proposal kegiatan kreativitas mahasiswa...
TRANSCRIPT
PROPOSAL KEGIATAN KREATIVITAS MAHASISWA
SILAMBU (SILIKON DARI ABU AMPAS TEBU) SEBAGAI
ALTERNATIF ENERGI TERBARUKAN PADA PEMBUATAN
SOLAR CELL
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :
Dina Kamila 135100900111007 Angkatan 2013
Evtriyandani 135100901111035 Angkatan 2013
Amala Kusumaputri 135100900111027 Angkatan 2013
Nia Maya Khoiruzad 155100900111016 Angkatan 2015
Putri Ayunda Dipta A. 155100900111020 Angkatan 2015
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
ii
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
PENGESAHAN PKM- PENELITIAN ................................................................. ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vi
RINGKASAN ....................................................................................................... vii
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Program ............................................................................................ 2
1.4 Kegunaan Program ....................................................................................... 2
1.5 Luaran yang diharapkan................................................................................ 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 3
2.1 Solar Cell ...................................................................................................... 3
2.1.1 Pengertian Solar Cell ............................................................................ 3
2.1.2 Prinsip Kerja Solar Cell ........................................................................ 3
2.1.3 Material Semikonduktor Solar Cell ...................................................... 4
2.2 Ampas Tebu .................................................................................................. 4
2.2.1 Pengertian Ampas Tebu ........................................................................ 4
2.2.2 Abu Ampas Tebu .................................................................................. 4
2.2.3 Komposisi Abu Ampas Tebu ................................................................ 4
2.2.4 Parameter Komposisi Ampas Tebu,
Bonggol Jagung Dan Sekam Padi ........................................................ 5
2.3 Silikon (Si) .................................................................................................... 5
2.4 Metode Isolasi Silika .................................................................................... 6
BAB 3 METODE PENELITIAN.......................................................................... 6
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................................... 6
3.2 Alat dan Bahan ............................................................................................. 6
3.3 Rancangan Percobaan ................................................................................... 7
3.4 Cara Kerja ..................................................................................................... 7
3.4.1 Kondisi yang diharapkan .................................................................... 7
3.4.2 Prosedur Kerja .................................................................................... 7
BAB IV METODE PENELITIAN ....................................................................... 8
4.1 Rancangan Biaya .......................................................................................... 8
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ................................................................... 8
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Komposisi Kadar Bagasse Ash ............................................................ 5
Tabel 2.2 Data Fisik Unsur Silikon ...................................................................... 5
Tabel 3.1 Tabel Rancangan Percobaan ................................................................ 7
Tabel 4.1 Biaya Kegiatan ..................................................................................... 8
Tabel 4.2 Jadwal Penelitian .................................................................................. 9
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing .......................... 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ........................................................ 18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksanaan dan Pembagian Tugas ........ 20
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana .................................... 21
vii
RINGKASAN
Pertumbuhan penduduk di Indonesia berkembang dengan sangat pesat, hal
ini membuat konsumsi energi meningkat. Namun, konsumsi energi terbesar masih
berasal dari bahan bakar fosil. Indonesia diperkirakan akan kehabisan bahan bakar
fosil dalam waktu 18 tahun lagi. Indonesia merupakan Negara yang terletak di
garis khatulistiwa menyebabkan energi surya menjadi salah satu bentuk energi
terbarukan yang potensial untuk dikembangkan energi surya selain mudah
didapatkan dari alam, juga ramah lingkungan. Sehingga, Indonesia sangat
berpotensi dalam pengembangan energi dari tenaga surya. Salah satu
pemanfaatannya adalah dengan menggunakan solar cell. Namun, bahan pembuat
solar cell relatif mahal untuk itu diperlukan bahan alternatif yang lebih murah.
Ampas tebu (Bagasse) mengandung SiO2 cukup tinggi dan berpotensi menjadi
salah satu bahan alternatif semikonduktor pada solar cell. Tujuan penelitian ini
adalah mengetahui karakteristik silika yang dihasilkan dari isolasi silika abu
ampas tebu dengan mencari kombinasi waktu dan suhu terbaik dengan rancangan
percobaan acak lengkap dimana digunakan dua faktor yaitu faktor suhu dan waktu
pengabuan yang masing-masing memiliki tiga level. Hasil dari silika yang
didapatkan akan dianalisa karakteristiknya.
