refarat obgyn hpp
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Refarat Obgyn HPP
1/27
Menurut Kementerian Kesehatan RI tahun 2010, tiga faktor utama kematian
ibu melahirkan adalah perdarahan (28%), eklampsia (2%), dan infeksi (11%)!
"ahun 200# $umlah kematian ibu karena perdarahan postpartum di Rumah akit di
Indonesia seban&ak '1 kasus dari 8!212 kasus perdarahan postpartum, tahun 200
seban&ak kasus dari '!' kasus perdaraan postpartum!(*epkesRI, 200')
+erdarahan postpartum merupakan pembunuh &ang potensial diseluruh
dunia! +eningkatan perdarahan postpartum diindikasikan karena peningkatan angka
seksio aesaria, obesitas maternal dan multiparitas! -./ memperkirakan
perdarahan postpartum merupakan 2#% dari kematian maternal di dunia!
+erdarahan postpartum pen&ebab kematian ibu pada egara berkembang!
+erbaikan pela&anan kesehatan untuk pela&anan persalinan dalam rangka
penegahan dan penatalaksanaan perdarahan postpartum adalah langkah &ang
esensial dalam penapaian M*s #!(3handraharan, 2012)
lebih dari setengah dari seluruh kematian maternal ter$adi dalam 2 $am setelah
persalinan, pada umumn&a akibat perdarahan hebat! *iperkirakan bah4a 10!000
4anita meninggal akibat perdarahan postpartum setiap tahunn&a atau 1 kematian
tiap menit! (-illiam ! +! .erbert, 200) ! '580 % pen&ebab perdarahan postpartum adalah
atonia uteri! (Rath, 2006)! *i 7merika tara perdarahan postpartum &ang melebihi 1000
ter$adi pada 2,6 5 , % dari seluruh persalinan!(Kathleen M!7nton&, 201)
-
8/16/2019 Refarat Obgyn HPP
2/27
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
eara tradisional, perdarahan postpartum didefinisikan sebagai kehilangan
#00 ml atau lebih darah setelah selesain&a kala persalinan! .al ini menimbulkan
masalah karena separuh perempuan &ang melahirkan per9aginam mengeluarkan
darah dalam $umlah sebesar itu, bahkan lebih, $ika diukur eara kuantitatif!
+rithard dkk, tahun (162) menggunakan metode pengukuran &ang akurat dan
ditemukan bah4a sekitar # persen 4anita &ang melahirkan eara per9aginam
mengeluarkan darah lebih dari 1000 ml! Mereka $uga melaporkan bah4a hasil
perkiraan kehilangan darah umumn&a setengah dari 9olume kehilangan darahsebenarn&a! Karena itu, perkiraan kehilangan darah &ang melebii #00 ml harus
di4aspadai sebagai ibu &ang mengalami kehilangan darah &ang berlebihan! (3unningham,
2010)
+erdarahan postpartum &ang ter$adi 2 $am pertama setelah melahirkan
disebut perdarahan postpartum primer, 80 % pen&ebab utaman&a adalah atonia
uteri kemudian sisa plasenta, koagulopati dan in9ersio uteri! (3ind& -, 2012)
sedangkan perdarahan postpartum lan$ut didefinisikan sebagai perdarahan
postpartum &ang ter$adi setelah 2 $am sampai 12 minggu setelah pelahiran! eara
klinis perdarahan uterus &ang mengkha4atirkan dalam 1 sampai 2 minggu
postpartum mungkin ter$adi pada 1 persen 4anita! +erdaraan tersebut lebih sering
ter$adi akibat in9olusi abnormal tempat perlekatan plasenta &ang kadang5kadang
disebabkan retensio sisa plasenta!(3unningham, 2010)
B. Klasifikasi1. Perdarahan postpartum primer
+erdarahan &ang ter$adi 2 $am pertama setelah melahirkan! +en&ebabn&a
80% kasus disebabkan oleh atonia uteri, sisa plasenta, &ang +ada 20% kasus
disebabkan oleh laserasi traktus genital, solusio plasenta! +erdarahan postpartum
primer lebih mungkin ter$adi setelah persalinan lama, distensi uterus &ang berlebihan
(kehamilan multiple atau polihidramnion)!(*ean lude, 2006)
2. Perdarahan postpartum sekunder
+erdarahan &ang ter$adi setelah 2 $am anak lahir sampai 12 minggu setelah
melahirkan! :iasan&a pada hari ke 851 postpartum! +erdarahan postpartum
sekunder $arang menimbulkan kematian namun menimbulkan komplikasi &ang
-
8/16/2019 Refarat Obgyn HPP
3/27
mempengaruhi kesehatan ibu! +en&ebab &ang sering dari perdarahan postpartum
sekunder ini dapat berupa sisa produk konsepsi, infeksi dan subin9olusi tempat
tertanamn&a plasenta! +erdarahan postpartum sekunder ter$adi pada 15% dari
semua kelahiran!(*ean lude, 2006)
. !tiolo"i
+erdarahan postpartum dianggap sebagai kelainan atau gangguan dari satu
