refrat abses gingiva
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 refrat abses gingiva
1/9
REFERAT RS POLRI
ABSES GINGIVA
Pembimbing:
drg. Farida Aritonang, Sp.BM
Disusun Oleh :
M Adityo Imam N 2011 - 16-113
Maesa Uswa Eastyqoma 2011 - 16 - 114
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
JAKARTA 2013
KATA PENGANTAR
-
7/28/2019 refrat abses gingiva
2/9
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
limpahan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan referat berjudul Abses
Gingiva sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Penyusunan referat ini adalah merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan tugas pada kegiatan klinik di Rumah Sakit POLRI Raden Said
Sukanto.
Penulis menyadari bahwa referat ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan
demi penyempurnaan selanjutnya.
Jakarta, Mei 2013
Penulis
-
7/28/2019 refrat abses gingiva
3/9
BAB IPENDAHULUAN
Abses adalah kumpulan pus yang terlokalisasi dan merupakan hasil
infeksi dan supurasi suatu jaringan sekitar gigi akibat adanya bakteri
patologis. Abses pada jaringan periodonsium umumnya terjadi pada pasien
periodontitis kronis yang tidak mendapat perawatan. (6,7,9)
Abses biasanya memiliki tiga tanda gejala yang khas, yaitu keadaan
yang akut, terbatas, dan tedapat pus. Keadaan akut yang dimaksud
merupakan kondisi dengan awal yang cepat disertai oleh nyeri dan rasa
tidak nyaman. Infeksi yang terbatas merupakan daerah yang terinfeksi tidak
mengenai banyak daerah (terlokalisasi) (5,8)
Secara mikroskopik, sebuah abses merupakan akumulasi terlokalisir
sel darah putih yang nekrosis di dinding poket periodontal. Sel darah putih
yang mati serta sel dan struktur jaringan yang lainnya, membentuk produk
berupa cairan yang dikenal dengan pus dan membentuk bagian tengah
abses. Reaksi inflamatori akut disekitar daerah purulen, dan epitelium
diatasnya menyebabkan edema intraselular, ekstraselular dan invasi
leukosit. Inflamasi yang berat juga biasa ditemukan dengan pembesaran
pembuluh darah setempat.(4)
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembentukan abses,
antara lain:
1. Kerusakan akibat terjadinya pendalaman poket yang berhubungan
dengan kerusakan yang mencapai daerah furkasi.
2. Trauma pada gingiva akibat benda asing, seperti kerusakan akibat
kesalahan dalam menyikat gigi sehingga menyebabkan bakteri masuk
ke dalam jaringan.
3. Pembersihan plak dan kalkulus subgingiva yang tidak sempurna pada
poket yang dalam.
4. Infeksi pada jaringan yang mengalami kerusakan akibat tekanan
oklusal yang berlebihan karena bruxism dan tekanan alat orthodonti
yang berlebihan.
-
7/28/2019 refrat abses gingiva
4/9
5. Akibat dari penyakit pulpa:
Penyebaran lesi periapikal ke permukaan lateral gigi
Lesi pada saluran akar bagian lateral yang berhubungan dengan
ligament periodontal. Umumnya mengenai gigi yang memilikifurkasi.
Perforasi pada dinding lateral akibat kesalahan perawatan
endodontik.
6. Perubahan respon tubuh pada pasien diabetes mellitus. (1)
BAB II
ISI
A. Definisi Abses Gingiva
Pengertian abses gingiva biasanya digunakan untuk menandakan
abses yang terjadi di daerah gingiva. Abses gingiva adalah abses pada
jaringan periodonsium akibat adanya benda asing didaerah sulkus
gingiva kemudian terbentuk abses yang terbatas pada margin gingiva
dan interdental papil tanpa ada perluasan. (1,7)
Abses Gingiva
Sumber:
(http://medicaldictionary.thefreedictionarycom/gingival+abscess )
http://medicaldictionary.thefreedictionarycom/gingival+abscesshttp://medicaldictionary.thefreedictionarycom/gingival+abscess -
7/28/2019 refrat abses gingiva
5/9
Abses gingiva merupakan lesi inflamatori akut terlokalisir yang bisa
berasal dari berbagai sumber, termasuk infeksi mikroba plak, trauma dan
impaksi benda asing. (4)
B. Etiologi
Secara umum, hampir semua penyebab abses gingiva juga menjadi
penyebab abses periodontal. Mikroorganisme yang terkait dengan
terjadinya abses gingiva berupa mikroorganisme polimikrobial yang
didominasi oleh bakteri gram positif, anaerob, serta berbentuk batang.