Kata Kunci : Bagasse Ash, Silika, Energi Alternatif
1
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk di Indonesia berkembang dengan sangat
pesat, hal ini membuat konsumsi energi meningkat. Namun, konsumsi energi
terbesar masih berasal dari bahan bakar fosil yang menghasilkan CO2 dalam
proses pembakarannya. Masmui & Suhendra (2012) mengatakan bahwa 88%
konsumsi energi dunia berasal dari minyak bumi, gas bumi dan batu bara.
Indonesia diperkirakan akan kehabisan bahan bakar fosil dalam waktu 18
tahun lagi. Status persediaan minyak dunia diperkirakan akan habis 23 tahun
ke depan, gas akan habis 62 tahun ke depan, sedangkan batu bara 146 tahun
ke depan tidak akan tersedia lagi (Hasan,2012).
Indonesia merupakan Negara yang terletak di garis khatulistiwa
menyebabkan energi surya menjadi salah satu bentuk energi terbarukan yang
potensial untuk dikembangkan energi surya selain mudah didapatkan dari
alam, juga ramah lingkungan yaitu tidak memiliki emisi CO2 sehingga
menjadi teknologi andalan di dunia (Hasan,2012). Sehingga, Indonesia sangat
berpotensi dalam pengembangan energi dari tenaga surya. Selain itu, tenaga
surya tidak memiliki emisi buang yang dapat mengakibatkan polusi.
Sel surya (solar cell) dapat mengolah cahaya matahari menjadi energi
listrik yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun,penggunaan sel surya relatif mahal berkisar antara 80 juta rupiah
hingga ratusan juta rupiah sehingga hanya digunakan dalam skala kecil
(Azis,2010). Sel surya terdiri atas beberapa bagian salah satunya adalah
semikonduktor. Semikonduktor merupakan bagian inti atau terpenting dari sel
surya karena pada bagian tersebut terdapat komponen yang berfungsi sebagai
penyerap cahaya matahari (Minai,2014). Komponen yang digunakan pada
umumnya adalah wafer silikon. Akan tetapi, wafer silikon berharga mahal
sehingga mempengaruhi harga perangkat sel surya secara signifikan (Ismet
dkk, 2006).
Maka, dibututuhkan pengganti dari komponen tersebut yang berfungsi
sama tapi dengan harga yang lebih murah. Abu ampas tebu dapat digunakan
sebagai bahan pembuat silika yang akan digunakan sebagai pengganti silikon
pada solar cell. Menurut Panturau dan Setiawan (2006) kandungan silika
dalam ampas tebu cukup tinggi sekitar 73.5%.
Dengan mempertimbangkan peluang memanfaatkan abu ampas tebu
menjadi silika sebagai bahan solar cell kami melakukan penelitian yang
berjudul “SILAMBU (Silikon dari Abu Ampas Tebu) sebagai Bahan
Alternatif Energi Terbarukan pada Pembuatan Solar Cell” aplikasi
pemanfatan silika dari ampas tebu sebagai bahan alternatif silikon untuk
solar cell merupakan salah satu inovasi baru yang kami tawarkan dalam
penelitian ini, dengan begitu akan didapatkan dua keuntungan dalam proses
pemanfatan silika dari ampas tebu ini yakni sebagai bahan alternatif silikon
dalam solar cell. Penggunaan aplikasi SILAMBU ini tentu akan
meningkatkan kegunaan dari silika dan penggunaan teknologi energi
terbarukan dengan harga yang terjangkau.
2
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang
Penelitian yang diusulkan antara lain sebagai berikut :
1. Bagaimana metode pembuatan SILAMBU?
2. Apakah silika dari ampas tebu berpotensi sebagai alternatif silikon
untuk menyerap energi sinar matahari dalam solar cell?