atau lebih empat proses dasar (empat ") &aitu ; tonus, $aringan (tissue), trauma dan
thrombin! +erdarahan ter$adi karena rahim tidak dapat berkontraksi ukup baik untuk
menghentikan pendarahan di tempat implantasi plasenta! "ertahann&a produk
konsepsi atau darah, dan trauma $alan lahir dapat men&ebabkan kehilangan darah
&ang ban&ak, terutama $ika tidak segera diidentifikasi! Kelainan koagulasi dapat
men&ebabkan kehilangan darah &ang berlebihan dan dapat memperberat kelainan
proses sebelumn&a!( 7nderson
-
8/16/2019 Refarat Obgyn HPP
4/27
"abel 2! pen&ebab perdarahan postpartum
(umber ; 7nderson
-
8/16/2019 Refarat Obgyn HPP
5/27
ter$adin&a atonia uteri! elain itu ras 7sia atau .ispanik $uda dilaporkan beresiko
untuk ter$adin&a atonia uteri! (3ind& -, 2012)
2! Tissue (
-
8/16/2019 Refarat Obgyn HPP
6/27
bisa ter$adi seara spontan, akibat ibu tidak mampu menahan menge$an sebelum
ser9iks terbuka lengkap! -alaupun $arang, eksplorasi uterus seara manual maupun
menggunakan alat bisa men&ebabkan kerusakan pada ser9iks! *an $uga meskipun
$arang sekali, ser9iks diiris dengan senga$a pada arah $am 2 dan atau arah $am 10
untuk membantu persalinan pada kepala $anin &ang tertahan pada persalinan
sungsang (Duhrssen incision)!>aserasi dinding 9agina seringkali berkaitan dengan persalinan per9aginam
dengan tindakan, namun bisa $uga ter$adi seara spontan, terutama $ika terdapat
presentasi tangan dan kepala! *apat ter$adi pada manipulasi dalam menangani
distosia bahu, dan sering ter$adi pada daerah &ang berada diatas spina ishiadika!
Brekuensi laserasi dinding 9agina dan ser9iks telah menurun dalam beberapa tahun
terakhir karena berkurangn&a penggunaan forsep midpel9is, dan terutama, prosedur
pemutaran midpel9is! :eberapa faktor resiko akan ter$adin&a trauma $alan lahir
antara lain ;
• +elahiran forsep atau 9akum
• Malpresentasi
• Makrosomia
• =pisiotom& khususn&a mediolateral
• +artus presipitatus
•
7da tindakan erlage sebelumn&a• *istosia bahu (3ind& -, 2012)
! "rombin
Kelainan koagulasi sangat $arang sebagai pen&ebab dari perdarahan postpartum
dan biasan&a telah teridentifikasi sebelum persalinan! Kelainan ini diantaran&a
idiopatik trombositopenia purpura (I"+), trombotik trombositopenia purpura(""+),
von willebrand desease, dan hemophilia!+ada periode postpartum a4al, gangguan sistem koagulasi dan trombosit $arang
menimbulkan perdarahan hebat, hal ini menegaskan peranan efisiensi kontraksi dan
retraksi uterus dalam menegah perdarahan! *eposisi fibrin pada daerah
penanaman plasenta serta bekuan didalam pembuluh darah memegang peranan
penting dalam beberapa $am dan beberapa hari setelah persalinan, dan
abnormalitas &ang ter$adi bisa men&ebabkan late HPP atau memiu perdarahan
akibat sebab lain, &ang paling sering adalah trauma!"rombositopeni bisa berhubungan dengan pen&akit &ang telah ada sebelumn&a,
ataupun akibat kelainan fungsi dari trombosit! ebagian besar merupakan pen&akit
&ang telah diderita, 4alaupun kadang tidak terdiagnosis sebelumn&a!
-
8/16/2019 Refarat Obgyn HPP
7/27
7bnormalitas sistem pembekuan &ang telah ada sebelumn&a, seperti
hipofibrinogenemia bisa ter$adi, namun kelainan &ang didapat lebih problematik! *I3
berkaitan dengan solusio plasenta, sindrom .=>>+, kematian intrauterin, emboli air
ketuban, dan sepsis bisa ter$adi! Koagulopati akibat pengeneran bisa ter$adi setelah
perdarahan postpartum hebat dan resusitasi dengan kristaloid dan +R3!( 7nderson
-
8/16/2019 Refarat Obgyn HPP
8/27
!. Dia"nosis*iagnosis perdarahan postpartum dimulai dari penentuan $umlah perdarahan dan
pemeriksaan untuk menentukan pen&ebab! *iagnosis biasan&a $elas, ter$adi
kehilangan darah &ang ban&ak sebelum plasenta lahir (perdarahan kala III) atau
pengeluaran plasenta! etelah plasenta lahir, darah dapat membeku didalam uterus
dan tidak keluar sehingga fundus naik pada palpasi abdomen dan $ika kontraksi
dirangsang, uterus berkontraksi dan bekuan darah terdorong keluar! +erdarahan
enderung intermitten, karena uterus berkontraksi seara periodik!