Jenis bakteri gram negative yang umumnya ditemukan adalah
Porphyromonas gingivali, Prevotella intermedia, Fusobacterium
nucleatum, dan Bacteroides forsythus. Sedangkan jenis bakteri gram
positif adalah Peptostreptococcus micros, Actinomyces sp., dan
Bifidobacterium sp.(3)
Abses gingiva sering dikaitkan dengan kerusakan fisik yang terjadi di
margin gingiva seperti tertusuk duri tulang ataupun terkena ujung
sedotan yang kemudian akan berkembang menjadi infeksi yang masuk
ke dalam dinding gingiva atau sulkus gingiva. (1,2)
C. Gejala Klinis Abses Gingiva
Abses gingiva memiliki beberapa gejala klinis, seperti daerahnya
terlokalisir, sangat nyeri, dan lesinya terlihat berada di daerah margin
gingiva dan interdental papil. Lesinya terdiri dari bahan purulen yang
berada di jaringan ikat. Pada umumnya nyeri dengan tiba-tiba dan secara
berangsur-angsur bertambah buruk dalam beberapa jam dan beberapa
hari. Pada keadaan yang parah dapat menyebabkan sakit kepala,
demam, lemas, kehilangan nafsu makan, nausea dan sakit yang
menusuk. Selain itu, dapat juga ditemukan nyeri menjalar sampai ke
telinga, turun ke rahang dan leher pada sisi gigi yang sakit.(2,10,11)
Daerah gingiva yang terkena akan menunjukkan tanda-tanda
peradangan. Gingiva akan berwarna kemerahan, mengkilat, terjadi
-
7/28/2019 refrat abses gingiva
6/9
pembengkakan, dan umumnya gigi yang bersangkutan akan sensitif
terhadap panas, dingin, dan tes perkusi. Apabila keadaan yang
ditimbulkan semakin parah maka abses akan mencari jalan keluar dari
jaringan ikat atau juga bisa menyebar ke jaringan penyangga
dibawahnya menjadi abses periodontal.(1,11)
Abses gingiva pada gigi kaninus dan premolar satu kanan bawah
Sumber: (http://www.tpub.com/content/medical/10670-c/ccs/10670-
c_65.htm)
D. Perawatan
Perawatan awal abses gingiva yang dapat dilakukan yaitu
melakukan drainase untuk mengeluarkan pus dan melakukan
debridement untuk membersihkan sisa benda asing yang mungkin
tertinggal. Perawatan darurat harus segera dilakukan untuk memberikan
rasa nyaman terhadap pasien.(5)
Perawatan abses gingiva ditujukan saat fase akut dan jika
memungkinkan, langsung menghilangkan penyebabnya. Untuk
memastikan kenyamanan pasien selama prosedur perawatan dilakukan,
berikan anestesi topical atau anestesi lokal dengan teknik infiltrasi.
Scaling dan root planning dilakukan sampai deposit mikrobial hilang.
Pada keadaan yang lebih akut, daerah fluktuasi diinsisi dengan pisaubedah #15, dan eksudat dapat dikeluarkan dengan tekanan jari secara
lembut. Benda asing apapun yang ada harus dihilangkan. Kemudian
daerah tersebut di irigasi dengan air hangat, ditutup kasa basah, dan
ditekan ringan.(4)
http://www.tpub.com/content/medical/10670-c/ccs/10670-c_65.htmhttp://www.tpub.com/content/medical/10670-c/ccs/10670-c_65.htmhttp://www.tpub.com/content/medical/10670-c/ccs/10670-c_65.htmhttp://www.tpub.com/content/medical/10670-c/ccs/10670-c_65.htm -
7/28/2019 refrat abses gingiva
7/9
Apabila perdarahan pasien telah berhenti, pasien diinstruksikan
untuk berkumur dengan air garam hangat setiap 2 jam. Setelah 24 jam,
daerah tersebut diperiksa lagi, dan apabila perawatannya sudah cukup,
scaling yang sebelumnya kurang bersih, dapat dilakukan kembali. Jika
lesi residual besar atau sulit dijangkau, maka dibutuhkan akses bedah.(4)
E. Prognosis
Prognosis dari abses gingiva adalah baik terutama apabila diterapi
dengan segera menggunakan antibiotika yang sesuai. Apabila menjadi
bentuk kronik, akan
lebih sukar diterapi dan menimbulkan komplikasi yang lebih buruk
sehingga perlu dilakukan ekstraksi gigi yang bersangkutan.(10)
-
7/28/2019 refrat abses gingiva
8/9
BAB III
KESIMPULAN
Abses adalah kumpulan pus yang terlokalisasi dan merupakan hasil
infeksi dan supurasi suatu jaringan sekitar gigi akibat adanya bakteri
patologis. Abses gingiva adalah abses pada jaringan periodonsium akibat
adanya benda asing didaerah sulkus gingiva kemudian terbentuk abses yang
terbatas pada margin gingiva dan interdental papil tanpa ada perluasan.
