program studi ilmu pemerintahan fakultas syariah universitas islam...
TRANSCRIPT
STRATEGI PEMERINTAH DALAM MENGEMBANGKAN
KEGIATAN WISATA RELIGI
(STUDI DI DINAS PARIWISATA KABUPATEN TANJUNG
JABUNG BARAT )
SKRIPSI
M. JUNAIDI
SIP.162361
PEMBIMBING
Drs. Rahmadi, M.H.I
Mustiah RH, S.Ag., M.Sy
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
ii
iii
Pembimbing I : Drs. Rahmadi, M.H.I
Pembimbing II : Mustiah RH, S.Ag., M.Sy
Alamat : Fakultas Syariah UIN STS Jambi
Jl. Jambi – Muara Bulian KM. 16 Simp. Sei Duren
Kab. Muaro Jambi 31346 Telp. (0741) 582021
Jambi, 21 Maret 2020
Kepada Yth.
Bapak Dekan Fakultas Syariah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di-
JAMBI
PERSETUJUAN PEMBIMBNG
Assalamu’ alaikum wr. wb.
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi
saudara M. JUNAIDI NIM. SIP 162361 yang berjudul “STRATEGI
PEMERINTAH DALAM MENGEMBANGKAN KEGIATAN WISATA
RELIGI (STUDI DI DINAS PARIWISATA KABUPATEN TANJUNG
JABUNG BARAT)” telah disetujui dan dapat diajukan untuk dimunaqosohkan
guna melengkapi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam
Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Demikian, kami ucapkan terimakasih semoga bermanfaat bagi
kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Pembimbing I
Drs. Rahmadi M.H.I
NIP. 19661112 199302 1 001
Pembimbing II
Mustiah RH, S.Ag., M.Sy
NIP.19700706 199803 2 003
iv
v
MOTTO
ل اد جى ة وى ى ن س ى حى ل ا ة ظى وع مى ل ا ة وى ى ك ح ل كى ب ب ل رى ي ب سى لىع ا ت هى اد ل م ب ه
ن سى ح أ لى ع أ وى ه وى ل ي ب سى ن عى ل ضى ن مى ب لى ع وى أ كى ه ب ن رىينى ا د تى ه م ل ب
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa
yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-
orang yang mendapat petunjuk.” 1
1 An-Nahl (16):125
vi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi pemerintah dalam
mengembangkan kegiatan wisata religi di dinas pariwisata kabupaten tanjung
jabung barat. Penelitian ini berlatar belakang belum optimalnya promosi
pariwisata religi di kabupaten tanjung jabung barat dimana wisatawan yang
berasal dari luar daerah dan mancanegara masih sangat sedikit. Adapun yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: bagaimana situasi kegiatan
wisata religi yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, apa kendala
pemerintah dinas pariwisata dalam mengembangkan kegiatan wisata religi di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan apa strategi pemerintah dinas pariwisata
dalam mengembangkan kegiatan wisata religi di Kabupaten Tanjung Jabung
Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yuridis empiris dengan
metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan
dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data
dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
kegiatan wisata religi yang ada di Kabupatean Tanjung Jabung Barat yaitu:
festival arakan sahur, pawai takbiran dan haul syeh abdul qadir al-jailani selama
ini menjadi tradisi tahunan dan sudah cukup dikenal bagi masyarakat Kota Kuala
Tungkal. Kendala yang dihadapi pemerintah dinas pariwisata dalam
mengembangkan kegiatan wisata religi yaitu: dinas pariwisata belum mempunyai
landasan hukum berupa Peraturan Bupati untuk mengelola dan mengembangkan
kegiatan wisata religi yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Adapun
strategi pemerintah dinas pariwisata dalam mengembangkan kegiatan wisata
religi selama ini hanya berusaha meningkatkan anggran dana kegitan wisata religi
dari tahun ke tahun yang anggaran dana tersebut di keluarkan oleh dinas pariwista
kepemudaan dan olahraga berdasarkan Peraturan Bupati
Kata Kunci : Strategi Pemerintah, Pengembangan, Wisata Religi
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat serta hidayahnya
yang mana dalam penulisan skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan,
kelancaran dalam segala urusan dan kekutan dalam menulis skripsi ini sehingga
dapat menyelesaikan sekeripsi ini dengan sebaik-baiknya. Sholawat beriring
salam kita haturkan kepada junjungan kita nabi beras Muhammad SAW. Yang
telah membawa umat manusia dari alam kegelapan menuju alam yang terang
benerang yang disinari iman dan islam
Penyusunan skripsi ini penulis lakukan untuk memenuhi tugas dari salah
satu persyaratan untuk menyelesaikan program serjana stara satu (S1) pada
Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sultan
Thaha Saifuddin Jambi yang berjudul :
“Strategi Pemerintah Dalam Mengembangkan Kegiatan Wisata Religi
(Studi Di Dinas Pariwisata Kabupaten Tanjung Jabung Barat)”
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan
maupun keselahan, untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk
menyempurnakannya. Selanjutnya ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu demi kelancaran dalam penulisan skripsi ini,
terutama kepada yang terhormat:
viii
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D selaku Rektor
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
2. Bapak Dr. Sayuti Una, S.Ag., M.H selaku Dekan Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
3. Bapak Agus Salim, M.A., M.I.R., Ph.D, selaku Wakil dekan Bidang
Akedemik Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
4. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, S.H., M.H, selaku Wakil Dekan
Bidang Administrasi Umum, perencanaan dan Keuangan Fakultas
Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
5. Bapak Dr. H. Ishaq, S.H., M.Hum Selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Syariah Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
6. Ibu Dr. Irmawati Sagala, S.IP., M.Si dan Bapak Yudi Armansyah,
S.Th., M.Hum Selaku Ketua dan Sekertaris Prodi Ilmu Pemerintahan
Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi
7. Bapak Drs. Rahmadi, M.H.I selaku Pembimbing I dan Ibu Mustiah
RH, S.Ag., M.Sy selaku Pembimbing II skripsi ini
8. Bapak dan Ibu Dosen, asisten dosen dan seluruh karyawan/karyawati
Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi
ix
9. Bapak Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten
Tanjung Jabung Barat
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebukan satu persatu yang
terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung maupun tidak
langsung
Akhirul kalam mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
khusunya dan umumnya bagi pembaca
Jambi, 2020
Penulis
M. JUNAIDI
NIM. SIP162361
x
PERSEMBAHAN
Sujud syukurku kusembahkan kepadaMu ya Allah, Tuhan Yang Maha Agung dan
Maha Tinggi. Atas takdirmu saya bisa menjadi pribadi yang berpikir, berilmu,
beriman dan bersabar. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal
untuk masa depanku, dalam meraih cita-cita.
Untuk karya yang sederhana ini, ku persembahkan kepada:
Kedua orang tuaku (Ayahanda musa dan Ibunda Rohanah) tercinta dan
tersayang. Terima kasih atas kasih sayang yang berlimpah dari mulai saya lahir,
hingga saya sudah sebesar ini. Terima kasih juga atas limpahan doa yang tak
berkesudahan. Apa yang saya dapatkan hari ini, belum mampu membayar semua
kebaikan, keringat, dan juga air matamu. Karya ini saya persembahkan sebagai
wujud rasa terima kasih atas pengorbanan dan jerih payahmu selama ini
Untuk guru-guruku tiada kata yang dapat ku ucapkan kepadamu selain ucapan
terimakasih, terimakasih atas apa yang kalian berikan kepada ku baik itu ilmu,
pembelajaran dan harapan semangat, tetaplah menjadi pelita untuk anak bangsa
masa depan .
Ucapan terima kasih ini saya persembahkan juga untuk seluruh teman-teman saya
di Fakultas Syariah Prodi Ilmu Pemerintahan angkatan 2016. Terima kasih untuk
memori yang kita rajut setiap harinya, tawa yang setiap hari kita miliki, dan
solidaritas yang luar biasa. Semoga saat-saat indah itu akan selalu menjadi
kenangan yang paling indah. akhir kata saya persembahkan skripsi ini untuk
kalian semua dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna untuk
kemajuan ilmu pengetahuan di masa
yang akan datang.
Aamiin
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................................... iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN .................................................................... iv
MOTTO ............................................................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ................................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL................................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 9
C. Tujuan dan manfaat penelitian ........................................................ 9
D. Kerangka Teori ................................................................................ 10
E. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 17
xii
BAB II : METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 19
B. Pendekatan Penelitian .................................................................... 20
C. Jenis dan Sumber Data .................................................................. 20
D. Teknik 88Pengumpulan Data ........................................................ 23
E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 25
F. Jadwal Penelitian ........................................................................... 28
BAB III : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Profil Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga
(Disparpora) Kabupaten Tanjung Jabung Barat ............................ 29
B. Landasan Hukum Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga
(Disparpora) Kabupaten Tanjabbar ............................................... 30
C. Tugas Pokok Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga
(Disparpora) Kabupaten Tanjabbar ............................................... 32
D. Visi – Misi Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga
(Disparpora) Kabupaten Tanjabbar .............................................. 33
E. Struktur Organisasi Dinas Pariwisata Kepemudaan dan
Olahraga (Disparpora) .................................................................. 45
BAB IV : PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Situasi Kegiatan Wisata Religi yang ada di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat .................................................................................. 46
xiii
B. Kendala pemerintah Dinas Pariwisata dalam mengembangkan
Kegiatan Wisata Religi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat ...... 53
C. Strategi pemerintah Dinas Pariwisata dalam mengembangkan
Kegiatan Wisata Religi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat ...... 56
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 61
B. Saran ................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xiv
DAFTAR SINGKATAN
APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
DISPARPORA: Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga
IKU : Indikator Kinerja Utama
LKJ : Laporan Kinerja
LPPD : Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
PAD : Pendapatan Asli Daerah
PDRB : Produk Domestik regional bruto
PHLN : Pinjaman dan Hibah Luar Nergri
PK : Perjanjian Kerja
RENJA : Rencana Kerja
RENSTRA : Rencana Strategi
RI : Republik Indonesia
RIPPARKAB : Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten
RPJMD : Rencana Pendapatan Jangka Menengah Daerah
KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia
UIN : Universitas Islam Negeri
IAIN : Institut Agama Islam Negeri
xv
DAFTAR TABEL
Tabel. 1 Jadwal Penelitian ..................................................................................... 28
Tabel. 2 Dana yang dikeluarkan untuk kegiatan wisata religi 2018 ..................... 58
Tabel. 3 Dana yang dikeluarkan untuk kegiatan wisata religi 2019 ..................... 59
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Grafik Kunjungan wisatawan ke Provinsi Jambi Tahun
2011-2015 ............................................................................................................. 3
Gambar 2: Grafik Konstribusi Sektor Pariwisata terhadap PDRB Provinsi
Jambi Tahun 2011– 2015 ..................................................................................... 3
Gambar 3: Struktur Organisasi ............................................................................. 45
Gambar 4: Festival Arakan Sahur ......................................................................... 46
Gambar 5: Pawai Takbiran .................................................................................... 48
Gambar 6: haul syekh Abdul Qadir Al-Jailani .................................................... 50
Gambar 7: Kantor Disparpora Kab. Tanjung Jabung Barat ................................ 65
Gambar 8: Foto bersama Bapak Mardius Selaku Kabid Pariwisata setelah
sesi wawancara ...................................................................................................... 65
Gambar 9: Foto bersama staf Fungsional Bidang Pariwisata Disparpora ............ 66
Gambar 10: Foto bersama Ibu Rengga Sekar Sari selaku Kepala seksi
Pengembangan daya tari wisata setelah sesi wawancara ...................................... 66
Gamabr 11: Foto bersama Al-ustadz Muhammad Idris S.Pdi selaku
Tokoh Agama ....................................................................................................... 68
Gambar 12: kegiatan Festival Arakan Sahur pada malam bulan suci
ramadhan, Tahun 2019 .......................................................................................... 68
Gambar 13: Kegiatan Pawai Takbiran pada malam hari raya idul fitri
2019 ....................................................................................................................... 69
Gambar 14: Kegiatan Tablig Akbar haul syekh abdul qadir al-jailani di
Pondok Pesanteren Isti’dadul muallimien desa parti pudin, 2020 ........................ 69
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung
berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. Sedangkan wisata adalah kegiatan
perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan
mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi,
atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka
waktu sementara.2
Dalam undang-undang No 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan
bahwa kepariwisataan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional
yang dilakukan secara sistematis, terencana, terpadu, berkelanjutan, dan
bertanggung jawab dengan tetap memberikan perlindungan terhadap nilai-
nilai agama, budaya yang hidup dalam masyarakat, kelestarian dan mutu
lingkungan hidup, serta kepentingan nasional.