"etapi bila perdarahan sedikit dalam 4aktu lama, tanpa disadari penderita telah
kehilangan ban&ak darah sebelum ia tampak puat! adi serta pernapasan men$adilebih epat dan tekanan darah menurun! eorang 4anita hamil &ang sehat dapat
kehilangan darah seban&ak 10% dari 9olume total tanpa mengalami ge$ala5ge$ala
klinik? ge$ala5ge$ala baru tampak pada kehilangan darah 20%!
-
8/16/2019 Refarat Obgyn HPP
9/27
*ua metode penegahan &ang dian$urkan dalam mengurangi perdarahan
postpartum akibat atonia uteri adalah mana$emen aktif kala III dan melahirkan
plasenta eara spontan setelah persalinan dengan seksio aesarea!
+enatalaksanaan kala III persalinan &ang epat dan tepat merupakan salah satu ara
terbaik untuk menurunkan angka kematian ibu, dimana dapat menurunkan angka
ke$adian perdarahan postpartum sebesar 8%! "u$uan mana$emen aktif kala III
adalah untuk menghasilkan kontraksi uterus &ang lebih efektif sehingga dapat
memperpendek 4aktu kala tiga dan mengurangi kehilangan darah! Mana$emen aktif
kala III terdiri dari ; ( 7nderson
-
8/16/2019 Refarat Obgyn HPP
10/27
3ara &ang terbaik untuk menegah ter$adin&a perdarahan postpartum adalah
memimpin kala II dan kala III persalinan sesuai dengan prosedur pela&anan asuhan
persalinan normal! 7pabila persalinan dia4asi oleh seorang dokter spesialis obstetrik
dan ginekologi ada &ang mengan$urkan untuk memberikan suntikan ergometrin
seara ID setelah anak lahir, dengan tu$uan untuk mengurangi $umlah perdarahan
&ang ter$adi! (-ikn$osastro ., 2002)
+enanganan umum pada perdarahan postpartum; (-ikn$osastro ., 2002)
• Ketahui dengan pasti kondisi pasien se$ak a4al (saat masuk)!
• +impin persalinan dengan mengau pada persalinan bersih dan aman
(termasuk upa&a penegahan perdarahan postpartum)!
• >akukan obser9asi ketat pada 2 $am pertama pasa persalinan (di ruang
persalinan) dan lan$utkan pemantauan ter$ad4al hingga $am berikutn&a (di
ruang ra4at gabung)!
• elalu siapkan keperluan tindakan ga4at darurat!
• egera lakukan penlilaian klinik dan upa&a pertolongan apabila dihadapkan
dengan masalah dan komplikasi!
• 7tasi s&ok!
• +astikan kontraksi berlangsung baik (keluarkan bekuan darah, lakukan pi$atan
uterus, berikan uterotonika 10 I IM dilan$utkan infus 20 I dalam #00@R> dengan 0 tetesan permenit!
• +astikan plasenta telah lahir dan lengkap, eksplorasi kemungkinan robekan
$alan lahir!
• :ila perdarahan terus berlangsung, lakukan u$i beku darah!
• +asang kateter tetap dan lakukan pemantauan input-output airan!
• 3ari pen&ebab perdarahan dan lakukan penanganan spesifik!
Penatalaksanaana. Tonus
7tonia uteri merupakan pen&ebab paling umum dari perdarahan postpartum
karena hemostasis berhubungan dengan lepasn&a plasenta dari tempat
implantasin&a &ang begantung pada kontraksi dari miometrium! "atalaksana a4al
dari atonia dapat dengan kompresi uterus bimanual dan masase uterus, diikuti
dengan pemberian obat5obat &ang menimbulkan kontraksi uterus! (3unningham, 2010, 7nderson
-
8/16/2019 Refarat Obgyn HPP
11/27
1! Masase terus
7liran darah &ang epat setelah melahirkan plasenta harus di4aspadai oleh
dokter untuk melakukan kompresi bimanual uterus!
-
8/16/2019 Refarat Obgyn HPP
12/27
setelah pemberian intra muskuler! /bat ini diberikan seara intra muskuler dengan
dosis 0,2# mg &ang dapat diulang setiap # menit hingga dosis maksimum 1,2# mg!
+reparat ini men&ebabkan 9asospasme perifer dan dapat mengeksaserbasi
hipertensi! Ia dapat men&ebabkan mual, muntah dan sebaikn&a tidak digunakan
pada pasien dengan hipertensi! (3unningham, 2010)
3arboprost adalah sintetik dari prostaglandin B25alfa! *iberikan intramuskular
atau intramiometrial dengan dosis 0,2# mg dan dapat diulang setiap 1# menit hingga
dosis maksimal 2 mg! 3arboprost merupakan agen efektif untuk meningkatkan tonus
uterus namun memiliki efek samping prostaglandin termasuk mual, muntah, diare,
sakit kepala, hipertensi dan bronkospasme akibat kontraksi otot polos! dan 00 Eg per rektal! =fek samping utama dari
-
8/16/2019 Refarat Obgyn HPP
13/27
misoprostol adalah menggigil dan demam &ang bergantung dengan dosis! (3unningham,
2010)
+ada saat ini, tetap misoprostol sebagai agen lini ketiga dalam pengelolaan
perdarahan postpartum! :ia&a rendah dan stabilitas obat (tidak memerlukan
pendinginan) membuatn&a sangat menarik untuk digunakan di negara berkembang!
