referat limfoma malignum
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 referat limfoma malignum
1/26
BAB I
PENDAHULUAN
Limfoma malignant merupakan terminologi yang digunakan untuk tumorpada sistem limfoid, khususnya untuk limfosit dan sel-sel prekursor, baik sel-B, sel-T
atau sel Null . Biasanya melibatkan kelenjar limfe tapi dapat juga mengenai jaringan
limfoid ekstranodal seperti tonsil, traktus gastrointestinal dan limpa. Limfoma
malignant secara umum dapat dibagi menjadi 2 kategori yaitu: Limfoma Hodgkin
dan Limfoma non -Hodgkin . Terdapat beberapa klasi kasi yang digunakan pada
limfoma malignant . ntuk limfoma Hodgkin digunakan klasi kasi WHO , sedangkan
untuk limfoma non -Hodgkin terdapat beberapa klasi kasi yaitu Rappaport , Lukes
and Colins , Kiel , International Formulation dan WHO . !tiologi limfoma non- Hodgkin
berupa onkogen, infeksi "irus Ebstein Barr , Human T-leukemia irus-I #$TL%-&',
penyakit autoimun dan defesiensi imun. (engobatan dengan menggunakan
kombinasi kemoterapi #multiagent' dapat mempengaruhi prognosis dari penyakit.
(rognosis limfoma tergantung pada tipe histologi dan staging . )
Limfoma merupakan penyakit keganasan yang sering ditemukan pada anak,
hampir sepertiga dari keganasan pada anak setelah leukemia dan keganasan
susunan saraf pusat. *ngka kejadian limfoma non $odgkin+s tertinggi pada umur -
) tahun dan jarang dijumpai pada usia diba ah 2 tahun. Laki-laki lebih sering bila
dibandingkan anita dengan perbandingan 2,/ : ). *ngka kejadiannya setiap tahun
diperkirakan meningkat dan di *0 )1, persejuta anak diba ah usia ) tahun.
*ngka kejadian limfoma malignum di &ndonesia sampai saat ini belum diketahui
dengan pasti. 2
*ngka kejadian penyakit $odgkin+s mempunyai kur"a bimodal yang khas baik
pada laki-laki maupun pada perempuan, dengan salah satu puncaknya pada usia
)/-3 tahun yang diikuti dengan puncak lainnya pada usia /-// tahun. 4i 5egara-negara industri umur puncak pertama dicapai pada umur 2 tahun dan puncak
kedua pada umur / tahun. 0ementara di 5egara sedang berkembang seperti di
&ndonesia, umur puncak terjadi pada umur sebelum remaja.
0tudi epidemiologi menunjukkan bah a terdapat tidak ada perbedaan bentuk
dari penyakit $odgkin+s. 6arateristik ini mungkin menunjukkan adanya perbedaan
)
-
8/19/2019 referat limfoma malignum
2/26
kausa yang mendasarinya. Bentuk yang ditemukan pada masa anak-anak,
ditemukan pada usia ) tahun atau lebih muda. Bentuk de asa muda yang
ditemukan pada umur )/-3 tahun. Bentuk de asa ditemukan pada usia //-
tahun. 0ecara umum dikatakan bah a laki-laki lebih banyak bila dibandingkan pada
anita.
2
-
8/19/2019 referat limfoma malignum
3/26
BAB II
PEMBAHASAN
6ematian oleh penyakit infeksi di negara maju telah menurun dan tumor teLah
menjadi sebab kematian kedua setelah penyakit jantung. Tumor dapat dianggap
sebagai penyakit yang ditimbulkan ekspansi progresif sel asal progrenitor tunggal
yang dapat melepaskan diri dari penga asan regulator pembagian sel dan
mekanisme homeostasis yang normal. Lebih dari ) jenis dan subtype tumor apat
ditemukan dalam organ spesi k. 4e asa ini, tumor merupakan sebab kematian
yang sangat berarti di 5egara-negara industri. 3
2. 1 Asal dan Terminologi Tumor 3
6eseimbangan antara jumlah sel yang diproduksi tubuh dan yang mati, pada
kebanyakan organ dan jaringan he an de asa dipertahankan dengan baik.
Berbagai jenis sel matang dalam tubuh memiliki masa hidup tertentu.
6eseimbangan antara jumlah sel yang diproduksi dan yang mati dia asi system
pengontrol yang baik. 6adang pertumbuhan sel tidak dapat dikontrol, sel
membentuk klon yang berkembang dan menimbulkan tumor atau neoplasma.
Tumor yang tumbuhnya tidak terus menerus dan tidak mengin"asi jaringansehat sekitarnya secara luas disebut tidak ganas #benigna'. Tumor yang terus
tumbuh dan menjadi progresif in"asi"e disebut ganas #maligna'. &stilah tumor
adalah spesi k untuk tumor yang ganas. Tumor ganas cenderung bermetastasis,
gerombol sel tumor kecil dapat terlepas dari tumor, mengin"asi pembuluh darah
atau limfe dan diba a ke organ lain untuk seterusnya berproliferasi. 4alam hal ini,
tumor primer di satu pihak menimbulkan tumor sekunder di tempat lain.