3. Bagaimana metode pembuatan dan pengujian SILAMBU sebagai
pengganti silikon pada solar cell?
4. Bagaimana kombinasi waktu dan suhu pengabuan terbaik?
1.3 Tujuan Program
Tujuan dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian ini
diantaranya adalah:
1. Mengetahui metode pembuatan SILAMBU sehingga dapat sehingga
dapat menambah kegunaan dari ampas tebu.
2. Mengetahui potensi silika dari ampas tebu sebagai alternatif silikon
untuk meyerap energi matahari dalam solar cell.
3. Mengetahui metode pembuatan dan pengujian SILAMBU sehingga dapat
digunakan sebagai alternatif silikon pada solar cell.
4. Mengetahui kombinasi waktu dan suhu pengabuan terbaik.
1.4 Kegunaan Program
A. Bagi Akademisi atau Mahasiswa
Menjadikan media penerapan dan pengembangan teknologi di
bidang teknologi dalam mengelah dan memanfaatkan energi terbarukan
yaitu energi matahari, sehingga didapatkan suatu teknologi ramah
lingkungan dengan harga yang terjangkau. Selain itu, sebagai bentuk
pengabdian insan akademis dalam pembelajaran pemberdayaan
masyarakat sebagai wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi.
B. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi dan wawasan mengenai terobosan baru
didalam pengembangan teknologi dibidang energi terbarukan berupa
pemanfaatan atau konversi ampas tebu menjadi silika gel sebagai bahan
alternatif solar cell.
C. Bagi Pemerintah
Sebagai salah satu solusi alternatif bagi pemerintah dalam
menggalakkan konversi peggunaan energi berbasis bahan bakar fosil
menjadi energi ramah lingkungan terbarukan ditengah maraknya
kampanye untuk alih sumber energi fosil ke energi terbarukan.
1.5 Luaran yang diharapkan
Mengingat begitu besarnya manfaat dari SILAMBU selain berpeluang
untuk bisa dikembangkan karena belum ada pemanfaatan silika dari abu
3
ampas tebu untuk dijadikan sebagai bahan pembuat solar cell di Indonesia,
penulis juga akan mempublikasikan secara ilmiah yang bertujuan untuk
perluasan informasi, sehingga masyarakat dapat mengenal dan mengetahui
SILAMBU.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Solar Cell
2.1.1 Pengertian Solar cell
Solar cell merupakan pembangkit listrik yang mampu mengkonversi
sinar matahari menjadi arus listrik. Energi matahari sesungguhnya
merupakan sumber energi yang paling menjanjikan mengingat sifatnya yang
berkelanjutan (sustainable) serta jumlahnya yang sangat besar. Matahari
merupakan sumber energi yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan
kebutuhan energi masa depan setelah berbagai sumber energi konvensional
berkurang jumlahnya serta tidak ramah terhadap lingkungan
(Matsmura,2009).
Cara kerja sel surya adalah berdasarkan efek photovoltaic dengan
memanfaatkan sifat cahaya sebagai partikel. Sifat dari efek photovoltaic
adalah jika cahaya dengan frekuensi tertentu mengenai permukaan logam
maka elektron-elektron pada permukaan logam tersebut akan terlepas dan
memiliki energi kinetik dan disebut photoelectron (Purwanti dkk,2009).
2.1.2 Prinsip Kerja Solar Cell
Dalam cahaya matahari terkandung energi dalam bentuk foton.
Ketika foton mengenai permukaan sel surya, elektron-elektronnya akan
tereksitasi dan menimbulkan aliran listrik (prinsip photoelectric). Sel surya
dapat tereksitasi karena terbuat dari material semikonduktor yang
mengandung unsur silikon atas dua jenis yaitu lapisan negatif (tipe-n) dan
lapisan positif (tipe-p) (Sinamo,2007).