(-illiam ! +! .erbert, 200)
/9erdistensi uterus, baik absolut maupun relatif, merupakan faktor resiko
ma&or ter$adin&a atonia uteri! /9erdistensi uterus dapat disebabkan oleh kehamilan
ganda, $anin makrosomia, polihidramnion atau abnormalitas $anin (misal hidrosefalus
berat), kelainan struktur uterus atau kegagalan untuk melahirkan plasenta ataudistensi akibat akumulasi darah di uterus baik sebelum maupun sesudah plasenta
lahir!(3unningham, 2010)
"abel 6! "erapi obat5obatan untuk perdarahan postpartum!(-illiam ! +! .erbert, 200)
Jenis o$at Dosis !fek sampin" Kontraindikasi
,ksitosin
10 unit IM@# unit ID bolus
10520 unit@liter
:iasan&a tidakada
Kontraksi &angsakitMual, muntah(intoksikasi air)
.ipersensitifitasterhadap obat
-etiler"onoinmaleat
0,2# mg IM@0,12# mg IDdiulang tiap #menit biladiperlukanMaksimum #dosis
• Dasospasme
perifer
• .ipertensi
• Mual
• Muntah
• .ipertensi
• .ipersensitifitas
terhadap obat
ar$oprost%1/0meth#lP'2 alpha&
0,2# mg IM@diulangi tiap1# menit biladiperlukanMaksimum 8dosis!
Flushing , diare,mual, muntah,bronkospasme,lemah, desaturasi/2!
• +en&akit $antung,
paru, gin$al maupunhati!
• .ipersensiti9itas
terhadap obat
asopresin 20 unitdiairkandalam 100 a3l (0,2
unit@ml)!untikkan 1 ml
• .ipertensi akut
• :ronkospasme
• Mual, muntah
• Kram perut
• 7ngina, 9ertigo
• !oronary artery
disease
• .ipersensitifitas
terhadap obat
-
8/16/2019 Refarat Obgyn HPP
14/27
pada tempatperdarahan.indari in$eksiintra9askuler
• akit kepala
• Kematian dengan
in$eksi ID!
>emahn&a kontraksi miometrium merupakan akibat dari kelelahan karena
persalinan lama atau persalinan dengan tenaga besar, terutama bila mendapatkan
stimulasi! .al ini dapat pula ter$adi sebagai akibat dari inhibisi kontraksi &ang
disebabkan oleh obat5obatan, seperti agen anestesi terhalogenisasi, nitrat, obat5obat
antiinflamasi nonsteroid, magnesium sulfat, beta5simpatomimetik dan nifedipin!
+en&ebab lain &aitu plasenta letak rendah, toksin bakteri (korioamnionitis,
endomiometritis, septikemia), hipoksia akibat hipoperfusi atau uterus ou9elaire
pada solusio plasenta dan hipotermia akibat resusitasi masif! *ata terbaru
men&ebutkan bah4a grandemultiparitas bukan merupakan faktor resiko independen
untuk ter$adin&a perdarahan postpartum (3unningham, 2010)
+erdarahan &ang berlan$ut setelah pemberian oksitosin berkali5kali mungkin
berasal dari laserasi saluran genitalia &ang tidak terdeteksi, termasuk, pada
beberapa kasus, ruptur uteri! *engan demikian, apabila perdarahan menetap,
$angan sia5siakan 4aktu untuk mengendalikan perdarahan &ang sembarangan!
+enatalaksanaan berikut harus segera dimulai ; (3unningham, 2010)
1! >akukan kompresi uterus bimanual ( ambar 1)
2! 3ari bantuan F
! Mulai transfusi darah! olongan darah setiap pasien kebidanan harus
diketahui, bila mungkin sebelum persalinan, dan dilakukan u$i 3oombs
tidak langsung untuk mendeteksi antibodi eritrosit! 7pabila &ang terakhir
ini negatif, maka penookan5silang (cross-match) darah tidak diperlukan!
+ada keadaan darurat &ang ekstrim, dapat diberikan darah Gdonor
uni9ersalG golongan / Rh5negatif!
! >akukan eksplorasi rongga uterus seara manual untuk menari retensi
sisa plasenta atau laserasi!
#! >akukan inspeksi men&eluruh terhadap ser9iks dan 9agina!
! +asang kateter intra9ena kaliber besar kedua sehingga kristaloid dan
oksitosin dapat diberikan bersama dengan transfusi darah!
'! +asang kateter Bole& untuk memantau pengeluaran urin, &angmerupakan parameter &ang baik untuk perfusi gin$al!