Tumor dibagi menurut sel embrionik asalnya. (ada kebanyakan hal #78 9'
karsinoma, tumor berasal dari jaringan endodermal atau ektodermal seperti kulit
atau epitel organ internal dan kelenjar. Tumor terbanyak kolon, payudara, prostat
dan paru adalah karsinoma. Leukemia dan limfoma adalah tumor ganas sel
hematopoietic sumsum tulang dan di *merika 0erikat merupakan sekitar 9 dari
kejadian tumor. Leukemia berpro;iferasi sebagai sel tunggal, sedang limfoma
3
-
8/19/2019 referat limfoma malignum
4/26
cenderung tumbuh sebagai masa tumor. 0arkoma yang merupakan sekitar )9
insiden tumor di *merika 0erikat, berasal dari jaringan ikat mesodermal seperti
tulang, lemak dan tulang ra an.
Tumor terjadi lebih sering pada orang dengan supresi system imun dibanding
dengan orang normal. (re"alensi tumor pada orang yang mendapat radiasi adalah
) kali lebih besar dibanding dengan orang normal. (ada kebanyakan organ dan
jaringan he an de asa, keseimbangan antara perbaikan dan kematian sel
dipertahankan. Berbagai jenis sel matang tumbuh memiliki masa hidup tertentu,
bila se tersebut mati, sel baru diproduksi oleh proliferasi dan diferensiasi berbagai
sel asal. 6adang timbul sel yang tidak lagi memberikan respons terhadap
mekanisme kontrol hidup sel normal. 0el tersebut menjadi klon sel yang menjadi
besar, membentuk tumor atau neoplasma.
2.1.1 Transformasi sel maligna
Transformasi adalah perubahan yang diturunkan dalam sel dan dilakukan dengan
manipulasi di laboratorium :
). Transformasi limfosit, rangsangan limfosit dalam keadaan istirahat dengan
lektin, antigen atau limfokin, akan menimbulkan transformasi yang berupa
pembelahan sel, proliferasi dan diferensiasi.
2. Transformasi genetic dapat dilakukan dengan 45*. (neumokok hidup yang non-
"irulensi dapat dijadikan "irulen dengan 45* asal pneumokokok mati.
3. 0el dapat menunjukkan transformasi neoplastik dalam biakan dan memperoleh
kemampuan untuk berproliferasi yang tidak terbatas.
-
8/19/2019 referat limfoma malignum
5/26
keadaan normal, pertumbuhan sel dipertahankan seimbang oleh berbagai regulator
yang mengatur kecepatan sel membagi diri, diferensiasi dan mati. Beberapa
regulator adalah intrinsik sedang lainnya berhubungan dengan sinyal yang
diperoleh sel dari lingkungan.
Tumor terjadi melalui proses transformasi, bila sel mengalamo perubahan geneticdan mendapat kemampuan untuk melepaskan diri dari mekanisme regulator sepertidisebut diatas. (roses diduga terjadi bertahap yang mengubah sel normal menjadideri"ate klon yang sangat ganas.
2. 2 An"igen "umor 3
&munitas tumor ialah proteksi system imun terhadap timbulnya tumor. ontoh T0* adalah protein
yang diproduksi akibat mutasi satu atau lebih gen. jenis T0* yang lain adalah
protein dalam tumor yang diinduksi "irus. T0* sangat menarik ditinjau dari
imunoterapi, meskipun sampai sekarang belum memberikan keuntungan yang jelas.
2.2.2 TAA #Tumor Asso$ia"ed An"igen&
*da 2 jenis antigen tumor yaitu T0T* # Tumor !pe"i#" Transplantation $ntigen ' dan
T*T* # Tumor $sso"iated Transplantation $ntigen '. ?ang pertama tidak ditemukan
/
-
8/19/2019 referat limfoma malignum
6/26
pada sel normal, dapat timbul oleh mutasi sel tumor yang memproduksi protein sel
yang berubah. (roses protein terjadi dalam sitosol dan menghasilkan peptide yang
diikat -) dan menginduksi >TL yang tumor spesi k.
T*T* tidak unik untuk tumor, dapat merupakan protein yang diekspresikan oleh sel
normal selama perkembangan fetal aktu system imun masih imatur dan tidak
dapat memberikan respon. (ada keadaan normal tidak diekspresikan pada de asa.
(ada banyak hal, tumor tidak menunjukkan antigen unik yang dapat dikenal limfosit
untuk diproses sebagai antigen. Tumor dapat dikenal system imun atas dasar
perubahan kuantitatif dalam ekspresi pro l proteinnya. *ntigen tersebut tidak
tumor spesi k, disebut T** # Tumor $sso"iated $ntigen '.
). *ntigen onkofetal adalah contoh T**. *ntigen tersebut disandi oleh gen yang
diekspresikan selama embryogenesis dan perkembangan janin, namun
transkripsional tenang pada de asa. @en tersebut menyandi protein yang
diduga berperan dalam pertumbuhan cepat sel embrio dan diaktifkan kembali
untuk fungsi yang sama pada tumor yang tumbuh cepat. @olongan antigen
onkofetal juga dieskpresika testis normal, dikenal sebagai antigen tumor testis,
paru, kepala, leher dan kandung kencing. 4e asa ini dikenal lebih dari / jenis
T** dan banyak epitop yang sudah dapat diidenti kasi sel T.