Pemerintah provinsi berwenang: mengkoordinasikan pembangunan
kepariwisataan di wilayahnya, menetapkan destinasi pariwisata, memelihara,
mengembangkan, dan melestarikan aset yang menjadi daya tarik wisata,
mengawasi, memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan kepariwisataan
dan mengalokasikan anggaran kepariwisataan.
2 Undang-undang Republik Indonesia No 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan
2
Pemerintah kabupaten/kota berwenang: menetapkan destinasi
pariwisata kabupaten/kota, mengatur penyelenggaraan dan pengelolaan
kepariwisataan di wilayahnya, memfasilitasi dan melakukan promosi
destinasi pariwisata dan produk pariwisata yang berada di wilayahnya,
memfasilitasi pengembangan daya tarik wisata baru, memelihara dan
melestarikan daya tarik wisata yang berada di wilayahnya dan
mengalokasikan anggaran kepariwisataan.3
Pembangunan pariwisata diarahkan untuk mendorong peningkatan
penerimaan daerah dan peningkatan nilai tambah produk-produk ekonomi
kreatif, dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan dan tata kelola pemerintahan yang baik. Pembangunan
pariwisata di Provinsi Jambi kurang menunjukkan capaian yang memuaskan.
Hal ini terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan baik wisatawan
mancanegara maupun wisatawan nusantara yang cenderung menurun setiap
tahunnya. Kenaikan signifikan terjadi pada tahun 2015, namun tidak terlalu
berpengaruh terhadap kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Provinsi
Jambi. Kontribusi sektor ini berfluktuatif bahkan cenderung menurun
sebagaimana terlihat pada grafik di bawah.
3 Ibid
3
Gambar. 1
Grafik Kunjungan wisatawan ke Provinsi Jambi Tahun 2011-20154
Gambar. 2
Grafik Kontribusi Sektor Pariwisata terhadap PDRB Provinsi Jambi Tahun
2011– 20155
4 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jambi, Tahun
2016-2021 hlm. 130 5 Ibid, hlm. 131
1.19
1.22 1.21
1.02 1.04
0.9
0.95
1
1.05
1.1
1.15
1.2
1.25
2011 2012 2013 2014 2015
4
Hal ini mengindikasikan bahwa sektor pariwisata belum berkembang
di Provinsi Jambi, padahal potensi yang dapat dikembangkan cukup banyak.
Beberapa hal yang menghambat adalah kurangnya promosi dan pembinaan
terhadap pemangku kepentingan yang bergerak di bidang pariwisata.
Kedepannya, kegiatan promosi melalui berbagai media serta peningkatan
kuantitas dan kualitas ekonomi kreatif harus lebih baik agar pariwisata
menjadi salah satu sektor penyumbang pendapatan daerah yang besar di
Provinsi Jambi, sehingga pada akhirnya dapat menjadi salah satu solusi
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.6
Didalam melakukan promosi destinasi pariwisata perlu adanya
sebuah strategi pemasaran yang sangat penting dalam mencapai suatu tujuan.
Oleh karena itu sebuah strategi yang baik dan efektif tentu akan sangat
mempengaruhi sebuah hasil dengan kata lain semakin baik dan efektif
strategi yang dilakukan maka akan semakin baik pula hasil yang akan dicapai
Didalam Al-Quran surah An-Nahl ayat 125 betapa pentingnya
strategi untuk mencapai suatu tujuan:
هى ت ل ب م ه ل اد جى وى ة ى ن س ى حى ل ا ة ظى ع و مى ل ا وى ة ى ك ح ل ب كى ب رى ل ي ب سى لىا ع اد ن سى ح أ
نى ي د ى ت ه م ل ب لى ع أ وى ه وى ل ي ب سى ن عى ل ضى ن مى ب لى ع أ وى ه كى ب رى ن ا
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang
6 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jambi 2016-2021.
hlm. 130
5
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” 7
Ayat tersebut menjelaskan akan pentingnya sebuah cara atau startegi
dalam menjelankan suatu usaha demi tercapainya tujuan dari usaha tersebut.
Ajaklah -wahai Rasul- kepada agama Islam, kamu dan orang-orang beriman
yang mengikutimu dengan cara yang sesuai dengan keadaan objek dakwah,
pemahaman dan ketundukannya, melalui nasihat yang mengandung motivasi
dan peringatan, debatlah mereka dengan cara yang lebih baik dari sisi
perkataan, pemikiran dan pengkondisian. Kamu tidak bertugas memberi
manusia hidayah, akan tetapi tugasmu hanya menyampaikan kepada mereka.
Sesungguhnya Rabbmu lebih mengetahui siapa yang tersesat dari agama
Islam dan Dia lebih mengetahui siapa yang mendapatkan petunjuk, karena
itu jangan sia-siakan dirimu dengan kesedihan mendalam atas mereka8
Berpatokan pada ayat ini, setiap instansi/lembaga yang didirikan
mempunyai tujuan yang harus dicapai dalam jangka panjang ataupun dalam
jangka pendek maka untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan berbagai
strategi dalam menjalankan dan mengembangkan suatu kegiatan atau yang
lebih dikenal dalam istilah marketing strategy yaitu strategi pemasaran.
Keberadaan strategi memang sangat penting dalam memasarkan
suatu produk yang merupakan langkah-langkah yang harus dijalankan oleh
suatu perusahaan untuk mencapai tujuan terkadang langkah-langkah yang
harus dihadapi terjal dan berliku, namun ada pula langkah yang relatif
7 An-Nahl (16):125
8 https://tafsirweb.com/4473-surat-an-nahl-ayat-125.html diakses pada tanggal 11
oktuber 2019
6
mudah9. Oleh karena itu, penting untuk memahami langkah-langkah yang
harus dilakukan dalam strategi pengembangan kegiatan wisata religi di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor: 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Kawasan Strategis Nasional adalah
wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh
sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan
keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau Iingkungan, termasuk
wilayah yang ditetapkan sebagai warisan dunia. Kawasan strategis nasional
yang berada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi ditetapkan
dengan pertimbangan dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup. Kawasan strategis Kabupaten Tanjung Jabung Barat dari
sudut Ekonomi, kepentingan sosial dan budaya dan/atau lingkungan adalah :
1. Kawasan Strategis Ekonomi adalah : Kawasan Perkotaan Kuala Tungkal
di Kecamatan Tungkal Ilir, Kawasan Sepanjang Jalan Lintas Timur
Kabupaten, Kawasan Perkotaan Tebing Tinggi, Kawasan Minapolitan
Sungai Dualap di Kecamatan Kuala Betara dan Kawasan Pelabuhan di
Kecamatan Tungkal Ilir.
2. Kawasan Strategis Kepentingan Sumber Daya Alam adalah kawasan
Pertambangan Minyak, Batu Bara dan Gas Bumi yang tersebar di
Kecamatan Betara, Kecamatan Muara Papalik, Kecamatan Renah
9 Kamsir, Kewirausahaan (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2006), hlm. 171
7
Mendaluh, Kecamatan Tebing Tinggi, Kecamatan Batang Asam,
Kecamatan Merlung dan Kecamatan Tungkal Ulu.
3. Kawasan Strategis kepentingan fungsi dan daya dukung lingkugan hidup
terbagi dua, yaitu :
a. Cagar alam hutan bakau pantai timur yang terletak di Kecamatan
Tungkal Ilir, Kecamatan Seberang Kota dan Kecamatan Kuala
Betara.
b. Kawasan lindung gambut yang juga merupakan kawasan strategis
nasional terletak di Kecamatan Betara, Bram Itam dan Pengabuan.
Adapun Kawasan Strategis Nasional yang termasuk dalam kawasan
wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah Kawasan Taman
Nasional Bukit Tigapuluh (Provinsi Jambi dan Riau) yang berada di
Kecamatan Renah Mendaluh dan Kecamatan Batang Asam.10
Secara geografis Kabupaten Tanjung Jabung Barat mempunyai total
luas wilayah 5.375,16 km2
Tanjung Jabung Barat adalah salah satu
kabupaten yang ada di Provinsi Jambi dari 11 kabupaten yang ada di Provinsi
Jambi yang kaya dengan objek daya tarik wisata, mulai dari wisata rekreasi,
wisata bahari, wisata destinasi pedesaan, wisata kawasan ekowisata, wisata
kawasan agrowisata.11
Disamping itu semua terciptalah wisata religi yang
berasal dari tradisi adat kebiasaan masyarakat zaman dahulu yang sekarang
ini menjadi wisata religi yang sudah dikelola oleh dinas pariwisata
10
Rencana Pembangunan Jangka MenengahDaerah (RPJMD) Kabupaten Tanjung
Jabung Barat Tahun 2016 – 2021 11
Peraturan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat No 11 Tahun 2017 Tentang
RIPPARKAB
8
Ada tiga wisata religi yang di selenggarakan oleh Pemkab Kabupaten
Tanjuang Jabung Barat melalui bidang kepariwisataan Disparpora yaitu:
festival arakan sahur, yang di selengarakan setiap tahun pada bulan
ramadhan untuk bertujuan menghidupkan malam-malam bulan ramadhan
dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Pawai takbiran, yang diselengarakan
pada malam hari raya dengan mengumandangkan kalimat takir. Dan haulan
syekh abdul qadir al-jailani acara rutin tahunan yang di selenggarakan di
ponpes Al-Baqiatush Shalihat
Arakan sahur salah satu dari wista religi yang sengat ditunggu-tunggu
kehadirannya setiap tahun oleh masyarakat di kota kuala tungkal yang
diselenggarakan pada malam-malam bulan ramadhan. Hasil wawancara
dengan kepala kabid pariwisata :
“bahwa pada tahun 2011 sejarah pernah mecatat arakah sahur asal
tanjung jabung barat menjadi satu-satunya perwakilan provinsi jambi untuk
bersaing secara nasional dan mendarat di istana sebagai juara empat”12
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Strategi Pemerintah Dalam Mengembangkan
Wisata Religi (Studi Di Dinas Pariwisata Kabupaten Tanjung Jabung
Barat)”
12 Wawancara dengan Bapak Mardius selaku Kepala Bidang Pariwisata, Dinas
Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jum’at 11 Oktuber 2019
9
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang permasalahan tersebut,
penulis dapat merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagi
berikut:
1. Bagaimana situasi kegiatan wisata religi yang ada di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat ?
2. Bagaimana kendala Pemerintah Dinas Pariwisata dalam mengembangkan
kegiatan wisata religi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat ?
3. Bagaimana strategi Pemerintah Dinas Pariwisata dalam mengembangkan
kegiatan wisata religi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat ?