Peran dari p‑n junction ini adalah untuk membentuk medan listrik
sehingga elektron dan hole bisa diekstrak oleh material kontak untuk
menghasilkan listrik. Ketika semikonduktor tipe‑p dan tipe‑n terkontak,
maka kelebihan elektron akan bergerak dari semikonduktor tipe‑n ke tipe‑p
sehingga membentuk kutub positif pada semikonduktor tipe‑n, dan
sebaliknya kutub negatif pada semikonduktor tipe‑p. Akibat dari aliran
elektron dan hole ini maka terbentuk medan listrik yang mana ketika cahaya
matahari mengenai susuna p‑n junction ini maka akan mendorong elektron
bergerak dari semikonduktor menuju kontak negatif, yang selanjutnya
dimanfaatkan sebagai listrik, dan sebaliknya hole bergerak menuju kontak
positif menunggu elektron datang (Yuliarto, 2013).
4
2.1.3 Material Semikonduktor Solar Cell
Material semikonduktor merupakan bagian inti dari sel surya yang
biasanya mempunyai tebal sampai beberapa ratus mikrometer untuk sel
surya generasi pertama (silikon), dan 1‑3 mikrometer untuk sel surya
lapisan tipis. Material semikonduktor inilah yang berfungsi menyerap
cahaya dari sinar matahari. Material semikonduktor yang umum digunakan
dan telah masuk pasaran yaitu contohnya material Cu(In,Ga)(S,Se) (CIGS),
CdTe (kadmium telluride), dan amorphous silikon (Yuliarto,2013). Bahan
semikonduktor, merupakan bahan semi logam yang memiliki partikel yang
disebut elektron-proton, yang apabila digerakkan oleh energi dari luar akan
membuat pelepasan elektron sehingga menimbulkan arus listrik dan
pasangan elektron hole (Hasan,2012).
2.2 Ampas Tebu
2.2.1. Pengertian Ampas Tebu
Tebu (Saccharum officinarum) merupakan tanaman yang tumbuh
subur di Indonesia. Ampas tebu adalah suatu residu dari proses penggilingan
tanaman tebu (saccharum oficinarum) setelah diekstrak atau dikeluarkan
niranya pada industri pemurnian gula sehingga diperoleh hasil samping
sejumlah besar produk limbah berserat yang dikenal sebagai ampas tebu
(bagasse) (Worathanakul dkk, 2009).
Ampas tebu yang dihasilkan dari satu pabrik gula sekitar 35–40%
dari berat tebu yang digiling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa
abubagassedari limbah pabrik gula dapat diolah menjadi silika. Bagasse
mengandung air 48 – 52%, gula 3,3% dan serat 47,7% (Hanafi & Nandang,
2010). Ampas tebu merupakan sumber daya alam yang mengandung SiO2
cukup tinggi (Azizah,2012).
2.2.2 Abu Ampas Tebu
Abu ampas tebu merupakan hasil dari pembakaran ampas tebu pada
produksi gula yang biasanya tidak terpakai dan dianggap sebagai limbah
pabrik (waste product). Proses pembakaran ampas tebu itu sendiri
berlangsung pada grate (pengapian) dan furnace (ruang pembakaran)
dimana ampas tebu yang dijatuhkan dari corong ke grate. Di grate inilah
akan terjadi timbunan ampas tebu yang menyerupai kerucut bahan bakar
dan akan berlangsung 4 proses yakni proses pengeringan, pembentukan
karbon, pembakaran, dan yang terakhir menjadi abu (abu ampas tebu)
(Hernawati dkk, 2010).
2.2.3 Komposisi abu ampas tebu
Abu pembakaran ampas tebu merupakan hasil perubahan secara
kimiawi dari pembakaran ampas tebu murni. Kompisisi kandungan pada
abu ampas tebu adalah sebagai berikut (Paturau dalam Setyawan, 2006).
5
Tabel 2.1 Komposisi kadar bagasse ash (Paturau dalam Setyawan, 2006)
2.2 Parameter Komposisi Ampas Tebu, Bonggol Jagung dan Sekam Padi
Ada berbagai macam limbah penghasil silika, beberapa darinya yang
cukup populer adalah ampas tebu, bonggol jagung dan sekam padi.Menurut
Paturau dalam Setyawan (2006), kadar silika dalam ampas tebu mencapai
73,5%. Menurut Aripin dkk (2010), kadar silika dalam bonggol jagung
mencapai 32,92%. Sedangkan silika dari sekam padi mencapai 76,9%.