2. Aenis T** lain adalah tissue-speci c di erentiation antigen, protein yangdiekspresikan pada sel yang menjadi tumor dan ekspresinya ditemukan terus
sesudah transformasi neoplastik. Aadi antigen tersebut menunjukkan asal
jaringan tumor.
a% &elanoma di'erentiating antigen gp ())
gen tersebut menyandi protein yang berfungsi dalam jalur biosintesis
melanin sel kulit dan juga dieskpresikan oleh banyak tumor melanoma
dengan pigmen
b. (0* diekspresikan jaringan prostat normal dan dengan tumor
c. >arcinoembryonic *ntigen
>!* yang dapat dilepas ke dalam sirkulasi, ditemukan dalam serum penderita
dengan berbagai neoplasma. 6adar >!* yang meningkat #di atas 2,/ mgCml'
1
-
8/19/2019 referat limfoma malignum
7/26
ditemukan dalam sirkulasi penderita tumor kolon, tumor pancreas, beberapa
jenis tumor paru, tumor payudara dan lambung. >!* telah pula ditemukan
dalam darah penderita nonneoplastik seperti em sema, colitis ulseratif,
pancreatitis, peminum alcohol dan perokok.
d. *D( ditemukan dengan kadar tinggi dala serum fetus normal, eritroblastoma
testis dan hepatoma.
2. ' (espon imun "er)adap "umor 3
-
8/19/2019 referat limfoma malignum
8/26
2.'.1 Imuni"as )umoral
> # $ntibod* +ependent Cell
C*toto,i"it* '. ?ang akhir memiliki reseptor Dc # Fragment Cr*stalli able ' misalnya sel
56 dan makrofag #opsonisasi' atau dengan jalan mencegah adhesi sel tumor. (ada
penderita tumor sering ditemukan kompleks imun, tetapi pada kebanyakan tumor
sifatnya masih belum jelas. *ntibodi diduga lebih berperan terhadap sel yang bebas
#leukemia, metastase tumor' dibanding tumor padat. $al tersebut mungkin
disebabkan karena antibodi membentuk kompleks imun yang mencegah
sitotoksisitas sel T. (ada umumnya, destruksi sel tumor lebih e sien bila sel tumor
ada dalam suspense. *danya destruksi tumor sulit dibuktikan pada tumor yang
padat.
2.'.2 Imuni"as selular
(ada pemeriksaan patologi anatomi tumor, sering ditemukan in ltrate sel-sel yang
terdiri atas sel fagosit mononuclear, limfosit, sedikit sel plasma dan sel mast.
-
8/19/2019 referat limfoma malignum
9/26
diekspresikan pada keadaan normal oleh sel sehat, namun responsif terhadap
peningkatan ekspresi antigen pada sel tumor.
CTL (Cytotoxic T Lymphocyte)
Banyak studi menunjukkan bah a tumor yang mengekspresikan antigen unik dapatmemacu >TLCTc # C*toto,i" T L*mp.o"*te/T "*toto,i" ' spesi k yang dapat
menghancurkan tumor. >TL biasanya mengenal peptide asal T0* yang diikat oleh
-) # &a*or Histo"ompabilit* Comple, '. >TL tidak selalu e sien, disamping
respons >TL tidak selalu terjadi pada tumor.
Sel NK (Natural Killer)
0el 56 adalah limfosit sitotoksik yang mengenal sel sasaran yang tidak antigen
spesi k dan juga tidak dependen. 4iduga bah a fungsi terpenting sel 56 adalah antitumor. 0el 56 mengekspresikan Dc= # Fragment "r*stalli able re"eptor '
yang dapat mengikat sel tumor yang dilapisi antibodi dan dapat membunuh sel
sasaran melalui *4>> # $ntibod* +ependent Cell C*toto,i"it* ' dan penglepasan
protease, perforin dan granFim.
Makrofag
4 8 ' dan >4 81 sebagai molekul kostimulator.
-
8/19/2019 referat limfoma malignum
10/26
0el tumor tidak mengekspresikan molekul untuk mengaktifkan sel T terutama $-
&& atau molekul adhesi &>*
-
8/19/2019 referat limfoma malignum
11/26
2. + ,eganasan s s"em imun
Transformasi sel maligna dapat terjadi dengan hilangnya ekspresi -). $al itu
dapat berhubungan dengan meningkatnya potensi metastasis dan diduga karena
menurunkan kemungkinan sel ganas untuk dikenal sel T, tetapi tidak oleh sel 56.
2.+.1 Pen a!i" limfoprolifera"if
Transformasi maligna sel limfoid dapat menimbulkan sejumlah penyakit
limfoproliferatif seperti leukemia limfosistik kronis, limfoma, myeloma multiple,
makrofag globulinemia Haldenstrom dan beberapa jenis krioglobulinemia.