C. Tujuna dan Kegunaan Penelitian
Berkaitan dengan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya,
maka adapun tujuan dan kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui kondisi kegiatan wisata religi yang ada di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat
b. Untuk mengetahui kendala Pemerintah Dinas Pariwisata dalam
mengembangkan kegiatan wisata religi di Kabupaten Tanjung Jabung
Barat
c. Untuk mengetahui strategi Pemerintah Dinas Pariwisata dalam
mengembangkan kegiatan wisata religi di Kabupaten Tanjung Jabung
Barat
10
2. Kegunaan Penelitian
Dari aspek kegunaannya, maka kegunaan dari penelitian ini adalah:
a. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
informasi, referensi para akedemika dan penelitian selanjutnya, dan
berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu
pemerintahan terlebih didalam mengembangkan suatu kegiatan
didalam dinas pemerintahan
b. Secara praktis penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan
masukan bagi Disparpora Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam
mengembangkan kegiatan pariwisata religi, selain itu juga diharapkan
berguna dalam memberikan pemahaman kepada pembaca atau
masyarakat tentang strategi pemerintah dalam mengembangkan
kegiatan wisata religi
c. Sebagai syarat dalam menyelesaikan program tugas akhir guna
memperoleh gelar serjana strata satu (S1) pada Jurusan Ilmu
Pemerintahan Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri STS Jambi
D. Kerangka Teori
Kerangka teori sangat diperlukan pada setiap penelitian dalam rangka
memecahkan masalah yang timbul dari adanya suatu penelitian. Kerangka
teori yang dimaksud harus mempunyai landasan atau yang didasarkan pada
suatu yang dapat menjadi acuan serta sumber atau dasar dalam pengambilan
kesimpulan di dalam memutuskan masalah yang ditemukan
11
1. Teori Strategi
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) Strategi adalah ilmu
dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa untuk
melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai, dan
rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus13
Strategi adalah prioritas atau arah keseluruhan yang luas yang
diambil oleh organisasi, strategi adalah pilihan-pilihan tentang bagaiaman
cara terbaik untuk mencapai misi organisasi14
. Dan keputusan strategi
sifatnya fundamental dan memiliki jangka panjang menggariskan prioritas
yang harus dicapai selama beberapa tahun berikutnya15
Keputusan strategis harus bertolak dari misi organisasi, dari misi
itulah semua rencana strategis disusun dan dilaksanakan.16
Sehingga
terciptanya keberhasilan didalam strategi. Keberhasilan ialah perpaduan
yang baik antara strategi dengan pelaksanaan. Strategi yang baik,
pelaksanaan buruk akan melahirkan masalah, dan strategi buruk,
pelaksanaan baik juga menimbulkan masalah
Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja,
memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan
perinsip-perinsip pelaksanan gagasan secara rasional, efisien dalam
pendanaan dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.
13
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/strategi dikutip pada tanggal 21 oktober 2019
14 Michael Allison, Jude kaye, Perancanaan Strategis Bagi Organisasi Nirlaba, (Jakarta
: yayasan obor Indonesia, 2004) hlm 3 15
Ibid. hlm 4 16
Abdul Rivai, Darsono Prawironegoro, Manajemen Strategis, ( Jakarta : Mitra Wacana
Media, 2015) hlm. 116
12
Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih
sempit dan waktu yang lebih singkat
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain berpendapat bahwa
secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar
haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah
ditentukan”17
. Jika dihubungkan dengan pengembangan suatu wisata
maka strategi bisa menjadi pola-pola umum yang dilakukan dinas
pariwisata dalam mengembangkan wisata religi. Tujuan yang ingin
dicapai pastinya sudah dipikirkan dengan mateng dan dipersiapkan apa
saja yang akan dilakukan demi tercapainya tujuan tersebut. Dengan
demikian dinas pariwisata dituntut untuk bisa memahami dan memikirkan
kebijakan dan inovasi sehingga bisa menetapkan strategi yang akan
dilakukan dalam pengembangan wisata religi.
Inovasi untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan,
mencakup landasan teori etos kerja inovasi dan berkreasi dilingkungan
pemerintahan18
sehingga dapat mendorong aktor-aktor pemangku
kepentingan (Stakeholders) untuk berinovasi didalam strategi tersebut.
Jadi dapat disimpulkan strategi merupakan hasil dari pemikiran seseorang
terhadap sesuatu yang dianalisisnya disebabkan ada sesuatu yang telah
ditentukan untuk sasaran yang dicapainya
17
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), hlm. 5 18
Agus et al, mencipta inovasi (Jakarta : PT. Temprint, 2017), hlm. 9
13
2. Teori Kebijakan Publik
Teori pada dasarnya seperangkat konsep, definisi, promosi, dan
pemikiran yang disusun secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk
menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan fenomena. Secara umum
teori mempunyai tiga fungsi yaitu untuk menjelaskan (explanation),
meramalkan (prediction), pengendalian (control)19
Kata publik sudah tidak asing lagi untuk masyarakat awam, karena
hampir setiap hari orang mendengar kata publik dari berbagai sumber
media masa, seperti televisi, radio, surat kabar. Mendefinisikan publik
bukan lagi para pejabat atau institusi politis, melainkan masyarakat warga
(civil society) yang kritis dan berorientasi pada kepentingan moral
universal umat manusia. Ada beberapa pendapat yang dapat dipahami
bahwa publik memiliki pengertian :
1. Umum yaitu sesuatu yang bukan bersifat pribadi tapi bersifat umum
yang menyangkut kepentingan orang banyak(umum)
2. Masyarakat yaitu sekelompok orang-orang yang mendiami wilayah
tertentu antara satu dengan yang lain berinteraksi dan menjadi satu
kesatuan komuniatas
3. Pemerintah/Negara yaitu dalam konteks aktivitas yang dilakukan
oleh pihak berwenang yang bukan bersifat privat/swasta.20
19
Sugiyono, Metode Penelitian Tindakan Kompreensif (Bandung: Alfabeta, 2015)
hlm.103 20
Nurman, Strategi Pembangunan Daerah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2015)
hlm. 10
14
Pelayanan dalam pemerintahan terdiri dari tiga unsur pokok, yaitu
biayanya relatif harus rendah, waktu untuk mengerjakannya relatif lebih
cepat, mutu yang diberikan relatif lebih bagus.21
Jadi dalam pelayanan
pemerintah, rasa puas masyarakat terpenuhi bila apa yang diberikan oleh
pemerintah kepada mereka sesuai dengan apa yang merika harapkan, oleh
karena itu perlu adanya kebijakan publik yang harus dikelola dengan baik
oleh pemerintah
Menurut Edi Suharto kebijakan adalah sebuah instrumen
pemerintahan yang menyangkut aparatur Negara dalam pengelolaan
sumber daya publik. kebijakan pada intinya merupakan keputusan atau
tindakan yang diambil pemerintah untuk secara langsung mengelola dan
mendistribusikan sumber daya alam, finansial dan manusia
demikepentingan publik biasanya disebut juga sebagai kebijakan publik.
Kebijakan yang terkait dengan kepentingan publik biasanya disebut juga
sebagai kebijakan publik22
Kebijakan publik adalah sebuah keputusan yang diambil oleh
pemerintah (pejabat politik) terhadap permasalahan publik tertentu. Oleh
karena itu kebijakan publik ini sangat beragam mulai dari aspek yang
paling formal hingga paling informal, mulai dari yang dapat dilaksanakan
publik hingga yang paling tertutup dan rahasia.23
21
Inu Kencana Syafiie, ilmu pemerintahan (Jakarta: Bumi Aksara, 2017), hlm. 98 22
Edi Suhato, Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik, cet.ke-3, (Bandung: Alfabeta,
2011), hlm, 3. 23
Fadilah Putra, Analisis Kebijakan Publik Neo-institusionalisme (Depok: LP3ES, 2019)
hlm.66
15
Kebijakan publik terdiri dari empat tipe. Pertama, kebijakan
regulatori yang bertujuan melakukan kontrol terhadap prilaku masyarakat
diantaranya seperti kebijakan lingkungan hidup, kebijakan kriminalitas
dan kebijakan perburuhan. Kedua, kebijakan distributif yang bertujuan
untuk mengalokasikan sumber daya yang dimiliki oleh negara kepada
masyarakat. Sebagai contoh adalah kebijakan ekonomi, dana desentalisasi,
dan perpajakan. Ketiga, kebijakan redistibusi yang bertujuan
meredistribusi kekayaan yang ada di masyarakat untuk diberikan kepada
mereka yang membutuhkan seperti kebijakan subsidi pendidikan,
kesehatan, dan sebagainya. Keempat, kebijakan konstituen terkait dengan
penataan organisasi (formal/informal) yang ada di masyarakat, contohnya,
system pembilu, struktur pemerintahan, hubungan antar lembaga,
pengakuan Negara atas organisasi sosial dan lain-lainnya24
3. Wisata Religi
Menurut Undang - Undang RI nomor 10 tahun 2009 tentang
kepariwisataan dijelaskan bahwa:
1. wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan
rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya
tarik wisata yang dikunjungi dalam waktu sementara
2. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.
24
Ibid, hlm.68
16
3. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung
berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,
pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.
4. Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan,
keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam,
budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan
kunjungan wisatawan.25
Di dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) arti Religi adalah
kepercayaan kepada Tuhan, kepercayaan akan adanya kekuatan adikodrati
di atas manusia, kepercayaan (animisme, dinamisme) agama26
wisata religi adalah wisata yang berkaitan erat dengan keagamaan
yang dianut oleh masyarakat daerah tertentu. Wisata religi mempunyai
makna tersendiri bagi umat beragama atau sekelompok masyarakat di
daerah tertentu, biasanya seperti tempat ibadah yang mempunyai
keindahan dan kelebihan dilihat dari sisi sejarah dan keunikan
bangunannya, ziarah makam tokoh agama, panutan masyarakat setempat
dengan tujuan untuk memperoleh berkah, ibrah, tausiah dan hikmah
didalam kehidupan, dan kegiatan-kegiatan yang positif dalam
menyemarakkan nilai-nilai keagamaan, dengan demikian wisata religi
memiliki cakupan yang sangat luas
25
Undang-undang Republik Indonesia No 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan 26
https://kbbi.web.id/religi diakses pada tanggal 22 oktuber 2019
17
E. Tinjauan Pustaka
Di dalam sebuah penelitian atau penyusunan skripsi sangat penting
adanya tinjauan pustaka dalam rangka menambah referensi, wawasan dan
menghindari kesamaan penulisan, plagiasi terhadap masalah yang akan
dibahas oleh peneliti, pembahasan tentang wisata religi telah ditemukan buku-
buku dan skripsi diantranya:
1. Na’imatul Faidah Tahun 2016 dalam penelitiannya yang berjudul
“Strategi Promosi Wisata Religi Di Kabupaten Wonosobo (Studi
Diskriptif Kualitatif Tentang Strategi Promosi Wisata Religi Di
Kabupaten Wonosobo)” penelitian ini lebih cendrung membahas tentang
strategi di dalam mempromosikan wisata religi dengan menggunakan
proses pengembangan komunikasi pemasaran terintegritas yaitu dengan
target audiens, menentukan tujuan komunikasi, menentukan jumlah
anggaran promosi dan mengkoordinasikan proses promos sehingga dapat
dikenal oleh masyarakat luas dan meningkatkan jumlah pengunjung.27
2. Siti Fatimah tahun 2015 “Strategi Pengembangan Objek Daya Tarik
Wisata Religi (Studi Kasus Di Makam Mbah Mudzakir Sayung Demak)”
Peneliti memfokuskan pada tugas juru kunci makam dan sumber daya
yang digunakan dalam pengelolaan makam untuk pengembangan objek
wisata religi, dan apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat
27
http://eprints.walisongo.ac.id/4970/1/111311046.pdf dikutip pada tanggal 29 oktuber
2019
18
dalam pengembangan objek wisata religi di Makam Mbah Mudzakir
Sayung Demak dengan penerapan fungsi manajemen.28
3. M. Fadlol Badruzzaman 2015 “Peranan Wisata Religi Makam Sunan
Kalijaga Kadilangu Demak Sebagai Penggerak Ekonomi Kreatif”
penelitian ini bertujuan untuk Pemerintah dalam menggerakkan ekonomi
kreatif di wisata religi makam Sunan Kalijaga Kadilangu Demak,
pemerintah sebagai katalisator, dan fasilitator yang memberi dorongan,
agar ide-ide bisnis bergerak ke tingkat kompensasi yang lebih tinggi.
