), dan dasar sosiologis

Prinsip-prinsip metode pendidikan yaitu metode harus: memanfaatkan teori kegiatan

mandiri, memanfaatkan hukum pelajaran, berawal dari apa yang sudah diketahui oleh

peserta didik, didasarkan atas teori dan praktek yang terpadu dengan baik yang bertujuan

menyatukan kegiatan pembelajaran, memperhatikan perbedaan individual, merangsang

kemempuan berpikir dan nalar peserta didik, diseseuaikan dengan kemajuan peserta

didik, dll

Dalam meenggunakan metodenya yaitu memilih metode yang tepat untuk peserta didik.

Metode pendidikan islam antara lain metode ceramah, tanya jawab, pemberian tugas,

diskusi, demonstrasi, eksperimen, kerja kelompok, targhib dan tarhib, kisah, serta amsal.

Teknik mengajar dalam pendidikan Islam yaitu mendidik melalui: keteladanan,

kebiasaan, nasihat dan cerita, disiplin, partisipasi, dan pemeliharaan.

Page 15: Resume Buku Ilmu Pendidikan Islam

Bab 13

Media dan Sumber Pembelajaran Pendidikan Islam

(Halaman 202 sampai 219)

Alat dan media pendidikan merupakan sarana yang membantu proses pembelajaran

terutama yang berkaitan dengan indra pendengaran dan penglihatan sehingga pemahaman

murid lebih cepat dan akan memilkii akhlak yang mulia. Maka pendidikan Islam akan

tercapai secara efektif dan efisien.

Alat pendidikan Islam yaitu bersifat benda (kaset, radio, TV, dll) dan ada yang bersifat

non benda (keteladanan, perintah / larangan, ganjaran dan hukuman, dan lainnya).

Sumber belajar yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai tempat dimana bahan

pelajaran didapatkan. Macamnya sumber belajar pendidikan Islam yaitu sumber pokok

(Al Quraan dan Al Hadis) dan sumber tambahan (manusia sumber, bahan pengajaran,

situasi belajar, Mass Media, alat perlengkapan belajar, aktivitas, alam lingkungan dan

perpustakaan).

Fungsi sumber belajar yaitu meningkatkan produktifitas pendidikan, memberikan

kemungkinan pendidikan bersifat lebih individu, memberikan dasar yang lebih ilmiah

terhadap pengajaran, lebih memantapkan pengajaran, dan memungkinkan belajar secara

seketika.

Langkah-langkah pemanfaatan sumber belajar yaitu identifikasik kebutuhan daya,

mengidentifikasi potensi sumber belajar yang ada dan dimanfaatkan untuk pembelajaran,

pengelompokan sumber belajar dalam kelompok, mencari dan menganalisis relevansi

antara kelompok sumber belajar dengan mata pelajaran yang diampu guru, menentukan

materi dan kompetensi untuk pembelajaran, dan pemanfaatan sumber-sumber belajar

dalam pembelajaran.

Bab 14

Evaluasi Dalam Pendidikan Islam

(Halaman 220 sampai 234)

Page 16: Resume Buku Ilmu Pendidikan Islam

Evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation akar kata dari value yang berarti

nilai jadi evaluasi pendidikan itu penilaian secara terncana, sitematik, dan berdasarkan

tujuan yang jelas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan. Evaluasi

pendidikan Islam berarti kegiatan menentukan taraf kemajuan pendidikan dalam

pendidikan Islam.

Pendidik melakukan evaluasi di sekolahnya untuk mengetahui peserta didik yang mana

yang terpandai dan terbodoh di kelasnya, untuk mengetahui apakah bahan yang diajarkan

sudah dimiliki oleh peserta didik atau belum,untuk mendorong persaingan yang sehat,

antara sesama peserta didik, untuk mengetahui perkembangan peserta didik setelah

mengalami didikan, untuk mengetahui tepat tidaknya guru memilih bahan, metode, dan

berbagai penyesuaian dalam kelas, dan sebagai laporan kepada orangtua peserta didik

adalam bentuk rapor, ijazah, piagam dan sebagainya.

