refrat abses gingiva

Upload: maesa-uswa-eastyqoma

Post on 03-Apr-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 refrat abses gingiva

    1/9

    REFERAT RS POLRI

    ABSES GINGIVA

    Pembimbing:

    drg. Farida Aritonang, Sp.BM

    Disusun Oleh :

    M Adityo Imam N 2011 - 16-113

    Maesa Uswa Eastyqoma 2011 - 16 - 114

    FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

    UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)

    JAKARTA 2013

    KATA PENGANTAR

  • 7/28/2019 refrat abses gingiva

    2/9

    Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala

    limpahan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan referat berjudul Abses

    Gingiva sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

    Penyusunan referat ini adalah merupakan salah satu syarat untuk

    menyelesaikan tugas pada kegiatan klinik di Rumah Sakit POLRI Raden Said

    Sukanto.

    Penulis menyadari bahwa referat ini masih jauh dari kesempurnaan,

    maka saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan

    demi penyempurnaan selanjutnya.

    Jakarta, Mei 2013

    Penulis

  • 7/28/2019 refrat abses gingiva

    3/9

    BAB IPENDAHULUAN

    Abses adalah kumpulan pus yang terlokalisasi dan merupakan hasil

    infeksi dan supurasi suatu jaringan sekitar gigi akibat adanya bakteri

    patologis. Abses pada jaringan periodonsium umumnya terjadi pada pasien

    periodontitis kronis yang tidak mendapat perawatan. (6,7,9)

    Abses biasanya memiliki tiga tanda gejala yang khas, yaitu keadaan

    yang akut, terbatas, dan tedapat pus. Keadaan akut yang dimaksud

    merupakan kondisi dengan awal yang cepat disertai oleh nyeri dan rasa

    tidak nyaman. Infeksi yang terbatas merupakan daerah yang terinfeksi tidak

    mengenai banyak daerah (terlokalisasi) (5,8)

    Secara mikroskopik, sebuah abses merupakan akumulasi terlokalisir

    sel darah putih yang nekrosis di dinding poket periodontal. Sel darah putih

    yang mati serta sel dan struktur jaringan yang lainnya, membentuk produk

    berupa cairan yang dikenal dengan pus dan membentuk bagian tengah

    abses. Reaksi inflamatori akut disekitar daerah purulen, dan epitelium

    diatasnya menyebabkan edema intraselular, ekstraselular dan invasi

    leukosit. Inflamasi yang berat juga biasa ditemukan dengan pembesaran

    pembuluh darah setempat.(4)

    Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembentukan abses,

    antara lain:

    1. Kerusakan akibat terjadinya pendalaman poket yang berhubungan

    dengan kerusakan yang mencapai daerah furkasi.

    2. Trauma pada gingiva akibat benda asing, seperti kerusakan akibat

    kesalahan dalam menyikat gigi sehingga menyebabkan bakteri masuk

    ke dalam jaringan.

    3. Pembersihan plak dan kalkulus subgingiva yang tidak sempurna pada

    poket yang dalam.

    4. Infeksi pada jaringan yang mengalami kerusakan akibat tekanan

    oklusal yang berlebihan karena bruxism dan tekanan alat orthodonti

    yang berlebihan.

  • 7/28/2019 refrat abses gingiva

    4/9

    5. Akibat dari penyakit pulpa:

    Penyebaran lesi periapikal ke permukaan lateral gigi

    Lesi pada saluran akar bagian lateral yang berhubungan dengan

    ligament periodontal. Umumnya mengenai gigi yang memilikifurkasi.

    Perforasi pada dinding lateral akibat kesalahan perawatan

    endodontik.

    6. Perubahan respon tubuh pada pasien diabetes mellitus. (1)

    BAB II

    ISI

    A. Definisi Abses Gingiva

    Pengertian abses gingiva biasanya digunakan untuk menandakan

    abses yang terjadi di daerah gingiva. Abses gingiva adalah abses pada

    jaringan periodonsium akibat adanya benda asing didaerah sulkus

    gingiva kemudian terbentuk abses yang terbatas pada margin gingiva

    dan interdental papil tanpa ada perluasan. (1,7)

    Abses Gingiva

    Sumber:

    (http://medicaldictionary.thefreedictionarycom/gingival+abscess )

    http://medicaldictionary.thefreedictionarycom/gingival+abscesshttp://medicaldictionary.thefreedictionarycom/gingival+abscess
  • 7/28/2019 refrat abses gingiva

    5/9

    Abses gingiva merupakan lesi inflamatori akut terlokalisir yang bisa

    berasal dari berbagai sumber, termasuk infeksi mikroba plak, trauma dan

    impaksi benda asing. (4)

    B. Etiologi

    Secara umum, hampir semua penyebab abses gingiva juga menjadi

    penyebab abses periodontal. Mikroorganisme yang terkait dengan

    terjadinya abses gingiva berupa mikroorganisme polimikrobial yang

    didominasi oleh bakteri gram positif, anaerob, serta berbentuk batang.