Pemerintah juga sebagai regulator atau pihak yang menghasilkan
kebijakan-kebijakan29
persamaan penelitian ini dengan beberapa penelitian yang sudah
ada ialah sama-sama membahas tentang wisata religi Sedangkan
perbedaanya penelitian yang dilakukan oleh penulis ini menjelaskan
“Strategi Pemerintah Dinas Parawisata Dalam Mengembangkan Kegiatan
Wisata Religi Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat” penulis lebih
menfokuskan kepada upaya pemerintah untuk membuat suatu strategi
bagaimana cara mengembangkan wisata religi yang sudah ada sehingga
lebih berkembang dan dikenal oleh masyarakat diluar daerah tidak hanya
dikenal oleh masyarakat Kuala Tungkal saja.
28
http://digilib.uin–suka.ac.id/24607/1/12210102_BAB–I _ IV–atau–V _ DAFTAR
PUSTAKA. pdf diakses pada tanngal 29 Oktuber 2019 29
M. Fadlol Badruzzaman. Peranan Wisata Religi Makam Sunan Kalijaga Kadilangu
Demak Sebagai Penggerak Ekonomi Kreatif (Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo
Semarang, 2015)
19
BAB II
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah tata cara bagaimana studi penelitian
dilaksanakan (methodos = tata cara). pemilihan metode oleh seorang peneliti
tergantung pada tujuannya, apakah untuk lebih mengkhususkan jenis informasi
yang akan dikumpulkan dalam melanjutkan studi, Jenis data mungkin juga
berupa informasi angka-angka/numerik yang dikumpulkan melalui sekala
instrumen atau lebih dari itu berupa informasi teks, catatan, atau laporan
pendapatan partisipan.57
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian yang akan dilakukan adalah di Dinas Pariwisata
Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Tanjung Jabung
Barat Provinsi Jambi, karena sesuai dengan judul dan permasalahan yang
dituliskan dalam latar belakang masalah alasannya karena wisata religi
sangat diminati oleh masyarakat Tanjung Jabung Barat oleh karena itu
perlunya pengembangan sehingga wisata religi tersebut tidak hanya
terpusat di kota Kuala Tungkal saja
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini pada Oktuber – Desember tahun 2019.
Mengingat, menimbang serta memperhatikan segala kekurangan dan
57
Emzir, metode penelitian pendidikan kuantitaitif dan kualitatif (edisi revisi) (Jakarta :
Rajawali Pers, 2015) hlm. 27
20
keterbatasan waktu, tenaga, pikiran, moril dan materil pada diri peneliti,
maka waktu penelitian ini dalakukan dalm kurun waktu kurang lebih
selama tiga bulan.
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian skripsi adalah paradigma penelitian yang
digunakan, apakah bersifat kualitatif atau kuantitatif, atau menggunakan dua
paradigma tersebut sekaligus (mixing method).58
Metodi penelitian ini
menggunakan Penelitian kualitatif dimana penelitian kualitatif menggunakan
strategi penelitian seperti naratif, fenomenologis, etnografis, studi grounded
theory atau studi kasus.59
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan deskriptif
yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi
saat sekarang. Pendekatan deskriptif memusatkan perhatian pada masalah
aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung.60
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Dalam penelitian kualitatif sumber data utamanya adalah kata-
kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan
lain-lain. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua jenis sumber
data yaitu:
58
Sayuti Una. Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi). (Jambi : Fakultas Syariah IAIN
STS Jambi dan Syariah Press, 2012) hlm. 41 59
Emzir. metode penelitian pendidikan kuantitaitif dan kualitatif (edisi revisi) (Jakarta :
Rajawali Pers, 2015) hlm .28 60
Juliansyah Noor. Metodelogi Penelitian,Skripsi, Tesis, Disertasi, & Karya Ilmiah. Cet.
2(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012) hlm. 33-34
21
a. Data Primer
Data Primer adalah data pokok yang diperlukan dalam
penelitian, yang diperoleh secara langsung dari sumbernya ataupun
dari lokasi objek penelitian, atau keseluruhan data hasil penelitian
yang diperoleh dilapangan. Data primer tidak diperoleh melalui
sumber perantara atau pihak kedua dan seterusnya.61
Data primer ini langsung didapatkan dari lapangan dari
sumber utama tanpa adanya perantara, berupa observasi, pengamatan,
dokumentasi ke lokasi penelitian yaitu Disparpora Tanjung Jabung
Barat dan wawancara langsung kepada pihak-pihak terkait terhadap
pengembangan wisata religi yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung
Barat diantaranya adalah:
1) Kepala Disparpora Kabupaten Tanjung Jabung Barat
2) Kepala Bidang Pariwisata Disparpora Kabupaten Tanjung Jabung
Barat
3) Kepala Seksi Pengembangan Daya Tarik Wisata, Disparpora
Kabupaten Tanjung Jabung Barat
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh seorang peneliti
tidak secara langsung dari subjek atau objek yang diteliti, tetapi
melalui pihak lain seperti instansi-instansi atau lembaga-lembaga
yang terkait, perpustakaan, arsip perorangan, dan sebagainya. Data
61
Sayuti Una. Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi). (Jambi : Fakultas Syariah IAIN
STS Jambi dan Syariah Press, 2012) hlm. 45
22
sekunder dapat dipakai sebagai pelengkap untuk memndukung
informasi dari data primer yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri.62
Data sekunder ini diperoleh oleh peneliti dari referensi-referensi
buku, internet, hasil penelitian terdahulu dan undang-undang yang
berkenaan dengan permasalaahn yang akan dibahas.
2. Sumber Data
Sumber data berupa responden atau informan dikatakan juga
sebagi sumber data berupa orang (person). Sumber data peristiwa-
peristiwa atau kejadian-kejadian selama observasi berlangsung dikatakan
juga sebagi sumber data berupa tempat (place) sedangkan sumber data
berupa dokumen-dokumen atau berupa literatur-literatur pustaka
dikatakan juga sebagai sumber data berupa huruf, angka, gambar atau
simbol-simbol (paper)63
Adapun sumber data dari wawancara yang digunakan pada
penelitian ini berupa responden atau informan yaitu orang atau
narasumber seperti Kabid Pariwisata, pegawai dan masyarakat serta
sumber data dari observasi yang berupa peristiwa atau kejadian mengenai
permasalahan yang akan diteliti, selain itu sumber data yang diperoleh
secara tidak langsung berupa dokumen dan literatur mengenai wisata
religi di Tanjung Jabung Barat
62
Moh Pabundu Tika. Metode Penelitian Geografi (Jakarta : PT Bumi Aksara. 2005)
hlm. 60 63
Sayuti Una. Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi). (Jambi : Fakultas Syariah IAIN
STS Jambi dan Syariah Press, 2012) hlm. 48
23
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.64
1. Observasi
Jenis observasi yang digunakan adalah observasi partisipan dan
observasi nonpartisipan. Observasi partisipan adalah suatu cara
pengamatan yang dilakukan oleh observer dengan ikut mengambil bagian
dalam kehidupan orang atau objek yang diobservasi. Dan observasi
nonpartisipan cara ini observer melakukan pengamatan langsung tetapi
tidak ikut berpartisipasi sebagai anggota kelompok orang atau objek yang
diobservasi65
Dalam penelitian ini penulis hanya sebagai nonpartisipan yang
mana melakukan observasi dalam pengembangan kegiatan wisata religi
secara langsung dan tidak ikut serta dalam kepenetiaannya
Observasi dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak
berstruktur, karena fokus penelitian belum jelas. Fokus observasi akan
berkembang selama kegiatan observasi berlangsung.66
Teknik observasi
tidak terstruktur ini penulis lakukan dengan mengandalkan pengamatan
langsung dan ingatan penulis, jadi disaat penulis turun kelapangan
64
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung : alfabeta, 2018), hlm.104 65
Moh Pabundu Tika. Metode Penelitian Geografi (Jakarta : PT Bumi Aksara. 2005)
hlm. 45-46 66
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung : alfabeta, 2018), hlm. 109
24
penulis langsung mengamati dan mencatat segala sesuatu yang terjadi
pada saat observasi tersebut
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan
umtuk mengumpulkan data penelitian. Secara sederhana dapat dikatakan
bahwa wawancara adalah suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara
pewawancara dan sumber informaasi atau orang yang diwawancarai
melalui komunikasi langsung.67
Wawancara ini berguna untuk mendapatkan data dari tangan
pertama (primer), pelengkap teknik pengumpulan data lainnya, dan bias
menguji hasil pengumpulan data lainnya.68
Wawancara ini dilakukan
peneliti dengan pihak Pemerintah Dinas Pariwisata dan tokoh-tokoh
masyarakat Kuala Tungkal guna mengetahui secara langsung tentang
perkembangan wisata religi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
3. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan atau karya seseorang tentang sesuatu
yang sudah berlalu. Dokumen tentang orang atau sekelompok orang,
pristiwa, atau kejadian dalam situasi social yang sesuai dan terkait
67
Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Penelitian Gabungan
(Jakarta : kencana, 2014) hlm. 372 68
Ahmad Syahriza, Efektivitas Strategi Pemasaran Tabungan Wadiah Simpatik Dalam
Menarik Minat Masyarakat Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Kuala Tungkal, Tesis (Jambi :
Ekonomi Ialam IAIN, 2017). hlm. 44
25
dengan fokus penelitian adalah informasi yang sangat berguna dalam
penelitian kualitatif.69
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen biasa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental
dari seseorang.70
Dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi
untuk memperkuat kebenaran data yang didapat di lapangan secara
observasi dan wawancara
E. Teknik Analisi Data
Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milah menjadi sesuatu yang
dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola,
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa
yang dapat diceritakan kepada orang lain.71
Adapun dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan peneliti
bersandar kepada teknik analisis model Milles dan Huberman, tiga tahapan
yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing/verification.72
1. Reduksi Data (data reduction)
Reduksi data ialah merangkum, memilih dan memilah hal-hal
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
69
Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Penelitian Gabungan
(Jakarta : kencana, 2014) hlm. 70
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung : alfabeta, 2018), hlm. 124 71
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,
2018), hlm. 248 72
Sugiyono, Metode Penelitian Evaluasi (Bandung : Alfabeta, 2018), hlm. 259
26
polanya.73
Data yang diperoleh dilapangan cukup banyak semakin sering
peneliti kelapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, dan rumit.
Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data dengan reduksi data
dengan demikian data yang telah direduksi dapat memberikan gambaran
yang cukup jelas dan dapat mempermudah peneliti untuk melakukan
analisis selanjutnya
Dengan kata lain, dengan reduksi data peneliti dapat mengambil
data yang pokok dan yang penting tentang Strategi Pemerintah Dinas
Pariwisata Dalam Mengembangkan Wisata Religi
2. Penyajian Data (data display)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
menyajikan data. Dalam penelitian kulitatif, penyajian data bisa
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori
dan sejenisnya. Dalam hal ini Milles dan Huberman menyatakan
sebagaiaman dikutip Sugiyono bahwa: yang paling sering digunakan
untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks
yang bersifat naratif.74
Pada penyajian data peneliti lebih fokus dan mendalam guna
mendapatkan informasi/fakta yang lebih rinci mengenai Strategi
Pemerintah Dinas Pariwisata Dalam Mengembangkan Wisata Religi
73
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung : Alfabeta, 2018), hlm. 135 74
Sugiyono, Metode Penelitian Evaluasi (Bandung : Alfabeta, 2018), hlm. 299
27
3. Conclusion Drawing/verification
menurut Milles dan Huberman dikutip sugiyono bahwa conclusion
drawing/verification adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.75
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat semsentara dan akan
berubah apabila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya. Akan tetapi kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap ini dapat dipercaya karena didukung oleh bukti
yang sah dan konsisten mengenai Strategi Pemerintah Dinas Pariwisata
Dalam Mengembangkan Wisata Religi
75
Ibid, hlm. 302
28
F. Jadwal Penelitian
Tabel. 1
Jadwal Penelitian
Catatan : Jadwal berubah sesuai waktu
NO Kegiatan
Tahun 2019/2020
April Oktuber November Desember Januari Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan judul x
2 Pembuatan
proposal
x
x
X
3 Perbaikan proposal
dan seminar
x
x
4 Surat izin riset x
5 Pengumpulan data x
x
6 Verifikasi dan
analisis data
x
x
7 Konsultasi
Pembimbing
x
8 Bimbingan x
x
9 Agenda dan ujian
skripsi
x
29
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Profil Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora)
Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (DISPARPORA) Kab.