Silika dari ampas tebu menjadi unggul sebab selain kandungan silikanya
yang tinggi, ampas tebu belum digunakan sebagai media alternatif apapun,
berbeda dengan sekam padi yang telah digunakan dalam perkebunan
sebagai penyubur.
2.3 Silikon (Si)
Silikon (Si) merupakan salah satu unsur golongan IVA yang
merupakan unsur logam atau semi logam. Silikon dapat berbentuk sebuk atau
dalam bentuk kristal hitam keabu-abuan. Silikon tidak bereaksi dengan asam
nitrat, asam klorida, dan asam sulfat, akan tetapi larut dalamasam hidrofluorik
yang membentuk gas dan silikon tetrafluorida (SiF4). Pada temperatur tinggi
silikon bersifat sebagai penghantar panas dan listrik yang baik, namun pada
temperatur rendah silikon bersifat sebagai isolator panas dan listrik. Data
fisik mengenai silikon dapat dilihat di Tabel 2.2.
Volume atom 12,1 cm3/mol
Titik didih 2630 K
Titik lebur 1683 K
Massa jenis 1683 K
Kapasitas panas 1683 K
Konduktivitas kalor 148 W/mK
Tabel 2.2 Data fisik unsur silikon (Sunardi, 2006)
Silikon digunakan dalam industri baja sebagai campuran pokok baja
silikon yang disebut sebagai duriron (mengandung 15% silikon) yang
digunakan untuk mencegah korosi logam. Silikon juga digunakan sebagai
6
campuran logam tembaga, kuningan, dan perunggu. Selain itu silikon juga
digunakan sebagai bahan untuk membuat piranti semikonduktor untuk
peralatan elektronik seperti untuk dioda dan transistor (Sunardi, 2006).
2.4 Metode Isolasi Silika
Sebelum melakukan isolasi silika, dilakukan pengeringan dan
pengabuan pada sampel ampas tebu. Kemudian dilakukan metode leaching,
leaching merupakan suatu proses dimana terjadinya pemisahan satu atau
lebih komponen yang bercampur dengan fase padat/solid dengan
menggunakan pelarut. Metode yang digunakan untuk proses leaching di
tentukan oleh jumlah konstituen yang akan dilarutkan, distribusi konstituen
di dalam solid, sifat solid, dan ukuran partikelnya. Bila konstituen tersebar
merata dalam solid, maka yang ada di permukaan akan larut ke dalam
solven terlebih dahulu, akibatnya sisa solid akan berpori-pori.
Silika dengan tingkat kemurnian yang tinggi dapat diperoleh
melalui ekstraksi menggunakan larutan asam (Ramadhan dkk, 2014).
Semakin tinggi konsentrasi HCl dan HBr maka semakin tinggi pula
persentase peningkatan kadar silika. Pada pelarut HCl 2 N diperoleh
persentase peningkatan tertinggi yaitu 6,6 % . Sedangkan, untuk pelarut HBr
persentase peningkatan tertingginya mencapai 9,3% (Erviana, 2013). Proses
ekstraksi silika dari abu ampas tebu belum banyak dikaji dan diteliti lebih
lanjut. Pada penelitian ini dilakukan proses ekstraksi silika (SiO2) dengan
metode leaching menggunakan asam bromida pada konsentrasi 2 N.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan tempat Penelitian
Penelitian akan di lakukan di Laboraturium Teknik Sumberdaya Alam
dan Lingkungan Jurusan Keteknikan Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Universitas Brawijaya Malang dan di Laboraturium Operasi Teknik Kimia
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya.
Penelitian ini akan dilaksanakan selama empat bulan dari bulan Februari
hingga Mei 2016.
3.2 Alat dan Bahan
Penelitian ini menggunakan alat dan bahan yang menunjang proses
penelitian. Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan silika adalah ampas
tebu yang diambil dari PG dan HBr (Asam Bromida) yang digunakan sebagai
pelarut dalam proses leaching. Sedangkan, alat-alat yang digunakan adalah
furnace, oven, flocumeter, kertas saring whattman, labu erlenmeyer, corong,
gelas beker, cawan petri dan timbangan digital untuk proses isolasi silika.