Tumor system imun dapat dibagi menjadi limfoma atau leukemia. (erbedaan secara
tradisional antara leukemia dan limfoma adalah bah a limfoma berproliferasi
sebagai tumor padat dalam jaringan limfoid seperti sumsum tulang, 6@B atautimus. >ontohnya Limfoma $odgkin dan non-$odgkin. Leukemia cenderung
berproliferasi sebagai sel tunggal dan ditemukan dari peningkatan jumlah sel dalam
darah atau kelenjar limfe. Leukemia dapat berkembang dalam jaringan limfoid atau
myeloid. (ada limfoma sel abnormal hanya ditemukan dalam jaringan #terutama
kelenjar limfoid dan limpa' namun ada tumpang tindih antara leukemia dan
limfoma.
(ada beberapa kasus teknik diagnostic histologist dan morfologis mungkin kurang
adekuat untuk membedakan keduanya. 0ystem deteksi modern yang sensitif
mampu mengenali sel abnormal dalam darah perifer pada hampir / 9 penderita
limfoma non $odgkin.
2. - Limfoma Maligna 2
Limfoma maligna adalah keganasan primer jaringan limfoid yang bersifat padat.
(enyakit ini dibagi dalam dua golongan besar, yaitu penyakit $odgkin dan limfoma
non-$odgkin #L5$'. 0el ganas pada penyakit $odgkin berasal dari sel reticulum.
Limfosit yang merupakan bagian integral proliferasi sel pada penyakit ini diduga
merupakan manifestasi reaksi kekebalan seluler terhadap sel ganas tersebut.
Limfoma non-$odgkin pada dasarnya merupakan keganasan sel limfosit.
2. Limfoma non/Hodg!in
))
-
8/19/2019 referat limfoma malignum
12/26
L5$ merupakan penyakit yang heterogen, tergantung dari gambaran klinik,
imunofenotiping dan respons terhadap terapi. @ambaran penyakit yang progresif
lebih sering didapatkan pada anak daripada de asa. 4emikian pula gambaran
histopatologi difus sering didapatkan pada anak # 9' daripada gambaran noduler
atau folikuler pada de asa.
2. .1 0am aran )is"ologi
6lasi kasi histopatologi sangat komplek dan tumpang tindih dengan klasi kasi yang
lain misalnya klasi kasi imunologik, sitogenik maupun molekuler sehingga masih
membingungkan.
6lasi kasi yang banyak dipergunakan adalah dari =appaport, 6iel, Lukes dan >ollins,
H$E dan Working Formulation . L5$ pada anak seringkali mempunyai gambaran
yang difus dan dimasukkan dalam 3 kategori gambaran histology sebagai berikut :
). Limfoblastik Burkitt+s atau small non clea"ed2. Lmfoblastik non Burkitt+s3. &munoblastik dan sentroblastik atau Ilarge cellJ
,lasi%!asi )is"opa"ologi! LNH pada ana! 2
,IEL (APPAP (T 3 (,IN0 4 (MULA
Hig. 0rade Hig. 0rade
Limfoblastik Burkitt+s danbentuk lainnya
4ifuse undi erentiated#Burkitt+s dan nonBurkitt+s'
0mall non clea"ed cell
Limfoblastik kon"ultedLimfoblastik nonklasi kasi
Limfoblastik difus Limfoblastik
&munoblastik0entroblastik $istiositik difus
&munoblastik sel besar&ntermediate grade difussel besar
!umber 2 Buku $3ar I+$I Hematologi Onkologi $nak
4ua kelompok yang pertama paling banyak ditemukan yaitu mencapai - 9 dari
kasus yang terdiagnosis.
,lasi%!asi LNH erdasar!an 3or!ing 4ormula"ion )
Lo5 grade l mp)omas In"ermedia"e grade Hig) grade l mp)oma
)2
-
8/19/2019 referat limfoma malignum
13/26
l mp)oma
a. 0mall lymphocytic,consistent ith >LLplasmacytoid
b. Dollicular,predominantly smallclea"ed cell
c. Dollicular, miKed smallclea"ed and large cell
a. Dollicular, large cell
b. 4i use, small clea"edcell
c. 4i use, miKed smalland large cell
d. 4i use large cell
a. Large cell,immunoblastic
b. Lymphoblastic
c. 0mall, non clea"edcell Burkitt+s, nonBurkitt+s
!umber 2 Buku $3ar Ilmu 4en*akit +alam 5ilid 6
,lasi%!asi LNH menuru" (EAL #(e6ised European Ameri$anL mp)oma&73H )
B/$ell neoplasmsT/$ell and pu"a"i6e N,/$ell
neoplasms
). Pre$ursor B/$ell neoplasm :precursor B-acute lymphoblasticleukemia #B-*LL' atau lymphoblasticlymphoma #LBL'
2. Perip)eral B/$ell neoplasms : B-
cell chronic lymphocyticleukemiaCsmall lymphocyticlymphoma, B-cell prolymphocyticleukemia,lymphoplasmacyticCimmunocytoma,mantle cell lymphoma, follicularlymphoma, eKtranodal marginalFone B-cell lymphoma #
-
8/19/2019 referat limfoma malignum
14/26
!umber 2 Buku $3ar Ilmu 4en*akit +alam 5ilid 6
(erkembangan terakhir klasi kasi yang banyak dipakai dan diterima dibanyak pusat
kesehatan adalah formulasi praktis #Horking DormulationCHD' dan =!*LCH$E. HD
menjabarkan karakteristik klinis dengan deskriptif histopatologis, namun belum
menginformasikan jenis sel limfosit B atau T, maupun berbagai patologis klinis yang
baru. HD membagi L5$ atas derajat keganasan rendah, menengah dan tinggi yang
mencerminkan sifat agresi tas mereka. 6lasi kasi H$EC=!*L beranjak dari karakter
imunofenotip #sel B, sel T dan sel 56' dan analisa IlineageJ sel limfoma. 6lasi kasi
terakhir ini diharapkan menjadi patokan baku dan cara berkomunikasi di antara ahli
hematologi-onkologi medik.