Tanjung Jabung Barat adalah satu-satunya Unit Organisasi yang bertanggung
jawab di bidang Pembinaan dan Pengembangan sektor Kepariwisataan,
Kepemudaan dan Keolahragaan.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan dan Susunan Perangkat
Daerah dan Peraturan Bupati Tanjung Jabung Barat nomor 66 Tahun 2016
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Kepemudaan
dan Olahraga, TUPOKSI DISPARPORA adalah sebagai berikut:49
2. Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga adalah merupakan salah
satu unsur pelaksana otonomi daerah.
3. Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga mempunyai tugas
membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang diberikan
kepada Daerah di bidang pariwisata dan bidang kepemudaan dan
olahraga
49
Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Profil
Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Tahun 2018, hlm.2
4. Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan kebijakan di bidang pariwisata dan bidang kepemudaan
dan Olahraga;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pariwisata dan bidang kepemudaan
dan Olahraga;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pariwisata dan bidang
kepemudaan dan Olahraga;
d. Pelaksanaan administrasi dinas di bidang pariwisata dan bidang
kepemudaan dan Olahraga; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan
tugas dan fungsinya.50
B. Landasan Hukum Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga
(Disparpora) Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Berikut adalah dasar-dasar hukum terbentuknya Dinas Pariwisata
Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Tanjung Jabung Barat:51
1. Undang- Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah
Otonomi Kabupaten Tanjung Jabung Barat di Provinsi Sumatra Tengah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25)
Sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1956
tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Salolangun Bangko dan Daerah
Tingkat II tanjung Jabung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
50
Ibid, hlm.3 51
Ibid, hlm.3
1956 Nxomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 2755);
2. Undang-undang Nomor 54 Tahun 1999 Tentang Pembentukan
Kabupaten sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3903) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3969);
3. Peraturan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Nomor 6 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunana Perangkat Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2016 Nomor 6,
Tambahan Lembaran Daearah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Nomor
3);
4. Peraturan Bupati Tanjung Jabung Barat Nomor 66 Tahun 2016 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Kepemudaan dan
Olahraga Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Lembaran Daerah
Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2016 Nomor 66);
5. Peraturan Bupati Nomor 74 Tahun 2016 Tentang Perubahan
Nomenklatur Satuan Kerja Perangkat daerah Penanggung Jawab
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tanjung
Jabung Barat Tahun 2016-2021 Pada Peraturan Daerah Kabupaten
Tanjung Jabung Barat Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung
Barat Tahun 2016-2021;52
C. Visi-Misi Dinas Pariwisata Kepeemudaan dan Olahraga (Disparpora)
Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Berikut adalah Visi, Misi dan Tujuan dari Dinas Pariwisata
Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Tanjung Jabung Barat:
1. VISI
Visi Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten
Tanjung Jabung Barat adalah sebagai berikut:
“TERWUJUDNYA PARIWISATA YANG BERKEMBANG, PEMUDA YANG
MANDIRI DAN OLAHRAGA YANG BERPRESTASI DI KAB. TANJAB
BARAT”
2. MISI
Mengacu pada visi Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga
Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dapat kami uraikan misi-misi sebagai
berikut:
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pariwisata dan mengembangkan
strategi pemasaran dan promosi bidang kepariwisataan
b. Mewujudkan pemuda yang profesional yang berperan aktif dalam
pembangunan
52
Ibid, hlm.4
c. Mengembangkan kualitas Olahraga yang berdaya saing dengan
meningkatkan sarana dan prasarana pendukung
Misi-misi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga dalam menjalankan
tugas dan fungsinya harus dapat mengembangkan kepariwisataan
Kabupaten Tanjung Jabung Barat sehingga mampu menarik perhatian
pengunjung tidak hanya dari dalam daerah tetapi juga dari luar daerah
2) Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga dalam menjalankan tugas
dan fungsinya harus mampu mewujudkan pemuda-pemuda yang
berkualitas, mandiri serta memiliki profesionalisme dan mampu ikut
serta dalam pembangunan daerah.
3) Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga dalam menjalankan tugas
dan fungsinya harus mampu meningkatkan kualitas Olahraga dan
memasyarakatkan Olahraga di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
dengan berusaha meningkatkan sarana dan prasarana pendukung yang
dibutuhkan sehingga tercipta masyarakat yang sehat dan olahraga
yang berprestasi.53
D. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga
(Disparpora) Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Berdasarkan Peraturan Bupati Tanjung Jabung Barat Nomor 66
Tahun 2016 tentang Sususnan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata
Kepemudaan dan Olahraga.
53
Ibid, hlm. 4
Disparpora memiliki Tugas Pokok dan Fungsi sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin Dinas Pariwisata
Kepemudaan dan Olahraga mempunyai fungsi:54
a. Menyusun Renstra dan Akuntabilitas Kinerja Dinas;
b. Menyiapkan bahan rumusan kebijakan dan petunjuk teknis;
c. Mengadakan komunikasi dan koordinasi dengan dinas lain untuk
kelancaran tugas-tugas dinas;
d. Memimpin segala kegiatan dinas dibidang Pariwisata Kepemudaan
dan Olahraga;
e. Memberikan saran-saran atau pertimbangan kepada Bupati baik
diminta atau tidak sehubungan langkah-langkah atau tindakan yang
perlu diambil dibidang Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga;
f. Menetapkan kebijakan dibidang Pariwisata Kepemudaan dan
Olahraga;
g. Menyusun rencana pengembangan kegiatan Pariwisata Kepemudaan
dan Olahraga;
h. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan dinas lain dalam
melaksanakan semua program dibidang Pariwisata Kepemudaan dan
Olahraga;
i. Malaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup dinas;
54
Ibid, hlm.6
j. Melaksanakan tugas, dinas lain yang diberikan atasan berkoordinasi
dengan instansi terkait dalam pelaksanaannya;
1. Sekretariat
Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Kepala Dinas di bidang kesekretariatan. Dalam melaksanakan tugas
pokok sebagaimana dimaksud, Sekretaris mempunyai fungsi:55
a. Koordinasi penyusunan rencana, program, anggaran, dan pelaporan;
b. Pembinaan dan penyelenggaraan urusan umum dan keuangan
meliputi: ketatausahaan, kepegawaian, penatausahaan aset dan
perlengkapan, kerja sama, hubungan masyarakat, kearsipan,
perbendaharaan, akuntansi, verifikasi, dan tindak lanjut LHP;
c. Koordinasi dan penyusunan peraturan perundangundangan;
d. Menginventarisir permasalahan dan solusi pemecahannya terkait
lingkup tugas;
e. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara; dan
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan
tugas dan fungsinya.
Sekretariat membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Keuangan
b. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Program
Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.
55
Ibid, hlm.7
a. Sub Bagian Umum dan Keuangan mempunyai fungsi
1) Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan lingkup
umum dan keuangan;
2) Melakukan penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup administrasi
kepegawaian yang meliputi kegiatan penyiapan bahan
penyusunan rencana mutasi, promosi, kepangkatan, cuti, disiplin,
pengembangan pegawai dan kesejahteraan pegawai;
3) Melakukan penyiapan bahan petunjuk teknis pengelolaan
ketatausahaan yang meliputi pengelolaan administrasi surat
menyurat, tata naskah dinas, dan penataan kearsipan;
4) Melakukan penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup administrasi
keuangan yang meliputi kegiatan pengelolaan dan pengendalian
keuangan, perbendaharaaan, akuntansi, verifikasi, dan tindak
lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP);
5) Melakukan pengelolaan dan penyusunan laporan administrasi
kepegawaian, ketatausahaan, peraturan perundang-undangan,
tatalaksana, dan hubungan masyarakat;
6) Melakukan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan
urusan gaji pegawai, pengendalian keuangan, pengujian dan
penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM), perbendahaan,
akuntansi, verifikasi, tindak lanjut LHP serta penyusunan laporan
keuangan;
7) Melakukan pemeliharaan dan pengelolaan aset dan perlengkapan,
pengelolaan inventaris barang milik negara dan penyusunan
laporan aset;
8) Melakukan penyiapan bahan evaluasi dan laporan administrasi
keuangan;
9) Melakukan penyiapan bahan koordinasi dengan unit
kerja/instansi terkait sesuai lingkup tugas; dan
10) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan
tugasnya.
b. Sub Bagian Perencanaan Program, Evaluasi dan Pelaporan Program
mempunyai fungsi :
1) Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan lingkup
perencanaan, evaluasi dan pelaporan program;
2) Melakukan penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup penyiapan
bahan penyusunan rencana anggaran, koordinasi penyusunan
program dan anggaran;
3) Melakukan penyiapan dan pengumpulan bahan dari bidang-
bidang untuk bahan rumusan kebijakan teknis dan operasional
rencana kerja;
4) Melakukan penghimpunan, pengolahan dan penyiapan bahan
evaluasi dan penilaian kinerja;
5) Melakukan penyiapan bahan koordinasi perencanaan dan
anggaran meliputi anggaran APBD, APBN, PHLN baik
kabupaten, provinsi dan pusat secara lintas program;
6) Melakukan penyusunan Laporan Kinerja (LKj), Rencana
Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja), Perjanjian Kinerja
(PK), Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD); dan
7) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan
tugasnya;
4. Bidang Pemuda dan Olahraga
Bidang Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebahagian tugas Kepala Dinas bidang Pemuda dan
Olahraga. Untuk melakukan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang
Pemuda dan Olahraga mempunyai fungsi :56
a. Menyusun, pelaksanaan dan evaluasi serta pelaporan program dan
rencana kerja dibidang kepemudaan dan olahraga;
b. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis,fasilitasi,
kordinasi, pemantauan dan evaluasi pembinaan kepemudaan, profil
perkembangan kepemudaan;
c. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitas,
kordinasi, pemantauan dan evaluasi pembinaan dan peningkatan
prestasi olahraga;
56
Ibid, hlm.9
d. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitasi,
koordinasi, pemantauan dan evaluasi kebutuhan dan pemanfaatan
sarana prasarana olahraga;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan, sesuai dengan tugas
dan fungsinya;
Bidang Pemuda dan Olahraga membawahi :
a. Seksi Kepemudaan
b. Seksi Pembinaan dan Penigkatan Prestasi Olahraga
c. Seksi Sarana dan Prasarana Olahraga
Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pemuda
dan Olahraga.
a. Seksi Kepemudaan mempunyai fungsi :
1) Melakukaan penyususnan rencana dan anggaran seksi
kepemudaan;
2) Melakukan penyiapan perumsan dan pelaksanaan kebijakan
teknis kepemudaan;
3) Melakukan pengumpulan data dan profil perkembangan
kepemudaan;
4) Melakukan pembinaan dan pengawasan pengembangan kegiatan
kepemudaan;
5) Melakukan pemantauan evaluasi dan pelaporan kegiatan
kepemudaan;
6) Melakukan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
tugasnya;
b. Seksi Pembinaan dan Peningkatan Prestasi Olahraga mempunyai
fungsi :
1) Melakukan penyusunan rencana dan anggaran seksi pembinaan
dan peningkatan prestasi olahraga;
2) Melakukan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
teknis pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga;
3) Melakukan pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga;
4) Melakukan pemantauan, evalusi dan pelaporan, kegiatan
pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga; dan
5) Melakukan tugas lain yang diberikan atasan, terkait tugasnya.