-
8/16/2019 Refarat Obgyn HPP
15/27
*engan transfusi serta kompresi uterus seara manual dan oksitosin
intra9ena seara simultan, tindakan lain $arang diperlukan! :ila masih ter$adi atonia,
mungkin mengharuskan dilakukann&a histerektomi sebagai tindakan pen&elamatan
n&a4a! 3ara lain, ligasi arteri uterina, ligasi arteri iliaka interna, atau embolisasi
angiografik! (3unningham, 2010)
! "ampon uterus
"ampon uterus sangat efektif pada sebgian besar pasien dengan atonia uteri
dan perdarahan pada segmen ba4ah uterus! epertin&a tindakan ini bermanfaat
sebagai langkah sementara untuk mengatasi perdarahan, akan tetapi bila usaha
tampon uterus tidak ada respon, persiapan untuk laparatomi perlu dilakuakan $ika
perlu dilakukan histerektomi! "ampon uterus dapat dilakukan dengan tampon
balon bakri!
ambar 2! "ampon uterus dengan tampon balon bakri
$. Trauma1! In9ersio teri!
In9ersio total uterus setelah $anin lahir hampir selalu disebabkan oleh
tarikan kuat terhadap tali pusat &ang melekat ke plasenta &ang tertanam di fundus!
+lasenta akreta mungkin berperan, 4alaupun in9ersio uteri dapat ter$adi meski
plasenta tidak terlalu lekat! *iagnosis ditegakkan dengan teraban&a ekungan mirip
ka4ah melalui abdomen dan pada palpasi melalui 9agina teraba dinding fundus di
segmen ba4ah dan ser9iks! e$umlah langkah perlu dilakukan segera dan seara
simultan ; (3unningham B, 2010? 7nderson
-
8/16/2019 Refarat Obgyn HPP
16/27
! ebaikn&a dipasang dua sistem infus intra9ena, dan pasien diberi
larutan Ringer laktat dan darah untuk mengatasi hipo9olemia!
d! 7pabila masih melekat, plasenta $angan dilepas sampai sistem infus
terpasang, airan dialirkan, dan anestesi sebaikn&a halotan atau
enfluran telah diberikan! /bat tokolitik misaln&a terbutalin, ritodrin, atau
magnesium sulfat dilaporkan berhasil digunakan untuk relaksasi uterus
dan reposisi!
e! etelah plasenta dikeluarkan, telapak tangan diletakkan di bagian
tengah fundus dengan $ari terekstensi untuk mengidentifikasi tepi5tepi
ser9iks! Kemudian dilakukan tekanan dengan tangan sehingga fundus
terdorong ke atas melalui ser9iks!
f! egera setelah uterus dikembalikan ke posisi normaln&a, obat &ang
digunakan untuk relaksasi dihentikan dan seara bersamaan pasien
diberi oksitosin agar uterus berkontraksi sementara operator
mempertahankan fundus dalam posisi normal!
etelah uterus berkontraksi dengan baik, operator harus terus memantau
uterus melalui 9agina untuk menari tanda5tanda in9ersio lebih lan$ut! 7pabila uterus
tidak dapat direposisi dengan manipulasi 9agina karena adan&a inin konstriksi
&ang tebal, 4a$ib dilakukan laparatomi! (3unningham B, 2010? 7nderson aserasi
dan hematoma &ang diakibatkan trauma $alan lahir dapat men&ebabkan kehilangan
darah &ang signifikan, hal ini dapat diatasi dengan mengatasi hemostasis seara
epat dan akurat!
-
8/16/2019 Refarat Obgyn HPP
17/27
! >aserasi Dagina!
>aserasi terbatas &ang mengenai sepertiga tengah atau atas 9agina tetapi
tidak berkaitan dengan laserasi perineum atau ser9iks! >aserasi ini biasan&a
longitudinal dan sering ter$adi akibat edera &ang melibatkan tindakan forsep atau
9akum, tetapi dapat $uga ter$adi pada pelahiran spontan! >aserasi ini sering meluas
dalam menu$u $aringan di ba4ahn&a dan dapat menimbulkan perdarahan bermakna
&ang biasan&a dapat diatasi dengan pen$ahitan &ang tepat! >aserasi ini mungkin
terle4atkan keuali apabila dilakukan inspeksi &ang ermat terhadap 9agina bagian
atas! >aserasi dinding anterior 9agina &ang terletak dekat uretra sering ter$adi!
7pabila laserasin&a ukup besar sehingga diperlukan perbaikan, dapat ter$adi
kesulitan berkemih sehingga perlu dipasang kateter terfiksasi! (3unningham, 2010)
! 3edera >e9ator 7ni!
3edera ini ter$adi akibat peregangan berlebihan $alan lahir! erat5serat otot
terpisah dan berkurangn&a tonus serat5serat ini mungkin dapat mengganggu fungsi
diafragma panggul! (3unningham, 2010)
#! 3edera +ada er9iks!
er9iks mengalami laserasi pada lebih dari separuh pelahiran per 9aginam!