$al yang perlu dicatat adalah 2/9 pasien L5$ menunjukkan gambaran sel limfoma
yang bermacam-macam pada satu lokasi yang sama.
-
8/19/2019 referat limfoma malignum
15/26
merupakan permulaan limfopoiesis baru yang timbul sebagai reaksi terhadap
rangsangan antigen yang tepat. $al ini dibuktikan oleh 5o ell pada tahun ) 1 dan
peneliti lain yang memperlihatkan sel limfosit kecil #matang' mampu mengadakan
perubahan morfologi #transformasi' dan berproliferasi sebagai reaksi terhadap
rangsangan lektin nabati # plant le"tin '.
0eperti sel darah lainnya, sel limfosit dalam kelenjar limfe juga berasal dari sel-sel
induk multipotensial di dalam sumsum tulang. 0el induk multipotensial pada tahap
a al bertransformasi menjadi sel progenitor limfosit yang kemudian berdiferensiasi
melalui dua jalur. 0ebagian mengalami IpematanganJ dalam kelenjar timus untuk
menjadi sel limfosit T, dan sebagian lagi menuju kelenjar limfe atau tetap berada
dalam sumsum tulang dan berdiferensiasi menjadi sel limfosit B.
*pabila ada rangsangan oleh antigen yang IsesuaiJ maka limfosit T maupun B akan
bertransformasi menjadi bentuk aktif dan berproliferasi. Limfosit T yang aktif
menjalankan fungsi respon imunitas seluler, sedangkan limfosit B aktif menjadi
imunoblas yang kemudian menjadi sel plasma yang membentuk immunoglobulin.
Terjadi perubahan morfologi yang mencolok pada perubahan ini, dimana sitoplasma
yang sedikitCkecil pada limfosit B ItuaJ menjadi bersitoplasma banyakCluas pada sel
plasma, perubahan ini terjadi pada sel limfosit B disekitar atau di dalam I "entrum
germinati7um J, sedangkan limfosit T aktif berukuran lebih besar dibanding limfosit
T ItuaJ.
(erubahan sel limfosit normal menjadi sel limfoma merupakan akibat terjadinya
mutasi gen pada salah satu sel dari sekelompok sel limfosit tua yang tengah berada
dalam proses transformasi menjadi imunoblas #terjadi akibat adanya rangsangan
imunogen'. $al yang perlu diketahui adalah proses ini terjadi di dalam kelenjar
getah bening, dimana sel limfosit tua berada diluar I "entrum germinati7um J.
Beberapa perubahan terjadi pada limfosit tua, antara lain : ukuran makin besar,
kromatin inti menjadi lebih IhalusJ, nukelolinya terlihat, protein permukaan selmengalami perubahan.
$al mendasar lain yang perlu diingat adalah bah a sel yang berubah menjadi sel
kanker seringkali tetap mempertahankan sifat IdasarJnya.
-
8/19/2019 referat limfoma malignum
16/26
tingkat mitosis yang rendah, sedangkan sel kanker dari imunoblas amat jarang
masuk ke dalam aliran darah, namun dengan tingkat mitosis yang tinggi.
2. .' 0am aran !linis 2
L5$ mempunyai gambaran klinis oleh massa intra abdominal dan intratorakal#massa mediastinum' yang sering kali disertai dengan adanya efusi pleura. (ada
anak yang lebih besar massa mediastinal ini seringkali #2/-3/9' ditemukan
khususnya pada limfoma limfoblastik sel T. @ejala yang menonjol adalah nyeri,
disfagia, sesak napas, pembengkakan daerah leher, muka dan sekitar leher, akibat
adanya obstruksi "ena ca"a superior. (embesaran kelenjar limfe #limfadenopati' di
sebelah atas diafragma meliputi leher, suprakla"ikula atau aksiler, tetapi jarang
sekali retroperitoneal. *danya pembesaran limpa dan hati menunjukkan adanya
keterlibatan sumsum tulang dan seringkali pasien menunjukkan gejala-gejalaleukemia limfoblastik akut, jarang sekali melibatkan gejala susunan saraf pusat,
kadang-kadang disertai pembesaran testis. Limfoma limfoblastik merupakan bentuk
yang berkembang secara progresif, dengan gejala yang timbul dalam aktu singkat
kurang dari satu bulan. @ambaran laboratorium biasanya masih dalam batas
normal, dengan kadar L4$ dan asam urat yang meningkat sebagai akibat adanya
tumor lisis maupun adanya nekrosis jaringan.