Voltmeter dan conductivity meter digunakan untuk analisa semikonduktor.
7
3.3 Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak
Lengkap (RAL) yang tersusun atas dua faktor yaitu derajat suhu yang
diberikan serta waktu pengabuan dari ampas tebu. Faktor I (derajat suhu)
terdiri dari tiga level dan faktor II (waktu pengabuan) terdiri atas tiga level
sehingga didapatkan sembilan kombinasi.
Suhu(˚C) 650 800 950
1 S1T1 S2T1 S3T1
1,5 S1T2 S2T2 S3 T2
2 S1T3 S2T3 S3T3
Tabel 3.1 Tabel Rancangan Percobaan
3.4 Cara Kerja
3.4.1 Kondisi yang diharapkan
Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang ditetapkan yaitu berat
bahan baku sebesar 50 gram , waktu pengadukan selama 10 menit dengan
100 rpm, dan volume pelarut 250 ml. Bahan baku yang dimasukkan dalam
furnace elektrik dengan variasi suhu 650˚C, 800˚C, 950˚C dan proses
pengasaman dengan konsentrasi HBr 2 N.
3.3.2 Prosedur Kerja
Mula-mula ampas tebu dihancurkan kemudian ditimbang sebesar 50
gram, dan setelah itu ampas tebu tersebut dikeringkan dibawah sinar
matahari untuk mengurangi kandungan airnya. Setelah proses pengeringan,
ampas tebu dilakukan tahap pembakaran dengan menggunakan tungku
(furnace) pada rentang suhu operasi 650-950˚C selama 1 jam. Proses
selanjutnya yaitu pencucian abu ampas tebu dengan larutan HBr dengan
konsentrasi 2 N dan diaduk selama 10 menit dengan kecepatan 100 rpm.
Kemudian, dilakukan pencucian dengan aquadest hingga bersih dari HBr
yang ditandai dengan perubahan warna larutan. Proses berikutnya adalah
penyaringan dengan kertas saring untuk mendapatkan endapan silika.
Endapan silika yang diperoleh di keringkan dalam oven, kemudian kadar
silika di analisa.
Waktu (Jam)
8
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
Bab IV Biaya dan Jadwal Kegiatan
4.1 Biaya Kegiatan
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 2.950.000
2 Bahan habis pakai 4.375.000
3 Perjalanan 1.875.000
4 Administrasi dan lain-lain 1.620.000
Total 10.820.000
Tabel 4.1 Biaya Kegiatan
Konsentrasi
HBr 2 N
Ampas tebu
Dihancurkan/dipotong-potong
Ditimbang 50 gram
Pencucian
dengan air
Pembakaran
Penyaringan
Pencucian dengan
HBr dan
pengadukan
Pengeringan
dibawah sinar
matahari
Pengeringan pada
suhu 200˚C
Analisa
Suhu operasi
650˚C selama
60 menit Pencucian dengan
aquadest
10 menit ; 100 rpm
Filtrat dibuang
Hasil
9
4.2 Jadwal Kegiatan
Keterangan : A(Amala), D(Dina), E(Evtriyandani), N(Nia), P(Putri)
Tabel 4.2 Jadwal Penelitian
No JenisKegiatan Feb Mar Apr Mei
PJ 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
penelitian P
2 Persiapan alat dan
bahan N
4 Pengambilan
ampas tebu D
5 Pengabuan ampas
tebu A
6 Isolasi silika E
7 Uji konduktivitas D
8 Pembuatan
laporan kemajuan A
9 Analisis hasil E
10 Pembuatan
laporan P
11 Konsultasi dosen
pembimbing N
10
DAFTAR PUSTAKA
Aripin, dkk. 2010. Analisis Kualitas Briket Arang Tongkol Jagung yang
Menggunakan Bahan Perekat Sagu dan Kanji. Fakultas MIPA,
Universitas Haluoleo.