ebagian besar laserasi ini berukuran kurang dari 0,# m! Robekan ser9iks &ang
dalam dapat meluas ke sepertiga atas 9agina! 3edera ini kadang5kadang ter$adi
setelah rotasi forseps &ang sulit atau pelahiran &ang dilakukan pada ser9iks &ang
belum membuka penuh dengan daun forseps terpasang pada ser9iks! Meski $arang,
robekan ser9iks dapat meluas ke segmen ba4ah uterus dan arteri uterina serta
abang5abang besarn&a dan bahkan ke peritoneum! Robekan ini mungkin sama
sekali tidak diperkirakan, tetapi umumn&a bermanifestasi sebagai perdarahan
eksternal &ang deras atau pembentukan hematom! Robekan luas di rongga 9agina
harus dieksplorasi seara hati5hati! 7pabila ada keurigaan perforasi peritoneum,
atau perdarahan retro atau intraperitoneum, perlu dipertimbangkan laparotomi! +ada
edera separah ini, eksplorasi intrauterin untuk menari kemungkinan ruptur $uga
harus dilakukan! :iasan&a diperlukan perbaikan seara bedah, serta anestesi &ang
efektif, transfusi darah dalam $umlah besar, dan asisten &ang akap! (3unningham, 2010)
-
8/16/2019 Refarat Obgyn HPP
18/27
ambar ! Repair robekan ser9iks!(3ind& -, 2012)
Robekan ser9iks &ang dalam memerlukan perbaikan bedah! Disualisasi paling
$elas diperoleh apabila asisten melakukan tekanan kuat pada uterus ke arah ba4ah
sementara operator menarik bibir5bibir ser9iks dengan forseps o9um atau spons!
Karena perdarahan biasan&a datang dari sudut atas luka, maka $ahitan pertama
dipasang tepat di atas sudut dan diarahkan ke operator! >aserasi 9agina &ang
men&ertai dapat ditampon dengan kassa untuk menghambat perdarahan, sementara
dilakukan perbaikan laserasi ser9iks! *apat digunakan $ahitan interrupted atau $elu$ur
dengan benang &ang dapat diserap!(3unningham, 2010)
! .ematom +uerperium!
Insidensi hematom puerperium diketahui berkisar dari 1 per 00 sampai 1 per
1000 pelahiran! uliparitas, episiotomi, dan pelahiran dengan forseps merupakan
faktor resiko &ang paling sering terkait! amun, pada ban&ak kasus lain, hematom
ter$adi setelah edera pembuluh tanpa laserasi $aringan superfisial! .al ini dapat
ter$adi pada pelahiran spontan atau dengan tindakan! Kadang5kadang hematom
terbentuk belakangan! .ematom masa nifas ini dapat diklasifikasikan sebagai
hematom 9ul9a, 9ul9o9agina, para9agina, atau retroperitoneal! .ematom 9ul9a
paling sering melibatkan abang5abang arteri pudenda, termasuk arteri labialis
posterior, perineneum lateralis, atau rektalis posterior! (3unningham, 2010) .ematom
subperitoneum dan supra9agina lebih sulit diterapi! .ematom $enis ini dapat
die9akuasi dengan insisi perineum, tetapi apabila ter$adi hemostasis komplit, &ang
sulit diapai dengan insisi, disarankan tindakan laparotomi! (3unningham, 2010)
-
8/16/2019 Refarat Obgyn HPP
19/27
=mbolisasi angiografik! "eknik ini populer untuk mengatasi hematoma
puerperium &ang parah! "eknik ini dapat digunakan seara primer, atau biasan&a
apabila hemostasis dengan metode bedah gagal! 7l9areH dan rekan (1662) serta
.su dan -an (1668) telah mengulas berbagai indikasi untuk embolisasi angiografik
dan melaporkan kasus5kasus &ang menerapkan teknik ini! (3unningham, 2010)
'! Ruptur teri!
Insidensi ruptur uteri mungkin ukup ber9ariasi antar institusi! -alaupun
frekuensi ruptur uteri dari semua kausa mungkin tidak ban&ak menurun selama
beberapa dekade terakhir, namun etiologi ruptur telah ukup ban&ak berubah dan
hasil akhirn&a sudah $auh lebih baik! Kausa tersering ruptur uteri adalah terpisahn&a
$aringan parut dari seksio sesarea sebelumn&a! .al ini meningkat karena timbuln&a
keenderungan untuk melakukan partus perobaan pada kehamilan dengan ri4a&at
seksio sesarea! Baktor predisposisi ruptur uteri lain &ang sering di$umpai adalah
ri4a&at manipulasi atau operasi traumatik misaln&a kuretase, perforasi, atau
miomektomi! +ada pemeriksaan dalam (vaginal touche), kadang5kadang kita dapat
meraba robekan di dinding uterus &ang dapat dile4ati oleh $ari untuk menapai
rongga peritoneum! "idak terdeteksin&a robekan bukan berarti bah4a tidak ter$adi
ruptur uteri! (3unningham, 2010)
*. `Tissue %Jarin"an&
ebagian perdarahan selama kala III akibat terpisahn&a sebagian plasenta
seara transien tidak dapat dihindari! e4aktu plasenta terlepas, darah dari tempat
implantasi mungkin langsung keluar melalui 9agina (meanisme Duncan) atau
tertutup di balik plasenta dan membran (meanisme "chult#e) sampai plasenta lahir!
ba
ambar ! a! .ematom Dul9a,
b! .ematom retroperitoneal, !
.ematom 9agina! (3ind& -, 2012)
-
8/16/2019 Refarat Obgyn HPP
20/27
-
8/16/2019 Refarat Obgyn HPP
21/27
diberikan dengan dosis 512 dan dapat bermanfaat segera sebelum inter9ensi
bedah pada pasien5pasien dengan dengan hasil tes koagulasi &ang abnormal!