Prinsip umum evaluasi meliputi: valid, berorientasi kepada kompetensi, berkelanjutan,

menyeluruh, bermakna, adil, objektif, terbuka, ikhlas, praktis, dicatat, dan akurat. Prinsip

khusus evaluasi yaitu adanya penilaian yang digunakan yang memungkinkan adanya

kesempatan terbaik dan maksimal bagi peserta didik menunjukkan kemampuan hasil

belajar mereka dan setiap guru mampu melaksanakan prosedur penilaian dan pencatatan

secara tepat prestasi dan kemampuan serta hasil belajar yang dicapai peserta didik.

Penilaian ada empat yaitu penilaian: formatif, sumatif, penempatan, dan diagnostik.

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) yaitu proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan

informasi tentang proses dan hasil belajar peserta dengan menerapkan prinsip-prinsip

penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti autentik, akurat dan konsisten, serta

mengidentifikasipencapaian kompetensi dan hasil belajar pada mata pelajaran yang

dikemukakan melalui pernyataan yang jelas tentang standar yang arus dan telah dicapai

disertai dngan petunjuk kemampuan belajar peserta didik dan pelopornya.

Fungsi PBK bagi peserta didik yaitu dalam mewujudkan dirinya dalam mengubah dan

mengembangkan penilaiannya dengan mengubah atau mengembangkan performans

prilakunya kearah positif dan progresif seta mendapatkan kepuasan atas apa yang

dikerjakan. Sedangkan Fungsi PBK bagi guru yaitu menetapkan berbagai metode dan

media yang relevan dengan kompetensi yang akan dicapai pada proses pembelajaran.

Page 17: Resume Buku Ilmu Pendidikan Islam

Tujuan PBK yaitu mengetahui kemajuan belajar peserta didik mengetahui tingkat

kefektifan dan keefisiensi berbagai komponen pembelajaran yang dipergunakan guru

dalam jangka waktu tertentu, dan menentukan tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran.

Aspek yang dinilai PBK meliputi kumpulan kerja peserta didik, hasil karya, penugasan,

kinarja, tindakan dan tes tertulis.

Bentuk penilaiannya PBK yaitu: kuis, pertanyaan lisan di kelas, ulangan harian, tugas

individu, tugas kelompok, ulangan semester, ulangan kenaikan, dan ujian praktek.

Langkah penilaian PBK yaitu penentuan tujuan evaluasi, penyususnan kisi-kisi soal,

“review dan revisi” soal, uji coba, penyusunan soal, penyajian tes, scorsing, pengolahan

hasil tes, pelaporan hasil tes, dan pemanfaatn hasil tes.

Bab 15

Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan Islam

(Halaman 235 sampai 258)

Belajar yaitu suau proses perubahan tingkah laku individu yang diperoleh dari

pengalaman tertentu. Mengajar yaitu pemindahan pengetahuan yang sumbernya Illahi

dan manusiawi. Pembelajaran yaitu suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsure-unsur

manusiawi, material fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi

mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran pendidikan Islam artinya sama hanya

proses maupun hasilnya selalu inhern dengan keIslaman.

Prinsip-prinsip pembelajaran yaitu aktivitas, azas motivasi, azas individualitas, azas

keperagaan, azas ketauladanan, azas pembiasaan, aas korelasi, serta azas minat dan

perhatian,

Bab 16

Manajemen Pendidikan Islam

(Halaman 259 sampai 275)

Manajemen yaitu diambil dari bahasa Inggris management yang berarti pengelolaan.

Dalam bahasa Arab al tadbir yaitu pengaturan. Manajemen dalam pendidikan Islam

merupakan proses pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki (umat Islam, lembaga

Page 18: Resume Buku Ilmu Pendidikan Islam

pendidikan atau lainnya) baik perangkat keras maupun perangkat lunak. Sistem

manajemen pendidikan Islam yaitu proses yang koordinatif, sistematik dan integrative.