2. .* E"iologi dan fa!"or resi!o
!tiologi sebagian besar L5$ tidak diketahui. 5amun terdapat beberapa faktor resiko
terjadinya L5$, antara lain :
). Imunode%siensi , 2/9 kelainan herediter langka yang berhubungan dengan
terjadinya L5$ antara lain adalah se7ere "ombined immunode#"ien"* ,
.*pogamma globulinemia , "ommon 7ariable immunode#"ien"* , Wiskott-$ldri".
s*ndrome , dan ata,ia telangie"tasia . Limfoma yang berhubungan dengan
kelainan-kelainan tersebut seringkali dihubungkan pula dengan !pstein-Barr
%irus #!B%' dan jenisnya beragam, mulai dari hyperplasia poliklonal sel B hingga
limfoma monoclonal.
2. Agen Infe!sius , !B% 45* ditemukan pada /9 limfoma Burkitt endemic, dan
lebih jarang ditemukan pada limfoma Burkitt sporadik. 6arena tidak pada semua
kasus limfoma Burkitt ditemukan !B%, hubungan dan mekanisme !B% terhadap
)1
-
8/19/2019 referat limfoma malignum
17/26
terjadinya limfoma Burkitt belum diketahui. 0ebuah hipotesis menyatakan
bah a infeksi a al !B% dan factor lingkungan dapat meningkatkan jumlah
precursor yang terinfeki !B% dan meningkatkan resiko terjadinya kerusakan
genetik. !B% juga dihubungkan dengan posttransplantation l*mp.oproli8erati7e
disorders #(TL4s' dan *&40- asso"iated l*mp.omas .
3. Paparan ling!ungan dan pe!er8aan , beberapa pekerjaan yang sering
dihubungkan dengan resiko tinggi adalah peternak serta pekerja hutan dan
pertanian. $al ini disebabkan adanya paparan herbisida dan pelarut organik.
. Die" dan paparan lainn a , resiko L5$ meningkat pada orang yang
mengkonsumsi makanan tinggi lemak he ani, merokok, dan yang terkena
paparan ultra"iolet.
2. .+ Diagnosis
=i ayat penyakit dan pemeriksaan sik sangat penting, diagnosis ditegakkan
dengan biopsy, pemeriksaan sitologi cairan efusi maupun aspirasi sumsum tulang,
bila dimungkinkan dengan pemeriksaan imunologik dan sitogenik untuk
membedakan antara sel B atau sel T. 6riteria untuk masing-masing kelompok
tersebut adalah :
a. Limfoblastik sel B ditandai oleh :
). (rimernya ada di intra abdominal
2. 4itemukannya immunoglobulin mononukleal sel B pada permukaan sel dan
pertanda sel B lainnya misalnya : >4 ) -2
3. Translokasi #8 ) ', t #2 8', atau t #8 22'
. @ambaran histologist : Burkitt+s dan B limfoblastik atau undi erentiated atausmall non clea"ed
/. @ambaran L3 pada klasi kasi D*B
b. Limfoblastik sel T ditandai oleh :
). (etanda sel T positif #misal >4 3, /-8'
2. @ambaran histologi : limfoblastik
3. @ambaran L) atau L2 pada klasi kasi D*B
)
-
8/19/2019 referat limfoma malignum
18/26
. =eaksi positif dengan asam folat
/. (rimer pada kelenjar timus
Imunofenotiping
4engan pemeriksaan ini akan lebih jauh dapat mengetahui tentang L5$, khususnyadengan ditemukannya antibodi monoklonal yang dapat diidenti kasi adanya
antigen permukaan baik pada sel B maupun sel T juga pada tingkat pematangan
sel. *ntibodi tersebut digolongkan dalam "luster di'erentiation #>4'.
4engan pemeriksaan tersebut diatas L5$ pada anak dapat dikelompokkan dalam 3kelompok :
). (roliferasi 0el B yang ditandai dengan adanya immunoglobulin monoclonal dipermukaan sel
2. (roliferasi 0el T
3. (roliferasi non T M non B
(embagian ini nampaknya hampir sama pada LL*.
Sitogenik dan biologi molecular
(emeriksaan sitogenik dan biologi molecular saat ini sangat berarti dalam
membantu kita mengetahui proses L5$ lebih mendalam tetapi belum dapat
dipergunakan untuk tindakan terapi. (ada limfoma Burkitt+s sel tumor ditandai oleh
adanya translokasi pada lengan panjang kromosom 8, region N 23 M N 2 t #8 ) '#N2 N32', beberapa "ariasi lainnya t #2 8' #p)2 p2 ' dan t #8 22' #N2 N))'.