+enggunaan heparin dan terapi antifibrinolisis tidak dian$urkan pada 4anita dengan
*I3 &ang disebabkan oleh masalah obstetri! Kriopresipitat dapat diperlukan bila
terdapat *I3 dan kadar fibrinogen $atuh hingga kurang dari 1 g@dl (10 g@>)! (3unningham,
2010)
%ioassay adalah metode &ang sangat baik untuk mendeteksi atau menurigai
seara klinis adan&a koagulopati &ang bermakna! +erdarahan berlebihan di tempat
trauma ringan merupakan tanda gangguan hemostasis! +erdarahan persisten dari
tempat pungsi 9ena, luka sa&at akibat irisan pada perineum atau abdomen, atau
trauma akibat insersi kateter, dan perdarahan spontan dari gusi atau hidung adalah
tanda5tanda kemungkinan adan&a defek pembekuan darah! 7dan&a purpura di
lokasi penekanan mungkin mengis&aratkan darah &ang tidak dapat membeku, atau
&ang lebih sering, trombositopenia &ang seara klinis bermakna! (3unningham, 2010)
+enatalaksanaan perdarahan postpartum dapat digunakan algoritma sebagai
berikut &ang tergambar dalam gambar #!
-
8/16/2019 Refarat Obgyn HPP
22/27
ambar #; 7lgoritma perdarahan postpartum( 7nderson igasi ateri uterina dilakukan sebagai langkah pertama penanganan sebagian
besar kasus perdarahan postpartum berat karena langkah ini simpel dan dapat
dilakukan dengan epat! Keuntungann&a dibandingkan dengan ligasi arteri iliaka
interna adalah lebih mudah, komplikasi lebih sedikit, oklusi suplai arteri lebih distal
dengan potensi lebih keil ter$adin&a perdarahan ulang akibat kolateral dan tinggin&a
tingkat keberhasilan ligasi arteri uterina untuk mengontrol perdarahan! +rosedur ini
memiliki angka keberhasilan 80560%!(3ind& -, 2012)
>igasi unilateral arteri uterine akan menongontrol perdarahan 1051# % kasus,
ketika dilakukan ligasi bilateral akan mengontrol perdarahan sampai '#%!(3ind& -, 2012)
3ara melakukan ligasi arteri uterina adalah ; raba dan rasakan den&ut arteri
uterina pada perbatasan ser9iks dan segmen ba4ah uterus! +ada pasien &ang
men$alani seksio sesarea, pen$ahitan dilakukan pada 25 m diba4ah segmen
ba4ah uterus! unakan $arum besar atraumatik dengan benang dapat diserap
(absorbable) no! 0 atau no! 1 dan buat $ahitan 25 m medial pembuluh darah
meliputi seluruh ketebalan miometrium lakukan ikatan dengan simpul kuni! *apat
dilakukan $ahitan kedua 5# m diba4ah $ahitan pertama $ika $ahitan pertama
tersebut tidak efektif! "empatkan $ahitan sedekat mungkin dengan uterus, karena
ureter biasan&a han&a 1 m lateral terhadap arteri uterina! >akukan hal &ang sama
pada sisi konta lateral!
-
8/16/2019 Refarat Obgyn HPP
23/27
ambar ! >igasi arteri uterina! (3ind& -, 2012)
2. (igasi arteri iliaa interna
>igasi arteri iliaka interna mena4arkan inter9ensi lebih proksimal &ang
seharusn&a memberi efek &ang berarti pada aliran darah uterus! amun, ara ini
memiliki resiko trauma pada 9ena iliaka &ang dapat menimbulkan perdarahan hebat!
3ara ini dilakukan dengan mengidentifikasi bifukarsio arteri iliaka komunis, dimana
ureter men&ilang! reter ditarik ke arah medial dan arteri diligasi 2,# m distal dari
bifukarsio dari a!iliaka eksterna dan interna! Klem bersudut diletakkan di belakang
arteri dan 2 ikatan dilakukan dengan $arak 1!# hingga 2 m! +ulsasi arteri iliaka
eksterna dan femoral harus diidentifikasi sebelum dan sesudah pengikatan!
Keberhasilan dari ara ini berkisar dari 2 hingga 100%!( 7llison : -eisbrod, 2006)
3. :5 >&nh suture"ekhnik ini digunakan sebagai alternatif histerektomi atau ligasi pada
perdarahan postpartum!
-
8/16/2019 Refarat Obgyn HPP
24/27
ambar ' ! +rosedur %-(ynch!(3ind& -, 2012)
4. Histeretomi peripartum
.isterektomi emergensi merupakan modalitas penatalaksanaan &ang paling
sering dilakukan bila perdarahan postpartum &ang hebat memerlukan inter9ensi
bedah! Insidens histerektomi peripartum &ang dilaporkan di kepustakaan berkisar
antara '51% per 10!000 kelahiran dan lebih sering dilakukan setelah seksio
sesarea bila dibandingkan dengan persalinan per9aginam!