    Jenis bakteri gram negative yang umumnya ditemukan adalah

    Porphyromonas gingivali, Prevotella intermedia, Fusobacterium

    nucleatum, dan Bacteroides forsythus. Sedangkan jenis bakteri gram

    positif adalah Peptostreptococcus micros, Actinomyces sp., dan

    Bifidobacterium sp.(3)

    Abses gingiva sering dikaitkan dengan kerusakan fisik yang terjadi di

    margin gingiva seperti tertusuk duri tulang ataupun terkena ujung

    sedotan yang kemudian akan berkembang menjadi infeksi yang masuk

    ke dalam dinding gingiva atau sulkus gingiva. (1,2)

    C. Gejala Klinis Abses Gingiva

    Abses gingiva memiliki beberapa gejala klinis, seperti daerahnya

    terlokalisir, sangat nyeri, dan lesinya terlihat berada di daerah margin

    gingiva dan interdental papil. Lesinya terdiri dari bahan purulen yang

    berada di jaringan ikat. Pada umumnya nyeri dengan tiba-tiba dan secara

    berangsur-angsur bertambah buruk dalam beberapa jam dan beberapa

    hari. Pada keadaan yang parah dapat menyebabkan sakit kepala,

    demam, lemas, kehilangan nafsu makan, nausea dan sakit yang

    menusuk. Selain itu, dapat juga ditemukan nyeri menjalar sampai ke

    telinga, turun ke rahang dan leher pada sisi gigi yang sakit.(2,10,11)

    Daerah gingiva yang terkena akan menunjukkan tanda-tanda

    peradangan. Gingiva akan berwarna kemerahan, mengkilat, terjadi

  • 7/28/2019 refrat abses gingiva

    6/9

    pembengkakan, dan umumnya gigi yang bersangkutan akan sensitif

    terhadap panas, dingin, dan tes perkusi. Apabila keadaan yang

    ditimbulkan semakin parah maka abses akan mencari jalan keluar dari

    jaringan ikat atau juga bisa menyebar ke jaringan penyangga

    dibawahnya menjadi abses periodontal.(1,11)

    Abses gingiva pada gigi kaninus dan premolar satu kanan bawah

    Sumber: (http://www.tpub.com/content/medical/10670-c/ccs/10670-

    c_65.htm)

    D. Perawatan

    Perawatan awal abses gingiva yang dapat dilakukan yaitu

    melakukan drainase untuk mengeluarkan pus dan melakukan

    debridement untuk membersihkan sisa benda asing yang mungkin

    tertinggal. Perawatan darurat harus segera dilakukan untuk memberikan

    rasa nyaman terhadap pasien.(5)

    Perawatan abses gingiva ditujukan saat fase akut dan jika

    memungkinkan, langsung menghilangkan penyebabnya. Untuk

    memastikan kenyamanan pasien selama prosedur perawatan dilakukan,

    berikan anestesi topical atau anestesi lokal dengan teknik infiltrasi.

    Scaling dan root planning dilakukan sampai deposit mikrobial hilang.

    Pada keadaan yang lebih akut, daerah fluktuasi diinsisi dengan pisaubedah #15, dan eksudat dapat dikeluarkan dengan tekanan jari secara

    lembut. Benda asing apapun yang ada harus dihilangkan. Kemudian

    daerah tersebut di irigasi dengan air hangat, ditutup kasa basah, dan

    ditekan ringan.(4)

    http://www.tpub.com/content/medical/10670-c/ccs/10670-c_65.htmhttp://www.tpub.com/content/medical/10670-c/ccs/10670-c_65.htmhttp://www.tpub.com/content/medical/10670-c/ccs/10670-c_65.htmhttp://www.tpub.com/content/medical/10670-c/ccs/10670-c_65.htm
  • 7/28/2019 refrat abses gingiva