(emeriksaan lain yang diperlukan adalah pemeriksaan darah legkap, pemeriksaan
fungsi hati dan fungsi ginjal, cairan serebrospinal, asam urat, L4$, 0@ abdomen,
bone scan.
2. .- Penen"uan s"adium
(enentuan stadium sangat penting untuk diagnosis, adanya keterlibatan beberapa
jaringan limfoid serta implikasinya pada pengobatan. (enentuan stadium yang
paling banyak digunakan adalah dari !t% 5ude C.ildrens Resear". Hospital .
S!ema s"adium LNH dari S". 9ude :)ildren;s (esear$) Hospi"al
STADIUM ,A(A,TE(ISTI,
)8
-
8/19/2019 referat limfoma malignum
19/26
& Tumor tunggal ekstranodul atau tumor di daerah tunggal nodul,
kecuali di daerah mediastinum atau abdomen
&&
Tumor tunggal #ekstra nodul' dengan keterlibatan kelenjar regional
pada satu sisi diafragma pada dua atau lebih area nodul. 4ua tumor
#ekstranodul' dengan atau tanpa keterlibatan kelenjar regional.
Tumor lebih dari satu tetapi masih satu sisi dengan diafragma. Tumor
primer pada gastrointestinal #ileosekal' dengan atau tanpa
keterlibatan mesenterium.
&&&
Tumor lebih dari dua #ekstranodul' pada kedua sisi diafragma. Tumor
dua atau lebih pada satu sisi diafragma. Tumor primer di daerah
intratorakal #mediastinal, pleura, tinus'. Tumor meluas padaintraabdominal yang tidak dapat direseksi. Tumor pada paraspinal
atau epidural.
&% Tumor meluas dan penyebaran ke sumsum tulang atau susunan saraf pusat.
!umber 2 Buku $3ar I+$I Hematologi Onkologi $nak
2. . Pengo a"an
L5$ khususnya limfoma limfoblastik sel T seringkali disertai dengan berbagai
komplikasi, untuk itu dibutuhkan pengelolaan secepatnya. 0ebelum pengobatan
dengan kemoterapi harus diperhatikan terlebih dahulu problem jalan napas,
pembuluh darah dan gangguan metabolik yang ada.
(emberian alupurinol, hidrasi yang cukup dan alkalinasi urin perlu segera diberikan
pada pasien dengan tumor yang cukup luas untuk mencegah terjadinya nefropati
akibat lisis tumor yang seringkali terjadi pada limfoma limfoblastik sel T.
2.< Pen a!i" )odg!in;s 2
0ampai saat ini masih belum diketahui dengan jelas etiologi maupun patologi
penyakit $odgkin+s, namun diakui bah a banyak diantara anak dengan penyakit
$odgkin+s yang mampu bertahan hidup dalam beberapa tahun.
-
8/19/2019 referat limfoma malignum
20/26
2.
-
8/19/2019 referat limfoma malignum
21/26
ditemukan adanya el !eed Sternberg yang spesi k yang merupakan sel limfoid
yang besar dengan banyak nucleus yang mengelilingi nuclei sehingga memberikan
gambaran seperti halo.
6lasi kasi patologi yang diterima secara umum adalah klasi kasi dari =ye yang
membagi penyakit $odgkin+s menjadi subtipe :
). Limfositik predominanCL(
2. 0el campuranC
3. 4eplesi limfositikCL4
. 5odul sklerosisC50
(rognosis dari tiga yang pertama berhubungan dengan perbandingan antara sel
limfosit abnormal dengan sel normal.
6lasi kasi H$E :
). Nodular L*mp.o"*te predominan"e Hodgkin L*mp.oma #5odular L($L' : saat ini
dikenal sebagai indolent B-"ell non Hodgkin L*mp.oma dan bukan true Hodgkin
+isease . Tipe ini mempunyai sel limfosit dan histiosit, >4 2 positif tetapi tidak
memberikan gambaran sel =eed 0tenberg.
2. Classi" Hodgkin L*mp.oma : L*mp.o"*te ri". , Nodular s"lerosis , &i,ed
"ellurarit* , L*mp.o"*te depleted .
2.
-
8/19/2019 referat limfoma malignum
22/26
merupakan re;eksi dari akti"itas yang meningkat di system retikuloendotelial
#misalnya laju endap darah yang meningkat, kadar serum feritin, kadar serum
tembaga' dipergunakan untuk menge"aluasi perjalanan penyakit setelah
terdiagnosis. *nemia yang timbul merupakan deplesi dari imobilisasi Fat besi yang
terhambat ini menunjukkan adanya penyakit yang telah meluas. *nemi hemolitikpada penyakit $odgkin+s menggambarkan tes >oomb positif menunjukkan adanya
retikulosis dan normoblastik hyperplasia dari sumsum tulang.