.isterektomi subtotal dikatakan dapat mengurangi 4aktu operasi dan
hilangn&a darah! Meninggalkan ser9iks merupakan pilihan &ang beralasan bila
perdarahan dapat dikontrol, misaln&a pada kasus atonia uteri! amun apabilatempat perdarahan berada di segmen ba4ah uterus atau di ser9iks, seperti &ang
ter$adi pada plasenta pre9ia atau dengan implantasi plasenta &ang abnormal,
perdarahan tidak akan dapat diatasi oleh karena perdarahan ini disuplai oleh arteri
uterine abang ser9ikal! Keuntungan dari histerektomi emergensi dalam situasi
perdarahan masif adalah kemampuan untuk menghilangkan sumber perdarahan!
edangkan kerugiann&a adalah hilangn&a uterus pada 4anita &ang masih ingin
hamil! .isterektomi dihubungkan dengan perdarahan &ang lebih ban&ak dan 4aktu
operasi &ang lebih lama!
-
8/16/2019 Refarat Obgyn HPP
25/27
angat disa&angkan bah4a histerektomi tidak memberikan garansi untuk
mengontrol kehilangan darah pada perdarahan postpartum &ang berat! +erdarahan
dapat terus berlangsung dari permukaan pel9is oleh karena berkurangn&a koagulasi
&ang dikombinasikan dengan trauma dari manipulasi &ang berlangsung lama!
"empat5tempat keil ini mungkin sulit atau tidak mungkin untuk diisolasi dan
dikoagulasi atau di$ahit! +embuluh darah &ang mengalami perdarahan mungkin
masuk ke dalam rongga retroperitoneal dan men$adi sulit atau tidak mungkin untuk
diisolasi seara bedah!(3ind& -, 2012, *ean lude, 2006, 3unningham, 2010, 7llison : -eisbrod, 2006)
/. Abdominal Pacing
*igunakan untuk perdarahan &ang berlan$ut dari permukaan peritoneal bila
histerektomi telah dilakukan, ter$adi koagulasi konsumtif dan terdapat perluasan
perdarahan &ang terus berlan$ut! Rongga pel9is diisi dengan dengan pacing
laparatomi &ang besar &ang kemudian di ambil kembali setelah 2 $am setelah
koreksi koagulopati!(-illiam ! +! .erbert, 200)
6. )mbolisasi arteri uterina
=mbolisasi arteri uterina@iliaka interna dilaporkan dapat mengontrol
perdarahan postpartum! Kerugian prosedur ini adalah dibutuhkann&a 4aktu untuk
melakukan prosedur ini selama 152 $am dan diperlukann&a fasilitas dan keahlian
&ang mungkin tidak didapat disemua tempat! ( 7llison : -eisbrod, 2006)
BAB III
K!SI-PU4AN
+erdarahan postpartum didefinisikan sebagai kehilangan #00 ml atau lebih
darah setelah selesain&a kala persalinan! +erdarahan postpartum paling ban&ak
disebabkan oleh atonia uteri +erdarahan postpartum dianggap sebagai kelainan
atau gangguan dari satu atau lebih empat proses dasar (empat ") &aitu ; tonus,
-
8/16/2019 Refarat Obgyn HPP
26/27
$aringan (tissue), trauma dan thrombin! "erapi ditu$ukan untuk mengatasi dari setiap
pen&ebab dari perdarahan postpartum! "erapi dapat berupa mana$emen aktif kala III,
terapi medikamentosa dan inter9ensi bedah! Inter9ensi bedah dilakukan apabila
mana$emen konser9atif gagal! Inter9ensi bedah dapat berupa ligasi arteri uterine,
ligasi arteri iliaka interna, prosedur :5>&nh, histerektomi, abdominal paking dan
embolisasi arteri uterine@iliaka interna! .isterektomi dilakukan apabila semua ara
inter9ensi bedah tidak dapat mengatasi perdarahan postpartum
DA'TA( PUSTAKA
A.LALONDE, B. A. D., A.ACOSTA,K.HERSCHDERFER 2006. post partumhemorrhage toa! " #C$%F#&O '('t'at')e 200*+2006. International Journal of Gynecology and Obstetrics, *, 2*-+2-.
ALL#SON B /E#SBROD, F. R. S., $#LDRED R CHERNOFSK, CHARLES LBLANKENSH#1, FREDER#CK &A&E, &AR /#ND, ER#C A ELSTER,/#LL#A$ A L#STON 200. Emerge(t ma(ageme(t o postpartumhemorrhage or the ge(era3 a( a4ute 4are surgeo(. World Journal of Emergency Surgery .
ANDERSON 5$, E. D. 200. Prevention and Management of PostpartumHemorrage!"m #am Pysician!
-
8/16/2019 Refarat Obgyn HPP
27/27
CHANDRAHARAN, E. 2072. 1ostpartum haemorrhage a(haemato3og'4a3 ma(ageme(t. Obstetrics,Gyne$ology and %eproductive Medicine, 22.
C#ND / 2072. 1ostpartum hemorrhage. 768 + 78.C9NN#N&HA$, K. 5. L., STE:EN L. BLOO$,5OHN C. HA9TH,D/#&HT 5.
RO9SE,CATHER#NE . S1ON& 2070. Williams Obstetrics, Ne; or