c. Seksi Sarana dan Prasarana Olahraga mempunyai fungsi :
1) melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan
anggaran seksi;
2) Melakuakn penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
teknis kebutuhan, pemnafaatan sarana dan prasarana olahraga dan
pertandingan olahraga;
3) Melakukan pengawasan dan pengendalian sarana prasarana dan
pertandingan olahraga;
4) Melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan seleksi
sarana dan prasarana olahraga
5) Melakukan tugas lain yang diberikan atasan, terkait dengan
tugasnya.57
5. Bidang Pariwisata
Bidang Pariwisata mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebahagian tugas Kepala Dinas dibidang Pariwisata. Untuk melaksanakan
tugas tersebut , Bidang Pariwisata mempunyai fungsi :
1. Penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi peserta pelaporan program dan
rencana kerja dibidang pariwisata;
2. Penyiapan perumusan, petunjuk dan pelaksanaan kebijakan teknis,
fasilitas, kordinasi, pemantauan dan evaluasi pembinaan,
pengawasan, pengendalian, pengembangan dan pelestarian daya tarik
wisata;
3. Penyiapan perumusan, petunjuk dan pelaksanaan kebijakan teknis,
fasilitasi, kordinasi, pemantauan, dan evaluasi pembinaan
pengelolaan sarana prasarana serta jasa usaha pariwisata;
4. Penyimpanan perumusan, petunjuk dan pelaksanaan kebijakan teknis,
fasilitasi, kordinasi, pemantauan dan evaluasi promosi dan pemasaran
pariwisata;
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan, sesuai dengan tugas
dan fungsinya;
Bidang Pariwisata membawahi :
a. Seksi Pengembangan dan Daya Tarik Wisata
57
Ibid, hlm.11
b. Seksi Prasarana dan Jasa Usaha Pariwisata
c. Seksi Promosi dan Pemasaran Pariwisata
Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Bidang
Pariwisata.
a. Seksi Pengembangan dan Daya Tarik Wisata mempunyai fungsi :
1) melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan
anggaran seksi;
2) Melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pengembangan dan pelestarian daya tarik wisata;
3) Melakukan pengumpulan, pengelolaan dan menyajikan data
informasi pengembangan pelestarian daya tarik wisata;
4) Melakukan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan dan
pendokumentasian kegiatan seksi pengembangan daya tarik
wisata;
5) Melakukan tugas lain yang diberikan atasan, sesuai dengan
tugasnya.
b. Seksi Prasarana dan Jasa Usaha Pariwisata mempunyai fungsi :
1) Melakukan penyiapan dan penyusunan rencana kerja dan
anggaran seksi;
2) Melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan pembinaan pengelolaan sarana prasarana serta jasa
usaha pariwisata;
3) Melakukan pengumpulan, mengelolah dan menyajikan jasa
sarana prasarana dan jasa usaha pariwisat;
4) Melakukan penyiapan bahan rekomendasi dan perizinan sarana
prasarana serta jasa usaha pariwisata;
5) Melakukan penyiapan bahan rekomendasi dan perizinan sarana
prasarana dan jasa usaha pariwisata; dan
6) Melakukan tugas lain yang diberikan atasan, sesuai dengan
tugasnya.
c. Seksi Promosi dan Pemasaran Wisata Mempunyai Fungsi :
1) Melakukan penyiapan dan penyusunan rencana kerjadan
anggaran seksi;
2) Melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan promosi dan pemasaran pariwisata;
3) Melakukan pengumpulan data, mengolah, menganalisis,
menyajikan dan menginformasikan data promosi dan
pemasaran pariwisata melalui media, masyarakat dan
wisatawan;
4) Melakukan Penyiapan Bahan penyelenggaraan dan kerja sama
penyelenggaraan even serta partisipasi dalam pameran/even
promosi dan pemasaran pariwisata;
5) Melakukan pemantauan evaluasi dan pelaporan kegiatan seksi
promosi dan pemasaran pariwisata;58
58
Ibid, hlm.14
E. Struktur Organisasi Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga
Gambar. 3
Struktur Organisasi59
59
Dokumentasi Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Tanjung Jabung
Barat Tahun 2018
KEPALA DINAS
OTTO RIADI, SE, MM
SEKRETARIS
TONI BAKRI, S.Sos, MM
SEKSI SARANA PRASARANA
HUSAINI
SEKSI PEMBINAAN DAN
PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA
Dra. AFRIDA YANTI
SEKSI KEPEMUDAAN
RAHMAT, SE
BIDANG PEMUDA DAN
OLAHRAGA
Drs. H. M. YUSUF, M. Pd
BIDANG PARIWISATA
MARDIUS
SEKSI SARANA PRASARANA DAN
JASA USAHA PARIWISATA
INGANTA BARUS
SEKSI PENGEMBANGAN DAYA
TARIK WISATA
RENGGA SEKARSARI, S.IP
SEKSI PROMOSI DAN
PEMASARAN PARIWISATA
EDI HARYANTO, SH
SUB BAG PERENCANAAN,
MONITORING DAN
PELAPORAN PROGRAM
NIAH, SE
SUB BAG UMUM DAN
KEUANGAN
HADI ASMARA, S.Pd
46
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Situasi Kegiatan Wisata Religi Yang Ada Di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat
Event wisata religi yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
terbentuk dari adat istiadat atau tradisi turun temurun yang dilakukan
masyarakat Kuala Tungkal pada zaman dahulu, yang sekarang menjadi event
wisata religi yaitu Festival Arakan Sahur, Pawai Takbiran dan Haul Syekh
Abdul Qodir Al-Jailani
1. Festival Arakan Sahur
Gambar 4
Festival Arakan Sahur
47
Masyarakat Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat,
Jambi punya cara tersendiri dalam memeriahkan setiap bulan suci
Ramadhan, yakni menggelar kegiatan yang dinamakan Festival Arakan
Sahur selama bulan puasa, festival arakan sahur ini diadakan sebagai
tradisi turun temurun yang ada di kota Kuala Tungkal
Festival arakan sahur di Kota Kuala Tungkal adalah kegiatan
arakan sahur yang di adakan pada setiap malam minggu pada malam bulan
suci ramadhan dimulai dari sesudah selesai sholat taraweh jam 10.00 s/d
selesai, arak-arakan sahur tersebut tercipta dari tradisi zaman dahulu
sebagaimana yang disampaikan Kabid Pariwisata, Dinas Pariwisata
Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora), Bapak Mardius:
“asal usulnya arakan sahur ini tercipta dari kebiasaan masyarakat dulu
untuk membangunkan orang dengan memukul-mukul periuk-periuk buruk
dan kaleng-kaleng bekas pada setiap malam bulan puasa bertujuan
membangunkan orang untuk makan sahur sahur” 60
Namun dengan perkembangan zaman saat ini tradisi arakan sahur
menjadi agenda utama bagi Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat
dan dianggarkan dananya oleh Dinas Pariwisata Kepemudaan Dan
Olahraga yakni Event Wisata Religi kebanggaan masyarakat Kabupaten
Tanjung Jabung Barat
Bahkan festival arakan sahur ini dijadikan perlombaan dengan
hadiah uang jutaan rupiah yang di anggarkan oleh Pemda melalui Dians
60
Wawancara dengan Bapak Mardius selaku Kepala Bidang Pariwisata, Dinas
Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kamis 13 Februari 2020
48
Pariwista Kepemudaan dan Olahraga, hasilnya semua elemen masyarakat,
pihak swasta, pemerintah Tanjung Jabung Barat, remaja masjid,
organisasi kemasyarakatan, pemuda dan pemudi yang ada disetiap Rt dan
Rw ikut berkontribusi dalam memeriahkan festival arakan sahur di Kuala
Tungkal Ini. Sehingga arakan sahur ini dapat menarik
pengunjung/wisatawan untuk datang melihat dan menyaksikan kegiatan
arakan sahur dengan berbagai macam pernak pernik, miniature dan
desain-desain bernuansa islam yang diselenggarakan pada malam-malam
bulan suci ramadhan
2. Pawai Takbiran
Gamabar 5
Pawai Takbiran
49
Takbiran di Indonesia merujuk pada aktivitas pemeluk agama
Islam yakni mengucapkan kalimat takbir (الله أكبر Allahu Akbar) secara
bersama-sama. Lebih spesifik lagi, aktivitas ini merujuk pada aktivitas
perayaan mereka pada malam hari dalam menyambut datangnya hari
raya Idul Fitri dan Idul Adha. Aktivitas ini biasanya dilakukan dengan
melakukan pawai di jalanan, kadang-kadang sambil
membawa beduk, obor, dan lampion.61
Sama halnya dengan arakan sahur festival takbiran juga tercipta
dari tradisi masyarakat hanya berbeda dalam perayaan dan moment
waktunya saja, Pawai Takbiran dilaksanakan pada malam Hari Raya Idul
Fitri dan malam Hari Raya Idul Adha bertujuan untuk menyambut hari
kemenangan dengan Mengumandangkan kalimat takbir, tahmid, dan tahlil,
maka Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat menyelenggarakan
kegiatan religius ini serta mengandung unsur art dan culture yang
merupakan ke khasan daerah Tanjab Barat yaitu Pawai Takbiran
Otto Riadi, Kapala Dinas Pariwisata kepemudaan dan
olahraga Tanjung Jabung Barat menyampaikan:
“peserta takbiran keliling jumlah peserta yang mengikuti pawai takbiran
idul fitri 1440 H/ 2019 M berjumlah 16 peserta, dan ditambahkan pak Otto
kegitan ini bertujuan untuk menjaga silaturrahmi umat beragama serta
menghidupkan nilai-nilai agama sehingga kegiatan ini mampu
membentengi generasi muda dari pengaruh negatif dan diharapkan
61
https://id.wikipedia.org/wiki/Takbiran di akses pada tanggal 1 Maret 2020
50
membawa dampak positif bagi tradisi daerah dan mampu meningkatkan
akhlaqul karimah masyarakat kuala tungkal” 62
Didalam Festival Arakan Sahur dan Pawai Takbiran yang
diperlombakan, ada 4 kategori penilaian dalam perlombaan event wisata
religi tersebut, seperti yang disampaikan bapak mardius:
“yang pertama musiknya, yakni skill kreativitas dan improvisasi dalam
memainkan alat musik, yang kedua alatnya, yakni peralatan musiknya
karena alat yang digunakan tidak boleh berupa alat musik elektrik yang
ketiga kerapiannya, yakni berupa pakaiannya yang keempat maketnya
yakni desain miniatur-miniatur yang dibawa”63
Pada proses penilaian tersebut ada bebrapa juri yang disebar
ditengah-tengah penonton dan tidak diketahui keberadaanya, untuk
bertujuan supaya para peserta selalu maksimal dalam menampilkan
pertunjukannya.
3. Haul Syekh Abdul Qodir Al-Jailan
Gambar 6
haul syekh Abdul Qadir Al-Jailani
62
Wawancara dengan Bapak Otto Riadi selaku Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan
dan Olahraga Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kamis 13 Februari 2020 63
Wawancara dengan Bapak Mardius selaku Kepala Bidang Pariwisata, Dinas
Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kamis 13 Februari 2020
51
Haul berasal dari Bahasa Arab: Al-Haul ( الحول ) yang mempunyai
arti telah lewat dan berlalu atau berarti Tahun. Dalam bab zakat kita
jumpai dalam literatur fiqih, haul menjadi syarat wajibnya zakat; hewan
ternak, perak, emas, serta harta hasil dagangan. Artinya harta kekayaan
tersebut baru wajib dikeluarkan zakatnya bila telah berumur satu tahun.
Dari hal tersebut di atas nampak kesesuaian antara makna lughawy haul
dengan acara haul dimaksud. Sebab, dalam kenyataanya acara haul
dilakukan satu tahun sekali, yaitu pada hari kematian atau wafatnya orang
yang dihauli.
“Syekh Abdul Qodir Al-Jailani lahir pada 470 H/1077 M dan wafat pada
561 H/1166 M. Adalah seorang ulama fiqih yang sangat dihormati dan
dianggap wali dalam dunia tarekat dan sufisme, dan setiap tahun diadakan
haul beliau oleh masyarakat Kuala Tungkal melalui mejlis al-hidayah
yang mengikuti Thariqah Qadiriyah Wan Naqsabandiyah”64
Thariqah Qadiriyah Wan Naqsabandiyah adalah sebuah tarekat
yang berdiri pada abad XIX M. oleh seorang sufi besar
asal Indonesia, Syaikh Achmad Khotib Al-Syambasi. Hal ini menunjukkan
bahwa dinamika intelektual umat Islam Indonesia pada saat itu cukup
memberikan sumbangan yang berarti bagi sejarah peradaban Islam,
khususnya di Indonesia. Pendiri tarekat baru ini adalah seorang Syekh Sufi
besar yang saat itu menjadi Imam Masjid Al-Haram di Makkah al-
Mukarramah, Syaikh Achmad Khotib Al-Syambasi al-Jawi (w.1878 M).