Administrasi yaitu proses secara umum terhadap usaha perorangan atau kelompok, sipil

atau militer, dalam skala besar atau kecil.

Organisasi menurut Louis A Allan yaitu sebuah mekanisme atau struktur yang

mengupayakan berbagai hal untuk bekerja sama secara efektif.

Hubungannya yaitu administrasi dalam sebuah organiasi yang dinamis harus

dimanifestasikan dalam bentuk aktifitas-aktifitas konkret. Akifitas konkret itu adalam

manajemen.

Prinsip manajemen yaitu : ikhlas, kejujuran, amanah, adil, tanggung jawab, dinamis,

praktis, dan felsibel.

Aspek manajemen pendidikan Islam yaitu manajemen yang mengacu pada aspek

institusi, struktural, personalia, informasi, tekhnik dan lingkungan.

Fungsi manajemen adalah untuk perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan

pengawasan.

Bab 17

Lembaga Pendidikan Islam

(Halaman 276 sampai 292)

Lembaga pendidikan Islam yaitu suatu bentuk organisasi yang diadakan untuk

mengembangkan lembaga-lembaga Islam, dan mempunyai pola-pola tertentu dalam

memerankan fungsinya, serta mempunyai struktur sendiri yang dapat mengikat individu

yang dibawah naungannya, sehingga ini merupakan kekuatan hukum sendiri.

Jenis-jenis lembaga pendidikan Islam dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu : aspek azas

ajaran Islam (dibagi dua yaitu lembaga yang tetap seperti rukun iman, rukun Islam,

thaharah, ihsan, iklas, dan takwa sedangkan lembaga yang berubah meliputi ijtihad, fikih,

akhlak, lembaga social, lembaga ekonomi, lembaga politik, lembaga seni, dan lainnya.),

aspek penanggung jawabnya (lembaga pendidikan informal/keluarga, lembaga

pendidikan formal/ sekolah/madrasah, dan lembaga pendidikan non formal/masyarakat),

serta aspek waktu dan tempat (periode pembinaan, keemasan, kemunduran, stagnasi, dan

modern).

Page 19: Resume Buku Ilmu Pendidikan Islam

Bagian Keempat

Nuansa Pendidikan Islam

Bab 18

Periodisasi Pendidikan Islam

(Halaman 293 sampai 322)

Islam mengakui adanya pendidikan seumur hidup sebab perjalanan manusia melalui

tahapan-tahapan tertentu, maka pembahasan pendidikannya harus difokuskan pada

tahapan-tahapan itu. Adapun periode pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan

prenatal (pemilihan jodoh dan pernikahan), dan pendidikan pasca natal (pendidikan bayi,

kanak-kanak, anak-anak, dan dewasa).

Persiapan pendidikan dimulai sejak pemilihan jodoh sebab diharapkan nantinya

diharapkan menghasilkan manusia yang bermartabat di masa depan melalui proses

pendidikan.

Pada masa pernikahan hingga kehamilan itu kontak psikis antara orang tua dengan si

janin itulah sebenarnya yang disebut pendidikan.

Pada masa bayi(0-2 tahun) secara lahiriyah dia pasif terhadap agama tetapi berkat

perkembangan semua indranya dia sebenarnya aktif mencari, mendapatkan, dan

mengenal sesuatu yang baru.

Pada masa kanak-kanak(2-6 tahun) kebiasaan dan pembiasaan pada anak sangat penting

bagi keberhasilan pendidikan.

Metode yang digunakan pada masa anak-anak(6-12 tahun) yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan latihan, kemudian berangsur-angsur diberikan penjelasan secara logis

maknawi.

Pada fase remaja hendanya dalam mendidik anak yaitu mengembangkan potensi mereka,

membuka dialog dan menyadarkan mereka akan status sosial,dan lainya.

Pendidikan pada masa dewasa yaitu melalui majlis ta’lim yang sarat dengan dzikrullah

agar tenang menghadapi hidup yang modern yang didominasi materi dan kepentingan

duniawi.