    7/9

    Apabila perdarahan pasien telah berhenti, pasien diinstruksikan

    untuk berkumur dengan air garam hangat setiap 2 jam. Setelah 24 jam,

    daerah tersebut diperiksa lagi, dan apabila perawatannya sudah cukup,

    scaling yang sebelumnya kurang bersih, dapat dilakukan kembali. Jika

    lesi residual besar atau sulit dijangkau, maka dibutuhkan akses bedah.(4)

    E. Prognosis

    Prognosis dari abses gingiva adalah baik terutama apabila diterapi

    dengan segera menggunakan antibiotika yang sesuai. Apabila menjadi

    bentuk kronik, akan

    lebih sukar diterapi dan menimbulkan komplikasi yang lebih buruk

    sehingga perlu dilakukan ekstraksi gigi yang bersangkutan.(10)

  • 7/28/2019 refrat abses gingiva

    8/9

    BAB III

    KESIMPULAN

    Abses adalah kumpulan pus yang terlokalisasi dan merupakan hasil

    infeksi dan supurasi suatu jaringan sekitar gigi akibat adanya bakteri

    patologis. Abses gingiva adalah abses pada jaringan periodonsium akibat

    adanya benda asing didaerah sulkus gingiva kemudian terbentuk abses yang

    terbatas pada margin gingiva dan interdental papil tanpa ada perluasan.

    Abses gingiva merupakan lesi inflamatori akut terlokalisir yang bisa

    berasal dari berbagai sumber, termasuk infeksi mikroba plak, trauma dan

    impaksi benda asing. Abses gingiva sering dikaitkan dengan kerusakan fisik

    yang terjadi di margin gingiva seperti tertusuk duri tulang ataupun terkena

    ujung sedotan yang kemudian akan berkembang menjadi infeksi yang masuk

    ke dalam dinding gingiva atau sulkus gingiva.

    Abses gingiva memiliki beberapa gejala klinis, seperti daerahnya

    terlokalisir, sangat nyeri, dan lesinya terlihat berada di daerah margin

    gingiva dan interdental papil. Daerah gingiva yang terkena akanmenunjukkan tanda-tanda peradangan. Gingiva akan berwarna kemerahan,

    mengkilat, terjadi pembengkakan, dan umumnya gigi yang bersangkutan

    akan sensitif terhadap panas, dingin, dan tes perkusi.

    Perawatan abses gingiva ditujukan saat fase akut dan jika

    memungkinkan, langsung menghilangkan penyebabnya. Perawatan awal

    abses gingiva yang dapat dilakukan yaitu melakukan drainase untuk

    mengeluarkan pus dan melakukan debridement untuk membersihkan sisa

    benda asing yang mungkin tertinggal. Pada keadaan yang lebih akut, daerah

    fluktuasi diinsisi dengan pisau bedah #15, dan eksudat dapat dikeluarkan

    dengan tekanan jari secara lembut.

  • 7/28/2019 refrat abses gingiva

    9/9

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Eley BM. 2008. Periodontics, 6th Edition. St. Louis : Saunders. Hal: 348-

    349, 372

    2. Fedi, Peter F. 2000. The Periodontics Syllabus, 4th Edition. Philadelphia :

    Lipincott William and Wilkins. Hal 205-206

    3. Lindhe, J., et al.2003. Clinical Periodontology and Implant Dentistry, 4th

    Edition. Blackwell Munksgaard. Hal: 260-265

    4. Newman et al. 2010. Carranzas Clinical Periodontology, 10th Edition.

    St. Louis : WB Saunders. Hal: 714-720

    5. Nield-Gehrig, Jill S., Donald E. Willman. 2008. Foundation of

    Periodontics for the Dental Hygienist, 2nd Edition. Philadelphia :

    Lippincott Williams & Wilkins. Hal: 391-397

    6. Perry, Dorothy A., Phyllis L Bemsterboer. 2007. Periodontology for the

    Dental Hygienist, 3rd Edition. St. Louis : Saunders Elsevier. Hal: 145-146

    7. Reddy S. 2008. Essentials of Clinical Periodontology and Periodontics,

    2nd

    Edition. New Delhi: Jaypee. Hal 52-538. Rose LF, Mealey BL, et al. 2004. Periodontics Medicine, Surgery and

    Implants. St. Louise : Elsevier Mosby. Hal: 28, 203-206

    9. Wilson, Korman. 2003. Fundamental of Periodontics, 2nd Edition.

    Chicago : Quintesence Publishing. Hal: 491-495

    10.http://www.mdguidelines.com/gingival-abscess

    http://www.mdguidelines.com/gingival-abscesshttp://www.mdguidelines.com/gingival-abscess