Dia adalah ulama besar nusantara yang tinggal sampai akhir hayatnya
di Makkah. Ajarah Ahmad Khatib Sambas hingga saat ini dapat dikenali
64
Wawancara dengan Al-ustadz Muhammad Idris S.Pd.i, Tokoh Agama Juma’at 14
Februari 2020
52
dari karya Fathul Arifin yang merupakah notulensi dari ceramah-
ceramahnya yang ditulis oleh salah seorang muridnya, Muhammad Ismail
bin Abdurrahim. Notulensi ini dibukukan di Makkah pada tahun 1295 H.
Kitab ini memuat tentang tata cara, baiat, talqin, zikir, muqarobah dan
silsilah Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah.65
Manfaat Wisata Religi dari sisi keagamaan yaitu meningkatkan
ketaqwaan kita kepada Allah SWT, dapat menjadi motivasi untuk
meneladani perilaku atau sikap yang baik dari Syekh Abdul Qodir Al-
Jailani, menambah ilmu pengetahuan ataupun ilmu agama serta
mengingatkan kita kepada kematian. Dilihat dari budaya, tradisi haul
Syekh Abdul Qodir Al-Jailani menjadi salah satu objek wisata religi yang
diminati oleh masyarakat muslim, sehingga dapat menjadi salah satu
budaya tersendiri bagi Kuala Tungkal. Dilihat dari sisi ekonomi dengan
adanya haul Syekh Abdul Qodir Al-Jailani menjadi peluang bagi
masyarakat untuk berjualan dan usaha lainnya dengan ramainya
masyarakat yang datang.
Saat ini wisata religi yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
sudah mempunya daya tari tersendiri dan harus dikembangkan lagi supaya
kedepannya selalu dilaksanakan dan dilastrikan oleh penerus generasi
selanjutnya Menurut Bapak Edi Haryanto selaku seksi promosi dan
pemasaran pariwisata :
65
https://id.wikipedia.org/wiki/Tarekat_Qodiriyah_wa_Naqsyabandiyah di akses pada
tanggal 1 Maret 2020
53
“Festival arakan sahur dan pawai takbiran tersebut semakin tahun semakin
ramai dengan pengunjung hal ini di lihat dari padatnya jalan-jalan kota
kula tungkal dipenuhi oleh masyarakat yang ingin menyaksikan festival
arakan sahur begitu pula halnya dengan pawai takbiran”66
Oleh karena itu, perlunya Strategi dari pemerintah untuk
mengembangkan kegiatan tersebut dan di kelola oleh Pemerintah Daerah
untuk di jadikan wisata unggulan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
B. Kendala Pemerintah Dinas Pariwisata Dalam Mengembangkan Kegiatan
Wisata Religi Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Pariwisata akan semakin berkembang jika dilakukan promosi yang
serius, intens dan berkelanjutan, didalam melakukan promosi pariwisata tentu
membutuhkan dana yang besar untuk menunjang kegiatan promosi tersebut,
salah satu kendala Pemerintah Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga
Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam mengembangkan Kegiatan Wisata
Religi yaitu keterbatasan pada dana. Anggaran yang di kelola oleh Dinas
Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga belum cukup memadai, hal tersebut
dijelaskan oleh Kasi Pengembangan Daya Tarik Wisata, Ibu Rengga
Sekarsari:
“untuk sekarang ini Event Wisata Religi sudah mampunya daya tari
tersendiri untuk masyarakat Kuala Tungkal tapi tidak untuk wisatawan yang
berasal dari luar daerah masih banyak yang belum mengetahuinya, maka dari
itu salah satu cara untuk mencapai hal tersebut yaitu dengan melakukan
promosi wisata” 67
66
Wawancara dengan Bapak Edi Haryanto selaku kasi promosi dan pemasaran
pariwisata, Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kamis
13 Februari 2020 67
Wawancara dengan Ibu Rengga Sekarsari selaku Kasi Pengembangan Daya Tarik
Wisata, Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kamis 13
Februari 2020
54
Dalam melakukan promosi pariwisata tentu memerlukan dana yang
tidak sedikit, maka dari itu perlu penganggarkan dana untuk promosi
pariwisata tersebut, seperti untuk dana pemasangan iklan media cetak, iklan
media luar ruangan dan mempromosikan Wisata Religi melalui acara-acara
khusus seperti pameran dan event-event nasional sehingga Kegiatan Wisata
Religi dapat dikenal luas serta bisa menarik wisatawan dari luar daerah
Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Iklan media cetak adalah bentuk dari komonikasi tidak langsung yang
didasari informasi keunggulan atau keuntungan suatu produk yang disusun
sedemikian rupa, sedangkan iklan media luar ruangan sifatnya statis, karena
hanya ditempatkan pada tempat-tempat yang dianggap strategis di sepanjang
jalan mulai dari bendara, stasiun, terminal dan pusat perbelanjaan.68
Pada tahun 2018 Dinas Pariwisaata pernah mengupayakan
pengembangan festival arakan sahur yaitu mengikut sertakan pihak
kecematan dalam Festival Arakan Sahur, kecematan diminta untuk mengirim
salah satu perwakilan dalam mengikuti Festival Arakan Sahur di kota Kuala
Tungkal, akan tetapi hanya ada 3 kecematan yang ikut serta dari 13
kecematan yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Hal ini diakibatkan
tidak adaknya dana yang dianggarkan oleh Dinas Pariwisata Kepemudaan dan
Olahraga maupaun dari pihak kecematan itu sendiri
Berdasarkan observasi yang telah peneliti lakukan di Dinas Pariwisata
Kepemudaan Dan Olahraga (DISPARPORA) Kabupaten Tanjung Jabung
68
William L Rivers, Media Massa dan Masyarakat Modern, (Jakarta : Penada Media)
Hlm. 271
55
Barat, tidak hanya terkendala dari dana yang minim tetapi Dinas Pariwisata
dalam mengembangkan Kegiatan Wisata Religi di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat belum mempunyai landasan hukumnya yakni Peraturan Bupati
di dalam penetapan pelaksanaan kegiatan wisata religi , hanya ada Peraturan
Bupati Tanjung Jabung Barat nomor 66 Tahun 2016 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga,
sebagaimana dikatakan Bapak Mardius sebagai Kabid Pariwisata:
“untuk pengadaan anggaran dalam Kegiatan Wisata Religi kami ada
Peraturan Bupatinya, tetapi Peraturan Bupati untuk penetapan Wisata Religi
belum ada”69
Hal ini menjadi kendala dalam mengembangkan Kegiatan Wisata
Religi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, tidak adanya Peraturan Bupati
untuk penetapan wisata religi sehingga dinas pariwisata tidak mempunyai
landasan hukum untuk mengelola dan mengembangakan Kegiatan Wisata
Religi tersebut selama ini pemda hanya sebagai donatur atau memberi
bantuan kepada Kegiatan wisata religi.
Kedepannya perlu tindakan Pemerintah Daerah untuk meresmikan
penatapan wisata religi berupa Peraturan Bupati, sehingga kegiatan wisata
religi yang menjadi kebanggaan masyarakat Tanjung Jabung Barat bisa
dikelola dengan baik oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Pariwisata.
69
Wawancara dengan Bapak Mardius selaku Kepala Bidang Pariwisata, Dinas
Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kamis 13 Februari 2020
56
C. Strategi Pemerintah Dinas Pariwisata Dalam Mengembangkan Kegiatan
Wisata Religi Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Promosi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi
konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan
oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu
membeli produk tersebut. Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi
pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, memperoleh atau membentuk dan mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada
produk yang ditawarkan perusahaan bersangkutan.70
Perlunya strategi
promosi dalam mengembangkan kegiatan wisata religi di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat
Salah satu topiksi dari bidang pariwisata adalah pelaksanaan kebijakan
teknis, fasilitas, kordinasi, pemantauan danevaluasi pembinaan, pengawasan,
pengendalian, pengembangan dan pelestarian daya tarik wisata, maka strategi
pengembangan wisata religi yang dikelola oleh Dinas Pariwisata
Kepemudaan dan Olahraga melalui Bidang Pariwisata berusaha setiap
tahunnya untuk meningkatkan anggaran khususnya dalam wisata religi
sebagaimana disampaikan bapak mardius selaku kabid pariwisata:
70
Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Strategis, (Yogyakarta: PT Bpfe-Yogyakarta), Hlm
214
57
“saya berusaha yang terbaik untuk wisata religi, setiap rapat pembahasan
anggaran dengan DPR untuk selalu bisa meningkatkan anggaran pada setiap
tahunnya, walaupun Wisata Religi ini tidak berpengaruh pada PAD”71
Wisata religi memang tidak memberikan penghasilan pemasukan
terhadap peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah), tetapi perlu diketahui
bahwa dengan adanya event wisata religi ini dapat mengundang perkumpulan
orang banyak sehingga pertumbuhan ekonomi dan perputaran uang pada
perekonomian masyarakat saat wisata religi tersebut sangat tinggi dan
berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat tersebut.