Per andingan !linis Limfoma Hodg!in dan Non Hodg!in )
,ara!"eris"i! Limfoma Hodg!in
Limfoma Non Hodg!in
Lo5 gradeIn"ermedia"e7)i
g) grade
Tempat asal 5odal !kstranodal #) 9' !kstranodal #3 9'
4istribusi nodal 0entripetal #aksial' 0entrifugal 0entrifugal
(enyebaran nodal >ontiguous 5oncontiguous 5oncontiguous
6eterlibatan 00( Aarang #O )9' Aarang #O )9' Aarang #O ) 9'
6eterlibatan hepar Aarang 0ering #7 / 9' Aarang
6eterlibatansumsum tulang
Aarang #O ) 9' 0ering #7 / 9' Aarang #O 2 9'
6eterlibatansumsum tulangmempengaruhiburuknyaprognosis
?a Tidak ?a
0embuh dengankemoterapi
?a Tidak ?a
!umber 2 Buku $3ar Ilmu 4en*akit +alam 5ilid 6
Per edaan !linis an"ara PH dan LNH
Pen a!i" Hodg!in Limfoma Non Hodg!in
22
-
8/19/2019 referat limfoma malignum
23/26
Lebih sering terlokalisasi ke satukelompok kelenjar getah bening aksial#ser"ikalis, mediastinum, paraaorta'
Lebih sering mengenai banyak kelenjarperifer
(enyebaran teratur ke jaringan sekitar (enyebaran nonkontagiosa
6elenjar mesenterium dan cincinaldeyer jarang terkena
>incin aldeyer dan kelenjarmesenterium sering terkena
Aarang mengenai system diluar kelenjargetah bening
0ering mengenai system di luar kelenjargetah bening
!umber 2 Buku $3ar 4atologi olume 6
2.
-
8/19/2019 referat limfoma malignum
24/26
S"adium pen a!i" Hodg!in;s erdasar!an !lasi%!asi Ann Ar or 2
STADIUM
,ETE(AN0AN
&(embesaran kelenjar limfe regional tunggal atau pembesaran organekstra limfatik tunggal atau sesisi
&&(embesaran kelenjar limfe regional dua atau lebih yang masih sesisidengan diafragma atau pembesaran organ ekstralimfatik satu sisi ataulebih yang masih sesisi dengan diafragma.
&&&(embesaran kelenjar limfe pada kedua sisi diafragma disertai denganpembesaran limpa, atau pembesaran organ ekstra limfatik sesisi ataukedua sisi
&%(embesaran organ ekstralimfatik dengan atau tanpa pembesaran
kelenjar limfe!umber 2 Buku $3ar I+$I Hematologi Onkologi $nak
2.
-
8/19/2019 referat limfoma malignum
25/26
BAB III
,ESIMPULAN
Limfoma maligna adalah keganasan primer jaringan limfoid yangbersifat padat. (enyakit ini dibagi dalam dua golongan besar, yaitu penyakit
$odgkin #($' dan limfoma non-$odgkin #L5$'. Limfoma non-$odgkin pada dasarnya
merupakan keganasan sel limfosit. 6eduanya memiliki gejala yang mirip.
(erbedaannya dibedakan berdasarkan pemeriksaan patologi anatomi dimana pada
($ ditemukan sel =eed 0ternberg, dan sifat L5$ lebih agresif. Limfoma merupakan
penyakit keganasan yang sering ditemukan pada anak, hampir sepertiga dari
keganasan pada anak setelah leukemia dan keganasan susunan saraf pusat. *ngka
kejadian limfoma non $odgkin+s tertinggi pada umur -) tahun dan jarangdijumpai pada usia diba ah 2 tahun. Laki-laki lebih sering bila dibandingkan anita
dengan perbandingan 2,/ : ). *ngka kejadian penyakit $odgkin+s mempunyai kur"a
bimodal yang khas baik pada laki-laki maupun pada perempuan, dengan salah satu
puncaknya pada usia )/-3 tahun yang diikuti dengan puncak lainnya pada usia /-
// tahun.
ntuk mendapatkan hasil pengobatan yang baik perlu adanya
pendekatan multidisiplin segera setelah didiagnosis. Daktor yang berpengaruh
terhadap hasil pengobatan diantaranya adalah umur pasien, psikologi, stadium
penyakit dan gejala sisa pengobatan. (engobatan yang diberikan diharapkan
mampu memberikan penyembuhan untuk jangka panjang, dengan disease free
sur"i"al #4D0' yang seimbang dengan resiko pengobatan yang paling rendah.
(rotokol pengobatan pada anak saat ini hanya menggunakan kemoterapi saja
kadang-kadang dengan hanya memberikan dosis rendah radiasi pada daerah yang
terbatas.
2/
-
8/19/2019 referat limfoma malignum
26/26
DA4TA( PUSTA,A
). 0udoyo, *ru. H, dkk. 2 . Buku $3ar Ilmu 4en*akit +alam Edisi 9 5ilid 6 .
Aakarta : 4epartemen &lmu (enyakit 4alam D6 &.
2. (ermono, Bambang $., dkk. 2 1. Buku $3ar Hematologi-Onkologi $nak . Aakarta : &katan 4okter *nak &ndonesia.
3. Barata idjaja, 6arnen, dkk. 2 . Imunologi +asar Edisi Kedelapan . Aakarta :Balai (enerbit D6 &.
. 6umar, =obbins. 2 . Buku $3ar 4atologi Edisi : olume 6 . Aakarta : !@>.