Abses gingiva merupakan lesi inflamatori akut terlokalisir yang bisa
berasal dari berbagai sumber, termasuk infeksi mikroba plak, trauma dan
impaksi benda asing. Abses gingiva sering dikaitkan dengan kerusakan fisik
yang terjadi di margin gingiva seperti tertusuk duri tulang ataupun terkena
ujung sedotan yang kemudian akan berkembang menjadi infeksi yang masuk
ke dalam dinding gingiva atau sulkus gingiva.
Abses gingiva memiliki beberapa gejala klinis, seperti daerahnya
terlokalisir, sangat nyeri, dan lesinya terlihat berada di daerah margin
gingiva dan interdental papil. Daerah gingiva yang terkena akanmenunjukkan tanda-tanda peradangan. Gingiva akan berwarna kemerahan,
mengkilat, terjadi pembengkakan, dan umumnya gigi yang bersangkutan
akan sensitif terhadap panas, dingin, dan tes perkusi.
Perawatan abses gingiva ditujukan saat fase akut dan jika
memungkinkan, langsung menghilangkan penyebabnya. Perawatan awal
abses gingiva yang dapat dilakukan yaitu melakukan drainase untuk
mengeluarkan pus dan melakukan debridement untuk membersihkan sisa
benda asing yang mungkin tertinggal. Pada keadaan yang lebih akut, daerah
fluktuasi diinsisi dengan pisau bedah #15, dan eksudat dapat dikeluarkan
dengan tekanan jari secara lembut.
-
7/28/2019 refrat abses gingiva
9/9
DAFTAR PUSTAKA
1. Eley BM. 2008. Periodontics, 6th Edition. St. Louis : Saunders. Hal: 348-
349, 372
2. Fedi, Peter F. 2000. The Periodontics Syllabus, 4th Edition. Philadelphia :
Lipincott William and Wilkins. Hal 205-206
3. Lindhe, J., et al.2003. Clinical Periodontology and Implant Dentistry, 4th
Edition. Blackwell Munksgaard. Hal: 260-265
4. Newman et al. 2010. Carranzas Clinical Periodontology, 10th Edition.
St. Louis : WB Saunders. Hal: 714-720
5. Nield-Gehrig, Jill S., Donald E. Willman. 2008. Foundation of
Periodontics for the Dental Hygienist, 2nd Edition. Philadelphia :
Lippincott Williams & Wilkins. Hal: 391-397
6. Perry, Dorothy A., Phyllis L Bemsterboer. 2007. Periodontology for the
Dental Hygienist, 3rd Edition. St. Louis : Saunders Elsevier. Hal: 145-146
7. Reddy S. 2008. Essentials of Clinical Periodontology and Periodontics,
2nd
Edition. New Delhi: Jaypee. Hal 52-538. Rose LF, Mealey BL, et al. 2004. Periodontics Medicine, Surgery and
Implants. St. Louise : Elsevier Mosby. Hal: 28, 203-206
9. Wilson, Korman. 2003. Fundamental of Periodontics, 2nd Edition.
Chicago : Quintesence Publishing. Hal: 491-495
10.http://www.mdguidelines.com/gingival-abscess
http://www.mdguidelines.com/gingival-abscesshttp://www.mdguidelines.com/gingival-abscess