Page 20: Resume Buku Ilmu Pendidikan Islam

Bab 19

Demokrasi Pendidikan Islam

(Halaman 323 sampai 337)

Demokrasi pendidikan yaitu suatu pandangan yang mengutamakan persamaan hak,

kewajiban dan perlakuan oleh tenaga kependidikan terhadap peserta didik dalam proses

pendidikan.

Prinsip demokrasi yaitu kebebasan, penghormatan terhadap manusia, persamaan, dan

pembagian kekuasaan.

Bentuk demokrasi pendidikan Islam yaitu kebebasan bagi pendidik dan peserta didik

(kebebasan berkarya, kebebasan dalam mengembangkan potensi, kebebasan dalam

berpendapat), persamaa terhadap peserta didik dalam pendidikan Islam, dan

penghormatan akan martabat individu dalam pendidikan Islam.

Praktek pendidikan Islam sangat akrab dengan prinsip-prinsipkebabasan dan demokrasi.

Islam menyerukan adanya prinsip persamaan dan peluang yang sama dalam belajar

sehingga terbukalah kesadaran untuk belajar bagi semua orang

Bab 20

Reaktualisasi Pendidikan Islam

(Halaman 338 sampai 348)

Kuantitas pendidikan Islam di Indonesia sekarang menunjukan perkembangan dinamis

tetapi dari segi kualitas masih dipertanyakan. Hal itu dikarenakan masih banyaknya

masalah dalam lembaga-lembaga pendidikan Islam, kualitas guru belum memadai,

terbatasnya dana dan SDM, produktifitas lembaga kurang bermutu, dan lainnya.

Dalam menghadapi pasar bebas maka lembaga pendidikan Islam harus meningkatkan

daya saing yang sungguh-sungguh dan terencana, sehingga layak bersaing dipergaulan

internasional, membuka program studi yang bervariasi, melaksanakan akuntabilitas, dan

harus melaksanakan evaluasi.

Dalam menghadapi otonomi daerah maka lembaga pendidikan Islam (LPI) tidak lagi

harus tampil uniform dan tunggal untuk seluruh wilayah Indonesia, perlu adanya

kerjasama antara Departemen Agama dan Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan

pendidikan Islam, LPI harus melakukan reorientasi terhadap persoalan normative-

Page 21: Resume Buku Ilmu Pendidikan Islam

filosofis yang sering diperdebatkan, adanya perubahan paradigm dalam praktek

pendidikan. Perubahan paradigm itu misalnya :pengelola tenaga kependidikan harus

prefesional dan efektif, pembiayaan pendidikan tidak hanya diperoleh dari kas Negara

tetapi yang lebih uuytama dari lembaga dan dari masyarakat, melakukan reformasi dalam

sistem pembelajaramn, demokratisasi dalam proses pendidikan, melaksanakan efisiensi

pendidikan, sasaran akhir mkurikulum adalam pengalaman belajar, evaluasi belajar

secara teratur dan berkelanjutan, serta pembudayaan kualitas bagi setiap warga lembaga

pendidikan Islam dapat dilakukan dengan meningkatkan profesionalitas personil

madrasah.

PENUTUP

Buku ini tampil dengan sangat menarik disertai bahasanya yang mudah dipahami dan

mudah dicerna oleh semua kalangan khususnya para mahasiswa. Buku ini menerangkan

materi seputar Pendidikan Islam khususnya di Indonesia

Dengan buku diharapkan sebagai calon guru atau pendidik kita memahami apa

sebenarnya pendidikan Islam sehingga saat kita sudah menjadi pendidik kelak dapat

mempraktekannya.

Buku ini laris dipasaran dengan bukti pada tahun 2006 sudah mencapai cetakan yang

kelima. Para peminatnya mungkin beranggapan bahwa buku ini murah tetapi isinya

sangat baik sehingga para konsumen lebih condong memilih buku ini.

Terima kasih atas segala perhatian, kami menantikan sarandan kritik yang membangun.

Mohon maaf atas segala kekurangan.