Azis, Iwan J. 2010. Pembangunan Berkelanjutan Perandan Kontribusi Emil
Salim. Jakarta : PT Gramedia.
Azizah, Nur. 2012. Sintesis Silika Gel Kering dan Abu Ampas Tebu untuk
Menurunkan Kadar Ion Logam Pb dan Cr dalam Air. Semarang :
Universitas Negeri Semarang.
Erviana, Luana. 2013. Isolasi Silika dari Tongkol Jagung. Surabaya :
Universitas Pembangunan Nasional.
Hasan, Hasnawijaya. 2012. Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Di PulauSaugi.Makassar :Universitas Hasanuddin.
Hernawati dan Indarto,D.N. 2010. Pabrik Silika dari Ampas Tebu dengan
Proses Presipitasi. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Ismet,I., Shobih, dan Rosa. 2005. Fabrikasi Sel Surya untuk Produksi Skala
Kecil. Jurnal Elektronika No. 2 Volume 5. Puslit. Elektronika dan
Telekomunikasi LIPI. Bandung.
Manai, Syamsudin. 2014. Membuat Sendiri Pembangkit Tenaga Surya.
Jakarta : BukuDigital.net
Matsumura,M. 2009. Utilization of Solar Cell, Lecture Notes Research
Center for Solar Energy Chemistry. Osaka : Osaka University.
Masmui dan Suhendra. 2012. Pembuatan Prototipe Metal Silikon untuk
Bahan Baku Sel Surya. Jakarta: Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi.
Nugroho, Prapto. 2010. Peralatan pada Industri Manufaktur Semikonduktor.
Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada.
Panturau & Setyawan. 2006. By Product of the Cane Sugar Industry.
Amsterdam : Elserver.
Purwanti dkk. 2009. Pengembangan Prototipe Air Conditioner (AC) Tenaga
Surya. Semarang : Universitas Negeri Semarang.
Ramadhan, N. I., Munasir., dan Triwikantoro. 2014. Sintesis dan
Karakteristik Serbuk SiO2 dengan Variasi Ph dan Molaritas Berbahan
Dasar Pasir Bancar, Tuban. Jurnal Sains dan Seni Pomits, 3, 15-17 .
Sinamo, Alim Senina. 2007. Mengenal Solar Cell Sebagai Energi Alternatif.
Jakarta : Puslitbang Iptekhan Balitbang Dephan.
Sunardi. 2006. Penuntun Praktikum Analisa Instrumentasi. Depok :
Universitas Indonesia.
Worathanakul, P., Payubnop, W. and Muangpet, A., 2009, Characterization
for Post-treatment Effect of Bagasse Ash for Silica Extraction,World
Academy of Science, Eng.Technol., 32.
11
12
13
14
15
16
A. Identitas Dosen Pembimbing
Nama Lengkap Dr. Ir. Alexander Tunggul Sutan Haji, MT
Jenis Kelamin L
Bidang Environmental Informatic
NIDN 0014086206
Tempat dan Tanggal Lahir Semarang, 14 Agustus 1962
E-mail [email protected]
Nomor Telepon/HP 08156214888
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Institusi
Institut Pertanian
Bogor
Institut
Teknologi
Bandung
Institut
Teknologi
Bandung.
Jurusan
Teknik Tanah dan
Air,Teknik
Pertanian
Teknik Sumber
Daya Air, Teknik
Sipil dan
Perencanaan
Teknik
Sumber Daya
Air, Teknik
Sipil dan
Lingkungan
Tahun Masuk-Lulus 1980-1986 1990-1993 2000-2005
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No Nama Penemuan Ilmiah /
Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1
Prosiding Kongres VII
dan Pertemuan Ilmiah
Tahunan (PIT) XVIII
HATHI. Volume 2.
Pemanfaatan Sistem
Informasi Geografi (SIG)
untuk Model Sebar
Keruangan.
2001
2
Prosiding Kongres VII
dan Pertemuan Ilmiah
Tahunan (PIT) XVIII
HATHI. Volume 2.
Operator Morpho-Hidrologi
pada Model Ketinggian dan
Peta Digital untuk
Pengelolaan dan
Perencanaan Daerah
Pengaliran Sungai.