Dari hasil observasi peneliti di lapangan bahwa kegiatan wisata religi
ini menjadi kegiatan rutin atau tradisi masyarakat setiap tahunnya walaupun
tidak ada bantuan dari pemerintah kegiatan wista religi ini akan tetap
terlaksana menjadi tradisi masyarakat, seperti halnya acara haul syekh abdul
qodir al-jailani yang sudah menjadi tradisi masyarakat kuala tungkal dana
pelaksanaan didiapat dari pihak suwasta melalui donator-donator yang ingin
menginfakan hartanya di jalan agama allah.72
Masyarakat mempunyai peran yang sangat penting dalam
mengembangkan wisata religi acara haul syekh abdul qadir al-jailani,
sekarang ini tidak hanya terlaksana di satu tempat di ponpes al-baqiatush
shalihat, akan tetapi memiliki cabang dan ranting dalam pelaksanaan Haul
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, melalui mejlis Al-Hidayah untuk sekarang ini
71
Wawancara dengan Bapak Mardius selaku Kepala Bidang Pariwisata, Dinas
Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kamis 13 Februari 2020 72
Observasi Kegiatan Wisata Religi Haul syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Desa Parit
Pudin Kec. Pengabuan Kab. Tanjung Jabung Barat, Senin 24 Februari 2020
58
jumlahnya ada 29 ranting yang mengadakan acara Haul Syekh Abdol Qadir
Al-Jailani tersebut.73
Tabel. 2
Dana yang dikeluarkan untuk kegiatan wisata religi Tahun 201874
Uraian Volume Satuan Harga
Satuan Jumlah
Hadiah Kejuaraan Festival Arak-
Arakan Sahur - - - -
-Juara I 1 Kelompok 20.000.000 20.000.000
-Juara II 1 Kelompok 15.000.000 15.000.000
-Juara III 1 Kelompok 10.000.000 10.000.000
-Juara Fevorit 1 Kelompok 5.000.000 5.000.000
Hadiah Kejuaraan Kecematan - - - -
-Juara I 1 Kelompok 5.000.000 5.000.000
-Juara II 1 Kelompok 3.000.000 3.000.000
-Juara III 1 Kelompok 2.000.000 2.000.000
Hadiah Kejuaraan Festival
Takbiran - - - -
-Juara I 1 Kelompok 10.000.000 10.000.000
-Juara II 1 Kelompok 8.000.000 8.000.000
-Juara III 1 Kelompok 5.000.000 5.000.000
-Juara Favorit 1 Kelompok 3.000.000 3.000.000
Pelaksanaan Haul Syekh Abdul
Qodir Al-Jailani - - - -
Snack (150 Kotak X 4 Kegiatan ) 600 Kotak 7,500 4.500.000
Air Mineral (75 Kotak X 4
Kegiatan ) 300 Kotak 20,000 6.000.000
Daging (80 Kg X 4 Kegiatan ) 320 Kg 140,000 44.800.000
Beras (200 Kg X 4 Kegiatan ) 800 Kg 15,000 12.000.000
73
Ibid. Senin 24 Februari 2020 74
Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Tanjung Jabung Barat,
Anggaran Tahunan Satuan Kerja Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kami 13
Februari 2020
59
Tabel. 3
Dana yang dikeluarkan untuk kegiatan wisata religi Tahun 201975
Uraian Volume Satuan Harga
Satuan Jumlah
Hadiah Kejuaraan Festival Arak-
Arakan Sahur - - - -
Juara I 1 Kelompok 15.000.000 15.000.000
Juara II 1 Kelompok 13.000.000 13.000.000
Juara III 1 Kelompok 11.000.000 11.000.000
Juara Harapan I 1 Kelompok 9.000.000 9.000.000
Juara Harapan II 1 Kelompok 7.000.000 7.000.000
Juara Harapan III 1 Kelompok 5.000.000 5.000.000
Hadiah Kejuaraan Festival
Takbiran - - - -
Juara I 1 Kelompok 10.000.000 10.000.000
Juara II 1 Kelompok 8.000.000 8.000.000
Juara III 1 Kelompok 6.000.000 6.000.000
Juara Harapan I 1 Kelompok 4.000.000 4.000.000
Juara Harapan II 1 Kelompok 2.000.000 2.000.000
Juara Harapan III 1 Kelompok 1.000.000 1.000.000
Pelaksanaan Haul Syekh Abdul
Qodir Al-Jailani - - - -
Air Mineral (50 Kotak X 4
Kegiatan ) 200 Dus 20,000 4.000.000
Pembelian Daging (80 Kg X 4
Kegiatan ) 320 Kg 140,000 44.800.000
Beras (150 Kg X 4 Kegiatan ) 600 Kg 15,000 9.000.000
Di lihat dari per bandingan data diatas terdapat peningkatan anggaran
dari tahun 2018 ke 2019 tetapi peningkatan tersebut belum begitu banyak
perbedaanya. Dari pihak dians pariwisata Kepemudaan dan olahraga
memeang selama ini belum ada strategi perkembangan wisata religi yang
berarti, hal ini dikarenakan peraturan bupati yang menyatakan bahwa festiva
75
Ibid, Kamis 13 Februari 2020
60
arakan sahur, pawai takbiran dan haul syekh abdul qodir al-jailani itu adalah
wisata religi yang dikelola oleh dinas pariwisata kepemudaan dan olahraga
belum ada sehingga dinas pariwisata belum mempunya wewenang dalam
pengelolaan, promosi dan pemasaran wisata religi tersebut.
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian secara mendalam terhadap permasalahan
dan Berdasarkan dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dilapangan
yang telah diuraikan pada Skripsi ini, maka dapat dimabil beberapa
kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Kondisi Kegiatan Wisata Religi yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung
Barat saat ini sudah cukup dikenal dan menjadi tradisi masyarakat Kuala
Tungkal pada setiap tahunnya, hal ini ditunjukan dengan tingginya
antusias masyarakat dalam event wisata religi sehingga perlunya dukungan
pemerintah dalam pengelolaan Kegiatan Wisata Religi tersebut melalui
Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga
2. Dalam pelaksanaan Kegiatan Wisata Religi ada beberapa kendala yang
membuat Kegiatan Wisata Religi belum optimal, pertama: keterbatasan
dana/anggaran dalam melakukan upaya promosi pariwisata disebabkan
kurangnya dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Tanjung Jabung Barat dengan alasan bahwa wisata religi tidak memberikan
dampak terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Yang kedua :
tidak adanya landasan hukum berupa Peraturan Bupati bagi Dinas
Pariwiata untuk mengelola Kegiatan Wisata Religi, hal ini yang menjadi
62
Kendala Pemerintah selama ini dalam Mengembangkan Kegiatan Wisata
Religi
3. Strategi dalam Mengembangkan Kegiatan Wisata Religi yang dilakukan
oleh Dinas Pariwisata selama ini masih belum efektif. Kesimpulan ini
berdasarkan hasil yang didapatkan peneliti selama melakukan penelitian
dimana Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga hanya bisa berusaha
meningkatakan aggaran dana Kegiatan Wisata Religi pada setiap tahunnya,
selain itu dinas pariwisata tidak mempunyai strategi khusus untuk
mengembangkan wisata religi kedepan dikarenakan dinas pariwisata tidak
mempunayai landasan hukum berupa peraturan bupati dalam penetapan
wisata religi tersebut.
B. Saran
Berdasarkan pada hasil dari penelitian yang peneliti lakukan, maka
akan diajaukan beberapa pemikiran sebagai masukan yang diharapkan akan
berguna bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat agar bisa
mengembangkan wisata religi, yaitu saran peneliti untuk Pemerintah Daerah
Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah dengan dengan berharap adanya
penetepan wisata religi yang dituangkan dalam Peraturan Bupati sehingga
Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga mempunyai landasan hukum dan
anggaran yang memadai dalam pengelolaaan dan pengembangan wisata religi
62
Daftar Pustaka
a. Literature
Al-Qur’an Al Karim
Abdul Rivai, Darsono Prawironegoro, Manajemen Strategis, ( Jakarta : Mitra
Wacana Media, 2015)
Agus et al, mencipta inovasi (Jakarta : PT. Temprint, 2017)
Ahmad syahriza, Efektivitas Strategi Pemasaran Tabungan Wadiah Simpatik
Dalam Menarik Minat Masyarakat Pada Bank Syariah Mandiri
Cabang Kuala Tungkal, Tesis (Jambi : Ekonomi Ialam IAIN, 2017)
Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Tanjung Jabung
Barat, Profil Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Tahun 2018
Edi Suhato, Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik, cet.ke-3, (Bandung:
Alfabeta, 2011)
Emzir, metode penelitian pendidikan kuantitaitif dan kualitatif (edisi revisi)
(Jakarta : Rajawali Pers, 2015)
Fadilah Putra, Analisis Kebijakan Publik Neo-institusionalisme (Depok:
LP3ES, 2019)
Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Strategis, (Yogyakarta: PT Bpfe-
Yogyakarta)
Inu Kencana Syafiie, ilmu pemerintahan (Jakarta: Bumi Aksara, 2017)
Juliansyah Noor. Metodelogi Penelitian,Skripsi, Tesis, Disertasi, & Karya
Ilmiah. Cet. 2(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012)
Kamsir, Kewirausahaan (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2006)
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2018)
M. Fadlol Badruzzaman. Peranan Wisata Religi Makam Sunan Kalijaga
Kadilangu Demak Sebagai Penggerak Ekonomi Kreatif (Semarang:
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2015)
Michael Allison, Jude kaye, Perancanaan Strategis Bagi Organisasi Nirlaba,
(Jakarta : yayasan obor Indonesia, 2004)
63
Moh Pabundu Tika. Metode Penelitian Geografi (Jakarta : PT Bumi Aksara.
2005)
Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Penelitian
Gabungan (Jakarta : kencana, 2014).
Nurman, Strategi Pembangunan Daerah, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada,2015)
Ruslan rodady, kiat dan strategi kampanye public relation, (Jakarta pt
grapindo persada, 2005)
Sayuti Una. Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi). (Jambi : Fakultas
Syariah IAIN STS Jambi dan Syariah Press, 2012)
Sugiyono, Metode Penelitian Evaluasi (Bandung : Alfabeta, 2018)
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung : alfabeta, 2018)
Sugiyono, Metode Penelitian Tindakan Kompreensif (Bandung: Alfabeta,
2015)
William L Rivers, Media Massa dan Masyarakat Modern, (Jakarta : Penada
Media)
b. Peraturan perundang-undangan
Peraturan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat No 11 Tahun 2017
Tentang RIPPARKAB
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jambi
2016-2021.
Rencana Pembangunan Jangka MenengahDaerah (RPJMD) Kabupaten
Tanjung Jabung Barat Tahun 2016 – 2021
Undang-undang Republik Indonesia No 10 Tahun 2009 Tentang
Kepariwisataan
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah
64
c. Lain-lain
Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Tanjung Jabung
Barat, Anggaran Tahunan Satuan Kerja Dinas Pariwisata
Kepemudaan dan Olahraga
http://digilib.uin-suka.ac.id/24607/1/12210102_BAB-I_IV-atau-
V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/4970/1/111311046.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Takbiran
https://id.wikipedia.org/wiki/Tarekat_Qodiriyah_wa_Naqsyabandiyah
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/strategi
https://kbbi.web.id/religi
https://tafsirweb.com/4473-surat-an-nahl-ayat-125.html
65
LAMPIRAN
Gambar 7: Kantor Disparpora Kab. Tanjung Jabung Barat
Gambar 8: Foto bersama Bapak Mardius Selaku Kabid Pariwisata setelah sesi
wawancara
66
Gambar 9 : Foto bersama staf Fungsional Bidang Pariwisata Disparpora
Gambar 10 : Foto bersama Ibu Rengga Sekarsari selaku Kepala seksi
Pengembangan daya tari wisata setelah sesi wawancara
67
Gamabr 11: Foto bersama Al-ustadz Muhammad Idris S.Pdi selaku Tokoh
Agama
Gambar 12: kegiatan Festival Arakan Sahur pada malam bulan suci ramadhan,
2019
68
Gambar 13: Kegiatan Pawai Takbiran pada malam hari raya idul fitri, 2019
Gambar 14: Kegiatan Tablig Akbar haul syekh abdul qadir al-jailani di Pondok
Pesanteren Isti’dadul muallimien desa parti pudin, 2020
69
DAFTAR INFORMAN
NO
NAMA
JABATAN
1
MARDIUS
Kepala Bidang Pariwisata
2
RENGGA SEKARSARI S.IP
Kasi Pengembangan Daya Tarik Wisata
3
MUHAMMAD IDRIS S.Pdi
Tokoh Agama
DAFTAR PERTANYAAN
1. Apa saja kegiatan wisata religi yang dilaksanakan di tanjung jabung barat ?
2. Bagaiaman situasi kondisi keadaan kegitan wisata religi di tanjabbar
sekarang ?
3. Bagaimana asal mula terciptanya kegiatan wisata religi di kabupaten tanjung
jabung barat ?
4. Apa yang dimaksud dengan Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah ?
5. Apa kendala yang dihadapi dalam pengembangan kegiatan wisata religi ?
6. Apakah anggaran pemerintah untuk kegiatan wisata religi sudah mencukupi
selama ini ?
7. Apa kegiatan wisata religi ada mempunya Perbup ?
8. Bagaimana strategi Pemerintah dalam mengembangkan kegiatan wisata
religi ?
9. Apakah kegiatan wisata religi berpengaruh terhadap PAD ?
70
DAFTAR RIWAYAT (CURRICULUM VITAE)
A. Identitas Diri
Nama : M. JUNAIDI
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir : Parit Pudin, 21 Agustus 1998
Alamat Asal : Dusun Setia Desa Parit Pudin, Kecamatan
Pengabuan, Kabupaten Tanjung Jabung
Barat, Provinsi Jambi
Alamat Sekarang : Jln. Parluhutan Lubis
Lorong Pemilu RT 01, kel. Telanaipura
Kecamatan Telanaipura,
Kota Jambi. Provinsi Jambi
No. Telp/HP : 0853-6789-6909
Nama Ayah : Musa
Nama Ibu : Rohanah
B. Riwayat Pendidikan
SD/MI, Tahun Lulus : SDN 33/V Parit Pudin Kecamatan Pengabuan, 2010
SMP/MTs, Tahun Lulus: MTs isti’dadul muallimien, 2013
SMA/MA, Tahun Lulus: Madrasah Aliyah Isti’dadul Muallimien, 2016