2001
3
Prosiding Kongres VIII
dan Pertemuan Ilmiah
Tahunan (PIT) XXI
HATHI..
Integrasi Model Hidrologi
dan Sistem Informasi
Geografi untuk Manajemen
Sumber Daya Air pada
Daerah Aliran Sungai
(Strategi dan Penerapan).
2004
17
18
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi
pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Jumlah
(Rp)
Sewa
Laboratorium
TSAL Universitas
Brawijaya
Tempat utama
penelitian
4 bulan 200.000 800.000
Sewa
Laboratorium
Teknik Operasi
Kimia Universitas
Brawijaya
Tempat penelitian
isolasi silika dari
ampas tebu
2 bulan 250.000 500.000
Sewa SEM dan
XRD FMIPA
UM
Uji karakteristik
silika dari ampas
tebu
27
sampel
35.000 945.000
Voltmeter Untuk menguji
tegangan
1 buah 250.000
Pembelian
peralatan
tambahan
Penunjang
penelitian proses
isolasi silika dari
ampas tebu
205.000
Masker Wajah Melindungi
pernapasan dari
zat asam yang
volatile
1 kotak
(100 pcs)
1.000 100.000
Sarung Tangan Melindungi dari
bahan korosif
1 Kotak
(50
Pasang)
1.500 150.000
SUB TOTAL 2.950.000
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi
pemakaian
Kuantitas Harga satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
Ampas Tebu Bahan utama
pengujian
5 kg 15.000 75.000
HBr Bahan pelarut
(solven)
600 ml 6200 3.900.000
Aquadest Bahan pencuci
abu ampas tebu
2 liter 50.000 100.000
Biaya tak terduga 300.000
SUB TOTAL 4.375.000
19
3. Perjalanan
Material Justifikasi
pemakaian
Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
Transportasi
pembelian bahan
Pembelian bahan
baku ampas tebu
dan bahan kimia
5x 40.000 200.000
Transportasi
pengujian sampel
Pengujian sampel
di Laboratoium
Pusat Universitas
Negeri Malang
5x 35.000 175.000
Transportasi
menuju tempat
publikasi
Publikasi hasil
kegiatan
5 orang
sebanyak
3x
100.000 1.500.000
SUB TOTAL 1.875.000
4. Lain-Lain
Material Justifikasi
pemakaian
Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Jumah
(Rp)
ATK dan tinta
printer
Pencetakan
laporan
150.000
Penjilidan
laporan
Pembuatan
laporan
kemajuan dan
akhir
20
bendel
5.000 100.000
Kertas A4 Pencetakan
laporan
2 rim 35.000 70.000
Pendaftaran paten Paten penelitian 300.000
Pengujian sampel
20 sampel 30.000 600.000
Biaya publikasi Publikasi ke
media cetak dan
online
250.000 250.000
Biaya tak terduga 250.000
SUB TOTAL 1.620.000
TOTAL 10.820.000
21
20
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksanaan dan Pembagian Tugas
No Nama / NIM Program Studi Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/
minggu)
Uraian Tugas
1
Dina Kamila /
135100900111007
Teknik
Lingkungan TEP 15
Ketua
- Mengkoordinir
jalannya
penelitian.
- Mengatur
pembagian
tugas.
2 Evtriyandani /
135100901111035
Teknik
Lingkungan TEP 15
Sekretaris
- Membuatsurat
menyurat.
- Mencatat setiap
tahap penelitian
log book.
3
Amala
Kusumaputri /
135100900111027
Teknik
Lingkungan TEP 15
Bendahara
- Mencatat biaya
pemasukan dan
pengeluaran
4
Nia Maya
Khoiruzad /
155100090011101
6
Teknik
Lingkungan TEP 15
Koordinator lab
- Mengkoordinir
dan
mempersiapkan
laboratorium.
5
Putri Ayunda Dipta
A /
155100900111020
Teknik
Lingkungan TEP 15
Koordinator
lapang
- Menyiapkan
alat dan bahan.
- Survey.
21
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti / Pelaksana